perancangan sistem informasi penjualan obat pada apotek...

20
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN OBAT PADA APOTEK SYIFA SLEMAN MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Lia Ayu Ivanjelita 09.12.3508 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012

Upload: lamxuyen

Post on 13-May-2018

271 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN OBAT PADA APOTEK ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3508.pdf · Dalam persaingan usaha di bidang penjualan obat pada apotek

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN OBAT PADA APOTEK SYIFA SLEMAN MENGGUNAKAN

PHP DAN MYSQL

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

Lia Ayu Ivanjelita 09.12.3508

kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA

2012

Page 2: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN OBAT PADA APOTEK ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3508.pdf · Dalam persaingan usaha di bidang penjualan obat pada apotek
Page 3: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN OBAT PADA APOTEK ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3508.pdf · Dalam persaingan usaha di bidang penjualan obat pada apotek

DESIGN INFORMATION SYSTEMS IN DRUG SALES OF SYIFA PHARMACY SLEMAN USING

PHP AND MYSQL

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN OBAT PADA APOTEK SYIFA SLEMAN MENGGUNAKAN

PHP DAN MYSQL

Lia Ayu Ivanjelita Emha Taufiq Luthfi

Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

In business competition in the sale of drugs in pharmacies in particular, employers

are required to provide optimum service to their customers. In order for the consumer to get satisfaction when purchasing drugs. As has been done by Shifa Pharmacy Farma trying to provide good service to attract customers.

For smoothness and continuity of the activities necessary to Shifa pharmacy drug sales information system based computerized appropriate and reliable. The old system had to be developed to achieve the appropriate information systems. In practice using a variety of research methods such as data collection, analysis, and system design flow, application design, coding and testing.

With the sale of the system is expected to be a medium of information in order to provide convenience and benefits specifically for Shifa Pharmacy Farma. This system will facilitate admin, cashier, and owners to know or find information as well as facilitate and expedite the transaction of purchase and sale.

Keywords: Information Systems, Sales, Drug, Pharmacy Syifa

Page 4: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN OBAT PADA APOTEK ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3508.pdf · Dalam persaingan usaha di bidang penjualan obat pada apotek

1. Pendahuluan Dalam persaingan usaha di bidang penjualan obat pada apotek khususnya, para

pengusaha dituntut untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada konsumennya.

Dengan tujuan agar konsumen mendapatkan kepuasan pada saat membeli obat. Seperti

yang telah dilakukan oleh Apotek Syifa Farma yang berusaha memberikan pelayanan

yang baik guna menarik minat konsumennya.

Apotek Syifa Farma terletak di Jl. Tempel Turi Km 0,5 Kromodangsan, Tempel,

Sleman, Yogyakarta. Apotek ini mempunyai letak yang strategis karena letaknya di dekat

pasar tradisional Tempel sehingga mudah dijangkau oleh konsumen. Barang atau produk

obat-obatan yang relatif lengkap dalam memenuhi kebutuhan konsumen membuat

apotek tersebut banyak dikunjungi oleh konsumennya.

Apotek Syifa dalam memberikan pelayanan informasi kepada pelanggan masih

relatif sederhana yaitu dengan pencacatan manual untuk mengolah seluruh data dan

melakukan penginputan data pada komputer. Komputer hanya sebatas untuk menyimpan

inputan data. Sementara diketahui bahwa komputer memiliki manfaat sebagai sarana

pendukung untuk menunjang kelancaran informasi yang cepat, tepat, dan memberikan

hasil yang akurat.

2. Landasan Teori 2.1 Konsep Dasar Sistem 2.1.1 Pengertian Sistem

Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai

suatu tujuan tertentu. (Jogiyanto, 1990)

2.2 Konsep Dasar Informasi 2.2.1 Pengertian Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih

berarti bagi yang menerimanya. (Jogiyanto, 1990)

Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk

tunggal dari data item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-

kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada

saat tertentu. Kesatuan nyata (fact & entity) adalah berupa suatu obyek nyata seperti

tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.

2.2.2 Kualitas Informasi Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal,

yaitu:

1. Informasi harus akurat (Accurate)

Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa

menyesatkan.

Page 5: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN OBAT PADA APOTEK ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3508.pdf · Dalam persaingan usaha di bidang penjualan obat pada apotek

2. Tepat pada waktunya (Timeliness)

Bararti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.

3. Relevan (Relevance)

Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

2.2.3 Nilai Informasi Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat

dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih

efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan

bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan

untuk beberapa kegunaan. 2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.3.1 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat

manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar

tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. (Leitch & Davis, 1983)

2.3.2 Komponen Sistem Informasi Pada dasarnya komponen sistem informasi merupakan gambaran dari sistem

informasi yang sedang berjalan. Menurut Burch dan Grudnistki mengemukakan bahwa

sistem informasi terdiri dari komponen yang disebutkan dengan istilah blok bangunan

(building block), yaitu blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis

data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem keenam blok tersebut masing-masing

berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai

sasarannya.

2.3.3 Konsep Dasar Sistem Penjualan Penjualan merupakan bagian terpenting dari pemasaran, karena seseorang

mengasumsikan bahwa penjualan secara tetap dibutuhkan, sedangkan pengertian

penjualan menurut Pederden adalah sebagai proses perorangan pembeli untuk membeli

barang/jasa untuk menerapkan perdagangan yang terpenting bagi penjualan.

2.4 Flowchart dan DFD 2.4.1 Flowchart

Bagian alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukan alir (flow) di dalam

program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir digunakan terutama untuk alat

bantu komunikasi dan untuk untuk dokumentasi. Pada waktu akan menggambarkan

suatu bagan alir, analis sistem, atau pemrograman dapat mengikuti pedoman-pedoman

sebagai berikut ini (FitzGerald, FitzGerals, & Stallings, 1981):

Page 6: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN OBAT PADA APOTEK ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3508.pdf · Dalam persaingan usaha di bidang penjualan obat pada apotek

1. Karakteristik Flowchart

Adapun karakteristik yang dimiliki flowchart antara lain:

a. Flowchart bersifat grafis atau menggunakan gambar-gambar sebagai

simbol/lambang untuk suatu jenis pekerjaan, tugas atau fungsi tertentu.

b. Perintah bersifat esensial, yaitu hanya perintah yang penting-penting saja

yang digambarkan dalam flowchart.

c. Flowchart efektif untuk merancang program terstruktur (structured programs).

2. Simbol Flowchart Program

Merupakan bagan alir yang mengambarkan urutan logika dari suatu prosedur

pemecahan masalah. Untuk menggambarkan flowchart program telah tersedia

simbol-simbol standar. Berikut ini adalah gambar dari simbo-simbol standar yang

digunakan pada flowchart program.

Tabel 2. 1 Simbol Flowchart

No Nama Komponen Flowchart Keterangan

1 Dokumen I/O dalam format yang

dicetak

2 Proses Komputer Mempresentasikan operasi

3 Input Dengan

Keyboard Input yang dimasukkan

secara manual dari keyboard

4 Alur Data Mempresentasikan alur kerja

5 Database/Media

Penyimpanan Mempresentasikan media

penyimpanan

6 Display Display, output yang

ditampilkan dilayar terminal

Page 7: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN OBAT PADA APOTEK ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3508.pdf · Dalam persaingan usaha di bidang penjualan obat pada apotek

2.4.2 Data Flow Diagram Data Flow Diagram (DFD) adalah sebuah teknik grafis yang menggambarkan

aliran informasi dan transformasi yang diaplikasikan pada saat data bergerak dari

masukan menjadi keluaran. (Pressman, 2002)

DFD dapat digunakan untuk menyajikan sebuah sistem atau perangkat lunak

pada setiap tingkat abstraksi. Kenyataannya, DFD dapat dipartisi ke dalam tingkat-tingkat

yang merepresentasikan aliran informasi yang bertambah dan fungsi ideal.

1. Diagram Konteks

DFD pertama dalam proses bisnis. Menunjukkan konteks dimana proses bisnis

berada. Menunjukkan semua proses bisnis dalam 1 proses tunggal. Diagram

konteks juga menunjukkan semua entitas luar yang menerima informasi dari

sistem atau memberi informasi ke sistem.

2. Diagram Level 0

Menunjukkan semua proses utama yang menyusun keseluruhan sistem. Pada

level ini juga ditunjukkan bagaimana proses utama terhubung dengan entitas

luar. Pada level ini juga dilakukan penambahan penyimpanan data.

3. Diagram Level 1

Umumnya diagram level 1 diciptakan dari setiap proses utama dari level 0. Level

ini menunjukkan proses-proses internal yang menyusun setiap proses-proses

utama dalam level 0, sekaligus menunjukkan bagaimana informasi berpindah dari

satu proses ke proses yang lainnya.

4. Diagram Level 2

Menunjukkan semua proses yang menyusun sebuah proses pada level 1. Bisa

saja penyusunan DFD tidak mencapai level ini, atau mungkin harus dilanjutkan

ke level berikutnya (level 3, level 4, dan seterusnya).

2.5 Normalisasi Proses normalisasi merupakan proses pengelompokan data elemen menjadi

tabel-tabel yang menunjukkan entity dan relasinya. (Kristanto, 1993)

Pada proses normalisasi terdapat bentuk-bentuk normalisasi diantaranya adalah

sebagai berikut:

1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan

mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi.

Data di kumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

Page 8: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN OBAT PADA APOTEK ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3508.pdf · Dalam persaingan usaha di bidang penjualan obat pada apotek

2. Bentuk Normal Kesatu (1NF/First Normal Form)

Bentuk normal ke satu mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam flat file

(file datar/rata), data dibentuk dalam satu record demi satu record dan nilai dari

field-field berupa “atomic value”.

3. Bentuk Normal Kedua (2NF/Second Normal Form)

Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi

kriteria bentuk normal kesatu. Atribute bukan kunci haruslah bergantung secara

fungsi pada kunci utama/primary key. Sehingga untuk membentuk normal kedua

haruslah sudah ditentukan kunci-kunci field. Kunci field harus unik dan dapat

mewakili atribute lain yang menjadi anggotanya.

4. Bentuk Normal Ketiga (3NF/Third Normal Form)

Untuk menjadi bentuk normal ketiga maka relasi haruslah dalam bentuk normal

kedua dan semua atribute bukan primer tidak punya hubungan yang transitif.

Dengan kata lain, setiap atribute bukan kunci haruslah bergantung hanya pada

primary key dan pada primary key secara menyeluruh.

5. Boyce-Codd Normal Form (BCNF)

Boyce-Codd Normal Form mempunyai paksaan yang lebih kuat dari bentuk

normal ketiga. Untuk menjadi BCNF, relasi harus dalam bentuk normal kesatu

dan setiap atribute harus bergantung fungsi pada atribute superkey.

3. Analisis Dan Perancangan Sistem 3.1 Analisis Sistem

Tahap analisis sistem dalam penelitian ini terdapat langkah-langkah dasar yang

dilakukan oleh analis sistem, yaitu :

1. Identifikasi Masalah (Identify)

2. Memahami kerja sistem yang ada (Understand)

3. Menganalisis sistem (Analize)

4. Membuat laporan (Report)

5. Melakukan Studi Pendahuluan

3.2 Analisis Kelemahan Sistem Kelemahan dari sistem manual pada Apotek Syifa Farma adalah lemahnya

dalam pelayanan transaksi penjualan yang membutuhkan waktu yang relatif lama untuk

pencatatan dan pengkalkulasian harga obat.

Untuk mengoptimalkan identifikasi masalah, perlu adanya penjabaran dari

sebuah sistem melalui analisis PIECES (Performance, Information, Economic, Control,

Efficiency, Service).

Page 9: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN OBAT PADA APOTEK ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3508.pdf · Dalam persaingan usaha di bidang penjualan obat pada apotek

3.2.1 Kinerja (Performance) Kinerja merupakan bagian pendukung dalam kelancaran proses kerja dalam

suatu perusahaan. Kinerja perusahaan sangat tergantung pada sumber daya manusia

dan sumber daya alat atau sarana dan prasarana yang ada dalam perusahaan. Kinerja

yang dimaksud adalah kinerja sistem. Kinerja dapat diukur dari througput dan respons

time. Dalam penelitian pada Apotek Syifa Farma ini, kinerja sistem informasi yang

sedang berjalan ditinjau dari dua hal, sebagai berikut:

1. Throughput

Dalam kasus ini pekerjaan yang dilakukan oleh apotek maupun kasir dalam

transaksi penjualan dilakukan beberapa tahap serta menggunakan cara manual

seperti pencatatan pada buku besar, perhitungan menggunakan kalkulator dan

data transaksi yang terjadi diinputkan kembali ke komputer. Sehingga mempunya

keterbatasan dari segi volume waktu. Kemudian dalam pengolahan dan

pemrosesan data sering terjadi keterlambatan karena melalui beberapa tahapan

secara manual. Dengan adanya sistem informasi penjualan, diharapkan beban

user akan lebih ringan dan lebih efektif karena sistem kerja akan lebih mudah

dan cepat.

2. Respons Time

Pelayanan kegiatan transaksi untuk pencatatan data barang yang terjual dan

perhitungannya menggunakan kalkulator sekitar 5 menit. Sedangkan untuk input

data dalam komputer bisa dilakukan dalam waktu sekitar 5 menit karena

keterbatasan sumber daya manusia.

3.2.2 Informasi (Information) Informasi merupakan salah satu faktor yang penting, sebab informasi merupakan

titik awal untuk mengkoreksi keadaan dalam organisasi Kelemahan informasi yang lama

yaitu sistem manual menjadi salah satu faktor keterlambatan dalam hal pelayanan

transaksi. Penyajian informasi terkadang menjadi kurang akurat ketika dalam sebuah

transaksi yang terjadi apoteker maupun bagian penjualan obat lupa dalam melakukan

penginputan kembali data dalam transaksi. Serta perhitungan menggunakan kalkulator

juga memungkinkan kasir salah menekan angka sehingga menimbulkan kesalahan

dalam perhitungan. Sehingga data menjadi kurang akurat. Dengan sistem informasi yang

baik, maka akan menghasilkan informasi yang bermanfaat yang dapat mendukung dalam

menangani masalah dan peluang yang ada.

3.2.3 Ekonomi (Economy) Adalah penilaian sistem dalam pengurangan dan keuntungan yang akan didapat

dari sistem yang baru. Kelemahan sistem yang lama membutuhkan alat tulis berupa buku

besar, bolpen dan alat bantu hitung berupa kalkulator dalam pengolahan datanya,

Page 10: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN OBAT PADA APOTEK ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3508.pdf · Dalam persaingan usaha di bidang penjualan obat pada apotek

meskipun laporan dapat disajikan dalam sistem inventori. Dengan di terapkannya sistem

baru yang diusulkan diharapkan dapat menekan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk

media pencatatan transaksi maupun penyampaian informasi.

3.2.4 Pengendalian (Control) Analisis kontrol yaitu bagaimana sistem tersebut dapat mencegah atau

mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data dari akses yang tidak diijinkan,

dan pengamanan data dari kerusakan. Kelemahan pada sistem lama sistem pencatatan

transaksi masih secara manual. Hal tersebut menimbulkan kesulitan dalam melakukan

kontrol data, sehingga memungkinkan terjadinya kesalahan yang disebabkan oleh

kesalahan manusia (human error). Serta kerusakan fisik pada kertas atau buku

pencatatan menyebabkan data rusak atau sulit terbaca sehingga data kurang terjamin.

3.2.5 Efisiensi (Eficiency) Efesiensi ini erat hubungannya dengan input yaitu bagaimana sumber daya yang

ada dapat digunakan seminimal mungkin sehingga tidak terjadi pemborosan waktu,

energi serta menekan biaya pengeluaran. Kelemahan sistem lama adalah proses

pencatatan transaksi kurang efisien karena perlu melakukan dokumentasi secara manual

terlebih dahulu. Dengan adanya sistem baru diharapkan traksaksi menjadi lebih efisien

karena dokumentasi sudah diinputkan oleh admin.

3.2.6 Pelayanan (Service) Fokus dari analisis pelayanan adalah peningkatan terhadap pelayanan yang

dihasilkan oleh sistem dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam

menyelesaikan pekerjaan untuk memperoleh informasi Kelemahan pada sistem lama

seringkali pelanggan harus menunggu lebih lama karena apoteker atau bagian penjualan

harus melakukan pencatatan transaksi terlebih dahulu serta menghitung jumlah harga

menggunakan kalkulator sehingga menyebabkan antrean. Dengan adanya sistem baru

diharapkan dapat mengurangi antrean karena sistem menggunakan perhitungan

komputerisasi untuk transaksi penjualan dan pembeliannya.

3.3 Analisis Kebutuhan Sistem Tujuan dari fase analisis adalah memahami dengan sebenar-benarnya

kebutuhan dari sistem baru dan mengembangkan sebuah sistem yang mewadahi

kebutuhan tersebut, atau memutuskan bahwa sebenarnya pengembangan sistem baru

tidak dibutuhkan.

3.3.1 Kebutuhan Fungsional (Functional Requirement) Jenis kebutuhan yang berisi proses-proses apa saja yang nantinya dilakukan

oleh sistem. Kebutuhan fungsional juga berisi informasi-informasi apa saja yang harus

ada dan dihasilkan sistem.

Page 11: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN OBAT PADA APOTEK ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3508.pdf · Dalam persaingan usaha di bidang penjualan obat pada apotek

3.3.2 Kebutuhan Nonfungsional (Nonfunctional Requirements) Kebutuhan ini adalah tipe kebutuhan yang berisi property perilaku yang dimiliki

oleh sistem.

1. Operasional

a. Bisa digunakan pada sistem operasi Microsoft Windows maupun Linux versi

apapun.

b. Spesifikasi komputer minimum Pentium bahkan komputer MMX.

c. Kebutuhan memori minimum 64 MB RAM.

d. Bisa dilengkapi printer untuk laporan dan struk penjualan.

2. Sekurity

a. Sistem aplikasinya maupun databasenya dilengkapi password.

b. Semua password yang telah terenkripsi.

c. Admin, kasir dan pemilik yang akan melakukan login harus menggunakan

account yang telah terdaftar dan password yang telah terenkripsi baru bisa

mendapat hak akses ke dalam halaman masing-masing.

3. Informasi

a. Digunakan untuk menginformasikan apabila password yang dimasukkan

oleh pengguna salah.

b. Menginformasikan kepada user bahwa data yang dimasukan terdapat data

yang kurang akurat.

4. Kinerja

a. Layanan yang dibangun ini multiplatform bagi sistem operasi.

b. Sistem ini akan mendata semua informasi Apotek Syifa Farma meliputi

semua data obat, pelanggan, suplier, departemen dan lain-lain.

c. Untuk lebih mempermudah, maka sistem bisa juga dikembangkan dengan

printer.

3.4 Metode Analisis Biaya dan Manfaat Metode analisis biaya dan manfaat digunakan untuk menentukan apakah sistem

yang akan diterapkan layak atau tidak layak untuk digunakan. Biaya terdiri dari biaya

pengadaan (hardware dan software), biaya pengembangan atau pembuatan situs web

dan biaya yang berhubungan dengan operasi (perawatan) suatu situs web.

3.5 Analisis Kelayakan Sistem Studi kelayakan adalah suatu studi yang akan digunakan untuk menentukan

kemungkinan apakah pengembangan proyek sistem layak diteruskan atau dihentikan.

3.5.1 Kelayakan Teknologi Kelayakan teknologi menyoroti kebutuhan sistem yang telah disusun dari aspek

teknologi yang akan digunakan. Apotek Syifa Farma memiliki satu buah komputer yang

Page 12: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN OBAT PADA APOTEK ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3508.pdf · Dalam persaingan usaha di bidang penjualan obat pada apotek

digunakan sebagai penyimpanan data seperti sistem inventori barang. Sistem yang

diusulkan ini dapat terintegrasi dengan komputer tersebut.

3.5.2 Kelayakan Operasional Dengan sudah adanya sistem penginputan data pada komputer seperti sistem

inventori, tentunya tidak ada kesulitan untuk mengoperasikan sistem penjualan ini.

Apoteker maupun bagian penjualan obat sudah memiliki pengalaman dalam

menggunakan sistem komputerisasi. Namun agar dalam pengoperasian sistem ini bisa

optimal diperlukan pelatihan untuk menambah pengetahuan dan kemampuan dasar

untuk mengoperasikan sistem yang akan diterapkan tersebut.

3.5.3 Kelayakan Hukum Pengembangan sistem dikatakan layak secara hukum jika tidak melanggar

hukum yang berlaku. Penggunaan software asli dan berlisensi yang terkait dalam

penggunaan aplikasi pendukung sistem merupakan syarat mutlak agar tidak terjadi

masalah di kemudian hari.

3.5.4 Kelayakan Ekonomi Kelayakan ekonomi dalam penerapan dan pengembangan suatu sistem

dipertimbangkan dalam dua aspek yaitu besarnya dana yang diperlukan untuk

mengembangkan sistem ini dan manfaat yang diperoleh sistem dibandingkan dengan

biaya pengembangannya.

Pemanfaatan media komputer memberikan manfaat lebih daripada

menggunakan pencatatan manual dan perhitungan menggunakan kalkulator. Karena

dapat meningkatkan efektivitas waktu.

3.6 Perancangan Proses 3.6.1 Flowchart Yang Diusulkan

Gambar 3. 1 Flowchart 1 Yang Diusulkan

Page 13: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN OBAT PADA APOTEK ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3508.pdf · Dalam persaingan usaha di bidang penjualan obat pada apotek

Gambar 3. 2 Flowchart 2 Yang Diusulkan

Gambar 3. 3 Flowchart 3 Yang Diusulkan

Page 14: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN OBAT PADA APOTEK ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3508.pdf · Dalam persaingan usaha di bidang penjualan obat pada apotek

3.6.2 DFD (Data Flow Diagram) Data Flow Diagram (DFD) atau Diagram Alir Data dipergunakan untuk

mendokumentasikan proses aliran data sistem.

Gambar 3. 4 Context Diagram

3.6.3 Perancangan Basis Data 3.6.3.1 Normalisasi

Normalisasi diperlukan untuk melakukan pengujian apakah database yang kita

buat sudah normal; disini mengandung arti bahwa suatu database tidak menimbulkan

kerancuan data ataupun duplikasi data. inti dari normalisasi adalah membuat desain

database yang efisien (tidak ada pengulangan data), database memuat semua sumber

informasi, dan database merupakan kesatuan data.

3.6.3.2 Relasi Antar Tabel Relasi antar tabel akan memberikan gambaran tentang hubungan masing-

masing tabel terhadap tabel lainnya. Dengan adanya relasi tersebut akan mempermudah

pembacaan tabel karena akan terlihat field mana yang dijadikan primary key dan foreign

key-nya. Hubungan tersebut akan mempengaruhi isi tabel jika terjadi pemasukan,

penghapusan maupun pengubahan data pada tabel tertentu.

Page 15: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN OBAT PADA APOTEK ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3508.pdf · Dalam persaingan usaha di bidang penjualan obat pada apotek

Gambar 3. 6 Relasi Antar Tabel

4. Implementasi Dan Pembahasan Sistem 4.1 Manual Program 4.1.1 Halaman Login

Gambar 4.1 Halaman Login

Page 16: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN OBAT PADA APOTEK ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3508.pdf · Dalam persaingan usaha di bidang penjualan obat pada apotek

4.1.2 Halaman Utama Admin

Gambar 4.2 Halaman Utama Admin

Page 17: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN OBAT PADA APOTEK ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3508.pdf · Dalam persaingan usaha di bidang penjualan obat pada apotek

4.1.3 Halaman Utama Kasir

Gambar 4.3 Halaman Utama Kasir

Page 18: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN OBAT PADA APOTEK ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3508.pdf · Dalam persaingan usaha di bidang penjualan obat pada apotek

4.1.4 Halaman Utama Pemilik

Gambar 4.4 Halaman Utama Pemilik

Page 19: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN OBAT PADA APOTEK ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3508.pdf · Dalam persaingan usaha di bidang penjualan obat pada apotek

5. Penutup 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian yang telah penulis jelaskan pada bab-bab terdahulu

dan pembuatan sistem, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Dengan adanya sistem ini akan memudahkan admin, kasir, dan pemilik untuk

mengetahui atau mencari informasi tentang data obat dan transaksi.

2. Sistem ini dapat mempermudah dan memperlancar kegiatan transaksi pembelian

dan penjualan.

3. Dengan adanya sistem ini dapat memudahkan administrasi data seperti data

obat, pegawai, suplier, pelanggan, pembelian dan penjualan.

4. Dengan adanya sistem ini dapat memberikan kepuasan terhadap pelanggan

karena efektivitas waktu dan pemberian nota pembelian sebagai bukti transaksi.

5.2 Saran Beberapa saran yang dapat penulis berikan untuk proses pelaksanaan dan

pengembangan sistem informasi penjualan obat ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk penyempurnaan perancangan sistem informasi obat ini perlu di

kembangkan untuk fasilitas master data dokter karena penyimpanan data dokter

dari pelanggan dapat digunakan sebagai arsip apotek.

2. Sistem informasi obat ini perlu diberikan fitur terintegrasi barcode agar proses

transaksi pembelian dan penjualan dapat berjalan lebih efektif dan efisien.

3. Sistem informasi obat ini diharapkan dapat dikembangkan untuk beberapa

komputer dalam satu jaringan berupa client-server sehingga dapat

dikembangkan menjadi beberapa kassa.

4. Sistem informasi obat ini dapat dikembangkan tidak hanya mengunakan php

tetapi dikembangkan dengan bahasa pemrograman yang lain seperti java, asp

atau berbasis framework seperti codeigniter.

5. Penyusun menyadari dalam pembuatan sistem informasi ini, masih banyak

kekurangan, dari segi penulisan, pembuatan sistem, dan desain yang dibuat,oleh

karena itu diharapkan kritik dan saran.

Page 20: PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN OBAT PADA APOTEK ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3508.pdf · Dalam persaingan usaha di bidang penjualan obat pada apotek

DAFTAR PUSTAKA

FitzGerald, J., FitzGerals, A. F., & Stallings, W. D. (1981). Fundamentals of System Analysis. New York: John Willey & Sons. Jogiyanto. (1990). Analisis dan Desain Sistem Informasi: pendekatan terstruktur teori dan praktik aplikasi bisnis. Yogyakarta: Andi Offset. Kristanto, H. (1993). Konsep dan Perancangan DataBase. Yogyakarta: Andi Offset. Leitch, R. A., & Davis, K. R. (1983). Accounting Information Systems. New Jersey: Prentice-Hall. Pressman, R. S. (2002). Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktisi (Buku I). Yogyakarta: Andi Offset.