daftar isi sebelum melakukan semuanya, ingat€¦ · pengetahuan umum. detil dapat dibaca di diktat...
TRANSCRIPT
Satu-Satunya Buku KKD yang
Anda Butuhkan :pSebuah Rangkuman Checklist KKD FKUI
Edisi 2.2
Rodri Tanoto
Hak cipta kembali ke Modul KKD. Penulis tidak memiliki Hak untuk menjadikannya sebagai komoditi.
Kata PengantarBuku ini dibuat untuk diri penulis sendiri. Namun tidak ditutup kemungkinan untuk diperbanyak TIDAK UNTUK KOMERSIAL agar dapat membantu sesama mahasiswa FKUI agar lebih mudah belajar untuk menghadapi OSCE tingkat 3. Buku ini hanya rangkuman checklist KKD ditambah sedikit pengetahuan umum. Detil dapat dibaca di diktat KKD dan buku Pemeriksaan Fisik lainnya. Sebagai catatan, buku ini buku Pemeriksaan Fisik lainnya. Sebagai catatan, buku ini tidak diurutkan berdasarkan modul, melainkan berdasarkan sistem kebijakan penulis sendiri.
Selamat Belajar! Semoga lulus OSCE!
Jakarta, 4 Juli 2009
Penulis
2
Daftar IsiKomunikasi
• Anamnesis 5
• Kuesioner Pra Perkembangan 6
• Konseling/Wawancara 7
• Breaking the Bad News 8
• Konseling Keluarga 9
• Surat Rujukan 10
• Penyuluhan 11
Pemeriksaan Fisik
• Antropometri Anak 12-13
• Paru 32-34
• Abdomen 35-36
• Ginjal 37
• Rectal Touche 38
• Payudara & Ginekologi 39-42
• Obstetri/Leopold 43-44
• Pemeriksaan Motorik, Tonus, N VII 45-46
• GCS, Tanda Meningeal, & N III, IV, VI 47-48
• Pemeriksaan Keseimbangan 49
Tindakan• Antropometri Anak 12-13
• Umum dan Vital 14-15
• Kepala 15-16
• Visus & Funduskopi 17-18
• Tonometri Schiotz dan Kampimetri 19
• THT dan Swab Tenggorok 20-23
• Tes Penala 24
• Leher 25
• Tiroid 26
• Ekstremitas atas 27
• Ekstremitas bawah 28
• Lower back dan fraktur tulang panjang 29
• Prekordial 30
• Pemasangan EKG 31
Tindakan
• Teknik Steril & Kewaspadaan Universal 50
• Pungsi Vena 51
• Kanulasi Intravena (Infus) 52
• Pungsi Arteri 53
• Injeksi IM 54-55
• Injeksi Subkutan 56
• Injeksi Intrakutan 57
• Sumbatan Jalan Napas dan Intubasi 58-62
• Pemasangan NGT 63
• Pemasangan Kateter 64
• Membantu Partus Normal 65
• Basic Surgery Skill 66
• Farmasi 673
Sebelum melakukan semuanya, ingat:
• Perkenalkan Diri
• Jelaskan Prosedur
• Meminta Izin
• Periksa Kelengkapan Alat• Periksa Kelengkapan Alat
• Lakukan sterilisasi bila perlu
• Lakukan dengan mengingat KENYAMANAN pasien
• Dan jangan lupa bereskan alat-alat yang sudah dipakai
4
Anamnesis• Menyapa, berdiri,
memperkenalkan diri,
mempersilakan Duduk
• Wajah dan suara ramah,
vokal jelas, kecepatan,
volume
• Basa Basi
• Nama, umur, alamat, pendidikan, suku, status pernikahan, pekerjaan
• Keluhan Utama, Riwayat Penyakit Sekarang, Dahulu, Keluarga, Sosialvolume
• Tubuh condong ke depan,
tidak menyilang kaki
• Kontak mata 70 %
• Tdk gerak tidak penting
• Empati verbal dan non-
verbal
Dahulu, Keluarga, Sosial
– Obat, rokok, alkohol
• Pertanyaan satu persatu
• Pertanyaan terbuka dan mendalam, selain tertutup
• Refleksi isi dan perasaan
5
Kuesioner Pra Perkembangan
• 0-72 bl
• >16 hr bulatkan 1 bl
• Ya: bisa, pernah, sering, kadang-kadang
• Tidak: Tidak pernah, tidak tahu• Tidak: Tidak pernah, tidak tahu
• 9-10 (S=Sesuai), 7-8 (M=Meragukan), <6
(P=penyimpangan)
• “Tidak” dirinci sesuai jenis
6
Konseling & Wawancara (Hampir Mirip
Soalnya)
• Memperkenalkan diri
• Menjelaskan tujuan konseling
dan kerahasiaan
• Membangun rapport
• Pertanyaan tujuan/maksud
• Bahasa mudah dimengerti
• Menilai emosi dgn baik
• Kontak mata
• Memberikan kesimpulan
• Membangun dan • Pertanyaan tujuan/maksud
jelas ke satu masalah tertentu
• Respons tepat
• Komunikasi verbal nonverbal
• Pendengar terampil/aktif
• Berbicara singkat dan lebih
sdkt dr klien
• Membangun dan
mengembangkan kerjasama,
bukan mengambil keputusan
• (Hanya Wawancara)
Memberikan reassurace,
dukungan, saran, bimbingan
7
Breaking The Bad News• Menyapa, jelaskan tujuan
• Menilai pengetahuan & perasaanpasien
• Perlihatkan verbal nonverbal bahwa info berikut PENTING
• Perhatikan respons pasien
• Berusaha mengetahuipengetahuan tambahan yang
• Beri pasien waktu bereaksi (diamsejenak)
• Mendorong pasien memberikantanggapan, keprihatinan, perasaan
• Mencermati perasaan, keprihatinan, dan nilai2 pasien
• Empati utk apresiasi perasaan• Berusaha mengetahui
pengetahuan tambahan yang dibutuhkan pasien
• Memberikan penjelasanterorganisir
• Bahasa sederhana, mdhdimengerti, tdk ada jargon medikdan kalimat membingungkan
• Kenali dan tanggapi nonverbal pasien
• Empati utk apresiasi perasaandan kesusahan pasien
• Nonverbal: kontak mata, posisidan postur tubuh, gerak, ekspresi wjh, suara�kecepatan, kejelasan, volume
• Menyatakan dukungan�ekspresi prihatin, pengertian, ingin menolong
8
Konseling Keluarga
• Memberikan salam, menyapa msg2 anggota keluarga
• Menyampaikan tujuan dgn jelas, terarah, sistematis, lalu sampaikan materi
• Mencari sumber daya dr masyarakat
• Menanyakan layanan kesehatan yg tlh diperoleh yg berhubungan
• Menanyakan rencana lalu sampaikan materi
• Anggota keluarga memberikan pandangan
• Anggota keluarga bertanya info kesehatan yg berhubungan
• Menanyakan pengalaman
• Mencari kemungkinan sumber daya dan faktor pendukung dlm keluarga
• Menanyakan rencana keluarga
• Meminta kesepakatan
• Memberi kesempatan bertanya lagi
• Kesimpulan dan terima kasih
9
Surat Rujukan
10
Penyuluhan
• Pembukaan, perkenalan diri
• Tujuan, waktu pemberian, waktu tanya jawab (sesudah, atau sepanjang penyuluhan)
• Isi
• Penutup dan Kesimpulan � Berikan Jargon yang mudah diingat dan diulang-ulang sepanjang mudah diingat dan diulang-ulang sepanjang penyuluhan
• Memberikan kesempatan bertanya
• Yang harus diperhatikan: menguasai materi, volume dan intonasi suara, ekspresi wajah, bahasa tbh, gerak gerik, interaksi dgn audiens
• Menggunakan bahasa yang sesuai utk kelas dan golongan audiens
11
PF Tumbang - AntropometriBB
• 0-2th � Timbangan bayi
• Meja datar, tidak goyang
• Jarum di angka 0
• telanjang � No hat, socks,
gloves
• Tdk dipegangi utk yg berdiri
• Hitung Umur
• Catat di Grafik
• Normal: P3
- P97
(hijau)
PB <2 th
• Kepala di 0
• Lengan kiri meluruskan lutut, • Tdk dipegangi utk yg berdiri
• Baringkan atau injak
• Tunggu jarum berhenti atau liat
di tengah2
Lingkar kepala
• 0-11 bl (stp 3 bl), 12-72 bl (stp 6
bl)
• Melalui alis, atas dua telinga,
bagian kepala paling menonjol
• Lengan kiri meluruskan lutut,
tangan kiri meluruskan
telapak kaki
• Tangan kanan baca
TB
• Sandal, sepatu
• Mata kaki rapat
• Punggung, pantat, tumit
nempel12
Ilustrasi
13
PF Umum & Tanda Vital
Umum
• Kesadaran– Compos Mentis - Apatis -
Letargi - Somnolen -
Sopor/Stupor - Koma
• Habitus
Vital
• TNSP: Tekanan, Nadi, Suhu,
Pernapasan
• Nadi
– Brachialis & Radialis 1 mnt
– Frekuensi, kuat/lemah, • Habitus– Astenikus - Atletikus -
Piknikus
• Bentuk Tubuh– Akromegali, bibir
sumbing, paralisis saraf
wajah, Kifosis, lordosis,
skoliosis
– Frekuensi, kuat/lemah,
teratur/tdk
– Tdk teratur: Sinus aritmia,
Ekstrasistolik, Fibrilasi atrial,
blok AV
• Suhu
– Bersihkan � Sentak termo
� bwh lidah 3 menit
14
• Pernapasan
– Telentang, tangan di abdomen selama 1 mnt
– Frekuensi (12-18), Sifat (♀:torakoabdominal, ♂: abdominotorakal), kedalaman, irama (normal, Cheyne-Stokes, Biot (tidak teratur), ekspirasi memanjang, obstruksi)
– Pompa sampai radialis tdk teraba, naikkan 30 mmHg
– Auskultasi brachialis, turunkan tekanan 2-3 mmHg/s, tetapkan 5 fase Korotkoff
• 1�bunyi I, 2�makin keras, 3�plg keras, 4�melemah, 5�bunyi terakhir
– Ulangi, dgn istirahat 1-2 mnt, memanjang, obstruksi)
• Tekanan Darah
– Pasang manset (tdk kena baju, 2 cm atas fossa cubiti, balon menutupi a. brachialis, pipa tdk di atas fossa cubiti, ketat 2 jari)
– Raba brachialis & radialis
– Ulangi, dgn istirahat 1-2 mnt, angka balikkan ke 0
– Kalau tnp auskultasi, cukup dgn raba radialis saja (sistolik per palpasi)
– Palpasi darurat sistol min: 80 (radial), 70 (femoral), 60 (karotis) � kdg overestimasi
15
PF Kepala• Wajah
– Inspeksi ekspresi, bentuk, simetri, gerak involunter, bengkak, benjol
• Kulit Wajah– Warna dan kelainan
• Kepala
• Telinga– Bentuk daun, liang, m.
timpani, t. mastoid, nyeri tekan tragus
• Sinus Paranasalis– Nyeri tekan frontalis,
etmoid, maksila• Kepala– Bentuk, ukuran, benjolan,
lekuk, nyeri tekan
• Rambut– Warna, penyebaran,
dicabut
• Mata– sklera dan konjungtiva
(ikterik, anemik), benjolan, refleks lsg & tdk, gerak
etmoid, maksila
• Bibir– Warna, benjolan, ulkus
• Mulut– Warna mukosa, ulkus,
warna, papil, letak lidah
• Gigi– Jumlah, lubang, warna gusi
16
Pemeriksaan Visus
Visus
• Kenalkan diri, jelaskan, minta
izin
• Pasien duduk 6m dr kartu
Snellen
• Menutup mata kiri
• Membaca objek dari terbesar
• Jika tidak bisa membaca yang
terbesar, lakukan
– Dekatkan papan Snellen
(jarak/30, mis: 5/30, 4/30,
dst)
– Hitung jari dr 5 m ke 1 m
(jarak/60, CF/jarak)• Membaca objek dari terbesar
sampai terkecil sambil
dibantu tunjuk (salah satu
per baris masih dianulir)
• Jika < 6/6 atau < 20/20, coba
pinhole occluder �
gangguan refraksi saja, harus
6/6
• Lakukan utk mata kiri
(jarak/60, CF/jarak)
– Lambaian tangan dari 5 m
ke 1 m (jarak/300,
HM/jarak)
– Arah cahaya dr 1 m (LP
atau 1/∞, NLP atau visus
nol)
• Pencatatan: LVA=X/X,
RVA=Y/Y 17
Funduskopi• Jika perlu, berikan pupil dilator
(tropicamide 1%, phenylephrine
hydrochloride 2,5%)
–Tdk blh pd bilik mata depan
sempit, sudut bilik mata depan
sempit, atau dlm pengawasan
neurologi
• Set fokus agar pupil jelas dan
• Telusuri p. darah sampai papil
optikus (daerah nasal)
• Periksa papil, p. darah, retina,
dan makula� liat ke cahaya
langsung
• Ulangi utk mata kiri
• Refleks papil positif
• Papil bulat, warna kekuningan • Set fokus agar pupil jelas dan
apertur agar cahaya putih, bulat,
lebar
• Pasien memandang jauh
• Melihat mata kanan dgn mata
kanan, oftalmoskop dipegang t.
kanan, 15° temporal, mendekat
dari 1 m
• T. kiri di pundak atau dahi
• Papil bulat, warna kekuningan
cerah, cup disk ratio 0,3-0,5
lateral dan sagital
• Vena : Arteri = 3 : 2, tidak ada
oklusi
• Retina berwarna
jingga, tidak ada
lesi atau massa
• Refleks makula
positif18
Tonometri Schiotz dan Kampimetri
Tonometri Schiotz
• Kenalkan diri, jelaskan, minta izin,
pasien berbaring
• Anestesi mata dgn pantocain
• Kalibrasi dgn lempeng logam di
kotak sampai 0, bersihkan kedua
permukaan jk blm, lalu swab
• Jk angka sgt max atau min,
tambahkan beban � usahakan
jarum di tgh2
Kampimetri
• Kenalkan diri, jelaskan, minta
izin, duduk berhadapan
• Pasien menutup mata kiri, dokter permukaan jk blm, lalu swab
alkohol
• Pasien diminta melihat jempol
sndr utk mata lurus ke atas
• Letakkan tonometri tegak lurus di
kornea pasien, bc angkanya
–Usahakan jrm jgn terlalu tepi,
tambahkan beban jk perlu
• Berikan antibiotik
• Rujuk ke tabel konversi tonometri
• Pasien menutup mata kiri, dokter
mata kanan, lalu saling
bertatapan lurus
• Bandingkan luas lapang
penglihatan pasien dgn dokter
(atas, bwh, temporal, nasal) dgn
cara: Hitung jari, Melihat objek
• Objek harus tpt di tengah2
keduanya, dan mendekat dari
paling jauh 19
Pemeriksaan THT dan Swab Tenggorok
Telinga
• Lampu Kepala
• Kedua kaki tertutup di sisi pasien
• Inspeksi&palpasi telinga luar, pre dan retro aurikuler
• Inspeksi liang
–Lapang, serumen, sekret, furunkel, hiperemis
• Inspeksi m. timpani (maleus, refleks cahaya, pars tensa, attic) � utuh, td perforasi, td hiperemispre dan retro aurikuler
–Edem, hiperemis, hematom, sikatriks
• Tarik telinga ke posterior superior utk meluruskan liang
td hiperemis
• Otoskop dipegang spt pensil dgn kelingking di pipi pasien
• Valsalva (tiup)/Toynbee(telan) maneuver � patensi t. Eustachius
20
Ilustrasi1. Pars flaccida, 2. Pars
tensa, 3. maleus, 4.
umbo, 5. refleks cahaya
1
1. Heliks, 2. Fosa scafoid, 3.
Antiheliks, 4. Meatus akustikus
eksternus, 5. Lobulus, 6.Tragus,
7. Antitragus
21
13
2
4
5
1
2
3
4
5
6
7
Hidung
• Inspeksi luar depan dan samping– deform,edem, hiperemis
• Palpasi hidung & sinus– Tdk nyeri tekan
• Inspeksi vestibulum dan nares anterior dgn menekan ujung hidung ke atas
Tenggorok
• Buka Mulut
– Lidah, mukosa, palatum durum&mole, uvula, arkus faring
• Tekan 2/3 anterior lidah dgn spatula lidah (tgn kiri)
– Tonsil� T1/T1, Kripti tidak melebar, detritus, hiperemis,
menekan ujung hidung ke atas– Deform, krepitasi, edem,
hiperemis
• Masukkan spekulum, tertutup, buka ke nasi, jgn tekan septum, tutup sedikit, keluarkan– Lapang, ukuran konka, edem,
pucat, hiperemis, sekret
hiperemis,
– Ukuran tonsil oleh pilar posterior dan uvula (T1-3)
– Faring � post nasal drip, penebalan limfoid (granuler), hiperemis
• Tgn kanan mengusap faring dgn lidi kapas steril
22
Ilustrasi
1. Konka media, 2. Meatus
medius, 3. Septum, 4.
Konka inferior, 5. Meatus
inferior, 6. Dasar hidung
2
1. Palatum mole, 2. Pilar
posterior, 3. Uvula, 4. Pilar
anterior, 5. Tonsil, 6. Dinding
posterior orofaring
23
1
2
3
4
5
6
12
3
4
56
Tes Penala• Duduk berhadapan, kaki tertutup di
sisi pasien
• Jelaskan pemeriksaan, minta pasien
mengangkat tangan pd sisi telinga
yg mendengar, jk tdk, trnkan
• Ambil garpu tala 512 Hz
– Getarkan dgn hentakan jempol
dan telunjuk kiri
• Weber
– Letakkan di garis tgh wajah,
apakah memanjang di satu sisi
– Dahi, pangkal hidung, dagu, gigi
– Tdk memanjang� Normal,
Memanjang di sisi sakit�
konduktif, Memanjang di sisi
sehat� sensorineuraldan telunjuk kiri
• Rinne
–Letakkan di martoid smp tdk
terdengar, pindahkan ke 2,5 cm di
sisi telinga, lalu lakukan sebaliknya
utk konfirm
–Memanjang di udara� normal,
atau neurosensori
–Memanjang di tulang� konduktif
sehat� sensorineural
• Schwabach
– Letakkan di mastoid pasien, jika
sudah hilang, pindahkan ke
mastoid dokter
– Lakukan sebaliknya
– Nilai pasien memanjang atau
memendek
• Garpu penala selalu menghadap
telinga, hantaran tulang atau udara24
PF LeherJVP (Jugularis Vein Pressure)
• Kepala 30°- 45°
• Tekan vena di atas clavikula
• Tekan vena di atas bawah
mandibula
• Lepas vena bawah
• Perhatikan kedut terisinya vena
• Jarak dgn bdg datar yg melalui a.
KGB
• Dari belakang pasien
• Palpasi: Submentalis, Submandibularis, Jugular chain (anterior m. sternocleidomastoid), Posterior triangle (blk sternocleidomastoid), Oksipital, Postaurikular, Preaurikular• Jarak dgn bdg datar yg melalui a.
ludivici (5-2 cmH2O) Kaku Kuduk
• Baring tanpa bantal, rileks
• Tahan sternum, fleksi leher
Arteri Karotis
• Telentang, leher 30°
• Medial sternocleidomastoid knn
• Palpasi a. karotis kanan 1/3 bwh
• Auskultasi
• Lakukan yang kiri
Postaurikular, Preaurikular
Kelenjar Tiroid
• Duduk,kepala sdkt ekstensi
• Inspeksi warna, ukuran, simetri,
• Palpasi dari blk, dgn ujg jari dua tgn, konsistensi, nyeri tekan
• Pasien menelan
• Auskultasi Bruit
25
PF Tiroid
• Pasien duduk, kepala
sedikit ekstensi
• Inspeksi tiroid (warna,
massa, simetri)
• Dr blk pasien, raba regio
• Periksa seluruhnya,
laporkan suhu, benjolan,
simetri, konsistensi,
mobile
• Auskultasi Bruit• Dr blk pasien, raba regio
tiroid (kiri kanan
krikoid) dgn ujung jari
kedua tangan
• Pasien diminta menelan
• Auskultasi Bruit
• Inspeksi eksoftalmus
• Inspeksi tremor halus �tangan diluruskan ke
depan, letakkan kertas
selembar
• Pemeriksaan refleks
patella26
PF Ekstremitas AtasBahu
• Inspeksi berjalan, btk sendi
(klavikula, skapula), kontur otot
(deltoid, trapezius, supraspinatus),
wrn kulit dan p. drh, bengkak,
deform, atrofi, fasikulasi
• Palpasi tonjolan tulang (nyeri)
• 6 gerak bahu (fleksi 165°, ekstensi
• Move fleksi, ekstensi, pro- supi-
nasi
Pegelangan tangan dan tangan
• Posisi tangan dorsal & palmar,
deform (gelang tangan, tangan,
jari), kontur palmar
• Palpasi pegelangan tangan (p.
styloideus radii, nyeri, bengkak, • 6 gerak bahu (fleksi 165°, ekstensi
60°, abduksi 170°, adduksi 50°,
rotasi in/ex 90° dlm ab/adduksi
• Apley Scratch test
Siku
• Inspeksi dlm fleksi dan ekstensi,
bengkak
• Palpasi olekranon, epikondilus
(med & lat), nyeri tekan, bengkak,
penebalan, n. Ulnaris
styloideus radii, nyeri, bengkak,
dorsal, palmar dengan 2 ibu jari
• Move pegelangan tangan (fleksi
ekstensi, deviasi ulnar radial, jari
(fleks ekstens, abd adduksi), ibu
jari (jari + oposisi), tes genggam
2 jari
• Tes sensori jari (medianus II,
radialis webspace, ulnaris V)27
PF Ekstremitas BawahGelang panggul
• Inspeksi gait (stance and swing),
lumbal saat jalan, kulit, simetri otot
• Palpasi saat berbaring, krista iliaka,
SIAS, SIPS, trokanter mayor, t.
ischium, NAV femoralis
• Move fleks-ekstens, abd- add- uksi,
rotasi in/ex (telentang dan
ballotement (kmplkan di tgh
lutut dgn dua tgn, lalu dorong
patella ke bawah, lepas cpt.
Terbentur kondilus femoris, (+)
• Move ekstensi dan fleksi (120°)
• Tes stabilitas (ante- poste- rior
drawer sign)
Gelang kaki dan kakirotasi in/ex (telentang dan
tengkurap)
Lutut
• Inspeksi jalan, berdiri, berbaring,
warna, vaskularisasi, bengkak,
massa, luka
• Palpasi massa, pulsasi, patella, nyeri
tekan, bulge sign (geser dengan
jempol, lalu ketuk balonnya dengan
jari),
Gelang kaki dan kaki
• Permukaan, kelainan jari kaki
(hallux valgus, hammer toes),
deform, massa, mata ikan
(cornus), kapalan (callus), wart,
ulkus
• Palpasi, nyeri tekan, bengkak,
anterior, tumit, jari, t. achilles
• Move, dorso-, plantar fleksi,
inversi, eversi 28
PF Lower Back dan Fraktur Tulang
Panjang
Lower Back
• Inspeksi postur, gait,
kesegarisan, kurvatura
• Palpasi p. spinosus, s.
sakroiliaka, otot
Fraktur Tulang Panjang
• Syok, perdarahan,
gangguan SSP
• Pemeriksaan gentle
• Inspeksi memar, sakroiliaka, otot
paraspinal, n.
Ischiadicus � fleksi
• Perkusi vertebrae
• Move fleksi, ekstensi,
rotasi, fleksi lateral
• Inspeksi memar,
bengkak, deform, luka
• Palpasi nyeri tekan,
goyang, sumbu, NVD
• Move sendi distal,
krepitasi
29
PF Prekordial
• Inspeksi Iktus kordis (sela iga 5, medial midclavikula kiri)
• Palpasi � Telapak tangan di atas jantung
– Heaving (beban diastolik), lifting (beban sistolik v. kanan), fremitus (friction rub)
• Perkusi
– Batas kanan: midklavikula kanan (paru-hati), naik dua jari, ke – Batas kanan: midklavikula kanan (paru-hati), naik dua jari, ke arah medial (midsternum-sternum)
– Batas kiri: aksilaris anterior (paru lambung), naik dua jari, ke arah medial (1 jari medial midclavikula
– Pinggang: parasternal kiri, sela iga 3
• Auskultasi mitral (iktus kordis), trikuspid (sela iga 4-5 sternal kiri, atau ujung sternum), pulmonal (sela iga 2 sternal kiri), aortik (sela iga 2 sternal kanan)
– Bandingkan auskultasi dengan pulsasi arteri
30
Pemasangan EKG
• Periksa Kelengkapan Alat
• Bersihkan kulit pegelangan tangan, kaki, dan prekordial
• Bubuhkan gel pada elektroda lempeng ekstremitas dan hisap
• V1 sternal kanan, sela 4
• V2 sternal kiri, sela 4
• V4 midklavikula kiri, sela 5
• V3 antara V2 dan V4
• V6 midaksilaris, sejajar V4ekstremitas dan hisap
• Tangan di dorsal, kaki di medial (daerah datar)
• Merah Kuning Hijau Hitam (Tangan kanan, kiri, kaki kiri, grounder)
• Merah Kuning Hijau, Coklat Hitam Ungu
• V6 midaksilaris, sejajar V4
• V5 antara V4 dan V6
• V= 25 mm/s, Peneraan 1 (1
mV untuk 10 mm)
• 4 siklus satu sadapan, Mulai
dari L1-L3, aVR, aVL, aVF,
V1-6
• Bersihkan alat dan kulit31
PF ParuInspeksi
• Umum: Sesak, napas cuping
hidung, otot bantu napas,
serak, mengi, stridor
• Warna Kulit: Sianosis, pucat
• Leher: M.
Sternocleidomastoid,
–bentuk dada (Ante-poste :
sagital, 1:2), angulus costae
(90°)
–penyempitan/pelebaran sela iga
–simetris statis dinamis
–frekuensi, sifat napas, irama
Bentuk Dada Abnormal
Paralitik (sela iga sempit, Sternocleidomastoid,
bendungan vena, pembsran
KGB
• Jari Tabuh
• Dada Depan:
–Bendungan vena, massa,
ginekomastia, emfisema
subkutis
–retraksi m. intercostal
• Paralitik (sela iga sempit,
angulus costae menyempit)
• Emfisema (sela iga lebar, angulus
costae melebar)
• Kifosis, lordosis, skoliosis
• Pektus excavatum (sternum
cekung)
• Pektus Carinatum (sternum
cembung)32
Irama Pernapasan Abnormal
• Kussmaul: cepat dalam,
asidosis metabolik
• Biot: Tidak teratur, gangguan
SSP, meningitis spinal
• Cheyne-Stokes: Gangguan
SSP, Meningis, TIK ↑, gagal
ginjal, OD, CHF
• Sighing: Normal diselingi
Palpasi
• Leher
–KGB leher & supraklavikula
–Posisi Trakea � telunjuk di
sela otot dan trakea
• Dada
– Umum, emfisema subkutis,
sela iga, benjol
– Ekspansi (jempol ketemu,
tiga lobus, inspirasi dalam)• Sighing: Normal diselingi
dalam, stres
• Dangkal: emfisema
• Asimetri: Penebalan pleura
• Tanda Hoover: Retraksi
abnormal tanpa ekspansi �
Kontraksi diafragman jelek
tiga lobus, inspirasi dalam)
– Fremitus (77, tukar tangan)
33
Perkusi
• Umum: Dari apeks, bandingkan kiri kanan
• Batas paru-hati, peranjakan (2 jari)
• Batas jantung kanan
• Batas paru lambung
• Batas jantung kiri
• Palpasi
– Umum: emfisema subkutis, benjolan
– Ekspansi dari bawah skapula
– Fremitus di daerah interskapula
• Perkusi
– Umum: Apeks, interskapula, bandingkan kiri kanan• Batas jantung kiri
Auskultasi
• Dari apeks, banding kiri kanan, fase inspirasi ekspirasi
Paru Belakang
• Inspeksi: benjolan, bentuk vertebrae
bandingkan kiri kanan
– Batas paru belakang, garis skapula dari bawah skapula
• Auskultasi
– Apeks, interskapula
– Bandingkan kiri kanan
– Inspirasi ekspirasi
34
PF Abdomen• Perkenalan, minta izin
• Pasien telentang
• Inspeksi bentuk, simetri, buncit,
kulit, vena, umbilicus, gerak
Palpasi
• Umum, superfisial dan dalam
• Hepar, kaki dilipat 30-45°
• Limpa: kaki dilipat 30-45°
– Sama seperti hepar
– Garis dari SIAS kanan ke
arcus costae kiri melalui
umbilicus
• Asites
– Shifting Dullness• Hepar, kaki dilipat 30-45°
–Lobus kanan: SIAS kanan -
arcus costae kanan
–Lobus kiri: umbilicus - p.
xiphoideus
–Tekan dengan palmar radial
kanan, pasien napas dalam
–Ekspirasi � tkn ke bwh/dorsal
–Inspirasi � bergerak hiperbolik
ke kranial
– Shifting Dullness
Perkusi umbilikus ke lateral,
tandai saat berubah redup.
Pasien miring kontralateral,
tunggu 30-60 s, perkusi lagi.
– Knee-Chest Position
Menungging, lalu perkusi dari
lateral ke umbilicus
35
– Gelombang Cairan
Telentang, tangan pasien di
tengah abdomen, sedikit tekan.
Tangan satu memegang sisi
abdomen, satu lagi mengetuk sisi
yang lain
– Puddle Sign
Knee-Chest Position, lalu
auskultasi umbilicus sambil
• Ballotement
– Bimanual
– Tangan kiri di pinggang belakang, tangan kanan di abdomen ventralnya
– Tangan kanan bergerak mendorong, kiri diam. Lakukan sebaliknya.
– Rasakan benturannyaauskultasi umbilicus sambil
perkusi
• Titik McBurney
– ⅓ lateral garis antara SIAS
kanan dan umbilicus
– Tekan, lihat nyeri tekan dan
muscular defense
– Rasakan benturannya
• Auskultasi
– Dinding abdomen (biasa di atas umbilicus)
– Dengarkan bising usus (4 x/mnt) atau bunyi lain (bruit arterial, venous hump, succussion splash
36
PF Ginjal
• Memperkenalkan diri dan meminta izin
• Inspeksi palmar dan ujung jari (warna, edem)
• Inspeksi otot dan kulit kaki
• Palpasi edema (pitting - non) di pretibia• Palpasi edema (pitting - non) di pretibia
• Bandingkan palpasi a. dorsalis pedis kiri-kanan
• Nyeri Ketok CVA
– Pasien duduk, dari belakang pasien
– T. kiri di CVA, t. kanan mengetuk t. kiri
– Lakukan kedua ginjal utk mencari adanya nyeri
37
Rectal Touche
• Alat lengkap, kenalkan dr, izin, psg APD
• Pasien litotomi, pakai celana khusus atau buka celana, pakai selimut– Posisi lain: lateral kiri,
• Periksa– Tonus spinchter anii
– Kolaps ampula recti
– Benjol licin mukosa rekti• Sirkuler, letak (jam), jarak
dari anokutan line, rapuh– Posisi lain: lateral kiri, knee-chest
• Inspeksi daerah perianal (fistul, fisura)
• T. kiri di suprasimfisis, t.kanan oleskan pelumas di sekitar anus, baru masukkan (warning sign!)
dari anokutan line, rapuh
– Benjolan di luar lumen
– Raba pool atas prostat, nodul (keras/tdk), berat prostat (prostat jam 12)
– Nyeri tekan dan letak
– Keluarkan, periksa feses, darah, lendir
• Bersihkan anus dgn kasa, lepas sarung tangan
38
PF Payudara & Ginekologi• Menyapa, menjelaskan,
prognosis
• Alat, lampu, pasien BAK,
bersihkan dan bilas kelamin,
lepas pakaian, pakai sarung,
cuci tangan, sarung tangan
Pemeriksaan Payudara
• Lihat simetri saat angkat tangan ke
atas, kacak pinggang, dan bungkuk
• Pasien berbaring, lengan kiri di
atas kepala, bahu kiri diganjal
bantal
• Simetri, kerut, lekuk
• Palpasi spiral dr luar atas dgn tiga Pemeriksaan Payudara
• Ajarkan SADARI pada ibu
• Lihat adanya perubahan
bentuk, ukuran, kulit/puting
berlipat, kulit cekung,
bengkak, suhu meningkat,
nyeri
• Ukuran, bentuk, arah puting,
ruam, luka, cairan
• Palpasi spiral dr luar atas dgn tiga
jari, lalu tekan puting dgn telunjuk
dan jempol utk melihat cairan
• Lakukan utk sblh kanan
• Angkat kedua tangan setinggi
bahu, lalu palpasi pangkal
payudara (sisi luar pectoralis ke
aksila � nyeri dan pembesaran
KGB
• Kenakan baju kembali, cuci tangan39
Abdomen dan Lipat Paha
• Pasien berbaring, papar
abdomen
• Inspeksi benjolan, letak bentuk
pusar,warna, parut, gurat, ruam,
lesi
• Palpasi massa, nyeri, resistensi
otot
• Palpasi dalam � ukuran,
bentuk, konsistensi, nyeri,
Genital Luar
• Pasien litotomi (kaki di dudukan
atau ujung meja), cuci tgn,
keringkan, nyalakan senter,
pakai srg tgn, warning sign
(paha dlm)
• Inspeksi labia, klitoris, perineum
• Buka labia mayora (2 jari),
inspeksi labia minora, klitoris,
mulut uretra, mulut vaginabentuk, konsistensi, nyeri,
mobilitas massa
• Jk ada luka abdomen bwh &
lipat paha, ganti srg tgn sblm
lanjut
• Abdomen bwh, benjolan, bisul
mulut uretra, mulut vagina
• Palpasi labia minora � benjol,
cairan, ulkus, fistul, nyeri
• Telunjuk memerah k. Skene di
dua sisi uretra, lalu lsg di uretra
• Palpasi k. Bartholin, telunjuk di
dsr 2 labia mayora, palpasi
benjol, nyeri dgn dua jari
40
• Ibu mengedan, labia tetap dibuka,
lihat adanya benjolan di dinding
ante/poste vagina
• Inspeksi perineum � parut, lesi,
inflamasi, retak kulit
IVA
• Pasang spekulum miring, lalu
diputar ke bawah, lalu buka,
kunci. Pasang lampu.
Inspeksi serviks � servisitis,
• Oleskan asam asetat di SSK, tgg
1 menit
• Inspeksi SSK adanya mudah
berdarah, plak putih tebal, lesi
putih
• Oleskan asam asetat lg bl perlu,
atau bersihkan dgn swab kapas
• Lepaskan spekulum,
dekontaminasi dlm klorin 0,5%
10 mnt• Inspeksi serviks � servisitis,
ektopion, tumor, ovula Naboti,
luka � langsung selesai jk ada
curiga kanker
• Bersihkan cairan, darah, mukosa
serviks dgn swab kapas, buang
• Identifikasi ostium uteri, zona
transformasi, SSK (sambungan
skuamokolumnar)
10 mnt
• Bimanual, t. kanan vaginal
touche, dorong serviks, rasakan
dgn t. kiri tgg fundus, ukuran
uterus, konsistensi, arah,
konsistensi serviks dan keadaan
parametrium
41
SELESAI
• Ibu berpakaian, bersihkan
senter dan tempat duduk
berurutan dgn klorin 0,5%,
deterjen, air bersih
• Lepas srg tgn dlm klorin
0,5% dr dlm ke luar � jk
dipakai ulang, rendam 10
PAP SMEAR (G ada di
checklist, cuma tambahan)
• Dlm keadaan terbuka dgn
spekulum, gunakan Ayer
spatula dgn bgn tajam di
ostium, putar 360° utk sisi
luar, dan cytobrush utk bgn
dalam ostium, putar 180°dipakai ulang, rendam 10
mnt
• Cuci tgn, catat hasil IVA,
dll, gbr serviks jk perlu
• Jelaskan tes IVA berikut jk
negatif, curiga kanker
berikan konseling
dalam ostium, putar 180°
42
PF Obstetri/Leopold
• Menuntun berbaring, cuci
tangan (air hangat),
keringkan
• Pasien berbaring, ekspos
abdomen, kaki sedikit
– Ukur tinggi fundus dari fundus sampai simfisis pubis
– Raba fundus dgn kedua tangan untuk menentukan bagian abdomen, kaki sedikit
ditekuk
• Kanan pasien, hadap perut,
beritahu akan dimulai
• Leopold I
– Raba fundus dgn telapak kiri: ibu jari; jempol dan telunjuk kanan fiksasi bawah fundus
menentukan bagian janin di sana
• Leopold II
– 2 telapak di kiri kanan abdomen, raba punggung dan ekstremitas, atas ke bawah
43
• Leopold III
– Tentukan bagian presentasi fetus dgn kedua telapak meraba bawah uterus �menghadap kaki
– Bisa juga dengan jempol dan jari2 t. kanan saja �menghadap wajah
• Leopold IV
– Dua telapak di bwh
– Divergen � Sudah masuk, fiksasi bagian terbawah janin dgn t. kiri, gunakan jari-jari tgn kanan utk mengukur masuknya berapa dari simfisis pubis ke bagian leher janin (X/5)
• Auskultasi dengan stetoskop Laennec (Pinard?) di punggung – Dua telapak di bwh
abdomen, jempol bertemu, semua jari menyentuh bagian bawah uterus
– Konvergen � janin belum masuk ke panggul
(Pinard?) di punggung janin, seluruh mulut stetoskop tertutup, tangan tidak boleh menyentuh stetoskop, 3x5s, interval 5s, jumlah dikali 4
• Beritahu pasien sudah selesai, rapikan pakaian, laporkan
44
Pemeriksaan Motorik, Tonus, N VII
Pemeriksaan Motorik � Pasien
duduk atau baring
• Inspeksi dlm tidur, duduk,
berdiri, berjalan, gerakan tubuh
(posisi, simetri, atrofi)
• Periksa kekuatan 4 sendi
tungkai atas (jari, glg tgn, siku,
– 2 jari digenggam, genggam
& buka jepitan jari, tahan
panggul dgn BB, dsb)
– Beri komando gerakan
pasien ke mana (atas bwh,
kiri-knn)
Pemeriksaan Tonus � Pasien tungkai atas (jari, glg tgn, siku,
bahu) & tungkai bawah (jari,
engkel, lutut, panggul) dgn
memberi tahanan
– Fiksasi dgn t. kiri agar sendi
proksimal yang tdk sdg
diperiksa td bergerak
– T. kanan menahan gerakan
pasien
Pemeriksaan Tonus � Pasien
duduk atau baring
• Palpasi tonus otot
• Lakukan ekstensi fleksi cepat di
gelang tgn dan siku, engkel dan
lutut
• Nilai tonus otot � Eutoni,
hipotoni, spastis (pisau lipat),
rigid (corkwheel)45
Refleks Faal Patella � Pasien
duduk atau baring
• Rileks (kalau perlu manuver
Jendrasick, jari-jari saling
mengait dan tarik)
• Lutut difleksikan pasif � tetap
rileks
• Ketok tendon patella dgn palu
refleks, t. kiri di m. kuadriceps
femoris
• Positif � Jempol dorsifleksi,
jari lain abduksi
Pemeriksaan N VII
• Inspeksi simetri statis dan
dinamis wajah
• Inspeksi simetri saat pasien
kernyitkan dahi atau melirik ke
atas � Fiksasi kepala
• Memaksa buka pasien yang
memejamkan mata kuat-kuatfemoris
• Lihat ekstensi tungkai bawah
atau rasakan kontraksi m.
kuadriceps femoris
Refleks patologi Babinsky
• Rileks, fiksasi pegelangan kaki
• Gores lateral telapak kaki
posterior ke anterior lalu
mendatar di perbatasan jari
memejamkan mata kuat-kuat
• Inspeksi simetri sudut bibir dan
plica nasolabialis
• Menepuk pipi pasien yang
digembungkan utk melihat
kebocoran sisi
46
GCS, Tanda Meningeal, & N III, IV, VI
Glasgow Coma Scale
• Eye
– Membuka mata spontan (4)
– Buka jika diminta (3)
– Pada rangsang nyeri (2)
– Tdk membuka sama sekali (1)
• Verbal
– Orientasi waktu, tempat,
orang benar (5)
– Kacau (4)
– Tidak menjawab, hanya kata,
atau jika rangsang nyeri (3)
– Hanya merintih pd nyeri (2)• Movement
– Gerak sesuai perintah (6)
– Rangsang nyeri, lokalisir nyeri
(5)
– Rangsang nyeri, tdk lokalisir
(4)
– Fleksi abnormal (3)
– Ekstensi abnormal (2)
– Tdk bergerak (1)
– Hanya merintih pd nyeri (2)
– Tdk ada suara (1)
Tanda Rangsang Meningeal
• Pasien kaki rileks, baring tanpa
bantal
• Fleksi kepala dgn t. kiri di kepala,
t. knn di dada
– Nilai jarak dagu ke dada
– Lihat Brudzinsky I (kaki fleksi)
47
• Pastikan tdk ada kaku leher� Rotasi kepala
• Tanda Laseque� Fleksipanggul dgn lutut ekstensi (< 70°)
• Tanda Kernig� ekstensilutut dlm keadaan panggulfleksi 90° (135°)
• Tanda Brudzinsky II � fleksilutut kaki sebelah saat fleksipanggul
Celah Kelopak Mata
• Pasien memandang jauh ke
depan
• Nilai ptosis, proptosis,
eksoftalmus, endoftalmus,
blefarospasme
Pupil
• Pasien memandang jauh ke
depanlutut kaki sebelah saat fleksipanggul
Pemeriksaan N III, IV, VI
• T. kiri fiksasi kepala, grkkanobjek dgn t. knn membentukhuruf H
• Perhatikan gerakan lateral (N VI), medial bawah (N IV), sisanya (N III)
depan
• Pupil: simetri, ukuran, posisi
• Refleks lsg dan tdk lsg
• Tes konfrontasi: pasien
melihat objek yg digerakkan
mendekati pasien, atau
pasien diminta melihat objek
30 cm di depan pasien
setelah melihat jauh48
Pemeriksaan Keseimbangan
Romberg yang dipertajam
• Menjaga di blk pasien, jaga
agar tdk jatuh
• Pasien berdiri dgn kedua tgn di
perut, satu kaki di dpn kaki yg
lain 30s, lalu 30s ttp mata
• Pasien diminta jln mengikutigaris lurus, mata ke depan
Past Pointing Test
• Pasien diminta menyentuhtelunjuk dokter di depanpasien dgn tangan mula-mula terangkat dgn telunjuklain 30s, lalu 30s ttp mata
Fukuda
• Menjaga di blk pasien, jaga
agar tdk jatuh
• Pasien diminta jln di tpt 50 lkh,
ttp mata
Tandem Gait
• Menjaga di blk pasien, jaga
agar tdk jatuh
mula terangkat dgn telunjukke atas
• Setelah beberapa kali, pasien diminta menutupmata
Nistagmus
• Pasien diminta mengikutijari dokter yg bergerak 30°ke kiri dan kanan
49
Teknik Steril
• 6 langkah mencuci tangan higienis
• Manfaat & memakai sarung tangan non-steril
• Desinfeksi kulit IV
• Manfaat & memakai sarung tangan steril• Manfaat & memakai sarung tangan steril
• Melepas sarung tangan
– Membuka keduanya sekaligus
• Desinfeksi lapangan operasi abdomen
50
Pungsi Vena
• Kelengkapan Alat
• Cuci tangan, sarung
tangan
• Penjelasan
• Desinfeksi
• Tegangkan kulit dengan kiri
� Tusuk (bevel di atas) dgn
kanan + fiksasi dgn kiri �• Penjelasan
• Mencari lokasi vena
• Pasang kain
• Raba vena, pasang
tourniquet
kanan + fiksasi dgn kiri
tarik penghisap
• Lepas tourniquet � cabut
jarum + tekan dengan
kapas � plester
• Buang sampah
51
Kanulasi Intravena (Infus)• Alat lengkap, steril,
penjelasan
• Gantung botol, kunci selang, tusukkan selang ke botol setelah botol didesinfeksi
• Isi tabung tetesan ⅓
• Tarik mandrain, jika darah mengalir, tarik mandrain dan teruskan kanula sampai habis
• Lepaskan karet, cabut mandrain sambil menekan kanul supaya darah tidak mengalir
• Isi tabung tetesan ⅓
• Buang udara selang, ujung menghadap atas, kunci dibuka, lalu kunci lagi
• Pasang kain alas, pasang tourniquet, kepalkan jari
• Desinfeksi, tegangkan kulit, tusuk dgn bevel ke atas
kanul supaya darah tidak mengalir
• Buka kunci selang perlahan, pasang selang ke kanul, pastikan tidak ada udara
• Fiksasi dgn plester, daerah tusukan ditutup kasa betadin lalu kasa steril
• Hitung tetes sesuai kebutuhan
52
Kanulasi/Pungsi Arteri
• Alat lengkap, kenalkan dr, izin, psg APD
• Mengambil 0,1cc heparin dgn spuit 1cc, masukkan ke spuit 3cc
• Pilih daerah pungsi dgn pulsasi
• Psg kain alas dan handuk kecil sbg bantal di tgn untuk radialis
• Jarum tusukkan ke karet/gabus
• Bereskan alat-alat
• Allen Test jika perlu utk patensi a. ulnaris
– Kepalkan tangan pasien
– Blok darah radialis dan ulnaris dgn ditekan kuat dgn ujung jari
sbg bantal di tgn untuk radialis
• Desinfeksi, tusuk jarum (pegang pensil) di antara 2 jari yang sedang meraba pulsasi & meregangkan kulit
• Darah akan terisi sendiri, 2 cc, cabut sambil tekan 5-10 menit, plester
ulnaris dgn ditekan kuat dgn ujung jari
– Buka kepalan, lalu buka blok ulnaris
– Normal: palor hilang < 7s
• Sudut pungsi arteri
– 45° di radialis
– 60° di brachialis
– 90 ° di femoralis
53
Injeksi IMLetak injeksi
• M. Deltoid � 2-3 jari di bawah
akromion, lateral humerus
• Gluteus Medius � Garis maya
antara trokanter mayor dan
SIPS, ⅓ tengah, lateralSIPS, ⅓ tengah, lateral
• Ventrogluteal � Tgn di t.
mayor, telunjuk di SIAS, buka
jari tengah, di segitiga tsb
• Vastus Lateralis � tangan di t.
mayor dan lutut, daerah di
tengah, ⅓ tengah
54
• Pasien telungkup, celana diturunkan untuk injeksi di pantat
• Tentukan daerah, bersihkan dengan alkohol, tunggu hingga kering
• Regangkan kulit
• Masukkan 90°
• Aspirasi, jika ada darah, cabut jarum, ganti yang
• 5 ml, 2 ml utk deltoid (bayi 0.5 mL, 1-2 th 1 mL, 2-12 th 2 mL)
• Spuit baru dibuang udara tersisa, kencangkan tutup
• Oleskan alkohol di ampul, patahkan
• Aspirasi obat (ampul dibalik) • Aspirasi, jika ada darah,
cabut jarum, ganti yang baru
• Suntikkan obat
• Cabut, tekan dengan kapas alkohol
• Lihat apakah masih ada luka, buang sampah
55
dibalik)
• Buang udara tersisa
• (simulasi: obat diganti udara)
Injeksi Subkutan
• Cocokkan spuit dengan konsentrasi insulin
(max vol: <2,5 cc)
• Isi sesuai dosis, tegak lurus terhadap botol,
keluarkan sisa udara
• Tentukan lokasi suntikan, cubit dgn jempol
dan telunjuk, lalu tusuk tegak lurus
Masukkan insulin, biarkan 5-10s, cabut• Masukkan insulin, biarkan 5-10s, cabut
• Rembesan darah cukup dgn tekanan ringan
kasa
• Insulin pen � Pasang dengan benar, lalu
tembakkan
• Tdk swab alkohol, krn alkohol yang terserap
ke kulit dpt merusak obat dan membuat
kulit jadi kaku, sehingga lebih nyeri. Tdk
berisiko infeksi, krn tdk ada p. drh 56
Injeksi Intrakutan
• Isi spuit 1 cc, keluarkan udara (max vol: <0,2 cc)
• Tentukan lokasi, regangkan kulit, tusuk pararel 2 mm (bevel di atas, perhatikan tidak ada darah dan adanya endurasi spt kulit jeruk)
• Masukkan cairan, akan meledut seperti balon (wheal)(wheal)
• Biasanya areanya sekitar satu panjang jari dari fossa cubiti � Tuberkulin– Punggung, dada atas
• Tdk swab alkohol, krn alkohol yang terserap ke kulit dpt merusak obat dan membuat kulit jadi kaku, sehingga lebih nyeri. Tdk berisiko infeksi, krn tdk ada p. drh
57
Sumbatan Jalan Napas dan Intubasi
• Alat lengkap, pakai APD
• Napas: Look, feel, listen
10 s
• Tersumbat
• Buka jalan napas
– Head Tilt
– Chin Lift
– Jaw Thrust
– Triple Airway Maneuver– Tidak ada bunyi napas/
teraba hembusan napas
– Paradoks: otot bantu
bekerja, retraksi epigastrik,
suprasternal, intercostal
– Bunyi tambahan: Stridor,
Gargle, Snoring
– Triple Airway Maneuver
58
• Bersihkan– Padat
• mengait dgn jari
dibungkus kasa
• Laringoskopi dan
forcepp magyll
– Cair: • Miringkan kepala
• Pemasangan Goedel
(OPA)– Ukuran: ujung mulut
ke angulus mandibula
– Bersihkan mulut
– Masukkan
melengkung ke atas,
sampai menyentuh • Miringkan kepala
• Suction catheter
• Jari dibungkus kasa
– Bulat dan Padat,
Heimlich Maneuver
sampai menyentuh
palatum
– Putar sesuai kurvatura
lidah
59
• Ventilasi Manual
– Pasien sniffing
– Kelingking, jari manis,
jari tengah memegang
bawah mandibulabawah mandibula
– Ibu jari dan telunjuk
memegang face mask
– Tangan kanan bagging
(1x / 5s)
60
• Alat lengkap, APD
• Penjelasan
• Pastikan jalan napas
terbuka
• Pastikan ventilasi
adekuat
• Pastikan jalur IV
• Laringoskop � siapkan blade cocok dan lampu
fokus dan putih
• Menaruh bantal tipis di
oksipital (jika tak ada
cedera spinal)
• Analgesia spray
(Xylocain, 1 puff 10 mg, Pastikan jalur IV
• Pasang monitor
• Siapkan ETT
Patensi balon, masukkan stylet setelah dilubrikan, beri lubrikan dari balon sampai ujung pipa
(Xylocain, 1 puff 10 mg,
lihat dosis)
• Preoksigenasi dgn O2
100% 2-3 menit
• Sedasi, analgesia,
pelumpuh otot, jika
perlu
61
• Di kepala, laringoskop kiri, cross finger kanan
• Asisten tekan krikoid
• Laringoskop masukkan di kanan, geser lidah, masukkan sampai batas
• Tarik sedikit, epiglotis jatuh, dorong lagi, angkat
• Masukkan ETT melalui pita suara
• Tarik stylet dan laringoskop, kembangkan balon
• Bagging utk pastikan
• Fiksasi dgn plester di ujung bibir
62
Pemasangan NGT• Memeriksa kelengkapan alat
– Neonatus – usia 6 bulan : 5-8 F
– 7 bulan – 2 tahun : 8-10 F
– 3 – 5 tahun : 10-12 F
– 5 – 7 tahun : 12-14 F
– 8-10 tahun : 14-18 F
• Ukur pipa � daun telinga -
ujung hidung - tengah
umbilikus dan p. xiphoideus,
tandai dgn spidol
• Celupkan 15 cm pertama,
masukkan– 8-10 tahun : 14-18 F
– 12 tahun – dewasa : 18 F
• Memperkenalkan diri dan
meminta izin
• Pasien duduk atau telentang
• Cuci tangan dan pakai sarung
tangan
• Pasang handuk di dada pasien
• Periksa lubang hidung
masukkan
• Bantu dgn pasien menelan
• Masukkan udara (1-2 ml bayi,
3-5 ml anak, 20-30 ml
dewasa), auskultasi
• Fiksasi pada hidung dan wajah
• Tutup dahulu jika tidak
dipakai, atau hubungkan ke
konektor63
Pemasangan Kateter
• Salam, perkenalan, minta izin, persilakan baring
• Cuci tangan, pakai sarung tangan
• Berdiri di sisi kiri (untuk non kidal)
• Asepsis dan antisepsis penis dan sekitarnya• Asepsis dan antisepsis penis dan sekitarnya
• Pasang Duk
• Memegang penis dgn t. kiri, masukkan jeli dgn t. kanan
• Masukkan kateter dgn t. kanan
• Pastikan kateter masuk, pompa balon dgn cairan
64
Membantu Partus Normal• Sarung tangan, duk di bokong, kaki,
abdomen
• Rasa kontraksi uterus di fundus
• Crowning�menarik nafas dalam,
tutup mulut rapat, mengedan (siku
dijepit lutut)
• Lahirkan kepala, t. kanan di
• Jepit tali pusat, klem 1, 5 cm dari
umbilicus, klem 2, 1 cm dr klem 1
• Potong tali pusar
• Berikan oksitosin 10 unit IM
• Pindahkan klem ke dekat
perineum, t. kiri menahan
uterus, t. kanan regangkan tali • Lahirkan kepala, t. kanan di
perineum sambil menahan duk, t.
kiri membantu wajah bayi keluar �
Usap hidung & mulut dgn kasa
• Paksi luar, bantu jk perlu
• Lahirkan bahu anterior, posterior
dgn telapak tangan biparietal
• Lahirkan badan dgn sanggah-susur
• Letakkan bayi di abdomen ibu,
bungkus biar hangat
uterus, t. kanan regangkan tali
pusar ke bawah depan. Tdk
ditarik
• Bila uterus sudah membulat / tali
pusar memanjang, lahirkan
plasenta dgn gerakn memutar
searah jarum jam
• Periksa plasenta
• Massage uterus65
Basic Surgery Skill
66
Farmasi
• Penulisan Resep
• Terapi Injeksi dan Infus
• Resep topikal
• MAAF YA, MENYUSUL.
AGAK REPOT SOALNYA
BIKINNYA. TAKUT SLIDE
INI TELAT DIBERIKAN,
JADINYA MALAH GAK JADINYA MALAH GAK
GUNA.
67