daftar isi - sinta.unud.ac.id · xii abstrak hubungan kewarganegaraan dengan kepemilikan perusahaan...

23
ix DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.................................................................................................. i HALAMAN PRASYARAT GELAR SARJANA HUKUM ..................................... ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................ iii KATA PENGANTAR ............................................................................................... iv SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ..................................................................... vii DAFTAR ISI .............................................................................................................. viii ABSTRAK ................................................................................................................. xi ABSTRACT ................................................................................................................. xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah …………………………………………............... 1 1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………… 6 1.3 Ruang Lingkup Masalah ………………………………………………….. 7 1.4 Orisinalitas Penelitian …………………………………………………….. 8 1.5 Tujuan Penelitian ………………………………………………………….. 9 1.6 Manfaat Penelitian ………………………………………………………… 10 1.7 Landasan Teoritis …………………………………………………………. 11 1.8 Metode Penelitian ………………………………………………………… 14

Upload: vanlien

Post on 08-Aug-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DAFTAR ISI - sinta.unud.ac.id · xii ABSTRAK HUBUNGAN KEWARGANEGARAAN DENGAN KEPEMILIKAN PERUSAHAAN DI INDONESIA Warga Negara atau Kewarganegaraan merupakan salah satu unsur

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i

HALAMAN PRASYARAT GELAR SARJANA HUKUM ..................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................ iii

KATA PENGANTAR ............................................................................................... iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ..................................................................... vii

DAFTAR ISI .............................................................................................................. viii

ABSTRAK ................................................................................................................. xi

ABSTRACT ................................................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah …………………………………………............... 1

1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………… 6

1.3 Ruang Lingkup Masalah ………………………………………………….. 7

1.4 Orisinalitas Penelitian …………………………………………………….. 8

1.5 Tujuan Penelitian ………………………………………………………….. 9

1.6 Manfaat Penelitian ………………………………………………………… 10

1.7 Landasan Teoritis …………………………………………………………. 11

1.8 Metode Penelitian ………………………………………………………… 14

Page 2: DAFTAR ISI - sinta.unud.ac.id · xii ABSTRAK HUBUNGAN KEWARGANEGARAAN DENGAN KEPEMILIKAN PERUSAHAAN DI INDONESIA Warga Negara atau Kewarganegaraan merupakan salah satu unsur

ix

BAB II TINJAUAN UMUM

2.1 Tinjauan Umum mengenai Kewarganegaraan ............................................. 19

2.1.1 Definisi Kewarganegaraan ............................................................. 20

2.1.3 Peraturan Kewarganegaraan di Indonesia ..................................... 20

2.2 Tinjauan Umum Mengenai Penanaman Modal ..............…………………...21

2.2.1 Definisi Penanaman Modal ........................................................... 22

2.2.2 Definisi Perusahaan dalam hal ini Perseroan Terbatas .................... 24

BAB III STATUS SUATU PERUSAHAAN PENANAMAN MODAL

DALAM NEGERI DENGAN PEMEGANG SAHAM BERALIH

KEWARGANEGARAAN

3.1 Pengaturan Mengenai Penanaman Modal di Indonesia................................ 29

3.1.1 Pengaturan Penanaman Modal Dalam Negeri...................................... 30

3.1.2 Pengaturan Penanaman Modal Asing................................................... 31

3.2 Faktor-Faktor Penyebab Berpindahnya Kewarganegaraan........................... 33

3.3 Perubahan Tipe Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri Yang

Pemegang Sahamnya Berpindah Kewarganegaraan..................................... 35

BAB IV KEBERADAAN PERUSAHAAN PENANAMAN MODAL DALAM

NEGERI YANG PEMEGANG SAHAMNYA BERPINDAH

KEWARGANEGARAAN APABILA DIKAITKAN DENGAN PERPRES

NOMOR 44 TAHUN 2016

4.1 Perpres Nomor 44 Tahun 2016 .................................................................. 41

4.1.1 Daftar Bidang Usaha yang Tertutup.................................................. 42

Page 3: DAFTAR ISI - sinta.unud.ac.id · xii ABSTRAK HUBUNGAN KEWARGANEGARAAN DENGAN KEPEMILIKAN PERUSAHAAN DI INDONESIA Warga Negara atau Kewarganegaraan merupakan salah satu unsur

ix

4.1.2 Daftar Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan.................. 42

4.2 Upaya Penyesuaian Apabila Modal Asing Pada Perusahaan

Bersangkutan Melebihi Batas Yang ditentukan ........................................ 43

4.3 Peraturan Penanaman Modal Asing di Thailand dan Singapura ................. 49

4.3.1 Peraturan Penanaman Modal Asing di Thailand................................49

4.3.2 Peraturan Penanaman Modal Asing di Singapura............................. 52

4.4 Perbandingan Peraturan Penanaman Modal di Indonesia, Thailand dan

Singapura .................................................................................................... 58

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan………………....…………………………………………..... 61

5.2 Saran .......................................................................................................... 63

DAFTAR PUSTAKA

RINGKASAN

Page 4: DAFTAR ISI - sinta.unud.ac.id · xii ABSTRAK HUBUNGAN KEWARGANEGARAAN DENGAN KEPEMILIKAN PERUSAHAAN DI INDONESIA Warga Negara atau Kewarganegaraan merupakan salah satu unsur

xii

ABSTRAK

HUBUNGAN KEWARGANEGARAAN DENGAN KEPEMILIKAN

PERUSAHAAN DI INDONESIA

Warga Negara atau Kewarganegaraan merupakan salah satu unsur

konstitutif keberadaan (eksistensi) suatu Negara. Dalam lingkup Internasional,

hal-hal yang menyangkut Kewarganegaraan sangat diperhatikan karena

menyangkut Identitas dan Status Hukum seseorang. Salah satunya dalam hal

kepemilikan perusahaan.

Bagaimana status suatu Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri yang

pemegang sahamnya beralih kewarganegaraan serta keberadaan perusahaan

bersangkutan jika dikaitkan dengan Daftar Negatif Investasi 2016. Penulisan

Skripsi ini menggunakan metode penelitian normatif dengan pendekatan

Perundang-Undangan dan Pendekatan Perbandingan.

Status Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri yang Pemegang

sahamnya berpindah kewarganegaraan berubah statusnya menjadi Perusahaan

Penanaman Modal Asing. Apabila keberadaan perusahaan bersangkutan

dihubungkan dengan Daftar Negatif Investasi 2016, terdapat beberapa kondisi

diantaranya: Perusahaan tersebut melakukan usaha di bidang yang tidak diatur

dalam Daftar Negatif Investasi sehingga dapat melanjutkan usahanya karena

termasuk dalam bidang usaha yang terbuka. Perusahaan tersebut melakukan usaha

di bidang yang terbuka dengan persyaratan sehigga jumlah modal asingnya tidak

boleh melebihi batas maksimal yang ditentukan. Jika modal asing dalam

perusahaan bersangkutan melebihi batas maksimal maka perusahaan tersebut

wajib menyesuaikan jumlah modal asingnya sesuai ketentuan dalam jangka waktu

dua tahun.

Kata Kunci: Kewarganegaraan, Perusahaan (PT), Modal Asing

Page 5: DAFTAR ISI - sinta.unud.ac.id · xii ABSTRAK HUBUNGAN KEWARGANEGARAAN DENGAN KEPEMILIKAN PERUSAHAAN DI INDONESIA Warga Negara atau Kewarganegaraan merupakan salah satu unsur

ABSTRACT

THE CORRELATION OF CITIZENSHIP AND CORPORATE OWNERSHIPIN INDONESIA

A Citizen is one of the constitutive element of a Country. In Internationalscope, citizenship become a concern because it involve a person’s identity andlegal status. As in the case of Corporate Ownership.

How is the status of Domestic Corporation whose the shareholdersdevolve their citizenship and how about the existence of those corporation if itassociated with 2016 Indonesia Negative Investment List. This Research is anormative legal research that using a statutory approach and comparativeapproach.

The status of those Domestic Corporation whose the shareholders devolvetheir citizenship switch over into Foreign Corporation. When the existence ofthose Corporation associated with 2016 Indonesia Negative Investment List,There are several conditions which are: those Corporation doing business in thesector that are not regulated in 2016 Indonesia Negative Investment List so thosecorporation may continue the business because it come under the sector thatopened for Foreign Investment. Those corporation doing business in that comeunder the sector that opened with requirements so the amount of Foreign Capitalon those corporation should not over specified limit. If the Foreign Capital ofthose corporation exceeds the maximum limit, then those corporation have toadjust the Foreign Capital into the prescribed limit within two years.

Key Words: Citizenship, Corporation, Foreign Capital

xiii

Page 6: DAFTAR ISI - sinta.unud.ac.id · xii ABSTRAK HUBUNGAN KEWARGANEGARAAN DENGAN KEPEMILIKAN PERUSAHAAN DI INDONESIA Warga Negara atau Kewarganegaraan merupakan salah satu unsur

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Warga negara atau kewarganegaraan merupakan salah satu unsur

konstitutif keberadaan (eksistensi) suatu negara.1 Hal ini sesuai dengan Pasal 1

Konvensi Montevideo 1933 yang menetapkan empat syarat keberadaan negara

yaitu, adanya penduduk tetap yakni warga negara, adanya wilayah tertentu

dimana setiap negara harus memiliki wilayah atau teritorial yang nampak

nyata dengan batas-batas yang dapat dikenali baik dalam arti faktual maupun

yuridis, ada pemerintah yang menjalankan pemerintahan serta kemampuan

untuk secara mandiri melakukan hubungan dengan negara lain.

Dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945 (UUD NRI 1945) diatur hak-hak dari seorang warga negara

diantaranya: dalam Pasal 28 A disebutkan bahwa, Setiap orang berhak untuk

hidup dan mempertahankan kehidupannya. Untuk mempertahankan

kehidupannya, seorang warga negara memerlukan pekerjaan yang bisa

menghasilkan pendapatan bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Ada banyak

cara untuk bekerja maupun menciptakan lapangan pekerjaan, salah satunya

melalui pendirian perusahaan. Perusahaan adalah organisasi yang didirikan

oleh seseorang atau sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya

melakukan produksi dan distribusi guna memenuhi kebutuhan perekonomian.

1 Bagir Manan, 2009, Hukum Kewarganegaraan Indonesia Dalam UU No.12 Tahun

2006,FH UII Press,Yogyakarta,h.1.

Page 7: DAFTAR ISI - sinta.unud.ac.id · xii ABSTRAK HUBUNGAN KEWARGANEGARAAN DENGAN KEPEMILIKAN PERUSAHAAN DI INDONESIA Warga Negara atau Kewarganegaraan merupakan salah satu unsur

2

Istilah perusahaan untuk pertama kalinya terdapat di Pasal 6 Kitab Undang-

Undang Hukum Dagang yang mengatur mengenai penyelenggaraan

pencatatan yang wajib dilakukan oleh setiap orang yang menjalankan

perusahaan. Salah satu perusahaan yang akan dibahas dalam penulisan ini

adalah Perseroan Terbatas (PT), yakni badan hukum yang merupakan

persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan

usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan

memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 40

Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, yang selanjutnya disebut Undang-

Undang Perseroan Terbatas, serta peraturan pelaksanaanya.

Pada era globalisasi, perusahan-perusahaan tidak hanya dimiliki oleh

warga negara Indonesia, melainkan juga terdapat perusahaan-perusahaan yang

dimiliki oleh Orang Asing. Warga Negara Asing dapat mendirikan perusahaan

di Indonesia sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.2 Secara historis keberadaan penanam modal asing di

Indonesia sebenarnya bukan merupakan fenomena yang baru, mengingat

modal asing sudah hadir di Indonesia semenjak zaman kolonial dahulu.3

Ternyata kehadiran penanam modal asing pada masa kolonial berbeda dengan

masa setelah kemerdekan, karena tujuan dari penanaman modal asing di masa

kolonial tentu didedikasikan untuk kepentingan pihak penjajah dan bukan

untuk kesejahteraan bangsa Indonesia.4 Setelah merdeka pada tanggal 17

2 Gatot Supramono, 2014, Hukum Orang Asing di Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, h.36. 3 David Kauripan, 2013. Aspek Hukum Penanaman Modal Asing di Indonesia, Kencana,

Jakarta, h.1. 4 Ibid.

Page 8: DAFTAR ISI - sinta.unud.ac.id · xii ABSTRAK HUBUNGAN KEWARGANEGARAAN DENGAN KEPEMILIKAN PERUSAHAAN DI INDONESIA Warga Negara atau Kewarganegaraan merupakan salah satu unsur

3

Agustus 1945, Indonesia tumbuh menjadi negara berkembang yang sedang

melakukan pembangunan nasional. Penanaman modal asing di Indonesia

menjadi sesuatu yang sifatnya tidak dapat dihindarkan (inevitable), bahkan

mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis dalam menunjang

pelaksanaan pembangunan nasional.5 Dalam Undang-Undang No. 25 Tahun

2007 tentang Penanaman Modal yang selanjutnya disebut Undang-Undang

Penanaman Modal disebutkan tujuan penyelenggaraan penanaman modal

yaitu untuk:

a. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional;

b. Menciptakan lapangan kerja;

c. Meningkatkan pembangunan ekonomi berkelanjutan;

d. Meningkatkan kemampuan daya saing dunia usaha nasional;

e. Meningkatkan kapasitas dan kemampuan teknologi nasional;

f. Mendorong pengembangan ekonomi kerakyatan;

g. Mengolah ekonomi potensial menjadi kekuatan ekonomi riil dengan

menggunakan dana yang berasal, baik dari dalam negeri maupun dari luar

negeri; dan

h. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Hal di atas menunjukkan bahwa penanaman modal asing juga

memiliki peranan penting dalam pembangunan ekonomi Indonesia.

Namun di Indonesia tidak semua bidang usaha terbuka untuk penanaman

modal. Sesuai dengan Pasal 12 ayat (3) Undang-Undang Penanaman

5 Ibid. h.1

Page 9: DAFTAR ISI - sinta.unud.ac.id · xii ABSTRAK HUBUNGAN KEWARGANEGARAAN DENGAN KEPEMILIKAN PERUSAHAAN DI INDONESIA Warga Negara atau Kewarganegaraan merupakan salah satu unsur

4

Modal, disebutkan bahwa: Pemerintah berdasarkan Peraturan Presiden

menetapkan bidang usaha yang tertutup untuk penanaman modal, baik

asing maupun dalam negeri, dengan berdasarkan kriteria kesehatan, moral,

kebudayaan, lingkungan hidup, pertahanan, dan keamanan nasional serta

kepentingan nasional lainnya, Pemerintah kemudian menerbitkan

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 Tentang

Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka

Dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal yang dikenal dengan

Daftar Negatif Investasi. Diterbitkannya Daftar Negatif Investasi tersebut

tidak terlepas dari upaya pemerintah untuk melindungi perekonomian

Indonesia demi mensejahterakan warga negara Indonesia. Dengan adanya

Daftar Negatif Investasi ini Pemerintah membatasi penanaman modal

asing khususnya dalam sektor usaha vital di Indonesia agar dikemudian

hari tidak beralih kepada pihak asing.

Selanjutnya timbul pertanyaan, bagaimana jika pemilik perusahaan

yang semula berkewarganegaraan Indonesia, beralih kewarganegaraan

menjadi warga negara asing. Hal ini bisa saja terjadi, seperti yang diatur

dalam Pasal 23 Undang-Undang No. 12 Tahun 2006 tentang

Kewarganegaraan dimana Warga Negara Indonesia kehilangan

kewargaegaraanya jika yang bersangkutan:

a. Memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya sendiri;

b. Tidak menolak atau tidak melepaskan kewarganegaraan lain,

sedangkan orang yang bersangkutan mendapat kesempatan untuk itu;

Page 10: DAFTAR ISI - sinta.unud.ac.id · xii ABSTRAK HUBUNGAN KEWARGANEGARAAN DENGAN KEPEMILIKAN PERUSAHAAN DI INDONESIA Warga Negara atau Kewarganegaraan merupakan salah satu unsur

5

c. Dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh Presiden atas

permohonannya sendiri, yang bersangkutan sudah berusia 18 (delapan

belas) tahun atau sudah kawin, bertempat tinggal di luar negeri dan

dengan dinyatakan hilang kewarganegaraan Republik Indonesia tidak

menjadi tanpa kewarganegaraan;

d. Masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin terlebih dahulu dari

Presiden;

e. Secara sukarela masuk dalam dinas tentara asing, yang jabatan dalam

dinas semacam itu di Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan hanya dapat dijabat oleh Warga Negara

Indonesia;

f. Secara sukarela mengangkat sumpah atau menyatakan janji setia

kepada negara asing atau bagian dari negara asing tersebut;

g. Tidak diwajibkan tetapi turut serta dalam pemilihan sesuatu yang

bersifat ketatanegaraan untuk suatu negara asing;

h. Mempunyai paspor atau surat yang bersifat paspor dari negara asing

atau surat yang dapat diartikan sebagai tanda kewarganegaraan yang

masih berlaku dari negara lain atas namanya; atau

i. Bertempat tinggal di luar wilayah Negara Republik Indonesia selama 5

(lima) tahun terus-menerus bukan dalam rangka dinas negara, tanpa

alasan yang sah dan dengan sengaja tidak menyatakan keinginannya

untuk tetap menjadi Warga Negara Indonesia sebelum jangka waktu 5

(lima) tahun itu berakhir, dan setiap 5 (lima) tahun berikutnya yang

Page 11: DAFTAR ISI - sinta.unud.ac.id · xii ABSTRAK HUBUNGAN KEWARGANEGARAAN DENGAN KEPEMILIKAN PERUSAHAAN DI INDONESIA Warga Negara atau Kewarganegaraan merupakan salah satu unsur

6

bersangkutan tidak mengajukan pernyataan ingin tetap menjadi Warga

Negara Indonesia kepada Perwakilan Republik Indonesia yang wilayah

kerjanya meliputi tempat tinggal yang bersangkutan padahal

Perwakilan Republik Indonesia tersebut telah memberitahukan secara

tertulis kepada yang bersangkutan, sepanjang yang bersangkutan tidak

menjadi tanpa kewarganegaraan.

Dengan latar belakang yang telah dikemukakan oleh Penulis,

Penulis bermaksud menulis Skripsi dengan judul “HUBUNGAN

KEWARGANEGARAAN DENGAN KEPEMILIKAN

PERUSAHAAN DI INDONESIA”

1.2 Rumusan Masalah

Perumusan masalah dalam suatu penelitian hukum menjadi titik

sentral; perumusan masalah yang tajam disertai dengan isu hukum (legal

issues, legal questions) akan memberikan arah dalam menjawab

pertanyaan atau isu hukum yang diketengahkan.6

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas

maka dapat ditarik dua rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana status suatu Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri

dengan pemegang saham berpindah kewarganegaraan?

2. Bagaimana keberadaan Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri

yang Pemegang Sahamnya Berpindah Kewarganegaraan dalam

6 Amiruddin dan H. Zainal Asikin, 2004, Pengantar Metode Penelitian Hukum,

RajaGrafindo Persada, Jakarta, h. 37.

Page 12: DAFTAR ISI - sinta.unud.ac.id · xii ABSTRAK HUBUNGAN KEWARGANEGARAAN DENGAN KEPEMILIKAN PERUSAHAAN DI INDONESIA Warga Negara atau Kewarganegaraan merupakan salah satu unsur

7

kaitannya dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 44

Tahun 2016 tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang

Usaha yang terbuka dengan persyaratan di bidang penanaman modal?

1.3 Ruang Lingkup Masalah

Ruang lingkup penelitian merupakan bingkai penelitian;

membatasi area penelitian. Dengan ruang lingkup penelitian dapat

menunjukkan secara pasti variabel-variabel mana yang akan diteliti dan

yang mana yang tidak.7

Dalam menulis suatu karya ilmiah diperlukan suatu batasan-

batasan mengenai materi yang akan diuraikan. Oleh karena itu, dalam

penulisan skripsi ini akan diberikan batasan-batasan pembahasan yang

dimuat dalam Ruang Lingkup antara lain sebagai berikut:

1. Membahas mengenai status Perusahaan Penanaman Modal Dalam

Negeri dengan pemegang saham berpindah kewarganegaraan

2. Membahas mengenai keberadaan perusahaan Penanaman Modal

Dalam Negeri yang pemegang sahamnya berpindah

kewarganegaraan dalam kaitannya dengan Peraturan Presiden

Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 tentang Daftar Bidang

Usaha yang tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan

Persyaratan di Bidang Penanaman Modal.

7 ibid, h. 41.

Page 13: DAFTAR ISI - sinta.unud.ac.id · xii ABSTRAK HUBUNGAN KEWARGANEGARAAN DENGAN KEPEMILIKAN PERUSAHAAN DI INDONESIA Warga Negara atau Kewarganegaraan merupakan salah satu unsur

8

1.4 Orisinalitas Penelitian

Penelitian hukum dengan judul “Hubungan Kewarganegaraan

Dengan Kepemilikan Perusahaan di Indonesia” memang benar merupakan

hasil pemikiran penulis sendiri. Sejauh penelusuran yang penulis lakukan

baik di ruang koleksi skripsi Fakultas Hukum Universitas Udayana

maupun melalui internet, tidak terdapat penelitian yang sama yang pernah

diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan baik di Universitas Udayana

maupun Perguruan Tinggi lainnya kecuali yang secara tertulis dalam

penulisan penelitian ini dan disebutkan dalam daftar pustaka yang

digunakan penulis sebagai acuan kerangka berfikir. Untuk penelitian

sejenis yang serupa dengan penelitian yang diajukan dapat dilihat pada

tabel berikut:

Nama Penulis Judul Skripsi Permasalahan yang diangkat

Felicia Halim

(060200108)

Fakultas Hukum

Universitas

Sumatera Utara

Medan tahun 2009

TINJAUAN HUKUM

TENTANG

KEPEMILIKAN

SAHAM ASING

DALAM

PERUSAHAAN

PENANAMAN

MODAL

KERJASAMA

PATUNGAN (STUDI

1. Bagaimana manfaat

penanaman modal

langsung dan

bagaimana

pengaturan

penanaman modal

asing di Indonesia?

2. Bagaimana

pengaturan

kepemilikan saham

Page 14: DAFTAR ISI - sinta.unud.ac.id · xii ABSTRAK HUBUNGAN KEWARGANEGARAAN DENGAN KEPEMILIKAN PERUSAHAAN DI INDONESIA Warga Negara atau Kewarganegaraan merupakan salah satu unsur

9

PADA PT INALUM) asing pada perusahaan

Join Venture?

3. Bagaimana

kepemilikan saham

asing pada PT.

INALUM?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

a. Tujuan Umum

1. Untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya

pada bidang penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa

2. Melatih mahasiswa dalam usaha menyatakan pikiran ilmiah secara

tertulis

3. Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan hukum

4. Untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Hukum.

b. Tujuan Khusus

1. Untuk menganalisis status Perusahaan Penanaman Modal Dalam

Negeri dengan pemegang saham berpindah Kewarganegaraan

2. Untuk menganalisis keberadaan perusahaan Penanaman Modal

Dalam Negeri yang pemegang sahamnya berpindah

kewarganegaraan dalam kaitannya dengan Peraturan Presiden

Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 tentang Daftar Bidang

Page 15: DAFTAR ISI - sinta.unud.ac.id · xii ABSTRAK HUBUNGAN KEWARGANEGARAAN DENGAN KEPEMILIKAN PERUSAHAAN DI INDONESIA Warga Negara atau Kewarganegaraan merupakan salah satu unsur

10

Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan

Persyaratan di Bidang Penanaman Modal.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

a. Manfaat Teoritis

1. Memberikan bahan referensi bagi penelitian yang terkait

selanjutnya

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

khususnya untuk mahasiswa dan praktisi hukum

internasional dalam memahami status suatu Perusahaan

Penanaman Modal dalam Negeri yang pemegang sahamnya

berpindah kewarganegaraan serta keberadaan perusahaan

Penanaman Modal Dalam Negeri yang pemegang

sahamnya berpindah kewarganegaraan dalam kaitannya

dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 44

Tahun 2016 tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup

dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan di

Bidang Penanaman Modal.

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini dapat bermanfaat bagi para pembaca

khususnya dalam hukum perdagangan internasional untuk

memahami status suatu perusahaan penanaman modal

dalam negeri dengan pemegang saham berpindah

Page 16: DAFTAR ISI - sinta.unud.ac.id · xii ABSTRAK HUBUNGAN KEWARGANEGARAAN DENGAN KEPEMILIKAN PERUSAHAAN DI INDONESIA Warga Negara atau Kewarganegaraan merupakan salah satu unsur

11

kewarganegaraan serta keberadaan perusahaan Penanaman

Modal Dalam Negeri yang pemegang sahamnya berpindah

kewarganegaraan apabila dikaitkan dengan Peraturan

Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016

tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan daftar

bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan di bidang

penanaman modal.

1.7 Landasan Teoritis

Beberapa teori yang Penulis gunakan dalam menulis skripsi ini

antara lain:

1. Teori Kewarganegaraan Republik (Republican Citizenship)

Teori Kewarganegaraan Republik berpendirian bahwa

kebebasan individual hanya mungkin ada dalam suatu jaminan

keamanan negara yang berada dibawah rule of law dan kebajikan

Warga Negara (Civic Virtues) untuk berpartisipasi didalamnya.8

Dari prespektif republican kewarganegaraan memiliki dimensi etis

dan hukum (legal).9 Status hukum Warga Negara akan berkaitan

erat dengan kepemilikan yang memuat hak-hak dan kewajiban

terhadap kepentingan publik. Teori kewarganegaraan ini

menekankan pentingnya kewajiban, tanggung jawab dan civic

virtue dari Warga Negaranya. Civic virtue berarti kesediaan

8 Samsuri, 2014, “Teori-Teori Kewarganegaraan” Universitas Negeri Yogyakarta, URL:

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/dr-samsuri-spd-mag/teori-teori-

kewarganegaraan.pdf. diakses tanggal 29 Mei 2016 9 Ibid.

Page 17: DAFTAR ISI - sinta.unud.ac.id · xii ABSTRAK HUBUNGAN KEWARGANEGARAAN DENGAN KEPEMILIKAN PERUSAHAAN DI INDONESIA Warga Negara atau Kewarganegaraan merupakan salah satu unsur

12

mendahulukan kepentingan publik. Warga Negara yang baik

menurut teori ini adalah Warga Negara yang mendahulukan

kepentingan umum.

Dalam teori kewarganegaraan republikan memiliki

karakteristik etis demikian juga status hukum yang berarti setiap

Warga Negara tidak hanya dilindungi oleh hukum melainkan juga

harus tunduk pada hukum. Kewarganegaraan memiliki dimensi etis

yang dimunculkan dengan dua cara antara lain: Warga Negara

yang baik adalah yang memiliki semangat publik yakni dengan

mementingkan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi.

Selain itu Warga Negara yang baik memiliki perhatian pada

masalah publik dalam bentuk loyalitas kepada negara, membayar

pajak dan mentaati hukum yang belaku.

2. Teori Jalan Tengah (The Middle Path Theory)

Teori Jalan Tengah atau The Middle Path Theory

merupakan teori yang menengahi perbedaan pandangan dari Teori

Klasik (Neo-Classical Theory) yang berpendapat bahwa semua

penanaman modal asing baik sifatnya dan Teori Ketergantungan

(Dependency Theory) yang beranggapan bahwa semua penanaman

modal bersifat membahayakan. Sedangkan Teori Jalan Tengah

(The Middle Path Theory) percaya bahwa penanaman modal asing

memiliki aspek positif dan aspek negatif terhadap host country,

Page 18: DAFTAR ISI - sinta.unud.ac.id · xii ABSTRAK HUBUNGAN KEWARGANEGARAAN DENGAN KEPEMILIKAN PERUSAHAAN DI INDONESIA Warga Negara atau Kewarganegaraan merupakan salah satu unsur

13

oleh sebab itu host country harus berhati-hati dan bijaksana melalui

pengembangan kebijakan regulasi yang adil.

3. Asas Kepastian Hukum

Asas kepastian hukum yaitu asas dalam Negara Hukum

yang meletakkan hukum dan ketentuan perturan perundang-

undangan sebagai dasar dalam setiap kebijakan dan tindakan dalam

kegiatan Penanaman Modal.

4. Asas Place of Incorporation

Asas ini beranggapan bahwa status dan kewenangan badan

hukum seyogianya ditetapkan berdasarkan hukum dari tempat

badan hukum itu secara resmi didirikan/dibentuk.10

5. Asas Kepentingan Umum

Asas ini didasarkan pada wewenang Negara untuk

mengatur dan melindungi kepentingan dalam kehidupan

bermaysarakat. Dalam hal ini suatu negara dapat menyesuaikan

diri dengan keadaan yang ada serta peristiwa yang bersangkutan

oleh kepentingan umum.

6. Asas Keterbukaan

Asas ini mengenai adanya kesediaan untuk keterbukaan

masing-masing pihak dalam hubungan antar bangsa berlandaskan

hukum internasional untuk memberikan informasi dengan jujur

yang berlandaskan keadilan, sehingga masing-masing pihak akan

10 Bayu Seto, 2013, Dasar-Dasar Hukum Perdata Internasional, Citra Aditya Bakti, Bandung,

h.263.

Page 19: DAFTAR ISI - sinta.unud.ac.id · xii ABSTRAK HUBUNGAN KEWARGANEGARAAN DENGAN KEPEMILIKAN PERUSAHAAN DI INDONESIA Warga Negara atau Kewarganegaraan merupakan salah satu unsur

14

mengetahui secara jelas mengenai manfaat, hak dan kewajiban

dalam menjalin hubungan ditingkat internasional.

1.8 Metode Penelitian

Metodologi Penelitian Hukum artinya ilmu tentang cara melakukan

penelitian hukum dengan teratur (sistematis).11 Penelitian hukum pada

dasarnya merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode,

sistematika, dan pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk mempelajari

suatu atau beberapa gejala hukum tertentu dengan jalan menganalisisnya,

kecuali itu maka juga diadakan pemeriksaan yang mendalam terhadap

fakta hukum tersebut untuk kemudian mengusahakan suatu pemecahan

atas permasalahan-permasalahan yang timbul di dalam gelaja

bersangkutan.12Metodologi penelitian yang penulis gunakan dalam skripsi

ini adalah Metode Penelitian Normatif.

a. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang penulis gunakan dalam skripsi ini adalah

penelitian hukum normatif. Penelitian hukum normatif terdiri dari

penelitian terhadap asas-asas hukum, sistematika hukum serta taraf

sinkronisasi hukum.13 Pada penelitian hukum jenis ini acapkali hukum

dikonsepkan sebagai apa yang tertulis dalam peraturan perundang-

11 Abdulkadir Muhammad, 2004, Hukum dan Penelitian Hukum, Citra Aditya Bakti,

Bandung, h. 57. 12 Soerjono Soekanto, 1986, Pengantar Penelitian Hukum, Universitas Indonesia Press,

Jakarta, h.3. 13 Bambang Sunggono, 2013, Metodologi Penelitian Hukum, RajaGrafindo Persada,

Jakarta, h.41.

Page 20: DAFTAR ISI - sinta.unud.ac.id · xii ABSTRAK HUBUNGAN KEWARGANEGARAAN DENGAN KEPEMILIKAN PERUSAHAAN DI INDONESIA Warga Negara atau Kewarganegaraan merupakan salah satu unsur

15

undangan (law in book) atau hukum patokan berprilaku manusia yang

dianggap pantas.

b. Jenis Pendekatan

Jenis Pendekatan yang penulis gunakan dalam skripsi ini antara

lain sebagai berikut:

1. Pendekatan Perundang-undangan (The Statute Approach)

Penelitian hukum dalam level dogmatik hukum atau

keperluan untuk praktik hukum tidak dapat melepaskan diri

dari pendekatan perundang-undangan.14 Pendekatan ini

dilakukan dengan menelaah berbagai peraturan perundang-

undangan yang bersangkut paut dengan isu hukum yang sedang

dihadapi. Pendekatan ini dilakukan dengan mempelajari

kesesuaian antara Undang-Undang Dasar dengan Undang-

Undang, atau antara Undang-Undang yang satu dengan

Undang-Undang lainnya.

2. Pendekatan Perbandingan (Comparative Approach)

Pendekatan ini dilakukan dengan membandingkan

peraturan hukum di suatu negara dengan peraturan hukum di

negara lain mengenai hal yang sama. Perbandingan dilakukan

untuk menemukan kesamaan dan perbedaan di antara peraturan

hukum tersebut. Dalam hal ini, Penulis membandingkan

14 Peter Mahmud Marzuki, 2005, Penelitian Hukum, Prenada Media, Jakarta,h.96.

Page 21: DAFTAR ISI - sinta.unud.ac.id · xii ABSTRAK HUBUNGAN KEWARGANEGARAAN DENGAN KEPEMILIKAN PERUSAHAAN DI INDONESIA Warga Negara atau Kewarganegaraan merupakan salah satu unsur

16

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016

dan Foreign Business Act 1999.

C. Sumber Bahan Hukum

Penelitian hukum normatif menggunakan sumber bahan atau data

sekunder, yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder

dan bahan hukum tersier.

1. Bahan Hukum Primer, bahan hukum ini bersifat

otoritatif, artinya mempunyai otoritas, yaitu merupakan

hasil tindakan atau kegiatan yang dilakukan oleh lembaga

berwenang untuk itu. Bahan Hukum Primer yang

digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945

b. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 Tentang

Kewarganegaraan

c. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang

Penanaman Modal

d. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang

Perseroan Terbatas

e. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 44

Tahun 2016 Tentang Daftar Bidang Usaha yang

Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka Dengan

Persyaratan Di Bidang Penanaman Modal

Page 22: DAFTAR ISI - sinta.unud.ac.id · xii ABSTRAK HUBUNGAN KEWARGANEGARAAN DENGAN KEPEMILIKAN PERUSAHAAN DI INDONESIA Warga Negara atau Kewarganegaraan merupakan salah satu unsur

17

f. Charter of Econimic Rights and Duties of State

g. Foreign Business Act 1999

2. Bahan Hukum Sekunder, yaitu bahan yang memberikan

penjelasan mengenai bahan hukum primer, seperti

rancangan undang-undang, hasil-hasil penelitian, atau

pendapat pakar hukum. Bahan hukum sekunder yang

digunakan berasal dari buku, literatur, majalah, makalah

maupun internet dengan situs resmi yang berhubungan

3. Bahan Hukum Tersier, yaitu bahan yang memberikan

petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer

dan sekunder seperti kamus ensiklopedia dan lain-lain.

D. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum

Dalam penelitian normatif ini penulis menggunakan teknik

penelitin bahan hukum atau data terhadap sumber kepustakaan yang

relevan dengan permasalahan yang dibahas dengan cara membaca dan

mencatat kembali bahan hukum tersebut yang kemudian disusun serta

dikelompokkan secara sistematis dengan hal yang berhubungan dengan

masalah yang diteliti dalam skripsi ini.

E. Teknik Analisis Bahan Hukum

Teknik pengolahan bahan hukum dan analisis bahan hukum yang

digunakan dalam penelitian ini setelah bahan-bahan terkumpul adalah

dengan menggunakan teknik deskripsi, teknik interpretasi dan teknik

evaluasi sebagai berikut:

Page 23: DAFTAR ISI - sinta.unud.ac.id · xii ABSTRAK HUBUNGAN KEWARGANEGARAAN DENGAN KEPEMILIKAN PERUSAHAAN DI INDONESIA Warga Negara atau Kewarganegaraan merupakan salah satu unsur

18

a. Teknik deskripsi adalah teknik dasar analisis yang tidak

dapat dihindari penggunaannya. Deskripsi berarti uraian

apa adanya terhadap suatu kondisi atau posisi dari

proposisi-proposisi hukum atau non-hukum.

b. Teknik Interpretasi adalah penggunaan jenis-jenis

penafsiran dalam ilmu hukum seperti penafsiran

gramatikal, historis, sistematis, teologis, konstektual dan

lain-lain.

c. Teknik Evaluasi adalah penilaian berupa tepat atau tidak

tepat, setuju atau tidak setuju, benar atau salah, sah atau

tidak sah oleh peneliti terhadap suatu pandangan, proposisi,

pernyataan rumusan norma, keputusan, baik yang tertera

dalam bahan primer maupun sekunder.