cuti dan gaji pns

28
CUTI, TUNJANGAN DAN GAJI PNS Disusun oleh: Mohammad Farizki Tohier Cuti Pegawai Negeri Sipil (PNS) Dalam rangka usaha menjamin kesegaran jasmani dan rohani, maka kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) setelah bekerja dalam waktu tertentu perlu diberikan cuti. Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja yang dizinkn dalam jangka waktu tertentu. Tujuannya adalah Untuk memberikan kesempatan istirahat bagi PNS dalam rangka menjamin kesegaran jasmani dan rohaninya serta Untuk kepentingan PNS yang bersngkutan. Peraturan mengenai Cuti Pegawai Negeri Sipil (PNS) diatur di dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 tahun 1976 tentang Cuti Pegawai Negeri Sipil yang disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah. Cuti bagi PNS terdiri dari: A. Cuti Tahunan Ketentuannya adalah :

Upload: roby-farizki

Post on 28-Jun-2015

1.218 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: CUTI DAN GAJI PNS

CUTI, TUNJANGAN DAN GAJI PNS

Disusun oleh:

Mohammad Farizki Tohier

Cuti Pegawai Negeri Sipil (PNS)

Dalam rangka usaha menjamin kesegaran jasmani dan rohani, maka kepada Pegawai

Negeri Sipil (PNS) setelah bekerja dalam waktu tertentu perlu diberikan cuti. Cuti

adalah keadaan tidak masuk kerja yang dizinkn dalam jangka waktu tertentu.

Tujuannya adalah Untuk memberikan kesempatan istirahat bagi PNS dalam rangka

menjamin kesegaran jasmani dan rohaninya serta Untuk kepentingan PNS yang

bersngkutan.

Peraturan mengenai Cuti Pegawai Negeri Sipil (PNS) diatur di dalam Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 tahun 1976 tentang Cuti Pegawai Negeri

Sipil yang disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2003 tentang

Pedoman Organisasi Perangkat Daerah.

Cuti bagi PNS terdiri dari:

A. Cuti Tahunan

Ketentuannya adalah :

1. Pegawai Negeri Sipil yang telah bekerja sekurang-kurangnya 1 (satu)

tahun terus menerus berhak atas cuti tahunan;

2. Lamanya Cuti Tahunan adalah 12 (duabelas) hari kerja;

3. Cuti Tahunan tidak dapat dipecah-pecah hingga jangka waktu yang kurang

dari 3 (tiga) hari kerja;

4. Untuk mendapatkan cuti tahunan Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan

mengajukan permintaan secara tertulis kepada pejabat yang berwenang

memberikan cuti;

Page 2: CUTI DAN GAJI PNS

5. Cuti tahunan diberikan secara tertulis oleh pejabat yang berwenang

memberikan cuti.

Pejabat Yang Berwenang Memberikan Cuti Tahunan :

Badan/Dinas :

Untuk Staf atasan langsung yang mengetahui adalah Pejabat

eselon III-a di Satuan Kerjanya, Pejabat Yang Berwenang Memberikan Cuti

adalah Kepala Badan atau Kepala Dinas- nya;

Untuk Pejabat Eselon IV-a atasan langsung yang mengetahui

adalah Pejabat eselon III-a di Satuan Kerjanya, Pejabat Yang Berwenang

Memberikan Cuti adalah Kepala Badan atau Kepala Dinas-nya;

Untuk Pejabat Eselon III-a atasan langsung yang mengetahui

adalah Kepala Badan atau Kepala Dinas di Satuan Kerjanya, Pejabat Yang

Berwenang Memberikan Cuti adalah Sekretaris Daerah yang kewenangannya

didelegasikan pada Kepala Badan Kepegawaian Daerah;

Untuk Kepala Badan atau Kepala Dinas atasan langsung yang

mengetahui adalah Sekretaris Daerah yang kewenangannya didelegasikan pada

Kepala Badan Kepegawaian Daerah , Pejabat Yang Berwenang Memberikan

Cuti adalah Bupati yang kewenangannya didelegasikan pada Sekretaris Daerah,

(Untuk Kepala Badan atau Kepala Dinas yang akan mengajukan Cuti tahunan

terlebih dahulu mengajukan permohonan ijin kepada Bapak Bupati yang diketahui

oleh Sekretaris Daerah)

Bagian/Kantor/Kecamatan :

Untuk Staf atasan langsung yang mengetahui adalah Pejabat

eselon IV-a di Satuan Kerjanya, Pejabat Yang Berwenang Memberikan Cuti

adalah Kepala Bagian/Kepala Kantor/Camat-nya;

Untuk Pejabat Eselon IV-a atasan langsung yang mengetahui

adalah Kepala Bagian/Kepala Kantor/Camat di Satuan Kerjanya, Pejabat Yang

Berwenang Memberikan Cuti adalah Sekretaris Daerah yang kewenangannya

didelegasikan pada Kepala Badan Kepegawaian Daerah;

Page 3: CUTI DAN GAJI PNS

Untuk Kepala Bagian/Kepala Kantor/Camat atasan langsung yang mengetahui

adalah Sekretaris Daerah yang kewenangannya didelegasikan pada Kepala

Badan Kepegawaian Daerah, Pejabat Yang Berwenang Memberikan Cuti adalah

Bupati yang kewenangannya didelegasikan pada Sekretaris Daerah, (Untuk

Kepala Bagian/Kepala Kantor/Camat yang akan mengajukan Cuti tahunan

terlebih dahulu mengajukan permohonan ijin kepada Bapak Bupati yang diketahui

oleh Sekretaris Daerah);

B. Cuti Besar

Ketentuannya adalah :

1. Pegawai Negeri Sipil yang telah bekerja sekurang-kurangnya 6 (enam) tahun

secara terus menerus berhak atas cuti besar yang lamanya 3 (tiga) bulan;

2. Pegawai Negeri Sipil yang menjalani cuti besar tidak berhak lagi atas cuti

tahunannya dalam tahun yang bersangkutan;

3. Cuti Besar dapat digunakan untuk memenuhi kewajiban Agama, umpamanya

Ibadah Haji;

4. Selama menjalankan cuti besar, Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan menerima

penghasilan penuh, yang dimaksud penghasilan penuh dalam peraturan pemerintah

adalah gaji pokok dan penghasilan lain yang berhak diterimanya kecuali tunjangan

jabatan pimpinan;

5. Untuk mendapatkan cuti besar Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan mengajukan

permintaan secara tertulis kepada pejabat yang berwenang memberikan cuti;

6. Cuti besar diberikan secara tertulis oleh pejabat yang berwenang memberikan cuti;

7. Cuti Besar dapat ditangguhkan pelaksanaannya oleh pejabat yang berwenang untuk

paling lama 2 (dua) tahun, apabila kepentingan dinas mendesak:

Page 4: CUTI DAN GAJI PNS

o Untuk Staf / Pejabat Eselon IV-a / Pejabat Eselon III-a atasan langsung

yang mengetahui adalah Kepala Badan / Kepala Dinas / Kepala Bagian /

Kepala Kantor / Camat di Satuan Kerjanya, Pejabat Yang Berwenang

Memberikan Cuti adalah Bupati yang kewenangannya didelegasikan pada

Sekretaris Daerah (diajukan melalui Badan Kepegawaian Daerah);

o Untuk Kepala Badan / Kepala Dinas / Kepala Bagian / Kepala Kantor /

Camat atasan langsung yang mengetahui adalah Sekretaris Daerah (diajukan

melalui Badan Kepegawaian Daerah), Pejabat Yang Berwenang Memberikan

Cuti adalah Bupati (Untuk Kepala Badan / Kepala Dinas / Kepala Bagian /

Kepala Kantor / Camat yang akan mengajukan Cuti Besar terlebih dahulu

mengajukan permohonan ijin kepada Bapak Bupati yang diketahui oleh

Sekretaris Daerah).

o Permohonan dari yang bersangkutan kepada atasan, yang telah disetujui;

Fotokopi setoran BPIH (Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji).

C. Cuti Sakit

Ketentuannya adalah:

1. Setiap Pegawai Negeri Sipil yang menderita sakit berhak atas cuti sakit;

2. Pegawai Negeri Sipil yang sakit selama 1 (satu) atau 2 (dua) hari berhak atas

cuti sakit, dengan ketentuan, ia harus memberitahukan kepada atasannya;

3. Pegawai Negeri Sipil yang sakit lebih dari 2 (dua) hari sampai dengan 14

(empat belas) hari berhak atas cuti sakit, dengan ketentuan bahwa Pegawai

Negeri Sipil yang bersangkutan harus mengajukan permintaan secara tertulis

kepada pejabat berwenang memberikan cuti (pejabat berwenang dimaksud

sesuai pada Cuti Tahunan) dengan melampirkan surat keterangan dokter;

4. Pegawai Negeri Sipil yang menderita sakit lebih dari 14 (empat belas) hari

berhak atas cuti sakit, dengan ketentuan bahwa Pegawai Negeri Sipil yang

bersangkutan harus mengajukan permintaan secara tertulis kepada pejabat

berwenang memberikan cuti (pejabat berwenang dimaksud sesuai pada Cuti

Besar) dengan melampirkan surat keterangan dokter yang ditunjuk oleh

Menteri Kesehatan (Surat Keterangan Dokter sebagaimana dimaksud, antara

Page 5: CUTI DAN GAJI PNS

lain menyatakan tentang perlunya diberikan cuti, lamanya cuti dan keterangan

lain yang dipandang perlu);

5. Cuti sakit sebagaimana dimaksud dalam nomor 4) diatas, diberikan untuk

waktu paling lama 1 (satu) tahun dan dapat ditambah untuk paling lama 6

(enam) bulan apabila dipandang perlu berdasarkan surat keterangan dokter

yang ditunjuk oleh Menteri Kesehatan;

6. Pegawai Negara Sipil yang tidak sembuh dari penyakitnya dalam jangka

waktu sebagaimana dimaksud dalam nomor 5) diatas, harus diuji kembali

kesehatannya oleh dokter yang ditunjuk oleh Menteri Kesehatan;

7. Apabila berdasarkan hasil pengujian kesehatan sebagaimana dimaksud dalam

nomor 6) Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan belum sembuh dari

penyakitnya, maka ia diberhentikan dengan hormat dengan hak pensiun;

8. Pegawai Negeri Sipil wanita yang mengalami keguguran kandungan berhak atas

cuti sakit untuk paling lama 1½ (satu setengah) bulan;

9. PNS yang mengalami kecelakaan dalam & oleh karena menjalankan tugas

kewajibannya sehingga ia perlu mendapat perawatan berhak atas cuti sakit

sampai ia sembuh dari penyakitnya.

D. Cuti Bersalin

Ketentuannya adalah:

1. Untuk persalinan anaknya yang pertama, kedua, dan ketiga Pegawai

Negeri Sipil wanita berhak atas cuti bersalin;

2. Untuk persalinan anaknya yang keempat dan seterusnya, kepada Pegawai

Negeri Sipil wanita diberikan cuti diluar tanggungan negara;

3. Lamanya cuti bersalin tersebut dalam nomor 1) dan 2) adalah 1 (satu) bulan

sebelum dan 2 (dua) bulan sesudah persalinan;

4. Untuk mendapatkan cuti bersalin Pegawai Negeri Sipil wanita yang

bersangkutan mengajukan permintaan secara tertulis kepada pejabat yang

Page 6: CUTI DAN GAJI PNS

berwenang memberikan cuti (pejabat berwenang dimaksud sesuai pada Cuti

Besar);

5. Cuti bersalin diberikan secara tertulis oleh pejabat yang berwenang

memberikan cuti.

E. Cuti Karena Alasan Penting

Ketentuannya adalah:

1. Yang dimaksud dengan cuti karena alasan penting adalah cuti:

Ibu, Bapak, Istri/Suami, anak, adik, kakak, mertua atau menantu sakit

keras atau meninggal;

Melangsungkan perkawinan yang pertama;

2. Lamanya cuti karena alasan penting ditentukan oleh pejabat yang berwenang.

Pejabat tersebut memberikan cuti untuk paling lama 2 (dua) bulan;

3. Untuk mendapatkan cuti karena alasan penting Pegawai Negeri Sipil yang

bersangkutan mengajukan permintaan secara tertulis kepada pejabat yang

berwenang memberikan cuti (pejabat berwenang dimaksud sesuai pada Cuti

Besar);

4. Cuti karena alasan penting diberikan secara tertulis oleh pejabat yang

berwenang memberikan cuti;

F. Cuti Diluar Tanggungan Negara

Ketentuannya adalah:

1. Pegawai Negeri Sipil yang telah bekerja sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun

secara terus menerus karena alasan-alasan pribadi yang penting dan mendesak

dapat diberikan cuti di luar tanggungan negara;

Page 7: CUTI DAN GAJI PNS

2. Cuti di luar tanggungan negara dapat diberikan untuk paling lama 3 (tiga)

tahun dapat diperpanjang paling lama 1 (satu) tahun apabila ada alasan-

alasan yang penting untuk memperpanjang;

3. Cuti di luar tanggungan negara dapat mengakibatkan Pegawai Negeri Sipil

yang bersangkutan dibebaskan dari jabatannya, kecuali karena alasan

melahirkan anak ke 4 (empat) dan seterusnya ;

4. Selama menjalankan cuti di luar tanggungan negara, Pegawai Negeri Sipil

yang bersangkutan tidak berhak menerima penghasilan dari negara dan

tidak diperhitungkan sebagai masa kerja;

5. Untuk mendapatkan cuti di luar tanggungan negara Pegawai Negeri Sipil

yang bersangkutan mengajukan permintaan secara tertulis kepada pejabat

yang berwenang memberikan cuti disertai alasan-alasannya;

6. Cuti di luar tanggungan negara diberikan secara tertulis oleh pejabat yang

berwenang memberikan cuti setelah mendapat persetujuan dari Kepala

Badan Kepegawaian Negara;

7. Alasan cuti di luar tanggungan negara untuk mencari tambahan penghasilan

tidak dapat disetujui.

Gaji Pegawai Negeri Sipil

Gaji merupakan balas jasa karena Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan telah

melaksanakan pekerjaan sesuai dengan bidang tugasnya. Adalah suatu balas

jasa/penghargaan atas prestasi kerja untuk memenuhi kebutuhan hidup yang layak

sehingga Pegawai tersebut dapat memusatkan pekerjaannya pada tugas yang diberikan

padanya.

Di dalam Sistem Penggajian terdiri atas dua macam, yaitu:

Sistim skala tunggal: Sistim penggajian dimana Pegawai yang berpangkat sama

diberikan gaji yang sama. dengan tidak memperhatikan sifat dan tanggung

jawabpekerjaan itu

Page 8: CUTI DAN GAJI PNS

Sistim skala ganda: Sistim penggajian dimana gaji diberikan berdasarkan pada

sifat pekerjaan, prestasi yang dicapai berat dan tanggung jawab pekerjaan yang

dipikul.

Jenis Sistem Keuntungan Kerugian

Tunggal - Sederhana

- Cukup dengan satu peraturan

- Dirasa tidak adil karena faktor

resiko bahaya, kesibukan dan

lain-lain tidak menjadikan

pertimbangan

Ganda - Memberikan motivasi bagi Pegawai

Negeri Sipil yang memikul tanggung

jawab yang berat, resiko dan lain-lain

- Menimbulkan ketidakadilan

pada saat pensiun bagi pegawai

yang memiliki pangkat

pendidikan yang sama tetapi

berbeda dengan sifat pekerjaan.

Solusinya: skala gabungan

• Pegawai yang memiliki pangkat sama mendapatkan gaji yang sama.

• Perbedaanya adalah tunjangan yang diberikan.

• Sistim penggajian di Indonesia saat ini adalah Pegawai yang berpangkat sama

diberikan gaji yang sama ditambah tunjangan kepada Pegawai yang melaksanakan

pekerjaan tertentu yang sifatnya terus menerus.

• Komposisi : gaji pokok + tunjangan (-) potongan yang sah.

• UU 8 Tahun 1974 menyatakan bahwa setiap Pegawai berhak memperoleh gaji

yang layak sesuai dengan pekerjaan dan tanggung jawabnya.

Page 9: CUTI DAN GAJI PNS

àKemampuan Negara: Faktor Keuangan negara masih mendominasi dalam penentuan

penghasilan Pegawai Negeri Sipil.

• Bagi PNS Pusat dibebankan pada APBN

• Bagi PNS Daerah dibebankan pada APBD

Kenaikan Gaji (PP Nomor 7 Tahun 1977)

A. Kenaikan gaji berkala (setiap 2 (dua) tahun sekali dengan syarat) :

– Telah mencapai masa kerja yang ditentukan untuk kenaikan gaji.

– Menunjukkan penilaian pelaksanaan pekerjaan dengan nilai rat-rata

minimal “cukup”

B. Kenaikan gaji Istimewa

Diberikan kepada PNS yang sesuai penilaian prestasi kerjanya “amat baik”

sehingga ia patut dijadikan teladan, sehingga perlu ditetapkan dengan keputusan

Menteri dan sangat selektif.

Pola Dasar Perhitungan Gaji PNS

• Pemerintah hingga saat ini belum memberikan gaji PNS berdasarkan hidup layak

walaupun besarnya gaji PNS yang diberikan rata-rata sudah di atas UMR

• Sistem penggajian saat ini secara implisit menganut kriteria produktivitas, karena

pada hakekatnya gaji adalah sebagai balas jasa atau penghargaan atas hasil kerja

seseorang.

• Terlepas dari sistem penggajian yang dianut, faktor kemampuan anggaran masih

sangat dominan dalam menentukan sistem penggajian di Indonesia

Pola dasar perhitungan gaji yang cukup fleksibel hendaknya mencerminkan 5 (lima)

hal pokok, yaitu:

1. Upah/gaji harus mencerminakn nilai pekerjaan/tugas

2. Kenaikan gaji hendaknya sebanding dengan peningkatan produktivitas kerja

Page 10: CUTI DAN GAJI PNS

3. Peningkatan gaji hendaknya diperhitungkan dengan keuntungan negara dan

penampilan individu PNS

4. Peningkatan gaji tidak diberikan dalam basis yang permanen

5. Adanya ukuran yang stabil dari penghasilan kerja.

Gaji (PP 7/77 disempurnakan terakhir dengan PP 26/2001), meliputi:

1. Gaji Pokok

2. Tunjangan Keluarga

3. Tunjangan Pangan

4. Tunjangan Jabatan (struktural dan fungsional)

5. Tunjangan khusus Irian Jaya/Papua

6. Tunjangan pengabdian daerah terpencil

Standar minimal penghasilan yang harus diterima PNS:

• Gaji pokok, tunjangan keluarga, dan tunjangan pangan.

• Tunjangan jabatan diberikan bagi PNS yang memangku jabatan

• Tunjangan jabatan struktural merupakan jabatan berdasarkan “spain of control”

terhadap lingkungan tugas pekerjaan, sedangkan jabatan fungsional merupakan

jabatan atas keahlian seorang PNS.

Tunjangan Pegawai Negeri Sipil

Tunjangan PNS pengertiannya yaitu pendapatan sah yang diterima seorang PNS sesuai jabatan dan status.

Jenis Tunjangan PNS :

Page 11: CUTI DAN GAJI PNS

1. Tunjangan Keluarga

Besarnya untuk Istri/Suami : 10 % dari gaji  pokok, sedang anak 2 % dengan

maksimal yang dapat diajukan 2 anak. Apabila sang suami dan istri sama-sama

menjadi PNS, maka tunjangan yang dihitung berasal dari gaji pokok yang paling

besar yang dimiliki oleh sang suami atau istri. Ketentuan untuk anak yaitu

maksimal 18 tahun, status belum kawin dan belum memiliki penghasilan sendiri.

2. Tunjangan Pangan

Tunjangan yang diberikan sebesar nilai beras per 10 kg/orang yang masuk daftar gaji.

Berdasarkan Perdirjen Perbendaharaan Depkeu No 67/PB/2010 tgl 28 Desember

2010, pemberian tunjangan beras dalam bentuk uang ditetapkan menjadi Rp 5.656

/kg. Penetapan harga  ini berlaku mulai 1 Januari 2010,  sehingga PNS maupun

pensiunan akan menerima kekurangan selisih harga.

3. Tunjangan Jabatan

Diberikan kepada PNS yang menduduki jabatan

1) Tunjangan Jabatan Struktural: PNS yang menduduki jabatan struktural diberikan

tunjangan jabatan struktural

2) Tunjangan Jabatan Fungsional: Diberikan kepada PNS yang menduduki jabatan

fungsional

3) Tunjangan Kependidikan diberikan kepada Guru, Pengawas Sekolah.

a. Tunjangan Jabatan Struktural PNS

Bagi Pegawai Negeri Sipil, ketentuan pemberian tunjangan jabatan struktural

diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2007 tentang Tunjangan

Jabatan Struktural.

NO JABATANTUNJANGAN JABATAN PNS

KEPPRES NO.99/2000

PERPRES NO.3/2006

PERPRES NO.26/2007

1 .ESELON IA 4.500.000 4.500.000 5.500.000

2 .ESELON IB 3.500.000 3.500.000 4.375.000

Page 12: CUTI DAN GAJI PNS

3 .ESELON IIA 2.500.000 2.500.000 3.250.000

4 .ESELON IIB 1.500.000 1.500.000 2.025.000

5 .ESELON IIIA 600.000 900.000 1.260.000

6 .ESELON IIIB 450.000 675.000 980.000

7 .ESELON IVA 240.000 360.000 540.000

8 .ESELON IVB 210.000 315.000 490.000

9 .ESELON VA 150.000 225.000 360.000

10 .ESELON VB 120.000

b. Tunjangan Jabatan Struktural Anggota TNI dan Anggota POLRI

Pemberian tunjangan jabatan struktural bagi Anggota TNI diatur dalam

Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2007 dan untuk Anggota POLRI melalui

Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2007.

ANGGOTA TNI

NO GOLONGANTUNJANGAN JABATAN

PERPRES NO.27/2007

1 . I 5.500.000

2 . II 4.375.000

3 . III 3.250.000

4 . IV 2.025.000

5 . V 1.260.000

6 . VI 980.000

7 . VII 540.000

8 . VIII 490.000

9 . IX 360.000

ANGGOTA POLRI

Page 13: CUTI DAN GAJI PNS

NO ESELONTUNJANGAN JABATAN

PERPRES NO.28/2007

1 . IA 5.500.000

2 . IB 4.375.000

3 . IIA 3.250.000

4 . IIB 2.025.000

5 . IIIA 1.260.000

6 . IIIB 980.000

7 . IVA 540.000

8 . IVB 490.000

c. Tunjangan Jabatan Fungsional Tertentu

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan

Fungsional Pegawai Negeri Sipil, jabatan-jabatan fungsional dihimpun dalam

rumpun jabatan fungsional dan disusun dalam suatu jenjang jabatan

berdasarkan tingkat keahlian dan tingkat ketrampilan.

d. Tunjangan yang Dipersamakan dengan Tunjangan Jabatan

GOLONGAN TUNJANGAN

NO RUANG PERPRES BESARAN

1 . IV NO. 12/2006 190.000

2 . III   185.000

3 . II   180.000

4 . I   175.000

e. Hak-hak keuangan/administratif Pejabat Negara

NO JABATANTUNJANGAN JABATAN

PERATURAN BESARAN

1 .Presiden Keppres No. 68/2001 32.500.000

Page 14: CUTI DAN GAJI PNS

2 .Wakil Presiden 22.000.000

3 .Ketua MPR Keppres No. 59/2003 18.900.000

4 .Ketua DPR 18.900.000

5 .Ketua DPD PP No. 58/2008 18.900.000

6 .Ketua MA, BPK   18.900.000

7 .Wk. Ketua MPR   15.600.000

8 .Wk. Ketua DPR   15.600.000

9 .Wk. Ketua DPD   15.600.000

10 .Wk. Ketua MA/BPK   15.600.000

11 .Menteri dan Panglima TNI   13.608.000

12 .Dubes Luar Biasa Berkuasa Penuh disesuaikan wilayah tugasnya

13 .Ketua Muda MA   10.100.000

14 .Anggota DPR   9.700.000

15 .Anggota DPD   9.700.000

16 .Anggota DPA, MA, BPK   9.700.000

17 .Gubernur KDH Tk. I   5.400.000

18 .Wk .Gubernur KDH Tk. I   4.300.000

19 .Bupati/Walikota KDH Tk. II   3.780.000

20 .Wk. bupati/Walikota KDH Tk. II   3.240.000

f. Hak-hak Keuangan/Administratif Pejabat Non-Struktural

NODASAR HUKUM

INSTANSI/LEMBAGA/KOMISI/TIM JABATANBESAR

TUNJANGAN (Rp)

  Honorarium

1a. PerPres No. 80 tahun 2006

Tim Koordinasi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

Ketua 18.000.000

    Wakil Ketua 16.000.000

    Anggota 12.500.000

    Sekretaris 9.000.000

  b. PerPres No. 82 tahun 2006

Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah dan Kehidupan Masyarakat

Anggota Dewan Pengarah

10.000.000

Page 15: CUTI DAN GAJI PNS

Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Kepulauan Nias Propinsi Sumut

   Anggota Dewan Pengawas

15.000.000

   Kepala Bdn. Pelaksana

10.000.000

   Wkl. Kepala Bdn. Pelaksana

9.000.000

   Sekretaris Bdn. Pelaksana

8.000.000

   Deputi Badan Pelaksana

8.000.000

 c. UU No. 32 tahun 2002

Komisi Penyiaran Indonesia Pusat

Ketua 14.375.000

 PerPres No. 26 tahun 2005

Wakil Ketua 14.375.000

    Anggota 12.500.000

 d. UU No. 39 tahun 1999

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia

Ketua 12.500.000

 PerPres No. 42 tahun 2003

Wakil Ketua 12.000.000

    Anggota 12.000.000

 e. Keppres No. 44 tahun 2000

Komisi Ombudsman Nasional

Ketua, Wkl.Ketua, Anggota

5.000.000

 Keppres No. 66 tahun 2002

Tenaga Tim Assistensi

2.500.000

   Staf. Adm. Kesekretariatan

1.500.000

 f. UU No. 5 tahun 1999

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)

Ketua dan Wakil Ketua

14.375.000

 Keppres No. 75 tahun 1999

 

 Keppres No. 6 tahun 2002

Anggota 12.500.000

 g. UU No. 28 tahun 1999

Komisi Pemeriksa Kekayaan Penyelenggara Negara (KPKN)

Ketua 14.375.000

 Keppres No. 65 tahun 2002

Wakil Ketua 14.375.000

    Anggota 12.500.000

 h. UU No. 23 tahun 2002

Komisi Perlindungan Anak (KPAI)

Ketua 14.375.000

 PerPres No. 80 tahun 2006

Wakil Ketua 14.375.000

    Sekretaris 13.250.000

    Anggota 12.500.000

Page 16: CUTI DAN GAJI PNS

 i. Perpres No. 107 tahun 2007 Anggota Dewan Pengarah Lembaga

Ketahanan Nasional

Anggota 5.500.000

 Perpres No. 67 tahun 2006

 

 j. Perpres No. 107 tahun 2007

Komisi Kepolisian Nasional

Ketua 14.375.000

 Perpres No. 67 tahun 2006

Wakil Ketua 14.375.000

    Sekretaris 12.000.000

    Anggota 12.000.000

  Uang Kehormatan

2PerPres No. 80 tahun 2006

Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

Hakim Pengadilan Tk. I

10.000.000

   Hakim Pngadilan Tk.Banding

12.000.000

   Hakim Pngadilan Tk.Kasasi

14.000.000

  Tunjangan Kerja

3a. Dalam Pembahasan

Lembaga Sensor Film (LSF)

Ketua 7.500.000

    Wakil Ketua 6.500.000

    Sekretaris 6.000.000

    Anggota 5.000.000

4. Tunjangan Kemahalan

.PNS yang bertugas di Irian Jaya/Papua diberikan tunjangan kemahalan.

5. Tunjangan Cacat

kepada PNS yang menderita cacat karena menjalankan tugas yang menyebabkan

tidak menjalankan tugas kewajibannya (PP 12/1981) dibuktikan oleh Tim Penguji

Kesehatan.

Page 17: CUTI DAN GAJI PNS

• 70% dari gaji pokok jika kehilangan fungsi penglihatan pada kedua mata, atau

pendengaran pada kedua telinga, atau kedua kaki dari pangkal paha/lutut ke

bawah

• 50% dari gaji pokok jika kehilangan fungsi lengan dari sendi bahu ke bawah,

kedua mata kaki ke bawah

• 30% dari gaji pokok jika kehilangan fungsi penglihatan dari sebelah mata, atau

pendengaran dari sebelah telinga atau tanda dari atas pergelangan tangan ke

bawah atau sebelah mata kaki ke bawah

• 100% dari gaji pokok jika cacat seluruh badan atau ingatan.

6. Bantuan Kematian

Apabila ada anggota keluarga PNS yang meninggal dunia maka keluarganya berhak

atas bantuan keuangan sebesar 3x penghasilan perbulan. Jika tidak memiliki

suami/isteri maka diberikan kepada anaknya.

Jika tidak ada orang tua maka diberikan kepada ahli warisnya.

7. Uang Duka dan Biaya Kematian

PNS yang tewas keluarganya berhak atas uang duka.

Tewas:

1. Meninggal dalam dan karena menjalankan tugas

2. Meninggal dalam keadaan lain yang ada hubungannya dengan dinas

3. Meninggal yang langsung diaikbatkan oleh luka/cacat rohani karena menjalankan

tugas

4. Meninggal karena perbuatan anasir

Page 18: CUTI DAN GAJI PNS

Kepada suami/isteri diberikan uang duka sebanyak 6x penghasilan perbulan.

8. Biaya Pemakaman (Bagi yang Tewas)

Diberikan biaya pemakaman:

a. Peti jenazah dan perlengkapannya

b. Tanah pemakaman dan biayanya

c. Biaya ambulans dari-ke tempat tinggal/pemakaman

d. Angkutan, penginapan bagi isteri/suami sah, anak 10 hari

Uang Duka: Kepada suami/isteri PNS yang wafat diberikanuang duka sebesar 3x

penghasilan sebulan.

9. Uang Duka

PNS yang tewas diberikan uang duka sebesar 6 (enam) kali penghasilan yang terdiri

dari:

a. Gaji pokok

b. Tunjangan keluarga

c. Tunjangan jabatan (kalau ada)

d. Tunjangan perbaikan penghasilan

e. Tunjangan lain yang diterima

Serendah-rendahnya Rp. 500.000<-

• Apabila meninggalkan lebih dari 1 isteri yang sah, maka uang anak tersebut

diberikan kepada isteri pertama

• Jika tidak meninggalkan isteri maka diberikan kepada anaknya

• Jika tidak meninggalkan isteri dan anak maka dbierkan kepada orang tuanya/oleh

walinya.

Page 19: CUTI DAN GAJI PNS