daftar peraturan perkebunan di indonesia 2011
TRANSCRIPT
PENAWARAN
DAFTAR PERATURAN PERKEBUNAN DI INDONESIA, 2011 September, 2011
Pemerintah menetapkan selama periode 2010–2014 dilakukan perluasan areal pertanian seluas 2 juta hektar,
meliputi lahan sawah dan areal pertanian lahan kering meliputi palawija, tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan, serta hijauan makanan ternak dan padang penggembalaan. Sesuai dengan sumberdaya lahan yang
tersedia, wilayah andalan untuk mencapai target tersebut yaitu Sumatera (31%), Sulawesi (25%), Papua dan
Maluku (22%), Nusa Tenggara (5%), dan P. Jawa dan Bali 2.5%.
Proyeksi luas areal komoditas unggulan diharapkan tumbuh rata-rata sebesar 2,04% per tahun dari 20,394 juta
hektar pada tahun 2010 menjadi 22,144 juta hektar pada tahun 2014, kecuali tembakau yang luasnya diproyeksikan
konstan yaitu sekitar 205 ribu hektar untuk lima tahun ke depan. Perluasan areal secara signifikan terutama pada
kelapa sawit, yakni 8,127 juta ha pada 2010, menjadi 8,342 juta ha pada 2011, dan 2014 diproyeksikan menjadi
8,967 juta ha. Dari luas total areal 15 komoditas unggulan pada 2014 diprediksi mencapai 21,988 juta ha.
Sedangkan, total produksi mencapai 42,736 juta ton.
Jarak pagar merupakan komoditas yang luasnya meningkat tajam dikarenakan kebijakan pemerintah melalui
Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2006 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati (Biofuel)
sebagai Bahan Bakar Alternatif, serta komoditas kapas dengan laju petumbuhan per tahun masing-masing
mencapai 46,46% dan 31,05%. Komoditas lain yang mengalami peningkatan luas areal dengan laju pertumbuhan
per tahun diantaranya, kelapa sawit (8,57%), kakao (6,11%), tebu (2,67%), karet (1,17%), tembakau (1,03%), kopi
(0,69%), cengkeh (0,57%), dan kelapa (0,02%). Di sisi lain terdapat juga komoditas yang mengalami penurunan
diantaranya teh, jambu mete, dan lada, dengan laju per tahunnya mencapai -8,77%, -2,41%, -0,28%, dan -0,02%.
Produksi 15 komoditas unggulan nasional diproyeksikan tumbuh rata-rata sebesar 6% per tahun dari 34.6 juta ton
pada 2010 menjadi 43,6 juta ton pada 2014, dengan sasaran produksi rata-rata naik 5,4% per tahun. Ke 15
komoditas itu diantaranya karet, kelapa sawit, kakao, kelapa, jarak pagar, teh, kopi, jambu mete, lada, cengkeh,
kapas, tembakau, tebu, nilam, dan kemiri sunan.
Kelapa sawit masih menjadi primadona dengan sasaran produksi 23,2 juta ton pada 2010 diduga menjadi 24,4 juta
ton pada 2011dan 2014 diprediksikan menjadi 28,4 juta ton. Sedangkan, tebu (gula) diharapkan tumbuh rata-rata
12,55% per tahun, yakni 2,9 juta ton pada 2010 menjadi 3,4 juta ton pada 2011 dan 4,8 juta ton pada 2014.
Diharapkan juga ada peningkatan produktivitas pada semua komoditas. Produktivitas tertinggi adalah jarak pagar
(biji kering), dari 1.000 kg per ha, menjadi 2.000 kg per ha pada 2014, atau rata-rata tumbuh 18,99% per tahun.
Kemudian, kakao (biji kering), dari 1.000 kg per ha menjadi 1.500 kg per ha pada 2014, atau rata-rata 10,73% per
tahun.
Guna mencapai sasaran-sasaran pembangunan perkebunan, investasi yang dibutuhkan mencapai 285,6 triliun
rupiah selama periode 2010-2014. Sebagian besar atau sekitar 95%, kebutuhan investasi tersebut diproyeksikan
terpenuhi dari swadaya masyarakat, perbankan, dan swasta. Sementara sisanya dipenuhi dari anggaran Pemerintah
baik melalui APBN maupun APBD.
Daftar Peraturan Perkebunan di Indonesia 2011 ini, disusun dalam bentuk buku setebal 600 halaman dan kami
tawarkan seharga Rp 4.500.000 (Empat juta lima ratus ribu rupiah) per-copy dalam versi Bahasa Indonesia.
Untuk pemesanan dan informasi lebih lanjut dapat menghubungi PT Media Data Riset melalui Telepon (021)
809-6071, 809 3140, Fax (021) 809 3140, 809-6071, atau email : [email protected]. Formulir pemesanan kami
lampirkan bersama penawaran ini.
Jakarta, September 2011
PT Media Data Riset
Drh. H. Daddy Kusdriana M.Si
Direktur Utama
DAFTAR ISI
DAFTAR PERATURAN PERKEBUNAN DI INDONESIA, 2011
September, 2011
1. PENDAHULUAN
2. OVERVIEW PERKEBUNAN DI INDONESIA
2.1. Kondisi Pertanahan Indonesia
2.2. Perluasan Areal Pertanian
2.3. Target Perluasan Areal Pertanian
2.4. Sasaran Perluasan Lahan Pertanian
2.4.1.Sumatera
2.4.2.Kalimantan
2.4.3.Sulawesi
2.4.4.Papua dan Maluku
2.4.5.Nusa Tenggara
2.4.6.Jawa
2.5. Luas Areal Perkebunan
2.6. Perkembangan Produksi
2.7. Fokus Pembangunan Perkebunan
2.7.1. Revitalisasi Perkebunan 2010-2014
2.7.2. Swasembada Gula Nasional
2.7.3.Penyediaan Bahan Tanaman Sumber Bahan
Bakar Nabati (Bio-Energi)
2.7.4.Gerakan Peningkatan Produksi dan Mutu
Kakao Nasional
2.7.5.Pengembangan Komoditas Ekspor
2.7.6.Pengembangan Komoditas Pemenuhan
Kebutuhan Dalam Negeri
2.7.7.Dukungan Pengembangan Tanaman
Perkebunan Berkelanjutan
2.8. Pendanaan Pembangunan Perkebunan
2.9. Proyeksi Luas Areal Perkebunan 2010-2014
2.9.1. Proyeksi Luas Areal Kelapa Sawit
2.9.2. Proyeksi Luas Areal Kakao
2.9.3. Proyeksi Luas Areal Karet
2.9.4. Proyeksi Luas Areal Kelapa
2.9.5. Proyeksi Luas Areal Kopi
2.9.6. Proyeksi Luas Areal Tebu
2.9.7. Proyeksi Luas Areal Jambu Mete
2.9.8. Proyeksi Luas Areal Cengkeh
2.9.9. Proyeksi Luas Areal Teh
2.9.10.Proyeksi Luas Areal Tembakau
2.9.11.Proyeksi Luas Areal Kapas
2.9.12.Proyeksi Luas Areal Lada
2.9.13.Proyeksi Luas Areal Jarak Pagar
2.9.14.Proyeksi Luas Areal Nilam
2.9.15.Proyeksi Luas Areal Kemiri Sunan
2.10. Proyeksi Produksi, 2010-2014
2.10.1. Proyeksi Produksi Kelapa Sawit (CPO)
2.10.2. Proyeksi Produksi Kakao (Biji Kering)
2.10.3. Proyeksi Produksi Karet (Karet Kering)
2.10.4. Proyeksi Produksi Kelapa (Kopra)
2.10.5. Proyeksi Produksi Kopi (Biji Kering)
2.10.6. Proyeksi Produksi Tebu (Gula)
2.10.7. Proyeksi Produksi Jambu Mete
(Gelondong Kering)
2.10.8. Proyeksi Produksi Cengkeh (Bunga
Kering)
2.10.9. Proyeksi Produksi Teh (Daun Kering)
2.10.10.Proyeksi Produksi Tembakau (Daun
Kering)
2.10.11.Proyeksi Produksi Kapas (Serat
Berbiji)
2.10.12.Proyeksi Produksi Lada (Lada Kering)
2.10.13.Proyeksi Produksi Jarak Pagar (Biji
Kering)
2.10.14.Proyeksi Produksi Nilam (Daun
Kering)
2.10.15.Proyeksi Produksi Kemiri Sunan
2.11. Sasaran Produksi dan produktivitas komoditas
unggulan, 2014
2.12. Populasi tanaman komoditi unggulan
2.13. Sasaran Pertumbuhan Sub Sektor Perkebunan
3. DAFTAR PERATURAN
3.1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18
Tahun 2004 Tentang Perkebunan
32. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
59 Tahun 1998 Tentang Tarif Atas Jenis
Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku
Pada Departemen Kehutanan Dan Perkebunan
3.3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
74 Tahun 1999 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 1998
Tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara
Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Departemen
Kehutanan Dan Perkebunan
3.4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
31 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Wilayah
Geografis Penghasil Produk Perkebunan Spesifik
Lokasi
3.5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
18 Tahun 2010 Tentang Usaha Budidaya
Tanaman
3.6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
1 Tahun 2011 Tentang Penetapan Dan Alih
Fungsi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
3.7. Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 37/
Permentan/OT.140/8/2006 Tentang Pengujian,
Penilaian, Pelepasan Dan Penarikan Varietas
3.8. Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 38/
Permentan/OT.140/8/2006 Tentang Pemasukan
Dan Pengeluaran Benih
3.9. Peraturan Menteri Pertanian Nomor :
39/Permentan/OT.140/8/2006 Tentang Produksi,
Sertifikasi Dan Peredaran Benih Bina
3.10. Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 33/
Permentan/OT.140/7/2006 Tentang
Pengembangan Perkebunan Melalui Program
Revitalisasi Perkebunan
3.11. Peraturan Menteri Pertanian Nomor
61/Permentan/OT.160/11/2006 Tentang Pedoman
Budidaya Buah Yang Baik (Good Agriculture
Practices)
3.12. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 26/
Permentan/OT.140/2/2007 Tentang Pedoman
Perizinan Usaha Perkebunan
3.13.Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 38/
Permentan/OT.140/8/2008 Tentang Pedoman
Pengolahan Dan Pemasaran Bahan Olah Karet
(Bokar)
3.14. Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 09/
Permentan/OT.140/2/2009 Tentang Persyaratan
Dan Tatacara Tindakan Karantina Tumbuhan
Terhadap Pemasukan Media Pembawa Organisme
Pengganggu Tumbuhan Karantina Ke Dalam
Wilayah Negara Republik Indonesia
3.15.Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 14/
Permentan/PL.110/2/2009 Tentang Pedoman
Pemanfaatan Lahan Gambut Untuk Budidaya
Kelapa Sawit
3.16. Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 36/
Permentan/OT.140/7/2009 Tentang Persyaratan
Penilai Usaha Perkebunan
3.17. Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 41/
Permentan/OT.140/9/2009 Tentang Kriteria
Teknis Kawasan Peruntukan Pertanian
3.18. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia
Nomor: 44/Permentan/OT.140/10/2009 Tentang
Pedoman Penanganan Pasca Panen Hasil Pertanian
Asal Tanaman Yang Balk (Good Handling
Practices)
3.19. Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 48
Permentan/OT.140/10/2009 Tentang Pedoman
Budidaya Buah Dan Sayur Yang Baik (Good
Agriculture Practices For Fruit And Vegetables)
3.20. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia
Nomor: 17/Permentan/OT.140/2/2010 Tentang
Pedoman Penetapan Harga Pembelian Tandan
Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit Produksi Pekebun
3.21. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia
Nomor: 20/Permentan/OT.140/2/2010 Tentang
Sistem Jaminan Mutu Pangan Hasil Pertanian
3.22. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia
Nomor 39/Permentan/OT.140/6/2010 Tentang
Pedoman Perizinan Usaha Budidaya Tanaman
Pangan
3.23. Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 56/
Permentan/OT.140/9/2010 Tentang Pelaksanaan
Tindakan Karantina Tumbuhan Di Luar Tempat
Pemasukan Dan Pengeluaran
3.24. Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 71/
Permentan/OT.140/12/2010 Tentang Pelimpahan
Kepada Gubernur Dalam Pengelolaan Kegiatan
Dan Tanggung Jawab Dana Dekonsentrasi
Provinsi Tahun Anggaran 2011
3.25. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia
Nomor 19/Permentan/OT.140/3/2011 Tentang
Pedoman Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Indonesia (Indonesian Sustainable Palm
Oil/ISPO)
3.26. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia
Nomor 37/Permentan/OT.140/7/2011 Tentang
Pelestarian Dan Pemanfaatan Sumber Daya
Genetik Tanaman
3.27. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia
Nomor: 38/Permentan/OT.140/7/2011 Tentang
pendaftaran Varietas Tanaman Hortikultura
3.28. Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 357/
Kpts/HK.350/3/2002 Tentang Pedoman Perizinan
Usaha Perkebunan
3.29. Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 511/
Kpts/PD.310/9/2006 Tentang Jenis Komoditi
Tanaman Binaan Direktorat Jenderal Perkebunan,
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Dan
Direktorat Jenderal Hortikultura
3.30. Peraturan Menteri Perdagangan Republik
Indonesia Nomor: 10/M-DAG/PER/5/2011
Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Perdagangan Nomor 41/M-DAG/PER/9/2009
Tentang Ketentuan Ekspor Kopi
3.31. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 117/PMK
06/2006 Tentang Kredit Pengembangan Energi
Nabati Dan Revitalisasi Perkebunan
3.32. Peraturan Direktur Jenderal Perkebunan Nomor :
65/Kpts/HK/330/8/06 Tentang Pedoman
Pengeluaran Atau Pemasukan Benih Kelapa Sawit
Dari Atau Kedalam Wilayah Negara Republik
Indonesia
3.33. Keputusan Direktur Jenderal Perkebunan Nomor:
129.1/Kpts/HK.320/12/07 Tentang Pedoman
Pemberian Rekomendasi Teknis Usaha
Perkebunan Dalam Rangka Penanaman Modal
3.34. Keputusan Direktur Jenderal Perkebunan
No.60/Kpts/RC.110/4/08 Tentang Satuan Biaya
Maksimum Pembangunan Kebun Peserta Program
Revitalisasi Perkebunan Di Lahan Kering Tahun
2008
***
FORMULIR PEMESANAN PT MEDIA DATA RISET Jl. SMA XIV, No. 12 A Cawang–UKI, Jakarta 13630 Phone : (021) 809 3140, 809 6071 Fax : (021) 809 6071 Mobile : 0852 1706 1945, Mansur (Marketing Manager) e-mail : [email protected]
PENAWARAN
DAFTAR PERATURAN PERKEBUNAN DI INDONESIA, 2011
September, 2011
Edisi Bahasa Indonesia
Nama (Mr/Mrs/Ms)
Position
Nama Perusahaan
NPWP No.
Alamat
Telepon Fax :
Tanda Tangan
Tanggal
Harga : Edisi Bhs. Indonesia - Rp 4.500.000 (empat juta lima ratus ribu rupiah ) Catatan : Harga belum termasuk pajak (10% PPn) Di luar Jakarta dan luar negeri; ditambah biaya pengiriman (Jasa Kurir) Pembayaran ( √ ) : Cash Cheque Transfer to - PT MEDIA DATA RISET AC. NO. 070 000 534 0497 BANK MANDIRI CAB. DEWI SARTIKA JAKARTA
HMS