daster destilasi
TRANSCRIPT
DESTILASI
Destilasi adalah proses dimana zat cair dipanaskan hingga titik didihnya, serta mengalirkan
uap ke dalam alat pendingin (kondensor) dan mengumpulkan hasil pengembunan sebagai zat
cair. Tujuan destilasi adalah pemurnian zat cair lainnya yang mempunyai titik didih berbeda.
Destilasi tunggal menghasilkan pemisahan parsial dari komponen dimana fasa uap diperkaya
dengan zat yang lebih volatil. Dalam destilasi fraksional atau destilasi bertingkat proses
pemisahan parsial diulang berkali-kali dimana setiap kali terjadi pemisahan lebih lanjut. Hal
ini berarti proses pengayaan dari uap yang lebih volatil juga terjadi berkali-kali sepanjang
proses destilasi fraksional itu berlangsung. Proses pengayaan itu bila digambarkan
menghasilkan gambar berikut.
Menurut gambar di atas, larutan dengan komposisi XB,0 jika dipanaskan sampai suhu T0
larutan ini akan mulai mendidih menghasilkan kondesat dengan komposisi XB,l. Komposisi
XB,l ini sama dengan YB,0 dengan titik didih Tl. Kondesat ini dijaga pada suhu Tl dan
sejumlah kecil uap dikumpulkan. Kondesat kedua mempunyai komponen XB,2 dan bertitik
didih T2. Langkah-langkah proses ini dapat diulang-ulang sampai didapatkan destilasi murni
dari komponen yang lebih volatil dan residu murni dari komponen yang kurang volatil.
Destilasi merupakan suatu teknik pemisahan larutan yang berdasarkan pada perbedaan titik
didihnya. Destilasi terfraksi digunakan untuk larutan yang mempunyai perbedaan titik didih
yang tidak terlalu jauh yaitu sekitar 30oC atau lebih. Dasar pemisahan suatu campuran dengan
destilasi adalah adanya perbedaan titik didih dua cairan atau lebih yang jika campuran
tersebut dipanaskan, maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap lebih
dulu. Dengan mengatur suhu secara cermat, kita dapat menguapkan dan kemudian
mengembunkan komponen-komponen secara bertahap.
Destilasi terfraksi ini berbeda dengan destilasi biasa, karena terdapat suatu kolom fraksionasi
dimana terjadi suatu proses refluks. Proses refluk pada destilasi ini dilakukan agar pemisahan
campuran etanol-air dapat terjadi dengan baik. Kolom fraksionasi berfungsi agar kontak
antara cairan dengan uap terjadi lebih lama. Sehingga komponen yang lebih ringan dengan
titik didih yang lebih rendah akan terus menguap dam masuk kondensor. Sedangkankan
komponen yang lebih besar akan kembali kedalam labu destilasi.
Tujuan dari percobaan destilasi ini adalah untuk mengetahui konsentrasi maksimun destilat
yang dapat diperoleh, menentukan HETP (height equivalent to a theoretical plate) pada
refluks total, serta menentukan jumlah tahap minimum (Nmin) pada refluks total. HETP
adalah panjang isian (panjang kolom) dibagi dengan jumlah kepingan teoritis, ditentukan
untuk mengetahui efesiensi kolom destilasi. Prinsipnya berdasarkan pada Hukum Roult yaitu
tekanan uap pada larutan ideal pada suhu tertentu sebanding dengan tekanan uap murni dikali
dengan fraksi murni. Dan Hukum Dalton yaitu tekanan ideal dalam suatu campuran gas sama
dengan tekanan parsial masing-masing komponennya.
Kolom fraksionasi: dalam praktek, kolom tutup gelembung kurang efektif untuk pekerjaan
di laboratorium. Hasilnya relatif terlalu sedikit bila dibandingkan dengan besar bahan yang
tergantung di dalam kolom. Dengan kata lain kolom tutup gelembung memiliki keluaran
yang kecil dengan sejumlah besar bahan yang masih tertahan di dalam kolom.
Keefektifan kolom ini sangatt dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti cara pengaturan
materi di dalam kolom, pengaturan temperatur, panjang kolom dan kecepatan penghilangan
hasil destilasi. Satuan dasar efisiensi adalah tinggi setara dengan sebuah lempeng teoritis
(HETP atau H). Besarnya H sama dengan panjang kolom dibagi dengan jumlah plat teoritis.
Banyaknya plat teoritis H bergantung pada sifat campuran yang dipisahkan.
Destilasi bertingkat (fraksionasi)
Destilasi bertingkat adalah proses pemisahan destilasi ke dalam bagian-bagian dengan titik
didih makin lama makin tinggi yang selanjutnya pemisahan bagian-bagian ini dimaksudkan
untuk destilasi ulang. Destilasi bertingkat merupakan proses pemurnian zat/senyawa cair
dimana zat pencampurnya berupa senyawa cair yang titik didihnya rendah dan tidak berbeda
jauh dengan titik didih senyawa yang akan dimurnikan. Dengan perkataan lain, destilasi ini
bertujuan untuk memisahkan senyawa-senyawa dari suatu campuran yang komponen-
komponennya memiliki perbedaan titik didih relatif kecil. Destilasi ini digunakan untuk
memisahkan campuran aseton-metanol, karbon tetra klorida-toluen, dll. Pada proses destilasi
bertingkat digunakan kolom fraksinasi yang dipasang pada labu destilasi. Tujuan dari
penggunaan kolom ini adalah untuk memisahkan uap campuran senyawa cair yang titik
didihnya hampir sama/tidak begitu berbeda. Sebab dengan adanya penghalang dalam kolom
fraksinasi menyebabkan uap yang titik didihnya sama akan sama-sama menguap atau
senyawa yang titik didihnya rendah akan naik terus hingga akhirnya mengembun dan turun
sebagai destilat, sedangkan senyawa yang titik didihnya lebih tinggi, jika belum mencapai
harga titik didihnya maka senyawa tersebut akan menetes kembali ke dalam labu destilasi,
yang akhirnya jika pemanasan dilanjutkan terus akan mencapai harga titik didihnya. Senyawa
tersebut akan menguap, mengembun dan turun/menetes sebagai destilat.
Proses ini digunan untuk komponen yang memiliki titik didih yang berdekatan.Pada dasarnya
sama dengan destilasi sederhana, hanya saja memiliki kondensor yang lebih banya sehingga
mampu memisahkan dua komponen yang memliki perbedaan titik didih yang bertekanan.
Pada proses ini akan didapatkan substan kimia yang lebih murni, kerena melewati kondensor
yang banyak.
Destilasi Fraksinasi
1. Pengertian Umum
Destilasi fraksinasi merupakan suatu teknik pemisahan untuk larutan yang mempunyai
perbedaan titik didih yang tidak terlalu jauh yaitu sekitar 30oC atau lebih. Dalam destilasi
fraksional atau destilasi bertingkat proses pemisahan parsial diulang berkali-kali dimana
setiap kali terjadi pemisahan lebih lanjut. Hal ini berarti proses pengayaan dari uap yang lebih
volatil juga terjadi berkali-kali sepanjang proses destilasi fraksional itu berlangsung.
2. Karakteristik Bahan Olahan
Karakteristik bahan pada destilasi fraksinasi adalah cairan yang mempunyai perbedaan titik
didih yang tidak terlalu jauh yaitu sekitar 30oC atau lebih . Aplikasi dari distilasi jenis ini
digunakan pada industri minyak mentah, untuk memisahkan komponen-komponen
dalam minyak mentah
3. Dasar Teori (Mekanisme Pemisahan)
Destilasi terfraksi ini berbeda dengan destilasi biasa, karena terdapat suatu kolom fraksionasi
dimana terjadi suatu proses refluks. Proses refluks pada destilasi ini dilakukan agar
pemisahan campuran dapat terjadi dengan baik. Kolom fraksionasi berfungsi agar kontak
antara cairan dengan uap terjadi lebih lama. Sehingga komponen yang lebih ringan dengan
titik didih yang lebih rendah akan terus menguap dam masuk kondensor. Sedangkan
komponen yang lebih besar akan kembali kedalam labu destilasi.
Perbedaan distilasi fraksionasi dan distilasi sederhana adalah adanya kolom fraksionasi. Di
kolom ini terjadi pemanasan secara bertahap dengan suhu yang berbeda-beda pada setiap
platnya. Pemanasan yang berbeda-beda ini bertujuan untuk pemurnian distilat yang lebih dari
plat-plat di bawahnya. Semakin ke atas, semakin tidak volatil cairannya.
4. Peralatan Destilasi Fraksinasi (skala industri)
Kolom fraksionasi: digunakan untuk memberikan luas permukaan yang besar agar uap yang
berjalan naik dan cairan yang turun dapat bersentuhan.dalam praktek, kolom tutup
gelembung kurang efektif untuk pekerjaan di laboratorium. Hasilnya relatif terlalu sedikit bila
dibandingkan dengan besar bahan yang tergantung di dalam kolom. Dengan kata lain kolom
tutup gelembung memiliki keluaran yang kecil dengan sejumlah besar bahan yang masih
tertahan di dalam kolom.
Keefektifan kolom ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti cara pengaturan materi
di dalam kolom, pengaturan temperatur, panjang kolom dan kecepatan penghilangan hasil
destilasi. Satuan dasar efisiensi adalah tinggi setara dengan sebuah lempeng teoritis (HETP
atau H). Besarnya H sama dengan panjang kolom dibagi dengan jumlah plat teoritis.
Banyaknya plat teoritis H bergantung pada sifat campuran yang dipisahkan.
5. Proses Destilasi Fraksinasi
Mula-mula minyak mentah dipanaskan dalam aliran pipa dalam furnace (tanur) sampai
dengan suhu ± 370°C. Minyak mentah yang sudah dipanaskan tersebut kemudian masuk
kedalam kolom fraksinasi pada bagian flash chamber (biasanya berada pada sepertiga bagian
bawah kolom fraksinasi). Untuk menjaga suhu dan tekanan dalam kolom maka dibantu
pemanasan dengan steam (uap air panas dan bertekanan tinggi).
Minyak mentah yang menguap pada proses destilasi ini naik ke bagian atas kolom dan
selanjutnya terkondensasi pada suhu yang berbeda-beda. Komponen yang titik didihnya lebih
tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih
rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sungkup-sungkup yang disebut
sungkup gelembung. Makin ke atas, suhu yang terdapat dalam kolom fraksionasi tersebut
makin rendah, sehingga setiap kali komponen dengan titik didih lebih tinggi akan terpisah,
sedangkan komponen yang titik didihnya lebih rendah naik ke bagian yang lebih atas lagi.
Demikian selanjutnya sehingga komponen yang mencapai puncak adalah komponen yang
pada suhu kamar berupa gas. Komponen yang berupa gas ini disebut gas petroleum,
kemudian dicairkan dan disebut LPG (Liquified Petroleum Gas). Fraksi minyak mentah yang
tidak menguap menjadi residu. Residu minyak bumi meliputi parafin, lilin, dan aspal. Residu-
residu ini memiliki rantai karbon sejumlah lebih dari 20.
EKSTRAKSI
Menurut buku Wikipedia Ekstraksi adalah proses pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan
kelarutannya terhadap dua cairan tidak saling larut yang berbeda, biasanya air dan yang
lainnya pelarut organik.
Menurut Nurul Kurmiati bahwa Ekstraksi adalah proses penarikan suatu zat dengan pelarut.
Ekstraksi menyangkut distribusi suatu zat terlarut (solut) diantara dua fasa cair yang tidak
saling bercampur.
Ekstraksi pelarut atau biasa disebut penyarian, merupakan suatu proses pemisahan dimana
suatu zat terdistribusi dalam dua pelarut yang tidak bercampur. Penyarian merupan proses
pemisahan dimana suatu zat terdistribusi kedalam dua pelarut yang tidak saling bercampur.
Kegunaan besar dari penyarian ini adalah kemungkinan untuk pemisahan dua senyawa atau
lebih berdasarkan perbedaan koefisien distribusinya (Kd) (Rudi, 2010)
Ekstraksi pelarut atau disebut juga ekstraksi air merupakan metode pemisahan yang paling
baik dan populer. Alasan utamanya adalah pemisahan ini dapat dilakukan baik dalam tingkat
makro ataupun mikro. Prinsip metode ini didasarkan pada distribusi zat pelarut dengan
perbandingan tertentu antara dua pelarut yang tidak saling bercampur , seperti benzen, karbon
tetraklorida atau kloroform. Batasan nya adalah zat terlarut dapat ditransfer pada jumlah yang
berbada dalam kedua fase pelarut (Eby, 2009)
Ekstraksi pelarut menyangkut distribusi suatu zat terlarut (solut) di antara dua fasa air yang
tidak saling bercampur. Teknik ekstraksi sangat berguna untuk pemisahan secara cepat dan
“bersih” baik untuk zat organik maupun zat anorganik. Cara ini dapat digunakan untuk
analisis makro maupun mikro. Melalui proses ekstraksi, ion logam dalam pelarut air ditarik
keluar dengan suatu pelarut organik (fasa organik). Secara umum, ekstraksi ialah proses
penarikan suatu zat terlarut dari larutannya di dalam air oleh suatu pelarut lain yang tidak
dapat bercampur dengan air (fasa air). (Suyanti, 2008)
Jika dilihat dari pengertian di atas pada dasarnya semua mempunyai makna yang sama dan
tujuan yang sama dan saya dapat menyimpulkan bahwa pengertian ekstraksi pelarut yaitu
suatu pemisahan mengenai distribusi zat terlarut (solut) di antara dua fasa yang tidak saling
campur.
Ekstraksi adalah pemisahan suatu zat dari campurannya dengan pembagian sebuah zat
terlarut antara dua pelarut yang tidak dapat tercampur untuk mengambil zat terlarut tersebut
dari satu pelarut ke pelarut yang lain. Seringkali campuran bahan padat dan cair
(misalnyabahan alami)tidak dapat atau sukar sekali dipisahkan dengan metode pemisahan
mekanis atau termis yang telah dibicarakan. Misalnya saja,karena komponennya saling
bercampur secara sangat erat, peka terhadap panas,beda sifat-sifat fisiknya terlalu kecil, atau
tersedia dalam konsentrasi yang terlalu rendah (Rahayu, 2009).
2. Prinsip kerja
Metode pemisahan komponen dari suatu campuran dengan menggunakan suatu pelarut
dimana zat terlarut (solut) atau bahan yang dipisahkan terdistribusi antara kedua lapisan
(organik dan air) berdasarkan kelarutan relatifnya.
Prinsip percobaan ini didasari oleh hukum Distribusi Nernst yaitu zat terlarut akan terbagi
dua pelarut yang tidak saling bercampur sehingga dalam keadaan setimbang, perbandingan
kedua zat akan konstan dalam temperature dan tekanan yang konstan juga. Kemudian
didasari oleh hukum like dissolve like yaitu senyawa polar akan larut dalam pelarut polar dan
senyawa non polar akan larut dalam pelarut nonpolar sehingga terbentuk campuran baru
antara kedua ikatan yang sejenis.
Prinsip metode ini didasarkan pada distribusi zat pelarut dengan perbandingan tertentu antara
dua pelarut yang tidak saling bercampur , seperti benzen, karbon tetraklorida atau kloroform.
Batasan nya adalah zat terlarut dapat ditransfer pada jumlah yang berbada dalam kedua fase
pelarut.
Prinsip dari ekstraksi pelarut adalah pemisahan secara komponen dari zat terlarut di dalam
dua campuran pelarut yang tidak saling bercampur. Biasanya digunakan dalam kimia organik
dan lain - lain. Jika zat terlarut antara dua cairan tidak saling larut, ada suatu hubungan yang
tepat antara konsentrasi zat terlarut dalam kedua fasa terlarut pada keadaan kesetimbangan.
Zat tersebut akan terdistribusikan atau terbagi dalam kedua pelarut tersebut berdasarkan
koefisien distribusi.