ddm

97
DASAR-DASAR MESIN 1/6 TEKNIK KENDARAAN RINGAN(021) SAIFUN, B.Ed BY

Upload: saifun-idris

Post on 28-Jul-2015

214 views

Category:

Education


5 download

TRANSCRIPT

1. 1/6 TEKNIK KENDARAAN RINGAN(021) 2. Ilmu Statika: adalah ilmu yang mempelajari tentang kesetimbangan benda, termasuk gaya-gaya yang bekerja pada sebuah benda agar benda tersebut dalam keadaan setimbang. Teknologi dan Rekayasa 2/6 3. Gaya ( F ) : Gaya adalah sesuatu yang menyebabkan benda diam menjadi bergerak atau sebaliknya dari bergerak menjadi diam Contoh :gaya tarik,gaya gesek,gaya lentur dll. Teknologi dan Rekayasa 3/6 4. Teknologi dan Rekayasa Gaya biasanya disimbolkan dengan huruf F Satuan gaya adalah Newton. Yaitu perkalian antara besarnya massa /m= ( kg ) dengan perpanjangan a ( m/det2). F = m x a. 5. Hukum 1 Newton Hukum 1 Newton berbunyi: Benda yang dalam keadaan diam akan mempertahankan keadaannya untuk tetap diam dan benda yang sedang bergerak lurus beraturan akan cenderung mempertahankan keadaannya untuk bergerak lurus beraturan dalam arah yang sama selama tidak ada gaya yang bekerja padanya. Teknologi dan Rekayasa 6. Sifat benda untuk mempertahankan keadaannya yang diam tetap diam, yang bergerak lurus beraturan tetap bergerak lurus beraturan disebut inersia (kelembaman) benda. F=0,maka : -benda diam (v= 0 m/det ) -benda bergerak lurus beraturan (v=konstan). Teknologi dan Rekayasa 7. Hukum 2 Newton Hukum 2 Newton berbunyi Percepatan sebuah benda yang diberi gaya adalah sebanding dengan besar gaya dan berbanding terbalik dengan massa benda Teknologi dan Rekayasa 8. Dalam bentuk rumus hukum 2 Newton dapat dituliskan sbb F = m . a dimana, F = gaya (N). m = massa benda (kg). a = percepatan benda (m/s2). Teknologi dan Rekayasa 9. Hukum 3 Newton Hukum 3 Newton berbunyi Setiap ada gaya aksi, maka akan selalu ada gaya reaksi yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan. Teknologi dan Rekayasa 10. Hukum 3 Newton menjelaskan bahwa setiap ada gaya aksi akan timbul gaya reaksi yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan. Ciri gaya aksi reaksi : * besarnya sama. * arah berlawanan. * bekerja pada benda yang berlainan. Teknologi dan Rekayasa 11. Teknologi dan Rekayasa MACAM MACAM GAYA Secara garis besar gaya terbagi dua yaitu 1. Gaya sentuh adalah gaya yang langsung mengenai benda a. Gaya otot yaitu gaya yang ditimbulkan oleh otot manusia dan hewan b. Gaya gesek yaitu gaya yang menimbulkan gesekkan ketika dua benda saling bersentuhan. Gaya gesek dapat menimbulkan adanya hambatan c. Gaya pegas yaitu gaya yang timbul karena tarikan karena pegas atau per 12. Teknologi dan Rekayasa 2. Gaya tak sentuh yaitu gaya yang dikenakan pada suatu benda tetapi tidak menyentuh bendanya a. Gaya gravitasi bumi yaitu gaya yang timbul karena adanya gaya tarik bumi b. Gaya magnet yaitu gaya yang ditimbulkan oleh magnet 13. Teknologi dan Rekayasa PENGARUH GAYA TERHADAP BENDA 1. Gaya menyebabkan benda diam menjadi bergerak 2. Gaya menyebabkan benda bergerak menjadi diam 3. Gaya dapat menyebabkan benda berubah arah 4. Gaya dapat menyebabkan benda bergerak lebih cepat. 5. Gaya dapat merubah bentuk benda 14. Teknologi dan Rekayasa ARAH GAYA Gaya merupakan besaran vektor, yaitu besaran yang memiliki besar dan arah. Karena merupakan besaran vektor, maka gaya dapat dilukiskan dengan diagram vektor, yaitu sebuah anak panah Misalkan sebuah gaya F yang dilukiskan dengan panjang OA seperti ditunjukkan gambar Anak panah memiliki titik tangkap O, ujung A, panjang OA, dan arahnya dari O ke A. 15. Teknologi dan Rekayasa Contoh : Sebuah gaya F1 yang berarah ke kanan dan besarnya 4 N dilukiskan dengan diagram vektor yang panjangnya 2 cm, seperti pada gambar Lukiskan diagram vektor-vektor gaya : a. F2 = 3 N ke kanan b. F3 = 6 N ke kiri c. F4 = 5 N ke atas d. F5 = 8 N ke bawah 16. Teknologi dan Rekayasa Penyelesaian Besar gaya 4 N dilukiskan dengan panjang 2 cm, artinya besar gaya 2 N dilukiskann dengan panjang 1 cm. Atau 1 cm mewakili 2 N 17. Teknologi dan Rekayasa a. Diagram vektor F2 = 3 N ke kanan dilukiskan dengan anak panah yang mempunyai titik tangkap A, berarah ke kanan dan panjangnya 1,5 cm b. Diagram vektor F3 = 6 N ke kiri dilukiskan dengan anak panah yang mempunyai titik tangkap A, berarah ke kiri dan panjangnya 3 cm c. Diagram vektor F4 = 5 N ke atas dilukiskan dengan anak panah yang mempunyai titik tangkap A, berarah ke atas dan panjangnya 2,5 cm d. Diagram vektor F5 = 8 N ke bawah dilukiskan dengan anak panah yang mempunyai titik tangkap A, berarah ke bawah dan panjangnya 4 cm 18. Teknologi dan Rekayasa RESULTAN GAYA Resultan gaya searah 19. Teknologi dan Rekayasa Dua orang anak mendorong sebuah lemari dengan gaya searah masing- masing 25N dan 33 N. Berapakah resultan gaya kedua anak tersebut? Penyelesaian: Diketahui: F1 = 25 N F2 = 33 N Ditanyakan: R = . . .? Jawab: Kedua anak tersebut mendorong lemari sehingga kedua gaya yang diberikan searah. R = F1 + F2 R = 25 + 33 R = 58 N Jadi, resultan gaya kedua anak adalah 58 N. CONTOH SOAL 20. Teknologi dan Rekayasa Resultan Gaya-gaya yang Berlawanan Arah 21. Teknologi dan Rekayasa Dua buah gaya masing-masing F1 = 12 N ke kanan dan F2 = 8 N ke kiri. Tentukan besar dan arah resultan gaya-gaya tersebut! Penyelesaian: Diketahui: F1 = 12 N ke kanan F2 = 8 N ke kiri Ditanyakan: R = . . .?. Jawab: Karena kedua gaya berlawanan arah maka R =F1 F2 R = 12 8 R = 4 N ke kanan Jadi, resultan kedua gaya tersebut adalah 4 N ke arah kanan CONTOH SOAL 22. Teknologi dan Rekayasa Teknologi dan Rekayasa 1. Tiga buah gaya segaris dan searah masing-masing besarnya 2 N, 5 N, dan 10 N. Tentukan resultan gaya-gaya tersebut! 2. Perhatikan gambar di bawah ini! Tentukan besar dan arah resultan gaya-gaya tersebut LATIHAN SOAL 23. Teknologi dan Rekayasa MENYUSUN RESULTAN GAYA MENYUSUN DUA BUAH GAYA SECARA GRAFIS 24. Teknologi dan Rekayasa 25. Teknologi dan Rekayasa R2 = R1 + K3 = K1 + K2 + K3 Penjumlahan 3 gaya yang mempunyai titik tangkap tunggal 26. Teknologi dan Rekayasa MENYUSUN GAYA SECARA POLIGON Metode ini dengan cara memindahkan gaya P2 ke ujung P1, P3 ke ujungP2, P4 ke ujung P3, dan seterusnya secara berantai. Pemindahan gayagaya tersebut besar dan arahnya harus sama. Pemindahan dilakukan berurutan Resultan gaya diperoleh dengan menarik garis dari titik A sampai ke ujung gaya yang terakhir, dan arahnya dari A menuju titik ujung gaya terakhir itu 27. Teknologi dan Rekayasa 28. Teknologi dan Rekayasa MENYUSUN DUA BUAH GAYA SECARA ANALISIS 29. Teknologi dan Rekayasa 30. Teknologi dan Rekayasa Tentukan resultan dari gaya-gaya berikut dengan metode grafis dan analisis. LATIHAN SOAL 31. Teknologi dan Rekayasa Empat gaya K1, K2, K3 dan K4 dengan besar dan arah seperti pada gambar. Tentukan resultan dari gaya-gaya berikut dengan metode polygon 32. Teknologi dan Rekayasa Tegangan adalah reaksi yang timbul di seluruh bagian spesimen dalam rangka menahan beban yang diberikan. Bila penampangnya kecil itu dijumlah hingga mencapai penampang spesimen, maka jumlah gaya per satuan luas yang muncul di dalam bahan itu harus menjadi sama dengan beban dari luar TEGANGAN : Tegangan (N/m2) F : gaya (Newton) A : luas (m2) 33. Teknologi dan Rekayasa Tegangan timbul akibat adanya tekanan, tarikan, bengkokan, dan reaksi. Pada pembebanan tarik terjadi tegangan tarik, pada pembebanan tekan terjadi tegangan tekan, begitu pula pada pembebanan yang lain MACAM-MACAM TEGANGAN a. Tegangan Normal b. Tegangan Tarik c. Tegangan Tekan d. Tegangan Geser e. Tegangan Lengkung f. Tegangan Puntir 34. Teknologi dan Rekayasa Tegangan normasl terjadi akibat adanya reaksi yang diberikan pada benda. Jika gaya dalam diukur dalam N, sedangkan luas penampang dalam m2, maka satuan tegangan adalah N/m2 atau dyne/cm2. A. TEGANGAN NORMAL 35. Teknologi dan Rekayasa Tegangan tarik pada umumnya terjadi pada rantai, tali, paku keling, dan lain- lain. Rantai yang diberi beban W akan mengalami tegangan tarik yang besarnya tergantung pada beratnya. B. TEGANGAN TARIK 36. Teknologi dan Rekayasa 37. Teknologi dan Rekayasa Tegangan tekan terjadi bila suatu batang diberi gaya F yang saling berlawanan dan terletak dalam satu garis gaya. Misalnya, terjadi pada tiang bangunan yang belum mengalami tekukan, porok sepeda, dan batang torak. Tegangan tekan dapat ditulis: C. TEGANGAN TEKAN 38. Teknologi dan Rekayasa Tegangan geser terjadi jika suatu benda bekerja dengan dua gaya yang berlawanan arah, tegak lurus sumbu batang, tidak segaris gaya namun pada penampangnya tidak terjadi momen. Tegangan ini banyak terjadi pada konstruksi. Misalnya: sambungan keling, gunting, dan sambungan baut D. TEGANGAN GESER 39. Teknologi dan Rekayasa 40. Teknologi dan Rekayasa Tegangan geser terjadi karena adanya gaya radial F yang bekerja pada penampang normal dengan jarak yang relatif kecil, maka pelengkungan benda diabaikan. Untuk hal ini tegangan yang terjadi adalah Apabila pada konstruksi mempunyai n buah paku keling, maka sesuai dengan persamaan dibawah ini tegangan gesernya adalah 41. Teknologi dan Rekayasa Misalnya, pada poros-poros mesin dan poros roda yang dalam keadaan ditumpu. Jadi, merupakan tegangan tangensial. Tegangan lengkung pada batang rocker arm E. TEGANGAN LENGKUNG 42. Teknologi dan Rekayasa Tegagan puntir sering terjadi pada poros roda gigi dan batang-batang torsi pada mobil, juga saat melakukan pengeboran. Jadi, merupakan tegangan trangensial. F. TEGANGAN PUNTIR 43. Teknologi dan Rekayasa Sebuah batang dengan diameter 8 cm mendapat beban tarik sebesar 10 ton. Berapakah besarnya tegangan tarik yang timbul? CONTOH SOAL: 44. Teknologi dan Rekayasa Momen gaya F terhadap titik pusat O adalah hasil kali antara besarnya gayaF dengan jarak garis gaya, ke titik pusat O. Besarnya momen tergantung dari besarnya gayaF dan jarak garis gaya terhadap titik putarnya (L). Dalam bidang teknik mesin momen sering terjadi pada saat mengencangkan mur atau baut, pengguntingan pelat, sistem pegas, dan sebagainya 45. Teknologi dan Rekayasa Dimana F = gaya, d= jarak gaya terhadap titik pusat, dan M = Momen gaya. Dalam satuan SI (standar international), momen memiliki satuan Newton meter (N.m) 46. Teknologi dan Rekayasa Jika terdapat beberapa gaya yang tidak satu garis kerja seperti gambar di bawah maka momen gayanya adalah jumlah dari momen gaya-momen gaya itu terhadap titik tersebut 47. Teknologi dan Rekayasa 48. Ada 2 jenis momen berdasarkan pada posisi gaya terhadap benda kerja. 1.Momen puntir/putar ( Mp). Terbentuk oleh gaya puntiran/putar (Fp) yang bekerja pada jarak tertentu (r ) dari suatu benda yang mengakibatkan benda terpelintir disepanjang sumbunya. Mp = Fp x r Teknologi dan Rekayasa 49. 2. Momen lentur/lengkung ( Ml). Terbentuk oleh gaya lentur (Fl) yang bekerja pada jarak tertentu (l ) dari tumpuan peyangga benda yang mengakibatkan benda melentur/melendut disepanjang sumbunya. ML = Fl x l Teknologi dan Rekayasa 50. Poros dalam sebuah mesin berfungsi untuk meneruskan tenaga melalui putaran mesin. Setiap elemen mesin yang berputar, seperti cakra tali, puli sabuk mesin, piringan kabel, tromol kabel, roda jalan, dan roda gigi, dipasang berputar terhadap poros dukung yang tetap atau dipasang tetap pada poros dukung yang berputar. Contoh sebuah poros dukung yang berputar, yaitu poros roda kereta api, as gardan, dan lain-lain. Teknologi dan Rekayasa 51. Teknologi dan Rekayasa 52. 1.Gandar Gandar merupakan poros yang tidak mendapatkan beban puntir, fungsinya hanya sebagai penahan beban, biasanya tidak berputar. Contohnya seperti yang dipasang pada roda-roda kereta barang, atau pada as truk bagian depan Teknologi dan Rekayasa 53. 2.Spindle Poros transmisi yang relatif pendek, seperti poros utama mesin perkakas, di mana beban utamanya berupa puntiran, disebut spindle. Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah deformasinya harus kecil dan bentuk serta ukurannya harus teliti. Teknologi dan Rekayasa 54. 3.Poros transmisi Poros transmisi berfungsi untuk memindahkan tenaga mekanik salah satu elemen mesin ke elemen mesin yang lain. Poros transmisi mendapat beban puntir murni atau puntir dan lentur yang akan meneruskan daya ke poros melalui kopling, roda gigi, puli sabuk atau sproket rantai, dan lain-lain. Teknologi dan Rekayasa 55. Teknologi dan Rekayasa Jenis Penggerak Roda Gigi 56. 1. Roda Gigi Spur Klasifikasi Roda Gigi Roda gigi ini bersifat tetap yang mana dalam artinya tidak dapat dilepas pada saat mesin dalam keadaan berputar Roda gigi lurus, yaitu suatu elemen mesin yang berfungsi sebagai penerus daya dan putaran dari poros penggerak ke poros yang digerakkan tanpa terjadi slip, dimana sumbu kedua poros tersebut terletak saling sejajar 57. Teknologi dan Rekayasa ANIMASI TRANSMISI 5 SPEED 58. 2. Roda Gigi Helik Bentuk dasar geometrisnya sama dengan roda gigi lurus, tetapi arah alur profil giginya mempunyai kemiringan terhadap sumbu putar. Selain untuk posisi sumbu yang sejajar, Roda Gigi miring dapat digunakan pula untuk pemasangan sumbu bersilangan. Dengan adanya kemiringan alur gigi, maka perbandingan kontak yang terjadi jauh lebih besar dibanding Roda gigi lurus yang seukuran, sehingga pemindahan putaran maupun beban pada gigi-giginya berlangsung lebih halus. Sifat ini sangat baik untuk penggunaan pada putaran tinggi dan beban besar 59. Teknologi dan Rekayasa Khusus untuk penggunaan dalam posisi sumbu sejajar, serta untuk menetralisir gaya aksial yang terjadi, dibuat roda gigi miring atau lebig populer disebut Roda gigi"Herring bone", yaitu dengan dibuat dua alur profil gigi dengan posisi sudut kemiringan saling berlawanan. Roda gigi Herring bone dapat dibuat dalam lisa macam, yaitu : a. Herring bone dengan gigi V setangkup b. Herring bone dengan gigi V bersilang - c. Herring bone dengan gigi V berpotongan tengah 60. Teknologi dan Rekayasa Roda gigi dobel helik Roda gigi heliks ganda (double helical gear) atau roda gigi herringbone muncul karena masalah dorongan aksial (axial thrust) dari roda gigi heliks tunggal. Double helical gear memuliki dua pasang gigi yang berbentuk V sehingga seolah-olah ada dua roda gigi heliks yang disatukan. Hal ini akan menyebabkan dorongan aksial saling meniadakan. Roda gigi heliks ganda lebih sulit untuk dibuat karena kerumitan bentuknya. 61. Teknologi dan Rekayasa 3. Roda Gigi Bevel Roda Gigi Payung sering disebut juga Roda Gigi kerucut atau Bevel Gear. Peaggunaannya secara umum untuk pengtransmisian putaran dan beban dengan posisi sumbu menyudut berpotongan dimana kebanyakan bersudut 90@. Khusus jenis Roda gigi payung hypoid, posisi sumbunya bersilangan. Pada pemasangan Roda gigi payung umumnya salah satu dipasang dengan kanstruksi tumpuan melayang, terutama pada Roda gigi penggerak 62. Teknologi dan Rekayasa Roda Gigi Payung Gigi Lurus (Plain Bevel) Untuk jenis ini mempunyai konstruksi yang sederhana dibandins jenis roda gigi payung laiimya. Pembuatannya relatip mudah dan penggunaannya untuk konstruksi umum yang sederhana sampai sedang, baik dalam menerima beban maupun putaran 63. Teknologi dan Rekayasa Roda Gigi Payung Gigi Miring Disebut juga Spiral bevel gear. Perbendaan antara Bentuk gigi lurus dengan bentuk gigi miring pada Roda Gigi payung ini, kurang lebih seperti perbedaan yang terdapat pada Roda gigi lurus dengan Roda gigi miring (Spur Gear), dimana dengan adanya kemiringan tersebut akan meningkan kemampuan menerima beban, mengurangi kebisingan sehingga dapat digunakan pada putaran yang lebih tinggi dibanding dengan Roda Gigi payung gigi lurus pada ukuran geometris yang sama 64. Teknologi dan Rekayasa Roda Gigi Payung Zero Bentuk gigi berupa lengkung spiral dengan sudut spiral nol derajat, sehingga secara sepintas tampak seperti Roda gigi lurus dengan gigi melengkung. Kemampuan Roda Gigi Payung Zerol ini kurang lebih sama seperti Roda Gigi payung gigi miring (Spiral), hanya pembuatannya lebih sulit dan bekerja lebih tenang serta tahan lama 65. Teknologi dan Rekayasa Roda Gigi Payung Hypoid Jenis Roda Gigi payung ini lebih populer digu- nakan pada, kendaraan bermotor saja, tapi untuk konstruksi general, mekanik yang memerlukan putaran tinggi serta beban besar yang dinamis dapat menggunakan jenis Roda gigi payung ini. Bentuk alur giginya berupa lengkung hypoid, sehingga posisi sumbu tidak tegak lurus berpotongan, tetapi bersilangan, sehingga akan memudahkan pemasangan tumpuan bantalan pada kedua Roda giginya 66. Teknologi dan Rekayasa 67. Teknologi dan Rekayasa 3. Roda Gigi Cacing Roda gigi cacing di gunakan untuk posisi sumbu bersilangan dan pengtransmisian putaran selalu berupa reduksi.Pada sepasang roda gigi cacing terdiri dari batang cacing yang selalu sebagai penggerak dan Roda gigi cacing sebagai pengikut.Bahan batang cacing umumnya lebih kuat dari pada roda cacingnya,selain itu batang cacing umumnya di buat berupa kontruksi terpadu,dimana bentuk alur cacingnya berupa spiral 68. Teknologi dan Rekayasa ANIMASI POWER STERING 69. Teknologi dan Rekayasa Jenis Penggerak Rantai Pemakaian komponen penggerak dengan roda gigi mewajibkan jarak antara noken- as dan kruk-as harus pendek dan biasanya di gunakan pada mesin motor jenis OHV (overhead valve). Karena kerja dari komponen ini saling bertautan antar gigi yang akan menimbulkan suara berisik, maka roda gigi di buat miring dan biasanya roda gigi noken-as di buat dari bahan sintetis. - 70. Teknologi dan Rekayasa 71. Teknologi dan Rekayasa Komponen penggerak jenis rantai (Timing chain/keteng/kamrat) Pemakaian komponen penggerak rantai lebih unggul dari penggerak roda gigi. Karena selain jarak antara noken-as dan kruk-as bisa di buat panjang, komponen penggerak dengan rantai relatif tidak menimbulkan suara berisik apalagi yang sudah pakai rantai silent chain seperti pada motor generasi SUZUKI SHOGUN dan penggerak rantai biasa di pakai pada mesin motor jenis OHC (overhead camshaft). - 72. Teknologi dan Rekayasa 73. Teknologi dan Rekayasa Rantai tersedia dalam tiga jenis : Rantai mata-gigi rata atau dapat dilepaskan (plain or detachable link chain) Rantai gelinding (Roller chain) Rantai tak bersuara (Silent chain) Roller chain Silent chain detachable link chain 74. Teknologi dan Rekayasa Keunggulan Penggerak Rantai Penggerak rantai bekerja efisien dan tidak selip Penggerak cukup fleksibel dan compact. Penggerak rantai cukup murah Rantai mempertahankan rasio kecepatan tetap tanpa selip Rantai tahan terhadap panas dan kotoran serta tidak terpengaruh oleh cuaca apabila dilumasi dengan benar. Penggerak rantai dapat menahan beban yang lebih berat daripada belt. Kelemahan Penggerak Rantai Penggerak rantai cukup bising Rantai biasanya sering memerlukan pelumasan. Sebagian besar rantai akan menerima kesalahan pelurusan yang sangat kecil. Rantai umumnya tidak digunakan dimana penggerak sering mengalami selip (terdapat pengecualian). 75. Teknologi dan Rekayasa Jenis Penggerak Sabuk Komponen penggerak jenis Sabuk (Timing belt) Penggunaan komponen penggerak sabuk bertujuan untuk menekan suara berisik. Sabuk dibuat bergigi agar penyetelan tidak berubah, karena jika penyetelan sabuk salah atau berubah dapat mengakibatkan klep dan piston bertabrakan. Sabuk (timing belt) terbuat dari karet sintetis yang diperkuat dengan polyester. - 76. Bantalan diperlukan untuk menumpu poros berbeban, agar dapat berputar atau bergerak bolak-balik secara kontinyu serta tidak berisik akibat adaya gesekan. Posisi bantalan harus kuat, hal ini agar elemen mesin dan poros dapat bekerja dengan sempurna. Teknologi dan Rekayasa 77. Teknologi dan Rekayasa 85 BANTALAN Bantalan luncur Bantalan Radial atau disebut jurnal bearing, dimana arah beban yang ditumpu bantalan adalah tegak lurus terhadap sumbu poros. Bantalan ini untuk mendukung gaya radial dari batang torak saat berputar. Konstruksinya terbagi / terbelah menjadi dua agar dapat dipasang pada poros engkol.. A. Bantalan luncur Radial 78. Teknologi dan Rekayasa B. Bantalan Luncur Aksial Bantalan aksial atau disebut trust bearing, yaitu arah beban yang ditumpu bantalan adalah sejajar dengan sumbu poros.Bantalan ini menghantarkan poros engkol menerima gaya aksial yaitu terutama pada saat terjadi melepas / menghubungkan plat kopling saat mobil berjalan. Konstruksi bantalan ini juga terbelah / terbagi menjadi dua dan dipasang pada poros jurnal bagian paling tengah. 79. Teknologi dan Rekayasa Bantalan gelinding Di mana terjadi gesekan gelinding antara bagian yang berputar dengan yang diam melalui elemen gelinding seperti rol atau rol jarum Bearing ini mempunyai alur dalam pada kedua cincinnya. Karena memiliki alur, maka jenis ini mempunyai kapasitas dapat menahan beban secara ideal pada arah radial dan aksial. Maksud dari beban radial adalah beban yang tegak lurus terhadap sumbu poros, sedangkan beban aksial adalah beban yang searah sumbu poros. 80. Teknologi dan Rekayasa 81. Teknologi dan Rekayasa Single row groove ball bearings Bearing ini mempunyai alur dalam pada kedua cincinnya. Karena memiliki alur, maka jenis ini mempunyai kapasitas dapat menahan beban secara ideal pada arah radial dan aksial. Maksud dari beban radial adalah beban yang tegak lurus terhadap sumbu poros, sedangkan beban aksial adalah beban yang searah sumbu poros. 82. Teknologi dan Rekayasa Double row self aligning ball bearings Jenis ini mempunyai dua baris bola, masing-masing baris mempunyai alur sendiri-sendiri pada cincin bagian dalamnya. Pada umumnya terdapat alur bola pada cincin luarnya. Cincin bagian dalamnya mampu bergerak sendiri untuk menyesuaikan posisinya. Inilah kelebihan dari jenis ini, yaitu dapat mengatasi masalah poros yang kurang sebaris. 83. Teknologi dan Rekayasa Single row angular contact ball bearings Berdasarkan konstruksinya, jenis ini ideal untuk beban radial. Bearing ini biasanya dipasangkan dengan bearing lain, baik itu dipasang secara pararel maupun bertolak belakang, sehingga mampu juga untuk menahan beban aksial 84. Teknologi dan Rekayasa Double row angular contact ball bearings Disamping dapat menahan beban radial, jenis ini jgua dapat menahan beban aksial dalam dua arah. Karena konstruksinya juga, jenis ini dapat menahan beban torsi. Jenis ini juga digunakan untuk mengganti dua buah bearing jika ruangan yang tersedia tidak mencukupi 85. Teknologi dan Rekayasa Double row barrel roller bearings Bearing ini mempunyai dua baris elemen roller yang pada umumnya mempunyai alur berbentuk bola pada cincin luarnya. Jenis ini memiliki kapasitas beban radial yang besar sehingga ideal untuk menahan beban kejut 86. Teknologi dan Rekayasa Single row cylindrical bearings Jenis ini mempunyai dua alur pada satu cincin yang biasanya terpisah. Eek dari pemisahan ini, cincin dapat bergerak aksial dengan mengikuti cincin yang lain. Hal ini merupakan suatu keuntungan, karena apabila bearing harus mengalami perubahan bentuk karena temperatur, maka cincinya akan dengan mudah menyesuaikan posisinya. Jenis ini mempunyai kapasitas beban radial yang besar pula dan juga cocok untuk kecepatan tinggi 87. Teknologi dan Rekayasa Tapered roller bearings Dilihat dari konstriksinya, jenis ini ideal untuk beban aksial maupun radial. Jenis ini dapat dipisah, dimana cincin dalamnya dipasang bersama dengan rollernya dan cincin luarnya terpisah 88. Teknologi dan Rekayasa 96 Berdasarkan arah beban terhadap poros, maka bantalan dibedakan menjadi: Bantalan radial, di mana arah beban yang ditumpu bantalan tegak lurus sumbu poros. 89. Teknologi dan Rekayasa 97 Bantalan aksial, di mana arah beban bantalan ini sejajar dengan sumbu poros. Bantalan gelinding khusus, di mana bantalan ini menumpu beban yang arahnya sejajar dan tegak lurus sumbu poros.