definisi bencana

11
Definisi Bencana (1) Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau non- alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis (UU 24/2007) 2 2. Definisi Bencana (2)Suatu gangguan serius terhadap keberfungsiansuatu masyarakat, sehingga menyebabkankerugian yang meluas pada kehidupan manusiadari segi materi, ekonomi atau lingkungan danyang melampaui kemampuan masyarakat yangbersangkutan untuk mengatasi denganmenggunakan sumberdaya mereka sendiri.(ISDR, 2004) 3 3. Dampak Bencanao Korban meninggal duniao Korban lukao Kerusakan properti dan harta bendao Kerusakan lahan, hewan dan tanamano Hilangnya produksio Hilangnya penghidupan/mata pencahariano Hilangnya pelayanan publiko Kerusakan prasarana dan infrastrukuturo Kerugian ekonomio Dampak sosial dan psikososial 5 4. Jenis Bencana (UU 24/ 2007) Alam Alam BENCANA BENCANA Non Alam Non Alam Sosial Sosial 6 5. B encana Alam :Bencana yang diakibatkan oleh peristiwaatau serangkaian peristiwa yangdisebabkan oleh alam antara lain berupagempabumi, tsunami, gunung meletus,banjir, kekeringan, angin topan, dan tanahlongsor. 7 6. Bencana non-Alam :Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa ataurangkaian peristiwa nonalam yang antara lainberupa gagal teknologi, gagal modernisasi,epidemi, dan wabah penyakit.Bencana Sosial :Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa ataurangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusiayang meliputi konflik sosial antarkelompok atauantarkomunitas masyarakat, dan teror. 8 7. Komponen Bencana Pemicu Ancaman Bahaya RISIKO BENCANA BENCANA Kerentanan 8. Ris i k o ? 9. Mana j emen Risiko Risiko Kapasitas Hazard Global Development Warming Vs Climate Developing Changes KerentananRis i k o = Hazard x Kerentanan/K apa s it as 10. Ancaman (hazard)• Suatu kondisi, secara alamiah maupun karena ulah manusia, yang berpotensi menimbulkan kerusakan atau kerugian dan kehilangan jiwa manusia.• Ancaman berpotensi menimbulkan bencana, tetapi tidak semua bahaya selalu menjadi bencana. 11. • Slow onset hazard : ancaman yang terjadi lambat, seperti : kekeringan/kelaparan, letusan gunung api, banjir, epidemi, dll.• Sudden onset hazard : ancaman yang terjadi tiba-tiba akibat fenomena alam seperti gempa, badai, banjir, longsoran, tsunami, puting beliung, terjadi tanpa peringatan dini yang menyebabkan ketidaksiapan. 12. Aspek Penyebab AncamanGeologi `Teknologi–Gempabumi, tsunami, –Kecelakaan longsor, gerakan tanah transportasi, industri LingkunganHidro-meteorologi –Kebakaran,kebakaran–Banjir, topan,

Upload: luluk-anum-pranata

Post on 06-Feb-2016

19 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

disaster definition

TRANSCRIPT

Page 1: Definisi Bencana

 Definisi Bencana (1) Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau non-alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis (UU 24/2007) 2

2. Definisi Bencana (2)Suatu gangguan serius terhadap keberfungsiansuatu masyarakat, sehingga menyebabkankerugian yang meluas pada kehidupan manusiadari segi materi, ekonomi atau lingkungan danyang melampaui kemampuan masyarakat yangbersangkutan untuk mengatasi denganmenggunakan sumberdaya mereka sendiri.(ISDR, 2004) 3

3. Dampak Bencanao Korban meninggal duniao Korban lukao Kerusakan properti dan harta bendao Kerusakan lahan, hewan dan tanamano Hilangnya produksio Hilangnya penghidupan/mata pencahariano Hilangnya pelayanan publiko Kerusakan prasarana dan infrastrukuturo Kerugian ekonomio Dampak sosial dan psikososial 5

4. Jenis Bencana (UU 24/ 2007) Alam Alam BENCANA BENCANA Non Alam Non Alam Sosial Sosial 6

5. B encana Alam :Bencana yang diakibatkan oleh peristiwaatau serangkaian peristiwa yangdisebabkan oleh alam antara lain berupagempabumi, tsunami, gunung meletus,banjir, kekeringan, angin topan, dan tanahlongsor. 7

6. Bencana non-Alam :Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa ataurangkaian peristiwa nonalam yang antara lainberupa gagal teknologi, gagal modernisasi,epidemi, dan wabah penyakit.Bencana Sosial :Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa ataurangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusiayang meliputi konflik sosial antarkelompok atauantarkomunitas masyarakat, dan teror. 8

7. Komponen Bencana Pemicu Ancaman Bahaya RISIKO BENCANA BENCANA Kerentanan

8. Ris i k o ? 9. Mana j emen Risiko Risiko Kapasitas Hazard Global Development Warming Vs

Climate Developing Changes KerentananRis i k o = Hazard x Kerentanan/K apa s it as 10. Ancaman (hazard)• Suatu kondisi, secara alamiah maupun karena ulah manusia,

yang berpotensi menimbulkan kerusakan atau kerugian dan kehilangan jiwa manusia.• Ancaman berpotensi menimbulkan bencana, tetapi tidak semua bahaya selalu menjadi bencana.

11. • Slow onset hazard : ancaman yang terjadi lambat, seperti : kekeringan/kelaparan, letusan gunung api, banjir, epidemi, dll.• Sudden onset hazard : ancaman yang terjadi tiba-tiba akibat fenomena alam seperti gempa, badai, banjir, longsoran, tsunami, puting beliung, terjadi tanpa peringatan dini yang menyebabkan ketidaksiapan.

12. Aspek Penyebab AncamanGeologi `Teknologi–Gempabumi, tsunami, –Kecelakaan longsor, gerakan tanah transportasi, industri LingkunganHidro-meteorologi –Kebakaran,kebakaran–Banjir, topan, banjir hutan, penggundulan bandang,kekeringan hutanBiologi Sosial–Epidemi, penyakit –Konflik, perang, tanaman, hewan terrorisme 15

13. ANCAMAN GEOLOGI 14. WILAYAH RAWAN BENCANA GEMPA BUMI 15. Dampak BencanaGempa dan Tsunami Aceh, 2004 16. BUNKER PENGAMAN UMBUL WADON DI K. KUNING 1994Kawah Merapi

terbentuk karenaLetusan 1930(letusan terbesar pada abad XX,korban 1369 org) Sabo 17. TANAH LONGSOR 18. HIDRO-METEOROLOGI 19. PETA PERKIRAAN DAERAH RAWAN BANJIR 20. BANJIR 21. BANJIR BANDANG Banjir Bandang Bohorok 22. KEKERINGANPerbaikan saluran (di Cirebon) Kekeringan di Jawa 2003 23. ANGIN BADAI Warning SystemPrakiraan badai Awan Badai Tropical Cyclone 24. BIOLOGI 25. BIOLOGI Epidemi, penyakit tanaman, hewan, SARS, Flu Burung dll. Kandang kurang

BERSIH Korban Flu Burung 26. BAHAYA TEKNOLOGI

Page 2: Definisi Bencana

27. Bahaya Teknologi Kecelakaan Pesawat Semburan lumpur Lapindo Akibat Radiasi Nuklir / Radioaktif

28. LINGKUNGAN 29. KEBAKARAN HUTAN Memadamkan kebakaran hutan Peta Rawan Kebakaran

Hutan 30. SOSIAL 31. TERORTragedi Bom Bali 32. KONFLIKKonflik Aceh 33. Kerentanan ( vulnerability)• Sekumpulan kondisi yang mengarah dan menimbulkan

konsekwensi (fisik, sosial, ekonomi dan perilaku) yang berpengaruh buruk terhadap upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan bencana.• Misalnya : penebangan hutan, penambangan batu, membakar hutan.

34. Faktor Kerentanan• Fisik: – Kekuatan bangunan struktur (rumah, jalan, jembatan) terhadap ancaman bencana• Sosial: – Kondisi demografi (jenis kelamin, usia, kesehatan, gizi, perilaku masyarakat) terhadap ancaman bencana• Ekonomi: – Kemampuan finansial masyarakat dalam menghadapi ancaman di wilayahnya• Lingkungan: – Tingkat ketersediaan / kelangkaan sumberdaya (lahan, air, udara) serta kerusakan lingkungan yang terjadi. 40

35. Kemampuan (capability) Kekuatan dan potensi yang dimiliki oleh perorangan, keluarga dan masyarakat yang membuat mereka mampu mencegah, mengurangi, siap-siaga, menanggapi dengan cepat atau segera pulih dari suatu kedaruratan dan bencana. Kapasitas yang baik harus memiliki PENTAGON ASSET

36. PENTAGON ASSET 37. R i siko ( risk)• Besarnya kerugian atau kemungkinan terjadi korban manusia,

kerusakan dan kerugian ekonomi yg disebabkan oleh bahaya tertentu di suatu daerah pada suatu waktu tertentu.• Risiko biasanya dihitung secara matematis, merupakan probabilitas dari dampak atau konsekwesi suatu bahaya.

38. Penanggulangan Bencana( Disaster Managem ) ent Serangkaian upaya yang meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi (UU 24/2007). 47

39. Tujuan Disaster Management o Memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana o Menyelaraskan peraturan perundang-undangan yang telah ada o Menjamin terselenggaranya penanggulangan bencana secara terencana, terpadu, terkoordinasi, dan menyeluruh o Menghargai budaya lokal o Membangun partisipasi dan kemitraan publik serta swasta o Mendorong semangat gotong royong, kesetiakawanan dan kedermawanan o Menciptakan perdamaian dalam kehidupan bermasyarakat , berbangsa dan bernegara 48

40. Pre-during-post disaster model Terdapat kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan sebelum bencana, selama bencana tejadi, dan setelah bencana. Sering digabung dengan continuum model. 49Disaster management continuum model Model tradisional, manajemen bencana terjadi secara bertahap. Fokusnya lebih pada kegiatan mitigasi dan kesiapsiagaan segera/cepat Model Disaster Management

41.  Bencana hanya bersifat trigger, kerentanan dipandang berasal dari proses sosio-ekonomi dan politik yang harus ditangani untuk pengurangan resiko bencana 50 Manajemen yang menekankan upaya mengurangi kerentanan untuk mengatasi bencana The crunch and release model Contract-expand model Proses berkesinambungan, serangkaian kegiatan berjalan berdampingan, bisa ditingkatkan lagi atau tergantung pada permintaan dan kondisi. Model Disaster Management

42. PencegahanPem ulihan dan Mitigasi Tanggap Kesiapsiagaan Dar ur at B CN EN A A 51

43. Siklus Manajemen Bencana BENCANA Tanggap Kesiapan Darurat Pencegahan Pemulihan dan Mitigasi

44. Pra Bencana Tanggap Darurat Pasca Bencana 53 45. MANAJEMEN BENCANA MANAJEMEN RESIKO BENCANAPENCEGAHAN

MANAJEMEN MANAJEMENDAN MITIGASI KEDARURATAN PEMULIHANKESIAPSIAGAANPRA BENCANA SAAT BENCANA PASCA BENCANA 54

46. DISASTER MANAGEMENT TRIANGLE

Page 3: Definisi Bencana

47. SEJARAH BERDIRINYABNPB 48. FUNGSI BNPB• Perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan bencana dan

penanganan pengungsi dengan bertindak cepat dan tepat serta efektif dan efisien• Pengkoordinasi pelaksanaan kegiaatan penanggulangan bencana secara terencana, terpadu, dan menyeluruh.

49. FUNGSI BPBD• Perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi dengan bertindak cepat dan tepat, efektif dan efisien• Pengkoordinasi pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana secara terencana, terpadu dan menyeluruh

50. TAHAP DISASTERMANAGEMENT 51. PRA BENCANA• SITUASI TIDAK TERDAPAT POTENSI BENCANA –

PERENCANAAN PENANGGULANGAN BENCANA – PENGURANGAN RISIKO BENCANA – PENCEGAHAN – PEMANDUAN DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN – PERSYARATAN ANALISIS RISIKO BENCANA – PELAKSANAAN DAN PENEGAKAN RENCANA TOTAL RUANG – PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN PERSYARATAN STANDAR TEKNIS

52. Lanjutan…• SITUASI TERDAPAT POTENSI BENCANA – KESIAPSIAGAAN – PERINGATAN DINI – MITIGASI

53. Pencegahan ( prevention)• Serangkaian kegiatan pemberian peringatan sesegera mungkin kepada masyarakat tentang kemungkinan terjadinya bencana pada suatu tempat oleh lembaga yang berwenang (UU 24/2007)• Upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya bencana ( jika mungkin dengan meniadakan bahaya).

54. Misalnya : - Melarang pembakaran hutan dalam perladangan. - Melarang penambangan batu di daerah yang curam.

55. Peringatan Dini• Upaya untuk memberikan tanda peringatan bahwa bencana kemungkinan akan segera terjadi.• Pemberian peringatan dini harus : - Menjangkau masyarakat (accesible) - Segera (immediate) - Tegas tidak membingungkan (coherent) - Bersifat resmi (official)

56. Mitigasi• Serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana (UU 24/2007).• Upaya yang dilakukan untuk meminimalkan dampak yang ditimbulkan oleh bencana.

57. • Ada 2 bentuk mitigasi : – Mitigasi struktural (membuat check dam, bendungan, tanggul sungai, dll.) – Mitigasi non struktural (peraturan, tata ruang, pelatihan)

58. KesiapsiagaanSerangkaian kegiatan yang dilakukan untukmengantisipasi bencana melalui pengorganisasianserta melalui langkah yang tepat guna danberdaya guna (UU 24/2007)Misalnya: Penyiapan sarana komunikasi, poskomando, penyiapan lokasi evakuasi, rencanakontinjensi, dan sosialisasi peraturan / pedomanpenanggulangan bencana. 69

59. Tanggap Darurat ( response)Upaya yang dilakukan segera padasaat kejadian bencana, untukmenanggulangi dampak yangditimbulkan, terutama berupapenyelamatan korban dan hartabenda, evakuasi dan pengungsian.

60. Bantuan Darurat ( relief)• Merupakan upaya untuk memberikan bantuan berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dasar berupa : - pangan, - sandang - tempat tinggal sementara - kesehatan, sanitasi dan air bersih

61. Pemulihan ( recovery)• Proses pemulihan darurat kondisi masyarakat yang terkena bencana, dengan memfungsikan kembali prasarana dan sarana pada keadaan semula.• Upaya yang dilakukan adalah memperbaiki prasarana dan pelayanan dasar (jalan, listrik, air bersih, pasar puskesmas, dll).

62. Rehabilitasi ( rehabilitation)• Upaya langkah yang diambil setelah kejadian bencana untuk membantu masyarakat memperbaiki rumahnya, fasilitas umum dan fasilitas sosial penting, dan menghidupkan kembali roda perekonomian.

63. Rekonstruksi ( reconstruction)• Program jangka menengah dan jangka panjang guna perbaikan fisik, sosial dan ekonomi untuk mengembalikan kehidupan masyarakat pada kondisi yang sama atau lebih baik dari sebelumnya.

64. KEMITRAAN SEBAGAI WUJUD KEBERSAMAAN DALAM PENANGGULANGAN BENCANA I know! You guys want to help me. But please wait , I will tell you what I need.

Page 4: Definisi Bencana

University of Wisconsin mendefinisikan manajemen bencana sebagai “the

range of activities designed to maintain control over disaster and emergency

situation and to provide a framework for helping at-risk persons to avoid or

recover from the impact of disaster. Disaster management deals with

situation that occurs prior to, during, and after the disaster.(serangkaian

kegiatan yang didesain untuk mengendalikan situasi bencana dan darurat dan

untuk mempersiapkan kerangka untuk membantu orang yang rentan-

bencana untuk menghindari atau mengatasi dampak bencana tersebut.

Manajemen bencana berkaitan dengan situasi yang terjadi sebelum, selama,

dan setelah bencana).

Universitas British Columbia merumuskan definisi bencana (disaster) dengan

memperhatikan tiga hal. Pertama, bencana dipertentangakan dengan

darurat (emergency). Bencana tidak sama dengan emergensi. Istilah

emergensi biasanya dikaitkan dengan bencana mini, seperti kebakaran,

robohnya sebuah rumah, dan sejenisnya. Sedangkan bencana dikaitkan

dengan kejadian yang tidak biasa, sulit direspon, dan dampaknya bisa sampai

beberapa generasi.

Kedua, bencana dikaitkan dengan kemampuan mereka yang mengalami

bencana untuk mengatasinya. Sesuatu disebut bencana bila yang mengalami

masalah atau masyarakat lokal tidak mampu menanganinya. Oleh karena itu,

perlu keterlibatan masyarakat secara regional atau nasional, bahkan

internasional.

Ketiga, bencana berkaitan dengan isu yang luas, bukan saja masalah

ekonomi, tetapi masalah sosial, ekologi, bahkan merambah ke wilayah politik.

Ketidakmampuan menangani bencana  bisa berakibat fatal terhadap

kepercayaan masyarakat kepada penguasa.

Dengan demikian, Universitas British Columbia mendefiniskan manajemen

bencana (disaster)sebagai  “process of forming common objectives and

common value in order to encourage participants to plan for and deal with

potential and actual disaster” ( proses pembentukan atau penetapan tujuan

bersama dan nilai bersama (common value) untuk mendorong pihak-pihak

yang terlibat (partisipan) untuk menyusun rencana dan menghadapi baik

bencana potensial maupun aktual).

Tujuan Manajemen Bencana

Pada prinsipnya, manajemen dilakukan sejak sebelum bencana terjadi, bukan

pada saat dan setelah bencana menimpa. Tujuan manajemen bencana yang

baik adalah:

1.    Menghindari kerugian pada individu, masyarakat, maupun negara melalui

tindakan dini (sebelum bencana terjadi).

Tindakan ini termasuk pencegahan. Tindakan ini efektif sebelum bencana itu

terjadi. Dalam kaitan bencana gempa bumi yang terjadi di Yogyakarta, atau

tsunami di Aceh, tindakan ini sudah terlambat. Tetapi tindakan ini masih tetap

efektif untuk mengantisipasi bencana yang bisa terjadi di kemudian hari,

termasuk bencana yang mungkin lebih besar akibat ulah Gunung Merapi.

Page 5: Definisi Bencana

Tindakan penghindaran biasanya dikaitkan dengan beberapa upaya. Pertama,

penghilangan kemungkinan sebab. Kalau bencana itu bisa disebabkan oleh

kesalahan manusia, tindakan penghilangan sebab tentunya bisa dilakukan.

Tetapi hal ini akan sulit bila penyebabnya adalah alam  yang memiliki energi

di luar kemampuan manusia untuk melakukan.

Pergeseran lempeng bumi yang menyebabkan gempa bumi tektonik,

misalnya, merupakan sebab yang sampai saat ini belum bisa diatasi oleh

manusia. Belum ada satu teknologi  yang mampu menghambat pergeseran

lempeng bumi, atau mengatur pergeseran supaya bergerak pelan-pelan dan

tidak menimbulkan getaran hebat.

Oleh karena itu, tindakan penghindaran bencana alam lebih diarahkan pada

menghilangkan, atau mengurangi kondisi, yang dapat mewujudkan bencana.

Contoh “kondisi” yang dimaksud adalah struktur bangunan. Kondisi bangunan

yang baik bisa meminimalisasi atau menghilangkan risiko bencana.

Struktur bangunan yang sesuai untuk kondisi gempa menyebabkan bangunan

tahan terhadap goncangan, sehingga kerugian manusia, fisik, ekonomi, dan

lingkungan bisa dihindari.

2.    Meminimalisasi kerugian pada individu, masyarakat, maupun negara

berupa kerugian yang berkaitan dengan orang, fisik, ekonomi, dan lingkungan

bila bencana tersebut terjadi.

Tindakan meminimalisasi kerugian akan efektif bila bencana itu telah terjadi.

Tetapi perlu diingat, piranti tindakan meminimalisasi kerugian itu telah

dilakukan jauh sebelum bencana itu sendiri terjadi. Contoh, bencana alam

dengan cepat akan menimbulkan masalah pada kesehatan akibat luka parah,

bahkan meninggal.  Maka tindakan minimalisasi yang harus dilakukan sejak

dini adalah penyebaran pusat-pusat medis ke berbagai wilayah, paling tidak

sampai ke tingkat kecamatanan.

Di Inggris, pemadam kebakaran disebar hingga ke tingkat distrik dan kota

(setara dengan kabupaten) dengan koordinasi di tingkat county (setara

dengan propinsi). Bila terjadi bencana kebakaran di satu lokasi, pemadam

kebakaran di berbagai daerah bisa dengan cepat dikerahkan sehingga

kerugian bisa diminimalisasi.

3.    Meminimalisasi penderitaan yang ditanggung oleh individu dan

masyarakat yang terkena bencana.

Ada juga yang menyebut tindakan ini sebagai pengentasan. Tujuan utamanya

adalah membantu individu dan masyarakat yang terkena bencana supaya

bisa bertahan hidup dengan cara melepaskan penderitaan yang langsung

dialami. Bantuan tenda, pembangunan kembali perumahan yang hancur,

memberi subsidi, termasuk dalam kategori ini.

Tindakan yang juga termasuk kategori ini adalah pemulihan kondisi psikis

individu dan masyarakat yang terkena bencana. Tujuannya adalah untuk

mengembalikan optimisme dan kepercayaan diri. Dengan sikap yang positif

tersebut, pemulihan individu dan masyarakat akan menjadi semakin cepat

karena korban secara aktif membangkitkan diri sendiri.

Page 6: Definisi Bencana

4.    Untuk memperbaiki kondisi sehingga individu dan masyarakat dapat

mengatasi permasalahan akibat bencana.

Perbaikan kondisi terutama diarahkan pada perbaikan infrastruktur seperti

jalan, listirk, penyediaan air bersih, sarana komunikasi, dan sebagainya.

Dalam kasus Yoygakarta, jalan merupakan salah satu infrastruktur yang perlu

mendapat perhatian sekalipun (tampaknya) tidak terlalu parah. Selain itu,

berbagai fasilitas masyarakat seperti pasar, terminal, dan sejenisnya juga

termasuk dalam tindakan ini untuk membuat perputaran ekonomi masyarakat

kembali bergulir.

5.    Untuk mempercepat pemulihan kondisi sehingga individu dan

masyarakat bangkit ke kondisi sebelum bencana, atau bahkan mengejar

ketinggalan dari individu atau masyarakat lain yang tidak terkena bencana.

Perbaikan infrastruktur tidaklah cukup. Itu hanya mengembalikan ke kondisi

semula sehingga aktivitas ekonomi dan sosial berjalan sebagaimana layaknya

sebuah wilayah. Daerah yang terkena bencana menjadi jauh tertinggal

dibanding daerah lain.

Kabupaten Bantul, misalnya, telah kehilangan banyak kesempatan untuk

mengembangkan ekonominya. Itu menyebabkan pertumbuhan ekonominya

akan lambat. Apa yang perlu dilakukan adalah penerapan berbagai kebijakan,

termasuk kebijakan fiskal, supaya orang tertarik untuk mengembangkan

wilayah tersebut.

Seperti yang dilakukan pemerintah Jerman Bersatu pada saat baru

menggabungkan diri antara Jerman Barat dan Jerman Timur. Salah satu

bentuk tindakan yang dilakukan pemerintah pada saat itu adalah memberi

insentif pajak bagi perusahaan yang bersedia menanamkan laba bersih

mereka di wilayah Jerman Timur.

Manajemen Bencana (Disaster Management) di Bidang Kesehatan

Page 7: Definisi Bencana

Pendahuluan

Indonesia adalah negara yang sarat akan bencana. Gempa bumi dan tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan Sumatera Utara 26 Desember 2004, gempa bumi Yogyakarta 27 Mei 2006, lalu tsunami di pantai Selatan Jawa pada 17 Juli 2006. Semuanya adalah satu momentum yang sama dan berharga bagi pemerintah dan bangsa Indonesia. Yang menunjukkan bahwa, betul negara ini begitu tidak berdaya menghadapi musibah tersebut. Bahwa, ternyata kita belum memiliki manajemen penanggulangan bencana yang baik.

Tidak terlepas dari kenyataan bahwa bencana alam adalah bagian dari takdir Illahi, sehingga seringkali tak bisa dicegah. Namun, manusia memiliki kekuatan akal dan pengetahuan yang yang telah diberikan oleh Tuhan yang semestinya bisa dimaksimalkan untuk mereduksi atau pun meminimalisir bahaya (damages) bencana alam.

Pengertian Bencana

Bencana adalah gabungan antara ancaman (Hazard) dan kerentanan (Vulnerability). Ancaman (Hazard) yaitu fenomena, bahaya atau resiko, baik alami maupun tidak alami. Sedangkan kerentanan (Vulnerability) adalah keadaan didalam suatu komunitas yang membuat mereka mudah terkena dampak buruk dari ancaman diantaranya: kerentanan fisik, sosial, dan psikologi/sikap. 

Jadi bencana (disaster) adalah suatu gangguan serius terhadap fungsi suatu komunitas sehingga menyebabkan kerugian yang meluas pada kehidupan manusia dari segi materi, ekonomi atau lingkungan dan yang melampaui kemampuan komunitas tersebut untuk mengatasi dengan menggunakan sumberdaya mereka sendiri. (ISDR, 2004).

Penanganan atau Manajemen Bencana (Disaster Management)

Manjemen Bencana (Disaster Management) adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mengendalikan bencana dan keadaan daruat, sekaligus memberikan kerangka kerja untuk menolong masyarakat dalam keadaan beresiko tinggi agar dapat menghindari ataupun pulih dari dampak bencana.

Tujuan dari Manajemen Bencana antara lain:

1. Mengurangi atau menghindari kerugian secara fisik, ekonomi maupun jiwa yang dialami oleh perorangan, masyarakat negara,

2. Mengurangi penderitaan korban bencana,

3. Mempercepat pemulihan,

4. Memberikan perlindungan kepada pengungsi atau masyarakat yang kehilangan tempat ketika kehidupannya terancam.

Dalam suatu lingkaran manajemen bencana (disaster management cycle) ada dua kegiatan besar yang dilakukan, yaitu:1. Sebelum terjadinya bencana (pre event),

2. Setelah terjadinya bencana (post event).

Kegiatan setelah terjadinya bencana dapat berupa disaster response/emergency response (tanggap bencana) ataupun disaster recovery. Kegiatan yang dilakukan sebelum terjadinya bencana dapat berupa disaster preparedness (kesiapsiagaan menghadapi bencana) dan disaster mitigation (mengurangi dampak bencana). Ada juga yang menyebut istilah disaster reduction, sebagai perpaduan dari disaster mitigation dan disaster preparedness (Makki, 2006).

Page 8: Definisi Bencana

Namun berdasarkan hasil selama ini, kita lebih banyak melakukan kegiatan pasca bencana (post event) berupa emergency response dan recovery dari pada kegiatan sebelum bencana berupa disaster reduction/mitigation dan disaster preparedness. Padahal, apabila kita memiliki sedikit perhatian terhadap kegiatan-kegiatan sebelum bencana, kita dapat mereduksi potensi bahaya/kerugian (damages) yang mungkin timbul ketika bencana. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan sebelum bencana dapat berupa:1. Pendidikan peningkatan kesadaran bencana (disaster awareness),

2. Latihan penanggulangan bencana (disaster drill),

3. Penyiapan teknologi tahan bencana (disaster-proof),

4. Membangun sistem sosial yang tanggap bencana, dan

5. Perumusan kebijakan-kebijakan penanggulangan bencana (disaster management policies).

Manajemen Bencana (Disaster Management) di Bidang Kesehatan

Tenaga Medis adalah salah satu bidang yang sangat berperan penting dalam penanggulangan bencana. Bencana yang terjadi dapat menyebabkan kerawanan status kesehatan pada masyarakat yang terkena bencana ataupun masyarakat sekitar daerah bencana. Untuk itu percepatan penanganan korban tidak hanya pada masa tanggap darurat saja, tetapi kesiapsiagaan sedini mungkin juga dilakukan sehingga dapat meminimalisir korban.

Dalam memberikan pelayanan kesehatan pada berbagai bencana alam, jajaran kesehatan harus memberikan pelayanan kesehatan yang baik. Dari berbagai pengalaman tersebut maka disusunlah Buku Pedoman Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan dalam Penanggulangan Bencana yang dituangkan ke dalam SK Menkes No. 066/MENKES/SK/II/2006, serta Pedoman Sistem Informasi Penanggulangan Krisis Akibat Bencana. Diharapkan dengan ini dapat terjadi peningkatan pengelolaan SDM kesehatan dalam penanggulangan bencana yang diikuti dengan ketersediaan SDM kesehatan dengan kompetensi yang memadai, khususnya dalam penanggulangan krisis kesehatan.

Dengan adanya pedoman-pedoman ini diharapkan penanggulangan bencana pada masa yang akan datang dapat dilaksanakan dengan lebih baik, lebih cepat, dan tepat di semua tingkatan jajaran kesehatan secara terpadu, dan untuk memberikan gambaran tentang peran semua unit jajaran kesehatan, serta bertujuan agar semua unit jajaran kesehatan tersebut dapat mempelajari, memahami, dan melaksanakan tugas penanggulangan bencana dengan sebaik-baiknya sesuai dengan peran dan fungsi masing masing.

Untuk pedoman-pedoman lainnya klik disini dan download juga buku-buku tentang Disaster Management disini.

Sumber

1. Perpustakaan DepKes RI2. Pusat Penanggulangan Krisis (PPK) DepKes RI3. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)4. Palang Merah Indonesia (PMI)5. Buku Pedoman Sistem Informasi Penanggulangan Krisis Akibat Bencana6. Buku Pedoman Penanggulangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan

http://abdillah-syukri.blogspot.com/2009/06/manajemen-bencana-disaster-management.htmlDiposkan oleh arifnur di 11.15 

Page 9: Definisi Bencana

Metode penanggulangan bencna

Definisi dan jenis bencana yg tlh terjdi

Peralatan dan sistem managerial bila terjadi bencana

Perlengkapan dan peralaatn yang dibutuhkan saat bencana