daftar obat wajib apotek
TRANSCRIPT
DAFTAR OBAT WAJIB APOTEK (OWA)
Daftar obat wajib apotek No.1
No Kelas Terapi Nama Obat Mekanisme Kerja Aturan Pakai
I. Oral Kontrasepsi
TunggalLinestrenol
Kombinasi Etirodol diasetat-mestranolNorgestro-etinil astradiolLinestrenol- etinil astradiolEtinodiol diasetat-etinil istradiolLevonor gestro- etinil astradiolNorethinron-mestranolDesogestro- etinil astradiol
1. Menekan ovulasi2. Mempengaruhi siklus
haid3. Meningkatkan
viskositas mucus serviks
Memiliki kemampuan menghambat LH (lutein hormone) dan FSH ( folikel stimulating hormone untuk mencegah ovulasi
Linestrenol: oligomenore: sehari 1 tablet pada hari ke-16 sampai 25 dari siklus haid; polimenore: sehari 1 tablet pada hari ke 5-25, pengobatan harus di ulang untuk 2-3 kali siklus.
Kombinasi: sehari 1 tablet mulai hari pertama haid , tablet diambil dari bungkus sesuai dengan harinya
II. Obat Saluran Cerna
A. Antasida-sedatif/spasmodic
Allumunium oksida, Mg trisilikat + papaverin HCl, chlordiazepoksida
Mg trisilkat, allumunium oksida + papaverin HCl + chlordiazepoksida + diazepam + sodium bikarbonat
Mg trisilikat, allumunium hidroksida + papaverin HCl, diazepam
Mg-allumunium silikat + belladonna + chlordiazepoksida + diazepam
Allumunium oksida, Mg oksida + hiosiamin Hbr, atropine sulfat, hiosin Hbr
Allumunium oksida, Mg trisilikat mengikat asam lambung dan meningkatkan ketahanan mukosa terhadap asam.
Papaverin HCl merupakan relaksaan non spesifik yang bekerja secara langsung pada otot polos
Chlordaizepoksida menghambat neuron dengan GABA sebagai mediatornya
Diazepam bekerja pada sistem GABA ,
Papaverin HCl Dws : 40-80 mg 3x sehariAnak 6-12 thn:10 mg, 4x sehariAnak 2-6 thn: 5mg, 4x sehariBelladona :Dws: 3x sehari 1-2 tabAnak-anak: 3 x sehari ½ tab
Metoklopramid:Dws: 10-15 mg, 4x sehari
Laksan: 5-15 mg sehari
Mg trisilikat, allumunium hidroksida + papaverin HClMg trisilikat + allumunium hidroksida + papaverin Hcl, chlordiazepoksida + belladonna
Mg karbonat, Mg oksida, allumunium hidroksida, papaverin HCl, belladonna
Mg oksida, Bi. Subnitrat + belladonna, papaverin, chlordiazepoksida
Mg oksida, Bi. Subnitrat + belladonna, chlordiazepoksida
Mg trisilikat, allukol + papaverin HCl, belladonna, chlordiazepoksida
B. Antispasmodik
Papaverin/hiosinbutilbro-butilbromida /atropine sulfat / ekstrak belladonna
C. Antispasmodik-Analgesic
Metamizol, penpiverinium bromide
Hiosin N- butilbromide, dipyron
Metampiron, belladonna, papaverin HCl
Metampiron, hiosin butilbromida, diazepam
Pramiverin, matamizol
Tiemoniummetilsulfat, sodium noramidopirin-metan sulfat
Priviniumbromida, sulpirin
D. Antimual
yaitu dengan memperkuat fungsi hambatan neuron GABA
Belladonna antagonis kompetitif untuk reseptor asetilkolin
Antispasmodic merupakan relaksaan non spesifik yang bekerja secara langsung pada otot polos
Analgesik Menghambat enzim COX-siklooksiginase sehingga mediator nyeri tidak terbentuk
Metoklopramide : memblok reseptor dopamine dan bila diberikan dala dosis tinggi juga dapat memblok reseptor serotonin di CTZ pada sistem saraf pusat
Laksan menginduksi defekasi dengan merangsang aktifitas paristaltik usus atau kerja yang lebih selektif pada plexsus saraf intramural dari otot halus usus sehingga meningkatkan motilitas
Metklopramid HCl
E. Laksan
Bissakodil suppIII. Obat Mulut
dan tenggorokan
A. Heksetidin B. Triamsinolonasetonid
Heksetidin menghambat mikroorganisme rongga mulutTriamsinolonasetonid mengikat reseptor sitoplasmik intraseluler pada jaringan target. Ikatan kompleks antara kortikosteroid dengan reseptor protein masuk ke dalam inti sel dan diikat oleh kromatin
Heksetidin: dikumur 30 detik pada pagi dan malam hariTriamsinolonasetonid:
IV. Obat Saluran Nafas
A. Obat Asma
1. Aminophilin supp2. Ketotifen3. Terbutalin sulfat4. Salbutamol
B. Sekretolitik-mukolitik1. Bromheksin2. Karbosistein3. Asetilsistein4. Oksolanin sitrat
A. obat asmaAminophilin supp memblok reseptor kolinergikKetotifen mencegah pelepasan mediator yang menyebabkan reaksi hipersensitifitas dan mencegah cemotaksis dan aktifasi eusinofilTerbutalin sulfatmenstimulasi reseptor β adrenergik di sistem saraf simpatisSalbutamol meningkatkan jumlah siklik AMP yang berdampak pada relaksasi otot polos bronchial serta menghambat pelepasan mediator pnyebab reaksi hipersensitifitas dari mast cellB. Sekretolitik-mukolitikBromheksin merupakan secretolytic agent, yang bekerja dengan cara memecah
Terbutalin sulfat:Dws Awal: 2,5 mg 3x sehari selama 1-2 minggu, bila perlu ditingkatkan sampai 5g 3x sehariAnak: 75 mcg/Kg BB, 3x sehari
Salbutamol:Dws: 4 mg 3-4 x sehariAnak di bawah 2 thn: 100 mcg/Kg BB, 4x sehari2-6 thn: 1-2 mg, 3-4x sehari6-12 thn: 2 mg, 3-4mg x sehari
Bromheksin: DEWASA: 750mg
mukoprotein dan mukopolisakarida pada sputum sehingga mukus yang kental pada saluran bronkial menjadi lebih encer, kemudian memfasilitasi ekspektorasi
Asetilsistein meningkatkan jumlah sekret bronkus secara nyata
ANAK: 2 – 5 thn : 62,5 – 125 mg (4x)- 6 – 12 thn : 250 mg Pemakaian : 3 – 4 x / hari Asetilsistein: DEWASA: 200 mg ANAK: 100 mg Pemakaian : 3 x / hari
V. Obat Yang Mempengaruhi sistem Neuromuskular
A. Analgetik, Antipiretik
1. Metampiron2. Asam mefenamat3. Glafenin4. Metampiron+
klordiazepoksi/ diazepam
B. Antihistamin
1. Mebhidrolin2. Pheniramin maleat
Hydrogen3. Dimenthinden maleat4. Astenizol5. Oksomenazin6. Homochlorcyclizin
HCl7. Dexchlorpheniramin
maleat
Analgetik Menghambat enzim COX-siklooksiginase sehingga mediator nyeri tidak terbentuk
Antihistamin menghambat kerja histamine pada reseptor H1
A. Analgetik: 3 x sehari sesudah makan, digunakan bila perlu
B. Antihistamin: 3 x sehari 1 tablet sesudah makan, bila perlu
VI. Antiparasit Obat cacing
Mebendazol
Menghambat pengambilan glukosa oleh cacing sehingga produksi ATP sebagai sumber energi berkurang dan menyebabkan kematian cacing karena kurangnya energi untuk mempertahankan hidup
Sehari 1 tablet atau 1 sdt setipa hari, selama 3 minggu berturut-turut
VII.
Obat Kulit Topikal
A. Antibiotik 1. Tetrasiklin/
oksitetrasiklin2. Kloramfenikol3. Framisetine sulfat4. Neomisin sulfat
Tetrasiklinmenghambat sintesis protein pada bakteri dengan cara mengganggu fungsi sub unit 30 s pada ribosom
Tetrasiklin: di oleskan 2-3x sehari Kloramfenikol: di oleskan 3-4 x sehari
5. Gentamisin sulfat6. Eritromisin
B. Kortikosteroid1. Hidrokortison2. Flupredniliden3. Triamsinolon4. Betametason5. Fluokortolon /
diflukortolon6. Desoksimetason
C. Antiseptik local
1. Heksaklorefen
D. Antifungi 1. Mikonazole nitrat2. Nistatin3. Tolnaftat4. Ekonazol
E. Anastetik local
Lidokain HClF. Enzim antiradang topical
kombinasi
1. Heparinoid/heparin Na dengan hialuronidase ester nikotinat
G. Pemucat kulit1. Hidroquinon2. Hidroquinon dengan
PABA
Kloramfenikolmengikat sub unit 50 s ribosom bakteri dan menghambat sintesis protein kumanFramisetine sulfatNeomisin sulfat membunuh bakteri melalui pengikatan sub unit ribosomal 30 s dan mengganggu sintesis proteinGentamisin sulfat membunuh bakteri melalui pengikatan sub unit ribosomal 30 s dan mengganggu sintesis proteinEritromisinberikatan dengan ribosom 50 s bakteri dan menghalangi translokasi molekul peptidil tRNA dari akseptor ke pihak donor serta menghambat sintesis protein
Kortikostreroid kortisol berdifusi ke dalam sel target dan terikat pada reseptor glukokortikoid, menginduksi sintesin mRNA spesifik dengan menghambat factor transkripsi
Antiseptic local denaturasi protein dan koagulasi protein sel bakteri
Antifungi menghambat sintesis ergosteron
Anastetic local melakukan penetrasi ke dalam akson dalam bentuk basa larut lemak yang menghambat canal NA+ setelah terikat pda reseptor
Pemucat kulit menurunkan pembentukan melanin pada kulit
Daftar obat wajib apotek No.2
No. Nama Obat Mekanisme Kerja Aturan Pakai1. Albendazol Menghambat pengambilan glukosa oleh cacing sehingga
produksi ATP sebagai sumber energi berkurang dan menyebabkan kematian cacing karena kurangnya energi untuk mempertahankan hidup
Dws dan anak-anak: 400 mg 1x sehari
2. Bacitracin Mengganggu sintesis dinding sel bakteri dengan mengikat membran lipid pirofosfat pada kokus gram positif
400-500 unit/gram Dioleskan 2x sehari
3. Benorliate Menghambat enzim COX 3-4 kali sehari
4. Bismuth subscitrate
Menghambat pembentukan enzim bakteri, menghambat sintesis ATP serta menghambat sintesis dinding sel bakteri
4 tablet sehari terbagi dalam 2-4 dosis selama 4-8 mingu
5. Carbinoxamine Menghambat neuron polisinaptik pada N vestibularis lateralis
6. Clindamicin Menghambat sintesa protein organisme dengan mengikat subunit ribosom 50S yang mengakibatkan terhambatnya pembentukan ikatan peptida
Dws: 150-300 mg tiap 6 jamAnak: 8-16 mg/kg BB dalam 3-4 dosis terbagi
7. Dexamethason kortisol berdifusi ke dalam sel target dan terikat pada reseptor glukokortikoid, menginduksi sintesin mRNA spesifik dengan menghambat factor transkripsi
Sehari 1 kapsul, 2-4 kali
8. Dexpanthenol Prekursor vitamin B5 yang setelah dioleskan dan menembus kulit akan berubah menjadi vitamin B5 yang berperan dalam metabolisme energi sel kulit (Krebs cycle) sehingga dapat beregenerasi mengganti sel yang rusak
Oleskan 1-2 kali pada bagian yang mengalami iritasi/luka
9. Diclofenac Menghambat enzim COX-siklooksiginase sehingga mediator nyeri tidak terbentuk
Dws: sehari 100-150mg, terbagi
dalam 2-3 dosis. Anak > 14 thn dan kasus riingan 75-100mg terbagi dalam 2-3 dosis.
10. Diponium relaksaan non spesifik yang bekerja secara langsung pada otot polos
Sehari 3x 1-2 kapsul, samapai rasa sakit hilang
11. Fenoterol Stimulasi reseptor B2 di trachea (batang tenggorok) dan bronchi yang menyebabkan aktifasi dari adenilsiklase
Oral : 3 kali sehari 2,5-5 mg
12. Flumetason Menekan reaksi radang (bukan karena infeksi) Oleskan tipis 2-3 kali sehari
13. Hydrocortisone butyrat
14. Ibuprofen Menghambat enzim COX-siklooksiginase sehingga mediator nyeri tidak terbentuk
Dws: sehari 3-4x 200 mg.Untuk demam pada anak sehari 20 mg/kg BB dalam dosis terbagi. Tidak direkomendasikan untuk anak < 1 thn
15. Isoconazol melakukan penetrasi ke dinding sel fungi, mengubah membran sel dan memengaruhi enzim intraseluler dan biosentesa ergosterol
Oleskan 2 x sehari
16. Ketokonazol Bekerja dengan menghambat sitokrom P-450 jamur dengan mengganggu sintesa ergosterol yang merupakan komponen penting dari membran sel jamur
dioleskan 2-3 kali sehari selama 3-4 minggu
17. Levamizole bekerja dengan cara mempengaruhi sistem syaraf otot cacing
Anak-anak umur
di atas 15 tahun
dan dewasa: 4-6
tablet sekali
minum
18. Methylprednisilon Metilprednisolon adalah glukokortikoid turunan prednisolon yang mempunyai efek kerja dan penggunaan yang sama seperti senyawa induknya. Metilprednisolon tidak mempunyai aktivitas retensi natrium seperti glukokortikosteroid yang lain
4-48 mg per hari tergantung jenis penyakitnya
19. Niclosamide menghambat fosforilasi anaerob mitokondria parasite terhadap ADP yang menghasilkan energy untuk pembentukan ATP
Dws:Dosis tunggal 2 mg Anak/: 1,5 mg
20. Noretisteron Noretisteron adalah suatu progestional oral seperti progesteron, noretisteron akan menghasilkan perubahan
2 x 5 mg / hari
sekretori pada endometrium21. Omeprazole Mengikat K+/H+ ATPase secara ireversibel sehingga
menghambat pompa proton (H+), dan selanjutnya menghambat sekresi HCl
Sehari 1x 20 atau 40 mg. Diminum dalam keadaan perut kosong
22. Oxiconazole Oksikonazol merupakan obat jamur yang memiliki spetrum luas. Titik tangkapnya yaitu menghambat sintesis ergosterol yang akan menyebabkan kematian sel jamur
Dioleskan sehari 4 x selama 2-4 minggu
23. Pipezetate suatu antitusif dengan kerja sentral yang juga mempunyai aktivitas bronkodilatasi
24. Piratiasin cloroteofilin
25. Pirenzepine Menghambat aktifitas asetilkolin yaitu menghambat peningkatan sekresi asam lambung
Sehari 2x 250 mg pagi dan malam ½ jam sebelum makan
26. Piroxicam menghambat COX yang berfungsi dalam mengkinversi asam arakidonat menjadi PG, tromboksan, dan prostaksiklin. Mekanisme lain mempengaruhi mediator inflamasi seperti bradikinin, histamine, serotonin, serta memodulasi sel T, stabilisasi membran lisosom, dan menghambat kemotaksis
Rheumatoid athritis: 20 mg dlm dosis tunggalGangguan muskuloskeletal akut 40 mg dalam sehari dalam dosis tunggal selama 2 hari selanjutnya 20 mg sehari dalam dosis tunggal selama 7-14 hari
27. Polymixin B sulfate
Bekerja sebagai deteren kationik yan berinteraksi secara kuat dengan fosfolipid membrane sel bakteri sehinggamenghambat integritas sel membran
Oleskan 1-3 kali sehari pada bagian yang teriritasi
28. Prednisolon kortisol berdifusi ke dalam sel target dan terikat pada reseptor glukokortikoid, menginduksi sintesin mRNA spesifik dengan menghambat factor transkripsi
1-4 kpsul sehari dosis diturunkan secara bertahap
29. Scopolamine Mengurangi ekstabilitas neuron dengan menghambat jaras eksitatorik-kolinergik ke N vestibularis yang bersifat kolinergik
30. Silver sulfadiazine
Silver memberikan efek pada membran dan dinding sel bakteri serta mencegah sintesis asam folat dalam bakteri yang dibutuhkan oleh bakteri untuk membentuk DNA dan RNA bakteri
31. Sucralfate Berkaitan dengan jaringan yang mengalami tukak membentuk lapisan yang dapat melindungi tukak lambung, sehingga terjadi regenerasi sel
Sehari 3-4 x 2 kapsul, diminum 1 jam sebelum makan dan
sebelum tidur.32. Sulfasalzin Memiliki efek antiinflamasi dan menghambat kerja enzim
5-lipooxienaseOral 500 mg 3 kali sehari
33. Tioconazole Menghambat enzim cytocrom P450 jaur dengna mengganggu sintea ergosterol yang merupakan komponen penting dari membran sel jamur
Dewasa : 1 tablet sehari pada saat makan
34. Urea (sulfonilurea) membantu sekresi insulin dn meningkatkan afinitas reseptor insulin di jaringan perifer
Daftar Obat Wajib Apotik No. 3
No Kelas terapi Nama Obat Mekanisme Kerja Aturan Pakai 1. Saluran
pencernaan dan metabolism
1. Famotidin2. Ranitidine
Menghambat sekresi asam dengan menghambat ikatan antara histamin dengan reseptornya (H2-reseptor)
Famotidin: sehari 40 mg atau 2 x 20mg selama 4 minggu, diminum dalam keadaan perut kosong.
Ranitidine: sehari 2 x1 tab, diminum dalam keadaan perut kosong
2. Obat kulit 1. Asam azeleat2. Asam fusidat3. Motretinida4. Tolsiklat5. tretinoin
Asam azeleat dan Motretinida bekerja pada tingkat DNA dan mitokondria sel melanosit yan diminimalisasi
Asam fusidat mempengaruhi funsi faktor elongasi (EF-G) dengan menstabilkan EF-G-GDP-ribosom complex dan mencegah translokasi ribosom serta daur ulang bentuk EF-G
Tolsiklat suatu tiokarbamat yang
Oleskan pada kulit dan diberikan selama 6 bulan
Tolsiklat diberikan loal
efektif untuk dermatofitosis
Tretinoin meningkatkan turnover kulit dan memicu produksi kolagen
2-3 kali sehari
Tretinoin: dioleskan secukupnya, pelan dan tipis pada permukaan kulit yang diobati sehari 1x pada waktu akan tidur
3. Antiinfeksi umum 1. Kategori (2HRZE/4H3R3)
Kombipak II - Isoniazid 300 mg- Rifampisin 450 mg- Pirazinamid 1500 mg- Etambutol 750 mg
Kombipak III Fase lanjutan - Isoniazid 600 mg- Rifampisin 450 mg
2.Kategori II(2HRZES/HRZE/
5H3R3E3)Kombipak II
Fase awal- Isoniazid 300 mg- Rifampisin 450 mg- Pirazinamid 1500 mg- Etambutol 750 mg- Streptomisin 0,75 mg
Kombipak IVFase lanjutan
- Isoniazid 600 mg- Rifampisin 450 mg- Etambutol 1250 mg
3.Kategori III (2HRZ/4H3R3)
Kombipak IFase awal
- Isoniazid 300 mg- Rifampisin 450 mg- Pirazinamid 1500 mg
Kombipak IIIFase lanjutan
Isoniazid menghambat sintesis asam mikolat, komponen essensial dari dinding sel mikrobakteria, penetrasi ke hampir semua cairan tubuh dan terakumulasi dalam lesi. Dapat menembus intraselluer sel penyebab infeksi. Paling aktif melawan Mycobacterium tuberculosis
Rifampisin bekerja dengan menghambat sintesis RNA-DNA, potensial menginduksi enzim sitokrom P-450. Aktif melawan kebanyakan gram+, Neisseria dan mikobakteria.
Pirazinamid mekanisme kerja belum diketahui secara pasti, mungkin pirazinamid setelah dimetabolisme oleh kuman berubah menjadi toksik terhadap kuman yang bersangkutan (pyrazinoic acid).
Isoniazid: dosis harian dianjurkan 5mg/Kg BB, sedangkan untuk pengobatan intermiten 3x seminggu diberikan dengan dosis 10 mg/Kg BB.
Rifampisin: 10 mg/Kg BB untuk dosis harian maupun intermiten 3x seminggu.
Pirazinamid: dosis harian dianjurkan 25mg/Kg BB, sedangkan untuk pengobatan intermiten 3x seminggu diberikan dengan dosis 35 mg/Kg BB.
Etambutol: dosis harian dianjurkan 15mg/Kg BB, sedangkan
- Isoniazid 600 mg- Rifampisin 450 mg Etambutol
menembus swawar otak. Mengganggu eksresi asam urat, sehingga dapat meningkatkan kadarnya dalam plasma
Streptomisin bekerja dengan cara menghambat sintesis protein
untuk pengobatan intermiten 3x seminggu diberikan dengan dosis 30 mg/Kg BB.
Streptomisin: 10 mg/Kg BB untuk dosis harian maupun intermiten 3x seminggu.
4. Sistem muskuloskeletal
1. Alopurinol2. Diklofenak natrium3. Klaramfenikol (obat
mata)4. Kloramfenikol (obat
telinga)
Alopurinol menghambat konversi hiposantin menjadi xantin dan xantin menjadi asam urat.
Diklofenak natrium menghambat COX yang berfungsi dalam mengkinversi asam arakidonat menjadi PG, tromboksan, dan prostaksiklin. Mekanisme lain mempengaruhi mediator inflamasi seperti bradikinin, histamine, serotonin, serta memodulasi sel T, stabilisasi membran lisosom, dan menghambat kemotaksis.
Kloramfenikol bekerja menghambat sintesis protein kuman dengan cara berikatan pada ribosom 50S sehingga menghambat
Alopurinol 300mg 1x sehari
Diklofenak natrium:Dws: sehari 100-150mg, terbagi dalam 2-3 dosis. Anak > 14 thn dan kasus riingan 75-100mg terbagi dalam 2-3 dosis.
Klaramfenikol (obat mata):2 tetes sehari 3-4 x sehari.Kloramfenikol (obat telinga): sehari 3-4 x 1-2 tetes, diteteskan kedalam telinga.
pembentukan rantai peptide.