dampak lingkungan di rumah sakit

35
DAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT SRI HANDAYANI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN Syedza Saintika Padang

Upload: ririhermana

Post on 14-Jun-2015

2.341 views

Category:

Environment


5 download

DESCRIPTION

DAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT

TRANSCRIPT

Page 1: DAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT

DAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT

SRI HANDAYANI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

Syedza Saintika Padang

Page 2: DAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT

SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN RUMAH SAKIT(SMLRS)

Merupakan bagian dari sistem manajemen terpadu yang meliputipendekatan struktur organisasi, kegiatan perencanaan, pembagiantanggung jawab dan wewenang, praktik menurut standaroperasional, prosedur khusus, proses berkelanjutan danpengembangan sumber daya manusia untuk mengembangkan,menerapkan, mencapai, mengkaji, mengevaluasi dan mensinergikankebijakan lingkungan dengan tujuan rumah sakit.

Panduan sistemmanajemen lingkungan rumah sakit sebagian

besar mengikutipedoman ISO/DIS 14001 dan 14004.

Page 3: DAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT

Perlindungan terhadap Lingkungan

Manajemen Lingkungan RS yang Lebih Baik

Pengembangan Sumber Daya Manusia

Kontinuitas Peningkatan Performa Peraturan Lingk. RS

Kesesuaian dengan Peraturan Perundang-undangan

Bagian dari TQM

Pengurangan/Penghematan Biaya

Meningkatkan Citra RS

Manfaat

SMLRS

Page 4: DAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT

Hambatan SMLRS

Pada awalnya membutuhkan biaya untuk substitusidan modifikasi proses

Terbatasnya waktu, kapasitas sumber daya manusia

Belum menjadi kebijakan/komitmen bersama

Page 5: DAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT

Komponen Penting

SMLRS

Dukungan

Manajemen

Perencanaan

Identifikasi Aspek2 Lingkungan & Evaluasi Dampak2 Lingkungan

Persyaratan2 Legal Kebijakan Lingkungan &

Kriteria Internal Tujuan & Sasaran Lingkungan

Perencanaan & Program Manajemen

Page 6: DAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT

Tujuan dan Sasaran

Mencakup..

Aspek lingkungan yg

diidentifikasi Dampak yg terkait

Hasil penilaian awal

Harus dapat..

Mengendalikan aspeklingkungannya

Meminimalkandampak yg terkait pada

lingkungan

Perlu memperhatik

an..

Kesesuaian dengan kebijakanlingkungan

Hubungannya dengan aspek &dampak yg telah diidentifikasi Partisipasi semua karyawan

untuk memenuhinya Kemungkinan untuk

memenuhinya Memasukkan pandangan2 dari

pihak yg terkait

Page 7: DAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT

Penerapan dan Operasional SMLRS

a. Struktur dan tanggung jawabUrutan struktur (bawah ke atas): Rumah Tangga

IPSRS Sanitasi Lingkungan Manajemen Lingkungan

Tanggung jawab: Rumah Tangga mengawasi lingkungan Manajemen Lingkungan membuat program, tujuan, dan sasaran

Page 8: DAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT

b. Pelatihan, bertujuan untuk meningkatkan kompetensi

SDMc. Komunikasi antara manajemen lingkungan

dengan unit lain untukmenerapkan programd. Pendokumentasiane. Pengendalian dokumenf. Pengendalian operasionalg. Kesiagaan dan tanggap darurat

Page 9: DAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT

Aspek PengelolaanLingkungan

Regulatory Aspect

Struktur manajemen Fasilitas & peta lokasi

pengelolaanlingkungan

Ringkasan & sejarah kepemilikan

RS Aktifitas umum RS

Alur proses kesehatan Pengendalian infeksi

nosokomial

Non-Regulatory Aspect

penilaian dampak lingkungan infeksi nosokomial

limbah kimia dan berbahayaemisi udara, kebisingan, suhu &

kelembaban serta Pencahayaan

kualitas effluen air limbah sampah padat

limbah radioaktif limbah medik

Page 10: DAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT

Berdasarkan Depkes RI

1992, sampah dan limbah rumah sakit

semua sampah dan limbah yang dihasilkan

oleh kegiatan rumah sakit dan kegiatan penunjang

lainnya

Page 11: DAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT

klinis

non klinis baik padat maupun

cair

sampah dan limbah

rumah sakit

Page 12: DAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT

klinis

Benda Tajam

Infeksius

Jaringan Tubuh

Citotoksik

Farmasi

Radio Aktif

Kimia

Plastik

Page 13: DAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT

1.      Limbah Benda Tajamobjek atau alat yang memiliki sudut tajam, sisi,

ujung atau bagian menonjol yang dapat memotong atau menusuk kulit

seperti jarum hipodermik, perlengkapan intravena, pipet Pasteur, pecahan gelas, pisau bedahSemua benda tajam ini memiliki bahaya dan dapat

menyebabkan cedera melalui sobekan atau tusukan.Benda-benda tajam yang terbuang mungkin terkontaminasi oleh darah, cairan tubuh, bahan mikrobiologi, bahan beracun

atau radio aktif.

Page 14: DAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT

2.      Limbah Infeksius

meliputi limbah yang berkaitan dengan pasien yang memerlukan isolasi penyakit menular (perawatan intensif)

Page 15: DAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT

3. Limbah Jaringan TubuhLimbah jaringan tubuh meliputi jaringan tubuh, organ, anggota badan,

placenta, darah dan cairan tubuh lain yang dibuang saat pembedahan dan autopsy. Limbah jaringan tubuh tidak memerlukan pengesahan penguburan dan hendaknya dikemas khusus, diberi label dan dibuang ke incinerator.

4. Limbah Citotoksikbahan yang terkontaminasi atau mungkin terkontaminasi dengan obat

citotoksik selama peracikan, pengangkutan atau tindakan terapi citotoksik.

Limbah yang terdapat limbah citotoksik harus dibakar dalam incinerator dengan suhu diatas 1000ºC.

Page 16: DAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT

5.        Limbah FarmasiDari obat-obatan kadaluwarsa, obat-obatan

yang terbuang karena batch tidak memenuhi spesifikasi atau telah terkontaminasi, obat-obatan yang terbuang atau dikembalikan oleh pasien, obat-obatan yang sudah tidak dipakai lagi karena tidak diperlukan dan limbah hasil produksi oabt-obatan.

6.        Limbah Kimiapenggunaan kimia dalam tindakan medis,

vetenary, laboratorium, proses sterilisasi dan riset. Limbah kimia juga meliputi limbah farmasi dan limbah citotoksik.

Page 17: DAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT

7.      Limbah Radio AktifLimbah radio aktif adalah bahan yang terkontaminasi

dengan radio isotope yang berasal dari penggunaan medis dan riset radionucleida.

Asal limbah ini antara lain dari tindakan kedokteran nuklir, radioimmunoassay dan bakteriologis yang dapat berupa padat, cair atau gas.

8.        Limbah Plastik Limbah plastic adalah bahan plastic yang dibuang oleh

klinik, rumah sakit dan sarana kesehatan lain seperti barang-barang dissposable yang terbuat dari plastic dan juga pelapis peralatan dan perlengkapan medis.

Page 18: DAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT

sampah non medis

Sampah non medis ini bisa berasal dari kantor/

administrasi (kertas), unit pelayanan (berupa

karton, kaleng, botol), sampah dari ruangan pasien, sisa makanan

buangan, sampah dapur (sisa pembungkus, sisa

makanan/ bahan makanan, sayur dll).

Limbah cair yang dihasilkan rumah sakit mempunyai karakteristik tertentu baik fisik, kimia dan

biologi.Limbah  rumah sakit bisa mengandung bermacam-macam mikroorganisme, tergantung dari

jenis rumah sakit, tingkat pengolahan yang dilakukan sebelum dibuang dan jenis sarana yang ada (laboratorium, klinik dll). Tentu saja

dari jenis-jenis mikroorganisme tersebut ada yang bersifat

pathogen. Limbah rumah sakit seperti halnya limbah lain akan

mengandung bahan-bahan organic dan anorganik, yang tingkat

kandungannya dapat ditentukan dengan uji air kotor pada umumnya

seperti BOD, COD, TTS, pH, mikrobiologik dan lainnya. (Arifin,

2008)

Page 19: DAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT

Pengelolaan limbah rumah sakit adalah bagian dari kegiatan penyehatan lingkungan di

rumah sakit

yang bertujuan: untuk melindungi masyarakat dari bahaya pencemaran lingkungan yang bersumber dari

limbah rumah sakit

Page 20: DAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT

Upaya pengelolaan limbah rumah sakit disiapkan dengan menyediakan perangkat lunaknya yang berupa

a.peraturan-peraturan, b.pedoman-pedoman dan kebijakan-kebijakan yang mengatur pengelolaan dan peningkatan kesehatan di lingkungan rumah

Page 21: DAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT

Pengaruh Limbah Rumah Sakit Terhadap Lingkungan dan Kesehatan1.        Gangguan kenyamanan dan estetika, berupa warna yang berasal dari sedimen, larutan, bau phenol, eutrofikasi dan rasa dari bahan kimia organic, yang menyebabkan estetika lingkungan menjadi kurang sedap dipandang.

2.        Kerusakan harta benda, dapat disebabkan oleh garam-garam yang terlarut (korosif dan karat) air yang berlumpur dan sebagainya yang dapat menurunkan kualitas bangunan disekitar rumah sakit.

3.        Gangguan/ kerusakan tanaman dan binatang, dapat disebabkan oleh virus, senyawa nitrat, bahan kimia, pestisida, logam nutrient tertentu dan fosfor.

4.        Gangguan terhadap kesehatan manusia, dapat disebabkan oleh berbagai jenis bakteri, virus, senyawa-senyawa kimia, pestisida, serta logam berat seperti Hg, Pb dan Cd yang bersal dari bagian kedokteran gigi.

5.        Gangguan genetic dan reproduksi.

Page 22: DAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT

6.        Pengelolaan sampah rumah sakit yang kurang baik akan menjadi tempat yang baik bagi vector penyakit seperti lalat dan tikus.

7.        Kecelakaan kerja pada pekerja atau masyarakat akibat tercecernya jarum suntik atau benda tajam lainnya.

8.        Insiden penyakit demam berdarah dengue meningkat karena vector penyakit hidup dan berkembangbiak dalam sampah kaleng bekas atau genangan air.

9.        Proses pembusukan sampah oleh mikroorganisme akan menghasilkan gas-gas tertentu yang menimbulkan bau busuk.

10.     Adanya partikel debu yang berterbangan akan mengganggu pernafasan, menimbulkan pencemaran udara yang akan menyebabkan kuman penyakit mengkontaminasi peralatan medis dan makanan rumah sakit.

11.    Apabila terjadi pembakaran sampah rumah sakit yang tidak saniter asapnya akan mengganggu pernafasan, penglihatan dan penurunan kualitas udara.

Page 23: DAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT

Dalam profil kesehatan Indonesia, Departemen Kesehatan 1997, diungkapkan seluruh rumah sakit di Indonesia

berjumlah1.090 dengan 121.996 tempat tidur. Hasil kajian terhadap 100 rumah sakit di Jawa dan Bali menunjukkan bahwa rata-rata produksi sampah sebesar 3,2 kg per tempat tidur per hari. Sedangkan produksi limbah cair sebesar 416,8 liter per

tempat tidur per hari. Analisi lebih jauh menunjukkan produksi sampah (limbah padat) berupa limbah domestic sebesar 76,8

% dan berupa limbah infeksius sebesar 23,2 %.

Diperkirakan secara nasional produksi sampah (limbah padat) rumah sakit sebesar 376.089 ton per hari dan produksi air

limbah sebesar 48.985,70 ton per hari.Dari gambaran tersebut dapat dibayangkan seberapa besar potensi rumah sakit untuk mencemari lingkungan dan kemungkinannya kecelakaan dan

penularan penyakit.

Page 24: DAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT

Secara garis besar masalah yang dihadapi di Indonesia

1.      Di Lingkungan Rumah Sakit

Sebagian besar bangunan Rumah Sakit di Indonesia pada saat ini tidak dilengkapi dengan sarana pembuangan limbah yang memadai seperti-  "Spoel Hok", sehingga pencemaran lingkungan lebih mudah terjadi.-   Belum semua Rumah Sakit dilengkapi dengan sarana pembuangan sampah yang memenuhi syarat karenabatasan lahan dan kendala biaya.-   Sikap dan perilaku petugas termasuk para manajer Rumah Sakit yang belum mendukung dalam setiap upaya penanggulangan limba-   Adat dan kebiasaan buruk dari masyarakat kita yang disebabkan ketidaktahuan dan tingkat pendidikan yang kurang.-  Belum tersedianya dana kahusus baik untuk penelaahan maupun penyediaan sarana pembuangan limbah Rumah Sakit yang tercantum dalam APBN, APBD ataupun sumber dana lainnya.-   Biaya pembuatan sarana pembuangan dirasakan masin terlampau mahal, sehingga perlu dibuat suatu sarana yang lebih sederhana, lebih mudah namun memenuhi syarat.

Page 25: DAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT

Di Luar Lingkungan Rumah Sakit

-  Kebutuhan hidup dari para pemulung yang sulit dihindarkan-  Seyogyanya suatu kota perlu memiliki saluran air limbah, namun saat ini belum tersedia sehingga sangat disarankan untuk diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke saluran air perkotaan

Page 26: DAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT

Upaya-upaya penanggulangan limbah(Pasal 6 Peraturan Menteri Kesehatan No.986/ 1992,)

Kebijakan dan Langkah-langkah yang akan dilaksanakan oleh Provinsi

Di Indonesia adalah sebagai berikut :1.      Kewenangan penanganan limbah

berada pada daerah atau Rumah Sakit yang bersangkutan, dengan pembinaan teknis dari Kantor Departemen Kesehatan DT II dan Kantor wilayah Kesehatan di DT I.

Page 27: DAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT

2. Sesuai dengan edaran Dirjen Pelayanan Medis Nomor PM 01.05.6.1.01353 tentang Limbah Rumah Sakit, maka :

a.       Setiap Rumah Sakit harus mempunyai IPAL.b.      Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang telah ada agar dilola

dengan baik.c.       Efluen IPAL dipantau secara berkala. Minimal 1 (satu) bulan sekali

diperiksa di laboratorium yang telah ditunjuk dan yang belum memenuhi syarat harus segera diperbaiki.

d.      IPAL harus direncalakan dengan baik dan disertai studi kelayakan.e.      Tenaga pengelola IPAL didayagunakan seoptimal mungkin.

Kualitas tenaga tergantung dari kelas Rumah Sakit. Kelas A & B serendah-rendahnya S1 di bidang kesehatan lingkungan : teknik penyehatan, kimia, teknik sipil. Kelas C serendah-rendahnya D3 di bidang kesehatan : lingkungan, teknik penyehatan, biologi, teknik kimia, teknik lingkungan dan teknik sipil. Kelas D Paramedik di bidang kesehata n lingkungan, teknik penyehatan, kimia, teknik sipil.

f.       Bagi Rumah Sakit yang belum mempunyai tenaga-tenaga tersebut agar dipersiapkan antara lain mengikuti pelatihan.

Page 28: DAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT

3.  Teknis PengelolaanTeknis pengelolaan limbah tersebut mengacu kepada pedoman Menteri Kesehatan tentang Pengelolaan Limbah Klinis, antara lain : tentang Standardisasi kantong dan kontainer pembuangan limbah. Keseragaman standar kantong dan kon tainer mempunyai keuntungan sebagai berikut : mengurangi biaya dan waktu pelatihan staf, meningkatkan keamanan se c ara umum, pengurangan biaya produksi kantong dan kontainer.

Page 29: DAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT

Secara nasional kode standar diusulkan untuk sampah yang paling berbahaya , antara lain :

-   Sampah infeksius: kantong berwarna kuning dengan simbol biohazard berwarna hitam

-   Sampah sitotoksik kantong berwarna ungu dengan simbol berbentuk sel dalam telofase

-   Sampah radio aktif kantong berwarna merah dengan simbol radio aktif.

Page 30: DAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT

Cara pengelolaan limbah

a.       Untuk limbah padat dipergunakan suatu

insenerator yang sederhana, tidak

memakan lahan, dengan biaya tidak terlalu mahal

dan sesuai dengan kondisi serta situasi

Rumah Sakit.

metoda pembakaran

Page 31: DAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT
Page 32: DAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT

b.      Salah satu proses pengolahan limbah cair adalah dengan cara sedimentasi

Air limbah yang ke luar dari Rumah Sakit ditampung pada bak "intermediate" equilisasi yang kemudian diaduk cepat, sehingga terbentuk partikel-partikel, lalu diaduk lambat/fluktuasi, kemudian terjadi proses sedimentasi filtrasi, netralisasi dan efluen yang ke luar dapat digunakan untuk proses biologi atau dibuang tanpa ada efek pencemaran.

Sebagai contoh antara lain Waste Oxidation Ditch Treatment System(Kolom oksidasi air limbah).

Page 33: DAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT

Waste Oxidation Ditch Treatment System

Page 34: DAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT

Waste Oxidation Ditch Treatment System

Page 35: DAMPAK LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT

MAKASIH