dampak dari kegiatan
DESCRIPTION
uraian tentang dampak industri galangan kapalTRANSCRIPT
DAMPAK YANG TIMBUL DARI KEGIATAN GALANGAN KAPAL
1. Kebisingan :
Timbul dari kegiatan fabrikasi, area genset, dan kegiatan
sandblasting. Kegiatan di area ini akan menimbulkan kebisingan
yang melebihi baku mutu, diperkirakan kebisingan yang timbul >
80 dBA.
Kegiatan mobilisasi bahan baku dan bahan penolong
menggunakan alat berat (crane) akan menimbulkan kebisingan
bagi tenaga kerja
2. Penurunan Kualitas Udara dan Kebauan:
Kegiatan sandblasting akan menimbulkan debu dari partikel
pasir silica yang beterbangan.
Kegiatan penggerindaan juga akan menghasilkan debu
Berpotensi menghasilkan limbah debu dan cairan yang
mengandung tenorm dari kegiatan sand blasting menggunakan
slag mineral, khususnya garnet dan tin slag.
3. Limbah B3 :
Dalam kegiatan pembuatan kapal baru maupun
reparasi/perbaikan akan menghasilkan limbah berupa sekrap
yaitu pada saat melakukan pekerjaan replating, minyak atau oli
bekas akibat kegiatan overhaul permesinan kapal atau pasir
bekas pekerjaan (sand blasting).
Cat dan thinner dari kegiatan pengecatan (painting)
dikategorikan limbah B3. Kaleng bekas cat juga masuk dalam
limbah B3
Oli bekas dari kendaraan dan peralatan berat (crane) dan aki
bekas
4. Kesempatan Kerja :
Kegiatan galangan kapal akan membutuhkan tenaga kerja skill (bidang
perkapalan) maupun yang non skill (buruh). Kesempatan kerja akan
mengutamakan masyarakat di sekitar lokasi kegiatan maupun di
Kecamatan Medan Belawan.
5. Peningkatan Pendapatan
Terbukanya kesempatan kerja akan memberi dampak turunan berupa
peningkatan pendapatan masyarakat. Adanya peningkatan
pendapatan kepala keluarga diperkirakan akan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan menimbulkan persepsi positif dari
masyarakat.
6. Persepsi Masyarakat
Dampak positif dan negatif yang timbul akibat operasional galangan
kapal akan membentuk persepsi di masyarakat. Dampak negatif akan
diminimalkan dan dikelola sehingga persepsi yang timbul di
masyarakat juga dapat dikelola.
7. Penurunan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Potensi bahaya kebakaran dan ledakan pada saat kontruksi
sangat mungkin terjadi
Potensi tersengat listrik, jatuh dari ketinggian, terpeleset karena
area kerja yang licin.
Dampak negatif berupa timbulnya debu dari proses sandblasting,
peningkatan kebisingan, timbulan limbah B3 berpotensi
menurunkan kesehatan tenaga kerja
Fasilitas Galangan Kapal
Galangan Kapal adalah suatu tempat atau fasilitas yang diutamakan untuk
membangun kapal, tetapi kita tahu bahwa dimanapun tidak ada tempat
produksi yang tidak dilengkapi juga fasilitas untuk reparasi / perbaikan kapal.
Suatu Galangan Kapal, minimal mempunyai fasilitas-fasilitas sebagai berikut:
1. Kantor
2. Fasilitas perancangan.
3. Gudang material.
4. Bengkel pelat dan pipa.
5. Bengkel mesin dan Listrik.
6. Tempat untuk pembangunan kapal.
7. Tempat untuk mereparasi kapal.
Perletakan kantor, bengkel dan fasilitas-fasilitas yang lain sangat tergantung
kepada bentuk tanah dimana galangan kapal tersebut berada. Yang harus
diperhatikan dalam penyusunan letak bengkel ialah berusaha memudahkan
urutan rangkaian pekerjaan dan aliran material. Untuk jelasnya
perhatikanlah bagan aliran kegiatan berikut ini.
a. Kantor.
Bagian kantor biasanya mengurusi atministrasi kebutuhan galangan,
mengatur keuangan dan segala kegiatan yang berhubungan dengan sistem
perjalanan perusahaan.
b. Perancangan
Bagian perancangan bertugas untuk melakukan segala kegiatan yang
berkaitan dengan order yang diterima, maksudnya segala perhitungan dan
gambar dilakukan di bagian ini, termasuk perhitungan harga, kebutuhan
material, sampai dengan gambar kerja untuk dilaksanakan di bengkel.
c. Gudang material.
Tempat yang memiliki fungsi sebagai penyimpanan bahan baku pembuatan
kapal atau peralatan yang digunakan untuk penggunaan pembangunan
kapal
d. Bengkel Pelat dan Pipa
Bagian pelat bertugas untuk mengerjakan penggambaran dengan skala 1 : 1
sebagai dasar membuat rambu untuk pemotongan dan pembentukan pelat,
pemotongan dan pembentukan profil untuk gadinggading dan segala
pekerjaan pelat yang lain. Di bengkel pelat juga merupakan tempat untuk
merangkai pelat dan profil yang sudah terpotong berdasarkan gambar kerja,
menjadi seksi-seksi konstruksi badak kapal ( untuk bangunan baru ), serta
menyiapkan potongan pelat yang sudah terbentuk sesuai kebutuhan
reparasi. Bagian pipa bertugas untuk memotong dan membentuk pipa sesuai
gambar kerja, baik untuk kebutuhan bangunan baru maupun untuk
kebutuhan reparasi. Mengingat tugas yang dikerjakannya, bengkel pipa
sangat erat hubungannya dengan bengkel mesin, maka biasanya di
galangan kapal yang besar bagian pipa ini di pisah dari bengkel pelat. Sesuai
dengan pekerjaan pelat dan pipa, maka didalam pekerjaansi bengkel pelat
dan pipa selalu disertai pekerjaan memotong (dengan brander) serta
mengelas untuk merangkai bagian-bagian konstruksi/pipa.
e. Bengkel Mesin dan Listrik
Bagian mesin bertugas untuk penyelesaikan pekerjaan yang berkaitan
dengan mesin perkakas, seperti: membubut, frais, skrap, bor, koter dan
sebagainya, serta pekerjaan permesinan kapal. Bagian listrik bertugas untuk
memasang instalasi listrik dan membuat serta memasang panel-panel listrik
di kapal. Bagian ini juga bertugas untuk pebaikan dan atau pemasangan
motor-motor listrik generator. Seperti halnya pada bengkel pipa, biasanya di
galangan kapal yang besar bagian listrik ini di pisahkan dari bengkel mesin.
f. Tempat pembangunan kapal
Di tempat pembangunan kapal, selalu dilengkapi dengan alat angkat berat
( kran ), untuk mengangkat seksi-seksi konstruksi yang telah di selesaikan di
bengkel pelat. Tempat pembangunan kapal, mempunyai paling tidak 1 (satu)
lajur balok konstruksi beton, yang merupakan sebagai tempat untuk
meletakkan lunas kapal pada saat pembangunan kapal (baru).
g. Tempat untuk mereparasi kapal.
Tempat yang digunakan untuk melakukan perbaikan kapal, seperti
perbaikan rudder ( kemudi ), propeller ( baling-baling ), sterntube, main
engine, dll.