dasar teori bengkel las

14
BAB II DASAR TEORI Definisi las adalah suatu proses penyambungan plat atau logam menjadi satu akibat panas dengan atau tanpa tekanan. Yaitu dengan cara logam yang akan disambung dipanaskan terlebih dahulu hinga meleleh, kemudian baru disambung dengan bantuan perekat (filler). Selain itu las juga bisa didefinisikan sebagai ikatan metalurgi yang timbul akibat adanya gaya tarik antara atom. Bedasarkan pelaksanaannya las dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu : 1. Pengelasan Cair Dimana logam induk dan bahan tambahan dipanaskan hingga mencair, kemudian membiarkan keduanya membeku sehingga membentuk sambungan. 2. Pengelasan Tekan yaitu dimana kedua logam yang disambung, dipanaskan hingga meleleh, lalu keduanya ditekan hingga menyambung. Adapun pengelasan tekan itu sendiri dibagi menjadi : a. Pengelasan tempa Merupakan proses pengelasan yang diawali dengan proses pemanasan pada logam yang diteruskan dengan penempaan (tekan) sehingga terjadi penyambungan logam. Jenis logam

Upload: nurmala-sari

Post on 07-Aug-2015

167 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dasar Teori Bengkel Las

BAB II

DASAR TEORI

Definisi las adalah suatu proses penyambungan plat atau logam menjadi satu

akibat panas dengan atau tanpa tekanan. Yaitu dengan cara logam yang akan

disambung dipanaskan terlebih dahulu hinga meleleh, kemudian baru disambung

dengan bantuan perekat (filler). Selain itu las juga bisa didefinisikan sebagai ikatan

metalurgi yang timbul akibat adanya gaya tarik antara atom.

Bedasarkan pelaksanaannya las dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :

1. Pengelasan Cair

Dimana logam induk dan bahan tambahan dipanaskan hingga mencair, kemudian

membiarkan keduanya membeku sehingga membentuk sambungan.

2. Pengelasan Tekan

yaitu dimana kedua logam yang disambung, dipanaskan hingga meleleh, lalu keduanya

ditekan hingga menyambung. Adapun pengelasan tekan itu sendiri dibagi menjadi :

a. Pengelasan tempa

Merupakan proses pengelasan yang diawali dengan proses pemanasan pada logam

yang diteruskan dengan penempaan (tekan) sehingga terjadi penyambungan logam.

Jenis logam yang cocok pada proses ini adalah baja karbon rendah dan besi, karena

memiliki daerah suhu pengelasan yang besar.

b. Pengelasan tahanan

     Proses ini meliputi :

1. Las proyeksi

Merupakan proses pengelasan yang hasil pengelasannya sangat dipengaruhi oleh

distribusi arus dan tekanan yang tepat. Prosesnya yaitu pelat yang akan

disambung dijepit dengan elektroda dari paduan tembaga, kemudian dialiri arus

yang besar.

2. Las titik

Prosesnya hampir sama dengan las proyeksi, yaitu pelat yang akan disambung

dijepit dahulu dengan elektroda dari paduan tembaga, kemudian dialiri arus listrik

Page 2: Dasar Teori Bengkel Las

yang besar,dan waktunya dapat diatur sesuai dengan ketebalan pelat yang akan

dilas.

3. Las Kampuh

Merupakan proses pengelasan yang menghasilkan sambungan las yang kontinyu

pada dua lembr logam yang tertumpuh. Ada tiga jenis las kampuh, yaitu las

kampuh sudut, las kampuh tumpang sederhana dan las kampuh penyelesaian.

3. Pematrian

adalah seperti pengelasan cair, akan tetapi bedanya adalah penggunaan bahan

tambahan/ filler yang mempunyai titik leleh dibawah titik leleh logam induk.

Pengelasan fusion dapat dibedakan menjadi :

a. Pengelasan Laser

Merupakan pengelasan yang lambat dan hanya diterapkan pada las yang kecil,

khususnya dalam industri elektronika.

b. Pengelasan Listrik berkas elektron

Pengelasan jenis ini digunakan untuk pengelasan pada logam biasa,logam tahan api,

logam yang mudah teroksidasi dan beberapa jenis paduan super yang tak mungkin

dilas.

c. Pengelasan thermit

Merupakan satu-satunya pengelasan yang menggunakan reaksikimia eksotermis

sebagai sumber panas. Thermit merupakan campuran serbuk Al dan Oksida besi

dengan perbandingan 1 : 3

Las cair dan pematrian termasuk ke dalam las fusion. Salah satu las fusion adalah las

termik. Pada las termik ini, panas yang dihasilkan berasal dari reaksi eksotermis. Las

termik adalah satu-satunya las yang menggunakan reaksi kimia sebagai berikut :

                                                8 Al + 3 Fe3O4 -------> 9Fe + 4 AL2O3

Pada reaksi ini besi yang dihasilkan mencapai suhu / temperatur 25000 C, hingga ujung

benda kerja yang dituangi besi itu akan meleleh dan membentuk sambungan. Pada las

tekan, benda kerja dipanaskan hingga meleleh / membara. Kemudian ditempa hingga

membentuk sambungan.

Page 3: Dasar Teori Bengkel Las

LAS LISTRIK

Pada pengelasan dengan las listrik, panas yang dihasikan berasal dari busur

listrik yang timbul dari menempelnya benda kerja dengan elektroda. Elekttroda

pengisian dipanaskan mencapai titik cair dan diendapkan pada sambungan, hingga

terbentuk sambungan las. Panas yang dihasilkan oleh busur listrik mencapai 55000C.

Pada saat pengelasan menggunakan las listrik, dilepaskan energi dalam jumlah yang

sangat besar dalam bentuk panas dancahaya ultraviolet. Agar mata kita terlindungi dari

sinar ultra violet ini, kita harus menggunakan kacamata pelindung yang mampu,

menangkal cahaya tersebut demi keselamatan kerja.

Las listrik dapat digolongkan menjadi :

a. Las listrik dengan elektroda logam, misalnya :

            • Las listrik submarged

            • Las listrik dengan elektroda berselaput

            • Las listrik TIG (Tungsten Inert Gas) atau MI

b. Las listrik dengan elektroda karbon, misalnya :

            • Las listrik derngan elektroda karbon tunggal

            • Las listrik dengan elektroda karbon ganda.

      Penjelasan :

   • Las listrik dengn elektroda berselaput.

Busur listrik yang terjadi antara ujung elektroda dan bahan dasar (plat) akan

mencairkan ujung elektroda dan sebagian dasar selaput elektroda yang turut terbakar

akan mencair dan menghasilkan gas yang melindungi ujung elektroda kawat las, dan

daerah las disekitar busur listrik terhadap daerah udara luar.

   • Las listrik TIG

Pada las TIG ini menggunakan elektroda wolfram. Busur yang terjadi antara elektroda

dan bahan dasar merupakan sumber panas bentuk pengelasan. Untuk melindungi hasil

pengelasan digunakan gas pelindung, seperti argon, helium atau campuran gas tersebut.

Page 4: Dasar Teori Bengkel Las

 

           Gambar. Proses las TIG

• Las Listrik MIG

Menggunakan elektroda gulungan kawat yang berbentuk rol yang gerakannya diatur

oleh sepasang roda gigi yang digerakan oleh motor listrik.

         Gambar. Las Listrik MIG

• Las listrik Submerged

Busur elektroda (listrik) diantara ujung elektroda dan bahan dasar berada didalm

timbunan fluksi serbuk yang digunakan sebagai pelindung dari pengaruh luar (udara

bebas) sehingga tidak terjadi sinar las keluar seperti pada las listrik lainnya. Las ini

umumnya otomatis atau semi otomatis.

Page 5: Dasar Teori Bengkel Las

Las busur listrik mempunyai 2 jenis yaitu :

1. Las listrikAC (menggunakan arus searah sebagai sumber listrik)

2. Las listrik DC (menggunakan arus listrik bolak-balik sebagai sumber listrik )

Berikut adalah macam-macam peralatan dalam las listrik:

1. Pembangkit arus listrik

Sebagi alat yang memasok atau yang mengatur arus yang bekerja

2. Holder/Pemegang elektroda

Berfungsi untuk pemegang elektroda pada saat proses pengelasan.

3. Klem Massa

Dipasang pada meja kerja las pada saat proses pengelasan.

Page 6: Dasar Teori Bengkel Las

4. Meja kerja las  

          Digunakan untuk menaruh benda kerja pada saat proses pengelasan

5. Elektroda  

Sebagai perekat atau bahan tambah pada proses pengelasan yang dipasang atau

dijepit pada   holder / pemegang elektroda.

6. Tang penjepit.  

Berfungsi untuk menjepit atau memegang benda kerja yang telah dilas, karena

panas maka tidak dimungkinkan untuk dipegang dengan tangan terbuka.

7. Palu las  

Untuk membersihkan kotoran atau kerak pada hasil las-lasan pada sambungan.

Page 7: Dasar Teori Bengkel Las

8. Sikat baja

Untuk membersihkan benda kerja dari kotoran pada hasil las-lasan

9. Sarung Tangan

Untuk melindungi kita dari panas yang dihasilkan dari pengelasan dan percikan

api pada waktu pengelasan

 

10. Topeng las

Untuk melindungi mata kita dari cahaya las yang sangat menyilaukan mata.

11. Kipas Blower

Berfungsi sebagai penyedot asap pada saat proses pengelasan agar asap dari

pengelasan tidak terhirup ke kita.

Page 8: Dasar Teori Bengkel Las

12. Baju kerja

Dipakai pada saat proses pengelasan agar terlindungi dari percikan api las.

Beberapa bentuk dan teknik dalam pengelasannya :

a. Posisi bawah tangan

Benda kerja terletak diatas bidang datar dan possisinya dibawah tangan dengan arah

tangan dari kiri ke arah kanan.

b. Posisi mendatar

Benda tegak berdiri dan arah pengelasan berjalan mendatar dari kiri ke arah kanan

sejajar dengan bahu pengelas.

c. Posisi tegak

Posisi benda kerja tegak dan arah pengelasan berjalan bisa naik dan bisa juga turun.

d. Posisi atas kepala

Pengelasan dari bawah dan benda kerja berada diatas operator.

Page 9: Dasar Teori Bengkel Las

Beberapa bentuk pengelasan / gerakan elektroda :

- Melingkar

- Zig-zag

- Tarpesium

Cacat Las

Dalam setiap proses pengelasan sering kali terjadi cacat pada benda kerja.

Macam-macam cacat yang timbul pada proses pengelasan yaitu :

     1. Terak yang tertimbun

Cacat seperti ini dicegah dengan cara :

- Tiap-tiap lapisan harus benar-benar dibersihkan

- Ayunan elektroda jangan lebar

- Kecepatan pengelasan harus kontinyu

      2. Porositas (gelembung gas)

Cacat ini dapat dicegah dengan cara :

- Elektroda gas harus dikeringkan

- Gunakan panjang busur yang tepat dan tetap

- Kurangi kecepatan pengelasan

- Gunakan tipe elektroda yang lain

      3. Undercut

Dapat dicegah dengan :

- Mengurangi kuat arus pengelasan

- Posisi elektroda arah longitudinal dan transversal harus tepat

- Ayunan elektroda jangan terlalu cepat

- Usahakan benda kerja agak dingin pada tiap lapisan

     4. Hot Cracking

Yaitu retakan yang biasanya timbul pada saat cairan las mulai membeku karena

luas penampang yang terlalu kecil dibandingkan dengan besar benda kerja yang

akan dilas, sehingga terjadi pendinginan. Cara mengatasi dengan menggunakan

elektroda las low hidrogen yang mempunyai sifat tegang yang relatif tinggi.

Page 10: Dasar Teori Bengkel Las

      5. Cold Cracking

Cara mengatasinya dengan menggunakan elektroda las low hidrogen, disamping

pemanasan awal yang akan banyak membantu.

       6. Underbread Cracking

Terjadi karena adanya hidrogen atau pun karena kuatnya konstruksi penguat

sampingan. Dapat ditanggulangi dengan menggunakan elektroda las low

hidrogen atau pemanasan awal benda kerja sampaisuhu 120 C.

       7. Lack of Fussion

Adalah cacat yang antara bahan dasar dengan logam las tidak terjadi

ditanggulangi dengan menambah kuat arus, ayunan las dapat ditambah.

       8. Lack of Penetratic

Cara penanggulangannya yaitu dengan memilih dan mengganti elektroda

dengan diameter yang cocok serta menambah kuat arus pengelasan.

      9. Wearnig foult

Adalah timbunan las yang berlebihan diatasi dengan menjagakontinuitas

kecepatan pengelasan.

      10. Qeld Spotter

Adalah percikan las yang terlalu banyak.