dampak sistem bagi hasil pada penambang emas …

89
1 DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS (Studi Kasus Di Desa Durian Betakuk, Kec. Renah Pembarap, Kab. Merangin) SKRIPSI Oleh: M. AZRIN ASNUR NIM: EES.150734 PEMBIMBING Ambok Pangiuk, S. Ag.M.SI Mohammad Orinaldi, SE.,M.S.Ak PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019

Upload: others

Post on 16-Nov-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

1

DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS

(Studi Kasus Di Desa Durian Betakuk, Kec. Renah Pembarap, Kab. Merangin)

SKRIPSI

Oleh:

M. AZRIN ASNUR

NIM: EES.150734

PEMBIMBING

Ambok Pangiuk, S. Ag.M.SI

Mohammad Orinaldi, SE.,M.S.Ak

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2019

Page 2: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

2

Page 3: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

3

Page 4: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

4

Page 5: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

5

Motto

البز والبحز بما كسبت أيذي الىاس ليذ يقهم بعض الذي ظهز الفساد ف

عملىا لعلهم يز جعى ن

Artinya :“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan

manusia, Allah menghendaki agar mereka merasakan kepada mereka

sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang

benar). (QS. Ar_Rum: 41)1

1 Departemen RI, Al-qur‟an dan penerjemahnya, (Bandung : CV Penerbit Jumanatul „ali-Art, 2004).

Page 6: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

6

ABSTRAK

Kripsi ini bertujuan untuk tau bagaimana dampak sistem bagi hasil pada

penambang emas (studi kasus di desa durian betakuk, kec. Renah pembarap, kab.

Merangin). Kripsi ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode observasi,

wawancara dan dokumentasi untuk melihat apakah dampak yang ditimbulkan,

bagaimana sistem bagi hasil pada penambang emas. Dalam penelitian diperoleh

kesimpulan bahwa dampaknya kepada pendana, pemilik tanah, anggota pekerja, dan

masyarakat. Dengan adanya tambang emas ini banyak masyarakat yang

menggantungkan mata pencarian di salah satu tempat tambang emas. Tambang emas

ini sangat mempengaruhi dalam perekonomian di suatu daerah, karena putaran uang

dan permintaan naik.

Kata kunci : dampak, sitem bagi hasil pada penambangan emas.

Page 7: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

7

ABSTRACT

This thesis aims to know how the profit sharing system impacts on gold

miners (case study in the village of durian betakuk, district Renah pembarap, district

of Merangin). This thesis uses a qualitative approach, with methods of observation,

interviews and documentation to see what impact it has, how the profit sharing

system is on gold miners. The research concluded that the impact was on lenders,

landowners, workers' members, and the community. With the existence of this gold

mine many people who depend on a livelihood in one of the gold mine sites. This

gold mine is very influential in the economy of an area, because of the round of

money and rising demand.

Keywords: impact, profit sharing system on gold mining

Page 8: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

8

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana dalam

penyelesaian skripsi ini penulis selalu diberikan kesehatan dan kekuatan, sehingga

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Di samping itu, tidak lupa iringan

shalawat serta salam penulis sampaikan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW.

Skripsi ini diberi judul “DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG

EMAS (STUDI KASUS DI DESA DURIAN BETAKUK, KEC. RENAH

PEMBARAP, KAB. MERANGIN)”

Kemudian dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis akui tidak sedikit

hambatan dan rintangan yang penulis temui baik dalam mengumpulkan data maupun

penyusunannya. Dan berkat adanya bantuan dari berbagai pihak, terutama bantuan

dan bimbingan yang diberikan oleh dosen pembimbing yaitu : bapak Ambok

Pangiuk, S. Ag.M.SI dan bapak Mohammad Orinaldi, SE., M.S.Ak. selaku

pembimbing I dan pembimbing II skripsi ini. Maka skripsi ini dapat terselesaikan

dengan baik oleh karena itu, hal yang pantas penulis ucapkan adalah kata terimakasih

kepada semua pihak yang turut membantu menyelesaikan skripsi ini, terutama sekali

yang terhormat:

1. Bapak Prof.Dr.H.Suaidi Asy'ari, MA,. Ph.D selaku Rektor UIN STS Jambi.

2. Bapak Prof.Dr. Subhan, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam UIN STS Jambi.

3. Ibu Dr. Rafidah, S.E.,M.EI. selaku wakil Dekan I Bidang Akademik Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.

4. Bapak Dr. Novi Mubyarto, S.E.,M.E. selaku wakil Dekan II Bidang

Administrasi Umum dan Perencanaan Keuangan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam UIN STS Jambi.

Page 9: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

9

5. Ibu Dr. Halimah Dja‟far M.Fil.I. selaku wakil dekan III Bidang

Kemahasiswaan dan Kerja Sama Luar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

UIN STS Jambi.

6. Bapak Dr. Sucipto, M.A dan Ibu G.W.I Awal Habibah, M.E.Sy. selaku Ketua

dan Sekretaris Program Studi Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.

7. Bapak/Ibu Dosen dan seluruh pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

UIN STS Jambi.

8. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik langsung

maupun tidak langsung.

Disamping itu, disadari juga bahwa skripsi ini masih jaauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, diharapkan kepada semua pihak untuk dapat

memberikan kontribusi pemikiran demi perbaikan skripsi ini. Kepada Allah SWT kita

memohon ampunan-Nya. Semoga amal kebaikannya diterima oleh Allah SWT.

Jambi, Oktober 2019

Penulis

M. Azrin Asnur

EES150734

Page 10: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

10

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................................ ii

NOTA DINAS ........................................................................................................ iii

PENGESAHAN ...................................................................................................... iv

MOTTO ................................................................................................................... v

ABSTRAK ............................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN ................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah............................................................................................ 12

C. Batasan Masalah .............................................................................................. 12

D. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 13

E. Manfaat Penelitian ........................................................................................... 13

F. Kajian Teori ..................................................................................................... 14

1. Pengertian Dampak ...................................................................................... 14

Page 11: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

11

2. Pengertian System ....................................................................................... 15

3. Pengertian Bagi Hasi ................................................................................... 21

BAB II METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Desain Penelitian ................................................................... 31

B. Setting dan Subjek Penelitian ........................................................................... 32

C. Jenis dan Sumber Data .................................................................................... 33

D. Teknik Pengumpulan Data .............................................................................. 35

E. Teknik Analisis Data ........................................................................................ 38

F. Uji Keterpercayaaan Data ................................................................................. 39

G. Sistematika Penulisan ....................................................................................... 42

BAB III GAMBARAN UMUM

1. Gambaran Umum Penelitian ........................................................................... 43

2. Struktur Organisasi .......................................................................................... 50

3. Sejarah dan Perkembangan Tambang Emas .................................................... 51

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ................................................................................................ 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ...................................................................................................... 68

B. Saran ................................................................................................................ 69

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia sebagai makhluk hidup di bumi berperan besar dalam

menentukan kelestarian lingkungan hidup. Manusia sebagai mahkluk ciptaan

Tuhan yang berakal budi mampu merubah wajah dunia dari pola kehidupan

sederhana sampai memuat kehidupan yang modern seperti sekarang ini. Namun

pada kenyataannya sering kali apa yang dilakukan manusia tidak diimbangi

dengan pemikiran akan masa depan kehidupan generasi berikutnya. Banyak

kemajuan yang dilalui manusia membawa dampak buruk terhadap kelangsungan

hidup di lingkungannya. Kerusakan lingkungan dapat terjadi akibat adanya

tindakan yang menimbulkan perubahan langsung ataupun tidak langsung sifat

fisik atau hayati sehingga lingkungan hidup tidak berfungsi lagi dalam menunjang

pembangunan berkelanjutan.2

Sumber daya alam yang dimiliki Negara Indonesia sangatlah melimpah

baik sumber daya alam hayati maupun sumber daya alam non hayati. Sumber

daya alam non hayati yang dimiliki Indonesia salah satunya adalah sumber daya

mineral. Sumber daya mineral yaitu berupa minyak bumi, emas, batu bara, perak,

timah, dan lain-lain. Sumber daya mineral merupakan sumber daya yang tidak

terbarukan, artinya tidak dapat tumbuh maupun dikembang biakan oleh manusia.

2 Hadi, Pengembangan Emas Latakan Oleh Masyarakat Bombana Dan Pengaruhnya Terhadap

Lingkungan. (Jakarta: pustaka pelajar, 2016) Hlm, 5

Page 13: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

Usaha pertambangan secara langsung mengambil bahan galian dari

alam sehingga usaha ini disebut sebagai industri dasar tanpa daur ulang.

Industri pertambangan akan selalu berhadapan dengan sesuatu yang serba

terbatas, baik lokasi, jenis, jumlah maupun mutu materialnya. Keterbatasan

tersebut ditambah lagi dengan usaha harus meningkatkan keselamatan kerja

serta menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup.3

Sumber daya alam secara umum terbagi atas sumber daya alam yang

dapat diperbaharui (seperti: hutan, perikanan dan lain-lain) dan sumberdaya

alam yang tidak dapat diperbaharui (seperti: minyak bumi, gas alam, batu

bara, emas, dan lain-lain). Dari sudut pemakaian sumber daya alam yang tidak

dapat diperbaharui harus dipakai secara bijak sana. Hasil yang diperoleh dari

sumber alam perlu di pakai untuk diperbaharui harus dikelola menurut pola-

pola yang mengindahkan kelestarian sumber daya alam Pertambangnan bahan

galian ini diatur di dalam Undang-Undang No 4 Tahun 2009 tentang

ketentuan pokok pertambangan. Dalam UU no 4 Tahun 2009 ini

penggolongan bahan galian lebih menitik beratkan pada aspek teknis, yaitu

berdasarkan pada kelompok atau jenis bahan galian, yaitu dalam empat

golongan.

1) Pertambangan mineral radio aktif

2) Pertambangan mineral logam

3) Pertambangan mineral bukan logam

3

Ahyani, Pengaruh Kegiatan Penambangan Emas Terhadap Kondisi Kerusakan Tanah.

(Diponegoro 2014) Hlm 71-86

Page 14: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

4) Pertambangan bahan-bahan galian tersebut diatas dalam perundang-

undang agar tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan.

Pengaturan, pelaksanaan dan pengawasan bahan-bahan galian ini

melibatkan pemerintah, pengusaha dan masyarakat. 4

Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik

Indonesia Tahun 1945 dinyatakan bahawa bumi dan kekayaan yang ada di

dalamnya dipergunakan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat. Pasal

tersebut merupakan landasan konstitusional pengaturan sumber daya

tambang mineral dan batu bara sebagai kekayaan alam Negara yang harus di

kelolah untuk mensejahterakan rakyat. Pasal 18 Undang-undang Nomor 4

tahun 2009 tentang pertambangan mineral dan batubara semakin

memperjelas prinsip pengelolaan pertambangan negara agar memberikan

manfaat ekonomi sebesar-besarnya bagi rakyat. Pasal 18 UUD 1945 telah

mempertegas pengakuan terhadap masyarakat adat dan seluruh hak yang

terkait di dalamnya.5

Emas digunakan sebagai standar keuangan di banyak negara dan

digunakan juga sebagai perhiasan serta elektronik. Penggunaan emas dalam

bidang moneter dan keuangan berdasarkan nilai moneter absolut dari emas

itu sendiri terhadap berbagai mata uang di seluruh dunia. meskipun secara

resmi di bursa komoditas dunia, harga emas dicantumkan dalam mata uang

dolar Amerika. Bentuk penggunaan emas dalam moneter lazimnya berupa

4 Seri, Kumpulan Peraturan Pemerintah Pengembangan Nomor 4 Tahun 2010 tentang

Pertambanagan. (Yogyakarta :Pustaka Yustisia 2010). Hlm, 81 5 Undang-undang No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan, Mineral dan Batubara. (Jakarta:

Pradnya Paramita, 2017) Hlm, 27

Page 15: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

bulion atau batangan emas dalam berbagai satuan berat gram sampai

kilogram.6

Dengan demikian dalam mengelola sumber daya mineral diperlukan

penerapan sistem penambangan yang sesuai dan tepat, baik ditinjau dari segi

teknik maupun ekonomis, agar perolehannya dapat optimal. Cadangan

sumber daya mineral yaitu logam mulia atau biasa disebut emas pada tahun

2018 di Kabupaten Merangin tepatnya di Kecamatan Renah Pembarap.

keberadaannya membuat banyak penduduk sekitar maupun penduduk dari

luar Merangin berdatangan untuk mencari emas. Hasil survei oleh

pemerintah Kabupaten Merangin awal tahun 2012-2018 jumlah penambang

di Merangin ± 10 ribu jiwa baik pria, wanita maupun anak-anak.

Pertambangan emas di Kabupaten Merangin, belum memiliki izin

pertambangan dari pemerintah Provinsi Jambi maupun pemerintah Pusat.

Pertambangan emas ini termasuk dalam usaha pertambangan emas liar atau

pertambangan emas tanpa izin usaha (PETI).

Sebelum adanya tambang emas ini, masyarakat bermata pencarian

berkebun, baik itu sawit maupun karet. Di samping itu masyarakat juga

sambilan bertani sayur dan menanam padi. Pertama kalinya masyarakat

mencari emas hanya mendulang di sungai, hanya sambilan saja jika ada

waktu luang. Dengan berjalannya waktu masyarakat mencoba menggunakan

mesin untuk menyedot tanah yang di dalam sungai ke daratan untuk di

ambil emasnya. Dengan berjalannya waktu masyarakat berinisiatif membuat

6 Hendro hartono. pencemaran ditambang emas rakyat. (Media Litbang Kesehatan Volume

XVII Nomor 3 Tahun 2007) Hlm, 42

Page 16: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

lubang dipinggir sungai dan patokannya apa bila ketemu nafal keras maka

akan bikin lubang ke samping untuk diambil tanahnya dan di dulang untuk

mencari emas.7

Kegiatan pertambangan di Kabupaten Merangin, secara langsung

membawa perubahan pada lingkungan, sosial dan ekonomi. Kegiatan

pertambangan juga menimbulkan eksternalitas terhadap lingkungan,

berdampak buruk contohnya sungai yang tercemar dan gersang. Sosial

berdampak baik, dengan adanya tambang emas masyarakat yang tidak ada

pekerjaan dan pendapatan, dengan adanya pertambangan ada pekerjaan. dan

ekonomi berdampak baik, contohnya masyarakat yang sebelumnya tidak

mempunyai kendaraan dengan ada pertambangan dan berkontribusi bisa

mempunyai kendaraan pribadi dan meningkatkan perekonomian masyarakat

Kabupaten Merangin. Dampak positif yang dirasakan oleh masyarakat yaitu

kenaikan pendapatan, namun pada kenyataanya dampak negatif sering kali

lebih dominan dibandingkan dampak positif atau adanya eksternalitas dari

kegiatan ekonomi manusia terhadap lingkungannya.

Penambangan emas memiliki tiga cara yaitu dompeng, tambang

nyarung, dan memakai ekskavator. Dompeng yaitu mencari emas di daratan

dimana memakai mesin untuk mengisap tanah untuk di disaring memakai

karpet dan handuk dan nantinya emas tersebut akan nempel di karpet dan

handuk tersebut. Dalam dompeng ini memakai mesin, ada mesin penghisap

dan mesin menyemprot tanah pakai air biar lunak dan di sedot. Tambang ini

7 Hasil Wawan Cara Dengan tokoh masyarakat, H. Zaharuddin ( pada 22 September 2019)

Page 17: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

hanya beroperasi siang saja. Anggota pekerjanya hanya enam orang, pekerja

sebelum kerja bisa meminjam duit ke bos untuk belanja di rumah mereka

masing-masing. Nanti hasil dri kerja akan di potong pendapatan mereka

karena udah meminjam.

Bagi hasil dari tambang emas menggunakan dompeng ini main

persenan. Pekerja mendapatkan 10% perorangnya. Sedangkan pemilik tanah

mendapatkan 20%, dan bos yang mendanai mendapatkan 20%. Jadi pekerja

6 orang 60%, jumlah semuanya 100%. Minyak satu hari 30 liter, pembagian

hasil atau menjual emas yang di dapat tiap minggu atau 10 hari. Makan

pekerja selama bekerja di biayai bos tapi pas pembagian hasil akan di

potong semua biaya yang di keluarkan dari hasil pendapatan selama bekerja.

8

Tambang nyarung adalah tambang yang di lakukan di pinggir sungai

yang di mana tambang ini membuat lubang dengan kedalaman kisaran 8-25

m. tergantung patokan tanahnya, apa bika ketemu nafal maka akan membuat

lobang kepinggir biasa di sebut masyarakat nyarung. Anggota pekerja

kisaran 7-12 orang, tergantung dari pendapatan tambang tersebut, apa bila

tambang itu bnyak emasnya maka lebih bnyak pekerjanya.

Tambang nyarung ini zaman dulu untuk galinya menggunakan linggis

dan pahatan. Zaman sekarang memakai bor, udah menggunakan mesin.

Dulu membawa bansal keluar di Tarik menggunakan tangan, tenaga

manusia. Sekarang udah menggunakan mesin untuk menarik bansal, atau

8 Hasil Wawancara Dengan Pendana Tambang Emas, Akhmad Sauri ( pada 20 September 2019)

Page 18: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

mesin motor. Tambang ini bnyak menggunakam mesin seperti jenset,

power, mesin sedot, bor, dan mesin motor. Semua mesin di tanggung oleh

bos/pendana.

Pembagian hasil pendapatan di tambang emas dengan cara nomor,

pekerja masing-masing orang mendapat satu nomor. Pendana mendapatkan

dua nomor, dan pemilik tanah mendapat dua nomor. Selama bekerja

pendana membiayai semua makan dan rokok pekerja. tapi setelah bagi hasil

semua pengeluaran baik itu makanan dan minyak semua dipotong untuk di

bayar ke pendana atau bos, minyak sehari semalam sekitar 50 liter.

Sistem bagi hasil pertambangan emas (PETI) menggunakan

ekskavator pemilik tanah mendapat 20%, sedangkan anggota kerja 10%,

pendana 70%. Pemilik tanah cuman menyediakan lokasi atau tanah yang

mau dibuka tambang emas, anggota hanya pekerja tidak mengeluarkan

modal apapun termasuk tenda tempat tinggal, dan makan. Anggota juga bisa

pinjam uang sebelum bekarja kepada bos atau pendana. Sedangkan bos atau

pendana menyiapkan uang yang cukup banyak untuk merental alat

berat/ekskavator, makanan dan pinjaman untuk anggota pekerja, minyak

solar dan bensin, jenset/listrik, mesin dan mesin dompeng. 9

Tambang emas di desa Durian betakuk yang ikut serta sekitar 70%

penduduk. Dari lansia sampai anak-anak, laki-laki maupun perempuan ikut

serta dalam tambang emas ini. Tapi di tambang emas yang memakai

9 Hasil Wawancara Dengan Pendana Tambang Emas, Akhmad Sauri, ncim ( pada 20

September 2019)

Page 19: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

akskavator pada tahun 2019 yang mengasih lahanya untuk di buka tambang

emas sekitar 25 tempat. Dari satu tempat penduduk asli yang bekerja

sekiatar 3/4 orang satu tempat. Dalam satu tempat pekerja 6/7 orang. Berarti

penduduk asli yang bekerja tetap di tambang emas ini hanya 10% saja. 10

Sewa atau rental alat berat ekskavator sekitar 100/110 juta perbulan.

Dalam sehari menbutuhkan minyak solar untuk alat berat 7/8 galon sehari, 1

galon berisi 35 liter. Untuk mesin dompeng butuh minyak sehari 1 galon

solar/ 35 liter. Sedangkan untuk listrik/ genset membutuhkan 10 liter

minyak bensin. Jadi minyak solar selama 10 hari sekitar 2800 liter. Harga

satu liter minyak solar sampai ke lokasi 7000 X 2800 liter = Rp 19.600.000.

sedangkan untuk listrik membutuhkan 100 liter bensin selama 10 hari.

Harga bensin 8000 X 100=Rp 800.000.

Tabel 1.1

Dana yang di butuhkan selama 1 bulan

No Nama barang Jumlah barang Harga

1 Sewa ekskavator 30 hari Rp 110.000.000

2 Minyak solar 7000 x 8,400 liter Rp 58.800.000

3 Minyak bensin 8000 x 300 liter Rp 2.400.000

10

Hasil Wawancara Dengan Kepala Desa Durian Betakuk, Muhammad Hakim ( 25 september

2019)

Page 20: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

4 Bayar operator 300.000 sehari x 30 Rp 9.000.000

5 Jenset satu unit Rp 2.000.000

6 Mesin robin satu unit Rp 2.700.000

7 Makanan 1 bulan Rp 6.000.000

Jumlah Rp 181.900.000

Sumber : wawancara pendana akhmad sauri tahun 2019

Tambang emas ini biasanya menjual emas atau hasil dari bekerja

selama 10 hari baru di jual atau di hitung pendapatan penjualannya. Jika tidak

ada hasil dalam waktu seminggu biasanya mencari tempat yang baru atau

lokasi lain, yang lebih bagus. Jumlah anggota pekerja berjumlah 8 orang

nntinya 10% dari pendapatan akan di bagikan ke anggota tersebut. 11

Jadi di sini dampak yang akan di timbulkan dari tambang emas ini

adalah pemilik tanah lebih di untungkan, karena tidak mengekuarkan dana

sedikitpun hanya menyediakan lahan, dan lahan tersebut nantinya bisa di olah

lagi menjadi kolam ikan, kebun sawit, sawah, dan lain-lain. Sedangkan

pendana harus tau selama bekerja seminggu tidak ada dapat sama sekali akan

mengalami kerugian yang besar dan harus secepatnya mecari lokasi yang

lebih srategis jika dalam satu bulan mendapat pendapatan di bawah 180 juta

maka pendana rugi. Walau pendana mendapatkan 70% dari pendapatan, tapi

resiko kerugian sangat besar dan bisa membuar pendana rugi dan bangkrut.

Dalam tambang emas, banyak masyarakat yang tidak ada pekerjaan

maupun penghasilan yang sedikit dari kebun, kebanyakan mencoba

keberuntungan pergi mendulang ditempat tambang emas dan bisa meminta

11 Hasil Wawancara Dengan Pendana Tambang Emas, Akhmad Sauri ( 20 September 2019)

Page 21: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

bansal ke operator yang bekerja. Tidak kurang yang mendulang di tempat

tambang emas yang pendapatan 1 kg perbulan sekitar 30 orang, biasanya

pendulang ini tidak kurang sehari 50 ribu, tergantung nasib mereka bisa

lebih.12

Sistem bagi hasil pada penambang emas dari pandangan ekonomi

syari‟ah memakai akad musyarakah:

1. Musyarakah

Menurut Antonio Musyarakah adalah akad kerja sama antara dua

pihak atau lebih untuk suatu tertentu dimana masing-masing pihak

memberikan kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan

resiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan. Manan

mengatakan musyarakah adalah hubungan kemitraan antara perusahaan

dengan konsumen untuk suatu masa terbatas pada suatu proyek baik

perusahaan maupun konsumen memasukkan modal dalam perbandingan

yang berbeda dan menyetujui suatu keuntungan yang ditetapkan

sebelumnya, lebih lanjut Manan mengatakan bahwa sistem ini juga

didasarkan atas prinsip untuk mengurangi kemungkinan partisipasi yang

menjerumus kepada kemitraan akhir oleh konsumen dengan diberikannya

hak pada perusahaan pada mitra usaha untuk membayar kembali saham

perusahaan secara sekaligus ataupun berangsur-angsur dari sebagian

12

Hasil Wawan Cara Dengan Pendana Tambang Emas, Akhmad Sauri ( pada 20 September

2019)

Page 22: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

pendapatan bersih operasinya.13

Berdaskan penjelasan tentang musyarakah

terdapat ayat al-quran yang terkait:

ضعب لع مهضعب غبيل ءآطلخال ها مزيثك نإو ها جعو لإ كتجعو الؤسب كملظ ذقل الق

بوأا وعاكر زخ، وهبر زفغتاسف هىتا فموأ دواود هظو ما هم ليلقو تحلالص ىالمعو ىاىما هيذا اللإ

Artinya: Dia (Daud) berkata .”sesungguhnya dia telah berbuat zalim

kepada mu dengan meminta kambingmu itu (ditambahkan)

kepada kambingnya. Memang banyak diantara orang-orang yang

bersekutu itu berbuat zalim kepada yang lain, kecuali orang-

orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan.” Dan hanya

sedikitlah mereka begitu.” Dan Daud menduga bahwa kami

mengujinya.” Maka dia memohon ampunan kepada Tuhannya

lalu menyungkur sujud dan bertobat. 14

Musyarakah adalah mencampurkan salah satu dari macam harta

dengan harta lainnya sehingga tidak dapat dibedakan di antara akad

kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu di mana

masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan kesepakatan

bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai dengan

kesepakatan15

.

Melihat dampak yang ditimbulkan dari tambang emas ini peneliti

tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang dampak sistem bagi hasil pada

tambang emas di Desa Durian Betakuk, Kec. Renah pembarap, Kab.

Merangin. Maka penelitian ini berusaha kajian terhadap dampak sistem bagi

hasil pada tambang emas di Desa Durian Betakuk Kec. Renah Pembarap,

Kab. Merangin. penulis mengambil judul: “Dampak Sistem Bagi Hasil

13

M. Syafi‟I Antonio, Bank Syariah Suatu Pengenalan Umum, (Jakarta: Tazkia Institut,

1999), hal. 128 14

Q.S Shad : (38) ayat 24 15

M. Syafi‟I Antonio, Bank Syariah Suatu Pengenalan Umum, (Jakarta: Tazkia Institut,

1999), hal. 129

Page 23: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

pada Penambang Emas (Studi Kasus Desa Durian Betakuk, Kec.

Renah Pembarap, Kab. Merangin)”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka pertanyaan penelitian yang

dapat diajukan adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana implementasi sistem penambangan emas?

2. Bagaimana dampak sistem bagi hasil dengan pemodal pada penambang

emas?

3. bagaimana kendala yang di hadapi dalam penerapan dampak sistem bagi

hasil?

4. Bagaimana solusi yang diberikan oleh pemerintah terhadap penambang

emas?

C. Batasan Masalah

Supaya penelitian ini terarah dan mencapai sasaran yang di inginkan

dalam penulisan kripsi ini, maka penulis membatasi permasalahan ini pada

hai-hal yang hanya berkaitan dengan dampak sistem bagi hasil dan pandangan

hukum ekonomi Islam mengenai tambang emas pada Desa durian betakuk,

Kec. Renah pembarap, Kab. Merangin.

D. Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah

sebagai berikut :

Page 24: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

1. Untuk mengetahui dampak sistem bagi hasil pada penambang emas

sesuai dengan kaidah sistem bagi hasil yang benar?

2. Untuk mengetahui kendala yang di hadapi penambang emas dalam

penerapan dampak sistem bagi hasil?

E. Manfaat penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Manfaat bagi penelitian

Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan kontribusi

dalam menambah wawasan serta sebagai salah saturujukan untuk

meneliti lebih lanjut dari sisi dan masalah penelitian yang sama dalam

konteks yang berbeda kedepannya.

2. Manfaat bagi akademik

Untuk pihak akademisi khususnya jurusan ekonomi syariah

berguna sebagai literature bagu peneliti selanjunya yang akan

mengadakan penelitian yang sama. Hasil penelitian ini diharapkan

dapat berguna bagi seluruh mahasiswa untuk meningkatkan

pengetahuan mahasiswa.

3. Bagi masyarakat umum

Diharapkan penelitian ini menjadi sumber informasi dan

pengetahuan bagi masyarakat luas bahwa dampak pembagian hasil

dari tambang emas ini sudah memakai hukum ekonomi I slam dan

masyarakat gak ragu lagi dalam bekerja atau buka sendiri tempat

tambang emas.

Page 25: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

F. Kajian Teori

1. Pengertian Dampak

Dampak menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah benturan,

pengaruh yang mendatangkan akibat baik positif maupun negatif. Pengaruh

adalah daya yang ada dan timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut

membentuk kepercayaan atau perbuatan seseorang. Pengaruh adalah suatu

keadaan dimana ada hubungan timbal balik atau hubungan sebab akibat

antara apa yang mempengaruhi dengan apa yang dipengaruhi.

Dampak secara sederhana bisa diartikan sebagai pengaruh atau akibat.

Dalam setiap keputusan yang diambil seorang atau biasanya mempunyai

dampak tersendiri baik dampak positif maupun negatif. Dampak juga

merupakan proses lanjutan dari sebuah pelaksanaan pengawasan internal.

Dampak secara sederhana bisa diartikan sebagai pengaruh atau akibat.

Menurut Scott dan Mitchell dampak merupakan suatu transaksi sosial

dimana seorang atau kelompok orang digerakkan oleh seseorang atau

kelompok orang yang lainnya untuk melakukan kegiatan sesuai dengan

harapan.16

2. Pengertian System

Sistem menurut Mulyadi adalah sebagai berikut : “sekelompok dua

atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan (subsistem-subsistem

yang bersatu untuk mencapai tujuan bersama)”. Sistem menurut Winarno

adalah sebagai berikut : “sekumpulan komponen yang saling bekerja sama

16

Bambang Tri Kurnianto, pengembangan lingkar wills, dampak, sosial ekonomi

(Tulungagung, 2017) hal . 61

Page 26: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

untuk mencapai tujuan tertentu”. Sistem menurut Mcleod yang kutip oleh

Machmud adalah sebagai berikut : “A sistem is a group of elements that are

integrated with the common porpose of achieving an objective”. Sistem

adalah sekolompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama

untuk mencapai suatu tujuan. 17

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

“sistem adalah kumpulan komponen atau subsistem yang saling terkait dan

bekerjamasama untuk mencapai suatu tujuan”.

Ludwig von bartalanfy. Sistem merupakan seperangkat unsur yang

saling terikat dalam suatu antrelasi diantara unsur-unsur tersebut dengan

lingkungan. Anatol raporot. Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan

perangkat hubungan satu sama lain. L. Ackof. Sistem adalah setiap kesatuan

secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan

saling tergantung satu sama lainnya.

a. Syarat-syarat Sistem

1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan tujuan.

2. Elemen sistem harus menpunyai rencana yang di tetapkan

3. Adanya hubungan diantara elemen sistem.

4. Unsur dasar dari proses (arus imformasi, energi dan material) lebih

penting daripada elemen sistem.

17 Jogiyanto, Analisis dan Disain Sistem Informasi, ANDI OFFSET (Yogyakarta, 1990) hlm 1

Page 27: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

5. Tujuan organisasi lebih penting daripada tujuan elemen.18

b. Secara garis besar, sistem dapat dibagi 2 :

1. Sistem Fisik (Physical system)

Kumpulan elemen-elemen / unsur-unsur yang saling berinteraksi

satu sama lain secara fisik serta dapat diidentifikasikan seacar nyata

tujuan-tujuannya.

Contoh :

Sistem transportasi, elemen : tugas, mesin, organisasi yang

menjalankan trasnportasi.

Sistem komputer, elemen : peralatan yang berpungsi bersama-

sama untuk menjalankan pengolahan data.

2. Sistem Abstrak (Abstract System)

Sistem yang dibentuk akibat terselengaranya ketergantungan ide,

dan tidak dapat diidentifikasikan secara nyata, tetapi dapat diuraikan

elemen-elemennya.

Contoh :

Sistem teologi, hubungan manusia dengan tuhan.19

a. Karakteristik Sistem

1. Organisasi adalah Mencakup struktur dan fungsi organisasi.

2. Interaksi adalah Saling keterhubungan antara bagian yang satu

dengan lainnya.

18

Ibid. hlm 2 19

Ibid. hlm 3

Page 28: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

3. Interdependensi adalah Bagian yang satu mempunyai

ketergantungan dengan bagian yang lainnya.

4. Integritas adalah Suatu keterpaduan antara subsistem-subsistem

untuk mencapai tujuan.

5. Main Objection (Tujuan Utama) adalah Pemusatan tujuan yang

sama dari masing-masing subsistem.20

b. Klasifikasi Sistem

1. Deterministik Siytem adalah Sistem dimana operasi-operasi

(input/output) yang terjadi didalamnya dapat ditentukan/

diketahui dengan pasti. Contoh:Program komputer, melaksanakan

secara tepat sesuai dengan rangkaianinstruksinya. Dan sistem

pengajiannya.

2. Probalistik Siytem adalah Sistem yang input dan prosesnya dapat

didefinisikan, tetapi output yangm dihasilkan tidak dapat

ditentukan dengan pasti; (selalu ada sedikit kesalahan /

penyimpangan terhadap ramalan jalannya sistem). Contoh :Sistem

penilaian ujian dan Sistem pemasaran.

3. Open siytem adalah Sistem yang mengalami pertukaran energi,

materi atau informasi denganlingkungannya. Sistem ini

cenderung memiliki sifat adaptasi, dapat menyesuaikan diri

dengan lingkungannya sehingga dapat meneruskan eksistensinya.

Contoh: Sistem keorganisasian memiliki kemampuan adaptasi.

20

Ibid. hlm 4

Page 29: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

(Bisnis dalam menghadapi persaingan dari pasar yang berubah.

Perusahaan yang tidak dapat menyesuaikan diri akan tersingkir) 21

4. Closed system. Adalah sistem fisik di mana proses yang terjadi

tidak mengalami pertukaran materi, energy atau informasi dengan

lingkungan di luar sistem tersebut. Contoh: reaksi kimia dalam

tabung berisolasi dan tertutup.

5. Relatively closed siytem adalah sistem yang tertutup tetapi tidak

tertutup sama sekali untuk menerima pengaruhpengaruh lain.

Sistem ini dalam operasinya dapat menerima pengaruh dari luar

yang sudah didefinisikan dalam batas-batas tertentu . Contoh

:sistem komputer. (sistem ini hanya menerima masukan yang

telah ditentukan sebelumnya, mengolahnya dan memberikan

keluaran yang juga telah ditentukan sebelumnya, tidak

terpengaruh oleh gejolak di luar sistem).

6. Artificial siytem adalah sistem yang meniru kejadian dalam alam.

Sistem ini dibentuk berdasarkan kejadian di alam di mana

manusia tidak mampu melakukannya. Dengan kata lain tiruan

yang ada di alam. contoh : sistem ai, yaitu program komputer

yang mampu membuat komputer seolah-olah berpikir, sistem

robotika dan aringan neutral network.

21 Ibid. Hlm 5

Page 30: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

7. Natural siytem adalah sistem yang dibentuk dari kejadian dalam

alam. Contoh : laut, pantai, atmosfer, tata surya dan lain-

lainnya.22

8. Manned siytem adalah sistem penjelasan tingkah laku yang

meliputi keikut sertaan manusia. Sistem ini dapat digambarkan

dalam cara-cara sebagai berikut :

Sistem manusia-manusia adalah sistem yang menitik beratkan

hubungan antar manusia.

Sistem manusia-mesin adalah sistem yang mengikutsertakan

mesin untuk suatu tujuan.

sistem mesin-mesin adalah sistem yang otomatis di mana

manusia mempunyai tugas untuk memulai dan mengakhiri

sistem, sementara itu manusia dilibatkan juga untuk memonitor

sistem. Mesin berinteraksi dengan mesin untuk melakukan

beberapa aktifitas. Pengotomatisan ini menjadikan bertambah

pentingnya konsep organisasi, dimana manusia dibebaskan

dari tugas-tugas rutin atau tugas-tugas fisik yang berat.

Perancang sistem lebih banyak menggunakan metode "

relatively closed dan deterministik sistem ", karena sistem ini dalam

pengerjaannya lebih mudah meramalkan hasil yang akan diperoleh dan

lebih mudah diatur dan diawasi. Contoh : pada bidang sistem informasi,

faktor komputer dan program computer biasanya "relatively closed dan

22 Ibid. Hlm 6

Page 31: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

deterministik", tetapi faktor manusia sebagai pengelolanya adalah "

open dan probabilistik sistem ".23

c. Metode siytem

1. Blackbok Approach

Suatu sistem dimana input outputnya dapat didefenisikan

tetapi proposesnya tidak diketahui atai tidak terdefenisi. Metode ini

hanya dapat dimengerti oleh pihak dalam (yang menangani)

sedangkan pihak luar mengetahui masukan dan hasilnya. Sistem ini

terdapat pada subsistem tingkat terendah.

2. Analityc siytem

Suatu metode yang mencoba untuk melihat hubungan seluruh

masalah untuk menyelidiki kesistematisan tujuan dari sistem yang

tidak efektif dan evaluasi pilihan dalam bentuk ketidak efektifan dan

biaya.

Dalam metode ini beberapa langkah diberikan seperti di bawah ini :

a. Menentukan identitas dari sistem.

Sistem apa yang diterapkan

Batasannya

Apa yang dilaksanakan sistem tersebut.

b. Menentukan tujuan dari sistem

Output yang dihasilkan dari isi sistem

23 Ibid. Hlm 7

Page 32: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

Fungsi dan tujuan yang diminta untuk mencoba

menanggulangi lingkungan.

c. Bagian-bagian apa saja yang trdapat dalam sistem dan apa

tujuan dari masing-masing bagian tersebut.

Tujuan masing-masing bagian sistem harus jelas

Cara apa yang digunakan subsistem untuk berhubungan

dengan subsistem lainnya24

d. Bagaimana bagian-bagian yang ada dalam sistem itu saling

berhubungan menjadi satu kesatuan.

3. Pengertian Bagi Basil

Bagi hasil menurut terminologi asing (bahasa Inggris) dikenal

dengan profit sharing. Profit dalam kaus ekonomi diartikan pembagian

laba. Secara defenisi profit sharing diartikan “distribusi beberapa bagian

dari laba pada pegawai dari suatu perusahaan. Menurut Antonio, bagi hasil

adalah suatu sistem pengolahan dana dalam perekonomian islam yakni

pembagian hasil usaha antara pemilik modal (shahibul maal) dan

pengolola (mudharib).

Secara umum prinsip bagi hasil dalam ekonomi syariah dapat

dilakukan dalam empat akad utama yaitu, al Musyarakah, al Mudharabah,

al Muzara’ah, dan musaqolah. Walaupun demikian prinsip yang paling

banyak dipakai adalah al musyarakah dan al mudharabah, sedangkan al

24 Ibid. Hlm 8

Page 33: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

muzara‟ah dan al musqalah dipergunakan khusus untuk plantation

financing (pembiayaan pertanian untuk beberapa bank islam). 25

Sistem bagi hasil merupakan sistem di mana dilakukannya

perjanjian atau ikatan bersama di dalam usaha tersebut diperjanjikan

adanya pembagian hasil atas keuntungan yang akan didapat antara kedua

belah pihak atau lebih. Bagi hasil dalam sistem koperasi syari‟ah

merupakan ciri khusus yang ditawarkan kepada masyarakat, dan didalam

aturan syari‟ah yang berkaitan dengan pembagian hasil usaha harus

ditentukan terlebih dahulu pada awal terjadinya kontrak (akad). Besarnya

penentuan porsi bagi hasil antara kedua belah pihak ditentukan sesuai

kesepakatan bersama, dan harus terjadi dengan adanya kerelaan (An-

Tarodhin) di masing-masing pihak tanpa adanya unsur paksaan.26

a. Konsep Bagi Hasil

Konsep bagi hasil ini sangat berbeda sekali dengan konsep bunga

yang diterapkan oleh sistem ekonomi konvensional. Dalam ekonomi

syari‟ah, konsep bagi hasil dapat dijabarkan sebagai berikut.

1. Pemilik dana menanamkan dananya melalui institusi keuangan yang

bertindak sebagai pengelola dana.

25

Syafi‟I Antonio, Bank Syariah Teori dan Praktek (Jakarta, Gema Insani, 2001) hal. 90 26 M. Syafi‟I Antonio, Bank Syariah Suatu Pengenalan Umum, (Jakarta:Tazkia Institut, 1999),

hal. 129

Page 34: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

2. Pengelola mengelola dana-dana tersebut dalam sistem yang dikenal

dengan sistem pool of fund (penghimpun dana), selanjutnya

pengelola akan menginvestasikan dana-dana tersebut kedalam

proyek atau usahausaha yang layak dan menguntungkan serta

memenuhi semua aspek syari‟ah.

3. Kedua belah pihak membuat keepakatan (akad) yang berisi ruang

lingkup kerjasama, jumlah nominal dana, dan jangka

waktuberlakunya kesepakatan tersebut.

4. Sumber dana terdiri dari :

1) Simpanan : tabungan dan simpanan berjangka.

2) Modal : simpanan pokok, simpanan wajib, dana lain-lain.

3) Hutang pihak lain. 27

b. Jenis-jenis Akad Bagi Hasil

Bentuk-bentuk kerjasama bagi hasil dalam ekonomi syari‟ah secara

umum dapat dilakukan dalam empat akad, yaitu Musyarakah,

Mudharabah, Muzara’ah, dan Musaqah. Namun, pada penerapannya

prinsip yang digunakan pada sistem bagi hasil, pada umunya

menggunakan kontrak kerjasama pada akad Musyarakah dan

Mudharabah.

1. Musyarakah (Joint Venture prifit & loss sharing)

27

Muhammad Syafi‟I Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani,

2011), hal. 90

Page 35: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

Menurut Antonio Musyarakah adalah akad kerja sama antara dua

pihak atau lebih untuk suatu tertentu dimana masing-masing pihak

memberikan kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan

resiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan. Manan

mengatakan musyarakah adalah hubungan kemitraan antara perusahaan

dengan konsumen untuk suatu masa terbatas pada suatu proyek baik

perusahaan maupun konsumen memasukkan modal dalam perbandingan

yang berbeda dan menyetujui suatu keuntungan yang ditetapkan

sebelumnya, lebih lanjut Manan mengatakan bahwa sistem ini juga

didasarkan atas prinsip untuk mengurangi kemungkinan partisipasi yang

menjerumus kepada kemitraan akhir oleh konsumen dengan diberikannya

hak pada perusahaan pada mitra usaha untuk membayar kembali saham

perusahaan secara sekaligus ataupun berangsur-angsur dari sebagian

pendapatan bersih operasinya.

Musyarakah adalah mencampurkan salah satu dari macam harta

dengan harta lainnya sehingga tidak dapat dibedakan di antara akad

kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu di mana

masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan kesepakatan

bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai dengan

kesepakatan. 28

2. Mudharabah (Trustee Profit Sharing)

28

Warkum Sumitro, Asas-asas Perbankan Islam dan Lembaga-lembaga Terkait. (Jakarta: PT.

Grafindo Persada,2004) hal. 32

Page 36: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

Mudharabah termasuk salah satu bentuk akad syirkah

(perkongsian). Istilah lain mudharabah digunakan oleh orang irak,

sedangkan orang Hijaz menyebutnya dengan istilah qiradh. Dengan

demikian, mudharabah dan qiradh adalah istilah maksud yang sama.

Mudharabah termasuk juga perjanjian antara pemilik modal (uang

dan barang) dengan pengusaha dimana pemilik modal bersedia

membiayai sepenuhnya suatu usaha atau proyek dan pengusaha setuju

untuk mengelolaproyek tersebut dengan bagi hasil sesuai dengan

perjanjian.

Disamping itu mudharabah juga berarti suatu pernyataan yang

mengandung pengertian bahwa seseorang memberi modal niaga kepada

orang lain agar modal itu diniagakan dengan perjanjan keuntungannya

dibagi antara dua belah pihak sesuai perjanjian, sedang kerugian

ditanggung oleh pemilik modal.

Oleh karena itu ada beberapa rukun dan syarat dalam pembiayaan

mudharabah yang harus diperhatikan yaitu :

1) Pelaku (pemilik modal maupun pelaksana usaha)

Akad mudharabah, harus ada minimal dua pelaku. Pihak

pertama bertindak sebagai pemilik modal (shahibul maal), pihak

kedua sebagai pelaksana usaha (mudharib). Syarat keduanya adalah

pemodal dan pengelola harus mampu melakukan transaksi dan sah

secara hukum.

2) Objek Mudharabah (modal dan kerja)

Page 37: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

Objek merupakan konsekuensi yang logis dari tindakan yang

dilakukan oleh para pelaku. Pemilik modal menyerahkan modalnya

sebagai objek mudharabah, sedangkan pelaksana usaha menyerahkan

kerjanya sebagai objek mudharabah. Modal yang diserahkan

berbentuk keahlian, ketrampilan, selling skill dan lain-lain.29

3) Persetujuan kedua belah pihak (ijab-qabul)

“Persetujuan kedua belah pihak merupakan konsekuensi dari

prinsip „an-araadhim minkum (sama-sama rela)” (Q.S. An-Nisa ayat

29). Kedua belah pihak harus secara rela bersepakat untuk

mengikatkan diri dalam akad mudharabah. Si pemilik dana setuju

dengan perannya untuk mengkontribusikan dana dan si pelaksana

usaha pun setuju dengan perannya untuk mengkontribusikan kerja.

Syaratnya adalah melafazkan ijab dari yang punya modal dan qabul

dari yang menjalankannya.

4) Nisbah keuntungan

Nisbah adalah rukun yang khas dalam akad mudharabah, yang

tidak ada dalam akad jual beli. Nisbah ini mencerminkan imbalan yng

berhak diterima oleh kedua belah pihak yang bermudharabah.

Mudharib mendapatkan imbalan atas kerjanya, sedangkan shahib

almaal mendapat imbalan atas penyertaan modaknya. Nisbah

29 Muhammad, Manajemen Bank Syariah, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2002) hal. 101

Page 38: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

keuntungan inilah yang akan mencegah terjadinya perselisihan antara

kedua belah pihak mngenai cara pembagian keuntungan. 30

3. Sistem Bagi Hasil Menurut Ekonomi Syari’ah

1. Pendekatan profit sharing (bagi laba)

Profit sharing menurut etimologi Indonesia adalah bagi

keuntungan. Dalam kamus ekonomi diartikan pembagian laba. Profit

secara istilah adalah perbedaan yang timbul ketika total pendapatan

suatu perusahaan lebih besar dari biaya total.

Di dalam istilah lain profit sharing adalah perhitungan bagi hasil

didasarkan kepada hasil bersih dari total pendapatan setelah dikurangi

biaya-biaya yag dikeluarkan untuk memperoleh pendapata tersebut.

2. Pendekatan revenue sharing (bagi pendapatan)

Revenue (pendapatan) dalam kamus ekonomi adalah hasil uang

yag diterima oleh suatu perusahaan dari penjualan barang-barang

(goods) dan jasa (services) yang dihasilkan dari pendapatan penjualan

(sales revenue).

Dalam arti lain revenue merupakan besaran yang mengacu pada

perkalian antara jumlah out put yang dihasilkan dari kegiatan produksi

dikalikan dengan harga barang atau jasa dari suatu produksi tersebut. 31

Perhitungan menurut pendapatan ini adalah perhitungan laba

didasarkan pada pendapatan yang diperoleh dari pengelola dana, yaitu

30

Ibid. Hlm, 102 31

Cristoper Pass dan Bryan lowes, kamus Lengkap Ekonomi, (Edisi ke-2. Jakarta:Erlangga,

1994) hal. 583

Page 39: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

pendapatan usaha sebelum dikurangi dengan biaya usaha untuk

memperoleh pendapat tersebut.

Prinsip revenue sharing diterapkan berdasarkan pendapat dari

syafi‟I yang mengataka bahwa mudharib tidak boleh menggunakan

harta mudharabah sebagai biaya, baik di dalam keadaan menetap

maupun berpergian (diperjalanan) karena mudharib telah mendapatkan

bagian keuntungan maka ia tidak berhak mendapatkan sesuatu (nafkah)

dari harta itu yang pada akhirnya ia akan mendapat yang lebih besar

dari bagian shahibul maal.

Sedangkan untuk profit sharing diterapkan berdasarkan

pendapat Abu hanifah, Malik, yang mengatakan bahwa mudharib dapat

membelanjakan harta mudharabah hanya bila perdagangannya itu

diperjalanan saja baik itu untuk biaya makan, pakaian dan sebagainya.32

Tabel 1.2

Penelitian Terdahulu

No Nama

peneliti

Jurnal penelitian

Metode

Hasil Penelitian

1.

L.G.S. Astiti

and T.

Sugianti

2013

Dampak Penambangan

Emas Tradisional pada

Lingkungan dan Pakan

Ternak di Pulau Lombok.

Kualitatif

Terdapat 26 titik seberan

pengolahan emas secara

tradisoanal yang

bersinggungan langsung

dengan areal persawahan di

Kabupaten Lombok Barat dan

Lombok Tengah.

32

Wiroso,Penghimpun Dana dan Distribusihal.asil Usaha Bank Syariah, (Jakarta: PT.

Grasindo, 2005) hal. 118

Page 40: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

2.

3.

4.

5.

Cucu

Rahayu

2011

Trisnia

anjami 2010

Yayang

aulia 2009

Wira fuji

astuti 2012

Dampak Pengelolaan

Tambang Emas

PT.Cibaliung Sumberdaya

dalam Meningkatkan

Lingkungan Sosial

Ekonomi Masyarakat

Kecamatan Cimanggu

Kabupaten Pandeglang.

Dampak sosial

penambangan emas tampa

izin (PETI) di desa sungai

sorik kecamatan kuantan

hilir seberang kabupaten

kuantan singingi.

Dampak pertambangan

emas illegal di aliran

sungai batanghari

kabupaten dhamasraya

sumatra barat.

Dampak aktivitas

pertambangan emas tanpa

izin terhadap kesejahteraan

rumah tangga gurandil

Kualitatif

Kualitatif

Kualitatif

kualitatif

Hasil pengukuran untuk

parameter-parameter pH,

TSS, sianida, danlogam-

logam tembaga, kadmium

seng, timbal, arsen,nikel,

kromium, dan merkuri.

Tidak dipungkiri bahwa emas

yang membawa berkah

tersendiri bagi masyarakat,

meningkatkan penghasilan

sesaat yang dirasakan

masyarakat di wilayah

penambangan dapat dilihat

dari peningkatannya

kepemilikan sejak tahun 2008

- 2010.

Penambang emas di sungai

batang hari kabupaten

damasraya telah dilindungi

dan diatur PERDA

Kabupaten Dmasraya No 19

tahun 2007 mengenai

pengelolaan dan pengusahaan

pertambangan dan energi.

Mayoritas atau 85 persen dari

penduduk desa pangkal jaya

mempunyai mata pencaharian

sebagai penambang gurandil

atau tikus yang didominasi

oleh laki-laki setengah baya

usia produktif. Akan tetapi

masih ada yang bekerja

sebagai petani atau buruh tani

atau pekerjaan lain seperti

pedagang sayuran, jualan roti.

Dari jurnal di atas dapat di lihat bahwa penelitian terdahulu udah

banyak yang membahas tentang tambang emas, tetapi saya juga meneliti

Page 41: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

tentang tambang emas di mana saya melihat dampak yang ditimbulkan oleh

tambang emas ini sangat besar di mana perekonomian didaerah tersebut naik.

Dari saya meneliti dampak yang di timbulkan bahwa pemilik lahan meningkat

pendapatan perekonomian mereka bisa mencapai 3-4 kali lipat dari

pendapatan sebelum ada tambang emas ini. Dan juga sistem bagi hasil

memakai akad musyarakah dan mudharabah. Masyarakat sekitar juga bisa

mecari napkah disana dengan cara mendulang di tempat tambang emas tampa

di pungut biaya apapun dan bebas kapanpun dan di lokasi manapun.

Page 42: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Desain Penelitian

Berdasarkan dengan judul yang penulis ambil, Kirk dan Miller dalam

Moleong mendefinisikan bahwa ”penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu

dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada

pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan

orang-orang tersebut dalam bahasannya dan dalam peristilahannya. Metode

deskriptif juga dapat didefinisikan sebagai suatu metode dalam meneliti status

sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran,

ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. 33

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, sebagai upaya untuk

memberikan jawaban atas permasalahan yang telah dibentangkan, karena

sifatnya menggunakan penekatan analisis deskriptif. Dengan kata lain penelitian

ini berupaya menggambarkan, menguraikan suatu keadaan yang sedang

berlangsung berdasarkan fakta dan informasi yang diperoleh dari lapangan dan

kemudian dianalisis berdasarkan variable yang satu dengan lainnya sebagai

upaya untuk memberikan solusi tentang menanamkan nilai-nilai keagamaan,

yang dimana lokasi Penelitian ini dilakukan di Desa Durian Betakuk Kecamatan

Renah Pembarap Kab. Merangin.

33 Lexy J Moleong. (2011). Metodelogi Penelitian Kualitatif. (Bandung: Remaja Rosdakarya)

Hlm 3

Page 43: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

Pemilihan metode ini didasarkan atas beberapa pertimbangan. Pertama,

menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan

kenyataan ganda; kedua, metode ini menyajikan secara langsung hakikat

hubungan antara peneliti dengan responden; ketiga, metode ini lebih peka dan

lebih bisa menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan

terhadap pola-pola nilai yang dihadapi. 34

B. Setting dan Subjek Penelitian

1. Setting Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Desa Durian Betakuk Kecamatan

Renah Pembarap Kab. Merangin atas berbagai pertimbangan; banyaknya

fenomena-fenomena yang terjadi pada penambangan emas baik itu dari segi

pembagian hasil yang terkait mengenai pemilik tanah, pemodal, dan

anggota pekerja.

2. Subjek Penelitian

Atas berbagai pertimbangan sebagaimana dikemukakan di atas maka

yang akan dijadikan sebagai informan di dapat dengan wawancara atau

Purposive sampling dengan 20 orang, 80% penduduk lokal, 20% pendatang/

luar. Menyakan tentang penambangan emas (Subjek penelitian) ini adalah:

Pendana, Pemilik Tanah, Anggota, Tokoh Masyarakat dan Buruh di Desa

Durian Betakuk Kecamatan Renah Pembarap Kab. Merangin.

34

Ibid. hal 5

Page 44: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung

dari sumber utama melalui observasi dan wawancara di lapangan. Sedangkan

data sekunder yaitu data yang diperoleh dari bacaan literatur-literatur serta

sumber-sumber lain yang berhubungan dengan penelitian ini, dengan kata

lain data sekunder dapat diperoleh dari sumber kedua berupa dokumentasi

serta peristiwa yang bersifat lisan atau tulisan. Data sekunder ini digunakan

sebagai data pelengkap atau data pendukung dari data primer.

a. Data Primer

Data primer adalah data pokok yang diperlukan dalam penelitian,

yang diperoleh secara langsung dari sumber ataupun dari lokasi objek

penelitian, atau keseluruhan data hasil penelitian yang diperoleh di

lapangan.35

Yakni data yang diperoleh secara langsung melalui wawancara

dan pengamatan (observasi) dengan pendana, Kades, pemilik tanah,

anggota pekerja, dan tokoh masyarakat terhadap perkembangan

permasalahan penambangan emas di Desa Durian Betakuk Kecamatan

Renah Pembarap Kab. Merangin.

35 Tim Penyususn Skripsi, Pedoman Penulis Skripsi : Fakultas Syariah, (jambi IAIN STS Jambi,

2012 ,cetakan kedua), hlm. 34.

Page 45: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data atau sejumlah keterangan yang

diperoleh secara tidak langsung atau melalui sumber perantara. Data ini

diperoleh dengan mengutip dari sumber lain, sehingga tidak bersifat

autentik, karena sudah diperoleh dari tangan kedua, ketiga dan

seterusnya.36

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui

dokumentasi yang meliputi profil sekolah dan struktur organisasi di Desa

Durian Betakuk Kecamatan Renah Pembarap Kab. Merangin.

2. Sumber Data

Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek

darimana data diperoleh. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto, yang

dimaksud dengan sumber data adalah subyek darimana data-data diperoleh.

Sumber data yaitu berbentuk perkataan maupun tindakan, yang didapat

melalui wawancara. Sumber data peristiwa (situasi) yang didapat melalui

observasi. Dan sumber data dari dokumen didapat dari instansi terkait.

“menurut Lofland sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-

kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan

lain-lain.37

Sumber data di sini merupakan subjek dari mana data dapat diperoleh

yaitu :

36

Ibid, hlm. 34. 37 Jam‟am Satori, Aan Komariah. (2009). Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Hlm 105

Page 46: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

a. Sumber data berupa manusia, yakni Pendana, anggota, dan buruh

b. Sumber data berupa suasana, dan kondisi di Desa Durian Betakuk

Kecamatan Renah Pembarap Kab. Merangin,

c. Sumber data berupa dokumentasi, berupa foto kegiatan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang ditempuh untuk

mendapatkan data/fakta yang terjadi pada subjek penelitian untuk memperoleh

data yang valid. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan

melalui metode observasi, wawancara, dokumentasi.

1. Metode Observasi

Teknik pengamatan ini didasarkan atas pengamatan secara langsung,

Metode ini dilakukan dengan jalan terjun langsung kedalam lingkungan

dimana penelitian itu dilakukan disertai dengan pencatatan terhadap hal-hal

yang muncul terkait dengan informasi data yang dibutuhkan.38

Penulis

menggunakan metode ini untuk mengamati secara langsung data yang ada di

lapangan, terutama tentang data penambang emas yang ada di Desa Durian

Betakuk Kecamatan Renah Pembarap Kab. Merangin.

Metode ini digunakan untuk mengungkapkan data yang mana secara

langsung dapat mengamati hal-hal yang berhubungan dengan menerapkan

metode demonstrasi.

Langkah-langkah yang dilakukan:

38 Lexy J Moleong. (2011). Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hlm

125

Page 47: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

a) Mengamati sistem bagi hasil di Desa Durian Betakuk Kecamatan

Renah Pembarap Kab. Merangin,

b) Mengamati bentuk pelaksanaan dan kegiatan sistem bagi hasil di

Desa Durian Betakuk Kecamatan Renah Pembarap Kab. Merangin.

c) Memperhatikan sistem bagi hasil yang diterapkan para pekerja di

Desa Durian Betakuk Kecamatan Renah Pembarap Kab. Merangin.

d) Memperhatikan tanggapan pekerja terhadap permasalahan-

permasalahan yang terjadi di Desa Durian Betakuk Kecamatan

Renah Pembarap Kab. Merangin.

2. Metode Wawancara / interview

“interview atau wawancara adalah suatu bentuk komunikasi

verbal semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi”.39

Metode wawancara ini penulis lakukan untuk mengambil data, dengan

mengadakan tanya jawab secara langsung dengan responden dan

mendengarkan langsung serta mencatat dengan teliti apa yang

diterangkan oleh responden, Metode ini digunakan untuk memperoleh

data atau informasi dari beberapa sumber data yang bersangkutan yaitu

pendana, anggota, buruh. Sebelum penulis melalukan wawancara,

penulis sudah mempersiapkan seperangkat pertanyaan yang berkaitan

dengan penelitian.

Adapun datanya meliputi:

39

Nasution. (2006). Metode Research Penelitian Ilmiah, Jakarta: Bumi Askara. Hlm 113

Page 48: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

a) Metode yang digunakan dalam bentuk pelaksanaan dan

kegiatan dalam menerapkan bagi hasil yang terkait hukum

Islam di Desa Durian Betakuk Kecamatan Renah Pembarap

Kab. Merangin.

b) Cara yang digunakan di dalam upaya-upaya pendana, anggota,

buruh dalam menerapkan sistem bagi hasil yang terkait hukum

Islam di Desa Durian Betakuk Kecamatan Renah Pembarap

Kab. Merangin.

c) Sejauh mana pencapaian yang diperoleh dari bentuk sistem

bagi hasil yang terkait hukum Islam yang digunakan.

Interview ditinjau dari segi pelaksanaannya, maka dibedakan menjadi:

a. Interview bebas (inguided interview) dimana pewancara bebas

menanyakan apa saja, tetapi juga mengingat akan data apa yang

akan dikumpulkan.

b. Interview terpimpin (guided interview) yaitu interview yang

dilakukan oleh pewawancara dengan membawa sederetan

pertanyaan lengkap dan terperinci seperti, yang dimaksud dalam

interview terstruktur.

c. Interview bebas terpimpin yaitu kombinasi antara interview bebas

dan interview terpimpin.40

40 Suharsimi Arikunto 2002. Interview Artikel. hlm 132

Page 49: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

3. Metode Dokumentasi

Metode Dokumentasi adalah suatu cara mencari data terhadap hal-

hal seluk beluk penelitian baik berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,

prasasti, majalah, agenda dan lain sebagainya. Data tersebut antara lain :

1) Historis dan geografis

2) Struktur Organisasi

3) Keadaan sarana dan prasarana.41

E. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini yang akan di analisis adalah melalui pendekatan

kualitatif dengan menggunakan cara deduktif. Deduktif adalah suatu proses

berfikir dengan mengemukakan permasalahan yang bersifat umum kemudian

dibahas kepada permasalahan yang bersifat khusus. Analisis data meliputi :

1. Reduksi Data

“Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang

tersedia dari dri berbagai sumber yaitu dari wawancara, observasi, dan

dokumentasi”. Setelah dibaca, dipelajari, maka langkah selanjutnya adalah

reduksi data.

Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan, perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan, dan tranformasi data-data kasar yang muncul

41 Sugiono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Hlm

138

Page 50: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

dari catatan-catatan yang tertulis di lapangan. Reduksi data dilakukan selama

penelitian berlangsung.42

2. Penyajian data

Setelah melalui reduksi data langkah selanjutnya dalam analisa data

adalah penyajian data atau sekumpulan informasi yang memungkinkan

peneliti melalukan penarikan kesimpulan.

3. Verifikasi / penarikan kesimpulan

Setelah data terkumpul direduksi yang selanjutnya disajikan. Maka

langkah terakhir dalam penganalisa data adalah menarik kesimpulan atau

verifikasi dan analisanya menggunakan analisa model interaktif, artinya

analisa ini dilakukan dalam bentuk interaktif dari ketiga komponen utama

tersebut.

F. Uji Keterpercayaan Data (Trushwortnines)

Untuk menetapkan keterpercayaan data, maka diperlukan tehnik

pemeriksaan. Pelaksanaan pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria

tertentu, ada beberapa tehnik yang digunakan dalam pengecekan keabsahan

temuan, diantaranya :

1. Perpanjang keikutsertaan

Perpanjang keikutsertaan dalam artian memperpanjang waktu di

lapangan sehingga kejenuhan pengumpilan data tercapai. Jika hal ini

dilakukan maka membatasi membatasi gangguan dari dampak peneliti pada

konteks, membatasi kekeliruan peneliti, dan mengkonpensasikan pengaruh

42 Jam‟am Satori, Aan Komariah. (2009). Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta hal

219

Page 51: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

dari kejadian atau peristiwa yang memiliki pengaruh sesaat. Perpanjangan

waktu di lapangan akan memungkinkan penungkatan derajat kepercayaan

data yang dikumpul.43

2. Ketekunan Pengamatan

Ketekunan dalam pengamatan berarti menemukan ciri-ciri dan unsur-

unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang

sedang dicari dan kemudian memusatkan diri terhadap hal-hal tersebut secara

rinci berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang menonjol.44

Hal ini

diharapkan dapat mengurangi distorsi data yang timbul akibat peneliti

terburu-buru dalam menilai suatu persoalaan, ataupun kesalahan responden

yang vtidak benar dalam memberikan informasi.

3. Triangulasi

Trianggulasi merupakan teknik pemerikasaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu diluar data pokok. Untuk keperluan pengecekan atau

sebagai pembanding terhadap data itu, terdapat empat macam teknik

pemerikasaan menggunakan sumber, metode, penyidik, dan teori.45

Hal ini dapat dicapai dengan jalan:

a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara

43 Sugiono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Hlm

219 44 Ibid. hlm 99 45 Lexy J Moleong. (2011). Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya hlm

178

Page 52: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

b. Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa

yang dikatakannya secara pribadi

c. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian

dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu

d. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai

pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, dan orang

berpendidikan.

e. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan.

Page 53: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

G. Sistematika Penulisan

BAB I : Bab pendahuluan berisi latar belakang masalah, rumusan masalah,

batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka teori, tinjauan

pustaka dan kerangka pemikir.

BAB II : Berisi metode penelitian yang mencakup, pendekatan penelitian,

objek dan waktu penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan

data, teknik analisis data, sistematika penulisan.

BAB III : Menjelaskan kondisi dan gambaran umum penambang emas di

Desa Durian Betakuk, Kec. Renah Pembarap, Kab. Merangin.

BAB IV : Pada bab ini menjelaskan tentang hasil dan pembahasan

penelitian.,

BAB V : Merupakan bab penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran

serta dilengkapi dengan daftar pustaka, instrument pengumpulan data,

lampiran wawancara, lampiran observasi, dan lampiran dokumentasi serta

biodata peneliti.

Page 54: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Gambaran Umum penelitian

1. Gambaran umum

Desa Durian Betakuk merupakan salah satu Desa di Kecamatan Renah

Pembarap, yang terletak di Jln. Muaro Bantan Km.38, di antara Desa Muara

Panco timur dengan Desa Muaro Bantan. Di bulan September 2019 Desa Durian

Betakuk memiliki 346 KK, dari laki-laki 660 jiwa, dan perempuan 615 Jumlah

penduduk 1284 jiwa, dan memiliki lima dusun di antaranya Dusun Baru Barat,

Dusun Baru Timur, Dusun Pondok Sasak, Dusun Durian Betakuk dan Dusun

Timben.

Agama mayoritas muslim, tetapi 1% kristen. Dari bulan Agustus-

September bertambah jumlah keluarga 37 KK, dari pendatang maupun yang

menikah. Desa Durian Betakuk memiliki 1 Masjid dan 2 Musolla, dan

mempunyai satu SD NEGERI 156/VI Durian Betakuk. pendapatan 80 % di bawah

Rp 3.000.000,.

Kecamatan Renah Pembarap merupakan salah satu dari 24 Kecamatan di

wilayah Kabupaten Merangin. Luas wilayah Kecamatan Renah Pembarap

menurut administrasinya 27,286.00 luas(Ha) dan 3.55% terhadap total

administrasi, dan luas wilayah terbangun 169 luas(Ha) dan 0,62% terhadap luas

administrasi. Kemiringan lereng di Kecamatan Renah Pembarap 8-15% (datar s/d

landai). Wilayah Kecamatan Renah Pembarap umumnya merupakan dataran

Page 55: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

sedang yang terletak pada ketinggian antara 100-500 meter di atas permukaan

laut.46

Berikut adalah data penduduk Kecamatan Renah Pembarap bulan agustus

2019 :

Tabel. 3.1

Jumlah Desa dan penduduk di Kecamatan Renah Pembarap

Tahun 2019

Sumber : Kantor Kecamatan Renah Pembarap Tahun 2019

46 Data kecematan Renah Pembarap Tahun 2016

No

Desa/Kelurahan

KK

Penduduk Akhir

L P L+P

1 Ma. Panco Barat 449 911 819 1730

2 Ma. Panco Timur 385 773 722 1495

3 Talang Segegah 172 331 302 633

4 Durian Batakuk 346 660 615 1284

5 Ma. Bantan 170 340 328 668

6 Parit Uj Tanjung 301 649 622 1271

7 Guguk 348 561 554 1115

8 Markeh 302 603 507 1078

9 Air Batu 636 1262 1171 2433

10 Simpang Parit 248 479 483 962

11 Marus Jaya 228 405 380 785

12 Renah Medan 116 228 217 445

Jumlah 3664 7125 6686 13839

Page 56: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

Gambar 3.1

Peta Kecamatan Renah Pembarap

Tahun 2019

sumber : Puskesmas kecamatan Renah Pembarap Tahun 2019

Gambaran wilayah Kabupaten Merangin memberikan gambaran tentang

kondisi administratif, wilayah kajian SSK, kependudukan dan Kebijakan Tata

Ruang Kabupaten Merangin. Secara geografis, Kabupaten Merangin terletak pada

titik koordinat antara 101032‟39” – 102

038‟35” Bujur Timur dan 1

039‟23” –

2046‟9” Lintang Selatan, dengan luas 7.679Km

2. Dalam mendukung jalannya roda

pemerintahan, pusat pemerintahan Kabupaten Merangin berada di Kota Bangko.

Secara administrasi wilayah Kabupaten Merangin berbatasan dengan:

Sebelah Timur :Berbatasan dengan Kabupaten Sarolangun;

Sebelah Barat :Berbatasan dengan Kabupaten Kerinci;

Page 57: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

Sebelah Utara :Berbatasan dengan Kabupaten Bungo dan Tebo;

Sebelah Selatan :Berbatasan dengan Kabupaten Lebong (Provinsi

Bengkulu)47

Secara Administrasi Pemerintahan, Kabupaten Merangin meliputi 24

wilayah pemerintahan Kecamatan. Untuk, meningkatkan peran pemerintah

kecamatan, pemerintah Kabupaten Merangin juga telah menetapkan kebijakan

peningkatan pelayanan pemerintahan kepada masyarakat melalui penyelenggaraan

pelayanan tingkat desa sebanyak 205 desa dan tingkat kelurahan sebanyak 10

kelurahan. Upaya pemekaran Kecamatan yang juga diiringi dengan pemekaran

desa ini diharapkan mampu memperpendek rentang kendali dan mempercepat

dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat. Jumlah Desa/Kelurahan pada

masing-masing Kecamatan dan jumlah penduduk yang ada dapat dilihat dari tabel

dibawah ini:48

Tabel. 3.2

Luas Perkecamatan serta Jumlah Desa/ Kelurahan di Kabupaten Merangin

Tahun 2018

No. Nama Kecamatan Jumlah

Kelurahan/ Desa

1 Jangkat 11

2 Sungai Tenang 14

3 Muara Siau 17

4 Lembah Masurai 15

5 Tiang Pumpung 6

6 Pamenang 14

7 Pamenang Barat 8

8 Renah Pamenang 4

9 Pamenang Selatan 4

47

Pokja Sanitasi (Kab. Merangin dan BPS), Merangin dalam Angka, Tahun 2016 halm 1 48 Ibid., hlm 1

Page 58: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

10 Bangko 8

11 Bangko Barat 6

12 Batang Masumai 10

13 Nalo Tantan 7

14 Sungai Manau 10

15 Renah Pemberap 12

16 Pangkalan Jambu 8

17 Tabir 11

18 Tabir Ulu 6

19 Tabir Selatan 8

20 Tabir Ilir 7

21 Tabir Timur 4

22 Tabir Lintas 5

23 Margo Tabir 6

24 Tabir Barat 14

Jumlah 215

Sumber : RTRW Kabupaten Merangin 2014-2034, Tahun 2019

Page 59: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

Gambar 3.2 Peta Administrasi Kabupaten Merangin Tahun 2018

Sumber: RTRW Kabupaten Merangin 2014-2034, Tahun 2019

Page 60: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

Secara geografis Kabupaten Merangin berada dilokasi yang sangat

strategis di mana berada di antara dua kabupaten yakni Kabupaten Sarolangun

yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Sarolangun Bangko serta Kabupaten

Bungo, Keberadaan Kabupaten Merangin di nilai strategis karena merupakan

salah satu akses ke Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh. Kondisi geografis

dan administrasi Kabupaten Merangin lebih jelasnya dapat dilihat pada Peta Batas

administrasi dan luas wilayah masing-masing Kecamatan dalam Kabupaten

Merangin dapat dilihat pada Peta Administrasi.49

49 Ibid., hlm 1

Page 61: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

2. Struktur Organisasi Tambang Emas

STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA

DESA DURIAN BETAKUK

KECEMATAN RENAH PEMBARAP

TAHUN 2019

Sumber : Kantor Desa Durian Betakuk Tahun 2019

KEPALA DUSUN I

MARWAN

KAUR KEUANGAN

AMER MAHMUD

OPERATOR

DESA

STAF KEUANGAN

TRI HENDER

KASIR PEMERINTAH

KHAIDIR

KASI KESEJAHTERAAN & PELAYANAN

M. ARIP

KEPALA DUSUN II

ZUBIR KEPALA DUSUN III

A. PIAN

KEPALA DUSUN IV

MAWARDI

KEPALA DUSUN V

M. YUSUP

KAUR UMUM & PERENCANAAN

ISLAMIDIN, SH

SEKRETARIS DESA

RIKO ASRIL

KEPALA DESA

LUKMAN HAKIM

Page 62: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

Struktur pemangku adat

Desa durian betakuk

Kecamatan renah pembarap

Tahun 2019

Sumber : Kantor Desa Durian Betakuk Tahun 2019

3. Sejarah dan perkembangan Tambang Emas

Sebelum adanya tambang emas ini, masyarat bermata pencarian

berkebun, baik itu sawit maupun karet. Di samping itu masyarakat juga

sambilan bertani sayur dan nanam padi. Tertama kalinya masyarakat mencari

emas hanya mendulang di sungai, hanya sambilan saja jika ada waktu luang .

Dengan berjalannya waktu masyarakat mencoba pakai mesin untuk menyedot

tanah yang di dalam sungai ke daratan untuk di ambil emasnya. Dengan

berjalannya waktu masyarakat berinisyatif membuat lubang dipinggir sungai

Pemangku adat

Lukman hakim

Ketua

Zaharudin

Wakil Ketua

Naharudin

Anggota

Amran

Anggota

M. Sukri Anggota

A.Qodi.Spd.I

Anggota

Abd.hamid

Page 63: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

dan patokannya apa bila ketemu nafal keras maka akan bikin lubang ke

samping untuk diambil tanahnya dan di dulang untuk mencari emas.

Kegiatan pertambangan di Kabupaten merangin, secara langsung

membawa perubahan pada lingkungan, sosial dan ekonomi. Kegiatan

pertambangan juga menimbulkan eksternalitas terhadap lingkungan, sosial dan

ekonomi masyarakat Kabupaten merangin. Dampak positif yang dirasakan

oleh masyarakat yaitu kenaikan pendapatan, namun pada kenyataanya dampak

negatif seringkali lebih dominan dibandingkan dampak positif atau adanya

eksternalitas dari kegiatan ekonomi manusia terhadap lingkungannya.

Dalam tambang ini memiliki tiga cara yaitu dompeng, tambang

nyarung, dan memakai altafator. Dompeng yaitu mencari emas di daratan

dimana memakai mesin untuk mengisap tanah untuk di disaring memakai

karpet dan handuk dan nantinya emas tersebut akan nempel di karpet dan

handuk tersebut. Dalam dompeng ini memakai mesin, ada mesin penghisap

dan mesin menyemprot tanah pakai air biar lunak dan di sedot. Tambang ini

hanya beroperasi siang saja. Anggota pekerjanya hanya enam orang, pekerja

sebelum kerja bisa meminjam duit ke bos untuk belanja di rumah mereka

masing-masing. Nanti hasil dri kerja akan di potong pendapatan mereka

karena udah meminjam. 50

Bagi hasil dari tambang emas memakai dompeng ini main persenan.

Pekerja mendapatkan 10% perorangnya. Sedangkan pemilik tanah

mendapatkan 20%, dan bos yang mendanai mendapatkan 20%. Jadi pekerja 6

50 Hasil Wawancara Dengan tokoh masyarakat, H. Zaharudin (2019)

Page 64: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

orang 60%, jumlah semuanya 100%. Minyak satu hari 30 liter, pembagian

hasil atau menjual emas yang di dapat tiap minggu atau 10 hari. Makan

pekerja selama bekerja di biayai bos tapi pas pembagian hasil akan di potong

semua biaya yang di keluarkan dari hasil pendapatan selama bekerja.

Tambang nyarung adalah tambang yang di lakukan di pinggir sungai

yang di mana tambang ini membuat lubang dengan kedalaman kisaran 8-25 m.

tergantung patokan tanahnya, apa bika ketemu nafal maka akan membuat

lobang kepinggir biasa di sebut masyarakat nyarung. Anggota pekerja kisaran

7-12 orang, tergantung dari pendapatan tambang tersebut, apa bila tambang itu

bnyak emasnya maka lebih bnyak pekerjanya.

Tambang nyarung ini zaman dulu untuk galinya pake linggis dan

pahatan. Zaman sekarang memakai bor, udah memakai mesin. Dulu membawa

bansal keluar di Tarik pake tangan, memakai tenaga manusia. Sekarang udah

memakai mesin untuk menarik bansal, memakai mesin motor. Tambang ini

bnyak menggunakam mesin seperti jenset, power, mesin sedot, bor, dan

mesin motor. Semua mesin di tanggung oleh bos/pendana. 51

Pembagian hasil pendapatan di tambang emas ini memakai cara

nomor, pekerja masing-masing orang mendapat satu nomor. Pendana

mendapatkan dua nomor, dan pemilik tanah mendapat dua nomor. Selama

bekerja pendana membiayai semua makan dan rokok pekerja. tapi setelah

bagihasil semua pengeluaran baik itu makanan dan minyak semua dipotong

untuk di bayar ke pendana atau bos. Minyak sehari semalam sekitar 50 liter.

51 Hasil Wawancara Dengan Pendana Tambang Emas, Akhmad Sauri, ncim (2019)

Page 65: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

Sistem bagi hasil pertambangan emas (PETI) memakai alstafator

Pemilik tanah mendapat 20%, sedangkan anggota kerja 7%, pendana 70%.

Pemilik tanah cuman menyediakan lokasi atau tanah yang mau dibuka

tambang mas, anggota hanya pekerja biasa tampa menanam modal apapun

termasuk tenda tempat tinggal, dan makan. Anggota juga bisa pinjam uang

sebelum bekarja kepada bos atau pendana. Sedangkan bos atau pendana

menyiapkan uang yang cukup banyak untuk merental alat berat/ekskavator,

makanan dan pinjaman untuk anggota pekerja,minyak solar dan bensin,

jenset/listrik, mesin dan mesin dompeng.52

52 Hasil Wawancara Dengan Pendana Tambang Emas, Akhmad Sauri, ncim (2019)

Page 66: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Implementasi sistem penambang emas

Data hasil penelitian diperoleh dari tehnik wawancara. Wawancara

dilakukan terhadap pemodal yang menjadi sumber informasi yang akurat

dikarenakan pemodal yang mampu mendeskripsikan modal usaha yang ia

gunakan dalam menjalankan usaha ditambang emas.

Implementasi adalah suatu tindakan dari sebuah rencana yang

sudah disusun secara matang dan terperinci. Implementasi biasanya

dilakukan setelah perancanaan sudah dianggap sempurna. Menurut Nurdin

Usman, Implementasi adalah bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan atau

adanya mekanisme suatu sistem, implementasi bukan sekedar aktivitas,

tapi suatu kegiatan yang terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan.53

Sistem menurut Mulyadi adalah sebagai berikut : “sekelompok dua

atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan (subsistem-

subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan bersama)”. Sistem menurut

Winarno adalah sebagai berikut : “sekumpulan komponen yang saling

bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Sistem menurut Mcleod

yang kutip oleh Machmud adalah sebagai berikut : “A sistem is a group of

elements that are integrated with the common porpose of achieving an

53 Nurdin Usman, Kontek implementasi berbasis kurikulum, ( jakarta : garasindo, 2002) hlm. 70

Page 67: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

objective”. Sistem adalah sekolompok elemen yang terintegrasi dengan

maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.54

Perencaan dalam sistem bagi hasil agar tidak ada yang di rugikan,

baik itu pendana, pemilik tanah, amggota pekerja. Semuanya berkontribusi

dalam penambangan, pendana adalah orang yang sangat berperan penting

semua kegiatan seperti merental alat ekskavator, lokasi, anggota pekerja

yang sangat bisa diandalkan dan semua yang berkaitan dengan

penambangan ini di bawah naungan pendana. Bagaimana sistem bagi hasil

pada penambang emas:

“Sebelum melakukan penambangan ada kesepakatan antara semua yang

berkecimpung di penambangan, ada perjanjian bagaimana sistem bagi

hasil yang akan dilakukan antara pendana, pemilik tanah, anggota pekerja.

Dan bersama-sama janji harus jujur dan saling terbuka mengenai

pendapatan dan pengeluaran. Dalam tambang emas yang memakai alat

eksavator ini sistem bagi hasilnya memakai cara persenan. Dimana

pemilik tanah mendapatkan 20% hasil tambang emas yang di dapat,

Pendana mendapatkan 70% dari pendapatan keseluruhan penambangan

emas ini dan anggota pekerja mendapatkan 10% pendapatan. Setiap hari

pendapatan ditimbang berapa mendapatkan emas di tulis dan di pegang

oleh pendana. Setiap pendapatan tiap hari harus di beritahu kepada pelik

tanah, pendana, anggota pekerja agar terbuka pendapatan tiap harinya.

Biadanya apabila dalam 10 hari udah mendapatkan emas yang banyak,

maka emas tersebut di jual dan semuanya harus tau berapa harga, emas

keseluruhan, dan pendapatan semuanya”. 55

Di dalam penambangan emas ini memiliki akad dalam sistem bagi

hasil dalam ekonomi syari‟ah yaitu musyarakah. Menurut Antonio

Musyarakah adalah akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk

suatu tertentu dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana

54 Jogiyanto, Analisis dan Disain Sistem Informasi, ANDI OFFSET (Yogyakarta, 1990) hlm 1 55

Hasil Wawancara Dengan Pendana dan pemilik tanah Tambang Emas, M. Nazir, Akhmad

Sauri (16 september 2019)

Page 68: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung

bersama sesuai dengan kesepakatan.

Manan mengatakan musyarakah adalah hubungan kemitraan antara

perusahaan dengan konsumen untuk suatu masa terbatas pada suatu

proyek baik perusahaan maupun konsumen memasukkan modal dalam

perbandingan yang berbeda dan menyetujui suatu keuntungan yang

ditetapkan sebelumnya, lebih lanjut Manan mengatakan bahwa sistem ini

juga didasarkan atas prinsip untuk mengurangi kemungkinan partisipasi

yang menjerumus kepada kemitraan akhir oleh konsumen dengan

diberikannya hak pada perusahaan pada mitra usaha untuk membayar

kembali saham perusahaan secara sekaligus ataupun berangsur-angsur dari

sebagian pendapatan bersih operasinya.

Musyarakah adalah mencampurkan salah satu dari macam harta

dengan harta lainnya sehingga tidak dapat dibedakan di antara akad

kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu di mana

masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan kesepakatan

bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai dengan

kesepakatan.56

B. Dampak Sistem Bagi Hasil Dengan Pemodal Pada Penambang Emas

Data hasil penelitian diperoleh dari tehnik wawancara. Wawancara

dilakukan terhadap pemodal yang menjadi sumber informasi yang akurat

56 M. Syafi‟I Antonio, Bank Syariah Suatu Pengenalan Umum, (Jakarta:Tazkia Institut, 1999),

hal. 129

Page 69: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

dikarenakan pemodal yang mampu mendeskripsikan modal usaha yang ia

gunakan dalam menjalankan usaha ditambang emas.

Dampak menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah benturan,

pengaruh yang mendatangkan akibat baik positif maupun negatif.

Pengaruh adalah daya yang ada dan timbul dari sesuatu (orang, benda)

yang ikut membentuk kepercayaan atau perbuatan seseorang. Pengaruh

adalah suatu keadaan dimana ada hubungan timbal balik atau hubungan

sebab akibat antara apa yang mempengaruhi dengan apa yang dipengaruhi.

Dampak secara sederhana bisa diartikan sebagai pengaruh atau

akibat. Dalam setiap keputusan yang diambil seorang atau biasanya

mempunyai dampak tersendiri baik dampak positif maupun negatif.

Dampak juga merupakan proses lanjutan dari sebuah pelaksanaan

pengawasan internal.57

Dalam tambang emas ini berdampak pada pemodal, pemilik tanah,

anggota pekerja dan masyarakat:

a. Pemodal terhadap tambang emas

Untuk menjalankan suatu tambang emas diperlukan sejumlah

modal (uang) dan tenaga (keahlian). Modal dalam bentuk uang diperlukan

untuk membiayai segala keperluan usaha, mulai dari biaya catar alat

ekskavator, mencari denah lokasi yang strategis dan mencari pekerja yang

jujur dan mempunyai kealian di bidang mesin\mendulang.

57 Bambang Tri Kurnianto, agrebisnis (2017) hal . 61

Page 70: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

sebelum mulai tambang emas ini harus menyiapkan mesin-mesin

yang apa saja :

“Pemodal sebelum mulai tambang emas ini harus menyiapkan mesin-

mesin yang di perlukan seperti ekskavator, jenset, dan mesin robin. Alat

penunjang lainnya seperti Bok untuk memilah batu, tanah, dan emas.

Tambang ini membutuhkan operator yang menjalankan ekskavator dalam

mencari tempat yang pas dan tanah yang bagus untuk diambil memakai

ekskavator agar mendapatkan emas”.58

Berapa uang yang di perlukan pemodal dalam satu bulan pendana

akhmad sauri dalam tambang emas :

“Dalam tambang emas ini diperlukan modal yang besar Sewa atau rental

alat berat ekskavator sekitar 100/110 juta perbulan. Dalam sehari

menbutuhkan minyak solar untuk alat berat 7/8 galon sehari, 1 galon berisi

35 liter. Untuk mesin dompeng butuh minyak sehari 1 galon solar/ 35 liter.

Sedangkan untuk listrik/ genset membutuhkan 10 liter minyak bensin. Jdi

minyak solar selama 10 hari sekitar 2800 liter. Harga satu liter minyak

solar sampai ke lokasi Rp.7000 X 2800 liter = Rp 19.600.000. sedangkan

untuk listrik membutuhkan 100 liter bensin selama 10 hari. Harga bensin

8000 X 100=Rp 800.000. Pemodal ditambang emas ini mendapatkan 70%

hasil yang didapat. Karena resiko terbesar bangkrut/rugi ada pada pemodal

biaya yang dikeluarkan sangatlah besar apa bila dalam 2/3 hari bekerja

tidak memenuhi target maka pemilik modal mencari lokasi baru yang

menurutnya lebih pas dan strategis”.

Pemodal apa dari Desa Durian Betakuk, apa pendatang Akhmad

sauri dan nazir:

“Pemodal biasanya ada yang dari pribumi, ada juga dari desa tetangga.

Tergantung pemilik tanah percayanya pada siapa, ada juga modal sendiri

lokasi punya sendiri. resiko pemilik modal apa bila dalam satu bulan di

tempat tersebut pendapatannya banyak, pemilik tanah tidak mau di biayai

lagi karena ingin memakai modal sendiri dan ingin mandiri supaya

mendapatkan hasil yang lebih otomatis pemodal mencari lokasi baru dan

bukak baru lagi. Akhmad Sauri dari Desa durian Betakuk, sedangkan

Nazir pendatang”. 59

58 Hasil Wawancara Dengan Pendana dan pemilik tanah Tambang Emas, M. Nazir, Akhmad

Sauri ( 16 september 2019) 59

Hasil Wawancara Dengan Pendana dan pemilik tanah Tambang Emas, M. Nazir, Akhmad

Sauri (16 september 2019)

Page 71: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

b. Pemilik tanah

Pemilik tanah adalah orang yang memiliki lokasi untuk dibuka

tambang emas. Pemilik tanah hanya menunggu apa bila ada orang tertarik

pada tanah yang di milikinya untuk di buka tambang emas maka pelik

tanah baru bisa menego berapa persen pendapatan untuk dia dan ada

perjanjian di awal yang harus di setujui antara pemilik lahan dengan

pemodal.

Apa dampak pada pemilik tanah dalam tambang emas, wawancara

dengan pemilik tanah M. Zahari :

“Pemilik tanah biasanya mendapatkan 20% dari pendapatannya, pemilik

tanah di untungkan karena tidak mengeluar modal sedikit pun karena

hanya menyediakan lahan. Lahan yang di pakai biasanya sawah, kebun

sawit dan kebun karet. Ada juga tanah yang belum di tanam apapun atau

kosong ngak ada pohon apapun. Lokasi yang di ambil biasanya di pinggir

sungai karena biasanya emas hanya ada di sungai atau di pinggir-pinggir

sungai. Tambang ini membutuhkan banyak air untuk mengolah dan

memisahkan antara batu, pasir, kayu, dan emas. Dampak buruk yang di

dapat pemilik tanah dalam tambang emas ini adalah selama bekerja di

lokasi tersebut pendapatan selama bekerja atau sewa alat eskskavator habis

dan tidak memenuhi target maka pemodal tidak sanggup menutupi tahan

yang sudah di gali untuk di buat seperti semula, karena butuh bnyak modal

untuk tutup kembali sedangkan pendapatan dikit”.60

Dalam mengantipikasi hal tersebut pemilik tanah biasanya ada

kerja sama di awal atau negosiasi antara pemodal dan pemilik tanah sesuai

kesepakatan besama agar tidak ada pihak yang merasa di rugikan. Ada

yang pemilik tanah meminta di timbun lagi ada juga pemilik tanah

meminta untuk rombak supaya menjadi kolam ikan, sesuai kesepakatan

60

Hasil Wawancara Dengan Pendana dan pemilik tanah Tambang Emas, M. Zahari ( 16

september 2019)

Page 72: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

awal agar tidak ada yang di rugikan. Apa adapemilik tanah yang memodal

satu tambang, wawancara dengan pemilik tanah :

“Ada juga pemilik tanah yang mempunyai modal untuk membuka sendiri

di tanah dia sendiri. Modal yang di perlukan bisa juga antara keluarga

berembuk bisa tiga orang sampai empat orang atau lebih dibagi berapa

modal yang diperlukan untuk membuka selama sewa alat ekskavator,

biasanya sewa alat selama satu bulan sekitar Rp 100/110 Juta”61

. apa keuntungan pemilik tanah selain dari bagi hasil tambang emas,

wawancara pemilik tanah M. Zahari “

“Tidak semua tambang emas berdampak buruk bagi pemilik lahan

tersebut, ada juga pemilik tanah yang sudah di gali tanahnya trus untuk di

olah dan di ambil emasnya dan nantinya setelah selesai di tanahnya dan di

tutup lagi lobang-lobang yang ada trus pemilik tanah bisa menanam sawit

atau di olah menjadi sawah. Sebelumnya tanah tersebut kosong tidak ada

tanaman apapun karena di buka tambang dan mendapatkan hasil yang

bnyak dan cukupi untuk di olah tanah tersebut menjadi lahan yang berguna

seperti kebun sawit, kebun karet, sawah, kolam ikan dan lain-lainnya,

sesuai yang diinginkan pemilik lahan agar nantinya ada pendapatan dari

lahan yang sudah di olah tersebut”.62

c. Anggota pekerja

Anggota pekerja adalah orang yang di percaya untuk bekerja di

tambang emas. Anggota pekerja ini ada yang dari penduduk Desa Durian

Betakuk, desa tetangga dan dari daerah atau provinsi lain. Dalam

tambang emas ini anggota pekerja sangat berperan penting, walau

anggota pekerja tidak memberi modal tetapi anngota pekerja

mendapatkan persenan dari pendapatan tambang emas. Berapa anggota

pekerja di satu tempat penambangan emas:

61 Hasil Wawancara Dengan Pendana dan pemilik tanah Tambang Emas, M. Zahari ( 16

september 2019) 62

Hasil Wawancara Dengan Pendana dan pemilik tanah Tambang Emas, M. Zahari ( 16

september 2019)

Page 73: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

“Dalam satu lokasi tambang emas membutuhkan pekerja 7 orang. di Desa

Durian Betakuk rata-rata satu tambang emas memiliki anggota pekerja

dari penduduk asli 4 orang, tiga orang lagi dari desa tetangga atau dari

daerah lain. Anggota pekerja harus nginap/tinggal di lokasi tambang

karena harus kontrol mesin dan menjaga tambang”.63

Apa solusi bagi pemodal sebelum menjadi anggota pekerja dan

bagaimana bagi hasil bagi hasil untuk anggota pekerja :

“Pemilik modal biasanya memberi pinjaman kepada pekerja sebelum

berangkat ke tempat tambang untuk belanja keluarga yang ditinggalkan

di rumah. Anggota pekerja mendapatkan 10% pendapatan selama bekerja

di lokasi tersebut. Pendapatan itu di bagi berapa orang pekerjanya

tergantung kesepakatan pertama dengan pemodal”.64

Apa tugas pekerja selama bekerja, wawancara anggota pekerja Rizki

Saputra :

“Tugas anggota pekerja selama bekerja seperti mengontrol mesin robin

karena tambang ini membutuhkan banyak air, dan menyuci/mengerai

hasil dari tambang. Menyuci/ ngerai satu hari dua kali pagi dan sore dan

hasil tiap harinya di setorkan kepada pemodal. Anggota pekerja juga

bertugas untuk mengisi minyak untuk eksavator baik itu siang maupun

malam”.65

Selama menjadi anggota pekerja siapa yang mendanai keperluan

komsumsi:

“Selama bekerja, anggota pekerja di biayai pemodal baik itu makan dan

rokoknya. Biasanya ada yang memakai jasa orang lain untuk masak dan

ada juga yang hanya anggota-anggota tersebut yang masak, tergantuk

tambang tersebut pendapatanya sampai target atau melebihi target”. 66

63 Hasil Wawancara Dengan Anggota pekerja Tambang Emas, Rizki Saputra (20 september

2019) 64 Hasil Wawancara Dengan Anggota pekerja Tambang Emas, Rizki Saputra (20 september

2019) 65 Hasil Wawancara Dengan Anggota pekerja Tambang Emas, Rizki Saputra (20 september

2019) 66

Hasil Wawancara Dengan Anggota pekerja Tambang Emas, Rizki Saputra (20 september

2019)

Page 74: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

d. Masyarakat

Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul atau

berinteraksi. Manusia merupakan orang yang menempati suatu wilayah

baik langsung maupun tidak langsung saling berhubungan sebagai usaha

pemenuhan kebutuhan, terkait sebagai satuan sosial melalui perasaan

solidaritas karena latar belakang sejarah, politik ataupun kebudayaan

yang sama.

Sebelum adanya tambang emas apa pekerjaan masyarakat Desa

Durian Betakuk. Wawancara tokoh masyarakat H. Zaharuddin:

“Sebelum adanya tambang emas ini, masyarat bermata pencarian

berkebun, baik itu sawit maupun karet. Di samping itu masyarakat juga

sambilan bertani sayur dan nanam padi. Tertama kalinya masyarakat

mencari emas hanya mendulang di sungai, hanya sambilan saja jika ada

waktu luang . Dengan berjalannya waktu masyarakat mencoba pakai

mesin untuk menyedot tanah yang di dalam sungai ke daratan untuk di

ambil emasnya”.67

Masyarakat berperan penting karena masyarakat yang memberi

lokasi atau tanah untuk di buka tambang emas, dan masyarakat ada juga

yang bekerja dan mengantungkan pendapatannya dari tambang emas.

Dampak penambangan bagi masyarakat Desa Durian Betakuk :

“Masyarakat berdampak ada yang positif ada yang negatif, Dampak

positif yang dirasakan oleh masyarakat yaitu kenaikan pendapatan,

namun pada kenyataanya dampak negatif seringkali lebih dominan

dibandingkan dampak positif atau adanya eksternalitas dari kegiatan

ekonomi manusia terhadap lingkungannya. Masyarakat bisa mengadu

nasip di tambang dengan cara mengerai di tempat tambang emas apa bila

ngak ada pekerjaan atau pendapatan. Banyak masyarakat dari Desa

Durian Betakuk baik itu laki-laki maupun perempuan, anak-anak dan

67 Hasil Wawancara Dengan tokoh masyarakat. Zaharuddin (20 september 2019)

Page 75: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

lansia mencoba keberuntungan dengan cara mengerai di tempat tambang

emas. 68

C. Kendala yang ditimbulkan dalam penerapan dampak sistem bagi

hasil

dalam penambangan emas ini kendala-kendala yang di hadapi oleh

penambang emas saat ini seperti lahan untuk dibuka pertambangan dikit,

di bandingkan 1-2 tahun yang lalu. Karena di satu tempat apa bila dalam

3-4 hari tidak dapat memenuhi target maka harus pindah dan mencari

lokasi yang lebih bagus.

Lokasi yang di ambilkan atau dibuka pertambangan hanya di

pinggir sungai saja dan lokasi pertambangan tidak jauh dari sungai.

Pertambangan hanya sepanjang sungai saja dan di sungai. Maka apa bila

pertambangan jauh dari sungai maka penambang membuat jalur sungai ke

arah tempat dia buka pertambangan.

Kendala lainnya dalam penambangan memakai ekskavator banyak

membutuhkan minyak, dan harus mencari orang yang bisa di andalkan

untuk mendistribusikan minyak sampai ke tempat pertambangan. Minyak

adalah kebutuhan utama bagi penambangan emas, baik itu untuk

ekskavator, dompeng, dan jenset.

Kendala lainnya mencari anggota pekerja yang sangat jujur dan

dapat dipercaya, apa bila anggota pekerja tidak jujur maka mengalami

kerugian dengan cara anggota mengambil emas di tempat karpetnya/ bok.

68 Hasil Wawancara Dengan tokoh masyarakat. Zaharuddin (20 september 2019)

Page 76: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

Anggota pekerja harus bisa di dalam mesin, dan mendulang. Karena mesin

di kontrol trus dan di cek minyaknya dan perawatanya, dan anggota

pekerja harus bisa mendulang agar bisa memilah antara emas dengan

kalam/tanah.

Apa kendala dan orang yang sangat di rugikan apa bila dalam satu

bulan pendapatan tidak mencapai target :

“Kendala atau yang di rugikan di sistem bagi hasil apa bila pendapatan

dalam satu bulan itu tidak mencapai target modal keseluruhan maka

pemodal rugi besar, sedangkan pendana mendapatkan pendapatan tampa

mengeluarkan modal, hanya menyediakan lahan. Walau sedikit

pendapatan keseluruhan namun pemilik tanah tidak tau menau dan tetap

mendapatkan persen sesuai kesepakatan awal”. 69

Bagaimana jika dalam satu bulan pendapatan tidak mencapai

target, apa dampak bagi anggota pekerja:

“Anggota pekerja apa bila dalam satu bulan pertambangan mendapatkan

sedikit emas maka anggota pekerja tidak mendapatkan uang bahkan bisa

berutang ke pemodal, karena di awal bulan sebelum bekerja anggota

pekerja meminjamkan uang ke pemodal untuk kebutuhan keluarga yang di

tinggakan selama satu bulan”.70

Kendala lainnya seperti menjual emas tersebut tidak bisa

sembarangan, karena toko emas tidak semua mau membeli emas dari

PETI, karena takut dengan aparat nanti di bilang penadah. Kebanyakan

emas pertambangan/ PETI ada orang tertentu yang membelinya dan orang

tersebut menjualnya atau bekerja sama dengan orang asing. 71

69 Hasil Wawancara Dengan Pendana Tambang Emas, M. Nazir, Akhmad Sauri ( 16

september 2019) 70 Hasil Wawancara Dengan Pendana Tambang Emas, M. Nazir, Akhmad Sauri ( 16

september 2019) 71

Hasil Wawancara Dengan Pendana Tambang Emas, M. Nazir, Akhmad Sauri ( 16

september 2019)

Page 77: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

D. Solusi Yang Di Berikan Oleh Pemerintah Terhadap Penambang

Emas

Penambangan emas tampa izin (PETI) di bumi tali undang

tambang teliti menjadi persoalan yang tiada habisnya. Dampak dari PETI

itu sendiri, sungguh destruktif. Tidak saja pada lingkungan dan

masyarakat, tapi juga para penambang itu sendiri. Seperti yang kita

ketahui, beberapa tahun belakangan ini puluhan nyawa para penambang

melayang akibat kegiatan PETI yang ada sedikit pun jera dari para pelaku

PETI.

Upaya-upaya pemerintah dalam penanganan PETI seperti

melakukan razia gabungan ini pun masih belum maksimal dan tidak

menemukan titik penyelesaian. Ditambah lagi banyaknya oknum-oknum

yang bermain dan memberikingi kegiatan PETI tersebut. Sebetulnya

persoalan PETI ini biasa selesai dengan mengubahnya menjadi

pertambanga rakyat seperti beberapa daerah yang ada di indonesia.

Menurut pasal 1 ayat 32 UU no. 4 tahun 2009 tentang

pertambangan mineral dan batu bara, wilayah pertambangan dimana

kegiatan usaha pertambangan rakyat dilakukan. Dalam aturan itu, di

sebutkan penerapan WPR oleh bupati/walikota setelah berkonsultasi

dengan dewan [erwakilan rakyat daerah kabuoaten/kota. Di pasal 22 dari

UU minerba mencantum, beberapa kriteria untuk menetapkan, beberapa

Page 78: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

kriteria untuk menetapkan WPR diumumkan kepada masyarakat secara

terbuka oleh bupati/walikota setempat.

Dengan demikian, pemerintah bisa mengatur proses pertambangan

rakyat dengan jelas, pajak untuk daerah jekas dan oknum-oknum yang

bermain dan membekingi kegiatan PETI sebelum tidak dapat berbuat apa-

apa.72

72 Pt. Media akses jambi

Page 79: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang Dampak sistem

bagi hasil pada penambang emas, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Dampak dari penambangan emas ini kepada Masyarakat yang tidak ada

pekerjaan bisa mencoba keberuntungan dari meminta bansal di tempat

tambang emas untuk di dulang. Meskipun sungai yang jidaiin

penambangan ini kotor, tetapi masyarakat sekitar untuk minum dan

keperluan air di rumah ada sumgai lain yang jernih dan bersih untuk

mandi dan keperluan lain. Dan juga setiap rumah di Desa Durian

Betakuk ini memiliki sumur untuk keperluan sehari baik itu mandi

nyuci dan minum. pemilik tanah lebih diuntungkan karena tidak

mengeluarkan modal, tetapi mendapatkan hasil cukup besar di tambang

emas. Pemilik tanah bisa mengolah lahan yang sudah di jadiin

penambangan emas menjadi, kolam ikan, kebun sawin atau karet, dan

sawah. Tanah yang pertamanya perbukitan dengan membuka tambang

emas bisa menjadi dataran dan jadi gampang diolah. Pemodal disini

sangat berperan penting, karena pemodal yang membiayai semuanya,

mencari lokasi dan mencari anggota. Pemodal harus mencari anggota

pekerja yang sangat jujur dan dapat di percaya, karena tambang emas

ini untuk mengambil atau mencuri emas di tempat nyuci/memilah

Page 80: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

antara pasir, batu, dan emas sangatlah gampang karena anggota pekerja

mengawasi dan sekaligus yang mendulang emas tersebut.

2. Sistem bagi hasil pada penambangan emas memakai sistem persenan

dimana pemilik tanah mendapatkan 20% hasil tambang emas yang di

dapat, Pendana mendapatkan 70% dari pendapatan keseluruhan

penambangan emas ini dan anggota pekerja mendapatkan 10% pendapatan.

Di dalam penambangan emas ini memiliki akad dalam sistem bagi hasil

dalam ekonomi syari‟ah yaitu musyarakah. Sebelum memulai melakukan

atau bekerja harus ada musyawarah atau perjanjian antara pemodal, pemilik

tanah, dan anggota pekerja.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari data-data maupun hasil

wawancara, pada dasarnya penelitian ini berjalan dengan baik. Namun bukan

suatu kekeliruan apabila peneliti ingin mengemukakan beberapa saran yang

mudah-mudahan bermanfaat bagi kemajuan masyarakat Desa Durian Betakuk

antaralain:

1. Mengingat adanya aktivitas penambangan yang ada di Desa Durian

Betakuk banyak menimbulkan dampak positif seperti masyarakat lebih

mudah mencari nafkah di bandingkan dengan masyarakat yang bekerja

sebagai petani karet karena turunnya harga karet, dan banyak juga

menimbulkan dampak negatif seperti pencemaran lingkungan.

Page 81: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

2. Ada sebagian tambang emas yang sudah di gali tetapi tidak di timbun dan

di tinggal gitu saja oleh penambang emas tidak terjadi lagi agar bekas

tambang emas bisa di olah lagi. Limbah dari penambangan ini tidak di

buang di sungai baik itu limbah plastik maupun bekas-bekas tambang

agar sungai tidak tercemar.

3. Walau masyarakat banyak bergantung dari penambangan ini, tetapi

masyarakat harus tau penambangan ini ilegal dan tidak ada izin dari

pemerintah tau daerah dan bisa di pidana.

4. Diharapkan kepada pemerintah dan aparatur Desa agar dapat memberikan

suatu tindakan tegas terhadap PETI sesuai peraturan yang berlaku. Dan

memberikan pencerahan kepada masyarakat khususnya pelaku PETI

tentang pentingnya mengelola alam dngan baik serta akibat yang diterima

jikamelalaikannya.

Page 82: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

DAFTAR PUSTAKA

A. LITERATUR

Austianto, (2013) Penerapan Bagi hasil Deposito Mudharabah di Bank syariah.

Antonio, Muhammad Syafi‟I, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gema

Insani, 2011)

Antonio, M. Syafi‟I, Bank Syariah Suatu Pengenalan Umum, (Jakarta:Tazkia

Institut, 1999)

Bambang Tri Kurnianto (2017), agrebisnis

Jam‟am Satori, dkk (2009). Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta

Jogiyanto,(1990) Analisis dan Disain Sistem Informasi, ANDI OFFSET Yogyakarta,.

Moleong, Lexy J. (2011). Metodelogi Penelitian Kualitatif. (Bandung: Remaja

Rosdakarya)

Mukhtar. (2010). Bimbingan Skripsi, Tesis dan Artikel Ilmiah Panduan Berbasis

Penelitian Kualitatif Lapangan dan Perpustakaan, Jambi: Gaung Persada Perss.

M. Syafi‟I Antonio, Bank Syariah Suatu Pengenalan Umum, (Jakarta:Tazkia Institut,

1999),

Muhammad, Teknik Perhitungan Bagihal.asil di Bank Syariah. (Yogyakarta, UII

Press, 2001)

Muhammad, Manajemen Bank Syariah,(Yogyakarta: UPP AMP YKPN,2002).

Nurdin Usman, Kontek implementasi berbasis kurikulum, ( jakarta : garasindo, 2002)

Nasution. (2006). Metode Research Penelitian Ilmiah, Jakarta: Bumi Askara.

Pass, Cristoper and at all, kamus Lengkap Ekonomi, (Edisi ke-2. Jakarta: Erlangga,

1994)

Syafei, Rachmat. MA. Fiqh Muamalah, (Bandung: Pustaka Setia,2001).

Sugiono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Seri, Kumpulan Peraturan Pemerintah Pengembangan Nomor 4 Tahun 2010 tentang

Pertambanagan. ( Yogyakarta :Pustaka Yustisia, 2010).

Page 83: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

Sumitro, Warkum. Asas-asas Perbankan Islam dan Lembaga-lembaga Terkait.

(Jakarta: PT.Grafindo Persada,2004).

Tim Pengembangan Perbankan Syariah IBI, Konsep,Produk dan Implementasi

Operasional Bank Syariah, (Jakarta: Djambaatan,2001)

Undang-undang No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan, Mineral dan Batubara.

(Jakarta: Pradnya Paramita, 2017)

Wiroso, Penghimpun Dana dan Distribusihal.asil Usaha Bank Syariah, (Jakarta: PT.

Grasindo, 2005)

Yourdan, Edward, Modern Structure Analysis, Prentice-Hall, Inc, (1989) Anonim,

Pengantar Analisis dan Perancangan Sistem Terstruktur, Gunadarma, 1995.

B. JURNAL Dan KRIPSI

Anjami, Tristia. 2017. Dampak Sosial Penambangan Emas Tampa Izin (PETI) Di

Desa Sungai Sorik Kecamatan Kuantan Hilir Seberang Kabupaten Kuantans

Ingingi. Universitas Riau. Jom Fisip Vol. No 2- September 2017

Cucu, rahayu. 2013. Dampak pengelolaan tambang emas pt. Cibaliung sumberdaya

dalam peningkatan lingkungan sosial ekonomi masyarakat Kecamatan

Cimanggu Kabupaten Pandeglang. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Hadi, Pengembangan Emas Latakan Oleh Masyarakat Bombana Dan Pengaruhnya

Terhadap Lingkungan. (Jakarta: pustaka pelajar, 2016)

Sugianti. 2014. Dampak penambangan emas tradisionalpada lingkungan dan pakan

ternak di pulau lombok. Balai pengkajian teknologi pertanian nusa tenggara

barat. Sains peternakan vol. 12 (2), september

Puspita, 2017. Analisis air limbah pertambangan emas tampa izin Studi Kasus Desa

Bakan Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow. Jurnal Mipa

Unsrat Online 6 (2) 6-11

C. INTERNET

https://aksesjambi.com [email protected] PT. Media Akses Jambi

Page 84: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

Lampiran 1

IPD

(Instrumen Pengumpulan Data)

A. Wawancara dengan pendana

1. Bagaimana cara pembagian hasil dari penambangan emas?

2. Alat apa yang di pakai dalam tambang emas?

3. Berapa bayar operator ekskavator dalam satu hari?

4. Berapa sewa alat ekskavator dalam satu bulan?

5. Ekskavator rental apa milik sendiri?

6. Bagaimana sistem pembayaran ekskavator dalam satu bulan?

7. Berapa banyak minyak yang di habiskan dalam satu hari?

8. Apa saja jenis minyak yang di gunakan?

9. Berapa harga minyak sampai ke lokasi penambangan?

10. Mesin apa saja yang diperlukan untuk membuka tambang emas?

11. Berapa harga mesin dompeng?

12. Berapa harga mesin jenset?

13. Apa peran pendana dalam penambangan emas?

14. Berapa uang di perlukan dalam satu bulan ?

15. Siapa yang menentukan lokasi?

16. Pemodal kebanyakan dari mana asalnya?

B. Wawancara anggota pekerja

1. Apa perjanjian anggota pekerja dengan pendana?

2. Apa saja tugas anggota pekerja?

3. Syarat agar bisa jadi anggota pekerja?

4. Berapa anggota pekerja di satu tempat penambangan emas?

5. Selama bekerja siapa yang membiayai?

6. Apa boleh minjam uang sebelum bekerja?

C. Wawancara pemilik tanah

1. Apa tugas pemilik tanah?

2. Bagaimana sistem bagi hasilnya kepada pemilik tanah?

3. Apa dampak pada pemilik tanah pada tambang emas?

4. Apa kendala yang di hadapi ?

5. Apa keuntungan pemilik tanah selain bagi hasil tambang emas?

Page 85: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

D. Wawancara Tokoh Masyarakat

1. Bagaimana dampak penambangan bagi masyarakat?

2. Apa peran masyarakat dalam penambangan emas?

3. Sebelum ada penambangan apa pekerjaan masyarakat?

4. Dengan adanya penambangan berpengaruh ngak bagi masyarakat?

Page 86: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

Lampiran 3

Dokumentasi

aktifitas penambangan emas

Page 87: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …
Page 88: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …

Wawancara

Page 89: DAMPAK SISTEM BAGI HASIL PADA PENAMBANG EMAS …