danu hamil

17
I PUTU DANU AMERTA YOGA 111 – 0211 – 036

Upload: ghanirahmani

Post on 07-Nov-2015

222 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

m

TRANSCRIPT

I PUTU DANU AMERTA YOGA

I PUTU DANU AMERTA YOGA111 0211 036 DEFINISI HISHis (kontraksi) adalah serangkaian kontraksi rahim yang teratur yang secara bertahap akan mendorong janin melalui serviks dan vagina sehingga janin dapat keluar dari rahim ibu.ETIOLOGIEtiologi belum diketahui secara pasti, namum diperkirakan kontraksi terjadi akibat pengaruh hormon oksitosin.KLASIFIKASI HISKONTRAKSI HIS PALSUKONTRAKSI HIS ASLIKontraksi palsu (Braxton Hicks)

Ciri-ciri his palsu adalah:tidak teratur, tidak menyebabkan nyeri di perut bagian bawah dan lipatan paha.tidak menyebabkan nyeri memancar dari pinggang ke perut bagian bawahlama kontraksi pendek dan tidak begitu kuat, bila dibawa berjalan biasanya kontraksi akan hilang.tidak bertambah kuat seiring dengan bertambahnya waktu.tidak ada pengaruh pada pembukaan mulut rahim.

Kontraksi uterus pada persalinan (Kontraksi asli)kontraksi yg berkala lama dan kuat lamanya 45-75 detik kekuatan kontraksi : semakin lama akan bertambah kuat. Saat mulas, jika kita menekan dinding perut dengan telunjuk akan terasa perut mengeras interval kontraksi : akan bertambah sering, permulaan 10 menit sekali pada kala I persalinan, kemudian menjadi 1 menit sekali pada kala II persalinan.pada fase aktif persalinan, lama masing-masing kontraksi berkisar dari 30-90 detik, dengan rata-rata sekitar 1 menit.

TERBAGI DALAM 4 FASEFASE 0FASE 1FASE 2FASE 3DISTOSIADistosia adalah kelambatan atau kesulitan persalinan. Dapat disebabkan kelainan tenaga atau his, kelainan letak dan bentuk janin, serta kelaninan jalan lahir.Distosia karena kelainan tenagaInersia UteriMerupakan kelaian his yang kekuatannya tidak adekuat untuk melakukan pembukaan serviks atau mendorong janin keluar.Inersia dibagi menjadi 2 :Inersia uteri primerTerjadi pada awal fase laten. Dari permulaan his tidak adekuat.Inersia uteri sekunderTerjadi pada fase aktif atau kala I dank ala II. Pada permulaan his baik, tetapi pada keadaan lebih lanjut terjadi inersia uteri.

Komplikasi MultiparaKelainan letak janinKehamilan gandaHidramnionDisporposi sefalopelvik

Faktor predisposisi AnemiaHidramnionGrande multiparaPrimiparaPasien dengan emosi kurang baik

Inersia uteri primerPecahkan ketuban dan beri infuse oksitosin bila tidak ada kemajuan his. Oksitosin diberikan 5 satuan dalam larutan glukosa 5% secara infuse intravena dengan kecepatan 12 tetes per menit. Tetesan dapat dinaikan perlahan-lahan sampai kira-kira 50 tetes per menit tergantung hasilnya.Bila tidak ada kemajuan setelah beberapa jam, hentikan pemberian oksitosin. Kemudian beri lagi untuk beberpa jam. Bila masih tidak ada kemajuan, lakukan seksio sesarea.

Inersia uteri sekunderPecahkan ketuban dan berikan infuse pitosin 5 satuan dalam larutan glukosa 5% secara infuse intravena dengan kecepatan 12 tetes per menit. Tetesan dapat dinaikan perlahan-lahan sampai 50 tetes per menit.Nilai kemajuan persalinan kembali 2 jam setelah his baik. Bila tidak ada kemajuan persalinan, lakukan seksio sesareaIncoordinate Uterine Action

Merupakan kelainan his pada ppersalinan berupa perubahan sifat his, yaitu meningkatnya tonus otot uterus, tidak ada koordinasi antara kontraksi bagian atas, tengah, dan bawah sehingga his tidak efisien mengadakan pembukaan serviks.

EtiologiPemberian oksitosin yang berlebihan atau ketuban pecah lam yang disertai infeksi.Komplikasi Hipoksia janin karena gangguan sirkulasi uteroplasenter.

PenatalaksanaanDilakukan pengobatan simptomatis karena belum ada obat untuk memperbaiki koordinasi fungsional antara bagian-bagian uterus. Kurangi tonus otot dan ketakutan penderita dengan pemberian analgesic