daftar isi - core · tarbiyah iain antasari banjarmasin 1-56 ... pembelajaran matematika di smp...

30
DAFTAR ISI Ta’lim Muta’allim, Vol. I Nomor 01 Tahun 2011 1. Korelasi Antara Minat Terhadap Jurusan KI- BKI Dengan Prestasi Mahasiswa Pada Angkatan 2008 Prodi BKI FAKULTAS Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin 1-56 Surawardi & Ermalianti 2. Optimalisasi Peran Komite Madrasah Dalam Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan Di MAN 3 Haruai Kabupaten Tabalong 57-110 M. Adli Nurul Ihsan 3. Program Layanan Informasi Pada Pelaksanaan Bimbingan Dan Konseling Di Madrasah Aliyah Negeri 2 Martapura 111 - 176 Nor Hijriati 4. Studi Layanan Bimbingan Dan Konseling Dalam Mengatasi Problematika Anak Terhadap Pembelajaran Matematika Di SMP Negeri 2 Kusan Hilir 177-224 Rini Astuti 5. Studi Pembinaan Mental Keagamaan Siswa SLTP Se Banjarmasin Selatan 225-264 Suraijiah 6. Kinerja Mahasiswa PPL Jurusan KI Prodi MPI Dalam Pelaksanaan Administrasi Kurikulum KTSP Dan Kesiswaan (Studi Pada MTsN Banjar Selatan II Pekauman Kota Banjarmasin) 265-292 H. Hilmi Mizani 7. Etos Kerja Dan Pola Pendidikan Pada Keluarga Pendulang Intan Tradisional (Studi Kasus Di Kecamatan Cempaka Kotamadya Banjarbaru) 293-320 Raihanatul Jannah

Upload: vanmien

Post on 15-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

DAFTAR ISI

Ta’lim Muta’allim, Vol. I Nomor 01 Tahun 2011

1. Korelasi Antara Minat Terhadap Jurusan KI-BKI Dengan Prestasi Mahasiswa PadaAngkatan 2008 Prodi BKI FAKULTASTarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin 1-56Surawardi & Ermalianti

2. Optimalisasi Peran Komite Madrasah DalamUpaya Peningkatan Mutu Pendidikan Di MAN3 Haruai Kabupaten Tabalong 57-110M. Adli Nurul Ihsan

3. Program Layanan Informasi Pada PelaksanaanBimbingan Dan Konseling Di Madrasah AliyahNegeri 2 Martapura 111 - 176Nor Hijriati

4. Studi Layanan Bimbingan Dan KonselingDalam Mengatasi Problematika Anak TerhadapPembelajaran Matematika Di SMP Negeri 2Kusan Hilir 177-224Rini Astuti

5. Studi Pembinaan Mental Keagamaan SiswaSLTP Se Banjarmasin Selatan 225-264Suraijiah

6. Kinerja Mahasiswa PPL Jurusan KI Prodi MPIDalam Pelaksanaan Administrasi KurikulumKTSP Dan Kesiswaan (Studi Pada MTsNBanjar Selatan II Pekauman Kota Banjarmasin) 265-292H. Hilmi Mizani

7. Etos Kerja Dan Pola Pendidikan Pada KeluargaPendulang Intan Tradisional (Studi Kasus DiKecamatan Cempaka Kotamadya Banjarbaru) 293-320Raihanatul Jannah

Korelasi Antara Minat Terhadap Jurusan KI-BKI DenganPrestasi Mahasiswa Pada Angkatan 2008 Prodi BKIFAKULTAS Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin

Surawardi & Ermalianti

Optimalisasi Peran Komite Madrasah Dalam UpayaPeningkatan Mutu Pendidikan Di MAN 3 Haruai Kabupaten

TabalongM. Adli Nurul Ihsan

Program Layanan Informasi Pada Pelaksanaan BimbinganDan Konseling Di Madrasah Aliyah Negeri 2 Martapura

Nor Hijriati

Studi Layanan Bimbingan Dan Konseling Dalam MengatasiProblematika Anak Terhadap Pembelajaran Matematika Di

SMP Negeri 2 Kusan HilirRini Astuti

Studi Pembinaan Mental Keagamaan Siswa SLTP SeBanjarmasin Selatan

Suraijiah

Kinerja Mahasiswa PPL Jurusan KI Prodi MPI DalamPelaksanaan Administrasi Kurikulum KTSP Dan Kesiswaan

(Studi Pada MTsN Banjar Selatan II PekaumanKota Banjarmasin)H. Hilmi Mizani

56 Ta’lim Muta’allim, Vol. I Nomor 01 Tahun 2011

Martin H. Manser, Oxford Learner’s Pocket Dictionary,(New York:Oxford University Press,1991.

Muhammad Abdul Jawwad, Menjadi Manajer Sukses,Jakarta: Gema Insani, 2004.

Rinehart and Winston, The Holt Intermediate Dictionary OfAmerican English, (New York: ChicagoSanfrancisco Toronto London, 1966.

Random House Webster’s, School and Office Dictionary,New York: Random House Reference, 2008.

Ridwan, Penanganan Efektif Bimbingan dan Konseling diSekolah, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004.

Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan KompetensiGuru, Surabaya: Usaha Nasional, 1994.

Sunarto, Prestasi Belajar, 2009,http://sunartombs.wordpress.com/2009/01/05/pengertian-prestasi-belajar/html, diakses Rabu, 7Juli 2010.

Samidjo dan Sri Mardiani, Bimbingan belajar dalam RangkaPenerapan Sistem SKS dan Pola Belajar yangEfisien, Bandung: Armico, 1985.

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yangMempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2003.

Zakiah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam,Jakarta: Bumi Aksara, 1995.

_____________, Bimbingan Pendidikan dan Pekerjaan,Jakarta: Bulan Bintang, 2003.

1

KORELASI ANTARA MINAT TERHADAP JURUSAN KI-BKI DENGAN PRESTASI MAHASISWA PADA

ANGKATAN 2008 PRODI BKI FAKULTASTARBIYAH IAIN ANTASARI

BANJARMASIN

Oleh : Surawardi & Ermalianti

ABSTRAK

Tingkat minat mahasiswa jurusan BKI angkatan2008 terhadap jurusan BKI sebagian besar berada padatingkat sedang, yaitu dengan prosentasi sebesar 81,81%.Prestasi mahasiswa angkatan 2008 jurusan BKI dapat dilihatdari IPK (Indeks Prestasi Kumulatif), KHS dari semester 1-4dari tahun ajaran 2008/2009 sampai tahun ajaran 2009/2010.Apabila IPK responden dikelompokkan berdasarkanketentuan yang telah ditetapkan, sehingga diperolehgambaran umum prestasi mahasiswa jurusan BKI angkatan2008 IAIN Antasari Banjarmasin berada pada kategori amatbaik yaitu dengan persentasi sebesar 63,63%. Setelahdilakukan koreksi terhadap nilai r korelasi triserial, makadiperoleh nilai r = 0,833. Berdasarkan tabel interpretasi nilair, nilai r = 0,833 termasuk dalam kategori korelasi sangatkuat. Artinya terdapat korelasi yang signifikan antara minatterhadap jurusan BKI dengan prestasi mahasiswa (IPK).Berdasarkan ketentuan uji hipotesis yang telah ditentukan,maka Hipotesis Alternatif (Ha) diterima dan Hipotesis Nol(Ho) ditolak. Dengan demikian hasil uji analisis dalampenelitian ini adalah terdapat korelasi yang signifikan antara

Penulis adalah Dosen Tetap pada Fakultas Tarbiyah IAINAntasari Banjarmasin, Jurusan Kependidikan Islam.

Penulis adalah alumni Fakultas Tarbiyah IAIN AntasariBanjarmasin, Jurusan Kependidikan Islam Prodi BKI tahun 2010/2011.

2 Ta’lim Muta’allim, Vol. I Nomor 01 Tahun 2011

minat terhadap jurusan BKI dengan prestasi mahasiswa BKIangkatan 2008 IAIN Antasari Banjarmasin.

Kata Kunci : Korelasi, Minat, Prestasi

A. Latar Belakang Masalah

Sejalan dengan kemajuan zaman yang semakincepat, pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalamkehidupan manusia baik sebagai individu, maupun sebagaimasyarakat, bangsa dan negara. oleh karena itu, sangatdiperlukan adanya peningkatan dan penyempurnaanpenyelenggaraan pendidikan dalam upaya meningkatkankecerdasan dan kualitas manusia Indonesia. Hal initercantum dalam rumusan Undang-undang RepublikIndonesia Nomor 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 tentangSistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa:

“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkankemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsayang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupanbangsa. Bertujuan untuk berkembangnya potensi pesertadidik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwakepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negarayang demokratis dan bertanggungjawab.”1

Berdasarkan rumusan tujuan Pendidikan Nasionaltersebut, maka diselenggarakan program pendidikan yangdiharapkan mampu menciptakan manusia-manusia Indonesiayang berkualitas, mampu mengimbangi lajunyaperkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sekaligus

1Undang-undang No. 20 tahun 2003, Sistem PendidikanNasional (sisdiknas), (Bandung: Citra Umbara, 2003), h. 7.

Surawardi & Ermalianti, 55Korelasi Antara Minat Terhadap Jurusan KI-BKI ...

DAFTAR PUSTAKA

Agoes Soejanto, Bimbingan Ke arah Belajar yang Sukses,Jakarta: Rineka Cipta, 1995.

Abu Ahmadi, Cara Belajar yang Mandiri dan Sukses, Solo:Andika, 1993.

Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab, PsikologiSuatu Pengantar, Jakarta: Prenada Media, 2005.

Arianto, 2008, Pengertian Prestasi Belajar,http://sobatbaru.blogspot.com/2008/06/ pengertian-prestasi-belajar.html, diakses Rabu, 7 Juli 2010.

Afifah Afra, The Winner Is….,Jakarta: Gema Insani, 2007.

Abdul Rachman Abror, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta:Tiara Wacana, 1993.

Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman IlmuJaya, 1995.

Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan ProgramBimbingan dan Konseling di Sekolah, Jakarta:Rineka Cipta, 2008.

Kartini Kartono, Bimbingan Belajar di SMA dan PerguruanTinggi, Jakarta: Rajawali, 1985.

Undang-undang No.20 tahun 2003, Sistem PendidikanNasional (Sisdiknas), Bandung: Citra Umbara,2003.

Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Shahih Sunan Tirmidzi,Jakarta: Pustaka Azzam, 2006.

54 Ta’lim Muta’allim, Vol. I Nomor 01 Tahun 2011

3. Mengingat adanya korelasi yang signifikan antara minatterhadap jurusan BKI dengan prestasi, diharapkan jurusanBKI ini perlu adanya sosialisasi lebih jauh tidak hanyasebatas Kalimantan Selatan tetapi seluruh Kalimantankarena kedepannya alumni jurusan ini sangat diperlukanpihak lembaga-lembaga pendidikan mulai dari tingkat TKhingga tingkat SLTA.

Surawardi & Ermalianti, 3Korelasi Antara Minat Terhadap Jurusan KI-BKI ...

mempunyai keimanan dan ketaqwaan yang tangguh.Sebagaimana Allah telah berfirman dalam Q.S. ar-Ra’d ayat11 berikut:

Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah menyerumanusia agar selalu berusaha mengubah keadaan yang adadengan memanfaatkan akal dan potensi yang dimilikisehingga dapat keluar dari situasi yang buruk menuju situasiyang lebih baik, atau dengan kata lain dari kemunduranmenuju kemajuan. Kemajuan itulah yang didambakan olehsetiap bangsa di dunia tak terkecuali bangsa Indonesia.

Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha sadaruntuk pengembangan kepribadian yang berlangsung seumurhidup baik baik di sekolah formal maupun non formal.Pendidikan juga bermakna proses membantu individu baikjasmani dan rohani kearah terbentuknya kepribadian utama(pribadi yang berkualitas). Kualitas manusia yang dimaksudadalah pribadi yang paripurna, yaitu pribadi yang serasi,selaras dan seimbang dalam aspek-aspek spiritual, moral,sosial, intelektual, fisik dan sebagainya.2

Makna dari pernyataan diatas adalah inti tujuanpendidikan yaitu terwujudnya kepribadian yang optimal darisetiap peserta didik. Tujuan ini pulalah yang ingin dicapai

2 Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah,(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), h. 5.

4 Ta’lim Muta’allim, Vol. I Nomor 01 Tahun 2011

oleh layanan bimbingan dan konseling. Guna mewujudkanpribadi yang berkembang optimal, kegiatan pendidikanhendaknya bersifat instruksional belaka, tetapi meliputikegiatan yang menjamin bahwa setiap peserta didik secarapribadi memperoleh layanan sehingga akhirnya dapatberkembang secara optimal. Dalam kaitan ini, bimbingandan konseling mempunyai peranan yang sangat pentingdalam pendidikan yaitu membantu setiap pribadi pesertadidik berkembang secara optimal.

Bimbingan dan konseling merupakan proses bantuanatau pertolongan yang diberikan oleh pembimbing(konselor) kepada individu (konseli) melalui pertemuantatap muka atau hubungan timbal balik antara keduanya,agar konseli memiliki kamampuan atau kecakapan melihatdan menemukan masalahnya serta mampu memecahkanmasalahnya sendiri.3

Bimbingan adalah alat yang ampuh dari pendidikan.Artinya betapapun baiknya sistem pendidikan tanpadijalankan bimbingan dan konseling dengan baik, makaprogram yang baik itu tidak ada gunanya. Dengan perkataanlain, bimbingan dan konseling adalah bagian yang integraldalam pendidikan atau bagian yang tak terpisahkan dengandengan pendidikan.

Program bimbingan dan konseling amat penting disekolah, karena bimbingan dan konseling merupakan usahamembantu murid-murid agar dapat memahami dirinya, yaitupotensi dan kelemahan diri. Jika hal itu di ketahuinya dandipahaminya dengan baik, maka murid itu tentu mempunyairencana untuk mengarahkan dirinya. Tentu ini semua akanterwujud atas bantuan konselor atau guru pembimbing.

Usaha membantu itu merupakan usaha profesionalyang memerlukan pengetahuan dan keterampilan teknis

3 Ibid, h. 26.

Surawardi & Ermalianti, 53Korelasi Antara Minat Terhadap Jurusan KI-BKI ...

Banjarmasin berada pada kategori amat baik yaitu denganpersentasi sebesar 63,63%.

3. Setelah dilakukan koreksi terhadap nilai r korelasitriserial, maka diperoleh nilai r = 45,846. Berdasarkantabel interpretasi Nilai r, nilai r = 45,846 termasuk dalamkategori korelasi sangat kuat. Artinya terdapat korelasiyang signifikan antara minat terhadap jurusan BKIdengan prestasi mahasiswa (IPK).

4. Berdasarkan ketentuan uji hipotesis yang telahditentukan, maka Hipotesis Alternatif (Ha) diterima danHipotesis Nol (Ho) ditolak. Dengan demikian hasil ujianalisis dalam penelitian ini adalah terdapat korelasi yangsignifikan antara minat terhadap jurusan BKI denganprestasi mahasiswa BKI angkatan 2008 IAIN AntasariBanjarmasin.

K. RekomendasiBerdasarkan kesimpulan di atas, dapat dikemukakan

saran-saran sebagai berikut:1. Penelitian ini membuktikan bahwa minat mempengaruhi

prestasi, sehingga dapat menjadi masukan bagi semuaFakultas khsusnya Fakultas Tarbiyah jurusan BKI agarmampu menigkatkan program pendidikan yangprofesional. Melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolahdan lembaga pendidikan lainnya akan keberadaan jurusanBKI pada Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin.

2. Program S1 jurusan BKI ini mengarahkan mahasiswauntuk membantu pengembangan individu dalam settingsekolah sehingga perlu tenaga yang ahli yangprofessional, maka mari mengkaji ilmu lebih mendalamsesuai dengan arah profesi bimbingan dan konseling.

52 Ta’lim Muta’allim, Vol. I Nomor 01 Tahun 2011

Apabila IPK responden dikelompokkan berdasarkanketentuan yang telah ditetapkan, sehingga diperolehgambaran umum prestasi mahasiswa jurusan BKI angkatan2008 IAIN Antasari Banjarmasin seperti pada tabel berikut:

Tabel 4.17. Distribusi Frekuensi tentang KriteriaPengukuran Prestasi mahasiswa jurusan BKIangkatan 2008

No Indeks PrestasiKumulatif

Kriteria F %

1 3, 50 − 4, 00 Kumlaude 0 02 3, 00 − 3, 50 Amat Baik 7 63,633 2, 50 − 3, 00 Baik 4 36,364 2, 00 − 2, 50 Cukup 0 0

Jumlah 11 100

Dari tabel di atas terlihat bahwa sebagian besarprestasi mahasiswa jurusan BKI angkatan 2008 IAINAntasari Banjarmasin berada pada kategori amat baik yaitudengan persentasi sebesar 63,63%.

J. SimpulanDari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat

diambil suatu kesimpulan bahwa:1. Tingkat minat mahasiswa jurusan BKI angkatan 2008

terhadap jurusan BKI sebagian besar berada pada tingkatsedang, yaitu dengan prosentasi sebesar 81,81%.

2. Prestasi mahasiswa angkatan 2008 jurusan BKI dapatdilihat dari IPK (Indeks Prestasi Kumulatif), KHS darisemester 1-4 dari tahun ajaran 2008/2009 sampai tahunajaran 2009/2010. Apabila IPK respondendikelompokkan berdasarkan ketentuan yang telahditetapkan, sehingga diperoleh gambaran umum prestasimahasiswa jurusan BKI angkatan 2008 IAIN Antasari

Surawardi & Ermalianti, 5Korelasi Antara Minat Terhadap Jurusan KI-BKI ...

yang khusus, dan kepribadian yang sesuai untuk profesitersebut. Karena itu untuk memperoleh derajat profesionalyang baik, maka diperlukan pendidikan khusus secaramendalam pada Perguruan Tinggi.

Dari penjelasan di atas tersebut, tentang profesionalseorang pembimbing terungkap dua aspek penting dalampengembangan profesionalisasi konselor, yaitu:1) pendidikan calon konselor dan guru pembimbing2) kepribadian konselor dan guru pembimbing4

Pendidikan calon guru pembimbing dan konselorsekolah adalah di jurusan Bimbingan dan Konseling, baikpada Perguruan Tinggi Umum atau Perguruan Tinggi Islam.Ada lulusan D3, S1, S2 dan S3. Tentang pribadi gurupembimbing atau konselor ini amat penting dalammelaksanakan tugas di sekolah. Artinya pribadi yang sesuaidengan profesinya yaitu bagaimana cara memahami, empati,guine (jujur, asli), menerima dan sabar.5

Dengan adanya SK Menteri Pendidikan danKebudayaan Republik Indonesia Nomor 0124/U/1979tentang Jenjang Program Pendidikan Tinggi dan ProgramAkta Mengajar dalam Lingkungan Departeman Pendidikandan Kebudayaan dan Peraturan Pemerintah RepublikIndonesia Nomor 5 tahun 1980 tentang pokok-pokokOrganisasi Universitas atau Institut Negeri, maka keabsahanBimbingan dan Konseling sangat jelas.6

4 Sofyan S. Willis, Konseling Individual. (Bandung: Alfabeta,2004), h. 9.

5 Ibid.6 Bimo Walgito, Bimbingan dan Konseling di Perguruan

Tinggi, (Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM,1982), h. 9.

6 Ta’lim Muta’allim, Vol. I Nomor 01 Tahun 2011

Sehingga diterapkan prodi Bimbingan dan Konselingpada Perguruan Tinggi diharapkan akan memperlancarjalannya pendidikan. Membantu mencetak mahasiswa yangterampil, ahli dan professional dibidangnya. Karena konselorsekolah memang seyogyanya adalah lulusan dari jurusan BKitu sendiri.

Suatu kenyataan bahwa mahasiswa masuk PerguruanTinggi telah membawa bekal-bekal tertentu, baik dalam halkemampuan intelektual, keadaan pribadi maupun keadaanyang melatar belakangi kehidupan individu itu. Denganmemasuki Perguruan Tinggi, maka sebenarnya mahasiswaakan menghadapi situasi yang berbeda dengan situasi disekolah sebelumnya. Sesuatu hal yang wajar kalau paramahasiswa diharapkan dapat menyelesaikan studinya dalamwaktu yang relatif singkat dan mendapatkan prestasi yangbagus.

Untuk itu agar mahasiswa mampu mencapai haltersebut di atas serta memiliki keterampilan dan profesionalsesuai bidangnya harus didukung faktor psikologis individu.Salah satunya yaitu minat. Karena minat sangat berperandalam pencapaian hasil belajar yang optimal, sehinggamemperoleh prestasi yang bagus. Kalau seseorang tidakberminat untuk mempelajari sesuatu tidak dapat diharapkanbahwa dia akan berhasil dengan baik dalam mempelajari haltersebut, sebaliknya kalau seseorang belajar dengan penuhminat, maka dapat diharapkan bahwa hasilnya akan lebihbaik.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, DepartemanPendidikan Nasional termuat: “Minat mengandung artikecenderunngan hati yang tinggi terhadap sesuatu; gairah;keinginan.”7

7Pusat Bahasa Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta: Balai Pustaka, 2007), h.744.

Surawardi & Ermalianti, 51Korelasi Antara Minat Terhadap Jurusan KI-BKI ...

Tabel 4.16. Distribusi IPK (Indeks Prestasi Komulatif)

NoIP

SemesterI

IPSemester

II

IPSemester

III

IPSemester

IV

∑IPK

1 3,06 3,5 3,2 3,2 3,242 3,06 3,4 3,25 3,37 3,273 3,00 3,20 3,00 3,00 3,054 2,19 2,70 2,91 2,70 2,625 2,85 3,33 3,5 3,7 3,346 3,30 3,41 3,62 3,45 3,447 3,06 3,20 3,12 3,08 3,118 2,20 3,25 3,10 2,79 2,839 2,8 3,18 3,20 3,10 3,0710 3,2 2,9 2,8 2,9 2,9511 3,00 3,00 3,00 2,9 2,97

Penghitungan rata-rata hasil belajar seluruhmahasiswa angkatan 2008 berdasarkan perolehan IPKadalah sebagai berikut:∑ = 33,89n = 11

M =∑

=,

= 3,08Jadi, rata-rata perolehan IPK mahasiswa Bimbingan

dan Konseling Islam angkatan 2008 selama empat semesterpertama adalah 3,08 (berada pada kualifikasi amat baik)

50 Ta’lim Muta’allim, Vol. I Nomor 01 Tahun 2011

Tabel 4.15. Distribusi Frekuensi tentang Tingkat Minatterhadap Jurusan BKI pada mahasiswa BKIangkatan 2008 IAIN Antasari Banjarmasin

NoRentang Skor

AngketTingkatMinat

F %

123

22-2715-219-14

TinggiSedangRendah

191

9,0981,819,09

Jumlah 11 100

Dari tabel distribusi frekuensi di atas terlihat bahwaminat mahasiswa jurusan BKI angkatan 2008 terhadapjurusan BKI sebagian besar berada pada tingkat sedang,yaitu dengan persentasi sebesar 81,81%.

2. Prestasi Mahasiswa Jurusan BKI Angakatan 2008IAIN Antasari Banjarmasin

Prestasi mahasiswa angkatan 2008 jurusan BKI dapatdilihat dari IPK (Indeks Prestasi Kumulatif), KHS darisemester 1-4 dari tahun ajaran 2008/2009 sampai tahunajaran 2009/2010.

Setelah dilakukan dokumentasi terhadap KHSmahasiswa yang dijadikan sampel dalam penelitian ini,maka diperoleh data seperti pada tabel berikut:

Surawardi & Ermalianti, 7Korelasi Antara Minat Terhadap Jurusan KI-BKI ...

Perguruan Tinggi IAIN Antasari Banjarmasin,Fakultas Tarbiyah merupakan pusat pengembangankependidikan Islam. Prodi BKI adalah salah satu prodi daridari dua prodi pada jurusan KI (Kependidikan Islam).Tujuannya yaitu membentuk Sarjana Pendidikan Islam yangberkemampuan dalam melaksanakan, mengembangkan danmemberikan layanan Bimbingan dan Konseling pada setiapjenjang pendidikan, serta memiliki kemampuan dalammengembangkan pendidikan pada umumnya.

Selain dari hal tersebut yaitu berupa pengalamanpeneliti yang berstudi pada Fakultas Trabiyah jurusan KI-BK. Di sana memang salah satu dari Perguruan Tinggi yangada program studi BK yang mempunyai nilai plus yaitupenerapan nilai-nilai Islam dalam prakteknya. Artinyabidang yang dipelajari lebih luas selain dari teori-teori Baratjuga teori yang lebih mendalam dan menyeluruh yaitu teoriIslam mengenai Bimbingan dan Konseling. Potensi individuyaitu minat ini memang sangat berpengaruh bagi mahasiswayang sudah berstudi di Perguruan Tinggi khususnya di IAINdan lebih spesifik lagi kepada mahasiswa yang berminatterhadap pada jurusan KI-BK.

Oleh karena itu, untuk meneliti lebih mendalammengenai pengaruh antara minat terhadap jurusanBimbingan Konseling dengan prestasi maka penulismengambil tempat di IAIN Antasari Banjarmasin denganmembatasi subjek yang diteliti yaitu angkatan 2008.

Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam ini dibukapada tahun 2004 dengan jumlah 14 mahasiswa yangberstudi, terdiri dari 7 laki-laki dan 7 wanita. Pada tahun2005 mahasiswanya berjumlah 22 orang terdiri dari 8 laki-laki dan 14 wanita. Pada tahun 2006 tercatat 34 mahasiswadengan jumalah laki-lakinya 11 dan wanita 23 orang. Tahun

8 Ta’lim Muta’allim, Vol. I Nomor 01 Tahun 2011

2007 jurusan Bimbingan dan Konseling Islam tidakmenerima mahasiswa yang disebut dengan Passing Out,baru pada tahun 2008 menerima lagi mahasiswa yangjumlah 21, terdiri dari 5 laki-laki dan 16 perempuan, namunketika sudah berjalan tahun ajaran baru selama tiga semesterjumlah mahasiswanya menjadi sebelas orang dan itu semuaadalah perempuan (mahasiswi).

Di sini peneliti merasa tertantang untuk mengetahuilebih lanjut bagaimana minat awal mahasiwa angkatan 2008terhadap jurusan Bimbingan dan Konseling Islam danapakah ada pengaruhnya terhadap prestasi.

Hal yang biasa kita dapati kalau hasil belajarmempengaruhi prestasi dan salah satu faktor yangmempengaruhi yaitu minat. Inilah yang melanda mahasiswaangkatan 2008 jurusan KI-BK pada penjajakan awal.Dimana tinggi rendahnya minat masuk jurusan KI-BKmempengaruhi pada tingkat prestasi yang ingin dicapai.

Berdasarkan gambaran umum tersebut, penulistertarik melakukan penelitian lebih mendalam danmenuangkan dalam bentuk sebuah skripsi yang berjudul:KORELASI ANTARA MINAT TERHADAP JURUSANKI-BK DENGAN PRESTASI MAHASISWA PADAANGKATAN 2008 PRODI BKI IAIN ANTASARIBANJARMASIN.

B. Perumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang dikemukakan diatas maka dapat ditetapkan perumusan masalah sebagaiberikut :1. Bagaimana minat mahasiswa terhadap jurusan Bimbingan

dan Konseling Islam pada angkatan 2008?2. Bagaimana prestasi mahasiswa jurusan Bimbingan dan

Konseling Islam pada angkatan 2008?

Surawardi & Ermalianti, 49Korelasi Antara Minat Terhadap Jurusan KI-BKI ...

Tabel 4.14. Distribusi Frekuensi Skor Angket Responden

No X F Fx123456

141617192022

112421

141634764022

Jumlah 11 202

Rata-rata skor angket mahasiswa:= ∑== 18, 36

Jadi rata-rata skor angket mahasiswa adalah 18,36atau berada pada tingkatan sedang.

Apabila skor di atas dikelompokkan berdasarkanketentuan yang telah ditetapkan sehingga diperolehgambaran umum tingkat minat terhadap jurusan BKI olehmahasiswa jurusan BKI angkatan 2008 IAIN AntasariBanjarmasin dapat dilihat pada tabel berikut:

48 Ta’lim Muta’allim, Vol. I Nomor 01 Tahun 2011

jurusan BKI memperoleh prestasi diantara jurusan-jurusanlain pada fakultas Tarbiyah.Tabel 4.13. Distribusi frekuensi tentang perasaan

mahasiswa BKI angkatan 2008 ketika jurusanBKI memperoleh prestasi diantara jurusan-jurusan lain pada fakultas Tarbiyah

No AlternatifJawaban

F % Kategori

123

Sangat senangSenangSedih

1010

90,909,09

0

Sangat TinggiSangat RendahSangat Rendah

Jumlah 11 100

Dari tabel di atas terlihat bahwa sebagian besarmahasiswa menjawab sangat senang ketika jurusan BKImemperoleh prestasi diantara jurusan-jurusan lain yaitudengan persentasi sebesar 90,90% (Sangat Tinggi).

Berdasarkan ketiga indikator di atas secara umumterlihat bahwa anggapan mahasiswa terhadap jurusan BKIberada pada tingkat baik.

Setelah dilakukan penilaian secara menyeluruhterhadap hasil angket yang mengukur tingkat minatmahasiswa terhadap jurusan BKI dengan cara memberikanskor terhadap jawaban yang dipilih oleh mahasiswaberdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan, makadiperoleh distribusi frekuensi skor angket mahasiswa sepertipada tabel berikut:

Surawardi & Ermalianti, 9Korelasi Antara Minat Terhadap Jurusan KI-BKI ...

3. Apakah ada korelasi yang signifikan antara minatterhadap jurusan KI-BK dengan prestasi yang diperolehpada mahasiswa angkatan 2008 prodi BKI?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin peneliti ketahui secara umumpada mahasiswa jurusan KI-BK angkatan 2008 ini, yaitu:1. Untuk mengetahui minat mahasiswa terhadap jurusan

Bimbingan dan Konseling Islam pada angkatan 2008.2. Untuk mengatahui prestasi mahasiswa jurusan Bimbingan

dan Konseling Islam pada angkatan 2008.3. Untuk membuktikan apakah ada korelasi antara minat

terhadap jurusan KI-BK dengan prestasi mahasiswa padaangkatan 2008 jurusan KI-BK IAIN AntasariBanjarmasin.

D. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilahpenelitian ini perlu dijelaskan makna beberapa definisioperasional, sebagai berikut:1. Korelasi diartikan sebagai hubungan timbal balik atau

sebab akibat.8 Adapun korelasi yang dimaksud penulis disini yaitu mengenai hubungan antara minat masukjurusan KI-BK dengan prestasi mahasiswa pada angkatan2008 jurusan KI-BKI.

2. Minat mengandung arti kecendrunngan hati yang tinggiterhadap sesuatu; gairah; keinginan. Minat belajar dapatmempengaruhi kualitas pencapaian tujuan hasil belajar

8 Pusat Bahasa Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, op.cit., h. 595.

10 Ta’lim Muta’allim, Vol. I Nomor 01 Tahun 2011

dalam bidang tertentu, seorang siswa menaruh besarminat pada suatu pelajaran tertentu akan memasukkanperhatian yang intensif, materi itulah yangmemungkinkan murid untuk belajar giat dan akhirnyamencapai prestasi yang diinginkan. Minat yang dimaksudpenulis dalam penelitian ini yaitu minat terhadap jurusanKI-BKI yang dari sana mereka berstudi.

3. Prestasi artinya hasil yang telah dicapai (dari yang telahdilakukan).9 Mengenai prestasi ini peneliti mengambilpenelitian pada perguruan tinggi IAIN AntasariBanjarmasin, Fakultas Tarbiyah Jurusan KI-BKIangkatan 2008 yaitu hasil yang diperoleh dari kegiatanbelajar yang yang dilihat dari IPK (Indeks PrestasiKomulatif).

Jadi yang dimaksud penelitian di sini adalah untukmengetahui minat yang mencakup: Pengalaman mahasiswaterhadap jurusan BKI, meliputi: Wawasan mahasiswatentang Perguruan Tinggi, Pengetahuan mahasiswa terhadapjurusan BKI, Ketekunan mahasiswa dalam mengikutiperkuliahan, meliputi: Kehadiran mahasiswa mengikutipekuliahan, Ketepatan waktu mahasiswa dalam mengikutipelajaran, Keaktifan mahasiswa belajar sendiri, Keaktifanmahasiswa belajar terlebih dulu di rumah, Sikap mahasiswaterhadap dosen dan jurusan BKI, meliputi: Sikap mahasiswaketika dosen hadir ataupun tidak hadir, keaktifan mahasiswaberkomunikasi dengan pihak jurusan KI khususnya dosen jurusanBKI, Sikap mahasiswa demi keberhasilan jurusan BKI agarmemperoleh prestasi diantara jurusan-jurusan lain pada FakultasTarbiyah dengan prestasi mahasiswa yang didapat dari IPKkemudian membuktikan apakah ada hubungan antarakeduanya.

9 Ibid, h. 895.

Surawardi & Ermalianti, 47Korelasi Antara Minat Terhadap Jurusan KI-BKI ...

Tabel 4.12. Distribusi Frekuensi tentang keaktifanmahasiswa berkomunikasi dengan pihakjurusan KI khususnya dosen jurusan BKI

No Alternatif Jawaban F % Kategori1

2

3

Sering berkomunikasidengan pihak dosenpada jurusan BKIJarang berkomunikasidengan pihak dosenpada jurusan BKITidak pernahberkomunikasi denganpihak dosen padajurusan BKI

2

9

0

18,18

81,81

0

SangatRendah

SangatTinggi

SangatRendah

Jumlah 11 100

Dari tabel di atas terlihat bahwa sebagian besarmahasiswa menjawab Jarang berkomunikasi dengan pihakdosen pada jurusan BKI yaitu dengan persentasi sebesar81,81% (Sangat Tinggi).

Berdasarkan wawancara diperoleh kesimpulansebagian besar mahasiswi BKI angkatan 2008 berkonsultasiatau berkomunikasi dengan pihak dosen pada jurusan KIkhususnya BKI ketika penyusunan KRS (Kartu RencanaStudi).

d. Sikap mahasiswa demi kelancaran jurusanBKI agar memperoleh prestasi diantarajurusan-jurusan lain pada fakultas Tarbiyah

Berdasarkan hasil angket, diperoleh data tentangbagaimana perasaan mahasiswa BKI angkatan 2008 ketika

46 Ta’lim Muta’allim, Vol. I Nomor 01 Tahun 2011

Tabel 4.11. Distribusi Frekuensi tentang sikap mahasiswaketika dosen hadir atau berhalangan hadir

No Alternatif Jawaban F % Kategori1

2

3

Sangat senang ketikadosen hadir dan sangatsedih ketika dosenberhalangan hadirSenang ketika dosenhadir dan sedih ketikadosen berhalanganhadirTidak senang ketikadosen hadir dan tidaksedih ketika dosenberhalangan hadir

1

8

2

9,09

72,72

18,18

SangatRendah

Tinggi

SangatRendah

Jumlah 11 100

Dari tabel di atas terlihat bahwa sebagian besarmahasiswa menjawab Senang ketika dosen hadir dan sedihketika dosen berhalangan hadir yaitu dengan persentasisebesar 72,72% (Tinggi).

Berdasarkan wawancara yang dilakukan, sebagianbesar mahasiswa senang kalau dosen hadir dan sedih kalaudosen tidak hadir karena waktu kuliah akan bertambah ataudiganti hari lain, menyebabkan agenda lain terganti.2) Keaktifan mahasiswa berkomunikasi dengan pihak

jurusan KI khususnya dosen jurusan BKIBerdasarkan hasil angket, diperoleh data tentang

keaktifan mahasiswa berkomunikasi dengan pihak jurusan,seperti pada tabel berikut:

Surawardi & Ermalianti, 11Korelasi Antara Minat Terhadap Jurusan KI-BKI ...

E. Signifikansi Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat antaralain sebagai berikut:1. Sebagai informasi bagi jurusan KI tentang pengaruh

minat terhadap jurusan dengan prestasi yang diperolehpada mahasiswa angkatan 2008 prodi BKI, sehinggamemberikan kemudahan untuk jurusan mengambiltindakan yang tepat agar mempermudah tercapainyaproses pembelajaran yang optimal.

2. Sebagai bahan masukan yang diharapkan dapat menjadipertimbangan dalam rangka meningkatkan mutupendidikan khususnya prodi BKI.

3. Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang korelasiminat terhadap jurusan KI-BKI dengan prestasi yangakan dicapai.

4. Untuk memperkaya pengetahuan peneliti dan bahaninformasi untuk peneliti lain tentang potensi minatsebagai salah satu faktor penting serta mempermudahbagi para mahasiswa yang kuliah pada perguruan tinggiuntuk memperjelas tentang pengaruh minat.

F. Anggapan Dasar dan Hipotesis

1. Anggapan DasarHilgard memberi rumusan tentang minat adalah

sebagai berikut: “Interest is persisting tendency to payattention to and enjoy some activity or content”. Minatadalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan danmengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati

12 Ta’lim Muta’allim, Vol. I Nomor 01 Tahun 2011

seseorang, diperhatikan terus-menerus yang disertai denganrasa senang.10

Sudah pasti bahwa kecenderungan hati yang tinggiterhadap sesuatu akan menimbulkan gairah semangat yangmenghasilkan tercapainya tujuan yang diinginkan, inilahminat. Dimana minat adalah suatu kondisi atau potensi yangada pada jiwa individu. Terlebih-lebih ini kaitannya denganprestasi. Maka ketika individu meminati jurusan atau bidangstudi tertentu tentu tidak tanggung-tanggung akanmemperoleh hasil yang optimal.

2. HipotesisBerdasarkan anggapan dasar dan tinjauan pustaka

mengenai minat terhadap jurusan, maka dapat dirumuskanhipotesis penelitian ini, yaitu:

aH : Ada korelasi antara minat terhadap jurusan KI-BK

dengan prestasi yang diperoleh pada mahasiswaangkatan 2008 prodi BK IAIN Antasari Banjarmasin.

oH : Tidak ada korelasi antara minat terhadap jurusan KI-

BK dengan prestasi yang diperoleh pada mahasiswaangkatan 2008 prodi BK IAIN Antasari Banjarmasin.

G. Landasan Teoritis dan Tinjaun Pustaka

1. Tinjauan Teoritisa. Pengertian Minat

Secara sederhana, minat (interest) berartikecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginanyang besar terhadap sesuatu.11 Interest is desire to learn or

10Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya,(Jakarta:Rineka Cipta, 2003), h. 57.

11Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan PendekatanBaru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), h. 136.

Surawardi & Ermalianti, 45Korelasi Antara Minat Terhadap Jurusan KI-BKI ...

Tabel 4.10. Distribusi Frekuensi tentang keaktifanmahasiswa belajar terlebih dahulu di rumah

No AlternatifJawaban

F % Kategori

123

Sering belajarKadang-kadangbelajarTidak pernahbelajar

191

9,0981,819,09

Sangat RendahSangat TinggiSangat Rendah

Jumlah 11 100

Dari tabel di atas terlihat bahwa sebagian besarmahasiswa menjawab kadang-kadang belajar terlebih dahuludi rumah yaitu dengan persentasi sebesar 81,81% (SangatTinggi)

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukankesemua mahasiswi BKI angkatan 2008, hampir semuamenjawab kadang-kadang, terutama kalau ada tugas.

c. Sikap mahasiswa terhadap jurusan BKI,dilihat dari 3 indikator:

1) Sikap mahasiswa ketika dosen hadir atau berhalanganhadir

Berdasarkan hasil angket, diperoleh data tentangsikap mahasiswa ketika dosen hadir atau berhalangan hadir,seperti pada tabel berikut:

44 Ta’lim Muta’allim, Vol. I Nomor 01 Tahun 2011

3) Keaktifan mahasiswa belajar sendiri ketika dosenberhalangan hadir

Berdasarkan hasil angket, diperoleh data tentangbagaimana keaktifan mahasiswa belajar sendiri ketika dosenberhalangan hadir, seperti pada tabel berikut:

Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi tentang keaktifanmahasiswa belajar sendiri ketika dosenberhalangan hadir

No Alternatif Jawaban F % Kategori1

2

3

Mempelajari perkuliahansendiriMempelajari perkuliahansendiri dan mengerjakanhal lainTidak pernah tepat waktu

0

4

7

0

36,36

63,63

SangatRendahRendah

TinggiJumlah 11 100

Dari tabel di atas terlihat bahwa sebagian besarmahasiswa menyatakan mempelajari perkuliahan sendiriketika dosen berhalangan hadir dengan persentasi 63,63%(tinggi).

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukankesemua mahasiswi angkatan 2008 sebagian besarmenjawab ke perpustakaan mengerjakan tugas atau mencaribahan untuk makalah ketika dosen berhalangan hadir, dansebagian kecil menjawab pulang.

4) Keaktifan mahasiswa belajar terlebih dahulu di rumahBerdasarkan hasil angket, diperoleh data tentang

keaktifan mahasiswa belajar terlebih dahulu di rumah,seperti pada tabel berikut:

Surawardi & Ermalianti, 13Korelasi Antara Minat Terhadap Jurusan KI-BKI ...

know about.12 Adapun minat menurut psikologi adalah suatukecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingatsesuatu secara terus-menerus.13

Minat dalam kamus asing dikatakan: Interest isdesire to take part in, work at, or hear about; Omar showsan interest in sport.14Interest is a feeling of having one’sattention or curiosity engged by something.15

Menurut Decroly, ”minat itu ialah pernyataan suatukebutuhan yang tidak terpenuhi”. Kebutuhan itu timbul daridorongan hendak memberi kepuasan kepada suatu instink.16

Hilgard memberi rumusan tentang minat adalah sebagaiberikut: “Interest is persisting tendency to pay attention toand enjoy some activity or content”. Minat adalahkecenderungan yang tetap untuk memperhatikan danmengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminatiseseorang, diperhatikan terus-menerus yang disertai denganrasa senang.17

Menurut Crow dan Crow, minat atau interest bisaberhubungan dengan daya gerak yang mendorong kitacenderung atau merasa tertarik pada orang, benda atau

12Martin H. Manser, Oxford Learner’s Pocket Dictionary, (NewYork:Oxford University Press,1991), h. 226.

13Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman IlmuJaya, 1995), h. 84.

14Rinehart and Winston, The Holt Intermediate Dictionary OfAmerican English, (New York: Chicago Sanfrancisco Toronto London,1966), h. 410.

15 Random House Webster’s, Shool and Office Dictionary,(New York: Random House Reference, 2008), h. 280.

16 Zakiah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam,(Jakarta: Bumi Aksara, 1995), h. 133.

17Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya,(Jakarta:Rineka Cipta, 2003), h. 57.

14 Ta’lim Muta’allim, Vol. I Nomor 01 Tahun 2011

kegiatan ataupun bisa berupa pengalaman yang efektif yangdirangsang oleh kegiatan itu sendiri.18

Dari beberapa pengertian yang diungkapkan olehpara ahli tersebut di atas, maka dapat diambil kesimpulanbahwa yang dimaksud dengan minat ialah sikap senangkepada sesuatu hal. Minat ini akan berfungsi sebagaipendorong orang untuk berbuat atau berusaha dalammencapai sesuatu tujuan.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi MinatCukup banyak faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi timbulnya minat terhadap sesuatu, dimanasecara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua yaituyang bersumber dari dalam diri dan dari luar diri yangbersangkutan.

Crow dan Crow (1973) berpendapat ada tiga faktoryang menjadi timbulnya minat, yaitu:1. Dorongan dari dalam diri individu, misalnya dorongan

untuk makan, ingin tahu dan seks. Dorongan untukmakan akan membangkitkan minat untuk bekerja ataumencari penghasilan, minat terhadap produksi makanandan lain-lain. Dorongan ingin tahu atau rasa ingin tahuakan membangkitkan minat untuk membaca, belajar,menuntut ilmu, melakukan penelitian dan lain-lain.Dorongan untuk seks akan membangkitkan minat untukmenjalin hubungan dengan lawan jenis, minat terhadappakaian dan kosmetika dan lain-lain.

2. Motif sosial, dapat menjadi faktor yang membangkitkanminat untuk melakukan suatu aktivitas tertentu, misalnyaminat terhadap pakaian timbul karena ingin mendapatkanpersetujuan atau penerimaan dan perhatian orang lain.

18 Abdul Rachman Abror, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta:Tiara Wacana, 1993), h. 112.

Surawardi & Ermalianti, 43Korelasi Antara Minat Terhadap Jurusan KI-BKI ...

Tabel 4.7. Distribusi frekuensi tentang frekuensi kehadiranmahasiswa dalam mengikuti perkuliahan

No Alternatif Jawaban F % Kategori123

Selalu Berhadir1-3 kali tidak hadirLebih dari 3 kalitidak hadir

650

54,5445,45

0

Cukup TinggiCukup TinggiSangat Rendah

Jumlah 11 100

Dari tabel di atas terlihat bahwa sebagian besarmahasiswa menjawab selalu berhadir dalam perkuliahan,yaitu dengan persentasi sebesar 54,54% (Cukup Tinggi).2) Ketepatan waktu mahasiswa dalam mengikuti

perkuliahanBerdasarkan hasil angket, diperoleh data tentang

ketepatan waktu mahasiswa dalam mengikuti prosesperkuliahan, seperti pada tabel berikut:

Tabel 4.8. Distribusi frekuensi tentang ketepatan waktumahasiswa dalam mengikuti perkuliahan

No Alternatif Jawaban F % Kategori12

3

Sering tepat waktuKadang-kadang tepatwaktuTidak pernah tepatwaktu

47

0

36,3663,63

0

RendahTinggi

SangatRendah

Jumlah 11 100

Dari tabel di atas terlihat bahwa sebagian besarmahasiswa menjawab kadang-kadang tepat waktu dalammengikuti perkuliahan, yaitu dengan persentasi sebesar63,63% (Tinggi).

42 Ta’lim Muta’allim, Vol. I Nomor 01 Tahun 2011

Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi tentang Pengetahuanmahasiswa terhadap jurusan BKI ketika masihduduk di bangku Sekolah Lanjutan Tingkat Atas

No Alternatif Jawaban F % Kategori1

2

3

Banyak mengetahuiJurusan BKI denganmencari informasisendiriKurang mengetahuiJurusan BKITidak mengetahuiJurusan BKI

0

7

4

0

63,63

36,36

Sangat Rendah

Tinggi

Rendah

Jumlah 11 100

Dari tabel di atas terlihat bahwa sebagian besarmahasiswa menjawab kurang mengetahui Jurusan BKI,ketika masih duduk di bangku Sekolah Lanjutan TingkatAtas, yaitu dengan persentasi sebesar 63,63% (Tinggi).

Dari wawancara yang dilakukan kepada seluruhmahasiswa memang mereka kurang mengetahui JurusanBKI, karena tidak ada sosialisasi dari pihak PerguruanTinggi di sekolah mereka.

b. Ketekunan mahasiswa dalam mengikutiperkuliahan, dilihat dari 4 indikator:

1) Kehadiran mahasiswa mengikuti perkuliahanBerdasarkan hasil angket, diperoleh data frekuensi

kehadiran mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan sepertipada tabel berikut:

Surawardi & Ermalianti, 15Korelasi Antara Minat Terhadap Jurusan KI-BKI ...

3. Faktor emosional, minat mempunyai hubungan yang eratdengan emosi. Bila seseorang mendapatkan kesuksesanpada aktivitas akan menimbulkan perasaan senang, danhal tersebut akan memperkuat minat terhadap aktivitastersebut, sebaliknya suatu kegagalan akan menghilangkanminat terhadap hal tersebut.19

Ada beberapa kondisi yang mempengaruhi minat,yaitu:a) Status ekonomi

Apabila status ekonomi membaik, orang cenderungmemperluas minat mereka dalam berbagai hal, yang semulabelum mampu mereka laksanakan atau pun dikerjakan makaterlaksana. Sebaliknya kalau status ekonomi mengalamikemunduran karena tanggung jawab keluarga atau usahayang kurang maju, maka orang cenderung untukmempersempit minat mereka.b) Pendidikan

Semakin tinggi dan semakin formal tingkatpendidikan yang dimiliki seseorang maka semakin besarpula kegiatan yang bersifat intelek yang dilakukan.c) Tempat tinggal

Dimana orang tinggal banyak dipengaruhi olehkeinginan yang biasa mereka penuhi pada kehidupansebelumnya masih dapat dilakukan atau tidak.20

19 Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab, PsikologiSuatu Pengantar, (Jakarta: Prenada Media, 2005), h. 263-265.

20Arianto, 2008, Pengertian Prestasi Belajar,http://sobatbaru.blogspot.com/2008/06/ pengertian-prestasi-belajar.html,(diakses Rabu, 7 Juli 2010).

16 Ta’lim Muta’allim, Vol. I Nomor 01 Tahun 2011

Adapun selain kondisi tersebut yang mempengaruhiminat ada faktor-faktor utama yang mempengaruhi minatseseorang, yaitu:1) Kondisi pekerjaan

Tempat kerja yang memiliki suasana yangmenyenangkan dengan didukung oleh kerjasama yangprofesional, saling bantu dapat meningkatkan produksi.2) Sistem pendukung

Dalam bekerja sangat diperlukan sistem pendukungyang memadai bagi para pekerjanya sehingga diperolah hasilproduksi yang maksimal, misalnya fasilitas kendaraan,perlengkapan pekerjaan yang memadai, kesempatanpromosi, kenaikan atau kedudukan.3) Pribadi pekerja

Semangat kerja, pandangan pekerja terhadappekerjaannya, kebanggaan memakai atribut bekerja, cepattanggap terhadap pekerjaannya.21

c. Indikator-Indikator MinatMinat adalah kecenderungan jiwa yang relatif

menetap kepada diri seseorang dan biasanya disertai denganperasaan senang. Menurut Berhard minat timbul ataumuncul tidak secara tiba-tiba, melainkan timbul akibat daripartisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu belajar ataubekerja, dengan kata lain, minat dapat menjadi penyebabkegiatan dan penyebab partisipasi dalam kegiatan. MenurutNgalim Purwanto “minat itu timbul dengan menyatakan diridalam kecenderungan umum untuk menyelidiki danmenggunakan lingkungan dari pengalaman, anak bisaberkembang kearah berminat atau tidak berminat kepadasesuatu”.

21Ibid.

Surawardi & Ermalianti, 41Korelasi Antara Minat Terhadap Jurusan KI-BKI ...

Tabel 4.5. Distribusi frekuensi tentang wawasan mahasiswatentang Perguruan Tinggi.

No Alternatif Jawaban F % Kategori123

Sangat MemahamiMemahamiTidak Memahami

056

045,4554,54

Sangat RendahCukup TinggiCukup Tinggi

Jumlah 11 100

Dari tabel di atas terlihat bahwa sebagian besarmahasiswa menyatakan tidak memahami Perguruan Tinggiketika masih duduk di bangku Sekolah Lanjutan TingkatAtas yaitu dengan persentasi sebesar 54,54% (cukup tinggi).

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepadaseluruh mahasiswa apakah mereka mengetahui PerguruanTinggi tetapi kurang memahami. Dan sebagian kecil adayang dulunya tidak mengetahui Perguruan Tinggi IAINAntasari Banjarmasin.2) Pengetahuan mahasiswa terhadap Jurusan BKI

Berdasarkan hasil angket, diperoleh data tentangpengetahuan mahasiswa terhadap jurusan BKI, ketika masihduduk di bangku Sekolah Lanjutan Tingkat Atas, sepertipada tabel berikut:

40 Ta’lim Muta’allim, Vol. I Nomor 01 Tahun 2011

7. Pemeriksaan Keabsahan DataPemeriksaan keabsahan data dilakukan sebelum

dilakukan langkah-langkah penafsiran data, dengan caratriangulasi (cek dan ricek) untuk menguji kebenaran hasilobservasi dengan wawancara, reinterview dan melihatkonsistensi data dari waktu ke waktu. Kegiatan iniberlangsung selama penelitian, dari pengumpulan datasampai penarikan kesimpulan.

8. Penafsiran Data dan Analisis DataLangkah penafsiran dan analisis data dilakukan

bersamaan dengan pengumpulan data. Jadi selama dilakukanpengamatan yang rinci dan wawancara yang mendalamhingga dilakukan cek dan ricek, penafsiran terhadap datayang ada terus dilakukan hingga data dianggap jenuh.Selanjutnya dilakukan penyusunan hasil analisis denganmenggunakan metode induktif ke deduktif secara diskriptifanalitik dengan menghubungkan kepada teori substantive.

I. Temuan Hasil Penelitian

1. Minat mahasiswa angkatan 2008 terhadap JurusanBKIa. Pengalaman mahasiswa angkatan 2008

terhadap Jurusan BKI, dilihat dari 2 buahindikator, yaitu:

1) Wawasan mahasiswa tentang Perguruan TinggiBerdasarkan angket yang diperoleh tentang

pemahaman bagaimana kuliah di perguruan tinggi, ketikamasih duduk di bangku Sekolah Lanjutan Tingkat Atas,seperti pada tabel berikut:

Surawardi & Ermalianti, 17Korelasi Antara Minat Terhadap Jurusan KI-BKI ...

Ada beberapa indikator-indikator minat belajar siswasebagai berikut:1. Pengalaman yang dimiliki oleh siswa dalam mata

pelajaran seperti prestasinya dalam belajar.2. Mempunyai sikap emosional yang tinggi. Seorang anak

yang berminat dalam belajar mempunyai sikap emosionalyang tinggi misalnya siswa tersebut aktif mengikutipelajaran, selalu mengerjakan pekerjaan rumah denganbaik.

3. Pokok pembicaraan (didiskusikan) anak dengan orangdewasa atau teman sebaya, dapat memberi petunjukmengenai minat mereka dan seberapa kuatnya minattersebut. Jadi artinya dalam berdiskusi anak tersebut akanantusias semangat dan berprestasi.

4. Buku bacaan (buku yang dibaca) biasanya siswa atauanak jika diberi kebebasan untuk memilih buku bacaantertentu siswa ikut akan memilih buku bacaan yangmenarik dan sesuai dengan bakat dan minatnya.

5. Pertanyaan. Bila pada saat proses belajar mengajarberlangsung siswa selalu aktif dalam bertanya danpertanyaan tersebut sesuai dengan materi yang diajarkan,itu bertanda bahwa siswa tersebut memiliki minat yangbesar terhadap pelajaran tersebut.22

Dengan adanya indikator-indikator di atas, seorangguru bisa mengetahui, apakah siswa yang diajarkannya ituberminat untuk mempelajari suatu pelajarannya.

22Zanikhan Sadeli, 2009, Minat Belajar,http://zanikhan.multiply.com/journal/item/1206 /Minat Belajar Siswa,(diakses Rabu, 7 Juli 2010).

18 Ta’lim Muta’allim, Vol. I Nomor 01 Tahun 2011

d. Macam-Macam MinatMinat dapat digolongkan menjadi beberapa macam,

ini sangat tergantung pada sudut pandang dan carapenggolongan misalnya berdasarkan timbulnya minat,berdasarkan arahnya minat dan berdasarkan caramendapatkan atau mengungkapkan minat itu sendiri.1. Berdasarkan timbulnya minat, dapat dibedakan menjadi

minat primitif dan minat kulturil. Minat primitif adalahminat yang timbul karena kebutuhan biologis ataujaringan-jaringan tubuh, misalnya kebutuhan akanmakanan, perasaan enak atau nyaman, kebebasanberaktivitas dan seks. Minat kultural atau minat sosialadalah minat yang timbulnya karena proses belajar, minatini tidak secara langsung berhubungan dengan diri kita.Sebagai contoh keinginan untuk membeli mobil,kekayaan, pakaian mewah, dengan memiliki hal-haltersebut secara tidak langsung akan menganggapkedudukan atau harga diri bagi orang yang agakistemewa pada orang-orang yang punya mobil, kaya,berpakaian mewah dan lain-lain.

2. Berdasarkan arahnya, minat dapat dibedakan menjadiminat instrinsik dan ekstrinsik. Minat instrinsik adalahminat yang langsung berhubunngan dengan aktivitas dirisendiri, ini merupakan minat yang lebih mendasar atauminat asli. Contohnya: seseorang belajar karena memangpada ilmu pengetahuan atau karena memang senangmembaca. Sedangkan minat ekstrinsik adalah minat yangberhubungan dengan tujuan akhir dari kegiatan tersebut,apabila tujuan sudah tercapai ada kemungkinan minattersebut hilang. Contoh: seseorang yang belajar dengantujuan agar menjadi juara kelas atau lulus ujian setelahmenjadi juara kelas atau lulus ujian minat belajarnyamenjadi turun.

Surawardi & Ermalianti, 39Korelasi Antara Minat Terhadap Jurusan KI-BKI ...

4. Objek PenelitianYang menjadi Objek dalam penelitian ini adalah

korelasi minat terhadap Jurusan KI-BKI dengan prestasibelajar mahasiswa prodi BKI Angkatan 2008 FakultasTarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin.

5. Data dan Sumber DataData Primer yang digali dalam penelitian ini adalah

korelasi minat terhadap jurusan KI-BKI dengan PrestasiBelajar mahasiswa prodi BKI Angkatan 2008 FakultasTarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin. Selain itu dilihat jugafaktor-faktor yang mempengaruhinya juga ikut diteliti dandicermati. Kemudian digali pula data sekunder yangmeliputi : gambaran lokasi penelitian dan lain-lain yangmasih ada kaitannya dengan objek penelitian yang digali.

Sumber data Primer digali melalui segenapmahasiswa jurusan KI-BKI Angkatan 2008 serta berbagaidata dokumen lainya yang menunjang data yang ada sertasumber lain yang mendukung terhadap akurasi data yangdigali baik yang bersifat primer maupun skunder.

6. Teknik Pengumpulan DataLangkah awal pengumpulan data dilakukan dengan

terlebih dahulu melaksanakan pengamatan pendahuluansebagai persiapan untuk pedoman pengumpulan data lebihlanjut di lapangan. Setelah langkah persiapan telah dianggapcukup, termasuk pematangan pedoman observasi danwawancara, selanjutnya dilakukan pengumpulan data. Datadikumpulkan menggunakan metode observasi danwawancara mendalam.

38 Ta’lim Muta’allim, Vol. I Nomor 01 Tahun 2011

penelitian lanjutan kami dari peneliti jurusan untukpenelitian pengembangan jurusan menindak lanjuti temuanpenelitian tersebut lebih jauh tentang akurasi data sehinggasignifikansi penelitian ini akan semakin bermakna dalamrangka mengembangkan Jurusan KI prodi BKI kedepan.Kemudian untuk teori-teori yang mendukung terhadappenelitian ini bisa diambil dari teori minat yang diambil daribuku Zanikhan Sadeli, 2009, Minat Belajar,http://zanikhan.multiply.com/journal/item/1206 /MinatBelajar Siswa, (diakses Rabu, 7 Juli 2010). Untuk kajianteoritis tentang prestasi belajar banyak diambil dari teoriprestesi belajar oleh : Abu Ahmadi, Cara Belajar yangMandiri dan Sukses, (Solo: Andika, 1993).

H. Metode Penelitian1. Pendekatan dan Metode Penelitian.

Penelitian ini dilakukan dalam bentuk penelitianlapangan (field research) sedangkan pendekatan yangdigunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatanKuantitatif dan untuk faktor mengadakan pendekatanDiskriptif kuantitatif. Pada pendekatan dan metode tersebutdimaksudkan untuk mendapatkan data tentang Korelasi antarminat terhadap jurusan KI-BKI dengan Prestasi Belajarmahasiswa jurusan KI prodi BKI angkatan tahun 2008Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin.

2. Lokasi PenelitianJurusan KI Prodi BKI Fakultas Tarbiyah IAIN

Antasari Banjarmasin.

3. Subjek PenelitianMahasiswa Jurusan KI prodi BKI Fakultas Tarbiyah

IAIN Antasari Banjarmasin Angkatan tahun 2008.

Surawardi & Ermalianti, 19Korelasi Antara Minat Terhadap Jurusan KI-BKI ...

3. Berdasarkan cara mengungkapkan minat, dapatdibedakan menjadi empat, yaitu:a. Expressed interest adalah minat yang diungkapkan

dengan cara meminta kepada subyek untukmenyatakan atau menuliskan kegiatan-kegiatan baikyang berupa tugas maupun bukan tugas yang disenangidan paling tidak disenangi.

b. Manifest interest adalah minat yang diungkapkandengan cara mengobservasi atau melakukanpengamatan secara langsung terhadap aktivitas-aktivitas yang dilakukan subyek atau denganmengetahui hobinya.

c. Tested interest adalah minat yang diungkapkan dengancara menyimpulkan dari hasil jawaban tes objektifyang diberikan, nilai-nilai yang tinggi pada suatuobjek atau masalah biasanya menunjukkan minat yangtinggi pula terhadap hal tersebut.

d. Inventoried interest adalah minat yang diungkapkandengan menggunakan alat-alat yang sudahdistandardisasikan, dimana biasanya berisi pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan kapada subjek apakah iasenang atau tidak senang terhadap sejumlah aktivitasatau sesuatu objek yang ditanyakan.23

Minat pada dasarnya merupakan perhatian yangbersifat khusus.24 Tidak ada minat yang universal, karenaminat tersebut tergantung pada jenis kelamin, inteligensi,

23Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab, PsikologiSuatu Pengantar, op. cit., h. 265-268.

24Samidjo dan Sri Mardiani, Bimbingan belajar dalam RangkaPenerapan Sistem SKS dan Pola Belajar yang Efisien, (Bandung:Armico, 1985), h. 13.

20 Ta’lim Muta’allim, Vol. I Nomor 01 Tahun 2011

lingkungan tempat ia hidup, kesempatan untukmengembangkan minat, minat keluarga, dan lain-lain.Namun ada minat tertentu yang hampir universal.

Beberapa macam minat:1) Minat Pribadi

Minat pribadi merupakan minat yang terkuat di kalangankawula muda. Di sini meliputi:a) Minat pada penampilan diri. Di samping berupa

pakaian, juga mencakup perhiasan pribadi, kerapian,daya tarik dan bentuk tubuh.

b) Minat pada pakaian. Karena pengaruh sikap teman-teman sebaya terhadap pakaian, maka sebagian besarremaja berusaha keras untuk menyesuaikan diridengan apa yang dikehendaki kelompok remajadalam hal berpakaian.

c) Minat pada prestasi. Prestasi yang baik dapatmemberikan kepuasan pribadi dam ketenaran. Inilahsebabnya mengapa prestasi, baik dalam bidangolahraga, tugas-tugas sekolah maupun berbagaikegiatan sosial, menjadi minat kuat sepanjang masaremaja.

d) Minat pada kemandirian. Keinginan yang kuat untukmandiri berkembang pada awal masa remaja danmencapai puncaknya menjelang periode ini berakhir.

e) Minat pada uang. Semua remaja, lambat atau cepatakan menemukan bahwa uang adalah kuncikebebasan.

2) Minat PendidikanBesarnya minat remaja terhadap pendidikan sangat

dipengaruhi oleh minat mereka pada pekerjaan. Biasanyaremaja lebih menaruh minat pada pelajaran-pelajaran yangnantinya akan berguna dalam bidang pekerjaan yangdipilihnya. Umumnya ada tiga macam remaja yang tidakberminat pada pendidikan dan biasanya membenci sekolah:

Surawardi & Ermalianti, 37Korelasi Antara Minat Terhadap Jurusan KI-BKI ...

3. Yang berhubungan dengan materi pelajaran danperalatannya, ini dapat diketahui dari catatanpelajarannya, buku-buku yang dimiliki atau yang pernahdibacanya, perlengkapan sekolahnya serta perlengkapan-perlengkapan lain yang diperlukan untuk belajar.42

Banyak para mahasiswa yang di dalam belajarnyanampak tidak atau kurang adanya minat. Dan belum adaniatan untuk berusaha bagaimana ia dapat menumbuhkanminatnya dalam belajar.

Adapun cara menumbuhkan minat guna berhasilmencapai prestasi yaitu susun rencana, katakan dengan hatisedalam-dalamnya, bahwa rencana itu akan dilakukan niatbelajar. Carilah sesuatu hal dari ucapan dosen, dari sebariskalimat dalm buku, atau dari sesuatu hukum yang cukupsukar untuk dimengerti, dan berusahalah menyelidikikebenaran ucapan, kalimat ataupun hukum tadi dengan niat.Sebenarnya tidak ada suatu ilmu yang tidak akanmenggugah minat seseorang, sebab memiliki ilmu sangatmembanggakan.43

2. Kajian PustakaPenelitian Kelompok Jurusan KI tentang Korelasi

antara Minat Terhadap Jurusan KI-BKI dengan PrestasiMahasiswa pada Angkatan 2008 Prodi BKI Angkatan 2008Prodi BKI IAIN Antasari Banjarmasin sebenarnya adalahpenelitian awal yang dilakukan mahasiswa atas namaErmalianti bimbingan Ketua jurusan: Drs. H. Hilmi Mizani,M.Ag dan Sekjur KI : Surawardi, S.Ag, M.Ag yangdiadakan tahun 2010-2011. Oleh karena itu sebagai

42 Ibid., h. 269.43Agoes Soejanto, Bimbingan Kearah Belajar yang Sukses,

(Jakarta: Rineka Cipta, 1995), h. 75-76 .

36 Ta’lim Muta’allim, Vol. I Nomor 01 Tahun 2011

Seorang mahasiswa yang mulai melangkahkankakinya masuk ruang kuliah, biasanya disertai dengansemangat belajar yang tinggi. Ia mempunyai cita-cita inginberhasil dengan gemilang dan dapat menyelesaikan studinyadengan cepat. Ia merasa berbahagia karena cita-citanyamenjadi mahasiswa telah tercapai.

Agar mahasiswa memiliki kesedian mental ini makapadanya harus ada cita-cita, minat terhadap pelajaran,kepercayaan pada diri sendiri, keuletan dan kebebasan jiwa.Seorang yang belajar di Perguruan Tinggi harus didukungoleh suatu cita-cita tertentu. Tanpa dorongan cita-cita inisemangat belajar akan mudah sirna tatkala menghadapikesulitan-kesulitan. Mahasiswa yang demikian ini biasanyasetiap tahun pindah fakultas atau jurusan, dan akhirnya akanmengalami kegagalan atau setidak-tidaknya pemborosanwaktu. Di samping cita-cita, minat terhadap pelajaran jugamerupakan faktor yang mendorong semangat belajar.Dengan adanya minat maka mahasiswa mempunyaikegembiraan dalam belajar sehingga dapat berkonsentrasi.

Untuk mengetahui bagaimanakah minat belajarsesorang dapat ditempuh dengan mengungkapkan seberapadalam atau jauhnya keterikatan seseorang terhadap objek,aktivitas-aktivitas atau situasi yang spesifik yangberhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhiprestasi dan proses belajar yaitu:1. Yang berhubungan dengan keadaan individu yang

belajar, pada perhatiannya, motifnya, cita-citanya,perasaannya, kemampuannya, waktu belajarnya, dan lain-lain.

2. Yang berhubungan dengan lingkungan dalam belajar,dapat diketahui dari hubungan dengan teman-temannya,guru-gurunya, keluarganya, orang lain di sekitarnya, danlain-lain.

Surawardi & Ermalianti, 21Korelasi Antara Minat Terhadap Jurusan KI-BKI ...

a) remaja yang orang tuanya memiliki cita-cita tinggidan tidak realistik, atau yang tidak memberikanperhatian.

b) Remaja yang kurang diterima oleh teman-temansekelas, yang merasa tidak mengalami kegembiraansebagai mana dialami teman sekelas.

c) Remaja yang matang lebih awal, fisiknya jauh lebihbesar dari teman-teman sekelasnya dan karenapenampilannya lebih tua dari sesungguhnya,seringkali diharapkan berprestasi lebih baik di ataskemampuannya.

3) Minat pada pekerjaanAnak sekolah menengah atas mulai memikirkan

masa depan mereka secara bersungguh-sungguh. Anak laki-laki biasanya lebih bersungguh-sungguh pada pekerjaan,karena sikap terhadap pekerjaan lambat laun menjadirealistik pada akhir masa remaja, dan sebagian besar remajasering mengubah pandangannya tentang pekerjaan.4) Minat pada agama

Pada masa remaja mereka menaruh minat padaagama dan menanggapi bahwa agama berperan pentingdalam kehidupan.25

Minat dapat menjadi penyebab kegiatan danpenyebab partisipasi dalam kegiatan. Minat sebenarnyamengandung unsur-unsur:a) Kognisi (mengenal)

Minat itu didahului oleh pengetahuan dan informasimengenai obyek yang dituju oleh minat tersebut.

b) Emosi (perasaan)

25Ridwan, Penanganan Efektif Bimbingan dan Konseling diSekolah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004 ), h. 128-130.

22 Ta’lim Muta’allim, Vol. I Nomor 01 Tahun 2011

Unsur emosi, karena dalam partisipasi atau pengalamanitu disertai dengan perasaan tertentu (biasanya perasaansenang)

c) Konasi (kehendak)Unsur konasi merupakan kelanjutan dari kedua unsurtersebut yaitu yang diwujudkan dalam bentuk kemauandan hasrat untuk melakukan suatu kegiatan, termasukkegiatan yang diselenggarakan di sekolah.26

e. Pusat-Pusat MinatPembicaraan mengenai pusat-pusat minat akan

dihadapkan kepada pertanyaan: Apakah yang menarik minatsetiap anak dalam keadaan bagaimanapun juga dandimanapun ia tinggal? Minat anak terhadap benda-bendatertentu timbul dari berbagai sumber antara lainperkembangan instink dan hasrat, fungsi-fungsi intelektual,pengaruh lingkungan, pengalaman, kebiasaan, pendidikandan sebagainya.

Kebutuhan yang paling penting dan umum menurutDecroly adalah:1. Kebutuhan akan makanan.2. Kebutuhan akan perlindungan terhadap pengaruh iklim

(pakaian dan rumah).3. Kebutuhan mempertahankan diri terhadap bermacam-

macam bencana dan musuh.4. kebutuhan akan kerja sama, akan permainan dan sport.

Ke empat kebutuhan itulah yang menjadi pusat minatanak (oleh Decloly disebut pusat-pusat minat).

Ada yang memperluas pusat-pusat minat tersebutkarena menganggap bahwa pusat-pusat minat tersebut belummencakup segala aspek pribadi, yaitu menjadi:1. Anak dan lingkungan.

26Abdul Rachman Abror, Psikologi Pendidikan, loc.cit.

Surawardi & Ermalianti, 35Korelasi Antara Minat Terhadap Jurusan KI-BKI ...

4. Catatlah persoalan-persoalan yang mungkin timbul danhal-hal yang benar-benar belum dipahami di rumah ataudicari dalam buku literatur.

5. Catatlah kuliah-kuliah dari dosen dalam garis besarnyasaja.

6. Buatlah pokok-pokok pikiran dosen menjadi beberapabagian.39

m. Korelasi Minat dengan PrestasiDalam melakukan segala kegiatan individu akan

sangat dipengaruhi oleh minatnya terhadap kegiatantersebut, dengan adanya minat yang cukup besar akanmendorong seseorang untuk mencurahkan perhatiannya, haltersebut akan meningkatkan pula seluruh fungsi jiwanyauntuk dipusatkan pada kegiatan yang sedang dilakukannya.40

Perguruan Tinggi merupakan wadah dengan upayamemberikan bantuan kepada setiap mahasiswa agarpribadinya berkembang secara optimal. Mahasiswa adalahpemimpin-pemimpin bagi masa depan. Karenanya,pendidikan yang sebaik-baiknya dan mampu membinamereka secara lengkap (tidak hanya pengetahuan dankecerdasan, tetapi juga kepribadian, sikap dan tingkah laku,keterampilan-keterampilan yang diperlukan sebagaipemimpin) perlu diberikan.41

39Abu Ahmadi, Cara Belajar yang Mandiri dan Sukses, (Solo:Andika, 1993), h. 45-46.

40 Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab, PsikologiSuatu Pengantar, op. cit., h. 268.

41Kartini Kartono, Bimbingan Belajar di SMA dan PerguruanTinggi, (Jakarta: Rajawali, 1985), h.122.

34 Ta’lim Muta’allim, Vol. I Nomor 01 Tahun 2011

naas anfa’uhum lin-naas, orang yang baik adalah yangbermanfaat buat orang lain.38

l. Cara Belajar di Perguruan TinggiBelajar di Perguruan Tinggi adalah suatu pekerjaan

yang berat. Para mahasiswa harus mengikuti kuliah secaratertib, mempelajari buku-buku yang pada umumnya tertulisdalam bahasa asing, harus menghafalkan berbagai macammetode dan pengertian, harus melakukan penelitian dilaboratorium atau perpustakaan, membuat laporan-laporantertulis dan sebagainya. Para mahasiswa harus betul-betulmencurahkan fikiran dan tenaganya selama beberapa tahun.

Pada umumnya cara pertama dalam belajar diPerguruan Tinggi adalah mengikuti kuliah. Kuliah yangdiikuti dengan tertib dan penuh perhatian akan memberikanpengertian dan pengetahuan yang banyak kepada setiapmahasiswa. Banyak dosen di dalam ujian-ujianmenitikberatkan kepada bahan-bahan kuliah yangdiberikannya.

Langkah yang harus ditempuh oleh mahasiswa agardapat mengikuti mengikuti kuliah dengan baik sebagaiberikut:1. Hendaknya datang tepat pada waktunya, tidak terlambat.

Dengan datang lebih awal, seorang mahasiswa dapatmemilih tempat duduk yang enak, dekat mimbar kuliahdan dapat jelas mendengarkan penjelasan dosen.

2. Berikan perhatian yang memusat terhadap perkuliahanyang sedang berlangsung.

3. Selama perkuliahan hendaknya mahasiswa ikut aktif atauberpartisifasi.

38 Afifah Afra, The Winner Is…., op. cit., h. 81-103.

Surawardi & Ermalianti, 23Korelasi Antara Minat Terhadap Jurusan KI-BKI ...

2. Anak dengan pemeliharaannya.3. Anak dengan pekerjaannya.4. Anak dengan dunia.5. Anak dengan alam pikirannya.27

f. Tes MinatTes minat merupakan tes yang mengukur kegiatan-

kegiatan macam apa paling disukai seseorang. Tes macamini bertujuan membantu orang muda dalam memilih macampekerjaan yang kiranya paling sesuai baginya (test ofvocational interest). Pola jawaban pada item-item dalam tesmemberikan indikasi tentang golongan pekerjaan yangpaling memberikan harapan untuk berhasil. (type ofoccupation). Subjek dituntut mengecek (check list) ataumemilih (forced choise) di antara sejumlah tipe pekerjaanyang disukai atau tidak disukai (interest inventory). Donal E.Super (1949) sudah membedakan pertanyaan verbal minat,ungkapan minat dalam melakukan aktivitas tertentu, minatyang terungkap dalam jawaban-jawaban pada suatu tesdengan menunjukkan akumulasi pengetahuan di suatubidang studi atau bidang pekerjaan dan minat yangdimunculkan dengan menyatakan sendiri kesukaan atauketidaksukaannya (preference) terhadap sejumlah aktivitas,bidang pekerjaan atau nilai-nilai kehidupan (interestinventory).28

27 Zakiah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam,op. cit., h. 133-134.

28Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan ProgramBimbingan dan Konseling di Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h.206.

24 Ta’lim Muta’allim, Vol. I Nomor 01 Tahun 2011

g. Minat dalam Pandangan IslamPada dasarnya minat merupakan hal yang abstrak.

Upaya kita dalam membedakan minat inilah yang dituntutdalam Islam. Jika kita memiliki minat yang besar terhadapsesuatu namun tidak melakukan upaya untuk meraih,mendapatkan atau memilikinya maka minat itu tidak adagunanya.

Sesuatu hal yang naif jika seseorang memiliki minatpada sesuatu namun tidak meresponnya dengan tindakannyata. Karena pada dasarnya jika kita menaruh minat padasesuatu, maka berarti kita menyambut baik dan bersikappositif dalam berhubungan dengan objek atau lingkungantersebut. Misalnya, seseorang yang berminat menguasaiteori-teori Bimbingan dan Konseling Islam, maka dia akanmelakukan upaya untuk dapat mengetahui, memahami ataubahkan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam Al-Qur’an, pada ayat pertama dari suratpertama turun perintah agar kita membaca. Membaca yangdimaksud bukan hanya membaca buku atau dalam artitekstual, akan tetapi juga semua aspek. Apakah itu tuntunanuntuk membaca cakrawala jagad raya merupakan tandakebesaran-Nya, serta membaca potensi diri, sehinggadengannya kita dapat memahami apa yang sebenarnya halyang menarik minat kita dalam kehidupan ini.29

Sebagaimana dalam Al-Qur’an surah Al-Alaq ayat 1-3

29 Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab, PsikologiSuatu Pengantar , op. cit., h. 272-273.

Surawardi & Ermalianti, 33Korelasi Antara Minat Terhadap Jurusan KI-BKI ...

membuat jadwal dari pekerjaan itu, bukan kita yang dituntutoleh jadwal.

6. Fisik yang primaSehebat apapun dirimu, secerdas apapun otakmu,

kamu akan sulit melahirkan prestasi sejati jika tidakmemiliki fisik yang kuat. Cara agar memiliki fisik yangprima; Rajin membersikan badan; Pakaian juga bersih;Tempat tinggal yang bersih; Makan dan minum teratur;Jangan bergadang; Rajin berolahraga; Bangun sebelum fajardan berusahalah untuk tidak tidur lagi; Jangan merokok;Sebisa mungkin menghindari tempat yang terkena polusidan kotor.

7. Bersungguh-sungguh terhadap diri sendiriBentuk bersungguh-sungguh terhadap diri sendiri

yang paling populer adalah menjauhi segala sesuatu yangharam.

8. Rapi dan terstruktur dalam segala aktivitas

9. Mengoptimalkan waktuSeseorang yang memiliki kepribadian unggul akan

memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.

10. Bermanfaat untuk orang lainSehebat apapun kita, sebesar apapun kita, tidak akan

ada artinya jika apa yang kita capai hanya bermanfaat untukdiri sendiri, atau bahkan merugikan orang lain. Khairun-

32 Ta’lim Muta’allim, Vol. I Nomor 01 Tahun 2011

رون واملتشدقون واملتفيهقون.(رواه وأبعدكم مىن جملسا يوم القيامة الثر٣٧الرتمدي)

4. Wawasan berpikir yang cerdas dan menyeluruhKeluasan wawasan seseorang jelas akan

mempengaruhi kesuksessan seseorang. Dalam Islam,berkali-kali ayat Al-Qur’an menyuruh kita untukmenggunakan akal untuk berpikir. Seperti dalam Al-Qur’anSurah Al- An’aam, ayat 50:

Cara yang paling bagus buat mendapatkan ilmu

adalah dengan banyak-banyak membaca, menghadirimajelis-majelis ilmu, banyak berdiskusi dan tak lupamenulisnya. Ilmu sendiri bermacam-macam jenisnya. Mulaidari ilmu yang hukumnya fardhu ‘ain (wajib bagi setiapindividu) dan ilmu yang sifatnya fardhu kifayah (wajib bagisebagian orang) yaitu sunah.

5. Berdiri tegak di atas kaki sendiriKemandirian adalah ciri khas seorang yang sukses.

Muslim sejati hanya menggantungkan diri kepada Allah swt.Salah satu bentuk kemandirian itu (yang paling umum)adalah dalam masalah finansial atau keuangan. Pekerjaanyang paling sesuai untuk pribadi yang berprestasi adalahpekerjaan yang tidak mengikat, sehingga kitalah yang

37 Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Shahih Sunan Tirmidzi,(Jakarta: Pustaka Azzam, 2006), h. 575.

Surawardi & Ermalianti, 25Korelasi Antara Minat Terhadap Jurusan KI-BKI ...

Jadi sesuatu yang abstrak yaitu salah satunya minatmerupakan karunia terbesar yang dianugerahkan Allah SWTkepada kita. Namun, bukan berarti kita hanya berpangkutangan kalau minat itu akan berkembang dengan sendirinya.Tetapi, upaya kita adalah mengembangkan sayap anugerahAllah itu dengan segenap kemampuan maksimal kitasehingga karunia-Nya dapat berguna dengan baik pada dirikita dan orang lain serta lingkungan di mana kita berada.

h. Pengertian PrestasiBerbicara masalah prestasi belajar sama dengan

membahas tentang keberhasilan dalam proses pembelajaran.Kegiatan pembelajaran merupakan salah satu kegiatan dariproses pendidikan pada sebuah lembaga pendidikan atausekolah, dan kegiatan ini juga merupakan kegiatan yangpenting dari proses pendidikan secara keseluruhan. Dengankata lain, berhasil tidaknya tujuan pendidikan akan banyakbergantung kepada bagaimana kegiatan pembelajaran yangdilaksanakan di kelas yang akan terlihat dan teraktualisasidalam prestasi belajar.

Dalam oxford Learner Pocket Dictionary, prestasiatau dalam bahasa Inggris achievement, berasal dari katadasar achieve, dimaknai sebagai gain or reach by effort yaitumendapat atau menggapai dengan usaha. Dalam bahasaIndonesia prestasi berasal dari Belanda yang dimaknaidengan kemampuan.30

Prestasi berhubungan dengan tercapainya tujuanseseorang. Prestasi belajar adalah hasil penilaian pendidikantentang kemajuan siswa setelah melakukan aktivitas belajar.

30 Afifah Afra, The Winner Is…., (Jakarta: Gema Insani, 2007),h. 40.

26 Ta’lim Muta’allim, Vol. I Nomor 01 Tahun 2011

Ini berarti prestasi belajar tidak akan biasa diketahui tanpadilakukan penilaian atas hasil aktivitas belajar siswa.31

Menurut Adi Negoro, prestasi adalah segala jenispekerjaan yang berhasil dan prestasi itu menunjukkankecakapan suatu bangsa. Menurut W.J.S WinkelPurwadarminto, “Prestasi adalah hasil yang dicapai”.32

Menurut Gagne, prestasi adalah hasil yang telah dicapaiseseorang dalam melakukan kegiatan.33

Jadi dari beberapa pengertian di atas dapatdisimpulkan kalau prestasi merupakan kacakapan atau hasilkongkrit yang dapat dicapai pada saat atau periode tertentu,yang telah diperoleh dari proses belajar.

i. Faktor yang Mempengaruhi PrestasiSetiap aktivitas yang dilakukan oleh seseorang tentu

ada faktor-faktor yang mempengaruhinya, baik yangcenderung mendorong maupun yang menghambat.

1. Faktor internalFaktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam

diri individu. Faktor ini dapat dibagi dalam beberapa bagian:a) Faktor Intelegensi

Intelegensi dalam arti sempit adalah kemampuan untukmencapai prestasi di sekolah yang didalamnya berpikir.Intelegensi ini memegang peranan yang sangat pentingbagi prestasi belajar individu. Karena tingginya perananintelegensi dalam mencapai prestasi belajar maka guru

31Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan KompetensiGuru, (Surabaya:Usaha Nasional, 1994), h. 24.

32 Arianto, Pengertian Prestasi Belajar, op. cit., h. 3.33Sunarto, Prestasi Belajar, 2009,

http://sunartombs.wordpress.com/2009/01/05 /pengertian-prestasi-belajar/html, (diakses Rabu, 7 Juli 2010).

Surawardi & Ermalianti, 31Korelasi Antara Minat Terhadap Jurusan KI-BKI ...

Akidah itu berasal dari kata “aqd” yang berartipengikatan. Akidah merupakan perbuatan hati yaknikepercayaan hati, dan pembenarannya terhadap sesuatu.

2. Ibadah yang benarTujuan manusia dan jin diciptakan ke dunia ini

sebenarnya adalah untuk beribadah. Seperti dalam firmanAllah surah Adz-Dzaariyat ayat 56:

Jadi pekerjaan yang paling utama dari seorang

manusia ketika dilahirkan di dunia adalah beribadah. Segalaaktivitas kita bisa bernilai ibadah jika diniati sebagai sebuahibadah. Ibadah yang benar memiliki dua aspek, yaitu niatuntuk mendapatkan keridhaan Allah swt, sedangkan yangkedua cara pelaksanaannya yang benar sesuai yangdicontohkan oleh Rasulullah saw. Orang yang memilikiprestasi sejati tidak meninggalkan dua poin ini.

3. Akhlak yang MuliaAkhlak mulia adalah buah dari akidah yang kuat.

Akhlak adalah sebuah spontan yang muncul dari sebuahkebiasaan. Seorang yang ingin memiliki prestasi sejati wajibmembangun akhlak mulia di dalam dirinya.

Akhlak mulia begitu penting keberadaannya bagiseseorang. Rasulullah bersabda:

عن دمحم بن املنكدر, عن جابر, رسول هللا ملسو هيلع هللا ىلص قال: ٍان من أحبكم ٍايل وأقر بكم مين جملسا يوم القيامة أحا سنكم أخالقا, وٍان أبضكم ٍايل

30 Ta’lim Muta’allim, Vol. I Nomor 01 Tahun 2011

6. menyebarkan arsip-arsip atau hasil-hasil riset dengantema-temanya yang bervariasi, yang mencakup berbagaiinovasi baru dalam berbagai bidang.36

k. Prestasi dalam Pandangan IslamPrestasi bagi seorang Muslim, tentu saja bukan

sekedar sukses di dunia saja, namun juga sukses di akhirat.Artinya kesuksesan kita di dunia ini harus mendapatkankeridhaan Allah hingga kita dapat memasuki surga yangtinggi. Mungkin saja seseorang sukses di dunia jadi bandarnarkoba, tetapi tentu celaka di akhirat nanti. Pada diriseorang Muslim tentu saja harus tertanam sikap bahwakesuksesan di dunia adalah bekal mereka untukmendapatkan kesuksesan akhirat, karena dunia adalahladang amal kita. Islam memberikan dorongan kepadamanusia untuk meraih prestasi dengan sebaik-baiknya. Halini berdasarkan firman Allah Swt dalam surah Al-Baqarahayat 148 yang berbunyi:

Pedoman untuk menjadi orang yang berprestasi:

1. Akidah yang mengantar ke surgaJelas sekali bahwa orang yang memiliki prestasi

sejati pasti memiliki akidah yang kuat, sehingga prestasiyang ia dapatkan tidak hanya sekedar bermanfaat di dunia,tetapi juga di akhirat.

36Muhammad Abdul Jawwad, Menjadi Manajer Sukses,(Jakarta: Gema Insani, 2004), h. 55-56.

Surawardi & Ermalianti, 27Korelasi Antara Minat Terhadap Jurusan KI-BKI ...

harus memberikan perhatian yang sangat besar terhadapbidang pelajaran.

b) Faktor minatMinat adalah kecenderungan yang mantap dalam subjekuntuk merasa tertarik pada bidang tertentu.

c) Faktor keadaan fisik dan psikisKeadaan fisik menunjkkan pada tahap pertumbuhan,kesehatan jasmani, keadaan alat-alat indera dan lainsebagainya. Keadaan psikis menunjuk pada keadaanstabilitas atau labilitas mental siswa, karena fisik danpsikis yang sehat sangat berpengaruh positif terhadapkegiatan belajar-mengajar dan sebaliknya.

2. Faktor eksternalFaktor eksternal adalah faktor luar diri individu yang

mempengaruhi prestasi belajar. Faktor eksternal dapat dibagimenjadi beberapa bagian, yaitu:a) Faktor pendidik

Tenaga pendidik memiliki tugas menyelenggarakankegiatan belajar mengajar, membimbing, melatih,mengolah, meneliti dan mengembangkan ilmupengetahuan.

b) Faktor lingkungan keluargaLingkungan keluarga turut mempengaruhi kemajuan hasilkerja, bahkan mungkin dapat dikatakan menjadi faktoryang sangat penting, karena sebagian besar waktu belajardilaksanakan di rumah.

c) Faktor sumber-sumber belajarSumber belajar ini dapat berupa media atau alat bantubelajar serta bahan baku penunjang. Alat bantu belajarmerupakan semua alat yang dapat digunakan untukmembantu siswa dalam melakukan perbuatan belajar.

28 Ta’lim Muta’allim, Vol. I Nomor 01 Tahun 2011

Maka pelajaran itu akan lebih menarik, menjadi konkret,mudah dipahami, hemat waktu dan tenaga serta hasilyang lebih bermakna.34

Kemampuan intelektual individu sangat menentukankeberhasilan individu tersebut dalam memperoleh prestasi.Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam belajarmaka dilakukan suatu evaluasi, tujuannya untuk mengetahuiprestasi yang diperoleh seseorang.

Faktor yang berkaitan dengan prestasi belajar yaitu:1. Faktor belajar (schooling)

Faktor ini berhubungan dengan segi-segi belajar, iaadalah faktor yang sama dan tampil dalam testing yangmengukur keterampilan atau pengetahuan yang terbentukdari belajar.

2. Faktor pencapaian nilai di sekolahFaktor yang sama dan berhubungan dengan pencapaiannilai tinggi dalam mata pelajaran, baik didasarkan atasprestasi belajar .a. Faktor kebudayaan

Berhubungan dengan masalah kebudayaan dan sastra,tampil dalam test pengetahuan umum.

b. Faktor pengetahuan sosialFaktor yang berhubungan dengan prestasi dalamlapangan pengetahuan sosial.

c. Faktor latar belakang matematikYaitu berhubungan dengan seberapa jauh menyangkutpelajaran matematika atau kecenderungan kepadanya.

d. Faktor prestasi dalam bahasa JermanIa adalah faktor yang tampak hanya dalam testingbahasa Jerman saja.

34 Arianto, Pengertian Prestasi Belajar, op. cit., h. 5.

Surawardi & Ermalianti, 29Korelasi Antara Minat Terhadap Jurusan KI-BKI ...

e. Faktor pengalaman mekanikAdalah faktor yang berhubungan dengan alat danperlengkapan mekanik dan juga penggunaan prinsip-prinsip mekanika.35

j. Cara Meningkatkan PrestasiCara meningkatkan prestasi yaitu:

1. Memberikan hadiah yang berbentuk materi bagi orang-orang yang unggul.

2. Mengadakan berbagai seminar, yang di dalamnya parapemateri menyampaikan hasil inovasi mereka, denganmengundang para spesialis dalam bidang masing-masing.

3. Tema yang diajukan oleh para pemilik inovasi tersebut,ditulis dengan komputer dalam format yang bagus, laludisebarluaskan di media massa.

4. Membantu orang-orang kreatif dan orang-orang inovatifdalam membangun link dengan penulis serta pemikir,sesuai dengan spesialisi mereka masing-masing. Jugamembuat pusat data (database) yang memberikaninformasi tentang orang-orang yang concern terhadapspesialisasi.

5. membentuk suatu perkumpulan yang mempertemukanorang-orang yang berprestasi (yang unggul), sebagai cikalbakal bagi perkumpulan sosial, budaya, dan keilmuanyang lebih besar. Perkumpulan ini bertanggungjawabmelestarikan dan mensosialisasikan ide-ide kreatifmereka.

35Zakiah Daradjat, Bimbingan Pendidikan dan Pekerjaan,(Jakarta:Bulan Bintang), h. 131-132.