dampak pengangguran

20
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan industri yang dalam porses produksinya diiringi oleh semangat kapitalisme justru menimbulkan masalah yang semakin memperlemah keadaan buruh. Kegiatan produksi barang atau jasa yang hanya berorentasi pada keuntungan justru akan menimbulkan perselisihan yang memperburuk kualitas hubungan antara buruh dan pengusaha. Sejatinya, sifat hubungan yang terjalin adalah hubungan yang saling membutuhkan. Namun, perselisihan terjadi disebabkan oleh kepentingan yang bertentangan antara pengusaha dan buruh. Fenomena demonstrasi atau advokasi yang seringkali kita lihat dan dengar merupakan gambaran dari perlawanan buruh terhadap kekuasaan pengusaha. Upaya yang dilakukan buruh ialah semata-mata untuk memperjuangkan hak yang seharusnya dimiliki oleh setiap buruh. Buruh melakukan perlawanan karena dalam proses kerja, buruh selalu mendapatkan timbalbalik yang tidak diharapkan, baik secara tindakan yang bersifat eksploitatif seperti pembatasan cuti, jaminan sosial yang tidak diberikan secara optimal dan minimnya upah. Lemahnya kekuatan buruh dan tidak terorganisirnya kelompok buruh justru membuahkan hasil perjuangan yang tidak maksimal. Namun, pada saat ini upaya yang dilakukan oleh buruh lebih

Upload: suryaadi

Post on 19-Feb-2016

23 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

kel. teknik lingkungan

TRANSCRIPT

Page 1: Dampak pengangguran

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keberadaan industri yang dalam porses produksinya diiringi oleh semangat kapitalisme

justru menimbulkan masalah yang semakin memperlemah keadaan buruh. Kegiatan produksi

barang atau jasa yang hanya berorentasi pada keuntungan justru akan menimbulkan perselisihan

yang memperburuk kualitas hubungan antara buruh dan pengusaha. Sejatinya, sifat hubungan

yang terjalin adalah hubungan yang saling membutuhkan. Namun, perselisihan terjadi

disebabkan oleh kepentingan yang bertentangan antara pengusaha dan buruh.

Fenomena demonstrasi atau advokasi yang seringkali kita lihat dan dengar merupakan

gambaran dari perlawanan buruh terhadap kekuasaan pengusaha. Upaya yang dilakukan buruh

ialah semata-mata untuk memperjuangkan hak yang seharusnya dimiliki oleh setiap buruh.

Buruh melakukan perlawanan karena dalam proses kerja, buruh selalu mendapatkan timbalbalik

yang tidak diharapkan, baik secara tindakan yang bersifat eksploitatif seperti pembatasan cuti,

jaminan sosial yang tidak diberikan secara optimal dan minimnya upah.

Lemahnya kekuatan buruh dan tidak terorganisirnya kelompok buruh justru membuahkan

hasil perjuangan yang tidak maksimal. Namun, pada saat ini upaya yang dilakukan oleh buruh

lebih terorganisir dengan adanya serikat buruh. Terbentuknya serikat buruh dapat memberikan

dampak yang baik dalam menunjang perjuangannya karena dapat meningkatkan pengetahuan

tentang ketenagakerjaan dan kemampuan dalam melakukan lobi atau negosiasi dalam

menyelesaikan permasalahan.

Upaya menciptakan kestabilan perusahaan dan buruh di Kota Purwakarta akan terus

dilakukan oleh pihak yang berwenang. Namun hal tersebut bukan berarti kondisi industri di Kota

Purwakarta luput dari permasalahan sosial yang berimplikasi pada gejolak antara buruh dan

pengusaha. Secara keseluruhan permasalahan yang terjadi disebabkan oleh permasalahan

pemenuhan hak normatif buruh termasuk permasalahan kepentingan, PHK yang berujung pada

peningkatan jumlah pengangguran

Page 2: Dampak pengangguran

Sementara dampak sosial dari jenis pengangguran ini relatif lebih besar dan banyak efek

negative dari hal ini salah satunya tinggkat kriminalitas tiap daerah juga ikut bertambah karena

dorongan ekonomi. Mengingat kompleksnya masalah ini, maka upaya pemecahannya pun tidak

sebatas pada kebijakan sektor pendidikan saja, namun merembet pada masalah lain secara multi

dimensional. Pengangguran merupakan masalah serius yang dihadapi dalam pembangunan

sumber daya manusia yang tengah dilakukan saat ini.

Seringkali dalam pengalaman sehari-hari kita melihat fenomenasial seperti seseorang yang

tadinya mempunyai status tertentu di kemudian hari memperoleh status yang lebih tinggi dari

pada status sebelumnya.Hal demikian disebut mobilitas sosial. Sistem Stratifikasi menuruf

sifatnya dapat digolongkan menjadi straifikasi terbuka dan stratifikasi tertutup, contoh yang

disebutkan diatas tadi merupakan contoh dari stratifikasi terbuka dimana mobilitas sosial

dimungkinkan.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa dampak social yang di timbulkan akibat PHK

b. Bagaimana pandangan system stratifikasi social terhadap isu konflik buruh dan prusahaan

c. Apa saja dimensi stratifikasi sosial?

d. Bagaimana cara mangatasi masalah konfllik buruh yang berujung pada PHK

1.3 Tujuan

Page 3: Dampak pengangguran

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Stratifikasi Sosial

Kalau kita berbicara tentang sosiologi, maka kita akan mengenal istilah stratifikasi sosial.

Stratifikasi  menurut Kamus Ilmiah Populer memiliki arti: letak berlapis-lapis; hal yang

menyusun secara bertingkat atau berlapis, lapisan; klasifikasi masyarakat berdasarkan

kedudukan; tingkat sosial (Pius, 2001).Stratifikasi sosial (Social Stratification) berasal dari kata

bahasa latin “stratum” (tunggal) atau “strata” (jamak) yang berarti lapisan. Dalam Sosiologi,

stratifikasi sosial dapat diartikan sebagai pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-

kelas secara bertingkat. Beberapa defenisi Stratifikasi Sosial menurut para ahli :

1. Pitirim A. Sorokin

Mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam

kelas-kelas yang tersusun secara bertingkat (hierarki).

2. Max Weber

Mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai penggolongan orang-orang yang termasuk

dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hierarki menurut dimensi

kekuasaan, previllege dan prestise.

3. Cuber

Mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai suatu pola yang ditempatkan di atas kategori   

dari hak-hak yang berbeda.

4. Drs. Robert. M.Z. Lawang

Sosial Stratification adalah penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu

system social tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis menurut dimensi kekuasaan,

privilese, dan prestise.

Pemahaman antara stratifikasi sosial dan kelas sosial sering kali di samakan, padahal di sisi

lain pengertian antara stratifikasi sosial dan kelas sosial terdapat perbedaan. Penyamaan dua

`konsep pengertian stratifikasi sosial dan kelas sosial akan melahirkan pemahaman yang rancu.

Page 4: Dampak pengangguran

Stratifikasi sosial lebih merujuk pada pengelompokan orang kedalam tingkatan atau strata dalam

heirarki secara vertical.Membicarakan stratifikasi sosial berarti mengkaji posisi atau kedudukan

antar orang/sekelompok orang dalam keadaan yang tidak sederajat.Adapun pengertian kelas

sosial sebenarnya berada dalam ruang lingkup kajian yang lebih sempit, artinya kelas sosial lebih

merujuk pada satu lapisan atau strata tertentu dalam sebuah stratifikasi sosial. Kelas sosial

cenderung diartikan sebagai kelompok yang anggota-anggota memiliki orientasi polititik, nilai

budaya, sikap dan prilaku sosial yang secara umum sama.

a. Sistem Stratifikasi Sosial

Sistem stratifikasi sosial dalam masyarakat ada yang bersifat terbuka dan ada yang

bersifat tertutup. Stratifikasi sosial yang terbuka ada kemungkinan anggota masyarakat

dapat berpindah dari status satu ke status yang lainnya berdasarkan usaha-usaha tertentu.

Misalnya seorang yang berkerja sebagai petani mempunyai kemungkinan dapat menjadi

tokoh agama jika ia mampu meningkatkan kesalehannya dalam menjalankan agamanya.

Seorang anak buruh tani dapat mengubah statusnya menjadi seorang dokter atau menjadi

presiden sekalipun, apabila ia rajin belajar, berpolitik dan bercita-cita untuk itu.

Sebaliknya seorang anak presiden belum tentu dapat mencapai status presiden. Dengan

demikian berarti dalam sistem Sistem stratifikasi terbuka, setiap anggota masyarakat

berhak dan mempunyai kesempatan untuk berusaha dengan kemampuan sendiri untuk

naik status, atau mungkin juga justru stabil atau turun status sesuai dengan kualitas dan

kuantitas usahanya sendiri. Dalam Sistem stratifikasi ini biasanya terdapat motivasi yang

kuat pada setiap anggota masyarakat untuk berusaha memperbaiki status dan

kesejahteraan hidupnya. Sistem stratifikasi terbuka lebih dinamis dan anggota-

anggotanya cenderung mempunyai cita-cita yang tinggi. Pada Sistem stratifikasi sosial

tertutup terdapat pembatasan kemungkinan untuk pindah ke status satu ke status lainnya

dalam masyarakat. Dalam sistem ini satu-satunya kemungkinan untuk dapat masuk ada

status tinggi dan terhormat dalam masyarakat adalah karena kelahiran atau keturunan.

Hal ini jelas dapat diketahui dari kehidupan masyarakat yang mengabungkan kasta

seperti di Agama Hindu misalnya:

1. Keanggotaan pada kasta diperoleh karena warisan/kelahiran. Anak yang lahir

memperolah kedudukan orang tuanya

Page 5: Dampak pengangguran

2. Keangotaan yang diwariskan tadi berlaku seumur hidup, oleh karena

seseorang takmungkin mengubah kedudukannya, kecuali bila ia dikeluarkan

dari kastanya.

3. Perkawinan bersifat endogam, artinya harus dipilih dari orang yang kekasta.

4. Hubungan dengan kelompok-kelompok sosial lainnya bersifat terbatas.

5. Kesadaran pada keanggotaan suatu kasta yang tertentu, terutama nyata dari

nama kasta, identifikasi anggota pada kastanya, penyesuaian diri yang ketat

terhadap norma-norma kasta dan lain sebagainya.

6. Kasta diikat oleh kedudukan-kedudukan yang secara tradisional telah

ditetapkan.

7. Prestise suatu kasta benar-benar diperhatikan.

b. Bentuk-Bentuk Stratifikasi Sosial

Terbentuknya stratifikasi sosial dalam masyarakat dikarenakan adanya sesuatu yang

dihargai dan dianggap bernilai. Pada dasarnya sesuatu yang dihargai selalu berubah-ubah

sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi. Keadaan ini menjadikan bentuk-

bentuk stratifikasi sosial semakin beragam. Selain itu, semakin kompleksnya kehidupan

masyarakat semakin kompleks pula bentuk-bentuk stratifikasi yang ada. Secara garis

besar bentuk-bentuk stratifikasi sosial sebagai berikut:

Stratifikasi Sosial Berdasarkan Kriteria Ekonomi

Dalam stratifikasi ini dikenal dengan sebutan kelas sosial. Kelas sosial dalam

ekonomi didasarkan pada jumlah pemilikan kekayaan atau penghasilan.

Secara umum klasifikasi kelas sosial terdiri atas tiga kelompok sebagai

berikut:

Kelas sosial atas, yaitu kelompok orang memiliki kekayaan banyak, yang

dapat memenuhi segala kebutuhan hidup bahkan secara berlebihan.

Golongan kelas ini dapat dilihat dari pakaian yang dikenakan, bentuk

rumah, gaya hidup yang dijalankan, dan lain-lain.

Kelas sosial menengah, yaitu kelompok orang berkecukupan yang sudah

dapat memenuhi kebutuhan pokok (primer), misalnya sandang, pangan,

Page 6: Dampak pengangguran

dan papan. Keadaan golongan kelas ini secara umum tidak akan sama

dengan keadaan kelas atas.

Kelas sosial bawah, yaitu kelompok orang miskin yang masih belum dapat

memenuhi kebutuhan primer. Golongan kelas bawah biasanya terdiri atas

pengangguran, buruh kecil, dan buruh tani.

c. Stratifikasi Sosial Berdasarkan Kriteria Sosial

Stratifikasi sosial berdasarkan kriteria sosial adalah pembedaan anggota masyarakat

ke dalam kelompok tingkatan sosial berdasarkan status sosialnya. Oleh karena itu,

anggota masyarakat yang memiliki kedudukan sosial yang terhormat menempati

kelompok lapisan tertinggi. Sebaliknya, anggota masyarakat yang tidak memiliki

kedudukan sosial akan menempati pada lapisan lebih rendah. Contoh: seorang tokoh

agama atau tokoh masyarakat akan menempati posisi tinggi dalam pelapisan sosial.

d. Stratifikasi Sosial Berdasarkan Kriteria Pekerjaan

Jenis pekerjaan yang dimiliki oleh seseorang dapat dijadikan sebagai dasar

pembedaan dalam masyarakat. Seseorang yang bekerja di kantor dianggap lebih tinggi

statusnya daripada bekerja kasar, walaupun mereka mempunyai gaji yang sama. Adapun

penggolongan masyarakat didasarkan pada mata pencaharian atau pekerjaan sebagai

berikut:

1. Elite yaitu orang kaya dan orang yang menempati kedudukan atau pekerjaan

yang dinilai tinggi oleh masyarakat.

2. Profesional yaitu orang yang berijazah dan bergelar kesarjanaan serta orang

dari dunia perdagangan yang berhasil.

3. Semiprofesional mereka adalah para pegawai kantor, pedagang, teknisi

berpendidikan menengah, mereka yang tidak berhasil mencapai gelar, para

pedagang buku, dan sebagainya.

4. Tenaga terampil mereka adalah orang-orang yang mempunyai keterampilan

teknik mekanik seperti pemotong rambut, pekerja pabrik, sekretaris, dan

stenografer.

5. Tenaga tidak terdidik, misalnya pembantu rumah tangga dan tukang kebun.

Page 7: Dampak pengangguran

e. Stratifikasi Sosial Berdasarkan Kriteria Pendidikan

Antara kelas sosial dan pendidikan saling memengaruhi. Hal ini dikarenakan untuk

mencapai pendidikan tinggi diperlukan uang yang cukup banyak. Selain itu, diperlukan

juga motivasi, kecerdasan, dan ketekunan. Oleh karena itu, tinggi dan rendahnya

pendidikan akan berpengaruh pada jenjang kelas sosial.

f. Stratifikasi Sosial Berdasarkan Kriteria Budaya Suku Bangsa

Pada dasarnya setiap suku bangsa memiliki stratifikasi sosial yang berbeda-beda.

Misalnya pada suku Jawa. Di Jawa terdapat stratifikasi sosial berdasarkan kepemilikan

tanah sebagai berikut:

1. Golongan wong baku (cikal bakal), yaitu orang-orang keturunan para pendiri

desa. Mereka mempunyai hak pakai atas tanah pertanian dan berkewajiban

memikul beban anak keturunan para cikal bakal tersebut. Kewajiban seperti

itu disebut dengan gogol atau sikep.

2. Golongan kuli gandok (lindung), yaitu orang-orang yang mempunyai rumah

sendiri, tetapi tidak mempunyai hak pakai atas tanah desa.

3. Golongan mondok emplok, yaitu orang-orang yang mempunyai rumah sendiri

pada tanah pekarangan orang lain.

4. Golongan rangkepan, yaitu orang-orang yang sudah berumah tangga, tetapi

belum mempunyai rumah dan pekarangan sendiri.

5. Golongan sinoman, yaitu orang-orang muda yang belum menikah dan masih

tinggal bersama-sama dengan orang tuanya.

B. Cara-cara Menentukan Stratifikasi Sosial

Adanya golongan sosial timbul karena adanya perbedaan status dikalangan anggota

masyarakat. Untuk menentukan stratifikasi sosial ada 3 metode, yakni:

1. METODE OBYEKTIF

Stratifikasi ditentukan berdasar kriteria obyektif. Antara lain : jumlah pendapatan, lama atau

tinggi pendidikan,jenis pendidikan. Biasanya keterangan demikian terkumpul sewaktu

Page 8: Dampak pengangguran

diadakan sensus.Menurut penelitian (1954) di amerika serikat.dokter menempati kedudukan

yang sangat tingg sama dengan Gubernur dan profesor sama tingginya dengan ilmuwan,

anggota kongres, DPR.

2. METODE SUBYEKTIF

Golongan sosial dirumuskan menurut pandangan anggota masyarakat menilai dirinya dalam

hirarki kedudukan dalam masyarakat.

dengan metode ini bisa diajukan pertanyaan ,menurut pendapat saudara termasuk golongan

manakah saudar dinegeri ini, golongan atas, menengah atau rendah

3. METODE REPUTASI

Dikembangkan oleh W.L Warner cs. Metode ini memberi kesempatan pada orang dalam

masyarakat itu sendiri untuk menentukan golonan mana-mana yang terdapat dalam

masyarakat itu lalu mengidentifikasi anggota masyarakat ke golongan tertentu. Bisa

dikatakan tidak ada kriteria yang sama yang berlaku untuk menentukan golongan sosial

dalam berbagai masyarakat didunia ini. Semisal kriteria penggolongan di desa berbeda

dengan kriteria penggolongn di kota.

C. Pengertian Pengangguuran Dan Dampak Yang Di Timbulkan

a. Definisi Pengangguran

Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 60 tahun)

yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. enurut Teori Klasik (1729-

1790), pengangguran itu bersifat sukarela, karena tidak sesuainya tingkat upah dengan

aspirasi pekerja. Bertambahnya jumlah pengangguran dalam masyarakat terjadi karena

orang menunggu pada masa transisi dari satu pekerjaan ke pekerjaan yang lain. Teori ini

menyebutkan bahwa untuk mengurangi pengangguran tidak diperlukan campur tangan

pemerintah karena pengangguran yang terjadi sifatnya sukarela. Selain itu unit-unit

pelaku ekonomi percaya bahwa upah dan tingkat harga yang fleksibel dapat

menyesuaikan diri secara otomatis untuk mencapai titik keseimbangan dalam

perekonomian.

a) Jenis & Macam Pengangguran

1. Pengangguran Friksional

Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya hanya sementara

yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis

Page 9: Dampak pengangguran

antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerjaan yang menjadi pihak

penyedia

2. Pengangguran Struktural

Pengangguran struktural adalah keadaan di mana penganggur yang mencari

lapangan pekerjaan tetapi tidak mampu memenuhi persyaratan yang

ditentukan pembuka lapangan kerja. Karena Semakin maju suatu

perekonomian suatu daerah terlebih di kota besar maka akan meningkatkan

pula kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih

baik dari sebelum-sebelumnya.

3. Pengangguran Musiman

Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi

kegiaan ekonomi jangka pendek atau perubahan keadaan suatu Negara secara

tiba-tiba yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti

petani yang menanti musim tanam, tukan jualan duren yang menanti musim

durian.

4. Pengangguran Siklikal

Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas

naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah

daripada penawaran kerja.

Pengangguran juga dapat dibedakan atas pengangguran sukarela (voluntary

unemployment) dan dukalara (involuntary unemployment). Pengangguran suka rela

adalah pengangguran yang menganggur untuk sementara waktu karna ingin mencari

pekerjaan lain yang lebih baik. Sedangkan pengangguran duka lara adalah pengengguran

yang menganggur karena sudah berusaha mencari pekerjaan namun belum berhasil

mendapatkan kerja.

b. Dampak Pengangguran

Penganggur itu berpotensi menimbulkan kerawanan berbagai kriminal dan gejolak

sosial, politik dan kemiskinan. Selain itu, pengangguran juga merupakan pemborosan

yang luar biasa. Setiap orang harus mengkonsumsi beras, gula, minyak, pakaian, energi

listrik, sepatu, jasa dan sebagainya setiap hari, tapi mereka tidak mempunyai penghasilan.

Page 10: Dampak pengangguran

Bisa kita bayangkan berapa ton beras dan kebutuhan lainnya harus disubsidi setiap

harinya

1. Dampak Pengangguran terhadap Perekonomian suatu Negara

Tujuan akhir pembangunan ekonomi suatu negara pada dasarnya adalah

meningkatkan kemakmuran masyarakat dan pertumbuhan ekonomi agar stabil dan

dalam keadaan naik terus.Jika tingkat pengangguran di suatu negara relatif tinggi,

hal tersebut akan menghambat pencapaian tujuan pembangunan ekonomi yang

telah dicita-citakan.Hal ini terjadi karena pengganguran berdampak negatif

terhadap kegiatan perekonomian, seperti yang dijelaskan di bawah ini:

Pengangguran bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan

tingkat kemakmuran yang dicapainya. Hal ini terjadi karena pengangguran

bisa menyebabkan pendapatan nasional riil (nyata) yang dicapai

masyarakat akan lebih rendah daripada pendapatan potensial (pendapatan

yang seharusnya). Oleh karena itu, kemakmuran yang dicapai oleh

masyarakat pun akan lebih rendah.

Pengangguran akan menyebabkan pendapatan nasional yang berasal dari

sector pajak berkurang. Hal ini terjadi karena pengangguran yang tinggi

akan menyebabkan kegiatan perekonomian me-nurun sehingga

pendapatan masyarakat pun akan menurun. Dengan demikian, pajak yang

harus dibayar dari masyarakat pun akan menurun. Jika penerimaan pajak

menurun, dana untuk kegiatan ekonomi pemerintah juga akan berkurang

sehingga kegiatan pembangunan pun akan terus menurun. Pengangguran

tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi.

Adanya pengangguran akan menye-babkan daya beli masyarakat akan

berkurang sehingga permintaan terhadap barang-barang hasil produksi

akan berkurang. Keadaan demikian tidak merangsang kalangan Investor

(pengusaha) untuk melakukan perluasan atau pendirian industri baru.

Dengan demikian tingkat investasi menurun sehingga pertumbuhan

ekonomipun tidak akan terpacu.

Page 11: Dampak pengangguran

2. Dampak pengangguran terhadap Individu yang Meng-alaminya dan Masyarakat

Berikut ini merupakan dampak negatif pengangguran terhadap individu yang

mengalaminya dan terhadap masyarakat pada umumnya:

Pengangguran dapat menghilangkan mata pencaharian

Pengangguran dapat menghilangkan ketrampilan

Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan social politik.

Bertambahnya tingkat kemiskinan

Timbulnya kriminalitas di kalangan masyarakat

//

Page 12: Dampak pengangguran

BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengertian Stratifikasi Sosial

Secara harfiah atau etimologis (defenisi nominal), Sosiologi berasal dari kata bahasa

Latin: Socius = teman, kawan, sahabat, dan Logos = ilmu pengetahuan. Jadi sosiologi adalah

ilmu tentang cara berteman/berkawan/bersahabat yang baik, atau cara bergaul yang baik dalam

masyarakat. Sedangkan secara operasional (defenisis real), beberapa pakar sosiologi

mendefenisikan sebagai berikut :1[2]

a. Sosiologi adalah studi tentang hubungan antara manusia (human relationship). (Alvin

Bertrand)

b. Sosiologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat sebagai

keseluruhan, yakni hubungan antara manusia dengan manusia, manusia dengan

kelompok, kelompok dengan kelompok, baik formal maupun material, baik statis

maupun dinamis. (Mayor Polak.)

c. Sosiologi adalah ilmu masyarakat umum. (P.J. Bouwman.)

d. Sosiologi atau ilmu masyarakat adalah ilmu yang mempelajari struktur sosialdan

proses social. (Selo Soemardjan dan soelaiman Soemardi.)

Stratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas

secara bertingkat (vertikal), yakni pemisahan kedudukan anggota masyarakat ke dalam tingkat-

tingkat kelas pada masyarakat. Jadi stratifikasi sosial adalah perbedaan yang terjadi baik

disengaja atau tidak dalam masyarakat secara vertikal. Stratifikasi sosial terjadi karena ada

sesuatu yang dihargai dalam masyarakat, misalnya: harta, kekayaan, ilmu pengetahuan,

kesalehan, keturunan dan lain sebagainya. Stratifikasi sosial akan selalu ada selama dalam

masyarakat terdapat sesuatu yang dihargai.

Stratifikasi sosial akan menimbulkan kelas sosial, dimana setiap anggota masyarakat

akan menempati kelas sosial sesuai dengan kriteri yang mereka miliki.

1

Page 13: Dampak pengangguran

Kelas sosial adalah golongan yang terbentuk karen adanya perbedaan kedudukan tinggi

dan rendah, dan karena adanya rasa segolongan dalam kelas tersebut masing-masing, sehingga

kelas yang satu dapat dibedakan dari kelas yang lain (Hasan Sadili, dalam Http:// sosionamche.

Blogspot. Com).

Adapun stratifikasi sosial pada masyarakat kuno dan modern berbeda karena kriteria

sesuatu yang dihargai juga berbeda.

Adapun dampak stratifikasi sosial pada dalam kehidupan masyarakat adalah:

1. Orang yang menduduki kelas sosial yang berbeda akan memiliki kekuasaan, privelese,

dan prestise yang bebeda pula, dalam artian akan menciptakan sebuah perbedaan status

sosial.

2. Kemungkinan timbulnya proses sosial yang disosiatif berupa persaingan, kontravensi,

maupun konflik

3. Penyimpangan perilaku karena kegagalan atau ketidak mampuan mencapai posisi

tertentu. Kejahatan tersebut dapat berupa alkoholisme, korupsi, kenakalan remaja dan

lain sebagainya.

4. Konsentrasi elite status, yaitu pemusatan kedudukan yang penting pada golongan

tertentu, misalnya kolusi.

B. Metode Dalam Menentukan Stratifikasi Dalam Social

Untuk menentukan golongan sosial ada 3 metode:

1. Metode obyektif

Artinya usaha untuk memilah-milah masyarakat ke dalam beberapa lapisan dialkukan

menurut ukuran ukuran yang objektif berupa variabel yang mudah diukur secara kuantitatif.

Stratifikasi ditentukan berdasarkan kriteria obyektif antara lain jumlah pendapatan, lama atau

tinggi pendidikan, jenis pekerjaan.

2. Metode Subyektif

Artinya munculnya pelapisan sosial dalam masyarakat tidak diukur dengan kriteria-krieteria

yang objektif, melainkan dipilih menurut kesadaran subjektif warga masyarakat itu sendiri.

3. Metode Reputasi

Golongan sosial dirumuskan menurut bagaimana  anggota masyarakat menempatkan masing-

masing dalam stratifikasi masyarakat itu. memberi kesempatan kepada orang dalam

Page 14: Dampak pengangguran

masyarakat itu sendiri untuk menetukan golongan-golongan mana yang terdapat dalam

masyarakat itu lalu mengidentifikasikan anggota masing-masing golongan itu.