data jumlah cadangan devisa pemerintah indonesia tahun 2005

2
Data Jumlah Cadangan Devisa Pemerintah Indonesia tahun 2005 -2006 TEMPO Interaktif, Jakarta:Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Hartadi A. Sarwono memperkirakan cadangan devisa 2006 akan stabil pada kisaran US$ 33,9 miliar, sedikit meningkat dari 2005 sebesar US$ 33,8 miliar. Hal itu menyusul perkiraan surplusnya neraca pembayaran 2006. "Cukup untuk kebutuhan impor dan pembayaran utang luar negeri selama empat bulan," ujarnya di Gedung BI, Kamis (15/12). BI memperkirakan kinerja transaksi berjalan 2006 menurun dari US$ 2,3 miliar pada 2005 menjadi US$ 1,5 miliar pada 2006. Menurut Hartadi, penurunan itu terjadi karena pertumbuhan impor sebesar 14,2 persen lebih tinggi daripada pertumbuhan ekspor sebesar 10,1 persen. Pertumbuhan investasi menyebabkan meningkatnya impor produk material dan barang modal. Hingga akhir 2005 ekspor diperkirakan mencapai US$ 86,9 miliar dan meningkat pada 2006 menjadi US$ 95,7 miliar. Sedangkan, impor diperkirakan mencapai US$ 63,7 miliar hingga akhir 2005 dan mencapai US$ 72,7 miliar pada 2006. "Jadi meskipun (ekspor) mengalami penurunan, kita masih surplus," ujar Hartadi. Ia mengatakan kinerja neraca modal dibantu masuknya aliran dana swasta dalam bentuk investasi langsung (foreign direct investment/FDI) dan portofolio investasi seiring mulai diimplementasikannya proyek infrastruktur dan membaiknya iklim investasi serta proyek kerja sama bilateral. Di bidang portofolio investasi, imbal hasil penanaman rupiah dan membaiknya indeks risiko menjadi daya tarik bagi investor. "Jika transaksi berjalan sampai negatif, itu tidak masalah, selama FDI masih masuk," kata dia. Data BI memperkirakan neraca modal hingga akhir 2005 mencapai US$ 3,3 miliar dan turun pada 2006 hingga US$ 164 miliar. FDI mencapapi US$ 2,25 miliar hingga akhir 2005 dan naik menjadi US$ 4,26 miliar pada 2006. Lalu lintas modal pemerintah mengalami defisit, dari US$1,22 miliar pada 2005 menjadi US$ 2,79 miliar pada 2006. "Ini terjadi karena berakhirnya masa moratorium utang pemerintah," kata Hartadi.

Upload: kanaganet

Post on 19-Jun-2015

136 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Data Jumlah Cadangan Devisa Pemerintah Indonesia Tahun 2005

Data Jumlah Cadangan Devisa Pemerintah Indonesia tahun 2005 -2006

TEMPO Interaktif, Jakarta:Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Hartadi A. Sarwono memperkirakan cadangan devisa 2006 akan stabil pada kisaran US$ 33,9 miliar, sedikit meningkat dari 2005 sebesar US$ 33,8 miliar. Hal itu menyusul perkiraan surplusnya neraca pembayaran 2006. "Cukup untuk kebutuhan impor dan pembayaran utang luar negeri selama empat bulan," ujarnya di Gedung BI, Kamis (15/12).BI memperkirakan kinerja transaksi berjalan 2006 menurun dari US$ 2,3 miliar pada 2005 menjadi US$ 1,5 miliar pada 2006. Menurut Hartadi, penurunan itu terjadi karena pertumbuhan impor sebesar 14,2 persen lebih tinggi daripada pertumbuhan ekspor sebesar 10,1 persen. Pertumbuhan investasi menyebabkan meningkatnya impor produk material dan barang modal. Hingga akhir 2005 ekspor diperkirakan mencapai US$ 86,9 miliar dan meningkat pada 2006 menjadi US$ 95,7 miliar. Sedangkan, impor diperkirakan mencapai US$ 63,7 miliar hingga akhir 2005 dan mencapai US$ 72,7 miliar pada 2006. "Jadi meskipun (ekspor) mengalami penurunan, kita masih surplus," ujar Hartadi.Ia mengatakan kinerja neraca modal dibantu masuknya aliran dana swasta dalam bentuk investasi langsung (foreign direct investment/FDI) dan portofolio investasi seiring mulai diimplementasikannya proyek infrastruktur dan membaiknya iklim investasi serta proyek kerja sama bilateral.Di bidang portofolio investasi, imbal hasil penanaman rupiah dan membaiknya indeks risiko menjadi daya tarik bagi investor. "Jika transaksi berjalan sampai negatif, itu tidak masalah, selama FDI masih masuk," kata dia.Data BI memperkirakan neraca modal hingga akhir 2005 mencapai US$ 3,3 miliar dan turun pada 2006 hingga US$ 164 miliar. FDI mencapapi US$ 2,25 miliar hingga akhir 2005 dan naik menjadi US$ 4,26 miliar pada 2006. Lalu lintas modal pemerintah mengalami defisit, dari US$1,22 miliar pada 2005 menjadi US$ 2,79 miliar pada 2006. "Ini terjadi karena berakhirnya masa moratorium utang pemerintah," kata Hartadi.

Kesimpulan

Jumlah cadangan devisa di Bank Indonesia, menurut situs resmi bank sentral itu, per pekan ketiga September naik menjadi US$ 30,42 miliar. Artinya, terjadi penambahan sebesar US$ 0,18 miliar dari posisi pekan lalu yang sebesar US$ 30,24 miliar.

Jika sejak April 2005 hingga pekan kedua September yang lalu cadangan devisa menunjukkan tren penurunan, pada pekan ketiga ini menunjukkan sebaliknya. Pada April cadangan devisa turun menjadi US$ 36,43 miliar, Maret 2005 menjadi US$ 36,67 miliar, Juni menjadi US$ 34,8 miliar, Juli 2005 menjadi US$ 32,21 miliar, Agustus menjadi US$ 31,18 miliar, dan pekan kedua September menjadi US$ 30,24 miliar.

Menurut Direktur Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat BI Halim Alamsyah, penambahan cadangan devisa disebabkan oleh hasil ekspor minyak dan gas bumi, realisasi pinjaman luar negeri, dan masuknya investasi ke dalam negeri.