daftar isi 26 april 13

95

Upload: vanthuy

Post on 13-Jan-2017

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Daftar Isi 26 April 13
Page 2: Daftar Isi 26 April 13

Buku 2: Pedoman InnasVPDV10 ii

Page 3: Daftar Isi 26 April 13

Buku2: Pedoman Lapangan VPDP13 i

KATA PENGANTAR

Buku 2 ini merupakan buku pedoman yang disusun dalam rangka Survei Pola

Distribusi Perdagangan Beberapa Komoditi 2013 (VPDP13). Buku ini memuat

pedoman bagi para Petugas Pencacah dan Pengawas/Pemeriksa dalam pelaksanaan

survei tersebut.

Disamping memuat petunjuk teknis atau prosedur standar operasional yang

berkaitan dengan tata cara pencacahan, buku ini dimaksudkan pula agar para petugas

memiliki keseragaman pemahaman tentang konsep dan definisi yang berlaku serta

keseragaman pemahaman dalam pengisian kuesioner.

Saya mengharapkan agar semua pihak yang terkait dalam survei ini khususnya

para petugas lapangan membaca dan menggunakan buku pedoman ini secara sungguh-

sungguh dalam melaksanakan tugasnya, sehingga dapat diperoleh hasil pendataan

yang maksimal sesuai tujuan dan target yang telah ditetapkan.

Akhirnya saya ucapkan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh jajaran

BPS-RI di Pusat dan Daerah serta para petugas lapangan atas kontribusinya dalam

pelaksanaan survei ini. Selamat Bekerja.

Jakarta, Mei 2013

Kepala Badan Pusat Statistik

Republik Indonesia,

Dr.SURYAMIN, M.Sc.

NIP. 19560805 197903 1 001

Page 4: Daftar Isi 26 April 13

ii Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13

Page 5: Daftar Isi 26 April 13

Buku2: Pedoman Lapangan VPDP13 iii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................................. iii

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................................. v

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

1.1. Umum ........................................................................................................... 1

1.2. Landasan Hukum ......................................................................................... 2

1.3. Tujuan .......................................................................................................... 2

1.4. Cakupan Komoditi........................................................................................ 2

1.5. Cakupan Wilayah........................................................................................ 3

1.6. Jadwal Pelaksanaan...................................................................................... 3

1.7. Dokumen (Kuesioner dan Buku Pedoman) ................................................. 4

1.8. Arus Dokumen ............................................................................................. 4

BAB II ORGANISASI LAPANGAN .................................................................. 5

2.1. Organisasi Lapangan .................................................................................... 5

2.2. Tugas dan Tanggung Jawab Pelaksana Survei ............................................ 5

2.3. Petugas Pemeriksa (PMS) ............................................................................ 6

2.4. Petugas Pencacah (PCS) .............................................................................. 7

BAB III METODOLOGI ............................................................................................. 9

3.1. Ruang Lingkup ............................................................................................. 9

3.2. Cakupan KBLI Komoditi Terpilih .............................................................. 9

3.3. Kerangka Sampel ....................................................................................... 11

3.4. Jumlah Sampel ............................................................................................. 14

3.5. Alokasi Sample Per Komoditi Menurut Kabupaten..................................... 16

3.6. Metode Pemilihan Sampel............................................................................ 16

3.7. Metode Pengumpulan Data........................................................................... 17

3.8. Daftar VPDP13-DSP.PEDAGANG dan Daftar VPDP13-DSP.PRODUSEN 19

3.9. Penentuan Nomor Urut Perusahaan Perdagangan......................................... 20

Page 6: Daftar Isi 26 April 13

iv Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13

BAB IV TEKNIK DAN ETIKA BERWAWANCARA ............................................. 23

4.1. Teknik Berwawancara .................................................................................. 23

4.2. Etika Berwawancara..................................................................................... 24

BAB V PEDOMAN PENGISIAN DAFTAR .............................................................. 27

5.1. Petunjuk Pengisian Daftar............................................................................... 27

5.2. Konsep dan Definisi Umum.......................................................................... 28

5.3. Pengisian Daftar VPDP13-PEDAGANG..................................................... 33

5.4. Pengisian Daftar VPDP13-PRODUSEN....................................................... 45

BAB VI PEMERIKSAAN KONSISTENSI ISIAN DAFTAR VPDP-13 ................... 55

6.1. Pemeriksaan Secara Umum .............................................................................. 55

6.2. Pemeriksaan Untuk Isian Daftar VPDP-13.PEDAGANG ............................... 55

6.3. Pemeriksaan Untuk Isian Daftar VPDP-13.PRODUSEN ................................ 62

LAMPIRAN .................................................................................................................. 69

Page 7: Daftar Isi 26 April 13

Buku2: Pedoman Lapangan VPDP13 v

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Contoh VPDP13-DSP.PEDAGANG ............................................................. 71

Lampiran 2. Tabel 6. Alokasi sampel menurut Kabupaten, Komoditi, dan Status

Responden ……………………………………………………..................... 72

Lampiran 3.`Tabel 7. Alokasi sampel menurut Kabupaten, Komoditi, dan Status

Responden (rekapan) ..................................................................................... 77

Lampiran 4. Kuesioner VPDP-13.PEDAGANG ................................................................ 79

Lampiran 5. Kuesioner VPDP-13 PRODUSEN................................................................. 83

Lampiran 6. Tanda Terima Daftar VPDP-13 PEDAGANG/PRODUSEN ........................ 87

Page 8: Daftar Isi 26 April 13

vi Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13

Page 9: Daftar Isi 26 April 13

Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Umum

Pola distribusi perdagangan menggambarkan rantai distribusi suatu barang mulai dari

produsen hingga konsumen. Rantai ini mempunyai peran penting dalam perekonomian

masyarakat, karena selain merupakan penghubung antara produsen dengan konsumen juga

dapat memberikan nilai tambah pada pelakunya. Rantai distribusi yang baik mampu

menggerakkan suatu barang dari produsen ke konsumen dengan biaya yang serendah-

rendahnya dan mampu memberikan pembagian yang adil dari keseluruhan harga yang

dibayarkan konsumen akhir kepada semua pihak yang terlibat di dalamnya.

Pola distribusi barang kebutuhan masyarakat saat ini diduga masih bermasalah. Hal ini

terlihat dari melambungnya harga barang kebutuhan masyarakat, serta kelangkaan barang

tersebut di beberapa daerah. Selain itu, rasa kepuasan yang belum merata antara produsen,

lembaga-lembaga usaha perdagangan (dalam tata niaga) dan konsumen juga menjadi

masalah dalam distribusi barang.

Untuk mengetahui dimana letak permasalahannya dipandang perlu untuk dilakukan

Survei Pola Distribusi Perdagangan Beberapa Komoditi. Pada tahun 2013 Badan Pusat

Statistik (BPS) akan mengadakan Survei Pola Distribusi (Survei Poldis) Perdagangan

Beberapa Komoditi. Kegiatan ini sangat penting dilakukan karena hasilnya bisa digunakan

sebagai upaya untuk mendapatkan gambaran pola distribusi perdagangan dalam negeri dan

dapat dibangun sistem pola distribusi perdagangan yang lebih baik. Selain itu, dapat

diperoleh margin perdagangan dan pengangkutan dari komoditi yang diteliti.

Survei Pola Distribusi Perdagangan Beberapa Komoditi 2013 dilaksanakan di seluruh

provinsi, mencakup ibukota provinsi,beberapa kota SBH dan kabupaten/kota potensi

komoditi terpilih. Secara keseluruhan survei ini mencakup 168 kabupaten/kota terdiri dari 33

ibukota provinsi dan 135 kabupaten/kota potensi komoditi terpilih.

Komoditi yang dicakup dalam survei ini adalah sebanyak 7 jenis, yaitu:daging sapi

lokal, daging sapi impor, beras premium, beras medium, gula pasir, kedelai lokal dan kedelai

impor.

Hasil Survei Poldis Perdagangan 2013 di 33 provinsi diharapkan dapat memenuhi

kebutuhan data tentang pola distribusi perdagangan untuk komoditi-komoditi terpilih dan

Page 10: Daftar Isi 26 April 13

Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13 2

sekaligus dapat digunakan sebagai masukan untuk penyempurnaan Survei Poldis

Perdagangan pada masa yang akan datang.

Buku Pedoman Pencacah dalam kegiatan Survei Poldis Perdagangan 2013 merupakan

pedoman bagi petugas pencacah untuk melakukan pencacahan perusahaan/usaha dengan

benar sehingga menghasilkan data statistik yang berkualitas.

1.2 Landasan Hukum

Landasan hukum pelaksanaan Survei Poldis Perdagangan 2013 adalah:

a. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik.

b. Peraturan Pemerintah RI Nomor 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik

c. Peraturan Presiden RI Nomor 87 Tahun 2007 tentang Badan Pusat Statistik

d. Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Badan Pusat Statistik.

1.3 Tujuan

Survei Poldis Perdagangan 2013 di 33 provinsi mempunyai tujuan, yaitu:

a. Mendapatkan Pola Penjualan Produksi.

b. Mendapatkan Pola Distribusi Perdagangan.

c. Mendapatkan Peta Wilayah Penjualan Produksi.

d. Mendapatkan Peta Wilayah Distribusi Perdagangan.

e. Memperoleh data tentang margin perdagangan dan pengangkutan mulai tingkat

pedagang besar sampai dengan pedagang eceran.

1.4 Cakupan Komoditi

Penentuan komoditi dalam survei ini adalah komoditi strategis, yaitu komoditi-

komoditi yang memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. Komoditi yang dalam Survei Biaya Hidup paling banyak dikonsumsi masyarakat.

b. Komoditi yang dalam pembentukan inflasi cukup berperan.

c. Komoditi yang dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) mempunyai

kontribusi cukup besar.

d. Komoditi yang memiliki dampak cukup besar terhadap kebutuhan masyarakat.

Berdasarkan 4 kriteria di atas, maka dipilih 4 komoditi dengan jenis/kualitas komoditi

seperti pada tabel berikut:

Page 11: Daftar Isi 26 April 13

Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13 3

Tabel 1. Jenis Komoditi Terpilih

Komoditi Jenis Komoditi

(1) (2)

1. Daging Sapi 1. Daging Sapi Lokal

2. Daging Sapi Impor

2. Beras 3. Beras Premium

4. Beras Medium

3. Gula Pasir 5. Gula Pasir

4. Kedelai 6. Kedelai Lokal

7. Kedelai Impor

1.5 Cakupan Wilayah

Cakupan wilayah survei meliputi 135 kabupaten/kota di 33 provinsi dengan jumlah

sampel sebanyak 4.525 perusahaan/usaha perdagangan dan produsen. Untuk selengkapnya

mengenai alokasi sampel menurut wilayah dapat dilihat pada lampiran 3.

1.6 Jadwal Pelaksanaan

Jadwal pelaksanaan Survei Poldis Perdagangan 2013 adalah:

Pencetakan Kuesioner dan Buku Pedoman Minggu III Mei 2013

Pengiriman dokumen dari BPS RI ke Provinsi Minggu IV Mei 2013

Pelaksanaan Lapangan Minggu I Juni– Minggu IV Juni 2013

Pemeriksaan oleh Daerah Minggu II Juni – Minggu II Juli 2013

Revisit oleh Daerah Minggu II Juni – Minggu I Juli 2013

Pengiriman dokumen dari Provinsi ke BPS RI Minggu I – Minggu IV Juli 2013

Pengolahan di BPS RI Minggu II Juli – Minggu IV Agustus 2013

Persiapan Penyusunan Laporan Minggu I – Minggu IV September 2013

Penyusunan Laporan Minggu I – IV Oktober 2013

Penggandaan Laporan Minggu I –IV November 2013

Page 12: Daftar Isi 26 April 13

Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13 4

1.7 Dokumen (Kuesioner dan Buku Pedoman)

a. Jenis daftar dan kuesioner yang digunakan untuk pencacahan meliputi:

No Jenis Daftar/Kuesioner Kegunaan

(1) (2) (3)

1. VPDP13-DSP.PEDAGANG

VPDP13-DSP.PRODUSEN

(Daftar Sampel Perusahaan)

Petunjuk bagi petugas untuk mengetahui nama

dan alamat perusahaan/usaha perdagangan dan

produsen yang akan dicacah

2. VPDP-13.PEDAGANG Kuesioner untuk mencacah perusahaan/usaha

perdagangan

3. VPDP-13.PRODUSEN Kuesioner untuk mencacah perusahaan/usaha

pertanian dan industri pengolahan

b. Buku Pedoman yang digunakan meliputi:

No Buku Pedoman Kegunaan

(1) (2) (3)

1. Buku 1 Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Kota

2. Buku 2 Pedoman Pencacah

3. Buku 3 Pedoman Pengawas/Pemeriksa

4. Buku 4 Pedoman Editing/Coding

5. Buku 5 Pedoman Pengolahan

1.8 Arus Dokumen

BPS-RI BPS Provinsi

BPS Kab/Kota Pencacah/Pemeriksa

- VPDP13-DSP - VPDP-13.PEDAGANG - VPDP-13.PRODUSEN - Buku 1 - Buku 2 - Buku 3 - Buku 4 - Buku 5

- VPDP13-DSP - VPDP-13.PEDAGANG - VPDP-13.PRODUSEN - Buku 1 - Buku 2 - Buku 3

- VPDP13-DSP - VPDP-13.PEDAGANG - VPDP-13.PRODUSEN - Buku 1 - Buku 2 - Buku 3

- VPDP13-DSP - VPDP-13.PEDAGANG - VPDP-13.PRODUSEN - Buku 2 - Buku 3

- VPDP-13.PEDAGANG - VPDP-13.PRODUSEN - VPDP13-DSP

- VPDP-13.PEDAGANG - VPDP-13.PRODUSEN - VPDP13-DSP

- VPDP-13.PEDAGANG - VPDP-13.PRODUSEN - VPDP13-DSP

Page 13: Daftar Isi 26 April 13

Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13 5

BAB II

ORGANISASI LAPANGAN

2.1 Organisasi Lapangan

Untuk memperlancar pelaksanaan lapangan serta seluruh kegiatan Survei Poldis

Perdagangan 2013 dibentuk organisasi lapangan mulai dari tingkat pusat sampai dengan para

pelaksana di lapangan. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang organisasi ini

dapat dilihat pada bagan organisasi berikut ini:

Gambar 1. Organisasi Lapangan Survei Pola Distribusi

Perdagangan Beberapa Komoditi 2013

3

2.2 Tugas dan Tanggung Jawab Pelaksana Survei

Tugas dan tanggung jawab organisasi lapangan Survei Poldis Perdagangan 2013 dari

tingkat pusat sampai dengan para pelaksana di lapangan sebagai berikut:

BPS-RI

BPS PROVINSI

PENGAWAS

PENCACAH

BPS KAB/KOTA

BPS KAB/KOTA

BPS KAB/KOTA

PENCACAH PENCACAH

Page 14: Daftar Isi 26 April 13

Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13 6

Tabel 2. Tugas dan Tanggung Jawab Pelaksana Survei Pola Distribusi Perdagangan

Beberapa Komoditi 2013

No. Petugas Tugas dan Tanggung Jawab

(1) (2) (3)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

BPS-RI

Tim VPDP13

BPS Provinsi

BPS Kabupaten/

Kota

Pengawas/Pemeriksa

Pencacah

� Mengoordinasikan seluruh kegiatan baik di pusat

maupun di daerah

� Bertanggung jawab terhadap hasil Survei Poldis

Perdagangan 2013 tingkat Nasional

� Menyiapkan materi yang berkenaan dengan Survei Poldis

Perdagangan 2013

� Mengoordinasikan seluruh kegiatan di Provinsi dan

Kabupaten/Kota

� Bertanggung jawab terhadap hasil Survei Poldis

Perdagangan 2013 tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota

� Mengoordinasikan seluruh kegiatan di Kabupaten/Kota

� Bertanggung jawab terhadap hasil Survei Poldis

Perdagangan 2013 tingkat Kabupaten/Kota

� Mengoordinasikan seluruh kegiatan di Kabupaten/Kota/

Provinsi

• Bertanggung jawab terhadap hasil pencacahan Survei

Poldis Perdagangan 2013

• Bertanggung jawab melakukan pencacahan Survei Poldis

Perdagangan 2013

2.3 Petugas Pengawas/Pemeriksa (PMS)

a. Memahami isi buku pedoman PCS dan PMS Survei Poldis Perdagangan 2013.

b. Bersama dengan PCS mencermati daftar sampel perusahaan terpilih serta jenis

dokumen yang digunakan dan wilayah kerjanya sebelum melakukan pencacahan.

c. Memberitahukan dan minta izin pihak pengelola/administrator di pusat perkantoran,

pusat perbelanjaan, jika responden berada di pusat perkantoran/pusat perbelanjaan.

d. Melakukan pengawasan lapangan secara rutin dan melaporkan kepada BPS

Page 15: Daftar Isi 26 April 13

Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13 7

Kabupaten/ Kota/Provinsi apabila ada permasalahan yang perlu segera diselesaikan.

e. Mengikuti pertemuan petugas yang dikoordinir oleh BPS Kabupaten/Kota/Provinsi,

kemudian membuat laporan tentang berbagai permasalahan yang dihadapi di

lapangan dan cara mengatasinya ke BPS Kabupaten/Kota/Provinsi.

f. Mengisi laporan kemajuan pelaksanaan pencacahan secara berkala kepada BPS

Kabupaten/Kota/Provinsi.

g. Melakukan pemeriksaan dokumen hasil pelaksanaan pencacahan dengan cermat dan

teliti serta menyerahkan hasilnya kepada BPS kabupaten/Kota/Provinsi.

h. Mengisi kode KBLI pada Blok II rincian 1 VPDP-13.PEDAGANG berdasarkan

uraian kegiatan utama perusahaan/usaha.

i. Menepati jadwal pelaksanaan Survei Poldis Perdagangan 2013.

2.4 Petugas Pencacah (PCS)

a. Memahami isi buku pedoman PCS Survei Poldis Perdagangan 2013.

b. Mengamati wilayah kerjanya sebelum melakukan pencacahan dengan VPDP13-DSP.

Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi lewat cacah atau ganda cacah.

c. Memberitahukan dan minta izin pihak pengelola atau administrator di pusat gedung

perkantoran, pusat perbelanjaan, atau aparat desa/lurah, RW dan RT sebelum

melakukan pencacahan pada wilayah tersebut.

d. Melakukan pencacahan setiap perusahaan/usaha yang ada dalam VPDP13-DSP yang

terdapat pada wilayah kerjanya .

e. Mengikuti pertemuan dengan pengawas untuk membahas berbagai temuan/masalah

di lapangan dan cara mengatasinya.

f. Melakukan pencacahan ulang responden yang bermasalah dengan disertai pengawas.

g. Melaporkan hasil pengecekan lapangan ke pengawas/pemeriksa atas keberadaan

perusahaan yang tercatat dalam VPDP13-DSP, namun tidak ditemui di lapangan,

atau perusahaan/usaha yang ditemui di lapangan, namun tidak memperdagangkan

salah satu dari 7 jenis komoditi yang dicakup.

h. Menepati jadwal pelaksanaan sesuai dengan yang telah ditentukan.

Page 16: Daftar Isi 26 April 13

Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13 8

Page 17: Daftar Isi 26 April 13

Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13 9

BAB III

METODOLOGI

3.1. Ruang Lingkup

Survei Pola Distribusi Perdagangan Beberapa Komoditi 2013 dilaksanakan di seluruh

provinsi, mencakup ibukota provinsi,beberapa kota SBH dan kabupaten/kota potensi

komoditi terpilih. Secara keseluruhan survei ini mencakup 168 kabupaten/kota terdiri dari 33

ibukota provinsi dan 135 kabupaten/kota potensi komoditi terpilih.

Komoditi yang dicakup dalam survei ini adalah sebanyak 7 jenis, yaitu:daging sapi

lokal, daging sapi impor, beras premium, beras medium, gula pasir, kedelai lokal dan kedelai

impor.

Unit penelitian dalam survei ini adalah perusahaan perdagangan menengah, besar, dan

kecil baik sebagai distributor, subdistributor, agen, subagen, pedagang grosir, pedagang

pengumpul, eksportir, importir, maupun pengecer. Untuk perusahaan non perdagangan

terdiri dari perusahaan/ usaha pertanian dan industri pengolahan. Responden

perusahaan/usaha pertanian adalah petani kedelai. Sedangkan responden perusahaan/usaha

industri pengolahan adalah perusahaan/usaha industri penggilingan padi, rumah potong

hewan dan industri gula.

3.2. Cakupan KBLI Komoditi Terpilih

Tabel 3. Jenis Kegiatan Usaha dan Kode KBLI Menurut Jenis Komoditi

No Komoditi KBLI 2009

KBLI 2005 Deskripsi

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Beras

Premium dan Beras

Medium

10631 15311 Industri penggilingan padi dan penyosohan beras

46311 51220, 53220, 54220

Perdagangan besar beras

47111 52111 Perdagangan eceran berbagai macam barang yang utamanya makanan, minuman, atau tembakau di supermarket/minimarket

47112 52112

Perdagangan eceran berbagai macam barang yang utamanya makanan, minuman, atau tembakau bukan di supermarket/minimarket (tradisional)

47221 52221 Perdagangan eceran beras

47821 52521 Perdagangan eceran kaki lima dan los pasar beras

Page 18: Daftar Isi 26 April 13

Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13 10

No Komoditi KBLI 2009

KBLI 2005 Deskripsi

(1) (2) (3) (4) (5)

2 Kedelai

01113 01112 Pertanian tanaman kedelai

46201 51211, 53211, 54211

Perdagangan besar padi dan palawija

47111 52111 Perdagangan eceran berbagai macam barang yang utamanya makanan, minuman, atau tembakau di supermarket/minimarket

47112 52112

Perdagangan eceran berbagai macam barang yang utamanya makanan, minuman, atau tembakau bukan di supermarket/minimarket (tradisional)

47211 52211 Perdagangan eceran padi dan palawija

47811 52511 Perdagangan eceran kaki lima dan los pasar komoditi padi dan palawija

3 Gula Pasir

10721 15421 Industri gula pasir

46331 51220, 53220, 54220

Perdagangan besar gula, coklat, dan kembang gula

47111 52111 Perdagangan eceran berbagai macam barang yang utamanya makanan, minuman, atau tembakau di supermarket/minimarket

47112 52112

Perdagangan eceran berbagai macam barang yang utamanya makanan, minuman, atau tembakau bukan di supermarket/minimarket (tradisional)

47823 52523 Perdagangan eceran kaki lima dan los pasar kopi, gula pasir, gula merah, dan olahan

4 Daging Sapi

10110 15111 Kegiatan rumah potong dan pengepakan daging bukan unggas

46321 51220, 53220, 54220

Perdagangan besar daging sapi dan daging sapi olahan

47111 52111 Perdagangan eceran berbagai macam barang yang utamanya makanan, minuman, atau tembakau di supermarket/minimarket

47214 52214 Perdagangan eceran hasil peternakan

47814 52514 Perdagangan eceran kaki lima dan los pasar komoditi hasil peternakan

Page 19: Daftar Isi 26 April 13

Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13 11

3.3 Kerangka Sampel

Kerangka sampel yang dibentuk terdiri dari kerangka sampel pedagang, dan kerangka

sampel produsen komoditi non pertanian. Sedangkan untuk petani kedelai tidak dibentuk

kerangka sampel tetapi langsung dipilih secara purposive dengan kriteria yang memiliki

jumlah produksi terbesar di wilayah tersebut.

Untuk produsen komoditi non pertanian, kerangka sampel berasal dari:

1) Direktori perusahaan industri gula pasir skala besar dan sedang

2) Direktori industri penggilingan padi hasil PIPA2012 dengan kriteria Blok II.2 R4

Tempat perusahaan/usaha industri penggilingan padi : tetap dan keliling, Blok II.2

R5aSkala perusahaan/usaha industri penggilingan padi : skala besar (> 3 ton

beras/jam, skala sedang (1,5 – 3 ton beras/jam) dan skala kecil (< 1.5 ton beras/jam)

3) Direktori Rumah Potong Hewan khusus dipilih untuk ada kegiatan pemotongan sapi

4) Sumber Lain : berasal dari internet

Sedangkan pembentukan kerangka sampel pedagang berasal dari berbagai macam

sumber, yaitu dari:

1) SE06-UMB kategori G, yaitu perusahaan perdagangan menengah dan besar hasil

Sensus Ekonomi 2006 Sensus Sampel. Dari data SE06-UMB kategori G bisa

ditentukan fungsi kelembagaan perusahaan/usaha sebagai distributor,

subdistributor, agen, subagen, pedagang grosir, pedagang pengumpul, eksportir,

importir, dan pengecer dilakukan pendekatan berdasarkan hasil SE06-UMB

kategori G, yang bersumber dari kuesioner SE06-UMB Distribusi Blok II.2 Rincian

6 (menurut asal barang) dan Rincian 8 (menurut penjualan barang). Sedangkan

untuk perusahaan SE06-UMB yang nonresponse, tidak dapat dilakukan penentuan

fungsi kelembagaan perusahaan/usaha.

Tabel 4. Matrix Penentuan Fungsi Kelembagaan*) dalam Perusahaan/Usaha Perdagangan UMB

No.

Asalbarang

Penjualan

Luar negeri Produsen Pedagang lainnya

Pemerintah /swasta

Rumah tangga/

perorangan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Melalui Importir 7 1 1 1 9

2 Impor Sendiri 7 8 8 8 9

3 Produsen (Kedelai) 7 6 6 6 9

Produsen non pertanian 7 1 1 1 9

4 Distributor/penyalur/agen 7 2 4 4 9

5 Supermarket/swalayan 7 4 9 9 9

Page 20: Daftar Isi 26 April 13

Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13 12

6 Pedagang lainnya 7 4 9 9 9

*) Kode fungsi kelembagaan:

1. Distributor 2. Subdistributor 3. Agen 4. Subagen 5. PedagangGrosir

6. Pedagang Pengumpul 7. Eksportir 8. Importir 9. Pengecer

2) Direktori perusahaan perdagangan dari asosiasi untuk perusahaan perdagangan.

3) Direktori perusahaan eksport impor

4) Perusahaan perdagangan kecil hasil Sensus Ekonomi 2006 Sensus Sampel yaitu

SE06-UMK kategori G dengan nilai omset >500 juta rupiah.

5) Sumber Lain : berasal dari internet.

Pada survei ini pencacahan perusahaan menggunakan pendekatan fungsi kelembagaan

perusahaan dan komoditi yang diperdagangkan. Fungsi kelembagaan yang bersumber dari

SE06-UMB merupakan proxy, sedangkan perusahaan dari sumber lain berdasarkan

pengakuan responden.

Gambar 1. Pembentukan Kerangka Sampel Pedagang

Tidak

Ya

SE06-UMB.G

Drop out perusahaan

Perusahaan unique?

Perusahaan Perdagangan dari Asosiasi

Perusahaan ekspor impor

Sumber lainnya

SE06-UMK, omset > 500 jt

7 Komoditi terpilih

Kerangka Sampel Pedagang

Proxy fungsi kelembagaan perusahaan Gabung

Page 21: Daftar Isi 26 April 13

Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13 13

Gambar 2. Pembentukan Kerangka Sampel Produsen

*) Unique = tidak ganda

Ya

Tidak

Direktori RPH

Direktori Industri Penggilingan Padi

5 Komoditi terpilih

Drop out perusahaan

Perusahaan unique?

Kerangka Sampel Produsen

Gabung

Direktori Industri Gula Pasir Skala Besar dan

Sedang Sumber lainnya

Page 22: Daftar Isi 26 April 13

Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13 14

3.4 Jumlah Sampel

Banyaknya sampel perusahaan/usaha/pengusaha perdagangan menengah dan besar

serta produsen secara keseluruhan sebanyak 4.525 perusahaan. Rincian banyaknya sampel

untuk setiap provinsi adalah sebagai berikut:

Tabel 5. Kabupaten/Kota Studi dan Banyaknya Sampel per Provinsi

No Provinsi Kabupaten/Kota Jumlah Sampel

(1) (2) (3) (4)

1 (11) Aceh (1109) Pidie, (1110) Bireuen,(1171) Banda Aceh 60 2 (12) Sumatera Utara (1202) Mandailing Natal, (1205) Tapanuli

Utara, (1209) Simalungun, (1212) Deli Serdang, (1213) Langkat, (1273) Pematang Siantar, (1275) Medan, (1277) Padang Sidimpuan

200

3 (13) Sumatera Barat (1303) Solok, (1307) Agam, (1309) Pasaman, (1312) Pasaman Barat,(1371) Padang,(1375) Bukittinggi

140

4 (14) Riau (1403) Indragiri Hilir, (1409) Rokan Hilir, (1471) Pekanbaru, (1473) Dumai

100

5 (15) Jambi (1507) Tanjung Jabung Barat, (1571) Jambi 55 6 (16) Sumatera Selatan (1607) Banyuasin, (1609) OKU Timur, (1671)

Palembang, (1674) Lubuklinggau 90

7 (17) Bengkulu (1702) Rejang Lebong, (1705) Seluma, (1771) Bengkulu

55

8 (18) Lampung (1805) Lampung Tengah, (1806) Lampung Utara, (1871) Bandar Lampung, (1872) Metro

80

9 (19) Bangka Belitung (1902) Belitung, (1905) Bangka Selatan,(1971) Pangkal Pinang

50

10 (21) Kepulauan Riau (2103) Natuna, (2172) Tanjung Pinang 45 11 (31) DKI Jakarta (3171) Jakarta Selatan, (3172) Jakarta Timur,

(3173) Jakarta Pusat, (3174) Jakarta Barat, (3175) Jakarta Utara

690

12 (32) Jawa Barat (3201) Bogor, (3202) Sukabumi,(3203) Cianjur, (3204) Bandung, (3205) Garut, (3206) Tasikmalaya, (3207) Ciamis, (3209) Cirebon, (3210) Majalengka, (3211) Sumedang, (3212) Indramayu, (3213) Subang, (3215) Karawang, (3271) Bogor, (3273) Bandung, (3274) Cirebon, (3275) Bekasi, (3276) Depok, (3278) Tasikmalaya

550

13 (33) Jawa Tengah (3301) Cilacap, (3302) Banyumas, (3305) Kebumen, (3308) Magelang, (3310) Klaten, (3312) Wonogiri, (3314) Sragen, (3315) Grobogan, (3316) Blora,(3319) Kudus, (3321) Demak, (3329) Brebes, (3372) Surakarta, (3374) Semarang, (3376) Tegal

400

Page 23: Daftar Isi 26 April 13

Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13 15

No Provinsi Kabupaten/Kota Jumlah Sampel

(1) (2) (3) (4)

14 (34) DI Yogyakarta (3403) Gunung Kidul, (3404) Sleman, (3471) Yogyakarta

70

15 (35) Jawa Timur (3505) Blitar, (3506) Kediri, (3507) Malang, (3508) Lumajang, (3509) Jember, (3510) Banyuwangi, (3511) Bondowoso, (3512) Situbondo, (3513) Probolinggo, (3514) Pasuruan,(3515) Sidoarjo, (3518) Nganjuk, (3521) Ngawi, (3522) Bojonegoro, (3524) Lamongan, (3527) Sampang, (3529) Sumenep,(3572) Blitar, (3573) Malang, (3578) Surabaya

600

16 (36) Banten (3601) Pandeglang, (3602) Lebak, (3604) Serang, (3671) Tangerang,(3673) Serang, (3674) Tangerang Selatan

145

17 (51) Bali (5101) Jembrana, (5102) Tabanan, (5104) Gianyar, (5108) Buleleng,(5171) Denpasar

130

18 (52) Nusa Tenggara Barat (5202) Lombok Tengah, (5206) Bima,(5271) Mataram

60

19 (53)Nusa Tenggara Timur (5312) Ngada, (5313) Manggarai,(5371) Kupang

50

20 (61) Kalimantan Barat (6101) Sambas, (6107) Sintang, (6171) Pontianak

70

21 (62) Kalimantan Tengah (6202) Kotawaringin Timur, (6203) Kapuas,(6271) Palangkaraya

55

22 (63) Kalimantan Selatan (6301) Tanah Laut, (6302) Kota Baru, (6309) Tabalong,(6371) Banjarmasin

90

23 (64) Kalimantan Timur (6402) Kutai Barat, (6403) Kutai Kartanegara, (6404) Kutai Timur, (6471) Balikpapan, (6472) Samarinda, (6473) Tarakan

135

24 (71) Sulawesi Utara (7101) Bolaang Mongondow, (7102) Minahasa, (7171) Manado, (7172) Bitung

80

25 (72) Sulawesi Tengah (7202) Banggai, (7208) Parigi Moutong,(7271) Palu

50

26 (73) Sulawesi Selatan (7304) Jeneponto, (7305) Takalar, (7306) Gowa, (7308) Maros,(7311) Bone, (7371) Makassar, (7373) Palopo

130

27 (74) Sulawesi Tenggara (7403) Konawe, (7405) Konawe Selatan,(7471) Kendari

55

28 (75) Gorontalo (7502) Gorontalo, (7503) Pohuwato,(7571) Gorontalo

40

29 (76) Sulawesi Barat (7602) Polewali Mandar, (7603) Mamasa, (7604) Mamuju

55

30 (81) Maluku (8104) Buru, (8171) Ambon, (8172) Tual 40

Page 24: Daftar Isi 26 April 13

Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13 16

No Provinsi Kabupaten/Kota Jumlah Sampel

(1) (2) (3) (4)

31 (82) Maluku Utara (8201) Halmahera Barat, (8206) Halmahera timur, (8271) Ternate

50

32 (91) Papua Barat (9105) Manokwari, (9171) Sorong 45 33 (94) Papua (9401) Merauke, (9403) Jayapura,(9471)

Jayapura 60

Jumlah 4.525

*) yang dicetak bergaris bawah dan miring adalah ibukota provinsi

3.5 Alokasi Sampel Per Komoditi Menurut Kabupaten/Kota

Jumlah produsen dan perusahaan perdagangan berkategori pedagang besar dan eceran

sudah dapat ditentukan dari hasil pembentukan kerangka sampel. Yang termasuk dalam

kategori pedagang besar adalah fungsi kelembagaan perdagangan sebagai distributor,

subdistributor, agen, subagen, pedagang grosir, pedagang pengumpul, eksportir dan importir.

Sedangkan kategori pengecer adalah sisanya.

Alokasi sampel dilakukan dengan mempertimbangkan distribusi dari fungsi

kelembagaan dan jenis komoditi dalam satu provinsi. Sehingga secara umum semua

komoditi bisa terwakili untuk semua fungsi kelembagaan.

Penentuan suatu perusahaan dicacah untuk komoditi tertentu, sudah dapat ditentukan

pada awal penentuan sampel terpilih, baik untuk pedagang besar dan eceran yang menjual

komoditi spesifik maupunyang memperdagangkan bermacam-macam komoditi yang akan

dicacah. Oleh karena itu,untuk menjaga agar sampel komoditi di pengecer tersebar secara

proporsional, maka perlu dilakukan alokasi sampel untuk menentukan berapa jumlah

perusahaan yang harus dicacah untuk suatu komoditi.Tahapan pengalokasian sampel

menurut komoditi untuk pengecer adalah sebagai berikut:

• Dari kerangka sampel dialokasikan sampel perusahaan yang memperdagangkan

komoditi tertentu.

• Kemudian di alokasikan menurut distribusi fungsi kelembagaan dalam satu

provinsi.

3.6 Metode Pemilihan Sampel

Metode pemilihan sampel dilakukan dengan memperhatikan komoditi utama yang

diperdagangkan berdasarkan 7 komoditi terpilih. Untuk perusahaan yang bersumber dari

SE06-UMB, seluruhnya diambil sebagai perusahaan sampel, sedangkan sisanya dipilih

secara sistematik pada setiap komoditi. Jika jumlah perusahaan/usaha dalam kerangka

Page 25: Daftar Isi 26 April 13

Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13 17

sampel tidak mencukupi, maka seluruh perusahaan/usaha akan dicacah.

Sedangkan sampel industri pengolahan dipilih dari kerangka sampel industri

pengolahan secara sistematik sampling.

3.7 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dari perusahaan/usaha/pengusaha terpilih dilakukan melalui

wawancara tatap muka antara pencacah dengan responden. Untuk perusahaan-perusahaan

yang relatif besar, pengumpulan data mungkin lebih dari satu kali kunjungan.

• Jika pada saat pencacahan, perusahaan/usaha telah berubah dari pedagang ke

produsen maka pengawas harus mencari perusahaan/usaha yang

memperdagangkan komoditi dan fungsi kelembagaan yang sama untuk dijadikan

sebagai sampel pengganti secara purposive

• Jika pada saat pencacahan, perusahaan/usaha telah berubah dari produsen ke

pedagang maka pengawas harus mencari perusahaan/usaha yang memproduksi

komoditi yang sama untuk dijadikan sebagai sampel pengganti secara purposive

• Jika pada saat pencacahan, komoditi dengan yang diperdagangkan bukan

merupakan komoditi seperti yang tercantum pada Daftar VPDP12-

DSP.PEDAGANG, maka pengawas

a. Jika perusahaan/usaha merupakan pedagang besar, harus mencari

perusahaan/usaha yang memperdagangkan komoditi dengan fungsi

kelembagaan yang sama untuk dijadikan sebagai sampel pengganti secara

purposive

b. Jika Perusahaan/usaha merupakan pedagang eceran, pengawas harus

memeriksa terlebih dahulu keterwakilan komoditi dalam satu provinsi, bila

sudah ada wakilnya maka cukup diganti komoditi sesuai dengan yang dijual

oleh pedagang (harus termasuk dalam 7 komoditi). Jika belum ada

keterwakilan komoditi dengan kualitas/merk/jenis seperti yang tercantum pada

Daftar VPDP13-DSP.PEDAGANG dalam satu provinsi maka harus mencari

perusahaan/usaha yang memperdagangkan komoditi dengan fungsi

kelembagaan yang sama untuk dijadikan sebagai sampel pengganti secara

purposive

Page 26: Daftar Isi 26 April 13

Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13 18

Gambar 3. Alur Pencacahan Pedagang

• Jika pada saat pencacahan, komoditi yang diproduksi bukan merupakan komoditi

seperti yang tercantum pada Daftar VPDP13-DSP.PRODUSEN, maka pengawas

harus mencari perusahaan/usaha yang memproduksi komoditi yang sama untuk

dijadikan sebagai sampel pengganti secara purposive.

• Nomor urut perusahaan untuk sampel pengganti dimulai dari 8000 untuk setiap

kabupaten/kota.

• Untuk Perusahaan/usaha yang terpilih sampel secara purposive nomor urutnya

dimulai dari 9000 untuk setiap kabupaten/kota.

Page 27: Daftar Isi 26 April 13

Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13 19

Gambar 4. Alur Pencacahan Produsen

3.8 Daftar VPDP13-DSP.PEDAGANG dan VPDP13-DSP.PRODUSEN

Daftar VPDP13-DSP adalah daftar yang memuat nama perusahaan/usaha yang terpilih

sebagai sampel untuk pedagang maupun produsen. Berdasarkan daftar ini, PCS mengunjungi

dan melakukan pencacahan perusahaan/usaha yang menjadi beban tugasnya.

Keterangan rincian dan kolom Daftar VPDP13-DSP.PEDAGANG dan VPDP13-

DSP.PRODUSEN adalah sebagai berikut:

1. Rincian Provinsi, yang tercantum pada rincian ini adalah kode dan nama

provinsi.

2. Rincian Kabupaten/Kota, yang tercantum pada rincian ini adalah kode dan nama

kabupaten/kota.

3. Rincian Kecamatan, yang tercantum pada rincian ini adalah kode dan nama

kecamatan

4. Kolom (1) : No, yang tercantum pada kolom ini adalah nomor urut.

5. Kolom (2) : Nomor Urut Perusahaan, yang tercantum pada kolom ini adalah

nomor urut perusahaan/usaha yang terpilih sebagai sampel dalam suatu

kabupaten/kota.

6. Kolom (3) : Nama Lengkap Perusahaan/Usaha, yang tercantum pada kolom ini

adalah nama perusahaan/usaha yang terpilih sebagai sampel.

7. Kolom (4) : Alamat, yang tercantum pada kolom ini adalah alamat dari

perusahaan/usaha yang tercantum pada kolom (3).

Page 28: Daftar Isi 26 April 13

Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13 20

8. Kolom (5) : Kegiatan Utama, yang tercantum pada kolom ini adalah kegiatan

utama perusahaan/usaha yang terpilih sebagai sampel.

9. Kolom (6) : KBLI - Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia, merupakan

KBLI dari kegiatan utama.

10. Kolom (7) : Jenis komoditi yang diperdagangkan/dihasilkan

11. Kolom (8) : Fungsi kelembagaan yang diidentifikasi dari frame

12. Kolom (9) : Hasil pencacahan, kolom ini berisi kode kondisi hasil pencacahan

perusahaan/usaha, yaitu:

1 = Ditemukan, dan jenis komoditi yang diperdagangkan/diproduksi sesuai dengan

daftar VPDP13-DSP.PEDAGANG atau daftar VPDP13-DSP.PRODUSEN

2 = Ditemukan, namun jenis komoditi yang diperdagangkan/diproduksi tidak sesuai

dengan daftar VPDP13-DSP.PEDAGANG atau daftar VPDP13-PRODUSEN

3 = Ditemukan, tetapi bukan sebagai pedagang (Untuk VPDP13-DSP.PEDAGANG)

atau

Ditemukan, tetapi bukan sebagai produsen (Untuk VPDP13-DSP.PRODUSEN)

4 = Pindah dan tidak dapat ditelusuri

5 = Tutup

6 = Tidak Ditemukan

7 = Ganda/double

3.9 Penentuan Nomor Urut Perusahaan Pedagang

Nomor urut perusahaan dibangun per kabupaten berdasarkan tahapan sebagai berikut:

a. Berdasarkan hasil penentuan fungsi kelembagaan perusahaan/usaha dari SE06-

UMB-G, tentukan nomor urut perusahaan, dimulai dari fungsi kelembagaan

perusahaan perdagangan sebagai distributor, setelah selesai memberi nomor urut

seluruh perusahaan ”distributor”, kemudian dilanjutkan untuk subdistributor, agen,

subagen, eksportir dan seterusnya sampai pengecer.

b. Untuk perusahaan yang bersumber dari selain SE06-UMB-G, nomor urut

perusahaan merupakan kelanjutan dari nomor urut pengecer.

Contoh :

Dari hasil pembentukan frame perusahaan perdagangan, dalam suatu kabupaten ada 129

perusahaan dari SE06-UMB, dan 79 perusahaan dari sumber lainnya. Pemberian nomor urut

perusahaan seperti dibawah ini:

Page 29: Daftar Isi 26 April 13

Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13 21

Sumber Fungsi kelembagaan

perusahan perdagangan Banyak

perusahaan Nomor urut

SE06-UMB-G

1.Distributor 8 1 8

2. Subdistributor 13 9 21

3. Agen 20 22 41

4. Sub agen 39 42 80

5. Pedagang grosir 8 81 88

6. Pedagang pengumpul 15 89 103

7. Eksportir 1 104 104

8. Importir 4 105 108

9. Pengecer 21 109 129

Sumber lain 79 130 337

Page 30: Daftar Isi 26 April 13

Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13 22

Page 31: Daftar Isi 26 April 13

Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13 23

BAB IV

TEKNIK DAN ETIKA BERWAWANCARA

4.1 Teknik Berwawancara

Di dalam wawancara diperlukan kesediaan responden untuk memberikan

keterangan. Kesediaan responden tersebut dapat dikondisikan dan biasanya sangat

bergantung kepada sikap pewawancara pertama kali bertemu. Sikap duduk, kecerahan

wajah, tutur kata, keramahan, kesabaran, dan keseluruhan penampilan pewawancara

sangat mempengaruhi kelanjutan/kelancaran wawancara. Penampilan yang sopan dan

ramah dengan sendirinya akan dapat mengurangi bahkan menghilangkan perasaan dan

sikap penerimaan responden yang negatif, yang dapat merugikan pencacahan, seperti:

rasa curiga, rasa takut, rasa enggan, atau malu.

Beberapa hal penting yang harus dilakukan untuk menciptakan hubungan baik

dengan responden, antara lain:

a. Dalam membuat janji wawancara dengan calon responden, sebaiknya

memperhatikan waktu senggang dari responden tersebut, dan berusaha jangan

sampai mengganggunya dalam kesibukan sehari-hari.

b. Menggunakan bahasa yang dapat dimengerti oleh responden. Jika responden lebih

mengerti bahasa daerah daripada bahasa Indonesia, maka gunakanlah bahasa

daerah tersebut. Hal ini akan memperlancar jalannya wawancara.

c. Sebelum memulai wawancara jangan lupa memperkenalkan diri, menunjukkan

kartu pengenal jika perlu, serta menyebutkan lembaga atau badan yang

menugaskannya. Kemudian menguraikan maksud wawancara serta tujuan

pencacahan yang dilakukan. Penting untuk disampaikan bahwa wawancara yang

dilakukannya bukan suatu ujian atau test; tidak ada jawaban yang dibenarkan atau

disalahkan dan informasikan kepada responden bahwa semua pertanyaan yang

diajukan akan mudah dijawab karena berhubungan dengan pengalaman, kehidupan,

pikiran dan perasaan responden sendiri. Sampaikanlah semuanya secara sederhana,

tetapi cukup jelas.

d. Dalam “obrolan” awal yang merupakan “intro” untuk membangun suasana yang

kondusif ini jangan keluar dari konteks isi kuesioner. Arahkan perbincangan tersebut

ke dalam isi kuesioner, namun demikian jangan menggunakan waktu terlalu lama.

Page 32: Daftar Isi 26 April 13

24 Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13

e. Berilah perhatian terhadap hal-hal yang sedang dibicarakan oleh responden selama

berlangsungnya wawancara. Pewawancara dapat berperan sebagai seorang yang

ingin tahu dan ingin belajar dari responden.

f. Bila pewawancara kurang memahami jawaban responden, maka dapat meminta

responden tersebut untuk mengulangi jawaban dari pertanyaan yang diajukan.

Sampaikan bahwa hal yang dikatakan responden sangat menarik, sehingga perlu

dicatat atau mencoba mengulangi simpulan jawabannya guna meyakinkan bahwa

yang dikatakan responden tidak salah ditafsirkan.

g. Menjalankan tugasnya dengan penuh kepercayaan. Namun tidak dengan rasa

percaya diri yang berlebihan, sehingga dirinya merasa lebih tinggi. Hal ini

menimbulkan rasa antipati/rasa tidak suka dalam diri responden.

h. Di dalam mengajukan pertanyaan yang bersifat sensitif, misalnya menanyakan nilai

pembelian dan penjualan, usahakan agar pertanyaannya tidak menyinggung

perasaan responden. Sebelum mengajukan pertanyaan tentang ini, dapat didahului

dengan kata “maaf….”

i. Gunakanlah waktu untuk wawancara dengan efektif, artinya dalam waktu yang

sesingkat-singkatnya dapat diperoleh data yang sebanyak-banyaknya dan sejelas-

jelasnya.

j. Ucapkanlah terima kasih, bila wawancara tersebut telah selesai.

4.2 Etika Berwawancara

Beberapa prinsip dasar wawancara yang baik, yaitu:

a. Berikan kesan pertama dengan baik

Pada saat pertama kali mengunjungi responden, usahakanlah agar responden

merasa bebas/tidak tertekan. Pewawancara dapat memulai dengan ucapan selamat

pagi/siang/sore, lalu dilanjutkan dengan memperkenalkan diri, misalnya: Nama

saya ………… Saya adalah petugas lapangan yang bertugas mengumpulkan

keterangan mengenai ………………. guna …………………..

b. Usahakan selalu melakukan pendekatan positif

Jangan bersikap negatif dengan selalu meminta maaf atau jangan mengajukan

pertanyaan sebagai berikut:

Page 33: Daftar Isi 26 April 13

Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13 25

Apakah Anda terlalu sibuk?

Apakah Anda berkeberatan meluangkan sedikit waktu untuk wawancara?

Apakah Anda sudi menjawab berbagai pertanyaan yang akan saya ajukan?

Pertanyaan-pertanyaan seperti contoh di atas akan mengundang sikap tidak baik

dari responden.

Sebaiknya pewawancara bertanya seperti di bawah ini:

”Saya ingin mengajukan beberapa pertanyaan kepada Bapak/Ibu”. Kemudian

mulailah mewawancarai responden.

c. Tekankan kerahasiaan jawaban

Sebelum pewawancara mengajukan pertanyaan, tekankan sekali lagi akan

kerahasiaan jawaban yang diberikan. Informasikan kepada responden bahwa BPS

tidak akan mencantumkan nama dalam laporan hasil survei ini, dan petugas tidak

akan menyebutkan nama responden lain atau pewawancara lain di hadapan

responden.

Page 34: Daftar Isi 26 April 13

26 Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13

Page 35: Daftar Isi 26 April 13

Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13 27

BAB V

PEDOMAN PENGISIAN DAFTAR

Bab ini menjelaskan tentang tata cara pengisian, konsep dan definisi umum, kuesioner

VPDP-13.PRODUSEN dan VPDP-13.PEDAGANG. Secara umum kedua kuesioner ini

mempunyai karakteristik yang sama, perbedaannya terletak hanya pada ciri-ciri spesifik dari

masing-masing kegiatan usaha, seperti nilai produksi pada perusahaan/usaha pertanian dan

industri pengolahan serta nilai penjualan pada perusahaan/usaha perdagangan.

Diharapkan dengan memahami pedoman ini petugas dapat melaksanakan kegiatan

Survei Poldis 2013 dengan mudah dan benar

5.1 Petunjuk Pengisian Daftar

a. Semua isian di kuesioner harus menggunakan tulisan pensil warna hitam.

b. Semua isian harus ditulis dengan jelas agar mudah dibaca. Penulisan kata-kata

harus menggunakan huruf kapital (balok) serta tidak boleh disingkat, kecuali satuan

dan kata yang terlalu panjang boleh disingkat dengan singkatan yang umum

digunakan. Angka harus ditulis dengan angka biasa (bukan angka romawi).

Contoh penulisan Daftar VPDP-13.PRODUSEN:

Rincian Penulisan yang salah Penulisan yang benar

Blok V Rincian 1.c:

Kendala utama proses

produksi… Bahan Baku BAHAN BAKU

c. Cara pengisian daftar:

1) Isikan keterangan/jawaban pada tempat yang disediakan.

2) Lingkari salah satu kode jawaban yang sesuai, kemudian pindahkan kode

jawaban ke kotak yang tersedia.

Page 36: Daftar Isi 26 April 13

28 Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13

1. a. Apakah ada kendala dalam pengadaan barang dagangan selama tahun 2012?Ya 1 Tidak 2 ke rincian 2

b. Jika "Ya", jenis kendala: Kelangkaan barang 1 Faktor alam 16Harga 2 Lainnya 32Transportasi 4 (tuliskan …………..…………………..)Infrastruktur perdagangan 8

c. Kendala utama ……………………………………………………………………………

BLOK IV: KENDALA PENGADAAN DAN PEMASARAN BARANG DAGANGAN(1) (2)

Contoh pengisian Daftar VPDP-13.PEDAGANG

Rincian Pengisian yang salah Pengisian yang benar

Blok II

Rincian 2:

Komoditi

yang dijual

Daging Sapi Lokal 1 Daging Sapi Impor 2 Beras Premium 3 Beras Medium 4 ... dan seterusnya.

Daging Sapi Lokal 1 Daging Sapi Impor 2 Beras Premium 3 Beras Medium 4 ... dan seterusnya.

3) Jika kode yang dilingkari lebih dari satu, jumlahkan kode yang dilingkari dan

tuliskan pada kotak yang tersedia.

Contoh:

4) Nilai pembelian, penjualan, hasil produksi dan biaya transportasi ditulis dalam

satuan rupiah.

5.2 Konsep dan Definisi Umum

a. Perusahaan/Usaha adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan kegiatan usaha

yang bersifat tetap, berkelanjutan, didirikan, bekerja dan berkedudukan dalam

wilayah Indonesia, untuk tujuan memperoleh keuntungan atau laba (Direktorat

Bina Pasar dan Distribusi, Departemen Perdagangan).

b. Produsen adalah suatu usaha yang memproduksi suatu komoditi untuk dijual.

c. Kegiatan Perdagangan adalah kegiatan membeli dan menjual barang, baik

barang baru maupun bekas untuk tujuan penyaluran/pendistribusian tanpa

merubah bentuk barang tersebut.

d. Perusahaan/usaha perdagangan adalah kegiatan ekonomi/lapangan usaha di

bidang perdagangan besar dan eceran (yaitu penjualan tanpa perubahan teknis) dari

berbagai jenis barang, dan memberikan imbalan jasa yang mengiringi penjualan

2 2

1 2 4

0 2 HARGA TIDAK MENENTU

Page 37: Daftar Isi 26 April 13

Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13 29

barang-barang tersebut. Baik penjualan secara grosir (perdagangan besar) maupun

eceran merupakan tahap akhir dalam pendistribusian barang dagangan. (sumber

Peraturan Kepala BPS RI No. 57 tahun 2009 tentang KBLI).

e. Perdagangan besar (wholesaler) adalah penjualan kembali (tanpa perubahan

teknis) baik barang baru maupun barang bekas kepada pengecer, industri,

komersial, institusi atau pengguna profesional, atau kepada pedagang besar lainnya,

atau yang bertindak sebagai agen atau broker dalam pembelian atau penjualan

barang, baik perorangan maupun perusahaan. (Buku KBLI 2009).

f. Perdagangan eceran adalah adalah penjualan kembali (tanpa perubahan teknis),

baik barang baru maupun bekas, utamanya kepada masyarakat umum untuk

konsumsi atau penggunaan perorangan maupun rumah tangga, melalui toko,

departement store, kios, mail-order houses, penjual dari pintu ke pintu, pedagang

keliling, koperasi konsumsi, rumah pelelangan, dan lain-lain. Pada umumnya

pedagang pengecer memperoleh hak atas barang-barang yang jualnya, tetapi

beberapa pedagang pengecer bertindak sebagai agen, dan menjual atas dasar

konsinyasi atau komisi. (Buku KBLI 2009).

g. Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) merupakan klasifikasi

baku mengenai kegiatan ekonomi yang terdapat di Indonesia, yang dirinci menurut

kategori. KBLI hanya mengelompokkan unit produksi menurut kegiatan ekonomi,

tidak membedakan unit produksi menurut kepemilikan, badan hukum, formal atau

informal. Kode KBLI yang digunakan adalah Peraturan Kepala BPS No.57 tahun

2009 tentang KBLI.

h. Kegiatan utama adalah kegiatan yang mempunyai nilai penjualan paling besar di

antara beberapa jenis kegiatan dalam suatu perusahaan/usaha. Bila suatu

perusahaan/usaha hanya melakukan satu jenis kegiatan maka jenis kegiatan tersebut

merupakan jenis kegiatan utama dari perusahaan/usaha.

i. Komoditi utama adalah komoditi yang dijual oleh pedagang dan memberikan nilai

penjualan terbesar dari berbagai jenis komoditi yang dijual.

� Daging Sapi Lokal dan Daging Sapi Impor

Daging sapi lokal adalah daging sapi yang berasal dari sapi lokal seperti : Sapi

Bali, Sapi Madura, Sapi NTB yang diambil berupa dagingnya. Termasuk

daging sapi yang berasal dari sapi impor yang digemukkan di Indonesia.

Page 38: Daftar Isi 26 April 13

30 Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13

Contoh: daging rendang, daging semur

Gambar 4. Contoh Daging Sapi Lokal

Daging sapi impor adalah daging sapi yang diimpor dari luar Indonesia dalam

bentuk frozen (beku). Ciri-cirinya: berwarna merah pucat, seratnya halus dan

ada sedikit lemak yang berwarna kuning. Selain itu, daging sapi bertekstur

keras, tapi tidak kaku. Contoh: Tenderloin, Striploin, Black Angus Beef,

Wagyu Beef.

Gambar 5. Contoh Daging Sapi Impor

Daging sapi impor yang di cakup dalam survei ini tidak membedakan jenis

daging dan biasanya dalam keadaan beku.

� Beras Premium dan Beras Medium

Beras adalah gabah yang bagian kulitnya sudah dibuang dengan cara

digiling dan disosoh menggunakan alat pengupas dan penggiling serta alat

penyosoh (Astawan, 2004).

Beras premium adalah beras dengan persentase butiran utuh lebih besar

Page 39: Daftar Isi 26 April 13

Buku 2: Pedoman Lapangan

daripada beras patah dan menir.

lebih tinggi dari beras medium.

Contoh :

Beras medium adalah

pemerintah. Mengandung butiran beras patah dan menir

Contoh:

Untuk membedakan antara beras premium dan beras medium

standar setiap wilayah berbeda, indikator yang ada di

yang lebih mahal adalah beras premium. Biasanya pedagang lebih tahu mana

yang beras jenis premium atau medium.

VPDP13

beras patah dan menir. Di pasaran bisa dibedakan dari harganya yang

ggi dari beras medium. (Suismono,2003).

Gambar 5. Contoh Beras Premium

adalah beras dengan kualitas yang setara dengan

Mengandung butiran beras patah dan menir lebih banyak.

Gambar 5. Contoh Beras Medium

Untuk membedakan antara beras premium dan beras medium

standar setiap wilayah berbeda, indikator yang ada di pasaran

lebih mahal adalah beras premium. Biasanya pedagang lebih tahu mana

jenis premium atau medium.

31

dibedakan dari harganya yang

dengan kualitas yang setara dengan cadangan beras

lebih banyak.

Untuk membedakan antara beras premium dan beras medium agak sulit, karena

pasaran adalah harganya

lebih mahal adalah beras premium. Biasanya pedagang lebih tahu mana

Page 40: Daftar Isi 26 April 13

32 Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13

� Gula Pasir

Gula pasir yang diteliti adalah gula hasil kristalisasi cairan tebu. Biasanya

berwarna putih namun ada pula yang berwarna coklat kekuningan. Tidak

termasuk gula jawa/merah, gula palem/aren.

Contoh: Gula kristal putih atau kuning.

Gambar 6. Contoh Gula Pasir

� Kedelai Lokal

Kedelai Lokal yang diteliti adalah kedelai yang ditanam dengan varietas yang

ada di Indonesia. Memiliki ciri seperti warna tidak begitu terang, cenderung

kusam. Selain itu, ukuran bulir biasanya lebih kecil dari pada kedelai impor.

Contoh:

Gambar 7. Contoh Kedelai Lokal

� Kedelai Impor

Kedelai Impor adalah kedelai yang di datangkan dari luar pabean Indonesia.

Kedelai impor memiliki kualitas tinggi dengan ciri-ciri bulir kedelai tampak

bersih dengan warna yang terang, bulir kedelai memiliki ukuran yang besar, dan

hasil olahan yang didapatkan umumnya lebih banyak dibanding kedelai lokal.

Page 41: Daftar Isi 26 April 13

Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13 33

Contoh:

Gambar 8. Contoh Kedelai Impor

5.3 Pengisian Daftar VPDP-13.PEDAGANG

Pada Daftar VPDP-13.PEDAGANG di kanan atas terdapat lima kotak kode

KBLI. Isian kotak ini disalin dari Daftar VPDP13-DSP. PEDAGANG kolom 6.

Pengisiannya dilakukan oleh pencacah sebelum turun ke lapangan.

BLOK I : PENGENALAN TEMPAT

Blok ini terdiri dari 7 rincian, digunakan untuk mencatat nama dan alamat perusahaan

sebagai responden. Tidak semua rincian disalin dari Daftar VPDP13-

DSP.PEDAGANG, sebagian dilengkapi pada saat pencacahan di lapangan.

Rincian 1 s.d. Rincian 2: disalin dari Daftar VPDP13-DSP.PEDAGANG.

Rincian 3: disalin dari Daftar VPDP13-DSP.PEDAGANG atau dilengkapi pada saat

pencacahan di lapangan.

Rincian 4: dilengkapi pada saat pencacahan di lapangan.

Rincian 5 s.d. Rincian 7: disalin dari Daftar VPDP13-DSP.PEDAGANG, kolom (2)

s.d. kolom (4).

Jika nama dan alamat perusahaan pada Rincian 6 dan 7 tidak sesuai dengan kondisi di

lapangan atau tidak lengkap, maka perbaiki/lengkapi sesuai dengan kondisi terakhir di

lapangan.

BLOK II: KETERANGAN UMUM

Blok ini untuk mencatat kegiatan perusahaan/usaha, jenis komoditi, dan informasi

fungsi perusahaan/usaha dalam lembaga usaha perdagangan.

Rincian 1: Kegiatan Utama Perusahaan/Usaha

Tuliskan secara lengkap dan jelas kegiatan utama yang dilakukan perusahaan/usaha

pada saat pencacahan.

Page 42: Daftar Isi 26 April 13

34 Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13

1. Kegiatan utama perusahaan/usaha: Kode KBLI

PERDAGANGAN BESAR GULA PASIR …………………………………………………………………………………………………………………….

diisi oleh pemeriksa

Contoh:

1.`PERDAGANGAN BESAR GULA PASIR

2.`PEDAGANG ECERAN BERAS

3.`PEDAGANG ECERAN DAGING SAPI LOKAL

Rincian 2: Komoditi yang dijual:

Lingkari salah satu kode jenis komoditi yang diteliti sesuai dengan yang ditentukan

dalam VPDP13-DSP.

Contoh:

Rincian 3: Fungsi perusahaan/usaha dalam lembaga usaha perdagangan

Lingkari salah satu kode fungsi perusahaan/usaha dalam lembaga usaha perdagangan

yang sesuai dengan komoditi yang diteliti.

Menurut Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor : 11/M-

DAG/PER/3/2006 Tentang Ketentuan dan Tata Cara Penerbitan Surat Tanda

Pendaftaran Agen atau Distributor Barang dan atau Jasa, yang dimaksud dengan:

• Distributor adalah perusahaan perdagangan nasional yang bertindak untuk dan atas

namanya sendiri berdasarkan perjanjian yang melakukan pembelian, penyimpanan,

penjualan serta pemasaran barang dan/atau jasa yang dimiliki/dikuasai.

• Sub Distributor adalah perusahaan perdagangan nasional yang bertindak sebagai

perantara untuk dan atas namanya sendiri berdasarkan penunjukan atau perjanjian

dari distributor atau distributor tunggal untuk melakukan pemasaran.

2. Komoditi yang dijual: 5Daging Sapi Lokal 1 Gula Pasir 5Daging Sapi Impor 2 Kedelai Lokal 6Beras Premium 3 Kedelai Impor 7Beras Medium 4

Pengisian Rincian 3 s.d. Blok VI, pertanyaannya berhubungan/terkait dengan

komoditi yang diteliti pada rincian 2 di atas

• Jika karena suatu hal responden meminta daftar isian untuk ditinggal terlebih dahulu (tidak langsung wawancara pada saat itu), maka Rincian 2 harus sudah dilingkari dan diisi oleh pencacah.

• Referensi waktu pada VPDP-13.PEDAGANG adalah setahun yang lalu yaitu dari 1 Januari s.d. 31 Desember 2012.

Page 43: Daftar Isi 26 April 13

Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13 35

• Agen adalah perusahaan perdagangan nasional yang bertindak sebagai perantara

untuk dan atas nama prinsipal berdasarkan perjanjian untuk melakukan pemasaran

tanpa melakukan pemindahan hak atas fisik barang dan atau jasa yang dimiliki/

dikuasai oleh prinsipal yang menunjuknya.

• Sub Agen adalah perusahaan perdagangan nasional yang bertindak sebagai perantara

untuk dan atas nama prinsipal berdasarkan penunjukan atau perjanjian dari agen

atau agen tunggal untuk melakukan pemasaran.

Prinsipal adalah perorangan atau badan usaha yang berbentuk badan hukum

atau bukan badan hukum diluar negeri atau didalam negeri yang menunjuk agen

atau distributor untuk melakukan penjualan barang dan/atau jasa yang

dimiliki/dikuasai.

• Perkulakan (Grosir), adalah perorangan atau badan usaha yang membeli dalam

partai besar berbagai macam barang dari berbagai pihak dan menjual dalam partai

besar barang tersebut sampai kepada Sub Distributor dan/atau Pedagang Eceran

(KepMenPerindag No.23/MPP/Kep/1/1998 Tentang Lembaga-Lembaga

Usaha Perdagangan).

• Pedagang pengumpul adalah pedagang yang umumnya membeli komoditi dari

petani dan setelah terkumpul dengan volume tertentu dijual ke produsen atau

pedagang lain.

• Eksportir adalah setiap orang perseorangan atau badan usaha baik yang

berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan

berkedudukan atau melakukan kegiatan (ekspor) dalam wilayah hukum NKRI,

baik sendiri maupun secara bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan

kegiatan usaha dalam bidang ekonomi yang mendapat pengakuan sebagai

eksportir terdaftar dari Menteri Perdagangan melalui Dirjen Perdagangan Luar

Negeri (Buku Kebijakan Umum Bidang Ekspor, Departemen Perdagangan

RI, 2008).

Eksportir terdaftar adalah perusahaan/perorangan yang telah mendapat

pengakuan dari Menteri Perdagangan untuk mengekspor barang tertentu sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

• Importir adalah perusahaan atau perorangan yang melakukan kegiatan impor atau

memasukkan barang ke dalam Daerah Pabean Republik Indonesia yang meliputi

wilayah darat, perairan dan ruang udara di atasnya, serta tempat-tempat tertentu di

Page 44: Daftar Isi 26 April 13

36 Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13

zona ekonomi eksklusif dan landas kontinen. Importir yang dicakup pada

penelitian ini adalah yang memiliki Angka Pengenal Importir Umum/API-U.

(Buku Kebijakan Umum Bidang Impor, Departemen Perdagangan RI, 2008).

API-U wajib dimiliki oleh setiap perusahaan dagang yang melakukan impor.

• Pedagang eceran adalah perorangan atau badan usaha yang bertindak atas

namanya sendiri dan/atau atas nama pihak lain yang menunjuknya untuk

menjalankan kegiatan dengan cara membeli, menyimpan dan menjual barang

dalam partai kecil secara langsung kepada konsumen akhir.

BLOK III: DISTRIBUSI PERDAGANGAN

Blok ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang distribusi asal pembelian

dan penjualan barang dagangan berdasarkan fungsi perusahaan dalam lembaga usaha

perdagangan, serta wilayah pembelian dan pemasaran/penjualan. Disamping itu juga

untuk memperoleh informasi mengenai aspek-aspek yang berkaitan dengan distribusi

barang dagangan.

Rincian 1: Pembelian barang dagangan selama tahun 2012

Isikan besarnya persentase pembelian/asal barang dagangan selama Januari sampai

dengan Desember 2012 menurut fungsi perusahaan dalam lembaga usaha perdagangan

pada Rincian 1.a s.d. Rincian 1.k. Jika ada rincian yang kosong, pada kotak persentase

dituliskan 0 (nol) atau dikosongkan. Jumlah dari Rincian 1.a s.d. Rincian 1.k harus 100

persen. Jika di dalam isian ada bilangan pecahan desimal, maka bilangan tersebut

dibulatkan sesuai dengan kaidah yang berlaku, dan tuliskan ke kotak yang tersedia.

Contoh:

1. Pembelian barang dagangan selama tahun 2012:

No. Asal pembelian barang dagangan Persentase

(1) (2)

a. Impor langsung ………………………………………………………………………………………………………… a. 2 0 %

b. Importir ………………………………………………………………………………………………………… b. 0 %

c. Produsen ………………………………………………………………………………………………………… c. 5 0 %

d. Distributor ………………………………………………………………………………………………………… d. 2 0 %

e. Sub distributor ………………………………………………………………………………………………………… e. 0 %

f. Agen ………………………………………………………………………………………………………… f. 1 0 %

g. Sub agen ………………………………………………………………………………………………………… g. 0 %

h. Pedagang grosir ………………………………………………………………………………………………………… h. 0 %

i. Pedagang pengumpul ………………………………………………………………………………………………………… i. 0 %

j. Pedagang eceran ………………………………………………………………………………………………………… j. 0 %

k. Perorangan ………………………………………………………………………………………………………… k. %

Jumlah 1 0 0 %

(3)

BLOK III: DISTRIBUSI PERDAGANGAN

Page 45: Daftar Isi 26 April 13

Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13 37

Penjelasan:

• Impor langsung adalah impor yang dilakukan oleh perusahaan/usaha itu sendiri

tanpa melalui pihak lain.

• Perorangan adalah suatu bentuk usaha pribadi, dimana seluruh kegiatan usaha

serta resikonya merupakan tanggung jawab pribadi pula.

• Penjelasan mengenai Importir, Distributor, Agen, Pedagang grosir, Pedagang

pengumpul, dan Pedagang eceran dapat dilihat pada penjelasan pengisian Daftar

VPDP13-PEDAGANG Blok II Rincian 3.

Rincian 2: Wilayah pembelian barang dagangan selama tahun 2012

Isikan nama kabupaten/kota/negara wilayah pembelian barang dagangan, serta

persentasenya. Jika lebih dari tujuh baris, maka tuliskan wilayah pembelian lainnya

(kabupaten/kota/negara) beserta persentasenya pada kertas tambahan dan lampirkan,

kemudian coret tulisan ‘lainnya’ yang terdapat di rincian h dan nilai 100 yang terdapat

pada kolom (4). Jumlah dari Rincian 2 harus 100 persen (termasuk yang ada di

lampiran, jika ada). Kode kabupaten/kota/negara diisi oleh editor pengolahan.

Contoh penulisannya adalah sebagai berikut:

Rincian 3: Penjualan barang dagangan selama tahun 2012:

Isikan besarnya persentase penjualan barang dagangan menurut fungsi perusahaan/

usaha dalam lembaga usaha perdagangan pada Rincian 4.a s.d Rincian 4.o. Jika ada

rincian yang kosong, pada kotak persentase dituliskan 0 (nol) atau dikosongkan.

2. Wilayah pembelian barang dagangan selama tahun 2012:

No. Kabupaten/Kota/Negara Kode*) Persentase

(1) (2) (3) (4)

a. 2 3 %

b. 1 9 %

c. 1 7 %

d. 1 2 %

e. 1 0 %

f. 6 %

g. 4 %

h. Lainnya (terlampir) KOTA TANGERANG 3 %

Jumlah: 1 0 0 %*) Kode Kabupaten/Kota/Negara diisi oleh pengawas/koordinator lapangan.

KABUPATEN BOYOLALI

KABUPATEN BANDUNGKABUPATEN KARAWANGKABUPATEN CIREBONKABUPATEN KEDIRI

KABUPATEN SEMARANG

KABUPATEN BEKASI

2. Wilayah pembelian barang dagangan selama tahun 2012:

No. Kabupaten/Kota/Negara Kode*) Persentase

(1) (2) (3) (4)

i. 4 %3j. 2 %

k. %

Jumlah: 1 0 0 %*) Kode Kabupaten/Kota/Negara diisi oleh pengawas/koordinator lapangan.

KABUPATEN LAMONGANKABUPATEN TANGERANG

Page 46: Daftar Isi 26 April 13

38 Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13

Jumlah dari Rincian 4.a s.d Rincian 4.o harus 100 persen. Jika di dalam isian ada

bilangan pecahan desimal, maka bilangan tersebut dibulatkan sesuai dengan kaidah

yang berlaku, dan tuliskan ke kotak yang tersedia. Penjelasan:

• Ekspor langsung adalah ekspor yang dilakukan oleh pedagang itu sendiri tanpa

melalui pihak lain. Contoh: Perusahaan eksportir beras di Kota Karawang

mengekspor beras ke Malaysia dan Singapura.

• Supermarket/swalayan dalam kegiatan ini meliputi supermarket/swalayan itu

sendiri, hypermarket dan minimarket. Definisi dari ketiga jenis swalayan tersebut

adalah sebagai berikut:

� Hypermarket adalah sarana/tempat usaha untuk melakukan penjualan

barang-barang kebutuhan rumah tangga termasuk sembilan bahan pokok secara

eceran langsung kepada konsumen akhir. Di dalamnya terdiri dari pasar

swalayan, toko serba ada yang menyatu dalam satu bangunan dan

pengelolaannya dilakukan secara tunggal serta memiliki luas lantai usahanya

lebih dari 4.000 m2 dan paling besar (maksimal) 8.000 m2. Seperti: Hypermart,

Carrefour, Giant, Lotte Mart, dan lain-lain.

� Supermarket adalah sarana/tempat usaha untuk melakukan penjualan barang-

barang kebutuhan rumah tangga termasuk kebutuhan sembako secara eceran

dan langsung kepada konsumen akhir dengan cara swalayan yang luas lantainya

maksimal 4.000 m2. Seperti: Hero Supermarket, Tip Top, dan lain-lain.

� Mini Swalayan/Mini Market adalah sarana/tempat usaha untuk melakukan

penjualan barang-barang kebutuhan sehari-hari secara eceran dan langsung

kepada konsumen akhir dengan cara swalayan yang luas lantai usahanya

paling besar 200 m2. Seperti: Alfa Mart, Indomaret, Super Indo, 7 Eleven, dan

lain-lain.

• Industri Pengolahan adalah kegiatan pengubahan bahan dasar (bahan mentah)

menjadi barang jadi/setengah jadi dan/atau dari barang yang kurang nilainya

menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, baik secara mekanis, kimiawi, dengan

mesin ataupun dengan tangan. Termasuk juga kegiatan jasa industri yang menerima

upah maklon (sumber Peraturan Kepala BPS RI No. 57 tahun 2009 tentang KBLI).

Page 47: Daftar Isi 26 April 13

Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13 39

• Definisi distributor, agen, dan pedagang grosir dapat dilihat pada penjelasan

Blok II Rincian 3.

• Kegiatan Usaha Lainnya adalah kegiatan selain yang disebutkan di atas, seperti:

rumah makan, restoran, hotel, rumah sakit, dll.

• Pemerintah dan Lembaga Nirlaba,

Pemerintah seperti panti asuhan pemerintah, rumah sakit pemerintah, instansi.

Lembaga Nirlaba seperti: yayasan (panti asuhan, panti jompo) dan rumah sakit

non profit. Lembaga Nirlaba adalah lembaga non profit, jika contoh tersebut sudah

memperhitungkan keuntungan maka masuk ke kegiatan usaha lainnya.

Rincian 4: Wilayah penjualan barang dagangan selama tahun 2012:

Isikan nama kabupaten/kota/negara, serta besarnya persentase pada wilayah penjualan

barang dagangan. Jika ada sebelas wilayah penjualan maka tulisan ’lainnya

(terlampir)’ dicoret kemudian tuliskan nama kabupaten/kota/negara, serta besarnya

persentase pada wilayah penjualan barang dagangan. Bila wilayah penjualan lebih dari

sebelas maka lanjutkan pengisian nama kabupaten/kota/negara beserta persentasenya

pada kertas tambahan dan lampirkan. Jumlah dari Rincian 4 harus 100 persen

(termasuk yang ada di lampiran, jika ada). Kode kabupaten/kota/negara diisi oleh

editor pengolahan.

BLOK IV: KENDALA PENGADAAN DAN PEMASARAN BARANG

DAGANGAN

Blok ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang kendala yang dialami

perusahaan/usaha dalam pengadaan dan pemasaran barang dagangan.

Rincian 1.a: Apakah ada kendala dalam pengadaan barang dagangan selama

tahun 2012?

Lingkari kode 1 jika perusahaan/usaha mengalami kendala dalam pengadaan barang

dagangan selama Januari sampai dengan Desember 2012, dan kode 2 jika perusahaan

tidak mengalami kendala. Jika kode 2, pertanyaan langsung ke Rincian 2.

Rincian 1.b: Jika "Ya", jenis kendala

Kendala yang dialami perusahaan/usaha dalam pengadaan barang dagangan bisa lebih

dari satu. Lingkari kode jawaban yang tersedia, jika jawaban lebih dari satu jumlahkan

kodenya dan tuliskan pada kotak yang tersedia.

Page 48: Daftar Isi 26 April 13

40 Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13

Penjelasan:

Kendala kelangkaan barang seperti: barang dagangan sulit untuk diperoleh.

Kendala harga seperti: harga barang dagangan mahal.

Kendala transportasi seperti: jalan rusak, alat transportasi belum atau kurang

tersedia, belum ada jalan penghubung, bongkar muat di pelabuhan lama, dsb.

Kendala infrastruktur perdagangan seperti: perbankan, birokrasi perdagangan

(perijinan), belum ada pasar, dsb.

Kendala faktor alam seperti: banjir, curah hujan yang tinggi, badai, gelombang laut

tinggi, tanah longsor, gempa bumi dan lainnya.

Kendala lainnya seperti: BBM (bahan bakar), modal, mesin, faktor geografis (jalan

curam, terjal, dsb).

Rincian 1.c: Kendala utama

Jika perusahaan/usaha mengalami lebih dari satu kendala, tanyakan dan tuliskan

kendala yang utama. Kode pada rincian ini merupakan salah satu kode yang dilingkari

pada Rincian 1.b.

Rincian 2.a: Apakah ada kendala dalam pemasaran barang dagangan selama

tahun 2012?

Lingkari kode 1 jika perusahaan/usaha mengalami kendala dalam pemasaran barang

dagangan selama Januari sampai dengan Desember 2012, dan kode 2 jika perusahaan

tidak mengalami kendala. Jika kode 2, pertanyaan langsung ke Blok V.

Rincian 2.b: Jika "Ya", jenis kendala:

Kendala yang dialami perusahaan/usaha dalam pemasaran barang dagangan bisa lebih

dari satu. Lingkari kode jawaban yang tersedia, jika jawaban lebih dari satu jumlahkan

kodenya dan tuliskan pada kotak yang tersedia.

Penjelasan:

Kendala persaingan pasar seperti: banyak pedagang menjual komoditi yang sama.

Kendala rantai distribusi seperti: terlalu panjang jalur/rantai distribusi barang

sampai ke tujuan.

Kendala transportasi, kendala infrastruktur perdagangan, kendala faktor alam,

dan kendala lainnya lihat penjelasan pada Rincian 1.b.

Page 49: Daftar Isi 26 April 13

Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13 41

Rincian 2.c: Kendala utama:

Jika perusahaan/usaha mengalami lebih dari satu kendala, tanyakan dan tuliskan

kendala yang utama. Kode pada rincian ini merupakan salah satu kode yang dilingkari

pada Rincian 2.b.

BLOK V: PEMBELIAN DAN PENJUALAN

Blok ini mencatat penjualan dan pembelian barang dagangan yang terjual selama tahun

2012 (Januari sampai dengan Desember 2012).

Rincian 1: Pembelian dan penjualan barang dagangan selama tahun 2012

Rincian 1.a

Kolom (1): Stok Awal (sisa akhir 2011)

Isian Rincian 1.a adalah stok awal barang yaitu sisa stok dari barang dagangan pada

awal tahun 2012 (1 Januari 2012).

Kolom (2): Volume:

Isikan pada kolom (2) volume barang pada awal tahun 2012.

Kolom (3): Satuan

Isikan pada kolom (3) satuan dari barang yang volumenya diisikan pada kolom (2)

yaitu volume barang pada awal tahun 2012. Satuan yang digunakan harus merupakan

satuan standar. Contoh: ton, kwintal, kg.

Kolom (4): Nilai (Rp)

Isikan pada kolom (4) nilai dari volume barang pada awal tahun 2012.

Rincian 1.b

Kolom (1): Pembelian

Isian Rincian 1.b adalah pembelian dari barang dagangan selama tahun 2012.

Kolom (2): Volume:

Isikan pada kolom (2) volume barang yang dibeli selama tahun 2012.

Kolom (3): Satuan

Isikan pada kolom (3) satuan dari barang yang volumenya diisikan pada kolom (2)

yaitu yang dibeli selama tahun 2012. Satuan yang digunakan harus merupakan satuan

standar. Contoh: ton, kwintal, kilogram.

Page 50: Daftar Isi 26 April 13

42 Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13

Kolom (4): Nilai (Rp)

Isikan pada kolom (4) nilai dari pembelian barang selama tahun 2012. Perlu diingat

bahwa nilai pembelian barang dagangan yang terjual bukan nilai seluruh barang

dagangan yang dibeli selama tahun 2012, tetapi hanya nilai pembelian barang yang

terjual saja.

Rincian 1.c

Kolom (1): Dikonsumsi sendiri:

Isian Rincian 1c. adalah barang dagangan yang digunakan sendiri oleh perusahaan/

usaha selama tahun 2012. Termasuk juga barang dagangan yang diberikan kepada

karyawan atau pihak lain (hibah).

Kolom (2): Volume:

Isikan pada kolom (2) volume barang yang dikonsumsi sendiri selama tahun 2012.

Kolom (3): Satuan

Isikan pada kolom (3) satuan dari barang yang dikonsumsi sendiri selama tahun 2012.

Rincian 1.d

Kolom (1): Rusak/hilang:

Isian Rincian 1d. adalah barang dagangan yang rusak/hilang selama tahun 2012.

Kolom (2): Volume:

Isikan pada kolom (2) volume barang yang rusak/hilang selama tahun 2012.

Kolom (3): Satuan

Isikan pada kolom (3) satuan dari barang yang rusak/hilang selama tahun 2012.

Rincian 1.e:

Kolom (1): Penjualan:

Isian Rincian 1.e adalah penjualan barang dagangan selama tahun 2012.

Kolom (2): Volume:

Isikan pada kolom (2) volume barang yang terjual selama tahun 2012.

Page 51: Daftar Isi 26 April 13

Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13 43

Kolom (3): Satuan

Isikan pada kolom (3) satuan dari barang yang terjual selama tahun 2012.

Kolom (4): Nilai (Rp)

Isikan pada kolom (4) nilai dari barang yang terjual selama tahun 2012.

Rincian 1.f:

Kolom (1): Stok Akhir (sisa 2012):

Isian Rincian 1.f adalah stok akhir tahun atau sisa barang dagangan pada akhir tahun

2012.

Kolom (2): Volume:

Isikan pada kolom (2) volume sisa barang dagangan pada akhir tahun 2012.

Kolom (3): Satuan

Isikan pada kolom (3) satuan dari sisa barang dagangan pada akhir tahun 2012.

Kolom (4): Nilai (Rp)

Isikan pada kolom (4) nilai dari sisa barang dagangan pada akhir tahun 2012.

Rincian 2a: Apakah ada biaya transportasi dalam pembelian dan/atau penjualan

barang dagangan selama tahun 2012:

Biaya angkutan yang dicatat adalah biaya angkutan untuk membeli dan menjual barang

dagangan selama tahun 2012.

Lingkari kode 1 jika ada biaya transportasi dalam pembelian dan/atau penjualan selama

tahun 2012, dan kode 2 jika tidak ada biaya transportasi.

Rincian 2b: Jika ya, berapa nilainya:

Jika ada biaya transportasi dalam pembelian dan/atau penjualan tuliskan nilainya.

Catatan:

Biaya Angkut Pembelian Barang Dagangan

� Bila angkutan disediakan oleh pemasok, besarnya biaya angkut pembelian barang

dagangan tidak perlu diperkirakan.

Page 52: Daftar Isi 26 April 13

44 Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13

1. Pembelian dan penjualan barang dagangan selama tahun 2012:

a. Stok awal (sisa 2011) 2 kwintal

b. Pembelian kwintal

c. Dikonsumsi sendiri 1 kwintal

d. Hilang/rusak 1 kwintal

e. Penjualan kwintal

f. Stok akhir (sisa 2012) kwintal

Satuan yang digunakan: ton, kwintal, kg2. a. Apakah ada biaya transportasi dalam pembelian dan/atau penjualan barang

dagangan selama tahun 2012?

Ya 1 Tidak 2 1

b. Jika "Ya", berapa nilainya? Rp. 2.800.000

1.600.0001500 1.200.000.000

1480 1.480.000.00020 16.000.000

(1) (2) (3) (4)

BLOK V: PEMBELIAN DAN PENJUALAN

Uraian Volume Satuan Nilai (Rp)

� Bila barang dagangan tersebut diantar/dikirim oleh pemasok dengan biaya yang

dibebankan kepada perusahaan/usaha, besarnya biaya angkut dicatat dalam Blok V

Rincian 2.b

� Bila pembelian barang dagangan diangkut sendiri dengan kendaraan milik

perusahaan/usaha maka pengeluaran bahan bakar dicatat dalam Blok V Rincian 2.b

� Bila pembelian barang dagangan menggunakan angkutan pihak lain, besarnya biaya

angkut dicatat dalam Blok V Rincian 2.b

Biaya Angkut Penjualan Barang Dagangan

� Bila pembeli mengangkut sendiri, besarnya biaya angkut penjualan barang dagangan

tidak perlu diperkirakan.

� Bila penjualan barang dagangan diangkut dengan kendaraan milik perusahaan/usaha

maka pengeluaran bahan bakar dicatat dalam Blok V Rincian 2.b

� Bila penjualan barang dagangan menggunakan angkutan pihak lain, besarnya biaya

angkut dicatat dalam Blok V Rincian 2.b

Contoh pengisian:

BLOK VI: CATATAN Memuat catatan petugas yang sifatnya memperjelas masalah yang ada kaitan dengan

kesulitan dalam pengisian kuesioner dan informasi penting lainnya dari responden

yang perlu dicatat. Catatan ditulis dengan singkat dan jelas.

Page 53: Daftar Isi 26 April 13

Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13 45

BLOK VII: KETERANGAN CONTACT PERSON

Blok ini pada hakikatnya merupakan pengesahan bahwa jawaban yang diberikan

dalam daftar diberikan oleh yang bertanggung jawab pada perusahaan/usaha tersebut.

Sertakan informasi nama contact person, jabatan, nomor telepon, tanggal pengisian,

dan tanda tangan. Informasi tersebut sangat berguna apabila dibutuhkan adanya

kunjungan ulang.

BLOK VIII: KETERANGAN PETUGAS

Blok ini dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban petugas, baik yang melakukan

pencacahan maupun pengawasan.

5.4 Pengisian daftar VPDP-13.PRODUSEN

Pada kuesioner VPDP-13.PRODUSEN sebelah kanan atas terdapat lima kotak

kode KBLI. Isian kotak ini disalin dari Daftar VPDP13-DSP.PRODUSEN kolom 6.

Pengisiannya dilakukan oleh pencacah sebelum turun ke lapangan.

BLOK I : PENGENALAN TEMPAT

Blok ini terdiri dari 7 rincian, digunakan untuk mencatat nama dan alamat perusahaan

sebagai responden. Tidak semua rincian disalin dari Daftar VPDP13-DSP.

PRODUSEN, sebagian dilengkapi pada saat pencacahan di lapangan.

Rincian 1 s.d. Rincian 2: disalin dari Daftar VPDP13-DSP. PRODUSEN.

Rincian 3: disalin dari Daftar VPDP13-DSP. PRODUSEN atau dilengkapi pada saat

pencacahan di lapangan.

Rincian 4: dilengkapi pada saat pencacahan di lapangan.

Rincian 5 s.d. Rincian 7: disalin dari Daftar VPDP13-DSP. PRODUSEN, kolom (2)

s.d. kolom (4).

Jika nama dan alamat perusahaan pada Rincian 6 dan 7 tidak sesuai dengan kondisi di

lapangan atau tidak lengkap, maka perbaiki/lengkapi sesuai dengan kondisi terakhir di

lapangan.

Referensi waktu pada VPDP-13.PRODUSEN adalah selama tahun 2012 yaitu

dari 1 Januari s.d 31 Desember 2012.

Page 54: Daftar Isi 26 April 13

46 Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13

BLOK II: KETERANGAN KOMODITI

Blok ini digunakan untuk mencatat satu jenis komoditi yang dihasilkan

perusahaan/usaha pertanian dan industri pengolahan. Produsen yang menjadi

responden yaitu: rumah pemotongan hewan, usaha penggilingan padi, industri gula

pasir, pertanian kedelai.

Rincian 1: Komoditi yang diproduksi:

Lingkari salah satu kode jenis komoditi yang diproduksi perusahaan/usaha sesuai

dengan yang telah ditentukan dalam Daftar VPDP13-DSP. PRODUSEN.

BLOK III: BAHAN BAKU

Blok ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang asal pengadaan bahan

baku/bibit berdasarkan fungsi perusahaan/usaha dalam lembaga usaha

perdagangan/produksi, serta wilayah pengadaan bahan baku/bibit.

Rincian 1: Pengadaan bahan baku/bibit selama tahun 2012:

Isikan besarnya persentase asal pengadaan bahan baku/bibit selama tahun 2012

menurut fungsi lembaga usaha pada Rincian 1.a s.d. Rincian 1.j. Jika ada rincian yang

kosong pada kotak persentase dituliskan 0 (nol) atau dikosongkan. Jumlah dari Rincian

1.a s.d. Rincian 1.j harus 100 persen. Jika di dalam isian ada bilangan pecahan desimal,

maka bilangan tersebut dibulatkan sesuai dengan kaidah yang berlaku dan tuliskan ke

kotak yang tersedia. Pengadaan bahan baku khusus untuk perusahaan/usaha industri.

Penjelasan:

• Bahan baku adalah material atau bahan dasar yang diperlukan untuk menghasilkan

suatu produk setelah melewati suatu proses tertentu.

• Produsen lain adalah apabila produsen yang menjadi responden mendapat bahan

baku yang merupakan hasil produksi perusahaan lain. Contoh: Petani kedelai

Pertanyaan pada Blok III sampai dengan Blok VI berkaitan dengan jenis

komoditi yang diteliti pada Blok II Rincian 1 di atas

• Jika karena suatu hal responden meminta daftar isian untuk ditinggal

terlebih dahulu (tidak langsung wawancara pada saat itu), maka Rincian

1 harus sudah dilingkari oleh pencacah.

Page 55: Daftar Isi 26 April 13

Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13 47

mendapatkan bibit dari petani kedelai lain, pabrik gula pasir mendapatkan bahan

pembuatan gula pasir dari pabrik lain (dalam bentuk raw sugar, tebu, dll).

• Impor langsung adalah impor yang dilakukan oleh produsen itu sendiri tanpa

melalui pihak lain. Contoh: Pabrik gula impor langsung bahan pembuatan gula

pasir dari negara lain.

• Produksi sendiri adalah bahan baku yang digunakan merupakan hasil produksi

sendiri. Contoh: Petani kedelai mendapatkan bibit dari lahan sendiri, penggilingan

padi mendapatkan padi dari pertaniannya sendiri.

• Penjelasan mengenai Importir, Distributor, Agen, Pedagang grosir, dan

Pedagang eceran dapat dilihat pada penjelasan pengisian Daftar VPDP13-

PEDAGANG Blok II Rincian 3 dan Blok III Rincian 1.

Rincian 2: Wilayah pengadaan bahan baku selama tahun 2012:

Isikan nama kabupaten/kota/negara pemasok, serta besarnya persentase pengadaan

bahan baku. Jika ada 10 (sepuluh) wilayah pengadaan bahan baku produksi, maka

tulisan ’lainnya (terlampir)’ dicoret kemudian tuliskan nama kabupaten/kota/negara,

serta persentase pengadaan bahan baku. Bila wilayah pengadaan bahan baku/ bibit

lebih dari 10 (sepuluh), maka lampirkan wilayah pengadaan bahan baku selebihnya

beserta persentasenya. Jumlah dari Rincian 2 harus 100 persen (termasuk yang ada di

lampiran, jika ada). Kode kabupaten/kota/negara diisi oleh editor pengolahan.

Catatan:

Jika perusahaan melakukan impor sendiri bahan baku (Rincian 1a isi), maka

pengadaan/pembelian bahan baku dari luar negeri (Rincian 2 nama negara) juga harus

ada.

BLOK IV: PENJUALAN PRODUKSI

Blok ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang tujuan penjualan barang

produksi berdasarkan fungsi perusahaan/usaha dalam lembaga usaha perdagangan/

produksi, serta wilayah penjualan barang produksi.

Rincian 1: Penjualan barang produksi selama tahun 2012:

Isikan besarnya persentase pemasaran/penjualan barang produksi selama tahun 2012

menurut fungsi perusahaan/usaha dalam lembaga usaha perdagangan pada Rincian 1.a

s.d. Rincian 1.m.

Page 56: Daftar Isi 26 April 13

48 Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13

1. Penjualan barang produksi selama tahun 2012:

No. Tujuan penjualan barang produksi Persentase

(1)

a. Ekspor langsung ………………………………………………………………………………………………………… a. 1 0 %

b. Eksportir ………………………………………………………………………………………………………… b. 0 %

c. Distributor ………………………………………………………………………………………………………… c. 4 5 %

d. Agen ………………………………………………………………………………………………………… d. 1 3 %

e. Pedagang grosir ………………………………………………………………………………………………………… e. 1 6 %

f. Pedagang pengumpul ………………………………………………………………………………………………………… f. 0 %

g. Department Store ………………………………………………………………………………………………………… g. %

h. Supermarket/swalayan ………………………………………………………………………………………………………… h. 5 %

i. Pedagang eceran ………………………………………………………………………………………………………… i. 4 %

j. Industri pengolahan ………………………………………………………………………………………………………… j. 2 %

k. Kegiatan usaha lainnya ………………………………………………………………………………………………………… k. 3 %

l. Pemerintah dan lembaga nirlaba ……………………………………………………………………………………………… l. 2 %

m. Rumah tangga ……………………………………………………………………………………………… m. 0 %

1 0 0 %

BLOK IV: PENJUALAN PRODUKSI

(2) (3)

Jumlah

Rincian 1.a akan terisi jika perusahaan/usaha melakukan ekspor sendiri barang hasil

produksinya. Rincian 1.b s.d. 1.m akan terisi jika perusahaan/usaha menjual ke perusahaan/usaha

eksportir, distributor, agen, pedagang grosir, pedagang pengumpul, supermarket/

swalayan, pedagang eceran, industri pengolahan, kegiatan usaha lainnya, pemerintah

dan lembaga nirlaba dan rumah tangga. Jika dari Rincian 1.a s.d. Rincian 1.m ada yang kosong pada kotak persentase

dituliskan 0 (nol) atau dikosongkan. Jumlah dari Rincian 1.a s.d. Rincian 1.m harus

100 persen. Jika di dalam isian ada bilangan pecahan desimal, maka bilangan tersebut

dibulatkan sesuai dengan kaidah yang berlaku, dan tuliskan ke kotak yang tersedia. Penjelasan:

Penjelasan mengenai Ekspor Langsung, Eksportir, Distributor, Agen, Pedagang

Grosir, Supermarket/Swalayan, Pedagang Eceran, Industri Pengolahan,

Kegiatan Usaha Lainnya, dan Konsumen Akhir dapat dilihat pada penjelasan

pengisian Daftar VPDP-13.PEDAGANG Blok II Rincian 3.

Contoh:

Page 57: Daftar Isi 26 April 13

Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13 49

Rincian 2: Wilayah penjualan barang produksi selama tahun 2012:

Jika perusahaan/usaha melakukan ekspor langsung, maka yang diisikan adalah nama

negara tempat kedudukan perusahaan pembeli, serta besarnya persentase pada wilayah

penjualan barang produksi. Jika perusahaan/usaha menjual ke eksportir, distributor,

agen, pedagang grosir, supermarket/swalayan, industri pengolahan, dan/atau kegiatan

usaha lain, maka yang diisikan adalah nama kabupaten/kota tempat kedudukan

perusahaan/usaha pembeli, serta persentasenya. Jika ada sepuluh wilayah pemasaran/

penjualan barang produksi, maka tulisan ’lainnya (terlampir)’ dicoret kemudian

tuliskan nama kabupaten/kota/negara, serta besarnya persentase pada wilayah

pemasaran/ penjualan barang produksi. Apabila wilayah penjualan barang produksi

lebih dari sepuluh, maka lampirkan wilayah penjualan barang produksi lainnya,

beserta persentasenya. Jumlah dari Rincian 2 harus 100 persen (termasuk yang ada di

lampiran, jika ada). Kode kabupaten/kota/negara diisi oleh editor pengolahan.

Contoh:

BLOK V: KENDALA PERUSAHAAN/USAHA

Blok ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang kendala yang dialami

perusahaan/usaha selama tahun 2012.

Rincian 1.a: Apakah ada kendala dalam proses produksi selama tahun 2012?

Lingkari kode 1 jika perusahaan/usaha mengalami kendala selama Januari sampai

2. Wilayah penjualan barang produksi selama tahun 2012:

No Kabupaten/Kota/Negara Kode *) Persentase

(1) (2) (3) (4)

a. KABUPATEN BEKASI 2 0 %

b. KOTA BEKASI 1 6 %

c. KOTA SEMARANG 1 5 %

d. KABUPATEN SEMARANG 1 5 %

e. KOTA TANGERANG 8 %

f. KOTA MALANG 8 %

g. KOTA BANDUNG 7 %

h. KABUPATEN BANDUNG 6 %

i. KOTA SURABAYA 5 %

j. Lainnya (terlampir) %

Jumlah: 1 0 0 %

*) Kode Kabupaten/Kota/Negara diisi oleh pengawas/koordinator lapangan.

Page 58: Daftar Isi 26 April 13

50 Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13

dengan Desember 2012, dan kode 2 jika perusahaan/usaha tidak mengalami kendala.

Jika kode 2, pertanyaan langsung ke Rincian 2.

Rincian 1.b: Jika "Ya", jenis kendala

Kendala yang dialami perusahaan/usaha bisa lebih dari satu. Lingkari kode jawaban

yang tersedia, jika jawaban lebih dari satu jumlahkan kodenya dan tuliskan pada kotak

yang tersedia.

Penjelasan:

Kendala kesulitan modal seperti: tidak cukup tersedia modal, sulit mencari pinjaman

modal, dsb.

Kendala tenaga kerja terampil seperti: tidak cukup tersedia tenaga kerja yang

terampil, tenaga kerja terampil mahal (minta gaji tinggi), dsb.

Kendala birokrasi administrasi seperti: mengenai perijinan, proses tender yang

rumit.

Kendala bahan baku seperti: bahan baku langka, bahan baku mahal, bahan baku

tidak tersedia di dalam negeri, dsb.

Kendala faktor alam seperti: banjir, curah hujan yang tinggi, badai, gelombang laut

tinggi, tanah longsor, bencana alam, dsb

Kendala transportasi seperti: jalan rusak, alat transportasi kurang tersedia, belum ada

jalan penghubung, bongkar muat di pelabuhan lama, dsb.

Kendala lainnya seperti: BBM (bahan bakar), keamanan, pungutan tidak resmi, faktor

geografis, dsb.

Rincian 1.c: Kendala utama proses produksi

Jika perusahaan/usaha mengalami lebih dari satu kendala, tanyakan dan tuliskan

kendala yang utama. Kode pada rincian ini merupakan salah satu kode yang dilingkari

pada Rincian 1b.

Rincian 2.a: Apakah ada kendala dalam penjualan barang produksi selama

tahun 2012?

Lingkari kode 1 jika perusahaan/usaha mengalami kendala dalam penjualan barang

produksi selama tahun 2012, dan kode 2 jika perusahaan tidak mengalami kendala.

Jika kode 2, pertanyaan langsung ke Blok VI.

Rincian 2.b: Jika “Ya”, jenis kendala:

Jenis kendala yang dialami perusahaan/usaha dalam penjualan barang produksi bisa

Page 59: Daftar Isi 26 April 13

Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13 51

lebih dari satu. Lingkari kode jawaban yang tersedia, jika jawaban lebih dari satu

jumlahkan kodenya dan tuliskan pada kotak yang tersedia.

Penjelasan:

Kendala persaingan pasar seperti: banyak pedagang menjual komoditi yang sama.

Kendala rantai distribusi seperti: terlalu panjang jalur distribusi barang sampai ke

tujuan.

Kendala infrastruktur perdagangan seperti: perbankan, birokrasi perdagangan

(perijinan), dsb.

Kendala faktor alam seperti: banjir, curah hujan yang tinggi, badai, gelombang laut

tinggi, tanah longsor, bencana alam, dsb

Kendala transportasi dan kendala lainnya lihat penjelasan pada Rincian 1b.

Rincian 2.c: Kendala utama penjualan

Jika perusahaan/usaha mengalami lebih dari satu kendala, tanyakan dan tuliskan

kendala yang utama. Kode pada rincian ini merupakan salah satu kode yang dilingkari

pada Rincian 2b.

BLOK VI: NERACA PRODUKSI

Blok ini mencatat stok komoditi yang diteliti pada keadaan awal Januari 2012 (sisa

2011), total produksi, dikonsumsi sendiri, hilang/rusak, produksi yang terjual selama

tahun 2012 (Januari sampai dengan Desember 2012), dan stok akhir (sisa 2012).

Rincian 1: Produksi selama tahun 2012:

Yang dimaksud dengan produksi selama tahun 2012 adalah produksi dari bulan Januari

sampai dengan Desember 2012.

Rincian 1.a:

Kolom (1): Stok awal (sisa akhir 2011)

Adalah stok awal barang produksi yaitu sisa stok dari barang produksi yang masih

tersedia di gudang pada awal tahun 2012 (1 Januari 2012)

Kolom (2): Volume:

Adalah volume barang produksi yang masih tersedia di gudang pada awal tahun 2012

(1 Januari 2012).

Page 60: Daftar Isi 26 April 13

52 Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13

Kolom (3): Satuan

Adalah satuan untuk barang yang volumenya diisikan pada kolom (2). Satuan yang

digunakan harus merupakan satuan standar. Contoh: ton, kwintal, kilogram.

Kolom (4): Nilai (Rp)

Isikan nilai stok awal ini di kolom (4). Jika perusahaan/usaha sudah mengetahui nilai

stok awal, gunakan informasi ini dan isikan pada kolom (4). Nilai stok awal yang

dituliskan adalah nilai stok awal tanpa PPn.

Rincian 1.b:

Kolom (1): Total Produksi

Yang dimaksud adalah produksi barang (komoditi yang diteliti) dari Januari s.d.

Desember 2012. Cara pengisian kolom (2) s.d kolom (4) sama dengan pengisian

Rincian 1.a. Satuan yang digunakan pada kolom (3) harus sama.

Rincian 1.c:

Kolom (1): Dikonsumsi sendiri

Yang dimaksud adalah barang (komoditi yang diteliti) yang dikonsumsi oleh

perusahaan/usaha itu sendiri dari Januari s.d. Desember 2012. Cara pengisian kolom

(2) s.d kolom (3) sama dengan pengisian Rincian 1.a. Satuan yang digunakan pada

kolom (3) harus sama.

Rincian 1.d:

Kolom (1): Hilang/rusak

Yang dimaksud adalah barang (komoditi yang diteliti) yang rusak/hilang dari Januari

s.d. Desember 2012. Cara pengisian kolom (2) s.d kolom (3) sama dengan pengisian

Rincian 1.a. Satuan yang digunakan pada kolom (3) harus sama.

Rincian 1.e:

Kolom (1): Produksi yang terjual

Yang dimaksud pada rincian ini adalah barang produksi perusahaan/usaha yang terjual

dari Januari s.d. Desember 2012. Termasuk barang yang diproduksi sebelum Januari

2012 (stok awal) tetapi terjual pada periode Januari s.d Desember 2012. Cara

pengisian kolom (2) s.d. kolom (4) sama dengan pengisian Rincian 1a. Satuan yang

digunakan pada kolom (3) harus sama.

Page 61: Daftar Isi 26 April 13

Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13 53

Catatan:

Khusus untuk produksi yang terjual, harga satuan dan nilainya adalah sesuai harga

penjualan (termasuk PPn).

Rincian 1.a ditambah Rincian 1.b harus lebih besar atau sama dengan Rincian 1.c

ditambah Rincian 1.d ditambah Rincian 1.e.

Rincian 1.f:

Kolom (1): Stok akhir (sisa 2012)

Yang dimaksud pada rincian ini adalah stok barang produksi perusahaan/usaha pada 31

Desember 2012. Cara pengisian kolom (2) s.d. kolom (4) sama dengan pengisian

Rincian 1a. Satuan yang digunakan pada kolom (3) harus sama dengan rincian lainnya.

Contoh:

LOK VII: CATATAN

Memuat catatan petugas yang sifatnya memperjelas masalah yang ada kaitan dengan

kesulitan dalam pengisian kuesioner dan informasi penting lainnya dari responden

yang perlu dicatat. Catatan ditulis dengan singkat dan jelas.

BLOK VIII: KETERANGAN CONTACT PERSON

Blok ini pada hakikatnya merupakan pengesahan bahwa jawaban yang diisikan dalam

daftar diberikan oleh yang bertanggung jawab pada perusahaan/usaha tersebut.

Sertakan informasi nama contact person, jabatan, nomor telepon, tanggal pengisian,

dan tanda tangan. Informasi tersebut sangat berguna apabila dibutuhkan adanya

kunjungan ulang.

BLOK IX: KETERANGAN PETUGAS

Blok ini dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban petugas, baik yang melakukan

pencacahan maupun pengawasan/pemeriksaan.

1. Produksi selama tahun 2012:

a. Stok awal (sisa 2011)

b. Total produksi

c. Dikonsumsi sendiri

d. Hilang/rusak

e. Produksi yang terjual

f. Stok akhir (sisa 2012)

Satuan yang digunakan: ton, kwintal, kg

15.000.000750.000.000

1.175.000.00054.000.000

25011

23518

tontontontonton

(4)

5 ton

BLOK VI: NERACA PRODUKSI

Uraian Volume Satuan Nilai (Rp)

(1) (2) (3)

Page 62: Daftar Isi 26 April 13

54 Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13

Page 63: Daftar Isi 26 April 13

Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13 55

BAB VI

PEMERIKSAAN KONSISTENSI ISIAN DAFTAR VPDP-13

6.1 Pemeriksaan Secara Umum

a. Banyaknya dokumen, harus sesuai dengan banyaknya usaha yang menjadi

tanggungjawab masing-masing PCS.

b. Untuk setiap dokumen, isian kode KBLI yang ada dipojok kanan atas cover

depan kuesioner harus sesuai dengan isian pada Daftar Sampel Perusahaan

(VPDP-13.DSP) kolom (6).Sesuaikan jika isiannya berbeda.

c. Periksa kesesuaian jenis dokumen (Pedagang atau Produsen) dengan kegiatan

usahanya.

d. Semua penulisan harus sudah menggunakan huruf kapital (balok), jika belum

harus dibetulkan. Perhatikan pula tingkat kewajaran dan konsistensi isian yang

saling terkait.

e. Periksa untuk seluruh satuan yang dituliskan oleh petugas, harus sudah

menggunakan satuan standar. Apabila belum menggunakan satuan yang

ditentukan agar memberikan catatan konversi dari satuan tersebut ke satuan

standar yang telah ditentukan.

f. Jika terdapat hal-hal yang meragukan, kurang jelas, dan sebagainya,

konfirmasikan kepada petugas pencacah agar dapat dilakukan perbaikan.

6.2 Pemeriksaan Untuk Isian Daftar VPDP-13.PEDAGANG

a. Blok I: Pengenalan Tempat

1. Periksa isian identitas pada Blok I, yang disalin dari daftar VPDP-

13.DSP.PEDAGANG dan dilengkapi sesuai dengan kondisi terakhir

dilapangan.

2. Untuk Rincian 2, yang tidak sesuai harus sudah dicoret (Kabupaten/Kota

atau Kabupaten/Kota), demikian juga untuk Rincian 4, coret yang tidak

sesuai (Kelurahan/Desa atau Kelurahan/Desa).

Page 64: Daftar Isi 26 April 13

56 Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13

3. Rincian 5 (nomor urut perusahaan/usaha) harus sama dengan nomor urut

pada daftar VPDP-13.DSP.PEDAGANG kolom (2).

4. Rincian 6 dan 7, cocokkan nama dan alamat perusahaan/usaha dengan

daftar VPDP13-DSP.PEDAGANG kolom (3) dan (4). Nama dan alamat

perusahaan ini bisa berbeda dengan VPDP13-DSP.PEDAGANG,

disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Alamat harus lengkap, jika tidak

lengkap konfirmasikan kepada pencacah untuk dilengkapi sesuai dengan

kondisi terakhir di lapangan.

b. Blok II: Keterangan Umum

1. Rincian 1: Kegiatan utama perusahaan/usaha

Cermati penulisan kegiatan utama yang dilakukan usaha ini, apakah sudah

secara rinci dan jelas sehingga dapat diketahui dan diidentifikasi secara

tepat KBLI-nya.Pemeriksa mengisikan kode KBLI (5 digit). KBLI yang

digunakan adalah Peraturan Kepala BPS No.57 Tahun 2009 tentang KBLI.

Cermati apakah isian KBLI-nya sudah sesuai dengan isian pada kegiatan

utama tersebut. Jika ragu, konfirmasikan kembali ke pencacah untuk

memastikan jenis kegiatan utamanya. Kode KBLI disini bisa berbeda

dengan kode KBLI yang ada di pojok kanan atas Blok I, karena kode yang

ditulis pada rincian ini adalah yang sesuai dengan hasil lapangan.

2. Rincian 2: Komoditi yang dijual

Harus diperhatikan hanya satu kode jenis komoditi yang dilingkari. Bila

lebih dari satu kode yang dilingkari harap ditanyakan kepada petugas.

Pertanyaan pada Blok II Rincian 3 s.d.Blok VI (catatan) berkaitan

dengan komoditi yang dijual pada Blok II Rincian 2.

3. Rincian 3: Fungsi perusahaan/usaha dalam lembaga usaha perdagangan

Harus diperhatikan hanya satu yang dilingkari, bila lebih dari satu kode

yang dilingkari harap ditanyakan kepada petugas (sesuai dengan di

lapangan).

Periksa pula konsistensi isian, jika Rincian 3 ini berkode 9, maka pada

Page 65: Daftar Isi 26 April 13

Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13 57

kode KBLI di Blok II rincian 1 kolom (2) adalah untuk kegiatan

perdagangan eceran (47111, 47112, 47211, 47214, 47221, 47811, 47814,

47821, 47823). Jika selain kode 9, maka KBLI di Blok II rincian 1 kolom

(2) adalah untuk kegiatan perdagangan besar (46311, 46321, 46331, dan

46201). Jika tidak sesuai, tanyakan kepada pencacah rincian mana yang

benar dan perbaiki isian kode yang salah.

c. Blok III: Distribusi Perdagangan

1. Rincian 1: Pembelian barang dagangan selama tahun 2012

Periksa jumlah persentase pada Rincian 1.a s.d. 1.k apakah sudah sama

dengan 100 persen. Periksa pula kewajaran isian, jika tidak wajar atau

bahkan kosong tanyakan kembali pada pencacah. Blok III Rincian k

harus kosong.

Periksa konsistensi isian Blok II Rincian 3 dengan Blok III Rincian

1

• Jika Blok II Rincian 3 kode 1 (distributor) maka Blok III Rincian 1.e,

dan 1.g harus kosong (-).

• Jika Blok II Rincian 3 kode 3 (agen) maka Blok III Rincian 1.g harus

kosong (-).

• Jika Blok II Rincian 3 kode 6 (pedagang pengumpul) maka Blok III

Rincian 1.c harus isi.

• Jika pada Blok II Rincian 3 kode 8 (importir) maka isian Blok III

Rincian 1.a (impor langsung) harus persentase terbesar.

• Jika pada Blok II Rincian 3 berkode selain 9, maka isian Blok III

rincian 1.j (pedagang eceran) harus bukan merupakan persentase

terbesar.

2. Rincian 2: Wilayah pembelian barang dagangan selama tahun 2012.

Periksa jumlah persentase pada Rincian 2, apakah sudah sama dengan

100 persen. Bila Rincian 2.a s.d. Rincian 2 terakhir ada isian maka

Page 66: Daftar Isi 26 April 13

58 Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13

pastikan bahwa nama-nama kabupaten/kota atau negara sudah

ditulis/dilampirkan. Seandainya kosong konfirmasikan kepada pencacah

untuk dilengkapi. Kode kabupaten/kota/negara akan diisi oleh

pemeriksa. Periksa pula konsistensi isian, jika fungsi perusahaan

sebagai importir (Blok II Rincian 3 kode 8), maka pada Rincian 2 harus

ada isian nama negara dan total persentase harus sama dengan Rincian

1.a (impor langsung).

3. Rincian3: Penjualan barang dagangan selama tahun 2012

Periksa jumlah persentase pada 3.a s.d. 3.o apakah sudah sama dengan

100persen. Periksa pula kewajaran isian, jika tidak wajar atau bahkan

kosong tanyakan kembali pada pencacah. Rincian 3.i. harus kosong.

Periksa konsistensi isian Blok II Rincian 3 dengan Blok III Rincian 3

• Jika Blok II Rincian 3 kode 1 - 8 maka jumlah persentase Blok III

Rincian 3.a s.d. 3.n harus lebih besar dari 3.o. Isian Rincian 3.o harus

kurang dari 50 persen.

• Jika Blok II Rincian 3 kode 2 maka Blok III Rincian 3.c harus kosong.

• Jika Blok II Rincian 3 kode 4 maka Blok III Rincian 3.c dan 3.e harus

kosong.

• Jika pada Blok II Rincian 3 kode 7 (eksportir) maka isian Blok III

Rincian 3.a (ekspor langsung) harus persentase terbesar.

• Jika pada Blok II Rincian 3 kode 8 (importir) maka isian Blok III

Rincian 3.a dan 3.b harus kosong. Jika perusahaan ekspor impor selain

mengimpor juga melakukan ekspor, maka ambil yang mempunyai

omset terbesar.

• Jika Blok II Rincian 3 kode 9 maka yang boleh terisi hanya Blok III

Rincian 3.i s.d. 3.o dan persentase 3.o harus terbesar.

Page 67: Daftar Isi 26 April 13

Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13 59

4. Rincian 4: Wilayah penjualan barang dagangan selama tahun 2012

Periksa jumlah persentase pada Rincian 4, apakah sudah sama dengan

100 persen. Bila Rincian 4.a s.d. Rincian 4 terakhir ada isian maka

pastikan bahwa nama-nama kabupaten/kota atau negara sudah

ditulis/dilampirkan. Seandainya kosong konfirmasikan kepada pencacah

untuk dilengkapi. Kode kabupaten/kota/negara akan diisi oleh

pemeriksa. Periksa pula konsistensi isian, jika fungsi perusahaan sebagai

eksportir (Blok II Rincian 3 kode 7), maka pada Rincian 4 harus ada isian

nama negara dan total persentase harus sama dengan Rincian 3.a (ekspor

langsung).

d. Blok IV: Kendala Pengadaan dan Pemasaran Barang Dagangan

1. Rincian1.a: Apakah ada kendala dalam pengadaan barang dagangan

selama tahun 2012 ?

Pada Rincian1.a salah satu kode jawaban harus sudah dilingkari, dan

periksa apakah kode yang dilingkari tersebut sudah dipindahkan ke dalam

kotak yang tersedia dengan benar. Jika kode 2 yang dilingkari “Langsung

ke Rincian2“, maka Rincian1.b dan Rincian1.c harus kosong.

Rincian 1.b: Jika "Ya", jenis kendala:

Rincian1.b harus ada isian jika Rincian1.a kode 1 dilingkari. Rincian 1.b

boleh lebih dari satu kode jawaban yang dilingkari. Apabila kode 32

dilingkari maka harus ada penjelasan jenis kendala, apabila belum

dituliskan agar dikonfirmasikan kepada petugas untuk dicek ke lapangan

lagi.

Rincian 1.c: Kendala Utama

Rincian1.c, isiannya harus sesuai dengan salah satu kode yang dilingkari

pada Rincian1.b. Jika Rincian1.b hanya satu kode yang dilingkari, maka

isian Rincian1.c harus sama dengan kode yang dilingkari pada

Rincian1.b.

2. Rincian2.a: Apakah ada kendala dalam pemasaran barang dagangan

selama tahun 2012 ?

Page 68: Daftar Isi 26 April 13

60 Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13

Periksa apakah salah satu kode sudah dilingkari, dan periksa apakah kode

yang dilingkari tersebut sudah dipindahkan ke dalam kotak yang tersedia

dengan benar. Jika berkode 2 “Langsung ke Blok V“, jika berkode 1

maka Rincian2.b dan 2.c harus ada isian.

Rincian 2.b: Jika "Ya", jenis kendala:

Rincian 2.b harus ada isian jika Rincian 2.a kode 1 dilingkari. Rincian 2.b

boleh lebih dari satu kode jawaban yang dilingkari. Apabila kode 32

dilingkari maka harus ada penjelasan jenis kendala, apabila belum

dituliskan agar dikonfirmasikan kepada petugas untuk dicek ke lapangan

lagi.

Rincian 2.c: Kendala Utama

Rincian 2.c, isiannya harus sesuai dengan salah satu kode yang dilingkari

pada Rincian 2.b. Jika Rincian2.b hanya satu kode yang dilingkari, maka

isian Rincian 2.c harus sama dengan kode yang dilingkari pada Rincian

2.b.

e. Blok V: Pembelian dan Penjualan

Pertanyaan pada blok ini diisi oleh responden berdasarkan petunjuk dari

PCS. Oleh karena itu perlu dilakukan pemeriksaan dengan cermat untuk

setiap isian.

1. Pembelian dan penjualan barang dagangan selama tahun 2012:

a) Periksa kewajaran isian baik volume maupun satuan dari stok awal

2012 (sisa 2011). Satuan harus menggunakan satuan standar yang

ditentukan, jika tidak sesuai harus dikonversikan. Periksa pula

kewajaran nilai pada kolom (4). Isian pada Blok V Rincian 1.a kolom

(2) adalah keadaan pada 1 Januari 2012.

b) Periksa kewajaran isian baik volume maupun satuan dari pembelian

selama tahun 2012.

Isian besarnya volume perlu di cek kewajarannya karena periode

penjualan komoditinya selama setahun. Satuan harus menggunakan

Page 69: Daftar Isi 26 April 13

Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13 61

satuan standar dan jika tidak menggunakan satuan standar harus

dikonversikan ke dalam satuan standar, lihat kewajarannya

disesuaikan dari jenis komoditi yang diperdagangkan.

Blok V Rincian 1.a kolom (2) ditambah Rincian 1.b kolom (2) harus

sama dengan atau lebih besar dari jumlah Rincian 1.c + 1.d + 1.e +

1.f.

c) Periksa kewajaran isian volume dan satuan barang dagangan yang

dikonsumsi sendiri. Barang dagangan yang dikonsumsi sendiri dapat

kosong.

d) Periksa kewajaran isian volume dan satuan barang dagangan yang

hilang/rusak. Barang dagangan yang hilang/rusak bisa kosong.

e) Periksa kewajaran isian volume dan satuan dari penjualan selama

tahun 2012. Blok V Rincian 1.e kolom (4) harus lebih besar dari

Rincian 1.b kolom (4). ditambah Rincian 1.a kolom (4).

f) Rincian 1.e kolom (4) dibagi kolom (2) harus lebih besar dari

Rincian1.b kolom (4) dibagi kolom (2).

g) Periksa kewajaran isian baik volume maupun satuan dari stok akhir

(sisa 2012). Satuan harus menggunakan satuan standar yang

ditentukan, jika tidak sesuai harus dikonversikan. Periksa pula

kewajaran nilai pada kolom (4). Isian pada Blok V Rincian 1.f

kolom (2) adalah keadaan pada 31 Desember 2012.

2. Biaya transportasi membeli dan menjual barang dagangan selama tahun

2012.

Periksa kewajaran isian biaya transportasi untuk membeli dan menjual

barang dagangan selama tahun 2012. Jika Rincian 2.a kode 1 dilingkari

maka Rincian 2.b harus diisi. Periksa pula apakah biaya yang ada sudah

benar dalam satuan rupiah. Jika terdapat keraguan, maka konfirmasikan

pada pencacah untuk mengetahui kebenaran isian, apakah perlu

dilakukan kunjungan ulang.

Page 70: Daftar Isi 26 April 13

62 Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13

f. Blok VI: Catatan

Apabila ada hal-hal yang memerlukan keterangan, tuliskan pada blok

ini. Selain informasi dari responden, PCS dan PMS bisa menambahkan

catatan untuk memperjelas masalah yang berkaitan dengan isian kuesioner.

g. Blok VII: Keterangan Contact Person

Periksa kembali apakah sudah diisi secara lengkap, yang meliputi nama

pemberi jawaban, jabatan, telepon, tanggal pengisian, dan tanda tangan. Hal

ini berguna sebagai bukti pengesahan, bahwa isian dalam kuesioner ini benar-

benar merupakan jawaban responden yang sudah sesuai dengan kondisi

usahanya.

h. Blok VIII: Keterangan Petugas

1. Periksa apakah PCS telah menuliskan nama di Rincian 1, tanggal

pelaksanaan kegiatan di Rincian 2 dan membubuhkan tanda tangannya di

Rincian 3, pada kolom (2). Bila PCS belum mengisi Rincian tersebut,

diminta agar mengisinya sebagai tanda pertanggungjawaban pelaksanaan

tugasnya.

2. Setelah selesai melakukan pemeriksaan terhadap seluruh isian dan telah

melakukan perbaikan/pembetulan, PMS harus mengisi Rincian 1 sampai

dengan Rincian 3 pada kolom (3) sebagai bukti dokumen tersebut telah

diperiksa.

6.3 Pemeriksaan Untuk Isian Daftar VPDP-13.PRODUSEN

KBLI pada cover kuesioner adalah 10110, 10631, 01113, dan 10721 disalin

dari daftar VPDP13-DSP.PRODUSEN.

a. Blok I: Pengenalan Tempat

1. Periksa isian identitas pada BLOK I, yang disalin dari daftar VPDP-13.

DSP.PRODUSEN dan dilengkapi sesuai dengan kondisi terakhir

dilapangan.

Page 71: Daftar Isi 26 April 13

Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13 63

2. Untuk Rincian 2, yang tidak sesuai harus sudah dicoret (Kabupaten/Kota

atau Kabupaten/Kota), demikian juga untuk Rincian 4 coret yang tidak

sesuai (Kelurahan/Desa atau Kelurahan/Desa).

3. Rincian 5 (nomor urut perusahaan/usaha) harus sama dengan nomor urut

pada daftar VPDP-13.DSP.PRODUSEN kolom (2).

4. Rincian 6 dan 7, cocokkan nama dan alamat perusahaan/usaha dengan

daftar VPDP-13.DSP.Produsen kolom (3) dan (4). Nama dan alamat

perusahaan ini bisa berbeda dengan VPDP-13.DSP, disesuaikan

dengan kondisi di lapangan. Alamat harus lengkap, jika tidak lengkap

konfirmasikan kepada pencacah untuk dilengkapi sesuai dengan

kondisi terakhir di lapangan.

b. Blok II: Keterangan Komoditi

Rincian 1: Komoditi yang diproduksi, periksa apakah salah satu kode

komoditi sudah dilingkari, dan periksa pula apakah kode yang dilingkari

tersebut sudah dituliskan ke dalam kotak yang tersedia dengan benar.

c. Blok III: Bahan Baku

1. Rincian 1: Pengadaan bahan baku selama tahun 2012

Periksa jumlah persentase pada 1.a s.d. 1.j apakah sudah sama dengan

100 persen. Periksa pula kewajaran isian, jika tidak wajar atau bahkan

kosong tanyakan kembali pada PCS.

2. Rincian2: Wilayah pengadaan bahan baku selama tahun 2012

Periksa jumlah persentase pada Rincian 2, apakah sudah sama dengan

100 persen. Bila Rincian 2.a s.d. Rincian 2 terakhir ada isian maka

pastikan bahwa nama-nama kabupaten/kota atau negara sudah

ditulis/dilampirkan, seandainya kosong konfirmasikan kepada PCS

Pertanyaan pada Blok III s.d. Blok VII berkaitan dengan

Jenis Komoditi yang diteliti pada Blok II Rincian 1 di atas

Page 72: Daftar Isi 26 April 13

64 Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13

untuk dilengkapi. Kode kabupaten/kota/negara akan diisi oleh

pemeriksa. Periksa pula konsistensi isian, jika Rincian 1.a ada isian,

maka pada Rincian 2 harus ada isian nama negara dan total

persentasenya harus sama dengan Rincian 1.a (impor langsung).

d. Blok IV: Penjualan Produksi

1. Rincian1: Penjualan barang produksi selama tahun 2012

Periksa jumlah persentase pada 1.a s.d. 1.m apakah sudah sama dengan

100 persen. Periksa pula kewajaran isian, jika tidak wajar atau bahkan

kosong tanyakan kembali pada PCS. Rincian 1.g. (warna latar

belakang abu-abu) harus kosong.

2. Rincian 2: Wilayah penjualan barang produksi selama tahun 2012

Periksa jumlah persentase pada Rincian 2 apakah sudah sama dengan

100 persen. Bila Rincian 2.a s.d. Rincian 2 terakhir ada isian maka

pastikan bahwa nama-nama kabupaten/kota atau negara sudah

ditulis/dilampirkan, seandainya kosong konfirmasikan kepada PCS

untuk dilengkapi. Kode kabupaten/kota/negara akan diisi oleh

pemeriksa. Periksa pula konsistensi isian, jika Rincian 1.a ada isian,

maka Rincian 2 harus ada isian nama negara dan total persentasenya

harus sama dengan Rincian1.a.

e. Blok V: Kendala Perusahaan/Usaha

1. Rincian 1.a: Apakah ada kendala dalam proses produksi selama tahun

2012?

Pada Rincian 1.a salah satu kode jawaban harus sudah dilingkari, jika

kode 2 yang dilingkari “Langsung ke Rincian 2“, maka Rincian 1.b dan

Rincian1.c harus kosong.

Rincian 1.b: Jika "Ya", jenis kendala:

Rincian1.b harus ada isian jika Rincian1.a kode 1 dilingkari. Rincian 1.b

boleh lebih dari satu kode jawaban yang dilingkari. Apabila kode 64

Page 73: Daftar Isi 26 April 13

Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13 65

dilingkari maka harus ada penjelasan jenis kendala.Apabila belum

dituliskan agar dikonfirmasikan kepada PCS untuk dicek ke lapangan

lagi.

Rincian 1.c: Kendala Utama Proses Produksi

Rincian1.c, isiannya harus sesuai dengan salah satu kode yang

dilingkari pada Rincian1.b. Jika Rincian1.b hanya satu kode yang

dilingkari, maka isian Rincian 1.c harus sama dengan kode yang

dilingkari pada Rincian 1.b.

2. Rincian 2.a: Apakah ada kendala dalam penjualan barang produksi selama

tahun 2012?

Pada Rincian 2.a salah satu kode jawaban harus sudah dilingkari, jika

kode 2 yang dilingkari “Langsung ke Blok VI“, maka Rincian 2.b dan

Rincian 2.c harus kosong.

Rincian 1.b: Jika "Ya", jenis kendala:

Rincian 2.b harus ada isian jika Rincian 2.a kode 1 dilingkari. Rincian

2.b boleh lebih dari satu kode jawaban yang dilingkari. Apabila kode 32

dilingkari maka harus ada penjelasan jenis kendala. Apabila belum

dituliskan agar dikonfirmasikan kepada PCS untuk dicek ke lapangan

lagi.

Rincian 1.c: Kendala Utama Penjualan

Rincian 2.c, isiannya harus sesuai dengan salah satu kode yang

dilingkari pada Rincian 2.b. Jika Rincian 2.b hanya satu kode yang

dilingkari, maka isian Rincian 2.c harus sama dengan kode yang

dilingkari pada Rincian 2.b.

f. Blok VI: Neraca Produksi

Periksa dengan cermat untuk setiap isian.

1. Produksi selama tahun 2012

a. Periksa kewajaran isian baik volume maupun satuan dari stok awal

(sisa 2011). Satuan harus menggunakan satuan standar yang

Page 74: Daftar Isi 26 April 13

66 Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13

ditentukan, jika tidak sesuai harus dikonversikan. Periksa pula

kewajaran nilai pada kolom (4). Isian pada Blok VI Rincian 1.a

kolom (2) adalah keadaan pada 1 Januari 2012.

b. Periksa kewajaran isian baik volume maupun satuan dari total

produksi. Periksa pula kewajaran nilai pada kolom (4).

c. Periksa kewajaran isian volume dan satuan produksi yang

dikonsumsi sendiri. Produksi yang dikonsumsi sendiri bisa kosong.

d. Periksa kewajaran isian volume dan satuan produksi yang

hilang/rusak. Produksi yang hilang/rusak bisa kosong.

e. Periksa kewajaran isian baik volume maupun satuan dari produksi

yang terjual, lihat juga kewajaran dari nilai pada kolom (4). Periksa

pula konsistensi isian, bahwa Rincian 1.a + 1.b harus lebih besar atau

sama dengan Rincian 1.c + 1.d + 1.e. + 1.f.

f. Periksa kewajaran isian baik volume maupun satuan dari stok akhir

(sisa 2012). Satuan harus menggunakan satuan standar yang

ditentukan, jika tidak sesuai harus dikonversikan. Periksa pula

kewajaran nilai pada kolom (4). Isian pada Blok VI Rincian 1.f

kolom (2) adalah keadaan pada 31 Desember 2012.

g. Blok VII: Catatan

Apabila ada hal-hal yang memerlukan keterangan, tuliskan pada blok

ini. Selain informasi dari responden, PCS dan PMS bisa menambahkan

catatan untuk memperjelas masalah yang berkaitan dengan isian kuesioner.

h. Blok VIII: Keterangan Contact Person

Periksa kembali apakah sudah diisi secara lengkap, yang meliputi nama

pemberi jawaban, jabatan, telepon, tanggal pengisian, dan tanda tangan. Hal

ini berguna sebagai bukti pengesahan, bahwa isian dalam kuesioner ini benar-

benar merupakan jawaban responden yang sudah sesuai dengan kondisi

usahanya.

Page 75: Daftar Isi 26 April 13

Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13 67

i. Blok IX: Keterangan Petugas

1. Periksa apakah PCS telah menuliskan nama di Rincian 1, tanggal

pelaksanaan kegiatan di Rincian 2 dan membubuhkan tanda tangannya di

Rincian 3, pada kolom (2). Bila PCS belum mengisi Rincian tersebut,

diminta agar mengisinya sebagai tanda pertanggungjawaban pelaksanaan

tugasnya.

2. Setelah selesai melakukan pemeriksaan terhadap seluruh isian dan telah

melakukan perbaikan/pembetulan, PMS harus mengisi Rincian 1 sampai

dengan Rincian 3 pada kolom (3) sebagai bukti dokumen tersebut telah

diperiksa.

Page 76: Daftar Isi 26 April 13

68 Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13

Page 77: Daftar Isi 26 April 13

Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13 69

LAMPIRAN

Page 78: Daftar Isi 26 April 13

70 Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13

Page 79: Daftar Isi 26 April 13

Contoh VPDP13-DSP.PEDAGANG Lampiran 1 VPDP13-DSP

PEDAGANG

Provinsi :Kabupaten/Kota :Kecamatan :

No. Alamat Kegiatan Utama KBLI KomoditiFungsi

Kelembagaan Hasil

Pencacahan

(1) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

SURVEI POLA DISTRIBUSI PERDAGANGAN BEBERAPA KOMODITI 2013

Nama Lengkap Perusahaan/Usaha

(3)

No Urut Perusahaan/Usaha

(2)

Kode kolom (7) : 1= Daging Sapi Lokal 2= Daging Sapi Impor 3= Beras Premium 4= Beras Medium 5= Gula Pasir 6= Kedelai Lokal 7= Kedelai Impor

Kode kolom (8) : 1 = Distributor 2 = Sub distributor 3 = Agen 4 = Sub-agen 5 = Pedagang Grosir 6 = Pedagang Pengumpul 7 = Eksportir 8 = Importir 9 = Pengecer

Kode kolom (9) : 1 = Ditemukan, dan kualitas/merk/jenis dari komoditi yang

diperdagangkan sesuai dengan VPDP13-DSP.PEDAGANG atau daftar VPDP13-DSP.PRODUSEN

2 = Ditemukan, namun kualitas/merk/jenis dari komoditi yang diperdagangkan tidak sesuai dengan daftar VPDP13-DSP.PEDAGANG atau VPDP13-DSP.PRODUSEN.

3 = Ditemukan, tetapi bukan sebagai pedagang (Untuk VPDP13-DSP.PEDAGANG) atau

3 = Ditemukan, tetapi bukan sebagai produsen (Untuk VPDP13-DSP.PRODUSEN)

4 = Pindah dan tidak dapat ditelusuri 5 = Tutup 6 = Tidak Ditemukan 7 = Ganda/double

Buku 2: P

edoman L

apangan VP

DP

2013 71

Page 80: Daftar Isi 26 April 13

Lampiran 2 Tabel 6. Alokasi Sampel Menurut Kabupaten, Komoditi, dan Status Responden

(3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22)

1109 Pidie 4 3 1 2 1 2 2 2 3 20

1110 Bireuen 3 2 1 2 1 2 4 2 3 20

1171 Banda Aceh 1 1 4 2 2 3 2 5 20

1202 Mandailing Natal 1 3 1 2 1 2 1 1 2 3 1 3 4 25

1205 Tapanuli Utara 3 1 1 2 2 1 2 2 3 1 3 1 2 1 25

1209 Simalungun 2 4 1 2 2 1 2 2 3 1 2 2 1 25

1212 Deli Serdang 1 1 1 2 2 2 2 1 1 4 3 3 2 25

1213 Langkat 3 3 1 1 2 1 1 1 1 4 1 3 3 25

1273 Pematang Siantar 1 3 2 2 3 2 2 3 3 3 1 25

1275 Medan 1 2 4 2 4 3 2 3 1 3 25

1277 Padang Sidimpuan 1 3 1 2 1 2 1 2 1 3 1 2 1 2 2 25

1303 Solok 3 1 2 3 1 2 3 1 2 1 1 2 1 23

1307 Agam 1 3 1 1 2 1 1 3 2 2 2 1 2 1 23

1309 Pasaman 2 1 1 2 1 1 2 2 1 3 3 1 2 1 23

1312 Pasaman Barat 3 1 1 2 1 2 2 1 3 3 3 1 23

1371 Padang 3 4 2 3 3 2 3 2 2 24

1375 Bukittinggi 1 3 1 2 1 2 1 2 1 3 2 2 3 24

1403 Indragiri Hilir 1 3 1 1 2 1 1 3 1 3 2 2 1 2 1 25

1409 Rokan Hilir 2 2 1 3 1 1 2 1 3 1 2 2 1 2 1 25

1471 Pekanbaru 1 3 5 2 2 1 4 1 2 3 1 25

1473 Dumai 3 4 1 2 1 2 2 1 1 2 1 3 2 25

1507 Tanjung Jabung Barat 3 2 3 2 3 5 2 4 3 27

1571 Jambi 1 6 3 1 3 1 3 4 2 4 28

1607 Banyuasin 2 2 2 2 1 2 2 3 1 2 2 2 23

1609 OKU Timur 2 1 2 2 2 3 2 1 2 3 2 22

1671 Palembang 3 5 2 2 2 3 3 2 1 23

1674 Lubuklinggau 2 1 2 2 1 2 4 1 3 3 1 22

1702 Rejang Lebong 1 3 2 1 1 1 1 1 3 3 2 19

1705 Seluma 3 2 3 2 3 4 17

1771 Bengkulu 1 3 3 2 2 4 3 1 19

1805 Lampung Tengah 1 2 1 2 1 2 1 2 3 2 2 1 20

1806 Lampung Utara 3 3 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 20

1871 Bandar Lampung 2 5 1 2 2 1 3 4 20

1872 Metro 2 4 1 2 2 2 2 1 2 2 20

Jumlah Sampel

PE PB PE

5 Jambi

I PB

4 Riau

PB PE PB PE PBProvinsi Sampel Kabupaten/Kota

Daging Sapi Lokal Gula Pasir

2 Sumatera Utara

3

Kedelai Impor

P PB PE PEPB

Daging Sapi Impor

PE

Kedelai Lokal

P

Beras Premium Beras Medium

I I

Sumatera Barat

(1) (2)

7

1 NAD

Bengkulu

Lampung8

6 Sumatera Selatan

72 Buku 2: P

edoman L

apangan VP

DP

2013

Page 81: Daftar Isi 26 April 13

(3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22)1902 Belitung 1 3 1 2 1 3 3 1 1 161905 Bangka Selatan 1 2 1 2 1 2 3 2 2 1 171971 Pangkal Pinang 2 3 4 2 1 2 2 1 172103 Natuna 3 1 1 3 1 3 3 2 3 2 222172 Tanjung Pinang 4 4 1 2 1 2 4 3 2 233171 Jakarta Selatan 16 4 16 4 16 4 15 4 16 4 16 4 16 4 1393172 Jakarta Timur 2 16 4 15 4 4 12 4 3 12 4 16 4 15 4 16 4 1393173 Jakarta Pusat 16 4 16 4 16 4 15 4 16 4 15 4 16 4 1383174 Jakarta Barat 16 4 15 4 2 13 4 2 14 4 15 4 16 4 16 4 1373175 Jakarta Utara 1 16 4 15 4 2 13 4 2 14 4 15 4 15 4 16 4 1373201 Bogor 2 2 1 2 3 3 2 3 2 2 2 1 1 3 293202 Sukabumi 2 2 2 3 2 3 2 1 3 3 1 3 2 293203 Cianjur 2 2 1 2 3 2 3 2 1 3 3 1 3 1 293204 Bandung 7 8 1 3 3 2 1 1 1 3 303205 Garut 3 3 2 2 2 3 1 1 3 4 2 3 293206 Tasikmalaya 5 5 2 3 2 3 1 2 2 3 1 293207 Ciamis 5 5 2 3 2 3 1 2 3 3 293209 Cirebon 3 4 1 3 1 3 3 8 1 2 293210 Majalengka 3 4 3 1 3 1 1 5 2 2 3 1 293211 Sumedang 5 5 3 1 3 2 1 1 2 2 3 1 293212 Indramayu 2 4 3 3 1 3 2 1 1 3 2 2 1 283213 Subang 5 5 1 3 1 3 1 5 2 2 1 293215 Karawang 4 4 4 1 3 1 3 1 1 1 2 1 2 1 293271 Bogor 1 2 3 10 2 2 1 3 2 1 2 293273 Bandung 4 4 10 1 2 2 4 1 2 303274 Cirebon 1 1 2 7 2 3 2 4 1 1 1 4 293275 Bekasi 1 1 1 9 2 3 1 2 4 2 1 1 1 293276 Depok 1 1 1 7 1 4 3 1 4 2 1 2 283278 Tasikmalaya 1 2 2 1 2 4 2 2 2 3 1 2 1 2 1 283301 Cilacap 2 2 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 273302 Banyumas 5 5 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 263305 Kebumen 3 4 2 3 2 3 1 2 3 3 1 273308 Magelang 3 5 1 2 2 2 2 2 1 1 1 3 2 273310 Klaten 2 3 1 2 2 2 1 1 2 3 2 3 2 263312 Wonogiri 2 1 2 2 1 2 1 2 3 4 2 3 1 263314 Sragen 1 1 1 1 3 1 2 2 1 1 5 1 2 1 3 1 273315 Grobogan 3 3 2 2 2 3 3 4 3 2 273316 Blora 2 2 2 2 1 1 1 5 2 3 1 3 2 273319 Kudus 2 1 2 2 1 2 1 5 2 3 1 3 1 263321 Demak 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 4 4 1 263329 Brebes 4 4 2 2 2 2 1 3 2 2 3 273372 Surakarta 1 2 1 3 2 2 2 3 4 2 4 1 273374 Semarang 1 1 1 3 2 2 3 4 4 5 1 273376 Tegal 1 2 2 2 2 1 2 1 5 4 1 4 27

PE PB PE

(1) (2)

Daging Sapi LokalDaging Sapi

ImporBeras Premium Beras Medium Gula Pasir Kedelai Lokal Kedelai Impor Jumlah

SampelP PB PE PB PE I PB PE I PB PE I PB PE P PB

Provinsi Sampel Kabupaten/Kota

13 Jawa Tengah

12 Jawa Barat

11 DKI Jakarta

9 Bangka Belitung

10 Kepulauan Riau

Tabel 6. (Lanjutan) Buku 2: P

edoman L

apangan VP

DP

2013 73

Page 82: Daftar Isi 26 April 13

Tabel 6. (Lanjutan)

(3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22)

3403 Gunung Kidul 5 5 1 1 1 2 2 2 2 1 2 24

3404 Sleman 1 2 1 3 1 3 1 2 2 2 2 3 23

3471 Yogyakarta 1 1 1 3 3 3 5 2 4 23

3505 Blitar 3 3 3 2 3 2 2 1 1 1 2 2 1 3 1 30

3506 Kediri 3 4 3 1 3 1 3 1 1 4 2 1 2 1 30

3507 Malang 5 5 2 2 2 2 3 2 6 1 30

3508 Lumajang 7 7 3 1 1 1 1 3 1 1 1 2 1 30

3509 Jember 6 6 2 2 2 2 1 3 2 2 2 30

3510 Banyuwangi 4 4 2 1 2 2 2 2 3 3 1 3 1 30

3511 Bondowoso 3 4 3 2 2 2 2 1 1 4 2 2 1 1 30

3512 Situbondo 3 3 2 2 1 4 10 1 1 1 1 1 30

3513 Probolinggo 5 6 1 1 1 1 1 3 8 1 1 1 30

3514 Pasuruan 5 6 4 1 1 3 2 2 3 2 1 30

3515 Sidoarjo 2 2 3 1 1 1 4 10 3 1 1 1 30

3518 Nganjuk 3 4 3 2 2 1 1 4 2 2 3 1 2 30

3521 Ngawi 2 2 2 1 2 2 6 3 2 3 2 3 30

3522 Bojonegoro 4 4 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 3 30

3524 Lamongan 2 2 1 2 2 1 2 3 1 1 3 4 2 4 30

3527 Sampang 4 5 1 2 1 2 1 1 1 3 3 2 3 1 30

3529 Sumenep 7 7 4 2 2 2 3 3 30

3572 Blitar 1 1 1 4 3 2 1 1 2 2 2 3 1 3 3 30

3573 Malang 1 1 1 7 3 2 1 2 1 1 1 2 1 3 3 30

3578 Surabaya 2 2 10 4 2 3 2 2 3 30

3601 Pandeglang 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 24

3602 Lebak 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 4 2 2 1 24

3604 Serang 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 3 1 2 2 2 24

3671 Tangerang 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 1 1 2 1 24

3673 Serang 1 2 4 1 2 1 1 2 1 3 2 2 2 1 25

3674 Tangerang Selatan 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 24

5101 Jembrana 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 1 26

5102 Tabanan 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 3 26

5104 Gianyar 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 26

5108 Buleleng 3 3 2 2 1 2 1 2 3 2 1 1 2 1 26

5171 Denpasar 1 2 2 3 1 3 2 3 1 3 1 3 1 26

5202 Lombok Tengah 3 2 2 2 2 2 3 1 3 20

5206 Bima 3 3 1 2 1 2 2 3 2 1 20

5271 Mataram 1 2 3 2 2 3 3 4 20

5312 Ngada 2 1 2 1 1 2 3 3 2 17

5313 Manggarai 1 2 2 2 1 2 2 1 3 16

5371 Kupang 3 3 2 2 3 2 2 17

14 D I Yogyakarta

17 Bali

15 Jawa Timur

16 Banten

Provinsi Sampel Kabupaten/Kota Daging Sapi Lokal

Daging Sapi Impor

Beras Premium Beras Medium Gula Pasir Kedelai Lokal Kedelai Impor

(1) (2)

Jumlah Sampel

P PB PE PB PE I PB PE I PB PE I PB PE P PB PE PB PE

Nusa Tenggara Timur

18 Nusa Tenggara Barat

19

74 Buku 2: P

edoman L

apangan VP

DP

2013

Page 83: Daftar Isi 26 April 13

Tabel 6. (Lanjutan)

(3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22)

6101 Sambas 3 3 1 1 1 1 1 3 3 4 3 24

6107 Sintang 2 1 2 2 1 2 2 1 3 4 3 23

6171 Pontianak 1 3 5 3 1 3 3 1 3 23

6202 Kotawaringin Timur 1 3 1 2 1 2 4 1 3 18

6203 Kapuas 1 1 2 2 2 2 1 3 3 2 19

6271 Palangkaraya 1 1 3 2 2 4 2 3 18

6301 Tanah Laut 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 3 2 23

6302 Kota Baru 2 1 1 2 1 1 2 1 3 1 2 2 2 1 22

6309 Tabalong 1 2 1 3 1 1 1 1 1 1 3 2 2 2 22

6371 Banjarmasin 1 2 3 3 2 1 2 1 3 2 2 1 23

6402 Kutai Barat 2 2 1 3 1 2 2 2 1 1 2 2 1 22

6403 Kutai Kartanegara 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 3 2 23

6404 Kutai Timur 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 2 2 1 2 1 22

6471 Balikpapan 1 2 2 3 1 2 1 2 3 1 2 1 2 23

6472 Samarinda 1 3 3 2 2 1 2 1 3 2 2 1 23

6473 Tarakan 1 2 1 2 2 2 3 3 2 2 2 22

7101 Bolaang Mongondow 2 1 2 2 2 2 2 3 3 1 20

7102 Minahasa 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 3 3 1 20

7171 Manado 2 1 4 1 1 1 3 1 1 3 2 20

7172 Bitung 2 3 2 1 2 1 3 1 1 3 1 20

7202 Banggai 1 1 1 2 1 2 3 3 3 17

7208 Parigi Moutong 2 3 2 2 2 2 2 1 1 17

7271 Palu 1 1 3 2 2 4 1 2 16

7304 Jeneponto 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 1 18

7305 Takalar 2 2 1 1 1 1 1 1 4 1 1 2 18

7306 Gowa 3 3 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 19

7308 Maros 5 5 1 1 1 1 1 2 2 19

7311 Bone 1 1 1 1 1 1 1 2 3 3 3 1 19

7371 Makassar 1 1 1 4 2 1 1 2 2 3 1 19

7373 Palopo 2 2 1 1 1 2 1 3 2 3 18

7403 Konawe 1 2 2 2 2 2 2 3 1 2 19

7405 Konawe Selatan 1 1 1 2 1 2 2 3 3 2 18

7471 Kendari 1 2 2 2 2 4 2 3 18

7502 Gorontalo 2 2 1 1 1 1 1 3 1 1 14

7503 Pohuwato 1 1 1 1 2 3 3 1 13

7571 Gorontalo 2 1 3 1 2 2 2 13

7602 Polewali Mandar 2 3 1 1 2 1 2 2 2 2 1 19

7603 Mamasa 1 1 1 2 2 2 2 4 1 1 1 18

7604 Mamuju 1 2 2 2 2 3 2 2 2 18

8104 Buru 2 1 1 1 2 2 2 2 1 14

8171 Ambon 1 2 2 2 1 3 1 1 13

8172 Tual 3 2 2 4 1 1 13

30

29

28

27

Maluku

Sulawesi Barat

Gorontalo

Sulawesi Tenggara

26

25

24

Sulawesi Selatan

Sulawesi Tengah

Sulawesi Utara

Kalimantan Timur

Provinsi Sampel Kabupaten/Kota Daging Sapi Lokal Daging Sapi

ImporBeras Premium Beras Medium Gula Pasir Kedelai Lokal Kedelai Impor Jumlah

SampelP PB PE PB PE I PB PE I PB PE I PB PE P PB PE PB PE

(2)

Kalimantan Selatan

23

22

21

20

Kalimantan Tengah

Kalimantan Barat

(1)

Buku 2: P

edoman L

apangan VP

DP

2013 75

Page 84: Daftar Isi 26 April 13

Tabel 6. (Lanjutan)

(3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22)

8201 Halmahera Barat 3 1 2 1 2 4 2 1 16

8206 Halmahera Timur 3 2 2 2 2 1 2 2 1 17

8271 Ternate 1 3 2 2 2 4 1 2 17

9105 Manokwari 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 1 239171 Sorong 1 3 2 2 4 3 4 3 229401 Merauke 3 2 2 2 2 2 1 3 3 209403 Jayapura 3 3 1 2 1 2 4 1 3 209471 Jayapura 1 3 1 4 2 2 4 1 2 20

168 Kab/Kota 274 517 130 327 78 141 409 92 142 405 96 40 538 105 179 429 81 440 102 4525

Papua

Papua Barat

33

32

31 Maluku Utara

Jumlah

Provinsi Sampel Kabupaten/Kota Daging Sapi Lokal

Daging Sapi Impor

Beras Premium Beras Medium Gula Pasir Kedelai Lokal

(1) (2)

Kedelai Impor Jumlah Sampel

P PB PE PB PE I PB PE I PB PE I PB PE P PB PE PB PE

76 Buku 2: P

edoman L

apangan VP

DP

2013

Page 85: Daftar Isi 26 April 13

L

ampi

ran

3

T

abel

7. A

loka

si S

ampe

l Men

urut

Pro

vins

i, K

omod

iti,

dan

Stat

us R

espo

nden

Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP 2013 77

Page 86: Daftar Isi 26 April 13

78 Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13

Page 87: Daftar Isi 26 April 13

Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13 79

Lampiran 4

(disalin dari DSP)

1. Provinsi : ………………………………………………………….….

2. Kabupaten/Kota*) : ………………………………………………………….….

3. Kecamatan : ………………………………………………………….….

4. Kelurahan/Desa*) : ………………………………………………………….….

5. Nomor Urut Perusahaan/Usaha : ………………………………………………………….….

6. Nama lengkap Perusahaan/Usaha : ………………………………………………………………………………………………..

7. Alamat Perusahaan/Usaha : ………………………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………………………

Kode pos :

Nomor Telepon : (…...…) …..………….……...……...… Ext: …...…..…

Nomor Fax. : (…...…) …..………………...…....…………………..…

*) coret yang tidak sesuai

Tujuan Survei : a. Mendapatkan pola dan peta penjualan produksib. Mendapatkan pola dan peta distribusi perdagangan.

c. Memperoleh margin perdagangan dan pengangkutan mulai tingkat pedagang besar sampai dengan pedagang eceran.

Dasar Hukum : Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik

Kerahasiaan : Data yang diberikan responden dijamin kerahasiaannya berdasarkan Undang-undang(pasal 21 UU No. 16 tahun 1997 tentang Statistik)

Kewajiban : Responden wajib memberikan keterangan yang diperlukan dalam penyelenggaraan statistik dasar oleh Badan Pusat Statistik berdasarkan Undang-undang(pasal 27 UU No. 16 tahun 1997 tentang Statistik)

(1) (2)

Informasi lebih lanjut hubungi:

Sub Direktorat Statistik Perdagangan Dalam Negeri

Telepon: (021) 3810291-4, 3841195, 3842508 pes: 6130, 6131, 6132 & 6133 Fax: (021) 386 3815

atau BPS Provinsi/Kabupaten/Kota: ……………………………… Telepon: ……………………………

VPDP-13PEDAGANG

BADAN PUSAT STATISTIKREPUBLIK INDONESIA

Kode KBLI

PERDAGANGAN BEBERAPA KOMODITI

BLOK I: PENGENALAN TEMPAT

SURVEI POLA DISTRIBUSI

Jl. Dr Sutomo No. 6-8, Jakarta 10710

Page 88: Daftar Isi 26 April 13

80 Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13

( Jika kuesioner ditinggal, jenis komoditi harus sudah ditentukan oleh petugas BPS )

1. Kegiatan utama perusahaan/usaha: Kode KBLI…………………………………………………………………………………………………………………….

……………………………………………………………………………………………………………………. *) diisi oleh pemeriksa

2. Komoditi yang dijual:Daging Sapi Lokal 1 Gula Pasir 5Daging Sapi Impor 2 Kedelai Lokal 6Beras Premium 3 Kedelai Impor 7Beras Medium 4

3. Fungsi perusahaan/usaha dalam lembaga usaha perdagangan:Distributor 1 Pedagang pengumpul 6Sub distributor 2 Eksportir 7Agen 3 Importir 8Sub agen 4 Pedagang eceran 9Pedagang grosir 5

1. Pembelian barang dagangan selama tahun 2012:

No. Asal pembelian barang dagangan Persentase

(1) (2)

a. Impor langsung ………………………………………………………………………………………………………… a. %

b. Importir ………………………………………………………………………………………………………… b. %

c. Produsen ………………………………………………………………………………………………………… c. %

d. Distributor ………………………………………………………………………………………………………… d. %

e. Sub distributor ………………………………………………………………………………………………………… e. %

f. Agen ………………………………………………………………………………………………………… f. %

g. Sub agen ………………………………………………………………………………………………………… g. %

h. Pedagang grosir ………………………………………………………………………………………………………… h. %

i. Pedagang pengumpul ………………………………………………………………………………………………………… i. %

j. Pedagang eceran ………………………………………………………………………………………………………… j. %

k. Perorangan ………………………………………………………………………………………………………… k. %

Jumlah 1 0 0 %

2. Wilayah pembelian barang dagangan selama tahun 2012:

No. Kabupaten/Kota/Negara Kode*) Persentase(1) (2) (3) (4)

a. …………..……………..…………………………………………… %

b. …………..……………..…………………………………………… %

c. …………..……………..…………………………………………… %

d. …………..……………..…………………………………………… %

e. …………..……………..…………………………………………… %

f. …………..……………..…………………………………………… %

g. …………..……………..…………………………………………… %

h. …………..……………..…………………………………………… %

i. …………..……………..…………………………………………… %

j. …………..……………..…………………………………………… %

k. Lainnya (diisi pada lampiran)

1 0 0 %

*) Kode Kabupaten/Kota/Negara diisi oleh pemeriksa/koordinator lapangan

(3)

Jumlah

BLOK II: KETERANGAN UMUM

Rincian 3 s.d. Blok V, berkaitan dengan komoditi pada Rincian 2.

BLOK III: DISTRIBUSI PERDAGANGAN

(1) (2)

Page 89: Daftar Isi 26 April 13

Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13 81

3. Penjualan barang dagangan selama tahun 2012:

No. Tujuan penjualan barang dagangan Persentase

(1) (2) (3)

a. Ekspor langsung ……………………………………………………………………………………………... a. %

b. Eksportir ……………………………………………………………………………………………… b. %

c. Distributor ……………………………………………………………………………………………… c. %

d. Sub distributor ……………………………………………………………………………………………… d. %

e. Agen ……………………………………………………………………………………………… e. %

f. Sub agen ……………………………………………………………………………………………… f. %

g. Pedagang grosir ……………………………………………………………………………………………… g. %

h. Pedagang pengumpul ……………………………………………………………………………………………… h. %

i. Department Store ……………………………………………………………………………………………… i. %

j. Supermarket/swalayan ……………………………………………………………………………………………… j. %

k. Pedagang eceran ……………………………………………………………………………………………… k. %

l. Industri pengolahan ……………………………………………………………………………………………… l. %

m. Kegiatan usaha lainnya ……………………………………………………………………………………………… m. %

n. Pemerintah dan lembaga nirlaba ……………………………………………………………………………………………… n. %

o. Rumah tangga ……………………………………………………………………………………………… o. %

Jumlah 1 0 0 %

4. Wilayah penjualan barang dagangan selama tahun 2012:

No. Kabupaten/Kota/Negara Kode *) Persentase

(1)

a. …………..……………..…………………………………………… %

b. …………..……………..…………………………………………… %

c. …………..……………..…………………………………………… %

d. …………..……………..…………………………………………… %

e. …………..……………..…………………………………………… %

f. …………..……………..…………………………………………… %

g. …………..……………..…………………………………………… %

h. …………..……………..…………………………………………… %

i. …………..……………..…………………………………………… %

j. …………..……………..…………………………………………… %

k. Lainnya (diisi pada lampiran)

1 0 0 %

*) Kode Kabupaten/Kota/Negara diisi oleh pemeriksa/koordinator lapanganJumlah

(2) (3) (4)

BLOK III: DISTRIBUSI PERDAGANGAN (LANJUTAN)

Page 90: Daftar Isi 26 April 13

82 Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13

1. a. Apakah ada kendala dalam pengadaan barang dagangan selama tahun 2012?Ya 1 Tidak 2 ke rincian 2

b. Jika "Ya", jenis kendala: Kelangkaan barang 1 Faktor alam 16Harga 2 Lainnya 32Transportasi 4 (tuliskan …………..…………………..)Infrastruktur perdagangan 8

c. Kendala utama ……………………………………………………………………………

2. a. Apakah ada kendala dalam pemasaran barang dagangan selama tahun 2012?Ya 1 Tidak 2 ke Blok V

b. Jika "Ya", jenis kendala:

Persaingan pasar 1 Faktor alam 16Rantai distribusi 2 Lainnya 32Transportasi 4 (tuliskan …………..…………………..)Infrastruktur perdagangan 8

c. Kendala utama ……………………………………………………………………………

1. Pembelian dan penjualan barang dagangan selama tahun 2012:

a. Stok awal (sisa 2011) ......……………..…… ......………….

b. Pembelian ......……………..…… ......………….

c. Dikonsumsi sendiri ......……………..…… ......………….

d. Hilang/rusak ......……………..…… ......………….

e. Penjualan ......……………..…… ......…………. …………………………………………………………

f. Stok akhir (sisa 2012) ......……………..…… ......………….

*)Satuan yang digunakan: kilogram, kwintal, ton

2. a. Apakah ada biaya transportasi dalam pembelian dan/atau penjualan barang

dagangan selama tahun 2012?

Ya 1 Tidak 2

b. Jika "Ya", berapa nilainya? Rp. ________________________

1. Nama : ……………………………………………………………………………………

2. Jabatan : ……………………………………………………………………………………

3. Telepon : ……………………………………………………………………………………

4. Tanggal pengisian : ……………………………………………………………………………………

5. Tanda tangan : ……………………………………………………………………………………

1. Nama …………………………....……….. …………..………..……..……..

2. Tanggal

3. Tanda tangan …………………………....……….. …………..………..……..……..

URAIAN

BLOK VI: CATATAN

BLOK VIII: KETERANGAN PETUGAS

(2) (3) (4)

……………………………………...………………….

……………………………………...………………….

……………………………………...………………….

……..….…. s.d. ………….……

PENCACAH PEMERIKSA

………..….…. s.d. ………….……

(2) (3)(1)

BLOK V: PEMBELIAN DAN PENJUALAN

BLOK VII: KETERANGAN CONTACT PERSON

BLOK IV: KENDALA PENGADAAN DAN PEMASARAN BARANG DAGANGAN(1) (2)

Volume Satuan Nilai (Rp)Uraian

(1)

Page 91: Daftar Isi 26 April 13

Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13 83

Lampiran 5

(disalin dari DSP)

1. Provinsi : ….………………………………….………………..….

2. Kabupaten/Kota*) : ….………………………………….………………..….

3. Kecamatan : ….………………………………….………………..….

4. Kelurahan/Desa*) : ….………………………………….………………..….

5. Nomor Urut Perusahaan/Usaha : ….………………………………….………………..….

6. Nama lengkap Perusahaan/Usaha : ………………………………………………………………………………………………..

7. Alamat Perusahaan/Usaha : ………………………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………………………

Kode pos :

Nomor Telepon : (…...…) …..………….……...……...… Ext: …...…..…

Nomor Fax. : (…...…) …..………………...…....…………………..…

*) coret yang tidak sesuai

Tujuan Survei : a. Mendapatkan pola dan peta penjualan produksi.

b. Mendapatkan pola dan peta distribusi perdagangan.

c. Memperoleh margin perdagangan dan pengangkutan mulai tingkat pedagang besar sampai dengan pedagang eceran.

Dasar Hukum : Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik

Kerahasiaan : Data yang diberikan responden dijamin kerahasiaannya berdasarkan Undang-undang(pasal 21 UU No. 16 tahun 1997 tentang Statistik)

Kewajiban : Responden wajib memberikan keterangan yang diperlukan dalam penyelenggaraan statistik dasar oleh Badan Pusat Statistik berdasarkan Undang-undang(pasal 27 UU No. 16 tahun 1997 tentang Statistik)

atau BPS Provinsi/Kabupaten/Kota: ……………………………… Telepon: ……………………………

Telepon: (021) 3810291-4, 3841195, 3842508 pes: 6130, 6131, 6132 & 6133 Fax: (021) 386 3815

Jl. Dr Sutomo No. 6-8, Jakarta 10710

Sub Direktorat Statistik Perdagangan Dalam Negeri

Informasi lebih lanjut hubungi:

PERDAGANGAN BEBERAPA KOMODITI

BLOK I: PENGENALAN TEMPAT(1) (2)

REPUBLIK INDONESIABADAN PUSAT STATISTIK

SURVEI POLA DISTRIBUSI

VPDP-13PRODUSEN

Kode KBLI

Page 92: Daftar Isi 26 April 13

84 Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13

( Jika kuesioner ditinggal, jenis komoditi harus sudah ditentukan oleh petugas BPS )

1. Komoditi yang diproduksi:

Daging Sapi Lokal 1 Gula Pasir 5

Beras Premium 3 Kedelai Lokal 6Beras Medium 4

Pertanyaan pada Blok III sampai dengan Blok VI berkaitan dengan jenis komoditi yang diteliti pada Blok II Rincian 1 di atas

1. Pengadaan bahan baku selama tahun 2012:

No. Asal pengadaan bahan baku Persentase(1)

a. Impor langsung ………………………………………………………………………………………………………… a. %

b. Importir ………………………………………………………………………………………………………… b. %

c. Produsen lain ………………………………………………………………………………………………………… c. %

d. Distributor ………………………………………………………………………………………………………… d. %

e. Agen ………………………………………………………………………………………………………… e. %

f. Pedagang grosir ………………………………………………………………………………………………………… f. %

g. Pedagang pengumpul ………………………………………………………………………………………………………… g. %

h. Produksi sendiri ………………………………………………………………………………………………………… h. %

i. Pedagang eceran ………………………………………………………………………………………………………… i. %

j. Petani/Peternak ………………………………………………………………………………………………………… j. %

1 0 0 %

2. Wilayah pengadaan bahan baku selama tahun 2012:

No Kabupaten/Kota/Negara Kode *) Persentase(1) (2) (3) (4)

a. …………..……………..…………………………………………… %

b. …………..……………..…………………………………………… %

c. …………..……………..…………………………………………… %

d. …………..……………..…………………………………………… %

e. …………..……………..…………………………………………… %

f. …………..……………..…………………………………………… %

g. …………..……………..…………………………………………… %

k. Lainnya (diisi pada lampiran)

1 0 0 %

*) Kode Kabupaten/Kota/Negara diisi oleh Pemeriksa/Koordinator Lapangan

BLOK II: KETERANGAN KOMODITI

(1) (2)

BLOK III: Bahan Baku

(3)

Jumlah

Jumlah

(2)

Page 93: Daftar Isi 26 April 13

Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13 85

1. Penjualan barang produksi selama tahun 2012:

No. Tujuan penjualan barang produksi Persentase

(1)

a. Ekspor langsung ………………………………………………………………………………………………………… a. %

b. Eksportir ………………………………………………………………………………………………………… b. %

c. Distributor ………………………………………………………………………………………………………… c. %

d. Agen ………………………………………………………………………………………………………… d. %

e. Pedagang grosir ………………………………………………………………………………………………………… e. %

f. Pedagang pengumpul ………………………………………………………………………………………………………… f. %

g. Department Store ………………………………………………………………………………………………………… g. %

h. Supermarket/swalayan ………………………………………………………………………………………………………… h. %

i. Pedagang eceran ………………………………………………………………………………………………………… i. %

j. Industri pengolahan ………………………………………………………………………………………………………… j. %

k. Kegiatan usaha lainnya ………………………………………………………………………………………………………… k. %

l. Pemerintah dan lembaga nirlaba ……………………………………………………………………………………………… l. %

m. Rumah tangga ……………………………………………………………………………………………… m. %

1 0 0 %

2. Wilayah penjualan barang produksi selama tahun 2012:

No Kabupaten/Kota/Negara Kode *) Persentase

(1) (2) (3) (4)

a. …………..……………..…………………………………………… %

b. …………..……………..…………………………………………… %

c. …………..……………..…………………………………………… %

d. …………..……………..…………………………………………… %

e. …………..……………..…………………………………………… %

f. …………..……………..…………………………………………… %

g. …………..……………..…………………………………………… %

h. …………..……………..…………………………………………… %

i. …………..……………..…………………………………………… %

j. …………..……………..…………………………………………… %

k. Lainnya (diisi pada lampiran)

1 0 0 %

*) Kode Kabupaten/Kota/Negara diisi oleh Pemeriksa/Koordinator Lapangan

(3)

BLOK IV: PENJUALAN PRODUKSI

Jumlah

Jumlah

(2)

Page 94: Daftar Isi 26 April 13

86 Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13

1. a. Apakah ada kendala dalam proses produksi selama tahun 2012?

Ya 1 Tidak 2 ke Rincian 2

b. Jika "Ya", jenis kendala:

Kesulitan modal 1 Faktor alam 16

Tenaga kerja trampil 2 Transportasi 32

Birokrasi administrasi 4 Lainnya 64

Bahan baku 8 (tuliskan …………..…………………..)

c. Kendala utama proses produksi ……………………………………………………..……………

2 a. Apakah ada kendala dalam penjualan barang produksi selama tahun 2012?

Ya 1 Tidak 2 ke Blok VI

b. Jika "Ya", jenis kendala:

Persaingan pasar 1 Faktor alam 16

Rantai distribusi 2 Lainnya 32

Transportasi 4 (tuliskan …………..…………………..)

Infrastruktur perdagangan 8

c. Kendala utama penjualan …………………...……………………………………………

1. Produksi selama tahun 2012:

a. Stok awal (sisa 2011) .......………….……… .......….………

b. Total produksi .......………….……… .......….………

c. Dikonsumsi sendiri .......………….……… .......….………

d. Hilang/rusak .......………….……… .......….………

e. Produksi yang terjual .......………….……… .......….………

f. Stok akhir (sisa 2012) .......………….……… .......….………

Satuan yang digunakan: Kilogram, Kwintal, Ton

1. Nama : ……………………………………………………………………………………

2. Jabatan : ……………………………………………………………………………………

3. Telepon : ……………………………………………………………………………………

4. Tanggal pengisian : ……………………………………………………………………………………

5. Tanda tangan : ……………………………………………………………………………………

1. Nama …………………………....……….. …………..………..……..……..

2. Tanggal

3. Tanda tangan …………………………....……….. …………..………..……..……..

BLOK VII: CATATAN

Satuan

(3)

Volume

(2)

Uraian

(1)

Nilai (Rp)

(4)

…………………………………………..

…………………………………………..

…………………………………………..

…………………………………………..

..………..….... s.d. ….……….…… ………..….... s.d. ….……….…

BLOK VIII: KETERANGAN CONTACT PERSON

URAIAN PENCACAH(2)

PEMERIKSA

BLOK IX: KETERANGAN PETUGAS

(3)(1)

BLOK VI: NERACA PRODUKSI

BLOK V: KENDALA PERUSAHAAN/USAHA(1) (2)

Page 95: Daftar Isi 26 April 13

Buku 2: Pedoman Lapangan VPDP13 87

Lampiran 6

UNTUK PERUSAHAAN BADAN PUSAT STATISTIK

KABUPATEN /KOTA : …………………………………

SURAT TANDA TERIMA

Sudah terima dari petugas Survei Pola Distribusi Perdagangan Beberapa Komoditi 2013 (VPDP13), 1 (satu) kuesioner VPDP13-PEDAGANG/PRODUSEN yang ditujukan kepada: 1. Nama Perusahaan : 2. Alamat : Telepon : Pesawat : HP : 3. Kegiatan Usaha : 4. Perkiraan Waktu Selesai *) :

………………………. , ……………………… 2013 Identitas Petugas VPDP13 Yang Menerima, Nama : …………………………. Nama : ……………………………. NIP : ………………..……….. Jabatan : ………………………..….. *) Jika selesai sebelum waktu yang diperkirakan, mohon telepon ke : BPS Kabupaten/Kota : ………………………………..…….… , Telepon : ….…………………………

atau No. HP Petugas VPDP13 : …………………………………

UNTUK PETUGAS BADAN PUSAT STATISTIK

KABUPATEN /KOTA : …………………………………

SURAT TANDA TERIMA

Sudah terima dari petugas Survei Pola Distribusi Perdagangan Beberapa Komoditi 2013 (VPDP13), 1 (satu) kuesioner VPDP13-PEDAGANG/PRODUSEN yang ditujukan kepada: 1. Nama Perusahaan : 2. Alamat : Telepon : Pesawat : HP : 3. Kegiatan Usaha : 4. Perkiraan Waktu Selesai *) :

………………………. , ……………………… 2013 Identitas Petugas VPDP13 Yang Menerima, Nama : …………………………. Nama : ……………………………. NIP : ………………..……….. Jabatan : ………………………..….. *) Jika selesai sebelum waktu yang diperkirakan, mohon telepon ke : BPS Kabupaten/Kota : ………………………………..…….… , Telepon : ….…………………………

atau No. HP Petugas VPDP13 : …………………………………