daftar isi standar biaya umum pemerintah ...iii bab iv biaya pemeliharaan dan operasional kendaraan...
TRANSCRIPT
i
LAMPIRAN KEPUTUSAN WALI KOTA BOGOR NOMOR :
TANGGAL : TENTANG : PENETAPAN STANDAR BIAYA UMUM DI
LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH
KOTA BOGOR TAHUN ANGGARAN 2020
DAFTAR ISI STANDAR BIAYA UMUM PEMERINTAH DAERAH KOTA BOGOR TAHUN ANGGARAN 2020
Keputusan Wali Kota Bogor ..............................................................
Daftar Isi Standar Biaya Umum ....................................................... i
Daftar Tabel Standar Biaya Umum ................................................... iv
BAB I Honorarium ....................................................................... 1
A. Ketentuan Umum .................................................................... 1
1. Honorarium hanya diberikan kepada ASN Non
Pemerintah Kota Bogor serta Non ASN Pemerintah Daerah
Kota Bogor. Honorarium ASN Kota Bogor diperkenankan
hanya untuk ................................................................. 1
2. Honorarium yang diberikan kepada ASN Non Pemerintah
Kota Bogor ........................................................................ 1
3. Honorarium yang diberikan kepada Non ASN Kota Bogor .. 1
4. Uang Lembur .................................................................... 2
5. Pejabat atau Pegawai yang melakukan perjalanan dinas
Dalam daerah/luar daerah/luar negeri tidak diperkenan
kan menerima honorarium kegiatan dan atau sebaliknya .. 2
6. Kegiatan-kegiatan yang bersumber anggaran diluar APBD
7. Pengertian atau istilah ....................................................... 2
B. Pengaturan Honorarium ......................................................... 3
1. Honorarium Pengelolaan Kegiatan Penatausahaan
Administrasi Keuangan .................................................... 4
2. Honorarium Pengadaan Barang dan Jasa ......................... 4
3. Honorarium Tim atau Kepanitian Kegiatan Tertentu
ASN Non Pemerintah Daerah Kota Bogor ....................... 9
4. Honorarium Pelaksanaan Kegiatan Khusus ASN Non
Pemerintah Daerah Kota Bogor pada Perangkat Daerah .... 10
5. Honorarium Pelaksanaan Kegiatan Non ASN Satuan
Orang Per Bulan ............................................................... 11
6. Honorarium Pelaksanaan Kegiatan Non ASN Satuan di
luar OB pada Perangkat Daerah ........................................ 17
7. Uang Lembur .................................................................... 18
8. Standar Biaya Makanan Penambah Daya Tahan Tubuh .... 19
9. Standar Uang Pembinaan ................................................. 19
10. Standar Jamuan Makan dan Jamuan Ringan ................... 21
ii
BAB II Pengembangan Sumber Daya Manusia ................................ 23
A. Ketentuan Umum ................................................................... 23
B. Pengaturan Besaran Penyelenggaraan Pengembangan
Sumber Daya Aparatur ........................................................... 25
1. Biaya Pendidikan Tugas Belajar Dalam Negeri .................. 25
2. Biaya Pendidikan Tugas Belajar Luar Negeri ..................... 26
3. Biaya Pendidikan Izin Belajar ........................................... 27
4. Biaya Pendidikan untuk Pejabat Negara ........................... 28
5. Biaya Pendidikan untuk Pejabat Struktural ...................... 28
6. Biaya Pendidikan untuk Prajabatan .................................. 29
7. Biaya Pendidikan dan Pelatihan Teknis serta Fungsional
substantif, seminar, job training, orientasi, Loka Karya,
Sosialisasi, Rapat Kerja, fasilitasi dan sejenisnya .............. 30
8. Biaya Penyelenggaraan Penataran/Pendidikan dan
Pelatihan/ Kursus/ Bintek yang diselenggarakan Badan
Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia .. 30
9. Biaya Penyelenggaraan Seminar/ Rapat/ Sosialisasi/
Diseminasi/Workshop/ Sarasehan/ Focus Group
Discusion/ Kegiatan sejenis yang diselenggarakan
Perangkat Daerah ............................................................. 33
10. Satuan Biaya Rapat/Pertemuan di luar kantor ................. 36
BAB III Perjalanan Dinas ................................................................ 44
A. Ketentuan Umum ................................................................... 44
1. Perjalanan dinas jabatan .................................................. 44
2. Surat Perjalanan Dinas ..................................................... 44
3. Pelaksana SPD ................................................................. 44
4. Lumpsum .......................................................................... 44
5. Biaya Riil ........................................................................... 44
6. Tempat Kedudukan .......................................................... 44
7. Tempat Tujuan ................................................................. 44
8. Tempat Tujuan Pindah ..................................................... 44
9. Perjalanan Dinas dilaksanakan dengan memperhatikan
prinsip-prinsip perjalanan dinas ....................................... 44
10. Klasifikasi Perjalanan Dinas ............................................. 46
11. Klasifikasi Fasilitas Perjalanan Dinas ............................... 46
12. Klasifikasi Fasilitas Transport ........................................... 48
13. Perjalanan Dinas Jabatan menurut tugas dan fungsinya .. 48
14. Perjalanan Dinas Non ASN ................................................ 49
15. Tata Cara Perjalanan Dinas .............................................. 49
B. Pengaturan Perjalanan Dinas ................................................. 51
1. Pengaturan Perjalanan Dinas Dalam Negeri ...................... 51
2. Pengaturan Perjalanan Dinas ke Luar Negeri .................... 62
iii
BAB IV Biaya Pemeliharaan dan Operasional Kendaraan Dinas ....... 71
A. Biaya Pemeliharaan dan Operasional Kendaraan Dinas .......... 71
1. Biaya pemeliharaan dan operasional kendaraan dinas ....... 71
2. Biaya perawatan kendaraan dinas operasional
diperuntukkan .................................................................. 71
3. Biaya pemeliharaan dan Bahan Bakar Minyak (BBM)
operasional kendaraan dinas pembayaran berdasarkan
At Cost (Riil Cost) untuk Tiap Unit Kendaraan .................. 71
4. Biaya pembayaran Surat Tanda Nomor Kendaraan(STNK)
Kendaraan Dinas dan Jasa KIR ........................................ 71
5. Satuan biaya perawatan dan operasional kendaraan
dinas ................................................................................. 71
6. BBM operasional kendaraan roda dua/empat/enam
hanya diperuntukkan bagi Perangkat Daerah tertentu ....... 72
B. Pengaturan Biaya Asuransi Kendaraan Dinas Roda Empat
dan Bangunan Pemerintah ..................................................... 75
BAB V Biaya Tenaga Ahli .............................................................. 76
A. Tenaga Ahli Berdasarkan Pengalaman dan Sertifikasi ............. 76
B. Kualifikasi dan Klasifikasi Tenaga Ahli Nasional ..................... 77
C. Tenaga Ahli Non Sertifikat ...................................................... 78
D. Tenaga Pendukung ................................................................. 79
BAB VI Biaya Penyelenggaraan Pembangunan Bangunan Gedung
Negara ................................................................................... 80
A. Ketentuan Umum ................................................................... 80
B. Prosentase Komponen Biaya Pembangunan Bangunan
Gedung Negara ....................................................................... 82
C. Harga Bangunan Gedung Negara ............................................ 83
iv
DAFTAR TABEL STANDAR BIAYA UMUM
PEMERINTAH DAERAH KOTA BOGOR TAHUN ANGGARAN 2020
NO TABEL URAIAN HAL
1 2 3 4
BAB I. HONORARIUM 1
1 TABEL 1.1 Susunan Pengelola Kegiatan Penatausahaan Administrasi Keuangan
3
2 TABEL 1.2 Honorarium Pengelola Kegiatan Penatausahaan Administrasi Keuangan
4
3 TABEL 1.3 Honorarium Pejabat Pemesan E- Purchasing 7
4 TABEL 1.4 Honorarium Pengadaan Barang/Jasa lainnya 7
5 TABEL 1.5 Honorarium Pengadaan Pekerjaan Jasa Konsultansi
8
6 TABEL 1.6 Honorarium Pengadaan Pekerjaan Konstruksi 8
7 TABEL 1.7 Unsur Tim/Kepanitiaan 9
8 TABEL 1.8 Besaran Honorarium Tim/Kepanitiaan ASN Non Pemerintah Kota Bogor
10
9 TABEL 1.9
Honorarium Pelaksanaan Kegiatan Khusus
ASN Non Pemerintah Kota Bogor pada Perangkat Daerah
10
10 TABEL 1.10 Honorarium Pegawai Tenaga Kontrak Kerja (TKK)
11
11 TABEL 1.11
Honorarium Pegawai Non ASN Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Tenaga Bantuan Polisi Pamong Praja, Tenaga
Operasional Lalu Lintas serta Tenaga Medis dan Tenaga Para Medis, Tenaga Pemeliharaan
Taman, Tenaga Penerangan Jalan Umum, Tenaga Pemakaman, Tenaga Rumah Susun, dan Tenaga Pengelola Kebersihan
12
12 TABEL 1.12 Honorarium Satpam/Petugas Keamanan, Pengemudi, Petugas Kebersihan, Pramubakti,
dan Front Office
15
13 TABEL 1.13 Besaran Honorarium Non ASN pada
Perangkat Daerah 17
14 TABEL 1.14 Besaran Uang Lembur ASN 18
15 TABEL 1.15 Besaran Uang Lembur Non ASN 18
16 TABEL 1.16 Besaran Biaya Makan untuk Penambah Daya
Tahan Tubuh 19
17 TABEL 1.17 Besaran Uang Pembinaan Tingkat Kecamatan 20
18 TABEL 1.18 Besaran Uang Pembinaan Tingkat Kota 20
19 TABEL 1.19 Besaran Uang Pembinaan Tingkat Provinsi 20
20 TABEL 1.20 Besaran Uang Pembinaan Tingkat Nasional 21
21 TABEL 1.21 Standar Jamuan Makan dan Jamuan Ringan 21
BAB II. PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA 23
22 TABEL 2.1 Biaya Pendidikan Tugas Belajar Dalam Negeri 25
23 TABEL 2.2 Biaya Pendidikan Tugas Belajar Luar Negeri 26
v
NO TABEL URAIAN HAL
24 TABEL 2.3 Biaya Pendidikan Izin Belajar 28
25 TABEL 2.4 Biaya Pendidikan Pejabat Negara 28
26 TABEL 2.5 Biaya Pendidikan Pejabat Struktural 28
27 TABEL 2.6 Biaya Pendidikan Prajabatan 29
28 TABEL 2.7 Biaya Penyelenggaraan Penataran/ Pendidikan dan Pelatihan/ Kursus/ Bintek
30
29 TABEL 2.8 Biaya Penyelenggaraan Seminar/ Rapat/ Sosialisasi/Diseminasi/Workshop/Sarasehan
/Focus Group Discusion/Kegiatan Sejenis
33
30 TABEL 2.9
Biaya Paket Kegiatan Rapat/Pertemuan di
luar kantor untuk Wali Kota dan Wakil Wali Kota (dalam rupiah)
38
31 TABEL 2.10 Biaya Paket Kegiatan Rapat/Pertemuan di luar kantor untuk Pejabat Eselon II (dalam rupiah)
39
32 TABEL 2.11 Biaya Paket Kegiatan Rapat/Pertemuan di luar kantor untuk Pejabat Eselon III Kebawah
(Dalam Rupiah)
40
33 TABEL 2.12
Uang harian kegiatan fullboard dan kegiatan fullday/halfday di dalam kota bagi Wali Kota/Wakil Wali Kota/Ketua DPRD/ Wakil
Ketua DPRD/ Anggota DPRD dan uang harian kegiatan fullboard di luar kota bagi Pejabat Eselon II b dan Eselon II b kebawah
42
BAB III. PERJALANAN DINAS 44
34 TABEL 3.1 Pengelompokan Fasilitas Berdasarkan Golongan
46
35 TABEL 3.2 Klasifikasi Fasilitas Transport 48
36 TABEL 3.3 Uang Harian Perjalanan Dinas Dalam Negeri Luar Wilayah Kota Bogor
52
37 TABEL 3.4 Besaran Uang Representasi untuk Wali Kota, Wakil Wali Kota dan Sekretaris Daerah
53
38 TABEL 3.5 Besaran Uang Representasi untuk Ketua DPRD, Wakil Ketua DPRD, dan Anggota DPRD
53
39 TABEL 3.6 Biaya Transportasi dari Kota Bogor ke Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Banten
54
40 TABEL 3.7 Biaya Transportasi dari Kota Bogor ke Kota/Kabupaten di Provinsi Jawa Barat/
Provinsi DKI Jakarta/Provinsi Banten
54
41 TABEL 3.8 Biaya Tiket Pesawat Perjalanan Dinas Dalam Negeri Pulang Pergi (PP)
55
42 TABEL 3.9 Biaya Penginapan Perjalanan Dinas Dalam Negeri
57
43 TABEL 3.10 Biaya Taksi Perjalanan Dinas Dalam Negeri 59
44 TABEL 3.11 Biaya Sewa Kendaraan Pelaksanaan Kegiatan
Insidentil 61
45 TABEL 3.12 Biaya Uang Harian Perjalanan Dinas Luar
Negeri 62
46 TABEL 3.13 Besaran Uang Representasi untuk Wali Kota,
Wakil Wali Kota dan Sekretaris Daerah 65
vi
NO TABEL URAIAN HAL
47 TABEL 3.14 Uang Representasi untuk Ketua DPRD, Wakil
Ketua DPRD dan Anggota DPRD 65
48 TABEL 3.15 Biaya Tiket Pesawat Perjalanan Dinas Luar
Negeri PP 66
BAB IV. BIAYA PEMELIHARAAN DAN OPERASIONAL KENDARAAN DINAS
71
49 TABEL 4.1 BBM Operasional Kendaraan Dinas Wali Kota/ Wakil Wali Kota dan Sekretariat Daerah
71
50 TABEL 4.2 BBM Operasional pada Perangkat Daerah untuk Keperluan Pengantar Surat
72
51 TABEL 4.3 BBM Operasional pada Perangkat Daerah untuk Keperluan Peliputan Berita
72
52 TABEL 4.4 BBM Operasional pada Kecamatan dan
Kelurahan 72
53 TABEL 4.5 BBM Operasional pada Satuan Polisi Pamong
Praja 72
54 TABEL 4.6 BBM Operasional pada Dinas Perhubungan 74
55 TABEL 4.7 BBM Operasional pada Dinas Lingkungan Hidup
73
56 TABEL 4.8 BBM Operasional pada Dinas Perhubungan 73
57 TABEL 4.9 BBM Operasional pada Dinas Perumahan dan Permukiman
73
58 TABEL 4.10 BBM Operasional pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
74
59 TABEL 4.11 BBM Operasional pada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan
74
60 TABEL 4.11 BBM Operasional pada Badan Penanggulangan Bencana
74
61 TABEL 4.11 BBM Operasional pada Badan Pendapatan Daerah
74
BAB V. BIAYA TENAGA AHLI 76
60 TABEL 5.1 Biaya Tenaga Ahli Berdasarkan Pengalaman
dan Sertifikasi 76
61 TABEL 5.2 Biaya Tenaga Ahli Berpendidikan (S1, S2, S3) Non Sertifikat
78
62 TABEL 5.3 Biaya Tenaga Pendukung 79
BAB VI. BIAYA PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN
BANGUNAN GEDUNG NEGARA 80
63 TABEL 6.1 Harga Bangunan Gedung 83
64 TABEL 6.2 Harga Pagar Bangunan Gedung 83
1
BAB I
HONORARIUM
A. Ketentuan Umum
1. Honorarium hanya diberikan kepada ASN Non Pemerintah
Kota Bogor serta Non ASN Pemerintah Kota Bogor. Honorarium
ASN Kota Bogor diperkenankan hanya untuk honorarium
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), Staf Pejabat Pelaksana
Teknis Kegiatan (Staf PPTK), dan Honorarium Pengadaan
Barang Jasa.
2. Honorarium yang diberikan kepada ASN Non Pemerintah Kota
Bogor terdiri dari:
a. Honorarium Tim atau Kepanitiaan Kegiatan Tertentu ASN
Non Pemerintah Kota Bogor;
b. Honorarium Pelaksanaan Kegiatan Khusus ASN Non Pemerintah
Kota Bogor pada Perangkat Daerah.
3. Honorarium yang diberikan kepada Non ASN Kota Bogor
a. Honorarium Pelaksanaan Kegiatan Non ASN Satuan Orang Per
Bulan
Pemberian honorarium Non ASN satuan orang per bulan
diperuntukkan bagi Non ASN yang dilibatkan langsung atau
berkonstribusi langsung pada kegiatan. Terdiri dari:
1) Pegawai Tenaga Kontrak Kerja (TKK) yang ditetapkan dengan
Keputusan Wali Kota;
2) Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) Pegawai Non ASN
Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Tenaga Bantuan
Polisi Pamong Praja, Tenaga Operasional Lalu Lintas serta
Tenaga Medis dan Tenaga Paramedis, Tenaga Pemeliharaan
Taman, Tenaga Penerangan Jalan Umum,
Tenaga Pemakaman, Tenaga Rumah Susun,
Tenaga Pengelola Kebersihan pada Bagian Umum Sekretariat
Daerah dan Tenaga Pengelola Kebersihan pada
Dinas Lingkungan Hidup terdiri dari Tenaga Penyapu Jalan,
Pemilah Sampah, Pengangkut Sampah, dan Tenaga Mekanik
dengan kontrak kerja.
2
3) Satpam, Pengemudi, Petugas Kebersihan atau Pramubakti,
dan Front Office yang ditunjuk untuk melaksanakan kegiatan
sesuai dengan tugas dan fungsinya berdasarkan perjanjian
kerja dengan pihak ketiga / diborongkan / perorangan
dengan pejabat yang berwenang. Pelaksanaan perjanjian
kerja berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
dan Perubahannya.
b. Honorarium Pelaksanaan Kegiatan Non ASN dengan Satuan
diluar Orang per Bulan (OB) pada Perangkat Daerah.
4. Uang Lembur
Uang lembur merupakan kompensasi bagi ASN dan Non ASN Kota
Bogor yang melakukan kerja lembur berdasarkan surat perintah
dari pejabat yang berwenang.
Penyediaan biaya uang lembur diperuntukkan bagi ASN dan Non
ASN yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan yang hanya dibatasi
untuk kegiatan atau pekerjaan yang sangat penting, mendesak dan
pelaksanaannya tidak dapat ditangguhkan.
5. Pejabat atau Pegawai yang melakukan perjalanan dinas dalam
daerah/luar daerah/luar negeri tidak diperkenankan menerima
honorarium kegiatan dan atau sebaliknya;
6. Kegiatan - kegiatan yang bersumber dari anggaran diluar APBD
Kota Bogor seperti APBN, APBD Provinsi, dan lain lain ketentuan
mengikuti petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis yang telah
ditetapkan;
7. Pengertian atau istilah :
a. OJ : Orang/Jam
b. OH : Orang/Hari
c. OB : Orang/Bulan
d. OT : Orang/Tahun
e. OP : Orang/Paket
f. OK : Orang/Kegiatan
g. OR : Orang/Responden
h. OJP : Orang/Jam Pelajaran
3
B. Pengaturan Honorarium
1. Honorarium Pengelolaan Kegiatan Penatausahaan Administrasi
Keuangan
a. Honorarium Pengelola Kegiatan Penatausahaan Administrasi
Keuangan diberikan kepada Pejabat/ASN yang mengelola
kegiatan pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) yang
meliputi, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), dan Staf
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (Staf PPTK).
Susunan Pengelola Kegiatan Penatausahaan Administrasi Keuangan
beserta fungsinya, sesuai tabel 1.1.sebagai berikut:
Tabel 1.1.
Susunan Pengelola Kegiatan Penatausahaan Administrasi Keuangan
No Fungsi dalam
DPA Keterangan Ketentuan
1 2 3 4 1. PPTK Pejabat pada Perangkat
Daerah yang melaksanakan satu atau beberapa kegiatan dari suatu program sesuai dengan bidang tugasnya.
1 orang
2. Staf PPTK PNS yang bertugas mendukung persiapan dan pelaksanaan administrasi dan non teknis dalam kegiatan.
Paling banyak 2 orang
b. Ketentuan pemberian Honorarium Pengelola Kegiatan
Penatausahaan Administrasi Keuangan adalah sebagai berikut:
1) pemberian honorarium disesuaikan dengan jadwal kegiatan
paling banyak 12 (dua belas) bulan;
2) pengelola kegiatan yang mengelola kegiatan lebih dari 1
(satu) kegiatan, maka pemberian honorarium pengelola
kegiatan dengan cara membagi habis per jumlah kegiatan
yang dikelola atau mengambil dari salah satu honorarium
tertinggi di kegiatan dengan jumlah tetap 12 (dua belas)
bulan selama 1 (satu) tahun;
3) pengelola kegiatan yang memiliki lebih dari 1 (satu) jabatan
yang berbeda dalam pengelolaan kegiatan diberikan
honorarium sebanyak 12 (dua belas) bulan dalam 1 (satu)
tahun;
4
4) standar honorarium pengelola kegiatan penatausahaan
administrasi keuangan diatur dan ditetapkan sesuai tabel
1.2. sebagai berikut:
Tabel 1.2. Honorarium Pengelola Kegiatan Penatausahaan
Administrasi Keuangan
NO. Interval Nilai Anggaran
Kegiatan (Rp) Satuan
Honorarium PPTK
(Rp,00)
Honorarium Staf PPTK
(Rp,00)
1 2 3 4 5
1 0 s/d Rp. 100 Juta OB 500.000 450.000
2 Di atas Rp. 100 Juta s/d Rp. 500 Juta
OB 550.000 500.000
3 Di atas Rp. 500 Juta s/d Rp. 1 Milyar
OB 600.000 550.000
4 Di atas Rp. 1 Milyar OB 650.000 600.000
Apabila dalam hal pelaksanaan pengelolaan kegiatan DPA
diperlukan Alat Tulis Kantor (ATK), maka ATK pengelola kegiatan
diberikan paling banyak sebesar Rp 1.200.000,00 (satu juta dua
ratus ribu rupiah) diluar ATK untuk pelaksanaan kegiatan.
2. Honorarium Pengadaan Barang dan Jasa
a. Honorarium Pengadaan Barang Jasa diberikan kepada:
1) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK),
2) Pejabat/Panitia Pengadaan Barang/Jasa
3) dan Pejabat/Panitia Penerima Hasil Pekerjaan Pengadaan
Barang/Jasa.
b. Ketentuan pemberian honorarium pelaksanaan pengadaan
barang/jasa adalah sebagai berikut:
1) Honorarium PPK:
a) PPK adalah pejabat yang ditetapkan oleh Pengguna
Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran untuk
melaksanakan pengadaan barang/jasa;
b) PPK adalah pejabat yang bertanggung jawab atas
pelaksanaan pengadaan barang/jasa;
c) PPK harus memiliki Sertifikat Keahlian Pengadaan
Barang/Jasa;
5
d) Satuan honorarium berupa OP untuk Pengadaan
Barang/Jasa lainnya, Pengadaan Pekerjaan Konsultasi
dan Pengadaan Pekerjaan Konstruksi.
2) Honorarium Pejabat Pengadaan Barang/Jasa:
a) Pejabat Pengadaan adalah personil yang ditunjuk untuk
melaksanakan pengadaan langsung;
b) Pejabat Pengadaan harus memiliki sertifikat keahlian
pengadaan barang/jasa pemerintah;
c) Honorarium diberikan kepada ASN yang diangkat oleh
Pengguna Anggaran (PA)/Kuasa Pengguna Anggaran
(KPA) sebagai Pejabat Pengadaan Barang/Jasa untuk
melaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa melalui
penunjukan langsung/pengadaan langsung sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
d) Paket Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa
Lainnya, yang bernilai paling tinggi Rp 200.000.000,00
(dua ratus juta rupiah) dan atau paket pengadaan jasa
konsultansi yang bernilai paling tinggi Rp
100.000.000,00 (seratus juta rupiah);
e) Pejabat pengadaan barang/jasa dapat menerima
honorarium sesuai dengan jumlah paket pekerjaannya;
f) Untuk honorarium panitia pengadaan
barang/jasa/Kelompok Kerja di Unit Layanan Pengadaan
(ULP) diberikan melalui tunjangan berdasarkan kondisi
kerja yang diatur dalam standar belanja tidak langsung;
g) Satuan honorarium berupa OP.
3) Honorarium Pejabat/Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan
(PJPHP/PPHP)
a) Pejabat Pemeriksa Hasil Pekerjaan yang selanjutnya
disingkat PJPHP adalah pejabat administrasi /pejabat
fungsional/personil yang bertugas memeriksa
administrasi hasil pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa;
b) Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan yang selanjutnya
disingkat PJPHP adalah tim yang bertugas memeriksa
administrasi hasil pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa;
6
c) Honorarium diberikan kepada pejabat/ panitia yang
ditetapkan pengguna anggaran/ kuasa pengguna
anggaran sesuai dengan tugasnya yaitu memeriksa
administrasi hasil pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa;
d) Pejabat Pemeriksa Hasil Pekerjaan dapat menerima
honorarium sesuai dengan jumlah paket pekerjaannya;
e) Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan dapat menerima
honorarium sesuai dengan jumlah paket pekerjaannya
dan dilaksanakan oleh 1 (satu) orang ketua, 1 (satu)
orang sekretaris dan 1 (satu) orang anggota.
f) Satuan honorarium berupa OP.
4) Honorarium Pejabat Pemesan dan PPK dengan cara e-
Purchasing
a) Untuk nilai pengadaan barang/jasa sampai dengan nilai
Rp 0,00 (nol rupiah) sampai dengan Rp 200.000.000,00
(dua ratus juta rupiah) pemesanan dilakukan oleh
Pejabat Pengadaan;
b) Untuk nilai pengadaan barang/jasa sampai dengan nilai
lebih dari Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah)
pemesanan dilakukan oleh PPK.
Standar honorarium untuk Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat
Pengadaan Barang/Jasa dan Pejabat/Panitia Pemeriksa Hasil
Pekerjaan berdasarkan jenis paket pekerjaan diatur dan
ditetapkan sesuai tabel 1.3. sampai tabel 1.6. berikut:
7
Tabel 1.3.
Honorarium Pejabat Pemesan E- Purchasing
NO. Pemesanan E-Purchasing
(Dihitung Menurut Pagu) Satuan
Honorarium
Pejabat
Pengadaan
(Rp,00)
Honorarium
PPK
(Rp,00)
Pejabat
Pemeriksa
Hasil
Pekerjaan
Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan
(Rp,00)
(Rp,00) Ketua Sekretaris Anggota
1 2 3 4 5 6 7
1 0 s/d Rp. 200 Juta OP 250.000 300.000 150.000 X X X
2 Diatas Rp. 200 Juta s/d Rp. 500
Juta OP X 800.000 X 400.000 300.000 200.000
3 Diatas Rp. 500 Juta s/d Rp. 1
Milyar OP X 1.000.000 X 500.000 400.000 300.000
4 Diatas Rp. 1 Milyar s/d Rp. 2.5 Milyar
OP X 1.500.000 X 600.000 500.000 400.000
5 Diatas Rp. 2.5 Milyar OP X 1.750.000 X 700.000 600.000 500.000
Tabel 1.4. Honorarium Pengadaan Barang/Jasa lainnya
No Nilai Dana / Pagu Satuan PPK
(Rp,00)
PejabatPengadaan
(Rp,00)
Pejabat
Pemeriksa Hasil
Pekerjaan
(Rp,00)
Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan
(Rp,00)
Ketua Sekretaris Anggota
1 2 3 4 5 6 7
1 0 s/d 50 juta OP 200.000 150.000 150.000 X X X
2 50 s/d 200 juta OP 500.000 300.000 200.000 X X X
3 Di atas 200 juta s.d 500 juta OP 1.100.000 X X 400.000 300.000 200.000
4 diatas 500 juta s.d 1 miliar OP 1.400.000 X X 500.000 400.000 300.000
5 Di atas 1 miliar s.d 2.5 miliar OP 1.700.000 X X 600.000 500.000 400.000
6 Di atas 2.5 miliar OP 2.000.000 X X 700.000 600.000 500.000
8
Tabel 1.5.
Honorarium Pengadaan Pekerjaan Jasa Konsultansi
No Nilai Dana / Pagu Sat PPK
(Rp,00)
Pejabat
Pengadaan (Rp,00)
Pejabat
Pemeriksa
Hasil Pekerjaan
(Rp,00)
Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan
(Rp,00)
Ketua Sekretaris Anggota
1 0 s/d 100 juta OP 200.000 150.000 150.000 X X X
2 100 s/d 200 juta OP 500.000 X X 300.000 200.000 100.000
3 Di atas 200 juta s.d 500 juta OP 1.100.000 X X 400.000 300.000 200.000
4 Di atas 500 juta s.d 1 miliar OP 1.400.000 X X 500.000 400.000 300.000
5 Di atas 1 miliar s.d 2.5 miliar OP 1.700.000 X X 600.000 500.000 400.000
6 Di atas 2.5 miliar OP 2.000.000 X X 700.000 600.000 500.000
Tabel 1.6. Honorarium Pengadaan Pekerjaan Konstruksi
No Nilai Dana / Pagu Sat PPK
(Rp,00)
PejabatPeng
adaan
(Rp,00)
Pejabat
Pemeriksa
Hasil
Pekerjaan
(Rp,00)
Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan
(Rp,00)
Ketua Sekretaris Anggota
1 0 s/d 50 juta OP 200.000 150.000 150.000 X X X
2 50 s/d 200 juta OP 500.000 300.000 200.000 X X X
3 Di atas 200 juta s.d 500 juta OP 1.200.000 X X 400.000 300.000 200.000
4 Diatas 500 juta s.d 1 miliar OP 1.500.000 X X 500.000 400.000 300.000
5 Di atas 1 miliar s.d 2.5 miliar OP 2.000.000 X X 600.000 500.000 400.000
6 Di atas 2.5 miliar s.d 5 miliar OP 2.500.000 X X 700.000 600.000 500.000
7 Di atas 5 miliar s.d 10 miliar OP 3.500.000 X X 1.000.000
8 Diatas 10 miliar s.d 20 miliar OP 4.500.000 X X 1.300.000
9 Diatas 20 miliar s.d 50 miliar OP 5.000.000 X X 1.600.000
10 Diatas 50 miliar OP 6.000.000 X X 1.750.000
9
3. Honorarium Tim atau Kepanitiaan Kegiatan Tertentu ASN Non
Pemerintah Kota Bogor
Susunan tim kegiatan/kepanitiaan dalam kegiatan Perangkat
Daerah dilaksanakan berdasarkan jenis dan karakteristik kegiatan
serta hirarki penandatanganan surat perintah/surat tugas dan
atau sejenisnya. Ketentuan pembentukan tim adalah sebagai
berikut:
a. mempunyai keluaran (output) jelas, terukur, dilakukan secara
selektif, efektif, dan efisien;
b. susunan tim/kepanitiaan dapat terdiri dari beberapa unsur
tim/kepanitiaan yang diatur dan ditetapkan sesuai tabel 1.7.
sebagai berikut:
Tabel 1.7. Unsur Tim/Kepanitian
No. Jabatan dalam
Tim/Kepanitiaan Keterangan
1 2 3
1. Pengarah Pejabat yang ditunjuk untuk memberikan arahan dalam seluruh
tahapan pelaksanaan kegiatan dan keberadaan fungsi tim ini dalam
kegiatan disesuaikan dengan kompleksitas dan urgensi kegiatan.
2. Penanggung Jawab
Pejabat yang bertanggung jawab terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan, baik administrasi, teknis
maupun hasil kegiatan.
3. Ketua Pejabat yang bertugas memimpin
rangkaian pelaksanaan kegiatan.
4. Wakil Ketua Pejabat yang bertugas untuk
membantu pemimpin kegiatan yang bersangkutan.
5. Sekretaris Pejabat/pegawai yang melakukan
pengkoordinasian, menyiapkan administrasi, merangkum, dan
melaporkan seluruh kegiatan yang bersangkutan.
6. Anggota Pejabat/pegawai yang melakukan telaahan, penajaman materi sebagai bahan rumusan kebijakan dari suatu
kegiatan.
c. Pemberian honorarium tim/kepanitiaan dengan maksimal kerja
10 (sepuluh) hari/bulan;
10
d. Besaran honorarium tim/kepanitiaan sesuai tabel 1.8. sebagai
berikut:
Tabel 1.8. Besaran Honorarium Tim/Kepanitiaan ASN
Non Pemerintah Daerah Kota Bogor
No. Jabatan dalam
tim/kepanitiaan Satuan
Besaran
(Rp,00)
1 2 3 4
1. Pengarah OH 350.000
2. Penanggung Jawab
a. Eselon II OH 300.000
b. Eselon III OH 250.000
3. Ketua
a. Golongan IV OH 250.000
b. Golongan III OH 200.000
4. Wakil Ketua
a. Golongan IV OH 225.000
b. Golongan III OH 200.000
5. Sekertaris
a. Golongan IV OH 200.000
b. Golongan III OH 175.000
c. Golongan II OH 150.000
6. Anggota
a. Golongan IV OH 175.000
b. Golongan III OH 150.000
c. Golongan II OH 125.000
d. Golongan I OH 100.000
4. Honorarium Pelaksanaan Kegiatan Khusus
ASN Non Pemerintah Daerah Kota Bogor pada Perangkat Daerah
Tabel 1.9
Honorarium Pelaksanaan Kegiatan Khusus ASN Non Pemerintah Daerah Kota Bogor
pada Perangkat Daerah
No. Uraian Satuan
Besaran
(Rp,00)
Hari Kerja Hari
Libur
1 2 3 4 5
1. Pengambil Sumpah OK 1.000.000
2. Rohaniawan OK 750.000
3. Honorarium Pembawa Acara
(MC) OK 300.000
4. Juri Dalam Daerah OH 750.000
11
No. Uraian Satuan
Besaran
(Rp,00)
Hari Kerja Hari
Libur
1 2 3 4 5
5. Juri Luar Daerah OH 1.000.000
6. Pembaca Do’a OH 250.000
7.
Jasa Petugas Upacara
a. Perwira Upacara
1) Inti OH 300.000
2) Cadangan OH 200.000
b. Komandan Upacara
1) Inti OH 200.000
2) Cadangan OH 150.000
c. Pengibar Bendera OH 100.000
d. Pembaca Doa OH 250.000
e. Pembaca Teks OH 100.000
8. Jasa Pertimbangan Hukum
dari Kejaksaan Negeri Bogor OP 1.000.000
5. Honorarium Pelaksanaan Kegiatan Non ASN Satuan Orang Per
Bulan.
Pemberian honorarium Non ASN satuan orang per bulan
diperuntukkan bagi Non ASN yang dilibatkan langsung atau
berkonstribusi langsung pada kegiatan.
Pegawai Non ASN yang berada di Lingkungan Pemerintah Kota
Bogor, terdiri dari:
a. Pegawai Tenaga Kontrak Kerja (TKK) yang ditetapkan dengan
Keputusan Wali Kota;
Besaran Horarium Pegawai Tenaga Kontrak Kerja (TKK)
sebagaimana dimaksud sesuai tabel 1.10. sebagai berikut:
Tabel 1.10. Honorarium Pegawai Tenaga Kontrak Kerja (TKK)
No. Jenjang
Pendidikan
Satuan Besaran
(Rp,00)
1 S1 OB 3.000.000
2 D3 OB 2.950.000
3 D1/SLTA/ Paket C OB 2.900.000
4 SLTP/Paket B OB 2.850.000
5 SD/Paket A OB 2.800.000
12
Keterangan :
1) Dalam satu Tahun anggaran untuk Pegawai Tenaga
Kontrak Kerja (TKK) dianggarkan Tunjangan Hari Raya
Keagamaan (THR) dan gaji ke- 13;
2) Besaran Honorarium sudah termasuk iuran program
asuransi Ketenagakerjaan, asuransi Kesehatan, dan
kewajiban lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangan.
b. Pekerja dengan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT)
adalah perjanjian kerja antara pekerja dengan pejabat
berwenang untuk mengadaan hubungan kerja dalam waktu
tertentu atau untuk pekerja tertentu. Pegawai Non ASN
Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Tenaga Bantuan
Polisi Pamong Praja, Tenaga Operasional Lalu Lintas serta
Tenaga Medis dan Tenaga Paramedis, Tenaga Pemeliharaan
Taman, Penerangan Jalan Umum dan Pemakaman dan
Rumah Susun, Tenaga Pengelola Kebersihan pada Bagian
Umum Sekretariat Daerah dan Tenaga Pengelola Kebersihan
pada pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan terdiri
dari Tenaga Penyapu Jalan, Pemilah Sampah, Pengangkut
Sampah dan Tenaga Mekanik di Lingkungan Pemerintah Kota
Bogor berdasarkan kontrak kerja
Besaran Honorarium sebagaimana dimaksud sesuai tabel 1.11
Tabel 1.11.
Honorarium Pegawai Non PNS Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Tenaga Bantuan Polisi Pamong Praja,
Tenaga Operasional Lalu Lintas serta Tenaga Medis dan
Tenaga Para Medis, Tenaga Pemeliharaan Taman, Penerangan Jalan Umum dan Pemakaman dan Rumah
Susun, Tenaga Pengelola Kebersihan pada Bagian Umum
Sekretariat Daerah dan Tenaga Pengelola Kebersihan pada pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan terdiri dari
Tenaga Penyapu Jalan, Pemilah Sampah, Pengangkut Sampah dan Tenaga Mekanik
No Jenis Jabatan Satuan Besaran (Rp,00)
1 2 3 4
1. Tenaga Pendidik
a. S1-S2 OB 1.938.000
13
No Jenis Jabatan Satuan Besaran (Rp,00)
1 2 3 4
b. D1-DIII OB 1.800.000
c. SMA/Sederajat OB 1.661.000
2. Tenaga Kepedidikan
a. S1-S2 OB 1.938.000
b. D1-DIII OB 1.800.000
c. SMA/Sederajat OB 1.661.000
d. SMP/Sederajat OB 1.525.000
e. SD/Sederajat OB 1.385.000
3. Tenaga Bantuan
Polisi Pamong Praja
OB 2.500.000
4. Tenaga Operasional
Lalu Lintas
OB 2.500.000
5. Tenaga Medis
a. Dokter Umum (S1) OB 4.500.000
b. Dokter Gigi (S1) OB 4.500.000
6. Tenaga Para Medis
a. Apoteker (S1) OB 4.500.000
b. SKM (S1) OB 3.200.000
c. Asisten Apoteker
(D3) 76.856
OB 2.800.000
d. Nutrisions
1) S1 OB 3.200.000
2) D3 OB 2.800.000
e. Perawat
1) S1 OB 3.200.000
2) D3 OB 2.800.000
f. Bidan
1) S1/D4 OB 3,200.000
2) D3 OB 2,800.000
g. Operator Call
Centre Rujukan
1) S1 OB 3.200.000
2) D3 OB 2.800.000
h. Pengelola
Administrasi
keuangan
1) S1 OB 3.200.000
2) D3 OB 2.800.000
i. Radiografer (D3) OB 2.800.000
j. Pranata
Laboratorium (D3)
OB 2.800.000
k. Pengelola Data/ IT
1) D3 OB 2.800.000
2) S1 OB 3.200.000
l. Sanitarian (D3) OB 2.800.000
7. Tenaga Pemeliharaan
Taman, Penerangan
OB 2.310.000
14
No Jenis Jabatan Satuan Besaran (Rp,00)
1 2 3 4 Jalan Umum dan
Pemakaman dan
Rumah Susun
8. Tenaga Pengelola
Kebersihan pada
Bagian Umum
Sekretariat Daerah
dan Tenaga Pengelola
Kebersihan pada
pada Dinas
Lingkungan Hidup
dan Kebersihan
terdiri dari Tenaga
Penyapu Jalan,
Pemilah Sampah,
Pengangkut Sampah
dan Tenaga Mekanik
OB 2.310.000
Keterangan : 1) Besaran honorarium sudah termasuk iuran program asuransi
Ketenagakerjaan dan asuransi Kesehatan dan kewajiban
lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan;
2) Dalam satu tahun anggaran untuk PKWT yang terdiri dari
Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Tenaga Bantuan
Polisi Pamong Praja, Tenaga Operasional Lalu Lintas serta
Tenaga Medis dan Tenaga Paramedis, Tenaga Pemeliharaan
Taman, Penerangan Jalan Umum dan Pemakaman dan
Rumah Susun, Tenaga Pengelola Kebersihan pada Bagian
Umum Sekretariat Daerah dan Tenaga Pengelola Kebersihan
pada pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan terdiri
dari Tenaga Penyapu Jalan, Pemilah Sampah, Pengangkut
Sampah dan Tenaga Mekanik di Lingkungan Pemerintah Kota
Bogor dialokasikan tambahan honorarium senilai 1 (satu)
bulan sebagai Tunjangan Hari Raya Keagamaan.
c. Satpam/Petugas Keamanan, Pengemudi, Petugas Kebersihan,
Pramubakti dan Front Office.
Satpam/ Petugas Keamanan, Pengemudi, Petugas Kebersihan,
Pramubakti, dan Front Office yang ditunjuk untuk melaksanakan
kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya berdasarkan
perjanjian kerja dengan pihak ketiga/diborongkan/perorangan
15
dengan pejabat yang berwenang. Pelaksanaan perjanjian kerja
berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan di
bidang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan Perubahannya.
Bahwa untuk kebutuhan Satpam/Petugas Keamanan,
Pengemudi, Petugas Kebersihan, Pramubakti, dan Front Office
pada Perangkat Daerah harus berdasarkan analisa beban kerja,
jenis pekerjaan, dan ketersediaan anggaran serta memperhatikan
asas kepatutan, kewajaran, dan rasionalitas.
Besaran honorarium Satpam/ Petugas Keamanan, Pengemudi,
Petugas Kebersihan, Pramubakti, dan front Office pada Perangkat
Daerah diatur dalam tabel 1.10 sebagai berikut:
Tabel 1.12. Honorarium Satpam/Petugas Keamanan, Pengemudi,
Petugas Kebersihan, Pramubakti, dan Front Office
No. Uraian Satuan Besaran (Rp,00)
1 2 3 4
1. Satpam/ Petugas Keamanan
OB 1.700.000
2. Pengemudi OB 1.500.000
3. Tenaga Kebersihan OB 1.200.000
4. Pramubakti OB 1.200.000
5. Front Office OB 2.300.000
Keterangan :
1) Jasa Satpam/Petugas Keamanan, Pengemudi, Petugas
Kebersihan, Pramubakti, dan Front Office dilakukan
berdasarkan kontrak kerja per orangan per tahun dengan
pejabat yang berwenang sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Pelaksanaan Perjanjian kerja berpedoman pada
ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
2) Kontrak kerja perorangan dilakukan 12 (dua belas bulan);
3) Jasa Satpam/Petugas Keamanan, Pengemudi, Petugas
Kebersihan, Pramubakti, dan Front Office yang dilakukan
berdasarkan kontrak kerja dengan pihak
ketiga/diborongkan per tahun dengan pejabat yang
berwenang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pelaksanaan Perjanjian kerja berpedoman pada
16
ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
4) Jasa Satpam/Petugas Keamanan, Pengemudi, Petugas
Kebersihan, Pramubakti, dan Front Office dilakukan
berdasarkan kontrak kerja dengan melalui jasa pihak
ketiga/ diborongkan per tahun dengan Pejabat yang
berwenang sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
alokasi honorarium dapat ditambah paling banyak 15%
dari satuan biaya, besaran tersebut sudah termasuk
seragam dan perlengkapan. Pelaksanaan Perjanjian kerja
berpedoman pada ketentuan Peraturan Perundang-
undangan di bidang Pengadaan Barang/ Jasa
Pemerintah.
5) Besaran Honorarium sudah termasuk iuran program
asuransi Ketenagakerjaan dan asuransi Kesehatan dan
kewajiban lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangan;
6) Dalam satu tahun anggaran dialokasikan tambahan
honorarium senilai 1 (satu) bulan sebagai Tunjangan Hari
Raya Keagamaan;
7) Satpam/Petugas Keamanan, Pengemudi, Petugas
Kebersihan, Pramubakti, dan Front Office dengan jumlah
maksimal 2 (dua) orang melalui kontrak kerja
perorangan, jika melebihi 2 orang melalui jasa Pihak
Ketiga.
8) Pengemudi hanya diperuntukkan bagi Pimpinan (Pejabat
Negara, Eselon II, Pimpinan Dewan) dan Kendaraan
operasional pada perangkat daerah, kendaraan
operasional pada UPTD, serta kendaraan operasional
lainnya diantaranya kendaraan roda 6 (enam) atau lebih,
alat kendaraan berat atau mobil ambulance dan mobil
jenazah.
17
6. Honorarium Pelaksanaan Kegiatan Non ASN Satuan di luar OB
pada Perangkat Daerah
Besaran Honorarium pelaksanaan Kegiatan Non ASN Satuan
diluar OB sebagaimana tercantum dalam tabel 1.13. berikut :
Tabel 1.13.
Besaran Honorarium Non ASN pada Perangkat Daerah
No. Uraian Satuan Besaran (Rp,00)
Hari Kerja Hari Libur
1 2 3 4 5
1. Petugas Piket OH 28.000 33.000
2. Honorarium Pembawa
Acara (MC)
OK 300.000
3. Petugas Stand OH 150.000
4. Juri OH 750.000
5. Juri luar daerah OH 1.000.000
6. Biaya Siaran Langsung
Radio
Siaran 1.000.000
7. Jasa Penata Dekorasi Orang 150.000
8. Instruktur OK 250.000
9. Pembaca do’a momen dalam
kegiatan
seminar/workshop/acara
lainnya terkecuali paripurna
istimewa
Orang
200.000
10. Penceramah Agama Orang 200.000
11. Rohaniawan Orang 750.000
12. Tim/Panitia
a. Pengarah OH 300.000
b. Penanggungjawab OH 250.000
c. Ketua OH 200.000
d. Sekretaris OH 150.000
e. Anggota OH 100.000
13. Honor Penceramah
Pengajian Instansi OK 250.000
14. Honor Khotib Jum’at OK 250.000
15. Honor Imam OK 200.000
16. Honor Muroqi OK 200.000
17. Pembaca ayat suci Al
Qur’an OK 250.000
18
7. Uang Lembur
Standar Biaya Uang Lembur dan Jamuan Makan Lembur Bagi
ASN dan Non ASN
Uang Lembur merupakan kompensasi bagi ASN dan Non ASN yang
melakukan kerja lembur berdasarkan surat perintah dari pejabat
yang berwenang.
Ketentuan pemberian uang lembur adalah sebagai berikut :
a. penyediaan biaya uang lembur diperuntukkan bagi ASN dan
Non ASN yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan yang hanya
dibatasi untuk kegiatan atau pekerjaan yang sangat penting,
mendesak dan pelaksanaannya tidak dapat ditangguhkan;
b. Pelaksanaan lembur harus dilengkapi dengan surat perintah
atau surat keputusan dari pejabat yang berwenang, daftar hadir
dan laporan hasil pelaksanaan lembur yang harus diverifikasi
oleh pemberi perintah atau pemberi tugas atau atasan langsung;
c. Besaran pemberian uang lembur untuk ASN dan Non ASN sesuai
1.14 dan 1.15 berikut :
Tabel 1.14. Besaran Uang Lembur ASN
No. Golongan Satuan Besaran (Rp,00)
1 2 3 4
1. Golongan I OJ 13.000
2. Golongan II OJ 17.000
3. Golongan III OJ 20.000
4 Golongan IV OJ 25.000
Tabel 1.15. Besaran Uang Lembur Non ASN
No. Uraian Satuan Besaran (Rp,00)
1 2 3 4
1. Pegawai Non PNS OJ 13.000
d. Jamuan makan dapat diberikan setelah bekerja lembur
sekurang-kurangnya 2 (dua) jam berturut-turut dan diberikan
maksimal 1 (satu) kali per hari.
1) Jamuan Makan
Rp 30.000,00/orang
2) Jamuan Ringan
Rp 15.000,00/orang
19
8. Standar Biaya Makanan Penambah Daya Tahan Tubuh
Satuan biaya makanan penambah daya tahan tubuh yang
digunakan untuk kebutuhan biaya pengadaan makanan/minuman
bergizi yang dapat menambah atau meningkatkan atau
mempertahankan daya tahan tubuh pegawai yang diberi tugas
melaksanakan pekerjaan tugas dan fungsi kantor yang dapat
memberikan dampak buruk bagi kesehatan.
Tabel 1.16.
Besaran Biaya Makan Untuk Penambah Daya Tahan Tubuh
No. Uraian Satuan Besaran (Rp,00)
1 2 3 4
1. Biaya Makanan Penambah
daya Tahan Tubuh
OH 15.000
Ketentuan:
Biaya Penambah Daya Tahan Tubuh diperuntukkan untuk Non
ASN pada :
1) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang untuk pegawai
Non ASN yang bertugas Instalasi Pengelolaan Air Limbah
(IPAL) dan Instalasi Pengelolaan Lumpur Tinja (IPLT)
2) Dinas Kearsipan dan Perpustakaan untuk Petugas Gudang
Arsip Daerah
3) Dinas Kesehatan untuk Petugas Radiologi Non ASN
9. Standar Uang Pembinaan
a. Uang pembinaan diberikan kepada pihak ketiga/masyarakat
dalam rangka pemberian hadiah pada kegiatan yang bersifat
perlombaan atau penghargaan atas suatu prestasi.
b. Pemberian uang pembinaan prestasi berbagai kegiatan terbaik
tingkat kota, provinsi, dan nasional adalah sesuai tabel 1.17
sampai tabel 1.20 berikut :
20
Tabel 1.17. Besaran Uang Pembinaan Tingkat Kecamatan
No. Uraian Satuan
Besaran (Rp,00)
Perorangan Kelompok/
Group
1 2 3 4 5
1. Juara I Per kegiatan 1.500.000 5.000.000
2. Juara II Per kegiatan 1.250.000 4.000.000
3. Juara III Per kegiatan 1.000.000 3.000.000
4. Juara Harapan I Per kegiatan 750.000 2.000.000
5. Juara Harapan II Per kegiatan 500.000 1.500.000
6. Juara Harapan III Per kegiatan 250.000 500.000
7. Juara Khusus/Favorit Per kegiatan 750.000 750.000
Tabel 1.18.
Besaran Uang Pembinaan Tingkat Kota
No. Uraian Satuan
Besaran (Rp,00)
Perorangan Kelompok/
Group
1 2 3 4 5
1. 1. Juara I Per kegiatan 3.000.000 10.000.000
2. Juara II Per kegiatan 2.500.000 7.500.000
3. Juara III Per kegiatan 1.500.000 5.000.000
4. Juara Harapan I Per kegiatan 1.250.000 4.000.000
5. Juara Harapan II Per kegiatan 1.000.000 3.000.000
6. Juara Harapan III Per kegiatan 750.000 2.000.000
7. Juara Khusus/Favorit Per kegiatan 1.250.000 1.250.000
Tabel 1.19. Besaran Uang Pembinaan Tingkat Provinsi
No. Uraian Satuan
Besaran (Rp,00)
Perorangan Kelompok/
Group
1 2 3 4 5
1. Juara I Per kegiatan 4.500.000 15.000.000
2. Juara II Per kegiatan 3.500.000 10.000.000
3. Juara III Per kegiatan 2.500.000 7.500.000
4. Juara Harapan I Per kegiatan 2.000.000 5.000.000
5. Juara Harapan II Per kegiatan 1.500.000 4.000.000
6. Juara Harapan III Per kegiatan 1.250.000 3.000.000
7. Juara Khusus/Favorit Per kegiatan 1.250.000 1.500.000
21
Tabel 1.20. Besaran Uang Pembinaan Tingkat Nasional
No. Uraian Satuan
Besaran (Rp,00)
Perorangan Kelompok/
Group
1 2 3 4 5
1. Juara I Per kegiatan 5.500.000 20.000.000
2. Juara II Per kegiatan 4.500.000 15.000.000
3. Juara III Per kegiatan 3.500.000 10.000.000
4. Juara Harapan I Per kegiatan 2.500.000 7.500.000
5. Juara Harapan II Per kegiatan 2.000.000 5.000.000
6. Juara Harapan III Per kegiatan 1.750.000 4.000.000
7. Juara Khusus/ Favorit Per kegiatan 1.500.000 2.000.000
10. Standar Jamuan Makan dan Jamuan Ringan
a. Jamuan makan atau jamuan ringan diberikan untuk
pendukungan kegiatan berupa biaya pengadaan konsumsi
makanan, kudapan dan minuman selama kegiatan didalam
ataupun diluar kantor serta tidak dapat dimasukkan dalam
paket fullboard/fullday/halfday.
b. Ketentuan mengenai pemberian Jamuan Makan dan Jamuan
Ringan diatur sebagai berikut:
1) Jamuan makan dan minum tidak diperkenankan diberikan
untuk kegiatan rapat yang diselenggarakan oleh perangkat
daerah dengan peserta yang hanya berasal dari perangkat
daerah penyelenggara tanpa melibatkan perangkat daerah
lain;
2) Kegiatan rapat yang melibatkan perangkat daerah lain dan
pihak di luar Pemerintah Kota Bogor yaitu kegiatan yang
melibatkan partisipasi masyarakat, instansi pemerintah/
vertikal di luar pemerintah Kota Bogor, serta tamu
kenegaraan.
c. Besaran standar jamuan makan dan jamuan ringan sesuai
dengan tabel 1.21. sebagai berikut :
Tabel 1.21.
Standar Jamuan Makan dan Jamuan Ringan
No Uraian Satuan Besaran (Rp,00)
1 2 3 4
1. Jamuan Makan
22
No Uraian Satuan Besaran (Rp,00)
1 2 3 4
a. Nasi Box Per orang 30.000
b. Prasmanan Per orang 80.000
c. Prasmanan VIP Per orang 100.000
d. Hotel Per orang 100.000
2. Jamuan Ringan
a. Snack Per orang 15.000
b. Snack VIP Per orang 30.000
c. Snack Hotel Per orang 50.000
23
BAB II
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
A. Ketentuan Umum
1. Penyediaan anggaran pendidikan dan pelatihan, bimbingan teknis
atau sejenisnya yang terkait dengan peningkatan kapasitas bagi;
a. Pejabat Daerah Kota Bogor dan Staf Pemerintah Daerah Kota
Bogor;
b. Pimpinan dan Anggota DPRD; serta
c. Unsur lainnya yang dibutuhkan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
diprioritaskan pelaksanaannya di wilayah Kota Bogor.
Dalam hal terdapat kebutuhan untuk menyelenggarakan
pendidikan dan pelatihan, bimbingan teknis, sosialisasi,
workshop, lokakarya, seminar, atau sejenisnya dapat
diselenggarakan di luar Kota Bogor.
Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, bimbingan teknis atau
sejenisnya yang terkait dengan peningkatan kapasitas dilakukan
secara selektif dengan memperhatikan aspek urgensi, kualitas
penyelenggaraan, muatan subtansi, kompetensi narasumber,
kualitas advokasi dan pelayanan penyelenggaraan serta manfaat
yang akan diperoleh guna efisiensi dan efektifitas penggunaan
anggaran daerah serta tertib anggaran dan administrasi.
2. Penganggaran untuk penyelenggaraan kegiatan rapat, pendidikan
dan pelatihan, bimbingan teknis, sosialisasi, workshop, lokakarya,
seminar atau sejenis lainnya diprioritaskan untuk menggunakan
fasilitas aset daerah, seperti ruang rapat atau aula yang sudah
tersedia milik Pemerintah Daerah Kota Bogor.
3. Penyelenggaraan kegiatan pengembangan sumber daya aparatur
diperlukan tim kerja atau kepanitian, dan tim kerja atau
kepanitiaan penyelenggaraan kegiatan pengembangan sumber
daya aparatur dalam pelaksanaannya dapat melaksanakan
kegiatan di dalam kantor dan di luar kantor, yang dimaksud di
luar kantor adalah kegiatan yang pelaksanaaanya menggunakan
fasilitas atau utilitas di luar milik Pemerintah Kota Bogor dengan
tetap mempedomani aturan sebagaimana tersebut diatas;
24
4. Honorarium terkait dengan penyelenggaraan seminar
/Rapat/Sosialisasi/Desiminasi/workshop/sarasehan/focus Group
Discusion/kegiatan sejenis yang diselenggarakan Perangkat
Daerah Pemerintah kota Bogor hanya diberikan kepada ASN Non
Pemerintah Kota Bogor serta Non ASN Pemerintah Kota Bogor;
5. Dalam rangka efisiensi anggaran untuk kegiatan
rapat/pertemuan, PA/KPA agar selektif dalam melaksanakan
rapat pertemuan di luar kantor (fullboard, fullday, dan halfday)
dan mengutamakan penggunaan fasilitas milik negara;
6. Uang harian kegiatan rapat/pertemuan di luar kantor merupakan
satuan biaya yang dipergunakan untuk pengalokasian uang
harian kegiatan fullboard di luar kota, kegiatan fullboard dan
kegiatan fullday/halfday di dalam kota kepada peserta dan panitia
kegiatan rapat/pertemuan yang diselenggaran di luar kantor, dan
bagi ASN Pemerintah Kota Bogor yang bertindak baik sebagai
panitia maupun peserta tidak diperkenankan untuk mendapatkan
uang harian kegiatan fullboard/fullday/halfday di dalam kota.
7. Pelaksanaan penyelenggaraan kegiatan Seminar/Rapat/
Sosialisasi/Diseminasi/Workshop/Sarasehan/Focus Group
Discusion/Kegiatan sejenisnya yang dilaksanakan di luar gedung
Pemerintah Kota Bogor hanya untuk kegiatan yang melibatkan
peserta lebih dari 75 orang kecuali Diklat yang diselenggarakan
BKPSDA Kota Bogor;
8. Pelaksanaan penyelenggaraan kegiatan Seminar/ Rapat/
Sosialisasi/Diseminasi/Workshop/Sarasehan/Focus Group
Discusion/Kegiatan sejenisnya tidak diperkenankan
menganggarkan belanja kit pelatihan kecuali Diklat yang
diselenggarakan BKPSDA Kota Bogor;
9. Penyelenggaraan pengembangan sumber daya aparatur dalam
Standar Biaya Umum Tahun 2020 ini meliputi:
a. Pendidikan Untuk Tugas Belajar Dalam Negeri;
b. Pendidikan Untuk Tugas Belajar Luar Negeri;
c. Pendidikan Untuk Izin Belajar;
d. Pendidikan Untuk Pejabat Negara;
e. Pendidikan Untuk Pejabat Struktural;
f. Pendidikan Untuk Prajabatan;
25
g. Pendidikan dan Pelatihan Teknis Fungsional Subtantif,
Seminar, Job Training, Orientasi, Lokakarya, Sosialisasi, Rapat
Kerja, Fasilitasi dan sejenisnya;
h. Penyelenggaraan Penataran atau Pendidikan dan Pelatihan atau
kursus atau Bimbingan Teknis yang diselenggarakan oleh
Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia;
i. Penyelenggaraan Seminar / Rapat / Sosialisasi / Diseminasi /
Workshop /Sarasehan / Focus Group Discusion / Kegiatan
sejenis yang diselenggarakan Perangkat Daerah;
10. Kepada peserta Pendidikan untuk Pejabat Negara dan Struktural
disediakan biaya kesehatan bagi peserta diklat yang menderita
sakit pada saat mengikuti kegiatan dengan ketentuan
melampirkan surat keterangan pemeriksaan medis dari Dokter.
B. Pengaturan Besaran Penyelenggaraan Pengembangan Sumber Daya Aparatur
Besaran biaya penyelenggaraan pengembangan sumber daya aparatur
ditentukan sebagai berikut:
1. Biaya Pendidikan Tugas Belajar Dalam Negeri
Biaya Tugas Belajar Dalam Negeri bagi PNS dilingkungan
Pemerintah Kota Bogor diberikan dalam bentuk bantuan Beasiswa
Tugas Belajar, yang diberikan kepada Pegawai yang ditugaskan
untuk melanjutkan pendidikan Diploma 3 (D-III), Perguruan Tinggi
(S-1), Perguruan Tinggi (S-2), Perguruan Tinggi (S-3). Adapun biaya
dimaksud diberikan setelah yang bersangkutan diterima sebagai
Mahasiswa Tugas Belajar dengan rincian sesuai tabel 2.1 berikut:
Tabel 2.1. Biaya Pendidikan Tugas Belajar Dalam Negeri
No.
Jenis
Pendidikan /
Penjenjangan
Jenis Biaya
Satuan Besaran
(Rp,00)
1 2 3 4
1. Perguruan
Tinggi/S3
Biaya SPP /Orang/Semester LS
Desertasi /1 Kali Selama Masa Studi 4.000.000
Biaya
Penelitian
/1 Kali Selama Masa Studi 6.000.000
Wisuda /1 Kali Selama Masa Studi 2.000.000
Buku /1 Kali Selama Masa Studi 6.000.000
Uang Saku /Orang/Bulan 3.000.000
26
No.
Jenis
Pendidikan /
Penjenjangan
Jenis Biaya
Satuan Besaran
(Rp,00)
1 2 3 4
2. Perguruan
Tinggi/S2
Biaya SPP /Orang/Semester LS
Thesis /1 Kali Selama Masa Studi 3.000.000
Biaya
Penelitian
/1 Kali Selama Masa Studi 5.000.000
Wisuda /1 Kali Selama Masa Studi 1.500.000
Buku /1 Kali Selama Masa Studi 5.000.000
Uang Saku /Orang/Bulan 2.000.000
3. Perguruan
Tinggi/S1
Biaya SPP /Orang/Semester LS
Skripsi /1 Kali Selama Masa Studi 2.000.000
Biaya
Penelitian
/1 Kali Selama Masa Studi 3.000.000
Wisuda /1 Kali Selama Masa Studi 1.000.000
Buku /1 Kali Selama Masa Studi 4.000.000
Uang Saku /Orang/Bulan 1.000.000
4. D-3 Biaya SPP /Orang/Semester LS
Pembuatan
Laporan
/1 Kali Selama Masa Studi 500.000
Biaya
Penelitian
/1 Kali Selama Masa Studi 2.000.000
Wisuda /1 Kali Selama Masa Studi 500.000
Buku /1 Kali Selama Masa Studi 1.000.000
Uang Saku /Orang/Bulan 250.000
2. Biaya Pendidikan Tugas Belajar Luar Negeri
Biaya Tugas Belajar Luar Negeri bagi PNS di lingkungan
Pemerintah Daerah Kota Bogor diberikan dalam bentuk bantuan
Beasiswa Tugas Belajar, yang diberikan kepada Pegawai yang
ditugaskan untuk melanjutkan pendidikan Perguruan Tinggi (S-1),
Perguruan Tinggi (S-2), Perguruan Tinggi (S-3) diberbagai
Universitas Luar Negeri dengan biaya ditanggung oleh Pemerintah
Daerah Kota Bogor. Adapun biaya dimaksud diberikan setelah yang
bersangkutan diterima sebagai Mahasiswa Tugas Belajar dengan
rincian sesuai tabel 2.2. berikut:
Tabel 2.2. Biaya Pendidikan Tugas Belajar Luar Negeri
No.
Jenis
pendidikan /
penjenjangan
Jenis biaya
Satuan Besaran
(Rp,00)
1 2 3 4
1. Perguruan
Tinggi/S3
Biaya SPP /Orang/Semester LS
Desertasi /1 kali Selama Masa Studi 6.000.000
Biaya
Penelitian
/1 kali Selama Masa Studi 15.000.000
27
No.
Jenis
pendidikan /
penjenjangan
Jenis biaya
Satuan Besaran
(Rp,00)
1 2 3 4
Wisuda /1 kali Selama Masa Studi 1.000.000
Buku /1 kali Selama Masa Studi 2.500.000
Uang Saku /Orang/Bulan 250.000
Biaya Hidup /Orang/Bulan 2.000.000
Tiket
Pesawat
Pergi Pulang
Standar
Perjadin
Luar Negeri
2. Perguruan
Tinggi/S2
Biaya SPP /Orang/Semester LS
Thesis /1 kali Selama Masa Studi 5.000.000
Biaya
Penelitian
/1 kali Selama Masa Studi 15.000.000
Wisuda /1 kali Selama Masa Studi 750.000
Buku /1 kali Selama Masa Studi 2.000.000
Uang Saku /Orang/Bulan 250.000
Biaya Hidup /Orang/Bulan 1.500.000
Tiket
Pesawat
Pergi Pulang
Standar
Perjadin
Luar Negeri
3. Perguruan
Tinggi/S1
Biaya SPP /Orang/Semester LS
Skripsi /1 kali Selama Masa Studi 3.000.000
Biaya
Penelitian
/1 kali Selama Masa Studi 12.000.000
Wisuda /1 kali Selama Masa Studi 750.000
Buku /1 kali Selama Masa Studi 1.000.000
Uang Saku /Orang/Bulan 250.000
Biaya Hidup /Orang/Bulan 1.000.000
Tiket
Pesawat
Pergi Pulang
Standar
Perjadin
Luar Negeri
Keterangan : Tiket perjalanan dalam rangka tugas belajar hanya
diberikan ketika seorang PNS tugas belajar berangkat memulai
perkuliahan dan pulang setelah menyelesaikan perkuliahan.
3. Biaya Pendidikan Izin Belajar
Biaya pendidikan Izin Belajar diberikan kepada Pegawai di
lingkungan Pemerintah Daerah Kota Bogor yang telah
mendapatkan Izin Belajar untuk melanjutkan pendidikan
Perguruan Tinggi (S-1), Perguruan Tinggi(S-2), Perguruan Tinggi (S-
3) diberikan biaya bantuan biaya penyelesaian Tugas
Akhir/Skripsi/Tesis/Disertasi sesuai tabel 2.3. berikut:
28
Tabel 2.3. Biaya Pendidikan Izin Belajar
No.
Jenis
Pendidikan/
Penjenjangan
Jenis Biaya Satuan
Besaran
(Rp,00)
1 2 3 4
1. Perguruan
Tinggi/S3
Desertasi /Orang 3.000.000
2. Perguruan
Tinggi/S2
Tesis /Orang 2.000.000
3. Perguruan Tinggi
/ S1
Skripsi /Orang 1.000.000
4. Biaya Pendidikan untuk Pejabat Negara
Pejabat yang disetarakan sebagai Pejabat Negara di daerah adalah
Wali Kota dan Wakil Wali Kota. Biaya Pendidikan untuk Pejabat
Negara sesuai tabel 2.4. berikut:
Tabel 2.4.
Biaya Pendidikan Pejabat Negara
Jenis pendidikan/
penjenjangan Jenis biaya Satuan
Besaran
(Rp,00)
Lemhanas Biaya Setor /Orang LS
Study Strategis
Dalam dan
Luar Negeri
/Orang LS
Diktat /Orang 5.000.000
Kesehatan /Orang 3.000.000
Uang Saku /Orang 20.000.000
Ladies
Program
/Orang 15.000.000
5. Biaya Pendidikan untuk Pejabat Struktural
Biaya pendidikan untuk Pejabat Struktural sebagai dasar
penjenjangan karier meliputi, Diklat Pim Tk. II, Diklat Pim Tk. III,
Diklat Pim Tk. IV dengan rincian sesuai tabel 2.5. berikut:
Tabel 2.5
Biaya Pendidikan Pejabat Struktural
No.
Jenis
Pendidikan /
Penjenjangan
Jenis Biaya
Satuan Besar Uang
(Rp,00)
1. Diklat Pim Tk.II Biaya Setor /Orang LS
Kesehatan /Orang 2.000.000
Laporan Proyek
Perubahan
/Orang 3.000.000
29
No.
Jenis
Pendidikan /
Penjenjangan
Jenis Biaya
Satuan Besar Uang
(Rp,00)
Uang harian
fullboard di
luar Kota /di
dalam Kota
OH Disesuaikan
dengan tabel
Satuan Biaya
uang harian
Fullboard
di luar Kota /
di dalam Kota
di kali lamanya
pelaksanaan.
2. Diklat Pim Tk. III Biaya Setor /Orang LS
Kesehatan /Orang 2.000.000
Laporan Proyek
Perubahan
/Orang 2.500.000
Uang harian
Fullboard
di luar Kota /
di dalam Kota
OH Disesuaikan
dengan tabel
Satuan Biaya
uang harian
Fullboard
di luar Kota /
di dalam Kota
di kali lamanya
pelaksanaan.
3. Diklat Pim Tk. IV a. Biaya Setor /Orang LS
b. Kesehatan /Orang 1.750.000
c. Laporan
Proyek
Perubahan
/Orang 1.500.000
d. Uang harian
Fullboard di
luar Kota /di
dalam Kota
OH Disesuaikan
dengan tabel
Satuan Biaya
uang harian
Fullboard di
luar Kota /di
dalam Kota di
kali lamanya
pelaksanaan
6. Biaya Pendidikan untuk Prajabatan
Biaya pendidikan untuk Prajabatan sebagai dasar peningkatan
status dari CPNS menjadi PNS dengan rincian sesuai tabel 2.6.
berikut:
Tabel 2.6.
Biaya Pendidikan Prajabatan
Jenis Pendidikan/ Penjenjangan
Jenis Biaya Satuan
Besar Uang (Rp,00)
Diklat Prajabatan a. Biaya Setor /Orang LS
30
Jenis Pendidikan/ Penjenjangan
Jenis Biaya Satuan
Besar Uang (Rp,00)
b. Laporan Aktualisasi
/Orang 500.000
c. Uang harian Fullboard di luar Kota /di dalam Kota
OH Disesuaikan dengan tabel Satuan Biaya uang harian fullboard di luar Kota/di dalam Kota di kali lamanya pelaksanaan
7. Biaya Pendidikan dan Pelatihan teknis serta fungsional substantif,
seminar, job training, orientasi, Loka Karya, Sosialisasi, Rapat
Kerja, fasilitasi dan sejenisnya.
Untuk kegiatan Diklat, Seminar, Job Training, Orientasi,
Lokakarya, Sosialisasi, Rapat kerja dan sejenisnya berdasarkan
Surat Perintah Wali Kota/radiogram/ undangan, pembiayaannya
disesuaikan dengan ketentuan/ tata cara perjalanan dinas.
8. Biaya Penyelenggaraan Penataran/Pendidikan dan Pelatihan/
Kursus/ Bintek yang diselenggarakan Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia dengan rincian sesuai
tabel 2.7. berikut:
Tabel 2.7. Biaya Penyelenggaraan Penataran/Pendidikan dan Pelatihan/
Kursus/ Bintek
No. Uraian Satuan Besaran (Rp,00)
1 2 3 4
1. Penceramah
a. Eselon I/Pejabat
Negara
Materi 1.500.000
b. Eselon II/Guru
Besar/Tenaga
Ahli/Fungsional utama
Materi 1.250.000
c. Eselon III/fungsional
madya
Materi 1.000.000
d. Eselon IV/Fungsional
muda
Materi 750.000
2. Narasumber
a. Eselon I/Pejabat
Negara
Materi 1.500.000
b. Eselon II/Guru
Besar/Tenaga Ahli/
Fungsional Utama
Materi 1.250.000
31
No. Uraian Satuan Besaran (Rp,00)
1 2 3 4
c. Eselon III/Fungsional
Madya
Materi 1.000.000
d. Eselon IV/Fungsional
Muda
Materi 750.000
e. Asisten Narasumber Materi 400.000
3. Moderator :
a. Eselon II / Fungsional
Utama
OK 550.000
b. Eselon III / Fungsional
Madya
OK 400.000
c. Eselon IV / Fungsional
Muda
OK 300.000
4. Notulen OK 150.000
5. Pengajar/ Mentor/ Coach OJP 225.000
6. Instruktur OJP 100.000
7. Pembantu Instruktur OJP 75.000
8. Pengamat Kelas Diklat OJP 35.000
9. Uang harian Fullboard di
luar Kota /uang saku
Fullboard, Fullday/half
day di dalam Kota
Disesuaikan dengan
tabel satuan biaya
uang harian
Fullboard di luar
Kota/di dalam Kota
di kali lamanya
pelaksanaan
10. Biaya Fasilitas Badan/
Lembaga
LS
11. Biaya Penginapan Peserta
dan Panitia termasuk
kelas dan ruang sidang
Disesuaikan
dengan tingkatan
sebagaimana
tercantum dalam
standar penginapan
12. Biaya Penginapan
Pengajar/ Widyaiswara
(dari luar Kota Bogor)
Disesuaikan
dengan tingkatan
Jabatan Pengajar /
Widyaiswara
sebagaimana
tercantum dalam
standar penginapan
13. Biaya Transportasi
Pengajar/ Widyaiswara/
Nara Sumber
Biaya transpor
diberikan kepada
Pengajar/Widyaisw
ara/Narasumber
sesuai dengan
Standar perjalanan
Dinas
14. Biaya Sewa Gedung dan
Perlengkapannya
Sewa Gedung dan
Perlengkapannya
dipergunakan
32
No. Uraian Satuan Besaran (Rp,00)
1 2 3 4
bilamana
pelaksanaan
kegiatan tidak
dilaksanakan dalam
Paket
Fullboard/Paket
Fullday/Halfday
dan besarannya
adalah maksimal
Rp.15.000.000,00/
hari (sesuai
pengeluaran)
15. Jamuan Makan dan
snack
Jamuan makan dan
snack diberikan
bilamana
pelaksanaan
kegiatan tidak
dilaksanakan dalam
paket
Fullboard/Paket
Fullday/Halfday
dan besarannya
adalah Mengacu
kepada standar
Jamuan Makan /
snack
16. Paket Rapat/diklat Mengacu kepada
Standar dalam
Tabel Paket
Fullboard, Paket
Fullday/Halfday
17. Biaya Pembukaan,
Penutupan Diklat dan
Kelengkapan Lainnya,
antara lain untuk
Protokol Dalam Kota
Bogor dan Luar Kota
Bogor
OH
Disesuaikan
dengan Standar
Perjalanan Dinas
33
9. Biaya Penyelenggaraan Seminar/ Rapat/ Sosialisasi/ Diseminasi/
Workshop/ Sarasehan/ Focus Group Discusion/ Kegiatan sejenis
yang diselenggarakan Perangkat Daerah dengan rincian sesuai
tabel 2.8 berikut:
Tabel 2.8. Biaya Penyelenggaraan Seminar/ Rapat/ Sosialisasi/
Diseminasi/ Workshop/ Sarasehan/ Focus Group Discusion/Kegiatan Sejenis
No. Uraian Satuan Besaran (Rp,00)
1 2 3 4
1
Penceramah
a. Eselon I/Pejabat
Negara OJ 1.500.000
b. Eselon II/Guru
Besar/Tenaga
Ahli/fungsional Utama OJ 1.250.000
c. Eselon III/fungsional
madya OJ 1.000.000
d. Eselon IV/Fungsional
muda OJ 750.000
2
Narasumber
a. Eselon I/Pejabat
Negara OJ 1.500.000
b. Eselon II/Guru
Besar/Tenaga Ahli
ASN dan Non ASN/
Fungsional Utama
OJ
1.250.000
c. Eselon III/Fungsional
Madya OJ 1.000.000
d. Eselon IV/Fungsional
Muda OJ 750.000
e. Asisten Narasumber OJ 400.000
3
Narasumber Non ASN
(Pakar/Praktisi/
Pembicara Khusus)
Maksimal 3 Jam
OJ 500.000
4
Moderator:
a. Eselon II / Fungsional
Utama OK 550.000
34
No. Uraian Satuan Besaran (Rp,00)
b. Eselon III /
Fungsional Madya OK 400.000
c. Eselon IV /
Fungsional Muda OK 300.000
5 Moderator Non ASN OK 250.000
6 Notulen OK 150.000
7 Pengajar /Mentor/
Coach OJP 225.000
8 Instruktur OJP 100.000
9 Pembantu Instruktur OJP 75.000
10
Uang harian Fullboard di
luar Kota /uang saku
Fullboard, Fullday/half
day di dalam Kota
Disesuaikan dengan
tabel satuan biaya uang
harian Fullboard di luar
Kota /di dalam Kota
dikali lamanya
pelaksanaan
11
Biaya Penginapan
Peserta dan Panitia
termasuk kelas dan
ruang sidang
Disesuaikan dengan
tingkatan sebagaimana
tercantum dalam standar
penginapan
12
Penginapan Pengajar /
Widyaiswara (dari luar
Kota Bogor)
Disesuaikan dengan
tingkatan Jabatan
Pengajar / Widyaiswara
sebagai tercantum dalam
standar penginapan
13
Biaya Transportasi
Pengajar / Widyaiswara
/ Nara Sumber
Biaya transpor diberikan
kepada
Pengajar/Widyaiswara/
Nara Sumber sesuai
dengan Standar
perjalanan Dinas
14. Biaya Sewa Gedung dan
Perlengkapannya
Sewa Gedung dan
Perlengkapannya
dipergunakan bilamana
pelaksanaan kegiatan
tidak dilaksanakan
dalam Paket
Fullboard/Paket
Fullday/Halfday dan
besarannya adalah
maksimal
Rp.15.000.000,00/hari
(sesuai pengeluaran)
35
No. Uraian Satuan Besaran (Rp,00)
15. Jamuan Makan dan
snack
Jamuan makan dan
snack diberikan
bilamana pelaksanaan
kegiatan tidak
dilaksanakan dalam
paket Fullboard/Paket
Fullday/Halfday dan
besarannya adalah
Mengacu kepada standar
Jamuan Makan / snack
16. Paket Rapat Pertemuan
di luar kantor
Mengacu kepada Standar
dalam Tabel Paket
Fullboard, Paket
Fullday/Halfday
Keterangan :
Pemberian Honorarium Penceramah, Narasumber, dan Moderator
diatur sebagai berikut:
a. Honorarium Penceramah
Honorarium yang diberikan kepada Pejabat Negara/ ASN Non
Pemerintah Kota Bogor/ Non ASN Pemerintah Daerah
Kota Bogor/ Anggota POLRI/TNI yang memberikan wawasan
pengetahuan, dan atau sharing experience sesuai dengan
keahlian kepada peserta, dengan ketentuan satuan jam yang
digunakan dalam pemberian honorarium penceramah adalah
60 (enam puluh) menit.
b. Honorarium Narasumber
honorarium yang diberikan kepada Pejabat Negara/ ASN Non
Pemerintah Kota Bogor/ Non ASN Pemerintah Daerah
Kota Bogor /Anggota POLRI/TNI yang memberikan informasi/
pengetahuan dalam kegiatan Seminar/Rapat/Sosialisasi/
Diseminasi/ Bimbingan Teknis/Workshop/
Sarasehan/Simposium/ Lokakarya/Focus Group Discussion/
Kegiatan sejenis. Apabila narasumber/pembahas yang
diundang diwakilkan, maka besaran honorarium yang
diterima disesuaikan dengan tarif pejabat yang mewakili.
Dengan ketentuan satuan jam yang digunakan dalam
pemberian honorarium narasumber adalah 60 (enam puluh)
menit baik dilakukan secara panel maupun individual.
36
c. Honorarium Moderator.
Honorarium yang diberikan kepada ASN Non Pemerintah Kota
Bogor/anggota POLRI/ TNI yang ditunjuk pejabat yang
berwenang untuk melaksanakan tugas sebagai Moderator
pada kegiatan seminar/rapat/sosialisasi/ diseminasi.
d. Penceramah/ Narasumber/ Pengajar/ Widyaiswara untuk
kegiatan Penyelenggaraan/ Penataran/ Pendidikan dan
Pelatihan/ Kursus/ Bintek/ Seminar/ Rapat/ Sosialisasi/
Diseminasi/ Workshop/ Sarasehan/ Focus Group
Discusion/Kegiatan Sejenis, yang berasal dari luar wilayah
Kota Bogor dalam hal melakukan perjalanan dinas selain
mendapat Honorarium diberikan pula biaya perjalanan dinas
dan dapat disediakan akomodasi penginapan sesuai dengan
standar jabatannya. Sedangkan Penceramah/ Narasumber/
Pengajar/ Widyaiswara yang berasal dari lokal dalam wilayah
Kota Bogor hanya diberikan honor saja.
10. Satuan Biaya Rapat/Pertemuan di luar kantor
Satuan biaya rapat/pertemuan di luar kantor, terdiri dari:
a. Paket Kegiatan Rapat/Pertemuan di luar kantor.
1) Paket Kegiatan Rapat/Pertemuan di luar kantor
Satuan biaya paket kegiatan rapat/pertemuan di luar
kantor merupakan satuan biaya yang digunakan untuk
perencanaan kebutuhan biaya kegiatan rapat/pertemuan
yang diselenggarakan di luar kantor dalam rangka
penyelesaian pekerjaan yang perlu dilakukan secara
intensif dan bersifat koordinatif yang sekurang-kurangnya
melibatkan peserta dari OPD lainnya/masyarakat.
Satuan biaya paket kegiatan rapat/pertemuan di luar
kantor menurut lama penyelenggaraan terbagi dalam 3
(tiga ) jenis yaitu:
a) Paket Fullboard
(1) Satuan biaya paket fullboard disediakan untuk paket
kegiatan rapat/pertemuan yang diselenggarakan di
luar kantor sehari penuh dan menginap
37
(2) Paket fullboard mencakup minuman selamat datang,
akomodasi 1 (satu) malam, makan 3 (tiga) kali, rehat
kopi dan kudapan 2 (dua) kali, ruang pertemuan,
dan fasilitasnya (termasuk screen projector, podium,
flip chart, white board, standar sound system,
mikrofon, alat tulis, air mineral dan permen).
(3) Akomodasi paket fullboard diatur sebagai berikut :
(a) Untuk pejabat eselon II ke atas, akomodasi 1
(satu) kamar untuk 1 (satu) orang;
(b) Untuk pejabat eselon III kebawah, akomodasi1
(satu) kamar untuk dua (2) orang.
(4) Satuan biaya paket fullboard ini digunakan untuk
penghitungan biaya paket rapat fullboard per peserta
dengan akomodasi 1 (satu) kamar untuk 2 (dua)
orang. Sedangkan besaran indeks satuan biaya
paket fullboard untuk pejabat eselon II keatas
sebagaimana tercantum pada butir a) (1) di atas
dapat diberikan sebesar 1,5 (satu setengah) kali dari
satuan biaya paket fullboard sebagaimana tercantum
dalam Keputusan Wali Kota ini.
b) Paket Fullday
(1) Satuan biaya paket fullday disediakan untuk paket
kegiatan rapat/pertemuan yang diselenggarakan di
luar kantor minimal 8 (delapan) jam tanpa
menginap
(2) Komponen paket mencakup minuman selamat
datang, makan 1 (satu) kali, rehat kopi dan
kudapan 2 (dua) kali, ruang pertemuan, dan
fasilitasnya (termasuk screen projector, podium, flif
chartt, white board, standar sound system,
mikrofon, alat tulis, air mineral dan permen).
c) Paket Halfday
(1) Satuan biaya paket halfday disediakan untuk paket
kegiatan rapat/pertemuan yang diselenggarakan di
luar kantor minimal 5 (lima) jam tanpa menginap
38
(2) Komponen paket mencakup minuman selamat
datang, makan 1 (satu) kali, rehat kopi dan
kudapan 1 (satu) kali, ruang pertemuan, dan
fasilitasnya (termasuk screen projector, podium, flip
chartt, white board,standar sound system,
mikropon, alat tulis, air mineral dan permen).
2) Satuan biaya paket kegiatan rapat/pertemuan yang
dilakukan di luar kantor menurut peruntukannya sesuai
tabel 2.9 sampai tabel 2.11 berikut:
Tabel 2.9.
Biaya Paket Kegiatan Rapat/Pertemuan di luar kantor untuk Wali Kota, Wakil Wali Kota, Ketua DPRD &
Wakil Ketua DPRD (dalam rupiah)
No. Provinsi Satuan Besaran (Rp,00)
Halfday Fullday Fullboard
1 2 3 4 5 6
1. Aceh OP 403.000 465.000 1.191.000
2. Sumatera Utara OP 287.000 540.000 1.350.000
3. Riau OP 265.000 400.000 930.000
4. Kepulauan Riau OP 270.000 425.000 930.000
5. Jambi OP 322.000 415.000 1.032.000
6. Sumatera Barat OP 265.000 375.000 1.492.000
7. Sumatera Selatan OP 375.000 543.000 1.194.000
8. Lampung OP 280.000 400.000 1.005.000
9. Bengkulu OP 275.000 390.000 1.045.000
10. Bangka Belitung OP 345.000 500.000 1.305.000
11. Banten OP 462.000 611.000 1.116.000
12. Jawa Barat OP 468.000 639.000 1.914.000
13. D.K.I. Jakarta OP 593.000 648.000 2.100.000
14. Jawa Tengah OP 298.000 377.000 1.020.000
15. D.I. Yogyakarta OP 350.000 485.000 1.125.000
16. Jawa Timur OP 430.000 479.000 1.900.000
17. Bali OP 519.000 580.000 1.870.000
18. Nusa Tenggara Barat OP 396.000 595.000 1.090.000
19. Nusa Tenggara Timur OP 385.000 495.000 1.168.000
20. Kalimantan Barat OP 363.000 432.000 980.000
21. Kalimantan Tengah OP 323.000 490.000 1.382.000
22. Kalimantan Selatan OP 283.000 480.000 1.100.000
23. Kalimantan Timur OP 310.000 480.000 940.000
24. Kalimantan Utara OP 300.000 480.000 930.000
25. Sulawesi Utara OP 290.000 415.000 1.120.000
26. Gorontalo OP 255.000 400.000 1.373.000
27. Sulawesi Barat OP 294.000 429.000 1.138.000
39
No. Provinsi Satuan Besaran (Rp,00)
Halfday Fullday Fullboard
1 2 3 4 5 6
28. Sulawesi Selatan OP 312.000 461.000 1.733.000
29. Sulawesi Tengah OP 285.000 450.000 1.365.000
30. Sulawesi Tenggara OP 270.000 462.000 1.335.000
31. Maluku OP 335.000 486.000 1.458.000
32. Maluku Utara OP 365.000 537.000 1.129.000
33. Papua OP 373.000 548.000 1.979.000
34 Papua Barat OP 362.000 549.000 1.869.000
Tabel 2.10.
Biaya Paket Kegiatan Rapat/Pertemuan di luar kantor untuk Pejabat Eselon II dan Anggota DPRD (Dalam Rupiah)
No. Provinsi Satuan Besaran (Rp,00)
Halfday Fullday Fullboard
1 2 3 4 5 6
1. Aceh OP 346.000 403.000 1.075.000
2. Sumatera Utara OP 276.000 365.000 800.000
3. Riau OP 225.000 335.000 690.000
4. Kepulauan Riau OP 230.000 360.000 790.000
5. Jambi OP 271.000 364.000 1.008.000
6. Sumatera Barat OP 245.000 310.000 987.000
7. Sumatera Selatan OP 268.000 384.000 860.000
8. Lampung OP 261.000 373.000 836.000
9. Bengkulu OP 250.000 373.000 973.000
10. Bangka Belitung OP 305.000 400.000 925.000
11. Banten OP 395.000 468.000 929.000
12. Jawa Barat OP 426.000 530.000 1.110.000
13. D.K.I. Jakarta OP 433.000 510.000 1.126.000
14. Jawa Tengah OP 232.000 309.000 749.000
15. D.I. Yogyakarta OP 250.000 405.000 963.000
16. Jawa Timur OP 357.000 406.000 1.784.000
17. Bali OP 375.000 490.000 1.500.000
18. Nusa Tenggara Barat OP 368.000 530.000 1.001.000
19. Nusa Tenggara
Timur
OP 308.000 388.000 1.088.000
20. Kalimantan Barat OP 337.000 400.000 810.000
21. Kalimantan Tengah OP 317.000 487.000 1.267.000
22. Kalimantan Selatan OP 264.000 360.000 930.000
23. Kalimantan Timur OP 274.000 365.000 863.000
24. Kalimantan Utara OP 250.000 350.000 848.000
25. Sulawesi Utara OP 273.000 350.000 870.000
26. Gorontalo OP 215.000 393.000 1.338.000
27. Sulawesi Barat OP 264.000 382.000 856.000
28. Sulawesi Selatan OP 290.000 410.000 1.574.000
29. Sulawesi Tengah OP 283.000 389.000 1.013.000
40
No. Provinsi Satuan Besaran (Rp,00)
Halfday Fullday Fullboard
1 2 3 4 5 6
30. Sulawesi Tenggara OP 237.000 350.000 800.000
31. Maluku OP 306.000 454.000 1.300.000
32. Maluku Utara OP 316.000 498.000 850.000
33. Papua OP 318.000 536.000 1.863.000
34 Papua Barat OP 292.000 526.000 1.752.000
Tabel 2.11
Biaya Paket Kegiatan Rapat/Pertemuan di luar kantor Untuk Pejabat Eselon III Kebawah (dalam Rupiah)
No. Provinsi Satuan Besaran (Rp,00)
Halfday Fullday Fullboard
1 2 3 4 5 6
1. Aceh OP 300.000 330.000 772.000
2. Sumatera Utara OP 178.000 275.000 746.000
3. Riau OP 185.000 245.000 591.000
4. Kepulauan Riau OP 227.000 273.000 625.000
5. Jambi OP 215.000 301.000 840.000
6. Sumatera Barat OP 173.000 240.000 663.000
7. Sumatera Selatan OP 218.000 293.000 745.000
8. Lampung OP 216.000 270.000 640.000
9. Bengkulu OP 214.000 284.000 912.000
10. Bangka Belitung OP 299.000 385.000 804.000
11. Banten OP 275.000 354.000 837.000
12. Jawa Barat OP 331.000 398.000 822.000
13. D.K.I. Jakarta OP 354.000 433.000 1.197.000
14. Jawa Tengah OP 191.000 263.000 675.000
15. D.I. Yogyakarta OP 210.000 310.000 750.000
16. Jawa Timur OP 338.000 395.000 1.352.000
17. Bali OP 330.000 441.000 1.182.000
18. Nusa Tenggara Barat OP 280.000 420.000 764.000
19. Nusa Tenggara
Timur
OP 271.000 377.000 825.000
20. Kalimantan Barat OP 250.000 331.000 664.000
21. Kalimantan Tengah OP 242.000 340.000 1.031.000
22. Kalimantan Selatan OP 194.000 295.000 734.000
23. Kalimantan Timur OP 207.000 302.000 750.000
24. Kalimantan Utara OP 207.000 302.000 750.000
25. Sulawesi Utara OP 185.000 270.000 737.000
26. Gorontalo OP 175.000 250.000 1.299.000
27. Sulawesi Barat OP 235.000 323.000 792.000
28. Sulawesi Selatan OP 206.000 320.000 1.127.000
29. Sulawesi Tengah OP 234.000 385.000 738.000
30. Sulawesi Tenggara OP 195.000 295.000 688.000
31. Maluku OP 253.000 346.000 724.000
41
No. Provinsi Satuan Besaran (Rp,00)
Halfday Fullday Fullboard
1 2 3 4 5 6
32. Maluku Utara OP 169.000 354.000 669.000
33. Papua OP 293.000 478.000 990.000
34 Papua Barat OP 284.000 421.000 1.120.000
b. Uang Harian Kegiatan Rapat/Pertemuan di Luar Kantor
1) Uang harian kegiatan rapat atau pertemuan di luar kantor
merupakan satuan biaya yang digunakan untuk
pengalokasian uang harian kegiatanfullboard di luar kota,
kegiatan fullboard dan kegiatan fullday/halfday di dalam
kota kepada peserta dan panitia kegiatan rapat/pertemuan
yang diselenggarakan di luar kantor.
Kepada panitia (karena faktor transportasi dan/atau guna
mempersiapkan pelaksanaan kegiatan dan penyelesaian
pertanggungjawaban) dan kepada peserta (karena faktor
transportasi) yang memerlukan waktu tambahan untuk
berangkat/pulang di luar waktu pelaksanaan kegiatan,
dapat dialokasikan biaya penginapan dan uang harian
perjalanan dinas sesuai ketentuan yang berlaku, untuk 1
(satu) hari sebelum dan/atau 1 (satu) hari sesudah
pelaksanaan kegiatan.
Besaran uang harian untuk rapat/pertemuan di luar
kantor paket fullboard di luar kota untuk Wali Kota/Wakil
Wali Kota/Ketua DPRD/ Wakil Ketua DPRD/ Anggota
DPRD dan Sekretaris Daerah adalah sebesar
Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah).
Sedangkan Uang harian kegiatan fullboard dan kegiatan
fullday/halfday di dalam kota bagi Wali kota/ Wakil Wali
kota/ Ketua DPRD/ Wakil ketua DPRD/ Anggota DPRD
/Non ASN dan uang harian fullboard di luar kota bagi
Pejabat eselon II b dan Eselon II b kebawah serta Non ASN
sesuai tabel 2.12 berikut:
42
Tabel 2.12 Uang harian kegiatan fullboard dan kegiatan
fullday/halfday di dalam kota bagi Walikota/ Wakil Walikota Ketua DPRD/ Wakil ketua DPRD/Anggota DPRD/Non ASN dan uang harian fullboard di luar kota bagi Pejabat eselon
IIb dan Eselon IIb kebawah serta Non ASN
No. Provinsi
Besaran (Rp,00)
Satuan Fullboard
di luar kota
Fullboard di
dalam kota
Fullday/half
day di dalam
kota
1 2 3 4 5 6
1. Aceh OH 120.000 100.000 85.000
2. Sumatera Utara OH 130.000 110.000 95.000
3. Riau OH 130.000 100.000 85.000
4. Kepulauan Riau OH 130.000 110.000 95.000
5. Jambi OH 130.000 110.000 95.000
6. Sumatera Barat OH 120.000 100.000 85.000
7. Sumatera
Selatan
OH 120.000 100.000 85.000
8. Lampung OH 130.000 110.000 95.000
9. Bengkulu OH 130.000 110.000 95.000
10. Bangka
Belitung
OH 130.000 110.000 95.000
11. Banten OH 120.000 100.000 85.000
12. Jawa Barat OH 150.000 125.000 105.000
13. DKI Jakarta OH 180.000 150.000 130.000
14. Jawa Tengah OH 130.000 130.000 95.000
15. DI Yogyakarta OH 140.000 140.000 100.000
16. Jawa Timur OH 140.000 140.000 100.000
17. Bali OH 160.000 160.000 115.000
18. Nusa Tenggara
Barat
OH 150.000 150.000 105.000
19. Nusa Tenggara
Timur
OH 140.000 140.000 100.000
20. Kalimantan
Barat
OH 130.000 130.000 95.000
21. Kalimantan
Tengah
OH 120.000 120.000 85.000
22. Kalimantan
Selatan
OH 130.000 130.000 95.000
23. Kalimantan
Timur
OH 150.000 150.000 105.000
24. Kalimantan
Utara
OH 150.000 150.000 105.000
25. Sulawesi Utara OH 130.000 130.000 95.000
26. Gorontalo OH 130.000 130.000 95.000
27. Sulawesi Barat OH 120.000 120.000 85.000
28. Sulawesi OH 150.000 150.000 105.000
43
No. Provinsi
Besaran (Rp,00)
Satuan Fullboard
di luar kota
Fullboard di
dalam kota
Fullday/half
day di dalam
kota
1 2 3 4 5 6
Selatan
29. Sulawesi
Tenggah
OH 130.000 130.000 95.000
30. Sulawesi
Tenggara
OH 130.000 130.000 95.000
31. Maluku OH 120.000 120.000 85.000
32. Maluku Utara OH 130.000 130.000 95.000
33. Papua OH 200.000 200.000 140.000
34. Papua Barat OH 160.000 160.000 115.000
44
BAB III PERJALANAN DINAS
A. Ketentuan Umum
1. Perjalanan dinas jabatan adalah perjalanan dinas melewati batas
wilayah Kota Bogor dan/atau dalam wilayah Kota Bogor dari
tempat kedudukan ke tempat yang dituju, melaksanakan tugas,
dan kembali ke tempat kedudukan semula;
2. Surat Perjalanan Dinas yang selanjutnya disingkat SPD adalah
dokumen yang diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran dalam rangka pelaksanaan Perjalanan Dinas
bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri, Pegawai Tidak Tetap, dan
pihak lain;
3. Pelaksana SPD adalah Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan
Pegawai Tidak Tetap yang melaksanakan Perjalanan Dinas;
4. Lumpsum adalah suatu jumlah uang yang telah dihitung terlebih
dahulu (pre-calculated amount) dan dibayarkan sekaligus;
5. Biaya Riil adalah biaya yang dikeluarkan sesuai dengan bukti
pengeluaran yang sah;
6. Tempat Kedudukan adalah lokasi kantor/satuan kerja;
7. Tempat Tujuan adalah tempat/Kota yang menjadi tujuan
Perjalanan Dinas;
8. Tempat Tujuan Pindah adalah tempat/Kota tujuan pindah;
9. Perjalanan Dinas dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip–
prinsip perjalanan dinas yang tertuang dalam Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2019 tentang Pedoman
Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun
Anggaran 2020, yaitu antara lain:
a. Penganggaran belanja perjalanan dinas dalam rangka
kunjungan kerja atau studi banding baik perjalanan dinas
dalam negeri maupun perjalanan dinas luar negeri, dilakukan
secara selektif, frekuensi, jumlah hari dan jumlah orang
dibatasi serta memperhatikan target kinerja dari perjalanan
dinas dimaksud sehingga relevan dengan subtansi kebijakan
pemerintah daerah. Hasil kunjungan kerja dan studi banding
dilaporkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
45
undangan. Khusus penganggaran perjalanan dinas luar negeri
berpedoman pada Instruksi Presiden Nomor 11 Tahun 2005
tentang Perjalnan Dinas Luar Negeri dan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2016 Tentang Pedoman
Perjalanan Dinas Ke Luar Negeri Bagi Aparatur Sipil Negara
Kementrian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah, Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah, Pimpinan dan Anggota
Dewan Perwakilan Daerah.
b. Dalam rangka memenuhi kaidah-kaidah pengelolaan keuangan
daerah, penganggaran belanja perjalanan dinas harus
memperhatikan aspek pertanggungjawaban sesuai dengan
biaya riil atau lumpsum, khususnya untuk hal-hal sebagai
berikut:
1) Sewa kendaraan dalam kota dibayarkan sesuai dengan
biaya riil, komponen sewa kendaraan hanya diberikan
untuk Wali Kota/Wakil Wali Kota, Pejabat Pimpinan Tinggi
Madya dan Pejabat yang diberikan kedudukan atau hak
keuangan dan fasilitas setingkat Pejabat Pimpinan Tinggi
Madya;
2) Biaya transportasi dibayarkan sesuai dengan biaya riil;
3) Biaya penginapan dibayarkan sesuai dengan biaya riil;
4) Dalam hal pelaksanaan perjalanan dinas tidak
menggunakan fasilitas hotel atau tempat penginapan
lainnya kepada yang bersangkutan diberikan biaya
penginapan sebesar 30% dari tarif hotel di kota tempat
tujuan sesuai dengan tingkat pelaksana perjalan dinas dan
dibayarkan secara lumpsum;
5) Standar satuan biaya Uang harian perjalanan dinas terdiri
dari tiga komponen yaitu uang makan, uang transportasi
lokal dan uang saku;
6) Satuan biaya uang harian perjalan dinas dalam negeri
merupakan penggantian biaya keperluan sehari-hari Wali
Kota/Wakil Wali Kota/ Ketua DPRD/ Wakil Ketua DPRD/
Anggota DPRD/ASN/Non ASN dalam menjalankan perintah
perjalanan dinas.
46
7) Uang representasi hanya diberikan kepada Wali kota, Wakil
Wali kota, Ketua DPRD, Wakil Ketua DPRD, Anggota
DPRD,dan pejabat eselon II yang melaksanakan perjalanan
dinas jabatan dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi
yang melekat pada jabatan sebagaimana diatur dalam
Peraturan Menteri Keuangan mengenai perjalanan dinas
dalam negeri bagi pejabat negara, pegawai negeri, dan
pegawai tidak tetap;
8) Uang harian dan uang representasi dibayarkan secara
lumpsum;
9) Standar satuan biaya untuk perjalan dinas ini ditetapkan
oleh keputusan kepala daerah dengan memperhatikan
aspek transparansi, akuntabilitas, efisiensi, efektivitas,
kepatutan dan kewajaran serta rasionalitas;
10) Penyediaan anggaran untuk perjalan dinas yang mengikut
sertakan Non ASN diperhitungkan dalam belanja perjalan
dinas.
10. Klasifikasi Perjalanan Dinas terdiri dari
a. Perjalanan Dinas Dalam Negeri
1) Perjalanan Dinas Dalam Negeri Dalam Wilayah Kota Bogor
2) Perjalanan Dinas Dalam Negeri Luar Wilayah Kota Bogor
b. Perjalanan Dinas Luar Negeri
11. Klasifikasi Fasilitas Perjalanan Dinas Luar Negeri
a. Pengelompokan berdasarkan Golongan
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor
97/PMK.05/2010 tentang perjalanan Dinas Luar Negeri Bagi
Pejabat Negara, Pegawai Negeri dan Pegawai Tidak Tetap, Biaya
perjalanan Dinas Luar Negeri dikelompokkan dalam 4 golongan
sebagai berikut :
Tabel 3.1
Pengelompokan Fasilitas Berdasarkan Golongan
1) Golongan A Menteri, Ketua dan Wakil Ketua Lembaga
Tinggi Negara, Duta Besar Luar Biasa
Berkuasa penuh/Kepala Perwakilan, dan
Pejabat Negara lainnya yang setara, termasuk
Pimpinan Lembaga Pemerintah Non
Kementerian dan Pimpinan Lembaga lain yang
47
dibentuk berdasarkan peraturan perundang-
undangan.
2) Golongan B Duta besar, pegawai negeri sipil golongan IV/c
ke atas, pejabat eselon I, pejabat eselon II,
perwira tinggi TNI/POLRI, Anggota Lembaga
Tinggi Negara, utusan khusus presiden (special
envoy) dan pejabat lainnya yang setara.
3) Golongan C Pegawai negeri sipil golongan III/c sampai
dengan golongan IV/b dan perwira menengah
TNI/POLRI.
4) Golongan D Pegawai Negeri Sipil dan anggota TNI/POLRI
selain yang dimaksud pada angka 2) dan 3)
b. Isteri/suami Pejabat Negara/Pegawai Negeri yang diizinkan oleh
Presiden atau pejabat yang ditunjuk, untuk
melakukan/mengikuti Perjalanan Dinas ke luar negeri
golongannya disamakan dengan golongan suami/istri;
c. Pemberian uang harian paling tinggi 80% (delapan puluh
persen) dari uang harian suami/isteri, bagi isteri/suami Pejabat
Negara/Pegawai Negeri yang diizinkan untuk ikut serta dalam
Perjalanan Dinas Jabatan;
d. Perjalanan Dinas Luar Negeri bagi Pejabat Negara/Pegawai
Negeri/Pegawai Tidak Tetap yang bersifat rombongan dan tidak
terpisahkan, golongannya dapat ditetapkan mengikuti salah
satu golongan yang memungkinkan mereka menginap dalam
satu hotel yang sama;
12. Klasifikasi Fasilitas Transport
Fasilitas transport bagi pelaksana Surat Perjalanan Dinas
(SPD), berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor
113/PMK.05/2012 tentang Perjalanan Dinas Jabatan dalam
negeri bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan Pegawai Tidak
Tetap.
48
Tabel 3.2 Klasifikasi Fasilitas Transport
No. Pejabat Negara
Tingkat Biaya
Moda Transportasi
Perjalanan Dinas
Pesawat Udara
Kapal Laut
Kereta Api/Bus
Lainnya
1.
Ketua/Wakil Ketua DPRD, Wali kota/ Wakil Walikota, Pejabat Lainnya yang
disetarakan
A Bisnis VIP/ Kelas IA
Spesial/ Eksekutif
Sesuai Kenyataan
2.
Pejabat Negara Lainnya, Pejabat Eselon II, dan Pejabat Lainnya yang setara
B Ekonomi Kelas IB Eksekutif Sesuai Kenyataan
3.
Pejabat Eselon III/PNS Golongan IV, Pejabat Eselon IV/PNS Golongan III, PNS Golongan II dan I
C Ekonomi Kelas IIA Eksekutif Sesuai Kenyataan
13. Perjalanan Dinas Jabatan menurut tugas dan fungsinya dilakukan
dalam rangka:
a. Perjalanan dinas bersumber dari kegiatan yaitu perjalanan
dinas untuk melaksanakan tugas dan fungsi yang melekat
dalam kegiatan;
b. Perjalanan dinas bersumber dari pengelolaan rumah tangga
Perangkat Daerah:
1) Pelaksanaan tugas dan fungsi kedinasan yang dilaksanakan
oleh Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Daerah
Kota Bogor untuk mengakomodir acara rutin/agenda rutin
yang biasa dilakukan Perangkat Daerah di lingkungan
Pemerintah Kota Bogor;
2) Perjalanan dinas untuk Wali Kota, Wakil Wali Kota,
Sekretaris Daerah, Staf Ahli, Asisten, Kepala Bagian, Kepala
49
Sub Bagian dan Pelaksana di lingkungan Sekretariat
Daerah Kota Bogor dilaksanakan di Bagian Umum
Sekretariat Daerah Kota Bogor dengan mempertimbangkan
urgensi dan prioritas disamping perjalanan dinas yang
bersumber dari pengelolaan rumah tangga Perangkat
Daerah sebagaimana dimaksud pada angka 1) di atas;
3) Khusus pejabat yang mewakili Wali Kota/Wakil Wali Kota di
luar jam kerja memungkinkan untuk diberikan biaya
perjalanan dinas sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
c. Perjalanan dinas sesuai dengan tugas dan fungsi yang
dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan
Sumber Daya Aparatur melalui Kegiatan Pengembangan
Sumber Daya Manusia pada Sub Bidang Pengembangan
Kompetensi.
Pelaksanaan tugas dan fungsi yang dilaksanakan oleh Badan
Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Aparatur hanya
mengakomodir kegiatan kursus, bimbingan teknis, seminar,
workshop dan penataran yang pelaksanaannya 2 (dua) hari
atau lebih dari Perangkat Daerah, sedangkan untuk kegiatan
sosialisasi, rapat kerja, lokakarya, fasilitasi (undangan) dan
sejenisnya, untuk biaya perjalanan dinas yang pelaksanaannya
1 (satu) hari atau lebih dilaksanakan oleh masing-masing
Perangkat Daerah.
14. Perjalanan Dinas Non ASN
Penyediaan anggaran untuk perjalanan dinas yang
mengikutsertakan Non ASN diperhitungkan dalam perjalanan
dinas, tata cara penganggaran perjalanan dinas dimaksud
mengacu pada ketentuan perjalanan dinas yang telah ditetapkan.
Perjalanan Dinas Non ASN dilakukan secara selektif, frekuensi,
jumlah hari dan jumlah orang dibatasi.
15. Tata Cara Perjalanan Dinas:
a. Perjalanan Dinas Dalam Negeri Dalam Wilayah Kota Bogor tidak
diperkenankan untuk ASN dan hanya untuk NON ASN Kota
Bogor serta dengan ketentuan lebih dari 8 (delapan) jam ;
50
b. Untuk unit kerja dekonsentrasi yang memiliki anggaran
perjalanan dinas dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) dilarang menggunakan SPD Daerah dengan biaya dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bogor;
c. Perjalanan dinas yang kaitannya dengan undangan instansi
pemerintah tidak dibatasi jumlah personilnya dan untuk bukti
SPD ditandatangani oleh Pejabat dari instansi/lembaga yang
menyelenggarakan kegiatan;
d. Pejabat yang berwenang menandatangani surat tugas/ surat
perintah adalah :
1) Wali Kota/Wakil Wali Kota untuk Wali Kota dan Wakil Wali
Kota dan Sekretaris Daerah;
2) Ketua DPRD/Wakil Ketua DPRD untuk Pimpinan DPRD dan
Anggota DPRD;
3) Sekretaris Daerah untuk Pejabat Eselon IIb dan Kepala
Perangkat Daerah serta Kepala Bagian dalam Lingkup
Sekretariat Daerah;
4) Kepala Perangkat Daerah untuk seluruh Pejabat Struktural,
Pejabat Fungsional Tertentu, Umum/ Pelaksana ASN, dan
Non ASN di lingkup Perangkat Daerah masing-masing serta
lintas Perangkat Daerah yang menggunakan anggaran
Perangkat Daerah.
e. Penandatanganan Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD)
1) Pejabat Negara/ASN dan Non ASN yang melaksanakan
perjalanan dinas selain diberikan surat tugas juga diberikan
Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD);
2) Pembuatan Surat Tugas/ Surat Perintah dan SPPD yang
menggunakan anggaran Perangkat Daerah diproses oleh
masing-masing Perangkat Daerah;
3) Pejabat yang berwenang menandatangani SPPD adalah
PA/KPA pada perangkat daerah yang bersangkutan;
4) Penandatangan SPPD berangkat dan kembali harus
ditandatangani oleh orang yang sama.
f. Perjalanan Dinas Luar Negeri
1) Perjalanan dinas luar negeri diberikan setelah terlebih
dahulu mendapat persetujuan dari Wali Kota;
51
2) ASN dan Non ASN yang melaksanakan perjalanan dinas
luar negeri diberikan surat tugas dan SPPD yang
ditandatangani oleh Wali Kota;
3) Dalam hal Wali Kota berhalangan, sakit, cuti, atau
berhalangan, maka persetujuan dan penandatanganan
Surat Tugas dilakukan oleh Wakil Wali Kota atau Sekretaris
Daerah;
4) Tata cara perjalanan dinas luar negeri mengikuti ketentuan
peraturan perundang-undangan.
g. Khusus untuk perjalanan dinas dalam rangka pembuktian
kualifikasi on the spotyang dilaksanakan Unit Layanan
Pengadaan (ULP), visum perjalanan dinas dapat ditandatangani
oleh perusahaan yang dituju.
B. Pengaturan Perjalanan Dinas
1. Pengaturan Perjalanan Dinas Dalam Negeri
a. Perjalanan Dinas Dalam Negeri Dalam Wilayah Kota Bogor.
Perjalanan Dinas Dalam Negeri Dalam Wilayah Kota Bogor tidak
diperkenankan untuk ASN Pemerintah Daerah Kota Bogor dan
hanya diperkenankan untuk Non ASN Pemerintah Daerah
Kota Bogor dengan besaran Rp136.000,00 (seratus tiga puluh
enam ribu rupiah) serta dengan ketentuan lebih dari 8
(delapan) jam.
b. Perjalanan Dalam Negeri Luar Wilayah Kota Bogor
1) Satuan Biaya Uang Harian Perjalanan Dinas Dalam Negeri
Luar Wilayah Kota Bogor dan Uang Representasi.
Satuan uang harian perjalanan dinas dalam negeri luar
wilayah Kota Bogor dan Uang Representasi diatur sesuai
tabel 3.3 sampai dengan 3.5 berikut:
52
Tabel 3.3 Uang Harian Perjalanan Dinas Dalam Negeri
Luar Wilayah Kota Bogor
No Provinsi Satuan
Besaran (Rp,00)
Wali
Kota/Wakil
Wali
Kota/Ketua
DPRD/
Wakil Ketua
DPRD
(Rp,00)
Eselon
II A/
Anggota
DPRD
(Rp,00)
Eselon IIB
Eselon
III/IV/V/
Non
Eselon/Non
ASN (Rp,00)
1 2 3 4 5 6
1 Aceh OH 1.560.000 1.460.000 360.000
2 Sumatera Utara OH 1.600.000 1.500.000 370.000
3 Riau OH 1.600.000 1.500.000 370.000
4 Kepulauan Riau OH 1.600.000 1.500.000 370.000
5 Jambi OH 1.600.000 1.500.000 370.000
6 Sumatera Barat OH 1.650.000 1.550.000 380.000
7 Sumatera
Selatan OH 1.650.000 1.550.000 380.000
8 Lampung OH 1.650.000 1.550.000 380.000
9 Bengkulu OH 1.650.000 1.550.000 380.000
10 Bangka
Belitung OH 1.770.000 1.670.000 410.000
11 Banten OH 1.500.000 1.500.000 370.000
12 Jawa Barat OH 1.500.000 1.500.000 430.000
13 DKI Jakarta OH 1.500.000 1.500.000 530.000
14 Jawa Tengah OH 1.600.000 1.500.000 370.000
15 DI Yogyakarta OH 1.810.000 1.710.000 420.000
16 Jawa Timur OH 1.770.000 1.670.000 410.000
17 Bali OH 2.050.000 1.950.000 480.000
18 Nusa Tenggara
Barat OH 1.890.000 1.790.000 440.000
19 Nusa Tenggara
Timur
OH 1.850.000 1.750.000 430.000
20 Kalimantan
Barat OH 1.650.000 1.550.000 380.000
21 Kalimantan
Tengah
OH
1.560.000
1.460.000 360.000
22
Kalimantan
Selatan OH 1.650.000 1.550.000 380.000
23 Kalimantan
Timur OH 1.850.000 1.750.000 430.000
24 Kalimantan
Utara OH 1.850.000 1.750.000 430.000
25 Sulawesi Utara OH 1.600.000 1.500.000 370.000
26 Gorontalo OH 1.600.000 1.500.000 370.000
53
No Provinsi Satuan
Besaran (Rp,00)
Wali
Kota/Wakil
Wali
Kota/Ketua
DPRD/
Wakil Ketua
DPRD
(Rp,00)
Eselon
II A/
Anggota
DPRD
(Rp,00)
Eselon IIB
Eselon
III/IV/V/
Non
Eselon/Non
ASN (Rp,00)
1 2 3 4 5 6
27 Sulawesi Barat OH 1.770.000 1.670.000 410.000
28 Sulawesi
Selatan OH 1.850.000 1.750.000 430.000
29 Sulawesi
Tengah OH 1.600.000 1.500.000 370.000
30 Sulawesi
Tenggara OH 1.650.000 1.550.000 380.000
31 Maluku OH 1.650.000 1.550.000 380.000
32 Maluku Utara OH 1.850.000 1.750.000 430.000
33 Papua OH 2.460.000 2.360.000 580.000
34 Papua Barat OH 2.050.000 1.950.000 480.000
Tabel 3.4
Besaran Uang Representasi untuk Wali Kota, Wakil Wali Kota
dan Sekretaris Daerah
No Uraian Satuan
Besaran Uang
Representasi
(Rp,00)
1 2 3 4
1 Wali Kota/ Wakil Wali Kota OH 1.000.000
2 Pejabat Eselon IIa OH 800.000
3 Pejabat Eselon IIb OH 400.000
Tabel 3.5
Besaran Uang Representasi untuk Ketua DPRD, Wakil Ketua
DPRD, dan Anggota DPRD
No Uraian Satuan
Besaran Uang
Representasi
(Rp,00)
1 2 3 4
1 Ketua DPRD OH 1.000.000
2 Wakil Ketua DPRD OH 900.000
2 Anggota DPRD OH 800.000
54
2) Satuan Biaya Transportasi dari Kota Bogor ke
Kota/Kabupaten di Provinsi Jawa Barat/Provinsi DKI
Jakarta/dan Provinsi Banten Pergi Pulang (PP).
Biaya transportasi dari Kota Bogor ke kota/kabupaten di
Provinsi Jawa Barat/Provinsi DKI Jakarta/Provinsi Banten
dibayarkan secara riil.
Besaran Biaya transportasi dari Kota Bogor ke
kota/kabupaten di Provinsi Jawa Barat/Provinsi DKI
Jakarta/Provinsi Banten sesuai tabel 3.6. berikut :
Tabel 3.6
Biaya Transportasi dari Kota Bogor ke Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Banten
No. Provinsi Satuan Besaran (Rp,00)
1 2 3 4
1. DKI Jakarta OH 300.000
2. Banten OH 400.000
Besaran Biaya transportasi dari Kota Bogor ke
kota/kabupaten di Provinsi Jawa Barat/Provinsi DKI
Jakarta/Provinsi Banten sesuai tabel 3.7 berikut:
Tabel 3.7
Biaya Transportasi dari Kota Bogor ke Kota/Kabupaten di Provinsi Jawa Barat /Provinsi DKI Jakarta/Provinsi Banten
No. Kabupaten/Kota Satuan Besaran (Rp,00)
1 2 3 4
1 Kabupaten Bogor OH 195.000
2 Kota Depok OH
3 Kota Sukabumi OH 260.000
4 Kabupaten Cianjur OH
5 Kota Bekasi OH
390.000 6 Kabupaten Sukabumi OH
7 Kabupaten Bekasi OH
8 Kabupaten Karawang OH
9
Kabupaten
Purwakarta
OH
650.000 10
Kabupaten Bandung
Barat
OH
11 Kota Cimahi OH
12 Kabupaten Bandung OH
13 Kota Bandung OH
55
No. Kabupaten/Kota Satuan Besaran (Rp,00)
1 2 3 4
14 Kabupaten Subang OH
760.000
15 Kabupaten Sumedang OH
16 Kabupaten Garut OH
17
Kabupaten
Majalengka
OH
18
Kabupaten
Tasikmalaya
OH
1.040.000 19 Kota Tasikmalaya OH
20 Kabupaten Ciamis OH
21 Kota Banjar OH
22 Kabupaten Indramayu OH
1.430.000 23 Kabupaten Cirebon OH
24 Kabupaten Kuningan OH
25 Kota Cirebon OH
26
Kabupaten
Pangandaran
OH 1.820.000
3) Satuan Biaya Tiket Pesawat Perjalanan Dinas Dalam Negeri
Pergi Pulang (PP) ke luar Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta,
dan Banten.
Satuan biaya tiket pesawat perjalanan dinas dalam negeri
adalah satuan biaya pembelian tiket pesawat udara PP dari
bandara keberangkatan suatu kota ke bandara kota tujuan
dalam perencanaan anggaran atau berfungsi sebagai
estimasi. Satuan biaya tiket termasuk biaya asuransi, tidak
termasuk airport tax dan biaya retribusi lainnya. Dalam
pelaksanaan anggaran, satuan biaya tiket perjalanan dinas
dalam negeri menggunakan metode at cost (sesuai
pengeluaran).
Satuan Biaya Tiket Pesawat Perjalanan Dinas Dalam Negeri
PP ke Luar Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten
sesuai tabel 3.8 berikut:
Tabel 3.8
Biaya Tiket Pesawat Perjalanan Dinas Dalam Negeri Pergi Pulang (PP)
No. Kota
Satuan Biaya Tiket
(Rp,00)
Asal Tujuan Bisnis Ekonomi
1 2 3 4
1 Jakarta Ambon 13.285.000 7.081.000
2 Jakarta Balikpapan 7.412.000 3.797.000
56
No. Kota
Satuan Biaya Tiket
(Rp,00)
Asal Tujuan Bisnis Ekonomi
1 2 3 4
3 Jakarta Banda Aceh 7.519.000 4.492.000
4 Jakarta Bandar
Lampung 2.407.000 1.583.000
5 Jakarta Banjarmasin 5.252.000 2.995.000
6 Jakarta Batam 4.867.000 2.888.000
7 Jakarta Bengkulu 4.364.000 2.621.000
8 Jakarta Biak 14.065.000 7.519.000
9 Jakarta Denpasar 5.305.000 3.262.000
10 Jakarta Gorontalo 7.231.000 4.824.000
11 Jakarta Jambi 4.065.000 2.460.000
12 Jakarta Jayapura 14.568.000 8.193.000
13 Jakarta Yogyakarta 4.107.000 2.268.000
14 Jakarta Kendari 7.658.000 4.182.000
15 Jakarta Kupang 9.413.000 5.081.000
16 Jakarta Makassar 7.444.000 3.829.000
17 Jakarta Malang 4.599.000 2.695.000
18 Jakarta Mamuju 7.295.000 4.867.000
19 Jakarta Manado 10.824.000 5.102.000
20 Jakarta Manokwari 16.226.000 10.824.000
21 Jakarta Mataram 5.316.000 3.230.000
22 Jakarta Medan 7.252.000 3.808.000
23 Jakarta Padang 5.530.000 2.952.000
24 Jakarta Palangkaraya 4.984.000 2.984.000
25 Jakarta Palembang 3.861.000 2.268.000
26 Jakarta Palu 9.348.000 5.113.000
27 Jakarta Pangkal Pinang 3.412.000 2.139.000
28 Jakarta Pekanbaru 5.583.000 3.016.000
29 Jakarta Pontianak 4.353.000 2.781.000
30 Jakarta Semarang 3.861.000 2.182.000
31 Jakarta Solo 3.861.000 2.342.000
532 Jakarta Surabaya 5.466.000 2.674.000
33 Jakarta Ternate 10.001.000 6.664.000
34 Jakarta Timika 13.830.000 7.487.000
35 Bandung Batam 6.289.000 3.583.000
36 Bandung Denpasar 5.626.000 3.252.000
37 Bandung Jakarta 2.064.000 1.476.000
38 Bandung Jambi 5.006.000 2.941.000
39 Bandung Yogyakarta 3.369.000 2.129.000
40 Bandung Padang 6.129.000 3.508.000
41 Bandung Palembang 4.385.000 2.631.000
42 Bandung Pangkal Pinang 4.599.000 2.738.000
43 Bandung Pekanbaru 6.525.000 3.701.000
44 Bandung Semarang 3.027.000 1.957.000
45 Bandung Solo 3.647.000 2.268.000
46 Bandung Surabaya 4.824.000 2.856.000
57
No. Kota
Satuan Biaya Tiket
(Rp,00)
Asal Tujuan Bisnis Ekonomi
1 2 3 4
47 Bandung Tanjung Pandan 4.439.000 2.663.000
4) Satuan Biaya Penginapan Perjalanan Dinas Dalam Negeri
Satuan biaya penginapan perjalanan dinas dalam negeri
merupakan satuan biaya yang digunakan untuk
perencanaan kebutuhan biaya menginap dalam rangka
pelaksanaan perjalanan dinas dalam negeri.
Dalam pelaksanaannya, mekanisme pertanggungjawaban
disesuaikan dengan bukti pengeluaran yang sah.
Biaya Penginapan Perjalanan Dinas Dalam Negeri sesuai
tabel 3.9 berikut:
Tabel 3.9
Biaya Penginapan Perjalanan Dinas Dalam Negeri
No.
Provinsi
Satuan
Tarif Hotel (Rp,00)
Wali Kota/
Wakil
Wali Kota/
Ketua
DPRD/
Wakil
Ketua
DPRD
Pejabat
Eselon
II/
Anggota
DPRD
Pejabat
Eselon
III/Gol. IV
Pejabat
Eselon
IV/Gol. III
Gol. I/II/
Non ASN
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Aceh OH 4.420.000 3.526.000 1.294.000 556.000 556.000
2. Sumatera Utara OH 4.960.000 1.518.000 1.100.000 530.000 530.000
3. Riau OH 3.820.000 3.119.000 1.650.000 852.000 852.000
4. Kepulauan Riau OH 4.275.000 1.854.000 1.037.000 792.000 792.000
5. Jambi OH 4.000.000 3.337.000 1.212.000 580.000 580.000
6. Sumatera Barat OH 5.236.000 3.332.000 1.353.000 650.000 650.000
7. Samatera Selatan OH 5.850.000 3.083.000 1.571.000 861.000 861.000
8. Lampung OH 4.491.000 2.067.000 1.140.000 580.000 580.000
9. Bengkulu OH 2.071.000 1.628.000 1.546.000 630.000 630.000
10. Bangka Belitung OH 3.827.000 2.838.000 1.957.000 622.000 622.000
11. Banten OH 5.725.000 2.373.000 1.000.000 718.000 718.000
12. Jawa Barat OH 5.381.000 2.755.000 1.006.000 570.000 570.000
13. DKI.Jakarta OH 8.720.000 1.490.000 992.000 730.000 730.000
14. Jawa Tengah OH 4.242.000 1.480.000 954.000 606.000 606.000
15. DI Yogyakarta OH 5.017.000 2.695.000 1.384.000 845.000 845.000
16. Jawa Timur OH 4.400.000 1.605.000 1.076.000 664.000 664.000
17. Bali OH 4.890.000 1.946.000 990.000 910.000 910.000
18. Nusa Tenggara
Barat
OH 3.500.000 2.648.000 1.418.000 580.000 580.000
19. Nusa Tenggara
Timur
OH 3.000.000 1.493.000 1.355.000 550.000 550.000
58
No.
Provinsi
Satuan
Tarif Hotel (Rp,00)
Wali Kota/
Wakil
Wali Kota/
Ketua
DPRD/
Wakil
Ketua
DPRD
Pejabat
Eselon
II/
Anggota
DPRD
Pejabat
Eselon
III/Gol. IV
Pejabat
Eselon
IV/Gol. III
Gol. I/II/
Non ASN
1 2 3 4 5 6 7 8
20. Kalimantan Barat OH 2.654.000 1.538.000 1.125.000 538.000 538.000
21. Kalimantan
Tengah
OH 4.901.000 3.391.000 1.160.000 659.000 659.000
22. Kalimantan
Selatan
OH 4.797.000 3.316.000 1.500.000 540.000 540.000
23. Kalimantan Timur OH 4.000.000 2.188.000 1.507.000 804.000 804.000
24. Kalimantan Utara OH 4.000.000 2.188.000 1.507.000 804.000 804.000
25. Sulawesi Utara OH 4.919.000 2.290.000 924.000 782.000 782.000
26. Gorontalo OH 4.168.000 2.549.000 1.431.000 764.000 764.000
27. Sulawesi Barat OH 4.076.000 2.581.000 1.075.000 704.000 704.000
28. Sulawesi Selatan OH 4.820.000 1.550.000 1.020.000 732.000 732.000
29. Sulawesi Tengah OH 2.309.000 2.027.000 1.567.000 951.000 951.000
30. Sulawesi
Tenggara
OH 2.475.000 2.059.000 1.297.000 786.000 786.000
31. Maluku OH 3.467.000 3.240.000 1.048.000 667.000 667.000
32. Maluku Utara OH 3.440.000 3.175.000 1.073.000 600.000 600.000
33. Papua OH 3.859.000 3.318.000 2.521.000 829.000 829.000
34. Papua Barat OH 3.872.000 3.212.000 2.056.000 718.000 718.000
Penginapan ke luar Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, dan
Banten diatur sebagai berikut:
a) Pejabat Eselon III ke atas:
1 (satu) kamar untuk 1 (satu) orang;
b) Pejabat Eselon IV ke bawah:
1 (satu) kamar untuk 2 (dua) orang.
5) Satuan Biaya Taksi Perjalanan Dinas Dalam Negeri
Satuan biaya taksi perjalanan dinas dalam negeri
merupakan satuan biaya yang digunakan untuk
perencanaan kebutuhan biaya satu kali perjalanan taksi
dari kantor tempat kedudukan menuju
bandara/pelabuhan/ terminal/stasiun keberangkatan atau
dari bandara/ pelabuhan/ terminal/stasiun kedatangan
menuju tempat tujuan di kota
bandara/pelabuhan/terminal/stasiun kedatangan dan
sebaliknya.
59
Contoh penghitungan alokasi biaya taksi:
Seorang pejabat/pegawai negeri melakukan perjalanan
dinas jabatandari Jakarta ke Medan, maka alokasi biaya
taksinya sebagai berikut:
a) Berangkat
(1) Satuan biaya taksi dari tempat kedudukan di
Jakarta ke Bandara Soekarno-Hatta; dan
(2) Satuan biaya taksi dari Bandara Kualanamu
(Sumatera Utara) ke tempat tujuan
(hotel/penginapan/kantor) di Medan.
b) Kembali
(1) Satuan biaya taksi dari hotel/penginapan (Medan)
ke Bandara Kualanamu (Sumatera Utara); dan
(3) satuan biaya taksi dari Bandara Soekarno-Hatta ke
tempat kedudukan (Jakarta).
Satuan Biaya Taksi Perjalanan Dinas Dalam Negeri
sesuai tabel 3.10 berikut:
Tabel 3.10
Biaya Taksi Perjalanan Dinas Dalam Negeri
No. Provinsi Satuan Besaran (Rp,00)
1 2 3 4
1 Aceh Orang/Kali 123.000
2 Sumatera Utara Orang/Kali 232.000
3 Riau Orang/Kali 94.000
4 Kepulauan Riau Orang/Kali 137.000
5 Jambi Orang/Kali 147.000
6 Sumatera Barat Orang/Kali 190.000
7 Sumatera Selatan Orang/Kali 128.000
8 Lampung Orang/Kali 167.000
9 Bengkulu Orang/Kali 109.000
10 Bangka Belitung Orang/Kali 90.000
11 Banten Orang/Kali 446.000
12 Jawa Barat Orang/Kali 166.000
13 DKI Jakarta Orang/Kali 256.000
14 Jawa Tengah Orang/Kali 90.000
15 DI.Yogyakarta Orang/Kali 118.000
16 Jawa Timur Orang/Kali 194.000
17 Bali Orang/Kali 159.000
18 Nusa Tenggara Barat Orang/Kali 231.000
19 Nusa Tenggara Timur Orang/Kali 108.000
20 Kalimantan Barat Orang/Kali 135.000
60
No. Provinsi Satuan Besaran (Rp,00)
1 2 3 4
21 Kalimantan Tengah Orang/Kali 111.000
22 Kalimantan Selatan Orang/Kali 150.000
23 Kalimantan Timur Orang/Kali 450.000
24 Kalimantan Utara Orang/Kali 218.000
25 Sulawesi Utara Orang/Kali 138.000
26 Gorontalo Orang/Kali 240.000
27 Sulawesi Barat Orang/Kali 313.000
28 Sulawesi Selatan Orang/Kali 145.000
29 Sulawesi Tengah Orang/Kali 165.000
30 Sulawesi Tenggara Orang/Kali 171.000
31 Maluku Orang/Kali 240.000
32 Maluku Utara Orang/Kali 215.000
33 Papua Orang/Kali 431.000
34 Papua Barat Orang/Kali 182.000
6) Satuan Biaya Sewa Kendaraan Pelaksanaan Kegiatan
Insidentil
Satuan biaya sewa kendaraan pelaksanaan kegiatan
insidentil merupakan satuan biaya yang digunakan untuk
perencanaan kebutuhan biaya sewa kendaraan roda 4
(empat), roda 6 (enam)/bus sedang dan roda 6 (enam)/bus
besar untuk kegiatan yang sifatnya insidentil (tidak terus
menerus).
Satuan biaya ini diperuntukkan bagi:
a) Pejabat Negara yang melakukan perjalanan dinas dalam
negeri di tempat tujuan; atau
b) Pelaksanaan kegiatan yang membutuhkan mobilitas
tinggi, berskala besar dan tidak tersedia kendaraan
dinas serta dilakukan secara selektif dan efisien.
Satuan biaya sewa kendaraan sudah termasuk bahan bakar
dan pengemudi.
Satuan Biaya Sewa Kendaraan Pelaksanaan Kegiatan
Insidentil sesuai tabel 3.11 berikut:
61
Tabel 3.11 Biaya Sewa Kendaraan Pelaksanaan Kegiatan Insidentil
No. Provinsi
Besaran (Rp,00)
Roda 4
(Rp,00)
Roda 6 /
Bus Sedang
(Rp,00)
Roda 6 /
Bus Besar
(Rp,00)
1 2 3 4 5
1 Aceh 930,000 3,282,000 4,638,000
2 Sumatera Utara 975,000 2,139,000 3,203,000
3 Riau 978,000 2,606,000 3,908,000
4 Kepulauan Riau 901,000 2,373,000 3,910,000
5 Jambi 804,000 3,810,000 4,061,000
6 Sumatera Barat 783,000 2,124,000 3,409,000
.,m7 Sumatera Selatan 1,212,000 2,200,000 4,097,000
8 Lampung 846,000 3,594,000 5,052,000
9 Bengkulu 777,000 3,810,000 5,159,000
10 Bangka Belitung 1,258,000 2,781,000 4,273,000
11 Banten 777,000 2,512,000 3,666,000
12 Jawa Barat 932,000 2,563,000 3,403,000
13 DKI Jakarta 911,000 2,221,000 3,439,000
14 Jawa Tengah 1,016,000 2,206,000 4,237,000
15 DI Yogyakarta 905,000 2,207,000 3,565,000
16 Jawa Timur 966,000 2,446,000 3,222,000
17 Bali 925,000 2,658,000 3,536,000
18 Nusa Tenggara
Barat 882,000 2,532,000 3,369,000
19 Nusa Tenggara
Timur 857,000 2,548,000 3,468,000
20 Kalimantan Barat 868,000 2,611,000 3,644,000
21 Kalimantan Tengah 1,177,000 3,716,000 5,573,000
22 Kalimantan Selatan 778,000 2,630,000 3,452,000
23 Kalimantan Timur 1,100,000 2,750,000 3,863,000
24 Kalimantan Utara 1,100,000 2,713,000 3,863,000
25 Sulawesi Utara 956,000 2,205,000 3,722,000
26 Gorontalo 792,000 2,086,000 3,230,000
27 Sulawesi Barat 772,000 2,464,000 3,282,000
28 Sulawesi Selatan 796,000 2,708,000 3,434,000
29 Sulawesi Tengah 824,000 2,422,000 3,369,000
30 Sulawesi Tenggara 839,000 2,609,000 3,433,000
31 Maluku 947,000 2,872,000 4,021,000
32 Maluku Utara 965,000 3,013,000 4,170,000
33 Papua 1,107,000 4,082,000 5,248,000
34 Papua Barat 1,059,000 3,499,000 4,547,000
62
7) Biaya Airport Tax dan Fiskal
Untuk perjalanan dinas dalam negeri dengan menggunakan
pesawat diberikan pula tambahan biaya pembayaran biaya
airport tax dan pajak-pajak lainnya dibayarkan secara riil.
2. Pengaturan Perjalanan Dinas ke Luar Negeri
a. Satuan Biaya Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Negeri dan
Biaya Representasi
Satuan biaya uang perjalanan dinas luar negeri merupakan
penggantian biaya keperluan sehari-hari Wali Kota/Wakil Wali
Kota/ Ketua DPRD/ Wakil Ketua DPRD/ Anggota DPRD/
PNS/Pihak lain dalam menjalankan perintah perjalan dinas di
luar negeri yang dapat digunakan untuk uang makan,
transport lokal, uang saku.
Sedangkan biaya penginapan dan visa dibayar sesuai dengan
pengeluaran riil negara setempat (Instruksi Presiden No.11
Tahun 2005 tentang Perjalanan Dinas Luar Negeri).
Besaran uang harian untuk negara yang tidak tercantum dalam
Keputusan Wali Kota ini, merujuk pada besaran uang harian
pada negara dimana Perwakilan Republik Indonesia
bersangkutan berkedudukan.
Satuan Biaya Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Negeri sesuai
tabel 3.12 berikut:
Tabel 3.12 Biaya Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Negeri
No. Benua Golongan (Dalam US$)
A B C D
1 2 3 4 5 6
AMERIKA UTARA
1. Amerika Serikat 659 563 505 447
2. Kanada 552 467 416 365
AMERIKA SELATAN
1. Argentina 534 402 351 349
2. Venezuela 557 388 344 343
3. Brazil 436 396 378 351
4. Chile 434 370 332 294
5. Columbia 466 413 405 365
63
No. Benua Golongan (Dalam US$)
A B C D
6. Peru 459 352 320 280
7. Suriname 398 364 268 268
8. Ekuador 416 355 319 283
AMERIKA TENGAH
1. Mexico 553 468 417 366
2. Kuba 453 385 345 305
3. Panama 418 357 320 283
EROPA BARAT
1. Austria 504 453 347 317
2. Belgia 538 456 406 357
3. Perancis 548 464 413 381
4. Jerman 485 415 368 324
5. Belanda 485 416 272 271
6. Swiss 636 570 403 401
EROPA UTARA
1. Denmark 569 491 428 375
2. Finlandia 521 442 394 346
3. Norwegia 621 559 389 386
4. Swedia 615 519 461 403
5. Kerajaan Inggris 792 774 583 582
EROPA SELATAN
1. Bosnia Herzegowina 456 420 334 333
2. Kroasia 555 506 406 405
3. Spanyol 457 413 335 296
4. Yunani 427 379 327 289
5. Italia 702 637 446 427
6. Portugal 425 382 308 273
7. Serbia 417 375 326 288
EROPA TIMUR
1. Bulgaria 406 367 320 284
2. Czech 618 526 447 367
3. Hongaria 485 438 390 345
4. Polandia 478 415 363 320
5. Rumania 416 381 313 277
6. Rusia 556 512 407 406
7. Slovakia 437 394 341 303
8. Ukrania 485 436 375 331
AFRIKA BARAT
1. Nigeria 427 422 402 340
2. Sinegal 420 359 322 285
AFRIKA TIMUR
1. Ethiopia 373 320 288 256
64
No. Benua Golongan (Dalam US$)
A B C D
2. Kenya 408 358 274 293
3. Madagaskar 356 306 276 246
4. Tanzania 388 332 299 266
5. Zimbabwe 371 319 287 255
6. Mozambique 399 329 265 264
AFRIKA SELATAN
1. Namibia 405 334 268 251
2. Afrika Selatan 427 374 317 294
AFRIKA UTARA
1. Aljazair 383 328 295 286
2. Mesir 471 400 358 316
3. Maroko 377 323 291 259
4. Tunisia 293 247 225 203
5. Sudan 383 328 295 262
6. Libya 308 254 189 165
ASIA BARAT
1. Azerbaijan 498 459 365 364
2. Bahrain 475 424 284 217
3. Irak 461 392 351 310
4. Yordania 504 428 382 336
5. Kuwait 581 491 437 383
6. Libanon 457 389 348 307
7. Qatar 506 448 349 290
8. Arab Suriah 358 301 272 243
9. Turki 456 364 311 276
10. Pst Arab Emirat 594 502 446 391
11. Yaman 353 249 226 204
12. Saudia Arabia 468 398 356 314
13. Kesultanan Oman 516 437 390 343
ASIA TIMUR
1. Rep Rakyat China 411 351 315 279
2. Hongkong 601 507 451 395
3. Jepang 519 428 382 336
4. Korea Selatan 515 467 425 421
5. Korea Utara 494 321 300 278
ASIA SELATAN
1. Afganistan 385 262 238 214
2. Bangladesh 339 313 243 238
3. India 422 329 327 325
4. Pakistan 343 277 251 225
5. Srilangka 388 332 299 266
6. Iran 421 332 299 266
7. Uzbekistan 385 262 238 214
8. Kazahstan 339 313 243 238
ASIA TENGAH
1. Usbekistan 392 352 287 254
2. Kazahtan 456 420 334 333
65
No. Benua Golongan (Dalam US$)
A B C D
ASIA TENGGARA
1. Filipina 412 367 266 226
2. Singapura 615 519 461 403
3. Malaysia 394 304 274 244
4. Thailand 392 330 297 264
5. Myanmar 368 250 210 196
6. Laos 380 277 251 225
7. Vietnam 383 292 244 219
8. Brunai Darussalam 374 278 252 226
9. Kamboja 296 223 201 196
10. Timor Leste 392 354 236 212
ASIA PASIFIK
1. Australia 636 585 424 393
2. Selandia Baru 545 461 411 361
3. Kaledonia Baru 425 387 299 266
4. Papua Nugini 520 476 429 376
5. Fiji 427 365 327 289
Tabel 3.13
Besaran Uang Representasi untuk Wali Kota, Wakil Walikota
dan Sekretaris Daerah
No Uraian Satuan Besaran Uang
Representasi
1 2 3 4
1 Wali Kota/ Waki Wali Kota OH 1.000.000
2 Pejabat Eselon IIa OH 800.000
3 Pejabat Eselon IIb OH 400.000
Tabel 3.14 Uang Representasi untuk Ketua DPRD, Wakil Ketua DPRD
dan Anggota DPRD
No Uraian Satuan Besaran Uang
Representasi
1 2 3 4
1 Ketua DPRD OH 1.000.000
2 Wakil Ketua DPRD OH 900.000
3 Anggota DPRD OH 800.000
b. Satuan Biaya Pesawat Perjalanan Dinas Luar Negeri PP
Satuan biaya tiket pesawat perjalanan dinas luar negeri PP
merupakan satuan biaya yang digunakan untuk perencanaan
kebutuhan biaya pembelian tiket pesawat udara dari bandara di
Jakarta ke berbagai bandara kota tujuan di luar negeri PP atau
66
berfungsi sebagai estimasi. Satuan biaya tiket termasuk biaya
asuransi, tidak termasuk airport tax dan biaya retribusi lainnya.
Perjalanan dinas luar negeri dengan lama perjalanan melebihi 8
(delapan) jam penerbangan (tidak termasuk waktu transit), bagi
pejabat Eselon III ke atas/fungsional yang setara dapat
menggunakan kelas bisnis.
Dalam pelaksanaan anggaran, satuan biaya tiket perjalanan
dinas luar negeri menggunakan metode at cost (sesuai
pengeluaran)
Satuan Biaya Tiket Pesawat Perjalanan Dinas Luar Negeri PP
sesuai tabel 3.15
Tabel 3.15 Biaya Tiket Pesawat Perjalanan Dinas Luar Negeri PP
No Kota
Besaran biaya (dalam US$)
Wali Kota/ Wakil Wali
Kota/ Ketua DPRD/
Wakil Ketua DPRD
Eselon II/ Anggota
Dewan dan Golongan IVc
ke atas
Golongan IV b ke bawah
1 2 3 4 5
AMERIKA UTARA
1. Chicago 12.733 6.891 3.662
2. Houston 12.635 6.487 3.591
3. Los Angeles 11.411 5.925 3.242
4. New York 15.101 6.179 3.839
5. Ottawa 12.266 6.924 4.083
6. San Fransisco 13.438 7.138 2.987
7. Toronto 11.750 8.564 3.201
8. Vancouver 10.902 7.458 3.277
9. Washington 15.150 8.652 3.930
AMERIKA SELATAN
1. Bogota 18.399 9.426 7.713
2. Brazilia 16.393 11.518 5.970
3. Buenos Aires 23.000 15.300 10.400
4. Caracas 23.128 13.837 6.825
5. Paramaribo 15.018 9.494 7.353
6. Santiago de Chile 21.874 15.539 8.900
7. Quito 17.325 16.269 12.127
8. Lima 8.263 8.263 5.038
AMERIKA TENGAH
1. Mexico City 11.822 7.831 3.966
2. Havana 14.702 11.223 7.335
3. Panama City 15.532 9.306 6.195
EROPA BARAT
1. Vienna 10.520 4.177 3.357
67
No Kota
Besaran biaya (dalam US$)
Wali Kota/ Wakil Wali
Kota/ Ketua DPRD/
Wakil Ketua DPRD
Eselon II/ Anggota
Dewan dan Golongan IVc
ke atas
Golongan IV b ke bawah
1 2 3 4 5
2. Brussels 10.713 5.994 3.870
3. Marseilles 10.850 5.074 3.541
4. Paris 10.724 6.085 3.331
5. Berlin 10.277 6.126 3.959
6. Bern 11.478 6.778 4.355
7. Bonn 10.945 5.023 3.753
8. Harmburg 9.938 7.639 4.108
9. Geneva 8.166 5.370 4.333
10. Amsterdam 8.216 5.898 3.331
11. Den Haag 8.216 5.898 3.331
12. Frankfurt 7.660 4.037 1.065
EROPA UTARA
1. Copenhagen 9.696 4.920 3.730
2. Helsinski 10.023 5.931 3.681
3. Stockholm 9.917 5.506 3.433
4. London 11.410 7.293 4.153
5. Oslo 9.856 4.773 4.049
EROPA SELATAN
1. Sarajevo 11.778 7.129 6.033
2. Zagreb 16.974 10.177 5.182
3. Athens 14.911 9.256 8.041
4. Lisbon 9.309 4.746 3.383
5. Madrid 10.393 4.767 3.631
6. Rome 10.000 6.000 4.500
7. Beograd 10.318 6.404 5.564
8. Vatican 10.000 6.000 4.500
EROPA TIMUR
1. Bratislava 7.125 4.423 3.842
2. Bucarest 8.839 4.982 4.113
3. Kiev 10.860 6.029 5.193
4. Moscow 9.537 7.206 5.143
5. Praque 19.318 11.848 6.748
6. Sofia 7.473 6.346 3.612
7. Warsaw 10.777 5.052 3.447
8. Budapest 8.839 5.979 2.187
AFRIKA BARAT
1. Dakkar 12.900 9.848 8.555
2. Abuja 10.281 7.848 6.818
AFRIKA TIMUR
1. Addis Ababa 7.700 5.808 5.552
68
No Kota
Besaran biaya (dalam US$)
Wali Kota/ Wakil Wali
Kota/ Ketua DPRD/
Wakil Ketua DPRD
Eselon II/ Anggota
Dewan dan Golongan IVc
ke atas
Golongan IV b ke bawah
1 2 3 4 5
2. Nairobi 8.732 7.966 6.081
3. Antananarive 11.779 9.000 8.282
4. Dar es Salaam 8.947 6.599 5.733
5. Harare 11.118 10.600 5.747
AFRIKA SELATAN
1. Windhoek 18.241 11.774 7.510
2. Cape Town 17.182 9.703 8.429
3. Johannesburg 12.943 9.802 7.216
4. Maputo 11.225 8.524 6.275
5. Pretotio 12.943 9.802 7.216
AFRIKA UTARA
1. Algiers 9.536 6.593 5.710
2. Cairo 8.683 7.122 4.483
3. Khartoum 5.904 4.507 3.915
4. Rabbat 8.910 7.721 5.665
5. Tripoli 6.551 5.706 4.975
6. Tunisia 9.419 5.018 3.619
ASIA BARAT
1. Manama 6.573 6154 4.827
2. Baghdad 5.433 4.148 3.545
3. Amman 7.561 6.431 3.545
4. Kuwait 6.771 4.273 3.110
5. Beirut 7.703 4.490 3.730
6. Doha 5.216 3.639 2.745
7. Damascus 8.684 5.390 3.325
8. Ankara 9.449 6.643 3.581
9. Abu Dhabi 5.283 4.976 2.727
10. Sanaa 8.205 5.878 3.679
11. Jeddah 6.446 3.785 3.321
12. Muscat 6.469 5.156 3.727
13. Riyadh 5.359 3.510 3.000
14. Istambul 11.061 4.435 2.467
15. Dubai 4.207 4.207 1.920
ASIA TENGAH
1. Tashkent 13.617 8.453 7.343
2. Astana 13.661 12.089 8.962
3. Baku 13.234 8.556 2281
ASIA TIMUR
1. Beijing 2.595 2.140 1.623
2. Hongkong 3.028 2.633 1.257
3. Osaka 3.204 2.686 1.864
4. Tokyo 3.734 2.675 1.835
69
No Kota
Besaran biaya (dalam US$)
Wali Kota/ Wakil Wali
Kota/ Ketua DPRD/
Wakil Ketua DPRD
Eselon II/ Anggota
Dewan dan Golongan IVc
ke atas
Golongan IV b ke bawah
1 2 3 4 5
5. Pyongyang 4.040 2.220 1.660
6. Seoul 3.233 2.966 1.737
7. Shanghai 3.122 2.749 1.304
8. Guangzhou 3.122 2.749 1.304
ASIA SELATAN
1. Kaboul 6.307 3.905 3.208
2. Teheran 5.800 4.600 3.200
3. Colombo 3.119 2.562 1.628
4. Dhaka 3.063 2.417 1.092
5. Islamabad 5.482 3.333 2.501
6. Karachi 4.226 3.633 2.321
7. New Delhi 3.500 2.500 1.500
8. Mumbai 3.063 2.417 1.092
ASIA TENGGARA
1. Bandar Seri Bagawan
1.628 1.147 919
2. Bangkok 2.344 1.155 823
3. Davao City 2.757 2.558 1.641
4. Dilli 747 491 350
5. Hanoy 1.833 1.833 1.656
6. Ho Chi Minh 1.677 1.503 1.235
7. Johor Bahru 1.195 911 525
8. Kota Kinabalu 1.894 1.427 694
9. Kuala Lumpur 1.158 659 585
10. kuching 2.659 1.900 364
11. Manila 2.453 1.614 1.150
12. Penang 918 766 545
13. Pnom Penh 2.202 1.981 1.627
14. Singapore 991 673 403
15. Vientiane 2.274 2.025 1.420
16. Yangon 1.468 1.212 1.053
17. Tawau 1.894 1.427 694
18. Songkhla 2.344 1.155 823
ASIA PASIFIK
1. Canberra 6.304 6.304 2.500
2. Darwin 6.689 4.900 3.964
3. Melbourne 4.886 3.814 2.858
4. Noumea 6,940 5,917 1,916
5. Perth 5.771 1.801 1.525
6. Port Moresby 17.090 13.835 8.252
7. Suva 12.668 4.461 2.669
8. Sydney 4.629 4.237 2.557
9. Vanimo 3.318 2.740 2.380
10. Wellington 11.750 9.830 4.120
70
c. Biaya Penginapan dan Visa di Luar Negeri
Biaya penginapan dan visa dibayar sesuai dengan pengeluaran
riil negara setempat (Instruksi Presiden No.11 Tahun 2005
tentang Perjalanan Dinas Luar Negeri)
d. Biaya Taksi di Luar Negeri
Biaya taksi di luar negeri dibayarkan secara riil.
e. Biaya Airport Tax dan Fiskal
Untuk perjalanan dinas luar negeri dengan menggunakan
pesawat diberikan pula tambahan biaya pembayaran biaya
airport tax dan pajak-pajak lainnya dibayarkan secara riil.
71
BAB IV
BIAYA PEMELIHARAAN DAN OPERASIONAL KENDARAAN DINAS
A. Biaya Pemeliharaan dan Operasional Kendaraan Dinas
1. Biaya pemeliharaan dan operasional kendaraan dinas merupakan
biaya yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya
kendaraan dinas agar tetap dalam kondisi normal dan siap pakai
sesuai dengan peruntukkannya;
2. Biaya perawatan kendaraan dinas operasional diperuntukkan
biaya tune up, ganti oli mesin, dan ganti oli gardan dalam satu
tahun kecuali untuk perbaikan-perbaikan kaki-kaki, persneleng,
kampas, rem, pirodo, body repair, assesories,spare part lainnya
yang pembayarannya berdasarkan At Cost (Riil Cost), dengan
memperhatikan prinsip-prinsip efisiensi, efektifitas dan
ekonomis(3E).
3. Biaya pemeliharaan dan Bahan Bakar Minyak (BBM) operasional
kendaraan dinas pembayaran berdasarkan At Cost (Riil Cost)
untuk Tiap Unit Kendaraan;
4. Biaya pembayaran Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK)
Kendaraan Dinas dan Jasa KIR disesuaikan dengan kebutuhan
sebanyak kendaraan dan tarif yang ditetapkan mengacu pada
ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;
5. Satuan biaya perawatan dan operasional kendaraan dinas sebagai
berikut :
a. Biaya Perawatan Kendaraan Dinas
Biaya perawatan kendaraan dinas dalam satu tahun sebesar
Rp. 4.500.000,00 (empat juta lima ratus ribu rupiah)
b. BBM Operasional Kendaraan Dinas Pejabat
1) BBM Operasional kendaraan Dinas Pejabat Negara
Tabel 4.1
BBM Operasional Kendaraan Dinas Wali Kota/ Wakil Wali Kota
dan Sekretariat Daerah
No. Uraian Satuan Besaran (Rp,00)
Keterangan
1 2 3 4 5
1. Kendaraan Dinas Operasional Wali Kota
/ unit/tahun
72.000.000 At cost
72
No. Uraian Satuan Besaran (Rp,00)
Keterangan
1 2 3 4 5
2. Kendaraan Dinas Operasional Wakil Wali Kota
/unit/tahun 60.000.000 At cost
3. Kendaran Dinas Operasional Sekretaris Daerah
/ unit/tahun 48.000.000 At cost
2) BBM Operasional Kendaraan Dinas Pejabat Eselon IIb dan III
BBM operasional kendaraan dinas sebesar Rp.14.400.000,00
(empat belas juta empat ratus ribu rupiah) dalam 1 (satu) tahun.
6. BBM operasional kendaraan roda dua/empat/enam hanya
diperuntukkan bagi Perangkat Daerah tertentu sesuai tabel 4.2
sampai tabel 4.11. berikut :
Tabel 4.2.
BBM Operasional pada Perangkat Daerah
untuk Keperluan Pengantar Surat
No. Uraian Satuan Jumlah
1 2 3 4
1 Kendaraan Roda 2 100/110/125 CC Liter /Hari 2
Tabel 4.3.
BBM Operasional pada Bagian Umum Sekretariat Daerah
untuk Keperluan Peliputan Berita
No. Uraian Satuan Jumlah
1 2 3 4
1 Kendaraan Roda 2 100/110/125 CC Liter /Hari 2
Tabel 4.4.
BBM Operasional pada Kecamatan dan Kelurahan
No. Uraian Satuan Jumlah
1 2 3 4
1 Kendaraan Roda 2 100/110/125 CC Liter /Hari 3
Tabel 4.5.
BBM Operasional pada Satuan Polisi Pamong Praja
No. Uraian Satuan Jumlah
1 2 3 4
1 Kendaraan Roda 6 (truck) Liter /Hari 10
2 Kendaraan Roda 4 (minibús/pick up) Liter/Hari 10
3 Kendaraan Roda 2 (khusus Buser) Liter/Hari 3
73
Tabel 4.6
BBM Operasional pada Dinas Perhubungan
No. Uraian Satuan Jumlah
1 2 3 4
1 Kendaraan Roda 4 s/d 6 Liter /Hari 10
2 Kendaraan Roda 2 100-150 Cc Liter/Hari 3
3 Kendaraan Roda 2 250 – 450 CC Liter/Hari 5
4 Kendaraan Roda 2 >750 CC Liter /Hari 7
Tabel 4.7. BBM Operasional pada Dinas Lingkungan Hidup
No Uraian Satuan Jumlah
1 2 3 4
1 Motor Sampah Liter /Hari 5
2 Pick Up Liter/Hari 10
3 Dump Truck Liter/Hari 30
4 Am Roll Liter /Hari 40
5 Sweeper Liter/Hari 65
6 Dump Truck Besar (6 roda) Liter/Hari 50
7 Dump Truck Besar (10 roda) Liter /Hari 60
8 Alat Berat Liter/Hari 250
9 Alat Berat Ukuran Kecil Liter/Hari 175
10 Mobil Derek Liter /Hari 100
Tabel 4.8. BBM Operasional pada Dinas Perhubungan
No. Uraian Satuan Jumlah
1 2 3 4
1 Kendaraan Roda 4 s/d 6 Liter /Hari 10
2 Kendaraan Roda 2 100-150 Cc Liter/Hari 3
3 Kendaraan Roda 2 250 – 450 CC Liter/Hari 5
4 Kendaraan Roda 2 >750 CC Liter /Hari 7
Tabel 4.9.
BBM Operasional pada Dinas Perumahan dan Permukiman
No Uraian Satuan Jumlah
1 2 3 4
1 Motor Sampah Liter /Hari 5
2 Pick Up Liter/Hari 10
3 Truck Engkel (4 Roda) Liter/Hari 15
4 Dump Truck Besar (6 roda) Liter /Hari 35
5 Skylift Truck (6 roda) Liter/Hari 35
6 Truck Arm Roll (6 roda) Liter/Hari 35
7 Truck Tangki Air (6 roda) Liter /Hari 25
8 Mobil Jenazah Liter/Hari 10
74
Tabel 4.10
BBM Operasional pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
No Uraian Satuan Jumlah
1 2 3 4
1 Kendaraan Roda 2 ( 100 - 150 cc) Liter/hari 3
2 Kendaraan Roda 2 (200 - 450 cc) Liter/hari 5
3 Kendaraan Roda 4 (minibus
pelayanan)
Liter/hari 20
4 Kendaraan Roda 4 (Double Cabin) Liter/hari 10
Tabel 4.11 BBM Operasional pada Dinas Kearsipan dan
Perpustakaan
untuk Keperluan Perpustakaan Keliling
No Uraian Satuan Jumlah
1 2 3 4
1 Kendaraan Roda 4 Liter/hari 10
Tabel 4.12.
BBM Operasional pada Badan Penanggulangan
Bencana Daerah
No. Uraian Satuan Jumlah
1 2 3 4 1 Kendaraan roda 2 100 – 150 CC Liter /Hari 10 2 Kendaraan roda 2 200 – 450 CC Liter/Hari 10 3 Kendaraan roda 4 sd 6 Liter/Hari 20
Tabel 4.13
BBM Operasional pada Badan Pendapatan Daerah
No Uraian Satuan Besaran Keterangan
1. 2. 3. 4. 5.
1. Kendaraan Roda 2 Liter/hari 3 Digunakan dalam rangka: 1) Pengecekan data
wajib/ objek pajak ke
lapngan1 petugas
minimal 5 wajib /objek
pajak dalam 1 hari;
2) Pencatatan meteran
penggunaan air tanah,
diberikan maksimal 6
hari dalam 1 bulan
paling banyak 3
petugas;
3) Petugas penyampai
surat menyurat.
75
No Uraian Satuan Besaran Keterangan
1. 2. 3. 4. 5.
2. Kendaraan Roda 4
Liter/hari 15
Digunakan dalam rangka penertiban ke lapangan (pembongkaran reklame pemasangan plang/sticker);
Liter/hari 10
Digunakan dalam rangka pelaksanaan pelayanan pajak di luar kantor berupa mobil keliling atau operasi sisir.
3. Kendaraan di atas Roda 4
Liter/hari 20
Digunakan dalam rangka pembongkaran reklame
4. Genset
Liter/hari
1
Diberikan dalam rangka mendukung pelaksanaan pelayanan pajak di luar kantor berupa mobil keliling atau operasi sisir
5. Chain Saw/Pemotong Besi
Liter/hari 5
Digunakan dalam rangka pembongkaran reklame.
B. Pengaturan Biaya Asuransi Kendaraan Dinas Roda Empat dan Bangunan Pemerintah
1. Biaya asuransi kendaraan roda empat dan bangunan pemerintah
tarif preminya disesuaikan dengan surat edaran Otoritas Jasa
Keuangan yang mengatur tentang Tarif Premi atau kontribusi
pada Lini Usaha Asuransi Harta Benda dan Asuransi Kendaraan
Bermotor.
2. Surat edaran yang digunakan adalah surat edaran yang terbaru
dan masih berlaku pada tahun anggaran yang berkenaan.
BAB V
BIAYA TENAGA AHLI
76
A. Tenaga Ahli Berdasarkan Pengalaman dan Sertifikasi
1. Biaya Tenaga Ahli berdasarkan pengalaman dan sertifikasi sesuai
tabel 5.1 berikut:
Tabel 5.1.
Biaya Tenaga Ahli berdasarkan Pengalaman dan Sertifikasi
No Uraian Tahun
Pengalaman Satuan
Biaya (Rp,00)
1 2 3 4 5
1
Tenaga Ahli Pendidikan S-1 (Sertifikat)
a. Ahli Muda
1 OB 13.500.000
2 OB 15.200.000
3 OB 16.350.000
4 OB 17.800.000
b. Ahli Madya
1 OB 19.250.000
2 OB 20.700.000
3 OB 22.150.000
4 OB 23.550.000
c. Ahli Utama
1 OB 25.100.000
2 OB 26.500.000
3 OB 27.900.000
4 OB 29.400.000
5 OB 30.800.000
6 OB 32.200.000
7 OB 33.650.000
8 OB 35.100.000
9 OB 36.600.000
10 OB 38.000.000
11 OB 39.400.000
12 OB 40.900.000
2
Tenaga Ahli Pendidikan S-2 (Sertifikat)
a. Ahli Madya
1 OB 22.750.000
2 OB 24.350.000
3 OB 25.850.000
4 OB 27.500.000
b. Ahli Utama
1 OB 29.000.000
2 OB 30.550.000
3 OB 32.100.000
77
No Uraian Tahun
Pengalaman Satuan
Biaya (Rp,00)
4 OB 33.650.000
5 OB 35.250.000
6 OB 36.800.000
7 OB 38.300.000
8 OB 39.900.000
9 OB 41.400.000
10 OB 42.950.000
11 OB 44.550.000
12 OB 46.000.000
3
Tenaga Ahli Pendidikan S-3 (Sertifikat)
a. Ahli Utama
1 OB 32.000.000
2 OB 34.000.000
3 OB 35.900.000
4 OB 37.600.000
5 OB 39.400.000
6 OB 41.200.000
7 OB 43.000.000
8 OB 44.700.000
9 OB 46.400.000
10 OB 48.300.000
11 OB 50.000.000
12 OB 52.100.000
B. Kualifikasi dan Klasifikasi Tenaga Ahli Nasional
1. Ahli Utama dengan persyaratan:
a. Pendidikan Tinggi Sarjana (S1) dengan pengalaman jasa
konsultansi professional dibidangnya minimal 13 (tiga belas)
tahun, atau
b. Pendidikan Tinggi Pasca Sarjana/Master (S2) dengan
pengalaman jasa konsultansi professional dibidangnya
minimal 9 (Sembilan) tahun,atau
c. Pendidikan Tinggi Doktor (S3) dengan pengalaman jasa
konsultansi professional dibidangnya minimal 5(lima) tahun
2. Ahli Madya dengan persyaratan:
78
a. Pendidikan Tinggi Sarjana (S1) dengan pengalaman jasa
konsultansi professional dibidangnya minimal 9 (Sembilan)
tahun, atau
b. Pendidikan Tinggi Pasca Sarjana/Master (S2) dengan
pengalaman jasa konsultansi professional di bidangnya
minimal 5 (lima) tahun, atau
c. Pendidikan Tinggi Doktor (S3) dengan pengalaman jasa
konsultansi professional di bidangnya minimal 1 (satu)
tahun.
3. Ahli Muda dengan persyaratan:
a. Pendidikan Tinggi Sarjana (S1) dengan pengalaman jasa
konsultansi professional di bidangnya minimal 5 (lima)
tahun, atau
b. Pendidikan Tinggi Pasca Sarjana/Master (S2) dengan
pengalaman jasa konultansi professional di bidangnya
minimal 1 (satu) tahun
C. Tenaga Ahli Non Sertifikat
Besaran Biaya Langsung Personil (remunerasi) untuk Tenaga Ahli
Berpendidikan (S1,S2,S3) Non Sertifikat sesuai tabel 5.2 berikut :
Tabel 5.2.
Biaya Tenaga Ahli Berpendidikan (S1,S2,S3) Non Sertifikat
Pendidikan Tahun
Pengalaman Profesional
Satuan Billing Rate (Rp,00)
1 2 3 4
S1 1-4 OB 5.900.000- 7.400.000
5-8 OB 7.900.000- 9.400.000
9-12 OB 9.900.000- 11.400.000
13-16 OB 11.900.000-13.400.000
17-20 OB 13.800.000-15.400.000
S2 1-4 OB 9.100.000- 10.600.000
5-8 OB 11.700.000-13.200.000
9-12 OB 13.700.000-15.200.000
13-16 OB 16.900.000-17.200.000
S3 1-4 OB 14.100.000-15.600.000
5-8 OB 16.100.000-17.600.000
9-12 OB 18.100.000-19.600.000
Keterangan :
79
a. Tenaga Ahli Non Sertifikat adalah tenaga ahli di berbagai bidang
keilmuan;
b. Tenaga ahli perorangan atau yang berasal dari Lembaga yang
mempunyai keahlian harus melengkapi dokumen persyaratan
berupa ijazah dan pengalaman kerja (Curiculum Vitae) yang
dibuktikan dengan portofolio (Portfolio merupakan laporan lengkap
berupa kumpulan dokumen atau informasi dari seseorang,
kelompok, lembaga, organisasi, perusahaan atau sejenisnya yang
bertujuan untuk mendokumentasikan perkembangan suatu proses
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan);
c. Pelaksanaannya berpedoman pada Peraturan Presiden Nomor 54
Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
berikut perubahannya.
D. Tenaga Pendukung
Besaran biaya tenaga pendukung sesuai tabel 5.3 berikut:
Tabel 5.3. Biaya Tenaga Pendukung
No Personil Satuan Besaran
(Rp,00)
1 2 3 4
1 Kepala Kantor OB 5.150.000
2 Sekretaris OB 3.200.000
3 Operator OB 2.800.000
4 Juru Gambar OB 2.800.000
5 Kurir OB 1.850.000
6 Pramu Kantor OB 1.850.000
7 Pengemudi OB 2.200.000
8 Satuan Keamanan OB 2.320.000
9 Juru Survei OH 150.000
BAB VI
BIAYA PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN
80
BANGUNAN GEDUNG NEGARA
A. Ketentuan Umum
1. Dasar hukum antara lain :
a. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang bangunan
gedung;
b. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tahun 2005
tentang Peraturan Pelaksana Undang-Undang Nomor 28 Tahun
2002 tentang Bangunan Gedung;
c. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2011
tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara
2. Pengertian :
a. Bangunan Gedung Negara adalah bangunan gedung untuk
keperluan dinas yang menjadi barang milik negara/daerah dan
diadakan dengan sumber pembiayaan yang berasal dari dana
APBN, dan/atau APBD, atau perolehan lainnya yang sah.
b. Pembangunan Bangunan Gedung Negaraadalah kegiatan
mendirikan bangunan gedung negara yang diselenggarakan
melalui tahap perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi,
dan pengawasannya, baik merupakan pembangunan baru,
perawatan bangunan gedung, maupun perluasan bangunan
gedung yang sudah ada, dan/atau lanjutan pembangunan
bangunan gedung.
3. Pembiayaan Pembangunan Bangunan Gedung Negara
Dokumen Pembiayaan Pembangunan Bangunan Gedung Negara
mencakup:
a. Biaya Konstruksi Fisik
Adalah pembiayaan pembangunan untuk pekerjaan standar
dan pekerjaan non-standar. Dimana biaya pekerjaan non
standar paling banyak adalah 150% (seratus lima puluh persen)
dari biaya pekerjaan standar.
b. Biaya Perencanaan Konstruksi
c. Biaya Pengawasan/Manajemen Konstruksi
Besarnya nilai biaya perencanaan dan pengawasan/manajemen
konstruksi, maksimum dihitung berdasarkan prosentase biaya
terhadap nilai biaya konstruksi Fisik.
d. Biaya Pengelolaan Kegiatan
81
Besarnya biaya pengelolaan kegiatan, diperuntukkan bagi
kegiatan operasional, peruntukannya terdiri atas: biaya
operasional unsur pengguna anggaran 65% (enam puluh lima
persen) dan biaya operaional unsur pengelola teknis 35% (tiga
puluh lima persen)
4. Klasifikasi bangunan gedung negara berdasarkan tingkat
kompleksitas, yaitu meliputi:
a. Sederhana
1) Bangunan Gedung Negara dengan bentang struktur kurang
dari 6 (enam) meter;
2) jumlah lantai sampai dengan 2 (dua); atau
3) Bangunan Rumah Negara Tipe C, D, dan E.
b. Tidak sederhana
a. Bangunan gedung negara dengan bentang struktur sama
dengan atau lebih dari 6 (enam) sampai dengan 12 (dua
belas) meter;
b. Jumlah lantai lebih besar dari 2 (dua) lantai;atau :
c. Bangunan rumah negara Tipe A dan B
c. Khusus
1) Bangunan gedung negara dengan bentang struktur lebih
dari 12 (dua belas) meter;
2) Bangunan gedung negara yang mempunyai fungsi sebagai
gedung kantor presiden,kantor perwakilan republik
Indonesia di luar negeri;
3) Bangunan gedung negara klasifikasi khusus lainnya yang
ditetapkan oleh menteri atau bangunan rumah negara tipe
khusus.
B. Prosentase Komponen Biaya Pembangunan Bangunan Gedung
Negara
1. Klasifikasi Sederhana
Biaya Konstruksi Fisik (Juta
Rupiah)/ Komponen Kegiatan
s.d 250 250 s.d
500
500
s.d 1.000
1.000
s.d 2.500
2.500
s.d 5.000
5.000
s.d 10.000
10.000
s.d 25.000
25.000
s.d 50.000
50.000
s.d 100.000
100.000
s.d 250.000
250.000
s.d 500.000
82
Perencanaan Konstruksi (dalam %)
8.23 8.23 s.d
6.83
6.83 s.d
5.63
5.63 s.d
4.65
4.65 s.d 3.9
3.90 s.d
3.28
3.28 s.d
2.82
2.82 s.d
2.44
2.44 s.d
2.16
2.16 s.d
1.94
1.94 s.d
1.80
Pengawasan Konstruksi (dalam %)
5.35 5.35 s.d
4.62
4.62 s.d
3.90
3.90 s.d
3.27
3.27 s.d
2.73
2.73 s.d
2.27
2.27 s.d
1.92
1.92 s.d
1.65
1.65 s.d
1.43
1.43 s.d
1.26
1.26 s.d
1.18
2. Klasifikasi Tidak Sederhana
Biaya Konstruksi Fisik
(Juta Rupiah) / Komponen
Kegiatan
s.d 250
250 s.d 500
500 s.d
1.000
1.000 s.d
2.500
2.500 s.d
5.000
5.000 s.d
10.000
10.000 s.d
25.000
25.000 s.d
50.000
50.000 s.d
100.000
100.000 s.d
250.000
250.000 s.d
500.000
Perencanaan
Konstruksi
(dalam %)
9.00 9.00 s.d
7.55
7.55 s.d
6.35
6.35 s.d
5.37
5.37 s.d
4.55
4.55 s.d
3.92
3.92 s.d
3.42
3.42 s.d
3.02
3.02 s.d
2.72
2.72 s.d
2.50
2.50 s.d
2.32
Manajemen
Konstruksi
( dalam %)
7.25 7,25 sd
6.20
6.20 sd
5.25
5.25 sd
4.50
4.50 sd
3.80
3.80 sd
3.25
3.25 Sd
2.80
2.80 Sd
2.48
2.48 Sd
2.19
2.19 Sd
2.00
2.00 Sd
1.89
Pengawasan
Konstruksi (dalam %)
6.00 600 s.d
5.20
5.20 s.d
4.45
4.45 s.d
3.80
3.80 s.d
3.20
3.20 s.d
2.70
2.70 s.d
2.30
2.30 s.d
2.00
2.00 s.d
1.78
1.78 s.d
1.60
1.60 s.d
1.50
3. Klasifikasi Khusus
Biaya Konstruksi
Fisik (Juta Rupiah) / Komponen
Kegiatan
s.d 250
250 s.d 500
500 s.d 1.000
1.000 s.d
2.500
2.500 s.d
5.000
5.000 s.d
10.000
10.000 s.d
25.000
25.000 s.d
50.000
50.000 s.d
100.000
100.000 s.d
250.000
250.000 s.d
500.000
Perencanaan
Konstruksi
(dalam %)
9.75
9.75
s.d
8.20
8.20
s.d
6.89
6.89
s.d
5.85
5.85
s.d
5.00
5.00
s.d
4.35
4.35
s.d
3.85
3.85
s.d
3.45
3.45
s.d
3.10
3.10
s.d
2.90
2.90
s.d
2.75
Pengawasan
Konstruksi (dalam %)
7.95
7.95
s.d 6.68
6.68
s.d 5.70
5.70
s.d 4.87
4.87
s.d 4.15
4.15
s.d 3.60
3.60
s.d 3.10
3.10
s.d 2.77
2.77
s.d 2.49
2.49
s.d 2.30
2.30
s.d 2.17
Keterangan:
Prosentase komponen biaya pembangunan bangunan gedung negara sederhana/tidak sederhana/khusus untuk pengelolaan kegiatan dalam (%) diuraikan dalam honorarium kegiatan khusus pada Dinas
Perumahan dan Permukiman yaitu Honorarium Tim Pengelola Kegiatan Pembangunan Bangunan Gedung Negara Klasifikasi
Sederhana/Tidak Sederhana, dan Khusus.
C. Harga Bangunan Gedung Negara
Tabel 6.1 Harga Bangunan Gedung
HARGA GEDUNG NEGARA
PER - M2
HARGA RUMAH NEGARA TYPE
PER - M2
KETERANGAN
83
Tidak Sederhana
Sederhana Kelas A Kelas B Kelas C,D,E
5,620,000
4,520,000
5,510,000 5,440,000 4,190,000
Faktor Satuan Harga
per-M2 gedung berlantai
a. 2 Lantai = 1.09
b. 3 Lantai = 1.120
c. 4 Lantai = 1.135
d. 5 Lantai = 1.162
e. 6 Lantai = 1.197
f. 7 Lantai = 1.236
g. 8 Lantai = 1.265
dan seterusnya
Berdasarkan SK Walikota Nomor : 900.45-230 Tahun 2018
Tabel 6.2
Harga Pagar Bangunan Gedung
HARGA PAGAR GEDUNGNEGARA
PER - M2
HARGA PAGAR RUMAH NEGARA
PER - M2
Pagar Depan Pagar
Belakang
Pagar
Samping Pagar Depan
Pagar
Belakang
Pagar
Samping
3,160,000 2,300,000 2,190,000 2,520,000 1,450,000 1,370,000
Berdasarkan SK Walikota Nomor : 900.45-230 Tahun 2018
WALI KOTA BOGOR,
BIMA ARYA