ct scan1

18
CT Scan merupakan suatu tes medis yang dapat membantu dokter untuk mendiagnosis suatu kondisi medis dan mengobatinya. CT Scan menggabungkan antar sinar-X khusus dengan peralatan komputer canggih untuk menghasilkan gambar bagian dalam tubuh. Gambar akan memperlihatkan penampang dari daerah yang sedang dipelajari dan selanjutnya dapat diperiksa pada monitor komputer atau dicetak. Hasil gambar dari CT Scan untuk organ dalam, tulang, jaringan lunak dan pembuluh darah terlihat lebih jelas dan lebih detail serta menyediakan informasi yang lebih rinci mengenai cedera kepala, stroke, tumor otak dan penyakit otak lainnya CT SCAN (Computerized Axial Tomografi)

Upload: rakhmad-sucahyo

Post on 24-Nov-2015

14 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

CT Scan merupakan suatu tes medis yang dapat membantu dokter untuk mendiagnosis suatu kondisi medis dan mengobatinya. CT Scan menggabungkan antar sinar-X khusus dengan peralatan komputer canggih untuk menghasilkan gambar bagian dalam tubuh. Gambar akan memperlihatkan penampang dari daerah yang sedang dipelajari dan selanjutnya dapat diperiksa pada monitor komputer atau dicetak. Hasil gambar dari CT Scan untuk organ dalam, tulang, jaringan lunak dan pembuluh darah terlihat lebih jelas dan lebih detail serta menyediakan informasi yang lebih rinci mengenai cedera kepala, stroke, tumor otak dan penyakit otak lainnya

CT SCAN (Computerized Axial Tomografi)

CT Scan adalah suatu prosedur yang digunakan untuk mendapatkan gambaran dari berbagai sudut kecil dari tulang tengkorak dan otak.

Berat badan klien merupakan suatu hal yang harus dipertimbangkan. Berat badan klien yang dapat dilakukan pemeriksaan CT Scan adalah klien dengan berat badan dibawah 145 kg. Hal ini dipertimbangkan dengan tingkat kekuatan scanner. Sebelum dilakukan pemeriksaan CT scan pada klien, harus dilakukan test apakah klien mempunyai kesanggupan untuk diam tanpa mengadakan perubahan selama 20-25 menit, karena hal ini berhubungan dengan lamanya pemeriksaan yang dibutuhkan.Harus dilakukan pengkajian terhadap klien sebelum dilakukan pemeriksaan untuk menentukan apakah klien bebas dari alergi iodine, sebab pada klien yang akan dilakukan pemeriksaan CT

Scan disuntik dengan zat kontras berupa iodine based kontras material sebanyak 30 ml. Bila klien ada riwayat alergi atau dalam pemeriksaan ditemukan adanya alergi maka pemberian zat kontras iodine harus distop pemberiannya. Karena eliminasi zat kontras sudah harus terjadi dalam 24 jam. Maka ginjal klien harus dalam keadaan normal.

Tujuan penggunaan CT Scan

Menemukan patologi otak dan medulla spinalis dengan teknik scanning/pemeriksaan tanpa radioisotope. Dengan demikian CT scan hampir dapat digunakan untuk menilai semua organ dalam tubuh, bahkan di luar negeri sudah digunakan sebagai alat skrining menggantikan foto rontgen dan ultrasonografi. Yang penting pada pemeriksaan CT scan adalah pasien yang akan melakukan pemeriksaan bersikap kooperatif artinya tenang dan tidak bergerak saat proses perekaman. CT scan sebaiknya digunakan untuk :

Menilai kondisi pembuluh darah misalnya pada penyakit jantung koroner, emboli paru, aneurisma (pembesaran pembuluh darah) aorta dan berbagai kelainan pembuluh darah lainnya.

Menilai tumor atau kanker misalnya metastase (penyebaran kanker), letak kanker, dan jenis kanker.

Kasus trauma/cidera misalnya trauma kepala, trauma tulang belakang dan trauma lainnya pada kecelakaan. Biasanya harus dilakukan bila timbul penurunan kesadaran, muntah, pingsan ,atau timbulnya gejala gangguan saraf lainnya.

Menilai organ dalam, misalnya pada stroke, gangguan organ pencernaan dll.

Membantu proses biopsy jaringan atau proses drainase/pengeluaran cairan yang menumpuk di tubuh. Disini CT scan berperan sebagai mata dokter untuk melihat lokasi yang tepat untuk melakukan tindakan.

Alat bantu pemeriksaan bila hasil yang dicapai dengan pemeriksaan radiologi lainnya kurang memuaskan atau ada kondisi yang tidak memungkinkan anda melakukan pemeriksaan selain CT scan.

Persiapan pasien

Pasien dan keluarga sebaiknya diberi penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan. Pasien diberi gambaran tentang alat yang akan digunakan. Bila perlu dengan menggunakan kaset video atau poster, hal ini dimaksudkan untuk memberikan pengertian kepada pasien dengan demikian menguragi stress sebelum waktu prosedur dilakukan. Test awal yang dilakukan meliputi :

Kekuatan untuk diam ditempat ( dimeja scanner ) selama 45 menit.Melakukan pernapasan dengan aba aba ( untuk keperluan bila ada permintaan untuk melakukannya ) saat dilakukan pemeriksaan.Mengikuti aturan untuk memudahkan injeksi zat kontras.Penjelasan kepada klien bahwa setelah melakukan injeksi zat kontaras maka wajah akan nampak merah dan terasa agak panas pada seluruh badan, dan hal ini merupakan hal yang normal dari reaksi obat tersebut. Perhatikan keadaan klinis klien apakah pasien mengalami alergi terhadap iodine. Apabila pasien merasakan adanya rasa sakit berikan analgetik dan bila pasien merasa cemas dapat diberikan minor tranguilizer. Bersihkan rambut pasien dari jelly atau obat-obatan. Rambut tidak boleh dikepang dan tidak boleh memakai wig.

Prosedur Posisi terlentang dengan tangan terkendali.

Meja elektronik masuk ke dalam alat scanner.

Dilakukan pemantauan melalui komputer dan pengambilan gambar dari beberapa sudut yang dicurigai adanya kelainan.

Selama prosedur berlangsung pasien harus diam absolut selama 20-45 menit.

Pengambilan gambar dilakukan dari berbagai posisi dengan pengaturan komputer.

Selama prosedur berlangsung perawat harus menemani pasien dari luar dengan memakai protektif lead approan.

Sesudah pengambilan gambar pasien dirapihkan.

Cara Kerja CT ScanFilm yang menerima proyeksi sinar diganti dengan alat detektor yang dapat mencatat semua sinar secara berdispensiasi. Pencatatan dilakukan dengan mengkombinasikan tiga pesawat detektor, dua diantaranya menerima sinar yang telah menembus tubuh dan yang satu berfungsi sebagai detektor aferen yang mengukur intensitas sinar rontgen yang telah menembus tubuh dan penyinaran dilakukan menurut proteksi dari tiga tititk, menurut posisi jam 12, 10 dan jam 02 dengan memakai waktu 4,5 menit

Sinar-X yang mengalami atenuasi, setelah menembus objek diteruskan ke detektor yang mempunyai sifat sangat sensitive dalam menagkap perbedaan atenuasi dari sinar-X yang kemudian mengubah sinar-X tersebut menjadi signal-signal listrik. Kemudian signal-signal listrik tersebut diperkuat oleh Photomultiplier Tube sinar-X. Data dalam bentuk signal-signal listrik tersebut diubah kedalam bentuk digital oleh Analog to Digital Converter (ADC), yang kemudian masuk ke dalam system computer dan diolah oleh computer. Kemudian Data Acquistion System (DAS) melakukan pengolahan data dalam bentuk data-data digital atau numerik.

INCLUDEPICTURE "http://keladitikus.info/images/stories/art-kanker/Pemeriksaan-pengobatan/CT-scan/31_i_toshmednew2_large.jpg" \* MERGEFORMATINET

Data-data inilah yang merupakan informasi komputer dengan rumus matematika atau algoritma yang kemudian direkonstruksi dan hasil rekonstruksi tersebut ditampilkan pada layar TV monitor berupa irisan tomography dari objek yang dikehendaki yaitu dalam bentuk gray scale image yaitu suatu skala dari kehitaman dan keputihan. Pada CT Scanner mempunyai koefisien atenuasi linear yang mutlak dari suatu jaringan yang diamati, yaitu berupa CT Number. Tulang memiliki nilai besaran CT Number yang tertinggi yaitu sebesar 1000 HU (Hounsfield Unit), dan udara mempunyai nilai CT Number yang terendah yaitu -1000 HU (Hounsfield Unit), sedangkan sebagai standar digunakan air yang memiliki CT Number 0 HU (Hounsfield Unit). Nilai diatas merupakan nilai pada pesawat CT yang memiliki faktor pembesaran konstan 1000, untuk memperjelas suatu struktur yang satu dengan struktur yang lainnya yang mempunyai nilai perbedaan koefisien atenuasi kurang dari 10% maka dapat digunakan window width untuk memperoleh rentang yang lebih luas.

Kelebihan CT scan Gambar yang dihasilkan memiliki resolusi yang baik dan akurat.

Tidak invasive (tindakan non-bedah).

Waktu perekaman cepat.

Gambar yang direkontruksi dapat dimanipulasi dengan komputer sehingga dapat dilihat dari berbagai sudut pandang.

Kekurangan CT scan Paparan radiasi akibat sinar X yang digunakan yaitu sekitar 4% dari radiasi sinar X saat melakukan foto rontgen. Jadi ibu hamil wajib memberitahu kondisi kehamilannya sebelum pemeriksaan dilakukan.

Munculnya artefak (gambaran yang seharusnya tidak ada tapi terekam). Hal ini biasanya timbul karena pasien bergerak selama perekaman, pasien menggunakan tambalan gigi amalgam atau sendi palsu dari logam, atau kondisi jaringan tubuh tertentu.

Reaksi alergi pada zat kontras yang digunakan untuk membantu tampilan gambar.

Hal-hal yang perlu diperhatikan Observasi keadaan alergiterhadap zat kontras yang disuntikan. Bila terjadi alergi dapat diberikan deladryl 50 mg.

Mobilisasi secepatnya karena pasien mungkin kelelahan selama prosedur berlangsung.

Ukur ntake dan out put. Hal ini merupakan tindak lanjut setelah pemberian zat kontras yang eliminasinya selama 24 jam. Oliguri merupakan gejala gangguan fungsi ginjal, memerlukan koreksi yang cepat oleh seorang perawat dan dokter.

T Scan di Jakarta Selatan

Mau investasti CT Scan dengan pembayaran lunak? Atau KSO CT Scan? Hubungi Woro Handoko 081218927009. Kami berikan solusi terbaik!Kami melayani KSO CT Scan dengan sistem pembayaran lunak maupun sistem KSO. dengan SIstem KSO maka perusahaan Anda mempunyai keuntungan berlipat karena :1. Peningkatan pelayanan dan peningkatan jumlah kunjungan Rumah Sakit.2. Tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk uang muka pengadaan CT Scan.3. Tidak perlu menyiapkan tenaga teknisi.4. Seluruh biaya maintenance dan kalibrasi alat akan kami tanggung.5. Seluruh biaya kalibrasi akan kami tanggung.Rumah sakit hanya perlu :1. Menyiapkan ruangan untuk CT Scan dan fasilitas umum lainnya.2. Menyediakan supply listrik yang memadai.3. Menyediakan tenaga radiografer.4. Fokus pada marketing pelayanan CT Scan.Selain area Jakarta, kami juga melayani KSO CT Scan di seluruh wilayah Indonesia. Kami memiliki alat CT Scan mulai dari Helical CT single slice, 4 slice sampai generasi terbaru 128 slice.Beberapa contoh alat CT Scan :

Salah satu alat CT Scan Multi Slice

Kami juga melayani :KSO MRI di JakartaKSO CR (Computer Radiografi) di JakartaAnalisis Profitabilitas Pengadaan CT Scan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2005

Abstrak Penelitian Kesehatan Seri 24, 2006Research Report from JKPKBPPK / 2007-03-06 11:44:48By : Tety Mustika Rahmawati, Program Pascasarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas IndonesiaCreated : 2007-03-06, with 0 files

Keyword : CT ScanSubject : TOMOGRAPHY, X-RAY COMPUTED

RSUD Kabupaten Tangerang mempunyai visi menjadi rumah sakit rujukan kasus ruda paksa dan industri serta rumah sakit kesehatan ibu dan anak untuk wilayah Tangerang dan sekitarnya, yang bersifat otonom dalam manajemen, dan sebagai tempat pendidikan bagi tenaga kesehatan profesional pada tahun 2008. Untuk dapat mencapai visi yang telah dicetuskan tersebut, Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tangerang mengembangkan pelayanan bedah subspesialisasi yang meliputi bedah digestif, urologi, orthopedi khusus, onkologi dan bedah syaraf. Untuk dapat menunjang pelayanan tersebut para klinisi sangat membutuhkan hasil pemeriksaan CT Scan. Untuk dapat mewujudkan hal tersebut rumah sakit mempunyai program pengadaan alat CT Scan, tetapi upaya permohonan subsidi untuk hal tersebut selama dua tahun anggaran berturut-turut tidak disetujui oleh pemerintah daerah Kabupaten Tangerang.

Sebagai alternatif dari tidak disetujuinya usulan tersebut kemungkinan untuk mengajak kerja sama dengan pihak luarnya seharusnya dapat dijadikan peluang. Akan tetapi sebelum memutuskan mengajak kerja sama dengan pihak luar kita perlu terlebih dahulu dilakukan analisis profitabilitas yang dapat dijadikan pedoman dalam mengambil keputusan dan melakukan negosiasi.

Tujuan dari penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui tingkat profitabilitas pengadaan pelayanan pemeriksaan CT Scan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tangerang. Adapun manfaat penelitian ini secara praktis dapat dijadikan sebagai salah satu bahan pertimbangan pimpinan rumah sakit untuk pengambilan keputusan investasi CT Scan.

Penelitian ini dilakukan di RSUD Kabupaten Tangerang selama periode Mei sampai dengan Juni 2005 mengenai analisis profitabilitas pengadaan CT Scan. Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara langsung dan penelusuran dokumen. Pengolahan data dilakukan dengan bantuan program QSB + untuk forecastingnya dan Microsoft Excel untuk perhitungan keuangannya.

Dari penelitian didapatkan hasil nilai NPV positif, nilai PI di atas satu, dan nilai IRR di atas suku bunga proyek adalah pada kondisi moderat dan optimis. Sehingga disimpulkan pengadaan CT Scan menguntungkan pada kondisi moderat dan optimis.

Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa saran yang dapat dijadikan masukan rumah sakit yaitu pertama: rumah sakit tidak perlu mengharapkan subsidi dari pemerintah dan cepat menggalang kerjasama dengan pihak luar, membuat kebijakan untuk menghindari pengiriman pemeriksaan ke rumah sakit lain.

Description Alternative :

RSUD Kabupaten Tangerang mempunyai visi menjadi rumah sakit rujukan kasus ruda paksa dan industri serta rumah sakit kesehatan ibu dan anak untuk wilayah Tangerang dan sekitarnya, yang bersifat otonom dalam manajemen, dan sebagai tempat pendidikan bagi tenaga kesehatan profesional pada tahun 2008. Untuk dapat mencapai visi yang telah dicetuskan tersebut, Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tangerang mengembangkan pelayanan bedah subspesialisasi yang meliputi bedah digestif, urologi, orthopedi khusus, onkologi dan bedah syaraf. Untuk dapat menunjang pelayanan tersebut para klinisi sangat membutuhkan hasil pemeriksaan CT Scan. Untuk dapat mewujudkan hal tersebut rumah sakit mempunyai program pengadaan alat CT Scan, tetapi upaya permohonan subsidi untuk hal tersebut selama dua tahun anggaran berturut-turut tidak disetujui oleh pemerintah daerah Kabupaten Tangerang.

Sebagai alternatif dari tidak disetujuinya usulan tersebut kemungkinan untuk mengajak kerja sama dengan pihak luarnya seharusnya dapat dijadikan peluang. Akan tetapi sebelum memutuskan mengajak kerja sama dengan pihak luar kita perlu terlebih dahulu dilakukan analisis profitabilitas yang dapat dijadikan pedoman dalam mengambil keputusan dan melakukan negosiasi.

Tujuan dari penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui tingkat profitabilitas pengadaan pelayanan pemeriksaan CT Scan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tangerang. Adapun manfaat penelitian ini secara praktis dapat dijadikan sebagai salah satu bahan pertimbangan pimpinan rumah sakit untuk pengambilan keputusan investasi CT Scan.

Penelitian ini dilakukan di RSUD Kabupaten Tangerang selama periode Mei sampai dengan Juni 2005 mengenai analisis profitabilitas pengadaan CT Scan. Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara langsung dan penelusuran dokumen. Pengolahan data dilakukan dengan bantuan program QSB + untuk forecastingnya dan Microsoft Excel untuk perhitungan keuangannya.

Dari penelitian didapatkan hasil nilai NPV positif, nilai PI di atas satu, dan nilai IRR di atas suku bunga proyek adalah pada kondisi moderat dan optimis. Sehingga disimpulkan pengadaan CT Scan menguntungkan pada kondisi moderat dan optimis.

Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa saran yang dapat dijadikan masukan rumah sakit yaitu pertama: rumah sakit tidak perlu mengharapkan subsidi dari pemerintah dan cepat menggalang kerjasama dengan pihak luar, membuat kebijakan untuk menghindari pengiriman pemeriksaan ke rumah sakit lain.