dasar teori krim

7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Umum Krim 2.1.1. Pengertian 2.1.2. Krim 2.1.3. Evaluasi Krim 1. Pengujian Organoleptis 2.2. Uraian Bahan 2.2.1. Uraian Bahan Aktif a. Titanium Dioksida Nama kimia : Dioxotitanium Struktur molekul : TiO 2 Bobot Molekul : 79,88 Kelarutan : Putih, tidak berbentuk, tidak berbau dan tidak berasa, serbuk non hogroskopik. Kelarutan : Praktis tidak larut dalam dilut asam sulfur, asam hidroklorida, asam nitrit, pelarut organik dan air. Larut dalam asam hidroflorik dan asam sulfur panas. 1

Upload: rizki-duratul

Post on 14-Nov-2015

52 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

a

TRANSCRIPT

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1. Teori Umum Krim2.1.1. Pengertian

2.1.2. Krim

2.1.3. Evaluasi Krim1. Pengujian Organoleptis

2.2. Uraian Bahan2.2.1. Uraian Bahan Aktif1. Titanium DioksidaNama kimia: Dioxotitanium Struktur molekul: TiO2Bobot Molekul: 79,88Kelarutan: Putih, tidak berbentuk, tidak berbau dan tidak berasa, serbuk non hogroskopik.Kelarutan: Praktis tidak larut dalam dilut asam sulfur, asam hidroklorida, asam nitrit, pelarut organik dan air. Larut dalam asam hidroflorik dan asam sulfur panas.(Rowe, 2009)TiO2 stabil pada temperatur tinggi. Hal ini dikarenakan ikatan kuat antara ion tetravalen titanium dan ion oksigen bivalen. 1. Zink OksidaStruktur molekul: ZnOBobot Molekul: 81,38Kelarutan: Serbuk amorf, sangat halus, putih atau putih kekuningan, tidak berbau, lambat laun menyerap karbon sioksida dari udara. Kelarutan: Tidak larut dalam air dan dalam etanol, larut dalam asam encer.

2.2.2. Uraian Bahan Tambahan1. Asam StearatNama Kimia: Asam Octadecanoic Struktur Molekul: C18H36O2Struktur Kimia: Berat Molekul: 284, 47Pemerian:Keras, putih atau kuning berwarna samar, agak mengkilap, kristal padat atau serbuk putih atau kekuningan, memiliki sedikit bau dan rasa menunjukkan lemak.Kelarutan:Bebas larut dalam benzena, karbon tetraklorida, kloroform dan eter; larut dalam etanol (95%), heksana dan propilen glikol, praktis tidak larut dalam air.Titik leleh: 69-70 C (Rowe, 2009)1. TrietanolaminNama Lain: Trolamin Struktur Molekul: C6H15NO3Struktur Kimia: Berat Molekul: 149,19Pemerian: Jernih, tidak berwarna hingga kuning pucat, cairan kental yang memiliki aroma amoniak sedikit.Kelarutan: Pada suhu 20 C, larut dalam aseton, karbon tetraklorida, matanol dan air. Larut dalam 24 bagian benzen dan 63 bagian etil eter. (Rowe, 2009)1. Cetyl AlkoholNama Kimia: Hexadecan-1-ol Struktur Molekul: C16H34O Struktur Kimia:

Berat Molekul: 242,22Pemerian: Seperti lilin, serpihan putih, granul, kubus atau castings, memiliki bau khas lemah dan rasa hambar.Kelarutan: Larut dalam etanol (95%) dan eter, kelarutan meningkat dengan meningkatnya suhu, praktis tidak larut dalam air. Larut bila dilelehkan dengan lemak, cairan dan parafin padat, dan isopropil miristat. (HOPE, 2009)1. PropilenglikolNama Lain: 1,2-DihidroksipropanStruktur Molekul: C3H8O2Struktur Kimia:

Berat Molekul: 76,09Pemerian: Cairan jernih, tidak berwarna, kental, praktis tidak berbau dengan manis, rasa sedikit pedas menyerupai gliserin.Kelarutan: larut dengan aseton, kloroform, etanol (95%), gliserin dan air. Larut dalam 6 bagian eter, tidak larut dalam minyak mineral atau fixed oil, tetapi akan larut dalam beberapa minyak esensial. (HOPE, 2009)1. Propil ParabenNama Lain: Struktur Molekul: Berat Molekul: Pemerian: Kelarutan: (HOPE, 2009)1. Metil ParabenNama Lain: Struktur Molekul: Berat Molekul: Pemerian: Kelarutan: (HOPE, 2009)1. Alfa TokoferolNama Lain: Struktur Molekul: Berat Molekul: Pemerian: Kelarutan: (HOPE, 2009)1. AirNama Lain : Aqua, hidrogen oksidaStruktur Kimia:

Berat Molekul: 18,02Pemerian : Jernih, tidak berwarna, tidak berbau dancair tidak berasa Air secara kimia stabil di semua kondisi fisik (es, cair dan uap air). Air untuk tujuan spesifik harus atau sebaiknya disimpan di wadah yang tepat.Pada formulasi farmasetika air dapat bereaksi dengan obat dan eksipien lain mudah terkena hidrolisis (dekomposisi dala air atau uap lembap) pada meningkatnya suhu. Air dapat bereaksi keras dengan logam alkali dan dengan cepat berekasi dengan logam alkali serta oksidanya seperti kalsium oksida dan magnesium oksida. Air juga dapat bereaksi dengan garam anhidrat untuk membentuk hidrat dari beberapa komposis dan dengan materi organik dan kalsium karbida.(HOPE, 2009)4