credible, ada catatan - pustaka ilmiah universitas...
TRANSCRIPT
Journal of International Studies
Indonesia Pemimpin Melayu Nusanbara: Realiti atau Ilusi*• . Musafir Kelapa • . • •
. .The Straitk of Malacca: Problems on States Strategy
H. Asgar Bixby
Estimasi Rapabilitas Amerika Serikat dalam Meiighad'api
Gerakan Al-Qaeda
-RMT,Nurhasan Affandi•
.. • - • .
Ketertibatan Amerika Serikat dalam Penutivasan GerakanPemberontilkan Abu. SaYyap'di-Filipina • •
Hadin Ruda Siregar
Gerakan Pembebasan Separatisme
Neneng Konety•
H. Obsatar Sinaga, S.IP., M.Si
Aktualisasi Peranan ARF dalamMenghadapl Terorisme di KavvasanAsia Tenggara
Yunita Budi Rahman
"National Security Strategy" Amerika Serikat di IrakYanuar Ikbar, Drs.,M.A.
Strategi Penangan Konflik:Model Pemberdayaan dengan Teknologi Informasi
H. M. Fadhil Nurdin, PhD.
Analisa Regresi terhadap Fakter-Kepuasan Pelanggan PerkhidmatanPengafigkutan Awam
Nizarnuddin Zainuddin, dkk.
quo Vadis•Teritara Nasiorial IfidoneiaYariyanM.4yani;
. . .Mdro di Filipina
Kalkulas• i Amerika Serikat dalam Krisis Proliferasi Nuklir Korea Utara
SRLRM REDRKSI1
•
Credible Vol. 2 No.1 Januari 2008
SALAM REDAKSI
Seiring puji kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah mengijinkan kami untukmenerbitkan CREDIBLE volume 2 No. 1 bulan Januari 2008 ini. Terakhir, kamimenerbitkan Credible ini pada bulan Agustus 2006. Memang, terlalu lama waktuberselang bagi terbitnya sebuah produktivitas ilmiah berbentuk jumal. Terlalu banyakaral melintang dalam proses penerbitan ini, seperti sulitnya pengumpulan naskah,masalah finansial, banyaknya kegiatan lain yang cukup menyita waktu dan fokusperhatian dalam kinerja penerbitan, mengharuskan kami maju mundur untukmeneruskan terbit atau tidaknya jumal Credible ini.
Namun, suatu idealisme haruslah terus diperjuangkan. Sebuah jumal bagi kalanganakademisi merupakan suatu wahana mempublikasikan pemikiran, ide-ide, hasil-hasilpenelitian, makalah seminar dan sebagainya dengan harapan para pembaca mampumenyerap apa yang disuguhkan. Ada yang melontarkan kritik pedas atau saran manis,semua itu merupakan masukan berlanjut bagi kemajuan karya ilmiah. Para akademisiyang cerdas, akan mampu merespon berbagai kritik dan saran tersebut dengan baiksehingga mampu menjadi spirit dalam menghasilkan karya-karya selanjutnya.
Untuk itulah, melihat betapa pentingnya arti sebuah-jurnal bagi akademisi, karnimemperbaiki semangat dan tekad karni untuk terus menerbitkan Credible denganberbagai halangan yang menghadang. Tidak mudah melakukan semua ini. Meski kerjaredaksi sepertinya sangatlah sederhana: mengumpulkan naskah, mengedit, nail; cetakdan memasarkan, tapi itu semua rnerupakan proses panjang yang cukup mengurasperhatian.
Dengan bergulirnya tahun, kami pun bertekad untuk mengawali penerbitan Credible
pada tahun 2008 ini dengan keinginan agar jurbal Credible mampu terbit secara berkala.
Dengan rasa bangga, dalam volume kali ini, kami persembahkan dua buah artikel daripara akademisi Malaysia yang tidal( kami edit bahasa yang dituturkan ke dalam bahasaIndonesia, dengan harapan, para pembaca yang budiman mampu memahami tekstersebut dalam bahasa Melayu. Selain itu, beberapa artikel dan akademisi FISIP Unpad,khususnya HI (Hubungan Internasional), yang pada kali ini lebih mengkhususkan padastudi keamanan, kami persembahkan juga kepada para pembaca sebagai suatuwawasan, ilmu, serta pencerahan bagi kehidupan kita sehari-hari, dalam skup lokal,maupun internasional.
Hidup puas, hidup berkarya!Selamat membaca jumal Credible ini. Semoga bermanfaat dan berkenan di hati parapembaca sekalian.
Jatinangor, Januari 2008
D2
JURNAL CREDIBLEINTERNATIONAL RELATIONSUNIVERSITAS PADJADJARANBANDUNG - INDONEASIA
DAFTAR ISI
Pembina : Dekan FISIP UNPAD
Penanggung jawab
Pimpinan RedaksiDewan Redaksi
:FISIP UNPAD
: Yanuar Ikbar: H. Asgar BixbyWahyu AunYanyan M. Yani
H. Obsatar SinagaDadan SuryadipuraEgi OctavianiViani PuspitasariH.YanMulyana
Bendahara
Distributor
:
Lilis Lisnawati
: Hadin Muda Siregar
: T.RezasyahManager Usaha
: Deasy Silvya Sarilin
Desain Sampul &Layout Isi
: SALIM PRODUCTION(GARUT)
Percetakan
I S S N 1 9 0 7 — 6 9 8 3
Salam Redaksi ............................................ 1
Daftar 1st ....................................................... 2
Indonesia Pemimpin Melayu Nusantara: Realitiatau IlusiMusafir Kelana................................................. 3
TSH. Asgar Bixby................................................. 8
Estimasi Kapabilitas Amerika Serikat dalamMenghadapi Gerakan Al-QaedaRMT. Nurhasan Affandi.......................................... 14
Quo Vadis Tentara Nasional IndonesiaH. Yanyan M. Yani, PhD., Drs., MAIR. ...............20
Keterlibatan Amerika Serikat daiam PenumpasanGerakan Pemberontakan Abu Sayyap di FilipinaH a d i n M u d a S i r e g a r 2 8
GFNeneng Konety........................................ 34
Kalkulasi Amerika Serikat dalam Krisis Pro!iferasiNuklir Korea UtaraH. Obsatar Sinaga, S.IP., M.Si ....................... 38
Aktualisasi Peranan ARF dalamMenghadapiTerorisme di Kawasan Asia TenggaraYunita Budi Rahman................................................43
Yanuar Ikbar, Drs.,M.A. ................................ 52
Strategi Penangan Konflik: Model Pemberdayaandengan Teknologi lnformasiH. M. Fadhil Nurdin, PhD. ............................. 59
Analisa Regresi terhadap Faktor KepuasanPelanggan Perkhidmatan Pengangkutan AwamNizamuddin Zainuddin, dkk. .......................... 74
Alamat Penerbit CREDIBLE:JI. Raya Bandung - Sumedang Km. 21
Tip. 022 - 9137 2631 Fax. 022 - 720 1263Website http://www.clik.tothi-unpadE-mail: [email protected]
Redaksi menerima kiriman artikel dariberbagai pihak dengan imbalan secukupnyadan memperoleh jumal pemuatannya
Skirimkan ke alamat red aksi
&&&&&&&&&
R F T R R 1 5 1
Ketua JurusanHI
Chandra PumamaSandy Kristani
he Straits of Malacca: Problemson Statestrategy
erakan Pembebasan Separatisme Moro diilipina
"National Security Strategy" Amerika Serikat di Irak
aran dan kritik, silahkan para pembaca
Credible Vol. 2 No.1 Januari 2008 IIIS
KALKULASI STRATEGI AMERIKA SERIKATDALAM KRISIS PROLIFERASI NUKLIR KOREA UTARA
Oleh: H. Obsatar Sinaga, S.IP., M.Si
Paska Perang Dingin menjadikan AmerikaSerikat (AS) sebagai satu satunya super powerdi dunia ini. Salah satu bentuk tantanganyang kini dihadapi oleh AS adalah upayapembendurtgan proliferasi nuklir. ASkhawatir kepemilikan senjata pemusnahmassal termasuk senjata nuklir akan jatuh ketangan para teroris dan atau negara-negarayang dianggap pendukung teroris misalnyaKorea Utara.
Dalam jangka waktu dua dekade iniKorea Utara telah berselisih dengan ASberkenaan dengan program nuklirnya. Halini tentunya memaksa Amerika Serikatmenjadikan isu nuklir Korea Utara sebagaisalah satu agenda politik luar negerinyasejak tahun 1990. Pyongyang didugamenggunakan isu senjata nuklir strategisnya(nuclear brinkmanship) sebagai manuverpolitik untuk meningkatkan posisi tawarmenawar (bargaining position) di duniaintemasional, khususnya terhadap AS danaliansinya agar tidak terus menekan KoreaUtara dan memaksa penghentian bantuanmiliter dan ekonomi AS kepada KoreaSelatan. Korea Utara juga menolak intervensiWashington dalam masalah prosesreunifikasi Semenanjung Korea.
Pada tahun 1994 telah disepakatiperjanjian bilateral yang dikenal dengan TheAgreed Framework antara Amerika Serikat(USA) dan Korea Utara (DPRK). Dalamperjanjian ini, Pyongyang diharuskan untukmembekukan seluruh aktivitas programnuklimya dan bekerjasama dengan IAEAuntuk menginspeksi seluruh fasilitasnuklimya. Namun, The Agreed Frameworkakhirnya berakhir dengan kegagalan ketikaKorea Utara. dianggap pemerintah AmerikaSerikat kurang bekeda sama dengan timinspeksi IAEA dalam memberikan aksesinspeksi terhadap fasilitas nuklirnya.
Hubungan diplomatik antara Washington
dan Pyongyang semakin tegang tatkalapernerintah Korea Utara. menyatakanpengunduran dirinya dari keanggotaanNuclear Non-Proliferation Treaty (NPT) padatangga110Januari 2003.
Sejak saat itu pemerintah AmerikaSerikat melibatkan Rusia, China, Jepang danKorea Selatan (state actors) dan juga PBB,IAEA dan NGO (non-state actors) dalamrnelaksanakan politik luar negerinyaterhadap pernerintah Korea Utara. Berbagaiforum perternuan dan kerjasamamultilateral digunakan Washington untukmenyukseskan proses diplomasinya, tentusaja tujuan Washington dalam hal ini adalahpenghentian aktivitas program senjatanuklir Korea Utara.
Kepentingan Nasienal Amerika Serikat diAsia TimurSecara umum, kepentingan nasional
Amerika Serikat yaitu:
'First, prevent an attack on the Americanhomeland. (vital)
'Second, prevent great power Eurasian warsand, ifpossible, the intense securitycompetitions that make them more likely.(highly important)
'Third, preserve access to a reasonably priced
and secure supply ofoil. (highly important)'Fourth, preserve an open international
economic order. (important)
"Fifth, faster the spread of democracy andrespect for human rights abroads and preventgenocide or mass murder in civil wars.(important)
'Sixth, protect the global environment,
especially from the adverse affects ofglobalwarming and severe climate change.
(www.globalresearch.ca/page/369?p=0Kaitannya dengan krisis nuklir Korea
Utara, tampaknya aspek kepentingannasional
Credible Vol. 2 No.1 Januari 2008.
homeland security AS yang terganggu. Selainmengembangkan program senjata nuklir,Pyongyang juga mengembangkan programmisil balistik dengan range 4000 -6000 km(misil Taepo Dong 2) sebagai nuclearweapons delivery system. Kemudian secararegional, krisis ini tentunya dapatmenimbulkan dampak terhadap stabilitaspolitik-keamanan regional Asia Timur danAsia Pasifik. Di kawasan ini Amerikamemiliki kepentingan nasional, baik itusektor politik, ekonomi dan militer di negaraaliansinya seperti Jepang dan Korea Selatan(ROK).
Di bidang politik, Amerika Serikatm e m i l i k i k e p e n t i n g a n u n t u kmempertahankan kehadiran kekuatanmiliternya di kawasan Asia Timur pascaPerang Dingin ditambah dengan semakinmenguatnya isu krisis proliferasi nuklirKorea Utara. Isu krisis proliferasi nuklirKorea Utara juga ikut mempengaruhikepentingan ekonomi Amerika di AsiaPasifik khususnya regional Asia Timur,terutarna dalarn konteks perdaganganregional, investasi multinational corporations(NINCs) Arnerika Serikat. Di sektor militer,kejasama militer antara Arnerika Serikatdengan Korea Selatan dan Jepang.
Berpijak pada kepentingan nasional ASdi atas sudah cukup menjadi alasan bagipemerintah Amerika Serikat untukmemainkan perannya yang signifikan didunia internasional untuk ikut terlibatdalam menangani isu nuklir Korea Utara.Peran Washington itu terwujud dalampembuatan kebijakan politik luar negerinya(U.S. foreign policy) yang tenth saja dibuatuntuk melindungi kepentingan nasionalAmerika Serikat di regional Asia Timurkhususnya.
Strategi AS:A Two Path Strategy
Strategi permerintah Arnerika Serikat untukmenangani isu nuklir Korea Utara adalahd e n g a n m e n g g u n a k a n i s t i l a h AComprehensive and Integrated Approach : ATwo-Path Strategy.
"A better alternative, and the one the
H. Obsatar Sinaga, S.IP., M.Si
review has recommended, is a two-pathstrategyfocused on our priority concernsover the DPRK's nuclear weapons-andmissile-related activities. We have devisedthis strategy in close consultation with thegovernments of the ROK and Japan, and ithas their full support. Indeed, it is ajointstrategy in which all three of our countriesplay coordinated and mutually reinforcingroles in pursuit of the same objectives. Bothpaths aim to protect our key securityinterests; thefirstpath is clearly preferablefor the United States and its allies and,wefirmly bel ieve, for the DPRK.(Department of State, Review of UnitedStates Policy Toward North Korea .-Findings and Recommendations, dikutidari:
(bttp://www.state.—rov/www/relyions/eap/ 991012 northkorea Ept.htin. ).
Strategi Politik
Perkembangan konflik di SemenanjungKorea menjadi salah satu isu konflikinternasional dalam prioritas ArnerikaSerikat. Strategi politik yang diterapkansecara universal terhadap setiap isu konflikyang terjadi yaitu melibatkan negar-negaralain (Korea Selatan, Cina, Jepang, dan Rusia)dan institusi internasional (IAEA) dalampenyelesaiannya.Karena isu konflik yangberkernbang di Sernenanjung Koreamerupakan krisis proliferasi nuklir (salahsatu criteria dalarn Weapons ofMassDestruction --VvlvID) Korea Utara, makastrategi yang diterapkan pernerintahArnerika dalarn menangani isu ini adalahmencegah negara-negara pendukung terorismemiliki senjata nuklir atau senjatapembunuh massal.
Dengan kata lain, strategi ini difokuskankepada negara-negara yang dianggapmelanggar pe-anjian Nuclear Non-Pro l i fera t ion T rea ty (NPT) dengankepernilikan teknologi Weapons MassDestruction (WMD) dengan kriteria Nuclear,Biological and Chemical weapon (NBC), danWashington mengkategorikan negarasemacam ini dengan istilah The Rogue
38I H. Obsatar Sinaga, S.IP., M.Si
States. Suatu negara akan dan dapat
t a l l • • 139
40 I= H. Obsatar Sinaga, S.IP., M.Si
KALKULASI STRATEGI AMERIKA SERIKAT DALAM KRISIS PROLIFERASI NUKLIR KOREA UTARA
dikategorikan sebagai The Rogue Stateapabila negara tersebut membenci As danmemiliki senajat pemusnah massal,merupakan rejim yang agresif sertamelanggar hokum internasional.
Be r da sa r kan Kr i t e r i a i n i ASmengkategorikan pernerintah Korea Utarasebagai The Rogue State. Bahkan Korea Utarabersama Iran dan Iraq diberi label sebagai anaxis ofevil. Kedua konsep ini (rogue states danaxis of evil) merupakan bagian dari agendastrategi polit ik Washington dalammembangun opini publik (public opinion)internasional untuk menjatuhkankredibilitas pemerintahan Pyongyang.
Washington juga memanfaatkantekanan dari dunia internasional(international tensions) yakni denganinstrumen diplomasi-multilateralisterhadap pernerintah Pyongyang.Hubungan diplomatic yang cukup
antara Amerika Serikat dengan pernerintahRussia dan China sebagai dua negara dengankekuatan ekonomi, politik dan militer yangcukup berpengaruh terhadap Korea Utara,tentunya memberikan peluang bagi strategipolitik Amerika ini.
Strategi Ekonomi
Pada poin "ignite a new era of global economicgrowth through flee markets and free trade "dalam NSS merupakan basic dari kebijakanekonomi intemasional Washington dalammenjamin keamanan atas kepentingar.nasionalnya di dunia intemasional (NationalEconomic Security). Adapun strategi ekonomiglobal yang digunakan oleh Amerika Serikatyakni embargo ekonomi, membatasi ruanggerak perdagangan internasional danpemasukan investasi asing.
Dalam menangani isu nuklir KoreaUtara, strategi ekonorni yang dijalankan olehAmerika adalah salah satunya denganmanfaa tkan kekua tan ekonorn iintemasionalnya, yaitu melalui penerapansanksi ekonorni internasional terhadapKorea Utara yang disahkan oleh U.N.Security Council.
Dengan pertimbangan dan resiko yang
Relatif kecil itu, pernerintah Washingtonmemutuskan menggunakan forummultilateral terhadap pemerintahPyongyang. Tampaknya Washingtonmenyadari bahwa biaya yang harusdikeluarkan untuk mendanai perang diSemenanjung Korea ini akan sangat besarapalagi pasca Perang Iraq dan PerangAfghanistan selama dua tahun terakhir initelah membuat perekonomian nasionalAmerika mengalami defisit anggaran yangmencapai miliaran dollar AS. Ketika PerangIraq meletus, Amerika memang bertujuan,untuk menguasai sumber daya minyak(petropolitics) di Irak, sementara denganberperang dengan Korea Utara Amerikahanya akan melakukan hal yang sia-sia.
Selain itu, penggunaan instrumenmiliter terhadap Korea Utara dapatmenyebabkan mernburuknya hubungandiplomatik Amerika Serikat dengan Chinadan Russia, bahkan dengan duniainternasional karena probabilitasketerlibatan senjata nuklir dalam perang disernenanjung Korea. Dengan berbagaipertimbangan cost and benefits tersebut,set idaknya dapat membatasi opsipenggunaan instrumen militer olehpernerintah Amerika Serikat terhadap KoreaUtara.
Perbedaan pandangan antara KoreaUtara dan Amerika Serikat dalam hal ini,menyebabkan sampai hari terakhirperternuan multilateral di Washington danPyongyang tahun 2003 tidak mampumencapai suatu resolusi yang signifikanterhadap penyelesaian krisis regional di AsiaTimur ini, selain pernyataan bahwa keenamnegara akan kembali berunding padaperternuan multilateral dengan agenda yangsama tanpa menetapkan waktu dan tempatperternuan itu. Amerika Serikat jugamenggunakan forum organisas iintemasional seperti IAEA dan NPT danjuga kerjasama regional Asia Timur sepertiK E D O ( K o r e a n E n e r g yDevelopmentOrganization) untuk menekanpemerintah Korea Utara agar membekukanprogram nuklirnya.
a
H. Obsatar Sinaga, S.IP., M.Si 41
•
Credible Vol. 2 No.1 Januari 2008
Se l a in mem an f aa t kan f o r uminternasional dengan instrumen politikdiplomasi-multilateral, pemerintah AmerikaSerikat melalui resolusi U.N Security Counciltelah menerapkan sanksi internasionalterhadap Korea Utara selarna hampir satudekade lamanya. Dan ketika perjanjianbilateral The Agreed Framework yangdiselenggarakan di Genewa, Swiss antaraAmerika Serikat dan Korea Utaraditandatangani, dimana salah satu agenda
Yang ditawarkan kepada Korea Utara olehAmerika Serikat adalah peninjauan ulangdan pencabutan sanksi internasional itu.Pencabutan sanksi intemasional yang ha—f ofwhat the VVFP actually received last year.
Realisasi instrumen yang digunakanpernerintah Amerika Serikat sebagai upayamewujudkan A-Two Path Strategy dalammenangani krisis proliferasi nuklir KoreaUtara dapat dilihat pada Tabel di bawah ini.
KesimpulanDan pemaparan tentang strategy (A-TwoPath Strategy) dan politik luar negeriAmerika Serikat terhadap Korea Utara,dapat diambil kesimpulan bahwa padadasarnya pemerintah Amerika Serikat lebihmengutamakan cara-cara multilateralist(Idealist Approach) dengan instrumendiplomasi dalarn mengani krisis proliferasinuklir Korea Utara. Setidaknya itulah faktayang terlihat di iapangan, dan sejauh iniWashington belum menunjukkan sinyaluntuk menyelesaikan kasus isu regional AsiaTimur ini dengan instrumen militer.
Terhadap Korea Utara yang secarafactual mengakui kepemilikan senjata nuklirdengan program nuklir dan program misilbalistiknya, pernerintah Amerika Serikatmenggunakan forum dip l omas i
multilateralis dan menjalankan perjanjianNon-Proliferation Treaty untuk menekanpernerintah Korea Utara agar membekukanseluruh aktivitas program nuklirnya.Sebaliknya, terhadap Iraq yang jugadituduhkan Washington memiliki WMD,Amerika Serikat melakukan tindakan secaraunilateral dengan menginvasi Iraq tanpamendapatkan otorisasi dari U.N SecurityCouncil. Analisa untuk memperkuat periiakuAmerika Serikat ini adalah bahwa KoreaUtara tidak memiliki cadangan minyak (oilresources) yang menjadi kepentinganriasional Amerika Serikat.
Resiko yang terlalu tinggi telahmembatasi kemungkinan penggunaaninstrumen militer oleh pemerintah AmerikaSerikat dalam menangani krisis nuklir KoreaUtara. Tercapainya The Agreed Framework
a
4 2 I - H. Obsatar Sinaga, S.IP., M.Si
KALKULASI STRATEGI AMERIKA SERIKAT DALAM KRISIS PROLIFERASI NUKLIR KOREA UTARA
otomatis serangan militer terhadap KoreaUtara dibatalkan. Walaupun sampai saat inistrategi dan politik luar negeri yangditerapkan pemerintah Amerika Serikatbelurn menunjukkan basil yang dapatmembawa perubahan yang sigrtifikan, paraanalis hubungan intemasional optimisbahwa inilah satu-satunya cara terbaikuntuk menghindari perang nuklir (nuclearwar).
REFERENSI
Art J., Robert, A Grand Strategyfor America,Ithaca : Cornell University Press, 2003.
Boucher, Richard, May 11, 2001 Press Briefing,Buzau, Barry, People, State and Fear: An
Agenda for International Security Studies inthe Post Cold War Era (ed. 2), London:Harvester Wheatsheaf
Cha, Victor D. and David C. Kang, The KoreaC r i s i s ,http://www.forei goolicy.comfNing/test page.pbp?stoTyfD=13620.
Chomsky, Noam, U.S. Policy: Rogue States,http://www.zmaiz.or.g.chomsky/index.cff i-i.
Chung, Michael K., N. Korean NuclearS i t u a t i o n P r e c a r i o u s ,ht tp ://wwwtech .mi t . eduN I14/N9/chung.09o.html.
Departmen of State, Agreed Frame WorkBetween the USA and the DPRK, dikutipd a r ihttp://www.nuclearfiles.or.iy,/redocumeiits/ I 994/rikagreedfrarnework.htm.Department of State, Review of UnitedStates Policy Toward North Korea : Findingsand Recommendations, dikuti dari :l i t t p : / / -v„,ww.state.gov/www/regions/eap/991012 nortlikorea rpt.html.
Department of State, U.S. National SecurityS t r a t e g y , d i k u t i p d a r ihttp:/ / www.state.gov/ L/ pa/ ei/ wh/ 15427.htm.
Gaddis, John Lewis, A Grand Strategy ofT r a n s f o r m a t i o n ,http://www.foreignpolicy.com/issue
Interview on Iraq and North Korea with USSecretary ofState Cohn Powell, July 22,dikutip dari :http:// w-ww.acronym.org.uk/textonly/ docs/Oti07/ docl 7.htin.
Kelly, James A., A Peaceful Resolution of theN o r i h K o r e a N u c l e a r I s s u e ,http://www.state.—„ov/p/eap/rls/nn/2003/17754.htm.
Kelly, James A., Briefing on policy TowardNorth Korea, http://www.state.-00v/p—/egp/r1s/nn/2001/3114.htm.
Kelly, James A., Regional Implications of theChanging Nuclear Equation on the KoreanP e n i n s u l a ,http://ww-w.state..i„ov/p/eqp/rIsini-i/2003/18661.btni.
Kelly, James A., U.S. Policy on China andN o r t h K o r e a , http:// ,A„%N, -,N„state.gov/p.eqp/r1s/mi/2003/17164.htm.
Korb, Lawrence J., A New National SecurityStrategy in an Age of Terrorists, Tyrants,and Weapons ofMass Destruction, NewYork: Council on Foreign Relations,2003.
Perry, Dr. William, Testimony Before the SenateF o r e i g n R e l a t i o n s C o m m i t t e e ,http:JJwww. state. gov/www/policyremarks/ 1999/ 9,91012 penynkorea.htmj.
Rennack, Dianne E. and Robert D. Shucy,Economic Sanctions to Achieve U.S. ForeignPolicy Goals : Discussion and Guide toCurrent Law, http://www.fas.org/i-nan/crs/crs-saiiction.htm.
Saunders, Phillip C., Military Options forDealing with North Korea's NuclearP r o g r a m ,http://cns.miis.edu/ cns.miis.edu/ research/ k orea/ dprkmil.litm.
Saunders, Phillip C., What to Expectfrom theSix-Party Talks on the Korean NuclearOCrisis,
Viotti, Paul R. and Mark V. Kauppi,International Relations and World Politics:Security, Economy, Identity, New Jersey:Prentice Hall, 1997.
Zakaria, Y, www.globalresearch.ca /page/369?p=0
D