dampak sanksi harta buang berdasarkan keputusan latupati...
TRANSCRIPT
DAMPAK SANKSI HARTA BUANG BERDASARKAN KEPUTUSAN
LATUPATI KECAMATAN SELARU NOMOR: 189/01/IV/LKS/2005
TERHADAP JUMLAH PELANGGARAN ADAT
DI KECAMATAN SELARU
T E S I S
Diajukan Kepada Program Pascasarjana
Magister Sosiologi Agama Untuk Memperoleh Gelar
Magister Sains (M.Si)
Oleh:
Vany Helyna Temmar
75 2009 003
FAKULTAS TEOLOGI
Program Studi Magister Sosiologi Agama
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
2012
ii
iii
iv
PERNYATAAN
Dengan penuh ketulusan, kejujuran, serta tanggung jawab,
maka dengan ini Penulis menyatakan bahwa tesis ini adalah
hasil karya Penulis sendiri. Adapun tulisan orang lain di
dalamnya hanya dijadikan referensi dan sumber rujukan.
Yang menyatakan,
Vany Helyna Temmar
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan kepada:
Papa (S. P. Temmar) dan Mama (J. Matrutty/T)
Saudara-saudariku:
K’Wendy Theodora, Ade Mildred Maria, Ade Hendy Theofilus, & Ade Lucky Solagration A.
Serta kepada
setiap orang yang tulus berbagi kasih
“Kekuatanku berasal dari Bapa Sorgawi
yang menganugerahkan orang-orang terkasih dalam kehidupanku”
Arti hidup adalah…
ketika kita mau “berarti” dalam hidup
vi
KATA PENGANTAR
Syukur dan puji hanya kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang memberikan anugerah
berkat sepanjang kehidupan ini. Anugerah berkat tersebut juga termasuk penyertaanNYA
dalam proses studi di Program Pascasarjana Sosiologi Agama Universitas Kristen Satya
Wacana di Salatiga hingga pada tahap akhir penulisan tesis dengan judul : “Dampak Sanksi
Harta Buang Berdasarkan Keputusan Latupati Kecamatan Selaru Nomor:
189/01/IV/LKS/2005 Terhadap Jumlah Pelanggaran Adat di Kecamatan Selaru
Penulis menyadari dengan tulus bahwa proses perjuangan ini tidak lepas dari
dukungan dari berbagai pihak yang telah membimbing, menopang dan memotivasi Penulis
selama ini. Dengan segala hormat dan kasih yang tulus Penulis menyatakan ungkapan terima
kasih kepada :
1. Segenap civitas akademika Universitas Kriten Satya Wacana Salatiga, dengan Rektor
Prof. Pdt. John A. Titaley, Th.D dan Ketua Progdi Dr. David Samiyono, MTS, MSLS
yang memberi kesempatan kepada penulis untuk kuliah di Program Pascasarjana
Magister Sosiologi Agama UKSW. Terima kasih juga karena memberikan izin bagi
penulis mengikuti proses Vikariat di Gereja Protestan Maluku (GPM) hampir 2 (dua)
tahun lebih dan setelah itu kembali menyelesaikan studi yang tertunda.
2. Prof. Pdt. John A. Titaley, Th.D selaku Pembimbing I dan Dr. David Samiyono,
MTS, MSLS selaku Pembimbing II yang telah memberikan masukan, saran dan
kritik-kritik yang konstruktif dalam penulisan tesis ini. Penulis menyadari tanpa
bimbingan yang terarah, tesis ini tidak akan selesai dan jauh dari sebuah karya yang
baik. Apresiasi juga penulis sampaikan kepada Dr. Pdt. Thobias A. Messakh yang
telah bersedia menguji tesis ini dan memberikan masukan yang membangun.
3. Para Pengajar PPs MSA yang telah membagi segudang ilmu dan wawasan untuk
memperkaya pengetahuan dan wawasan pikir kami menjadi SDM yang kritis dan
vii
inovatif tetapi juga bijak dan rendah hati. Terima kasih juga bagi para karyawan di
lingkungan PPs MSA atas pelayanan yang tulus dan santun selama ini. Kiranya Tuhan
memberkati bapak/ibu/sdr/i dalam pengabdian kerja dan kehidupan keluarganya.
4. Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) yang telah memberikan
rekomendasi izin untuk Penulis melakukan penelitian pada wilayah pemerintahannya,
yakni Desa Adaut (Ibukota Kecamatan Selaru) dan Desa Namtabung.
5. Pemerintah Kecamatan Selaru, Pemerintah Desa Adaut dan Pemerintah Desa
Namtabung dan semua staf yang memberikan izin dan dukungan untuk Penulis
melakukan penelitian.
6. Para informan kunci atas semua informasi yang memperkaya penulisan ini. Juga
masyarakat Adaut maupun Namtabung atas suasana kekeluargaan dan dukungan
moril selama proses penelitian, menjadikan Penulis sebagai anak (daerah) sendiri.
Tidak lupa Bongso Cemu Temmar, adik Tati Temmar, Om Petu Matrutty, adik Thea
Matrutty, dan Bongso Semi Hidungoran yang mendampingi dan banyak membantu
penulis selama penelitian.
7. Mantan Ketua Majelis Jemaat GPM Adat Pdt. Charles Bembuain, S.Th dan mantan
Ketua Majelis Jemaat GPM Namtabung Pdt. Ny. N. Septory, S. Th atas apresiasinya
mendukung penulis saat penelitian.
8. Kantor Statistik Kecamatan Maluku Tenggara Barat atas kerjasama dan dukungannya
memberikan data informasi yang mendukung data penelitian.
9. Sinode Gereja Protestan Maluku yang memberikan rekomendasi izin untuk kuliah di
Universitas Kristen Satya Wacana; dan kemudian memberikan izin kembali pasca
proses kependetaan (vikariat) yang Penulis jalani untuk menyelesaikan studi yang
tertunda.
viii
10. Apresiasi juga bagi Pdt. V. Untailayan, M. Th (Sekum GPM) atas dukungan dan
motivasi untuk cepat menyelesaikan studi, agar cepat pula penempatannya di jemaat.
Terima kasih juga bagi Pdt. W. Pariama, M.Th (Wakil Sekum GPM) yang
memberikan isin untuk Penulis kembali menyelesaikan studi.
11. Teman-teman PPs MSA Angkatan 2009 yang tidak dapat disebutkan namanya satu
persatu. Proses belajar bersama selama ini mengajarkan Penulis akan “indahnya
kebersamaan yang berbeda : rame, lucu, serius, canda, usil, marah, nasehat, dan
semuanya.” Semua jadi kenangan indah yang memberikan motivasi bagi kita semua.
Tuhan memberkati segala rencana, pengabdian kerja dan pelayanan, keluarga maupun
harapan kita semua yang masih tertunda.
12. Teman, saudara dan sahabat-sahabatku terkasih : Vian, Faddy, Yanti, Carly, Bu‟ Eli,
Deddy, Eky, dan Julian atas kebersamaan dan kepedulian yang indah. Danke dan
maaf karena selalu merepotkan kalian saat masih dekat maupun saat kalian sudah jauh
dari Salatiga.
13. Semua keluarga dan kerabat terkasih yang ada di Namtabung, Adaut, Saumlaki,
Lermatang, Tual, Ambon, Makassar, Salatiga maupun di Jerman atas dukungan moril
dan doa yang tulus bagi Penulis selaku anak/sodara dalam perjuangan ini. Begitu pula
segala doa dan dukungan moril dari para Pendeta, para Guru, teman-teman Paduan
Suara, dan teman-teman sekolah/kuliah yang memberikan semangat bagi Penulis
selama ini.
14. Dan, yang sepatutnya Penulis sampaikan danke banyak voor : Papa (S. P. Temmar)
dan Mama (Ny. J. Matrutty/T) tersayang, yang dalam ketulusan dan kesederhanaan
hidup selalu berdoa dan bekerja keras untuk kebahagiaan dan keberhasilan anak-
anaknya. Pengharapan penulis juga tidak lepas dari dukungan saudara-saudariku
ix
tersayang : Kakak Wendy Theodora Temmar/M, Ade Mildred Maria Temmar/M, Ade
Hendy Theofilus Temmar dan Ade Lucky Solagration Abner Temmar.
Penulis sadar bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna, karena itu segala kritik
dan masukan dari berbagai pihak Penulis harapkan untuk memperbaiki dan memperkaya
karya ini. Akhirnya, kata terima kasih ini belum cukup untuk mewakili penghargaan Penulis
bagi semua pihak yang telah memberikan segala kebaikan hidup bagi Penulis. Harapan
Penulis kiranya karya kecil ini tidak sekedar memperkaya nilai-nilai adat Selaru (Tanimbar)
dan memberikan sumbangsih pikir bagi semua pihak; tetapi lebih daripada itu memberikan
“kebahagiaan” dan “kebanggaan” bagi semua yang mengasihi Penulis!
“Kalwedo Kidabela”
Salatiga, 16 September 2013
Vany Helyna Temmar
x
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
2.1
2.2
Relasi di tingkat mikro dan tingkat makro pada saat munculnya norma
Penyertaan relasi ahli waris dan sasaran norma untuk jenis-jenis norma
yang berbeda
21
24
3.1 Adaut tampak depan kampong dengan jembatan dan talit 36
3.2 Kantor Camat Kecamatan Selaru 37
3.3 Namtabung tampak dari depan kampong 38
3.4 Skema Struktur Pemerintahan Desa 39
3.5 Gading/Gigi Gajah “Tlelyawar” 42
3.6 Contoh Melihat duan dari Garis Keturunan Ayah 45
3.7 Contoh Melihat duan dari Garis Keturunan Ibu 45
3.8 Dalam kampong Adaut dan Namtabung 47
3.9 Barang-barang adat (harta adat) yang masih tersisa 61
4.1 Relasi Ahli Waris dengan Sasaran Norma dalam Norma Gabungan 83
xi
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
3.1 Barang-barang Adat 60
3.2 Presentase Kasus Pelanggaran di Adaut Tahun 2013 65
3.3 Presentase Kasus Pelanggaran di Namtabung antara Tahun 2007-2013 66
4.1
4.2
Gambaran Kelemahan Teori Coleman
Contoh Realisasi Norma Gabungan (dalam kasus harta buang)
74
83
xii
ABSTRAKSI
Masyarakat Selaru termasuk dalam persekutuan masyarakat genealogis-teritorial
suku Tanimbar yang berada pada Kecamatan Selaru, Kebupaten Maluku Tenggara Barat,
yang masih terikat kental dengan adat istiadatnya. Hal ini tampak dalam perumusan dan
penerapan Keputusan Latupati Kecamatan Selaru Nomor: 189/01/IV/LKS/2005 tentang
Pelaksanaan Peraturan-Peraturan Adat Dalam Perkawinan, Perceraian, Persinahan, Dan
Lain-lain Dengan Sanksi Hukum Adat. Pada pelaksanaan peraturan adat mengenai perceraian
maka ada sanksi adat harta buang yang diterapkan. Harta buang dalam bahasa Adaut adalah
batbelin memeat dan dalam bahasa Namtabung adalah suksuka, sedangkan dalam bahasa
Selaru secara umum dipahami sebagai muay. Semuanya itu mengandung arti harafiah bahwa
harta buang berarti harta bagi perempuan yang harus (dipenuhi oleh pihak laki-laki,
suaminya ) ketika hendak „kasih pulang‟ atau mengembalikan perempuan atau isterinya
(pada keluarganya) karena ada alasan atau masalah tertentu yang bersifat aib atau tidak baik
yang menimbulkan rasa „malu‟. Tujuan harta buang ini untuk menutup malu dan
mengangkat harga diri dari pihak yang menjadi korban.
Menggunakan pendekatan sosiologi-normatif serta menerapkan metode kualitatif
dengan jenis penelitian deskriptif-eksplanatoris maka berdasarkan analisa menurut Teori
Norma dan Sanksi Efektif dari James S. Coleman, penelitian ini diharapkan akan menjawab
tujuan untuk “Mendeskripsikan Dampak Jumlah Pelanggaran Harta Buang Sebelum dan
Sesudah Diberlakukannya Keputusan Latupati Kecamatan Selaru Nomor:
189/01/IV/LKS/2005.” Mengingat keberadaan adat istiadat dewasa ini diperhadapkan pada
realita unifikasi dan kodifikasi hukum secara nasional. Perkembangan sosial, kebutuhan
hidup dan pergeseran adat istiadat terkadang memunculkan sikap apriori dan skeptis bahkan
apatis masyarakat akan adat istiadat yang telah menjadi norma hidup sejak dahulu sebagai
warisan leluhur.
Berdasarkan analisis maka yang dapat disimpulkan oleh Penulis bahwa harta buang
merupakan sanksi norma adat perkawinan yang masih efektif dalam menyikapi realita
pelanggaran nilai perkawinan dan perceraian, bahkan tindakan amoral
persinahan/perselingkuhan yang tidak berujung pada perkawinan, yang terjadi dalam
masyarakat (Selaru). Secara normatif, sanksi negatif berupa hukuman denda adat ini: (a)
melarang dan membatasi tindakan utama yang negatif dari pelaku sasaran norma yang
melanggar norma, yakni perceraian, persinahan/perselingkuhan, dll; (b) membatasi dampak
eksternalitas negatif terhadap ahli waris, yakni disharmonis yang meluas; dan (c) memberikan
hak kontrol untuk menerapkan sanksi dari pelaku yang memegang norma terhadap pelaku
yang melanggar norma, melalui keputusan kolektif „duduk adat‟ (konsensus). Oleh karena
itu, dalam versi Coleman maka sanksi harta buang termasuk dalam klasifikasi norma
larangan, yaitu norma yang cenderung menghentikan atau melarang tindakan utama
(perceraian) dan norma gabungan, yaitu norma dimana kelompok pengemban norma
bersesuaian kepentingan untuk menyokong dan menentang ketaatan pada norma dengan
kelompok sasaran.
Key Words : Keputusan Latupati, perceraian, sanksi harta buang, norma, pelaku sasaran
norma, pelaku pemegang norma, eksternalitas
xiii
DAFTAR ISI
PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT DAN PERSETUJUAN AKSES …
LEMBAR PENGESAHAN …...…………………………………………
LEMBAR PERNYATAAN .……………………………………………..
ii
iii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ………………………….…………… v
KATA PENGANTAR ……………………………………………………
DAFTAR GAMBAR ...…………………………………………………..
DAFTAR TABEL ………………………………………………………..
vi
x
xi
ABSTRAKSI ...……….…………………………………………………. xii
DAFTAR ISI …….……………………………………………………… xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang Masalah ..……………………………………………. 1
1.1.1 Batasan Masaalah ……………………………………..………. 8
1.1.2 Rumusan Masalah …………….……………………………… 8
1.1.3 Tujuan Penelitian ……………………………………………..
1.1.4 Manfaat Penelitian …………………………………………….
9
9
1.2 Metode Penelitian …………………………………………………… 10
1.2.1 Pendekatan Penelitian ………………………………………….
1.2.2 Jenis Penelitian………………………………………………….
1.2.3 Cara Pengumpulan Data ………………………….…………….
1.2.4 Teknik Analisa Data …..………………………………………..
1.2.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ………………...…………………
1.3 Sistematika Penulisan …………………………………………………
10
11
11
12
12
13
BAB II KONSEP NORMA DAN SANKSI EFEKTIF DARI JAMES S. COLEMAN
2.1 Orientasi Teoritik James S. Coleman ……………………………….. 14
2.2 Norma Efektif ……………………………………………………….. 17
2.2.1 Konsep Norma ……………………..……………..…………….
2.2.2 Klasifikasi Norma ………………………………………………
2.2.3 Eksternalitas Tindakan dan Tuntutan akan Sebuah Norma ..…..
2.3 Penerapan Sanksi Dalam Masyarakat …..……………………………
17
22
25
28
BAB III POTRET MASYARAKAT SELARU
3.1 Gambaran Umum Kecamatan Selaru ..………………………….........
3.1.1 Gambaran Umum Adaut dan Namtabung ………..…………….
3.1.2 Pemerintahan ……………………………………………………
3.1.3 Sistem Kepercayaan ………………………………………...…..
3.1.4 Sistem Kekerabatan ..……………………………………………
3.2 Tuntutan Akan Adat Dalam Masyarakt Selaru ….……………………
3.2.1 Realisasi Adat dalam Masyarakat Selaru ………………………
3.2.2 Latupati Kecamatan Selaru ………….………………………….
33
36
38
40
42
50
50
53
xiv
3.2.3 Keputusan Latupati Kecamatan Selaru No: 189/01/IV/LKS/2005..
3.3 Adat Harta Buang Dalam Kehidupan Masyarakat Selaru ……………
3.3.1 Konsep Harta Buang ………………………………………………..
3.3.2 Penerapan Harta Buang Berdasarkan Keputusan Latupati
Kecamatan Selaru Nomor: 189/01/IV/LKS/2005 ……………….
3.3.3 Fenomena Pelanggaran Adat dan Kontekstualisasi Penerapan
Harta Baung ……………………………………………………..
55
57
57
62
64
BAB IV ANALISA HASIL PENELITIAN
4.1 Analisa Mengenai Pergeseran Harta Buang ………………………….
4.2 Harta Buang sebagai Sanksi Norma ..…………………………………
69
77
4.3 Dampak Sanksi Harta Buang Terhadap Jumlah Pelanggaran Adat …. 84
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………...………………………………....... 90
B. Saran ……… …………………………………………………………… 93
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………
LAMPIRAN………………………………………………………………...
1. Daftar Nama Informan Penelitian…………………………………..
2. Peta MTB ………..…………………………………………………
3. Surat Isin Penelitian ………………………………………………..
4. Keputusan Latupati Kecamatan Selaru No. 189/01/IV/LKS/2005…
97
102
102
103
104
105