dampak pemeliharan ikan dalam keramba terhadap kualitas perairan ranu pakis kecamatan klakah
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 Dampak Pemeliharan Ikan Dalam Keramba Terhadap Kualitas Perairan Ranu Pakis Kecamatan Klakah
1/4
DAMPAK PEMELIHARAN IKAN DALAM KERAMBA TERHADAP KUALITAS PERAIRAN
RANU PAKIS KECAMATAN KLAKAH, KABUPATEN LUMAJANG
Ferdian Andy Setiantono
Abstrak
ABSTRAK
Setiantono, Ferdian Andy. 2011. Dampak Pemeliharaan Ikan dalam Keramba
terhadap Kualitas Perairan Ranu Pakis, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang.
Skripsi, Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing : (I) Dr.
Ibrohim, M. Si, (II) Dr. Endang Suarsini, M.Ked.
Kata kunci : keramba ikan, kualitas perairan, parameter fisika, parameter kimia,
parameter biologi.
Pemeliharaan ikan dalam keramba dapat mempengaruhi faktor fisik dan kimia
perairan. Kegiatan budidaya ikan dalam keramba secara terus menerus jugamenyebabkan terjadinya degradasi lingkungan, yang ditandai dengan menurunnya
kualitas air. Oleh karena itu penelitian diperlukan untuk memperoleh informasi
dampak pemeliharan ikan dalam keramba terhadap kualitas perairan Ranu Pakis,
Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang.
-
7/23/2019 Dampak Pemeliharan Ikan Dalam Keramba Terhadap Kualitas Perairan Ranu Pakis Kecamatan Klakah
2/4
Penelitian ini bersifat deskriptif eksploratif. Pengambilan data dilakukan mulai bulan
Februari 2011 sampai dengan bulan Maret 2011, dengan selang waktu pengambilan
sampel 2 minggu sekali. Tempat penelitian Ranu Pakis, Laboratorium Lingkungan
Hidup Kabupaten Lumajang dan Laboratorium Mikrobiologi Universitas Negeri
Malang. Penelitian dilakukan dengan mengukur parameter fisika, kimia dan biologi
perairan. Parameter tersebut antara lain bau, suhu, konduktifitas, turbiditas, pH,DO, TSS, BOD5, Nitrit, total Coliform dan total Fecal coliform. Hasil pengukuran
kemudian dibandingkan dengan baku mutu menurut peruntukannya, berdasarkan
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air. Untuk
perairan danau standart baku mutu yang digunakan yaitu baku mutu golongan I
dan baku mutu golongan II
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari sebelas parameter lingkungan yang diuji
beberapa parameter telah melampaui standar maksimum baku mutu yang telah
diperbolehkan. Parameter yang melebihi standart maksimum baku mutu yangdiperbolehkan antara lain: TSS, BOD5, Nitrit dan total Coliform. Parameter yang lain
seperti bau, suhu, konduktivitas dan turbiditas tidak ada standart baku mutu yang
ditetapkan dikarenakan parameter tersebut tidak berpengaruh langsung, tetapi
dapat mempengaruhi parameter perairan yang lain. Parameter perairan seperti pH
masih dalam rentangan yang diperbolehkan dan DO setelah dilakukan pengukuran
ternyata kandungannya masih memenuhi standart minimum yang diperbolehkan.
Mengacu pada parameter yang di ukur menunjukkan bahwa pemeliharaan ikan
dalam keramba membawa dampak terhadap kualitas perairan Ranu Pakis.
Menurunnya kualitas perairan disebabkan oleh sisa pakan ikan dan akumulasi
kotoran ikan yang menyebabkan kandungan bahan organik dalam perairan semakin
tinggi.
Pengaruh Keramba terhadap Kelestarian Air Danau Maninjau
Sebagai mana kita ketahui, masyarakat sekitar danau maninjau sudah lama
memanfaatkan potensi danau sebagai sumber mata pencaharian utama. Di tepian
danau, masyarakat berternak ikan dengan membuat tambak - tambak ikan atau
biasa disebut keramba.
Berkeramba adalah sebuah mata pencaharian yang dilakukan dengan cara
membesarkan ikan dalam sebuah jala apung. Jenis ikan yang biasa dibesarkan
dalam keramba adalah ikan nila. Ikan nila adalah ikan yang hanya dapat hidup pada
air hangat. Ikan nila ini berasal dari Afrika dan diperkenalkan di Indonesia sekitar 30
-
7/23/2019 Dampak Pemeliharan Ikan Dalam Keramba Terhadap Kualitas Perairan Ranu Pakis Kecamatan Klakah
3/4
tahun oleh Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT). Budidaya ikan
nila dapat dipelihara pada kolam, danau, sungai yang berada di desa atau luar kota
yang airnya bersih.
Keberadaan keramba di Danau Maninjau memberikan konstribusi yang besar
terhadap perekonomian masyarakat. Dapat kita lihat, tingkat perekonomianmasyarakat sekitar Danau Maninjau cenderung meningkat dalam waktu 10 tahun
belakangan ini.
Namun, selain memiliki dampak positif tadi, budidaya ini juga menimbulkan dampak
negatif pada lingkungan perairan. Seperti banyaknya ikan di danau tersebut yang
mati.
Banyaknya ikan keramba jala apung yang mati di Danau Maninjau tersebut,
disebabkan karena ketidakmampuan danau untuk menampung jumlah keramba
yang sudah terlalu banyak. Kematian itu bukan hanya disebabkan tubo belerang
tapi disebabkan karena banyaknya sisa makanan ikan yang menumpuk di dasar
danau.
Saat ini, setidaknya terdapat 30.000 petak keramba. Padahal, Danau Maninjau
hanya dapat menampung 2.700 petak keramba. Menurut hasil penelitian,
setidaknya 90.000 ton pakan ikan masuk ke danau setiap tahun dan 20%
diantaranya tidak dimakan ikan. Itu berarti, sekitar 18.000 ton pakan ikan
menumpuk di dasar danau dan sudah berlangsung bertahun-tahun lamanya. Pakan
ikan yang telah lama menumpuk di dasar danau, akan menghasilkan kadar fosfat
dan nitrogen yang dapat merangsang pertumbuhan bakteri dan organisme air
berupa plankton. Ketika kondisi cuaca buruk dan disertai angin kencang, maka akan
terjadi pengadukan massa air (umbalan). Akibatnya amoniak dan karbondioksidamenjadi tinggi, sehingga persedian oksigen menipis. Hal inilah yang menyebabkan
ikan sulit bernafas dan akhirnya mati.
Hal ini perlu diketahui oleh masyarakat karena ini merupakan pengetahuan dasar
yang harus diketahui sebelum melakukan budidaya ikan dalam keramba. Namun,
kebanyakan masyarakat melakukan budidaya ikan dalam keramba ini, tanpa
pengetahuan tentang berkeramba. Memang kita harus memperhitungkan
keuntungan, tetapi kita juga harus memperhitungkan kerugian yang bisa terjadi.
Hal dapat kita lakukan untuk mengurangi kerusakan air Danau Maninjau yang
disebabkan oleh keramba yaitu:
Memberikan penyuluhan pada para peternak ikan agar mereke lebih
mendapatkan pengetahuan dalam mengelola kerambanya.
Mengganti pakan ikan yang mengandung bahan-bahan yang dapat merusak
kelestarian air danau dengan pakan iakan yang mengandung bahan-bahan organik.
-
7/23/2019 Dampak Pemeliharan Ikan Dalam Keramba Terhadap Kualitas Perairan Ranu Pakis Kecamatan Klakah
4/4
Melakukan sistem 2 lapis pada jala apung agar pakan ikan yang tidak dimakan
ikan-ikan pada lapisan pertama dapat dimakan oleh ikan-ikan pada lapisan kedua.
Melakukan penyedotan tumpukan-tumpukan pakan ikan yang mengendap di
dasar danau.
Pemerintah harus membuat peraturan dalam berkeramba, seperti dibatasinya
jumlah keramba dengan cara :
Satu keluarga hanya boleh memiliki lima petak keramba.
Melarang beberapa tempat wisata untuk digunakan berkeramba agar tempat-
tempat wisaa di Danau Maninjau bersih.
Jadi, keramba sangat berpengaruh terhadap kelestarian air Danau
Maninjau. Itu disebabkan karena 20% dari makanan yang diberikan pada ikan turun
dan mengendap di dasar danau. Endapan itu akan menghasilkan karbondioksida,
amonia, dan nitrogen yang akan memicu tumbuhnya bakteri dan plankton-plankton.Ditambah lagi dengan bakteri-bakteri halus yang menempel pada insang ikan yang
membuat ikan sulit untuk bernafas dan akhirnya mati. Untuk itu, hal yang harus
diperbaiki dan dipikirkan bersama-sama saat ini adalah bagaimana menjadikan
danau tetap asri ? ? ? .
http://andriannoza.blogspot.com/2011/08/pengaruh-keramba-terhadap-
kelestarian.html
http://andriannoza.blogspot.com/2011/08/pengaruh-keramba-terhadap-kelestarian.htmlhttp://andriannoza.blogspot.com/2011/08/pengaruh-keramba-terhadap-kelestarian.htmlhttp://andriannoza.blogspot.com/2011/08/pengaruh-keramba-terhadap-kelestarian.htmlhttp://andriannoza.blogspot.com/2011/08/pengaruh-keramba-terhadap-kelestarian.html