decubitus ulcers - ditarana

2
Decubitus ulcers/Pressure ulcers/Bedsores Definisi Decubitus ulcers/pressure ulcers adalah kerusakan kulit sampai jaringan dibawah kulit, bahkan sampai menembus otot sampai mengenai tulang akibat adanya penekanan pada suatu area secara terus menerus sehingga mengakibatkan gangguan sirkulasi darah setempat. Kerusakan jaringan yang terlokalisir yang disebabkan karena adanya kompresi jaringan lunak di atas tulang yang menonjol (Takahashi et al, 2010, p3). Etiologi Decubitus ulcers disebabkan oleh adanya tekanan dari luar dalam jangka waktu yang lama. Kompresi jaringan akan nenyebabkan gangguan pada suplai darah pada daerah yang tertekan. Apabila berlangsung lama, hal ini dapat menyebabkan insufisiensi aliran darah, anoksia atau iskemi jaringan dan akhirnya menyebabkan kematian sel. Contoh umum penyebab kelainan ini antara lain: posisi duduk yang buruk, heels, bisul pada sacrum, penuaan (regenerasi sel), overweight, dan patah tulang (Bluestein & Javaheri, 2008, p1186). Gambar

Upload: ditarana

Post on 10-Dec-2015

238 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

kasjh

TRANSCRIPT

Page 1: Decubitus Ulcers - Ditarana

Decubitus ulcers/Pressure ulcers/Bedsores

Definisi

Decubitus ulcers/pressure ulcers adalah kerusakan kulit sampai jaringan dibawah kulit, bahkan

sampai menembus otot sampai mengenai tulang akibat adanya penekanan pada suatu area secara

terus menerus sehingga mengakibatkan gangguan sirkulasi darah setempat. Kerusakan jaringan

yang terlokalisir yang disebabkan karena adanya kompresi jaringan lunak di atas tulang yang

menonjol (Takahashi et al, 2010, p3).

Etiologi

Decubitus ulcers disebabkan oleh adanya tekanan dari luar dalam jangka waktu yang lama.

Kompresi jaringan akan nenyebabkan gangguan pada suplai darah pada daerah yang tertekan.

Apabila berlangsung lama, hal ini dapat menyebabkan insufisiensi aliran darah, anoksia atau

iskemi jaringan dan akhirnya menyebabkan kematian sel. Contoh umum penyebab kelainan ini

antara lain: posisi duduk yang buruk, heels, bisul pada sacrum, penuaan (regenerasi sel),

overweight, dan patah tulang (Bluestein & Javaheri, 2008, p1186).

Gambar

Perawatan

Prinsip pertama menyangkut pembersihan dan pencucian luka. Luka kering (tidak mengeluarkan

cairan) dibersihkan dengan teknik swabbing, yaitu ditekan dan digosok pelan-pelan

menggunakan kasa steril atau kain bersih yang dibasahi dengan air steril atau NaCl 0.9%.

Sedangkan luka basah dan mudah berdarah dibersihkan dengan teknik irigasi, yaitu disemprot

perlahan dengan air steril atau NaCl 0.9%. Jika memungkinkan bisa direndam Selama 10 menit

dalam larutan kalium permanganat (PK) 1:10.000 (1 gram bubuk PK dlarutkan dalam 10 liter

air). Cairan antiseptik sebaiknya tidak digunakan, jika terdapat infeksi karena dapat merusak

Page 2: Decubitus Ulcers - Ditarana

fibroblast yang berperan penting dalam proses pennyembuhan luka. Jika tetap dibutuhkan

antiseptik, yang cukup aman adalah feracyclum 1% karena tidak menimbulkan bekas warna, bau

dan reaksi alergi (Whitney et al, 2006, p678).

References

Bluestein, D. and Javaheri, A. 2008. Pressure ulcers: prevention, evaluation, and management. American family

physician. 78(10), p.1186.

Takahashi, M. Black, J. Dealey, C. and Gefen, A. 2010. Pressure in Context. In: Calne, S. International review: pressure

ulcers prevention. London: Wounds International Enterprise House, p.3.

Whitney, J. Phillips, L. Aslam, R. Barbul, A. Gottrup, F. Gould, L. Robson, MC. Rodeheaver, G. Thomas, D. Stotts, N.

2006. Guidelines for the treatment of pressure ulcers. Wound healing society. Vol 14, p.678.