danil komen al
DESCRIPTION
hgTRANSCRIPT
Nama : Muhamad Alwafi Fath Firdaus
NIM : 03071281419057
Jurusan : Teknik Geologi ‘14
Mata Kuliah : BAHASA INDONESIA
Keuntungan dan Kerugian Hidup Pada Abad 20-an
Orang yang dilahirkan pada abad 20-an melihat banyak perubahan dalam hampir
semua aspek kehidupan. Sebagian orang merasa senang dengan tantangan-tantangan yang
membawa perubahan,namun sebagian lagi ingin kembali ke gaya hidup yang lebih sederhana
dan tidak serba otomatis. Hidup di abad 20-an tidak hanya memiliki keuntungan tertentu
seperti standar kehidupan yang lebih tinggi tetapi juga memiliki beberapa kerugian seperti
lingkungan yang terpolusi, hubungan kemanusiaan yang semakin renggang, dan nilai-nilai
spiritual yang semakin lemah.
Standar kehidupan pada abad ke-20 cukup lebih tinggi dibandingkan pada abad
sebelumnya. Mengapa demikian? Karena pada zaman sekarang ini banyak teknologi-
teknologi yang berkembang untuk menunjang kehidupan manusia pada era globalisasi pada
saat ini abad ke-20an. Dari kehidupana pada abad inilah standarisasi kebutuhan manusia
meningkat seiring perkembangan teknologi yang kita rasakan pada saat ini. Pada abad ke-20
inilah orang bisa menaikan harapan hidup dengan bekerja lebih sedikit namun bisa
menghasilkan uang yang banyak dikarenakan pada abad ini sudah banyak alat-alat penunjang
yang sangat membantu dan mendukung manusia dalam melakukan pekerjaan dengan cepat
dan efisien. Harapan hidup yang dimaksud disini salah satunya yaitu dengan adanya
perawatan kesehatan yang lebih baik. Hal ini ditunjukkan dengan adanya lebih banyak rumah
sakit, perawat, dan dokter. Sehingga banyak orang sakit dapat segera ditangani walaupun
penyakit kronis sekalipun. Sehingga penyakit-penyakit kronis tersebut mulai dapat diobati
dengan adanya temuan alat-alat kedokteran tersebut. Keuntunganya kita bisa memanfaatkan
waktu luang secara efisien untuk membersihkan rumah dengan alat-alat yang canggih seperti
penyedopt debu, mesin cuci dan sebagainya.
Selain keuntungan hidup di abad ke-20 pasti terdapat kerugian di dalamnya, salah
satunya tercemarnya polusi udara dan polusi air, dikarenakan banyak industri yang
memegang kendali dan membuang sisa pemakaianya ke dalam air dan gas buang ke udara
tanpa memikirkan dampak yang ditimbulkan. Udara yang tercemar inilah membuat
pemanasan global dan efek rumah kaca. Dalam hal ini pihak PBB juga berpendapat bahwa
beberapa perubahan iklim sudah tak terelakkan karena emisi yang terjadi sejak awal Era
Industri. Iklim bumi tidak merespon dengan cepat terhadap perubahan eksternal, banyak
ilmuwan percaya bahwa pemanasan global memiliki momentum penting karena 150 tahun
industrialisasi di banyak negara di seluruh dunia, pemanasan global akan terus mempengaruhi
kehidupan di Bumi selama ratusan tahun, bahkan jika emisi gas rumah kaca berkurang dan
peningkatan kadar atmosfer dihentikan.
Dampak kerugian lainnya hubungan manusia yang semakin renggang karena
bergantung pada mesin, dalam berbagai hal yang menyangkut aktifitas keseharian. Interaksi
tatap muka, hingga sentuhan secara fisik, yang hanya bisa terjadi antar manusia. Mungkin itu
disebabkan karena automation era, yang merupakan bagian dari evolusi peradaban, dan tidak
mungkin kita hindari. Orang semakin acu pada lingkungan sekitar karena terlalu asik dengan
gadgetnya. Anda ataupun mereka, sudah pasti pernah mengalami hal ituini terlihat dari
tingginya penjualan smartphone di seluruh dunia. Bisa jadi definisi suatu hubungan “normal”
dalam bersosial, akan atau bahkan sudah mengalami perubahan dan orang akan lebih memilih
berteman dengan robot karena dampak yang ditimbulkan dengan kemajuan teknologi yang
semakin canggih dan menghilangkan hubungan sosial sesama manusia ratusan tahun yang
akan datang kalau terlalu asik dengan teknologi.
Terakhir yaitu lemahnya nilai-nilai spiritual pada abad ini. Dengan ini orang
cenderung lebih bersaing ke ilmu pengetahuan dibandingkan bersaing dalam bidang ilmu
keagamaan. Ini yang membuat manusia kedepan akan lebih banyak mengalami pertentangan
dikarenakan ilmu agama yang kurang dipahami karena lebih memilih ilmu pengetahuan saja
tanpa ada penunjang hidupnya untuk berbuat lebih baik dengan mendalami ilmu agama. Hal
ini dikarenakan pada abad ini banyak sekali penemuan-penemuan yang membuat banyak
masyarakat penasaran dan terpacu untuk bisa membuat hal yang sama, dan melupakan hal
tentang keagamaan itu sendiri, mereka seakan-akan lupa bahwa mereka kelak akan mati,
tetapi manusia pada abad ini sudah berpikiran bahwa hidup dan mati mereka berada di tangan
teknologi-teknologi canggih bukan kepada tuhan lagi.
Abad dua puluhan memberikan sejumlah keuntungan dibidang agama dengan
membuat kita lebih kaya, lebih sehat, dan lebih bebas menikmati hidup. Hal itu tidak
membuat kita semua menjadi bijaksana. Abad dua puluhan membuat bumi semakin kotor.
Mengurangi sifat manusiawi, dan memiskinkan kehidupan spiritual. Kita sebaiknya tetap
menikmati keuntungan teknologi-teknologi pada saat ini sebab penemuan tersebut menolong
kita mengejar tujuan-tujuan. Bagaimanapun, kita harus mengupayakan usaha bersama untuk
melindungi bagi generasi mendatang. Tambahan lagi, kita harus meluangkan waktu untuk
membuat kehidupan lebih bermakna di dunia yang serba komputer.
KOMENTATOR : DANIEL LUTFIANI
NIM : 03071181419012