definisi operasional indikator kia

37
DEFINISI OPERASIONAL INDIKATOR KIA 1. AKI Angka kematian ibu (AKI) adalah banyaknya wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100 000 kelahiran hidup. AKI diperhitungkan pula pada jangka waktu 6 minggu hingga setahun setelah melahirkan. Definisi Operasional Kematian Ibu adalah Kematian yang terjadi pada ibu karena peristiwa kehamilan, persalinan, dan masa nifas. Rumus : Jumlah ibu hamil yang meninggal karena hamil, bersalin dan nifas di suatu wilayah tertentu selama 1 tahun AKI = ________ x 100.000 Jumlah kelahiran hidup di wilayah dan pada kurun

Upload: anisa-arum

Post on 23-Oct-2015

1.406 views

Category:

Documents


39 download

TRANSCRIPT

DEFINISI OPERASIONAL INDIKATOR KIA

1. AKI

Angka kematian ibu (AKI) adalah banyaknya wanita yang

meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan

gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk

kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan,

melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah

melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per

100 000 kelahiran hidup. AKI diperhitungkan pula pada

jangka waktu 6 minggu hingga setahun setelah melahirkan.

Definisi Operasional

Kematian Ibu adalah Kematian yang terjadi pada ibu karena

peristiwa kehamilan, persalinan, dan masa nifas.

Rumus :

|

Jumlah ibu hamil yang meninggal karena hamil, bersalin

dan nifas di suatu wilayah tertentu selama 1 tahun

AKI = ________ x 100.000

Jumlah kelahiran hidup di wilayah dan pada kurun

waktu yang sama

Indikator AKI tercantum dalam dokumen sebagai berikut:

a. PWS KIA

b. Kohort Bumil

2. AKB

Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate) merupakan

salah satu aspek yang sangat penting dalam

mendeskripsikan tingkat pembangunan manusia di sebuah

negara dari sisi kesehatan masyarakatnya. Angka Kematian

Bayi (AKB) adalah banyaknya kematian bayi berusia

dibawah satu tahun, per 1000 kelahiran hidup pada satu

tahun tertentu. AKB cenderung lebih menggambarkan

kesehatan reproduksi.

Definisi Operasional

Angka Kematian Bayi (AKB) adalah banyaknya kematian

bayi berusia dibawah satu tahun, per 1000 kelahiran hidup

pada satu tahun tertentu.

Rumus

|

D 0 - < 1 thAKB = x K

∑ Lahir Hidup

Dimana :

AKB      = Angka Kematian Bayi / Infant

Mortality Rate (IMR)

D 0-<1th    = Jumlah Kematian Bayi (berumur

kurang 1 tahun) ada satu tahun tertentu di daerah tertentu.

∑ lahir hidup = Jumlah Kelahiran Hidup pada satu

tahun tertentu di daerah tertentu lihat modul fertilitas untuk

definisi kelahiran hidup).

K = 1000

Indikator AKB tercantum dalam dokumen sebagai berikut :

a. PWS KIA

b. Kohort bayi

3. Pelayanan Antenatal

Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan yang

diberikan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa

kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan standar

pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam Standar

Pelayanan Kebidanan (SPK).

Pelayanan antenatal disebut lengkap apabila dilakukan oleh

tenaga kesehatan serta memenuhi standar tersebut.

Ditetapkan pula bahwa frekuensi pelayanan antenatal

|

adalah minimal 4 kali selama kehamilan, dengan ketentuan

waktu pemberian pelayanan yang dianjurkan sebagai

berikut:

a. K1

Cakupan K1 adalah cakupan ibu hamil yang

mendapatkan pelayanan antenatal sesuai

standar yang pertama kali pada masa kehamilan

dan tidak tergantung usia kehamilan.

K1 : Kunjungan ibu hamil yang mendapatkan

pelayanan antenatal sesuai standar yang

pertama kali pada masa kehamilan.

K 1=

jumlahibu hamil yang pertama kalimendapat pelayanan antenatal olehtenaga kesehatandi suatuwilayah kerj a padakurunwaktu tertentuJumlahsasaran ibuhamil di suatuwilaya hkerja

dalamkurunwaktu1 tahun

×100%

Indikator K1 tercantum dalam dokumen sebagai

berikut :

a. PWS KIA

b. Registrasi kohort bumil

c. Situasi pelaksanaan P4K ditingkat puskesmas

d. Laporan evaluasi pelaksanaan P4K kesehatan

kabupaten Demak Puskesmas Guntur II |

e. Laporan monitoring pelaksanaan P4K kesehatan

kabupaten demak puskesmas Guntur II

b. K2

K2 adalah kunjungan ibu hamil yang memeriksakan

kehamilannya pada trimester II (usia kehamilan 12 –

28 minggu) dan mendapatkan pelayanan 7T setelah

melewati K1.

K2 : kunjungan ibu hamil yang memeriksakan

kehamilannya kepada tenaga kesehata pada

trimester II (usia kehamilan 12 – 28 minggu) dan

mendapatkan pelayanan 7T ( Timbang berat badan,

Ukur tekanan darah, Ukur tinggi fundus uteri,

Pemberian imunisasi TT lengkap, Pemberian tablet

besi (Fe), Lakukan tes penyakit menular seksual,

temu wicara dalam rangka persiapan rujukan)

setelah melewati K1.

Cakupan K2=

Jumlah ibuhamil memeriksakankehamilannyapadatrimester II olehtenaga kesehatandi suatuwilayah kerja kurunwaktu ttt

Jumlah sasaranibu hamildi suatuwilayah kerja

dalamkurunwaktu yang sama

x100%

Indikator K2 tercantum dalam dokumen sebagai

berikut :

|

a. PWS KIA

Kohort Bumil

c. K3

Kunjungan ibu hamil K-3 adalah kunjungan ibu hamil

yang memeriksakan kehamilannya pada trimester III

(usia kehamilan 28 – 36 minggu) dan mendapatkan

pelayanan 7T setelah melewati K1 dan K2.

Sumber perhitungan K3 adalah kohort ibu hamil. Dari

data kohort ibu hamil perhitungan K3 dilihat pada

kolom bulan kunjungan, dilihat ibu yang berkunjung

yang ke-tiga kalinya di usia kehamilan 7-9 bulan.

Kunjungan ini adalah kunjungan pertama di

trisemester ke-3.

Indikator K3 tercantum dalam dokumen sebagai

berikut :

a. PWS KIA

b. Kohort Bumil

d. K4

Adalah cakupan ibu hamil yang telah memperoleh

pelayanan antenatal sesuai dengan standar, paling

sedikit empat kali dengan distribusi waktu 1 kali pada

|

trimester ke-1, 1 kali pada trimester ke-2 dan 2 kali

pada trimester ke-3 disuatu wilayah kerja pada kurun

waktu tertentu.

Cakupan K 4=

Jumlah ibuhamil yangmemperoleh pelayananantenatal minimal 4kali sesuai standartdi suatuwilayahkerja kurunwaktu ttt

Jumlah sasaranibu hamildi suatuwilayah kerja

dalamkurunwaktu yangsama

x100%

Indikator K4 tercantum dalam dokumen sebagai berikut :

a. PWS KIA

b. Kohort Bumil

c. Situasi pelaksanaan P4K di tingkat puskesmas

d. Laporan evaluasi pelaksanaan P4K kesehatan

Kabupaten Demak Puskesmas Guntur II

e. Laporaan monitoring pelaksanaan P4K kesehatan

Kabupaten Deamak Puskesmas Guntur II

4. Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan (Pn)

Adalah cakupan ibu bersalin yang mendapat pertolongan

persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki

kompetensi kebidanan, di suatu wilayah kerja dalam kurun

waktu tertentu.

|

CakupanPn=

Jumlah persalinan yangditolong olehtenagakesehatan kompeten

di suatuwilayah kerja kurunwaktu tttJumlahsasaran ibubersalindi suatuwilayah kerja

dalamkurunwaktu1 tahun

x100%

Indikator cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan (Pn)

tercantum dalam beberapa dokumen sebagai berikut :

a. PWS KIA

b. Buku Partus

c. Data Pelayanan Ibu Bersalin

d. Kohort ibu hamil

5. Cakupan Pelayanan Nifas Oleh Nakes (KF3)

Adalah cakupan pelayanan kepada ibu pada masa 6 jam

sampai dengan 42 hari pasca bersalin sesuai standar

paling sedikit 3 kali dengan distribusi waktu 6 jam s/d hari

ke-3 (KF1), hari ke-4 s/d hari ke-28 (KF2) dan hari ke-29

s/d hari ke-42 (KF3) setelah bersalin di suatu wilayah kerja

pada kurun waktu tertentu. Pelayanan kesehatan ibu nifas

sesuai standar yang diberikan, sekurang – kurangnya

meliputi:

a. Pemeriksaan tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu.

b. Pemeriksaan tinggi fundus uteri (involusi uterus).

|

c. Pemeriksaan lokhia dan pengeluaran per vaginam

lainnya.

d. Pemeriksaan payudara dan anjuran ASI eksklusif 6

bulan.

e. Pemberian kapsul Vitamin A 200.000 IU sebanyak dua

kali, pertama segera setelah melahirkan, kedua

diberikan setelah 24 jam pemberian kapsul Vitamin A

pertama.

f. Pelayanan KB pasca salin (Depkes,2012)

Cakupan KF 3=

Jumlah ibu nifas yang telahmemperoleh3kalipelayanan nifas sesuai standart oleh nakesdi suatuwilayah kerja kurunwaktu ttt

Jumlah sasaranibu nifasdi suatuwilayah kerja

dalamkurunwaktu1 tahun

x100%

Indikator Kf3 tercantum dalam dokumen sebagai berikut :

1. PWS KIA

2. Register kohort bumil

3. Sutuasi pelaksanaan p4k ditingkat puskesmas

4. Laporan evaluasi pelaksanaan p4k

5. Laporan menitoring p4k

6. Data program KIA

|

7. Data sasaran bufas dan KB dalam jampersal dan

jamkesmas

8. Laporan kegiatan p4k

9. Kohort bumil

10. Kohort nifas

6. Deteksi faktor risiko dan komplikasi oleh masyarakat

Adalah kegiatan yang dilakukan untuk menemukan faktor

risiko dan komplikasi pada ibu hamil dan ibu bersalin sedini

mungkin yang dilakukan oleh masyarakat untuk mengatasi

kejadian resiko tinggi.

Kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat untuk mendeteksi

dini adanya faktor risiko dan kompliksi terhadap ibu hamil

dan bersalin.

deteksi masy=

Jumlah ibuhamil yangberesiko tang ditemukankader ataudukun bayiataumasyarakatdi suatuwilayah kerja kurunwaktu ttt20% x jumlah sasaranibuhamil

di suatuwilayah kerjadalamkurunwaktu1tahun

x100%

Indikator deteksi risiko dan komplikasi oleh masyarakat

tercantum dalam dokumen sebagai berikut :

a. PWS KIA 2013

|

b. Kohort bayi

7. Cakupan Penanganan Komplikasi Obstetrik (PK)

Cakupan penanganan komplikasi obstetri adalah cakupan

ibu dengan komplikasi kebidanan disuatu wilayah kerja pada

kurun waktu tertentu yang ditangani secara definitif sesuai

dengan standart oleh tenaga kesehatan kompeten pada

tingkat pelayanan dasar dan rujukan. Penanganan definitif

adalah penanganan/pemberian tindakan terakhir untuk

menyelesaikan permasalahan setiap kasus komplikasi

kebidanan.

PK=

Jumlahkomplikasikebidanan yangmendapatkan penanganandefinitifdi suatuwilayah kerja kurunwaktu ttt20% x jumlahsasaran ibuhamil

di suatuwilayah kerjadalamkurunwaktu1tahun

x100%

Indikator PK obstetrik lengkap tercantum dalam dokumen

sebagai berikut :

a. Kohort bumil

b. Laporan risti ibu hamil

c. Cakupan penanganan obstetri

|

8. CPR

Cakupan peserta Keluarga Berencana (KB) aktif adalah

jumlah peserta KB aktif dibandingkan dengan jumlah

Pasangan Usia Subur (PUS) di suatu wilayah kerja pada

kurun waktu tertentu.

Cakupan peserta keluarga berencana aktif adalah

Perbandingan antara pengguna alat dan obat kontrasepsi

aktif dengan jumlah pasangan usia subur di suatu wilayah

kerja pada kurun waktu tertentu.

Indikator CPR tercantum dalam dokumen sebagai berikut :

a. Proporsi peserta KB baru menurut jenis kontrasepsi

kumulatif

b. Cakupan pelayanan KB

c. Proporsi peserta KB aktif menurut jenis kontrasepsi

kumulatif

9. Cakupan Kunjungan Neonatus (KN)

Cakupan Kunjungan Neonatus (KN) adalah pelayanan

kesehatan kepada bayi umur 0-28 hari sesuai dengan

standar oleh Bidan desa yang memiliki kompetensi klinis

kesehatan neonatal, paling sedikit 3 kali pada satu wilayah

|

kerja pada kurun waktu tertentu, baik di sarana pelayanan

kesehatan maupun melalui kunjungan rumah.

Kunjungan Neonatal Lengkap (KN Lengkap) adalah jumlah

neonatal yang mendapatkan pelayanan sesuai standar 3

kali (KN1, KN2, KN3), dengan ketentuan :

1. Kunjungan neonatal hari ke-1 (KN 1) adalah jumlah

neonatus  umur ≥ 24 jam – 2 hari yang  kontak dengan

tenaga kesehatan untuk mendapatkan pelayanan dan

pemeriksaan kesehatan neonatal sesuai dengan

standar, baik di dalam maupun di luar gedung

puskesmas (termasuk bidan di desa, Polindes,

kunjungan rumah, Rumah Sakit pemerintah/ swasta,

RB, dan Bidan Praktek Swasta di wilayah kerja

puskesmas)

2. Kunjungan neonatal hari ke-3 (KN 2) adalah jumlah

kunjungan neonatus umur 3-7 hari yang  kontak

dengan tenaga kesehatan untuk mendapatkan

pelayanan dan pemeriksaan kesehatan neonatal

sesuai standar, baik di dalam maupun di luar gedung

puskesmas (termasuk bidan di desa, Polindes,

kunjungan rumah, Rumah Sakit pemerintah/ swasta,

RB, dan Bidan Praktek Swasta di wilayah kerja

puskesmas)

|

3. Kunjungan neonatal hari ke 8-28 (KN 3) adalah jumlah

kunjungan neonatus umur 8-28 hari yang  kontak

dengan tenaga kesehatan untuk mendapatkan

pelayanan dan pemeriksaan kesehatan neonatal

sesuai standar, baik di dalam maupun di luar gedung

puskesmas (termasuk bidan di desa, Polindes,

kunjungan rumah, Rumah Sakit pemerintah/ swasta,

RB, dan Bidan Praktek Swasta di wilayah kerja

puskesmas).

Indikator Kn lengkap tercantum dalam dokumen sebagai

berikut :

a. Kohort bayi

b. Data kelahiran hidup KN1, KN2, KN3 (kumulatif)

c. PWS KIA 2013

10. Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatus (Pkn)

Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani adalah

neonatus dengan komplikasi di satu wilayah kerja pada

kurun waktu tertentu yang ditangani sesuai dengan standar

oleh tenaga kesehatan terlatih di seluruh sarana pelayanan

kesehatan (Kepmenkes Nomor: 828/MENKES/SK/X/2008).

|

Indikator cakupan pelayanan komplikasi neonatal (Pkn)

lengkap tercantum dalam dokumen sebagai berikut :

a. Cakupan pelayanan neonatal

b. Kohort bumil

c. Laporan kegawatdaruratan maternal atau neonatal

11. Cakupan pelayanan bayi

Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan bayi (umur 1-12

bulan) yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai

standard paling sedikit 4 kali, yaitu satu kali pada umur 1-3

bulan, satu kali pada umur 3-6 bulan, satu kali pada umur 6-

9 bulan dan satu kali pada umur 9-12 bulan, di sarana

pelayanan kesehatan maupun di rumah, posyandu, dll

melalui kunjungan petugas kesehatan.

Standar pelayanan minimal :

Satu kali pada umur 29 hari sampai 2 bulan

Satu kali pada umur 3-5 bulan

Satu kali pada umur 6-8 bulan

Satu kali pada umur 9-11 bulan

Indikator cakupan pelayanan bayi tercantum dalam dokumen

sebagai berikut :

a. PWS KIA 2013

|

b. Kohort bayi

12. Cakupan pelayanan balita

Cakupan pelayanan balita yaitu cakupan anak balita (12-59

bulan) yang memperoleh pelayanan sesuai standart,

meliiiputi pemantauan pertumbuhan minimal 8X setahun,

pemantauan perkembangan minimal 2 x setahun, pemberian

vit A 2x setahun.

Indikator cakupan pelayanan balita tercantum dalam

dokumen sebagai berikut:

a. PWS KIA

b. Register kohort balita

13. MTBS

MTBS adalah cakupan anak usia 1-5 tahun yang berobat

dan mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar MTBS

di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

Indikator MTBS tercantum dalam dokumen sebagai berikut :

a. PWS KIA 2013

b. Register by name (PKD atu yang lainnya menyesuaikan

catatan bides masing-masing)

|

c. Form tatalaksana MTBS

DEFINISI OPERASIONAL DOKUMEN

1. PWS KIA

alat management yang melakukan pemantauan program KIA

di satu wilayah kerja secara terus menerus, agar dapat

dilakukan tindak lanjut yang cepat dan tepat, meliputi

program pelayanan ibu hamil, bersalin, nifas, ibu dengan

komplikasi kebidanan dan keluarga berencana, bayi baru

lahir, bayi baru lahir dengan komplikasi, bayi dan balita

(Kemenkes RI 2013).

2. Kohort Ibu Hamil

Pencatatan proses pengamatan prospektif, survei prospektif

terhadap ibu hamil.

3. Kohort Bayi

Pencatatan proses pengamatan prospektif, survei prospektif

terhadap bayi.

4. Data kelahiran hidup, KN1, KN2, KN3

Data yang didalamnya terhadap angka kelahiran hidup, KN1,

KN 2, KN 3.

|

|

5. Situasi pelaksanaan P4K ditingkat puskesmas

Adalah form rekapan bidan desa sebagai tugas komponen

pelaksanaan desa/kelurahan siaga yang tertera dalam

rencana strategis Kementrian Kesehatan tahun 2010.

6. Laporan evaluasi pelaksanaan P4K kesehatan

kabupaten Demak Puskesmas Guntur II

Adalah dokumen rekapituasi penilaian suatu program yang

dicanangkan dalam upaya mempercepat penurunan angka

kematian ibu dengan cara memantau, mencatat serta

menandai setiap ibu hamil dalam kurun waktu tertentu

kabupaten Demak Puskesmas Guntur II.

7. Laporan monitoring pelaksanaan P4K kesehatan

kabupaten demak puskesmas Guntur II

Adalah dokumen rekapituasi hasil pemantauan suatu

program yang dicanangkan dalam upaya mempercepat

penurunan angka kematian ibu dengan cara memantau,

mencatat serta menandai setiap ibu hamil dalam kurun

waktu tertentu kabupaten Demak Puskesmas Guntur II.

|

8. Buku Partus

Buku yang mencatat data mengenai ibu yang mengalami

persalinan yang didampingi oleh tenaga kesehatan di satu

wilayah tertentu.

9. Data Pelayanan Ibu Bersalin

Data yang memuat pelayanan ibu yang melakukan

persalinan di tenaga kesehatan serta mendapatkan jaminan

persalinan (jampersal) dan jaminan kesehatan masyarakat

(jamkesmas).

10. Kohort Nifas

Sumber data pelayanan ibu nifas yang meliputi pemeriksaan

tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu, pemeriksaan tinggi

fundus uteri (involusi uterus), pemeriksaan lokhia dan

pengeluaran per vaginam lainnya, pemeriksaan payudara

dan anjuran ASI eksklusif 6 bulan, pemberian kapsul Vitamin

A 200.000 IU sebanyak dua kali , pertama segera setelah

melahirkan, kedua diberikan setelah 24 jam pemberian

kapsul Vitamin A pertama, dan pelayanan KB pasca

bersalin.

11. Data sasaran Bufas dan KB dalam jampersal dan

jamkesmas puskesmas guntur II

|

Adalah data ibu yang melahirkan dengan menggunakan

bantuan jampersal / jamkesmas untuk mendapatkan

pelayanan nifas normal dan pelayanan KB pasca persalinan.

12. Laporan risti ibu hamil

Adalah laporan yang berisi pengelompokan faktor resiko

kehamilan ibu hamil hingga memerlukan pengawasan lebih

intensif dan tindakan proaktif untuk memperkecil

kemungkinan komplikasi. Dengan adanya laporan ini,

diharapkan akan didapatkan hasil well born baby dan well

mother.

13. Cakupan penanganan obstetri

Adalah laporan penyelenggaraan pelayanan kesehatan

secara professional kepada ibu hamil dan nifas dengan

komplikasi.

14. Proporsi peserta KB baru menurut jenis kontrasepsi

kumulatif

Presentase yang menyatakan suatu perbandingan jumlah

peserta KB baru dibandingkan dengan jumlah Pasangan

Usia Subur (PUS) di suatu wilayah kerja pada kurun waktu

tertentu.

|

15. Cakupan pelayanan KB

Pelayanan Kontrasepsi sesuai dengan standar kepada

pasangan usia subur di satu wilayah kerja tertentu oleh

tenaga kesehatan terlatih pada kurun waktu tertentu.

16. Proporsi peserta KB aktif menurut jenis kontrasepsi

kumulatif

Presentase yang menyatakan suatu perbandingan Antara

PUS yang salah satu pasangannya masih menggunakan

alat kontrasepsi dan terlindungi oleh alat kontrasepsi

tersebut dibandingkan dengan jumlah PUS disuatu wilayah

dalam kurun waktu tertentu.

17. Cakupan pelayanan neonatal

Pelayanan kesehatan pada bayi yang baru lahir (0-28 hari)

yang meliputi ASI ekslusif, pencegahan infeksi berupa

perawatan mata, tali pusat, pemberian vitamin K1 injeksi bila

tidak diberikan pada saat lahir, pemberian imunisasi hepatitis

B1.

18. Laporan kegawatdaruratan maternal atau neonatal

Laporan yang memuat kasus komplikasi yang dialami ibu

selama kehamilan hingga nifas serta yang mendapat rujukan

ke pelayanan kesehatan.

|

19. Register by name (PKD atu yang lainnya menyesuaikan

catatan bides masing-masing)

Buku pencatatan kejadian sakit bayi muda (0-2 bulan)

maupun balita umur 2 bulan - 5 tahun.

20. Form tatalaksana MTBS

formulir MTBS/MTBM merupakan ceklist pengamatan untuk

membimbing petugas dalam pencatatan formulir pencatatan

baik bagi bayi muda (0-2 bulan) maupun balita umur 2 bulan-

5 tahun.

|

DAFTAR PUSTAKA

Arsad Rahim Ali. 2009. Definisi dan Konsep : Angka Kematian

Ibu (AKI). http://www.mdgspolman.org/definisi-dan-

konsep-angka-kematian-ibu-aki/ .

Data Statistik. 2013. Angka Kematian Bayi.

http://www.datastatistik-indonesia.com/portal/index.php?

option=com_content&task=

view&id=420&Itemid=420&limit=1&limitstart=2

Depkes RI. 2000. Pedoman Manajemen Terpadu Balita Sakit.

Depkes RI. 2007. Pedoman Pelayanan Antenatal. Jakarta:

Depkes pp.28 – 35.

Depkes RI. 2009. Pedoman Pengawasan Wilayah Setempat

Kesehatan Ibu dan Anak.

Depkes RI. 2012. Definisi Variabel SIM Gizi KIA Terintegrasi.

http://www.gizikia.depkes.go.id/wp-

content/uploads/downloads/2012/04/Definisi-Variabel-

SIM-Gizi-KIA-Terintegrasi.pdf.

Depkes RI. 2013. Pedoman PWS KIA.

http://www.gizikia.depkes.go.id/wp-content/uploads/downl

oads/2013/08/Pedoman-PWS-KIA.pdf

Dinkes Jateng . 2011. Pencapaian Standar Pelaanan Minimal

Bidang Kesehatan Kabupaten / Kota 2011 Provinsi Jawa

|

Tengah.

http://www.dinkesjatengprov.go.id/dokumen/manajemen_i

nformasi/SPM/spm2011.pdf. Diakses pada 2 desember

2013.

Dinkes Jatim. 2005. DO SPM Propinsi Jawa Timur.

http://www.dinkesjatim.go.id/images/datainfo/2005041109

15-DO%20SPM%20PROPINSI%20JAWA

%20%20TIMUR.pdf

Kemenkes RI. 2010. Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat

Kesehatan Ibu Dan Anak. Departemen Kesehatan : Jakarta

Menkes. 2008. Definisi Operasional Standar Pelayanan Minimal

Bidang Kesehatan Di Kabupaten/Kota, Lampiran

Kepmenkes Nomor : 828/MENKES/SK/IX/2008.pp 1-2.

Suparto. 2008. Analisis Manajemen Mutu MTBS Yang Terkait

Dengan Mutu Penerapan Kegiatan MTBS Puskesmas Di

Kabupaten Brebes. Diunduh dari

eprints.undip.ac.id/18689/1/SUPARTO_HARY_WIBOWO.

pdf Diakses pada 2 Des 2013.

|