daftar isirepository.unpas.ac.id/39201/5/bab iii.pdfjenis penelitian ini merupakan penelitian...

24
DAFTAR ISI A. Metode Penelitian........................................................................................... 75 B. Desain Penelitian............................................................................................ 76 C. Subjek dan Objek Penelitian...........................................................................79 D. Teknik Pengumpulan Data dan Pengembangan Instrumen Penelitian...........82 E. Pengembangan Instrumen Penelitian..............................................................85 F. Teknik Analisis Data.......................................................................................89 G. Prosedur Penelitian......................................................................................... 94

Upload: others

Post on 07-Feb-2020

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DAFTAR ISIrepository.unpas.ac.id/39201/5/BAB III.pdfJenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif sehingga peneliti tidak melakukan

DAFTAR ISI

A. Metode Penelitian...........................................................................................75

B. Desain Penelitian............................................................................................76

C. Subjek dan Objek Penelitian...........................................................................79

D. Teknik Pengumpulan Data dan Pengembangan Instrumen Penelitian...........82

E. Pengembangan Instrumen Penelitian..............................................................85

F. Teknik Analisis Data.......................................................................................89

G. Prosedur Penelitian.........................................................................................94

Page 2: DAFTAR ISIrepository.unpas.ac.id/39201/5/BAB III.pdfJenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif sehingga peneliti tidak melakukan

BAB III

METODE DAN DESAIN PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

dilakukan secara kolaboratif sehingga peneliti tidak melakukan penelitian sendiri,

namun berkolaborasi atau bekerja sama dengan guru dan partisipatif yaitu peneliti

secara langsung terlibat dalam pelaksanaan penelitian langkah demi langkah.

Penelitian tindakan ini dilakukan oleh peneliti secara langsung, dimana peneliti

berperan sebagai pendidik. Penelitian ini dilakukan di kelas dengan tujuan untuk

memperbaiki atau meningkatkan prestasi belajar siswa. Menurut Hanifah (2014,

hlm. 4) “Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalalah suatu bentuk penelitian yang

bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat

memperbaiki dan atau meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas

secara profesional”.Menurut Mulyasa (2012, hlm. 11) mengatakan bahwa “Penelitian Tindakan

Kelas merupakan suatu upaya untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok

peserta didik dengan memberikan sebuah tindakan (treatment) yang sengaja

dimunculkan”. Tindakan tersebut dilakukan oleh guru, oleh guru bersama-sama

dengan peserta didik, dan peserta didik di bawah bimbingan dan arahan guru,

dengan maksud untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Pendapat lain tentang penelitian tindakan kelas juga dikemukakan oleh Burns

dalam Sanjaya (2009, hlm. 20) yang menyatakan bahwa “Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) adalah penerapan berbagai fakta yang ditemukan untuk memecahkan

masalah dalam situasi sosial untuk meningkatkan kualitas tindakan yang

dilakukan dengan melibatkan kolaborasi dan kerja sama para peneliti dan

praktisi”. Menurut Elliot dalam Sanjaya (2009, hlm. 20) “Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) adalah kajian tentang situasi sosial dengan maksud untuk

meningkatkan kualitas tindakan melalui proses diagnosis, perencanaan,

pelaksanaan, pemantauan, dan mempelajari pengaruh yang ditimbulkan. Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu upaya atau tindakan yang dilakukan dalam

sebuah penelitian untuk memecahkan suatu masalah yang dilakukan dengan cara

Page 3: DAFTAR ISIrepository.unpas.ac.id/39201/5/BAB III.pdfJenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif sehingga peneliti tidak melakukan

kerjasama antara peneliti, guru, peserta didik, dan pihak sekolah lainnya melalui

sebuah proses yang sistematis.

B. Desain Penelitian

Setelah penulis mengulas metode penelitian yang akan digunakan, penulis

akan memaparkan desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian.

Biasanya prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) meliputi beberapa siklus,

sesuai dengan tingkat permasalahan yang akan dipecahkan dan kondisi yang akan

ditingkatkan (Mulyasa, 2012, hlm. 70). Siklus-siklus tersebut dapat dijelaskan

sebagai berikut: 1. Siklus Ia. Tahap Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah refleksi awal antara guru dan

peneliti terhadap langkah-langkah penerapan model Problem Based Learning

(PBL), langkah-langkah pada tahap perencanaan mencakup:1) Peneliti melakukan analisis standar isi untuk mengetahui Kompetensi Inti

(KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang akan diajarkan kepada peserta didik.2) Menyusun Rencana Pelaksana Pembelajaran (RPP) menggunakan model

Problem Based Learning (PBL), dengan memperhatikan indikator-indikator

hasil belajar. 3) Menyiapkan alat peraga, alat bantu, atau media pembelajaran yang sesuai

dengan materi yang akan diajarkan dan disesuaikan dengan model Problem

Based Learning (PBL).4) Menyiapkan instrumen-instrumen yang digunakan dalam siklus PTK.5) Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini peneliti bertindak sebagai observer, mengamati partisipasi

peserta didik pada kegiatan pembelajaran di kelas, sedangkan guru melaksanakan

desain pembelajaran seperti yang telah direncanakan. Namun pada

pelaksanaannya bersifat fleksibel, dapat berubah sesuai kondisi.

b. Tahap Observasi 1Observasi ini dilakukan selama berlangsungnya pelaksanaan proses

pembelajaran di kelas. Hal-hal yang perlu diobservasi meliputi observasi hasil

belajar peserta didik selama proses pembelajaran secara individu maupun

kelompok. Dalam tahap observasi ini guru bisa dibantu oleh pengamat/observer.

Beberapa prinsip yang harus dipenuhi dalam observasi, diantaranya:a) Perencanaan antara guru kelas dengan peneliti sebagai pengamat.

Page 4: DAFTAR ISIrepository.unpas.ac.id/39201/5/BAB III.pdfJenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif sehingga peneliti tidak melakukan

b) Fokus observasi harus diterapkan bersama,c) Peneliti dan pengamat membangun kriteria bersama,d) Pengamat memiliki keterampilan mengamati, dane) Balikan hasil pengamat diberikan dengan segera. c. Tahap Refleksi

Kegiatan refleksi dilakukan dengan cara diskusi antara guru dan peneliti

untuk mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilaksanakan, hambatan-hambatan

yang muncul, dan melakukan penelitian terhadap hasil tindakan. Hasil refleksi

digunakan untuk memperbaiki kegiatan pada siklus selanjutnya. Apabila tindakan

pada siklus 1 belum menunjukkan hasil yang optimal, maka perlu dilakukan

langkah perbaikan pada siklus selanjutnya.

2. Siklus IIa. Tahap Revisi Perencanaan

Pada tahap revisi perencanaan dilakukan penyusunan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) baru untuk memperbaiki hasil refleksi pada siklus 1. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Tahap ini hampir sama dengan tahap pelaksanaan tindakan pada siklus 1, guru

melaksanakan desain pembelajaran sesuai dengan yang telah direncanakan, materi

yang diajarkan merupakan materi lanjutan dari pembelajaran sebelumnya,

pembelajaran dilakukan dengan memperbaiki kekurangan yang ditemukan pada

siklus I dan memperbaiki hasil belajar peserta didik yang belum memenuhi

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada siklus 1. c. Tahap Observasi II

Melakukan observasi selama proses pembelajaran di kelas, hal-hal yang di

observasi sama dengan siklus 1.

d. Tahap Refleksi siklus IIRefleksi pada siklus II dilakukan untuk mengetahui perbedaan hasil siklus I

dengan siklus II. Hasil refleksi digunakan untuk memperbaiki kegiatan pada

siklus selanjutnya. Apabila tindakan pada siklus II belum menunjukkan hasil yang

optimal, maka perlu dilakukan langkah perbaikan pada siklus selanjutnya.

3. Siklus IIIa. Tahap Revisi Perencanaan

Pada tahap revisi perencanaan dilakukan penyusunan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) baru untuk memperbaiki hasil refleksi pada siklus II. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Page 5: DAFTAR ISIrepository.unpas.ac.id/39201/5/BAB III.pdfJenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif sehingga peneliti tidak melakukan

Tahap ini hampir sama dengan tahap pelaksanaan tindakan pada siklus II,

guru melaksanakan desain pembelajaran sesuai dengan yang telah direncanakan,

materi yang diajarkan merupakan materi lanjutan siklus II. c. Tahap Observasi III

Melakukan observasi selama proses pembelajaran di kelas, hal-hal yang

diobservasi sama dengan siklus II.d. Tahap Refleksi siklus III

Refleksi pada siklus III dilakukan untuk mengetahui perbedaan hasil siklus I,

II dengan siklus III. Apabila tindakan pada siklus III mengalami peningkatan,

maka tidak perlu dilakukan langkah perbaikan pada siklus selanjutnya.

Adapun prosedur penelitian tindakan kelas ini menggunakan model yang

dikembangkan Kemmis dan Taggart dalam Sukayati (2008, hlm. 19) yaitu sebagai

berikut:

Perencanaan IMasalah

Refleksi ISiklus I Pelaksanaan Tindakan

I

Observasi I

Perencanaan II

Berhasil

Siklus II

Refleksi IIPelaksanaan Tindakan

II

Perencanaan III

Observasi II

Page 6: DAFTAR ISIrepository.unpas.ac.id/39201/5/BAB III.pdfJenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif sehingga peneliti tidak melakukan

Gambar 3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas

C. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dan objek penelitian merupakan bagian penting dari pelaksanaan

penelitian. Subjek dan objek dalam penelitian tindakan kelas ini, yaitu:

1. Subjek PenelitianSubjek penelitian ini dilakukan pada peserta didik di kelas IV SDN Ciaro 2

dengan jumlah siswa 26 orang yang terdiri dari 10 orang siswa laki-laki dan 16

orang siswa perempuan. Pelaksanaan penelitian ini direncanakan pada Semester

Ganjil Tahun Pelajaran 2018-2019. Adapun alasan peneliti memilih kelas IV SDN

Ciaro 2 menjadi subjek penelitian yang dilakukan karena pendidik yang mengajar

di kelas tersebut belum menggunakan model yang tepat untuk kurikulum yang

berlaku yaitu kurikulum 2013. Salah satu model yang tepat untuk kurikulum 2013

yaitu model Problem Based Learning (PBL). Selain itu, hasil belajar peserta didik

yang belum memuaskan sehingga diperlukan penanganan serta perhatian khusus.Tabel 3.1 Daftar Subjek Penelitian

No Nama Peserta Didik Jenis Kelamin1. Aditya Muhammad Rizki L2. Agni Nurilah Apnani P3. Amelia Oktaviani P

4. Aura Juliani Putry P

5. Azis Saputra L6. Evan Abdilah M L7. Hikmal Akbar L8. Ismi Nurfadilah P9. Lena Oktaviani P10. Medina Alfareza Kamal P11. Mesya Akmaliah Lestari P

Tidak berhasil

Siklus IIIJika diperlukan

Refleksi III

Observasi III

Dst

Pelaksanaan TindakanIII

Page 7: DAFTAR ISIrepository.unpas.ac.id/39201/5/BAB III.pdfJenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif sehingga peneliti tidak melakukan

No Nama Peserta Didik Jenis Kelamin12. Muhamad Danu Rizqi L13. Muhamad Al-Zikri L14. Nabil Hauzan H L15. Pelicia Puspa Sekarini S P16. Renata Julianti P17. Rianti Novania P18. Salma Nurajizah P19. Salsa Oktaviani P20. Santi Cantika P21. Sifa Nuralifah P22. Siti Fadilah P23. Vino Kurniawan L24. Yesi Nurgia Utania P

25. Muhamad Rafi Ismail L

26. Rizwan Handika L

2. Objek Penelitiana. Data Sekolah

Tempat penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Ciaro 2 yang

beralamatkan di Jalan Raya Andir, Kecamatan Nagreg Kabupaten Bandung yang

dipimpin oleh Bapak Dimyati, S.Pd. Sekolah tersebut dijadikan penelitian karena

dilihat dari hasil belajar peserta didik yang telah diobservasi sebelumnya, ternyata

hasil belajar peserta didik di kelas IV SDN Ciaro 2 masih relatif rendah.

Tabel 3.2 Data Lokasi Penelitian Tindakan Kelas

Data SekolahNama Sekolah SDN Ciaro 2Alamat JL. Raya Andir RT 02/ RW 01 Desa Ciaro Kecamatan Nagreg

Kabupaten BandungNPSN 20208028Akreditasi BVisi Memiliki keunggulan dalam mata pelajaran tertentu di tingkat

kecamatan dan menjadi sekolah terpercaya di masyarakat untuk

mencerdaskan anak bangsa dalam rangka mensukseskan wajib

belajar.Misi Meningkatkan toleransi beragama, mengelola pembelajaran secara

efektif dan efesien, meningkatkan mutu pembelajaran, dan berupaya

meraih prestasi dalam bidang kurikuler dan ekstrakurikulerSumber: Dokumen SDN Ciaro 2

b. Waktu Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan pada semester ganjil

(I) yaitu pada bulan Juli sampai dengan September 2018. Penentuan waktu

penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah, karena penelitian ini

Page 8: DAFTAR ISIrepository.unpas.ac.id/39201/5/BAB III.pdfJenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif sehingga peneliti tidak melakukan

memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar yang efektif di

kelas. Materi yang akan diajarkan pada penelitian ini yaitu Tema 1 Indahnya

Kebersamaan subtema 2 Kebersamaan dalam Keberagaman.

D. Teknik Pengumpulan Data dan Pengembangan Instrumen Penelitian

1. Rancangan Pengumpulan DataDalam penelitian ini teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data hasil

belajar peserta didik pada subtema 2 Kebersamaan dalam Keberagaman dengan

menggunakan model Problem Based Learning (PBL), adalah sebagai berikut:a. Tes

Lembar tes atau soal dibuat berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dan materi

yang diajarkan. Menurut Djamari dalam Widoyoko (2009, hlm. 45) “Tes

merupakan salah satu cara untuk menaksir besarnya kemampuan seseorang secara

tidak langsung, yaitu melalui respon seseorang terhadap stimulus atau

pertanyaan”. Lembar tes ini digunakan untuk memperoleh data atau mengetahui

sejauhmana peserta didik memahami materi yang diajarkan. Menurut Widoyoko

(2009, hlm. 45) “Tes dapat diartikan sebagai sejumlah pernyataan yang harus

diberikan tanggapan dengan tujuan untuk mengukur tingkat kemampuan

seseorang atau mengungkap aspek tertentu dari orang yang dikenai tes”. Respon

peserta tes terhadap sejumlah pertanyaan maupun pernyataan menggambarkan

kemampuan dalam bidang tertentu. Jadi tes merupakan alat ukur hasil belajar

peserta didik melalui respon seseorang terhadap pertanyaan atau pernyataan.

Adapun tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:1) Pretest

Menurut Sudijono dalam Effendy (2016, hlm. 83) “Pretest atau tes awal

yaitu tes yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui sejauhmana materi

atau bahan pelajaran yang akan diajarkan dapat dikuasai oleh siswa”. Hasil dari

pretest akan membantu mengintegrasikan pengetahuan awal peserta didik dengan

informasi yang baru sehingga bahan atau materi yang akan diajarkan dapat

disesuaikan dengan kemampuan peserta didik itu sendiri.2) Posttest

Menurut Sudijono dalam Effendy (2016, hlm. 83) “Posttest atau tes akhir

adalah tes yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui apakah semua

Page 9: DAFTAR ISIrepository.unpas.ac.id/39201/5/BAB III.pdfJenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif sehingga peneliti tidak melakukan

materi yang tergolong penting sudah dapat dikuasai dengan sebaik-baiknya oleh

siswa”. Hasil dari posttest akan menunjukan sejauh mana pemahaman peserta

didik terhadap materi yang telah dipelajarinya, serta sejauhmana peningkatannya

dari hasil pretest.

b. Non TesTidak hanya dengan teknik tes saja, dalam penelitian ini juga menggunakan

teknik non tes. Menurut Sanjaya dan Budimanjaya (2017, hlm. 211) “Non tes

adalah teknik penilaian yang biasa digunakan untuk mengumpulkan informasi

tentang gejala tingkah laku tertentu dari setiap individu melalui pengolahan data

secara kualitatif yang hasilnya berbentuk deskriptif”. Menurut Widoyoko (2015,

hlm. 24) “Non tes dapat diartikan sebagai teknik penilaian yang dilakukan tanpa

menggunakan tes”. Sehingga teknik ini dilakukan lewat pengamatan secara teliti

dan tanpa menguji peserta didik. Teknik non tes ini digunakan untuk mengukur

hasil belajar yang berkenaan dengan soft skills terutama yang berhubungan

dengan apa yang dapat dibuat atau dikerjakan oleh peserta didik daripada apa

yang diketahui atau dipahaminya (Widoyoko, 2009, hlm. 104). Adapun jenis non

tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:1) Lembar observasi peserta didik

Teknik ini dilakukan untuk mengamati pelaksanaan tindakan pada subtema 2

Kebersamaan dalam Keberagaman dengan menggunakan model Problem Based

Learning (PBL). Menurut Djali dan Muljono (2008, hlm. 16) “Observasi adalah

cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilakukan dengan mengadakan

pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang

dijadikan objek pengamatan”. Observasi sebagai alat evaluasi banyak digunakan

untuk menilai tingkah laku individu atau proses suatu kegiatan yang dapat

diamati, tingkah laku disini ialah tingkah laku peserta didik pada saat prsoes

pembelajaran berlangsung. Pengamatan ini dilakukan secara terbuka oleh observer

dan diketahui oleh peserta didik serta dilakukan pada waktu proses pembelajaran

secara langsung dengan tujuan untuk mengetahui proses belajar mengajar

berlangsung.2) Respon Peserta Didik

Respon peserta didik selama mengikuti pembelajaran dibuat secara sederhana

dan juga memuat pertanyaan yang direspon secara bebas oleh peserta didik.

Respon peserta didik ini dimuat dalam sebuah angket. Menurut Maryati, dkk.

Page 10: DAFTAR ISIrepository.unpas.ac.id/39201/5/BAB III.pdfJenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif sehingga peneliti tidak melakukan

(2007, hlm. 130) “Angket atau kuesioner adalah sebuah acara atau teknik yang

digunakan seorang peneliti untuk mengumpulkan data dengan menyebarkan

sejumlah lembar kertas yang berisi pernyataan-pernyataan yang harus dijawab

oleh para responden”. Angket ini dapat digunakan untuk mengetahui pendapat dan

respon peserta didik selama mengikuti pembelajaran. Angket yang digunakan

dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan peserta didik

mengenai penggunaan model Problem Based Learning (PBL) dalam

meningkatkan hasil belajar peserta didik pada subtema 2 Kebersamaan dalam

Keberagaman. Lembar angket yang peserta didik tanggapi berkaitan langsung

dengan apa yang dirasakan peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran.

3) Dokumen Pendidik

Pada proses pengumpulan data, peneliti membuat penilaian yang ditujukan

untuk pendidik. Hal ini dilakukan agar pendidik dapat menilai bagaimana proses

pembelajaran yang berlangsung di kelas. Adapun instrumen yang dibuat oleh

peneliti untuk menilai proses pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan adalah

dokumen pendidik. Pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) peneliti membuat

pengumpulan data yang berkaitan langsung dengan dokumen yang diperlukan

oleh pendidik dalam proses pembelajaran di kelas, sebagai berikut:

a) Silabus

Menurut Suryana (2016, hlm. 246) “Silabus merupakan seperangkat rencana

dan pengaturan kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil

belajar”. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar

ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator

pencapaian kompetensi untuk penilaian.

b) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Menurut Prastowo (2015, hlm. 35) jika dilihat secara terminologi,

perencanaan pembelajaran pada dasarnya tersusun dari dua kata, yaitu

perencanaan dan pembelajaran. Menurut Hamzah dalam Prastowo (2015, hlm. 35)

mengungkapkan bahwa:

Perencanaan adalah suatu cara yang memuaskan untuk membuat kegiatandapat berjalan dengan baik, disertai dengan berbagai langkah yang antisipatifguna memperkecil kesenjangan yang terjadi, sehingga kegiatan tersebutmencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sementara itu pembelajaran adalah

Page 11: DAFTAR ISIrepository.unpas.ac.id/39201/5/BAB III.pdfJenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif sehingga peneliti tidak melakukan

kegiatan mengajar yang bukan sekedar menyampaikan materi pelajaran,melainkan juga sebagai proses mengatur lingkungan supaya siswa belajar.

Sedangkan menurut Trianto (2011, hlm. 350) Rencana Pelasanaan

Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan

pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang

ditetapkan dalam standar isi dan telah dijabarkan dalam silabus. Jadi Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yaitu suatu rencana yang berisi prosedur

pembelajaran agar membuat siswanya belajar untuk mencapai tujuan dari

pembelajaran. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dikembangkan dari

silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya

mencapai Kompetensi Dasar (KD). RPP disusun berdasarkan KD atau subtema

yang dilaksanakan pada satu kali pertemuan atau lebih.

4) Lembar Aktivitas Pendidik

Data observasi ini untuk melihat keberhasilan pendidik dalam merencanakan

dan melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based

Learning (PBL) pada subtema 2 Kebersamaan dalam Keberagaman dengan

bantuan penilaian dari observer.

E. Pengembangan Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data

penelitian. Karena alat atau instrumen ini mencerminkan juga cara

pelaksanaannya, maka sering disebut dengan teknik penelitian. Instrumen

penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian.

Karena alat atau instrumen ini mencerminkan juga cara pelaksanaannya, maka

sering disebut dengan teknik penelitian (Sanjaya dalam Karlina, 2016, hlm. 72).Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan dua macam alat evaluasi

yaitu tes dan non tes. Metode tes berbentuk pretest dan posttest digunakan untuk

mengukur hasil peserta didik belajar pada ranah kognitif. Metode non tes berupa

lembar observasi dan angket yang digunakan untuk mengetahui respon peserta

didik ketika belajar, dan aktivitas pendidik ketika mengajar. Di bawah ini akan

dijelaskan mengenai ruang lingkup dari pengembangan instrumen penelitian.

a. Bentuk instrumen tes

Page 12: DAFTAR ISIrepository.unpas.ac.id/39201/5/BAB III.pdfJenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif sehingga peneliti tidak melakukan

Tes dapat berupa sekumpulan pertanyaan, lembar kerja, atau sejenisnya yang

dapat digunakan untuk mengukur pengetahuan dan kemampuan dari subjek

penelitian. Tes yang akan diberikan oleh peneliti berupa soal tertulis yang akan

diberikan di awal (pretest) dan di akhir (posttest) pembelajaran. Lembar instrumen

tes ini berisi soal-soal tes yang terdiri atas butir-butir soal yaitu sebanyak 10 soal

pilihan ganda (PG), setiap butir soal mewakili satu jenis variabel yang diukur.

Hasil dari pretest dan posttest inilah yang akan menjadi alat ukur hasil belajar

peserta didik pada ranah kogitif selama pembelajaran.b. Instrumen Non tes

Instrumen non tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:1) Lembar observasi aktivitas peserta didik

Lembar observasi untuk peserta didik yang peneliti buat, bertujuan untuk

mengetahui aktivitas peserta didik dan untuk mengukur sikap santun peserta didik

selama pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning

(PBL). Pengamatan ini bersifat non test dengan menggunakan metode observasi

yang dilaksanakan pada saat pembelajaran berlangsung dengan cara melakukan

pengamatan terhadap peserta didik dengan menggunakan cheklist (√) pada lembar

observasi. Berikut tabel lembar observasinya.Tabel 3.3 Instrumen Penilaian Sikap Santun

No Aspek Pengamatan Skor 1 2 3 4

1. Menghormati orang yang lebih tua.2. Tidak berkata-kata kotor atau kasar.3. Tidak menyela pembicaraan.

4. Berpakaian rapih dan pantas.5. Mengucapkan salam ketika bertemu pendidik, teman, dan

orang-orang di sekolah.

6. Mengucapkan terima kasih setelah menerima bantuan dariorang lain.

7. Meminta izin ketika akan memasuki ruangan orang lain ataumenggunakan barang milik orang lain.

Sumber: Tim Penyusun Panduan Penilaian SD , 2018, hlm. 25

Keterangan:

4 = Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan

3 = Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak

melakukan

Page 13: DAFTAR ISIrepository.unpas.ac.id/39201/5/BAB III.pdfJenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif sehingga peneliti tidak melakukan

2 = Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan sesuai pernyataan dan

sering tidak melakukan

1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

2) Respon Peserta didik Untuk instrumen respon peserta didik menggunakan angket atau kuisioner.

Angket atau kuisioner adalah pengumpulan data instrumen yang disebut dengan

nama metodenya, bentuk lambang angket dapat berupa sejumlah pernyataan

tertulis, tujuannya untuk memperoleh informasi dari responden tentang apa yang

dialami dan diketahuinya selama proses pembelajaran. Berikut ini adalah format

angket yang akan digunakan dalam penelitian ini:

Nama : No. Absen :

Berikan tanda ( √ ) pada kolom yang sesuai dengan jawaban anda.

Tabel 3.4 Angket Respon Peserta Didik

No Pernyataan STS S TS SS1. Pembelajaran yang telah dilakukan membuat saya lebih

terampil dalam mengkomunikasikan hasil diskusi.2. Pembelajaran yang telah dilakukan menantang saya untuk

menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.

3. Pembelajaran yang telah dilakukan lebih menyenangkan.4. Pembelajaran yang telah dilakukan membuat saya lebih

mengerti terhadap materi yang diajarkan.5. Pembelajaran yang telah dilakukan membuat saya bosan untuk

belajar.6. Pembelajaran yang telah dilakukan mempersulit saya dalam

menyelesaikan tugas. 7. Pembelajaran yang telah dilakukan dapat membuat saya lebih

berpikir kritis.

8. Pembelajaran yang telah dilakukan membuat saya mengantuk.

9. Belajar secara berkelompok membuat saya berani mengemukakan pendapat.

10. Pembelajaran yang telah dilakukan membuat saya belajar lebihaktif.

Keterangan :

STS : Sangat Tidak setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

SS : Sangat setuju

Page 14: DAFTAR ISIrepository.unpas.ac.id/39201/5/BAB III.pdfJenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif sehingga peneliti tidak melakukan

3) Lembar Penilaian Dokumen PendidikInstrumen dokumentasi pendidik dikembangkan melalui lembar observasi

yang akan dinilai langsung oleh observer guna mengetahui kesiapan dokumen

pendidik ketika akan mengajar seperti RPP. Lembar observasi dokumen pendidik

pada proses pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan menggunakan model

Problem Based Learning (PBL), sebagai berikut:Tabel 3.5 Lembar Observasi Dokumentasi Pendidik

(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

No Aspek yang dinilai Skor Catatan

1Perumusan indikator pembelajaran *)Perumusan tujuan pembelajaran *)

1 2 3 4 5

2Perumusan dan pengorganisasian materi ajar

1 2 3 4 5

3 Penetapan sumber/ media pembelajaran 1 2 3 4 54 Penilaian kegiatan pembelajaran 1 2 3 4 55 Penilaian proses pembelajaran 1 2 3 4 56 Penilaian hasil belajar 1 2 3 4 5

Jumlah Skor

Nilai RPP = JumlahSkor

Skor Total(30)x 4=¿

Sumber: Sumber: Buku Panduan PPL FKIP UNPAS (2018: hlm 32)

4) Lembar Aktivitas PendidikSelain penilaian dokumentasi, dalam pelaksanaan aktivitas mengajarpun perlu

adanya lembar observasi untuk menilai kesesuaian rencana pelaksanaan

pembelajaran dengan pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas. Adapun lembar

observasi dari proses pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based

Learning (PBL), sebagai berikut:

Tabel 3.6 Lembar Observasi Aktivitas Pendidik dalam Rencana PelaksanaanPembelajaran (RPP)

No Aspek yang dinilai Skor Catatan

A. Kegiatan Pendahuluan 1 2 3 4 51. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik

dalam mengawali kegiatan pembelajaran1 2 3 4 5

2. Mengaitkan materi pembelajaran sekolah dengan pengalaman peserta didik

1 2 3 4 5

3. Menyampaikan kompetensi, tujuan, dan rencana kegiatan

1 2 3 4 5

Page 15: DAFTAR ISIrepository.unpas.ac.id/39201/5/BAB III.pdfJenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif sehingga peneliti tidak melakukan

No Aspek yang dinilai Skor Catatan

B. Kegiatan Inti 1 2 3 4 5 1. Melakukan pretest 1 2 3 4 5

2. Materi pembelajaran sesuai indikator materi 1 2 3 4 53. Menyiapkan strategi pembelajaran yang

mendidik1 2 3 4 5

4. Menerapkan pembekalan pembelajaran saintifik *)Menerapkan pembelajaran eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi (EEK) *)

1 2 3 4 5

5. Memanfaatkan sumber/ media pembelajaran 1 2 3 4 56. Melibatkan peserta didik dalam proses

pembelajaran1 2 3 4 5

7. Menggunakan bahasa yang benar dan tepat 1 2 3 4 58. Berprilaku sopan dan santun 1 2 3 4 5C. Kegiatan Penutup 1 2 3 4 51. Membuat kesimpulan dengan melibatkan

peserta didik1 2 3 4 5

2. Melakukan post test 1 2 3 4 53. Melakukan refleksi 1 2 3 4 54. Memberi tugas sebagai bentuk tindak lanjut 1 2 3 4 5

Jumlah Skor

Nilai = JumlahSkor

Skor Total(75)X 4=¿

Sumber: Buku Panduan PPL FKIP Unpas (2017, hlm.32)

F. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil tes, observasi dan dokumentasi dengan cara

mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,

melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan

yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh

diri sendiri maupun orang lain.

1. Teknik analisis data kualitatifTeknik ini menggunakan analisis data kualitatif dengan model interaktif, yang

terdiri dari 3 komponen, yaitu sebagai berikut:a. Memilih data (reduksi data)

Pada langkah pemilihan data ini, pilihlah data yang relevan dengan tujuan

perbaikan pembelajaran. Data yang tidak relevan dapat dibuang, dan jika

Page 16: DAFTAR ISIrepository.unpas.ac.id/39201/5/BAB III.pdfJenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif sehingga peneliti tidak melakukan

dianggap perlu, guru peserta dapat menambahkan data baru dengan mengingat

kembali peristiwa atau fenomena yang terjadi selama pelaksanaan rencana

tindakan.b. Mendeskripskan data hasil temuan (memaparkan data)

Pada kegiatan ini, guru peserta membuat deskripsi dari langkah yang

dilakukan pada kegiatan (a) tersebut.c. Menarik kesimpulan hasil deskripsi

Berdasarkan deskripsi yang telah dibuat pada langkah (b) tersebut,

selanjutnya dapat ditarik kesimpulan hasil pelaksanaan rencana tindakan yang

telah dilakukan.2. Teknik analisis data kuantitatif

Data kuantitatif dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) umunya berupa

angka-angka sederhana, seperti nilai tes hasil belajar, distribusi frekuensi,

persentase, skor dari hasil angket, dan sebagainya. Nilai dianalisis berdasarkan

pencapaian peserta didik yakni nilai tertinggi, terendah, jumlah, rerata kelas dan

ketuntasan (Iskandar dan Narsim, 2015, hlm. 52). Adapun analisis data kuantitatif

pada penelitian ini, sebagi berikut:

Data kuantitatif dapat dianalisis secara deskriptif, antara lain dengan cara:

a. Analisis data hasil pretest dan posttest peserta didik

Analisis data pada hasil belajar peserta didik melalui alat penilaian pretest

dan postest yang akan dibandingkan sebagai data kondisi awal dan data kondisi

akhir belajar peserta didik. Adapun cara menghitung hasil (skor) yang telah

diperoleh menurut Susanti (2017, hlm. 40) dengan rumus sebagai berikut:

Nilai = skor pretest+skor posttest

2

Tabel 3.7 Klasifikasi Nilai Pretest dan Posttest

Skor Predikat Klasifikasi

90-100 A Sangat Baik

80-89 B Baik

71-79 C Cukup

≤70 D Kurang

Page 17: DAFTAR ISIrepository.unpas.ac.id/39201/5/BAB III.pdfJenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif sehingga peneliti tidak melakukan

b. Untuk menghitung nilai rata-rata yang diperoleh peserta didik, menurut

Arikunto dalam Hikmah (2016, hlm. 81) dapat menggunakan rumus sebagai

berikut:

x́ = Nn

Keterangan:

N = Total nilai yang diperoleh peserta didik

N = Jumlah peserta didik

x́ = Nilai rata-rata kelas

Tabel 3.8 Klasifikasi Nilai Rata-rata Peserta Didik

Skor Predikat Klasifikasi81-100 A Sangat Baik61-80 B Baik41-60 C Cukup21-40 D Kurang

c. Menghitung nilai persentase ketuntasan belajar Peserta DidikUntuk mengetahui ketuntasan belajar peserta didik, maka menggunakan

presentase yang menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik. Rumus

yang dapat digunakan menurut Sudjiono dalam Hikmah (2016, hlm. 81) yaitu:

Presentase (%) = fN x 100%

Keterangan:f = Jumlah skor peserta didikN = Jumlah peserta didik

Tabel 3.9 Persentase Ketuntasan Belajar Peserta Didik

Tingkat keberhasilan Predikat keberhasilan86-100% Sangat tinggi71-85% Tinggi56-70% Sedang41-55% Rendah

<40% Sangat rendah

Page 18: DAFTAR ISIrepository.unpas.ac.id/39201/5/BAB III.pdfJenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif sehingga peneliti tidak melakukan

d. Menghitung rata-rata data angket atau kuesioner menurut Hanifah dan Julia

(2014, hlm. 122) dengan rumus:

x́ = xn

Keterangan:x = Jumlah skor dari seluruh responden

N = Jumlah peserta didikx́ = Nilai rata-rata kelas

Dari data yang diperoleh tersebut diubah kedalam bentuk persentase, untuk

menghitung persentase dari hasil angket atau kuesioner menurut Hanifah dan Julia

(2014, hlm. 122) yaitu:

Presentase (%) = fN x 100%

Keterangan:f = frekuensi dari setiap jawaban angketN = jumlah responden

Tabel 3.10 Persentase Hasil Angket Atau Kuisioner

Jawaban Keterangan

0%-19.99% Sangat tidak setuju atau kurang sekali

20%-39.99% Tidak setuju atau kurang baik

40%-59.99% Cukup atau netral

60%-79.00% Setuju atau baik

80%-100% Sangat setuju atau sangat baik

e. Analisis data lembar observasi aktivitas belajar peserta didikBerikut ini rumusan yang digunakan untuk menganalisis sikap santun dari

peserta didik menurut Kosasih (2016, hlm. 135) yaitu:

Keterangan:

SP= Skor yang diperoleh

ST= Skor total

Jumlah skor = SPST X 4= …

Page 19: DAFTAR ISIrepository.unpas.ac.id/39201/5/BAB III.pdfJenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif sehingga peneliti tidak melakukan

Kemudian data yang diperoleh diubah ke dalam bentuk persentase, menurut

Kemendikbud (2014, hlm. 138) rumus persentase peningkatan hasil observasi

sikap santun peserta didik yaitu:

Persentase (%) = jumlah skor

skormaksimal X 100= …

Tabel 3.11 Klasifikasi Sikap Santun

Skor Keterangan91 – 100% Sangat Baik81 – 90% Baik71 – 80% Cukup

<70% Kurang

f. Keterlaksanaan RPP dengan menggunakan model Problem Based Learning

(PBL)

Analisis keterlaksanaan RPP dilakukan dengan menghitung keterlaksanaan

tahapan pembelajaran pada setiap pertemuan. Menurut buku panduan Praktek

Pengalaman Lapangan (PPL) FKIP UNPAS (2017, hlm. 27) keterlaksanaan RPP

ditentukan dengan rumus:

nilai RPP=jumlah skorskor tot al

x 4

Tabel 3.12 Kriteria Keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP)

Skor Keterangan 5 Sangat Baik4 Baik3 Cukup 2 Kurang Baik

1 Sangat Kurang

g. Analisis Data Aktivitas Pendidik

Data hasil pengamatan aktivitas pendidik diolah dengan menjumlahkan skor

yang diperoleh, kemudian dihitung dengan menggunakan rumus yang sudah

Page 20: DAFTAR ISIrepository.unpas.ac.id/39201/5/BAB III.pdfJenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif sehingga peneliti tidak melakukan

ditentukan. Penilaian aktivitas pendidik menurut buku panduan Praktek

Pengalaman Lapangan (PPL) FKIP UNPAS (2017, hlm. 27) jumlah skor

perolehan dibagi skor total dikali standar nilai (4). Penilaian aktivitas pendidik

sebagai berikut:

Tabel 3.13 Klasifikasi Nilai Aktivitas Pendidik

Rentang Nilai Nilai Keterangan3,51 – 4,00 A Sangat Baik2,75 – 3,50 B Baik1, 75 – 2,74 C Cukup0,75 – 1,74 D Kurang

G. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan berdasarkan tahapan yang sudah rancang oleh

peneliti, rancangan penelitian tindakan kelas ini menggunakan model siklus

Kemmis dan Mc Taggart. Tahapan penelitian ini adalah penerapan model Problem

Based Learning (PBL) di kelas IV SDN Ciaro 2, tahapan tersebut dibagi menjadi

3 siklus yang diuraikan, sebagai berikut:

1. Siklus Ia. Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini dilakukan proses identifikasi masalah dengan

observasi awal ke SDN Ciaro 2. Setelah peneliti memperoleh permasalahan,

selanjutnya peneliti melakukan langkah-langkah penerapan model Problem Based

Learning (PBL), langkah-langkah pada tahap perencanaan mencakup:

1) Menyusun RPP dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL).2) Menyiapkan media/sumber pembelajaran yang sesuai dengan materi yang

akan diajarkan dan disesuaikan dengan model Problem Based Learning

(PBL).3) Menyiapkan instrumen-instrumen yang digunakan dalam pembelajaran yang

berupa test dan non test.b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini peneliti bertindak sebagai observer, mengamati partisipasi

peserta didik pada kegiatan pembelajaran di kelas, sedangkan guru melaksanakan

Nilai = JumlahSkor

Skor Total(75)X 4=¿

Page 21: DAFTAR ISIrepository.unpas.ac.id/39201/5/BAB III.pdfJenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif sehingga peneliti tidak melakukan

desain pembelajaran seperti yang telah direncanakan yaitu melaksanakan tindakan

dalam pembelajaran pada subtema 2 Kebersamaan dalam Keberagaman sesuai

dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun,

menggunakan alat observasi yang telah dibuat untuk melihat sikap santun dari

peserta didik dalam proses pembelajaran, menganalisis hasil pengamatan

pembelajaran, membuat rencana perbaikan-perbaikan terhadap kekurangan yang

ditemukan pada proses pembelajaran, dan melaksanakan pengolahan data setelah

penelitian selesai. Namun pada pelaksanaannya bersifat fleksibel, dapat berubah

sesuai kondisi. c. Tahap Observasi 1

Observasi berlangsung selama berlangsungnya pelaksanaan proses

pembelajaran di kelas. Hal-hal yang perlu diobservasi meliputi observasi sikap

santun peserta didik dalam belajar selama proses pembelajaran secara individu

maupun kelompok. Dalam tahap observasi ini guru bisa dibantu oleh pengamat.

Beberapa prinsip yang harus dipenuhi dalam observasi diantaranya:

a) Perencanaan antara guru kelas dengan peneliti sebagai pengamat.b) Fokus observasi harus diterapkan bersama.c) Peneliti dan pengamat membangun kriteria bersama.d) Pengamat memiliki keterampilan mengamati, dane) Balikan hasil pengamat diberikan dengan segera.

d. Tahap Refleksi

Kegiatan refleksi dilakukan dengan cara diskusi antara guru dan peneliti

untuk mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilaksanakan, hambatan-hambatan

yang muncul, dan melakukan penelitian terhadap hasil tindakan. Hasil refleksi

digunakan untuk memperbaiki kegiatan pada siklus selanjutnya. Apabila tindakan

pada siklus 1 belum menunjukkan hasil yang optimal, maka perlu dilakukan

langkah perbaikan pada siklus selanjutnya.

2. Siklus IIa. Tahap Revisi Perencanaan

Pada tahap revisi perencanaan dilakukan penyusunan rencana baru untuk

memperbaiki hasil refleksi pada siklus 1.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Page 22: DAFTAR ISIrepository.unpas.ac.id/39201/5/BAB III.pdfJenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif sehingga peneliti tidak melakukan

Tahap ini hampir sama dengan tahap pelaksanaan tindakan pada siklus 1,

guru melaksanakan desain pembelajaran sesuai dengan yang telah direncanakan,

materi yang diajarkan merupakan pengulangan dari pembelajaran yang belum

memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada siklus 1.

c. Tahap Observasi II

Melakukan observasi selama proses pembelajaran di kelas, hal-hal yang di

observasi sama dengan siklus 1.

d. Tahap Refleksi siklus II

Refleksi pada siklus II dilakukan untuk mengetahui perbedaan hasil siklus I

dengan siklus II. Hasil refleksi digunakan untuk memperbaiki kegiatan pada

siklus selanjutnya. Apabila tindakan pada siklus II belum menunjukkan hasil yang

optimal, maka perlu dilakukan langkah perbaikan pada siklus selanjutnya.

3. Siklus IIIa. Tahap Revisi Perencanaan

Pada tahap revisi perencanaan dilakukan penyusunan rencana baru untuk

memperbaiki hasil refleksi pada siklus II.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Tahap ini hampir sama dengan tahap pelaksanaan tindakan pada siklus II,

guru melaksanakan desain pembelajaran sesuai dengan yang telah direncanakan,

materi yang diajarkan merupakan materi lanjutan siklus II.

c. Tahap Observasi III

Melakukan observasi selama proses pembelajaran di kelas, hal-hal yang

diobservasi sama dengan siklus II.

d. Tahap Refleksi siklus III

Refleksi pada siklus III dilakukan untuk mengetahui perbedaan hasil siklus I,

II dengan siklus III. Apabila tindakan pada siklus III mengalami peningkatan,

maka tidak perlu dilakukan langkah perbaikan pada siklus selanjutnya.

H. Indikator Keberhasilan

Page 23: DAFTAR ISIrepository.unpas.ac.id/39201/5/BAB III.pdfJenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif sehingga peneliti tidak melakukan

Indikator keberhasilan pada penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu indikator

keberhasilan proses dan indikator keberhasilan output. Indikator-indikator tersebut

dapat dijelaskan sebagai berikut:1. Indikator Keberhasilan Proses

Indikator keberhasilan proses pada penelitian ini dilihat dari perilaku

pendidik dan peserta didik ketika pembelajaran berlangsung. Perilaku pendidik

dapat dilihat dari lembar observasi RPP dan lembar observasi pelaksanaan

pembelajaran. Penelitian dapat dianggap berhasil apabila kriteria berikut dapat

terpenuhi, kriteria tersebut adalah:a. Respon siswa dapat dikatakan baik apabila 90% siswa setuju dengan

pernyataan angket.b. Ketuntasan belajar siswa dapat dikatakan baik apabila ketuntasan belajar

siswa dalam lembar observasi hasil belajar siswa yang dinilai oleh observer

mencapai 90% (kategori baik).c. Sikap santun peserta didik dapat dikatakan baik apabila setiap kegiatan

pembelajaran berlangsung pada setiap siklusnya para siswa memenuhi

kriteria atau indikator yang telah disusun dan ditetapkan sebelumnya.

Dikatakan berhasil apabila mencapai 80% (kategori baik).d. Dokumentasi pembelajaran guru dapat dikatakan baik apabila penilaian aspek

perencanaan pelaksanaan pembelajaran dalam lembar observasi RPP yang

dinilai langsung oleh observer dapat mencapai 2,75-3,50 atau kriteria

penilaian B (baik). e. Aktivitas mengajar pendidik dapat dikatakan baik apabila penilaian aspek

pelaksaan pembelajaran dalam lembar observasi pelaksanaan pembelajaran

yang dinilai langsung oleh observer dapat mencapai angka 2,75-3,50 atau

kriteria penilaian B (baik).

2. Indikator Keberhasilan Output

Indikator keberhasilan output pada penelitian ini dilihat dari peningkatan

hasil belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran yang dinilai dari ketuntasan

hasil belajar melalui tes. Penilaian dapat dianggap berhasil apabila kriteria berikut

dapat terpenuhi, kriteria tersebut adalah:

a. Secara individu, peserta didik dapat dikatakan tuntas apabila nilai yang

diperoleh lebih besar atau sama dengan KKM yang sudah ditetapkan yaitu ≥ 70

dalam skala (10-100).

Page 24: DAFTAR ISIrepository.unpas.ac.id/39201/5/BAB III.pdfJenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif sehingga peneliti tidak melakukan

b. Presentasi ketuntasan kelas yang harus dicapai adalah sebanyak 90% dari

peserta didik kelas IV SDN Ciaro 2.