daster destilasi

10
DESTILASI Destilasi adalah proses dimana zat cair dipanaskan hingga titik didihnya, serta mengalirkan uap ke dalam alat pendingin (kondensor) dan mengumpulkan hasil pengembunan sebagai zat cair. Tujuan destilasi adalah pemurnian zat cair lainnya yang mempunyai titik didih berbeda. Destilasi tunggal menghasilkan pemisahan parsial dari komponen dimana fasa uap diperkaya dengan zat yang lebih volatil. Dalam destilasi fraksional atau destilasi bertingkat proses pemisahan parsial diulang berkali-kali dimana setiap kali terjadi pemisahan lebih lanjut. Hal ini berarti proses pengayaan dari uap yang lebih volatil juga terjadi berkali- kali sepanjang proses destilasi fraksional itu berlangsung. Proses pengayaan itu bila digambarkan menghasilkan gambar berikut. Menurut gambar di atas, larutan dengan komposisi XB,0 jika dipanaskan sampai suhu T0 larutan ini akan mulai mendidih menghasilkan kondesat dengan komposisi XB,l. Komposisi XB,l ini sama dengan YB,0 dengan titik didih Tl. Kondesat ini dijaga pada suhu Tl dan sejumlah kecil uap dikumpulkan. Kondesat kedua mempunyai komponen XB,2 dan bertitik didih T2. Langkah-langkah proses ini dapat diulang-ulang sampai didapatkan destilasi murni dari komponen yang lebih volatil dan residu murni dari komponen yang kurang volatil. Destilasi merupakan suatu teknik pemisahan larutan yang berdasarkan pada perbedaan titik didihnya. Destilasi terfraksi digunakan untuk larutan yang mempunyai perbedaan titik didih

Upload: ernita-vika-aulia

Post on 02-Dec-2015

30 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Daster DESTILASI

DESTILASI

Destilasi adalah proses dimana zat cair dipanaskan hingga titik didihnya, serta mengalirkan

uap ke dalam alat pendingin (kondensor) dan mengumpulkan hasil pengembunan sebagai zat

cair. Tujuan destilasi adalah pemurnian zat cair lainnya yang mempunyai titik didih berbeda.

Destilasi tunggal menghasilkan pemisahan parsial dari komponen dimana fasa uap diperkaya

dengan zat yang lebih volatil. Dalam destilasi fraksional atau destilasi bertingkat proses

pemisahan parsial diulang berkali-kali dimana setiap kali terjadi pemisahan lebih lanjut. Hal

ini berarti proses pengayaan dari uap yang lebih volatil juga terjadi berkali-kali sepanjang

proses destilasi fraksional itu berlangsung. Proses pengayaan itu bila digambarkan

menghasilkan gambar berikut.

Menurut gambar di atas, larutan dengan komposisi XB,0 jika dipanaskan sampai suhu T0

larutan ini akan mulai mendidih menghasilkan kondesat dengan komposisi XB,l. Komposisi

XB,l ini sama dengan YB,0 dengan titik didih Tl. Kondesat ini dijaga pada suhu Tl dan

sejumlah kecil uap dikumpulkan. Kondesat kedua mempunyai komponen XB,2 dan bertitik

didih T2. Langkah-langkah proses ini dapat diulang-ulang sampai didapatkan destilasi murni

dari komponen yang lebih volatil dan residu murni dari komponen yang kurang volatil.

Destilasi merupakan suatu teknik pemisahan larutan yang berdasarkan pada perbedaan titik

didihnya. Destilasi terfraksi digunakan untuk larutan yang mempunyai perbedaan titik didih

yang tidak terlalu jauh yaitu sekitar 30oC atau lebih. Dasar pemisahan suatu campuran dengan

destilasi adalah adanya perbedaan titik didih dua cairan atau lebih yang jika campuran

tersebut dipanaskan, maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap lebih

dulu. Dengan mengatur suhu secara cermat, kita dapat menguapkan dan kemudian

mengembunkan komponen-komponen secara bertahap.

Destilasi terfraksi ini berbeda dengan destilasi biasa, karena terdapat suatu kolom fraksionasi

dimana terjadi suatu proses refluks. Proses refluk pada destilasi ini dilakukan agar pemisahan

campuran etanol-air dapat terjadi dengan baik. Kolom fraksionasi berfungsi agar kontak

antara cairan dengan uap terjadi lebih lama. Sehingga komponen yang lebih ringan dengan

titik didih yang lebih rendah akan terus menguap dam masuk kondensor. Sedangkankan

komponen yang lebih besar akan kembali kedalam labu destilasi.

Tujuan dari percobaan destilasi ini adalah untuk mengetahui konsentrasi maksimun destilat

yang dapat diperoleh, menentukan HETP (height equivalent to a theoretical plate) pada

refluks total, serta menentukan jumlah tahap minimum (Nmin) pada refluks total. HETP

Page 2: Daster DESTILASI

adalah panjang isian (panjang kolom) dibagi dengan jumlah kepingan teoritis, ditentukan

untuk mengetahui efesiensi kolom destilasi. Prinsipnya berdasarkan pada Hukum Roult yaitu

tekanan uap pada larutan ideal pada suhu tertentu sebanding dengan tekanan uap murni dikali

dengan fraksi murni. Dan Hukum Dalton yaitu tekanan ideal dalam suatu campuran gas sama

dengan tekanan parsial masing-masing komponennya.

Kolom fraksionasi: dalam praktek, kolom tutup gelembung kurang efektif untuk pekerjaan

di laboratorium. Hasilnya relatif terlalu sedikit bila dibandingkan dengan besar bahan yang

tergantung di dalam kolom. Dengan kata lain kolom tutup gelembung memiliki keluaran

yang kecil dengan sejumlah besar bahan yang masih tertahan di dalam kolom.

Keefektifan kolom ini sangatt dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti cara pengaturan

materi di dalam kolom, pengaturan temperatur, panjang kolom dan kecepatan penghilangan

hasil destilasi. Satuan dasar efisiensi adalah tinggi setara dengan sebuah lempeng teoritis

(HETP atau H). Besarnya H sama dengan panjang kolom dibagi dengan jumlah plat teoritis.

Banyaknya plat teoritis H bergantung pada sifat campuran yang dipisahkan.

 

Destilasi bertingkat (fraksionasi)

Destilasi bertingkat adalah proses pemisahan destilasi ke dalam bagian-bagian dengan titik

didih makin lama makin tinggi yang selanjutnya pemisahan bagian-bagian ini dimaksudkan

untuk destilasi ulang. Destilasi bertingkat merupakan proses pemurnian zat/senyawa cair

dimana zat pencampurnya berupa senyawa cair yang titik didihnya rendah dan tidak berbeda

jauh dengan titik didih senyawa yang akan dimurnikan. Dengan perkataan lain, destilasi ini

bertujuan untuk memisahkan senyawa-senyawa dari suatu campuran yang komponen-

komponennya memiliki perbedaan titik didih relatif kecil. Destilasi ini digunakan untuk

memisahkan campuran aseton-metanol, karbon tetra klorida-toluen, dll. Pada proses destilasi

bertingkat digunakan kolom fraksinasi yang dipasang pada labu destilasi. Tujuan dari

penggunaan kolom ini adalah untuk memisahkan uap campuran senyawa cair yang titik

didihnya hampir sama/tidak begitu berbeda. Sebab dengan adanya penghalang dalam kolom

fraksinasi menyebabkan uap yang titik didihnya sama akan sama-sama menguap atau

senyawa yang titik didihnya rendah akan naik terus hingga akhirnya mengembun dan turun

sebagai destilat, sedangkan senyawa yang titik didihnya lebih tinggi, jika belum mencapai

harga titik didihnya maka senyawa tersebut akan menetes kembali ke dalam labu destilasi,

yang akhirnya jika pemanasan dilanjutkan terus akan mencapai harga titik didihnya. Senyawa

tersebut akan menguap, mengembun dan turun/menetes sebagai destilat.

Page 3: Daster DESTILASI

Proses ini digunan untuk komponen yang memiliki titik didih yang berdekatan.Pada dasarnya

sama dengan destilasi sederhana, hanya saja memiliki kondensor yang lebih banya sehingga

mampu memisahkan dua komponen yang memliki perbedaan titik didih yang bertekanan.

Pada proses ini akan didapatkan substan kimia yang lebih murni, kerena melewati kondensor

yang banyak.

Destilasi Fraksinasi

1.      Pengertian Umum

Destilasi fraksinasi merupakan suatu teknik pemisahan untuk larutan yang mempunyai

perbedaan titik didih yang tidak terlalu jauh yaitu sekitar 30oC atau lebih. Dalam destilasi

fraksional atau destilasi bertingkat proses pemisahan parsial diulang berkali-kali dimana

setiap kali terjadi pemisahan lebih lanjut. Hal ini berarti proses pengayaan dari uap yang lebih

volatil juga terjadi berkali-kali sepanjang proses destilasi fraksional itu berlangsung.

2.      Karakteristik Bahan Olahan

Karakteristik bahan pada destilasi fraksinasi adalah cairan yang mempunyai perbedaan titik

didih yang tidak terlalu jauh yaitu sekitar 30oC atau lebih . Aplikasi dari distilasi jenis ini

digunakan pada industri minyak mentah, untuk memisahkan komponen-komponen

dalam minyak mentah

3.      Dasar Teori (Mekanisme Pemisahan)

Destilasi terfraksi ini berbeda dengan destilasi biasa, karena terdapat suatu kolom fraksionasi

dimana terjadi suatu proses refluks. Proses refluks pada destilasi ini dilakukan agar

pemisahan campuran dapat terjadi dengan baik. Kolom fraksionasi berfungsi agar kontak

antara cairan dengan uap terjadi lebih lama. Sehingga komponen yang lebih ringan dengan

titik didih yang lebih rendah akan terus menguap dam masuk kondensor. Sedangkan

komponen yang lebih besar akan kembali kedalam labu destilasi.

Perbedaan distilasi fraksionasi dan distilasi sederhana adalah adanya kolom fraksionasi. Di

kolom ini terjadi pemanasan secara bertahap dengan suhu yang berbeda-beda pada setiap

platnya. Pemanasan yang berbeda-beda ini bertujuan untuk pemurnian distilat yang lebih dari

plat-plat di bawahnya. Semakin ke atas, semakin tidak volatil cairannya.

4. Peralatan Destilasi Fraksinasi (skala industri)

Kolom fraksionasi: digunakan untuk memberikan luas permukaan yang besar agar uap yang

berjalan naik dan cairan yang turun dapat bersentuhan.dalam praktek, kolom tutup

Page 4: Daster DESTILASI

gelembung kurang efektif untuk pekerjaan di laboratorium. Hasilnya relatif terlalu sedikit bila

dibandingkan dengan besar bahan yang tergantung di dalam kolom. Dengan kata lain kolom

tutup gelembung memiliki keluaran yang kecil dengan sejumlah besar bahan yang masih

tertahan di dalam kolom.

Keefektifan kolom ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti cara pengaturan materi

di dalam kolom, pengaturan temperatur, panjang kolom dan kecepatan penghilangan hasil

destilasi. Satuan dasar efisiensi adalah tinggi setara dengan sebuah lempeng teoritis (HETP

atau H). Besarnya H sama dengan panjang kolom dibagi dengan jumlah plat teoritis.

Banyaknya plat teoritis H bergantung pada sifat campuran yang dipisahkan.

5.      Proses Destilasi Fraksinasi

Mula-mula minyak mentah dipanaskan dalam aliran pipa dalam furnace (tanur) sampai

dengan suhu ± 370°C. Minyak mentah yang sudah dipanaskan tersebut kemudian masuk

kedalam kolom fraksinasi pada bagian flash chamber (biasanya berada pada sepertiga bagian

bawah kolom fraksinasi). Untuk menjaga suhu dan tekanan dalam kolom maka dibantu

pemanasan dengan steam (uap air panas dan bertekanan tinggi).

Minyak mentah yang menguap pada proses destilasi ini naik ke bagian atas kolom dan

selanjutnya terkondensasi pada suhu yang berbeda-beda. Komponen yang titik didihnya lebih

tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih

rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sungkup-sungkup yang disebut

sungkup gelembung. Makin ke atas, suhu yang terdapat dalam kolom fraksionasi tersebut

makin rendah, sehingga setiap kali komponen dengan titik didih lebih tinggi akan terpisah,

sedangkan komponen yang titik didihnya lebih rendah naik ke bagian yang lebih atas lagi.

Demikian selanjutnya sehingga komponen yang mencapai puncak adalah komponen yang

pada suhu kamar berupa gas. Komponen yang berupa gas ini disebut gas petroleum,

kemudian dicairkan dan disebut LPG (Liquified Petroleum Gas). Fraksi minyak mentah yang

tidak menguap menjadi residu. Residu minyak bumi meliputi parafin, lilin, dan aspal. Residu-

residu ini memiliki rantai karbon sejumlah lebih dari 20.  

Page 5: Daster DESTILASI

EKSTRAKSI

Menurut buku Wikipedia Ekstraksi adalah proses pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan

kelarutannya terhadap dua cairan tidak saling larut yang berbeda, biasanya air dan yang

lainnya pelarut organik.

Menurut Nurul Kurmiati bahwa Ekstraksi adalah proses penarikan suatu zat dengan pelarut.

Ekstraksi menyangkut distribusi suatu zat terlarut (solut) diantara dua fasa cair yang tidak

saling bercampur.

Ekstraksi pelarut atau biasa disebut penyarian, merupakan suatu proses pemisahan dimana

suatu zat terdistribusi dalam dua pelarut yang tidak bercampur. Penyarian merupan proses

pemisahan dimana suatu zat terdistribusi kedalam dua pelarut yang tidak saling bercampur.

Kegunaan besar dari penyarian ini adalah kemungkinan untuk pemisahan dua senyawa atau

lebih berdasarkan perbedaan koefisien distribusinya (Kd) (Rudi, 2010)

Ekstraksi pelarut atau disebut juga ekstraksi air merupakan metode pemisahan yang paling

baik dan populer. Alasan utamanya adalah pemisahan ini dapat dilakukan baik dalam tingkat

makro ataupun mikro. Prinsip metode ini didasarkan pada distribusi zat pelarut dengan

perbandingan tertentu antara dua pelarut yang tidak saling bercampur , seperti benzen, karbon

tetraklorida atau kloroform. Batasan nya adalah zat terlarut dapat ditransfer pada jumlah yang

berbada dalam kedua fase pelarut (Eby, 2009)

Ekstraksi pelarut menyangkut distribusi suatu zat terlarut (solut) di antara dua fasa air yang

tidak saling bercampur. Teknik ekstraksi sangat berguna untuk pemisahan secara cepat dan

“bersih” baik untuk zat organik maupun zat anorganik. Cara ini dapat digunakan untuk

analisis makro maupun mikro. Melalui proses ekstraksi, ion logam dalam pelarut air ditarik

keluar dengan suatu pelarut organik (fasa organik). Secara umum, ekstraksi ialah proses

penarikan suatu zat terlarut dari larutannya di dalam air oleh suatu pelarut lain yang tidak

dapat bercampur dengan air (fasa air). (Suyanti, 2008)

Jika dilihat dari pengertian di atas pada dasarnya semua mempunyai makna yang sama dan

tujuan yang sama dan saya dapat menyimpulkan bahwa pengertian ekstraksi pelarut yaitu

suatu pemisahan mengenai distribusi zat terlarut (solut) di antara dua fasa yang tidak saling

campur.

Ekstraksi adalah pemisahan suatu zat dari campurannya dengan pembagian sebuah zat

terlarut antara dua pelarut yang tidak dapat tercampur untuk mengambil zat terlarut tersebut

dari satu pelarut ke pelarut yang lain. Seringkali campuran bahan padat dan cair

Page 6: Daster DESTILASI

(misalnyabahan alami)tidak dapat atau sukar sekali dipisahkan dengan metode pemisahan

mekanis atau termis yang telah dibicarakan. Misalnya saja,karena komponennya saling

bercampur secara sangat erat, peka terhadap panas,beda sifat-sifat fisiknya terlalu kecil, atau

tersedia dalam konsentrasi yang terlalu rendah (Rahayu, 2009).

2.    Prinsip kerja

Metode pemisahan komponen dari suatu campuran dengan menggunakan suatu pelarut

dimana zat terlarut (solut) atau bahan yang dipisahkan terdistribusi antara kedua lapisan

(organik dan air) berdasarkan kelarutan relatifnya.

Prinsip percobaan ini didasari oleh hukum Distribusi Nernst yaitu zat terlarut akan terbagi

dua pelarut yang tidak saling bercampur sehingga dalam keadaan setimbang, perbandingan

kedua zat akan konstan dalam temperature dan tekanan yang konstan juga. Kemudian

didasari oleh hukum like dissolve like yaitu senyawa polar akan larut dalam pelarut polar dan

senyawa non polar akan larut dalam pelarut nonpolar sehingga terbentuk campuran baru

antara kedua ikatan yang sejenis.

Prinsip metode ini didasarkan pada distribusi zat pelarut dengan perbandingan tertentu antara

dua pelarut yang tidak saling bercampur , seperti benzen, karbon tetraklorida atau kloroform.

Batasan nya adalah zat terlarut dapat ditransfer pada jumlah yang berbada dalam kedua fase

pelarut.

Prinsip  dari ekstraksi pelarut adalah pemisahan secara komponen dari zat terlarut di dalam

dua campuran pelarut yang tidak saling bercampur. Biasanya digunakan dalam kimia organik

dan lain - lain. Jika zat terlarut antara dua cairan tidak saling larut, ada suatu hubungan yang

tepat antara konsentrasi zat terlarut dalam kedua fasa terlarut pada keadaan kesetimbangan.

Zat tersebut akan terdistribusikan atau terbagi dalam kedua pelarut tersebut berdasarkan

koefisien distribusi.