definisi balita - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/626/4/bab ii...

27
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Balita Balita adalah istilah umum bagi anak usia 1-3 tahun (balita) dan anak prasekolah (3-5 tahun). Saat usia balita, anak masih tergantung penuh kepada orang tua untuk melakukan kegiatan penting, seperti mandi, buang air dan makan, perkembangan berbicara dan berjalansudah bertambah baik, namun kemampuan lain masih terbatas. (Marmi, 2012) Anak balita (umur 0-5 tahun) adalah suatu sasaran pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh bidan. Anak baru lahir (0-28 hari) dan bayi (umur 1-12 bulan) termasuk anak balita. Masa ini sering juga disebut masa sebagai fase “Golden Age” merupakan masa yang sangat penting untuk memperhatikan tumbuh kembang anak secara cermat agar sedini mungkin dapar terdeteksi apabila ada kelainan (Marmi,2012). B. Tumbuh Kembang 1. Definisi Tumbuh Kembang Anak Tumbuh kembang merupakan manifestasi yang kompleks dari perubahan morfologi biokimia dan fisiologi yang terjadi sejak konsepsi sampai maturitas/dewasa, istilah tumbuh kembang sebenanya mencakup 2 peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi saling berkaitan. Pengertian pertumbuhan dan perkembangan di definisikan sebgai berikut.

Upload: others

Post on 06-Sep-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Definisi Balita - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/626/4/Bab II anis.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Balita Balita adalah istilah umum bagi

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Balita

Balita adalah istilah umum bagi anak usia 1-3 tahun (balita) dan anak

prasekolah (3-5 tahun). Saat usia balita, anak masih tergantung penuh kepada

orang tua untuk melakukan kegiatan penting, seperti mandi, buang air dan makan,

perkembangan berbicara dan berjalansudah bertambah baik, namun kemampuan

lain masih terbatas. (Marmi, 2012)

Anak balita (umur 0-5 tahun) adalah suatu sasaran pelayanan kesehatan

yang dilakukan oleh bidan. Anak baru lahir (0-28 hari) dan bayi (umur 1-12

bulan) termasuk anak balita. Masa ini sering juga disebut masa sebagai fase

“Golden Age” merupakan masa yang sangat penting untuk memperhatikan

tumbuh kembang anak secara cermat agar sedini mungkin dapar terdeteksi apabila

ada kelainan (Marmi,2012).

B. Tumbuh Kembang

1. Definisi Tumbuh Kembang Anak

Tumbuh kembang merupakan manifestasi yang kompleks dari perubahan

morfologi biokimia dan fisiologi yang terjadi sejak konsepsi sampai

maturitas/dewasa, istilah tumbuh kembang sebenanya mencakup 2 peristiwa yang

sifatnya berbeda, tetapi saling berkaitan. Pengertian pertumbuhan dan

perkembangan di definisikan sebgai berikut.

Page 2: Definisi Balita - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/626/4/Bab II anis.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Balita Balita adalah istilah umum bagi

9

Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran-ukuran tubuh yang meliputi

berat badan(BB), tinggi badan (TB), lingkar kepala (LK), lingkar dada (LD), dan

lain-lain atau bertambahnya jumlah dan ukuran sel-sel pada semua sistem organ

tubuh. (Vivian,2013)

Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan

intraseluler, berarti bertambahnya ukuran fisik dan strukur tubuh sebagian atau

keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat. (Kemenkes

RI, 2012)

Pertumbuhan (growth) adalah perubahan yang bersifat kuantitatif, yaitu

bertambahnya jumlah, ukuran, dimensi pada tingkat sel, organ maupun individu

anak tidak hanya bertmabha besar secara fisik melainkan juga ukuran dan struktur

organ-organ tubuh dan otak. (Soetjiningsih, 2017)

Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan atau fungsi semua

sistem organ tubuh sebagai akibat bertambahnya kematangan fungsi-fungsi sistem

organ tubuh. (Vivian,2013)

Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih

kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak alus, bicara dan bahasa serta

sosialisasi dan kemandirian. (Kemenkes RI, 2012)

2. Kebutuhan Dasar Anak

Kebutuhan dasar anak untuk tubuh kembang, secara umum digolongkan

menjadi 3 kebutuhan dasar.

a. Kebutuhan fisik-biomedis (ASUH)

b. Kebutuhan fisik-biomedis meliputi pangan/gizi (kebutuhan terpenting,

perawatan kesehatan dasar (antara lain, imunisasi, pemberian ASI,

Page 3: Definisi Balita - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/626/4/Bab II anis.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Balita Balita adalah istilah umum bagi

10

penimbangan bayi/anak yang teratur, pengobatan kalau sakit),

papan/pemukiman yang layak, kebersihan perorangan, sanitasi lingkungan,

sandang, kebugaran jasmani, rekreasi, dll

c. Kebutuhan Emosi/kasih sayang (ASIH)

Pada tahun pertamaa kehidupan, hubungan yang penuh kasih sayang, erat

mesra, dan selaras antara ibu/pengasuh dan anak merupakan syarat mutlak

untuk menjamin tumbuh kembang yang optimal, baik fisik, mental, maupun

psikososial. Peran dan kehadiran ibu sedini dan selanggeng mungkin akan

menjalin rasa aman bagi bayi. Peran ayah dalam memberikan kasih sayang

dan menjaga keharmonisan keluarga juga merupakan media yang bagus untuk

tumbuhu kembang anak. Kekurangan kasih sayang ibu pada tahun-tahun

pertama kehidupan mempunyai dampak negatif pada tumbuuh kembang anak

secara fisik, mental, sosial, kasih sayang dari orangtuanya (ayah dan ibu) akan

menciptakan ikatan yang erat dan kepercayaan dasar.

d. Kebutuhan akan stimulasi mental (ASAH)

Stimulasi mental merupakan cikal bakal untuk proses belajar (pendidikan dan

pelatihan) pada anak. Stimulasi mental (ASAH) ini merangsang

perkembangan mental peikososial: kecerdasan, keterampilan, kemandirian,

kreativitas, agama, kepribadian, moral-etika, produktivitas, dan sebagainya.

(Soetjiningsih, 2017).

C. Deteksi Dini Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

1. Deteksi Pertumbuhan Anak Berdasarkan Antropometri

Antropometri adalah cara pengukuran status gizi yang paling sering

digunakan di masyarakat Pengukuran antropometri ini dimaksudkan untuk

Page 4: Definisi Balita - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/626/4/Bab II anis.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Balita Balita adalah istilah umum bagi

11

mengetahui ukuran-ukuran fisik seorang anak dengan menggunakan alat ukur

tertentu, seperti timbangan dan pita pengukur (meteran), (Almatsier, 2002).

Ukuran antropometri ini dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

a. Tergantung umur, yaitu hasil pengukuran dibandingkan dengan umur. Dengan

demikian, dapat diketahui apakah ukuran yang dimaksud tersebut tergolong

normal untuk anak seusianya.

b. Tidak tergantung umur, yaitu hasil pengukuran dibandingkan dengan

pengukuran lainnya tanpa memerhatikan berapa umur anak yang diukur.

c. Tujuan pengukuran BB/TB adalah untuk menentukan status gizi anak, normal,

kurus, kurus sekali atau gemuk. Jadwal pengukuran BB/TB disesuaikan

dengan jadwal deteksi dini tumbuh kembang balita. Pengukuran dan penilaian

BB/TB dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih.(supariasa, 2002)

2. Berat badan

Berat badan dipengaruhi oleh beberapa hal berikut .

a. Genetik (keturunan)

b. Asupan nutrisi (makan, minum dan lainnya)

c. Penyerapan dan pengeluaran usus

d. Aktivitas fisik

e. Metabolisme tubuh dan hormon

f. Penyakit kronik,seperti jantung,infeksi saluran kemih (ISK), dan TBC.

g. Kadar air dan lemak tubuh

Melakukan deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang artinya

melakukan skrining mendeteksi secara dini adanya penyimpangan tumbuh

Page 5: Definisi Balita - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/626/4/Bab II anis.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Balita Balita adalah istilah umum bagi

12

kembang balita dan pra sekolah, termasuk menindaklanjuti setiap keluhan orang

tua terhadap masalah tumbuh kembang anaknya.

Ada 3 jenis deteksi dini tumbuh kembang yang dapat dikerjakan tenaga kesehatan

di tingkat puskesmas dan jaringannya berupa :

a. Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan

Deteksi dini penyimpanggan pertumbuhan yaitu untuk mengetahui/

menentukan satus gizi kurang /buruk Dan mikro/macrosefal.

Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan di lakukan di semua tingkat

pelayanan. Adapun pelaksanaan dan alat yang di gunakan adalah sebagai berikut.

1) Pengukuran berat badan terhadap tinggi badan (Berat Badan/Tinggi Badan)

Tujuan pengukuran Berat Badan/Tinggi Badan adalah menentukan status

gizii anak normal,kurus,kurus sekali atau gemuk.

Jadwal pengukuran berat badan/tinggi badan di sesuaikan dengan jadwal

deteksi dini tumbuh kembang balita.

2) Pengukuran dan penilaian Berat Badan/Tinggi Badan di lakukan oleh tenaga

kesehatan terlatih.

Cara pengukuran berat badan/tinggi badan sesuai tabel sebagai berikut:

a) Cara pengukuran berat badan /tinggi badan

No Cara pengukuran 1 Menggunakantimbanganbayi

1. Timbanganbayi di gunakanuntukmenimbanganaksampaiumur 2 tahunatauselamaanakmasihbisaberbaring /duduktenang `

2. Letakkantimbanganpadameja yang datardantidakmudahbergoyang 3. Lihatposisijarumatauangkaharusmenunjukkeangka o 4. Bayisebaiknyatelanjangtanpatopi,kaos kaki sarungtangan 5. Baringkan bayi dengan hati-hati di atas timbangan . 6. Lihatjarumtimbangansampaiberhenti. 7. Baca angka yang di tunjukanolehjarumtimbanganatauangkatimbangan

. 8. Bilabayiterusmenerusbergerak,perhatikangerakanjarum,bacatengah-

tengahgerakanjarumkekanandankekiri

Page 6: Definisi Balita - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/626/4/Bab II anis.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Balita Balita adalah istilah umum bagi

13

2 Menggunakantimbanganinjak 1. Letakkantimbangan di lantai yang datarsehinggatidakmudahbergerak. 2. Lihatposisijarumatauangkaharusmenunjukkeangka O. 3. Anaksebaiknyamemakaibajusehari-hari yang tipis, tidakmemakai alas

kaki, jaket, topi, jam tangan, kalung, dantidakmemegangsesuatu. 4. Anak berdiri di atas timbangan tanpa dipegangi. 5. Lihatjarumtimbangansampaiberhenti. 6. Baca angka yang

ditunjukkanolehjarumtimbanganatauangkatimbangan. b) Cara pengukuran panjang badan (PB) atau tinggi badan (TB) sesuaitabel

berikut :

No Cara pengukuran 1 Cara mengukur dengan posisi berbaring:

1. Sebaiknyadilakukanoleh 2 orang. 2. Bayidibaringkantelentangpada alas yang datar. 3. Kepala bayi menempel pada pembatas angka O. 4. Petugas 1 : kedua tangan memegang kepala bayi agar tetap menempel

pada pembatas angka 0 (pembatas kepala). 5. Petugas 2 : tangan kiri menekan lutu bayi agar lurus, tangan kanan

menekan batas kaki ke telapak kaki Petugas 2: membaca angka di tepi di luar pengukur

Gambar 1 PengukuranPanjangaBadan

2 Garamengukurdenganposisiberdiri 1. Anaktidakmemakai sandal atausepatu. 2. Berdiritegakmenghadapkedepan. 3. Punggung, pantatdantumitmenempelpadatiangpengukur. 4. Turunkan batas atas pengukur sampai menempel di ubun-ubun. 5. Baca angka pada batas tersebut.

Gambar 2 Pengukuran Tinggi Badan

Sumber : Kemenkes. RI. 2012. Setimulasi, Deteksi Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Depkes.

3) Penggunaan Tabel Berat Badan/Tinggi Badan

Page 7: Definisi Balita - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/626/4/Bab II anis.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Balita Balita adalah istilah umum bagi

14

a) Ukur tinggi/panjang dan timbang berat badan anak, sesuai cara di atas.

b) Lihat kolom Tinggi/Panjang Badan anak yang sesuai dengan hasil

pengukuran.

c) Pilih kolom Berat Badan untuk laki-laki (kiri) atau perempuan(kanan)

sesuai jenis kelamin anak, cari angka berat badan yangterdekat dengan

berat badan anak.

d) Dari angka berat badan tersebut, lihat bagian atas kolom untuk mengetahui

angka Standar Deviasi (SD).

e) Untuk menentukan bagaimana dengan status gizi anak tersebut,

menggunakan grafik WHO 2006 dan terdapat pada buku KIA revisi 2015.

4) Pengukuran Lingkaran Kepala Anak (LKA)

a) Tujuan pengukuran lingkaran kepala anak adalah untuk mengetahui

lingkaran kepala anak dalam batas normal atau di luar batas normal.

b) Jadwal, disesuaikan dengan umur anak. Umur 0–11 bulan, pengukuran

dilakukan setiap tiga bulan. Pada anak yang lebih besar, umur 12–72

bulan, pengukuran dilakukan setiap enam bulan. Pengukuran dan penilaian

lingkaran kepala anak dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih.

c) Cara mengukur lingkaran kepala

(1) Alat pengukur dilingkarkan pada kepala anak melewati dahi, menutupi

alis mata, diatas kedua telinga, dan bagian belakang kepala yang

menonjol, tarik agak kencang.

(2) Baca angka pada pertemuan dengan angka O.

(3) Tanyakan tanggal lahir bayi/anak, hitung umur bayi/anak.

Page 8: Definisi Balita - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/626/4/Bab II anis.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Balita Balita adalah istilah umum bagi

15

(4) Hasil pengukuran dicatat pada grafik lingkaran kepala menurut umur

dan jenis kelamin anak.

(5) Buat garis yang menghubungkan ukuran yang lalu dengan ukuran

sekarang.

Gambar 3 Lingkar Kepala

Sumber : Kemenkes. RI. 2012. Setimulasi, Deteksi Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Depkes.

5) Interpretasi

a) Apabila ukuran lingkaran kepala anak berada di dalam”jalur hijau”,

lingkaran kepala anak normal.

b) Apabila ukuran lingkaran kepala anak berada di luar ”jalur hijau”,

lingkaran kepala anak tidak normal.

c) Lingkaran kepala anak tidak normal ada 2 (dua), yaitu makrosefal

d) apabila berada di atas ”jalur hijau” dan mikrosefal apabila berada di bawah

”jalur hijau”.

6) Intervensi

Apabila ditemukan makrosefal maupun mikrosefal segera dirujuk ke rumah

sakit.

Page 9: Definisi Balita - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/626/4/Bab II anis.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Balita Balita adalah istilah umum bagi

16

Tabel 1 Angka Kecukupan Gizi (Energi dan Protein) Rata-Rata yang Dianjurkan Rata-

Rata Perorang Perhari Golongan Umur Berat Badan Tinggi Badan Energi Protein

GolonganUmur BeratBadan Tinggi Badan Energi Protein

0-6 bulan 5,5 60 560 12 7-12 bulan 8,5 71 800 15 1-3 tahun 12 90 1250 23 4-6 tahun 18 110 1750 32

Sumber : Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dalam Alamatsier. S (2007)

3. Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan Anak

Deteksi dini penyimpangan perkembangan, yaitu untuk mengetahui

gangguan perkembangan anak (keterlambatan), gangguan daya lihat, gangguan

daya dengar. Deteksi dini penyimpangan perkembangan anak dilakukan di semua

tingkat pelayanan. Deteksi dini penyimpangan perkembangan anak dapat di

periksa menggunakan KPSP, TDD dan CHAT. (Kemenkes, 2012)

4. Stimulasi Tumbuh Kembang Balita dan Anak Prasekolah.

Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak umur 0- 6

tahun agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal.Setiap anak perlu

mendapat stimulasi rutun sedini mungkin dan terus menerus pada setiap

kesempatan .stimulasi tumbuh kembang anak di lakukan oleh ibu dan ayah yang

merupakan orang terdekat dengan anak.kurangnya stimulasi dapat menyebabkan

penyimpangan tumbuh kembang anak bahkan gangguan yang menetap.

Dalam melakukan stimulasi tumbuh kembang anak ,ada beberapa prinsip

dasar yang perluu di perhatikan ,yaitu sebagai berikut

a. Stimulasi di lakukan dengan di landasi rasa cinta dan kasih sayang.

Page 10: Definisi Balita - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/626/4/Bab II anis.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Balita Balita adalah istilah umum bagi

17

b. Selalu tunjukan sikap dan perilaku yang baik karena anak akan meniru tingkah

laku orang–orang yang terdekat dengan nya.

c. Berikan stimulasi sesuai dengan kelompok umur anak.

d. Lakukan` stimulasi dengan cara mengajak anak

bermain,bernyanyi,bervariasi,menyenangkan,tanpa paksaan dan tidak ada

hukuman.

e. Lakukan stimulasi secara bertahap dan berkelanjutan sesuai umur

anak,terhadap ke 4 aspek kemampuan dasar anak .

f. Gunakan alat bantu /permainan yang sederhana ,aman dan ada disekitar anak.

g. Berikan kesempatan yang sama pada anak laki-laki dan perempuan .

h. Anak selalu di beri pujian,bila perlu diberikan hadiah untuk keberhasilannya.

(Kemenkes: 2012)

D. Obesitas

1. Pengertian

Obesitas adalah akumulasi lemak yang berlebihan di dalam tubuh

manusia, Obesitas terjadi akibat kelebihan asupan kalori Anak dengan obesitas

belum tentu memiliki kecukupan gizi yang baik. Kecukupan gizi adalah

banyaknya zat gizi yang terpenuhi dari makanan bergantung pada usia, jenis

kelamin, aktivitas, berat badan, tinggi badan, dan kondisi

tertentu(Prihaningtyas,2018)

Obesitas merupakan salah satu problem kesehatan masyarakat mempunyai

dampak yang cukup besar bagi orang-orang tertentu yang mengalaminya,

Obesitas menjadi salah satu factor risiko bagi timbulnya beberapa penyakit

Page 11: Definisi Balita - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/626/4/Bab II anis.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Balita Balita adalah istilah umum bagi

18

tertentu yang kadang-kadang berakibat fatal jika tidak ditanggulangi secara dini.

(Misnadiarly,2007)

Perbedaan Obesitas dengan overweight ialah, Obesitas merupakan kadar

lemak tubuh yang berlebihan dan dapat menyebabkan suatu penyakit sementara

itu overweight merupakan kelebihan berat badan diatas normal, Secara sederhana

dapat disimpulkan bahwa Overweight adalah kelebihan berat badan Sedangkan

obesitas adalah kelebihan berat badan yang lebih berat dan berisiko menimbulkan

penyakit. (Prihaningtyas, 2018)

Kecendrungan terjadinya obesitas dijumpai pada sebagian orang yang

umumnya berkaitan erat dengan pola makan, status social ketidakseimbangan

aktivitas tubuh dan konsumsi makanan. Masalah ini perlu dibahas karena

kepentingannya tidak terbatas hanya pada dampak medis, psikis maupun social,

tetapi erat pula hubungannya dengan kelangsungan hidup penderitanya.

(Misnadiarly,2007)

Jumlah lemak tubuh dipengaruhi sejak masa gestasi oleh berat badan dan

kenaikan berat badan maternal selama periode antenatal, Selanjutnyaperilaku

makan mulai terkondisi dan terlatih oleh asupan dan pola makan sejak bulan-

bulan pertama kehidupan, Kenaikan berat badan pada anak kemudian juga

dipengaruhi kebiasaan mengkonsumsi makanan yang mengandung energy tinggi,

maupun kebiasaan mengkonsumsi makanan ringan. Obesitas dapat terjadi pada

semua usia, namun yang tersering terjadi pada tahun pertama kehidupan sampai

usia 5-6 tahun.

Page 12: Definisi Balita - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/626/4/Bab II anis.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Balita Balita adalah istilah umum bagi

19

2. Epidemiologi Obesitas

Saat ini obesitas telah menjadi masalah epidemic di seluruh dunia, Pada

awalnya prevalensi obesitas tinggi pada negara barat yaitu di negara-negara

berkembang Pada tahun 2013 prevalensi overweight dan obesitas sebesar 23,8%

pada anak laki-laki dan 26,6% pada anak perempuan di negara berkembang. Di

amerika epidemik obesitas terjadi pada awal tahun 1970 pada dewasa dan pada

tahun 1980 kejadian obesitas semakin meningkat pula pada anak dan remaja

hingga menyerupai jumlah kasus pada dewasa. Di amerika 1 dari 3 anak

menderita obesitas sementara itu, prevalensi berat badan lebih dan obesitas pada

anak usia <5 tahun di regional WHO-Eropa sekitar 1-28,6% prevalensi ini

menggambarkan jumlah orang yang menderita obesitas pada kurun waktu

tertentu, baik kasus baru maupun kasus lama.(Prihaningtyas, 2018)

Di negara berkembang, prevalensi overweight dan obesitas meningkat

8,1% menjadi 12,9% pada laki-laki dan dari 8,4% menjadi 13,4% pada

perempuan tahu 2013. Prevalensi anak dan remaja obesitas di china sebesar

14,4% sedangkan prevalensi obesitas pada anak usia 6-12 tahun di china sebesar

10,2% di bangladesh, prevalensi obesitas meningkat hingga 9%. Prevalensi

obesitas di vietnam sebanyak 16,3%. (Prihaningtyas, 2018)

Sementara itu, menurut Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013,

obesitas di Indonesia terjadi pada 8,8% anak pada usia 5-12 tahun 2,5% anak usia

13-15 tahun, dan 1,6% anak usia 16-18 tahun.

3. Faktor penyebab dan Resiko Obesitas pada balita

Obesitas telah menjadi masalah kesehatan globalterutama di negara-negara

maju dan negara-negara berkembang, Obesitas mempunyai kolerasi yang kuat

Page 13: Definisi Balita - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/626/4/Bab II anis.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Balita Balita adalah istilah umum bagi

20

dengan morbiditas dan mortalitas, ada bebarapa Faktor yang menyebabkan

obesitas pada anak:

a. Pemberian bubur balita

b. Pemberian MP-ASI terlalu dini

c. Asupan nutrisi yang berasal dari jenis makanan olahan serba instan

d. Minuman soft drink

e. Asupan nutrisi dan konsumsi makanan cepat saji fast food

Obesitas juga dapat terjadi pada anak yang ketika masih bayi tidak

dibiasakan mengkonsumsi air susu ibu (ASI), tetapi menggunakan susu formula

dengan jumlah asupan yang melebihi porsi yang dibutuhkan bayi/anak, Akibatnya

anak akan mengalami kelebihan berat badan saat berusia 4-5 tahun, Bayi yang

mendapatkan ASI Eksklusif mempunyai kenaikan berat badan yang baik setelah

lahir, pertumbuhan setelah perinatal baik dan mengurangi kemungkinan obesitas,

Bayi yang diberi susu formula cenderung lebih berat dibandingkan bayi yang

diberi ASI karena susu formula mengandung 20% kalori lebih banyak, Untuk

memastikan bayi kenyang biasanya orang tua memaksa bayi menghabiskan satu

botol susu, Jika memungkinkan berikan ASI hingga bayi berusia satu tahun dan

tunda pemberian makanan padat hingga bayi berusia > 6 bulan, Karena nilai odds

ratio (OR) pemberian ASI dan pemberian MP-ASI terlalu dini 4 kali beresiko

untuk terjadinya obesitas Waktu yang baik untuk memulai pemberian makanan

padat biasanya pada umur enam bulan ke atas, Resiko pada pemberian sebelum

umur tersebut ialah.

1) Tingginya solute lood hingga dapat menimbulkan hyperosmolality

2) Kenaikan berat badan yang terlalu cepat hingga menjurus ke obesitas

Page 14: Definisi Balita - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/626/4/Bab II anis.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Balita Balita adalah istilah umum bagi

21

3) Alergi terhadap salah satu zat gizi yang terdapat dalam makanan tersebut

4) Mendapat zat-zat tambahan seperti garam dan nutrisi yang dapat merugikan

5) Mungkin saja dalam makanan padat yang dipasarkan terdapat zat pewarna

atau zat pengawet yang tidak diinginkan .

6) Kemungkinan pencemaran dalam menyediakan atau menyimpannya .

Sebaliknya penundaan pemberian makanan padat menghambat

pertumbuhan jika energy dan zat-zat gizi yang dihasilkan oleh ASI tidak

mencukupi lagi kebutuhan si balita, Obesitas pada anak tidak hanya dipengaruhi

oleh asupan makanan saja, namun merupakan interaksi antara factor genetic,

biologis, psikologis, sosiokultural dan lingkungan.

a) Faktor genetik

Parental fatness merupakan faktor genetik yang berperan besar. Bila kedua

orangtua gizi lebih, 80% anak nya menjadi gizi lebih, bila salah satu orangtua gizi

lebih, kejadian gizi lebih menjadi 40% dan bila kedua orangtua tidak gizi lebih,

kejadian gizi lebih 14% faktor lingkungan. (Prihaningtyas, 2018)

b) Faktor nutrisi

Peranan nutrisi dimulai sejak dalam kandungan yaitu jumlah lemak tubuh

dan pertumbuhan bayi dipengaruhi oleh berat badan ibu. Sedangkan kenaikan

berat badan dan lemak anak dipengaruhi oleh: waktu pertama kali mendapat

makanan padat, asupan tinggi kalori dari karbohidrat dan lemak serta kebiasaan

mengkonsumsi makanan yang mengandung energi tinggi seperti makanan siap

saji dan cemilan.

Page 15: Definisi Balita - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/626/4/Bab II anis.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Balita Balita adalah istilah umum bagi

22

c) Pola Makan

Kebiasaan yang kurang baik yang sering dilakukan seperti; mengonsumsi

makanan cepat saji, makan berlebihan, makan tidak teratur, menghindari makan

pagi,dan kebiasaan ngemil. Makan saat ingin makan tidak saat merasa lapar akan

menyebabkan kegemukan. Pola makan jika tidak dikonsumsi secara rasional

mudah menyebabkan kelebihan masukan kalori yang akan menimbulkan berat

badan berlebih, menunjukkan bahwa ada hubungan antara pola makan karbohidrat

dengan kegemukan, pola makan lemak dengan kegemukan, dan ada hubungan

aktivitas fisik dengan kegemukan. Hal ini disebabkan karena ketidakseimbangan

antara konsumsi dan pengeluaran energi, serta aktivitas fisik yang kurang

sehingga terjadi penumpukan lemakdan akhirnya mengakibatkan kegemukan.

Penelitian di Amerika dan Finlandia menunjukkan bahwa kelompok dengan

asupan tinggi lemak mempunyai resiko peningkatan berat badan lebih besar

dibanding kelompok dengan asupan rendah lemak. (Akhmad, 2016)

d) Aktifitas fisik

Aktifitas fisik anak saat ini cenderung menurun karena lebih banyak

bermain di dalam rumah dibandingkan di luar rumah. AktivitasFisikFaktor-faktor

diet dan pola aktivitas fisik mempunyai pengaruh yang kuat terhadap keseimbangan

energi dan dapat dikatakan sebagai faktor-faktor utama yang dapat diubah (

modifiable factors) yang melalui faktor-faktor tersebut banyak kekuatan luar yang

memicu pertambahan berat badan itu bekerja. Lebih jelasnya diet tinggi lemak dan

tinggi kalori dan pola hidup kurang gerak (sedentary lifestyles) adalah dua

karakteristik yang sangat berkaitan dengan peningkatan prevalensi obesitas diseluruh

dunia,Dalam hasil penelitian aktivitas fisik menentukan kondisi kesehatan

Page 16: Definisi Balita - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/626/4/Bab II anis.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Balita Balita adalah istilah umum bagi

23

Seseorang kelebihan energi karena rendahnya aktivitas fisik dapat

meningkatkan resiko kegemukan dan obesitas. Aktivitas fisik terbagi tiga macam

yaitu; aktivitas fisik ringan (berjalan lambat), aktivitas sedang (berjalan cepat,

berlari kecil, dan bermain tenis meja), aktivitas berat (bermain sepak bola,

berenang, dan senam) dilakukan sedikitnya 60 menit setiap hari untuk mencegah

berat badan berlebih. Asupan energi bagi obesitas lebih tinggi dibandingkan

dengan yang non obesitas, Yang menarik adalah bahwa yang obesitas 2-3 kali

lebih sering mengkonsumsi fast food. Seseorang yang asupan energinya tinggi (≥

2200 kkal/hari) dan mempunyai waktu menonton TV ≥ 3 jam/hari mempunyai

risiko menderita obesitas 12,3 kali lebih tinggi dibandingkan seseorang yang

asupan energi < 2200 kkal/hari dan waktu menonton TV < 3 jam/hari. Studi ini

menunjukkan adanya interaksi antara gaya hidup sedentarian (perilaku hidup

kurang gerak) dan diet tinggi kalori.

Aktivitas yang dilakukan oleh tubuh membutuhkan energi yang

dikeluarkan, begitupun sebaliknya apabila aktivitas fisik berkurang maka lebih

banyak energi yang tersimpan didalam tubuh (WHO, 2011). Makanan dan

aktivitas fisik dapat mempengaruhi timbulnya overweight dan obesitas baik secara

bersama, Kerusakan pada hipotalamus akan membuat seseorang mengalami

kegemukan jika terjadi di bagian HVM (hipotalamus ventromerdial) mengalami

kerusakan dan orang akan menjadi kurus atau kehilangan nafsu makan bila

kerusakan terjadi pada HL (hipotalamus lateral). Metabolisme basal yang terjadi

dalam tubuh akan meningkat seiring bnertambahnya usia, Secara alamiah

penurunan metabolisme akan terjadi ketika usia semakin menurun. Efek

Page 17: Definisi Balita - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/626/4/Bab II anis.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Balita Balita adalah istilah umum bagi

24

penggunaan obat dapat menjadi salah satu penyebab kegemukan. Beberapa obat

akan merangsang rasa lapar dalam tubuh. Makan mengonsumsi obat akan

membuat nafsu makan meningkat, Jenis obatnya seperti OAD (Obat Oral

Antidiabetes), penggunaan dalam jangka lama akan menyebabkankegemukan.

(Prihaningtyas, 2018)

e) Sosial ekonomi

Perubahan pengetahuan, sikap, perilaku dan gaya hidup sehat, serta

peningkatan pendapatan mempengaruhi pemilihan jenis dan jumlah makanan

yang dikonsumsi. Pengetahuan tingkat pengetahuan seseorang akan memengaruhi

status gizinya. Pengetahuan hasil dari tahu dan bagaimana seseorang akan

mengaplikasikan ilmunya Pengetahuan akan berhubungan erat dengan sikap dan

tindakan, Pengetahuan yang baik dapat menghasilkan tindakan yang baik.

Pengetahuan gizi seseorang akan memengaruhi status gizinya.

Pengetahuan gizi orangtua sangat berpengaruh terhadap pemilihan

makanan. Seorang anak akan mempunyai gizi yang cukup jika makanan yang

mereka makan mampu menyediakan zat gizi yang cukup diperlukan tubuh.

Pengetahuan gizi memegang peranan yang sangat penting di dalam penggunaan

dan pemilihan bahan makanan dengan baik, sehingga dapat mencapai keadaan

gizi seimbang.Pengetahuan gizi akan mempengaruhi kebiasaan makan atau

perilaku makan suatu masyarakat Apabila penerimaan perilaku baru didasari oleh

pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku tersebut dapat

berlangsung lama. Sebaliknya apabila perilaku itu tidak disadari oleh pengetahuan

dan kesadaran tidak akan berlangsung lama. Seperti halnya juga pada remaja

apabila mempunyai pengetahuan yang baik tentang gizi diharapkan mempunyai

Page 18: Definisi Balita - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/626/4/Bab II anis.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Balita Balita adalah istilah umum bagi

25

status gizi yang baik pula. Menurut Suhardjo dalam Wulandari(2009),

pengetahuan gizi adalah pemahaman seseorang tentang ilmu gizi, zat gizi, serta

interaksi antara zat gizi terhadap status gizi dan kesehatan. Pengetahuan gizi

adalah kemampuan seseorang untuk mengingat kembali kandungan gizi makanan

serta kegunaan zat gizi tersebut dalam tubuh. Pengetahuan gizi ini mencakup

proses kognitif yang dibutuhkan untuk menggabungkan informasi gizi dengan

perilaku makan, agar struktur pengetahuan yang baik tentang gizi dan kesehatan

dapat dikembangkan Konsumsi makan dipengaruhi oleh kebiasaan makan yang

didukung oleh pengetahuan gizi.

Gizi lebih dapat dipengaruhi oleh faktor umur dan jenis kelamin.

Meskipun sering terjadi pada semua umur, gizi lebih sering dianggap kelainan

pada umur pertengahan, gizi lebih yang muncul pada tahun pertama kehidupan

biasanya disertai dengan perkembangan angka yang cepat. Anak yang gizi lebih

cenderung menjadi gizi lebih pada saat remaja dan dewasa(Misnadiarly, 2007)

Kondisi psikologis dan keyakinan seseorang berpengaruh terhadap asupan

makanan. Faktor stabilitas emosi berkaitan dengan gizi lebih. Keadaan gizi lebih

merupakan dampak dari pemecahan masalah emosi yang dalam, dan ini

merupakan suatu pelindung bagi yang bersangkutan. Dalam keadaan semacam ini

menghilangkan gizi lebih tanpa menyediakan pemecahan masalah yang tepat,

justru akan memperberat masalah (Misnadiarly, 2007)

f) Pengetahuan

Tingkat pengetahuanseseorangakanmemengaruhi status gizinya.

Pengetahuanhasildaritahudanbagaimanaseseorangakanmengaplikasikanilmunya.

Pengetahuanakanberhubunganeratdengansikapdantindakan,Pengetahuan yang

Page 19: Definisi Balita - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/626/4/Bab II anis.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Balita Balita adalah istilah umum bagi

26

baikdapatmenghasilkantindakan yang baik.

Pengetahuangiziseseorangakanmemengaruhi status gizinya.

Pengetahuan gizi akan mempengaruhi kebiasaan makan atau perilaku

makan suatu masyarakat. Apabila penerimaan perilaku baru didasari oleh

pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku tersebut dapat

berlangsung lama. Sebaliknya apabila perilaku itu tidak disadari oleh pengetahuan

dan kesadaran tidak akan berlangsung lama.

Pengetahuan gizi adalah kemampuan seseorang untuk mengingat

kembalikandungan gizi makanan serta kegunaan zat gizi tersebut dalam tubuh.

Pengetahuan gizi ini mencakup proses kognitif yang dibutuhkan untuk

menggabungkan informasi gizi dengan perilaku makan, agar struktur pengetahuan

yang baik tentang gizi dan kesehatan dapat dikembangkan (Misnadiarly, 2007)

4. Pencegahan dan Penanggulangan Obesitas

Pencegahan dan penanggulangan kegemukan dan obesitas pada anak

sekolah merupakan suatu upaya komprehensif yang melibatkan stakeholder yang

ada di wilayah, Stakeholders mempunyai peran sesuai dengan tanggung jawab

dan kewenangannya.(Kemenkes RI,2011)

Pencegahan dilakukan melalui pendekatan kepada anak sekolah beserta

orang-orang terdekatnya (orang tua, guru, teman, dll) untuk mempromosikan gaya

hidup sehat melalui pola dan prilaku makan serta aktivitas fisik, Strategi

pendekatan dilakukkan pada semua anak sekolah baik yang beresiko menjadi

kegemukan dan obesitas maupun tidak. (Kemenkes RI,2011)

Usaha pencegahan dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat

dan fasilitas pelayanan kesehatan, Lingkungan sekolah merupakan tempat yang

Page 20: Definisi Balita - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/626/4/Bab II anis.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Balita Balita adalah istilah umum bagi

27

baik untuk pendidikan kesehatan yang dapat memberikan pengetahuan,

keterampilan serta dukungan social dari warga sekolah Pengetahuan, keterampilan

serta dukungan social ini memberikan perubahan perilaku makan sehat yang dapat

diterapkan dalam jangka waktu lama, Tujuan pencegahan ini ialah terjadinya

perubahan pola dan prilaku makan meliputi meningkatkan kebiasan konsumsi

buah dan sayur, mengurangi konsumsi makanan dan minuman manis, mengurangi

konsumsi makanan tinggi energy dan lemak, mengurangi konsumsi junk food,

Serta peningkatan aktivitas fisik dan mengurangi sedentary life style. (Kemenkes

RI, 2011)

POLA HIDUP SEHAT CEGAH KEGEMUKAN DAN OBESITAS 1. Konsumsi buah dan sayur ≥ 5 porsi per hari 2. Membatasimenontontv ,bermain computer ,game / playstation< 2 jam/hari 3. Tidakmenyediakantv di kamaranak 4. Mengurangimakandanminumanmanis 5. Mengurangimakananberlemakdangorengan 6. Kurangimakandiluar 7. Biasakanmakanpagidanmembawamakananbekalkesekolah 8. Biasakanmakanbersamakeluarga minimal 1x sehari 9. Makanlahmakanansesuaidenganwaktunya 10. Tingkatkanaktivitasfisik minimal 1 jam/hari 11. Melibatkankeluargauntukperbaikangayahidupuntukpencegahangizilebih . 12. Target penurunan BB yang sehat

(Kemenkes RI,2011)

a. Pola Makan yang benar

Pemberian diet seimbang sesuai requirement daily allowances (RDA)

merupakan prinsip pengaturan diet pada anak gemuk karena anak masih

bertumbuh dan berkembang dengan metode food rules, yaitu :

1) Terjadwal dengan pola makan besar 3x/hari dan cemilan 2x/hari yang

terjadwal (cemilan diutamakan dalam bentuk buah segar) diberikan air putih

di antara jadwal makan utama dan cemilan, serta lama makan 30 menit/kali .

Page 21: Definisi Balita - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/626/4/Bab II anis.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Balita Balita adalah istilah umum bagi

28

2) Lingkungan netral dengan cara tidak memaksa anak untuk mengonsumsi

makanan tertentu dan jumlah makanan ditentukan oleh anak.

3) Prosedur ditentukan dengan pemberian makan sesuai dengan kebutuhan kalori

yang diperoleh dari hasil perkalian antara kebutuhan kalori berdasarkan RDA

menurut height age dengan berat badan ideal menurut tinggi

badan.(IDAI,2014)

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengaturan kalori dengan metode

food rules ,yaitu :

a) Kalori yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan normal pengurangan

kalori berkisar 200-500 kalori sehari dengan target penurunan berat badan 0,5

kg per minggu, Penurunan berat badan ditargetkan sampai mencapai kira-kira

20% di atas berat badan ideal atau cukup dipertahankan agar tidak bertambah

karena pertumbuhan linear masih berlangsung .

b) Diet seimbang dengan komposisi karbohidrat 50-60%, lemak 30%, dan

protein cukup untuk tumbuh kembang normal (15-20%) Bentuk dan jenis

makanan harus dapat diterima anak,serta tidak dipaksa mengonsumsi makanan

yang tidak disukai.

c) Diet tinggi serat dapat membantu pengaturan berat badan melalui jalur

intrinsic hormonal dan colonic, Ketiga mekanisme tersebut selain menurunkan

asupan makanan akibat efek serat yang cepat mengenyangkan (meskipun

kandungan energinya rendah) serta mengurangi rasa laparjuga meningkatkan

oksidasi lemak sehingga mengurangi jumlah lemak yang disimpan, Pada anak

di atas usia 2 tahun dianjurkan pemberian serat dengan rumus (umur dalam

tahun + 5) g per hari . (IDAI,2014)

Page 22: Definisi Balita - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/626/4/Bab II anis.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Balita Balita adalah istilah umum bagi

29

b. Pola Aktivitas yang Benar

Pola aktivitas yang benar pada anak obes dilakukan dengan melakukan

latihan dan meningkatkan aktivitas harian karena aktivitas fisik berpengaruh

terhadap penggunaan energy, Peningkatan aktivitas pada anak gemuk dapat

menurunkannapsu makan dan meningkatkan laju metabolisme.

Contoh latihan fisik aerobic dengan intensitas sedang dan bugar serta

aktivitas otot dan tulang untuk anak.

Tabel 2 AktifitasFisikAnak

TipeLatihanFisik Anak Aerobikdenganintensitassedang Rekreasiaktif, sepertimendakibermain

skateboard atausepaturoda Aerobikdenganintensitasbugar a. Bermain aktif seperti berlari dan

mengejar b. Bersepeda c. Melompattali d. Beladiri, seperti karate e. Berlari f. Olahragasenam, berenangdll

Penguatanotot a. Bermaintariktambang b. Memanjattaliataupohon c. Berayun pada peralatan bermain atau

palang Penguatantulang a. Melompattali

b. Berlari c. Olahragasepertisenamdll

(IDAI,2014)

5. Masalah, atau dampak Obesitas

Dalam 10 tahun terakhir ini, angka prevalensi atau kejadian obesitas

diseluruh dunia menunjukkan peningkatan yang signifikan.

Masalah gizi di Indonesia saat ini memasuki masalah gizi ganda. Artinya,

masalah gizi kurang masih belum teratasi sepenuhnya, sementara sudah muncul

masalah gizi lebih. Kelebihan gizi yang menimbulkan obesitas dapat terjadi baik

Page 23: Definisi Balita - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/626/4/Bab II anis.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Balita Balita adalah istilah umum bagi

30

pada anak-anak hingga usia dewasa, Negara kita sekarang dihadapkan pada

masalah gizi ganda, yaitu masalah gizi kurang dan gizi lebih pada waktu yang

bersamaan. Masalah gizi lebih semakin tinggi terjadi karena pola hidup yang

kurang tepat di masyarakat. Masalah gizi kurang telah lama ada di Indonesia

tetapi kasusnya masih tetap ada sampai saat ini.(Prihaningtyas, 2018)

Dampak kesehatan pada anak obesitas, bisa menimbulkan berbagai

maacam penyakit, seperti:

a. Perlemakan Hati, studi di australia menyeabutkan bahwa anak dengan obesitas

memiliki resiko lebih tinggi menderita penyakit hati di bandingkan anak

dengan berat badan normal. Obesitas dapat menyebabkan perlemakan hati,

perlemakan hati adalah kondisi adanya penumukan lemak di dalam sel hati.

(Prihaningtyas, 2018)

b. Sindrom Metabolik, anak dengan obesitas memiliki resiko tinggi sindrom

metabolik. Anak obesitas beresiko menderita sindrom metabolik The third

report of the National Cholestrol Education Program Expert Panel on

Detectio, Evaluation, and Treatment of High Blood Cholestrol in Adults (ATP

III) mendefinisikan sindrom metabolik jika di dapatkan obesitas viseral

peningkatan kadar trigliserida darah, penurunan kadar kolestrol HDL,

peningkatan tekanan darah dan peningkatan kadar glukosa darah puasa

(Prihaningtyas, 2018)

c. Diabetes mellitus tipe 2, tahap awal gangguan metabolisme sebelum diabetes

mellitus adalah resistensi insullin. Cara normal, apabila kita mengkonsumsi

karbohidrat maka karbohidrat di buat menjadi glukosa. Glukosa akan beredar

di dalam darah hal ini merangsang pankreas mengeluarkan insullin untuk

Page 24: Definisi Balita - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/626/4/Bab II anis.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Balita Balita adalah istilah umum bagi

31

memasukkan glukosa di dalam darah kedakam sel sebagai sumber energi.

Namun, pada kondisi resistensi insullin ini terjadi kegagalan glukosa masuk

ke dalam sel sehingga kadar glukosa menumpuk di dalam darah dan dapat

menyebabkan hiperglikemia.(Prihaningtyas, 2018)

d. Penyakit jantung dan pembuluh darah, sindrom metabolik berhubungan

dengan inflamasi derajat ringan resistensi insulin, dan disfungsi endotel.

Obesitas dapat menyebabkan disfungsi endotel dengan cara mengambat

pelepasan nitric oxide (No) yang menjaga integritas endotel dan mediator

homeostasis pembuluh darah. Anak dalam massa pre pubertas dapat

mengalami perubahan pada endotel pembuluh darah seiring dengan terjadinya

sindro metabolik. Oleh karna itu, anak dengan obesitas yang mengalami

sindrom metabolik memiliki resiko tinggi menderita penyakit kardiovaskuler

(jantung dan pembuluh darah). Namun, studi sistematik review menyebutkan

bahwa pada individu obesitas yang secara metabolik, sehatpun memiliki

resiko kematian akibat penyakit kardiovaskuler sebesar 14-33%.

(Prihaningtyas, 2018)

e. Gangguan pernafasan, anak yang memliki penyakit asma dengan obesitas

memiliki resiko lebih besar mengalami kekambuhan asma sebanyak 1,1 kali

lipat lebih besar di bandingkan anak dengan asma yang memiliki IMT yang

normal,

Dampak kesehatan mental pada anak dapat mempengaruhi kesehatan

mental atau emosi, dapat menimbulkan resiko lebih tinggi menderita depresi,

kurang percaya diri, dan memiliki kualitas hidup yang lebih rendah di bandingkan

anak dengan berat badan normal. (Prihaningtyas, 2018)

Page 25: Definisi Balita - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/626/4/Bab II anis.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Balita Balita adalah istilah umum bagi

32

Gizi lebih saat ini menjadi tren baru yang mengakibatkan banyak penyakit

degenerative, seperti penyakit jantung, darah tinggi, osteoporosis, diabetes tipe 2,

kanker, Gizi lebih dapat disebabkan oleh banyak faktor. Di Indonesia saat ini

angka gizi lebih terus meningkat disertai meningkatnya penyakit

degenerative,Perubahan gaya hidup terjadi di semua lapisan masyarakat di

Indonesia. Perubahan aktivitas dan pola makan menjadi faktor yang

mengakibatkan gizilebih.

Gizi lebih disebabkan oleh kemajuan ekonomi pada lapisan masyarakat

tertentu disertai dengan kurangnya pengetahuan tentang gizi, juga menyebutkan

bahwa masalah gizi merupakan masalah di tiap-tiap negara, baik negara miskin,

negara berkembang, dan negara maju. Negara miskin cenderung dengan masalah

gizi kurang dan berhubungan dengan penyakit infeksi dan negara maju cenderung

dengan masalah gizi lebih.

6. Penentuan Status Gizi

Menurut Depkes (2012), status gizi merupakan tanda-tanda penampilan

seseorang akibat keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran zat gizi yang

berasal dari pangan yang dikonsumsi pada suatu saat berdasarkan pada kategori

dan indikator yang digunakan. Dalammenentukan status giziuntukukuran

bukuantropometriseringdigunakan World Health Organization – National Centre

for Health Statistic (WHO-NHCS). Klasifikasi status giziberdasarkanbuku WHO-

NHCS terbagiempat: (1) gizilebihtermasukkegemukandanobesitas (2)gizibaik

(3)gizikurang, dan (4)giziburuk. Status giziadalahposisiatauperingkat yang

didefinisikansecarasosial yang diberikankepadakelompokoleh orang lain.Status

gizi juga merupakan keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan

Page 26: Definisi Balita - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/626/4/Bab II anis.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Balita Balita adalah istilah umum bagi

33

penggunaan zat gizi, Dibedakan atas status gizi buruk, status gizi kurang, status

gizi baik, dan status gizi lebih (Almatsier, 2002).

Penilaian status gizi diartikan sebagai intrepretasi data tentang asupan dan

penggunaan zat gizi perorangan untuk menentukan status kesehatannya, Dalam

penelitian ini digunakan penilaian dengan menggunakan cara Antropometri, yaitu

penilaian status gizi dengan mengukur tinggi dan berat badan. Pengukuran tinggi

badan menggunakan microtoise dan berat menggunakan bathroom scale,

penilaian dengan secara klinis, hal ini dapat di lihat dari jaringan epitel seperti

kulit, mata, rambut, dan mukosa oral atau pada organ yang dekat dengan

permukaan tubuh seperti kelenjer. Panilaian secara biokimia pemeriksaan

spesimen yang di uji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam

jaringan tubuh, dan penilaian secara Biofisik yaitu metode penentuan status gizi

dengan melihat kemampuan fungsi (khususnya jaringan) dan melihat perubahan

struktur dari jaringan. (Supariasa, 2002)

Pengukuran obesitas, jika kita membicarakan obesitas, maka kita

mengenal berat badan (BB), Tingi Badan (TB), dan Indeks Masa Tubuh (IMT),

atau body mass index (BMI). IMT atau pengukuran berat badan terhadap tinggi

badan merupakan metode untuk menilai lemak tubuh dan di hitung dengan cara

berat badan dalam kilogram (Kg) di bagi dengan kuadrat tinggi badan dalam

meter (m).

Standar untuk mengukur kelebihan berat badan (overweight) atau obesitas

sudah di tetapkan oleh WHO, The Centers for Disease Control and Preve ntion

(CDC) dan The International Obesity Task Force (IOTF). Standar tersebut di

gunakan sesuai dengan usia dan jenis kelamin anak. IOTF menyendiakan

pengukuran IMT usia 2-18 tahun. Namun, kita menggunakan grafik WHO 2006

untuk anak usia <5 tahun dan menggunakan grafik CDC 2000 untuk anak >5

Page 27: Definisi Balita - repository.poltekkes-tjk.ac.idrepository.poltekkes-tjk.ac.id/626/4/Bab II anis.pdf · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Balita Balita adalah istilah umum bagi

34

tahun dalm menentukan obesitas. Pengukuran status gizi secara lengkap di

sebutkan dalam tabel berikut. (Prihaningtyas, 2018)

Batasan berat badan normal orang dewasa ditentukan berdasar nilai Body

Mass Index (BMI) atau istilah bahasa Indonesianya Indeks Massa Tubuh (IMT).

IMT adalah alat sederhana untuk melakukan pemantauan gizi orang dewasa

diatas, 18 tahun khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan

berat badan. Batas ambang IMT ditentukan dengan merujuk WHO Antropometri

2005 batas ambang berbeda untuk laki-laki dan perempuan. Batas ambang normal

untuklaki-laki 20,1-25 danuntukperempuan18,7-23,8. (Prihaningtyas, 2018)

Untukmengukur IMT dapatdigunakanrumus:

2TBbadantinggixbadanTinggi

BBbadanberatIMT

Klasifikasi nilai ambang batas Indeks Massa Tubuh untuk Indonesia adalah:

Tabel 3

Kategori Nilai Ambang Batas Indeks Massa Tubuh untuk Indonesia

Status gizi BB/TB WHO 2006

Gizi Buruk <-3SD Gizi Kurang <-2SD s/d -3SD Gizi Normal +2SDs/d-2SD Overweight >-2SD s/d +3SD Obesitas >+3SD

Sumber : IDAI: UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik. 2011. Rekomendasi Asuhan Nutrisi Pediatric. Jakarta: IDAI 2014