DASAR-DASAR DASAR-DASAR HUKUM HUKUM PIDANAPIDANA

NURUL HUDI,S.H.,M.HNURUL HUDI,S.H.,M.H

HAKEKAT HUKUM PIDANA

MANUSIA INTERAKSI MANUSIA

Kepentingan Kepentingan

Selaras Tidak Selaras

Pemenuhan Kepentingan denganMemperhatikan kepentingan oranglain

Pemenuhan kepentihan pihak satuDengan melanggar kepentingan orangLain secara umum

Saling untungKeuntungan pihak satu membawa kerugianPihak lain dan masyarakat

Ketentraman Ketidaktentraman

DEMI KETERTIBAN DAN KETENTRAMAN

PENYELARASAN INTERAKSI DAN KEPENTINGAN

PENGATURAN

ATURAN HUKUM

JAMINAN PENTAATAN

SANKSI

dibutuhkan

dibutuhkan

Secara umum bentuk sanksi adalah “ pelimpahan dari rasa ketidakenakan di masyarakat (nestapa) Supaya dapat dirasakan juga penderitaan atau kerugian yang dialami”yang disebut dengan istilah pidana

Aturan-aturan hukum yang memuat sanksi pidanadisebut dengan

“ Hukum Pidana”

HUKUM PIDANA HUKUM PUBLIK

PELANGGARAN

KERUGIAN

KEPENTINGAN UMUM/ORANG BANYAK

PEMBAGIAN HUKUM PIDANA

HUKUM PIDANA OBYEKTIF HUKUK PIDANA SUBYEKTIF

Hk.Pidana Materiil Hk.Pidana Formil

• Hk.Pidana Materiil : aturan hukum yang mengatur macam-macam perbutan pidan beserta sanksi pidana

• Hk.Pidana Formil : aturan hukum yang mengatur tata cara atau prosedur penegakan hukum pidana materiil

• Hk.Pidana Subyektif : mengatur tentang tata cara bagaimana negara memberi hukuman kepada pelaku

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

HUKUM PIDANA DI INDONESIA ( berdasarkan sumber hukumnya)

Hk.Pidana Materiil Hk.Pidana Formil

Secara umumLex generalis

Secara KhususLex specialis

KUHP Undang2 di luar KUHPMis : korupsi, terorismePraktek kedokteran dsb

KUHAP (UU No.8/1981)

SISTEMATIKA KUHP

Buku IBerisi tentang aturan UmumAtau asas-asa hukum pidana Pasal 1 s/d 103

Buku IIBerisi tentang kejahatanPasal 104 s/d 488

Buku IIIBerisi tentangPelanggaranPasal 489-569

ASAS BERLAKUNYA ASAS BERLAKUNYA HUKUM PIDANAHUKUM PIDANA

MENURUT WAKTU – ASAS LEGALITAS MENURUT WAKTU – ASAS LEGALITAS (Pasal 1 ayat (2) KUHP):(Pasal 1 ayat (2) KUHP): PERBUATAN HARUS TERLEBIH DAHULU PERBUATAN HARUS TERLEBIH DAHULU

ADA ATURANNYAADA ATURANNYA TIDAK BOLEH ANALOGITIDAK BOLEH ANALOGI TIDAK BOLEH BERLAKU SURUTTIDAK BOLEH BERLAKU SURUT

contohcontoh A lulus dari FK tahun 1999 dan mendapat A lulus dari FK tahun 1999 dan mendapat

Ijasah dokter. Tahun 2002 A berpraktek di Ijasah dokter. Tahun 2002 A berpraktek di Rumah sakit Pemerintah dengan berbekal Rumah sakit Pemerintah dengan berbekal Surat Penugasan dari DISKES. Pada tahun Surat Penugasan dari DISKES. Pada tahun 2004 keluar UUPK yang dalam salah satu 2004 keluar UUPK yang dalam salah satu pasalnya menyebutkan setiap dokter pasalnya menyebutkan setiap dokter harus memiliki Surat Ijin Praktek (SIP) dan harus memiliki Surat Ijin Praktek (SIP) dan Surat Tanda Registrasi (STR) Dokter, Surat Tanda Registrasi (STR) Dokter, padahal pada tahun 2004 tersebut A blm padahal pada tahun 2004 tersebut A blm memiliki SIP dan STR memiliki SIP dan STR

ASAS BERLAKUNYA ASAS BERLAKUNYA HUKUM PIDANA HUKUM PIDANA

ASAS TERITORIAL :ASAS TERITORIAL : PASAL 2 KUHP : SIAPAPUN DI WILAYAH PASAL 2 KUHP : SIAPAPUN DI WILAYAH

INDONESIAINDONESIA PASAL 3 KUHP: BERLAKU DI PERAHU dan PASAL 3 KUHP: BERLAKU DI PERAHU dan

PESAWAT UDARA INDONESIAPESAWAT UDARA INDONESIA ASAS NASIONAL PASIF:ASAS NASIONAL PASIF:

PASAL 4 AYAT (1), (3), DAN (4) KUHPPASAL 4 AYAT (1), (3), DAN (4) KUHP ASAS UNIVERSAL:ASAS UNIVERSAL:

PASAL 4 AYAT (2) DAN (4) KUHPPASAL 4 AYAT (2) DAN (4) KUHP

ASAS BERLAKUNYA ASAS BERLAKUNYA HUKUM PIDANAHUKUM PIDANA

ASAS NASIONAL AKTIF (PERSONAL)ASAS NASIONAL AKTIF (PERSONAL) PASAL 5 AYAT (1) KUHP:PASAL 5 AYAT (1) KUHP:

KEJAHATAN PD BAB I DAN II BUKU KEDUA, DAN PASAL KEJAHATAN PD BAB I DAN II BUKU KEDUA, DAN PASAL 160, 161, 240, 279, 450, 451 KUHP160, 161, 240, 279, 450, 451 KUHP

KEJAHATAN MENURUT HK INDONESIA DAN HK DI KEJAHATAN MENURUT HK INDONESIA DAN HK DI NEGARA TEMPAT DILAKUKAN (KECUALI PIDANA MATI –NEGARA TEMPAT DILAKUKAN (KECUALI PIDANA MATI –PSL 6)PSL 6)

PASAL 7 KUHP:PASAL 7 KUHP: PEGAWAI NEGERI INDONESIA- BAB XXVIII BUKU KEDUAPEGAWAI NEGERI INDONESIA- BAB XXVIII BUKU KEDUA

PASAL 8 KUHP:PASAL 8 KUHP: NAKHODA DAN PENUMPANG KAPAL, DI ATAS ATAU DI NAKHODA DAN PENUMPANG KAPAL, DI ATAS ATAU DI

LUAR KAPAL, KEJAHATAN BAB XXIX BUKU KEDUA DAN LUAR KAPAL, KEJAHATAN BAB XXIX BUKU KEDUA DAN BAB IX BUKU KETIGABAB IX BUKU KETIGA

PENGECUALIAN TERHADAP PENGECUALIAN TERHADAP ASAS BERLAKUASAS BERLAKU

PASAL 9 KUHP: PASAL 9 KUHP: KETENTUAN HUKUM INTERNASIONAL KETENTUAN HUKUM INTERNASIONAL

(EKSTERITORIALITEIT) DIANTARANYA:(EKSTERITORIALITEIT) DIANTARANYA: KEPALA NEGARA DAN KELUARGANYA DARI NEGARA KEPALA NEGARA DAN KELUARGANYA DARI NEGARA

SAHABATSAHABAT DUTA NEGARA ASING BERIKUT KONSUL, ATASE, STAF DUTA NEGARA ASING BERIKUT KONSUL, ATASE, STAF

DAN PEGAWAIDAN PEGAWAI ANAK BUAH KAPAL PERANG ASING YG BERKUNJUNG ANAK BUAH KAPAL PERANG ASING YG BERKUNJUNG

KE SUATU NEGARAKE SUATU NEGARA TENTARA NEGARA ASING YG ADA DLM WILAYAH TENTARA NEGARA ASING YG ADA DLM WILAYAH

SUATU NEGARA BERDASARKAN PERJANJIANSUATU NEGARA BERDASARKAN PERJANJIAN

PERBUATAN / TINDAK PIDANA( DELIK)

Hukum Pidana Aturan hukum yg memuat sanksi pidana

Perbuatan ygBersifat melawanhukum

Perbuatan/Tindak pidana/Delik

Perbuatan yang diancam dengan sanksi pidanaMelalui suatu aturan hukum (undang-undang

2 (dua) Aspek dalam Perbuatan Pidana

• Aspek Obyektif

• Aspek Subyektif

Perbuatan

Pelaku / subyek hukum

menghasilkan

Syarat-syarat suatu perbuatan dapat dipidana(strafbarfeit)

Syarat-suatu perbuatan pidanaSyarat-suatu perbuatan pidana1.1. Ada perbuatanAda perbuatan2.2. Perbuatan tsb sesuai dengan aturan hukumPerbuatan tsb sesuai dengan aturan hukum3.3. Perbuatan tersebut bersifat melawan hukum Perbuatan tersebut bersifat melawan hukum

(kejahatan atau pelanggaran)(kejahatan atau pelanggaran)4.4. Perbuatan tsb hrs diancam sanksi pidana Perbuatan tsb hrs diancam sanksi pidana

(mati,penjara, kurungan,denda)(mati,penjara, kurungan,denda)5.5. Dlm perbuatan tsb hrs ada kesalahan yg dapat Dlm perbuatan tsb hrs ada kesalahan yg dapat

dipertanggungjawabkandipertanggungjawabkanSyarat No.1 s/d 4 syarat suatu perbuatan pidanaSyarat No.1 s/d 4 syarat suatu perbuatan pidanaSyarat No.1 s/d 5 syarat suatu pemidanaanSyarat No.1 s/d 5 syarat suatu pemidanaan

SESEORANG DAPAT DIPIDANAHANYA JIKA

Melakukan perbuatanMelanggar hukum pidana(Criminal Act)

Terdapat unsur pertanggungjawabanPidana (Criminal Responbility)

2 unsur bersifat kumulatif

Gen Straf Zonder Shuld

Asas Tiada Pidana Tanpa Kesalahan

Perbuatan pidana kesalahan

BISAKAH ADA PERBUATAN PIDANA, NAMUN TIDAKA ADA PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA

ALASAN PENGHAPUS PIDANAALASAN PENGHAPUS PIDANA

ALASAN PEMBENARALASAN PEMBENAR ALASAN PEMAAFALASAN PEMAAF

ALASAN PEMBENARALASAN PEMBENAR Alasan yang menghapuskan sifat Alasan yang menghapuskan sifat

melawan hukum nya perbuatan, melawan hukum nya perbuatan, sehingga apa yang dilakukan oleh sehingga apa yang dilakukan oleh pelaku (terdakwa) adalah perbuatan pelaku (terdakwa) adalah perbuatan yang patut dan benaryang patut dan benar

Pasal 44 (1), 48, 49, 50 dan 51 KUHPPasal 44 (1), 48, 49, 50 dan 51 KUHP

Alasan PemaafAlasan Pemaaf Alasan yang menghapuskan Alasan yang menghapuskan

keslahan terdakwakeslahan terdakwa Pasal 48, 49 dan 51 KUHPPasal 48, 49 dan 51 KUHP