dampak dari kegiatan

6
DAMPAK YANG TIMBUL DARI KEGIATAN GALANGAN KAPAL 1. Kebisingan : Timbul dari kegiatan fabrikasi, area genset, dan kegiatan sandblasting. Kegiatan di area ini akan menimbulkan kebisingan yang melebihi baku mutu, diperkirakan kebisingan yang timbul > 80 dBA. Kegiatan mobilisasi bahan baku dan bahan penolong menggunakan alat berat (crane) akan menimbulkan kebisingan bagi tenaga kerja 2. Penurunan Kualitas Udara dan Kebauan: Kegiatan sandblasting akan menimbulkan debu dari partikel pasir silica yang beterbangan. Kegiatan penggerindaan juga akan menghasilkan debu Berpotensi menghasilkan limbah debu dan cairan yang mengandung tenorm dari kegiatan sand blasting menggunakan slag mineral, khususnya garnet dan tin slag. 3. Limbah B3 : Dalam kegiatan pembuatan kapal baru maupun reparasi/perbaikan akan menghasilkan limbah berupa sekrap yaitu pada saat melakukan pekerjaan replating, minyak atau oli bekas akibat kegiatan overhaul permesinan kapal atau pasir bekas pekerjaan (sand blasting). Cat dan thinner dari kegiatan pengecatan (painting) dikategorikan limbah B3. Kaleng bekas cat juga masuk dalam limbah B3

Upload: sondang-simamora

Post on 21-Dec-2015

22 views

Category:

Documents


21 download

DESCRIPTION

uraian tentang dampak industri galangan kapal

TRANSCRIPT

Page 1: Dampak Dari Kegiatan

DAMPAK YANG TIMBUL DARI KEGIATAN GALANGAN KAPAL

1. Kebisingan :

Timbul dari kegiatan fabrikasi, area genset, dan kegiatan

sandblasting. Kegiatan di area ini akan menimbulkan kebisingan

yang melebihi baku mutu, diperkirakan kebisingan yang timbul >

80 dBA.

Kegiatan mobilisasi bahan baku dan bahan penolong

menggunakan alat berat (crane) akan menimbulkan kebisingan

bagi tenaga kerja

2. Penurunan Kualitas Udara dan Kebauan:

Kegiatan sandblasting akan menimbulkan debu dari partikel

pasir silica yang beterbangan.

Kegiatan penggerindaan juga akan menghasilkan debu

Berpotensi menghasilkan limbah debu dan cairan yang

mengandung tenorm dari kegiatan sand blasting menggunakan

slag mineral, khususnya garnet dan tin slag.

3. Limbah B3 :

Dalam kegiatan pembuatan kapal baru maupun

reparasi/perbaikan akan menghasilkan limbah berupa sekrap

yaitu pada saat melakukan pekerjaan replating, minyak atau oli

bekas akibat kegiatan overhaul permesinan kapal atau pasir

bekas pekerjaan (sand blasting).

Cat dan thinner dari kegiatan pengecatan (painting)

dikategorikan limbah B3. Kaleng bekas cat juga masuk dalam

limbah B3

Oli bekas dari kendaraan dan peralatan berat (crane) dan aki

bekas

Page 2: Dampak Dari Kegiatan

4. Kesempatan Kerja :

Kegiatan galangan kapal akan membutuhkan tenaga kerja skill (bidang

perkapalan) maupun yang non skill (buruh). Kesempatan kerja akan

mengutamakan masyarakat di sekitar lokasi kegiatan maupun di

Kecamatan Medan Belawan.

5. Peningkatan Pendapatan

Terbukanya kesempatan kerja akan memberi dampak turunan berupa

peningkatan pendapatan masyarakat. Adanya peningkatan

pendapatan kepala keluarga diperkirakan akan meningkatkan

kesejahteraan masyarakat dan menimbulkan persepsi positif dari

masyarakat.

6. Persepsi Masyarakat

Dampak positif dan negatif yang timbul akibat operasional galangan

kapal akan membentuk persepsi di masyarakat. Dampak negatif akan

diminimalkan dan dikelola sehingga persepsi yang timbul di

masyarakat juga dapat dikelola.

7. Penurunan Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Potensi bahaya kebakaran dan ledakan pada saat kontruksi

sangat mungkin terjadi

Potensi tersengat listrik, jatuh dari ketinggian, terpeleset karena

area kerja yang licin.

Dampak negatif berupa timbulnya debu dari proses sandblasting,

peningkatan kebisingan, timbulan limbah B3 berpotensi

menurunkan kesehatan tenaga kerja

Fasilitas Galangan Kapal

Galangan Kapal adalah suatu tempat atau fasilitas yang diutamakan untuk

membangun kapal, tetapi kita tahu bahwa dimanapun tidak ada tempat

produksi yang tidak dilengkapi juga fasilitas untuk reparasi / perbaikan kapal.

Page 3: Dampak Dari Kegiatan

Suatu Galangan Kapal, minimal mempunyai fasilitas-fasilitas sebagai berikut:

1. Kantor

2. Fasilitas perancangan.

3. Gudang material.

4. Bengkel pelat dan pipa.

5. Bengkel mesin dan Listrik.

6. Tempat untuk pembangunan kapal.

7. Tempat untuk mereparasi kapal.

Perletakan kantor, bengkel dan fasilitas-fasilitas yang lain sangat tergantung

kepada bentuk tanah dimana galangan kapal tersebut berada. Yang harus

diperhatikan dalam penyusunan letak bengkel ialah berusaha memudahkan

urutan rangkaian pekerjaan dan aliran material. Untuk jelasnya

perhatikanlah bagan aliran kegiatan berikut ini.

a. Kantor.

Bagian kantor biasanya mengurusi atministrasi kebutuhan galangan,

mengatur keuangan dan segala kegiatan yang berhubungan dengan sistem

perjalanan perusahaan.

b. Perancangan

Bagian perancangan bertugas untuk melakukan segala kegiatan yang

berkaitan dengan order yang diterima, maksudnya segala perhitungan dan

gambar dilakukan di bagian ini, termasuk perhitungan harga, kebutuhan

material, sampai dengan gambar kerja untuk dilaksanakan di bengkel.

c. Gudang material.

Tempat yang memiliki fungsi sebagai penyimpanan bahan baku pembuatan

kapal atau peralatan yang digunakan untuk penggunaan pembangunan

kapal

d. Bengkel Pelat dan Pipa

Bagian pelat bertugas untuk mengerjakan penggambaran dengan skala 1 : 1

Page 4: Dampak Dari Kegiatan

sebagai dasar membuat rambu untuk pemotongan dan pembentukan pelat,

pemotongan dan pembentukan profil untuk gadinggading dan segala

pekerjaan pelat yang lain. Di bengkel pelat juga merupakan tempat untuk

merangkai pelat dan profil yang sudah terpotong berdasarkan gambar kerja,

menjadi seksi-seksi konstruksi badak kapal ( untuk bangunan baru ), serta

menyiapkan potongan pelat yang sudah terbentuk sesuai kebutuhan

reparasi. Bagian pipa bertugas untuk memotong dan membentuk pipa sesuai

gambar kerja, baik untuk kebutuhan bangunan baru maupun untuk

kebutuhan reparasi. Mengingat tugas yang dikerjakannya, bengkel pipa

sangat erat hubungannya dengan bengkel mesin, maka biasanya di

galangan kapal yang besar bagian pipa ini di pisah dari bengkel pelat. Sesuai

dengan pekerjaan pelat dan pipa, maka didalam pekerjaansi bengkel pelat

dan pipa selalu disertai pekerjaan memotong (dengan brander) serta

mengelas untuk merangkai bagian-bagian konstruksi/pipa.

e. Bengkel Mesin dan Listrik

Bagian mesin bertugas untuk penyelesaikan pekerjaan yang berkaitan

dengan mesin perkakas, seperti: membubut, frais, skrap, bor, koter dan

sebagainya, serta pekerjaan permesinan kapal. Bagian listrik bertugas untuk

memasang instalasi listrik dan membuat serta memasang panel-panel listrik

di kapal. Bagian ini juga bertugas untuk pebaikan dan atau pemasangan

motor-motor listrik generator. Seperti halnya pada bengkel pipa, biasanya di

galangan kapal yang besar bagian listrik ini di pisahkan dari bengkel mesin.

f. Tempat pembangunan kapal

Di tempat pembangunan kapal, selalu dilengkapi dengan alat angkat berat

( kran ), untuk mengangkat seksi-seksi konstruksi yang telah di selesaikan di

bengkel pelat. Tempat pembangunan kapal, mempunyai paling tidak 1 (satu)

lajur balok konstruksi beton, yang merupakan sebagai tempat untuk

meletakkan lunas kapal pada saat pembangunan kapal (baru).

Page 5: Dampak Dari Kegiatan

g. Tempat untuk mereparasi kapal.

Tempat yang digunakan untuk melakukan perbaikan kapal, seperti

perbaikan rudder ( kemudi ), propeller ( baling-baling ), sterntube, main

engine, dll.