dampak pencemaran lingkungan dari suatu bangunan

9
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Rumah sakit adalah salah satu prasarana umum bidang kesehatan, yang memberi layanan khusus bagi masyarakat yang bermasalah di bidang kesehatannya. Rumah sakit adalah tempat pelayanan kesehatan yang dirancang, dioperasikan dan dipelihara dengan sangat memperhatikan aspek kebersihan bangunan dan halaman baik fisik, sampah, limbah cair, air bersih, dan serangga/binatang pengganggu. Namun menciptakan kebersihan di rumah sakit merupakan upaya yang cukup sulit dan bersifat kompleks berhubungan dengan berbagai aspek antara lain budaya/kebiasaan, prilaku masyarakat, kondisi lingkungan, sosial dan teknologi. Rumah sakit tidak terlepas dari limbah yang dihasilkan dari semua kegiatan-kegiatan orang-orang di dalamnya. Limbah rumah sakit sangatlah berbahaya jika tidak diolah dengan baik. Limbah rumah sakit jauh lebih berbahaya disbanding dengan limbah masyarakat umum, karena limbah rumah sakit banyak mengandung bakteri, virus dan zat pathogen yang dapat membahayakan lingkungan atau mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan. Survei ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Haji Medan, untuk melihat bagaimana dampak berdirinya rumah sakit tersebut bagi lingkungan sekitarnya, mengingat rumah sakit ini menghasilkan limbah yang sangat berbahaya. 1

Upload: santa-monica-tambunan

Post on 04-Dec-2015

33 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Dampak, Pencemaran Lingkungan, Bangunan Gedung, Rekayasa Lingkungan

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Rumah sakit adalah salah satu prasarana umum bidang kesehatan, yang memberi

layanan khusus bagi masyarakat yang bermasalah di bidang kesehatannya. Rumah

sakit adalah tempat pelayanan kesehatan yang dirancang, dioperasikan dan dipelihara

dengan sangat memperhatikan aspek kebersihan bangunan dan halaman baik fisik,

sampah, limbah cair, air bersih, dan serangga/binatang pengganggu. Namun

menciptakan kebersihan di rumah sakit merupakan upaya yang cukup sulit dan

bersifat kompleks berhubungan dengan berbagai aspek antara lain budaya/kebiasaan,

prilaku masyarakat, kondisi lingkungan, sosial dan teknologi.

Rumah sakit tidak terlepas dari limbah yang dihasilkan dari semua kegiatan-kegiatan

orang-orang di dalamnya. Limbah rumah sakit sangatlah berbahaya jika tidak diolah

dengan baik. Limbah rumah sakit jauh lebih berbahaya disbanding dengan limbah

masyarakat umum, karena limbah rumah sakit banyak mengandung bakteri, virus dan

zat pathogen yang dapat membahayakan lingkungan atau mengakibatkan terjadinya

pencemaran lingkungan.

Survei ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Haji Medan, untuk melihat bagaimana

dampak berdirinya rumah sakit tersebut bagi lingkungan sekitarnya, mengingat rumah

sakit ini menghasilkan limbah yang sangat berbahaya.

II. Rumusan Masalah

Adapun masalah yang akan kami bahas adalah bagaimana cara pengolahan limbah

Rumah Sakit Umum Haji Medan, sehingga tidak merugikan lingkungan sekitar.

1

BAB II

PEMBAHASAN

I. Lokasi Survey

Adapun lokasi survey yang kami tinjau adalah Rumah Sakit Umum Haji Medan, Jalan

RS Haji Komplek Medan Estate Permai, Tegalrejo, Medan Perjuangan. Medan,

Sumatera Utara.

II. Waktu Survey

Kami melakukan survey pada tanggal 13 Mei 2014.

III.Pengertian Limbah

Limbah (menurut PP NO 12, 1995) adalah bahan sisa suatu kegiatan dan atau proses

produksi. Sedangkan limbah rumah sakit menurut Permenkes RI nomor:

1204/MENKES/SK/X/2004 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit

adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit dalam bentuk padat,

cair, dan gas.

Limbah rumah sakit bisa mengandung bermacam-macam mikroorganisme bergantung

pada jenis rumah sakit, tingkat pengolahan yang dilakukan sebelum dibuang. Limbah

cair rumah sakit dapat mengandung bahan organik dan anorganik yang umumnya

diukur dan parameter BOD, COD, TSS, dan lain-lain. Sementara limbah padat rumah

sakit terdiri atas sampah mudah membusuk, sampah mudah terbakar, dan lain-lain.

Limbah-limbah tersebut kemungkinan besar mengandung mikroorganisme patogen

atau bahan kimia beracun berbahaya yang menyebabkan penyakit infeksi dan dapat

tersebar ke lingkungan rumah sakit yang disebabkan oleh teknik pelayanan kesehatan

yang kurang memadai, kesalahan penanganan bahan-bahan terkontaminasi dan

peralatan, serta penyediaan dan pemeliharaan sarana sanitasi yang masih buruk.

Limbah benda tajam adalah semua benda yang mempunyai permukaan tajam yang

dapat melukai / merobek permukaan tubuh.

Limbah gas adalah semua limbah yang berbentuk gas yang berasal dari kegiatan

pembakaran di rumah sakit seperti insinerator, dapur, perlengkapan generator,

anastesi, dan pembuatan obat citotoksik. Limbah sitotoksis adalah limbah dari bahan

yang terkontaminasi dari persiapan dan pemberian obat sitotoksis untuk kemoterapi

kanker yang mempunyai kemampuan untuk membunuh atau menghambat

pertumbuhan sel hidup.

2

IV. Identifikasi Masalah

Limbah rumah sakit yang kami survey adalah sebatas limbah padat berupa sampah

pengunjung rumah sakit, sampah sisa bekas-bekas alat rumah sakit seperti botol

infuse, jarum injeksi, dan limbah cair dari rumah sakit.

Yang kami dapatkan dari survey ini adalah

1. Pada rumah sakit ini, terdapat limbah padat dan limbah cair.

2. Limbah padat berupa sampah pengunjung, sampah medis seperti botol infuse,

jarum suntik.

3. Limbah cair berupa air bekas pencucian alat-alat operasi, air limbah sisa

pencampuran obat-obatan.

V. Solusi yang Sudah dikerjakan oleh Pihak Rumah Sakit

1. Rumah Sakit Umum Haji Medan menyediakan tempat sampah di beberapa sudut

rumah sakit, dan kami merasa bahwa jumlah tempat sampah yang disediakan

rumah sakit sudah mencukupi kebutuhan.

2. Untuk limbah cair dari rumah sakit ini, pihak rumah sakit menggunakan sistem

IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah).

3. Pembuangan limbah padat rumah sakit ini belum dipisahkan antara limbah padat

medis seperti jarum suntik, botol infuse, dengan limbah padat biasa seperti

sampah pengunjung, sampah kertas ATK.

VI. Sistem IPAL pada Rumah Sakit Umum Haji Medan

Untuk mengolah limbah cair yang ada pada rumah sakit ini, pihak rumah sakit

menggunakan system IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah). dapur, pencucian

linen, ruang perawatan/poliklinik, kamar mayat, WC/ kamar mandi, unit/Instalasi lain

sesuai dengan kelas rumah sakit. Untuk limbah cair, kapasitas pengolahan yang

dimiliki yaitu 400m3/hari, dengan system pengolahan lumpur aktif. Adapun unit-unit

instalasi pengolahan air limbah yang dimiliki oleh rumah sakit meliputi : sumur

pengumpul dan pompa, inlet, komunitor, ruang aerasi (I, II, dan III), bak

pengendapan, bak filtrasi, bak klorinasi, outlet. Pengolahan air limbah dengan proses

lumpur aktif secara umum terdiri dari bak pengendap awal, bak aerasi dan bak

pengendap akhir, serta bak klorinasi untuk membunuh bakteri patogen.

3

Untuk menjaga efektivitas pengolahan limbah, pihak Instalasi Kesehatan Lingkungan

rumah sakit juga rutin melakukan pengurasan kolam pada IPAL, pengurasan ini

dilakukan sebanyak 2 kali dalam setahun.

Yang kami lihat pada instalasi IPAL di Rumah Sakit ini, pihak rumah sakit

memelihara ikan di kolam hasil pengolahan limbah system IPAL, dan jika ikan tetap

hidup, berartiair hasil pengolahan limbah sudah steril dari bakteri atau virus pathogen

yang membahayakan lingkungan. Dan air hasil pengolahan limbah tersebut langsung

dibuang/disalurkan ke parit umum.

4

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Rumah Sakit Umum Haji Medan menghasilkan limbah berupa padat,dan cair ,

Yang padat berupa bekas peralatan medis seperti jarum suntik, botol infuse,

dengan limbah padat biasa seperti sampah pengunjung, sampah kertas ATK.,dan

yang cairnya berupa bekas pencucian alat-alat operasi, air limbah sisa

pencampuran obat-obatan.Dan Untuk limbah cair dari rumah sakit ini, pihak

rumah sakit menggunakan sistem IPAL (Instalasi Pengolahan Air

Limbah),sehingga jika tidak diolah dengan baik dapat mencemari lingkungan

sekitarnya dan dari hasil survey yang kami dapati pihak rumah sakit sudah baok

dalam penanganan limbah cair, terbukti dari adanya IPAL tadi.

Tetapi pihak rumah sakit masih kurang baik dalam memanajemen limbah padat

karena limbah medis dan limbah biasa tidak dipisahkan pembuangannya, padahal

limbah medis lebih berbahaya dari pada limbah biasa.

B. SARAN

Untuk pengolahan limbah padat, sebaiknya pihak rumah sakit menyediakan

tempat sampah yang terpisah untuk limbah medis dengan tempat sampah

pengunjung,.

DOKUMENTASI

5

Tempat Sampah Pembuangan Limbah Padat Tempat Sampah Pembuangan Limbah Padat

Tempat saluran Limbah Cair(Warna Biru) Hasil Pengolahan Limbah Cair yang dibuang ke parit

6

Alat IPAL

7