daftar isi - kppn tanjungbalai | layanan kami ... · web viewpendahuluan terpenuhinya tenaga teknis...

32
Pendahuluan Terpenuhinya tenaga teknis satker/UAKPA yang handal dalam pengelolaan keuangan satker, merupakan salah satu syarat bagi terwujudnya penatausahaan dan penyusunan laporan keuangan satker yang akurat, transparan dan tepat waktu. Dalam rangka terpenuhinya tenaga teknis satker/UAKPA yang handal dalam penyusunan laporan keuangan, sesuai dengan rencana kerja yang telah disusun sebelumnya, pada tanggal 26 s.d. 28 Mei 2011 telah dilaksanakan sosialisasi dan bimbingan teknis Paket Peraturan Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat bagi tenaga teknis pada satker/UAKPA dalam wilayah kerja KPPN Tebing Tinggi. Pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis dilaksanakan pada 3 lokasi, antara lain : 1. Pelaksanaan sosialisasi dan bimbingan teknis kepada para Bendahara dan Operator satker/UAKPA dalam wilayah Kota Tebing Tinggi, dilaksanakan pada tanggal 26 Mei 2011 bertempat di Aula KPPN Tebing Tinggi. 2. Pelaksanaan sosialisasi dan bimbingan teknis kepada para Bendahara dan Operator satker/UAKPA dalam wilayah Kabupaten Serdang Bedagai, dilaksanakan pada tanggal 27 Mei 2011 bertempat di Aula Kantor Kementerian Agama Kab. Serdang Bedagai di Sei Rampah. 3. Pelaksanaan sosialisasi dan bimbingan teknis kepada para Bendahara dan Operator satker/UAKPA dalam wilayah Kabupaten Deli Serdang, dilaksanakan pada tanggal 28 Mei 2011 bertempat di Aula MAN Lubuk Pakam. 1

Upload: dothuy

Post on 09-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Daftar Isi - KPPN TANJUNGBALAI | Layanan Kami ... · Web viewPendahuluan Terpenuhinya tenaga teknis satker/UAKPA yang handal dalam pengelolaan keuangan satker, merupakan salah satu

Pendahuluan

Terpenuhinya tenaga teknis satker/UAKPA yang handal dalam pengelolaan

keuangan satker, merupakan salah satu syarat bagi terwujudnya penatausahaan dan

penyusunan laporan keuangan satker yang akurat, transparan dan tepat waktu.

Dalam rangka terpenuhinya tenaga teknis satker/UAKPA yang handal dalam

penyusunan laporan keuangan, sesuai dengan rencana kerja yang telah disusun

sebelumnya, pada tanggal 26 s.d. 28 Mei 2011 telah dilaksanakan sosialisasi dan

bimbingan teknis Paket Peraturan Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan

Pemerintah Pusat bagi tenaga teknis pada satker/UAKPA dalam wilayah kerja KPPN

Tebing Tinggi.

Pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis dilaksanakan pada 3

lokasi, antara lain :

1. Pelaksanaan sosialisasi dan bimbingan teknis kepada para Bendahara dan

Operator satker/UAKPA dalam wilayah Kota Tebing Tinggi, dilaksanakan pada

tanggal 26 Mei 2011 bertempat di Aula KPPN Tebing Tinggi.

2. Pelaksanaan sosialisasi dan bimbingan teknis kepada para Bendahara dan

Operator satker/UAKPA dalam wilayah Kabupaten Serdang Bedagai,

dilaksanakan pada tanggal 27 Mei 2011 bertempat di Aula Kantor Kementerian

Agama Kab. Serdang Bedagai di Sei Rampah.

3. Pelaksanaan sosialisasi dan bimbingan teknis kepada para Bendahara dan

Operator satker/UAKPA dalam wilayah Kabupaten Deli Serdang, dilaksanakan

pada tanggal 28 Mei 2011 bertempat di Aula MAN Lubuk Pakam.

Pemilihan tempat tersebut dimaksudkan untuk memberikan kemudahan bagi

satker untuk mengikuti kegiatan tersebut, karena terdapat beberapa satker/UAKPA

yang lokasinya relatif jauh dari Kota Tebing Tinggi antara lain Cabang Rutan di

Labuhan Deli, Cabang Rutan di Pancur Batu, Cabang Kejaksaan Negeri Lubuk

Pakam di Labuhan Deli, dan Cabang Kejaksaan Negeri Lubuk Pakam di Pancur

Batu.

Nara sumber/pemateri pada kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis Paket

Peraturan Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat ini, terdiri

dari :

1. Kepala KPPN Tebing Tinggi, Drs. Makhruddin Ginting S.

NIP.195601011978011003.

1

Page 2: Daftar Isi - KPPN TANJUNGBALAI | Layanan Kami ... · Web viewPendahuluan Terpenuhinya tenaga teknis satker/UAKPA yang handal dalam pengelolaan keuangan satker, merupakan salah satu

2. Kepala Seksi Verifiksasi dan Akuntansi KPPN Tebing Tinggi, Murphy Siburian,

NIP.195904121984081001.

dan didukung oleh Panitia Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Paket Peraturan Sistem

Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat, berdasarkan Keputusan

Kepala KPPN Tebing Tinggi Nomor KEP-007/WPB.02/KP.0210/2010,

KEP-008/WPB.02/KP.0210/2010, dan KEP-009/WPB.02/KP.0210/2010 tanggal 18

Mei 2011 (terlampir).

Modul yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan bimbingan

teknis adalah Modul Penyuluh Perbendaharaan dan Modul Bimtek Perbendaharaan

yang diterbitkan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perbendaharaan, yang terdiri dari

Modul Bagan Akun Standar, Modul Pembukuan dan Penyusunan LPJ Bendahara,

Modul Sistem Akuntansi Instansi, dan Modul Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat.

2

Page 3: Daftar Isi - KPPN TANJUNGBALAI | Layanan Kami ... · Web viewPendahuluan Terpenuhinya tenaga teknis satker/UAKPA yang handal dalam pengelolaan keuangan satker, merupakan salah satu

Pelaksanaan Kegiatan

1. Sosialisasi dan Bimbingan Teknis di Kota Tebing Tinggi.

Kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis Paket Peraturan Sistem Akuntansi

dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat bagi satker/UAKPA dalam wilayah Kota

Tebing Tinggi dibuka secara resmi pada hari Kamis tanggal 26 Mei 2011 pukul 09.00

WIB oleh Kepala KPPN Tebing Tinggi.

Dalam pengarahannya, Kepala KPPN Tebing Tinggi menjelaskan bahwa

maksud dari pelaksanaan sosialisasi dan bimbingan teknis adalah untuk

meningkatkan kemampuan Bendahara dan Operator satker/UAKPA dalam

pengelolaan keuangan dan tujuannya adalah terwujudnya Laporan Keuangan

satker/UAKPA yang akuntabel, akurat, transparan dan tepat waktu.

Sebagaimana diketahui, Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP)

Tahun 2009 yang merupakan hasil dari penyandingan Laporan Keuangan K/L Tahun

2009 dan Laporan Keuangan BUN Tahun 2009 memperoleh penilaian wajar dengan

pengecualian (WDP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), sementara penilaian

terhadap LKPP Tahun 2010 belum diumumkan oleh BPK. Namun demikian harapan

kita bersama kiranya LKPP Tahun 2010 memperoleh penilaian wajar tanpa

pengecualian (WTP).

Penilaian WTP dari BPK tentunya tidak diperoleh secara cuma-cuma, namun

diperoleh dari hasil kerja keras K/L dan BUN. Wujud dari hasil kerja keras tersebut

adalah terpenuhinya Laporan Keuangan K/L dan Laporan Keuangan BUN yang

akuntabel, akurat, transparan dan tepat waktu.

Dalam rangka mewujudkan Laporan Keuangan K/L Tahun 2011 dengan

penilaian WTP, Kepala KPPN Tebing Tinggi menghimbau agar satker/UAKPA lebih

memahami tujuan dari Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat, antara lain :

- Menjaga aset Pemerintah Pusat dan instansi-instansinya melalui pencatatan,

pemrosesan dan pelaporan transaksi keuangan yang konsisten sesuai dengan

standar dan praktek akuntansi yang diterima secara umum.

- Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu tentang anggaran dan

kegiatan keuangan Pemerintah Pusat, baik secara nasional maupun instansi

yang berguna sebagai dasar penilaian kinerja, untuk menentukan ketaatan

terhadap otorisasi anggaran dan untuk tujuan akuntabilitas.

3

Page 4: Daftar Isi - KPPN TANJUNGBALAI | Layanan Kami ... · Web viewPendahuluan Terpenuhinya tenaga teknis satker/UAKPA yang handal dalam pengelolaan keuangan satker, merupakan salah satu

- Menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang posisi keuangan suatu

instansi dan Pemerintah Pusat secara keseluruhan.

- Menyediakan informasi keuangan yang berguna untuk perencanaan,

pengelolaan dan pengendalian kegiatan dan keuangan pemerintah secara

efisien

Dengan pemahaman yang baik terhadap tujuan Sistem Akuntansi Pemerintah

Pusat tersebut, diharapkan pengelola keuangan satker dapat konsisten dalam

perencanaan dan pelaksanaan anggaran, dan laporan keuangan yang disajikan

dapat menyajikan informasi yang akurat, transparan, dan tepat waktu serta dapat

dipercaya, dan pada akhirnya akan bermanfaat untuk perencanaan, pengelolaan dan

pengendalian kegiatan dan keuangan pemerintah secara efisien.

Pada akhir pengarahannya, Kepala KPPN Tebing Tinggi menghimbau agar

Bendahara dan Operator satker bersungguh-sungguh dalam mengikuti kegiatan

sosialisasi dan bimbingan teknis ini, sehingga pengetahuan dan ketrampilan teknis

yang diperoleh melalui kegiatan ini dapat dimanfaatkan dalam pelaksanaan tugas

pada satker masing-masing.

Dengan meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan teknis serta kerja keras

dari pengelola keuangan khususnya Bendahara dan Operator satker/UAKPA akan

sangat mendukung terpenuhinya laporan keuangan satker/UAKPA yang akurat,

transparan dan tepat waktu.

Pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis dilaksanakan dalam 4

(empat) sesi, antara lain :

- Sesi Pertama : Penjelasan atas PMK-91/2007 tentang Bagan Akun

Standar yang disampaikan oleh Kepala KPPN Tebing

Tinggi.

- Sesi Kedua : Penjelasan atas PMK-171/2007 tentang Sistem Akuntansi

dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat yang

disampaikan oleh Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.

- Sesi Ketiga : Penjelasan atas PMK-73/2007 tentang Penatausahaan

dan Penyusunan LPJ Bendahara yang disampaikan oleh

Kepala Seksi Verifikasi Dan Akuntansi.

- Sesi Keempat : Tanya-jawab terhadap permasalahan dan kendala yang

dihadapi satker sehari-hari terkait dengan pengelolaan

4

Page 5: Daftar Isi - KPPN TANJUNGBALAI | Layanan Kami ... · Web viewPendahuluan Terpenuhinya tenaga teknis satker/UAKPA yang handal dalam pengelolaan keuangan satker, merupakan salah satu

keuangan pada satker/UAKPA yang dipandu oleh Kepala

Seksi Verifikasi dan Akuntansi.

Resume sesi tanya jawab pada kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis pada

tanggal 26 Mei 2011, sebagai berikut :

1) Kantor Pertanahan Kota Tebing Tinggi

Tahun 2011, kami menerima SKPA untuk kegiatan pengelolaan pertanahan.

Dalam SKPA tersebut, terdapat dana belanja bahan (akun 521211) dengan

rincian : belanja ATK, belanja bahan teknis, belanja bahan lapang, penjilidan

dan konsumsi. Saat ini kami sangat membutuhkan mesin ketik untuk

mendukung operasional kegiatan pada kantor kami. Apakah dana tersebut

dapat kami gunakan untuk pembelian mesin ketik tersebut?

Pendapat dari KPPN :

Dana yang dialokasikan dalam SKPA tersebut adalah dana untuk paket

kegiatan pengelolaan pertanahan antara lain pengukuran tanah. Dana tersebut

termasuk dalam belanja barang, sedangkan untuk pengadaan mesin ketik,

seharusnya dibiayai dari belanja modal. Jadi dana yang telah dialokasikan

dalam SKPA agar direalisasikan sesuai dengan POK-nya dan tidak boleh

dialihkan penggunaannya kecuali setelah dilakukan revisi dan mendapat

pengesahan Direktur Jenderal Perbendaharaan/Kepala Kanwil Dirtjen

Perbendaharaan Provinsi Sumatera Utara. Untuk hal tersebut, satker

diharapkan berkoordinasi dengan satker pemberi dana SKPA.

2) Kejari Tebing Tinggi

a) BKU Bendahara Pengeluaran Kejari Tebing Tinggi bulan Januari s.d. Mei

2011 dibuat dengan tulis tangan. Untuk bulan Juni 2011 apakah BKU

tersebut dapat dilanjutkan dengan menggunakan komputer?

b) Berdasarkan penjelasan melalui bimbingan teknis ini, contoh Buku

Pengawasan Anggaran dibuatkan satu untuk semua kelompok akun.

Apakah Buku Pengawasan Anggaran dapat dibuat per kelompok akun?

Pendapat KPPN :

a) BKU bulan Januari s.d. Mei 2011 yang dibuat dengan tulis tangan dapat

dilanjutkan dengan menggunakan komputer untuk bulan berikutnya. BKU

yang dibuat dengan menggunakan komputer agar dicetak setiap bulan

5

Page 6: Daftar Isi - KPPN TANJUNGBALAI | Layanan Kami ... · Web viewPendahuluan Terpenuhinya tenaga teknis satker/UAKPA yang handal dalam pengelolaan keuangan satker, merupakan salah satu

dan hasil cetakan BKU tersebut disatukan dalam file tersendiri bersama-

sama dengan BKU sebelumnya yang dibuat dengan tulis tangan.

b) Buku Pengawasan Anggaran dapat dibuat per kelompok akun. Yang

terpenting adalah, dengan adanya buku pengawasan anggaran tersebut,

pengelola keuangan satker dapat mengetahui ketersediaan pagu belanja

pada kelompok akun/akun belanja tersebut.

3) BPS Kota Tebing Tinggi

Apakah dana UP yang telah direalisasikan namun belum di SPM GU-kan

(kuitansi yang belum di SPM GU-kan) termasuk sebagai unsur pengurangan

(kolom A.1.5) pada LPJ Bendahara Pengeluaran?

Pendapat KPPN :

Dana UP yang telah direalisasikan namun belum di SPM GU-kan (kuitansi yang

belum di SPM GU-kan) tersebut termasuk sebagai unsur pengurangan pada

kolom A.1.5 serta unsur pengurangan pada kolom B.1.5 pada LPJ Bendahara

Pengeluaran.

4) Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tebing Tinggi

Kami menerima dana dropping dari kantor pusat Direktorat Jenderal Pajak.

Bagaimana penatausahaannya terkait dengan penyusunan LPJ Bendahara

Pengeluaran?

Pendapat KPPN :

Transaksi atas dana dropping tersebut agar ditausahakan pada Buku Kas

Umum, Buku Pembantu Kas Tunai, dan Buku Pembantu Lain-lain (disesuaikan

dengan dana kegiatan tersebut). Penatausahaan transaksi atas dana dropping

tersebut tidak boleh digabung dengan Buku Pembantu UP/Pajak/dsb.

Penambahan dan pengurangan atas dana tersebut agar dituangkan dalam LPJ

Bendahara pada kolom A.1 dan B.4.

Kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis diikuti oleh 23 orang pejabat

pengelola keuangan pada satker/UAKPA dalam wilayah Kota Tebing Tinggi (daftar

hadir terlampir).

Sebelum penutupan kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis, Kepala KPPN

berkesempatan memberikan penjelasan tentang informasi layanan perbendaharaan

yang dapat diunduh melalui website KPPN Tebing Tinggi pada

6

Page 7: Daftar Isi - KPPN TANJUNGBALAI | Layanan Kami ... · Web viewPendahuluan Terpenuhinya tenaga teknis satker/UAKPA yang handal dalam pengelolaan keuangan satker, merupakan salah satu

www.kppntebingtinggi.net dan website Direktorat Jenderal Perbendaharaan pada

www.perbendaharaan.go.id.

Kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis Paket Peraturan Sistem Akuntansi

dan Pelaporan Keuagan Pemerintah Pusat bagi satker/UAKPA dalam wilayah Kota

Tebing Tinggi ditutup secara resmi oleh Kepala KPPN Tebing Tinggi pada pukul

15.15 WIB.

7

Page 8: Daftar Isi - KPPN TANJUNGBALAI | Layanan Kami ... · Web viewPendahuluan Terpenuhinya tenaga teknis satker/UAKPA yang handal dalam pengelolaan keuangan satker, merupakan salah satu

2. Sosialisasi dan Bimbingan Teknis di Kabupaten Serdang Bedagai.

Kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis Paket Peraturan Sistem Akuntansi

dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat bagi satker/UAKPA dalam wilayah

Kabupaten Serdang Bedagai dibuka secara resmi pada hari Jumat tanggal 27 Mei

2011 pukul 09.00 WIB oleh Kepala KPPN Tebing Tinggi.

Dalam pengarahannya, Kepala KPPN Tebing Tinggi menjelaskan bahwa

maksud dari pelaksanaan sosialisasi dan bimbingan teknis adalah untuk

meningkatkan kemampuan Bendahara dan Operator satker/UAKPA dalam

pengelolaan keuangan dan tujuannya adalah terwujudnya Laporan Keuangan

satker/UAKPA yang akuntabel, akurat, transparan dan tepat waktu.

Sebagaimana diketahui, Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP)

Tahun 2009 yang merupakan hasil dari penyandingan Laporan Keuangan K/L Tahun

2009 dan Laporan Keuangan BUN Tahun 2009 memperoleh penilaian wajar dengan

pengecualian (WDP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), sementara penilaian

terhadap LKPP Tahun 2010 belum diumumkan oleh BPK. Namun demikian harapan

kita bersama kiranya LKPP Tahun 2010 memperoleh penilaian wajar tanpa

pengecualian (WTP).

Penilaian WTP dari BPK tentunya tidak diperoleh secara cuma-cuma, namun

diperoleh dari hasil kerja keras K/L dan BUN. Wujud dari hasil kerja keras tersebut

adalah terpenuhinya Laporan Keuangan K/L dan Laporan Keuangan BUN yang

akuntabel, akurat, transparan dan tepat waktu.

Dalam rangka mewujudkan Laporan Keuangan K/L Tahun 2011 dengan

penilaian WTP, Kepala KPPN Tebing Tinggi menghimbau agar satker/UAKPA lebih

memahami tujuan dari Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat, antara lain :

- Menjaga aset Pemerintah Pusat dan instansi-instansinya melalui pencatatan,

pemrosesan dan pelaporan transaksi keuangan yang konsisten sesuai dengan

standar dan praktek akuntansi yang diterima secara umum.

- Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu tentang anggaran dan

kegiatan keuangan Pemerintah Pusat, baik secara nasional maupun instansi

yang berguna sebagai dasar penilaian kinerja, untuk menentukan ketaatan

terhadap otorisasi anggaran dan untuk tujuan akuntabilitas.

- Menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang posisi keuangan suatu

instansi dan Pemerintah Pusat secara keseluruhan.

8

Page 9: Daftar Isi - KPPN TANJUNGBALAI | Layanan Kami ... · Web viewPendahuluan Terpenuhinya tenaga teknis satker/UAKPA yang handal dalam pengelolaan keuangan satker, merupakan salah satu

- Menyediakan informasi keuangan yang berguna untuk perencanaan,

pengelolaan dan pengendalian kegiatan dan keuangan pemerintah secara

efisien

Dengan pemahaman yang baik terhadap tujuan Sistem Akuntansi Pemerintah

Pusat tersebut, diharapkan pengelola keuangan satker dapat konsisten dalam

perencanaan dan pelaksanaan anggaran, dan laporan keuangan yang disajikan

dapat menyajikan informasi yang akurat, transparan, dan tepat waktu serta dapat

dipercaya, dan pada akhirnya akan bermanfaat untuk perencanaan, pengelolaan dan

pengendalian kegiatan dan keuangan pemerintah secara efisien.

Pada akhir pengarahannya, Kepala KPPN Tebing Tinggi menghimbau agar

Bendahara dan Operator satker bersungguh-sungguh dalam mengikuti kegiatan

sosialisasi dan bimbingan teknis ini, sehingga pengetahuan dan ketrampilan teknis

yang diperoleh melalui kegiatan ini dapat dimanfaatkan dalam pelaksanaan tugas

pada satker masing-masing.

Dengan meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan teknis serta kerja keras

dari pengelola keuangan khususnya Bendahara dan Operator satker/UAKPA akan

sangat mendukung terpenuhinya laporan keuangan satker/UAKPA yang akurat,

transparan dan tepat waktu.

Pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis dilaksanakan dalam 4

(empat) sesi, antara lain :

- Sesi Pertama : Penjelasan atas PMK-91/2007 tentang Bagan Akun

Standar yang disampaikan oleh Kepala KPPN Tebing

Tinggi.

- Sesi Kedua : Penjelasan atas PMK-171/2007 tentang Sistem Akuntansi

dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat yang

disampaikan oleh Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.

- Sesi Ketiga : Penjelasan atas PMK-73/2007 tentang Penatausahaan

dan Penyusunan LPJ Bendahara yang disampaikan oleh

Kepala Seksi Verifikasi Dan Akuntansi.

- Sesi Keempat : Tanya-jawab terhadap permasalahan dan kendala yang

dihadapi satker sehari-hari terkait dengan pengelolaan

keuangan pada satker/UAKPA yang dipandu oleh Kepala

Seksi Verifikasi dan Akuntansi.

9

Page 10: Daftar Isi - KPPN TANJUNGBALAI | Layanan Kami ... · Web viewPendahuluan Terpenuhinya tenaga teknis satker/UAKPA yang handal dalam pengelolaan keuangan satker, merupakan salah satu

Resume sesi tanya jawab pada kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis pada

tanggal 27 Mei 2011 di Kabupaten Serdang Bedagai, sebagai berikut :

1) Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Serdang Bedagai

Pejabat KPA pada Badan Ketahanan Pangan Kab. Serdang Bedagai sampai

dengan pertengahan bulan Mei 2011 adalah Plt.Kepala Badan Ketahanan

Pangan Kab. Serdang Bedagai sesuai dengan yang tercantum dalam DIPA

TA.2011. Pada pertengahan bulan Mei 2011 Kepala Badan Ketahanan Pangan

Kab.Serdang Bedagai yang definitif telah diangkat dan dilantik oleh Bupati Kab.

Serdang Bedagai dan penunjukannya selaku KPA telah diteruskan ke Kantor

Pusat K/L pemberi dana DIPA-TP, namun hingga saat ini SK ralat atas Pejabat

KPA yang tercantum dalam DIPA TA.2011 tersebut belum diterima. Apakah

penunjukan KPA sebelumnya masih berlaku sambil menunggu SK ralat Pejabat

KPA yang baru diterima?

Pendapat KPPN :

Pengangkatan dan pelantikan Kepala Badan Ketahanan Pangan Kab. Serdang

Bedagai yang baru dan penunjukan sebagai KPA secara otomatis berlaku

sejak tanggal yang ditetapkan dalam surat keputusan tersebut.

Surat pemberitahuan tentang pergantian Pejabat KPA tersebut agar

disampaikan ke KPPN Tebing Tinggi disertai dengan Salinan SK

Pengangkatan dan Surat Pernyataan Pelantikan serta spesimen tanda-tangan

dan paraf pejabat bersangkutan.

Pengelolaan keuangan termasuk pengajuan SPM ke KPPN Tebing Tinggi

dapat dilaksanakan menunggu terbitnya ralat terhadap nama pejabat KPA yang

tertera dalam DIPA bersangkutan.

2) Badan Pusat Statistik Kabupaten Serdang Bedagai

a) Dalam pengelolaan keuangan pada BPS Kab. Serdang Bedagai terdapat

transfer dana dari Kantor Pusat melalui rekening Bendahara

Pengeluaran. Apakah terhadap dana tersebut dilakukan pencatatan

dalam Neraca dan LPJ Bendahara Pengeluaran?

b) Dalam pengajuan SPM-GUP Belanja Pemeliharaan, terdapat biaya

pemeliharaan kendaraan bermotor yang dikerjakan oleh PT. Toyota Motor

Medan. Kami mengalami kendala untuk melampirkan fotocopi SSP PPN

atas pemeliharaan kendaraan bermotor pada SPM tersebut, karena fihak

10

Page 11: Daftar Isi - KPPN TANJUNGBALAI | Layanan Kami ... · Web viewPendahuluan Terpenuhinya tenaga teknis satker/UAKPA yang handal dalam pengelolaan keuangan satker, merupakan salah satu

ketiga hanya menyerahkan bukti pembayaran atas pemeliharaan

kendaraan bermotor (nilai kuitansi/bukti pembayaran sudah

mencantumkan nilai pekerjaan dan PPN yang dipungut), namun SSP-

PPN tersebut tidak diserahkan kepada kami.

c) Pada tahun 2011 ini, BPS Kab. Serdang Bedagai menerima SKPA dari

BPS Provinsi Sumatera Utara demikian pula dengan BPS Kab. Deli

Serdang dan BPS Kota Tebing Tinggi. Bagaimana cara yang harus kami

lakukan dalam penerbitan SPM atas SKPA tersebut agar tidak

menimbulkan kesulitan karena terdapatnya penomoran ganda atas SPM

yang diajukan ke KPPN Tebing Tinggi?

d) Kami merasa kesulitan dalam pengisian LPJ Bendahara Pengeluaran,

mohon diberikan penjelasan tentang tata cara pengisiannya untuk

menghindari adanya pengembalian LPJ tersebut oleh KPPN Tebing

Tinggi.

Pendapat KPPN :

a) Terhadap dana transfer yang diterima melalui rekening Bendahara

Pengeluaran tersebut, transaksi penerimaan dan pengeluarannya agar

dicatat dalam Buku Kas Umum dan Buku Pembantu serta dituangkan

dalam LPJ Bendahara, tetapi tidak dicatat dalam Neraca.

b) PT.Toyota Motor Medan selaku Pengusaha Kena Pajak (PKP)

menyetorkan PPN atas penyerahan barang/jasa secara kumulatif setiap

bulannya. Solusi atas kendala penyampaian copi bukti setor PPN tersebut

dapat dilakukan dengan melampirkan bukti pembayaran belanja

pemeliharaan (yang dilegalisir) pada SPM-GUP Belanja Pemeliharaan

yang diajukan ke KPPN Tebing Tinggi.

c) Sesuai Pasal 12 PER-20/PB/2011, penerbitan SPM atas dasar SKPA

harus mencantumkan BAES1, Satker, Jenis Kewenangan, Fungsi,

Subfungsi, Program, Kegiatan, Output, dan Akun, dan Lokasi sesuai data

pada SKPA yang diterima.

Hal ini cenderung menimbulkan kendala pada saat pengajuan SPM ke

KPPN Tebing Tinggi, karena sangat dimungkinkan terdapatnya nomor

SPM yang sama atas pengajuan SPM oleh beberapa satker penerima

SKPA yang berada dalam wilayah kerja KPPN Tebing Tinggi.

11

Page 12: Daftar Isi - KPPN TANJUNGBALAI | Layanan Kami ... · Web viewPendahuluan Terpenuhinya tenaga teknis satker/UAKPA yang handal dalam pengelolaan keuangan satker, merupakan salah satu

Sebagaimana diketahui, apabila terdapat nomor SPM yang sama atas

dua atau lebih SPM yang diajukan oleh satker (kode dan nama satker

yang sama) maka aplikasi SP2D pada KPPN akan membaca ”nomor

SPM telah digunakan” dan ADK SPM tersebut tidak dapat diterima.

Sehubungan dengan hal tersebut, disarankan kepada satker BPS Kab.

Serdang Bedagai, BPS Kab. Deli Serdang, dan BPS Kota Tebing Tinggi

selaku penerima SKPA dari BPS Provinsi Sumatera Utara agar

berkonsultasi dengan BPS Provinsi Sumatera Utara dalam kaitannya

dengan penomoran SPM tersebut, dan jika dimungkinkan dapat dilakukan

alokasi nomor SPM oleh BPS Provinsi Sumatera Utara untuk masing-

masing satker penerima SKPA.

d) Dalam kaitannya dengan penyampaian LPJ Bendahara ke KPPN Tebing

Tinggi, disarankan kepada Bendahara hal-hal sebagai berikut :

- melakukan penatausahaan dokumen sumber pembukuan

bendahara secara tertib pada Buku Kas Umum, Buku-buku

Pembantu, dan Buku Pengawasan Anggaran sesuai dengan pasal 4

Perdirjen Perbendaharaan Nomor PER-47/PB/2009;

- melakukan rekonsiliasi internal antara pembukuan bendahara dan

Laporan Keuangan UAKPA sekurang-kurangnya satu kali dalam

satu bulan sebelum dilakukan rekonsiliasi dengan KPPN sesuai

dengan pasal 10 Perdirjen Perbendaharaan Nomor

PER-47/PB/2009;

- menyusun LPJ berdasarkan Buku Kas Umum, Buku-buku

Pembantu, dan Buku Pengawasan Anggaran yang telah diperiksa

dan direkonsiliasi oleh Kuasa PA sesuai dengan pasal 12 Perdirjen

Perbendaharaan Nomor PER-47/PB/2009.

Apabila hal-hal tersebut dilakukan secara tertib, maka dapat dipastikan

penyampaian LPJ Bendahara ke KPPN Tebing Tinggi tidak akan

mengalami kendala.

3) Dinas Pertanian Kabupaten Serdang Bedagai

Mohon penjelasan pengenaan PPN dan PPh Pasal 22 atas pengadaan barang

dan PPh Pasal 23 atas pengadaan konsumsi.

12

Page 13: Daftar Isi - KPPN TANJUNGBALAI | Layanan Kami ... · Web viewPendahuluan Terpenuhinya tenaga teknis satker/UAKPA yang handal dalam pengelolaan keuangan satker, merupakan salah satu

Pendapat KPPN :

- Berdasarkan pasal 2 ayat (1) Keputusan Menteri Keuangan Nomor 563/

KMK.03/2003 tanggal 24 Desember 2003, Bendaharawan Pemerintah

dan Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara ditetapkan sebagai Pemu-

ngut Pajak Pertambahan Nilai.

- Pemungut Pajak Pertambahan Nilai sebagaimana dimaksud dalam ayat

(1) yang melakukan pembayaran atas penyerahan Barang Kena Pajak

dan/atau Jasa Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak Rekanan Pemer-

intah atas nama Pengusaha Kena Pajak Rekanan Pemerintah, wajib

memungut, menyetor, dan melaporkan Pajak Pertambahan Nilai dan Pa-

jak Penjualan Atas Barang Mewah yang terutang.

- Berdasarkan pasal 4 ayat (1) Keputusan Menteri Keuangan Nomor

563/KMK.03/2003 tanggal 24 Desember 2003, Pajak Pertambahan Nilai

dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah tidak dipungut oleh Benda-

harawan Pemerintah dalam hal :

a. pembayaran yang jumlahnya paling banyak Rp 1.000.000,00 (satu

juta rupiah) dan tidak merupakan pembayaran yang terpecah-

pecah;

b. pembayaran untuk pembebasan tanah;

c. pembayaran atas penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa

Kena Pajak yang menurut ketentuan perundang-undangan yang

berlaku, mendapat fasilitas Pajak Pertambahan Nilai tidak dipungut

dan/atau dibebaskan dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai;

d. Pembayaran atas penyerahan Bahan Bakar Minyak dan Bukan Ba-

han Bakar Minyak oleh PT (PERSERO) PERTAMINA;

e. pembayaran atas rekening telepon;

f. pembayaran atas jasa angkutan udara yang diserahkan oleh pe-

rusahaan penerbangan; atau

g. pembayaran lainnya untuk penyerahan barang atau jasa yang

menurut ketentuan Perundangundangan yang berlaku tidak dike-

nakan Pajak Pertambahan Nilai

- Berdasarkan pasal 4 ayat (2) Keputusan Menteri Keuangan

Nomor-563/KMK.03/2003 tanggal 24 Desember 2003, Pajak Pertamba-

han Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah yang terutang se-

hubungan dengan pembayaran yang jumlahnya paling banyak Rp 13

Page 14: Daftar Isi - KPPN TANJUNGBALAI | Layanan Kami ... · Web viewPendahuluan Terpenuhinya tenaga teknis satker/UAKPA yang handal dalam pengelolaan keuangan satker, merupakan salah satu

1.000.000,- (satu juta rupiah) sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) hu-

ruf a, dipungut dan disetor oleh Pengusaha Kena Pajak Rekanan Pemer-

intah sesuai dengan ketentuan yang berlaku umum.

- Berdasarkan Pasal 4 Peraturan Pemerintah Nomor 144 Tahun 2000,

Makanan dan minuman yang disajikan di hotel, restoran, rumah makan,

warung, dan sejenisnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf c

meliputi makanan dan minuman baik yang dikonsumsi di tempat maupun

tidak, tidak termasuk makanan dan minuman yang diserahkan oleh usaha

jasa boga atau catering.

- Berdasarkan pasal 3 ayat (1) e Peraturan Menteri Keuangan Nomor :

154/PMK.03/2010 tanggal 31 Agustus 2010 : Pembayaran yang dilakukan

oleh pemungut pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf b, hu-

ruf c dan, huruf d , berkenaan dengan :

1. Pembayaran yang jumlahnya paling banyak Rp 2.000.000,00 (dua

juta rupiah) dan tidak merupakan pembayaran yang terpecah-

pecah;

2. Pembayaran untuk pembelian bahan bakar minyak, listrik, gas,

pelumas, air minum/PDAM dan benda-benda pos.

dikecualikan dari pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22.

- Berdasarkan pasal 1 ayat (2) Peraturan Menteri Keuangan Nomor :

244/PMK.03/2008 tanggal 31 Desember 2008 : Imbalan sehubungan den-

gan jasa lain selain jasa yang telah dipotong Pajak Penghasilan seba-

gaimana dimaksud dalam Pasal 21, sebagaimana dimaksud dalam Pasal

23 ayat (1) huruf c angka 2 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 ten-

tang Paiak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir

dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008, dipotong Pajak Peng-

hasilan sebesar 2% (dua persen) dari jumlah bruto tidak termasuk Pajak

Pertambahan Nilai.

Sesuai dengan penjelasan diatas, terhadap pembayaran atas pengadaan

barang dan pengadaan konsumsi oleh usaha jasa boga atau catering dengan

jumlah tagihan diatas Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah) dipungut PPN, sedan-

gkan untuk pengadaan konsumsi yang disajikan oleh hotel, restoran, rumah

makan, warung dan sejenisnya tidak dikenakan PPN.

14

Page 15: Daftar Isi - KPPN TANJUNGBALAI | Layanan Kami ... · Web viewPendahuluan Terpenuhinya tenaga teknis satker/UAKPA yang handal dalam pengelolaan keuangan satker, merupakan salah satu

Pembayaran atas pengadaan barang dengan jumlah tagihan diatas Rp

2.000.000,- (dua juta rupiah) dipungut PPh Pasal 22, sedangkan untuk pen-

gadaan konsumsi tanpa batasan jumlah tagihan dipungut PPh Pasal 23.

4) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Serdang Bedagai

Pertanyaan :

Apakah terhadap pembayaran uang saku bagi PNS dan non-PNS dipungut

PPh Pasal 21?

Pendapat KPPN :

- Berdasarkan pasal 5 ayat (1) c Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor

PER-15/PJ/2006, penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21 adalah upah

harian, upah mingguan, upah satuan, dan upah borongan yang diterima

atau diperoleh pegawai tidak tetap atau tenaga kerja lepas, serta uang

saku harian atau mingguan yang diterima peserta pendidikan, pelatihan

atau pemagangan yang merupakan calon pegawai.

- Berdasarkan pasal 5 ayat (1) e.13 Peraturan Direktur Jenderal Pajak

Nomor PER-15/PJ/2006, penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21

adalah honorarium, uang saku, hadiah atau penghargaan dengan nama

dan dalam bentuk apapun, komisi, bea siswa, dan pembayaran lain seba-

gai imbalan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan yang di-

lakukan oleh Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri, terdiri dari peserta

pendidikan, pelatihan, dan pemagangan bukan pegawai atau bukan se-

bagai calon pegawai;

Sesuai dengan pasal 5 ayat (1) c dan ayat (1) e.13, pembayaran uang saku

bagi PNS dan non-PNS dipungut PPh Pasal 21.

5) MIN Dolok Masihul Kabupaten Serdang Bedagai

Dalam DIPA TA.2011 MIN Dolok Masihul terdapat dana belanja barang yang

bersumber dari dana BOS. Mohon penjelasan tentang pemungutan pajak atas

belanja barang tersebut.

Pendapat KPPN :

Berdasarkan pasal 3 ayat (1) h Peraturan Menteri Keuangan Nomor

154/PMK.03/2010 tanggal 31 Agustus 2010 : pembayaran untuk pembelian

15

Page 16: Daftar Isi - KPPN TANJUNGBALAI | Layanan Kami ... · Web viewPendahuluan Terpenuhinya tenaga teknis satker/UAKPA yang handal dalam pengelolaan keuangan satker, merupakan salah satu

barang sehubungan dengan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah

(BOS), dikecualikan dari pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22.

Kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis diikuti oleh 23 orang pejabat

pengelola keuangan pada satker/UAKPA dalam wilayah Kabupaten Serdang

Bedagai (daftar hadir terlampir).

Sebelum penutupan kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis, Kepala KPPN

berkesempatan memberikan penjelasan tentang informasi layanan perbendaharaan

yang dapat diunduh melalui website KPPN Tebing Tinggi pada

www.kppntebingtinggi.net dan website Direktorat Jenderal Perbendaharaan pada

www.perbendaharaan.go.id.

Kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis Paket Peraturan Sistem Akuntansi

dan Pelaporan Keuagan Pemerintah Pusat bagi satker/UAKPA dalam wilayah

Kabupaten Serdang Bedagai ditutup secara resmi oleh Kepala KPPN Tebing Tinggi

pada pukul 15.00 WIB.

16

Page 17: Daftar Isi - KPPN TANJUNGBALAI | Layanan Kami ... · Web viewPendahuluan Terpenuhinya tenaga teknis satker/UAKPA yang handal dalam pengelolaan keuangan satker, merupakan salah satu

3. Sosialisasi dan Bimbingan Teknis di Kabupaten Deli Serdang.

Kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis Paket Peraturan Sistem Akuntansi

dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat bagi satker/UAKPA dalam wilayah

Kabupaten Serdang Bedagai dibuka secara resmi pada hari Sabtu tanggal 28 Mei

2011 pukul 09.00 WIB oleh Kepala KPPN Tebing Tinggi.

Dalam pengarahannya, Kepala KPPN Tebing Tinggi menjelaskan bahwa

maksud dari pelaksanaan sosialisasi dan bimbingan teknis adalah untuk

meningkatkan kemampuan Bendahara dan Operator satker/UAKPA dalam

pengelolaan keuangan dan tujuannya adalah terwujudnya Laporan Keuangan

satker/UAKPA yang akuntabel, akurat, transparan dan tepat waktu.

Sebagaimana diketahui, Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP)

Tahun 2009 yang merupakan hasil dari penyandingan Laporan Keuangan K/L Tahun

2009 dan Laporan Keuangan BUN Tahun 2009 memperoleh penilaian wajar dengan

pengecualian (WDP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), sementara penilaian

terhadap LKPP Tahun 2010 belum diumumkan oleh BPK. Namun demikian harapan

kita bersama kiranya LKPP Tahun 2010 memperoleh penilaian wajar tanpa

pengecualian (WTP).

Penilaian WTP dari BPK tentunya tidak diperoleh secara cuma-cuma, namun

diperoleh dari hasil kerja keras K/L dan BUN. Wujud dari hasil kerja keras tersebut

adalah terpenuhinya Laporan Keuangan K/L dan Laporan Keuangan BUN yang

akuntabel, akurat, transparan dan tepat waktu.

Dalam rangka mewujudkan Laporan Keuangan K/L Tahun 2011 dengan

penilaian WTP, Kepala KPPN Tebing Tinggi menghimbau agar satker/UAKPA lebih

memahami tujuan dari Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat, antara lain :

- Menjaga aset Pemerintah Pusat dan instansi-instansinya melalui pencatatan,

pemrosesan dan pelaporan transaksi keuangan yang konsisten sesuai dengan

standar dan praktek akuntansi yang diterima secara umum.

- Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu tentang anggaran dan

kegiatan keuangan Pemerintah Pusat, baik secara nasional maupun instansi

yang berguna sebagai dasar penilaian kinerja, untuk menentukan ketaatan

terhadap otorisasi anggaran dan untuk tujuan akuntabilitas.

- Menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang posisi keuangan suatu

instansi dan Pemerintah Pusat secara keseluruhan.

17

Page 18: Daftar Isi - KPPN TANJUNGBALAI | Layanan Kami ... · Web viewPendahuluan Terpenuhinya tenaga teknis satker/UAKPA yang handal dalam pengelolaan keuangan satker, merupakan salah satu

- Menyediakan informasi keuangan yang berguna untuk perencanaan,

pengelolaan dan pengendalian kegiatan dan keuangan pemerintah secara

efisien

Dengan pemahaman yang baik terhadap tujuan Sistem Akuntansi Pemerintah

Pusat tersebut, diharapkan pengelola keuangan satker dapat konsisten dalam

perencanaan dan pelaksanaan anggaran, dan laporan keuangan yang disajikan

dapat menyajikan informasi yang akurat, transparan, dan tepat waktu serta dapat

dipercaya, dan pada akhirnya akan bermanfaat untuk perencanaan, pengelolaan dan

pengendalian kegiatan dan keuangan pemerintah secara efisien.

Pada akhir pengarahannya, Kepala KPPN Tebing Tinggi menghimbau agar

Bendahara dan Operator satker bersungguh-sungguh dalam mengikuti kegiatan

sosialisasi dan bimbingan teknis ini, sehingga pengetahuan dan ketrampilan teknis

yang diperoleh melalui kegiatan ini dapat dimanfaatkan dalam pelaksanaan tugas

pada satker masing-masing.

Dengan meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan teknis serta kerja keras

dari pengelola keuangan khususnya Bendahara dan Operator satker/UAKPA akan

sangat mendukung terpenuhinya laporan keuangan satker/UAKPA yang akurat,

transparan dan tepat waktu.

Pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis dilaksanakan dalam 4

(empat) sesi, antara lain :

- Sesi Pertama : Penjelasan atas PMK-91/2007 tentang Bagan Akun

Standar yang disampaikan oleh Kepala KPPN Tebing

Tinggi.

- Sesi Kedua : Penjelasan atas PMK-171/2007 tentang Sistem Akuntansi

dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat yang

disampaikan oleh Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.

- Sesi Ketiga : Penjelasan atas PMK-73/2007 tentang Penatausahaan

dan Penyusunan LPJ Bendahara yang disampaikan oleh

Kepala Seksi Verifikasi Dan Akuntansi.

- Sesi Keempat : Tanya-jawab terhadap permasalahan dan kendala yang

dihadapi satker sehari-hari terkait dengan pengelolaan

keuangan pada satker/UAKPA yang dipandu oleh Kepala

Seksi Verifikasi dan Akuntansi.

18

Page 19: Daftar Isi - KPPN TANJUNGBALAI | Layanan Kami ... · Web viewPendahuluan Terpenuhinya tenaga teknis satker/UAKPA yang handal dalam pengelolaan keuangan satker, merupakan salah satu

Resume sesi tanya jawab pada kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis pada

tanggal 28 Mei 2011, sebagai berikut :

1) Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang

Pertanyaan :

Pada tahun 2011, Kantor Pertanahan Kab. Deli Serdang menerima 3 (tiga)

SKPA untuk kegiatan pertanahan. Berhubung jumlah tenaga teknis pengelola

keuangan pada Kantor Pertanahan Kab. Deli Serdang kurang memadai,

mohon pertimbangan agar penyampaian laporan keuangan SKPA tersebut

dapat disatukan dengan laporan keuangan atas dana yang bersumber dari

DIPA.

Pendapat KPPN :

Berdasarkan pasal 14 Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor

PER-20/PB/2011 tanggal 7 April 2011, Kuasa PA Penerima menyelenggarakan

akuntansi dan penyusunan laporan keuangan atas pelaksanaan SKPA secara

terpisah dengan penyelenggaraan akuntansi dan penyusunan laporan

keuangan atas dana DIPA yang dikelolanya.

Dengan demikian, penyampaian laporan keuangan atas SKPA tidak dapat

disatukan dengan laporan keuangan atas dana DIPA satker.

2) Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang

Pertanyaan :

a) Pada DIPA TA 2011 terdapat dana BOK Puskesmas untuk Belanja

Barang Fisik Lainnya Tugas Pembantuan (akun 521411). Mohon

penjelasan atas pengajuan TUP untuk kegiatan tersebut, karena dalam

rincian penggunaan dana tersebut terdapat permintaan dari beberapa

Puskesmas yang jumlahnya melebihi Rp 20.000.000,- (dua puluh juta

rupiah).

b) Dalam penjelasan terdahulu kami mendengarkan bahwa terhadap

penggunaan dana BOS untuk belanja barang tidak dikenakan PPh Pasal

22. Bagaimana dengan penggunaan dana BOK Puskesmas untuk belanja

barang, apakah tidak dapat diperlakukan sama?

19

Page 20: Daftar Isi - KPPN TANJUNGBALAI | Layanan Kami ... · Web viewPendahuluan Terpenuhinya tenaga teknis satker/UAKPA yang handal dalam pengelolaan keuangan satker, merupakan salah satu

Pendapat KPPN :

a) Berdasarkan pasal 7 ayat (12) Peraturan Direktur Jenderal

Perbendaharaan Nomor PER-11/PB/2011, ”pembayaran yang dilakukan

oleh Bendahara Pengeluaran kepada satu rekanan tidak boleh melebihi

Rp 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah), kecuali untuk pembayaran honor

dan perjalanan dinas.

Berdasarkan surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor

S-5293/PB/2011 tanggal 30 Mei 2011 butir 2.a, akun 521411 (Belanja

Barang Fisik Lainnya Tugas Pembantuan) dapat digunakan untuk

mencatat komponen pengeluaran dana BOK berupa :

- Transpor petugas dan kader dalam rangka melaksanakan kegiatan

di luar gedung, termasuk orientasi, penyuluhan program, dan

surveilans;

- Pembayaran bahan habis pakai, diantaranya adalah operasional

Posyandu, pemberian makanan tambahan bagi pemulihan kasus

gizi buruk, dan penyediaan ATK;

- Biaya pemeliharaan seperti pemeliharaan coldchain vaksin, dan

pembuatan cincin sumur.

Berkenaan dengan terdapatnya permintaan dana dari beberapa

Puskesmas yang melebihi Rp 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah),

disarankan agar dirinci penggunaannya sesuai surat Direktur Jenderal

Perbendaharaan Nomor S-5293/PB/2011 tanggal 30 Mei 2011 atau

dengan melampirkan copy POA dana BOK Puskesmas tersebut.

b) Dalam pasal 3 ayat (1) h Peraturan Menteri Keuangan Nomor

154/PMK.03/2010 tanggal 31 Agustus 2010 disebutkan : dikecualikan dari

pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22, pembayaran untuk pembelian

barang sehubungan dengan penggunaan dana Bantuan Operasional

Sekolah (BOS).

Dengan demikian pembayaran untuk pembelian barang sehubungan

dengan penggunaan dana BOK Puskesmas tidak termasuk yang

dikecualikan dari pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22.

20

Page 21: Daftar Isi - KPPN TANJUNGBALAI | Layanan Kami ... · Web viewPendahuluan Terpenuhinya tenaga teknis satker/UAKPA yang handal dalam pengelolaan keuangan satker, merupakan salah satu

3) MIN Bintang Bayu Pergajahan Kab. Deli Serdang

Pertanyaan :

Pada tahun 2010, dana DIPA TA.2010 MIN Bintang Bayu tidak cukup untuk

membayar Tunjangan Profesi Guru Tahun 2010. Apakah dapat dilakukan revisi

POK DIPA TA.2011 atas dana tunjangan profesi guru (akun 511152), untuk

menampung pembayaran kekurangan tunjangan profesi guru tahun 2010

tersebut.

Pendapat KPPN :

Dalam pasal 17 dan 18 Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor

PER-22/PB/2011 tanggal 18 April 2011 disebutkan :

Pasal 17 ayat (1) : Pergeseran antar komponen untuk memenuhi kebutuhan

Biaya Operasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal

2 ayat (4) huruf a dilakukan dalam rangka menjamin

penyelenggaraan satuan kerja untuk melaksanakan tu-

gas dan fungsinya selama 1 (satu) tahun.

Pasal 17 ayat (2) : Pergeseran antar komponen untuk memenuhi kebutuhan

Biaya Operasional sebagaimana dimaksud pad a ayat (1)

dapat dilakukan sepanjang tidak mengurangi Sasaran

Kinerja satuan kerja.

Pasal 18 : Pergeseran antar komponen dalam satu Keluaran sepan-

jang tidak menambah jenis honorarium baru dan besaran

honorarium yang sudah ada sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 2 ayat (4) huruf b dapat dilakukan untuk

mempercepat pencapaian volume Keluaran Kegiatan

dan/atau penambahan volume Keluaran satuan kerja.

Terhadap revisi POK tersebut diatas, dapat dilakukan sepanjang memenuhi

persyaratan yang disebutkan dalam pasal 17 dan 18 Peraturan Direktur

Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-22/PB/2011 tanggal 18 April 2011.

Kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis diikuti oleh 23 orang pejabat

pengelola keuangan pada satker/UAKPA dalam wilayah Kabupaten Serdang

Bedagai (daftar hadir terlampir).

Sebelum penutupan kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis, Kepala KPPN

berkesempatan memberikan penjelasan tentang informasi layanan perbendaharaan

21

Page 22: Daftar Isi - KPPN TANJUNGBALAI | Layanan Kami ... · Web viewPendahuluan Terpenuhinya tenaga teknis satker/UAKPA yang handal dalam pengelolaan keuangan satker, merupakan salah satu

yang dapat diunduh melalui website KPPN Tebing Tinggi pada

www.kppntebingtinggi.net dan website Direktorat Jenderal Perbendaharaan pada

www.perbendaharaan.go.id.

Kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis Paket Peraturan Sistem Akuntansi

dan Pelaporan Keuagan Pemerintah Pusat bagi satker/UAKPA dalam wilayah

Kabupaten Deli Serdang ditutup secara resmi oleh Kepala KPPN Tebing Tinggi pada

pukul 15.00 WIB.

Penutup

22

Page 23: Daftar Isi - KPPN TANJUNGBALAI | Layanan Kami ... · Web viewPendahuluan Terpenuhinya tenaga teknis satker/UAKPA yang handal dalam pengelolaan keuangan satker, merupakan salah satu

Layanan prima KPPN Tebing Tinggi berupa penerbitan SP2D dan rekonsiliasi

laporan keuangan dengan produk akhirnya Laporan Keuangan Kuasa BUN KPPN

Tebing Tinggi yang kredibel dan tepat waktu akan tercapai jika kedua belah pihak

baik KPPN Tebing Tinggi maupun satker/UAKPA yang dilayani saling meningkatkan

kinerjanya.

Pelaksanaan sosialisasi dan bimbingan teknis Paket Peraturan Sistem

Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat ini, diharapkan akan dapat

meningkatkan kinerja pengelolaan keuangan pada satker/UAKPA, antara lain :

1. Meningkatnya kemampuan dan ketrampilan pengelola keuangan

satker/UAKPA dalam

2. perencanaan anggaran, pelaksanaan anggaran dan penyusunan Laporan

Keuangan Satker/UAKPA;

2. Terpenuhinya kualitas SPM dan SSBP/SSPB yang diterbitkan oleh

satker/UAKPA sesuai ketentuan yang berlaku;

3. Terpenuhinya Laporan Keuangan Satker/UAKPA Tahun 2011 yang akuntabel,

akurat, transparan dan tepat waktu.

yang diharapkan akan mendukung terpenuhinya Laporan Keuangan Kuasa BUN

KPPN Tebing Tinggi Tahun 2011 yang kredibel dan tepat waktu.

Demikian Notulen Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Paket Peraturan Sistem

Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat untuk dipergunakan

seperlunya.

Tebing Tinggi, 27 Juni 2011

Mengetahui :Kepala Kantor, Ketua Panitia,

Drs. Makhruddin Ginting S. Murphy SiburianNIP. 195601011978011003 NIP.195904121984081001

23