pengaturan tekanan arteri

33
PENGATURAN TEKANAN ARTERI dr. H. Huldani BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Upload: aya-soraya

Post on 14-Feb-2015

133 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Pengaturan tekanan arteri

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaturan Tekanan Arteri

PENGATURAN TEKANAN ARTERI

dr. H. Huldani

BAGIAN FISIOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Page 2: Pengaturan Tekanan Arteri

• Refleks-refleks saraf (pengaturan secara cepat)

• Tekanan arteri normal• Dewasa muda 120/80 mmHg

• Tekanan arteri rata – rata : + 96 mmHg Waktu lahir 70 mmHg, dewasa 110 mmHg

Page 3: Pengaturan Tekanan Arteri

• Cara Pengukuran Tekanan Sistolik dan Diastolik dalam Klinik• Cara Auskultasi selisih 10 %

• Stetoskop

• Manset

• Bising Korotkoff

• Denyut nadi radial dan Metode Osilometrik• Osilometer : alat perekam

− Untuk anak kecil− Untuk orang dewasa arteri spasme (syok)

• Hubungan Tekanan Arteri dengan Curah Jantung dan Tahanan Perifer

Tekanan Arteri = Curah Jantung x Tahanan Perifer

Page 4: Pengaturan Tekanan Arteri

• Sistem Pengaturan Arteri1. Bekerja secara cepat

2. Jangka Panjang

Bekerja Cepat• Mekanisme umpan balik baroreseptor• Mekanisme iskemik pada sistem saraf pusat• Mekanisme kemoreseptor• Mekanisme vaskonstriktor – Renin Angio Tensin• Mekanisme relaksasi stress pada pembuluh darah• Perpindahan cairan melalui kapiler dari jaringan masuk atau

keluar sirkulasi.

Bekerja Lambat/Jangka Panjang• Mekanisme ginjal – cairan tubuh (volume darah)• Sistem Renin Angio Tensin & Aldosteron

Page 5: Pengaturan Tekanan Arteri

BARORESEPTOR

• ~ Presoreseptor • Di dinding arteri-arteri sistemik yang besar• Ujung saraf• Terangsang bila teregang• ∑-nya berlimpah

1.Dalam dinding setiap pembuluh arteri karotis interna diatas biperkasio karotis = sinus karotis

2.Dinding arkus aorta

• Sinus karotis saraf hering N IX traktus solitarius MO

• Arkus aorta N X MO

Page 6: Pengaturan Tekanan Arteri
Page 7: Pengaturan Tekanan Arteri
Page 8: Pengaturan Tekanan Arteri

• Baroreseptor Karotis• Tekanan 0 – 60 mmHg baroreseptor pada sinus tidak

terangsang• Tekanan 60 – 80 mmHg terangsang (respons)

• Baroreseptor Aorta• Terangsang / berespons ± 30 mmHg lebih tinggi dari

tekanan aorta

• Respons Baroreseptor dipengaruhi :• Perubahan tekanan arteri :

• Meningkat selama sistol• Menurun selama diastol

• Lebih banyak berespons pada tekanan yg berubah cepat daripada menetap

• Bila tekanan arteri rata-rata 150 mmHg

• Meningkat cepat kecepatan penjalaran impuls meningkat 2x

• Menurun mengecil ¼ dari tekanan tadi tak berubah

Page 9: Pengaturan Tekanan Arteri

• Setelah sinyal baroreseptor memasuki traktus solitarius MO maka akan timbul sinyal sekunder yg menghambat pusat vasokonstriktor di medulla dan merangsang pusat vagus :• Vasodilatasi di seluruh sistem sirkulasi perifer• Berkurangnya frekuensi denyut jantung dan kekuatan

kontraksi jantung

• Oleh karena itu :Perangsangan baroreseptor akibat tekanan di dalam arteri secara refleks akan menyebabkan penurunan tekanan arteri oleh karena penurunan resistensi perifer dan curah jantung.Sebaliknya tekanan rendah tekanan meningkat kembali ke normal.

Page 10: Pengaturan Tekanan Arteri

A. Carotis tersumbat tekanan sinus ↓ baroreseptor inaktif & kehilangan pengaruh hambatan pada pusat vasometer.Sehingga pusat vasometer menjadi jauh lebih aktif daripada biasanya tekanan arteri meninggi dan tetap tinggi selama 10 menit.Sumbatan disingkirkan tekanan merosot segera sampai sedikit di bawah normal sebagai suatu kompensasi sementara, lalu kembali normal satu menit kemudian atau lebih.

Page 11: Pengaturan Tekanan Arteri

0 2 4 6 8 10 12 16

50

100

150

Kedua arteri carotis communis di klem

Klem di lepas

MENIT

(Sesudah kedua N.X dipotong)

TE

KA

NA

N A

RT

ER

I

(mm

Hg)

Page 12: Pengaturan Tekanan Arteri

• Pada waktu seseorang duduk atau berdiri sesudah berbaring tekanan arteri di dalam kepala dan tubuh bagian atas cenderung untuk menurun dan berkurangnya tekanan yang nyata hilangnya kesadaran. Untungnya penurunan ini akan menimbulkan rangsangan simpatik yang kuat di seluruh tubuh dan dalam hal ini memperkecil penurunan tekanan di dalam kepala dan tubuh bagian atas.

• Sistem baroreseptor = Sistem penyangga tekanan& Sarafnya = Saraf penyangga tekanan

Page 13: Pengaturan Tekanan Arteri

• Sistem kontrol baroreseptor sedikit atau malahan tidak penting sama sekali pada pengaturan tekanan arteri jangka panjang, karena : Dalam satu sampai 2 hari baroreseptor beradaptasi terhadap beberapa saja nilai tekanan yang terdapat padanya.

Page 14: Pengaturan Tekanan Arteri

Sindrom Sinus Carotis

Pada manusia bila leher, di atas bifurcatio karotis ditekan dengan keras merangsang baroreseptor di dalam sinus karotis

• Pada orang normal tekanan turun sebanyak 20mmHg

• Pada orangtua yang mengalami arteri sklerosis jantung dapat berhenti total

Page 15: Pengaturan Tekanan Arteri

Sinkop sinus karotis

Pingsan yang disebabkan karena penekanan arteri karotis (mis. Pemakaian kerah kemeja)

Page 16: Pengaturan Tekanan Arteri

Tindakan Penanggulangan

• Tindakan operasi dengan cara melepaskan saraf – saraf dari arteri karotis di atas dan di bawah biforkasio.

Page 17: Pengaturan Tekanan Arteri

II. Kemoreseptor• Karotis • Aorta

• Bila tekanan arteri menurun sampai di bawah nilai kritis—Kemoreseptor terangsang karena aliran darah menurun dan O2 menurun dan kelebihan CO2 dan ion hidrogen.

• Kemoreseptor akan berespon pada tekanan arteri di bawah 80 mmHg

• Mekanisme kemoreseptor akan meningkatkan tekanan arteri bila konsentrasi O2 di dalam darah arteri me↓ sampai di bawah normal atau CO2 dan ion hidrogen meningkat.

• Sinyal dari kemoreseptor merangsang pusat vasomotor meningkatkan tekanan arteri kembali tekanan ke normal.

Page 18: Pengaturan Tekanan Arteri

III. Refleks Arteri Pulmonal & Atrium

• Reseptor regang : Reseptor tekanan rendah

• Kerja hampir sama dengan cara kerja baroreseptor

• Menghambat pusat vasomotor dan secara refleks akan menurunkan tekanan arteri

Page 19: Pengaturan Tekanan Arteri

• Refleks – refleks atrium yang mempengaruhi Ginjal–Reflek Volume-- Regangan atrium refleks dilatasi arteriol aferen di dalam ginjal.-- ke hipotalamus mengurangi sekresi hormon antidiuretik.

Kombinasi keduanya hilangnya cairan dengan cepat ke dalam air seni volume darah kembali ke normal.

Page 20: Pengaturan Tekanan Arteri

Refleks atrium mengatur frekuensi jantung

(Refleks BAINBRIDGE)

Peningkatan tekanan atrium menyebabkan suatu peningkatan frekuensi jantung

Kenaikan volume atrium ― meregangkan nodus SA → kenaikan frekuensi jantung

Tambahan kenaikan frekuensi jantung sebesar 40 – 60 % disebabkan oleh refleks yang disebut Refleks Bainbridge

Reseptor regangan (atrium) → Refleks Bainbridge → sinyal aferen ke saraf X & simpatetik → me↑ frekuensi jantung & kekuatan kontraksi jantung

Mencegah pembendungan darah di dalam vena, dalam atrium, dan dalam sirkulasi pulmonal

Page 21: Pengaturan Tekanan Arteri

Respon Iskemik pada SSP – Pengaturan Tekanan Arteri oleh Pusat Vasomotor sebagai suatu Respon Terhadap Pengurangan Aliran Darah Otak

IV

Iskemik : Defisiensi bahan nutrisi (O2) → neuron-neuron di pusat vasomotor akan sangat terangsang → tekanan sistemik arteri meningkat sampai suatu tekanan yang mungkin masih dapat dipompa oleh jantung

Penyebab :

Konsentrasi CO2 ↑ akibat lambatnya aliran darah untuk membuang

CO2 dari pusat vasomotor

Pembentukan asam laktat

Pe↑ tekanan arteri sebagai tanggapan terhadap adanya iskemi cerebral =

RESPON ISKEMI SSP

Page 22: Pengaturan Tekanan Arteri

Pengaruh iskemi dapat meningkatkan tekanan arteri rata-rata 270 mmHg selama 10 menit dan vasokonstriksi simpatik → beberapa pembuluh darah perifer seluruhnya atau sebagian tersumbat.

Contoh : Ginjal menghentikan produksi urin secara total

OK itu : Respon iskemia SSP ― merupakan salah satu aktivator sistem vasokonstriktor simpatik yang paling kuat.

Respon iskemik ini aktif bila tekanan turun sampai 60 mmHg dan lebih rendah lagi (15-20 mmHg)

Pengaturan tekanan arteri dalam keadaan gawat yang bekerja dengan

cepat dan sangat kuat untuk mencegah penurunan tekanan arteri bila aliran

darah yang mengalir ke otak menurun sekali sehingga sampai mendekati

batas kematian (lethal level)

Page 23: Pengaturan Tekanan Arteri

• Mekanisme ini kadang kala disebut sebagai mekanisme “pangkal pembuangan terakhir” (last ditch stand) yang mengatur tekanan

• Reaksi Cushing= suatu tipe respons iskemia SSP yang khusus yang disebabkan oleh peningkatan tekanan dalam rongga tengkorak

Bila tekanan cairan cerebrospinal meningkat sampai setinggi tekanan arteri akan menekan arteri-arteri dalam otak mengawali respon iskemi SSP, peningkatan tekanan arteri sampai diatas tekanan cerebrospinal darah mengalir kembali kedalam pembuluh darah otak menghilangkan iskemi

Reaksi Chusing membantu melindungi pusat-pusat vital dalam otak dari kehilangan nutrisi jika pada suatu saat tekanan cairan serebrospinal meningkat cukup tinggi terjadi kompresi arteri cerebral

Page 24: Pengaturan Tekanan Arteri

Jika keadaan iskemi serebral begitu parahnya sehingga kenaikan arteri rata-rata yang maksimum pun tetap tak dapat mengurangi keadaan iskemi secara metabolik sel-sel neural mulai menderita dan dalam waktu 3-10 menit sel tersebut akan menjadi inaktif secara total tekanan arteri menurun 40-50mmHg tekanan arteri meningkat cukup tinggi untuk dapat memperbaiki keadaan iskemi yang terjadi pada otak

Page 25: Pengaturan Tekanan Arteri

Pertisipasi vena dalam pengaturan curah jantung dan tekanan arteri secara saraf

• Perangsangan simpatik menurun kapasitas vena• Vena hanya mengandung sedikit darah pada setiap

tekanan vena yang ada pindahnya darah keluar dari sistem vena menuju jantung, paru dan arteri sistemikjantung jadi meregang naiknya efektivitas daya pompa jantung sesuai hukum Frank-starling

Jadi perangsangan simpatik pada vena meningkatkan curah jantung meningkatkan tekanan arteri

Page 26: Pengaturan Tekanan Arteri

Peranan saraf skeletal&otot2 rangka dalam peningkatan curah jantung&tekanan arteri

• Refleks kompresi abdomenrefleks baroreseptor&kemoreseptor terangsang atau faktor lain yang merangsang vasokonstriktor dan daerah-daerah substansi retikularis dari batang otak menjalarkan impuls secara serentak melalui saraf skeletal menuju rangka tubuh terutama abdomen sehingga tonus otot meningkat dan menekan seluruh vena cadangan dalam abdomen membantu memindahkan darah keluar dari pembuluh darah cadangan abdomen menuju ke jantung

Page 27: Pengaturan Tekanan Arteri

• Sewaktu otot rangka berkontraksi- menekan pembuluh darah seluruh tubuh- kenaikan tekanan pengisian sirkulasi rata-rata sebanyak kira-kira 7mmHg – 20-30mmHg lebih tinggi dari normal- darah berpindah dari perifer ke jantung dan paru-paru curah jantung meningkat 5-6 kali lipat tekanan arteri meningkat

• Pada setiap siklus respirasi tekanan arteri mengalami peningkatan dan penurunan biasanya setinggi 4-6mmHg dalam gambaran seperti gelombang disebut gelombang respirasi

Page 28: Pengaturan Tekanan Arteri

• Gelombang ini dihasilkan dari berbagai pengaruh, beberapa diantaranya bersifat sebagai refleks, yakni :1. banyak impuls yang timbul dalam pusat pusat respirasi di medulla oblongata akan “tumpah” ke dalam pusat vasomotor2. setiap saat seseorang berinspirasi, tekanan di dalam rongga dada thorax menjadi lebih negatif daripada

biasanya pembuluh2 darah dalam dada mengembang mengurangi jumlah darah yang

kembali ke bagian kiri jantung menurunkan curah jantung dan tekanan arteri3. respirasi perubahan tekanan dalam pembuluh darah thorax mengeksitasi reseptor2 regang yang ada dalam

pembuluh darah dan atrium

• Tekanan arteri meningkat pada permulaan ekspirasi• Menurun selama sisa siklus respirasi

Selama respirasi meningkat/menurun ±20mmHg

Page 29: Pengaturan Tekanan Arteri

MEKANISME HORMONAL PENGATURAN TEKANAN ARTERI SECARA CEPAT

• 3 Mekanisme Hormonal : Mekanisme vasokonstriktor1. Norepinefrien – epinefrin2. Vasopresin3. Renin-angiotensin

1. Norepinefrin-epinefrinPerangsangan S.simpatik pelepasan norepinefrin&epinefrin dari medula adrena ke dlm sirkulasi darah ke seluruh tubuh merangsang tubuh, konstriksi pembuluh darah

- Dalam darah 1-3 menit- ke S.simpatik sampai ke metarteriol - Poten pada pembuluh darah kulit

Page 30: Pengaturan Tekanan Arteri

2. Vasopresin- Bila tekanan arteri menurun hipothalamus mensekresi vasopresin melalui hipofisis posterior- Berpengaruh langsung pada pembuluh2 darah, sehingga meningkatkan tekana perifer total dan tekanan pengisisan sirkulasi rata2 tekanan arteri me↑ ke normal- Berperan tak langsung dalam pengaturan tekanan arteri jangka panjang melalui pengaruhnya pada ginjal dengan cara menurunkan ekskresi air disebut hormon ANTIDIURETIK

3. Renin – angiotensin- Hormon angiotensi II vasokonstriktor kuat- Berlawanan denga vasopresin- Bila tekanan arteri turun menjadi sangat rendah di darah byk angiotensin II karena ginjal lepas renin

Page 31: Pengaturan Tekanan Arteri

TEK.ARTERI ME↓

RENIN (GINJAL)

Substrat Renin (protein plasma )

ANGIOTENSIN I

ANGIOTENSIN II (belum teraktivasi)

VASOKONTRIKSI

PE↑ TEK. ARTERI

Enzim konvertasi (paru)

PENGARUH ANGIOTENSI YANG LAIN :1. Pengaruh langsung pd ren Pe↓

sekresi air & garam2. Rangsang sekresi aldosteron oleh

korteks adrenal pe↓ ekskresi air & garam

me↑ volume darah

Page 32: Pengaturan Tekanan Arteri

Perdarahan tekanan 50 mmHg

– Dengan Renin angiotensin 83 mmHg penting pada syok sirkulasi

– Tanpa Renin angiotensin 60 mmHg

Sistem Renin Angiotensin betul-betul aktif

Membutuhkan waktu 20 menit bekerja lambat

Dua mekanisme intrinsik pada sirkulasi

1. Pergeseran cairan kapiler

2. Stress relaksasi/pelemasan

Page 33: Pengaturan Tekanan Arteri

Thank’s