1 seri rangkuman checklist kkd 1 0

12
Seri Rangkuman Checklist KKD Edisi 1.0 Rodri Tanoto (FKUI 2006; SOLID!) Kata Pengantar Buku ini merupakan rangkaian dari Seri Koass Bego yang memang ditujukan untuk mahasiswa kurang mampu secara inteligensi (seperti penulis misalnya). Setiap buku seri Koass Bego tidak ditujukan untuk tujuan komersial (kecuali buat biaya fotokopi mungkin, buat Mas Nur bolehlah), hanya untuk membantu pembelajaran dalam tingkatan klinik, atau dalam hal buku ini, persiapan memasuki klinik. (Hampir) Koass Bego: Seri Rangkuman Checklist KKD ini bertujuan membantu sesama mahasiswa FKUI agar lebih mudah belajar untuk menghadapi OSCE tingkat 3, menggantikan Satu-Satunya Buku KKD yang Anda Butuhkan. Buku ini hanya rangkuman checklist KKD ditambah sedikit pengetahuan umum. Detil dapat dibaca di diktat KKD dan buku Pemeriksaan Fisik lainnya. Sebagai catatan, buku ini tidak diurutkan berdasarkan modul, melainkan berdasarkan sistem kebijakan penulis sendiri. Buku ini disusun berdasarkan Kurfak 2005 FKUI, Modul KKD yang berlaku tahun 2009. Farmasi dan membaca hasil EKG dibahas di buku yang berbeda. Kritik dan saran 2009. Farmasi dan membaca hasil EKG dibahas di buku yang berbeda. Kritik dan saran sangat diharapkan di [email protected]. Selamat Belajar! Semoga lulus OSCE! Jakarta, 06 Juli 2010 Penulis 2 Daftar Isi Komunikasi Anamnesis 5 Kuesioner Pra Perkembangan 6 Konseling/Wawancara 7 Breaking the Bad News 8 Konseling Keluarga 9 Surat Rujukan 10 Abdomen 34 Ginjal 36 Rectal Touche 37 Payudara & Ginekologi 38 Obstetri/Leopold 42 Pemeriksaan Motorik, Tonus, N VII 44 GCS, Tanda Meningeal, & N III, IV, VI 46 Surat Rujukan 10 Penyuluhan 11 Pemeriksaan Fisik Antropometri Anak 12 Umum dan Vital 14 Kepala 15 Visus & Funduskopi 17 Tonometri Schiotz dan Kampimetri 19 THT dan Swab Tenggorok 20 GCS, Tanda Meningeal, & N III, IV, VI 46 Pemeriksaan Keseimbangan 48 Tindakan Teknik Steril & Kewaspadaan Universal 49 Pungsi Vena 50 Kanulasi Intravena (Infus) 51 Pungsi Arteri 52 Injeksi IM 54 Tes Penala 24 Leher 25 Tiroid 26 Ekstremitas atas 27 Ekstremitas bawah 28 Lower back dan fraktur tulang panjang 29 Prekordial 30 Paru 31 Injeksi Subkutan 56 Injeksi Intrakutan 57 Sumbatan Jalan Napas dan Intubasi 58 Pemasangan NGT 63 Pemasangan EKG 64 Pemasangan Kateter 65 Membantu Partus Normal 66 Basic Surgery Skill 67 3 Sebelum melakukan semuanya, ingat: Perkenalkan Diri Jelaskan Prosedur Jelaskan Prosedur Meminta Izin Periksa Kelengkapan Alat Lakukan sterilisasi bila perlu Lakukan dengan mengingat KENYAMANAN Lakukan dengan mengingat KENYAMANAN pasien Dan jangan lupa bereskan alat-alat yang sudah dipakai 4 Anamnesis Menyapa, berdiri, memperkenalkan diri, mempersilakan Duduk Basa Basi Nama, umur, alamat, pendidikan, suku, status pernikahan, pekerjaan mempersilakan Duduk Wajah dan suara ramah, vokal jelas, kecepatan, volume Tubuh condong ke depan, tidak menyilang kaki pernikahan, pekerjaan Keluhan Utama, Riwayat Penyakit Sekarang, Dahulu, Keluarga, Sosial Obat, rokok, alkohol Pertanyaan satu persatu Pertanyaan terbuka dan Kontak mata 70 % Tdk gerak tidak penting Empati verbal dan non- verbal Pertanyaan terbuka dan mendalam, selain tertutup Refleksi isi dan perasaan 5 Kuesioner Pra Perkembangan 0-72 bl >16 hr bulatkan 1 bl >16 hr bulatkan 1 bl Ya: bisa, pernah, sering, kadang-kadang Tidak: Tidak pernah, tidak tahu 9-10 (S=Sesuai), 7-8 (M=Meragukan), <6 (P=penyimpangan) (P=penyimpangan) “Tidak” dirinci sesuai jenis 6

Upload: arga-rahadian

Post on 30-Dec-2014

53 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1 Seri Rangkuman Checklist Kkd 1 0

Seri Rangkuman

Checklist KKDChecklist KKD

Edisi 1.0

Rodri Tanoto (FKUI 2006; SOLID!)

Kata Pengantar

Buku ini merupakan rangkaian dari Seri Koass Bego yang memang ditujukan untuk

mahasiswa kurang mampu secara inteligensi (seperti penulis misalnya). Setiap buku

seri Koass Bego tidak ditujukan untuk tujuan komersial (kecuali buat biaya fotokopi

mungkin, buat Mas Nur bolehlah), hanya untuk membantu pembelajaran dalam

tingkatan klinik, atau dalam hal buku ini, persiapan memasuki klinik.

(Hampir) Koass Bego: Seri Rangkuman Checklist KKD ini bertujuan membantu(Hampir) Koass Bego: Seri Rangkuman Checklist KKD ini bertujuan membantu

sesama mahasiswa FKUI agar lebih mudah belajar untuk menghadapi OSCE tingkat 3,

menggantikan Satu-Satunya Buku KKD yang Anda Butuhkan. Buku ini hanya

rangkuman checklist KKD ditambah sedikit pengetahuan umum. Detil dapat dibaca di

diktat KKD dan buku Pemeriksaan Fisik lainnya. Sebagai catatan, buku ini tidak

diurutkan berdasarkan modul, melainkan berdasarkan sistem kebijakan penulis

sendiri.

Buku ini disusun berdasarkan Kurfak 2005 FKUI, Modul KKD yang berlaku tahun

2009. Farmasi dan membaca hasil EKG dibahas di buku yang berbeda. Kritik dan saran2009. Farmasi dan membaca hasil EKG dibahas di buku yang berbeda. Kritik dan saran

sangat diharapkan di [email protected].

Selamat Belajar! Semoga lulus OSCE!

Jakarta, 06 Juli 2010

Penulis2

Daftar Isi

Komunikasi

• Anamnesis 5

• Kuesioner Pra Perkembangan 6

• Konseling/Wawancara 7

• Breaking the Bad News 8

• Konseling Keluarga 9

• Surat Rujukan 10

• Abdomen 34

• Ginjal 36

• Rectal Touche 37

• Payudara & Ginekologi 38

• Obstetri/Leopold 42

• Pemeriksaan Motorik, Tonus, N VII 44

• GCS, Tanda Meningeal, & N III, IV, VI 46• Surat Rujukan 10

• Penyuluhan 11

Pemeriksaan Fisik

• Antropometri Anak 12

• Umum dan Vital 14

• Kepala 15

• Visus & Funduskopi 17

• Tonometri Schiotz dan Kampimetri 19

• THT dan Swab Tenggorok 20

• GCS, Tanda Meningeal, & N III, IV, VI 46

• Pemeriksaan Keseimbangan 48

Tindakan

• Teknik Steril & Kewaspadaan

Universal 49

• Pungsi Vena 50

• Kanulasi Intravena (Infus) 51

• Pungsi Arteri 52

• Injeksi IM 54• THT dan Swab Tenggorok 20

• Tes Penala 24

• Leher 25

• Tiroid 26

• Ekstremitas atas 27

• Ekstremitas bawah 28

• Lower back dan fraktur tulang panjang 29

• Prekordial 30

• Paru 31

• Injeksi IM 54

• Injeksi Subkutan 56

• Injeksi Intrakutan 57

• Sumbatan Jalan Napas dan Intubasi 58

• Pemasangan NGT 63

• Pemasangan EKG 64

• Pemasangan Kateter 65

• Membantu Partus Normal 66

• Basic Surgery Skill 673

Sebelum melakukan semuanya, ingat:

• Perkenalkan Diri

• Jelaskan Prosedur• Jelaskan Prosedur

• Meminta Izin

• Periksa Kelengkapan Alat

• Lakukan sterilisasi bila perlu

• Lakukan dengan mengingat KENYAMANAN • Lakukan dengan mengingat KENYAMANAN pasien

• Dan jangan lupa bereskan alat-alat yang sudah dipakai

4

Anamnesis• Menyapa, berdiri,

memperkenalkan diri,

mempersilakan Duduk

• Basa Basi

• Nama, umur, alamat, pendidikan, suku, status pernikahan, pekerjaan

mempersilakan Duduk

• Wajah dan suara ramah,

vokal jelas, kecepatan,

volume

• Tubuh condong ke depan,

tidak menyilang kaki

pendidikan, suku, status pernikahan, pekerjaan

• Keluhan Utama, Riwayat Penyakit Sekarang, Dahulu, Keluarga, Sosial

– Obat, rokok, alkohol

• Pertanyaan satu persatu

• Pertanyaan terbuka dan tidak menyilang kaki

• Kontak mata 70 %

• Tdk gerak tidak penting

• Empati verbal dan non-

verbal

• Pertanyaan terbuka dan mendalam, selain tertutup

• Refleksi isi dan perasaan

5

Kuesioner Pra Perkembangan

• 0-72 bl

• >16 hr bulatkan 1 bl• >16 hr bulatkan 1 bl

• Ya: bisa, pernah, sering, kadang-kadang

• Tidak: Tidak pernah, tidak tahu

• 9-10 (S=Sesuai), 7-8 (M=Meragukan), <6

(P=penyimpangan)(P=penyimpangan)

• “Tidak” dirinci sesuai jenis

6

Page 2: 1 Seri Rangkuman Checklist Kkd 1 0

Konseling & Wawancara (Hampir Mirip

Soalnya)

• Memperkenalkan diri • Bahasa mudah dimengerti• Memperkenalkan diri

• Menjelaskan tujuan konseling

dan kerahasiaan

• Membangun rapport

• Pertanyaan tujuan/maksud

jelas ke satu masalah tertentu

• Respons tepat

• Bahasa mudah dimengerti

• Menilai emosi dgn baik

• Kontak mata

• Memberikan kesimpulan

• Membangun dan

mengembangkan kerjasama,

bukan mengambil keputusan• Respons tepat

• Komunikasi verbal nonverbal

• Pendengar terampil/aktif

• Berbicara singkat dan lebih

sdkt dr klien

bukan mengambil keputusan

• (Hanya Wawancara)

Memberikan reassurace,

dukungan, saran, bimbingan

7

Breaking The Bad News• Menyapa, jelaskan tujuan

• Menilai pengetahuan & perasaanpasien

• Perlihatkan verbal nonverbal

• Beri pasien waktu bereaksi (diamsejenak)

• Mendorong pasien memberikantanggapan, keprihatinan, • Perlihatkan verbal nonverbal

bahwa info berikut PENTING

• Perhatikan respons pasien

• Berusaha mengetahuipengetahuan tambahan yang dibutuhkan pasien

• Memberikan penjelasanterorganisir

tanggapan, keprihatinan, perasaan

• Mencermati perasaan, keprihatinan, dan nilai2 pasien

• Empati utk apresiasi perasaandan kesusahan pasien

• Nonverbal: kontak mata, posisidan postur tubuh, gerak, ekspresi wjh, suara�

terorganisir

• Bahasa sederhana, mdhdimengerti, tdk ada jargon medikdan kalimat membingungkan

• Kenali dan tanggapi nonverbal pasien

ekspresi wjh, suara�kecepatan, kejelasan, volume

• Menyatakan dukungan�ekspresi prihatin, pengertian, ingin menolong

8

Konseling Keluarga

• Memberikan salam, menyapa msg2 anggota keluarga

• Menyampaikan tujuan dgn

• Mencari sumber daya dr masyarakat

• Menanyakan layanan • Menyampaikan tujuan dgn jelas, terarah, sistematis, lalu sampaikan materi

• Anggota keluarga memberikan pandangan

• Anggota keluarga bertanya info kesehatan yg berhubungan

• Menanyakan layanan kesehatan yg tlh diperoleh yg berhubungan

• Menanyakan rencana keluarga

• Meminta kesepakatan

• Memberi kesempatan bertanya lagiberhubungan

• Menanyakan pengalaman

• Mencari kemungkinan sumber daya dan faktor pendukung dlm keluarga

Memberi kesempatan bertanya lagi

• Kesimpulan dan terima kasih

9

Jaka

rta

, ..

....

....

....

....

....

....

....

De

ng

an

ho

rma

t, b

ers

am

a in

i ka

mi m

en

gir

imka

n p

asi

en

de

ng

an

da

ta-d

ata

se

ba

ga

i b

eri

kut:

Pe

sert

a A

sura

nsi

Ke

seh

ata

n:

Ya/T

ida

k

Teri

ma

ka

sih

ata

s ke

rja

sa

ma

nya

, d

an

ka

mi m

oh

on

jaw

ab

an

ag

ar

da

pa

t d

ikir

imka

n s

ece

pa

tnya

.

SA

LAM

SE

JAW

AT,

Surat Rujukan:

Jl.

A n

o X

, Ja

ka

rta

Tim

ur

12

34

5

SU

RA

T R

UJU

KA

N

De

ng

an

ho

rma

t, b

ers

am

a in

i ka

mi m

en

gir

imka

n p

asi

en

de

ng

an

da

ta

Pe

kerj

aa

n:

Ala

ma

t:

Pe

sert

a A

sura

nsi

Ke

seh

ata

n:

Ya/T

ida

k

Teka

na

n D

ara

h:

Su

hu

:

:P

ern

ap

asa

n:

Be

rat

Ba

da

n:

Tin

gg

i Ba

da

n:

PE

NA

TALA

KS

AN

AA

N Y

AN

G S

UD

AH

DIB

ER

IKA

N:

Un

tuk

itu

ka

mi m

oh

on

ba

ntu

an

un

tuk

da

pa

t d

ila

kuka

n:

Pe

me

rik

saa

n p

en

un

jan

g la

b/d

iag

no

stik

be

rup

a .

....

....

....

....

Tin

da

kan

be

rup

a .

....

....

....

....

....

....

....

....

....

....

....

....

....

....

....

....

.

Pe

me

rik

saa

n d

an

pe

ng

ob

ata

n r

aw

at

jala

n l

eb

ih la

nju

t

Ob

serv

asi

/Ra

wa

t In

ap

te

rha

da

p p

asi

en

Teri

ma

ka

sih

ata

s ke

rja

sa

ma

nya

, d

an

ka

mi m

oh

on

jaw

ab

an

ag

ar

da

pa

t d

ikir

imka

n s

ece

pa

tnya

.

KLI

NIK

DO

KT

ER

KE

LUA

RG

A X

Ala

ma

t: J

l. A

no

X,

Jak

art

a T

imu

r 1

23

45

Telp

: 0

21

12

34

56

7

Fa

x:

02

1 1

23

45

67

Em

ail

: x

@y.

com

Ke

pa

da

:

Yth

. Te

ma

n S

eja

wa

t

Dr.

...

....

....

....

..

Di ..

....

....

....

....

....

....

De

ng

an

ho

rma

t, b

ers

am

a in

i ka

mi m

en

gir

imka

n p

asi

en

de

ng

an

da

ta

Na

ma

:

Um

ur

:

Jen

is K

ela

min

:

AN

AM

NE

SIS

:

PE

ME

RIK

SA

AN

FIS

IK:

Teka

na

n D

ara

h

Na

di

Be

rat

Ba

da

n

PE

ME

RIK

SA

AN

PE

NU

NJA

NG

:

DIA

GN

OS

IS S

EM

EN

TAR

A:

PE

NA

TALA

KS

AN

AA

N Y

AN

G S

UD

AH

DIB

ER

IKA

N:

Un

tuk

itu

ka

mi m

oh

on

ba

ntu

an

un

tuk

da

pa

t d

ila

kuka

n:

�P

em

eri

ksa

an

pe

nu

nja

ng

la

b/d

iag

no

stik

be

rup

a .

....

....

....

....

�T

ind

aka

n b

eru

pa

...

....

....

....

....

....

....

....

....

....

....

....

....

....

....

....

...

�P

em

eri

ksa

an

da

n p

en

go

ba

tan

ra

wa

t ja

lan

le

bih

la

nju

t

�O

bse

rva

si/R

aw

at

Ina

p t

erh

ad

ap

pa

sie

n

Teri

ma

ka

sih

ata

s ke

rja

sa

ma

nya

, d

an

ka

mi m

oh

on

jaw

ab

an

ag

ar

da

pa

t d

ikir

imka

n s

ece

pa

tnya

.

10

Penyuluhan

• Pembukaan, perkenalan diri

• Tujuan, waktu pemberian, waktu tanya jawab (sesudah, atau sepanjang penyuluhan)atau sepanjang penyuluhan)

• Isi

• Penutup dan Kesimpulan � Berikan Jargon yang mudah diingat dan diulang-ulang sepanjang penyuluhan

• Memberikan kesempatan bertanya

• Yang harus diperhatikan: menguasai materi, volume • Yang harus diperhatikan: menguasai materi, volume dan intonasi suara, ekspresi wajah, bahasa tbh, gerak gerik, interaksi dgn audiens

• Menggunakan bahasa yang sesuai utk kelas dan golongan audiens

11

PF Tumbang - AntropometriBB

• 0-2th � Timbangan bayi

• Meja datar, tidak goyang

• Hitung Umur

• Catat di Grafik

• Normal: P3

- P97

(hijau)• Meja datar, tidak goyang

• Jarum di angka 0

• telanjang � No hat, socks,

gloves

• Tdk dipegangi utk yg berdiri

• Baringkan atau injak

• Tunggu jarum berhenti atau liat

di tengah2

• Normal: P3

- P97

(hijau)

PB <2 th

• Kepala di 0

• Lengan kiri meluruskan lutut,

tangan kiri meluruskan

telapak kaki

• Tangan kanan bacadi tengah2

Lingkar kepala

• 0-11 bl (stp 3 bl), 12-72 bl (stp 6

bl)

• Melalui alis, atas dua telinga,

bagian kepala paling menonjol

• Tangan kanan baca

TB

• Sandal, sepatu

• Mata kaki rapat

• Punggung, pantat, tumit

nempel12

Page 3: 1 Seri Rangkuman Checklist Kkd 1 0

Ilustrasi

L

E

N

G

T

AGE

HE

AD

CIR

CU

MF

ER

EN

CE

L

E

N

G

T

H

T

H

W

E

I

G

H

T

MONTHS YEARS

HE

AD

CIR

CU

MF

ER

EN

CE

IBW

T

W

E

I

G

H

T

AGE

BMI

13

Metode Status Gizi

• Z-Score: Nyerah dah, ini susah bener

• Percentile weight to age (utk overweight/obesitas): trk g. vertikal yg memtg usia yg sesuai, trk g. horizontal yg memtg BB yg sesuai, t. potong ikuti percentileny.g. vertikal yg memtg usia yg sesuai, trk g. horizontal yg memtg BB yg sesuai, t. potong ikuti percentileny.– <5: underweight; 85-95: overweight; >95: obersitas

• %Ideal Body Weight (IBW): BB/IBW*100%– IBW (ideal weight for actual height): trk g. hrzntl dr TB ke

%-ile 50, lalu vrtkl ke BB %-ile 50.

– <70: malnutrisi berat; 70-80: sdg; 80-90: ringan; 90-110: normal; 110-120: overweight; >120: obesitasnormal; 110-120: overweight; >120: obesitas

• BMI: BB/TB2 (kg/m2) � petakan ke grafik atau jk usia >20 th: <18,5: underweight; >23: overweight; >25,5 obesitas

14

PF Umum & Tanda VitalUmum• Kesadaran

– Compos Mentis - Apatis -Letargi - Somnolen -Sopor/Stupor – Koma

Vital

• TNSP: Tekanan, Nadi, Suhu, Pernapasan

• Nadi (60-100/mnt)Letargi - Somnolen -Sopor/Stupor – Koma

– Sadar penuh – tidak acuh –mengantuk – bangun dgnrangsang verbal – bangundgn nyeri – tdk sadar

• Habitus– Astenikus - Atletikus –

Piknikus (kurus ke gemuk)• Bentuk Tubuh

• Nadi (60-100/mnt)– Brachialis & Radialis 1 mnt

– Frekuensi, kuat/lemah, teratur/tdk

– Tdk teratur: Sinus aritmia, Ekstrasistolik, Fibrilasi atrial, blok AV

• Suhu (oral:36,8±0,7; • Bentuk Tubuh– Akromegali, bibir sumbing,

paralisis saraf wajah, Kifosis, lordosis, skoliosis

• Suhu (oral:36,8±0,7; anal>oral 0,3-0,6; aksila <oral 0,3-0,60– Bersihkan � Sentak termo

smp raksa di bwh skala�bwh lidah 3 menit

15

• Pernapasan (12-20/mnt)

– Telentang, tangan di abdomen selama 1 mnt

– Frekuensi (12-18), Sifat (♀:torakoabdominal, ♂: abdominotorakal), kedalaman, irama (normal,

– Raba brachialis & radialis

– Pompa sampai radialis tdk teraba, naikkan 30 mmHg

– Auskultasi brachialis, turunkan tekanan 2-3 mmHg/s, tetapkan 5 fase Korotkoff

kedalaman, irama (normal, Cheyne-Stokes, Biot (tidak teratur), ekspirasi memanjang, obstruksi)

• Tekanan Darah(120/80 - 139/89: pre-HT; 140/90 - 159/99: HT-1; ≥160/100: HT-2)

fase Korotkoff

• 1�bunyi I, 2�makin keras, 3�plg keras, 4�melemah, 5�bunyi terakhir

– Ulangi, dgn istirahat 1-2 mnt, angka balikkan ke 0

– Kalau tnp auskultasi, cukup dgn raba radialis saja (sistolik per 140/90 - 159/99: HT-1;

≥160/100: HT-2)

– Pasang manset (tdk kena baju, 2 cm atas fossa cubiti, balon menutupi a. brachialis, pipa tdk di atas fossa cubiti, ketat 2 jari)

raba radialis saja (sistolik per palpasi)

– Palpasi darurat sistol min: 80 (radial), 70 (femoral), 60 (karotis) � kdg overestimasi

16

PF Kepala• Wajah

– Inspeksi ekspresi, bentuk, simetri, gerak involunter, bengkak, benjol

• Telinga– Bentuk daun, liang, m.

timpani, t. mastoid, nyeri tekan tragusbengkak, benjol

• Kulit Wajah– Warna dan kelainan

• Kepala– Bentuk, ukuran, benjolan,

lekuk, nyeri tekan

• Rambut

tekan tragus

• Sinus Paranasalis– Nyeri tekan frontalis,

etmoid, maksila

• Bibir– Warna, benjolan, ulkus

• MulutRambut– Warna, penyebaran,

dicabut

• Mata– sklera dan konjungtiva

(ikterik, anemik), benjolan, refleks lsg & tdk, gerak

• Mulut– Warna mukosa, ulkus,

warna, papil, letak lidah

• Gigi– Jumlah, lubang, warna gusi

17

Pemeriksaan Visus

Visus

• Kenalkan diri, jelaskan, minta

izin

• Pasien duduk 6m dr kartu

• Jika tidak bisa membaca yang

terbesar, lakukan

– Dekatkan papan Snellen

(jarak/30, mis: 5/30, 4/30, • Pasien duduk 6m dr kartu

Snellen

• Menutup mata kiri

• Membaca objek dari terbesar

sampai terkecil sambil

dibantu tunjuk (salah satu

per baris masih dianulir)

Dekatkan papan Snellen

(jarak/30, mis: 5/30, 4/30,

dst)

– Hitung jari dr 5 m ke 1 m

(jarak/60, CF/jarak)

– Lambaian tangan dari 5 m

ke 1 m (jarak/300,

HM/jarak)per baris masih dianulir)

• Jika < 6/6 atau < 20/20, coba

pinhole occluder �

gangguan refraksi saja, harus

6/6

• Lakukan utk mata kiri

HM/jarak)

– Arah cahaya dr 1 m (LP

atau 1/∞, NLP atau visus

nol)

• Pencatatan: LVA=X/X,

RVA=Y/Y 18

Page 4: 1 Seri Rangkuman Checklist Kkd 1 0

Funduskopi• Jika perlu, berikan pupil dilator

(tropicamide 1%, phenylephrine

hydrochloride 2,5%)

–Tdk blh pd bilik mata depan

sempit, sudut bilik mata depan

• Telusuri p. darah sampai papil

optikus (daerah nasal)

• Periksa papil, p. darah, retina,

dan makula� liat ke cahaya sempit, sudut bilik mata depan

sempit, atau dlm pengawasan

neurologi

• Set fokus agar pupil jelas dan

apertur agar cahaya putih, bulat,

lebar

• Pasien memandang jauh

dan makula� liat ke cahaya

langsung

• Ulangi utk mata kiri

• Refleks papil positif

• Papil bulat, warna kekuningan

cerah, cup disk ratio 0,3-0,5

lateral dan sagital

• Vena : Arteri = 3 : 2, tidak ada • Pasien memandang jauh

• Melihat mata kanan dgn mata

kanan, oftalmoskop dipegang t.

kanan, 15° temporal, mendekat

dari 1 m

• T. kiri di pundak atau dahi

• Vena : Arteri = 3 : 2, tidak ada

oklusi

• Retina berwarna

jingga, tidak ada

lesi atau massa

• Refleks makula

positif19

Tonometri Schiotz dan Kampimetri

Tonometri Schiotz

• Kenalkan diri, jelaskan, minta izin,

pasien berbaring

• Anestesi mata dgn pantocain

• Jk angka sgt max atau min,

tambahkan beban � usahakan

jarum di tgh2

Kampimetri• Anestesi mata dgn pantocain

• Kalibrasi dgn lempeng logam di

kotak sampai 0, bersihkan kedua

permukaan jk blm, lalu swab

alkohol

• Pasien diminta melihat jempol

sndr utk mata lurus ke atas

Kampimetri

• Kenalkan diri, jelaskan, minta

izin, duduk berhadapan

• Pasien menutup mata kiri, dokter

mata kanan, lalu saling

bertatapan lurus

• Bandingkan luas lapang sndr utk mata lurus ke atas

• Letakkan tonometri tegak lurus di

kornea pasien, bc angkanya

–Usahakan jrm jgn terlalu tepi,

tambahkan beban jk perlu

• Berikan antibiotik

• Rujuk ke tabel konversi tonometri

• Bandingkan luas lapang

penglihatan pasien dgn dokter

(atas, bwh, temporal, nasal) dgn

cara: Hitung jari, Melihat objek

• Objek harus tpt di tengah2

keduanya, dan mendekat dari

paling jauh 20

Pemeriksaan THT dan Swab Tenggorok

Telinga

• Lampu Kepala

• Kedua kaki tertutup di sisi

• Inspeksi m. timpani (maleus, refleks cahaya, pars tensa, attic) � utuh, td perforasi, td hiperemis• Kedua kaki tertutup di sisi

pasien

• Inspeksi&palpasi telinga luar, pre dan retro aurikuler

–Edem, hiperemis, hematom, sikatriks

• Tarik telinga ke posterior superior utk meluruskan

td hiperemis

• Otoskop dipegang spt pensil dgn kelingking di pipi pasien

• Valsalva (tiup)/Toynbee(telan) maneuver (smbl menutup hdg) � patensi t. Eustachius

• Tarik telinga ke posterior superior utk meluruskan liang

• Inspeksi liang

–Lapang, serumen, sekret, furunkel, hiperemis

hdg) � patensi t. Eustachius

–Valsava tdk blh pd Otitis Media

21

Ilustrasi1. Pars flaccida, 2. Pars

tensa, 3. maleus, 4.

umbo, 5. refleks cahaya

1. Heliks, 2. Fosa scafoid, 3.

Antiheliks, 4. Meatus akustikus

eksternus, 5. Lobulus, 6.Tragus, umbo, 5. refleks cahaya

1 3

1

2

3

eksternus, 5. Lobulus, 6.Tragus,

7. Antitragus

2

45

3

4

5

6

7

22

Hidung

• Inspeksi luar depan dan samping– deform,edem, hiperemis

• Palpasi hidung & sinus– Tdk nyeri tekan

Tenggorok

• Buka Mulut

– Lidah, mukosa, palatum durum&mole, uvula, arkus faring

• Tekan 2/3 anterior lidah – Tdk nyeri tekan

• Inspeksi vestibulum dan nares anterior dgn menekan ujung hidung ke atas– Deform, krepitasi, edem,

hiperemis

• Masukkan spekulum,

• Tekan 2/3 anterior lidah dgn spatula lidah (tgn kiri)

– Tonsil� T1/T1, Kripti tidak melebar, detritus, hiperemis,

– Ukuran tonsil oleh pilar posterior dan uvula (T1-3)

– Faring � post nasal drip, • Masukkan spekulum, tertutup, buka ke nasi, jgn tekan septum, tutup sedikit, keluarkan– Lapang, ukuran konka, edem,

pucat, hiperemis, sekret

– Faring � post nasal drip, penebalan limfoid (granuler), hiperemis

• Tgn kanan mengusap faring dgn lidi kapas steril

23

Ilustrasi

1. Konka media, 2. Meatus

medius, 3. Septum, 4.

Konka inferior, 5. Meatus

1. Palatum mole, 2. Pilar

posterior, 3. Uvula, 4. Pilar

anterior, 5. Tonsil, 6. Dinding

1

2

3

Konka inferior, 5. Meatus

inferior, 6. Dasar hidung

1

2

345 6

anterior, 5. Tonsil, 6. Dinding

posterior orofaring

3

4

5

6

5 6

24

Page 5: 1 Seri Rangkuman Checklist Kkd 1 0

Tes Penala• Duduk berhadapan, kaki tertutup di

sisi pasien

• Jelaskan pemeriksaan, minta pasien

mengangkat tangan pd sisi telinga

• Weber

– Letakkan di garis tgh wajah,

apakah memanjang di satu sisi

– Dahi, pangkal hidung, dagu, gigimengangkat tangan pd sisi telinga

yg mendengar, jk tdk, trnkan

• Ambil garpu tala 512 Hz

– Getarkan dgn hentakan jempol

dan telunjuk kiri

• Rinne

–Letakkan di martoid smp tdk

terdengar, pindahkan ke 2,5 cm di

– Dahi, pangkal hidung, dagu, gigi

– Tdk memanjang� Normal,

Memanjang di sisi sakit�

konduktif, Memanjang di sisi

sehat� sensorineural

• Schwabach

– Letakkan di mastoid pasien, jika

sudah hilang, pindahkan ke

mastoid dokterterdengar, pindahkan ke 2,5 cm di

sisi telinga, lalu lakukan sebaliknya

utk konfirm

–Memanjang di udara� normal,

atau neurosensori

–Memanjang di tulang� konduktif

mastoid dokter

– Lakukan sebaliknya

– Nilai pasien memanjang atau

memendek

• Garpu penala selalu menghadap

telinga, hantaran tulang atau udara25

PF LeherJVP (Jugularis Vein Pressure)

• Kepala 30°- 45°

• Tekan vena di atas clavikula

• Tekan vena di atas bawah

KGB

• Dari belakang pasien

• Palpasi: Submentalis, Submandibularis, Jugular chain (anterior m.

• Tekan vena di atas bawah

mandibula

• Lepas vena bawah

• Perhatikan kedut terisinya vena

• Jarak dgn bdg datar yg melalui a.

ludivici (5-2 cmH2O) Kaku Kuduk

• Baring tanpa bantal, rileks

• Tahan sternum, fleksi leher

Submandibularis, Jugular chain (anterior m. sternocleidomastoid), Posterior triangle (blk sternocleidomastoid), Oksipital, Postaurikular, Preaurikular

Kelenjar Tiroid

• Duduk,kepala sdkt ekstensi

• Inspeksi warna, ukuran, simetri, • Tahan sternum, fleksi leher

Arteri Karotis

• Telentang, leher 30°

• Medial sternocleidomastoid knn

• Palpasi a. karotis kanan 1/3 bwh

• Auskultasi

• Lakukan yang kiri

• Inspeksi warna, ukuran, simetri,

• Palpasi dari blk, dgn ujg jari dua tgn, konsistensi, nyeri tekan

• Pasien menelan

• Auskultasi Bruit

26

PF Tiroid

• Pasien duduk, kepala sedikit ekstensi

• Periksa seluruhnya, laporkan suhu, benjolan, sedikit ekstensi

• Inspeksi tiroid (warna, massa, simetri)

• Dr blk pasien, raba regio tiroid (kiri kanan krikoid) dgn ujung jari kedua tangan

laporkan suhu, benjolan, simetri, konsistensi, mobile

• Auskultasi Bruit

• Inspeksi eksoftalmus

• Inspeksi tremor halus �tangan diluruskan ke kedua tangan

• Pasien diminta menelan

• Inspeksi tremor halus �tangan diluruskan ke depan, letakkan kertas selembar

• Pemeriksaan refleks patella

27

PF Ekstremitas AtasBahu

• Inspeksi berjalan, btk sendi

(klavikula, skapula), kontur otot

(deltoid, trapezius, supraspinatus),

• Move fleksi, ekstensi, pro- supi-

nasi

Pegelangan tangan dan tangan

• Posisi tangan dorsal & palmar, (deltoid, trapezius, supraspinatus),

wrn kulit dan p. drh, bengkak,

deform, atrofi, fasikulasi

• Palpasi tonjolan tulang (nyeri)

• 6 gerak bahu (fleksi 165°, ekstensi

60°, abduksi 170°, adduksi 50°,

rotasi in/ex 90° dlm ab/adduksi

• Apley Scratch test

• Posisi tangan dorsal & palmar,

deform (gelang tangan, tangan,

jari), kontur palmar

• Palpasi pegelangan tangan (p.

styloideus radii, nyeri, bengkak,

dorsal, palmar dengan 2 ibu jari

• Move pegelangan tangan (fleksi

ekstensi, deviasi ulnar radial, jari • Apley Scratch test

Siku

• Inspeksi dlm fleksi dan ekstensi,

bengkak

• Palpasi olekranon, epikondilus

(med & lat), nyeri tekan, bengkak,

penebalan, n. Ulnaris

ekstensi, deviasi ulnar radial, jari

(fleks ekstens, abd adduksi), ibu

jari (jari + oposisi), tes genggam

2 jari

• Tes sensori jari (medianus II,

radialis webspace, ulnaris V)28

PF Ekstremitas BawahGelang panggul

• Inspeksi gait (stance and swing),

lumbal saat jalan, kulit, simetri otot

• Palpasi saat berbaring, krista iliaka,

ballotement (kmplkan di tgh

lutut dgn dua tgn, lalu dorong

patella ke bawah, lepas cpt.

Terbentur kondilus femoris, (+)• Palpasi saat berbaring, krista iliaka,

SIAS, SIPS, trokanter mayor, t.

ischium, NAV femoralis

• Move fleks-ekstens, abd- add- uksi,

rotasi in/ex (telentang dan

tengkurap)

Lutut

• Inspeksi jalan, berdiri, berbaring,

Terbentur kondilus femoris, (+)

• Move ekstensi dan fleksi (120°)

• Tes stabilitas (ante- poste- rior

drawer sign)

Gelang kaki dan kaki

• Permukaan, kelainan jari kaki

(hallux valgus, hammer toes),

deform, massa, mata ikan • Inspeksi jalan, berdiri, berbaring,

warna, vaskularisasi, bengkak,

massa, luka

• Palpasi massa, pulsasi, patella, nyeri

tekan, bulge sign (geser dengan

jempol, lalu ketuk balonnya dengan

jari),

deform, massa, mata ikan

(cornus), kapalan (callus), wart,

ulkus

• Palpasi, nyeri tekan, bengkak,

anterior, tumit, jari, t. achilles

• Move, dorso-, plantar fleksi,

inversi, eversi 29

PF Lower Back dan Fraktur Tulang

Panjang

Lower Back

• Inspeksi postur, gait,

Fraktur Tulang Panjang

• Syok, perdarahan, • Inspeksi postur, gait, kesegarisan, kurvatura

• Palpasi p. spinosus, s. sakroiliaka, otot paraspinal, n.

Ischiadicus � fleksi

• Perkusi vertebrae

• Syok, perdarahan, gangguan SSP

• Pemeriksaan gentle

• Inspeksi memar, bengkak, deform, luka

• Palpasi nyeri tekan, • Perkusi vertebrae

• Move fleksi, ekstensi, rotasi, fleksi lateral

• Palpasi nyeri tekan, goyang, sumbu, NVD

• Move sendi distal, krepitasi

30

Page 6: 1 Seri Rangkuman Checklist Kkd 1 0

PF Prekordial

• Inspeksi Iktus kordis (sela iga 5, medial midclavikula kiri)

• Palpasi � Telapak tangan di atas jantung• Palpasi � Telapak tangan di atas jantung– Heaving (beban diastolik), lifting (beban sistolik v. kanan),

fremitus (friction rub)

• Perkusi– Batas kanan: midklavikula kanan (paru-hati), naik dua jari, ke

arah medial (midsternum-sternum)

– Batas kiri: aksilaris anterior (paru lambung), naik dua jari, ke arah medial (1 jari medial midclavikula

– Pinggang: parasternal kiri, sela iga 3– Pinggang: parasternal kiri, sela iga 3

• Auskultasi mitral (iktus kordis), trikuspid (sela iga 4-5 sternal kiri, atau ujung sternum), pulmonal (sela iga 2 sternal kiri), aortik (sela iga 2 sternal kanan)– Bandingkan auskultasi dengan pulsasi arteri

31

PF ParuInspeksi

• Umum: Sesak, napas cuping

hidung, otot bantu napas,

serak, mengi, stridor

–Bendungan vena, massa,

ginekomastia, emfisema

subkutis

–retraksi m. intercostalserak, mengi, stridor

• Warna Kulit: Sianosis, pucat

• Leher: M.

Sternocleidomastoid,

bendungan vena, pembsran

KGB

• Jari Tabuh

–retraksi m. intercostal

–penyempitan/pelebaran sela iga

–frekuensi, sifat napas, irama

Bentuk Dada Abnormal

• Paralitik (sela iga sempit,

angulus costae menyempit)

• Emfisema (sela iga lebar, angulus

costae melebar)• Jari Tabuh

• Dada Depan:

–bentuk dada (Ante-poste :

sagital, 1:2), angulus costae

(90°)

–simetris statis dinamis

costae melebar)

• Kifosis, lordosis, skoliosis

• Pektus excavatum (sternum

cekung)

• Pektus Carinatum (sternum

cembung)32

Irama Pernapasan Abnormal

• Kussmaul: cepat dalam,

asidosis metabolik

• Biot: Tidak teratur, gangguan

SSP, meningitis spinal

• Cheyne-Stokes: Gangguan

Palpasi

• Leher

–KGB leher & supraklavikula

–Posisi Trakea � telunjuk di

sela otot dan trakea• Satu jari berpindah ki/ka, dua • Cheyne-Stokes: Gangguan

SSP, Meningis, TIK ↑, gagal

ginjal, OD, CHF

• Sighing: Normal diselingi

dalam, stres

• Dangkal: emfisema

• Asimetri: Penebalan pleura

• Satu jari berpindah ki/ka, dua

jari ki&ka (1 atau 2 tgn), 3 jari

• Dada

– Umum, emfisema subkutis,

sela iga, benjol

– Ekspansi (jempol ketemu,

tiga lobus, inspirasi dalam)

– Fremitus (77, tukar tangan)• Asimetri: Penebalan pleura

• Tanda Hoover: Retraksi

abnormal tanpa ekspansi �

Kontraksi diafragman jelek

– Fremitus (77, tukar tangan)

33

Perkusi

• Umum: Dari apeks, bandingkan kiri kanan

• Batas paru-hati, peranjakan (2 jari)

• Palpasi

– Umum: emfisema subkutis, benjolan

– Ekspansi dari bawah skapula

– Fremitus di daerah interskapula

• Batas jantung kanan

• Batas paru lambung

• Batas jantung kiri

Auskultasi

• Dari apeks, banding kiri kanan, fase inspirasi

interskapula

• Perkusi

– Umum: Apeks, interskapula, bandingkan kiri kanan

– Batas paru belakang, garis skapula dari bawah skapula

• Auskultasikanan, fase inspirasi ekspirasi

Paru Belakang

• Inspeksi: benjolan, bentuk vertebrae

• Auskultasi

– Apeks, interskapula

– Bandingkan kiri kanan

– Inspirasi ekspirasi

34

PF Abdomen• Perkenalan, minta izin

• Pasien telentang

• Inspeksi bentuk, simetri, buncit,

kulit, vena, umbilicus, gerak

• Limpa: kaki dilipat 30-45°

– Sama seperti hepar

– Garis dari SIAS kanan ke

arcus costae kiri melalui kulit, vena, umbilicus, gerak

Palpasi

• Umum, superfisial dan dalam

• Hepar, kaki dilipat 30-45°

–Lobus kanan: SIAS kanan -

arcus costae kanan

–Lobus kiri: umbilicus - p.

xiphoideus

arcus costae kiri melalui

umbilicus

• Asites

– Shifting Dullness

Perkusi umbilikus ke lateral,

tandai saat berubah redup.

Pasien miring kontralateral,

tunggu 30-60 s, perkusi lagi.xiphoideus

–Tekan dengan palmar radial

kanan, pasien napas dalam

–Ekspirasi � tkn ke bwh/dorsal

–Inspirasi � bergerak hiperbolik

ke kranial

tunggu 30-60 s, perkusi lagi.

– Knee-Chest Position

Menungging, lalu perkusi dari

lateral ke umbilicus

35

– Gelombang Cairan

Telentang, tangan pasien di

tengah abdomen, sedikit tekan.

Tangan satu memegang sisi

abdomen, satu lagi mengetuk sisi

yang lain

• Ballotement

– Bimanual

– Tangan kiri di pinggang belakang, tangan kanan di abdomen ventralnya

– Tangan kanan bergerak yang lain

– Puddle Sign

Knee-Chest Position, lalu

auskultasi umbilicus sambil

perkusi

• Titik McBurney

– ⅓ lateral garis antara SIAS

– Tangan kanan bergerak mendorong, kiri diam. Lakukan sebaliknya.

– Rasakan benturannya

• Auskultasi

– Dinding abdomen (biasa di atas umbilicus)– ⅓ lateral garis antara SIAS

kanan dan umbilicus

– Tekan, lihat nyeri tekan dan

muscular defense

di atas umbilicus)

– Dengarkan bising usus (4 x/mnt) atau bunyi lain (bruit arterial, venous hump, succussion splash

36

Page 7: 1 Seri Rangkuman Checklist Kkd 1 0

PF Ginjal

• Memperkenalkan diri dan meminta izin

• Inspeksi palmar dan ujung jari (warna, edem)• Inspeksi palmar dan ujung jari (warna, edem)

• Inspeksi otot dan kulit kaki

• Palpasi edema (pitting - non) di pretibia

• Bandingkan palpasi a. dorsalis pedis kiri-kanan

• Nyeri Ketok CVA• Nyeri Ketok CVA

– Pasien duduk, dari belakang pasien

– T. kiri di CVA, t. kanan mengetuk t. kiri

– Lakukan kedua ginjal utk mencari adanya nyeri

37

Rectal Touche

• Alat lengkap, kenalkan dr, izin, psg APD

Pasien litotomi, pakai

• Periksa– Tonus spinchter aniiizin, psg APD

• Pasien litotomi, pakai celana khusus atau buka celana, pakai selimut– Posisi lain: lateral kiri,

knee-chest

• Inspeksi daerah perianal (fistul, fisura)

– Tonus spinchter anii

– Kolaps ampula recti

– Benjol licin mukosa rekti• Sirkuler, letak (jam), jarak

dari anokutan line, rapuh

– Benjolan di luar lumen

– Raba pool atas prostat, nodul (keras/tdk), berat prostat (prostat jam 12)(fistul, fisura)

• T. kiri di suprasimfisis, t.kanan oleskan pelumas di sekitar anus, baru masukkan (warning sign!)

prostat (prostat jam 12)

– Nyeri tekan dan letak

– Keluarkan, periksa feses, darah, lendir

• Bersihkan anus dgn kasa, lepas sarung tangan

38

PF Payudara & Ginekologi• Menyapa, menjelaskan,

prognosis

• Alat, lampu, pasien BAK,

bersihkan dan bilas kelamin,

• Lihat simetri saat angkat tangan ke atas, kacak pinggang, dan bungkuk

• Pasien berbaring, lengan kiri di atas kepala, bahu kiri diganjal bantalbersihkan dan bilas kelamin,

lepas pakaian, pakai sarung,

cuci tangan, sarung tangan

Pemeriksaan Payudara

• Ajarkan SADARI pada ibu

• Lihat adanya perubahan

bentuk, ukuran, kulit/puting

atas kepala, bahu kiri diganjal bantal

• Simetri, kerut, lekuk• Palpasi spiral dr luar atas dgn tiga

jari, lalu tekan puting dgn telunjuk dan jempol utk melihat cairan

• Lakukan utk sblh kanan• Angkat kedua tangan setinggi

bahu, lalu palpasi pangkal bentuk, ukuran, kulit/puting

berlipat, kulit cekung,

bengkak, suhu meningkat,

nyeri

• Ukuran, bentuk, arah puting,

ruam, luka, cairan

bahu, lalu palpasi pangkal payudara (sisi luar pectoralis ke aksila � nyeri dan pembesaran KGB

• Kenakan baju kembali, cuci tangan

39

Abdomen dan Lipat Paha

• Pasien berbaring, papar

abdomen

• Inspeksi benjolan, letak bentuk

pusar,warna, parut, gurat, ruam,

lesi

Genital Luar

• Pasien litotomi (kaki di dudukan

atau ujung meja), cuci tgn,

keringkan, nyalakan senter,

pakai srg tgn, warning sign

(paha dlm)lesi

• Palpasi massa, nyeri, resistensi

otot

• Palpasi dalam � ukuran,

bentuk, konsistensi, nyeri,

mobilitas massa

• Jk ada luka abdomen bwh &

lipat paha, ganti srg tgn sblm

(paha dlm)

• Inspeksi labia, klitoris, perineum

• Buka labia mayora (2 jari),

inspeksi labia minora, klitoris,

mulut uretra, mulut vagina

• Palpasi labia minora � benjol,

cairan, ulkus, fistul, nyeri

• Telunjuk memerah k. Skene di lipat paha, ganti srg tgn sblm

lanjut

• Abdomen bwh, benjolan, bisul

• Telunjuk memerah k. Skene di

dua sisi uretra, lalu lsg di uretra

• Palpasi k. Bartholin, telunjuk di

dsr 2 labia mayora, palpasi

benjol, nyeri dgn dua jari

40

• Ibu mengedan, labia tetap dibuka,

lihat adanya benjolan di dinding

ante/poste vagina

• Inspeksi perineum � parut, lesi,

inflamasi, retak kulit

IVA

• Oleskan asam asetat di SSK, tgg

1 menit

• Inspeksi SSK adanya mudah

berdarah, plak putih tebal, lesi

putih

• Oleskan asam asetat lg bl perlu, IVA

• Pasang spekulum miring, lalu

diputar ke bawah, lalu buka,

kunci. Pasang lampu.

• Inspeksi serviks � servisitis,

ektopion, tumor, ovula Naboti,

luka � langsung selesai jk ada

curiga kanker

• Oleskan asam asetat lg bl perlu,

atau bersihkan dgn swab kapas

• Lepaskan spekulum,

dekontaminasi dlm klorin 0,5%

10 mnt

• Bimanual, t. kanan vaginal

touche, dorong serviks, rasakan

dgn t. kiri tgg fundus, ukuran curiga kanker

• Bersihkan cairan, darah, mukosa

serviks dgn swab kapas, buang

• Identifikasi ostium uteri, zona

transformasi, SSK (sambungan

skuamokolumnar)

dgn t. kiri tgg fundus, ukuran

uterus, konsistensi, arah,

konsistensi serviks dan keadaan

parametrium

41

SELESAI

• Ibu berpakaian, bersihkan

senter dan tempat duduk

berurutan dgn klorin 0,5%,

deterjen, air bersih

PAP SMEAR (G ada di

checklist, cuma tambahan)

• Dlm keadaan terbuka dgn

spekulum, gunakan Ayer

spatula dgn bgn tajam di deterjen, air bersih

• Lepas srg tgn dlm klorin

0,5% dr dlm ke luar � jk

dipakai ulang, rendam 10

mnt

• Cuci tgn, catat hasil IVA,

dll, gbr serviks jk perlu

spatula dgn bgn tajam di

ostium, putar 360° utk sisi

luar, dan cytobrush utk bgn

dalam ostium, putar 180°

dll, gbr serviks jk perlu

• Jelaskan tes IVA berikut jk

negatif, curiga kanker

berikan konseling

42

Page 8: 1 Seri Rangkuman Checklist Kkd 1 0

PF Obstetri/Leopold

• Menuntun berbaring, cuci tangan (air hangat),

– Ukur tinggi fundus dari fundus sampai simfisis pubis

tangan (air hangat), keringkan

• Pasien berbaring, ekspos abdomen, kaki sedikit ditekuk

• Kanan pasien, hadap perut, beritahu akan dimulai

fundus sampai simfisis pubis

– Raba fundus dgn kedua tangan untuk menentukan bagian janin di sana

• Leopold II

– 2 telapak di kiri kanan beritahu akan dimulai

• Leopold I

– Raba fundus dgn telapak kiri: ibu jari; jempol dan telunjuk kanan fiksasi bawah fundus

– 2 telapak di kiri kanan abdomen, raba punggung dan ekstremitas, atas ke bawah

43

• Leopold III

– Tentukan bagian presentasi fetus dgn kedua telapak meraba bawah uterus �menghadap kaki

– Bisa juga dengan jempol dan jari2 t. kanan saja �

– Divergen � Sudah masuk, fiksasi bagian terbawah janin dgn t. kiri, gunakan jari-jari tgn kanan utk mengukur masuknya berapa dari simfisis pubis ke bagian leher janin (X/5)

dan jari2 t. kanan saja �menghadap wajah

• Leopold IV

– Dua telapak di bwh abdomen, jempol bertemu, semua jari menyentuh bagian bawah uterus

janin (X/5)

• Auskultasi dengan stetoskop Laennec (Pinard?) di punggung janin, seluruh mulut stetoskop tertutup, tangan tidak boleh menyentuh stetoskop, 3x5s, interval 5s,

menyentuh bagian bawah uterus

– Konvergen � janin belum masuk ke panggul

tidak boleh menyentuh stetoskop, 3x5s, interval 5s, jumlah dikali 4

• Beritahu pasien sudah selesai, rapikan pakaian, laporkan

44

Pemeriksaan Motorik, Tonus, N VII

Pemeriksaan Motorik � Pasien

duduk atau baring

• Inspeksi dlm tidur, duduk,

berdiri, berjalan, gerakan tubuh

– 2 jari digenggam, genggam

& buka jepitan jari, tahan

panggul dgn BB, dsb)

– Beri komando gerakan berdiri, berjalan, gerakan tubuh

(posisi, simetri, atrofi)

• Periksa kekuatan 4 sendi

tungkai atas (jari, glg tgn, siku,

bahu) & tungkai bawah (jari,

engkel, lutut, panggul) dgn

memberi tahanan

– Beri komando gerakan

pasien ke mana (atas bwh,

kiri-knn)

Pemeriksaan Tonus � Pasien

duduk atau baring

• Palpasi tonus otot

• Lakukan ekstensi fleksi cepat di memberi tahanan

– Fiksasi dgn t. kiri agar sendi

proksimal yang tdk sdg

diperiksa td bergerak

– T. kanan menahan gerakan

pasien

• Lakukan ekstensi fleksi cepat di

gelang tgn dan siku, engkel dan

lutut

• Nilai tonus otot � Eutoni,

hipotoni, spastis (pisau lipat),

rigid (corkwheel)45

Refleks Faal Patella � Pasien

duduk atau baring

• Rileks (kalau perlu manuver

Jendrasick, jari-jari saling

mengait dan tarik)

• Lutut difleksikan pasif � tetap

• Positif � Jempol dorsifleksi,

jari lain abduksi

Pemeriksaan N VII

• Inspeksi simetri statis dan

dinamis wajah

• Inspeksi simetri saat pasien Lutut difleksikan pasif tetap

rileks

• Ketok tendon patella dgn palu

refleks, t. kiri di m. kuadriceps

femoris

• Lihat ekstensi tungkai bawah

atau rasakan kontraksi m.

kuadriceps femoris

• Inspeksi simetri saat pasien

kernyitkan dahi atau melirik ke

atas � Fiksasi kepala

• Memaksa buka pasien yang

memejamkan mata kuat-kuat

• Inspeksi simetri sudut bibir dan

plica nasolabialis

• Menepuk pipi pasien yang kuadriceps femoris

Refleks patologi Babinsky

• Rileks, fiksasi pegelangan kaki

• Gores lateral telapak kaki

posterior ke anterior lalu

mendatar di perbatasan jari

• Menepuk pipi pasien yang

digembungkan utk melihat

kebocoran sisi

46

GCS, Tanda Meningeal, & N III, IV, VI

Glasgow Coma Scale

• Eye

– Membuka mata spontan (4)

Buka jika diminta (3)

• Verbal

– Orientasi waktu, tempat,

orang benar (5)

– Kacau (4)– Buka jika diminta (3)

– Pada rangsang nyeri (2)

– Tdk membuka sama sekali (1)

• Movement

– Gerak sesuai perintah (6)

– Rangsang nyeri, lokalisir nyeri

(5)

– Kacau (4)

– Tidak menjawab, hanya kata,

atau jika rangsang nyeri (3)

– Hanya merintih pd nyeri (2)

– Tdk ada suara (1)

Tanda Rangsang Meningeal

• Pasien kaki rileks, baring tanpa(5)

– Rangsang nyeri, tdk lokalisir

(4)

– Fleksi abnormal (3)

– Ekstensi abnormal (2)

– Tdk bergerak (1)

Pasien kaki rileks, baring tanpa

bantal

• Fleksi kepala dgn t. kiri di kepala,

t. knn di dada

– Nilai jarak dagu ke dada

– Lihat Brudzinsky I (kaki fleksi)

47

• Pastikan tdk ada kaku leher� Rotasi kepala

• Tanda Laseque� Fleksipanggul dgn lutut ekstensi (< 70°)

• Tanda Kernig� ekstensilutut dlm keadaan panggul

Celah Kelopak Mata

• Pasien memandang jauh ke

depan

• Nilai ptosis, proptosis,

eksoftalmus, endoftalmus,

blefarospasmelutut dlm keadaan panggulfleksi 90° (135°)

• Tanda Brudzinsky II � fleksilutut kaki sebelah saat fleksipanggul

Pemeriksaan N III, IV, VI

• T. kiri fiksasi kepala, grkkanobjek dgn t. knn membentuk

blefarospasme

Pupil

• Pasien memandang jauh ke

depan

• Pupil: simetri, ukuran, posisi

• Refleks lsg dan tdk lsgobjek dgn t. knn membentukhuruf H

• Perhatikan gerakan lateral (N VI), medial bawah (N IV), sisanya (N III)

Refleks lsg dan tdk lsg

• Tes konfrontasi: pasien

melihat objek yg digerakkan

mendekati pasien, atau

pasien diminta melihat objek

30 cm di depan pasien

setelah melihat jauh 48

Page 9: 1 Seri Rangkuman Checklist Kkd 1 0

Pemeriksaan Keseimbangan

Romberg yang dipertajam

• Menjaga di blk pasien, jaga

agar tdk jatuh

• Pasien diminta jln mengikutigaris lurus, mata ke depan

Past Pointing Testagar tdk jatuh

• Pasien berdiri dgn kedua tgn di

perut, satu kaki di dpn kaki yg

lain 30s, lalu 30s ttp mata

Fukuda

• Menjaga di blk pasien, jaga

agar tdk jatuh

Past Pointing Test

• Pasien diminta menyentuhtelunjuk dokter di depanpasien dgn tangan mula-mula terangkat dgn telunjukke atas

• Setelah beberapa kali, pasien diminta menutupmata

agar tdk jatuh

• Pasien diminta jln di tpt 50 lkh,

ttp mata

Tandem Gait

• Menjaga di blk pasien, jaga

agar tdk jatuh

mata

Nistagmus

• Pasien diminta mengikutijari dokter yg bergerak 30°ke kiri dan kanan

49

Teknik Steril

• 6 langkah mencuci tangan higienis

• Manfaat & memakai sarung tangan non-steril• Manfaat & memakai sarung tangan non-steril

• Desinfeksi kulit IV

• Manfaat & memakai sarung tangan steril

• Melepas sarung tangan

Membuka keduanya sekaligus– Membuka keduanya sekaligus

• Desinfeksi lapangan operasi abdomen

50

Pungsi Vena

• Kelengkapan Alat

• Cuci tangan, sarung

• Desinfeksi

• Tegangkan kulit dengan kiri • Cuci tangan, sarung

tangan

• Penjelasan

• Mencari lokasi vena

• Pasang kain

• Tegangkan kulit dengan kiri

� Tusuk (bevel di atas) dgn

kanan + fiksasi dgn kiri �

tarik penghisap

• Lepas tourniquet � cabut

jarum + tekan dengan • Raba vena, pasang

tourniquet

jarum + tekan dengan

kapas � plester

• Buang sampah

51

Kanulasi Intravena (Infus)• Alat lengkap, steril,

penjelasan

• Gantung botol, kunci selang, tusukkan selang ke

• Tarik mandrain, jika darah mengalir, tarik mandrain dan teruskan kanula sampai habisselang, tusukkan selang ke

botol setelah botol didesinfeksi

• Isi tabung tetesan ⅓

• Buang udara selang, ujung menghadap atas, kunci dibuka, lalu kunci lagi

• Pasang kain alas, pasang

habis

• Lepaskan karet, cabut mandrain sambil menekan kanul supaya darah tidak mengalir

• Buka kunci selang perlahan, pasang selang ke kanul, pastikan tidak ada udara• Pasang kain alas, pasang

tourniquet, kepalkan jari

• Desinfeksi, tegangkan kulit, tusuk dgn bevel ke atas

pastikan tidak ada udara

• Fiksasi dgn plester, daerah tusukan ditutup kasa betadin lalu kasa steril

• Hitung tetes sesuai kebutuhan

52

Kanulasi/Pungsi Arteri

• Alat lengkap, kenalkan dr, izin, psg APD

• Mengambil 0,1cc heparin dgn spuit 1cc, masukkan ke spuit 3cc

• Jarum tusukkan ke karet/gabus

• Bereskan alat-alat

• Allen Test jika perlu utk patensi a. ulnarisspuit 1cc, masukkan ke spuit 3cc

• Pilih daerah pungsi dgn pulsasi

• Psg kain alas dan handuk kecil sbg bantal di tgn untuk radialis

• Desinfeksi, tusuk jarum (pegang pensil) di antara 2 jari yang sedang meraba pulsasi & meregangkan kulit

patensi a. ulnaris

– Kepalkan tangan pasien

– Blok darah radialis dan ulnaris dgn ditekan kuat dgn ujung jari

– Buka kepalan, lalu buka blok ulnaris

– Normal: palor hilang < 7smeregangkan kulit

• Darah akan terisi sendiri, 2 cc, cabut sambil tekan 5-10 menit, plester

– Normal: palor hilang < 7s

• Sudut pungsi arteri

– 45° di radialis

– 60° di brachialis

– 90 ° di femoralis

53

Injeksi IMLetak injeksi

• M. Deltoid � 2-3 jari di bawah

akromion, lateral humerusakromion, lateral humerus

• Gluteus Medius � Garis maya

antara trokanter mayor dan

SIPS, ⅓ tengah, lateral

• Ventrogluteal � Tgn di t.

mayor, telunjuk di SIAS, buka

jari tengah, di segitiga tsbjari tengah, di segitiga tsb

• Vastus Lateralis � tangan di t.

mayor dan lutut, daerah di

tengah, ⅓ tengah

54

Page 10: 1 Seri Rangkuman Checklist Kkd 1 0

• Pasien telungkup, celana diturunkan untuk injeksi di pantat

• Tentukan daerah, bersihkan dengan alkohol, tunggu hingga kering

• 5 ml, 2 ml utk deltoid (bayi 0.5 mL, 1-2 th 1 mL, 2-12 th 2 mL)

• Spuit baru dibuang udara tersisa, kencangkan tutup

• Oleskan alkohol di ampul, tunggu hingga kering

• Regangkan kulit

• Masukkan 90°

• Aspirasi, jika ada darah, cabut jarum, ganti yang baru

• Suntikkan obat

• Cabut, tekan dengan

• Oleskan alkohol di ampul, patahkan

• Aspirasi obat (ampul dibalik)

• Buang udara tersisa

• (simulasi: obat diganti udara)

• Cabut, tekan dengan kapas alkohol

• Lihat apakah masih ada luka, buang sampah

udara)

55

Injeksi Subkutan

• Cocokkan spuit dengan konsentrasi insulin

(max vol: <2,5 cc)

• Isi sesuai dosis, tegak lurus terhadap botol,

keluarkan sisa udarakeluarkan sisa udara

• Tentukan lokasi suntikan, cubit dgn jempol

dan telunjuk, lalu tusuk tegak lurus

• Masukkan insulin, biarkan 5-10s, cabut

• Rembesan darah cukup dgn tekanan ringan

kasa

• Insulin pen � Pasang dengan benar, lalu

tembakkan

• Tdk swab alkohol, krn alkohol yang terserap

ke kulit dpt merusak obat dan membuat

kulit jadi kaku, sehingga lebih nyeri. Tdk

berisiko infeksi, krn tdk ada p. drh 56

Injeksi Intrakutan

• Isi spuit 1 cc, keluarkan udara (max vol: <0,2 cc)

• Tentukan lokasi, regangkan kulit, tusuk pararel 2 mm (bevel di atas, perhatikan tidak ada darah dan adanya endurasi spt kulit jeruk)mm (bevel di atas, perhatikan tidak ada darah dan adanya endurasi spt kulit jeruk)

• Masukkan cairan, akan meledut seperti balon (wheal)

• Biasanya areanya sekitar satu panjang jari dari fossa cubiti � Tuberkulin– Punggung, dada atas– Punggung, dada atas

• Tdk swab alkohol, krn alkohol yang terserap ke kulit dpt merusak obat dan membuat kulit jadi kaku, sehingga lebih nyeri. Tdk berisiko infeksi, krn tdk ada p. drh

57

Sumbatan Jalan Napas dan Intubasi

• Alat lengkap, pakai APD

• Napas: Look, feel, listen

• Buka jalan napas

– Head Tilt• Napas: Look, feel, listen

10 s

• Tersumbat

– Tidak ada bunyi napas/

teraba hembusan napas

– Paradoks: otot bantu

bekerja, retraksi epigastrik,

– Head Tilt

– Chin Lift

– Jaw Thrust

– Triple Airway Maneuver

bekerja, retraksi epigastrik,

suprasternal, intercostal

– Bunyi tambahan: Stridor,

Gargle, Snoring

58

• Bersihkan– Padat

• mengait dgn jari

dibungkus kasa

• Laringoskopi dan

• Pemasangan Goedel

(OPA)– Ukuran: ujung mulut

ke angulus mandibula

– Bersihkan mulut • Laringoskopi dan

forcepp magyll

– Cair: • Miringkan kepala

• Suction catheter

• Jari dibungkus kasa

– Bulat dan Padat,

– Bersihkan mulut

– Masukkan

melengkung ke atas,

sampai menyentuh

palatum

– Putar sesuai kurvatura

lidah– Bulat dan Padat,

Heimlich Maneuver

59

• Ventilasi Manual

– Pasien sniffing– Pasien sniffing

– Kelingking, jari manis,

jari tengah memegang

bawah mandibula

– Ibu jari dan telunjuk

memegang face mask

Tangan kanan bagging – Tangan kanan bagging

(1x / 5s)

60

Page 11: 1 Seri Rangkuman Checklist Kkd 1 0

• Alat lengkap, APD

• Penjelasan

• Pastikan jalan napas terbuka

• Pastikan ventilasi

• Laringoskop � siapkan blade cocok dan lampu fokus dan putih

• Menaruh bantal tipis di oksipital (jika tak ada • Pastikan ventilasi

adekuat

• Pastikan jalur IV

• Pasang monitor

• Siapkan ETT

Patensi balon, masukkan stylet

oksipital (jika tak ada cedera spinal)

• Analgesia spray (Xylocain, 1 puff 10 mg, lihat dosis)

• Preoksigenasi dgn O2

100% 2-3 menitPatensi balon, masukkan stylet setelah dilubrikan, beri lubrikan dari balon sampai ujung pipa

100% 2-3 menit

• Sedasi, analgesia, pelumpuh otot, jika perlu

61

• Di kepala, laringoskop kiri, cross finger kanan

• Asisten tekan krikoid

• Laringoskop masukkan di kanan, geser lidah, masukkan sampai batasmasukkan sampai batas

• Tarik sedikit, epiglotis jatuh, dorong lagi, angkat

• Masukkan ETT melalui pita suara

• Tarik stylet dan laringoskop, • Tarik stylet dan laringoskop, kembangkan balon

• Bagging utk pastikan

• Fiksasi dgn plester di ujung bibir

62

Pemasangan NGT• Memeriksa kelengkapan alat

– Neonatus – usia 6 bulan : 5-8 F

– 7 bulan – 2 tahun : 8-10 F

• Ukur pipa � daun telinga -

ujung hidung - tengah

umbilikus dan p. xiphoideus, – 7 bulan – 2 tahun : 8-10 F

– 3 – 5 tahun : 10-12 F

– 5 – 7 tahun : 12-14 F

– 8-10 tahun : 14-18 F

– 12 tahun – dewasa : 18 F

• Memperkenalkan diri dan

meminta izin

umbilikus dan p. xiphoideus,

tandai dgn spidol

• Celupkan 15 cm pertama,

masukkan

• Bantu dgn pasien menelan

• Masukkan udara (1-2 ml bayi,

3-5 ml anak, 20-30 ml meminta izin

• Pasien duduk atau telentang

• Cuci tangan dan pakai sarung

tangan

• Pasang handuk di dada pasien

• Periksa lubang hidung

3-5 ml anak, 20-30 ml

dewasa), auskultasi

• Fiksasi pada hidung dan wajah

• Tutup dahulu jika tidak

dipakai, atau hubungkan ke

konektor 63

Pemasangan EKG• Periksa Kelengkapan Alat

• Bersihkan kulit pegelangan tangan, kaki, dan prekordial

– V1 sternal kanan, sela 4

– V2 sternal kiri, sela 4

– V4 midklavikula kiri, sela 5

– V3 antara V2 dan V4dan prekordial

• Bubuhkan gel pada elektroda lempeng ekstremitas dan hisap

• Tangan di dorsal, kaki di medial (daerah datar)

• Merah Kuning Hijau

– V3 antara V2 dan V4

– V6 midaksilaris, sejajar V4

– V5 antara V4 dan V6

• V= 25 mm/s, Peneraan 1 (1

mV untuk 10 mm)

• 4 siklus satu sadapan, Mulai

dari L1-L3, aVR, aVL, aVF, • Merah Kuning Hijau

Hitam (Tangan kanan, kiri, kaki kiri, grounder)

• Merah Kuning Hijau, Coklat Hitam Ungu

dari L1-L3, aVR, aVL, aVF,

V1-6

• Bersihkan alat dan kulit

• Membaca EKG dibahas dlm

buku lain

64

Pemasangan Kateter

• Salam, perkenalan, minta izin, persilakan baring

• Cuci tangan, pakai sarung tangan• Cuci tangan, pakai sarung tangan

• Berdiri di sisi kiri (untuk non kidal)

• Asepsis dan antisepsis penis dan sekitarnya

• Pasang Duk

• Memegang penis dgn t. kiri, masukkan jeli dgn t. kananMemegang penis dgn t. kiri, masukkan jeli dgn t. kanan

• Masukkan kateter dgn t. kanan

• Pastikan kateter masuk, pompa balon dgn cairan

65

Membantu Partus Normal• Sarung tangan, duk di bokong, kaki,

abdomen

• Rasa kontraksi uterus di fundus

• Crowning�menarik nafas dalam,

• Jepit tali pusat, klem 1, 5 cm dari

umbilicus, klem 2, 1 cm dr klem 1

• Potong tali pusar

• Berikan oksitosin 10 unit IM• Crowning�menarik nafas dalam,

tutup mulut rapat, mengedan (siku

dijepit lutut)

• Lahirkan kepala, t. kanan di

perineum sambil menahan duk, t.

kiri membantu wajah bayi keluar �

Usap hidung & mulut dgn kasa

• Paksi luar, bantu jk perlu

• Berikan oksitosin 10 unit IM

• Pindahkan klem ke dekat

perineum, t. kiri menahan

uterus, t. kanan regangkan tali

pusar ke bawah depan. Tdk

ditarik

• Bila uterus sudah membulat / tali

pusar memanjang, lahirkan • Paksi luar, bantu jk perlu

• Lahirkan bahu anterior, posterior

dgn telapak tangan biparietal

• Lahirkan badan dgn sanggah-susur

• Letakkan bayi di abdomen ibu,

bungkus biar hangat

pusar memanjang, lahirkan

plasenta dgn gerakn memutar

searah jarum jam

• Periksa plasenta

• Massage uterus

66

Page 12: 1 Seri Rangkuman Checklist Kkd 1 0

Basic Surgery Skill

• Memegang gunting,

klem, dkk

– T. knn, Masukkan jempol

• Lpskan klem dgn tgn kiri

dgn menekan bgn kiri

dgn jmpl k bwh dan jari – T. knn, Masukkan jempol

dan j. mns smp ruas

terakhir. Telunjuk di

sendi gunting utk stabil.

– Utk needle holder, j. Tgh

berfungsi sbg pemutar

arah

dgn jmpl k bwh dan jari

lain menahan bgn

kanan

arah

67

• Potong dgn ujg gunting, dan ujg tsb hrs terlihat

• Memegang pinset

– T. kiri, spt pensil. Disimpan dgn digenggam dgn kelingking.

• Memasang jarum

– Jepit di needle holder pd bgn tengah jrm, 3-5 mm dr ujung holder.

– Tegangkan bng, trk dan kaitkan ke jarum distal dan kelingking.

• Memasang dan melepas mata pisau

– Lakukan dgn klem bengkok, jepit di sisi pisau bgn spg lubang, jgn pegang mata pisau, tarik dan masukkan ke gagang stlh

kaitkan ke jarum distal dan blk ujg holder, lalu mskkan dalam celah lubang

mata pisau, tarik dan masukkan ke gagang stlh melihat posisinya sblmny. Lps dgn didorong.

• Pegang skalpel spt pensil

68

• Menjahit – masukkan jarum 90° trhdp

jrgn.

– Putar smp menembus jrgn di sbrg luka.

– Jrk jahitan adalah 3-4 mm dr tepi luka dan 5-10 mm dr tepi luka dan 5-10 mm dr jahitan sblmny. Rule of thumb: jrk dr tepi luka = kdlmn luka, jrk antar jahitan = 2 x kdlmn luka.

• Mengikat benang– Lepaskan jarum, trk bng

smp sisa pendek. Gulung needle holder 2x dari atas, smp sisa pendek. Gulung needle holder 2x dari atas, lalu needle holder jepit ujung benang pendek, keluarkan holder, rptkan ikatan. Lakukan 2x.

69