data anfisman tekanan arteri dan vena.doc
TRANSCRIPT
DATA
Mengukur Tekanan Arteri Ul 1: 120/76 mmHgUl 2: 110/70 mmHgUl 3: 120/84 mmHg
Memperkirakan Tekanan Vena X1 : 17,9X2 : 11,6X3 : 12,7
Pv: 10,146 mmHg
Analisis Data
Mengukur Tekanan Arteri
Pada percobaan mengukur tekanan arteri, lengan subjek dibebatkan
manset, lalu pompa manset sampai tekanan ± 160 mmHg, kemudian secara
perlahan-lahan turunkan tekanan dengan membuka katub pembebas tekanan.
Sambil mengamati ukuran tekanan, pengamat mendengaarkan dengan hati-hati
suara denyutan halus pertama yang muncul. Teruskan menurunkan tekanan pada
manset sambil tetap mendengarkan suara denyutan, sampai suara denyutan
menghilang.
Ternyata saat percobaan dilakukan dengan 3 kali ulangan didapat hasil
yang beragam ulangan 1: 120/76 mmHg; ulangan 2: 110/70 mmHg; ulangan 3:
120/84 mmHg.
Memperkirakan Tekanan Vena
Pada saat percobaan, mintalah subyek untuk berdiri dengan sisi tubuhnya
sebelah kanan menghadap papan tulis, dan lengan subyek menggantung pada sisi
tubuh. Kemudian tandai papan untuk memperkirakan ketinggian atrium kanan.
Kemudian mintalah subyek untuk menaikkan dan menurunkankan lengan
kanannya dengan perlahan dan pengamat mengamati vena superficial pada bagian
dorsal lengan tersebut.
Tekanan vena dalam mmHg dapat dihitung dengan:
Pv = 1,056 x 14,066667
13,6
= 10,146 mmHg
mmHg
PEMBAHASAN
Mengukur Tekanan Arteri
Pada percobaan mengukur tekanan arteri, lengan subjek dibebatkan
manset, lalu pompa manset sampai tekanan ± 160 mmHg, kemudian secara
perlahan-lahan turunkan tekanan dengan membuka katub pembebas tekanan.
Sambil mengamati ukuran tekanan, pengamat mendengaarkan dengan hati-hati
suara denyutan halus pertama yang muncul. Teruskan menurunkan tekanan pada
manset sambil tetap mendengarkan suara denyutan, sampai suara denyutan
menghilang.
Ternyata saat percobaan dilakukan dengan 3 kali ulangan didapat hasil
yang beragam ulangan 1: 120/76 mmHg; ulangan 2: 110/70 mmHg; ulangan 3:
120/84 mmHg.
Menurut Soewolo (2005), tekanan darah arteri terutama ditentukan oleh
volume darah dalam arteri dan secara langsung dihubungkan dihubungkan
dengannya. Sebaliknya, volume darah dalam arteri bergantung pada berapa
banyak darah yang masuk arteri dari jantung dan berapa banyak yang
meninggalkan menuju arteriola.
Istilah keluaran jantung per-menit artinya volume darah ventrikel kiri yang
dipompa ke aorta setiap menitnya. Dengan kata lain, bergantung pada kecepatan
denyut jantungb dan penyaluran sistol. Secara normal jantung berdenyut 75 kali
per-menit dan melepas kira-kira 70 mL darah setiap denyutnya. Kebanyakan
penyaluran sistol berkurang apabila kecepatan jantung bertambah. (Soewolo,
2005)
Memperkirakan Tekanan Vena
Pada saat percobaan, mintalah subyek untuk berdiri dengan sisi tubuhnya
sebelah kanan menghadap papan tulis, dan lengan subyek menggantung pada sisi
tubuh. Kemudian tandai papan untuk memperkirakan ketinggian atrium kanan.
setelah mintalah subyek untuk menaikkan dan menurunkankan lengan kanannya
dengan perlahan dan pengamat mengamati vena superficial pada bagian dorsal
lengan tersebut.
Tekanan vena dalam mmHg dapat dihitung dengan:
Pv = 1,056 x 14,066667
13,6
= 10,146 mmHg
Menurut Soewolo (2005), tekanan darah umumnya dihasilkan oleh
kontraksi jantung, yang akhirnya mencapai vena di daerah tepi. Agar terjadi
gradient tekanan yang mencukupi antara daerah tepi dan vena menuju jantung,
perlu adanya mekanisme selain hasil pemompaan jantung.
Proses pernapasan membantu kembalinya darah vena ke jantung, sebagian
karena turunnya tekanan darah vena kava, sebagian lagi karena naikknya tekana
darah vena perifer (abdominal).
mmHg
KESIMPULAN
Tekanan darah arteri terutama ditentukan oleh volume darah dalam arteri
dan secara langsung dihubungkan dihubungkan dengannya. Sebaliknya, volume
darah dalam arteri bergantung pada berapa banyak darah yang masuk arteri dari
jantung dan berapa banyak yang meninggalkan menuju arteriola. Tekanan darah
umumnya dihasilkan oleh kontraksi jantung, yang akhirnya mencapai vena di
daerah tepi. Agar terjadi gradient tekanan yang mencukupi antara daerah tepi dan
vena menuju jantung, perlu adanya mekanisme selain hasil pemompaan jantung.
Pada arteri, volume darah bergantung pada berapa banyak darah yang
masuk arteri dari jantung dan berapa banyak yang meninggalkan menuju arteriola.
Sedangkan pada vena, proses pernapasan membantu kembalinya darah vena ke
jantung, sebagian karena turunnya tekana darah vena kava, sebagian lagi karena
naiknya vena perifer (abdominal).