daftarpustaka tanggal akses 03 januari 2008.repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/5782/5/... ·...
TRANSCRIPT
DAFTARPUSTAKA
Albin. ( 199 1 ). http:/ /klinis. wordpress.com/2007/ 12/29/depresipostpartum/. Tanggal Akses 03 Januari 2008.
American Psychiatric Association. (2000). Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders. Fourth Edition Text Revision. Washington, D.C.: American Psychiatric Association.
American Academy of Family Physicians. (2000). http://familydoctor.org/ online/famdocenlhome/women/pregnancy/ppdl general/3 79 .html. T anggal Akses 03 November 2007.
Bagazi, Uf. (2008). Doker spesialis Obstetri dan Ginekologi di Brawijaya Women and Children Hospital. E-mail tanggal 2 1 Februari dan 03 Maret 2008.
Balita-anda.com. (2007). Duka dan Depresi Setelah Melahirkan. www.balitaanda. com/pdf.php?id=239. Tanggal Akses 04 Januari 2008.
Beck, C.T. (200 1). http://en.wikipedia.org/wiki/Postpartum depression. T�ggal Akses 08 Januari 2008.
Canadian Mental Health Association. (2007). Post Partum Depression. http://www.cmha.ca/bins/content page.asp?cid=3-86-87 -88&lang= 1. Tanggal Akses 03 November 2007.
Chaplin, J.P. ( 1993). Kamus Lengkap Psikologi. Alih Bahasa: Kartini Kartono. Jakarta : PT.RajaGrafindo Persada.
Cox et al. ( 1987). Detection of Postnatal Depression: Development of 1 0-item Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS). Dalam http://childbirthsolutions.com/articles/postpartumlepds/index.php. TanggalAkses 03 November 2007.
Davison, C.G., Neale, J.M. & Kring, A.M. (2004). Abnormal Psychology. Ninth Edition. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
Departemen Kesehatan, Direktorat Jenderal Binkesmas, Direktorat Bina Gizi Masyarakat . ( 1997). Petunjuk Pelaksanaan Peningkatan ASI Eksklusif Bagi Petugas Puskesmas. Jakarta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (200 1 ). Keunggulan AS! dan Manfaat Menyusui. http://www.halalguide.info/content/view/459/70/. Tanggal Akses 23 Desember 2007.
99
Departemen Kesehatan R epublik Indonesia. (2006). Masalah Pada Ibu Menyusui dan Solusinya. http://jilbab.or.id/archives/1 7-masalah-pada-ibu-menyusuidan-solusinyal. Tanggal Akses 04 Januari 2008.
Duffet, dan Smith. (1 995). http:/ /klinis. wordpress.com/2007/1 2/29/depresipost partuml. Tanggal Akses 03 Januari 2008.
E lvira, S.D. (2006). Depresi Pasca Persalinan. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
E pperson, N.C. (1 999). Postpartum Major Depression: Detection and Treatment. http://www.aafp.org/afp/9904 1 5ap/2247.html. Tanggal Akses 03 November 2007.
E PDS. http://www.dbpeds.org/medialedinburghscale.pdf. Tanggal Akses 04 Januari 2008.
Fauzi, D.A. (2007). Wanita Single Parent yang Berhasil. Jakarta: E dsa Mahkota.
Hagen, E .H.. ( 1 999). The Function of Post Partum Depression. http://www.anth.ucsb.edu/projects/human/ppd.pdf. Januari 2008.
Tanggal Akses 04
Hasil Jawaban Dr.Uf Bagazi, Sp.OG., dokter spesialis obstetri dan ginekologi Brawijaya Women and Children Hospital Jakarta via e-mail mengenai Depresi Pasca Persalinan. Tanggal 2 1 Februari dan 03 Maret 2008.
http://id.wikipedia.org/wiki/Menyusui. Tanggal Akses 04 Januari 2008.
http://findarticles.com/p/articles/mi m1 355/is 3 1 00/ai 76427838/print. Tanggal Akses 25 Maret 2008.
http:/lklinis.wordpress.com/2007/1 2/29/depresipostpartum/. Tanggal Akses 03 Januari 2008.
http://www.idai.or.id/tips/detil.asp?g=1 05. Tanggal Akses 04 Januari 2008.
http:/ /www.detiknews.com/index.php/ detik.read/tahun/2007 /bulan/0 1 /tgl/1 5/time/ 1 4 1 809/idnews/7304 1 7/idkanal/1 0. Tanggal akses 25 Maret 2008.
http://www.halalguide.info/content/view/459/70/. Tanggal Akses 23 Desember 2007.
http://www.medicastore.com/asi susuformulal. Tanggal. Akses 23 Desember 2007.
1 00
http:/1209.85. 1 75.1 04/search?q=cache:2UTrzF srE J :staffsite.gunadarma.ac.id/ach san/index.php%3Fstateid%3Ddownload%26id%3D4487%26parr'/o3Dfiles +patton,+triangulasi&hl=id&ct=clnk&cd=1 &gl=id. Tanggal Akses 1 6 Agustus 2008.
Hurlock, E .B. ( 1 990). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Alih bahasa: Istiwidayanti dan Soejarwo. Jakarta: Penerbit E rlangga.
Iskandar, S. lnformasi Kesehatan Mitra Kemayoran. Post Partum Blues. http://www.mitrakeluarga.net/kemayoranlkesehatan005.html. Tanggal Akses 03 November 2007.
Jawaban. (2008). Ibu Dari Anak Pertama rawan Sakit mental. http://www. jawaban.com/detail.asp?menu=5&kat=53&id=349. Tanggal Akses 25 Maret 2008.
Koran Tempo. (2008). Ibu Pembunuh Dua Anaknya Diduga Depresi. http://www.korantempo.com/korantempo/2008/03/1 6/headlinelkrn,200803 1 6.4.id.html Tanggal akses 25 Maret 2008.
Kartono, K. (1 992). Psikologi Wanita. E disi Keempat Jilid Kedua. Bandung: Penerbit Mandar Maju.
Ling, dan Duff. (200 1 ). http:/ lklinis. wordpress.com/2007 / 1 2/29/depresipost partum/. Tanggal Akses 03 Januari 2008.
Llewellyn, dan Jones ( 1 994). http:/!klinis.wordpress.com/2007/1 2/29/depresi postpartum/. Tanggal Akses 03 Januari 2008.
Leopold, K.A. dan Zoschnick, L.B. http://www.obgyn.net/femalepatient/ default.asp?page=1eopold. Tanggal Akses 08 Januari 2008.
Moleong, L.J. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. E disi R evisi. Bandung: PT.R emaja R osdakarya.
Mother and Baby, Majalah. (2007). Saat lkatan Kasih lbu dan Bayi Terhambat. E disi Agustus 2007, hal. 61. Jakarta: PT. Media Mitra Bunda.
Murkoff, H., et al. (2007). Mengatasi Trauma Pasca Persalinan. Alih Bahasa: R etno Wulandari. 2007. Klaten: Image Press.
Nakita, Tabloid. (2007). Dari Baby Blues Sampai Depresi. E disi 03 November 2007. Jakarta: PT. Penerbitan Sarana Bobo
1 0 1
National Institute of Health. (2000). http://www.allaboutdepression.com/gen 1 7.html. Tanggal Akses 2 1 Februari 2008.
newsdial.comlhealth/pospartum-depression/postpartum-depression-information. html. Postpartum Depression Information. Tanggal Akses 03 Januari 2008.
O'Malley, S. (2008). Luka Cinta Andrea: Kasus Psikologi Ekstrem lbu Yang Membunuh Kelima Anaknya. Alih Bahasa Sri Noor Verawaty. Bandung: Penerbit Qanita
Poerwandari, K.E .. (2007). Pendekatan Kualitatif Untuk Penelitian Perilaku Manusia. Jakarta: Lembaga Pengembangan dan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi Universitas Indonesia.
R oca, C. (2005). http:/ /www.4women.gov/fag/postpartum. Tanggal Akses 03 Januari 2008.
R oesli, U. (2007). Pemberian AS/ : Menyehatkan !bu. http://www.balitaanda.com/v2/pemberianasi.html. Tanggal Akses 03 November 2007.
--------. http://www.medicastore.com/asi susuformula/. Tanggal Akses 23 Desember 2007.
Siswanto. (2007). Kesehatan Mental ; Konsep, Cakupan, dan Perkembangannya. Yogyakarta: Penerbit ANDI
Sloane, dan Bennedict. ( 1 997). http:/lklinis.wordpress.com/2007/12/29/depresi postpartum/. Tanggal Akses 03 Januari 2008.
Stewart, C.J. & Cash, W.B. Interviewing Principles and Practises. Third E dition. Iowa : Wm.C.Browm Company Publishers.
Suara Merdeka. (2008). Kasus lbu Bunuh Tiga Anak Kandung. http://www. suaramerdeka.comlharian/0606/1 5/nas08.htm. Tanggal Akses 25 Maret 2008.
Suririnah. (2006). Apakah Anda Mengalami Baby Blue Syndrome?. http://www. infoibu.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid= 85. Tanggal Akses 03 November 2007.
Surya. (2008). lbu Bunuh Dua Bayinya. http://www.surva.eo.id/ web/index2.php?option=com content&do pdf=l&id=38328. Tanggal Akses 25 Maret 2008.
1 02
Syamil, M. dan Su1aeman, D. (2007). Oh, Baby Blues: Pengalaman Sejati Para Orang Tua Saat Mengalami Masa-Masa Berat Setelah Melahirkan. Bandung: Femmeline.·
Wisner, K.L., Parry, B.L., Piontek, C.M. (2002). Postpartum Depression. http://content.nejm.orglcgi/content/full/347/3/1 94. Tanggal Akses 04 Januari 2008.
1 03
PEDOAMAN WAWANCARA
I. Bagaimana Proses Kehamilan Ibu
l.Apakah lbu menginginkan kehamilan dan merencanakannya? 2.Ini merupakan kehamilan yang keberapa? 3.Bagaimana perasaan lbu ketika mengetahui bahwa Ibu sedang hamil? 4.Adakah keluhan fisik selama lbu menjalani kehamilan? 5.Bagaimana perasaan lbu dengan keluhan yang lbu alami? 6.Pengalaman apakah yang membuat lbu merasa tertekan selama menjalani
kehamilan? 7 .Bagaimana dengan kondisi kehamilan/janin yang lbu kandung? 8.Apakah lbu sering menangis tanpa sebab? 9.Adakah pemikiran lbu untuk menyakiti diri,janin, atau orang lain? lO.Adakah usaha lbu untuk menyakiti diri,janin, atau orang lain? ll.Bagaimana Ibu lepas dari pemikiran/usaha Ibu tersebut? 12.Adakah orang lain sebagai tempat lbu untuk berkeluh kesah?
II.Bagaimana Proses Persalinan Ibu l.Bagaimana proses lbu melahirkan? 2.Apakah ada komplikasi? 3.Bagaimana perasaan lbu setelah melahirkan? 4.Adakah hal yang membuat lbu merasa tertekan, tidak bahagia? 5.Bagaimana perasaan lbu menjelang persalinan?
III.Bagaimana Proses Menyusui Ibu l.Apakah lbu menyusui? 2.Berapa lama Ibu menyusui? 3.Adakah alasan khusus lbu menyusui? 4.Apakah yang lbu rasakan saat menyusui? 5.Keluhan apa yang Ibu rasakan saat menyusui? 6.Apakah yang menghambat usaha lbu untuk menyusui?
IV.Bagaimana Gejala Depresi Pascapersalinan Pada Ibu l.Apakah lbu mengalami gangguan tidur? 2.Bagaimana kualitas tidur lbu? 3.Apakah lbu mengalami gangguan berat badan? 4.Bagaimana dengan nafsu makan lbu? 5.Apakah lbu merasa bersalah terhadap sesuatu? 6.Apakah lbu merasa kelelahan? 7 .Apakah lbu kehilangan ketertarikan terhadap bayi? 8.Apakah lbu mempunyai pemikiran untuk menyakiti diri sendiri atau bayi? 9 .Bagaimana dengan hasrat seksual lbu?
106
From: [email protected] Sent: Thursday, February 21, 2008 4:33 PM To: syahrika syahrul [mailto:[email protected]] SUbject: saya butuh bantuan
1 . Bagaimana kondisi honnonal wanita masa hamil dan pada saat persalinan?
Keadaan hermon saat kehamilan memang terjadi perubahan yang cukup signifikan pada kedua hermon yitu estrogen dan progesterone. Hermon estrogen ada yang menyebutnya ssbagai hermon aktif sedangkan progesteron adalah hermon malas, keadaan inilah yang tidak seimbang pada keadaan tertentu yang dapat berdampak gangguan psil<is seperti keluhan pada PMS dan Baby blues
2. Sejauh manakah pengaruh kondisi honnon wanita mempengaruhi emosional pada masa hamil,persalinan, dan pasca salin?
Perubahan emosi selama kehamilan cukup sering terjadi sebab utama oleh karena honnonal. Perubahan honnone ini dapat berefek terhadap neurotransmitter di susunan saraf pusat. Perubahan ini akan memiliki respon yang berbeda pada tiap individu.Gangguan emosi ini mulai terlihat pada minggu ke 6-1 0. meningkat pad trimester 2, dan muncul lagi saat menjelang persalinan. ·
3. Bagaimanakah depresi pasca persalinan dipandang dari sudut kedokteran?
Karena kelainan ini bisa dari beberapa faktor maka depresi pasca salin sebaiknya dilakukan perawatan multi disiplin (O&G, Psikolog dan Psikiatri).15% wanita menderita menderita depresi seputar kehamilan. Berdasarkan March of Dimes, wanita depresi adalah mereka yang mengalami sedih lebih dari 2 minggu. Keluhan lain depresi adalah: • Sulit tidur.
• Terlau banyak tidur
• Kurang perhatian • Meras bersalah • Hilang energi · • Sulit konsentrasi • Berubah nafsu makan • R esah atau gelisah • Berfikir atau berencana bunuh diri
1 07
4. Apakah yang terjadi (secara biologis) sehingga wanita pasca salin mengalami depresi?
Dua m�salah yang dapat menyebakan wanita pasca salin jatuh dalam keadaan depresi
Yang pertama secara hormonal dapat dijelaskan bahwa adanya penurunan drastic kadar hormone estrogen dan progesterone, derajat depresi bias ringan sedang sapai dengan berat dari beberapa literature menyebutkan bahwa kelainan ini dapat dapat terjadi dalam beberapa jam pasca lahir s/d 3 hari, dan dapat tanpa pengobatan ataupun dengan menggunakan pengobatan multifarmasi,
kedua saat pasca satin hormon sedang tidak stabil,sering kali fokus perhatian keluarga adalah bayi, sehingga wanita pasca satin merasakan tidak diperhatikan lagi. Dengan memberikan (lnisias Menyusui Dini) IMD dapat mengurangi kejadian gangguan psikis ibu dan bayi
5. Mengapa PMS dikaitkan dengan DPP?
Masalah utamanya sama dimana ada ketidak seimbangan hormaon estroges dan progesterone
Pada persalinan te�adi penurunan hormone secara drastic setelah plasenta dilahirkan, sedangkan Pada PMS juga hampir sama yang mana te�adi penurunan progesteron drastis dan tidak ditunjang dengan oleh estrogen yang cukup
108
Dari: "uf.bagazi" <[email protected]> Kepada: "'syahrika syahrul"' <[email protected]> Topik:RE: thank you a lot .. Tanggal: Man, 3 Mar 2008 12:59:35 +0700
PMS sering dibicarakan dibeberapa majalah ataupun seminar yang berkaitan masalah emosional pada wanita yang terutama wanita muda Prinsip dasarnya memang karena ada ketidak seimbangan hormonal antara estroges dan progesterone yang mana pada saat akan menstruasi komponen estrogen masih cukup tinggi sehingga keluhan ini dapat saja muncul walaupun keadaan psikologs seseorang juga mempunyai andil dalam PMS terse but. Sedangkan yang dapat menjelaskan PMS akan hilang setelah melahirkan justru saya belum ada literature yang yang cukup yang bias berbicara masalah ini, .. beberapa literature justru menyebutkan apabila PMS sering muncul pada seorang wanita maka kemungkinan terjadinya depresi ataupun baby blues meninggkat
Semoga bermanfaat
TK
1 09
VERBATIM WA WANCARA RESPONDEN 1
Wawancaral Hari/Tanggal: Minggu, 30 Maret 2008 Pukul: 1 5.00- 1 7.30 WIB
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 0 1 1 1 2 1 3 1 4 1 5 1 6 1 7 1 8 1 9 20 2 1 22 23 24 25 26 27 28 29 30 3 1 32 33 34 35 36 37 38 39 40 4 1 42 43
lsi Wawancara IR: Apakah Mbak menginginkan kehamilan
dan merencanakannya? IE: Tidak. IR: Ini merupakan keharnilan yang keberapa? IE: Kehamilan yang pertama. IR: Bagaimana perasaan Mbak ketika
mengetahui bahwa Mbak mengandung? IE: Cemas, takut, karena saya belum siap
punya anak. IR: Pengalaman apakah yang membuat Mbak
merasa tertekan selama menjalani kehamilan?
IE: Saya merasa (ehm) apa yang saya lakukan ee tidak dalam ikatan pernikahan, itu yang membuat saya takut.
IR: Apakah Mbak menangis tanpa sebab pada waktu kehamilan?
IE: Bahkan terlalu sering menangis. IR: Apakah Mbak punya pemikiran untuk
menyakiti diri sendiri, janin, atau orang lain?
IE: E ee, kedua-duanya, dengan maksud mengakhiri hidup agar masalah selesai.
IR: Adakah usaha Mbak untuk itu? IE: Minum pil, drugs, minum, memotong
urat nadi lengan kiri ( ehm). IR: Pada usia kehamilan berapa? IE: 3 bulan. IR: Apakah setelah itu ada usaha lain? IE: Tidak, saya menyerah, saya menerima
· kenyataan dan ingin merawat anak ini. IR: Adakah orang lain sebagai tempat Mbak
untuk berkeluh kesah? IE: Pada saat usia kehamilan saya sampai 5
bulan, tidak ada tempat saya untuk mengadu, karena saya hidup sebatang kara di perantauan.
IR: Dimana? IE: Di pulau Batam. Kehamilan 6 bulan,
saya pulang ke Medan karena keluarga say a masih menerima saya. Y a, tapi keluarga tidak, tidak, tidak berani mengadu pada keluarga dan keluarga
Kesimpulan Tamara tidak menginginkan kehamilan
Kehamilan Tamara yang pertama
Ketika tahu sedang mengandung, Tamara merasa takut dan cemas
Tamara merasa takut karena hamil di luar nikah
Selama kehamilan Tamara sering menangis karena merasa tertekan
Pada usia kehamilan 3 bulan, Tamara pernah berusaha untuk bunuh diri dengan drugs, meminum alkohol, dan memotong urat nadi lengan kiri
Tamara akhirnya menerima kehadiranjanin yang dikandungnya dan ingin merawatnya
Tamara tidak punya tempat untuk berkeluh kesah selama 5 bulan kehamilan
Tamara hidup sendiri di Batam
Usia kehamilan 6 bulan, Tamara kembali ke Medan dan kembali ke keluarga
Keluarga tidak pernah menanyakan perihal
Koding Kehamilan tidak diinginkan
Ketakutan dan kecemasan prenatal
Ketakutan masa keharnilan
Depresi antepartum
Gejala depresi antepartum; Pemikiran terhadap kematian
Sedikitnya ternan berbagi
Dukungan keluarga rendah
1 1 0
44 45 46 47 48 49 50 5 1 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 8 1 82 83 84 85 86 87 88 89 90 9 1 92 93 94
juga tidak: berani menanyak:an apa-apa pada saya mungkin mereka takut kalau saya nekat dan berbuat lebih. Apalagi dengan hidup saya, sadar.
IR: Apak:ah tidak: pernah membuka diri? IE: Cuma ada seorang sahabat yang tetangga,
boleh dikatakan ternan dari kecil yang jadi tempat 'curhat' bagi saya dan saya tidak: pernah mengadu pada keluarga apa pun masalah dalam hidup saya yang saya rasak:an hanya rasa dendam kepada orang yang dulu saya sangat sayangi ternyata membuat saya kecewa, ya ayah dari anak: saya sendiri. Bahkan sahabat saya yang duluan tau kehamilan saya daripada keluarga.
IR : Mengapa Mbak: tidak menikah? IE: (ehm) Dulu mungkin karena terbawa arus
pergaulan, saya hidup boleh dikatakan free sex, saya 1 tahun lebih hidup bersama tanpa ada ikatan pernikahan di perantauan, di pulau Batam. Sampai di saat hubungan kami retak: ternyata saya mengandung bayinya. Selama 1 tahun lebih saya mencoba bersabar dengan hidup bersama, banyak tantangantantangan dari orang yang saya cintai menyakiti saya, akhirnya dia memang mau bertanggung jawab, tetapi ketika saya... ketika kandungan umur umur sebulan saya memberi tahu dia tentang kandungan saya tapi jauh hari sebelumnya dia pernah bilang kalau sampai hamil harus tes DNA, itu yang membuat saya sakit hati dan sangat terhina. Padahal dia yang menyakiti saya dengan meniduri perempuan-perempuan lain. J adi ketika usia say a hamil 3 bulan dia co ba bersabar, dia mau menikahi saya, memang dia tidak: pernah menyuruh saya untuk menggugurkan kandungan, bahkan saya yang mernintainya uang karena saya mau aborsi. Tapi dia tidak pernah mau karena dia ( ehm) tetap mau bertanggung jawab. Saya mernsa sangat tertekan dan saya dendam. Sa •a cuma mau menyakiti kalau bay] inii tidak punya ayah, dia pasti akan merasa sangat bersalah. Saya tau saya salah, saya tau apa yang saya lak:ukan efeknya teihadap anak: saya. Cuma wak:tu
kehamilannya
Tamara kembali ke keluarganya tanpa menceritakan apa-apa
Tamara hanya punya seorang sahabat untuk menceritakan isi hatinya
Tamara merasa kecewa pada ayah anaknya bahkan den dam
Tamara hidup bersama dengan kekasihnya tanpa ikatan pemikahan
Tamara mengandung di saat hubungannya dengan kekasihnya renggang
Selama setahun hidup bersalha, Tamara sering kecewa namun ia tetap bersabar
Kekasih Tamara ingin Tamara tes DNA bila teljadi kehamilan
Tamara merasa sakit hati dan terhina atas ucapan pasangannya
Tamara sering dikhianati pasangannya dengan meniduri wanita lain
Pasangan Tamara mau bertanggung jawab
Tamara berpikiran untuk aborsi
Tamara merasa tertekan
Tamara ingin membuat kekasihnya merasa bersalah
Tamara merasa sakit hati
Dukungan keluarga rendah
Sedikitnya ternan berbagi
Frustrasi
Status pernikahan (tidak menikah)
Stres dalam kehidupan
Gejala depresi; Perasaan tidak berharga
Stes dalam kehidupan; Hubungan dengan kekasih
Gejala depresi antepartum; Pemikiran terhadap kematian
Stes dalam kehidupan
Gejala depresi; Perasaan tidak berharga
1 1 1
95 96 97 98 99
1 00 1 0 1 1 02 1 03 1 04 1 05 1 06 1 07 1 08 1 09 llO ll1 1 1 2 1 1 3 1 1 4 ll5 1 1 6 1 1 7 1 1 8 1 1 9 1 20 1 2 1 1 22 1 23 1 24 1 25 1 26 1 27 1 28 1 29 1 30 1 3 1 1 32 1 34 1 35 1 36 1 37 1 38 1 40 1 4 1 1 42 1 43 1 44 1 45 1 46 1 47
itu saya terbawa emosi, sakit hati, jadi saya lakukan itu.
IR: Bagaimana proses Mbak melahirkan? IE: Normal. IR: Apakah ada kesulitan? IE: Alhamdulillah lancar. IR: Adakah keluhan fisik selama Mbak
menjalani kehamilan? IE: Tidak ada. Semuanya baik-baik aja. IR: Bagaimana dengan kondisi kehamilan/
janin yang Mbak kandung? IE: Alhamdulillah, baik-baik aja. IR: Bagaimana perasaan Mbak setelah
melahirkan? IE: Sangat, sangat tidak nyaman. IR: Mengapa? IE: Y a, ban yak pikiran yang menghantui
saya. Terutama bagaimana saya menghidupi anak saya. Ekonomi keluarga tidak memadai, orang tua saya juga susah. Sementara saya tidak bekerja dan banyak tekanan, dendam, sakit hati dengan ... boleh saya ceritakan ... dengan ayah anak saya sendiri. Saya punya seorang bayi disamping saya dan saya harus terkungkung di rumah. Tiba-tiba menjadi seorang ibu sementara saya biasa cari uang, hidup bebas, sekarang saya harus memikirkan bagaimana saya menghidupi anak saya sendiri.
IR: Apakah kecemasan Mbak tadi muncul setelah melahirkan atau sebelumnya?
IE: Ya, sebelum melahirkan sudah ada itu. IR: Sekitar bulan keberapa? IE: 7,8. Tapi bertambah lagi. Bagaimana
nantinya ketika para tetangga melihat. Muncul pikiran-pikiran buruk gitu 'kan. Kalau mereka itu bukan tulus untuk berkunjung, lebih hanya ingin tau gitu. Makanya pikiran buruk kalau mereka hanya mencela saya.
IR: Bagaimana perasaan Mbak menjelang persalinan?
IE: Takut ya. Sebab 'kan takutnya yang saya takutkan kalau saya mungkin kalau saya mati saya rela asal anak ini tidak cacat karena (ehm) apa yang saya lakukan semasa dia dalam kandungan sangat sangat boleh dikatakan tindak kriminal yang sangat jahat, gitu 'kan. Ya ngedrugs minum, ya takut aja dia cacat.
Tamara bersalin secara normal dan tanpa kesulitan
Tamara tidak mengalami keluhan fisik selama mengandung
Janin selama di kandungan sehat
Setelah kelahiran, Tamara merasa tidak bahagia.
Tamara mengalami kecemasan mengenai biaya untuk anak dan depresi yang belum terselesaikan
Tamara tidak siap menjadi ibu dan harus terkungkung di rumah
Tamara biasa hidup bebas dan mencari uang
Tamara cemas memikirkan biaya menghidupi anak
Kecemasan Tamara mengenai biaya anak mulai dari semester ketiga kehamilan
Tamara mengalami delusi mengenai tetangganya
Tamara takut menghadapi persalinan
Tamara rela mati demi anak lahir tidak cacat
Tamara minum alkohol, menggunakan drugs Tamara cemas terhadap perbuatannya selama hamil
Proses persalinan
Proses kehamilan
Proses kehamilan
Gejala depresi pascapersalinan; Kemurungan sebagai ibu
Kecemasan masa menyusui
Gejala depresi pascapersalinan; kemurungan sebagai ibu
Kehidupan sebelum kehamilan
Kecemasan masa menyusui
Kecemasan antepartum
Delusi masa menyusui
Ketakutan proses persalinan
Gejala depresi antepartum; Pemikiran terhadap kematian
Kecemasan proses persalinan
1 12
148 149 1 50 1 5 1 1 52 153 1 54 1 55 1 56 1 57 1 58 1 59 1 60 1 6 1 1 62 1 63 1 64 1 65 1 66 1 67 1 68 1 69 1 70 1 7 1 1 72 1 73 1 74 1 75 1 76 1 77 1 78 1 79 1 80 1 8 1 1 82 1 83 1 84 1 85 1 86 1 87 1 88 1 89 1 90 1 9 1 1 92 1 93 1 94 1 95 1 96 1 97 1 98
IR : Sampai kapan Mbak melakukannya? IE : 3 bulan masih suka sekali-kali pergi
dugem ato apa. Pingin ngelupain masalah ya mudah-mudahan kalau gak jadi sama sekali gak jadi be ban pikiran lagi gitu.
IR : Mbak berharap untuk mengakhiri? IE : Ya. IR : Mbak sadar melakukan semuanya? IE: Ya. IR : Adakah hal yang membuat Mbak merasa
tertekan, tidak bahagia setelah melahirkan?
IE : Hm, ya, merasa tertekan aja dengan harus menghidupi anak sendirian, dengan aib yang saya tanggung sendiri. Sementara orang yang yang harus dididik bertanggung jawab malah bersenangsenang. Jadi saya merasa tertekan, karena saya dendam aja.
IR : Bagaimana efeknya terhadap anak? IE : Terkadang, memukul tidak sih, tapi
kadang-kadang suka membentak aja. IR : Apakah Mbak menyusui? IE : Ya. IR : Berapa lama Mbak menyusui? IE : 9 bulan. IR : Apakah ada susu tambahan? IE : Tidak. IR : Jadi, eksklusif 9 Bulan? IE : Y a, eksklusif. IR: Adakah alasan khusus Mbak menyusui? IE : Tadinya saya tidak mau. Sebab saya pikir
kalau saya harus menyusui saya pasti terikat. E mm, pertama saya suntuk di rumah, kedua saya memang kepingin keija karena saya mau menghidupi anak saya sendiri, gitu. E e, saya tidak ingin menjadi benalu di rumah, sudah saya banyak masalah, masa' harus keluarga lagi yang nanggung biaya susunya, apan a, ' kan gak cuma harus ASI kebutuhannya. Makanya disitu mutusin pengen kerja, tapi keluarga malah nyuruh sa a harus beri ASI karena ASI saya alhamdWillah banyak. Kalau tidak diberi beroosa.. Sa a menyusui selama 9 bulan.
IR: pakah -ang Mbak rasakan pada saat men:j'"llilli .'
IE: a ke: ahagiaan tersendiri. Kadang-ka ·· a-tiba perasaan sayang sangat �� memaru.! bener-bener, aku bahagia
dapat membuat cacat pada anaknya
3 bulan kehamilan, Tamara masih suka untuk berharap jan in yang dikandungnya tidak dapat bertahan
Tamara melakukan usaha untuk mengakhiri janin dengan sadar
Tamara merasa tertekan karena hams menghidupi anak sendirian
Tamara dendam dengan kekasihnya
Tamara terkadang suka membentak anaknya
Tamara menyusui eksklusif selama 9 bulan
A walnya Tamara tidak ingin menyusui karena tidak ingin terikat
Tamara suntuk di rumah
Tamara ingin menghidupi anaknya sendiri dengan bekerja
Tamara ingin bekerja
Menurut Tamara, kebutuhan anaknya bukan hanya ASI
Keluarga menyuruh Tamara untuk memberi ASI
Produksi ASI Tamara ban yak
Tamara merasa bahagia saat menyusui
Gejala depresi antepartum; Pernik iran terhadap kematian
Depresi pascapersalinan; Sosial ekonomi rendah
Stres merawat anak
Masa menyusui
Masa menyusui
Proses menyusui
Perasaan saat menyusui
Perasaan saat
1 1 3 .