definisi
TRANSCRIPT
7/15/2019 DEFINISI
http://slidepdf.com/reader/full/definisi-56327ea6acb38 1/8
DEFINISI, INSTRUMENTASI, PRINSIP KERJA, DAN METODE ANALISISGAS CROMATOGRAFY MASS SPECTROMETRY (GCMS)
DEFINISI, INSTRUMENTASI, PRINSIP KERJA, DAN METODE ANALISIS
GAS CROMATOGRAFY MASS SPECTROMETRY (GCMS)
A. Defenisi Gas Cromatografy Mass Spectrometry (GCMS)
GCMS merupakan metode pemisahan senyawa organik yang menggunakan dua metode analisis senyawa
yaitu kromatografi gas (GC) untuk menganalisis jumlah senyawa secara kuantitatif dan spektrometri massa
(MS) untukmenganalisis struktur molekul senyawa analit.
Gas kromatografi merupakan salah satu teknik spektroskopi yang menggunakan prinsip
pemisahan campuran berdasarkan perbedaan kecepatan migrasi komponen-komponen
penyusunnya. Gas kromatografi biasa digunakan untuk mengidentifikasi suatu senyawa yang
terdapat pada campuran gas dan juga menentukan konsentrasi suatu senyawa dalam fase gas.
Spektroskopi massa adalah suatu metode untuk mendapatkan berat molekul dengan cara
mencari perbandingan massa terhadap muatan dari ion yang muatannya diketahui dengan
mengukur jari-jari orbit melingkarnya dalam medan magnetik seragam. Penggunaan kromatografi gas dapat dipadukan dengan spektroskopi massa. Paduan
keduanya dapat menghasilkan data yang lebih akurat dalam pengidentifikasian senyawa yang
dilengakapi dengan struktur molekulnya.
Kromatografi gas ini juga mirip dengan distilasi fraksional, karena kedua
proses memisahkan komponen dari campuran terutama berdasarkan pada perbedaan itik
didih (atau tekanan uap). Namun, distilasi fraksional biasanya digunakan untuk
memisahkan komponen-komponen dari campuran pada skala besar, sedangkan GC dapat
digunakan padaskala yang lebih kecil (yaitu mikro)(Pavia:2006).
B. Instrumentasi Cromatografy Mass Spectrometry (GCMS)
Rangkaian instrumentasi untuk gas kromatografi dan spekstroskopi massa bergabung
menjadi satu kesatuan rangkaian yang sering disebut dengan GCMS. Secara umum rangkaian
GCMS :
Gambar 1. Diagram Alir Kromatografi Gas-Cair
(Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Gas_chromatographydiakses tanggal 12 Des
2011)
Berikut adalah penjelasan mengenai masing-masing instrument pada rangkaian GCMS.
1. Instrumentasi Gas Kromatografi a. Carrier Gas Supply
Gas pembawa (carrier gas) pada kromatografi gas sangatlah penting. Gas yang dapat
digunakan pada dasarnya haruslah inert, kering, dan bebas oksigen. Kondisi seperti inidibutuhkan karena gas pembawa ini dapat saja bereaksi dan dapat mempengaruhi gas yang
akan dipelajari atau diidentifikasi.
b. Injeksi Sampel
Sejumlah kecil sampel yang akan dianalisis diinjeksikan pada mesin menggunakan
semprit kecil. Jarum semprit menembus lempengan karet tebal (Lempengan karet ini disebut
septum) yang mana akan mengubah bentuknya kembali secara otomatis ketika semprit ditarik
keluar dari lempengan karet tersebut.
c. Kolom
Ada dua tipe utama kolom dalam kromatografi gas-cair. Tipe pertama, tube panjang dan
tipis berisi material padatan; Tipe kedua, lebih tipis dan memiliki fase diam yang berikatan
dengan pada bagian terdalam permukaannya. Ada tiga hal yang dapat berlangsung padamolekul tertentu dalam campuran yang diinjeksikan pada kolom:
7/15/2019 DEFINISI
http://slidepdf.com/reader/full/definisi-56327ea6acb38 2/8
Molekul dapat berkondensasi pada fase diam.
Molekul dapat larut dalam cairan pada permukaan fase diam
Molekul dapat tetap pada fase gas
2.Instrumentasi Spekstroskopi massa
a. Sumber Ion
Setelah melewati rangkaian gas kromatografi, sampel gas yang akan diuji dilanjutkanmelalui rangkaian spekstroskopi massa. Molekul-molekul yang melewati sumber ion ini
diserang oleh elektron, dan dipecah menjadi ionion positifnya. Tahap ini sangatlah penting
karena untuk melewati filter, partikel-partikel sampel haruslah bermuatan.
b. Filter
Selama ion melui rangkaian spekstroskopi massa, ion-ion ini melalui rangkaian
elektromagnetik yang menyaring ion berdasarkan perbedaan masa. Para ilmuwan
memisahkan komponen-komponen massa untuk kemudian dipilih yang mana yang boleh
melanjutkan yang mana yang tidak (prinsip penyaringan). Filter ini terus menyaring ion-ion
yang berasal dari sumber ion untuk kemudian diteruskan ke detektor.
c. Detektor
Ada beberapa tipe detektor yang biasa digunakan. Detektor ionisasi nyala dijelaskan pada bagian bawah penjelasan ini, merupakan detektor yang umum dan lebih mudah untuk
dijelaskan daripada detektor alternatif lainnya.
Dalam mekanisme reaksi, pembakaran senyawa organik merupakan hal yang sangat
kompleks. Selama proses, sejumlah ion-ion dan elektron-elektron dihasilkan dalam nyala.
Kehadiran ion dan elektron dapat dideteksi. Seluruh detektor ditutup dalam oven yang lebih
panas dibanding dengan temperatur kolom. Hal itu menghentikan kondensasi dalam detektor.
Hasil detektor akan direkam sebagai urutan puncak-puncak; setiap puncak mewakili satu senyawa dalam
campuran yang melalui detektor. Sepanjang anda mengontrol secara hati-hati kondisi dalam kolom, anda dapat
menggunakan waktu retensi untuk membantu mengidentifikasi senyawa yang tampak-tentu saja anda atau
seseorang lain telah menganalisa senyawa murni dari berbagai senyawa pada kondisi yang sama.
C. Prinsip Kerja Cromatografy Mass Spectrometry (GCMS)
1. Kromatografi Gas (Gas Chr omatography)
Kromatografi gas (GC) merupakan jenis kromatografi yang digunakan dalam kimia
organik untuk pemisahan dan analisis. GC dapat digunakan untuk menguji kemurnian dari
bahan tertentu, atau memisahkan berbagai komponen dari campuran. Dalam beberapa situasi,
GC dapat membantu dalam mengidentifikasi sebuah senyawa kompleks.
Dalam kromatografi gas, fase yang bergerak (atau "mobile phase") adalah sebuah
operator gas, yang biasanya gas murni seperti helium atau yang tidak reactive seperti gas
nitrogen. Stationary atau fasa diam merupakan tahap mikroskopis lapisan cair atau polimer
yang mendukung gas murni, di dalam bagian dari sistem pipa-pipa kaca atau logam yangdisebut kolom. Instrumen yang digunakan untuk melakukan kromatografi gas disebut gas
chromatograph (atau "aerograph", "gas pemisah").
2. Spektroskopi Massa (Mass Spectrometry )
Umumnya spektrum massa diperoleh dengan mengubah senyawa suatu sample menjadi
ion-ion yang bergerak cepat yang dipisahkan berdasarkan perbandingan massa terhadap
muatan.
Spektroskopi massa mampu menghasilkan berkas ion dari suatu zat uji, memilah ion
tersebut menjadi spektum yang sesuai dengan perbandingan massa terhadap muatan dan
merekam kelimpahan relatif tiap jenis ion yang ada. Umumnya hanya ion positif yang
dipelajari karena ion negative yang dihasilkan dari sumber tumbukan umumnya sedikit.
3. Kombinasi GCMS
7/15/2019 DEFINISI
http://slidepdf.com/reader/full/definisi-56327ea6acb38 3/8
Saat GC dikombinasikan dengan MS, akan didapatkan sebuah metode analisis yang
sangat bagus. Peneliti dapat menganalisis larutan organik, memasukkannya ke dalam
instrumen, memisahkannya menjadi komponen tinggal dan langsung mengidentifikasi larutan
tersebut. Selanjutnya, peneliti dapat menghitung analisa kuantitatif dari masing-masing
komponen. Pada Gambar 4, sumbu z menyatakan kelimpahan senyawa, sumbu x menyatakan
spektrum kromatografi, dan sumbu y menyatakan spektrum spektroskopi massa. Untuk menghitung masing-masing metode dapat divisualisasikan ke dalam grafik dua dimensi.
4. Metode Analisis Cromatografy Mass Spectrometry (GCMS)
Pada metode analisis GCMS (Gas Cromatografy Mass Spektroscopy) adalah dengan
membaca spektra yang terdapat pada kedua metode yang digabung tersebut. Pada spektra
GC jika terdapat bahwa dari sampel mengandung banyak senyawa, yaitu terlihat dari
banyaknya puncak ( peak ) dalam spektra GC tersebut. Berdasarkan data waktu retensi yang
sudah diketahui dari literatur, bisa diketahui senyawa apa saja yang ada dalam sampel.
Selanjutnya adalah dengan memasukkan senyawa yang diduga tersebut ke dalam
instrumen spektroskopi massa. Hal ini dapat dilakukan karena salah satu kegunaan dari
kromatografi gas adalah untuk memisahkan senyawa-senyawa dari suatu sampel. Setelah itu,
didapat hasil dari spektra spektroskopi massa pada grafik yang berbeda.
Informasi yang diperoleh dari kedua teknik ini yang digabung dalam instrumen
GC/MS adalah tak lain hasil dari masing-masing spektra. Untuk spektra GC, informasi
terpenting yang didapat adalah waktu retensi untuk tiap-tiap senyawa dalam sampel.
Sedangkan untuk spektra MS, bisa diperoleh informasi mengenai massa molekul relatif dari
senyawa sampel tersbut.
Tahap-tahap suatu rancangan penelitian GC/MS:
1. Sample preparation
2. Derivatisation
3. Injeksi Menginjeksikan campuran larutan ke kolom GC lewat heated injection port. GC/MS
kurang cocok untuk analisa senyawa labil pada suhu tinggi karena akan terdekomposisi pada
awal pemisahan.
4. GC separation
Campuran dibawa gas pembawa (biasanya Helium) dengan laju alir tertentu
melewati kolom GC yang dipanaskan dalam pemanas. Kolom GC memiliki cairan pelapis
(fasa diam) yang inert.
5. MS detector
Aspek kualitatif : lebih dari 275.000 spektra massa dari senyawa yang tidak
diketahui dapat teridentifikasi dengan referensi komputerisasi. Aspek kuantitatif : dengan membandingkan kurva standar dari senyawa yang
diketahui dapat diketahui kuantitas dari senyawa yang tidak diketahui.
6. Scanning
Spektra massa dicatat secara reguler dalam interval 0,5-1 detik selama pemisahan
GC dan disimpan dalam sistem instrumen data untuk digunakan dalam analisis. Spektra
massa berupa fingerprint ini dapat dibandingkan dengan acuan.
7/15/2019 DEFINISI
http://slidepdf.com/reader/full/definisi-56327ea6acb38 4/8
Daftar Pustaka
Fowlis, Ian A.,1998. Gas Chromatography Analytical Chemistry by Open Learning. John Wiley & Sons Ltd: Chichester.
Pavia, Donald L., Gary M. Lampman, George S. Kritz, Randall G. Engel (2006). Introduction to Organic Laboratory
Techniques (4th Ed.). Thomson Brooks/Cole. pp. 797 –817.
Skoog, Douglas A., Donald M. West, F. James Holler. 1991. Fundamental of Analytical Chemistry . Seventh Edition.
New York: Saunders College Publishing.
Fasa Diam Untuk Kromatografi Gas Cair (GLC)Kata Kunci: fasa cair, Fasa Diam
Ditulis oleh Adam Wiryawan pada 09-03-2011
Pada GLC, fase cair diam dilapiskan atau terikat pada bahan pendukung. Pada kolom kemasan konvensional,
fase cair diam disertakan ke partikel-partikel, sedang pada kolom kapiler menjadi dinding bagian dalam dari
tabung.
a. Bahan Pendukung Padat
Fungsi dari bahan pendukung padat adalah untuk menahan fase diam dalam bentuk merata dengan baik untuk
menyediakan bidang sentuhan seluas mungkin antara gas dan fase cair, sehingga dapat terjadi partisi antara
fase gas bergerak dan fase cair diam.
Karakteristik bahan pendukung ideal :
Permukaan yang luas per unit volume, 1 sampai 20 sq m/gram.
Inert terhadap bahan kimia – reaksi kimia terhadap sampel sangat kecil.
Stabilitas termal tinggi
Diameter pori seragam dengan kisaran ukuran kurang dari 10μ
Bentuk partikel beraturan terutama yang berbentuk bola yang seragam.
Secara mekanik cukup kuat untuk menahan prosedur kolom kemasan tanpa disintegrasi atau pengelompokan
Belum ada bahan yang memenuhi semua karakteristik di atas, tetapi tersedia sejumlah bahan pendukung yang
sesuai termasuk diatomite (diatomaceous earth, Kieselguhr), gelas, bubuk flourcarbon dan karbon hitam grafit.
Lebih dari 90% dari kemasan kolom GLC menggunakan diatomaceous earth (Tanah diatomae) yang terdiri dari
tulang/rangka diatom, alga sel tunggal.
b. Beberapa Aturan Umum untuk Pemilihan Bahan Pendukung
Fase Diam Non-Polar : Jika sampel yang akan dianalisa bersifat non-polar, maka tidak perlu diadakan
perlakuan pendahuluan pada bahan pendukung. Jika sampel yang akan dianalisa adalah sampel polar maka
bahan pendukung perlu dicuci dengan asam terutama jika fase diam memuat kurang dari 5%
Fase Diam Polar Sedang : Biasanya bahan pendukung dicuci dengan asam atau basa, bahan pendukung
seharusnya di silanized jika digunakan pada pemuatan rendah.
7/15/2019 DEFINISI
http://slidepdf.com/reader/full/definisi-56327ea6acb38 5/8
Fase Diam Polar : Cairan polar cenderung menutup jalan sisi aktif , oleh karena itu hanya diperlukan perlakuan
pendahuluan sedikit pada bahan pendukung. Bahan p endukung seharusnya dilakukan pencucian asam pada
atau tidak ada perlakuan sama sekali. Pemuatan kurang dari 5% seharusnya di silanized.
Pencucian asam harus mengandung Carbowax, Ucon Oil dan polialkohol lainnya, sedangkan pada poliester dan
silikon sebaiknya dilakukan pencucian basa.
Ukuran partikel yang biasanya dinyatakan dalam ukuran mesh, sebaiknya 1/8 diameter dalam tabung.
Pada GLC, pemisahan dapat terjadi karena adanya interaksi selektif antara bahan terlarut (analit) dengan fase
cair diam. Semua bahan terlarut akan memerlukan waktu yang sama pada fase gas. Tabel 11.3 menunjukkan
jenis interaksi yang terjadi antara bahan terlarut dan fase diam.
Fase diam cair yang digunakan pada kromatografi gas harus memiliki karakteristik :
Non-volatil – Tekanan uap harus dibawah 0,01 hingga 0,1 m pada temperatur operasional untuk keawetan
umur kolom. Coloumn bleed dapat terjadi yang menimbulkan penurunan umur kolom dan mempengaruhi
kerja detektor.
Stabilitas kimia – Fase diam seharusnya tidak breakdown atau tidak bereaksi dengan komponen komponen
atau pelarut untuk membentuk peluruhan hasil.
Sifat sifat Pelarut yang Layak – Yaitu kekuatan melarutkan bahan terlarut untuk dipisahkan dengan berbagai
selektifitas bahan terlarut.
Stabilitas Termal – Fase harus tidak breakdown pada temperatur melebihi temperatur operasional.
Breakdown sering terjadi karena pengaruh bahan katalitik terhadap bahan pendukung.
Viskositas Rendah – Fase dengan viskositas rendah umumnya memberikan puncak yang tajam. Sebaiknya
memiliki viskositas 1 poise atu kurang. Viskositas memberikan efek resistan pada transfer massa dalam fase
cair (Cl)
Dapat larut dalam pelarut volatil – Hal ini boleh melapisi bahan pendukung
Dalam prakteknya hanya ada sedikit fase cair yang memenuhi semua syarat tersebut di atas.
c. Klasifikasi dan Pemilihan Fase Diam.
Pemilihan fase cair (fase diam untuk GC) mengikuti aturan umum dari fase cair yang serupa untuk sampel
yang serupa. Dengan begitu seseorang memilih fase diam non-polar untuk sampel non-polar dan fase diam
polar untuk sampel polar. Perlu ditunjukkan bahwa tidak ada metode yang sangat mudah untuk memilih fase
terbaik yang dapat memberikan pemisahan yang baik. Bagaimanapun beberapa operator mencoba dengan
beberapa keberhasilan untuk mengembangkan kriteria kualitatif maupun kuantitatif untuk pemilihan dan
klasifikasi fase diam.
Pendekatan Kualitatif
Dengan campuran komponen-komponen yang memiliki titik didih hampir sama tetapi berbeda komposisi
kimianya, maka pemisahan harus benar-benar didasarkan pada kekuatan interaksi tiap analit (bahan
7/15/2019 DEFINISI
http://slidepdf.com/reader/full/definisi-56327ea6acb38 6/8
terlarut) dengan fase diam. Dengan memvariasi polaritas fase diam maka interaksi yang terjadi dapat
mengantarkan pada pemisahan komponen-komponen.
Pendekatan kualitatif ini didasarkan pada penyesuaian fase diam dengan komponen-komponen bahan terlarut
untuk memberikan pemisahan yang terbaik.Baik bahan terlarut maupun fase diam dapat diklasifikasikan
menurut sifat kimia dan terpilih pasangan-pasangan yang sangat cocok. Jenis pendekatan ini diteliti oleh Ewell
dan asistennya.
Re: [kimia_indonesia] Tanya Kromatografi gas < Prev Next
Reply
Posted By:
dani_nur
Tue Jul 1, 2008 9:55 am |
Options
Saya urun rembug, ya...
1. Sebenarnya GC dan HPLC memiliki prinsip pemisahan kromatografi yang hampir mirip namun sepertiyang dijelaskan oleh saudara Erie Bgr pada GC itu fase geraknya berupa gas dan fase diamnya berupa fase
padat (dikenal dengan nama KGP (kromatografi Gas Padat)) dan fase cair yang diselaputa secara tipis dalam
penyangga padat (dikenal dengan KGC (kromatografi Gas Cair)) sedangkan pada HPL digunakan fase
geraknya cairan yang disorong oleh tekanan sangat tinggi yang dikembangkan pada fasa diam berupa padata
(dikenal dengan KCP(kromatografi Cair Padat)) dan cairan yang diselaputkan dalam penyangga
(KCC(kromatografi Cair Cair)).
Pada awalnya pengembangan HPLC bedasarkan prinsip GC dimana fase geraknya dikembangkan secara cep
dalam fasa diamnya.Para ilmuwan kromatografi berpikir bahwa dengan memperluas bidang sentuhnya maka
akan terjadi pemisahan kromatografi yang ideal namun untuk membuat semau aturan itu berjalan dalam
kolom kemas diperlukan sebuah tekanan untuk mengembangkan fase geraknya sehingga muncullah HPLC.2. Sebenarnya dalam kromatografi itu berlaku 3 sifat fisika kimia molekul utama yaitu :
Kelarutan (Bila cuplikan atau sampel terdistribusi dalam larutan)
Adsorpsi (Bila cuplikan atau sampel terdistribusi dalam permukaan padat)
Atsiri/ Volatilisasi (Bila cuplikan atau sampel terdistribusi dalam gas/udara)
Nah, untuk peristiwa GC itu terjadi 2 kemungkinan untuk KGP maka terjadi peristiwa atsiri-adsorpsi dan
KGC berlaku peristiwa atsiri-kelarutan sedangkan untuk HPLC juga ada 2 kemungkinan untuk KCP berlaku
kelarutan-adsorpsi dan KCC berlaku kelarutan-kelarutan
3. Sedangkan untuk interpretasi data sangat tergantung dari detektor yang dipakai namun pada prinsipnya
hasil data yang diperoleh dari GC atau HPLC dapat dibagi 3 keperluan, yaitu :
a. Analisa kualitatif
Mengetahui sebenarnya senyawa apa sich yang ada dalam cuplikan atau sampel dengan cara membandingkaanatara spektra kromatogram yang anda peroleh dengan spektra kromatogram senyawa standart yang
diperkirakan ada.
b. Analisa Kuantitatif
Mengetahui berapa jumlah senyawa yang kita tentukan dalam sampel atau cuplikan dengan cara mengukur
dari Volume tambat (Vr) atau waktu tambat (Tr) dari masing-masing puncak rasio lebar puncak tunggal atau
luas area masing - masing puncak
c. Analisa Preparatif
Memperoleh komponen cuplikan atau sampel dalam jumlah tertentu dalam keaadan murninya yang dapat
dicirikan lebih lanjut atau dapat direaksikan lebih lanjut. Berdasarkan spektra dari masing-masing puncak
yang keluar, maka kita dapt mengetahi minimal berapa komponen yang ada dalam cuplikan dan dengan
berdasarkan waktu atau volume tambatnya kita bisa memperkirakan untuk memperoleh komponennya.4. Untuk interpretasdi data lebih lanjut coba cari di link www.kromatografi.com
7/15/2019 DEFINISI
http://slidepdf.com/reader/full/definisi-56327ea6acb38 7/8
Demikian saudara Johan semoga dapat membantu
Danie H.
----- Original Message ----
From: Erie Bgr <erie_ciomas@...>
Sent: Tuesday, July 1, 2008 7:29:46 AM
Subject: Re: [kimia_indonesia] Tanya Kromatografi gas
OK akan saya bantu Jawab, kebetulan saya Bekerja di salah satu Agent GC dan HPLC di Indonesia.
dan Sebelum nya saya akan bertanya Dulu..
1. Mohon Di jelaskan tentang interpretasi data spektra GC yang Anda Maksud, terutama anda menggunakan
GC Brand apa..
2. GC dan HPLC itu hanya berbeda pada fase Gerak. ada yang memakai Gas dan ada yang memakai liquid.
- Sample GC Volatile dan sample HPLC biasanya non Volatile meskipun jika keduanya bisa di rubah jika
menggunakan sistem derivatisasi senyawa.
mungkin itu saja yang bisa saya jawab dulu...
CHROMATOGRAPHY GAS Kromatografi gas adalah cara pemisahan kromatografi menggunakan gas sabagai fasa
penggerak. Zat yang dipisahkan dilewatkan dalam kolom yang diisi dengan fasa tidak bergerak yangterdiri dari bahan terbagi halus yang cocok. Gas pembawa mengalir melalui kolom dengankecepatan tetap, memisahkan zat dalam gas atau cairan, atasu dalam bentuk padat pada keadaan
normal. Cara ini digunakan untuk percobaan identifikasi dan kemurnian, atau untuk penetapan kadar. Kromatografi gas-cair (GLC), atau hanya kromatografi gas (GC), merupakan jeniskromatografi yang digunakan dalamkimia organik untuk pemisahan dan analisis. GC dapat digunakanuntuk menguji kemurnian dari bahan tertentu, atau memisahkan berbagai komponen dari campuran.Dalam beberapa situasi, GC dapat membantu dalam mengidentifikasi sebuah kompleks.
Dalam kromatografi gas, fase yang bergerak (atau "mobile phase") adalah sebuah operator gas, yang biasanya gas murni seperti helium atau yang tidak reactive seperti gas nitrogen.Stationary atau fasa diam merupakan tahap mikroskopis lapisan cair atau polimer yang
mendukung gas murni, di dalam bagian darisistem pipa-pipa kaca atau logam yang disebut kolom.Instrumen yang digunakan untuk melakukan kromatografi gas disebut gas chromatograph (atau"aerograph", "gas pemisah").
Compounds gas yang sedang dianalisis berinteraksi dengan dinding kolom yang
dilapisi dengan berbagai tahapan stationary. Ini menyebabkan setiap kompleks ke elute di
7/15/2019 DEFINISI
http://slidepdf.com/reader/full/definisi-56327ea6acb38 8/8
waktu yang berbeda, yang dikenal sebagai ingatan waktu yang kompleks. Perbandingan dariingatan kali yang memberikan kegunaan analisis GC-nya.
Kromatografi gas yang pada prinsipnya sama dengan kromatografi kolom (serta yanglainnya bentuk kromatografi, seperti HPLC, TLC), tapi memiliki beberapa perbedaan penting.Pertama, proses memisahkan compounds dalam campuran dilakukan antara stationary fase cair dan
gas fase bergerak, sedangkan pada kromatografi kolom yang seimbang adalah tahap yang solid dan bergerak adalah fase cair. (Jadi, nama lengkap prosedur adalah "kromatografi gas-cair", merujuk ke ponsel dan stationary tahapan,masing-masing.) Kedua, melalui kolom yang lolos tahap gas terletak di sebuah oven dimana temperatur gas yang dapat dikontrol, sedangkan kromatografi kolom(biasanya) tidak memiliki kontrol seperti suhu. Ketiga, konsentrasi yang majemuk dalam fase gasadalah hanya salah satu fungsi dari tekanan uap dari gas.
Kromatografi gas juga mirip dengan pecahan penyulingan, karena kedua proses memisahkankomponen dari campuran terutama berdasarkan titik didih (atau tekanan uap) perbedaan. Namun, pecahan penyulingan biasanya digunakan untuk memisahkan komponen campuran pada skala besar,sedangkan GCdapat digunakan pada skala yang lebih kecil (yakni microscale). Umumnya terdiri dari pencadang gas pembawa (injector), tempat penyuntikan zat, kolom terletak dalam thermostat, alat pendeteksi (detector) dan alat pencatat (rekorder) yang ditampilkan padakomputer. Susunan alat tersebut dapat dibuat seperti skema berikut:
Keterangan: Alat suntik(injector) dinamakan “siring”dengan volume sampel sebanyak 0,5 ml Kolom panjangnya 15 meter dengan diameter 0,25 m Suhu detector > Suhu Kolom > Suhu injector > suhu sampel
Secara umum prinsip kerja kromatografi gas dapat dijelaskan sebagai berikut: sampel
dimasukkan dalam siring sebanyak 0,5 ml, kemudian disuntikkan ke dalam kolom dimana suhu kolomlebih tinggi agar sampel berubah menjadi gas dalam kolom. Di dalam kolom sampel akan dipisahkan
per senyawa dari suhu terendah – tertinggi. Pergerakan zat dari injector ke kolom diatur waktunya(misalnya: 10
0C permenit atau 5
0C per menit agar lebih jelas pemisahannya. Setelah sampel
diteruskan ke detector, maka didalam detektorlah sampel yang dianalisis dibaca untuk mengetahuisenyawa atau gugus apa yang terdapat dalam sampel. Selanjutnya hasil pembacaan dalam detector akan direkam dalam rekorder dan ditampilkan pada layar computer berupa diagram/grafik dengan
puncak / pick yang berbeda-beda sesuai dengan senyawa atau gugus senyawanya, seperti gambar di bawah ini: