definisi cpib

2
Definisi CPIB Saat ini Pemerintah mendorong para pelaku usaha pembenihan ikan, khususnya ikan lele agar melakukan sertifikasi CPIB. Sertifikasi CPIB dilakukan supaya benih yang dihasilkan memiliki kualitas baik dan dapat meningkatkan daya saing produk. CPIB membantu dalam proses pembenihan ikan dapat lebih efektif, efisien, memperkecil resiko kegagalan, meningkatkan kepercayaan pelanggan, menjamin kesempatan ekspor dan ramah lingkungan. Hal tersebut sesuai dengan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 02/MEN/2007 tentang Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) (Dedi, 2014). Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB) ialah suatu pedoman yang dibuat untuk menentukan standard an prosedur dalam pembenihan yang baik, sehingga didapatkan benih yang bermutu dan layak edar. Benih yang bermutu dicirikan antara lain: pertumbuhan cepat, seragam, sintasan tinggi, adaptif terhadap lingkungan pembesaran, bebas parasit dan tahan terhadap penyakit, efisien dalam menggunakan pakan serta tidak mengandung residu bahan kimia dan obat-obatan yang dapat merugikan manusia dan lingkungan. Untuk itu perlu penerapan tata cara budidaya yang bertanggung jawab harus dimulai dari kegiatan pembenihan samapai dengan pembesarannya (DJPT, 2008). Manajemen Induk Tujuan manajemen induk adalah untuk menghasilkan benih ikan yang bermutu. Induk yang digunakan dalam pembenihan ikan harus merupakan induk yang memenuhi persyaratan sesuai dengan SNI. Beberapa tahapan kegiatan yang harus dilakukan dalam manajemen induk adalah (1) Pemilihan induk; (2) Karantina induk; (3) Pemeliharaan induk (DJPT, 2008).

Upload: guntur-f-sda

Post on 18-Sep-2015

48 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

makalah

TRANSCRIPT

Definisi CPIB

Saat ini Pemerintah mendorong para pelaku usaha pembenihan ikan, khususnya ikan lele agar melakukan sertifikasi CPIB. Sertifikasi CPIB dilakukan supaya benih yang dihasilkan memiliki kualitas baik dan dapat meningkatkan daya saing produk. CPIB membantu dalam proses pembenihan ikan dapat lebih efektif, efisien, memperkecil resiko kegagalan, meningkatkan kepercayaan pelanggan, menjamin kesempatan ekspor dan ramah lingkungan. Hal tersebut sesuai dengan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 02/MEN/2007 tentang Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) (Dedi, 2014).Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB) ialah suatu pedoman yang dibuat untuk menentukan standard an prosedur dalam pembenihan yang baik, sehingga didapatkan benih yang bermutu dan layak edar. Benih yang bermutu dicirikan antara lain: pertumbuhan cepat, seragam, sintasan tinggi, adaptif terhadap lingkungan pembesaran, bebas parasit dan tahan terhadap penyakit, efisien dalam menggunakan pakan serta tidak mengandung residu bahan kimia dan obat-obatan yang dapat merugikan manusia dan lingkungan. Untuk itu perlu penerapan tata cara budidaya yang bertanggung jawab harus dimulai dari kegiatan pembenihan samapai dengan pembesarannya (DJPT, 2008).Manajemen Induk

Tujuan manajemen induk adalah untuk menghasilkan benih ikan yang bermutu. Induk yang digunakan dalam pembenihan ikan harus merupakan induk yang memenuhi persyaratan sesuai dengan SNI. Beberapa tahapan kegiatan yang harus dilakukan dalam manajemen induk adalah (1) Pemilihan induk; (2) Karantina induk; (3) Pemeliharaan induk (DJPT, 2008).