daftar isi - vincentiusgp.files.wordpress.com filemelakukan pertobatan sehingga kita bisa merayakan...

35
0

Upload: dokhanh

Post on 24-May-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

0

1

Daftar Isi

Daftar Isi ............................................................................................................... 1

Sambutan Ketua Panitia Natal Stasi St. Vincentius 2016 ................. 2

Peran Orang Muda Katolik Dalam Gereja RD. Agustinus Suyatno............................................................................. 4

Memaknai Natal dan Tahun Baru Antonius Dwi Kristiawan ......................................................................... 10

Bekerja di Ladang Tuhan Sedari Muda Maria Yosiana ............................................................................................... 14

Natal Bagi Orang Muda Katolik Agnes Tyas Ayu Harjati & Yohanes Daniel Monteiro ................... 17

Pertobatan - Mariyeta Elisabeth ................................................................. 18

Kelahiran Mu - Magdalena Mayola Marpaung ........................................ 22

Pujilah Nama-Nya Selalu - Alowisia Viane .............................................. 23

Kesan-Kesan OMK Stasi St. Vincentius .................................................... 24

Ucapan Terima Kasih ..................................................................................... 32

Team Redaksi Penasehat : RD. Agustinus Suyatno; Penanggung Jawab : Antonius Dwi Kristiawan Pemimpin Redaksi : FX. Suryo Nugroho; Editor Utama : RD. Agustinus Suyatno; Redaktur :Bernadinus Aviantoro, Beatrix L. Augustinar, Ilustrator : Beatrix L. Augustinar

2

Sambutan Ketua Panitia Natal

Stasi St. Vincentius 2016

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadapan Allah Bapa di Surga karena atas limpahan berkat-Nya kita bisa menyelenggarakan peayaan Natal tahun ini dengan baik. Diawali dengan renungan AAP, kita diajak untuk mempersiapkan diri untuk

menyambut kedatangan Yesus, dengan interopeksi diri dan melakukan pertobatan sehingga kita bisa merayakan Natal dengan penuh suka cita.

Teristimewa pada tahun ini dengan mengambil tema Natal “Orang Muda Katolik Merayakan Natal Dalam Keluarga” kami panitia mengajak orang muda Katolik Stasi St.Vincentius Gunung Putri untuk bahu membahu menyelenggarakan perayaan Natal ini. Dengan mengikut sertakan orang muda Katolik dalam kepanitiaan Natal ini kami berharap hubungan yang manis antara orang muda Katolik dan orang tua bisa berjalan dengan lebih baik. Selain dari kita berharap OMK sebagai tulang punggung gereja bisa bangkit dan lebih bersemangat lagi dalam pelayanan mengereja.

Kami menyadari kepanitiaan tahun ini masih banyak kekurangan. Namun karena kerja sama yang baik dengan pihak-pihak terkait maka kita bisa menyukseskan perayaan natal tahun ini. Berbagai persiapan mulai dilakukan sejak pembentukan panitia hingga pada masa adven dan natal. Sarana dan prasarana yang dianggap perlu mulai dikejakan, seperti pembuatan kandang natal yang dikerjakan setiap hari minggu mulai dari sebelum masa adven, persiapan sarana parkir dan juga penambahan atap bangunan kapel. Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh panitia dari Wilayah Santo Yusuf dan OMK Santo Vincentius Gunung Putri,

3

kepada kelompok kategorial/lingkungan/wilayah sebagai pendukung tugas liturgi, dan juga kepada pihak keamanan baik dari unsur kepolisian maupun koramil yang telah membantu kami sehingga perayaan natal ini bisa berjalan dengan aman dan kondusif. Semoga terang Natal akan tinggal dihati kita dan akan menjadi terang bagi keluarga.

SELAMAT NATAL.

Ketua Panitia Natal Stasi St. Vincentius 2016

4

Peran Orang Muda Katolik Dalam Gereja

Orang Muda Katolik atau yang sering disingkat dengan OMK. Mereka itu Orang Muda beragama Katolik dalam kisaran usia 13-35 tahun dan belum menikah. Bagaimana yang masih dalam kisaran usia itu tetapi sudah menikah, atau

usianya sudah melebihi 35 tahun tetapi belum menikah atau tidak menikah??? Pastinya diperlukan banyak waktu untuk mengupas hal ini. Baiklah kita satukan dulu persepsi kita tentang OMK. Dalam pedoman pastoral Kaum Muda Katolik di Indonesia diungkapkan bahwa yang disebut OMK, Orang Muda Katolik adalah orang muda yang sudah diatas masa kanak-kanak yaitu usia SD. Berarti

mereka dari anak SMP keatas dan belum menikah itulah OMK. Kalau kita perhatikan orang muda di kisaran usia itu sangat

menarik. Mereka dalam masa pertumbuhan, dan dalam masa pencarian jati diri. Mereka mengidolakan para artis, atlet, seniman, dan orang besar lainnya. Jangan heran kalau mereka bergaya hidup menyerupai mereka. Imajinasi mereka biasa melambung tinggi dan semuai itu ditampilkan dalam gaya hidup setiap hari. Apakah mereka salah. Tidak. Sekali lagi saya katakan tidak. Kalau orang muda tidak punya idola, tidak biasa mengekpresikan diri seperti yang diidolakan, wahhhh…. mereka ini justru patut dipertanyakan. Orang muda yang tidak punya idola dan tidak bisa mengepresikan diri seperti yang mereka idolakan, biasanya mereka jadi gampang uring-uringan, cepat galau, dan biasanya gampang mengurung diri. Teman-teman sebayanya menyebut mereka KUPER, kurang pergaulan, PA,

pendek akal dan cemoohan-cemoohan lainya.

5

Terhadap mereka banyak orang memuji, tetapi tak sedikit pula yang mencerca. Banyak orang menaruh perhatian dan harapan besar terhadap mereka, tetapi tak sedikit pula yang mencibirkan dan mengkhawatirkan mereka. Banyak orang meragukan mereka, tetapi tak sedikit pula yang memeberikan acungan dua jempol tanda mereka profesional dan handal. Bagaimanapun juga sosok Kaum Muda Katolik selalu menarik perhatian. Menggemeskan sekaligus menjengkelkan, kadang profesional dan handal, patut dipuji tetapi kadang mengkhawatirkan dan menakutkan. Kaum Muda adalah generasi penerus bangsa dan gereja di masa yang akan datang. Bagaimanakah wujud Gereja masa depan dan masyarakat manusia di negeri ini akan sangat tergantung dalam diri dan kwalitas kaum muda sekarang ini. Maju dan berkembangnya Gereja dan negara Indonesia tercinta terletak di pundak orang muda, termasuk

OMK.Melihat peran penting orang muda karena mereka

menentukan masa depan gereja dan bangsa indonesia tercinta, maka mereka harus mampu membina diri secara handal, dan menyiapkan diri secara baik dan menyeluruh mengarah kepada kesiapan kehidupan masa depan dengan segala tantanganya. Orang muda katolik mampukah menjadi Generasi Penerus Gereja dan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kaum muda mampukah mengemban tugas tanggung jawab di masa yang akan datang? Mereka patut disiapkan dengan baik dan menyeluruh mengacu kepada wawasan dan tantangan masa depan. Tugas siapakah ini. Tugas semua pihak. Semua diharapkan memberi perhatian besar dan pondasi yang kokoh kuat kepada Orang Muda

6

Katolik agar mereka bisa menghadapi segala tantangan dan permasalahannya sekarang ini dan di masa depan.

Aksi Adven tahun ini mengusung tema tentang Orang Muda Katolik merayakan Natal dalam keluarga. Delam kerja sama yang apik antara biro AAP dan Komisi Katekese menyajikan bahan renungan yang dimaksudkan untuk menggugah dan membangkitkan Orang Muda Katolik Keuskupan Bogor. Dari berbagai informasi yang saya peroleh ternyata ada kesan bahwa Orang Muda Katolik kita masih belum menanggapi secara maksimal ajakan Keuskupan Bogor untuk menyadarkan dan membangkitkan Orang Muda Katolik akan segala tugas dan tantangannya di masa depan. Mereka rupanya masih memilih asyik dengan hobi dan kesenangan dirinya. Mereka sibuk belajar menghadapi berbagai kegiatan kuliah dan sekolah. Tak jarang terlihat mereka sibuk dengan smartphone dengan game dan chating dengan sesama teman. Mereka merasa kesibukan mereka lebih penting dari pada ikut datang ke pertemuan lingkungan untuk membahas tema AAP, yang mengusung tema “Orang Muda Katolik Merayakan Natal Dalam Keluarga”Kalau kita telusuri ada banyak alasan mengapa mereka sulit bersekutu dalam OMK? Alasan kesibukan mereka sebagai orang muda yang masih sekolah dan kuliah, alasan lain lagai mereka sedang meniti karier dalam pekerjaan sehingga mereka mengutamakan sekolah, kuliah, atau kerja dari pada bersekutu dalam komunitas orang muda. Ada juga alasan yang mengatakan usia SMP, SMA, merasa kikuk dan kurang bebas dalam mengekpresikan diri mereka. Ada juga alasan bahan yang disajikan membuat bosan, kurang fun, dan garing. Oke kita harus hormati ungakapan jujur mereka. Dan tak perlu kita menyalahkan satu dengan yang lainnya.

7

Kita justru harus bersyukur mereka sudah berani jujur. Pertanyaanya dengan realitas yang seperti ini, gerakan bersama apakah yang harus kita lakukan? Apakah yang harus menjadi perhatian bersama para orang tua atau dewasa agar kita sungguh

mampu mendampingi dan mengarahkan mereka?Harus kita akui bahwa kehebatan Anak, Remaja, dan Orang

Muda, sungguh luar biasa. Mereka maju pesat dalam berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi. Sejak TK, SD, anak-anak sudah mengenal berbagai ilmu dan pengetahuan. Mereka fasih bahasa mandarin, bahasa Inggris, komputer, dan lain sebagainya. Sayangnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kurang dibarengi oleh pengetahuan dan pengalaman tetang iman dan agama. Mereka handal dalam teknologi dan iptek. Tetapi kurang balance, ada ketidakseimbangan. Dalam segi ilmu pengetahuan dan teknologi maju pesat tetapi dalam agama dan pengamalan iman merosot jauh. Dalam situasi seperti ini kalau tidak hati-hati dalam mendampingi dan mengarahkan mereka, cepat atau lambat mereka akan

gampang tersesat, salah arah, salah jalan. Pertumbuhan dan perkembangan pribadi manusia

ditentukan pertama dan utama oleh dan didalam keluarga. Keluarga sejak dari awal mula sagat mempengaruhi dan menentukan terbentuknya pribadi manusia. Dalam keluarga manusia mengenal manusia lain, dari keluarga dia bisa bicara, dan bertindak serta melakukan segala sesuatu. Dalam keluarga-lah seseorang bisa mengenal budi-bahasa, bisa bergaul, berlaku sopan santun, dan segala kebiasaan baik lainnya. Dalam keluarga juga seseorang mengenal iman, ajaran agama. Dalam keluarga seseorang mengenal berbaagi ekspresin kehidupan sosial dan lain sebagainya. Segala

8

sesuatu dimulai dari keluarga. Terbentuknya pribadi manusia yang baik, yang beriman mendalam terjadi dan berkembang keluarga. Dalam keluarga pribadi manusia dibentuk dengan pembiasaan-pembiasaan dari masa kanak-kanak yang terus menerus berlangsung sebagai sebuah perilaku yang tanpa disadari

terinternalisasi dalam hidup. Dalam rangka mendalami Aksi Adven Pembangunan tahun ini,

saya diminta oleh OMK Paroki Keluarga Kudus Cibinong untuk memandu mereka. Dalam pertemuan yang dihadiri oleh ratusan Orang Muda Katolik dari berbagai Lingkungan dan Wilayah Paroki Keluarga Kudus Cibinong, terungkap dari pikiran mereka. Mereka menharapkan adanya Misa Kaum Muda, Latihan Dasar Kepemimpinan, kemping bersama, Ziarah bersama, aktif dalam Pelayanan Koor, Lektor, protokol dsb. Dalam menanggapi hasil diskusi mereka rupanya perlu adanya konsolidasi kepengurusan Sie Kepemudaan Paroki dan OMK paroki, dan perlu dibentuk team pendampingan dan pembinaan secara bertahap dan berkesinambungan. Perlu dipikirkan dan ditindaklanjuti dibentuknya komunitas orang muda Katrtolik tingkat SMP SMA, Mahasiswa dan orang muda Katolik yang sudah bekerja. Perlu dibentuk team pendamping bagi mereka sesuai tingkat dan jenjang pendidikan dan usia mereka. Pastinya hal ini merupakan kerja berat kita bersama, tetapi kalau kita orang tua dan dewasa mau peduli masa depan Gereja dan negeri kita, hal ini

pasti akan menjadi komitmen kita bersama Dengan komitmen tersebut diharapkan semua kegiatan

yang dilakukan untuk mengarahkan Orang Muda Katolik supaya semakin menyadari dirinya sebagai generasi penerus yang handal di masa depan. Sulit untuk memprediksi secara akurat realitas

9

kehidupan sosial politik keamanan budaya kita di masa yang akan datang. Apakah lebih kondusif dibandingkan keadaan sekarang ini.

Yang pasti akan bertambah rumit dan banyak tantangan. Semua aksi selama masa adven hanya akan menjadi kegiatan

rutin belaka yang tak pernah akan mempunyai gaung makna dan manfaatnya. Aksi adven pembangunan akan mempunyai arti dan makna yang mendalam apabila semua pihak menindaklanjuti dengan pelaksanaan serangkaian pembinaan yang sungguh diprogramkan secara baik dan berkelanjutan. Bagaimanakah pembinaan untuk tingkat SMP, SMA, Mahasiswa / mereka yang sudah bekerja tetapi belum menikah? Perlu partisipasi dari semua pihak, Pastor Pendamping Orang Muda Katolik, Sie Kepemudaan, dan siapa pun juga semua orang tua dan pihak-pihak terkait demi masa depan Gereja, masa depan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

Pastor Pembina Stasi St. Vincentius Gunung Putri

10

Memaknai Natal dan Tahun Baru

Natal adalah hari raya kelahiran Yesus Kristus di dunia ini. Hari raya kedatangan Tuhan, Sang Juruselamat, yang berkenan menjadi manusia lemah dan miskin, agar kita yang miskin dapat ambil bagian dalam kekayaan ke-Allah-annya itu. Sering kali untuk menyongsong Natal dan Tahun Baru

jauh jauh hari banyak orang sudah disibukkan dengan adanya persiapan pesta, kemeriahan dan hura-hura, justru persiapan batin tidak diolah. Perilaku seperti diatas yang jauh-jauh hari sebelum Natal tiba sudah mempersiapkan banyak hal yang berhubungan dengan berbagai kebutuhan “duniawi” adalah sah-sah saja.

Pertanyaan bagi kita “apakah persiapan yang semata-mata menyangkut perkara duniawi itu memang merupakan tujuan akhir yang ingin kita capai?” Kalau jawabnya “bukan”, maka berarti masih ada harapan bahwa orang berfikir tentang sesuatu yang lain. Apabila jawabnya “ya”, tamatlah riwayat Natal yang selama ini kita maknai sebagai perayaan kesederhanaan dan kesahajaan. Kalau orang berhenti pada upaya memenuhi keperluan pesta duniawinya saja, hura-huranya saja, maka makna Natal yang agung itu bisa tereduksi ke perayaan yang lebih mengutamakan hal-hal duniawi juga.

Dalam semangat untuk tidak mengikuti arus duniawi yang saat ini begitu kuat menggoda dan mengguras hidup rohani kita, Gereja menyiapkan umatnya untuk perayaan agung Natal dengan menekuni renungan Masa Adven (masa penantian). Selama masa adven kita diajak untuk benar-benar mempersiapkan diri guna menyambut kedatangan Sang Penebus dengan penuh sukacita dan harapan. Umat Keuskupan Bogor diajak untuk membangun semangat tobat lewat tema AAP 2016 “OMK MERAYAKAN

11

NATAL DALAM KELUARGA”, sehingga menjadi persiapan hati dan batin, yang sangat penting dan utarna guna merayakan Natal.

Sebagai orang beriman hendaknya kita tetap ingat bahwa kendati dunia bisnis menawarkan gebyar dunianya yang sangat menggiurkan, marilah kita tetap konsisten merayakan Natal dan Tahun Baru dalam kesederhanaan dan kesahajaan, seperti diperlihatkan oleh Allah sendiri yang datang ke dunia dalam semangat itu, Allah hadir dalam diri bayi kecil Yesus yang lahir di kandang, dibungkus dengan lampin, dan dibaringkan dalam palungan. Semua itu menjadi tanda kesederhanaan dan kesahajaan.

Berkaitan dengan AAP tahun ini kita diajak peduli terhadap OMK. Pedoman Pastoral Katolik menyebut Kaum Muda Katolik adalah lajang usia 13-35 tahun. Jika dernikian. sebagian besar umat Katolik adalah orang-orang muda. Mengapa mereka belum aktif secara maksimal. Apakah mereka belum aktif secara maksimal karena belum punya tempat untuk kiprah di dalam Gereja. Kalau kita menyadari pentingnya peran orang muda dalam kiprahnya di Gereja, pastinya orang muda bukan sebagai obyek saja, tetapi sudah mulai dilatih dengan diberi peran dalam kiprahnya di dalam kegiatan menggereja. Memang harus diakui bahwa di samping segala kelebihan yang belum tergali pada diri orang muda, ada segudang permasalahan yang menghadang yakni aneka masalah psikologis seputar identitas diri maupun masalah sebagai anggota masyarakat moderen, sehingga umumnya orang muda belum atau malah tidak sanggup menentukan dirinya sendiri.

Kita, orang tualah yang diundang untuk membantu orang muda tersebut. Orang-orang muda kita menyimpan kekuatan besar dalam diri dan jiwa mereka. Tenaga orang muda luar biasa, semangat orang muda ini besar, belum lagi didukung oleh cita-cita luhur mereka. Semuanya itu andai saja dapat diintegrasikan pasti dapat menjadi sumber rahmat bagi Gereja dan masyarakat pada umumnya. Seumpama harta, orang muda adalah harta tak ternilai bagi Gereja. Namun, memang punya harta saja belum cukup, sebab

12

masih memerlukan kemampuan untuk menggunakan dan mengembangkannya.

Memberi pendampingan kepada OMK ibaratnya seperti benih ikan yang bermutu tinggi, tetapi bila dipelihara di air yang kotor, keruh, apalagi terpolusi, pasti ikan itu tidak bisa tumbuh dengan baik. Sebaliknya benih ikan yang kurang bermutu, namun air tempat hidupnya sehat, mendukung pertubuhanya di situ ikan akan berkembang baik. Mampukah kita dan seluruh keluarga menjadi pendamping OMK di rumah kita dan di Gereja kita.

Geliat OMK sekarang terlihat dalam gerakan mereka dalam membangun persekutuan dalam perkumpulan, dalam kegiatan menggereja di Lingkungan, dalam kelompok koor, dalam menjadi lektor, menjadi mesdinar dll. Apakah OMK sudah menggunakan kesempatan seperti itu untuk berlatih memangku tugas dan tanggung jawab, dan dan menunjukkan peranya dalam mengaktualisasikan dirinya dalam Gereja. Dalam pengolahan pengalaman itulah orang muda memerlukan orang tua, pendamping yang slap menjadi teman. Mari kita gunakan peristiwa Natal dan Tahun Baru ini sebagai momentum untuk perubahan menuju kehidupan yang lebih balk dan penuh makna bersama dan dengan OMK Selamat Natal dan Tuhan memberkati kita semua Selamat Natal dan Tuhan memberkati kita semua

Wakil Ketua Dewan Pastoral Stasi St. Vincentius

13

14

Bekerja di Ladang Tuhan Sedari Muda

1 Timotius 4:12 “Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.”

Mungkin sebagian dari teman-teman sekalian sudah mengetahui ayat ini, dulu, pertama kali saya menemukan ayat ini saya tersentuh. Dalam ayat ini Tuhan Yesus memberi pesan, bahwa kita sebagai kaum muda tidak boleh takut dan bimbang dalam mengambil keputusan. Kita sebagai kaum muda merupakan generasi penerus gereja, kita harus berani menjadi garam dan terang dunia. Setiap orang tentu dikaruniakan talenta masing-masing dalam dirinya, entah untuk berbicara, menulis, bernyanyi, menari, dan banyak hal lainnya sesuai dalam porsi kita masing-masing. Tuhan Yesus memberikan talenta agar kita bisa mengembangkannya, seperti perumpamaan tentang talenta yang terdapat dalam injil Matius. Dalam sebuah pelayanan, kita tidak harus menjadi matahari yang gagah yang mampu menyinari segala penjuru. Cukuplah menjadi lilin yang bisa memberikan setitik cahaya dalam suatu kegelapan pekat, dan menjadi sebuah rasa asin dalam garam setiap kali rasa itu hambar. Mungkin sebagian dari teman-teman banyak yang berpikir “Ah untuk apa aku ikut tugas koor, tatib atau pelayanan di gereja, itu kan tugas mereka orang dewasa yang sudah bisa berpartisipasi di dalam pelayanan gereja.” Atau teman-teman berpikir, “Ah aku kan masih muda, masih banyak kesenangan yang bisa aku dapatkan diluar selain menjadi pelayan di gereja.” Mungkin masih banyak

15

diantara teman-teman semua yang masih memiliki pikiran seperti yang saya sebutkan diatas. Tapi jika kita semua memiliki pikiran yang sama seperti itu, siapa yang bisa menjadi penerus gereja di masa yang akan datang? Apa selamanya kita akan menjadi muda? Apa kita selamanya hanya bisa mendapatkan rasa “puas” ketika telah melakukan hura-hura bersama kawan di luar sana? Yang perlu kita semua sadari, Tuhan Yesus memberikan berkat untuk kita para kaum muda begitu luar biasa. Dengan kehadirannya di dunia dengan cara yang amat sangat sederhana, bahkan jauh dari kata layak. Jika Tuhan Yesus mau, bisa saja Tuhan Yesus lahir di dunia dengan cara yang mewah, di tempat mahal dan bukan di kandang domba yang kotor dan bau. Tapi Tuhan Yesus datang dengan cara yang berbeda untuk menjadi sama seperti manusia, kecuali dalam hal dosa. Sesungguhnya, Tuhan Yesus ingin melihat bagaimana cara kita menyikapi, bagaimana cara kita untuk melihat kehadiran-Nya dengan sudut pandang yang berbeda dengan orang kebanyakan. Kita sebagai kaum muda, harus bisa ikut berperan dalam pelayanan yang ada di gereja atau dalam masyarakat, seperti Tuhan Yesus yang mulai mengajar dan mewartakan Kerajaan Allah sejak usia muda. Begitupun dengan kita yang harus bisa menjadi pelayan bagi gereja dan sesama. Kehadiran Yesus di dunia menghadirkan kuasa Allah yang menyapa umat-Nya. Allah membebaskan manusia dari dosa dan belenggu maut. Hanya satu hal yang perlu kita lakukan, kita harus percaya dan masuk ke dalam kehidupan Yesus. Kita harus berani mengikuti jejak Yesus Kristus, dalam suka dan duka, dalam susah dan senang. Apapun status dan pilihan hidup kita sekarang ini sebagai kaum muda, kita hanya mengandalkan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Penyelamat kita. Oleh karena itu teman-teman sekalian, mulailah menjadi garam dan terang sedari muda, sedari kalian masih memiliki banyak

16

tenaga dan banyak karya-karya yang dapat kalian kembangkan menjadi sebuah kebaruan dalam hidup menggereja. Dimulai dari pelayanan kecil di dalam keluarga, gereja dan sesama yang hendaknya bisa memberikan dampak positif di dalam perkembangan hidup teman-teman. Semoga sukacita dan damai Natal tahun ini bisa membawa perubahan di dalam diri teman-teman, adik-kakak, dan Bapak Ibu

Mazmur 71:5 “Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, kepercayaanku sejak masa muda, ya ALLAH.”

OMK

17

Natal Bagi Orang Muda Katolik

Definisi Natal untuk kami salah satunya adalah sarana secara langsung yang di berikan Tuhan untuk membangun kualitas hidup, dan membangun kebersamaan dengan segala

macam bentuk karunia dan berkat yang sudah di berikan-Nya kepada kita, dan juga mengingat akan kedatangan Yesus Sang Penyelamat yang akan hadir di tengah tengah kita sebagai penuntun jalan hidup kita. Perayaan Natal tahun 2016 ini mengangkat tema tentang “Orang Muda Katolik Merayakan Natal Dalam Keluarga”. Menurut kami sebagai Orang Muda Katolik, kesejukan Natal tahun ini sangat melibatkan orang muda, khususnya dalam kepanitiaan untuk merakan Natal di tahun ini yang melibatkan orang muda, walaupun belum semua orang muda ikut berpartisipasi dalam kepanitiaan tahun ini. Namun tentunya gerakan ini sangat membanggakan bagi kami para kaum muda, sebab dengan sarana ini kami bisa mewujudkan definisi natal untuk kami yang mana disebutkan dalam membangun kualitas hidup dan juga membangun kebersamaan. Orang Muda Katolik bersamaan dengan menyambut perayaan Natal di tahun ini mengharapkan banyak hal untuk membangun kualitas hidup dan membangun kebersamaan, khususnya dalam lingkup keluarga OMK. Dengan itu kami selalu berusaha mencoba untuk selalu terbuka kepada pihak manapun yang mau berusaha bersama kami membangun semangat kebersamaan dalam persaudaraan dan juga membangun kualitas hidup dalam berorganisasi.

&OMK

18

CERPEN

Pertobatan

Ansmar adalah anak yang sangat lucu dan selalu taat setiap apa yang di katakan oleh orangtuanya, selain itu Ansmar anak yang paling rajin apa lagi kalau ada kegiatan di gereja Ansmar selalu on time dan tidak pernah absen. Saking rajinnya dalam kegiatan Ansmar tidak mengetahui (lupa) kalau besok adalah hari ulang tahunnya yang ke-14. Keesokan harinya… tepat saat hari ulang tahunnya, kedua orangtua Ansmar memberikan sebuah hadiah karena rajin dalam kegiatan di gereja. Orangtua : “ ini hadiah untuk anak ku tersayang”

19

Ansmar : “ terimakasih atas kasih sayang dan hadiahnya, Ansmar sangat bersyukur dititipkan kepada orang tua yang penyayang”.

Orangtua : “sama-sama anak ku, Tuhan memberkati”.

Ansmar pun langsung membuka hadiah dari orangtuanya dan ternyata Ansmar mendapatkan sebuah HP android, orangtua Ansmar pun memberi amanat : “agar menggunakan HP itu untuk yang baik-baik ya nak….”’

--- 5 hari pun berlalu ---¬

Orangtua : “ Nak udah siap belum? Yuk, berangkat ke Gereja” Ansmar : “ duh, Iagi seru nih main game-nya…” sambil terus me-

mainkan HP -nya Orangtua : “ Nak, ayo berangkat Gereja…” Ansmar : “ iya, sebentar lagi… mamah sama papah duluan saja” Orangtua : “ ya sudah kalau begitu” Karena keasyikan bermain HP, maka hari itu Ansmar tidak pergi ke Gereja. Ketika orangtuanya pulang dari Gereja, sampai di rumah orangtua Ansmar memanggil anaknya dan mengatakan kalau selama seminggu HP Ansmar disita.

--- 3 hari kemudian ---

Ansmar : “ Ansmar mau minta maaf, Ansmar sudah membuat mamah dan papah marah, karena Ansmar sudah tidak mentaati apa yang mamah dan papah amanatkan.”

Ansmar pun menyadari bahwa apa yang telah dilakukannya itu tidak baik untuk Ansmar dan orangtuanya, Ansmar lalu berdoa di depan goa Bunda Maria dan menyesali akan kesalahannya.

Ansmar : “ Ansmar berjanji tidak membuat kesalahan lagi” Orangtua : “ Mamah dan papah tidak marah nak, orangtua hanya

ingin anaknya melakukan yang terbaik, trimakasih karena sudah menyadari kesalahanmu dan ingin

20

bertobat, karena dengan pertobatan akan ada sukacita.”

“aku berkata kepadamu: demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, Iebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memeriukan pertobatan.” (Luk 15 : 7)

--TAMAT-¬

OMK

21

22

PUISI

Kelahiran Mu

Bintang Bersinar Terang Malam Syahdu Dan Tenang

Langit Gelap Dan Bercahaya Menandakan Akan Kedatangan-Mu Yesus

Kedatangan Yang Membuat Damai Dunia Yang Membuat Hati Umat-Mu Bahagia

Yang Membuat Sukacita Bagi Alam Semesta Ini Dan Yang Membuat Keceriaan

Dihati Para Manusia Yang Percaya Pada-Mu

Kedatangan-Mu Membuat Dunia Menjadi Tenang Menjadi Bertaburan Berkat

Menjadi Bertaburan Sukacita Menjadi Bertaburan Kedamaian

Selamat Datang Tuhan Di Hati Para Umat-Mu

Selamat Datang Di Dunia Selamat Datang Di Bumi Yang Sangat Indah Ini

Selamat Datang Di Alam Semesta Ini

---

Bina Iman Remaja

23

Pujilah Nama-Nya Selalu

Saat malam tiba Ada terang bintang bersinar yang sangat indah

Tidak seperti bintang biasa … Bintang itu memberikan tanda

bahwa Sang Juru Selamat sudah hadir di bumi ini

Untukku, kamu, dan kita semua Yang percaya pada Kristus… Sang Juru Selamat

Kita patut berbangga dan bersukacita Karena kedatangan-Nya membawa anugerah bagi setiap orang

yang mau menerima-Nya

Nyanyikan pujian, penyembahan untuk kemuliaan Kristus Nyanyikan senantiasa dengan penuh ucapan syukur

Pujilah nama-Nya selalu…

Bina Iman Remaja

24

Kesan-Kesan OMK Stasi St. Vincentius

“Jadi pertamanya gua, Tyas, Juny, Ratih ber4 ikut katakumen di PKKC terus kenalan dengan Okta. Dia ngajakin misdinar akhirnya kita ber4 daftar jadi misdinar, terus kita malah makin

deket sama semuanya. Akhirnya bikin acara tarcicius day itu tugas perdana Misdinar dan pertama kali dilantik sama Romo Yatno dan masuk omk pas kemping tea. Disitu dibikin organisasi jadi makin deket dah sama lu lu pada kak

Pertama tama saya aktif OMK lagi karena saya bekerja dimana ditempat kerja saya itu bos-bosnya orang Katolik, lalu pada saat pertemuan disetiap jumat saya dilberi tantangan untuk

memajukan OMK lagi. Pada saat itu saya mengiyakan saja setelah itu saya baru berfikir, apa sih itu? Eh tapi dijalanin terus sampai buat acara tidak berhasil, tetapi sampai sekarang OMK tetap berjalan walaupun ada konflik, dan pada saat saya masuk kuliah, matkul agama saya bentrok dengan bahasa Inggris. Disitu saya harus minta nilai dari Gereja. Saya merasa kesal dan terasa merepotkan sekali. Waktu saya mau minta nilai, dikenalkanlah saya dengan bu Beatrix dan disitu saya merasa bingung dan ngomong sama teman saya “apa-apaan sih, masa minta nilai malah disuruh

25

belajar jugaa….”, tapi setelah saya ikut, ternyata bu Beatrix guru segalanya dan juga enak diajak ngobrol apa aja, bahkan saya juga sampai diajak main gitar untuk ikut melayani mengiringi lagu2 di BIR. Saya merasa seneng tapi takut & grogi campur aduk, tapi saya mau coba itu semua dan ternyata kalau mau saya bisa. Sejak saat itu saya semakin semangat untuk ikut dalam pelayanan Gereja. Sebentar lagi saya juga akan bergabung dengan Legio Mariae bersama beberapa teman yang lain, rasanya nggak sabar lagi deh…. Yang lain aja bisa masa saya ga bisa 😂

Kesan : pertama kali gabung di OMK stasi itu sedikit agak canggung dan annoying karena belum mengenal satu sama lain hanya beberapa saja yang dikenal. Tapi semakin banyak kegiatan yg

dilakukan baik itu dalam bidang olahraga atau pun lainnya membuat kita saling mengenal satu sama lain. Pesan : tolong untuk setiap pengurus yang lama atau pun yang baru , komunikasinya dijaga dan saling bantu serta mengingatkan. Untuk ketua kita, jangan terlalu lepas tangan saat temen2 OMK baru karena kita masih butuh bimbingan dan masukan utk setiap kegiatan yang dilakukan. Terimakasih.

26

27

28

29

30

31

32

Ucapan Terima Kasih

Panitia Natal 2016 Stasi St. Vincentius mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada para pendukung dan donatur Kegiatan Perayaan Natal 2016 Stasi St. Vincentius Gunung Putri : 1. RD. Michael Suharsono, Pastor Paroki Keluarga Kudus

Cibinong 2. RD. Agustinus Suyatno, Pastor Pembina Stasi St. Vincentius

Gunung Putri 3. RD. Hieronimus H. Hendrik 4. RD. Alfonsus Sonbolinggi 5. Bpk. Antonius Dwi Kristiawan, Wakil Ketua Dewan Pastoral

Stasi St. Vincentius Gunung Putri 6. Bpk. Kapolsek Gunung Putri dan jajarannya 7. Bpk. Koramil Gunung Putri dan jajarannya 8. Bpk. Ketua RW 9. Bpk. Ketua RT 10. Ibu Tuty Mulyono 11. Misdinar Stasi St. Vincentius Gunung Putri 12. Koor Stasi St. Vincentius 13. Koor Anak-Anak Cresendo 14. Petugas Lektor 15. Prodiakon 16. Petugas Tata Tertib dan Kolektan 17. OMK Stasi St. Vincentius Gunung Putri 18. Panitia dari Wilayah St. Yusuf

33

19. Seluruh umat Stasi St. Vincentius Gunung Putri 20. Dan seluruh pendukung kegiatan Perayaan Natal 2016 Stasi

St. Vincentius Gunung Putri yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu.

Atas terselenggaranya rangkaian Perayaan Natal 2016 Stasi St. Vincentius Gunung Putri. Kiranya Allah Bapa di Surga memberkati Bapak/Ibu/ Saudara/Adik-adik sekalian.

34