daerah - jdih.gianyarkab.go.id · ^o. undang-undang nomor 12 tahun 2oll tentang pembentukan...
TRANSCRIPT
TATA
Menimbang :
Mengingat : 1.
BUPATI GIANYARPROVINSI BALI
PERATURAN BUPATI GIANYARNOMOR 39 TAHUN 2016
TENTANG
CARA DAN MEKANISME PENGANGKATAN DIREKSIPERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM
KABUPATEN GIANYAR
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI GIANYAR,
bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 26 ayat (41
Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar Nomor 14 Tahun 2015
tentang Pengelolaan Perusahaan Daerah Air Minum
Kabupaten Gianyar, perlu menetapkan Peraturan Bupati
tentang Tata Cara dan Mekanisme Pengangkatan Direksi
Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Gianyar;
Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah
Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan
Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 1655) ;
Undang - Undang Nomor 33 Tahun 2OO4 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2OO4 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor aa38);
2.
o. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2OlL tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan ( Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2OlL Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
523fl;
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2Ol4 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2Ol4 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah
beberapa kali, terakhir dengan Undang-undang Nomor 9
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
undang Nomor 23 Tahun 2Ol4 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5679);
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 1998 tentang
Bentuk Hukum Badan Usaha Milik Daerah;
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2OO7 tentang
Organ dan Kepegawaian Perusahaan Daerah Air Minum;
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 153 Tahun 2OO4
tentang Pedoman Pengelolaan Barang Daerah yang dipisahkan
Menteri Dalam Negeri;
Peraturan Menteri Keuangan Nomor l2O |PMK.05/2008 tentang
Penyelesaian Piutang Negara yang bersumber dari penerusan
Pinjaman Luar Negeri, Rekening Dana Investasi dan Rekening
Pembangunan Daerah pada Perusahaan Daerah Air Minum;
g. Keputusan Menteri Negara otonomi Daerah Nomor B Tahun
20oo tentang Pedoman Akuntansi Perusahaan Daerah Air
Minum;
4.
5.
6.
7.
8.
10. Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar Nomor 6 Tahun 2006
tentang Pendirian Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten
Gianyar ( Lembaran Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2006
Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Gianyar
Nomor 3);
11. Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar Nomor 14 Tahun 2015
tentang Pengelolaan Perusahaan Daerah 'Air Minum( Lembaran Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2015 Nomor
t+);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA DANMEKANISME PENGANGKATAN DIREKSI PERUSAHAANDAERAH AIR MINUM KABUPATEN GIANYAR.
BAB IKETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Gianyar.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Gianyar.
3. Bupati adalah Bupati Gianyar.
4. Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Gianyar yang selanjutnya
disebut PDAM adalah Badan Usaha Milik Daerah yang bergerak di
bidang pelayanan air minum.
5. Direksi adalah Organ Perusahaan Daerah Air Minum yang berwenang
dan bertanggung jawab penuh atas Perusahaan Daerah Air Minum
Kabupaten Gianyar.
6. Dewan Pengawas adalah Dewan yang bertugas mengawasi kerja DireksiPerusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Gianyar.
BAB II
PENGANGKATAN
Pasal 2
(1) Direksi diangkat oleh Bupati, atas usul Dewan Pengawas.
. ta Pengangkatan Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat (t) ditetapkart
dengan Keputusan Bupati.
(3) Batas usia Direksi yang berasal dari luar PDAM pada saat diangkat
pertama kali berumur paling tinggi 50 ( lima puluh ) tahun dan yang
berasal dari PDAM berumur paling tinggi 55 ( Lima Puluh Lima ) tahun.
(4) Jabatan Direksi berakhir pada saat yang bersangkutan berumur paling
tinggi 60 ( enam puluh ) tahun.
Pasal 3
Direksi adalah Pimpinan PDAM tidak termasuk Pegawai yang diatur
berdasarkan ketentuan pokok-pokok kepegawaian PDAM, yang dalam
melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Bupati.
Pasal 4
Calon Direksi harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. mempunyai pendidikan paling rendah Sarjana Strara 1(S-1);
b. diutamakan mempunyai pengalaman kerja minimal 10 ( sepuluh) tahun
bagi yang berasal dari PDAM atau mempunyai pengalaman kerja
minimal 15 ( lima belas ) tahun mengelola Perusahaan, bagi yang bukan
berasal dari PDAM yang dibuktikan dengan Surat Keterangan
( Referensi ) dari Perusahaan sebelumnya dengan penilaian baik;
c. diutamakan yang pernah mengikuti pelatihan manajemen air minum
didalam atau diluar Negeri;
d. membuat dan menyajikan Visi dan Misi PDAM;
e. bersedia bekerja penuh waktu;
f. tidak terkait hubungan keluarga dengan Bupati, anggota Dewan
Pengawas atau dengan anggota Direksi lainnya sampai derajat ketiga
baik menurut garis lurus keatas maupun kesamping;
g. sehat jasmani dan rohani;
h. berkelakuan baik; dan
i. lulus uji kelayakan dan kepatutan yang dilaksanakan oleh Tim yang
ditunjuk oleh Bupati.
Pasal 5
. Bagi calon Anggota Direksi yang berasal dari Pegawai PDAM harusmelampirkan surat ijin cuti diluar tanggungan PDAM dari Direksi atauPejabat yang ditunjuk.
Pasal 6
(1) Pengangkatan Direksi dapat bersifat seluruhnya atau sebagian.
(2) Pelaksanaan penerimaan Calon Direksi dilaksanakan oleh Panitia yangditunjuk oleh Bupati.
Pasal 7
(1) Jumlah anggota Direksi paling banyak 3 (tiga) orang.
(2) Untuk diangkat menjadi Direksi dilakukan uji kelayakan dan kepatutanoleh Tim yang ditunjuk Bupati, selanjutnya salah seorang diantaranyadiangkat menjadi Direktur Utama berdasarkan penilaian terbaik atas
hasil uji kelayakan dan kepatutan dan ditetapkan oleh Bupati.(3) Penentuan jumlah Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan berdasarkan atas pertimbangan efisiensi dan efektivitas.(4) Masa jabatan anggota Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
selama 4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 ( satu) kalimasa jabatan.
(5) Pengecualian terhadap ayat (4) dapat dilakukan apabila seorang
Direktur ditetapkan sebagai Direktur Utama.
(6) Pengangkatan kembali sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dapatdilakukan apabila Direksi terbukti mampu meningkatkan kinerja PDAM
dan pelayanan kebutuhan air minum kepada masyarakat.
BAB III
PELANTIKAN DAN PENGAMBILAN SUMPAH DIREKSI
Pasal 8
(1) Calon Direksi setelah diputuskan menjadi Direksi dilantik dan
mengangkat sumpah I jan1i.
(2) Direksi dilantik dan diambil sumpah/janjinya oleh Bupati.
BAB IV
IUGAS DAN WEWENANG
Pasal 9
. Direksi mempunyai tugas :
a. memimpin dan mengendaliakn semua kegiatan PDAM;
b. menyusun perencanaan, melakukan koordinasi dan pengawasan
seluruh kegiatan operasional PDAM;
c. membina pegawai;
d. mengurus dan mengelola kekayaan PDAM;
e. menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan;
f. men5rusun rencana strategis bisnis 5 (lima) tahunan (Busines
Plan/Corporate Plan) yang disahkan oleh Bupati melalui usul Dewan
Pengawas;
g. melaksanakan kegiatan teknik dan pemeliharaan;
h. menyampaikan laporan Bulanan kepada Dewan Pengawas yang terdiri
dari laporan kegiatan operasional dan keuangan;
i. menyampaikan Laporan Tahunan kepada Bupati yang terdiri dari
laporan keungan yang telah diaudit dan laporan manajemen yang
ditandatangani bersama Direksi dan Dewan Pengawas paling lambat
120 (seratus dua puluh) hari setelah tutup tahun buku PDAM untukdisahkan oleh Bupati paling lambat dalam waktu 30 (tiga puluh) hari
setelah diterima; dan
j. men)rusun dan menyampaikan Rencana Kerja dan Rencana Kerja
Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahunan PDAM yang merupakan
penjabaran dari Rencana Strategis Bisnis 5 (lima) Tahunan kepada
Bupati melalui Dewan Pengawas.
Pasal 10
'Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 anggota
Direksi melakukan pembagian tugas sesuai dengan bidang tugas masing-
masing yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati.
Pasal 1 1
Direksi dalam melaksanakan tugasnya mempunyai wewenang :
a. menandatangani dokumen kelembagaan dan keuangan atas nama
PDAM sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
b. mengangkat dan memberhentikan Pegawai berdasarkan peraturan
pokok-pokok Kepegawaian PDAM;
c. membentuk Tim Pertimbangan Kepegawaian PDAM yang beranggotakan
setingkat Satuan Pengawasan Internal, Penelitian dan Pengembangan,
Kepala Cabang dan Kepala Seksi;
d. mengangkat, memindahkan dan memberhentikan Pegawai dalam
jabatan Satuan Pengawasan Internal, Penelitian dan Pengembangan,
Kepala Cabang dan Kepala Seksi Dewan Pengawas;
e. menetapkan uraian tugas Pejabat Kepala Satuan, Kepala Litbang,
Kepala Bagian, kepala PDAM Cabang Kecamatan, Kepala seksi, dan Staf
dengan Keputusan Direksi;
f. Mewakili PDAM di dalam dan diluar Pengadilan dan dapat menunjuk
kuasa untuk itu;
g. menandatangani laporan Bulanan dan Tahunan;
h. menjual, menjaminkan atau melepaskan Assets milik PDAM atas
pertimbangan Dewan Pengawas dan mendapat persetujuan Bupati;
i. melakukan pinjaman, mengikatkan diri dalam perjanjian dan
melakukan kerjasama dengan pihak lain dengan menjaminkan Asset
PDAM atas pertimbangan Dewan Pengawas dan mendapat persetujuan
Bupati;
j. meqghapus dan menjual barang yang tidak dapat digunakan atau
aktiva yang tidak berfungsi atas pertimbangan Dewan Pengawas dan
mendapat persetujuan dari Bupati; dan
k. melaksanakan kewenangan lainnya yang di limpahkan oleh Bupati.
Pasal 12
'(1) Direksi dilarang memangku jabatan rangkap, yakni:
a. jabatan struktural atau fungsional pada instansi / lembaga
Pemerintah Pusat dan Daerah;
b. anggota Direksi pada BUMD lainnya, BUMN, dan Badan usaha
swasta; dan
c. jabatan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan pada PDAM.
(2) Direksi dilarang mempunyai kepentingan pribadi secara langsung atau
. tidak langsung yang dapat menimbulkan benturan kepentingan pada
PDAM.
BAB V
PENGHASILAN
Pasal 13
(1).Penghasilan Direksi terdiri dari :
a. gaji;
b. tunjangan; dan
c. jasa produksi.
(2).Besarnya gaji Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a,
adalah 2,5 kali penghasilan tertinggi pegawai.
(3).Tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, terdiri dari :
a. tunjangan Kinerja;
b. tunjangan Kesehatan;
c. tunjangan PPH;
d. tunjangan Perumahan;
e. tunjangan hari raya;
f. tunjangan insentif; dan
g. tunjangan cuti.
I
4. Besarnya gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan oleh Bupati, setelah memperhatikan pendapat Dewan
Pengawas dan kemampuan keuangan PDAM.
5. Jumlah seluruh biaya untuk penghasilan Direksi, penghasilan Dewan
Pengawas, penghasilan pegawai dan biaya tenaga kerja lainnya tidak
boleh melebihi 40 o/o (empat puluh perseratus) dari total biaya
berdasarkan realisasi anggaran PDAM tahun anggaran yang lalu.
(1)
(2)
(1)
(2)
(1)
(2)
BAB VII
JASA PRODUKSI
Pasal 14
Dalam hal PDAM memperoleh keuntungan dalam anggaran tahun
berjalan, Direksi memperoleh bagian dari jasa produksi.
Besarnya jasa produksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
dengan perincian sebagai berikut l
a. Direksi l5o/o dari total jasa produksi;
b. Dewan Pengawas 10% dari total jasa produksi; dan
c. Pegawai 75o/o dari total jasa produksi
BAB VIII
DANA REPRESENTASI
- Pasal 15
Untuk mendukung kelancaran pengelolaan perusahaan, Direksi dapat
diberikan dana representative paling banyak 75% ( tujuh puluh lima
perseratus ) dari jumlah penghasilan Direksi dalam 1 ( satu ) tahun.
Besarnya dana representasi sebagaiana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan dengan Keputusan Bupati, setelah mendapat pertimbangan
Dewan Pengawas dan kemampuan keuangan PDAM.
BAB IX
JASA PENGABDIAN
Pasal 16
Direl<si setiap akhir masa jabatan dapat diberikan uang jasa
pengabdian yang besarnya ditetapkan dengan Keputusan Bupati
berdasarkan usul dan pertimbangan Badan Pengawas dan kemampuan
keuangan PDAM.
Direksi yang diberhentikan dengan hormat sebelum masa jabatannya
berakhir dapat diberikan uang jasa pengabdian sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dengan syarat telah menjalankan tugasnya paling sedikit 1
(satu ) tahun.
(3) Besarnya uang jasa pengabdian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dan ayat (2) didasarkan atas perhitungan lamanya bertugas dibagi masa
jabatan dikalikan penghasilan bulan terakhir.
(4) Anggota Direksi tidak diberikan uang jasa pengabdian apabila
. diberhentikan dengan tidak hormat dan atas permintaan sendiri.
BAB X
CUTI
Pasal 17
(1) Direksi memperoleh hak cuti meliputi :
a. Cuti tahunan;
b. Cuti besar;
c. Cuti sakit;
d. Cuti karena alasan penting atau cuti untuk menunaikan ibadah
keagamaan;
e. Cuti nikah;
f. Cuti bersalin; dan
g. Cuti diluar tanggungan PDAM.
(2) Direksi yang menjalankan cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
te@p diberikan penghasilan penuh kecuali cuti diluar tanggungan
PDAM.
(3) Pelaksanaan cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan
Keputusan Bupati .
BAB XI
PENUNJUKAN PEJABAT SEMENTARA
Pasal 18
(1) Dalam hal terjadi kekosongan Jabatan Direktur Utama atau Direktur
lainnya, Bupati menunjuk salah satu anggota Direksi yang masih aktif.
(2) Penunjukkan Pejabat Sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
' ditetapkan dengan Keputusan Bupati.
(3) Keputusan Bupati sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berlaku paling
lama (6) bulan.
(a) Pejabat sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dilakukanpelantikan dan pengambilan sumpah jabatan.
BAB XII
PEMBERHENTIAN
Pasal 19
(1) Direksi berhenti karena :
a. masa jabatannya berakhir; atau
b. meninggal dunia.
(2) Direksi dapat diberhentikan karena :
a. atas permintaan sendiri;
b. reorganisasi;
c. mencapai batas usia 60 (enam puluh) tahun;d. melakukan tindakan yang merugikan pDAM;
e. melakukan tindakan atau bersikap yang bertentangan denganKepentingan Daerah atau Negara;
f. tidak dapat melaksanakan tugasnya; ataug. melakukan tindak pidana berdasarkan Putusan Pengadilan yang
telah mempunyai kekuatan hukum tetap.(3) Pemberhentian Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat
(2) ditetapkan dengan Keputusan Bupati.
Pasal 2O
Pemberhentian Direksi dapat bersifat seluruhnya atau sebagian.
Pasal 2 1
(1) Anggota Direksi yang diduga melakukan perbuatan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 19 ayat (2) huruf e, huruf f, dan huruf gdiberhentikan sementara oleh Bupati, untuk jangka waktu paling lama1(satu)bulan.
(2) Pemberhentian sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan dengan Keputusan Bupati disertai dengan alasan dan
diberitahukan kepada yang bersangkutan.
(3) Paling lambat 30 (tiga puluh ) hari sejak pemberhentian sementara
sebagaimana dimaksud pada ayat ( 2) Bupati melakukan pemeriksaan,
yang wajib dihadiri oleh Direksi untuk menetapkan yang bersangkutan
diberhentikan atau direhabilitasi.
(4) Apabila dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari Bupati tidak
melakukan pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3),
pemberhentian sementara batal demi hukum.
(5) Apabila dalam pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
Direksi tidak hadir tanpa alasan yang sah, yang bersangkutan dianggap
menerima hasil pemeriksaan.
(6) Apabila perbuatan yang dilakukan oleh Direksi merupakan tindak
pidana atas putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan
hukum tetap, yang bersangkutan diberhentikan dengan tidak hormat.
BAB XIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal22
Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, segala ketentuan yang
ada tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan
BuPati ini' BAB xIV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 23
Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan Bupati
Gianyar Nomor 34 Tahun 2OO9 tentang Tata Cara Pengangkatan
' Direksi Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Gianyar (Berita
Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2OO9 Nomor 34) dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
Pasal24
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peratutran Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah
Kabupaten Gianyar.
Ditetapkan di Gianyar
pada tanggal 7 Juni 2016
BUPATI GIANYAR,
A.A. GDE AGUNG BHARATA
Diundangkan di Gianyar
pada tanggal 7 Juni 2016
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN GIANYAR,
IDA BAGUS GAGA ADI SAPUTRA
BERITA DAERAH KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2016 NOMOR 39.
-rrly/ylv/yv.