dalam kegiatan pembelajaran di kelas

4
Dalam kegiatan pembelajaran di kelas, guru sering mengajukan atau mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan. Pertanyaan yang diajukan tersebut kalau dianalisis ada yang terstruktur dalam arti rangkaian pertanyaan yang diajukan direncanakan untuk mencapai maksud tertentu dan ada pertanyaan-pertanyaan yang asal ditanyakan tanpa maksud yang jelas. Pada saat mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran, hendaknya guru mengetahui untuk maksud apa pertanyaan tersebut ditanyakan, karena pertanyaan dalam konteks pembelajaran memiliki tujuan tertentu sesuai dengan jenis pertanyaan yang diungkapkan. Menurut Indrawati (2005: 7), bertanya pada hakikatnya adalah berpikir, kita sebelum mengajukan pertanyaan pasti berpikir dulu, demikian juga yang mendapat pertanyaan, sebelum menjawab, ia akan berpikir. Hal ini terutama terjadi dalam proses pembelajaran di kelas. Guru yang hendak mengajukan pertanyaan akan berpikir untuk apa dan bagaimana pertanyaan-pertanyaan akan diajukan kepada siswa. Fungsi Pertanyaan dalam Pembelajaran Mengajukan pertanyaan adalah salah satu teknik mengajar yang sering dilakukan oleh guru (Kim dan Kelloy, 1987). Pendapat ini didukung oleh Callahan dan Clarke (1988) yang mengatakan bahwa pertanyaan adalah salah satu yang paling penting dari semua teknik mengajar. Dalam Indrawati (2005: 7) dijelaskan bahwa pertanyaan digunakan selama pembelajaran untuk meransang siswa berpikir, menilai kemajuan siswa, mengecek penjelasan yang telah diberikan guru, memotivasi siswa untuk tetap menaruh perhatian pada pelajaran, mengontrol siswa tetap fokus pada pelajaran, dan banyak hal lagi. Cara siswa menjawab atau jawaban yang diharapkan dari siswa ditentukan oleh tingkat dan jenis pertanyaan yang diajukan oleh guru, apakah tingkat ingatan, pemahaman, analisis, atau evaluasi. Pertanyaan dalam proses pembelajaran memiliki beberapa fungsi yang dijelaskan dalam Indrawati (2005: 8) yaitu: 1) mendorong minat dan motivasi siswa untuk berparsipasi aktif dalam pembelajaran, 2) mengevaluasi persiapan siswa dan mencek pemahaman siswa terhadap suatu tugas, 3) mendiagnosis kekuatan dan kelemahan siswa, 4) mereviu apa yang telah diajarkan. 5) Mengarahkan siswa untuk menemukan kemungkinan-kemungkinan baru dalam menggali permasalahan, 6)

Upload: erfan

Post on 15-Dec-2015

34 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Dalam Kegiatan Pembelajaran Di Kelas

TRANSCRIPT

Page 1: Dalam Kegiatan Pembelajaran Di Kelas

Dalam kegiatan pembelajaran di kelas, guru sering mengajukan atau mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan. Pertanyaan yang diajukan tersebut kalau dianalisis ada yang terstruktur dalam arti rangkaian pertanyaan yang diajukan direncanakan untuk mencapai maksud tertentu dan ada pertanyaan-pertanyaan yang asal ditanyakan tanpa maksud yang jelas. Pada saat mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran, hendaknya guru mengetahui untuk maksud apa pertanyaan tersebut ditanyakan, karena pertanyaan dalam konteks pembelajaran memiliki tujuan tertentu sesuai dengan jenis pertanyaan yang diungkapkan.

Menurut Indrawati (2005: 7), bertanya pada hakikatnya adalah berpikir, kita sebelum mengajukan pertanyaan pasti berpikir dulu, demikian juga yang mendapat pertanyaan, sebelum menjawab, ia akan berpikir. Hal ini terutama terjadi dalam proses pembelajaran di kelas. Guru yang hendak mengajukan pertanyaan akan berpikir untuk apa dan bagaimana pertanyaan-pertanyaan akan diajukan kepada siswa.

Fungsi Pertanyaan dalam Pembelajaran

Mengajukan pertanyaan adalah salah satu teknik mengajar yang sering dilakukan oleh guru (Kim dan Kelloy, 1987). Pendapat ini didukung oleh Callahan dan Clarke (1988) yang mengatakan bahwa pertanyaan adalah salah satu yang paling penting dari semua teknik mengajar. Dalam Indrawati (2005: 7) dijelaskan bahwa pertanyaan digunakan selama pembelajaran untuk meransang siswa berpikir, menilai kemajuan siswa, mengecek penjelasan yang telah diberikan guru, memotivasi siswa untuk tetap menaruh perhatian pada pelajaran, mengontrol siswa tetap fokus pada pelajaran, dan banyak hal lagi. Cara siswa menjawab atau jawaban yang diharapkan dari siswa ditentukan oleh tingkat dan jenis pertanyaan yang diajukan oleh guru, apakah tingkat ingatan, pemahaman, analisis, atau evaluasi.

Pertanyaan dalam proses pembelajaran memiliki beberapa fungsi yang dijelaskan dalam Indrawati (2005: 8) yaitu: 1) mendorong minat dan motivasi siswa untuk berparsipasi aktif dalam pembelajaran, 2) mengevaluasi persiapan siswa dan mencek pemahaman siswa terhadap suatu tugas, 3) mendiagnosis kekuatan dan kelemahan siswa, 4) mereviu apa yang telah diajarkan. 5) Mengarahkan siswa untuk menemukan kemungkinan-kemungkinan baru dalam menggali permasalahan, 6) merangsang siswa mencari bahan untuk data, 7) mengembangkan dan membangun konsep diri siswa sevara individu

Klasifikasi pertanyaan

Pertanyaan yang diajukan oleh guru dapat diklasifikasikan kedalam beberapa bagian, ada yang dapat diklasifikasikan ke dalam pertanyaan divergen (menyebar) dan konvergen (memusat) atau sering disebut juga pertanyaan terbuka dan tertutup, ada pula yang mengklasifikasikannya ke dalam taksonomi Bloom.

Pertanyaan menurut Taksonomi Bloom

Bloom (1956) mengklasifikasikan pertanyaan berdasarkan domain kognitif, yaitu pertanyaan ingatan (recall), pemahaman (comprehension), aplikasi (aplication), analisis (analysis), sintesis (syntesis), dan evaluasi (evaluation). Karena Taksonomi domain kognitif Bloom ini kemudian di revisi oleh Anderson & Krathwohl maka setelah direvisi menjadi pertanyaan yang tujuannya mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi serta mengkreasi atau mencipta.

Page 2: Dalam Kegiatan Pembelajaran Di Kelas

Pertanyaan mengingat

Pertanyaan ingatan diajukan untuk mengungkap pengetahuan siswa mengenai fakta, kejadian, dan definisi. Guru mengajukan pertanyaan ingatan biasanya untuk mengetahui apakah siswa telah memperoleh sejumlah fakta yang dikehendaki atau tidak. Pertanyaan ingatan dapat berbentuk dua tipe, yaitu: 1) pertanyaan yang menuntut jawaban ya atau tidak dan 2) pertanyaan yang menuntut jawaban siswa dengan hasil mengingat. Pertanyaan yang sering diajukan dalam jenis ini diawali dengan kata apa, siapa, dimana, bilamana (kapan), atau definisikan.

Pertanyaan memahami

Pertanyaan pemahaman diajukan apabila guru meminta siswa untuk memahami sesuatu dengan cara mengorganisasikan informasi yang telah diperoleh, menyusun kembali kata –kata dengan menggunakan kalimat sendiri. Pertanyaan pemahaman dapat dibedakan ke dalam tiga tipe, yaitu: 1) pertanyaan yang meminta siswa memberikan penjelasan dengan menggunakan kata-kata sendiri, 2) pertanyaan yang meminta siswa menyatakan ide pokok suatu hal dengan menggunakan kata-kata sendiri, 3) pertanyaan yang meminta siswa untuk membandingkan atau membedakan, misalnya: bandingkan pembiasan yang terjadi dalam akuarium berbentuk persegi dengan dalam akuarium berbentuk bulat?

Pertanyaan mengaplikasikan

Pertanyaan aplikasi diajukan apabila guru ingin meminta siswa untuk dapat menggunakan informasi atau konsep yang telah dimiliki untuk menjelaskan atau memecahkan masalah pada situasi baru.

Pertanyaan menganalisis

Pertanyaan analisis diajukan apabila guru meminta siswa untuk dapat menemukan jawaban dengan cara: 1) mengidentifikasi motif-motif masalah yang ditampilkan, 2) mencari bukti-bukti atau kejadian-kejadian yang menunjang suatu kesimpulan, 3) menarik kesimpulan berdasarkan informasi yang ada atau membuat generalisasi berdasarkan informasi yang ada.

Pertanyaan Mengevaluasi

Pertanyaan evaluasi diajukan apabila guru menghendaki siswa untuk dapat memberikan penilaian atau pendapat terhadap suatu isu yang ditampilkan. Pertanyaan evaluasi dapat diajukan untuk mengetahui kemampuan siswa merancang, mempertimbangkan, dan mengkritik.

Pertanyaan Mencipta

Pertanyaan Mencipta diajukan apabila guru mengehendaki siswa untuk menciptakan atau mengkreasi sesuatu yang tujuannya untuk memecahkan suatu masalah. Pertanyaan mencipta dapat berupa pertanyaan yang sifatnya memunculkan ide-ide baru, meminta siswa untuk merencanakan eksperimen, atau menghasilkan suatu produk baru.

Pertanyaan konvergen disebut juga pertanyaan tertutup, yaitu pertanyaan yang tidak menuntut siswa untuk memberikan jawaban lebih dari satu (banyak alternatif). Pertanyaan ini dapat diajukan langsung untuk menarik perhatian siswa pada suatu objek, mempertajam ingatan siswa dan membantu menilai siswa pada kemampuan mengingat atau mengamati.

Page 3: Dalam Kegiatan Pembelajaran Di Kelas

Pertanyaan divergen atau pertanyaan terbuka adalah jenis pertanyaan yang menuntut siswa untuk dapat memberikan jawaban yang terbuka (lebih dari satu jawaban). Pertanyaan divergen merangsang siswa untuk menjadi observer yang baik dan mengembangkan kemampuan mengorganisasi informasi/data dari peristiwa/objek yang dipresentasikan guru. Pertanyaan divergen dapat membimbing siswa mencari hubungan dan membuat hipotesis, serta menyimpulkan.