daerah - jdih.gianyarkab.go.id · ^o. undang-undang nomor 12 tahun 2oll tentang pembentukan...

13
TATA Menimbang : Mengingat : 1. BUPATI GIANYAR PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG CARA DAN MEKANISME PENGANGKATAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN GIANYAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GIANYAR, bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 26 ayat (41 Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar Nomor 14 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Gianyar, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Tata Cara dan Mekanisme Pengangkatan Direksi Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Gianyar; Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655) ; Undang - Undang Nomor 33 Tahun 2OO4 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO4 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor aa38); 2.

Upload: lamtuyen

Post on 16-Jul-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

TATA

Menimbang :

Mengingat : 1.

BUPATI GIANYARPROVINSI BALI

PERATURAN BUPATI GIANYARNOMOR 39 TAHUN 2016

TENTANG

CARA DAN MEKANISME PENGANGKATAN DIREKSIPERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM

KABUPATEN GIANYAR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI GIANYAR,

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 26 ayat (41

Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar Nomor 14 Tahun 2015

tentang Pengelolaan Perusahaan Daerah Air Minum

Kabupaten Gianyar, perlu menetapkan Peraturan Bupati

tentang Tata Cara dan Mekanisme Pengangkatan Direksi

Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Gianyar;

Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang

Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah

Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan

Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 1655) ;

Undang - Undang Nomor 33 Tahun 2OO4 tentang

Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2OO4 Nomor 126, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor aa38);

2.

o. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2OlL tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan ( Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2OlL Nomor 82,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

523fl;

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2Ol4 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2Ol4 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah

beberapa kali, terakhir dengan Undang-undang Nomor 9

Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-

undang Nomor 23 Tahun 2Ol4 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015

Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5679);

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 1998 tentang

Bentuk Hukum Badan Usaha Milik Daerah;

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2OO7 tentang

Organ dan Kepegawaian Perusahaan Daerah Air Minum;

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 153 Tahun 2OO4

tentang Pedoman Pengelolaan Barang Daerah yang dipisahkan

Menteri Dalam Negeri;

Peraturan Menteri Keuangan Nomor l2O |PMK.05/2008 tentang

Penyelesaian Piutang Negara yang bersumber dari penerusan

Pinjaman Luar Negeri, Rekening Dana Investasi dan Rekening

Pembangunan Daerah pada Perusahaan Daerah Air Minum;

g. Keputusan Menteri Negara otonomi Daerah Nomor B Tahun

20oo tentang Pedoman Akuntansi Perusahaan Daerah Air

Minum;

4.

5.

6.

7.

8.

10. Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar Nomor 6 Tahun 2006

tentang Pendirian Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten

Gianyar ( Lembaran Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2006

Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Gianyar

Nomor 3);

11. Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar Nomor 14 Tahun 2015

tentang Pengelolaan Perusahaan Daerah 'Air Minum( Lembaran Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2015 Nomor

t+);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA DANMEKANISME PENGANGKATAN DIREKSI PERUSAHAANDAERAH AIR MINUM KABUPATEN GIANYAR.

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Gianyar.

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Gianyar.

3. Bupati adalah Bupati Gianyar.

4. Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Gianyar yang selanjutnya

disebut PDAM adalah Badan Usaha Milik Daerah yang bergerak di

bidang pelayanan air minum.

5. Direksi adalah Organ Perusahaan Daerah Air Minum yang berwenang

dan bertanggung jawab penuh atas Perusahaan Daerah Air Minum

Kabupaten Gianyar.

6. Dewan Pengawas adalah Dewan yang bertugas mengawasi kerja DireksiPerusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Gianyar.

BAB II

PENGANGKATAN

Pasal 2

(1) Direksi diangkat oleh Bupati, atas usul Dewan Pengawas.

. ta Pengangkatan Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat (t) ditetapkart

dengan Keputusan Bupati.

(3) Batas usia Direksi yang berasal dari luar PDAM pada saat diangkat

pertama kali berumur paling tinggi 50 ( lima puluh ) tahun dan yang

berasal dari PDAM berumur paling tinggi 55 ( Lima Puluh Lima ) tahun.

(4) Jabatan Direksi berakhir pada saat yang bersangkutan berumur paling

tinggi 60 ( enam puluh ) tahun.

Pasal 3

Direksi adalah Pimpinan PDAM tidak termasuk Pegawai yang diatur

berdasarkan ketentuan pokok-pokok kepegawaian PDAM, yang dalam

melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Bupati.

Pasal 4

Calon Direksi harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

a. mempunyai pendidikan paling rendah Sarjana Strara 1(S-1);

b. diutamakan mempunyai pengalaman kerja minimal 10 ( sepuluh) tahun

bagi yang berasal dari PDAM atau mempunyai pengalaman kerja

minimal 15 ( lima belas ) tahun mengelola Perusahaan, bagi yang bukan

berasal dari PDAM yang dibuktikan dengan Surat Keterangan

( Referensi ) dari Perusahaan sebelumnya dengan penilaian baik;

c. diutamakan yang pernah mengikuti pelatihan manajemen air minum

didalam atau diluar Negeri;

d. membuat dan menyajikan Visi dan Misi PDAM;

e. bersedia bekerja penuh waktu;

f. tidak terkait hubungan keluarga dengan Bupati, anggota Dewan

Pengawas atau dengan anggota Direksi lainnya sampai derajat ketiga

baik menurut garis lurus keatas maupun kesamping;

g. sehat jasmani dan rohani;

h. berkelakuan baik; dan

i. lulus uji kelayakan dan kepatutan yang dilaksanakan oleh Tim yang

ditunjuk oleh Bupati.

Pasal 5

. Bagi calon Anggota Direksi yang berasal dari Pegawai PDAM harusmelampirkan surat ijin cuti diluar tanggungan PDAM dari Direksi atauPejabat yang ditunjuk.

Pasal 6

(1) Pengangkatan Direksi dapat bersifat seluruhnya atau sebagian.

(2) Pelaksanaan penerimaan Calon Direksi dilaksanakan oleh Panitia yangditunjuk oleh Bupati.

Pasal 7

(1) Jumlah anggota Direksi paling banyak 3 (tiga) orang.

(2) Untuk diangkat menjadi Direksi dilakukan uji kelayakan dan kepatutanoleh Tim yang ditunjuk Bupati, selanjutnya salah seorang diantaranyadiangkat menjadi Direktur Utama berdasarkan penilaian terbaik atas

hasil uji kelayakan dan kepatutan dan ditetapkan oleh Bupati.(3) Penentuan jumlah Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan berdasarkan atas pertimbangan efisiensi dan efektivitas.(4) Masa jabatan anggota Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

selama 4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 ( satu) kalimasa jabatan.

(5) Pengecualian terhadap ayat (4) dapat dilakukan apabila seorang

Direktur ditetapkan sebagai Direktur Utama.

(6) Pengangkatan kembali sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dapatdilakukan apabila Direksi terbukti mampu meningkatkan kinerja PDAM

dan pelayanan kebutuhan air minum kepada masyarakat.

BAB III

PELANTIKAN DAN PENGAMBILAN SUMPAH DIREKSI

Pasal 8

(1) Calon Direksi setelah diputuskan menjadi Direksi dilantik dan

mengangkat sumpah I jan1i.

(2) Direksi dilantik dan diambil sumpah/janjinya oleh Bupati.

BAB IV

IUGAS DAN WEWENANG

Pasal 9

. Direksi mempunyai tugas :

a. memimpin dan mengendaliakn semua kegiatan PDAM;

b. menyusun perencanaan, melakukan koordinasi dan pengawasan

seluruh kegiatan operasional PDAM;

c. membina pegawai;

d. mengurus dan mengelola kekayaan PDAM;

e. menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan;

f. men5rusun rencana strategis bisnis 5 (lima) tahunan (Busines

Plan/Corporate Plan) yang disahkan oleh Bupati melalui usul Dewan

Pengawas;

g. melaksanakan kegiatan teknik dan pemeliharaan;

h. menyampaikan laporan Bulanan kepada Dewan Pengawas yang terdiri

dari laporan kegiatan operasional dan keuangan;

i. menyampaikan Laporan Tahunan kepada Bupati yang terdiri dari

laporan keungan yang telah diaudit dan laporan manajemen yang

ditandatangani bersama Direksi dan Dewan Pengawas paling lambat

120 (seratus dua puluh) hari setelah tutup tahun buku PDAM untukdisahkan oleh Bupati paling lambat dalam waktu 30 (tiga puluh) hari

setelah diterima; dan

j. men)rusun dan menyampaikan Rencana Kerja dan Rencana Kerja

Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahunan PDAM yang merupakan

penjabaran dari Rencana Strategis Bisnis 5 (lima) Tahunan kepada

Bupati melalui Dewan Pengawas.

Pasal 10

'Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 anggota

Direksi melakukan pembagian tugas sesuai dengan bidang tugas masing-

masing yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

Pasal 1 1

Direksi dalam melaksanakan tugasnya mempunyai wewenang :

a. menandatangani dokumen kelembagaan dan keuangan atas nama

PDAM sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

b. mengangkat dan memberhentikan Pegawai berdasarkan peraturan

pokok-pokok Kepegawaian PDAM;

c. membentuk Tim Pertimbangan Kepegawaian PDAM yang beranggotakan

setingkat Satuan Pengawasan Internal, Penelitian dan Pengembangan,

Kepala Cabang dan Kepala Seksi;

d. mengangkat, memindahkan dan memberhentikan Pegawai dalam

jabatan Satuan Pengawasan Internal, Penelitian dan Pengembangan,

Kepala Cabang dan Kepala Seksi Dewan Pengawas;

e. menetapkan uraian tugas Pejabat Kepala Satuan, Kepala Litbang,

Kepala Bagian, kepala PDAM Cabang Kecamatan, Kepala seksi, dan Staf

dengan Keputusan Direksi;

f. Mewakili PDAM di dalam dan diluar Pengadilan dan dapat menunjuk

kuasa untuk itu;

g. menandatangani laporan Bulanan dan Tahunan;

h. menjual, menjaminkan atau melepaskan Assets milik PDAM atas

pertimbangan Dewan Pengawas dan mendapat persetujuan Bupati;

i. melakukan pinjaman, mengikatkan diri dalam perjanjian dan

melakukan kerjasama dengan pihak lain dengan menjaminkan Asset

PDAM atas pertimbangan Dewan Pengawas dan mendapat persetujuan

Bupati;

j. meqghapus dan menjual barang yang tidak dapat digunakan atau

aktiva yang tidak berfungsi atas pertimbangan Dewan Pengawas dan

mendapat persetujuan dari Bupati; dan

k. melaksanakan kewenangan lainnya yang di limpahkan oleh Bupati.

Pasal 12

'(1) Direksi dilarang memangku jabatan rangkap, yakni:

a. jabatan struktural atau fungsional pada instansi / lembaga

Pemerintah Pusat dan Daerah;

b. anggota Direksi pada BUMD lainnya, BUMN, dan Badan usaha

swasta; dan

c. jabatan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan pada PDAM.

(2) Direksi dilarang mempunyai kepentingan pribadi secara langsung atau

. tidak langsung yang dapat menimbulkan benturan kepentingan pada

PDAM.

BAB V

PENGHASILAN

Pasal 13

(1).Penghasilan Direksi terdiri dari :

a. gaji;

b. tunjangan; dan

c. jasa produksi.

(2).Besarnya gaji Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a,

adalah 2,5 kali penghasilan tertinggi pegawai.

(3).Tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, terdiri dari :

a. tunjangan Kinerja;

b. tunjangan Kesehatan;

c. tunjangan PPH;

d. tunjangan Perumahan;

e. tunjangan hari raya;

f. tunjangan insentif; dan

g. tunjangan cuti.

I

4. Besarnya gaji dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

ditetapkan oleh Bupati, setelah memperhatikan pendapat Dewan

Pengawas dan kemampuan keuangan PDAM.

5. Jumlah seluruh biaya untuk penghasilan Direksi, penghasilan Dewan

Pengawas, penghasilan pegawai dan biaya tenaga kerja lainnya tidak

boleh melebihi 40 o/o (empat puluh perseratus) dari total biaya

berdasarkan realisasi anggaran PDAM tahun anggaran yang lalu.

(1)

(2)

(1)

(2)

(1)

(2)

BAB VII

JASA PRODUKSI

Pasal 14

Dalam hal PDAM memperoleh keuntungan dalam anggaran tahun

berjalan, Direksi memperoleh bagian dari jasa produksi.

Besarnya jasa produksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan

dengan perincian sebagai berikut l

a. Direksi l5o/o dari total jasa produksi;

b. Dewan Pengawas 10% dari total jasa produksi; dan

c. Pegawai 75o/o dari total jasa produksi

BAB VIII

DANA REPRESENTASI

- Pasal 15

Untuk mendukung kelancaran pengelolaan perusahaan, Direksi dapat

diberikan dana representative paling banyak 75% ( tujuh puluh lima

perseratus ) dari jumlah penghasilan Direksi dalam 1 ( satu ) tahun.

Besarnya dana representasi sebagaiana dimaksud pada ayat (1)

ditetapkan dengan Keputusan Bupati, setelah mendapat pertimbangan

Dewan Pengawas dan kemampuan keuangan PDAM.

BAB IX

JASA PENGABDIAN

Pasal 16

Direl<si setiap akhir masa jabatan dapat diberikan uang jasa

pengabdian yang besarnya ditetapkan dengan Keputusan Bupati

berdasarkan usul dan pertimbangan Badan Pengawas dan kemampuan

keuangan PDAM.

Direksi yang diberhentikan dengan hormat sebelum masa jabatannya

berakhir dapat diberikan uang jasa pengabdian sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dengan syarat telah menjalankan tugasnya paling sedikit 1

(satu ) tahun.

(3) Besarnya uang jasa pengabdian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dan ayat (2) didasarkan atas perhitungan lamanya bertugas dibagi masa

jabatan dikalikan penghasilan bulan terakhir.

(4) Anggota Direksi tidak diberikan uang jasa pengabdian apabila

. diberhentikan dengan tidak hormat dan atas permintaan sendiri.

BAB X

CUTI

Pasal 17

(1) Direksi memperoleh hak cuti meliputi :

a. Cuti tahunan;

b. Cuti besar;

c. Cuti sakit;

d. Cuti karena alasan penting atau cuti untuk menunaikan ibadah

keagamaan;

e. Cuti nikah;

f. Cuti bersalin; dan

g. Cuti diluar tanggungan PDAM.

(2) Direksi yang menjalankan cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

te@p diberikan penghasilan penuh kecuali cuti diluar tanggungan

PDAM.

(3) Pelaksanaan cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan

Keputusan Bupati .

BAB XI

PENUNJUKAN PEJABAT SEMENTARA

Pasal 18

(1) Dalam hal terjadi kekosongan Jabatan Direktur Utama atau Direktur

lainnya, Bupati menunjuk salah satu anggota Direksi yang masih aktif.

(2) Penunjukkan Pejabat Sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

' ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

(3) Keputusan Bupati sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berlaku paling

lama (6) bulan.

(a) Pejabat sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dilakukanpelantikan dan pengambilan sumpah jabatan.

BAB XII

PEMBERHENTIAN

Pasal 19

(1) Direksi berhenti karena :

a. masa jabatannya berakhir; atau

b. meninggal dunia.

(2) Direksi dapat diberhentikan karena :

a. atas permintaan sendiri;

b. reorganisasi;

c. mencapai batas usia 60 (enam puluh) tahun;d. melakukan tindakan yang merugikan pDAM;

e. melakukan tindakan atau bersikap yang bertentangan denganKepentingan Daerah atau Negara;

f. tidak dapat melaksanakan tugasnya; ataug. melakukan tindak pidana berdasarkan Putusan Pengadilan yang

telah mempunyai kekuatan hukum tetap.(3) Pemberhentian Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat

(2) ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

Pasal 2O

Pemberhentian Direksi dapat bersifat seluruhnya atau sebagian.

Pasal 2 1

(1) Anggota Direksi yang diduga melakukan perbuatan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 19 ayat (2) huruf e, huruf f, dan huruf gdiberhentikan sementara oleh Bupati, untuk jangka waktu paling lama1(satu)bulan.

(2) Pemberhentian sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

ditetapkan dengan Keputusan Bupati disertai dengan alasan dan

diberitahukan kepada yang bersangkutan.

(3) Paling lambat 30 (tiga puluh ) hari sejak pemberhentian sementara

sebagaimana dimaksud pada ayat ( 2) Bupati melakukan pemeriksaan,

yang wajib dihadiri oleh Direksi untuk menetapkan yang bersangkutan

diberhentikan atau direhabilitasi.

(4) Apabila dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari Bupati tidak

melakukan pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3),

pemberhentian sementara batal demi hukum.

(5) Apabila dalam pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

Direksi tidak hadir tanpa alasan yang sah, yang bersangkutan dianggap

menerima hasil pemeriksaan.

(6) Apabila perbuatan yang dilakukan oleh Direksi merupakan tindak

pidana atas putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan

hukum tetap, yang bersangkutan diberhentikan dengan tidak hormat.

BAB XIII

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal22

Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, segala ketentuan yang

ada tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan

BuPati ini' BAB xIV

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 23

Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan Bupati

Gianyar Nomor 34 Tahun 2OO9 tentang Tata Cara Pengangkatan

' Direksi Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Gianyar (Berita

Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2OO9 Nomor 34) dicabut dan

dinyatakan tidak berlaku.

Pasal24

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan

Peratutran Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah

Kabupaten Gianyar.

Ditetapkan di Gianyar

pada tanggal 7 Juni 2016

BUPATI GIANYAR,

A.A. GDE AGUNG BHARATA

Diundangkan di Gianyar

pada tanggal 7 Juni 2016

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN GIANYAR,

IDA BAGUS GAGA ADI SAPUTRA

BERITA DAERAH KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2016 NOMOR 39.

-rrly/ylv/yv.