definisi fraktur tulang pinggul /hip

6
Definisi Fraktur adalah terputusnya keutuhan tulang, umumnya akibat trauma. Hip/pinggul adalah bagian dari tulang panggul yang berartikulasi dengan pangkal tulang femur pada asetabulum Fraktur Hip adalah suatu terminologi yang digunakan untuk menggambarkan fraktur tulang femur pada daerah ujung/pangkal proksimal yang meliputi kepala sendi, leher, dan daerah trochanter. Etiologi Secara umum fraktur disebabkan oleh a. Benturan dan cedera (kecelakaan) b. Kelemahan/kerapuhan tulang akibat osteoporosis c. Patah karena letih, patah karena otot tidak dapat mengabsorpsi energi seperti karena berjalan kaki terlalu lama. Patah tulang pinggul paling sering terjadi karena jatuh atau pukulan langsung ke sisi pinggul. Beberapa kondisi medis seperti osteoporosis, kanker, luka atau stres dapat melemahkan tulang dan membuat pinggul lebih rentan terhadap patah Manisfestasi Klinis

Upload: haidar-dwi-pratiwi

Post on 09-Aug-2015

398 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Definisi fraktur tulang pinggul /hip merupakan fraktur yang terjadi pada tulang fmur bagian proximal

TRANSCRIPT

Page 1: Definisi fraktur tulang pinggul /hip

Definisi

Fraktur adalah terputusnya keutuhan tulang, umumnya akibat trauma.

Hip/pinggul adalah bagian dari tulang panggul yang berartikulasi dengan pangkal

tulang femur pada asetabulum

Fraktur Hip adalah suatu terminologi yang digunakan untuk menggambarkan

fraktur tulang femur pada daerah ujung/pangkal proksimal yang meliputi kepala

sendi, leher, dan daerah trochanter.

Etiologi

Secara umum fraktur disebabkan oleh

a. Benturan dan cedera (kecelakaan)

b. Kelemahan/kerapuhan tulang akibat osteoporosis

c. Patah karena letih, patah karena otot tidak dapat mengabsorpsi energi seperti

karena berjalan kaki terlalu lama.

Patah tulang pinggul paling sering terjadi karena jatuh atau pukulan langsung ke

sisi pinggul. Beberapa kondisi medis seperti osteoporosis, kanker, luka atau stres

dapat melemahkan tulang dan membuat pinggul lebih rentan terhadap patah

Manisfestasi Klinis

Gejala klinis

1. Nyeri hebat pada daerah fraktur.

2. Tak mampu menggerakkan kaki.

3. Terjadi pemendekan karena kontraksi/spasmus otot-otot paha.

4. Eksternal rotasi pada tungkai tersebut.

Tanda-tanda lain sesuai dengan tanda fraktur pada umumnya, yaitu:

1. Nyeri bertambah hebat jika ditekan/raba

2. Perubahan bentuk/posisi berlebihan bila dibandingkan dengan keadaan

normal.

3. Ada/tidak kulit yang terluka/terbuka di daerah fraktur.

Page 2: Definisi fraktur tulang pinggul /hip

4. Teraba panas pada jaringan yang sakit karena peningkatan vaskularisasi di

daerah tersebut.

5. Pulsa/nadi pada daerah distal melemah/berkurang.

6. Kehilangan sensasi pada daerah distal karena jepitan saraf oleh fragmen

tulang.

7. Krepitasi jika digerakkan (jangan melakukan pembuktian lebih lanjut jika

pasti ada fraktur)

8. Perdarahan.

9. Hematoma, edema karena extravasasi darah dan cairan jaringan.

10. Tanda-tanda shock akibat cedera berat, kehilangan darah, atau akibat nyeri

hebat.

11. Keterbatasan mobilisasi.

12. Terbukti fraktur lewat foto rontgen

Patofisioogi

Patah tulang pinggul (fraktur hip) mengacu pada fraktur femur di kepala (caput),

leher (collum), atau wilayah trochanterica. Caput femur adalah bagian yang

mengisi daerah acetabulum. Collum adalah daerah sempit di bawah caput.

trochanterica adalah area di bawah collum

Caput dan collum femoralis terletak dalam kapsul sendi dan tidak termasuk dalam

periosteum; dengan demikian, caput dan collum tidak memiliki suplai darah yang

cukup. Patah di daerah ini biasanya jenis fragmen dan mungkin lebih menurunkan

pasokan darah, meningkatkan risiko nonunion (tidak menyatu) dan avascular

nekrosis. Sedangkan Wilayah trochanterica tertutup periosteum dan karena itu

memiliki lebih banyak pasokan darah daripada caput atau collum. Patah tulang

pinggul lebih sering terjadi pada orang tua sebagai akibat penurunan massa tulang

dan meningkatnya kecenderungan untuk jatuh

Komplikasi

Komplikasi yang mungkin terjadi dari adanya fraktur tulang pinggul adalah

Page 3: Definisi fraktur tulang pinggul /hip

1. Shock dan perdarahan. Pada saat terjadinya cedera atau segera sesudah

operasi.

2. Komplikasi immobilitas. Terutama pada usia lanjut, antara lain:

Pneumonia, Thromboplebitis, Emboli pulmonal

3. Penyembuhan terlambat, non-union. Sering pada fraktur intrakapsular

sembuh lebih lambat bila dibanding dengan fraktur ekstra kapsular karena

adanya gangguan suplai darah.

4. Aseptic necrosis kepala femur. Merupakan komplikasi fraktur femur

proksimal an dislokasi traumatik pada hip.

5. Deformitas, malposisi femur, arthritis sekunder. Displasemen fragmen

tulang dapat menyebabkan deformitas, sedangkan trauma menyebabkan

arthritis.

6. Masalah post operatif dengan alat-alat fiksasi internal. Fiksasi internal bisa

melemah, patah, atau pindah tempat yang menyebabkan kerusakan

jaringan lunak. Untuk ini perlu pembedahan ulang.

7. Ekstrim eksternal/internal rotasi dan adduksi.

Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan darah lengkap. Dilakukan untuk persiapan pre operasi. Dapat

menunjukkan tingkat kehilangan darah hingga cedera (pemeriksaaan Hb

dan Hct) Nilai leukosit meningkat sesuai respon tubuh terhadap cedera

2. Golongan darah dan cross match. Dilakukan sebagai persiapan transfudi

darah jika kehilangan darah yang bermakna akibat cedera atau tindakan

pembedahan.

3. Pemeriksaan kimia darah.Sebagai persiapan pre operatif untuk mengkaji

ketidak seimbangan akibat cedera yang dapat menimbulkan masalah pada

saat intra operasi (misalnya, ketidak seimbangan potassium dapat

meningkatkan iritasi cardiac selama anestesi) BUN creatinin untuk evaluasi

fungsi ginjal.

4. Masa pembekuan dan perdarahan (clotting time, bleeding time) sebagai

persiapan pre operasi, biasanya normal jika tak ada gangguan perdarahan.

Page 4: Definisi fraktur tulang pinggul /hip

Pada pasien lanjut usia dapat diberikan terapi antikoagulan segera setelah

post operasi untuk memperkecil terjadinya tromboemboli.

5. Pemeriksaan urine.Sebagai evaluasi awal fungsi ginjal.

6. Pemeriksaan X-ray dada.Sebagai evaluasi tingkat cedera, persiapan pre

operasi, atau mengetahui kondisi selama perawatan pembedahan, dll.

(misalnya, kardiomegali atau gagal jantung kongestif).

7. EKG sebagai persiapan operasi maupun untuk mengevaluasi apakah

terdapat juga cedera pada jantung (misalnya kontusio cardiac) disamping

trauma/cedera pada hip.