dan trestle tipe deck on pile - perpustakaan digital · pdf file · 2016-06-08bapak...

22
DESAIN DERMAGA GENERAL CARGO dan TRESTLE TIPE DECK ON PILE DI PULAU KALUKALUKUANG PROVINSI SULAWESI SELATAN TUGAS AKHIR Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Oleh Yualita Kartikasari NIM 15504032 Program Studi Teknik Kelautan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2008

Upload: lydang

Post on 28-Feb-2018

294 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

DESAIN DERMAGA GENERAL CARGO dan TRESTLE TIPE DECK ON PILE

DI PULAU KALUKALUKUANG PROVINSI SULAWESI SELATAN

TUGAS AKHIR Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Oleh Yualita Kartikasari

NIM 15504032

Program Studi Teknik Kelautan

Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2008

Lembar Pengesahan

Tugas Akhir Sarjana

DESAIN DERMAGA dan TRESTLE TIPE DECK ON PILE DI PULAU

KALUKALUKUANG PROVINSI SULAWESI SELATAN

Adalah benar dibuat oleh saya sendiri dan belum pernah dibuat dan diserahkan sebelumnya baik sebagian ataupun seluruhnya, baik oleh saya maupun orang lain,

baik di ITB maupun institusi pendidikan lainnya.

Bandung ,30 Juni 200830 Penulis

Pasfoto 3x4 Yualita Kartikasari NIM 15504032

Bandung ,30 Juni 2008

Pembimbing

Harman Ajiwibowo, Ph.D

NIP 131 875 033

Mengetahui:

Program Studi Teknik Kelautan

Ketua,

Dr. Ir. Muslim Muin, MSOE NIP 131 570 005

TUGAS AKHIR

Diberikan kepada :

Nama : Yualita Kartikasari NIM : 155 04 032 Judul Tugas Akhir adalah “ Desain Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pulau Kalukalukuang Provinsi Sulawesi Selatan “ , dengan isi Tugas Akhir sebagai berikut :

• Bab I Pendahuluan • Bab II Gambaran Umum Lokasi proyek • Bab III Pengolahan Data Angin dan Pasang Surut • Bab IV Kriteria Desain • Bab V Pemodelan Struktur dengan SAP2000 • Bab VI Desain Penulangan • Bab VII Daya Dukung Tanah • Bab VIII Desain Tanggul • Bab IX Penutup

Tugas Akhir ini dibuat rangkap enam dengan rincian sebagai berikut :

1. Untuk Mahasiswa 1 buah 2. Untuk Pembimbing Tugas Akhir 1 buah 3. Untuk Penguji Sidang Tugas Akhir 2 buah 4. Untuk Tata Usaha PST Kelautan 1 buah 5. Untuk Perpustakaan 1 buah 6. Untuk Perpustakaan Pusat 1 buah

Menyetujui

Koordinator Tugas Akhir, Pembimbing,

Krisnaldi Idris, Ph.D Harman Ajiwibowo NIP. 131 570 002 NIP. 131 875 033

KATA PENGANTAR Laporan Tugas Akhir (KL-40Z0) Desain Dermaga General Cargo dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pulau Kalukalukuang Provinsi Sulawesi Selatan

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan kasih-Nya

penulis bisa menyelesaikan penyusunan Laporan Tugas Akhir dengan judul “Desain

Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pulau Kalukalukuang Provinsi

Sulawesi Selatan” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan tahap

Sarjana (S-1) di Program Studi Teknik Kelautan ITB.

Tugas akhir ini berisi analisis data lingkungan berupa data angin dan pasang surut dan

detail desain struktur dermaga, trestle, dan tanggul yang meliputi dimensi struktur,

analisis kekuatan struktur , dan analisis mekanika tanah.

Banyak pihak yang terlibat dan membantu penulis selama pengerjaan dan pembuatan

laporan tugas akhir ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini sebagai penulis dengan

setulus hati mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Harman Ajiwibowo, Ph.D, sebagai pembimbing Tugas Akhir, yang

telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam pengerjaan

tugas akhir dari awal hingga akhir.

2. Bapak Andojo Wurjanto, Ph.D, yang telah memberikan data-data untuk

pengerjaan Tugas Akhir ini.

3. Bapak Rildova, Ph.D, sebagai dosen penguji pada seminar dan sidang

tugas akhir, terima kasih atas waktu yang telah diberikan, juga atas

bimbingan dan arahan yang telah diberikan dalam pengerjaan tugas akhir

ini.

4. Bapak Dr. Ir. Hendra Achiari, MT, sebagai dosen penguji pada seminar dan

sidang tugas akhir, terima kasih atas waktu yang telah diberikan, juga atas

bimbingan dan arahan yang telah diberikan dalam pengerjaan tugas akhir

ini.

KATA PENGANTAR i

Penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna, dan ini merupakan langkah

awal dari studi yang sesungguhnya. Oleh karena keterbatasan kemampuan

penulis, maka kritik dan saran yang konstruktif sangat diharapkan demi

kelengkapan laporan ini sehingga bermanfaat bagi penulis dan pihak-pihak lain

yang telah memberikan sumbangan pemikiran. Semoga laporan ini dapat

menambah wawasan penulis dan rekan-rekan di Program Studi Teknik Kelautan,

Institut Teknologi Bandung.

Bandung, Juni 2008

Penulis

Yualita Kartikasari

KATA PENGANTAR ii

WtÇ w|tÇàtÜt àtÇwt@àtÇwt ^x~âtátttÇ@açt |tÄt{ ut{ãt \t `xÇz|Ü|Å~tÇ tÇz|Ç

áxutzt| ÑxÅutãt uxÜ|àt zxÅu|Üt wtÇ âÇàâ~ `xÜtát~tÇ ~xÑtwtÅâ áxutz|tÇ wtÜ| et{Åtà@açt wtÇ áâÑtçt ~tÑtÄ wtÑtà uxÜÄtçtÜ wxÇztÇ cxÜ|Çàt{@açt wtÇ ;}âzt< áâÑtçt ~tÅâ

wtÑtà ÅxÇvtÜ| ^tÜâÇ|t @ açt N Åâwt{@Åâwt{tÇ ~tÅâ uxÜáçâ~âÜA

;TÜ eâÅ M GI<

Tugas Akhir ini Saya Persembahkan Untuk Kedua Orang Tua Tercinta :

Bapak Sukemi S.Pd (Almarhum) dan Ibu Sri Suharjati

Sebagai Tanda Hormat dan Terima Kasih Atas Segala Dukungan Moril dan Materiil Serta Doanya Setiap Hari

Sehingga Saya Dapat Tumbuh dan Berkembang Seperti Saat Ini

g{tÇ~á gÉ M Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini , penulis mendapatkan banyak dukungan, ilmu, dan bantuan moril maupun materiil dari berbagai pihak. Dalam untaian kata berikut ini penulis mengucapkan terima kasih dengan setulus hati kepada :

Allah SWT dan Keluarga Tercinta 1) Allah SWT, untuk semua karunia dan limpahan nikmat-Nya, sehingga saya dapat

mengerjakan Tugas Akhir dan menyelesaikan pendidikan di Teknik Kelautan ITB. 2) Bapak (Alm) untuk pelajaran hidup yang sangat berharga yaitu kesederhanaan, mandiri

dan bekerja keras. 3) Ibunda tersayang, untuk do’a, dukungan, kesabaran serta kasih sayang yang tak

terhingga. 4) Mbah putri, untuk kasih sayangnya selama ini dan tiap untaian doa nya setiap abis sholat. 5) Mbak Reni dan Mas Hari, Mbak Endra dan Mas Yoyon, untuk doa, dukungan, seta bantuan

moril dan materiil diberikan selama ini. 6) Bulik Lis dan bulik Sriwati atas doa dan dukungan yang diberikan selama ini. 7) Rayhan Asadel n’ Lituhayu Niswara...keponakan tersayang yang telah memberi keceriaan

hari-hari penulis.

Para Dosen dan Staff Program Studi Teknik Kelautan ITB yang telah mendidik dan memberikan bekal ilmu kepada saya di kampus tercinta:

1) Prof. Dr. Hang Tuah Salim, M.Oce.Eng 2) Prof.Dr.Azis Djajaputra. 3) Dr. Ir. Muslim Muin Ph.D 4) Dr. Ir. Irsan Soemantri Brodjonegoro. 5) Dr. Ir. Hasan Bachri, M.Eng 6) Dr. Ir. Krisnaldi Idris 7) Ir. Humaryono Hudoro, M.Sc. 8) Harman Ajiwibowo,Ph.D 9) Andojo Wurjanto, Ph.D 10) Dr. Ir. Syawaluddin Hutahaean 11) Rildova, Ph.D.

12) Ir. Sri Murti Adiyastuti, M.Sc. 13) Paramashanti, ST., MT. 14) Dr. Ir. Hendra Achiari, MT. 15) Dr.Ir.Hasbullah Nawir,MT. 16) Staff Tata Usaha Prodi Teknik Kelautan ITB: Pak Yatno, Bu Nunung, Bu Witri, Mas Isep, Pak

Tumin dan Pak Aep. Terima kasih untuk semua bantuan dan pengurusan administrasi akademik yang merepotkan selama saya menempuh kuliah.

5 Dewi : 1) Enggar, ST…temen seperjuangan TA…Temen nge Bantai dan Ikan (engineering judgement

kita kebablasan)… senang ya akhirnya kita wisuda bareng… 2) Vivi… tempat curhat selama ini… Semangat TA ya !!!! Ga usah ganti-ganti topik.... 3) Yuni…spy-KID…Temen ngegosip n’ begadang menikmati malam-malam di CC dan

KL…Temen ngerjain proyek (deadline trus tiap hari)…Misi rahasia Kita di ITB belum berhasil !!! …Semangat belajar kompre yo…”cepet” Seminar…ayo Lulus Oktober !!!

4) Diana…anak kecil dengan kecintaan yang tinggi terhadap proyek…temen pertamaku di asrama Kanayakan ( hiks.. jadi inget masa lalu)… semangat kompre yah !!! Selamat atas perubahannya jadi pipelin engineer !!! e

Terima kasih untuk semua dukungan, keceriaan, kebersamaan, serta persahabatan selama

ini juga untuk ide-ide gilanya. ‘CC Corp.’ 1) Kak Bahter Bukit ST,MT, untuk semua bimbingan dan ilmu struktur yang diberikan. 2) Kak Maria Angelin ST, untuk semua keceriaan, dan kesediaan mendengarkan pertanyaan-

pertanyaan aneh seputar ilmu KL dan ilmu struktur. 3) Kak Florian, ST, untuk dukungan yang diberikan, untuk film dan lagu, ..terima kasih untuk

tips n’ trick bikin grid GENESIS. 4) Kak Yoga, ST, untuk ilmu dan semangat yang ditularkan, terima kasih untuk bimbingan

CGWAVE nya. 5) Toni Pebriana…’’DJ CC Corps’’…untuk semua dukungan dan bantuan...please ganti list lagu

di komputer...

6) Sandi…untuk persahabatan selama ini …untuk deadline yang bikin kita lembur di akuarium CC…untuk semua gambar desain yang aku masukin di TA…sukses ya jadi Min rs di Kalimantan.

e

7) Fega Jayadilaksana…untuk penghubung BJ yang baik dan untuk Bab 1 & 2 Laporan Pangkep …sukses ya…

8) Staff CC: Bu Dedah dan Pak Noor, untuk semua perhatian dan insentif keuangan. 9) Mantan staff CC: Mas Iwan, untuk makanan di saat lembur…untuk menjaga kerapian kantor

yang tiap hari selalu berantakan. 10) Para satpam di CC: untuk kesediaannya menjaga kami saat menikmati malam-malam

lembur kerjaan.

Bapak Herman, Kepala Operasional Terminal Peti Kemas Gedebage dan Mas Ato, penjaga Terminal Peti Kemas Gedebage. Terima kasih atas kesempatan berkunjung dan ilmu yang sangat membantu dalam pengerjaan Tugas Akhir.

Teman-teman KL 2004:

Imo, Alin, Tasya, Mela, Herda, Lenni, Leli, Disti, Rin, Vinni, Toni, Febi, Mamad, Taufan, Haris, Nanda, Yudha, Fega, Ibnu, Arif, Agung, Bowie, Yanuar, Javier ,Fandi, Fega, Sidik, Mario, Lodi,

Budi, Pepen, Angga, Fredi, Henri, Qber, Andi, Freddy, Nefri, Sabeth. Terima kasih atas keceriaan, persahabatan, dukungan , serta bantuan yang diberikan selama

kuliah….Sukses Ya !!!!

Semua teman-teman semasa sekolah dan kuliah yang telah memberikan dukungan kepada penulis.

ABSTRAK Laporan Tugas Akhir (KL-40Z0) Desain Dermaga General Cargo dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pulau Kalukalukuang Provinsi Sulawesi Selatan

Pelabuhan (port) merupakan kawasan perairan yang terlindung terhadap gelombang. Fasilitas yang terdapat di pelabuhan adalah fasilitas terminal yang meliputi dermaga, di mana kapal dapat bertambat untuk melakukan kegiatan bongkar muat barang dan penumpang , fasilitas bongkar muat berupa crane, serta areal pergudangan.

Untuk mendapatkan kedalaman perairan yang sesuai dengan draft kapal rencana, maka dermaga dibuat menjorok ke laut dengan arah sejajar pantai dan dihubungkan dengan daratan oleh causeway dan struktur jembatan (trestle) yang membentuk sudut dengan struktur tertentu dengan dermaga.

Struktur dermaga dan trestle tipe deck on pile merupakan tipe struktur yang menggunakan tiang pancang sebagai pondasi bagi lantai dermaga dan trestle . Seluruh beban yang bekerja di lantai diterima sistem lantai dan tiang pancang tersebut.

Struktur dermaga dan trestle tipe deck on pile ini didesain kuat terhadap beban-beban yang bekerja padanya baik berat sendiri maupun yang berasal dari lingkungan yang meliputi gelombang, arus dan gempa serta beban akibat aktivitas di dermaga meliputi beban tumbukan kapal ( berthing), mooring, dan beban kendaraan.

Pada tugas akhir ini dilakukan analisis data-data kondisi fisik lapangan meliputi analisis data pasang surut, data angin dan detail desain dermaga, trestle, dan tanggul. Analisis data pasang surut dilakukan untuk mendapatkan karakteristik pasang surut di lokasi kajian. Hasil analisis ini digunakan untuk perencanaan fasilitas penting yaitu dermaga, trestle, dan tanggul. Data angin digunakan untuk memprediksi karakteristik gelombang di sekitar lokasi dermaga dan trestle. Detail desain struktur dermaga, trestle, dan tanggul meliputi dimensi struktur, analisis kekuatan struktur dengan SAP2000, dan analisis mekanika tanah.

Kata Kunci : SAP2000, dermaga deck on pile , desain

ABSTRAK iii

DAFTAR ISI Laporan Tugas Akhir (KL-40Z0) Desain Dermaga General Cargo dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pulau Kalukalukuang Provinsi Sulawesi Selatan

Kata Pengantar............................................................................................................... i

Abstraksi ......................................................................................................................... iii

Daftar Isi ......................................................................................................................... iv

Daftar Gambar ............................................................................................................ vii

Daftar Tabel ................................................................................................................ xiii

Bab 1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang ................................................................................................1-1 1.2 Maksud dan Tujuan .........................................................................................1-2 1.3 Rumusan Masalah ...........................................................................................1-2 1.4 Ruang Lingkup ................................................................................................1-3 1.5 Sistematika Penyajian ......................................................................................1-4

Bab 2 Gambaran Umum Lokasi Proyek 2.1 Lokasi.............................................................................................................2-1 2.2 Kondisi dan Potensi Wilayah .............................................................................2-1 2.3 Kondisi Eksisting..............................................................................................2-4

Bab 3 Pengolahan Data Angin dan Pasang Surut 3.1 Prosedur Hindcasting ......................................................................................3-1

3.1.1 Data Masukan Hindcasting..................................................................... 3-8 3.1.2 Hasil Hindcasting ................................................................................3-12 3.1.3 Analisis Tinggi Gelombang Rencana di Laut Dalam.................................3-23

3.1.3.1 Prosedur Analisis Tinggi Gelombang Rencana di Laut Dalam........3-23 3.1.3.2 Hasil Analisis Tinggi Gelombang Rencana di Laut Dalam ............3-26

3.2 Pasang Surut................................................................................................3-28 3.2.1 Definisi................................................................................................3-28 3.2.2 Tipe Pasang Surut...............................................................................3-30 3.2.3 Least Square Method............................................................................3-31 3.2.4 Peramalan Pasang Surut .......................................................................3-33 3.2.5 Data Masukan Peramalan Pasang Surut .................................................3-33 3.2.6 Hasil dan Analisis ................................................................................3-34

3.3 Pemilihan Layout Dermaga ............................................................................3-35

DAFTAR ISI iv

Bab 4 Kriteria Desain 4.1 Pengertian Pelabuhan dan Dermaga ................................................................ 4-1 4.2 Kriteria Desain Struktur Dermaga .................................................................... 4-2

4.2.1 Kondisi Alam ........................................................................................ 4-2 4.2.2 Tinjauan Karakteristik Kapal .................................................................. 4-2 4.2.3 Tinjauan Dimensi Dermaga.................................................................... 4-3 4.2.4 Tinjauan Jenis Struktur Dermaga ........................................................... 4-6 4.2.5 Tinjauan Alur Pelayaran ........................................................................ 4-9 4.2.6 Tinjauan Kolam Pelabuhan ................................................................... 4-17

4.3 Dasar Teori Pembebanan Pada Struktur Dermaga............................................ 4-19 4.3.1 Beban Vertikal ..................................................................................... 4-19 4.3.2 Beban Horisontal ................................................................................. 4-22

4.4 Perhitungan Pembebanan Pada Struktur Dermaga ........................................... 4-47 4.4.1 Struktur Dermaga................................................................................ 4-47

4.4.2 Struktur Trestle .................................................................................. 4-66 4.5 Analisis Struktur............................................................................................ 4-66

4.5.1 Material .............................................................................................. 4-74

Bab 5 Pemodelan Struktur dengan SAP2000 5.1 Analisis Struktur 2 Dimensi .............................................................................. 5-1

5.1.1 Analisis Struktur 2D Dermaga ................................................................ 5-1 5.1.2 Analisis Struktur 2D Trestle .................................................................. 5-69

5.2 Analisis Struktur 3 Dimensi ............................................................................ 5-91 5.2.1 Analisis Struktur 3D Dermaga ............................................................... 5-91 5.2.2 Analisis Struktur 3D Trestle ................................................................ 5-105

Bab 6 Desain Penulangan 6.1 Teori Dasar Perhitungan Kapasitas Lentur........................................................... 6-1

6.1.1 Asumsi Dasar Dalam Teori Tegangan Lentur............................................... 6-1 6.1.2 Perhitungan Kuat Lentur Balok Beton Bertulang .......................................... 6-1

6.1.2.1 Persyaratan Analisis Balok Beton Bertulang..................................... 6-3 6.1.2.2 Prosedur Desain Penulangan Lentur ............................................... 6-4

6.2 Teori Dasar Perencanaan Penulangan Geser ...................................................... 6-7 6.2.1 Kriteria Tulangan Sengkang ...................................................................... 6-9

6.3 Desain Penulangan ..........................................................................................6-12 6.3.1 Penulangan Pelat Dermaga ......................................................................6-12 6.3.2 Penulangan Pelat Trestle .........................................................................6-19 6.3.3 Penulangan Balok Dermaga .....................................................................6-26 6.3.4 Penulangan Balok Trestle.........................................................................6-37 6.3.5 Penulangan PileCap dan Pengecekan Punching Shear pile terhadap pilecap..6-46

6.3.5.1 Dermaga.....................................................................................6-46 6.3.5.2 Trestle........................................................................................6-69

DAFTAR ISI v

Bab 7 Daya Dukung Tanah 7.1 Daya Dukung Tanah .......................................................................................7-1

7.1.1 DasarTeori Perhitungan ........................................................................7-1 7.1.2 Daya Dukung Aksial Tiang Pancang .......................................................7-1 7.1.4 Daya Dukung Lateral Tiang Pancang......................................................7-4

7.2 Fixity Point......................................................................................................7-7

Bab 8 Desain Tanggul 8.1 Lokasi Penempatan Tanggul ...........................................................................8-1 8.2 Perencanaan Tanggul.....................................................................................8-5

8.2.1 Penentuan Elevasi Puncak.....................................................................8-5 8.2.2 Perhitungan Lebar Mercu(CrestWidth)....................................................8-5 8.2.3 Perhitungan Berat Armor ......................................................................8-5 8.2.4 Perhitungan Tebal Lapisan Armor ..........................................................8-8 8.2.5 Perhitungan Jumlah Armor per 10m2......................................................8-8 8.2.6 Dimensi Tetrapod.................................................................................8-8

8.3 Perhitungan Dimensi Tanggul untuk Pelabuhan Pangkep ....................................8-9 8.3.1 Perhitungan Dimensi Tanggul Tipe1.......................................................8-9 8.3.2 Perhitungan Dimensi Tanggul Tipe2.....................................................8-14 8.3.3 Perhitungan Dimensi Tanggul Tipe3.....................................................8-18

Bab 9 Penutup 9.1 Kesimpulan .................................................................................................. 9-1

Daftar Pustaka .................................................................................................................. xv LAMPIRAN A - Data Tanah

LAMPIRAN B - Gambar Desain LAMPIRAN C - Spesifikasi Beban Truk LAMPIRAN D - Spesifikasi Fender LAMPIRAN E - Spesifikasi Bollard

DAFTAR ISI vi

DAFTAR GAMBAR Laporan Tugas Akhir (KL-40Z0) Desain Dermaga General Cargo dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pulau Kalukalukuang Provinsi Sulawesi Selatan

Gambar 2.1 Peta lokasi dermaga general cargo Pulau Kalukalukuang yang berada sekitar 200 km sebelah barat Pangkep daratan........................................................................................2-5 Gambar 2.3 Peta wilayah Kecamatan Liukang Kalmas. Sumber: http://www.pangkep.go.id, tanggal 07 Desember 2007..............................................2-6 Gambar 2.4 Peta Laut No 174 dari Dinas Hidro-oseanografi TNI AL, menggambarkan kondisi laut di sekitar Pulau Kalukalukuang. .............................................................................................2-7 Gambar 2.5 Kondisi dermaga kayu di Pulau Kalukalukuang..................................................2-8 Gambar 2.6 Kondisi trestle kayu di Pulau Kalukalukuang .....................................................2-8 Gambar 3.1 Grafik yang digunakan untuk melakukan koreksi stabilitas .................................3-5 Gambar 3.2 Grafik yang digunakan koreksi efek lokasi. .......................................................3-5 Gambar 3.3 Diagram alir proses peramalan gelombang berdasarkan data angin....................3-8

Gambar 3.4 Windrose total tahun 1991-2004 berdasarkan pencatatan di Makassar............ 3-10 Gambar 3.5 Peta fetch di Pulau Kalukalukuang .................................................................3-11 Gambar 3.6 Waverose Bulan Januari, Februari, Maret ,dan April Tahun 1991-2004..............3-20 Gambar 3.7 Waverose Bulan Mei, Juni, Juli ,dan Agustus Tahun 1991-2004........................3-21 Gambar 3.8 Waverose Bulan September, Oktober, November, dan Desember 1991-2004 ....3-22 Gambar 3.9 Waverose Total Tahun 1991-2004 .................................................................3-23 Gambar 3.10 Grafik hubungan antara tinggi gelombang signifikan (Hs) dengan (Ts). ............3-27 Gambar 3.11 Pergerakan bumi-bulan-matahari ..................................................................3-28 Gambar 3.12 Kedudukan bumi-bulan-matahari saat pasang purnama...................................3-29 Gambar 3.13 Kedudukan bumi-bulan-matahari saat pasang perbani.....................................3-29 Gambar 3.14 Time series elevasi pasut hasil pengukuran di lokasi Pangkep ..........................3-33 Gambar 3.15 Hasil simulasi CGWAVE dengan Ho=5.21 m T=10.78 dtk dan θ =45o ..............3-36 Gambar 3.16 Layout dermaga yang diusulkan untuk dermaga beton Pulau Kalukalukuang.....3-37 Gambar 4.1 Bentuk dermaga memanjang ..........................................................................4-4 Gambar 4.2 Bentuk dermaga menjari ................................................................................4-4 Gambar 4.3 Bentuk dermaga pier......................................................................................4-5 Gambar 4.4 Dermaga tipe deck on pile. .............................................................................4-6 Gambar 4.5 Dermaga tipe sheet pile..................................................................................4-7 Gambar 4.6 Dermaga tipe anchored sheet pile. ..................................................................4-8 Gambar 4.7 Dermaga tipe diaphragma wall dengan barette pile...........................................4-8 Gambar 4.8 Dermaga tipe caisson. ....................................................................................4-9 Gambar 4.9 Kedalaman alur pelayaran. ...........................................................................4-11 Gambar 4.10 Squat..........................................................................................................4-12 Gambar 4.11 Pengaruh gelombang pada gerak kapal. ........................................................4-13

DAFTAR GAMBAR vii

Gambar 4.12 Lebar alur satu jalur. ....................................................................................4-15 Gambar 4.13 Lebar alur dua jalur......................................................................................4-16 Gambar 4.14 Metode memperlebar alur pelayaran..............................................................4-17 Gambar 4.15 Alur pada belokan. .......................................................................................4-18 Gambar 4.16 Sketsa truk yang dijadikan asumsi beban hidup..............................................4-21 Gambar 4.17 Beban roda kendaaran ................................................................................4-23 Gambar 4.18 Sketsa definisi parameter gaya pada tiang. ....................................................4-24 Gambar 4.19 Sketsa definisi parameter gaya gelombang tepi. .............................................4-25 Gambar 4.20 Peta lempeng tektonik (Kusuma dan Adriano, 1993). ......................................4-26 Gambar 4.21 Wilayah Gempa Indonesia dengan percepatan puncak batuan dasar dengan periode ulang 500 tahun ( Sumber : SNI-1726-2002)........................................................................4-28 Gambar 4.22 Respon spektrum gempa rencana untuk wilayah gempa 2...............................4-28 Gambar 4.23 Sudut merapat kapal. ...................................................................................4-30 Gambar 4.24 Kondisi ber hing kapal. .................................................................................4-32 tGambar 4.25 Fender kayu gantung. ..................................................................................4-33 Gambar 4.26 Fender kayu tiang pancang...........................................................................4-33 Gambar 4.27 Fender kayu tiang pancang dari besi profil. ....................................................4-34 Gambar 4.28 Drapped Fender...........................................................................................4-34 Gambar 4.29 Fender Seibu tipe V......................................................................................4-35 Gambar 4.30 Raykin fender. .............................................................................................4-35 Gambar 4.31 Fender gravitasi dari blok beton ....................................................................4-36 Gambar 4.32 Fender gravitasi gantung. .............................................................................4-36 Gambar 4.33 Ilustrasi jarak antar fender. ..........................................................................4-37 Gambar 4.34 Panel fender................................................................................................4-39 Gambar 4.35 Ilustrasi ukuran kapal...................................................................................4-40 Gambar 4.36 Ilustrasi gaya mooring yang bekerja pada kapal (tampak atas) ........................4-40 Gambar 4.37 Ilustrasi gaya mooring yang bekerja pada kapal (tampak melintang)................4-40 Gambar 4.38 Ilustrasi gaya mooring yang bekerja pada kapal (tampak samping) ..................4-41 Gambar 4.39 Koefisien gaya akibat angin ..........................................................................4-42 Gambar 4.40 Koefisien gaya akibat arus ............................................................................4-44 Gambar 4.41 Koefisien koreksi kedalaman akibat arus ........................................................4-45 Gambar 4.42 Sketsa mooring line......................................................................................4-47 Gambar 4.43 Sketsa perubahan Mooring Line akibat perubahan muka air pasang .................4-47 Gambar 4.44 Posisi mooring line akibat perubahan muka air pasang....................................4-48 Gambar 4.45 Gaya gelombang pada tiang .........................................................................4-53 Gambar 4.46 Gaya gelombang pada tepi dermaga..............................................................4-55 Gambar 4.47 Gaya arus ...................................................................................................4-56 Gambar 4.48 Dimensi fender. ...........................................................................................4-60 Gambar 4.49 Kurva energi................................................................................................4-60 Gambar 4.50 Ilustrasi jarak antar fender. ..........................................................................4-61 Gambar 4.51 Ilustrasi pemasangan fender general cargo ship 1000 DWT kondisi pasang.......4-63 Gambar 4.52 Ilustrasi pemasangan fender general cargo ship 1000 DWT kondisi surut..........4-64 Gambar 4.53 Gaya gelombang pada tiang .........................................................................4-71 Gambar 4.54 Gaya gelombang pada tepi trestle .................................................................4-72 Gambar 4.55 Gaya Arus ...................................................................................................4-73

DAFTAR GAMBAR viii

Gambar 5.1 Pemodelan dermaga arah memanjang pada SAP2000 .......................................5-2 Gambar 5.2 Pemodelan dermaga arah memanjang pada SAP 2000 (extrude view) ................5-2 Gambar 5.3 Pemodelan beban balok melintang pada SAP2000 ............................................5-3 Gambar 5.4 Pemodelan beban pelat pada SAP2000 ............................................................5-4 Gambar 5.5 Pemodelan beban hidup pada SAP2000 ...........................................................5-5 Gambar 5.6 Pemodelan beban gelombang tiang dan tepi pada SAP 2000 .............................5-6 Gambar 5.7 Pemodelan beban arus pada SAP2000 .............................................................5-8 Gambar 5.8 Pemodelan beban gempa pada SAP 2000.........................................................5-9 Gambar 5.9 Model struktur 1 memanjang dermaga pada SAP2000.....................................5-11 Gambar 5.10 Model Struktur 1 memanjang dermaga pada SAP 2000 (extrude view) .............5-12 Gambar 5.11 Pemodelan beban balok melintang pada SAP2000 ..........................................5-13 Gambar 5.12 Pemodelan beban pelat pada SAP2000 ..........................................................5-14 Gambar 5.13 Pemodelan beban hidup pada SAP2000 .........................................................5-15 Gambar 5.14 Pemodelan beban gelombang tiang dan tepi pada SAP 2000 ...........................5-16 Gambar 5.15 Pemodelan beban arus pada SAP2000 ...........................................................5-17 Gambar 5.16 Pemodelan beban gempa pada SAP 2000.......................................................5-18 Gambar 5.17 Hasil unity check range model struktur 1 pada SAP 2000.................................5-20 Gambar 5.18 Model struktur 2 memanjang dermaga pada SAP2000.....................................5-21 Gambar 5.19 Model struktur 2 memanjang dermaga pada SAP 2000 (extrude view)..............5-22 Gambar 5.20 Pemodelan beban balok melintang pada SAP2000 ..........................................5-22 Gambar 5.21 Pemodelan beban pelat pada SAP2000 ..........................................................5-23 Gambar 5.22 Pemodelan beban hidup pada SAP2000 .........................................................5-24 Gambar 5.23 Pemodelan beban gelombang tiang dan tepi pada SAP 2000 ...........................5-25 Gambar 5.24 Pemodelan beban arus pada SAP2000 ...........................................................5-26 Gambar 5.25 Pemodelan beban gempa pada SAP 2000.......................................................5-27 Gambar 5.26 Hasil unity check range model struktur 2 pada SAP 2000.................................5-29 Gambar 5.27 Ilustrasi Dimensi pilecap tipe 1 arah memanjang dan melintang......................5-30 Gambar 5.28 Freebody diagram untuk arah memanjang dan melintang...............................5-31 Gambar 5.29 Ilustrasi dimensi pilecap tipe 2 arah memanjang............................................5-32 Gambar 5.30 Freebody diagram untuk arah memanjang .....................................................5-34 Gambar 5.31 Pemodelan 2D potongan melintang dermaga pada SAP 2000..........................5-35 Gambar 5.32 Pemodelan 2D potongan melintang dermaga pada SAP 2000...........................5-36 Gambar 5.33 Pemodelan beban balok memanjang pada SAP 2000.......................................5-37 Gambar 5.34 Pemodelan beban pelat pada SAP 2000 .........................................................5-38 Gambar 5.35 Pemodelan beban hidup pada SAP 2000 ........................................................5-39 Gambar 5.36 Pemodelan beban gelombang tiang dan tepi pada SAP 2000 ..........................5-40 Gambar 5.37 Pemodelan beban arus pada SAP 2000 ..........................................................5-41 Gambar 5.38 Pemodelan beban gempa pada SAP 2000.......................................................5-42 Gambar 5.39 Skema reaksi fender ....................................................................................5-42 Gambar 5.40 Pemodelan beban reaksi fender pada SAP 2000..............................................5-43 Gambar 5.41 Pemodelan beban mooring pada SAP 2000 ....................................................5-44 Gambar 5.42 Model struktur 1 2D melintang dermaga pada SAP2000 .................................5-46 Gambar 5.43 Model struktur 1 2D melintang dermaga pada SAP 2000 (extrude view) ...........5-46 Gambar 5.44 Pemodelan beban balok melintang pada SAP2000 ..........................................5-47 Gambar 5.45 Pemodelan beban pelat pada SAP2000 ..........................................................5-48

DAFTAR GAMBAR ix

Gambar 5.46 Pemodelan beban hidup pada SAP2000 .........................................................5-49 Gambar 5.47 Pemodelan beban gelombang tiang dan tepi pada SAP 2000 ...........................5-50 Gambar 5.48 Pemodelan beban arus pada SAP2000 ...........................................................5-51 Gambar 5.49 Pemodelan beban gempa pada SAP 2000.......................................................5-52 Gambar 5.50 Skema reaksi fender ....................................................................................5-52 Gambar 5.51 Pemodelan beban reaksi fender pada SAP 2000..............................................5-53 Gambar 5.52 Pemodelan beban mooring pada SAP 2000 ....................................................5-54 Gambar 5.53 Hasil Unity Check Range model struktur 1 pada SAP 2000 ...............................5-56 Gambar 5.54 Model struktur 2 2D melintang dermaga pada SAP2000 ..................................5-57 Gambar 5.55 Model struktur 2 2D melintang dermaga pada SAP 2000 (extrude view) ...........5-58 Gambar 5.56 Pemodelan beban balok melintang pada SAP2000 ..........................................5-58 Gambar 5.57 Pemodelan beban pelat pada SAP2000 ..........................................................5-59 Gambar 5.58 Pemodelan beban hidup pada SAP2000 .........................................................5-60 Gambar 5.59 Pemodelan beban gelombang tiang dan tepi pada SAP 2000 ...........................5-61 Gambar 5.60 Pemodelan beban arus pada SAP2000 ...........................................................5-62 Gambar 5.61 Pemodelan beban gempa pada SAP 2000.......................................................5-63 Gambar 5.62 Skema reaksi fender ....................................................................................5-63 Gambar 5.63 Pemodelan beban reaksi fender pada SAP 2000..............................................5-64 Gambar 5.64 Pemodelan beban mooring pada SAP 2000 ....................................................5-65 Gambar 5.65 Unity Check Range model struktur 2 pada SAP 2000 ......................................5-67 Gambar 5.66 Ilustrasi dimensi pilecap tipe 2 arah melintang ..............................................5-67 Gambar 5.67 Freebody diagram untuk arah melintang........................................................5-69 Gambar 5.68 Pemodelan 2D memanjang trestle pada SAP 2000 ..........................................5-70 Gambar 5.69 Pemodelan 2D memanjang trestle pada SAP 2000 (extrude view) ...................5-71 Gambar 5.70 Pemodelan beban balok melintang trestle pada SAP 2000 ...............................5-72 Gambar 5.71 Pemodelan beban pelat tres le pada SAP 2000 ..............................................5-73 tGambar 5.72 Pemodelan beban hidup pada SAP 2000 ........................................................5-74 Gambar 5.73 Pemodelan beban gelombang tiang dan tepi trestle pada SAP 2000 .................5-75 Gambar 5.74 Pemodelan beban arus pada SAP 2000 ..........................................................5-76 Gambar 5.75 Pemodelan beban gempa pada SAP 2000.......................................................5-77 Gambar 5.76 Pemodelan beban hidup pada SAP 2000 .......................................................5-79 Gambar 5.77 Pemodelan beban pelat pada SAP 2000 ........................................................5-79 Gambar 5.78 Unity check range struktur trestle arah memanjang pada SAP 2000 ...............5-80 Gambar 5.79 Pemodelan 2D melintang trestle pada SAP 2000............................................5-81 Gambar 5.80 Pemodelan 2D melintang trestle pada SAP 2000............................................5-82 Gambar 5.81 Pemodelan beban balok memanjang pada SAP 2000......................................5-83 Gambar 5.82 Pemodelan beban pelat pada SAP 2000 ........................................................5-84 Gambar 5.83 Pemodelan beban hidup pada SAP 2000 .......................................................5-85 Gambar 5.84 Pemodelan beban gelombang tiang dan tepi trestle pada SAP 2000 ................5-86 Gambar 5.85 Pemodelan beban arus pada SAP 2000 .........................................................5-87 Gambar 5.86 Pemodelan beban gempa pada SAP 2000 .....................................................5-88 Gambar 5.87 Pemodelan beban hidup pada SAP 2000 .......................................................5-90 Gambar 5.88 Pemodelan beban pelat pada SAP 2000 .......................................................5-91 Gambar 5.89 Unity check range struktur trestle arah melintang pada SAP 2000 ..................5-92 Gambar 5.90 Pemodelan 3D dermaga pada SAP 2000 .......................................................5-94

DAFTAR GAMBAR x

Gambar 5.91 Pemodelan beban hidup pada SAP2000 ........................................................5-95 Gambar 5.92 Pemodelan beban gelombang pada tiang dan gelombang tepi pada SAP2000 .5-96 Gambar 5.93 Pemodelan beban arus pada tiang dengan SAP2000 ......................................5-97 Gambar 5.94 Pemodelan beban gempa arah x pada tiang dengan SAP2000.........................5-98 Gambar 5.95 Pemodelan beban gempa arah y pada tiang dengan SAP2000 ........................5-98 Gambar 5.96 Pemodelan beban berthing posisi 1 dengan SAP2000....................................5-99 Gambar 5.97 Pemodelan beban berthing posisi 2 dengan SAP2000................................... 5-100 Gambar 5.98 Pemodelan beban berthing posisi 3 dengan SAP2000................................... 5-100 Gambar 5.99 Pemodelan beban berthing posisi 4 dengan SAP2000................................... 5-101 Gambar 5.100 Pemodelan beban berthing posisi 5 dengan SAP2000.................................. 5-101 Gambar 5.101 Pemodelan beban berthing posisi 6 dengan SAP2000.................................. 5-102 Gambar 5.102 Pemodelan beban berthing posisi 7 dengan SAP2000.................................. 5-102 Gambar 5.103 Pemodelan beban berthing posisi 8 dengan SAP2000................................. 5-103 Gambar 5.104 Pemodelan beban berthing posisi 9 dengan SAP2000.................................. 5-103 Gambar 5.105 Pemodelan beban berthing posisi 10 dengan SAP2000 ............................... 5-104 Gambar 5.106 Contoh pemodelan beban mooring dengan SAP2000 .................................. 5-105 Gambar 5.107 Unity Check pemodelan 3 dimensi dermaga .............................................. 5-107 Gambar 5.108 Pemodelan 3D trestle pada SAP 2000 ........................................................ 5-108 Gambar 5.109 Pemodelan Beban Hidup pada SAP2000..................................................... 5-109 Gambar 5.110 Pemodelan beban gelombang pada tiang dan gelombang tepi pada SAP20005-110 Gambar 5.111 Pemodelan Beban Arus pada Tiang dengan SAP2000 .................................. 5-111 Gambar 5.112 Pemodelan beban gempa arah x pada tiang dengan SAP2000 ..................... 5-112 Gambar 5.113 Pemodelan beban gempa arah y pada tiang dengan SAP2000 ..................... 5-112 Gambar 5.114 Unity check untuk pemodelan 3 dimensi trestle .......................................... 5-114 Gambar 6.1 Distribusi tegangan-regangan pada penampang balok.....................................6-2 Gambar 6.2 Pemodelan zona tekan dengan blok tegangan ekivalen ...................................6-2 Gambar 6.3 Kopel tekan dan tarik yang menghasilkan momen nominal ..............................6-3 Gambar 6.4 Flowchart desain penulangan lLentur............................................................6-6 Gambar 6.5 Flowchart desain penulangan geser .............................................................6-11 Gambar 6.6 Persyaratan tebal pelat minimum ................................................................6-12 Gambar 6.7 Tributari area geser ...................................................................................6-12 Gambar 6.8 Penampang kritis akibat beban roda truk 7,8 ton ..........................................6-14 Gambar 6.9 Tributari area geser ...................................................................................6-15 Gambar 6.10 Ilustrasi tulangan pelat dermaga .................................................................6-19 Gambar 6.11 Persyaratan Tebal Pelat Minimum...............................................................6-19 Gambar 6.12 Tributari area geser ..................................................................................6-20 Gambar 6.13 Penampang kritis akibat beban roda truk 7,8 ton.........................................6-22 Gambar 6.14 Tributari area geser ..................................................................................6-23 Gambar 6.15 Ilustrasi pemasangan tulangan pelat trestle ................................................6-26 Gambar 6.16 Gambar Ilustrasi penampang balok melintang dermaga ...............................6-27 Gambar 6.17 Ilustrasi pemasangan tulangan balok arah memanjang dermaga...................6-30 Gambar 6.18 Ilustrasi dimensi balok memanjang dermaga.................................................6-32 Gambar 6.19 Ilustrasi pemasangan tulangan balok memanjang dermaga .............................6-35 Gambar 6.20 Ilustrasi dimensi balok melintang trestle ........................................................6-37 Gambar 6.21 Ilustrasi pemasangan tulangan balok tres le...................................................6-40 t

DAFTAR GAMBAR xi

Gambar 6.22 Ilustrasi dimensi balok memanjang tres le......................................................6-42 ttGambar 6.23 Ilustrasi pemasangan tulangan balok tres le...................................................6-45

Gambar 6.24 Tributari area geser .....................................................................................6-47 Gambar 6.25 Tributari area geser .....................................................................................6-48 Gambar 6.26 Ilustrasi dimensi pilecap tipe 1 dermaga ........................................................6-49 Gambar 6.27 Ilustrasi dimensi pilecap tipe 1 dermaga ........................................................6-52 Gambar 6.28 Ilustrasi pemasangan tulangan pilecap tipe 1 dermaga....................................6-55 Gambar 6.29 Ilustrasi dimensi pilecap tipe 2 dermaga .......................................................6-56 Gambar 6.30 Ilustrasi pemasangan tulangan arah melintang pilecap tipe 2 dermaga...........6-59 Gambar 6.31 Ilustrasi dimensi pilecap tipe 2 dermaga .......................................................6-60 Gambar 6.32 Ilustrasi pemasangan tulangan memanjang pilecap tipe 2 dermaga.................6-63 Gambar 6.33 Balok kantilever fender.................................................................................6-63 Gambar 6.34 Tributari area geser .....................................................................................6-69 Gambar 6.35 Ilustrasi dimensi pilecap trestle .....................................................................6-70 Gambar 6.36 Ilustrasi pemasangan tulangan pilecap trestle ................................................6-74 Gambar 6.37 Ilustrasi dimensi pilecap trestle .....................................................................6-74 Gambar 6.38 Ilustrasi pemasangan tulangan pilecap trestle ................................................6-77 Gambar 7.1 Reaksi tanah dan momen tekuk pada tiang panjang di tanah non-kohesif (Broms) .. 7-5 Gambar 7.2 Visualisasi fixity point. ....................................................................................7-8 Gambar 8.1 Lokasi penempatan struktur tanggul .................................................................8-1 Gambar 8.2 Kontur tinggi gelombang akibat gelombang datang dari arah selatan ..................8-2 Gambar 8.3 Kontur tinggi gelombang akibat gelombang datang dari arah barat daya .............8-3 Gambar 8.4 Kontur tinggi gelombang beserta arah akibat gelombang datang dari arah barat ..8-3 Gambar 8.5 Kontur tinggi gelombang dan arah akibat gelombang datang dari arah barat laut .8-4 Gambar 8.6 Kontur tinggi gelombang beserta arah akibat Gelombang datang dari arah utara..8-4 Gambar 8.7 Ilustrasi dimensi tetrapod ................................................................................8-9 Gambar 8.8 Grafik untuk penentuan nilai run-up berdasarkan fungsi bilangan Irribaren ........8-10

DAFTAR GAMBAR xii

DAFTAR TABEL Laporan Tugas Akhir (KL-40Z0) Desain Dermaga General Cargo dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pulau Kalukalukuang Provinsi Sulawesi Selatan

Tabel 3.1 Data angin maksimum tahunan di Makassar Antara Tahun 1991-2004..................... 3-9 Tabel 3.2 Nilai Kecepatan Angin Ekstrim di Makassar.......................................................... 3-9 Tabel 3.3 Total Kejadian Angin di Makassar Tahun 1991-2004..............................................3-10 Tabel 3.4 Fetch Efektif di Pulau Kalukalukuang (km)............................................................3-11 Tabel 3.5 Tinggi Gelombang Signifikan Maksimum di Laut Dalam (m) ..................................3-12 Tabel 3.6 Persentase Kejadian Gelombang pada Bulan Januari (1991-2004) .........................3-13 Tabel 3.7 Persentase Kejadian Gelombang pada Bulan Februari (1991-2004)........................3-13 Tabel 3.8 Persentase Kejadian Gelombang pada Bulan Maret (1991-2004) ...........................3-14 Tabel 3.9 Persentase Kejadian Gelombang pada Bulan April (1991-2004) .............................3-14 Tabel 3.10 Persentase Kejadian Gelombang pada Bulan Mei (1991-2004) ..............................3-15 Tabel 3.11 Persentase Kejadian Gelombang pada Bulan Juni (1991-2004)..............................3-15 Tabel 3.12 Persentase Kejadian Gelombang pada Bulan Juli (1991-2004)...............................3-16 Tabel 3.13 Persentase Kejadian Gelombang pada Bulan Agustus (1991-2004) ........................3-16 Tabel 3.14 Persentase Kejadian Gelombang pada Bulan September (1991-2004)....................3-17 Tabel 3.15 Persentase Kejadian Gelombang pada Bulan Oktober (1991-2004).......................3-17 Tabel 3.16 Persentase Kejadian Gelombang pada Bulan November (1991-2004).....................3-18 Tabel 3.17 Persentase Kejadian Gelombang pada Bulan Desember (1991-2004).....................3-18 Tabel 3.18 Persentase Kejadian Gelombang pada Bulan Januari-Desember (1991-2004) .........3-19 Tabel 3.19 Tinggi Gelombang Signifikan dan Periode Gelombang Rencana di Laut Dalam........3-28 Tabel 3.20 Tipe Pasang Surut.............................................................................................3-30 Tabel 3.21 Elevasi Muka Air Rencana ..................................................................................3-33 Tabel 3.22 Konstituen Pasang Surut di Lokasi Tinjauan ........................................................3-34 Tabel 3.23 Elevasi Penting di Lokasi Tinjauan Diikatkan Terhadap LLWL ................................3-35 Tabel 4.1 Ukuran Kapal dari Berbagai Jenis (sumber OCDI).................................................. 4-2 Tabel 4.2 Data Kapal yang digunakan untuk desain dermaga beton Pulau Kalukalukuang ....... 4-3 Tabel 4.3 Panjang dermaga untuk dermaga General Cargo .................................................. 4-5 Tabel 4.4 Keuntungan dan Kerugian dari Masing-masing Tipe Struktur Dermaga.................... 4-9 Tabel 4.5 Draft Kapal.......................................................................................................4-12 Tabel 4.6 Perhitungan Kedalaman Alur Pelayaran ...............................................................4-14 Tabel 4.7 Perhitungan Lebar Alur Pelayaran.......................................................................4-16 Tabel 4.8 Perhitungan Luas Kolam Putar ...........................................................................4-18 Tabel 4.9 Kedalaman Kolam Pelabuhan .............................................................................4-19 Tabel 4.10 Hull Pressure ....................................................................................................4-38

DAFTAR TABEL xiii

Tabel 4.11 Energi Fender V-shaped tipe SV 250H V4............................................................4-60 Tabel 4.12 Jarak Antar Fender............................................................................................4-61 Tabel 4.13 Hull Pressure ....................................................................................................4-62 Tabel 4.14 Perhitungan Hull Pressure..................................................................................4-62 Tabel 4.15 Tabel Beban Mooring ........................................................................................4-65 Tabel 4.16 Laju Korosi Material Baja (OCDI 217)..................................................................4-82 Tabel 5.1 Lateral displacement dermaga..........................................................................5-106 Tabel 7.1 Input perhitungan daya dukung friksi ................................................................... 7-3 Tabel 7.2 Nilai nh ( Modulus Variasi) Untuk Tanah Pasir........................................................ 7-6 Tabel 8.1 Nilai koefisien layer (K∆) berdasarkan Shore Protection Manual 1984....................... 8-5 Tabel 8.2 Nilai koefisien stabilitas (KD) berdasarkan Shore Protection Manual 1984................. 8-7 Tabel 8.3 Dimensi tetrapod yang digunakan dalam desain ................................................... 8-9 Tabel 8.4 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Berat Armor dan Dimensi Tanggul Tipe 1 ................8-14 Tabel 8.5 Hasil Interpolasi Dimensi Tetrapod Untuk Armor Layer Tanggul Tipe 1 Berdasarkan Shore Protection Manual 1984 .......................................................................................................8-14 Tabel 8.6 Dimensi Kubus Yang Digunakan dalam Desain Filter Layer Tanggul Tipe 1.............8-14 Tabel 8.7 Hasil Interpolasi Dimensi Tetrapod Untuk Armor Layer Tanggul Tipe 2 Berdasarkan Shore Protection Manual 1984..............................................................................................8-18 Tabel 8.8 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Berat Armor dan Dimensi Tanggul Tipe 2................8-18 Tabel 8.9 Dimensi Kubus Yang Digunakan dalam Desain Filter Layer Tanggul Tipe 2.............8-19 Tabel 8.10 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Berat Armor dan Dimensi Tanggul Tipe 3 ...............8-23 Tabel 8.11 Dimensi Kubus Yang Digunakan dalam Desain Armor Layer Tanggul Tipe 3 ...........8-23 Tabel 8.12 Dimensi Kubus Yang Digunakan dalam Desain Filter Layer Tanggul Tipe 3.............8-23

DAFTAR TABEL xiv