oleh : nurhasan afandi -...

147
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP OPERASI PECAHAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) ( PTK pada mata pelajaran matematika kelas V di MI Bidayatussabiyl Cikarang Utara Bekasi ) Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh : NURHASAN AFANDI NIM. 18130183000375 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015

Upload: ngobao

Post on 28-Feb-2018

248 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA

PADA KONSEP OPERASI PECAHAN

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) ( PTK pada mata pelajaran matematika kelas V di MI Bidayatussabiyl

Cikarang Utara – Bekasi )

Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh :

NURHASAN AFANDI

NIM. 18130183000375

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2015

Page 2: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

i

Page 3: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

ii

Page 4: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

iii

Page 5: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

iv

Page 6: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

v

Page 7: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

vi

Page 8: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

vii

ABSTRAK

Nurhasan Afandi, NIM : 18130183000375 (2015). Peningkatan Hasil Belajar

Siswa pada Konsep Operasi Pecahan Melalui Model

Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) (PTK pada mata

pelajaran matematika kelas V di MI. Bidayatussabiyl

Cikarang Utara Kabupaten Bekasi). Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada

mata pelajaran matematika kelas V dalam konsep operasi pecahan.

Penelitian ini dilakukan di MI. Bidayatussabiyl Cikarang Utara Kabupaten

Bekasi pada bulan Oktober-Januari 2015 di kelas V dengan subjek penelitian

berjumlah 23 siswa. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus, masing-masing

siklus memuat tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini dapat disimpulkan

bahwa penerapan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika dalam konsep

operasi pecahan kelas V di MI. Bidayatussabiyl Cikarang Utara-Bekasi. Hal ini

terbukti pada kondisi awal dari 23 siswa hanya terdapat 9 siswa atau 39% yang

mencapai nilai KKM, sedangkan 14 siswa atau 61% belum mencapai KKM. Pada

siklus I diperoleh hasil nilai rata-rata 66,52 dengan hasil belajar klasikal 43%,

artinya 10 siswa telah mencapai KKM dan pada siklus II meningkat nilai rata-rata

menjadi 82,60 dengan hasil belajar klasikal 100% artinya terdapat 23 siswa telah

mencapai KKM. Selain itu kegiatan siswa dan guru yang diamati pada lembar

pengamatan juga mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini dibuktikan

dengan hasil pengamatan yang diperoleh bahwa kegiatan guru pada siklus I adalah

65 atau cukup baik dan meningkat menjadi 86 atau baik. Kegiatan siswa pada

siklus I adalah 65 atau cukup baik meningkat menjadi 86 atau baik.

Kata Kunci : Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM), Hasil Belajar.

Page 9: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah, berkat Rahmat, Taufiq serta Hidayah-Nya,

sehingga penulis dapat menyelsaikan penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP OPERASI

PECAHAN MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (Penelitian

Tindakan Kelas pada Mata Pelajaran Matematika kelas V di MIS Bidayatussabiyl

Cikarang Utara Kabupaten Bekasi Tahun Pelajaran 2014/2015)”.

Maksud dari penulisan laporan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk

memenuhi tugas akhir dari perkulian Program S1 ke 2 Program Studi Pendidikan

Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari bahwa dalam

menyusun laporan penelitian ini masih banyak kekurangan, namun berkat

bimbingan dan arahan dari para dosen pada akhirnya penulisan penelitian

tindakan kelas ini dapat terselesaikan.

Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga

kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Khalimi, MA., Ketua Jurusan/Program Studi Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Abdul Muin, S.Si., M.Pd. Dosen pembimbing PTK yang telah banyak

meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dalam penyelesaian

penelitian ini.

4. Bapak dan Ibu Dosen, selaku pengajar selama perkuliahan Proram S 1 Ke-

2 di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

5. Istri dan anak-anakku tersayang, yang selalu mendukung perkuliahan ini,

semoga menjadi soleh dan cinta ilmu.

Page 10: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

ix

Semoga amal kebaikan mereka mendapatkan imbalan dari Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan.

Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis

harapkan. Semoga laporan penelitian ini dapat bermanfaat bagi Penulis, calon

Guru,

Jakarta, Nopember 2014

Penulis,

NURHASAN AFANDI

NIM : 18130183000375

Page 11: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ........................................... i

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN ........................................................ ii

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ......................................................... iii

UJI REFERENSI ...................................................................................................... iv

ABSTRAK ................................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ............................................................................................. viii

DAFTAR ISI ............................................................................................................... x

DAFTAR TABEL .................................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................... 1

B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian ............................................................ 7

C. Pembatasan Fokus Penelitian .......................................................................... 8

D. Rumusan Masalah ............................................................................................ 8

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ..................................................................... 8

BAB II KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL

INTERVENSI TINDAKAN

A. Kajian Teoretik............................................................................................... 10

1. Hasil Belajar Matematika .......................................................................... 10

2. Hakikat Matematika .................................................................................. 11

3. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar ............................................. 12

4. Materi Pecahan .......................................................................................... 13

5. Pengertian Model Pembelajaran ................................................................ 17

6. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) ....................................... 18

7. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dalam

Pembelajaran Pecahan ............................................................................... 20

B. Hasil Penelitian yang Relevan ....................................................................... 21

C. Kerangka Pemikiran ....................................................................................... 23

D. Hipotesis Tindakan......................................................................................... 23

Page 12: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

xi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................ 24

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian ..................................... 24

C. Subjek Penelitian ............................................................................................ 28

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian .................................................... 28

E. Tahapan Intervensi Tindakan ......................................................................... 28

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan .................................................. 34

G. Data dan Sumber Data ................................................................................... 34

H. Instrumen Penelitian....................................................................................... 36

I. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 36

J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan ............................................................. 37

K. Analisis Data dan Interpretasi Data................................................................ 37

L. Pengembangan Perencanaan Tindakan .......................................................... 38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data ................................................................................................ 39

1. Tindakan Pembelajaran Siklus I......................................................... 39

2. Tindakan Pembelajaran Siklus II ....................................................... 48

B. Analsis Data ................................................................................................... 56

C. Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................................... 57

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................... 59

B. Saran- ............................................................................................................. 59

DATFAR PUSTAKA ............................................................................................... 61

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 13: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Hasil observasi aktivitas Guru Siklus I ...................................................... 62

Tabel 4.2 Hasil Penilaian Pembelajaran Siklus I ....................................................... 63

Tabel 4.3 Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus I ..................................................... 64

Tabel 4.4 Daftar Frekuensi Nilia Hasil Tes Akhir Siklus I ........................................ 64

Tabel 4.5 Hasil observasi aktivitas Belajar Siswa Siklus II ....................................... 65

Tabel 4.6 Hasil Penilaian Akhir Siklus II .................................................................. 66

Tabel 4.3 Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus II ................................................... 67

Tabel 4.8 Daftar Frekuensi Nilia Hasil Tes Akhir Siklus II ...................................... 67

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)....................................... 68

RPP Siklus I Pertemuan I ........................................................................................... 68

RPP Siklus I Pertemuan II.......................................................................................... 80

RPP Siklus II Pertemuan I.......................................................................................... 93

RPP Siklus II Pertemuan II ...................................................................................... 107

Kisis –kisi Soal Tes Formatif I................................................................................. 121

Kisis –kisi Soal Tes Formatif II ............................................................................... 127

Page 14: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab III Pasal 4 tentang

Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa pendidikan diselenggarakan secara

demokratis dan adil dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia. Pemerataan

pendidikan tersebut akan memberikan keterampilan hidup bagi seseorang,

sehingga seseorang mampu mengatasi masalah diri dan lingkungannya, serta

mendorong tegaknya masyarakat yang dilandasi nilai-nilai Pancasila.

Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab II

Pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1

Upaya yang dapat dilakukan untuk mewujudkan tujuan pendidikan

nasional tersebut yaitu dengan meningkatkan kualitas pendidikan nasional.

Dalam klasifikasi tujuan pendidikan, tujuan pembelajaran yang disebut

juga dengan tujuan instruksional, merupakan yang paling khusus. Tujuan

pembelajaran yang merupakan bagian dari tujuan kurikuler, dapat didefinisikan

sebagai kemampuan yang harus dimiliki oleh anak didik setelah mereka

mempelajari bahasan tertentu dalam bidang studi tertentu dalam satu kali

pertemuan.2 Oleh karena itu, upaya peningkatan mutu pendidikan nasional salah

satunya yaitu dengan meningkatkan prestasi belajar siswa.

Dalam upaya peningkatan prestasi belajar siswa tidaklah lepas dari peran

seorang guru. Setiap media, metode dan model pembelajaran yang digunakan

guru dalam mengajar sangatlah berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, baik

1 SISDIKNAS. Undang-undag SISDIKNAS. (Bandung:Fokusmedia,2009), hal.6

2H.Afifuddin, dan Irfan Ahmad Zain. Perencanaan Pembelajaran.

(Bandung:FTKUINSGD, 2012), hal .17

Page 15: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

2

hasil belajar dari segi kognitif, afektif maupun psikomotor. Meskipun kemajuan

teknologi saat ini sangatlah pesat, tetap saja peran guru sangat diperlukan.

Berdasarkan perencanaan yang dibuat, guru melaksanakan apa yang telah

direncanakan. Kegiatan utama guru mengajar adalah memberi rangsangan,

memberi bimbingan, memberi pengarahan, dan memberi dorongan belajar. Semua

upaya itu dimaksudkan untuk memberi kemudahan kepada siswa untuk belajar.3

Dengan demikian, peran guru dalam belajar semakin luas dan mengarah kepada

peningkatan aktivitas belajar siswa. Aktivias tersebut dapat diwujudkan melalui

bentuk kegiatan pembelajaran yang inovatif, beragam dan bermakna.

Dalam kegiatan pembelajaran tersebut, guru harus berpedoman pada

kurikulum. Sebelum proses pembelajaran dilakukan seorang guru perlu

merencanakan proses pembelajaran yang akan dilaksanakan. Dalam perencanaan

ini dilakukan analisis tentang bentuk-bentuk tingkah laku yang diinginkan muncul

pada diri siswa yang menjadi tujuan berdasarkan atas kurikulum yang digunakan.4

Khusus bagi guru sekolah dasar, mereka harus menguasai dan mampu

mengajarkan berbagai mata pelajaran yang termuat dalam kurikulum yang

digunakan saat ini, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Salah

satu mata pelajaran yang termuat dalam KTSP yaitu Matematika. Ruang lingkup

materi atau bahan kajian Matematika di Madrasah Ibtidaiyah pada KTSP adalah

bilangan, pengukuran, geometri, dan pengolahan data.5

Terdapat lima tujuan pembelajaran matematika dalam KTSP, yaitu agar

peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

(1) memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep

dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien

dan tepat dalam pemecahan masalah; (2) menggunakan penalaran pada

pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat

generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan

matematika; (3) memecahkan masalah yang meliputi kemampuan

memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model

dan menafsirkan solusi yang diperoleh; (4) mengkomunikasikan gagasan

3 Lukmanul Hakim, Perencanaan Pembelajaran. (Bandung: CV.Wacana Prima, 2009),

h.50. 4 Ibid.,h.50

5 Wati Susilawati. Pendidikan Matematika I PGMI. (Bandung: Tidak diterbitkan,2011),

h.6.

Page 16: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

3

dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas

keadaan atau masalah; (5) memiliki sikap menghargai kegunaan

matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian

dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri

dalam pemecahan masalah.6

Dalam mencapai tujuan pembelajaran matematika, profesionalisme guru

dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran sangat diperlukan.

Tentunya metode pembelajaran yang dilahirkan dan diterapkan kemudian berupa

metode yang dapat menjadikan pembelajaran yang inovatif, beragam dan

bermakna. Inovatif maksudnya mengalami perkembangan positif, beragam

maksdunya tidak sejenis dan bermakna maksudnya mengena dan meninggalkan

kesan.7 Selain itu, guru perlu memahami bahwa kemampuan siswa berbeda-beda,

dan tidak semua siswa menyenangi mata pelajaran Matematika. Oleh karena itu,

guru perlu mengembangkan strategi pembelajaran matematika yang dapat

merangsang siswa untuk lebih focus dalam menerima pelajaran.

Namun pada kenyataannya, model pembelajaran matematika yang masih

digunakan oleh guru kurang tepat, sehingga menyebabkan kurangnya motifasi

siswa untuk mempelajari matematika dengan sungguh-sungguh. Pembelajaran

yang diterapkan masih berpusat pada guru, disampaikan dengan ceramah dan

tugas-tugas pekerjaan rumah (PR). Apabila semangat belajar berkurang, maka

akan berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa. Pendidik perlu menghadirkan

inovasi dan cara baru dalam melaksanakan pembelajaran.8

Keadaan seperti ini terjadi pada siswa kelas V di MI. Bidayatussabiyl

Cikarang Utara Bekasi, mengenai hasil belajar matematika terutama rendahnya

nilai matematika pada konsep operasi pecahan. Berdasarkan wawancara dengan

guru kelas V MI. Bidayatussabiyl Cikarang Utara Bekasi, peneliti memperoleh

data nilai-nilai tes Matematika kelas V terutama nilai-nilai pada materi operasi

pecahan.

6 Wati Susilawati, Pendidikan Matematika I PGMI. (SGD, 2011),hal.6

7 Shoimatul Ula, Revolusi Belajar,Optimali Kecerdasan melalui Pembelajaran Berbasis

Kecerdasan Majemuk. (Jakarta:Ar-Ruzz Media,2013),hal.69. 8 Ibid..hal.67.

Page 17: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

4

Tabel 1.1

Nilai Ulangan Harian Materi Pecahan kelas V MI. Bidayatussabiyl

Sebelum dilakukan tindakan penelitian.

Nilai Frekuensi Siswa Persentase

< 65

≥ 65

14

9

61%

39%

Jumlah 23 100

Data di atas memperlihatkan belum menunjukkan adanya indikasi

keberhasilan belajar matematika yang baik. Terlihat dari 23 siswa terdapat 9

orang siswa atau 39% menunjukkan hasil belajar yang baik, sedangkan 14 siswa

atau 61% lainnya memperoleh nilai di bawah KKM yang ditentukan sekolah,

yakni 65 (KKM sekolah). Suatu pembelajaran dikatakan berhasil apabila telah

mencapai 80% orang siswa mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Dengan berpedoman pada ketentuan tersebut, maka dapat disimpulkan

bahwa pembelajaran matematika pada konsep operasi pecahan kelas V di MI.

Bidayatussabiyl Cikarang Utara Bekasi belum menunjukkan adanyan

peningkatan hasil belajar.

Untuk mengetahui lebih jauh tingkat kesulitan siswa dalam mempelajari

operasi pecahan, peneliti meminta guru kelas untuk menyampaikan kesulitan yang

telah dialami siswa dalam mempelajari materi pecahan. Peneliti beranggapan,

bahwa guru kelas lebih mengetahui apa yang dialami pada tahun-tahun

sebelumnya. Pertama, dalam bentuk penjumlahan. Guru menyampaikan bahwa :

2/4 + 1/4, angka 4 sebagai penyebut tidak perlu dijumlahkan dan hanya pembilang

yang dijumlahkan. Sebagian besar siswa mengakhiri pekerjaanya dengan jawaban

3/8. Kedua dalam bentuk pengurangan, ketika siswa diberikan masalah : Satu

buah semangka dikurangi 1/3, lalu dikurangi 1/3 dan dikurangi kembali 1/3,

maka satu buah semangka tersebut tidak tersisa dan hasilnya nol (1 – 1/3-1/3-

1/3=0). Ketika guru memberikan masalah pengurangan dengan soal : Satu buah

semangka dikurangi 1/3 (1 – 1/3 = ….), sebagian besar siswa menjawab dengan

angka 7 dan bahkan ada sebagian siswa menjawab nol.

Page 18: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

5

Dalam proses pembelajaran, peran guru sangat penting. Guru harus bisa

memberikan ruang waktu untuk siswa bertanya. Siswa tidak diberi kesempatan

untuk menyampaikan ide dan gagasannya. Apabila kondisi pembelajaran

matematika seperti ini berlarut, siswa akan manjadi pasif dan bosan untuk

menerima pelajaran. Pada akhirnya akan berdampak pada hasil belajar yang

kurang baik.

Kualitas suatu pembelajaran dapat ditentukan dari nilai hasil belajar siswa

terhadap materi pelajaran yang telah dipelajarinya. Meningkatnya nilai hasil

belajar siswa dapat diperoleh melalui proses kegiatan pembelajaran yang baik dan

menarik. Untuk menciptakan kegiatan pembelajaran yang menarik, guru perlu

menerapkan model pembelajaran yang tepat. Banyak model pembelajaran inovatif

yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Selain dengan

model pembelajaran yang baik, tak kalah pentingnya menciptakan interaksi antara

guru dan siswa dalam belajar. Terciptanya interaksi yang baik antara guru dan

siswa dalam belajar, memungkinkan terciptanya situasi belajar yang bermakna.

Terciptanya situasi belajar yang baik, belum menjadi ukuran dapat meningkatkan

hasil belajar. Karena, Interaksi guru dengan pelajar yang tinggi belum tentu

memperoleh hasil yang baik. Begitu pula interaksi guru dan pelajar yang rendah

belum tentu memperoleh hasil yang jelek.9

Bagi sekolah sebagai penyelenggara, harus mampu dan berupaya

menciptakan kondisi kegiatan proses pembelajaran yang lebih baik. Menyediakan

media dan alat-alat lain sebagai sarana penunjang kegiatan pembelajaran. Proses

pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif,

serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian

sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta

didik.10

Model pembelajaran yang inovatif juga perlu diberikan dalam

9 Wati Susilawai. Belajar dan Pembelajaran Matematika. (Bandung: CV. Insan

Mandiri,2012),hal.40 10

Op.cit.hal.74

Page 19: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

6

pembelajaran matematika di kelas V MI. Bidayatussabiyl Cikarang Utara Bekasi

pada materi operasi pecahan. Pemilihan model pembelajaran ini diperlukan agar

siswa dapat berperan aktif dalam pembelajaran. Selain inovatif, guru juga harus

memilih model pembelajaran yang sesuai dengan materi. Materi operasi pecahan

merupakan salah satu materi dalam pembelajaran matematika yang dianggap sulit

bagi siswa sekolah dasar, terutama jika diterapkan dalam bentuk soal cerita. Hal

ini disebabkan karena siswa sekolah dasar telah terbiasa melakukan operasi hitung

menggunakan bilangan bulat. Pada saat siswa berhadapan dengan operasi hitung

menggunakan bilangan pecahan, mereka sulit membayangkan seberapa besar

bilangan pecahan tersebut. Oleh karena itu, pembelajaran matematika pada konsep

operasi pecahan harus diberikan secara bermakna kepada siswa sekolah dasar.

Selama ini, siswa melakukan operasi hitung bilangan pecahan tanpa tahu

maknanya. Siswa hanya melihat bilangan pecahan saja. Pembelajaran matematika

yang abstrak tersebut mudah dilupakan siswa, sehingga guru harus mengulang

kembali apa yang sudah dipelajari siswa sebelumnya. Oleh karena itu, dibutuhkan

model pembelajaran yang inovatif dan tepat untuk merangsang kemampuan

bernalar siswa, karena pada dasarnya belajar matematika secara keseluruhan

merupakan belajar memecahkan masalah.

Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) merupakan jawaban

terhadap permasalahan di atas. Model pembelajaran tersebut memiliki

karakteristik yang khas, yaitu menggunakan masalah dunia nyata sebagai konteks

belajar bagi siswa. Pada tingkat pendidikan dasar, masalah-masalah matematika

hendaknya sesuai dengan kehidupan nyata, disajikan secara realistic sesuai

dengan pengalaman dan social budaya siswa berupa soal cerita yang merupakan

lingkungan kehidupan siswa.11

Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) adalah sebuah cara untuk

meningkatkan hasil belajar siswa. Selain bertujuan untuk meningkatkan hasil

belajar siswa, “Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) juga berhubungan

dengan belajar tentang kehidupan yang lebih luas, keterampilan memaknai

informasi, kolaboratif dan belajar tim, serta keterampilan berpikir reflektif dan

11

Op.cit. hal.62.

Page 20: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

7

evaluatif.”12

Secara garis besar, proses pembelajaran dengan model Pembelajaran

Berbasis Masalah (PBM) diawali dengan menyajikan masalah yang autentik dan

bermakna kepada siswa, dengan tujuan untuk memudahkan siswa dalam

melakukan penyelidikan.

Mengacu pada latar belakang masalah di atas, mengenai rendahnya

tingkat keterampilan seorang guru dalam proses pembelajaran, rendahnya tingkat

kesungguhan siswa dalam menerima pelajaran dan rendahnya hasil belajar siswa

pada mata pelajaran matematika dalam konsep operasi pecahan, serta pentingnya

pembelajaran matematika untuk sisw sekolah dasar, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul: “PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA

PADA KONSEP OPERASI PECAHAN MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS

MASALAH (Penelitian Tindakan Kelas pada Mata Pelajaran Matematika kelas V

di MIS Bidayatussabiyl Cikarang Utara Kabupaten Bekasi Tahun Pelajaran

2014/2015)”.

B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka

dapat diidentifikasikan masalah yang timbul antara lain:

1. Rendahnya hasil belajar siswa kelas V dalam menjumlahkan dan

mengurangkan materi pecahan pada mata pelajaran matematika.

2. Kurangnya sosialisasi dalam pembelajaran matematika menggunakan

model pembelajaran.

3. Kurangnya antusias siswa dalam menerima pelajaran matematika.

4. Pengaruh keterampilan mengajar seorang guru terhadap keberhasilan

belajar siswa.

Adapun fokus dari penelitian ini adalah:

1. Penerapan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) pada konsep

operasi pecahan siswa kelas V di MI. Bidayatussabiyl Tahun Pelajaran

2014/2015

12

Rusman. Model-Model Pembelajaran.(Jakarta: PT. Rajagrapido Persada,2012),.hal.238.

Page 21: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

8

2. Meningkatkan hasil belajar siswa kelas V MI. Bidayatussabiyl dalam

konsep operasi pecahan melalui model Pembelajaran Berbasis Masalah

(PBM).

C. Pembatasan Fokus Penelitian

Agar penelitian ini lebih efektif dan efisien, perlu dilakukan pembatasan

focus penelitian. Pembatasan focus penelitian pada hal-hal sebagai berikut :

1. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM).

2. Hasil belajar yang dimaksud adalah hasil belajar matematika siswa kelas V

pada konsep operasi pecahan setelah menggunakan model pembelajaran

Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM).

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut:

1. Bagaimanakah penerapan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)

dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada matapelajaran matematika

dalam konsep operasi pecahan kelas V di MI. Bidayatussabiyl Cikarang

Utara Kabupaten Bekasi ?

2. Apakah hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika dalam konsep

operasi pecahan melalui model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM

dapat meningkat ?

E. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu tujuan umum dan tujuan

khusus, sebagai berikut.

a. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini yaitu untuk meningkatkan hasil belajar

siswa pada mata pelajaran Matematika kelas V melalui model pembelajaran PBL

di MI. Bidayatussabiyl Cikarang Utara Bekasi.

b. Tujuan Khusus

Selain tujuan umum, penelitian ini juga memiliki tujuan khusus yang akan

Page 22: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

9

dicapai, yaitu:

1. Untuk mendeskripsikan penerapan model Pembelajaran Berbasis Masalah

(PBM) dalam mata pelajaran Matematika pada konsep operasi pecahan kelas V

di MI. Bidayatussabiyl Cikarang Utara Kabupaten Bekasi.

2. Untuk mendeskripsikan hasil belajar siswa kelas V di MI. Bidayatussabiyl

Cikarang Utara Kabupaten Bekasi pada mata pelajaran Matematika dalam

konsep operasi pecahan.

2. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi guna/manfaat, diantaranya yaitu :

a. Manfaat Teoritis

1) Memberi masukan dan wawasan kepada guru dalam proses pembelajaran

matematika menggunakan model pembelajaran.

2) Memberikan solusi sebagai upaya perbaikan dalam meningkatkan hasil

belajar siswa pada pembelajaran Matematika dalam materi operasi

pecahan

b. Manfaat Praktis

Manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini, yaitu manfaat bagi siswa,

guru, sekolah dan bagi peneliti. Untuk lebih jelasnya keempat manfaat itu

penulis uraikan sebagai berikut:

1) Manfaat bagi siswa : Penerapan model Pembelajaran Berbasis Masalah

(PBM) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

matematika dalam konsep operasi pecahan.

2) Manfaat bagi guru : Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi

bahan informasi baru atau pengetahuan guru dalam upaya meningkatkan

kualitas suatu pembelajaran yang tidak hanya pada mata pelajaran

matematika saja.

3) Manfaat bagi sekolah : Bertambah referensi kepustakaan sekolah dalam

mata pelajaran matematika.

4) Manfaat bagi peneliti : Hasil penelitian ini akan menambah wawasan

dan pengalaman yang berharga untuk bekal dalam suatu kegiatan di masa

yang akan datang.

Page 23: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

10

BAB II

KAJIAN TEORITIK

DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL INTERVENSI TINDAKAN

A. Kajian Teori

Dalam kajian teori akan dipaparkan mengenai: (1) Hasil Belajar; (2)

Hakikat Matematika; (3) Pembelajaran Matematika di SD/MI; (3) Materi

Pecahan; (4) Model Problem Based Learning; dan (5) Penerapan Model Problem

Based Learning dalam Pembelajaran Pecahan.

1. Hasil Belajar Matematika

Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi

yang ada di sekitar individu. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang

diarahkan kepada tujuan dan proses berbuat melalui berbagai pengalaman.

Banyak definisi yang diberikan tentang belajar. “Belajar adalah proses perubahan

perilaku, akibat interaksi indiviu dengan lingkungan. Jadi perubahan perilaku

adalah hasil belajar. Artinya, seseorang dikatakan telah belajar, jika ia dapat

melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan sebelumnya.”1

Belajar merupakan tindakan dan perilaku individu yang kompleks,

kompleksitas belajar tersebut dapat dilihat dari dua obyek, yaitu dari siswa dan

guru. Dari sudut pandang lain, Gagne berpendirian bahwa “memang belajar

dipengaruhi oleh dua hal yakni variabel dalam diri individu dan di luar diri inividu

yang saling berinteraksi.”2 Menurut pendapat Sunaryo menyatakan bahwa :

“Belajar merupakan suatu kegiatan di mana seseorang membuat atau

menghasilkan suatu perubahan tingkah laku yang ada pada dirinya dalam

pengetahuan, sikap, dan keterampilan.”3

Dalam suatu proses belajar, banyak segi yang sepatutnya dicapai sebagai

hasil belajar, yaitu meliputi pengetahuan dan pemahaman tentang konsep,

kemampuan menerapkan konsep, kemampuan menjabarkan dan menarik

1Lukmanul Hakim. Perencanaan Pembelajaran.(Bandung: CV. Wacana

Prima,2009),hal.27 2 Udin Saripuddin Winataputra, dan Rustana Ardiwinata. Perencanaan Pengajaran..

( Jakarta: Ditjenbinbaga Islam,1994),hal.4 3 Kokom Komalasari.Pembelajaran Kontekstual konsep dan Aplikasi.(Bandung: PT.

Refika Aditama,2011),hal.3

Page 24: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

11

kesimpulan serta menilai kemanfaatan suatu konsep, menyenangi dan memberi

resfons yang positif terhadap sesuatu yang dipelajari, dan diperoleh kecakapan

melakukan suatu kegiatan tertentu.4

Hasil belajar yang telah dikemukakan para ahli, dapat disimpulkan bahwa

hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah terjadinya perubahan

ranah kognitif, yaitu terjadinya perubahan setelah siswa mengikuti pembelajaran

matematika dalam konsep operasi pecahan dengan menerapkan model PBM, hasil

belajar siswa meningkat. Jadi, perubahan tersebut diperoleh setelah siswa

menyelesaikan program pembelajarannya melalui interaksi dengan berbagai

sumber belajar dan lingkungan belajar.

2. Hakikat Matematika

Matematika memiliki pengertian yang bermacam-macam. Bagi seorang

pengajar Matematika, perbedaan dalam cara pandang tentang matematika ini akan

memberikan implikasi pada perbedaan dalam memilih strategi pembelajaran

matematika di kelas. Oleh karena itu, seorang pengajar Matematika perlu

mengetahui beragam pandangan tentang hakikat matematika, karena hal ini akan

membantunya dalam memilih strategi pembelajaran matematika di kelas dengan

tepat.

Jhonson dan Rising mengatakan : “bahwa matematika adalah pola

berpikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang logis, matematika itu adalah

bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas, dan

akurat refresentasinya dengan symbol, berupa bahasa symbol.”5 Melanjutkan

pendapat Ruseffendi tersebut, Ibrahim dan Suparni mendeskripsikan masing-

masing pandangan mengenai matematika. “Pertama, matematika sebagai ilmu

deduktif, artinya kebenaran generalisasi matematika harus dapat dibuktikan secara

deduktif. Kedua, matematika sebagai ilmu tentang pola dan hubungan, sebab

dalam matematika sering dicari keseragaman, seperti keterurutan dan keterkaitan

pola dari sekumpulan konsep-konsep tertentu atau model-model yang merupakan

representasinya, sehingga dapat dibuat generalisasinya untuk selanjutnya

4 Sumiati dan Asra.Metode pembelajaran.(Bandung: CV .Wacana Prima,2009),hal.41.

5 Susilawati.Belajar dan Pembelajaran Matematika. (Bandung: CV. Insan Mandiri,

2012),hal.7

Page 25: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

12

dibuktikan kebenarannya secara deduktif. Ketiga, matematika sebagai bahasa,

artinya matematika merupakan sekumpulan simbol yang memiliki makna, atau

dapat dikatakan sebagai bahasa simbol. Keempat, matematika sebagai ilmu

tentang struktur yang terorganisasikan, artinya matematika berkembang mulai

dari unsur yang tidak didefinisikan, ke unsur yang didefinisikan, ke postulat/

aksioma, dan terakhir ke teorema. Kelima, matematika sebagai seni, artinya

dalam matematika terdapat unsur keteraturan, keterurutan, dan konsisten.

Keenam, matematika sebagai aktivitas manusia, artinya matematika merupakan

hasil karya manusia, sehingga dapat dikatakan bahwa matematika merupakan

kebudayaan manusia.

Berdasarkan pendapat para ahli mengenai pengertian dan pemecahan

masalah matematika, maka dapat disimpulkan bahwa matematika merupakan

suatu ilmu yang mempelajari jumlah-jumlah yang diketahui melalui proses

perhitungan dan pengukuran yang dinyatakan dengan angka-angka atau symbol

simbol. Dalam pembelajaran matematika yang abstrak, siswa memerlukan alat

bantu berupa media dan model pembelajaran inovatif yang dapat memperjelas

materi yang disampaikan oleh guru, sehingga lebih cepat dipahami siswa.

3. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan

teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan

memajukan daya pikir manusia. Untuk menguasai dan menciptakan teknologi di

masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.

Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua siswa mulai dari

sekolah dasar. Hal tersebut bertujuan untuk membekali siswa dengan kemampuan

berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif. Kompetensi tersebut

diperlukan agar siswa memiliki kemampuan memperoleh, mengelola dan

memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup dalam keadaan yang kompetitif

dan selalu berubah.

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mata pelajaran

Matematika telah disusun dalam KTSP sebagai landasan dalam pembelajaran

untuk mengembangkan kemampuan tersebut di atas. Selain itu, dimaksudkan pula

Page 26: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

13

untuk mengembangkan kemampuan menggunakan matematika dalam pemecahan

masalah dan mengkomunikasikan ide dengan media simbol, tabel, diagram dan

media lain.

“Sajian matematika dalam buku sekolah tidak selalu diawali dengan

teorema atau definisi. Melainkan disesuaikan antara lain dengan perkembangan

intelektual peserta didik, dengan mengaitkan butir-butir matematika yang akan

disampaikan dngan realitas di sekitar siswa.”6

Dalam pembelajaran matematika di SD/MI, diharapkan terjadi reinvention

(penemuan kembali). Penemuan kembali adalah menemukan suatu cara

penyelesaian secara informasi dalam pembelajaran di kelas. Meskipun penemuan

tersebut bersifat sederhana dan bukan hal baru bagi orang yang telah mengetahui

sebelumnya, akan tetapi bagi siswa SD penemuan tersebut merupakan suatu hal

yang baru. Dalam pembelajaran matematika, siswa harus menemukan sendiri

berbagai pengetahuan yang diperlukannya. Dalam hal ini, menemukan berarti

menemukan lagi atau dapat juga menemukan yang sama sekali baru. Oleh karena

itu, materi yang disajikan kepada siswa bukan dalam bentuk akhir dan tidak

diberitahukan cara penyelesaiannya.

Berdasarkan uraian di atas mengenai pembelajaran matematika di SD/MI,

maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika di SD/MI dilakukan

dengan mengkonstruksi pengetahuan bersama guru, guru mengungkapkan

permasalahan, menyampaikan pernyataan, mendengarkan jawaban siswa,

merespon dengan jawaban lanjutan, kemudian menunggu jawaban dari siswa

dalam pembentukan pengetahuan atau konsep matematika yang diharapkan. Guru

harus bersabar mendengarkan argumentasi, presentasi dan penalaran yang

diungkapkan siswa, baik dalam bentuk komunikasi lisan maupun komunikasi

tulisan. Jadi, mendengarkan ide-ide matematika siswa merupakan aspek yang

sangat penting dalam pembelajaran matematika di SD.

4. Materi Pecahan

Materi pecahan merupakan materi dalam mata pelajaran Matematika di

kelas V semester 2. Berdasarkan silabus, materi ini tercantum dalam Standar

6 Ibid.h.9

Page 27: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

14

Kompetensi yang kelima, yaitu menggunakan pecahan dalam pemecahan

masalah. Pada Standar Kompetensi tersebut, terdapat empat Kompetensi Dasar

yang meliputi: (1) mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta

sebaliknya; (2) menjumlahkan dan mengurangkan berbagai bentuk pecahan; (3)

mengalikan dan membagi berbagai bentuk pecahan; dan (4) menggunakan

pecahan dalam masalah perbandingan dan skala.

Pada penelitian ini, peneliti memilih Kompetensi Dasar kedua untuk

diterapkan dalam pembelajaran, yaitu menjumlahkan dan mengurangkan berbagai

bentuk pecahan. Indikator yang akan diambil dalam penelitian ini, yaitu: (1) siswa

dapat melakukan operasi penjumlahan pecahan berpenyebut sama; (2) siswa dapat

melakukan operasi pengurangan pecahan berpenyebut sama; (3) siswa dapat

melakukan operasi penjumlahan pecahan berpenyebut tidak sama; dan (4) siswa

dapat melakukan operasi pengurangan pecahan berpenyebut tidak sama. Adapun

uraian materi sesuai dengan indikator pembelajaran, yaitu sebagai berikut.

Menurut Heruman, “pecahan dapat diartikan sebagai bagian dari sesuatu

yang utuh”7. Pecahan yang dipelajari anak di SD/ MI, merupakan bagian dari

bilangan rasional yang dapat ditulis dalam bentuk dengan a dan b merupakan

bilangan bulat, dan b tidak sama dengan nol.

a. Menjumlahkan Pecahan

1) Penjumlahan Pecahan Berpenyebut Sama

Kemampuan prasyarat yang harus dikuasai siswa dalam operasi

penjumlahan pecahan adalah penguasaan konsep nilai pecahan, pecahan

senilai dan penjumlahan bilangan bulat.

Contoh : 1 + 1 = 1 + 1 = 2 Penulisan dua penyebut menjadi satu

3 3 3 3

penyebut harus dilakukan, agar terbentuk dalam pemikiran siswa bahwa

bilangan penyebut harus sama dan tidak dijumlahkan.

Penerapan konsep penjumlahan pecahan berpenyebut sama dalam soal

cerita:

7 Heruman.Model Pembelajaran Matematika.(Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya,2013),hal.43.

Page 28: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

15

Bu Tiwi memiliki ¼ buah Semangka. Kemudian tetangganya memberikan

2/4 buah Semangka kepada Bu Tiwi. Berapakah banyaknya buah

Semangka yang dimiliki Bu Tiwi sekarang?

Penyelesaian:

Dikethui : a. Bu Tiwi memiliki ¼ buah Semangka

b. Tetangganya memiliki 2/4 buah Semangka

Ditanyakan : Jumlah Semangka yang dimiliki bu Tiwi

Jawab : ¼ + 2/4 = 1 + 2/4 = ¾

Jadi banyaknya Semangka yang dimiliki bu Tiwi sekarang yaitu ¾ bagian.

2) Penjumlahan Pecahan Berpenyebut Tidak Sama

“Penjumlahan pecahan berpenyebut tidak sama ini pengerjaannya

dilakukan dengan cara penyebutnya harus disamakan terlebih dahulu, dan

dua penyebut diganti dengan satu penyebut.”8

Contoh : ¼ + 1/6 = 3/12 + 2/12 = 3 + 2/12 = 5/12

Samakan penyebutnya dengan menggunakan KPK dari kedua penyebut.

Kelipatan 4 yaitu: 4, 8, 12, 16, 20. Kelipatan 6 yaitu: 6, 12, 18, 24. KPK

dari 4 dan 6 adalah 12.

Penerapan konsep penjumlahan pecahan berpenyebut tidak sama dalam

soal cerita:

Pak Ikhsan memiliki 5/5 kg Rambutan. Kemudian Pak Ikhsan memberikan

2/6 kg Rambutan kepada anaknya. Berapakah sisa buah Rambutan yang

dimiliki Pak Ikhsan sekarang?

Penyelesaian :

Diketahui : a. Pak Ihsan memiliki 5/6 kg buah rambutan.

b. Pak Ihsan memberikan 2/6 kg buah rambutan kepada

anaknya.

Ditanyakan : Sisa buah Rambutan yang dimiliki Pak Ihsan.

Jawab : 5/6 – 2/6 = 5 – 2/6 = 3/6 = 1/2

Jadi, banyaknya buah Rambutan yang dimiliki Pak Ikhsan sekarang yaitu

½ kg.

8 Ibid.hal.62

Page 29: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

16

b. Mengurangkan Pecahan

Langkah-langkah dalam mengurangkan bilangan pecahan pada dasarnya

sama dengan menjumlahkan.

1) Pengurangan pecahan berpenyebut sama

Dalam operasi pengurangan pecahan, kemampuan prasyarat yang harus

dikuasai oleh siswa adalah konsep nilai pecahan, pecahan senilai dan

pengurangan bilangan bulat.

Contoh : 2/3 – 1/3 = 2 – 1/3 = 1/3 dua penyebut digabung menjadi satu

Penulisan dua penyebut menjadi satu penyebut harus dilakukan, agar

terbentuk dalam pemikiran siswa bahwa bilangan penyebut harus sama

dan tidak dikurangkan.

Penerapan konsep pengurangan pecahan berpenyebut sama:

Keisha mempunyai pita yang panjangnya 2/5 meter. Adiknya juga

mempunyai pita yang panjangnya ½ meter. Berapa meter jumlah pita

mereka berdua?

Penyelesaian :

Diketahui: a. Keisha mempunyai pita yang panjangnya 2/5 meter.

b. Adik Keisha mempunyai pita yang panjangnya ½ meter.

Ditanyakan: Jumlah pita Keisha dan adiknya.

Jawab : 2/5 + ½ = 4/10 + 5/10 = 4 + 5/10 = 9/10

Jadi, jumlah pita Keisha dan adiknya yaitu 9/10 meter.

2) Pengurangan pecahan berpenyebut tidak sama

“Pada pengurangan dua pecahan berpenyebut ini, dua penyebut diganti

dengan satu penyebut.”9

Contoh :

1/3 – 1/5 = 5/15 – 3/15 = 5 – 3/15 = 2/15

KPK dari 3 dan 5

Samakan penyebutnya dengan menggunakan KPK dari kedua penyebut.

Kelipatan 3 yaitu: 3, 6, 9, 12, 15. Kelipatan 5 yaitu: 5, 10, 15, 20. KPK

dari 3 dan 5 adalah 15.

9 Ibid.hal.66

Page 30: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

17

Penerapan konsep pengurangan pecahan berpenyebut tidak sama:

Dalam keranjang terdapat 1/3 kuintal jeruk. Jika kamu mengambil 1/8

kuintal, maka berapakah jeruk yang tersisa dalam keranjang itu?

Penyelesaian:

Diketahui: a. Dalam keranjang terdapat 1/3 kuintal jeruk.

b. Diambil 1/8 kuintal.

Ditanyakan : sisa Jeruk dalam keranjang.

Jawab : 1/3 – 1/8 = 8/24 – 3/24 = 8 – 3/24 = 5/24

Jadi, sisa jeruk dalam keranjang yaitu 5/24 kuintal.

5. Pengertian Model Pembelajaran

Joyce dan Weil berpendapat; “ bahwa model pembelajaran adalah suatu

rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana

pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan

membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain.”10 Istilah model pembelajaran

mengarah pada suatu pendekatan pembelajaran tertentu termasuk tujuannya,

sintaksnya, lingkungannya dan sistem pengelolaannya.

Selain model pembelajaran, terdapat komponen-komponen lain dalam

suatu pembelajaran. Komponen lain tersebut antara lain, strategi, metode dan

pendekatan pembelajaran. Ketiga komponen tersebut memiliki kemiripan dengan

model pembelajaran. Rusman : mengemukakan enam ciri-ciri model

pembelajaran, meliputi: (1) berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari

para ahli tertentu; (2) mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu; (3) dapat

dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajar di kelas; (4)

memiliki bagian-bagian model yang dinamakan: urutan langkah-langkah

pembelajaran, adanya prinsip-prinsip reaksi, sistem sosial dan sistem pendukung;

(5) memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran yang meliputi

dampak pembelajaran dan dampak pengiring; dan (6) membuat persiapan

mengajar dengan pedoman model pembelajaran yang dipilihnya.

Saat ini, terdapat berbagai macam model pembelajaran yang dapat

diterapkan guru. Berdasarkan teori, Rusman mengelompokkan empat model

10

Op.cit.h.133.

Page 31: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

18

pembelajaran. Model pembelajaran yang pertama yaitu model Interaksi Sosial,

kedua yaitu model Pemrosesan Informasi, yang ketiga yaitu model Personal, dan

yang terakhir yaitu model Modifikasi Tingkah Laku.

Berdasarkan pendapat para ahli mengenai model pembelajaran, maka

dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran merupakan landasan praktik

pembelajaran yang dirancang berdasarkan proses analisis yang diarahkan pada

implementasi kurikulum dan implikasinya pada tingkat operasional di depan

kelas. Model pembelajaran diterapkan dengan maksud dapat membantu

tercapainya tujuan pembelajaran.

6. Model Problem Based Learning

Pendekatan model PBM berkaitan dengan penggunaan inteligensi dari

dalam diri individu yang berada dalam sebuah kelompok orang atau lingkungan

untuk memecahkan masalah yang bermakna, relevan dan kontekstual.”11 Bould

dan Feletti dalam Rusman mengemukakan bahwa: “model Problem Based

Learning adalah inovasi yang paling signifikan dalam pendidikan.”12 Menurut Tan

dalam Rusman : “model Problem Based Learning merupakan penggunaan

berbagai macam kecerdasan yang diperlukan untuk melakukan konfrontasi

terhadap tantangan dunia nyata, kemampuan untuk menghadapi segala sesuatu

yang baru dan kompleksitas yang ada.”13

Dalam Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM), siswa mengikuti pola

eksplorasi tertentu yang dimulai dengan mempertimbangkan masalah yang terdiri

dari kejadian yang membutuhkan penjelasan. Selama diskusi dengan anggota

kelompoknya, siswa mencoba mengidentifikasi prinsip-prinsip dasar atau proses.

Di sini, siswa dirangsang untuk menemukan suatu akar masalah yang perlu

dilakukan penyelesaian lebih lanjut. Sebagai akibat dari hal ini, siswa meneliti

hal-hal yang diperlukan dan kemudian mendiskusikan temuannya dan kesulitan

dalam kelompok mereka.

Sementara itu, Rusman mengemukakan: “sepuluh karakteristik model

Problem Based Learning, yaitu: (1) permasalahan menjadi awal dalam

11

Ibid.h.230 12

Ibid.h.230 13

Ibid.h.232

Page 32: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

19

pembelajaran; (2) permasalahan yang diangkat adalah permasalahan yang ada di

dunia nyata; (3) permasalahan membutuhkan perspektif ganda; (4) permasalahan

menantang pengetahuan yang dimiliki oleh siswa; (5) belajar pengarahan diri

menjadi hal yang utama; 6) pemanfaatan sumber pengetahuan yang beragam

merupakan proses yang penting dalam Problem Based Learning; (7) belajar

melalui kolaboratif, komunikasi, dan kooperatif; (8) pengembangan keterampilan

inquiry dan pemecahan masalah sama pentingnya dengan penguasaan isi

pengetahuan untuk mencari solusi dari sebuah permasalahan; (9) keterbukaan

dalam proses Problem Based Learning meliputi sintesis dan integrasi dari sebuah

proses belajar; dan (10) Problem Based Learning melibatkan evaluasi dan review

pengalaman siswa dan proses belajar.”14

Selanjutnya, Nur dalam Rusmono menyebutkan lima tahap pembelajaran

dengan menerapkan model Problem Based Learning, yaitu sebagai berikut:

Tabel 2.1

Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM).”15

Fase Indikator Tingkah Laku Guru

1 Orientasi siswa

pada masalah

Menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan

logistik yang diperlukan dan memotivasi siswa

terlibat pada aktivitas pemecahan masalah

2 Mengorganisasi

siswa untuk belajr

Membantu siswa mendefinisikan dan

mengorganisasikan tugas belajar yang

berhubungan dengan masalah tersebut

3 Membimbing

pengalaman

individual/kelompo

k

Mendorong siswa untuk mengumpulkan

informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen

untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan

masalah

4 Mengembangkan

dan menyajikan

hasil karya

Membantu siswa dalam merencanakan dan

menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan,

dan membantu mereka untuk berbagi tugas

dengan temannya

5 Menganalisis dan

mengevaluasi

proses pemecahan

masalah

Membantu siswa untuk melakukan refleksi atau

evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses

yang mereka gunakan

14

Ibid.hal.232 15

Ibid.hal.243

Page 33: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

20

7. Penerapan Model Problem Based Learning dalam Pembelajaran Pecahan

Dalam setiap pembelajaran di kelas, guru perlu menerapkan suatu model

agar pelaksanaan pembelajaran menjadi terarah, berjalan lancar dan diperoleh

hasil yang optimal. Model pembelajaran dimaksudkan sebagai pola interaksi

siswa dengan guru di dalam kelas yang menyangkut strategi, pendekatan, metode

dan teknik pembelajaran yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan

pembelajaran di kelas.

Salah satu model pembelajaran yang tepat untuk diterapkan dalam

pembelajaran matematika yaitu model Problem Based Learning. Model ini sangat

baik untuk mendidik siswa dalam memecahkan masalah, karena pada dasarnya

belajar matematika adalah belajar memecahkan masalah.

Materi pecahan merupakan salah satu materi dalam mata pelajaran

Matematika yang memerlukan model pembelajaran untuk mengarahkan siswa

dalam memecahkan masalah. Adapun penerapan model PBL tersebut dikaitkan

dengan Kompetensi Dasar yang akan dijadikan fokus penelitian, yaitu sebagai

berikut.

Pada kegiatan awal yaitu meliputi: (1) berdoa; (2) mengondisikan kelas;

(3) presensi siswa; (4) menyiapkan media pembelajaran berupa kertas lipat; (5)

melakukan apersepsi, yaitu mengingatkan siswa tentang materi yang diajarkan

pada pertemuan sebelumnya dan memotivasi siswa agar terlibat dalam kegiatan

pemecahan masalah; (6) guru menginformasikan tujuan-tujuan pembelajaran.

Selanjutnya yaitu kegiatan inti meliputi kegiatan eksplorasi, elaborasi dan

konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi meliputi: (1) guru menyajikan permasalahan

nyata kepada siswa; (2) guru melakukan peragaan menggunakan media berupa

kertas lipat, yang nantinya mengarahkan siswa kepada permasalahan; (3) guru

membantu siswa mencari pemecahan masalah menggunakan media kertas lipat.

Pada kegiatan elaborasi, meliputi: (1) siswa membentuk kelompok; (2) siswa

mendiskusikan permasalahan baru bersama anggota kelompoknya; (3) guru

mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai dengan materi

pecahan, melakukan peragaan, mencari penjelasan dan solusi; (4) setiap kelompok

menyusun laporan hasil diskusi kelompok; (6) setiap perwakilan kelompok maju

Page 34: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

21

untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok.

Kegiatan inti selanjutnya yaitu konfirmasi, meliputi: (1) guru bersama

siswa mengoreksi hasil diskusi kelompok; (2) guru menjelaskan mengenai konsep

penjumlahan dan pengurangan pecahan; (3) guru bertanya-jawab tentang hal-hal

yang belum diketahui siswa; (4) guru bersama siswa meluruskan kesalahpahaman

dan memberikan penguatan. Kegiatan selanjutnya yaitu kegiatan akhir, meliputi:

(1) guru mengajukan pertanyaan sekitar materi yang diajarkan; (2) guru dan siswa

menyimpulkan materi yang diajarkan; (3) guru memberikan soal evaluasi akhir

pembelajaran kepada siswa; (4) guru memberikan tindak lanjut kepada siswa; (5)

guru mengakhiri kegiatan pembelajaran.

Jika guru dapat melaksanakan pembelajaran dengan baik sesuai dengan

langkah-langkah di atas, maka dampak positif yang terjadi pada siswa yaitu, siswa

akan terlibat dengan konteks dari masalah, meningkatkan rasa keingintahuan

siswa dengan bertanya, dan siswa akan mencoba mencari penyelesaian masalah

yang disajikan. Menurut Tan dalam Amir, dalam melaksanakan langkah-langkah

model Problem Based Learning, guru harus fokus dalam tiga hal, yaitu: (1)

memfasilitasi proses pembelajaran Problem Based Learning, mulai dari

mengubah kerangka berpikir siswa, mengembangkan kemampuan bertanya

sampai membuat siswa terlibat dalam pembelajaran kelompok; (2) menuntut

siswa dalam mendapatkan strategi pemecahan masalah, mulai dengan penalaran

yang mendalam hingga berpikir metakognitif dan kritis; dan (3) memediasi proses

mendapatkan informasi, mulai dengan mencari sumber informasi, membuat

hubungan antara satu sumber dengan sumber yang lain, dan memberikan isyarat.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Untuk mendukung penelitian ini, berikut ini disajikan beberapa penelitian

yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. Penelitian tersebut antara

lain :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Fatimatuzzahra, program studi Pendidikan

Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muria Kudus tahun 2014 dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar

Matematika Operasi Perkalian dan Pembagian Melalui Model

Page 35: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

22

Pembelajaran Problem Based Learning Pada Siswa Kelas IV SD 3

Ngembal Rejo. Kesimpulan yang didapat dalam Skripsi tersebut adalah

diperoleh gambaran bahwa penelitian tersebut telah mencapai kriteria yang

menjadi bahan indikator keberhasilan yang ditunjukkan melalui

peningkatan nilai rata-rata hasil belajar klasikal dan ketuntasan hasil

belajar matematika siswa pada materi operasi perkalian dan pembagian

yang cukup signifikan antara sebelum diadakan penelitian 60,3 (40%),

siklus I 69,8 (60%), dan siklus II 77,9 (80%), didukung dengan

peningkatan aktivitas belajar matematika siswa dari rata-rata siklus I 2,52

menjadi 2,97 di siklus II. Pengelolaan pembelajaran Problem Based

Learing juga mengalami peningkatan rata-rata siklus I 2,59 menjadi 3,21

pada siklus II.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Majid (2011) dengan judul “Penerapan

Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Matematika pada Siswa Kelas IVA SD Negeri Karangayu 02 Kota

Semarang”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (a) aktivitas siswa pada

siklus I memperoleh persentase sebesar 60% dengan kriteria cukup dan

pada siklus II meningkat menjadi 70,75% dengan kriteria baik; (b)

aktivitas guru pada siklus I memperoleh persentase sebesar 72,92%

dengan kategori baik dan pada siklus II aktivitas guru meningkat menjadi

85,4% dengan kategori sangat baik; (c) ketuntasan hasil belajar siswa

meningkat. Pada siklus I hasil belajar siswa mendapat nilai rata-rata 67

dengan persentase ketuntasan klasikal 80% dan meningkat pada siklus II

dengan nilai rata-rata 71,5 dengan persentase ketuntasan klasikal 80%. Ini

menunjukkan bahwa indikator keberhasilan yang ditetapkan sudah

terpenuhi, sehingga penelitian dapat dikatakan berhasil. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa melalui model Problem Based Learning dapat

meningkatkan hasil belajar Matematika pada siswa kelas IVA SDN

Karangayu 02 Kota Semarang.

Berdasarkan hasil pnelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa

penggunaan model pembelajaran Prolem Based Learning (PBL) dapat

Page 36: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

23

meningkatkan hasil belajar matematika pada konsep operasi pecahan pada siswa

kelas V MI. Bidayatussaiyl Cikarang Utara Bekasi.

C. Kerangka Pemikiran

Pembelajaran matematika di SD/MI merupakan pengetahuan mendasar

yang harus dipelajari oleh setiap siswa. Agar mendapatkan hasil pembelajaran

matematika yang maksimal, guru harus mampu memilih dan menerapkan model

pembelajaran yang dapat membantu siswa mudah memahami materi pelajaran

yang disampaikan. Karena faktor guru yang memiliki keterampilan mengajar yang

baik, akan menentukan keberhasilan belajar yang baik pula.

Kenyataan itu terjadi pada siswa kelas V MI. Bidayatussabiyl Kecamatan

Cikarang Utara Kabupaten Bekasi. Rendahnya hasil belajar siswa dalam mata

pelajaran matematika, karena siswa kurang menguasai dan kurang memahami

materi yang dipelajarinya terutama materi pecahan. Pecahan sering siswa temui

dalam kehidupan sehari-hari, baik di rumah, di sekolah atau di lingkungan tempat

tinggal. Oleh karena itu, peran guru dalam hal ini bukan hanya bertugas

mentransfer pengetahuan, tetapi lebih dari itu guru harus mampu mengkaitkan

pengetahuan dengan kehidupan nyata .

Salah satu upaya mningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan

model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) pada proses pembelajaran

matematika di kelas V MI. Bidayatussabiyl Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten

Bekasi dalam konsep operasi pecahan.

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan latar belakang masalah, kajian teoritis dan kerangka berpikir,

dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:

Penerapan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika dalam konsep

operasi pecahan kelas V di MI.Bidayatussabiyl Kecamatan Cikarang Utara

Kabupaten Bekasi.

Page 37: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

24

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Lokasi penelitian

Madrasah yang dijadikan lokasi penelitian adalah Madrasah Ibtidaiyah

Swasta Bidayatussabiyl yang terletak di Jl. Industri no 49 Desa Cikarang Kota

kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi Provinsi Jawa Barat.

2. Waktu Penelitian

Penelitian yang berjudul “Peningkatan hasil belajar siswa pada konsep

operasi pecahan melalui pembelajaran berbasis masalah pada kelas V di Madrasah

Ibtidaiyah Bidayatussabiyl Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi,

dilaksanakan pada awal bulan Oktober 2014 Tahun Pelajaran 2014/2015.

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang di pergunakan dalam penelitian ini adalah

Metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Penelitian tentang penerapan model Problem Based Learning dalam

pembelajaran operasi pecahan ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas

(PTK). Menurut Arikunto, Suhardjono dan Supardi :“PTK merupakan suatu

pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama”. PTK dilaksanakan

dalam bentuk siklus berulang yang di dalamnya terdapat empat tahapan, yaitu

perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.”1

Keempat tahap penelitian tindakan tersebut adalah unsur untuk

membentuk sebuah siklus, yaitu satu putaran kegiatan beruntun, yang kembali

kelangkah sebelumnya. Jangka waktu untuk satu siklus tergantung dari materi

yang dilaksanakan dengan cara tertentu. Apabila sudah diketahui letak

keberhasilan dan hambatan dari tindakan yang telah dilaksanakan dalam satu

siklus, maka guru pelaksana dapat menentukan rancangan untuk siklus kedua. Jika

1 Mohammad Asrori.Penelitian Tinakan Kelas.(Bandung: CV. Wacana

Prima,2009),hal.5

Page 38: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

25

sudah selesai dengan siklus kedua namun belum mencapai hasil yang

direncanakan, dapat melanjutkan ke siklus tiga, yang cara dan tahapannya sama

dengan siklus sebelumnya.

Alasan penulis menggunakan metode PTK adalah karena metode PTK

dilakukan secara kolaborasi antara guru, peneliti dan siswa guna mengadakan

perubahan, perbaikan dan peningkatan pada proses pembelajaran.

Dengan penelitian tindakan kelas guru dapat meneliti sendiri terhadap

praktik pembelajaran yang dilakukannya di kelas.”2

Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

2. Rancangan Siklus Penelitian

Penelitian tindakan kelas (PTK) ini akan dilaksanakan dalam 2 siklus.

Siklus I terdiri dari 3 pertemuan, yaitu 2 pertemuan untuk pembelajaran dan 1

pertemuan untuk tes siklus. Demikian pula pada siklus II, terdiri dari 3 pertemuan,

yaitu 2 pertemuan untuk pembelajaran dan 1 pertemuan untuk tes siklus. Setiap

siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan/ observasi

dan refleksi.

Secara rinci pelaksanaan dalam 4 tahap diuraikan sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini pelaksanaan pembelajaran direncanakan dengan

menggunakan model pembelajaran PBM beserta langkah-langkah dalam PBM.

Model ini diterapkan pada mata pelajaran Matematika dalam konsep operasi

pecahan kelas V semester 2. Kegiatan pembelajaran diberikan pada siswa kelas V

MIS Bidayatussabiyl tahun ajaran 2014/2015.

b. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini dilaksanakan implementasi tindakan sesuai perencanaan,

agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Pada saat proses

pelaksanaan tindakan, peneliti sebagai observer memantau langsung cara guru

menerapkan model Problem Based Learning dalam proses pembelajaran

menjumlahkan dan mengurangkan pecahan biasa dengan langkah-langkah yang

2 Ibid.hal.4

Page 39: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

26

ada dalam model pembelajaran.

c. Tahap Pengamatan

Pengamatan dilakukan peneliti dengan bantuan guru kelas untuk

mengamati proses pembelajaran yang berlangsung. Hal ini bertujuan agar hasil

pengamatan menjadi lebih akurat. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai

observer dan guru kelas bertindak sebagai pengajar. Sesuai dengan rencana dan

tujuan pada penelitian ini, maka pengamatan difokuskan pada langkah-langkah

pembelajaran yang dilakukan guru dengan menerapkan model Pembelajaran

Berbasis Masalah (PBM).

d. Tahap Refleksi

Pada tahap ini, data-data yang diperoleh melalui hasil observasi

dikumpulkan dan dianalisis guna mengetahui seberapa jauh tindakan telah

membawa perubahan, dan bagaimana nilai perubahan yang terjadi. “Peneliti

mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak dari tindakan

dari berbagai kriteria.”3Hasil refleksi akan digunakan sebagai bahan evaluasi dan

menetapkan simpulan yang didapat dari penelitian ini dan sebagai jawaban atas

masalah-masalah penelitian juga sebagai tolok ukur untuk melaksanakan siklus

selanjutnya.

3 H.A.Tafsir.at.all. Pendidikan dan Latihan Profesi Guru. (PLPG.SGD,2008),hal.181

Page 40: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

27

Tidak Tidak

Ya Ya

Gambar 3.1

Desain Penelitian Tindakan Kelas

Observasi Pendahuluan

1. Wawancara dengan guru dan siswa

2. Observasi pembelajaran siswa

Analisis penyebab masalah

Tahap Persiapan

Persiapan RPP pembelajaran

Tahap Analisis dan Evaluasi

-Pengamatan aktifitas belajar

siswa dan wawancara

-Analisis hasil aktifitas belajar

siswa dan wawancara

Tahap pelaksanaan Tindakan

Proses pembelajaran dengan

menggunakan model PBL I

Siklus II

Siklus I

Tahap Refleksi

-Analisis kekurangan yang ada

pada siklus I

- Penecekan criteria

keberhasilan

Tahap Persiapan

Persiapan RPP II berdasarkan

refleksi pada siklus I

Tahap pelaksanaan Tindakan

Proses pembelajaran dengan

menggunakan model PBL II

Tahap Analisis dan Evaluasi

-Pengamatan aktifitas belajar siswa

dan wawancara

-Analisis hasil aktifitas belajar

siswa dan wawancara

Tahap Refleksi

- Analisis kekurangan pada siklus II

dan faktor penyebabnya

- Analisis keberhasilan

penelitian

dan faktor yang mempengaruhinya

Target

tercapai

Target

tercapai

Tahap pembuatan laporan penelitian

Siklus

3

Page 41: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

28

C. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V MI. Bidayatussabiyl

Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi yang berjumlah 23 siswa, terdiri

dari 8 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Peneliti mengambil subjek

penelitian ini atas dasar pengamatan peneliti pada saat kegiatan pembelajaran

matematika berlangsung. Melalui pengamatan tersebut, peneliti memperoleh data

bahwa kondisi belajar siswa kelas V masih pasif dan nampak tidak menarik. Mata

pelajaran yang dipelajari adalah matematika pada konsep operasi pecahan. Proses

pembelajaran yang demikian menyebabkan, hasil belajar siswa rendah.

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian

Dalam penelitian ini posisi peneliti bertindak sebagai observer, yakni

melalukan penelitian secara langsung semua aktivitas siswa dan guru pada saat

proses pembelajaran berlangsung. Hasil data yang didapat untuk dijadikan bahan

evaluasi dan refleksi.

Selama berlangungnya proses pembelajaran diamati oleh observer dengan

berpedoman pada lembar observasi. Lembar observasi ini digunakan untuk

mencatat seluruh aktivitas belajar yang dilakukan oleh masing-masing siswa

selama proses pembelajaran berlangsung.

Sama halnya bagi siswa, maka bagi gurupun selama proses pembelajaran

berlangsung diamati oleh observer. Tujuannya yaitu untuk mengetahui langkah-

langkah pembelajaran yang dilakukan guru dengan menggunakan model PBM

pada pelajaran matematika. Dengan adanya lembar observasi ini, diharapkan guru

dapat memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya. Dengan demikian, maka

tujuan penelitian pun akan mudah tercapai.

E. Tahapan Intervensi Tindakan

1. Tahap Pra Penelitian

1. Pra penelitian

a. Observasi keadaan kelas

Pada kegiatan ini, peneliti mengamati proses pembelajaran matematika dalam

konsep pecahan bahwa masih terlihat kurang baik, sebagian besar siswa masih

terlihat belum focus terhadap materi pelajaran yang disampaikan. Kegiatan ini

Page 42: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

29

dimaksudkan ntuk mengetahui proses pembelajaran pada mata pelajaran

matematika.

b. Analisis dan Refleksi

Analisis dan refleksi dari kegiatan pra penelitian (pendahuluan) ini adalah

menganalisis data yang diperoleh dari kegiatan pra penelitian untuk kemudian

dilakukan refleksi agar memperoleh langkah-langkah yang tepat dalam

mengatasi permasalahan yang terjadi untuk kemudian diberikan tindakan pada

tahap pelaksanaan pembelajaran selanjutnya.

2. Siklus I

Siklus I adalah siklus awal pada tahapan penelitian tindakan kelas (PTK).

Pada siklus ini terdapat 4 tahap yang harus dilaksanakan secara berurutan. Adapun

tahapan yang dimaksud yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap

pengamatan dan tahap refleksi. Berikut ini akan dijelaskan keempat tahap

tersebut.

a. Tahap Perencanaan

Perencanaan merupakan tahap pertama dalam siklus I. Perencanaan sangat

diperlukan guna menetapkan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dan

langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran

tersebut. Beberapa tindakan yang dilakukan pada tahap perencanaan yaitu sebagai

berikut:

1) Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan Kompetensi

Dasar menjumlahkan dan mengurangkan berbagai bentuk pecahan untuk 4

jam pelajaran. Indikator untuk 2 jam pelajaran pertama yaitu melakukan

operasi penjumlahan pecahan berpenyebut sama. Selanjutnya, indicator

untuk 2 jam pelajaran kedua yaitu melakukan operasi pengurangan

pecahan berpenyebut sama.

2) Merancang media pembelajaran berupa kertas lipat dan Lembar Kegiatan

Siswa.

3) Menyusun lembar pengamatan siswa dan guru

4) Menyusun kisi-kisi untuk lembar tes siklus I.

5) Menyusun instrumen berupa soal tes siklus I.

Page 43: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

30

b. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan merupakan tahap di mana segala potensi yang ada di dalam

maupun di luar kelas diusahakan secara optimal sesuai perencanaan, supaya

tujuan pembelajaran dapat tercapai. Pada saat proses pelaksanaan tindakan,

peneliti sebagai observer memantau langsung cara guru menerapkan model

Problem Based Learning dalam proses pembelajaran menjumlahkan dan

mengurangkan pecahan biasa. Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap

pelaksanaan yaitu:

1) Guru melakukan apersepsi.

2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa

untuk terlibat dalam proses pembelajaran.

3) Guru menyiapkan media dan sumber belajar.

4) Guru menyajikan permasalahan nyata yang dekat dengan kehidupan

siswa.

5) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok. Selanjutnya, guru

menentukan dan mengatur tugas-tugas kelompok yang berhubungan

dengan masalah tersebut.

6) Guru membimbing siswa untuk mencari solusi dalam memecahkan

masalah.

7) Guru membantu siswa dalam menyiapkan laporan hasil diskusi

kelompok.

8) Guru bersama siswa menganalisis dan mengevaluasi proses

pemecahan masalah.

9) Pada akhir siklus I, siswa mengerjakan tes siklus I.

c. Tahap Pengamatan

Pengamatan dilakukan peneliti dengan bantuan guru kelas untuk

mengamati proses pembelajaran yang berlangsung. Hal ini bertujuan agar hasil

pengamatan menjadi lebih akurat. Sesuai tujuan penelitian ini, maka pengamatan

difokuskan pada:

Page 44: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

31

1) Penerapan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) yang

dilakukan guru pada pembelajaran mata pelajaran matematika dalam

konsep operasi pecahan.

2) Kondisi siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran akan diamati

dari awal sampai akhir kegiatan pembelajaran. Antara lain mencakup:

a) kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran; b) keterlibatan siswa

dalam kegiatan eksplorasi; c) keterlibatan siswa dalam memecahkan

masalah menggunakan media kertas lipat bersama anggota

kelompoknya (kegiatan elaborasi); d) sikap dan cara siswa dalam

mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas.; e) keterlibatan

siswa dalam kegiatan konfirmasi; dan f) keterlibatan siswa dalam

kegiatan akhir pembelajaran.

3) Hasil belajar siswa, diperoleh dari tes siklus pada akhir siklus.

d. Tahap Analisis dan Refleksi

Refleksi merupakan langkah untuk menganalisis kegiatan yang dilakukan

pada siklus I. Pada tahap ini dilakukan analisis mengenai peningkatan yang terjadi

terhadap hasil belajar siswa setelah menerapkan model Problem Based Learning.

Hasil refleksi akan digunakan sebagai bahan evaluasi dan menetapkan simpulan

yang didapat dari penelitian ini. Hasil dari penelitian ini juga digunakan sebagai

bahan rekomendasi untuk rancangan tindakan selanjutnya.

3. Siklus II

Siklus II merupakan lanjutan dari siklus I. Siklus II dilaksanakan untuk

memperbaiki kekurangan pada siklus I, berdasarkan refleksi siklus I yakni

mengenai hasil belajar siswa. Seperti halnya pada siklus I, pada siklus II juga

terdapat 4 tahap yang harus dilakukan secara berurutan, yaitu tahap perencanaan,

tahap pelaksanaan, tahap pengamatan dan tahap refleksi.

a. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan pada siklus II dirancang berdasarkan hasil refleksi

siklus I. Hampir sama dengan kegiatan pada tahap perencanaan siklus I, kegiatan

pada tahap perencanaan siklus II meliputi:

Page 45: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

32

1) Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan

Kompetensi Dasar menjumlahkan dan mengurangkan berbagai bentuk

pecahan untuk 4 jam pelajaran. Indikator untuk 2 jam pelajaran pertama

yaitu melakukan operasi penjumlahan pecahan berpenyebut tidak sama.

Selanjutnya, indikator untuk 2 jam pelajaran kedua yaitu melakukan

operasi pengurangan pecahan berpenyebut tidak sama.

2) Merancang media pembelajaran berupa kertas lipat dan Lembar Kegiatan

Siswa.

3) Menyusun kisi-kisi untuk soal tes siklus II.

4) Menyusun instrumen berupa soal tes siklus II.

b. Tahap Pelaksanaan

Sama seperti pada tahap pelaksanaan siklus I, tahap pelaksanaan pada

siklus II juga merupakan tahap di mana segala potensi yang ada di dalam maupun

di luar kelas diusahakan secara optimal sesuai perencanaan, supaya tujuan

pembelajaran dapat tercapai. Pada saat proses pelaksanaan tindakan, peneliti

sebagai observer mengamati langsung kegiatan guru dalam menerapkan model

Problem Based Learning dalam proses pembelajaran penjumlahan dan

pengurangan pecahan biasa. Kegiatan pada tahap pelaksanaan meliputi:

1) Guru melakukan apersepsi.

2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa untuk

terlibat dalam proses pembelajaran.

3) Guru menyiapkan media dan sumber belajar.

4) Guru menyajikan permasalahan nyata yang dekat dengan kehidupan

siswa.

5) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok. Selanjutnya, guru menentukan

dan mengatur tugas-tugas kelompok yang berhubungan dengan masalah

tersebut.

6) Guru membimbing siswa untuk mencari solusi dalam memecahkan

masalah.

7) Guru membantu siswa dalam menyiapkan laporan hasil diskusi kelompok.

Page 46: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

33

8) Guru bersama siswa menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan

masalah.

9) Pada akhir siklus II, siswa mengerjakan tes siklus II.

c. Tahap Pengamatan

Tidak jauh berbeda dengan tahap pengamatan pada siklus I, tahap

pengamatan pada siklus II dilaksanakan sebagai upaya untuk mencapai tujuan

penelitian. Pengamatan dilakukan peneliti dengan bantuan guru kelas untuk

mengamati proses pembelajaran yang berlangsung. Hal ini bertujuan agar hasil

pengamatan menjadi lebih akurat. Sesuai tujuan penelitian ini, maka pengamatan

difokuskan pada:

1) Penerapan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) yang dilakukan

guru pada pembelajaran mata pelajaran matematika dalam konsep operasi

pecahan.

2) Kondisi siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran akan diamati dari

awal sampai akhir kegiatan pembelajaran. Antara lain mencakup: a)

kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran; b) keterlibatan siswa dalam

kegiatan eksplorasi; c) keterlibatan siswa dalam memecahkan masalah

menggunakan media kertas lipat bersama anggota kelompoknya (kegiatan

elaborasi); d) sikap dan cara siswa dalam mempresentasikan hasil kerja

kelompok di depan kelas.; e) keterlibatan siswa dalam kegiatan

konfirmasi; dan f) keterlibatan siswa dalam kegiatan akhir pembelajaran.

3) Hasil belajar siswa, diperoleh dari tes siklus pada akhir siklus.

d. Tahap Analisis dan Refleksi

Refleksi merupakan langkah untuk menganalisis kegiatan yang dilakukan

pada siklus II. Pada tahap ini dilakukan analisis mengenai peningkatan yang

terjadi terhadap hasil belajar siswa setelah menerapkan model Problem Based

Learning.

Berdasarkan hasil analisis pada siklus I dan II, peneliti menyimpulkan

apakah hipotesis tindakan tercapai atau tidak. Jika hasil belajar siswa meningkat,

maka penerapan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dikatakan

berhasil. Namun jika hasil belajar siswa tidak meningkat, maka penerapan model

Page 47: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

34

Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dikatakan belum berhasil. Sebagai tindak

lanjut, maka akan dilaksanakan siklus berikutnya, yaitu siklus III.

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan

Dalam suatu penelitian perlu adanya perencanaan sebagai langkah-langkah

kegiatan awal, dan tujuan sebagai hasil langkah akhir yang diharapkan. Sebagai

langkah awal untuk pijakan penelitian ini adalah hasil pembelajaran di kelas yang

telah dilaksanakan sebelum tindakan intervensi penelitian berjalan. Hal ini

dilakukan dengan maksud untuk mengetahui keberhasilan observer melakukan

penelitian intervensi tindakan.

Hasil pembelajaran matematika di kelas V pada konsep operasi pecahan

dari 23 siswa dengan rata-rata 65% artinya 15 siswa yang mencapai KKM, dan

setelah dilaksanakan kegiatan pembelajaran melalui model Pembelajaran

Berbasis Masalah (PBM), diharapkan hasil yang dicapai adalah 80% artinya 19

siswa diharapkan mencapai KKM.

G. Data dan Sumber Data

1. Data

Data adalah hasil pengukuran yang bisa memberikan gambaran suatu

keadaan atau memberikan suatu informasi. Data sangat penting dalam penelitian

tindakan kelas (PTK). Tanpa data, maka penelitian tidak akan berarti, karena tidak

dapat memberikan hasil yang bermanfaat.

Data yang dimaksud dalam peneliti ini adalah :

1. Data hasil belajar siswa, berupa hasil tes akhir siklus yang dilakukan siswa

pada siklus I dan siklus II.

2. Data observasi aktivitas belajar siswa dan aktivitas mengajar guru yang

merupakan hasil pengamatan pada saat dilaksanakan tindakan. Data

tersebut diperoleh dengan menggunakan lembar obervasi pada setiap

proses pembelajaran berlangsung.

3. Data hasil catatan pengamatan, mengenai seluruh perubahan yang terjadi

dalam proses belajar mengajar di dalam kelas yang berkaitan dengan

penggunaan model pembelajaran PBM pada pembelajaran matematika

dalam konsep operasi pecahan.

Page 48: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

35

2. Sumber Data

Sumber data sangat diperlukan untuk mengetahui dari mana data dalam

penelitian ini diperoleh. Beberapa sumber data diperoleh melalui subjek maupun

objek peneltian di antaranya guru kelas, peneliti dan siswa termasuk di dalamnya

catatan dokumentasi (berupa nilai-nilai siswa) sebagai data pendukung. “Sumber

data dalam penelitian ini adalah subjek dan dokumen-dokumen di mana data

diperoleh.”4

3. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam PTK berupa data kuantitatif dan data

kualitatif. Data kuantitatif menjelaskan data berupa angka-angka, sedangkan data

kualitatif menjelaskan data berupa informasi tentang subjek yang diteliti atau

dalam hal ini ialah siswa kelas V. Berikut ini akan dijelaskan mengenai data

kuantitatif dan kualitatif.

a. Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah hasil penelitian yang mendasarkan pada perhitungan

matematis, sehingga dapat memberikan gambaran atas fenomena hasil penelitian.

Data kuantitatif yang dikumpulkan pada penelitian tindakan kelas ini diperoleh

melalui hasil tes siklus (berupa nilai-nilai siswa) dalam materi operasi pecahan

yang dilaksankan pada siklus I dan siklus II.

b. Data Kualitatif

Data kualitatif merupakan data berupa informasi berbentuk kalimat yang

memberi gambaran tentang objek penelitian. Data kualitatif penelitian ini adalah

hasil belajar siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran matematika dalam

konsep operasi pecahan dengan menerapkan model Problem Based Learning.

Informasi tersebut mengungkapkan terjadinya peningkatan hasil atau tidak

mencapai peningkatan. Kegiatan ini dilakukan pada saat proses belajar mengajar

berlangsung dari awal hingga akhir pembelajaran.

4 Suharsimi Arikunto,dkk.Prosedur Penelitian. (Jakarta:PT.Rineka Cipta,2009),

Edisi VI.hal.129

Page 49: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

36

H. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini

terdiri dari dua jenis yaitu:

1. Instrumen tes

Tes digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyelesaikan

soal operasi pecahan dengan model PBM. Tes diberikan pada setiap akhir siklus.

Jenis soal yang digunakan dalam tes siklus dibagi 3, yaitu 10 soal pilihan ganda, 5

soal isian singkat dan 5 soal uraian.

2. Instrumen non tes

a. Lembar observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas

guru dan siswa yang berhubungan dengan peningkatan hasil belajar

matematika dalam konsep operasi pecahan dengan model PBM. Peneliti

berperan sebagai observer selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi

merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang sangat menentukan dalam

Penelitian Tindakan Kelas.

b. Catatan lapangan.

Catatan lapangan diperlukan untuk merekam kejadian dan peristiwa-

peristiwa mengenai hal-hal spesifik, unik dan mendukung data penelitian yang

terjadi selama kegiatan kelas.

I. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah strategi atau cara yang digunakan oleh

peneliti untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam suatu penelitian. Pada

penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan cara mengamati pada setiap

aktivitas siswa pada saat pembelajaran dengan menggunakan model PBM, situasi

atau kejadian yang berkaitan dengan tindakan penelitian yang dilakukan

berdasarkan lembar observasi, pengamatan terhadap kegiatan siswa selama

pembelajaran, catatan lapangan, dan hasil tes matematika dalam konsep operasi

pecahan setiap akhir siklus.

Page 50: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

37

J. Teknik Pemeriksaan Kepercayaan

Dalam penelitian ini digunakan teknik triangulasi adalah memeriksa

kebenaran hipotesis, konstruk, atau analisis penelitian, membandingkan hasil

orang lain. Hal tersebut dilakukan untuk memperoleh data yang valid.

Adapun tindakan yang dilakukan adalah:

1. Menggali data dari sumber yang sama dengan menggunakan cara yang

berbeda. Dalam penelitian ini, untuk memperoleh informasi tentang

aktivitas siswa dengan mengamati siswa, wawancara siswa, memeriksa

hasil kerja dalam mengerjakan soal dan selain siswa pengambilan data bisa

dilakukan oleh peneliti atau guru.

2. Menggali data dari sumber yang berbeda untuk informasi tentang hal yang

sama. Untuk memperoleh informasi tentang peningkatan hasil belajar

siswa pada pelajaran matematika dalam konsep operasi pecahan dilakukan

dengan memeriksa pekerjaan siswa dan mengadakan wawancara dengan

guru.

3. Memeriksa kembali data-data yang telah terkumpul baik tentang

kejanggalan-kejanggalan, keaslian maupun kelengkapan.

4. Mengulang pengolahan dan analisis data yang sudah terkumpul.

K. Analisis Data dan Interpretasi Data

Proses analisis data terdiri dari hasil data saat pelaksanaan kegiatan. Data

yang dilaksanakan adalah analisis catatan lapangan yang diperoleh dari observasi

oleh kolaborator, peneliti, dan dari siswa diperoleh dari selama observasi untuk

mengetahui informasi tersebut dan hasil belajar yang berupa nilai tes setiap akhir

siklus.

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dimulai dari

analisis terhadap aktivitas pembelajaran dalam proses pembelajaran dengan

menggunakan model PBM. Adapun langkah-langkah pengolahan data yang

terkumpul dari setiap siklus adalah:

Page 51: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

38

1. Menganalisis data hasil observasi terhadap pelaksanaan tindakan setiap

siklus dengan analisis deskriptif yaitu analisis yang hanya menggunakan

paparan sederhana.

2. Menentukan rata-rata dari seluruh siswa yang mengikuti tes.

Tingkat keberhasilan siswa berdasarkan skor tes yang diperoleh ditetapkan

dalam nilai dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Tabel Keberhasilan Belajar Siswa

Nilai Siswa Kategori Prestasi Belajar

85 – 100

70 – 84

55 – 69

46 – 54

0 – 45

Sangat Baik (SB)

Baik (B)

Cukup (C)

Kurang (K)

Sangat Kurang (SK)

L. Pengembangan Perencanaan Tindakan

Dalam penelitian ini, jika tindakan pada siklus I selesai diakukan dan hasil

yang diharapkan belum mencapai kriteria keberhasilan, maka penelitian ini akan

ditindak lanjuti dengan melakukan perbaikan dalam pembelajaran dengan

menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM), pada pembelajaran

matematika dalam konsep operasi pecahan. Penelitian akan berakhir, apabila

keberhasilan telah mencapai 80% mencapai nilai KKM.

Page 52: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

39

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Tindakan Pembelajaran Siklus I

Tindakan pembelajaran siklus I merupakan tindakan penentu yang sangat

penting, dikarenakan analisis dari hasil tindakan siklus I akan dijadikan bahan

refleksi pada tindakan selanjutnya. Kegiatan penelitian pada siklus I dilaksanakan

tiga kali pertemuan yang dilaksanakan secara berturut-turut sesuai dan setiap

pertemuan 2 x 35 menit (2 jam pembelajaran). Adapun tahap pada siklus I adalah :

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini dilakukan penyususnan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) pelajaran matematika pada kelas V, dengan Kompetensi

Dasar menjumlahkan dan mengurangkan berbagai bentuk pecahan. Instrumen

pembelajaran dibuat sendiri oleh peneliti yang terdiri dari lembar pengamatan

aktivitas belajar siswa dan aktivitas mengajar guru, lembar penilaian dan lembar

soal tes. Perangkat lainnya yang disiapkan adalah media pembelajaran. Lembar

tes siklus I dibuat untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam materi operasi

pecahan pada siswa kelas V di MI. Bidayatussabiyl Cikarang Utara Bekasi dalam

pelajaran matematika. Lembar pengamatan aktivitas siswa dan guru digunakan

untuk mengetahui proses pembelajaran dengan menerapkan model Pembelajaran

Berbasis Masalah (PBM). Kegiatan pembelajaran dilakukan oleh guru kelas

dengan perencanaan yang telah dipersiapkan peneliti sebelumnya.

Pada siklus I ini target yang ingin dicapai peneliti yaitu dengan

menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) hasil belajar siswa

pada mata pelajaran matematika dalam konsep operasi pecahan dapat meningkat.

b. Tahap Pelaksanaan

Tindakan pembelajaran siklus I dilaksanakan dalam 3 pertemuan dengan

alokasi waktu (2 x 35 menit) pada setiap pertemuan. Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) siklus I dapat dilihat pada lampiran.

Page 53: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

40

1) Pertemuan Pertama

Pertemuan pertema ini dilaksanakan pada hari Senin, 20 Oktober 2014.

Kegiatan pembelajaran berlangsung selama 2 jam pelajaran (2x35 menit) yang

dimulai pada pukul 08.20 WIB. sampai dengan 09.30 WIB. Pokok bahasan yang

disampaikan adalah menjumlahkan pecahan berpenyebut sama. Pada pertemuan

pertama ini seluruh siswa hadir dengan jumlah 23 siswa.

Pada kegiatan pembelajaran, guru membuka pelajaran dengan memandu

siswa berbaris dan meminta salah seorang siswa untuk memimpin doa. Setelah

melakukan presensi, guru mempersiapkan materi ajar yang akan disampaikan dan

menyajikan masalah nyata dengan menunjukkan 1/4 coklat dan 1/4 coklat.

Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Sebelum memulai pembelajaran, terlebih dahulu guru membentuk

kelompok dan mengatur kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran. Pada

kegiatan inti, guru menerapkan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM).

Dalam pembelajaran berlangsung, guru melibatkan siswa dalam kegiatan

eksplorasi, membimbing dalam penyelidikan dan pemecahan masalah dengan

bantuan media. Selanjutnya guru mengarahkan siswa dalam mempresentasikan

hasil kerja kelompok di depan kelas dan memberi tanggapan.

Guru melibatkan siswa dalam kegiatan konfirmasi sampai akhir

pembelajaran. Menjelang akhir pembelajaran, guru melakukan Tanya jawab

kepada siswa mengenai penjumlahan pecahan berpenyebut sama. Kemudian

diakhir kegiatan pembelajaran, guru memberikan Lembar Kerja Peserta Didik

(LKPD) dan memerintahkan siswa untuk menjawab pertanyaan yang ada pada

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) tersebut.

2) Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua ini dilaksanakan pada hari Selasa, 21 Oktober 2014.

Kegiatan pembelajaran berlangsung selama 2 jam pelajaran (2x35 menit) yang

dimulai pada pukul 08.20 WIB. sampai dengan 09.30 WIB. Pokok bahasan yang

disampaikan adalah mengurangkan pecahan berpenyebut sama. Pada pertemuan

kedua ini seluruh siswa hadir dengan jumlah 23 siswa.

Page 54: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

41

Kegiatan pembelajaran sebagaimana pada pertemuan I guru memandu

siswa berbaris, meminta salah seorang siswa untuk memimpin doa. Setelah

melakukan presensi, guru mengingatkan kembali tentang materi ajar yang telah

disampaikan yaitu tentang penjumlahan pecahan berpenyebut sama. Guru

menyajikan masalah nyata dengan menunjukkan 2/4 donat. Selanjutnya guru

menyampaikan tujuan pembelajaran. Untuk memulai pembelajaran, terlebih

dahulu guru mengatur siswa dalam kelompoknya.

Pada kegiatan inti, guru menerapkan model Pembelajaran Berbasis

Masalah (PBM). Saat pembelajaran berlangsung, guru melibatkan siswa dalam

kegiatan eksplorasi, membimbing penyelidikan dalam memecahkan masalah

dengan bantuan media. Selanjutnya guru memandu siswa dalam

mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas dan memberi tanggapan.

Guru melibatkan siswa dalam kegiatan konfirmasi sampai akhir

pembelajaran. Menjelang akhir pembelajaran, guru melakukan Tanya jawab

kepada siswa mengenai materi yang telah disampaikan. Kemudian diakhir

kegiatan pembelajaran, guru membagikan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

dan memerintahkan siswa untuk menjawab pertanyaan yang ada pada Lembar

Kerja Peserta Didik (LKPD) tersebut.

3) Pertemuan Ketiga

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Rabu, 22 Oktober 2014.

Kegiatan pembelajaran berlangsung selama 2 jam pelajaran (2x35 menit) yang

dimulai pada pukul 08.20 WIB. sampai dengan 09.30 WIB. Materi yang akan

disampaikan pada pertemuan ini adalah tes siklus. Pada pertemuan ini seluruh

siswa hadir dengan jumlah 23 siswa.

Kegiatan pada pertemuan ketiga ini adalah kegiatan tes seiklus I. Sebelum

kegiatan tes dilaksanakan, guru mengingatkan kembali materi yang telah

disampaikan dan mengulang pembelajaran dengan maksud memperkuat daya

ingat siswa. Seperti biasa guru memandu siswa berbaris dan meminta salah

seorang siswa untuk memimpin doa. Setelah melakukan presensi, guru

menyampaikan tujuan pembelajaran.

Page 55: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

42

Sebagaimana pertemuan sebelumnya, guru membentuk kelompok dan

mengatur kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran. Pada kegiatan inti, guru

menerapkan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM). Dalam pembelajaran

berlangsung, guru melibatkan siswa dalam kegiatan eksplorasi, membimbing

penyelidikan dan pemecahan masalah dengan bantuan media. Selanjutnya guru

memandu siswa dalam mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas

dan memberi tanggapan.

Guru melibatkan siswa dalam kegiatan konfirmasi sampai akhir

pembelajaran. Kemudian di akhir kegiatan pembelajaran, dan untuk mengukur

hasil belajar siswa, pada pertemuan ketiga ini dilaksanakan tes siklus I.

Selanjutnya guru membagikan Lembar Tes Siklus dan memerintahkan siswa

untuk menjawab soal-soal yang ada pada Lembar soal tes siklus I.

Dokumentasi kegiatan pembelajaran pada siklus I :

Gambar 4.1

Guru merapihkan posisi duduk siswa

Gambar 4.2

Guru membagi kelompok belajar

Page 56: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

43

Gambar 4.3

Guru memandu siswa mengerjakan LKPD

Gambar 4.4

Siswa mengajukan pertanyaan

c. Tahap Pengamatan

1) Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I

Tahap pengamatan ini dilakukan di setiap petemuan oleh peneliti yang

bertindak sebagai observer dan dibantu oleh guru kelas yang merupakan teman

sejawat peneliti yang bertindak sebagai pengajar.

Semua aktivitas belajar siswa dari mulai kesiapan mengikuti pelajaran,

siswa ikut terlibat dalam kegiatan eksplorasi, ikut terlibat dalam memecahkan

masalah, kekompakan dalam kerja kelompok, dan melakukan presentasi di depan

kelas sampai pada akhir kegiatan pembelajaran, observer melakukan pengamatan

yang dibantu oleh guru kelas.

Page 57: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

44

Observer juga, dibantu oleh guru kelaas mengamati kegiatan siswa dalam

mengerjakan soal-soal seperti mengerjakan soal-soal pada Lembar Kerja Peserta

Didik (LKPD) baik pada pertemuan petama maupun pertemuan kedua, dan

mengamati siswa dalam mengerjakan soal-soal tes siklus yang dilaksanakan pada

pertemuan ketiga dalam siklus I.

Hasil pengamatan observer terhadap aktivitas belajar siswa dengan

perolehan skor pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua dalam siklus I dapat

dilihat dalam Tabel berikut :

Tabel 4.1

Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I

No Aspek yang Diamati

Perolehan Skor

Kriteria Pertemuan Prosentase

Ketercapaian

Siklus I 1 2

1

2

3

4

5

6

Kesiapan siswa untuk mengikuti

pembelajaran.

Keterlibatan siswa dalam

kegiatan eksplorasi.

Keterlibatan siswa dalam

memecahkan masalah

menggunakan media kertas lipat.

Sikap dan cara siswa dalam

mempresentasikan hasil kerja

kelompok di depan kelas.

Keterlibatan siswa dalam

kegiatan konfirmasi.

Keterlibatan siswa dalam

kegiatan akhir pembelajaran.

60

70

60

60

60

70

60

70

70

60

70

70

120

140

130

120

130

140

15%

18%

17%

15%

17%

18%

Cukup

Baik

Baik

Cukup

Baik

Baik

Jumlah 380 400 780 100% Baik

Page 58: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

45

Keterangan : Jumlah Skor yang didapat

Jumlah Skor maksimal

- Sangat Baik : 90 – 100

- Baik : 70 – 80

- Cukup : 50 – 60

- Kurang : 30 – 40

Berdasarkan Tabel observasi aktivitas belajar siswa di atas, dapat dilihat

bahwa aktivitas belajar siswa pada siklus I terlihat beberapa aspek perlu

ditingkatkan lagi, seperti pada aspek kesiapan siswa untuk mengikuti

pembelajaran, pada pertemuan pertama perolehan skor 60 dan pertemuan kedua

perolehan skor 60 dengan prosentase ketercapaian 15%. Pada aspek keterlibatan

siswa dalam kegiatan eksplorasi sudah menunjukkan katgori baik terlihat dari

perolehan skor pada pertemuan pertama 70 dan pada pertemuan kedua 70 dengan

prosentase ketercapaian 18%. Selanjutnya pada aspek keterlibatan siswa dalam

memecahkan masalah menggunakan media kertas lipat, mengalami peningkatan.

Pada pertemuan pertama perolehan skor 60 dan pada pertemuan kedua perolehan

skor 70 dengan prosentase ketercapaian 17%. Pada aspek cara siswa dalam

mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas perlu ditingkatkan lagi,

perolehan skor pada pertemuan pertama 60 dan pada pertemuan kedua 60 dengan

prosentase ketercapaian 15%.

Kemudian pada aspek keterlibatan siswa dalam kegiatan konfirmasi

menunjukkan adanya peningkatan. Pada pertemuan pertama memperoleh sekor 60

dan pada pertemuan kedua memperoleh skor 70 dengan prosentase ketercapaian

sebesar 17%.

Selanjutnya untuk aspek keterlibatan siswa dalam kegiatan akhir

pembelajaran sudah menunjukkan kategori baik, perolehan skor pada pertemuan

pertama 70 dan pada pertemuan kedua perolehan skor sebesar 70 dengan

prosentase ketercapaian 18%.

2) Penilaian Pembelajaran Siklus I

Penilaian pembelajaran dilakukan pada setiap akhir siklus, yaitu pada

pertemuan ketiga siklus I dan pada pertemuan ketiga siklus II.

X 100

Page 59: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

46

Penilaian pembelajaran siklus I dilaksanakan untuk mengukur peningkatan

hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika dalam konsep operasi pecahan

kelas V dengan menggunakan model pembelajaran Pembelajaran Berbasis

Masalah (PBM) yang dilaksanakan pada pertemuan pertama dan pertmuan kedua.

Tes akhir siklus I dilaksanakan pada hari Rabu, 22 Oktober 2014. Pada tes

akhir siklus I ini seluruh siswa kelas V hadir dengan jumlah 23 siswa. Hasil

penilaian siswa pada pembelajaran siklus I terlampir.

Tabel 4.2

Ketuntasan Jumlah Siswa pada Pembelajaran Siklus I

Ketuntasan Jumlah Siswa

Tuntas 10

Tidak Tuntas 13

Tabel 4.3

Daftar Frekuensi Nilai Hasil Tes Konsep Operasi Pecahan Siklus I

No Nilai (n) fi f.n Persentase

(%)

1 50 5 250 16

2 60 8 480 31

3 70 3 210 14

4 80 4 320 21

5 90 3 270 18

Jumlah 23 1.530 100

Rata-rata 1.530 : 23 = 66,52

Ketuntasan klasikal 10 : 23 = 0.43 x 100% = 43%

Berdasarkan table penilaian hasil belajar siswa pada mata pelajaran

matematika dalam konsep operasi pecahan pada siklus I di atas diperoleh rata-rata

nilai siswa sebesar 66,52. Selanjutnya akan dijelaskan pada grafik perolehan nilai

siswa berikut :

Page 60: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

47

Gambar 4.1 Grafik Perolehan Nilai Siswa Siklus I

Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa 23 siswa yang mengikuti

tes akhir siklus I ada 5 orang siswa mendapatkan nilai 50, 8 orang siswa

mendapatkan nilai 60, 3 orang siswa mendapatkan nilai 70, 4 orang siswa

mendapatkan nilai 80 dan 3 orang siswa mendapatkan nilai 90.

d. Tahap Refleksi

Berdasarkan data yang diperoleh melalui lembar observasi aktivitas

mengajar guru dan aktivitas belajar siswa, serta penilaian hasil belajar siswa pada

konsep operasi pecahan pada siklus I, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1) Guru

a) Belum maksimal mengorganisasikan siswa untuk belajar.

b) Belum maksimal dalam melibatkan siswa kepada masalah.

c) Belum maksimal dalam menggunakan media pembelajaran.

d) Belum menerapkan langkah-langkah model Pembelajaran

Berbasis Masalah (PBM)secara tepat.

e) Belum maksimal membimbing siswa dalam penyelidikan

pemecahan masalah.

f) Belum maksimal membimbing siswa dalam mengevaluasi

pemecahan masalah.

2) Siswa

a) Belum terlihat adanya kesiapan untu belajar.

b) Belum terlibat dalam pemecahan masalah.

c) Belum fokus dalam penggunaan media pembelajaran.

0

1

2

3

4

5

6

7

8

50 60 70 80 90

Page 61: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

48

d) Belum antusias dalam memperhatikan penjelasan yang

disampaikan guru.

e) Belum maksimal dalam mempresentasikan hasil kerja kelompok di

depan kelas.

Berdasarkan hasil penelitian tentang hasil belajar siswa pada materi

operasi pecahan dalam mata pelajaran matematika, dari 23 siswa yang mengikuti

tes akhir siklus I terdapat 13 orang siswa yang nilainya belum mencapai nilai

KKM, ini berarti kegiatan pembelajaran siklus I belum maksimal, dan masih perlu

dilanjutkan pada siklus selanjutnya.

Berdasarkan temuan kegiatan pembelajaran dan penilaian pada siklus I,

maka peneliti menyususn rencana kembali melakukan perbaikan-perbaikan pada

kegiatan pembelajaran siklus II. Rencana perbaikan tersebut antara lain :

1) Memaksimalkan penggunaan media pembelajaran.

2) Menerapkan langkah-langkah model Pembelajaran Berbasis Masalah

(PBM) dengan tepat.

3) Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok.

4) Melibatkan siswa dalam kegiatan konfirmasi.

5) Membimbing siswa dalam menganalisis dan mengevaluasi pemecahan

masalah.

6) Memandu siswa dalam mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan

kelas.

7) Memberikan reward kepada siswa yang berhasil menjawab pertanyaan

yang diberikan guru

2. Tindakan Pembelajaran Siklus II

Tindakan pembelajaran siklus II merupakan tindakan lanjutan berdasarkan

hasil refleksi pada tindakan pembelajaran siklus I. Kegiatan penelitian pada siklus

II dilaksanakan tiga kali pertemuan, setiap pertemuan 2x35 menit (2 jam

pembelajaran). Pada pertemuan ketiga di akhir pembelajaran dilaksanakan tes

siklus. Adapun tahap tindakan pembelajaran pada siklus II adalah :

Page 62: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

49

a. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan siklus II ini sebagaimana pada pertemuan sebelumnya

dimulai dengan menyiapkan instrument pembelajaran yang dibuat sendiri oleh

peneliti, seperti rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyiapkan materi

ajar dan media pembelajaran yang berkaitan dengan materi operasi pecahan,

membuat Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), membuat soal tes hasil belajar

siswa, serta menyiapkan lembar pengamatan aktivitas mengajar guru, dan

keperluan lainnya.

Materi yang akan dibahas pada siklus II ini adalah menjumlahkan pecahan

berpenyebut tidak sama dengan menggunakan model Pembelajaran Berbasis

Masalah (PBM). Target yang ingin dicapai pada siklus II ini adalah hasil belajar

siswa dalam mempelajari konsep operasi pecahan pada mata pelajaran matematika

semakin meningkat.

b. Tahap pelaksanaan

1) Pertemuan Keempat

Pertemuan keempat pada siklus II ini dilaksanakan pada hari Senin, 27

Oktober 2014. Kegiatan pembelajaran berlangsung selama 2 jam pelajaran (2x35

menit) yang dimulai pada pukul 08.30 WIB. sampai dengan 09.30 WIB. Pokok

bahasan yang disampaikan adalah menjumlahkan pecahan berpenyebut tidak

sama. Pada pertemuan yang keempat ini seluruh siswa hadir dengan jumlah 23

siswa.

Kegiatan pmbelajaran pada siklus II ini sama halnya dengan kegiatan

pembelajaran pada siklus I diawali dengan membuka pelajaran, guru memandu

siswa berbaris dan meminta salah seorang siswa untuk memimpin doa. Setelah

melakukan presensi, guru mengingatkan kembali tentang materi ajar yang telah

disampaikan yaitu tentang pengurangan pecahan berpenyebut sama. Guru

menyajikan masalah nyata dengan menunjukkan 1/2 buah pear dan 1/4 buah pear.

Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Untuk memulai

pembelajaran, terlebih dahulu guru mengatur siswa dalam kelompoknya.

Pada kegiatan inti, guru menerapkan model Pembelajaran Berbasis

Masalah (PBM). Saat pembelajaran berlangsung, guru melibatkan siswa dalam

Page 63: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

50

kegiatan eksplorasi, membimbing penyelidikan dalam memecahkan masalah

dengan bantuan media. Selanjutnya guru memandu siswa dalam

mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas dan memberi tanggapan.

Guru melibatkan siswa dalam kegiatan konfirmasi sampai akhir pembelajaran.

Menjelang akhir pembelajaran, guru melakukan Tanya jawab kepada siswa

mengenai penjumlahan pecahan berpenyebut tidak sama yang telah disampaikan.

Kemudian diakhir kegiatan pembelajaran, untuk mengukur hasil belajar siswa

pada pertemuan keempat ini, guru memberikan Lembar Kerja Peserta Didik

(LKPD) dan memerintahkan siswa untuk menjawab pertanyaan yang ada pada

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) tersebut.

2) Pertemuan Kelima

Pertemuan kelima dilaksanakan pada hari Selasa, 28 Oktober 2014.

Kegiatan pembelajaran berlangsung selama 2 jam pelajaran (2x35 menit) yang

dimulai pada pukul 08.20 WIB. sampai dengan 09.30.WIB. Pokok bahasan yang

disampaikan adalah mengurangkan pecahan berpenyebut tidak sama. Pada

pertemuan kelima ini seluruh siswa hadir dengan jumlah 23 siswa.

Kegiatan pembelajaran pada pertemuan kelima ini diawali dengan

memebuka pelajaran, guru memandu siswa berbaris dan meminta salah seorang

siswa untuk memimpin doa. Setelah melakukan presensi, guru mengingatkan

kembali tentang materi ajar yang telah disampaikan yaitu tentang menjumlahkan

pecahan berpenyebut tidak sama. Guru menyajikan masalah nyata dengan

menunjukkan soal cerita. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Untuk memulai pembelajaran, terlebih dahulu guru mengatur siswa dalam

kelompoknya.

Pada kegiatan inti, guru menerapkan model pembelajaran berbasis

masalah. Saat pembelajaran berlangsung, guru melibatkan siswa dalam kegiatan

eksplorasi, membimbing penyelidikan dalam memecahkan masalah dengan

bantuan media. Selanjutnya guru memandu siswa dalam mempresentasikan hasil

kerja kelompok di depan kelas dan memberi tanggapan. Guru melibatkan siswa

dalam kegiatan konfirmasi sampai akhir pembelajaran. Menjelang akhir

pembelajaran, guru melakukan Tanya jawab kepada siswa mengenai

Page 64: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

51

menjumlahkan pecahan berpenyebut tidak sama yang telah disampaikan.

Kemudian diakhir kegiatan pembelajaran, untuk mengukur hasil belajar siswa

pada pertemuan kelima ini, guru memberikan Lembar Kerja Peserta Didik

(LKPD) dan memerintahkan siswa untuk menjawab pertanyaan yang ada pada

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) tersebut.

1) Pertemuan Keenam

Pertemuan keenam pada siklus II ini dilaksanakan pada hari Rabu, 29

Oktober 2014. Kegiatan pembelajaran berlangsung selama 2 jam pelajaran (2x35

menit) yang dimulai pada pukul 08.20 WIB. sampai dengan 09.30 WIB. Pokok

bahasan yang disampaikan adalah mengulang kembali pokok bahasan sebelumnya

yakni tentang menjumlahkan dan mengurangkan pecahan berpenyebut tidak sama.

Pada pertemuan yang keenam ini seluruh siswa hadir dengan jumlah 23 siswa.

Kegiatan pada pertemuan keenam ini sebagaimana pada pertemuan

sebelumnya, guru memandu siswa berbaris dan meminta salah seorang siswa

untuk memimpin doa. Setelah melakukan presensi, guru menyampaikan kegiatan

untuk hari ini, yakni kegiatan tes siklus II di akhir pembelajaran. Selanjutnya guru

menyampaikan tujuan pembelajaran.

Guru mengingatkan kembali dan mengulang pembelajaran materi

sebelumnya. Yakni mengulang pokok bahasan berpenyebut tidak sama.

Selanjutnya guru mengorganisasikan siswa dalam kelompok dan mengatur

kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran.

Pada kegiatan inti, guru menerapkan model pembelajaran berbasis

masalah. Dalam pembelajaran berlangsung, guru melibatkan siswa dalam kegiatan

eksplorasi, membimbing penyelidikan dalam memecahkan masalah dengan

bantuan media. Selanjutnya guru memandu siswa dalam mempresentasikan hasil

kerja kelompok di depan kelas dan memberi tanggapan. Guru melibatkan siswa

dalam kegiatan konfirmasi sampai akhir pembelajaran. Kemudian diakhir kegiatan

pembelajaran, pada pertemuan keenam ini dilaksanakan tes siklus II. Selanjutnya

guru membagikan Lembar Tes dan memerintahkan siswa untuk menjawab soal-

soal yang ada pada Lembar soal tes siklus II.

Page 65: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

52

c. Tahap Pengamatan

1) Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II

Tahap pengamatan pada siklus II ini dilakukan bersamaan dengan tahap

pelaksanaan pembelajaran. Tahap pengamatan ini dilakukan pada setiap

pertemuan oleh Peneliti yang bertindak sebagai observer dan dibantu oleh guru

kelas yang merupakan teman sejawat peneliti yang bertindak sebagai pengajar.

Pada siklus II, aspek mengorganisasikan siswa kepada masalah

menunjukkan peningkatan dengan perolehan skor pada pertemuan keempat

sebesar 80 dan pada pertemuan kelima perolehan skor 90 dengan prosentase

ketercapaian 20%. Kemudian pada aspek mengorganisasikan siswa untuk belajar

perolehan skor pada pertemuan keempat 90 dan pada pertemuan kelima 90 dengan

prosentase ketercapaian 21%. Selanjutnya pada aspek bimbingan penyelidikan

mandiri dan kelompok perolehan sekor pada pertemuan keempat 80 dan pada

pertemuan kelima sebasar 80 dengan prosentase ketercapaian 18%.

Pada aspek memberikan tanggapan dan masukan dari presentase hasil

diskusi siswa, perolehan skor pada pertemuan keempat 80 dan pada pertemuan

keima 90 dengan prosentase ketercapaian 20%. Pada aspek berikutnya yaitu

membimbing siswa dalam menganalisis dan mengevaluasi pemecahan masalah,

dengan perolehan skor pada pertemuan keempat 90 dan pada pertemuan kelima

sebesar 90 dengan prosentase ketrcapaian 21%.

Semua aspek terlihat sudah menunjukkan adanya peningkatan dalam

perolehan skor. Secara keseluruan perolehan skor-skor untuk semua aspek pada

siklus II mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan perolehan skor-skor

pada siklus I.

Aktivitas belajar siswa dari mulai kesiapan mengikuti pelajaran, siswa ikut

terlibat dalam kegiatan eksplorasi, ikut terlibat dalam memecahkan masalah

dengan bantuan media, kekompakan dalam kerja kelompok, dan melakukan

presentasi di depan kelas sampai pada akhir kegiatan pembelajaran sebagaimana

kegiatan pada siklus I.

Hasil perolehan skor aktivitas belajar siswa pada pertemuan keempat dan

kelima dalam siklus II dapat dilihat dalam Tabel berikut :

Page 66: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

53

Tabel 4.4.

Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II

No Aspek yang Diamati

Perolehan Skor

Kriteria Pertemuan Prosentase

Ketercapaian

Siklus II 4 5

1

2

3

4

5

6

Kesiapan siswa untuk mengikuti

pembelajaran.

Keterlibatan siswa dalam

kegiatan eksplorasi.

Keterlibatan siswa dalam

memecahkan masalah

menggunakan media kertas lipat.

Sikap dan cara siswa dalam

mempresentasikan hasil kerja

kelompok di depan kelas.

Keterlibatan siswa dalam

kegiatan konfirmasi.

Keterlibatan siswa dalam

kegiatan akhir pembelajaran.

80

80

90

90

80

80

90

90

90

90

80

90

170

170

180

180

160

170

17%

17%

17%

17%

15%

17%

Sangat

Baik

Sangat

Baik

Sangat

Baik

Sangat

Baik

Baik

Sangat

Baik

Jumlah 500 530 1030 100% Sangat

Baik

Keterangan : Jumlah Skor yang didapat

Jumlah Skor maksimal

- Sangat Baik : 90 – 100

- Baik : 70 – 80

- Cukup : 50 – 60

- Kurang : 30 – 40

Berdasarkan Tabel observasi aktivitas belajar siswa di atas, dapat dilihat

bahwa aktivitas belajar siswa pada siklus II terlihat beberapa aspek sudah

menunjukkan peningkatan, seperti pada aspek kesiapan siswa untuk mengikuti

X 100

Page 67: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

54

pembelajaran, pada pertemuan keempat perolehan skor 80 pada pertemuan kelima

90 dengan prosentase ketercapaian 17%. Selanjutnya pada aspek keterlibatan

siswa dalam kegiatan eksplorasi perolehan skor pada pertemuan keempat 80 pada

pertemuan kelima 90 dengan prosentase ketercapaian 17%. Pada aspek

keterlibatan siswa dalam memecahkan masalah menggunakan media kertas lipat

perolehan skor pada pertemuan keempat 90 dan pada pertemuan kelima 90 dengan

prosentase ketercapaian 17%. Pada aspek sikap dan cara siswa dalam

mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas, perolehan skor pada

pertemuan keempat 90 dan pada pertemuan kelima sebesar 90 dengan prosentase

ketercapaian 17%.

Selanjutnya pada aspek Keterlibatan siswa dalam kegiatan konfirmasi,

menunjukkan adanya peningkatan dibanding pada siklus I, yaitu perolehan skor

pada pertemuan keempat 80 dan pada pertemuan kelima sebesar 80 dengan

prosentase ketercapaian 15%. Pada aspek keterlibatan siswa dalam kegiatan akhir

pembelajaran sudah menunjukkan kategori baik dengan perolehan sekor pada

pertemuan keempat 80 dan pada pertemuan kelima 90 dengan prosentase

ketercapaian 17%.

2) Penilaian Pembelajaran Siklus II

Penilaian pembelajaran pada siklus II dilakukan untuk mengukur hasil

belajar siswa setelah diketahui hasil belajar siswa pada siklus I belum mencapai

peningkatan hasil belajar yang diharapkan. Maka kegiatan pembelajaran dilanjut

pada siklus II. Pada siklus II dilaksanakan dengan tiga pertemuan yaitu pertemuan

keempat dan pertemuan kelima kegiatan pembelajaran kemudian diakhiri dengan

kegiatan tes siklus.

Pada penelitian ini penilaian hasil belajar siswa pada mata pelajaran

matematika dalam konsep operasi pecahan melalui model Pembelajaran Berbasis

Masalah (PBM) dilaksanakan pada akhir siklus I dan siklus II.

Tes akhir siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, 29 Oktober 2014 di akhir

kegiatan pembelajaran. Pada tes akhir siklus II ini seluruh siswa kelas V hadir

dengan jumlah 23 siswa. Hasil penilaian siswa pada pembelajaran siklus II dapat

dilihat pada lampiran.

Page 68: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

55

Tabel. 4.5

Ketuntasan Jumlah Siswa pada Pembelajaran Siklus II

Ketuntasan Jumlah Siswa

Tuntas 23

Tidak Tuntas 0

Tabel 4.6

Daftar frekuensi nilai hasil tes konsep operasi pecahan siklus II

No Nilai (n) fi f.n Persentase

(%)

1 70 5 350 18

2 80 10 800 42

3 90 5 450 24

4 100 3 300 16

Jumlah 23 1.900 100

Rata-rata 1.900: 23 = 82.60

Ketuntasan klasikal 23 : 23 =1 x 100% =100%

Berdasarkan table hasil penilaian pembelajaran operasi pecahan pada

siklus II diperoleh rata-rata nilai siswa 82,60. Selanjutnya hasil yang diperoleh

akan dijelaskan pada grafik perolehan nilai siswa berikut ini :

Gambar 4.2

Grafik Perolehan Nilai Siswa Siklus II

0

2

4

6

8

10

70 80 90 100

Page 69: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

56

Berdasarkan grafik perolehan nilai siswa di atas dapat dilihat bahwa dari

23 siswa yang mengikuti tes akhir siklus II terdapat 5 orang siswa mendapat nilai

70, 10 orang siswa mendapat nilai 80, 5 Orang siswa mendapat nilai 90, dan 3

orang siswa mendapatkan nilai 100.

d. Tahap Refleksi

Berdasarkan data yang diperoleh melalui lembar observasi guru dan

lembar observasi siswa pada siklus II, dapat dijelaskan bahwa proses

pembelajaran siswa pada siklus II ini sudah berjalan dengan baik, hasil belajar

siswa pada materi operasi pecahan pada siklus II sudah menunjukkan

peningkatan, hal ini dapat dilihat dari nilai hasil tes akhir siklus II yang

menunjukkan semua siswa kelas V telah mencapai nilai KKM 65.

B. Analisis Data

Tahap analisis dimulai dengan membaca keseluruhan data yang ada dari

berbagai sumber baik tes maupun non tes. Di antaranya sebagai berikut :

1. Data Hasil Observasi Aktivitas Pembelajaran

Selama pelaksanaan pembelajaran, peneliti bertindak sebagai observer

didampingi oleh guru kelas yang bertindak sebagai pengajar. Peneliti melakukan

pengamatan pada lembar observasi yang berfungsi sebagai alat pengamatan untuk

mengetahui dan mengukur keterampilan guru dalam proses pembelajaran dengan

menerapkan langkah-langkah model pembelajaran Pembelajaran Berbasis

Masalah (PBM).

Pengamatan juga dilakukan untuk mengukur keberhasilan belajar siswa

terutama respon siswa pada saat menerima pelajaran matematika tentang konsep

operasi pecahan yang disampaikan. Kegiatan pengamatan ini dilakukan dalam

setiap pertemuan pada siklus I dan siklus II.

Indikator ketercapaian hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika

dalam materi operasi pecahan dalam penelitian ini dapat ditunjukkan apabila

lembar observasi akitvitas mengajar guru dan aktivitas belajar siswa selama dua

siklus telah menunjukkan kategori baik pada setiap aspek yang diamati.

2. Data Hasil Penilaian Keberhasilan Belajar Siswa dalam Materi Operasi

Pecahan

Page 70: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

57

Dari hasil penilaian keberhasilan belajar siswa pada mata pelajaran

matematika kelas V dalam konsep operasi pecahan yang dilaksanakan pada siklus

I dan siklus II diperoleh rata-rata nilai siswa pada siklis I sebesar 66,52 dan pada

siklus II sebesar 82,60.

Indikator ketercapaian hasil belajar siswa dalam pemelitian ini adalah jika

seluruh siswa telah mencapai nilai KKM 65 maka penelitian dihentikan. Dilihat

dari table di atas bahwa rata-rata nilai tes akhir pada siklus I sebesar 66,52 dan

rata-rata nilai tes akhir pada seiklus II sebesar 82,60. Hal tersebut membuktikan

bahwa keberhasilan belajar siswa dalam konsep operasi pecahan pada mata

pelajaran matematika kelas V selama dua siklus ini mengalami peningkatan

sebesar 16,08.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Pada siklus I yang terdiri dari 3 pertemuan diperoleh data hasil observasi

aktivitas mengajar guru dan aktivitas belajar siswa selama pembelajaran

berlangsung. Pada siklus I terlihat beberapa aspek aktivitas mengajar guru sudah

menunjukkan kategori baik, tetapi untuk aspek mengorganisasikan siswa kepada

masalah dan membimbing siswa dalam menganalisis dan mengevaluasi

pemecahan masalah perlu ditingkatkan lagi.

Selanjutnya hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus I, beberapa

aspek sudah menunjukkan kategori baik, tetapi untuk aspek kesiapan siswa untuk

mengikuti pembelajaran dan aspek sikap dan cara siswa dalam mempresentasikan

hasil kerja kelompok di depan kelas, perlu ditingkatkan lagi.

Pada akhir siklus I dilakukan tes untuk mengukur keberhasilan belajar

siswa dalam konsep operasi pecahan setelah diberi perlakuan dengan

menggunakan model pembelajaran Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM).

Berdasarkan hasil tes akhir siklus I diperoleh nilai rata-rata siswa sebesar 66,52.

Dari 23 siswa yang mengikuti tes akhir siklus I terdapat 13 orang siswa yang

belum mencapai nilai KKM 65. Hal tersebut berarti masih perlu ditingkatkan lagi

proses pembelajaran pada siklus selanjutnya.

Pada siklus II tindakan pembelajaran dilakukan sebanyak 3 kali

pertemuan, selama tindakan pembelajaran siklus II ini diperoleh data hasil

Page 71: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

58

observasi aktivitas mengajar guru dan aktivitas belajar siswa. Pada siklus II

aktivitas mengajar guru pada semua aspek yang diamati sudah menunjukkan

kategori baik bahkan sangat baik terutama untuk aspek mengorganisasikan siswa

untuk belajar dan membimbing siswa dalam menganalisis dan mengevaluasi

pemecahan masalah.

Pada siklus II, aktivitas belajar siswa pada semua aspek sudah

menunjukkan kategori baik. Terutama pada aspek keterlibatan siswa dalam

memecahkan masalah menggunakan media kertas lipat, dan sikap dan cara siswa

dalam mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas.

Selanjutnya, pada akhir siklus II dilakukan tes untuk mengukur

keberhasilan belajar siswa dalam konsep operasi pecahan setelah diberi perlakuan

dengan menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM). Dari 23

siswa yang mengikuti tes akhir siklus II seluruh siswa sudah mencapai nilai

KKM. Rata-rata nilai hasil belajar siswa dalam konsep operasi pecahan pada

siklus II adalah 82,60, jika dibandingkan dengan rata-rata nilai keberhasilan

belajar siswa pada siklus I sebesar 66,52, maka pada siklus II mengalami

peningkatan sebesar 16,08. Hal tersebut berarti tindakan penelitian berhenti di

siklus II, karena tindakakan pembelajaran pada siklus II berhasil dalam

meningkatkan hasil belajar siswa dalam konsep operasi pecahan pada pelajaran

matematika dengan menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM).

Page 72: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

59

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan hal-hal

sebagai berikut :

1. Penerapan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika

dalam materi operasi pecahan. Hal ini berdasarkan hasil penelitian

yang diperoleh melalui pengamatan dan hasil tes siklus.

2. Tes hasil belajar siswa pada siklus I nilai terendah 50, nilai tertinggi

90 dengan nilai rata-rata sebesar 66,52. Jumlah siswa yang telah

mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebanyak 10 siswa

(33,48%). Pada siklus II nilai terendah siswa 70, nilai tertinggi 100

dengan nilai rata-rata sebesar 82,60. Jumlah siswa yang telah

mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal sebanyak 23 siswa (100%).

B. Saran

Saran pada penelitian ini berkaitan dengan penerapan model Pembelajaran

Berbasis Masalah (PBM) yaitu sebagai berikut:

1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) perlu disosialisasikan

agar lebih sering diterapkan dalam pembelajaran di sekolah untuk

meningkatkan kegiatan guru dalam proses pembelajaran.

2. Media pembelajaran yang digunakan sebaiknya lebih bervariasi,

sehingga siswa lebih mudah memahami dan menerima materi

pelajaran yang disampaikan guru.

3. Pengelolaan kelas sebaiknya disesuaikan dengan alokasi waktu, serta

sarana dan prasarana yang tersedia, agar seluruh rangkaian proses

pembelajaran dapat berjalan dengan tertib dan lancar.

4. Pihak sekolah hendaknya memberikan kesempatan, motivasi, sarana

dan prasarana bagi guru yang hendak melakukan inovasi pembelajaran.

5. Praktisi pendidikan atau peneliti lain dapat menggunakan penelitian ini

sebagai bahan rujukan untuk melakukan penelitian dengan model

Page 73: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

60

pembelajaran yang berbeda, sehingga diperoleh berbagai alternatif

inovasi model pembelajaran.

Page 74: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

61

DAFTAR PUSTAKA

Hadi Amirul.2005. Metodologi Penelitian Pendidikan.Bandung:CV.Pustaka Setia.

Kosasih. E.2014.Strategi Belajar dan Pembelajaran Implementasi Kurikulum

Rasyid Mansur Harun.2009.Penilaian Hasil Belajar.Bandung:CV.Wanaca Prima.

H.Afifuddin,dan Ahmad Zain Irfan.2012.Perencanaan Pembeajaran. Bandung:

FTK UIN SGD

Heruman.2013.Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung:

Rosdakarya.

H.A.Tafsir, (et al).2008.Pengembangan Wawasan Profesi Guru Bahan Ajar

PLPG. Bandung:FTKSGD.

Rajasa Iman.2009.Ensiklopedia Matematika untuk Anak-anak.Mengenal Pecahan.

Bandung : Graha Kencana.

Komalasari Kokom.2011.Pembelajaran Kontekstual konsep dan Aplikasi.

Bandung: PT.Refika Aditama.

Hakim Lukmanul.2009.Perencanaan Pembelajaran.Bandung:CV.Wacana Prima.

Yanto Medi.2013.Jadi Guru yang Jago Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta:

CV.Andi Offset.

Asrori Muhammad.2009.Penelitian Tindakan Kelas.Bandung:CV. Wacana Prima.

Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat.1991.Mimbar Agama dan

Budaya.Nomor :18 Th.VIII.

Alya Qonita.2009.Kamus Bahasa Indonesia UntukPendidikan Dasar. PT.

Indahjaya Adipratama.

Rusman. 2012.Model-Model Pembelajaran. Jakarta: PT. Rajagrapindo Persada.

Sumiati dan Asra.2009.Metode pembelajaran.Bandung:CV.Wacana Prima.

Ula Shoimatul.2013.Revolusi Belajar,Optimali Kecerdasan melalui Pembelajaran

Berbasis Kecerdasan Majemuk.Jakarta:Ar-Ruzz Media.

SISDIKNAS.2009.Undang-undag SISDIKNAS.Bandung:Fokusmedia.

Susilawati Wati.2011.Pendidikan Matematika I PGMI.Bandung: Tidak

diterbitkan

Susilawai Wati.2012.Belajar dan Pembelajaran Matematika.Bandung:CV.Insan

Mandiri.

Page 75: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Page 76: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

62

Tabel 4.1

Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I

No Aspek yang Diamati

Perolehan Skor

Kriteria Pertemuan Prosentase

Ketercapaian

Siklus I 1 2

1

2

3

4

5

6

Kesiapan siswa untuk mengikuti

pembelajaran.

Keterlibatan siswa dalam

kegiatan eksplorasi.

Keterlibatan siswa dalam

memecahkan masalah

menggunakan media kertas lipat.

Sikap dan cara siswa dalam

mempresentasikan hasil kerja

kelompok di depan kelas.

Keterlibatan siswa dalam

kegiatan konfirmasi.

Keterlibatan siswa dalam

kegiatan akhir pembelajaran.

60

70

60

60

60

70

60

70

70

60

70

70

120

140

130

120

130

140

15%

18%

17%

15%

17%

18%

Cukup

Baik

Baik

Cukup

Baik

Baik

Jumlah 380 400 780 100% Baik

Keterangan : Jumlah Skor yang didapat

Jumlah Skor maksimal

- Sangat Baik : 90 – 100

- Baik : 70 – 80

- Cukup : 50 – 60

- Kurang : 30 – 40

X 100

Page 77: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

63

Tabel 4.2

Hasil Penilaian Pembelajaran Konsep Operasi Pecahan Siklus I

No Nama Nilai KKM Hasil Tes Akhir

Siklus I

1 S1 65 60

2 S2 65 60

3 S3 65 70

4 S4 65 90

5 S5 65 80

6 S6 65 50

7 S7 65 80

8 S8 65 50

9 S9 65 50

10 S10 65 90

11 S11 65 70

12 S12 65 60

13 S13 65 60

14 S14 65 80

15 S15 65 50

16 S16 65 60

17 S17 65 60

18 S18 65 60

19 S19 65 50

20 S20 65 90

21 S21 65 70

22 S22 65 80

23 S23 65 60

Jumlah 1530

Rata-rata 66,52

Page 78: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

64

Tabel 4.3

Ketuntasan Jumlah Siswa pada Pembelajaran Siklus I

Ketuntasan Jumlah Siswa

Tuntas 10

Tidak Tuntas 13

Tabel 4.4

Daftar Frekuensi Nilai Hasil Tes Konsep Operasi Pecahan Siklus I

No Nilai (n) fi f.n Persentase

(%)

1 50 5 250 16

2 60 8 480 31

3 70 3 210 14

4 80 4 320 21

5 90 3 270 18

Jumlah 23 1.530 100

Rata-rata 1.530 : 23 = 66,52

Ketuntasan klasikal 10 : 23 = 0.43 x 100% = 43%

Page 79: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

65

Tabel 4.5.

Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II

No Aspek yang Diamati

Perolehan Skor

Kriteria Pertemuan Prosentase

Ketercapaian

Siklus II 4 5

1

2

3

4

5

6

Kesiapan siswa untuk mengikuti

pembelajaran.

Keterlibatan siswa dalam

kegiatan eksplorasi.

Keterlibatan siswa dalam

memecahkan masalah

menggunakan media kertas lipat.

Sikap dan cara siswa dalam

mempresentasikan hasil kerja

kelompok di depan kelas.

Keterlibatan siswa dalam

kegiatan konfirmasi.

Keterlibatan siswa dalam

kegiatan akhir pembelajaran.

80

80

90

90

80

80

90

90

90

90

80

90

170

170

180

180

160

170

17%

17%

17%

17%

15%

17%

Sangat

Baik

Sangat

Baik

Sangat

Baik

Sangat

Baik

Baik

Sangat

Baik

Jumlah 500 530 1030 100% Sangat

Baik

Keterangan : Jumlah Skor yang didapat

Jumlah Skor maksimal

- Sangat Baik : 90 – 100

- Baik : 70 – 80

- Cukup : 50 – 60

- Kurang : 30 – 40

X 100

Page 80: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

66

Tabel. 4.6.

Hasil Penilaian Pembelajaran Konsep Operasi Pecahan Siklus II

No Nama Nilai KKM Hasil Tes Akhir

Siklus I

1 S1 65 80

2 S2 65 80

3 S3 65 70

4 S4 65 100

5 S5 65 90

6 S6 65 70

7 S7 65 80

8 S8 65 80

9 S9 65 70

10 S10 65 100

11 S11 65 100

12 S12 65 80

13 S13 65 90

14 S14 65 90

15 S15 65 70

16 S16 65 80

17 S17 65 70

18 S18 65 80

19 S19 65 80

20 S20 65 90

21 S21 65 80

22 S22 65 90

23 S23 65 80

Jumlah 1900

Rata-rata 82,60

Page 81: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

67

Tabel. 4.7.

Ketuntasan Jumlah Siswa pada Pembelajaran Siklus II

Ketuntasan Jumlah Siswa

Tuntas 23

Tidak Tuntas 0

Tabel 4.8.

Daftar frekuensi nilai hasil tes konsep operasi pecahan siklus II

No Nilai (n) fi f.n Persentase

(%)

1 70 5 350 18

2 80 10 800 42

3 90 5 450 24

4 100 3 300 16

Jumlah 23 1.900 100

Rata-rata 1.900: 23 = 82.60

Ketuntasan klasikal 23 : 23 =1 x 100% =100%

Page 82: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

68

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS I PERTEMUAN 1

Satuan Pendidikan : MI. Bidayatussabiyl

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : V (Lima)

Semester : 2 (Dua)

Alokasi Waktu : 2 JP (2 X 35 menit)

Pelaksanaan : ………………………..2014

I. Standar Kompetensi

5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.

II. Kompetensi Dasar

5.2. Menjumlahkan dan mengurangkan berbagai bentuk pecahan.

III. Indikator Pembelajaran

1. Menemukan cara memecahkan masalah penjumlahan pecahan berpenyebut

sama dalam soal cerita.

2. Menentukan penyelesaian masalah penjumlahan pecahan berpenyebut sama

dalam soal cerita.

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah siswa melaksanakan kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat

menemukan cara memecahkan masalah penjumlahan pecahan berpenyebut

sama dalam soal cerita.

2. Setelah siswa mengerjakan LKPD, siswa dapat menentukan penyelesaian

masalah penjumlahan pecahan berpenyebut sama dalam soal cerita.

Karakter yang diharapkan:

1. Disiplin (Discipline) 5. Toleransi (Tolerance)

2. Tekun (Diligence) 6. Percaya diri (Confidence)

3. Tanggung jawab (Responsibility) 7. Kerja sama (Cooperation)

4. Ketelitian (Carefulness) 8. Keberanian (Bravery)

V. Materi Pokok

Operasi Hitung Pecahan

VI. Meode Pembelajaran

A. Metode Pembelajaran

Page 83: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

69

1. Informasi 4. Pemberian tugas

2. Diskusi 5. Tanya-jawab

3. Demonstrasi

B. Model Pembelajaran

Problem Based Learning

VII. Langkah-langkah Pembelajaran

A. Kegiatan Awal (5 menit)

1. Guru memandu siswa untuk berbaris sebelum memasuki ruang kelas.

2. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa.

3. Guru melakukan presensi.

4. Guru mempersiapkan materi ajar dan media pembelajaran.

5. Guru menyajikan masalah nyata kepada siswa, dengan menunjukkan ¼

cokelat dan ¼ cokelat. Kemudian guru bertanya kepada siswa,

berapakah jumlah kedua cokelat tersebut?

6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

B. Kegiatan Inti (35 menit)

1. Eksplorasi

a. Guru kembali menunjukkan dua buah cokelat yang masing-masing

besarnya ¼ Kemudian guru bersama siswa mencari hasil dari

penjumlahan dua buah cokelat tersebut.

b. Seluruh siswa diminta untuk menyiapkan dua lembar kertas lipat. Dalam

hal ini, guru mengumpamakan kertas lipat tersebut sebagai cokelat.

c. Seluruh siswa diminta untuk melipat lembar kertas pertama menjadi

empat bagian yang sama, dan salah satu bagian diarsir untuk

menunjukkan pecahan ¼ Kemudian, kertas kedua dilipat menjadi empat

bagian yang sama, dan salah satu bagian juga diarsir untuk

menunjukkan pecahan ¼.

d. Siswa memperhatikan dua kertas hasil lipatan yang telah diarsir.

Kertas pertama Kertas kedua

Page 84: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

70

e. Melalui peragaan tersebut, guru bersama siswa akan menunjukkan hasil

penjumlahan ¼ + ¼ = ……

dipotong dan ditempelkan pada kertas yang satunya

f. Guru bersama siswa menyimpulkan bahwa ¼ cokelat ditambah ¼ cokelat

hasilnya yaitu 2/4 cokelat

2. Elaborasi

a. Siswa berkelompok mengerjakan LKPD.

b. Setiap kelompok menyusun laporan hasil diskusi kelompok.

c. Setelah diskusi selesai, setiap perwakilan kelompok maju untuk

mempresentasikan hasil diskusi kelompok.

3. Konfirmasi

a. Guru bersama siswa mengoreksi jawaban dari LKPD yang telah dikerjakan

secara berkelompok.

b. Guru menjelaskan mengenai konsep penjumlahan pecahan biasa berpenyebut

sama.

c. Guru bertanya-jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.

d. Guru bersama siswa meluruskan kesalahpahaman dan memberikan penguatan.

C. Kegiatan Akhir (30 menit)

1. Guru mengajukan pertanyaan sekitar materi yang diajarkan.

2. Guru dan siswa menyimpulkan materi yang diajarkan.

3. Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa.

4. Guru menganalisis hasil evaluasi siswa.

5. Guru memberikan tindak lanjut kepada siswa.

6. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam.

Page 85: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

71

VIII. Alat dan Sumber Belajar

A. Alat Belajar:

1. Dua buah cokelat

2. Kertas lipat

B. Sumber Belajar:

1. Buku Gemar Matematika 5 untuk Kelas V SD/MI, penulis Sumanto,

Heny Kusumawati dan Nur Aksin, Penerbit Pusat Perbukuan Departemen

Pendidikan Nasional, Tahun 2008, halaman 102.

2. Buku Terampil Berhitung Matematika untuk SD Kelas V, penulis

Sudwiyanto, Joko Sugiarto, Mangatur Sinaga, Hasnun M. Sidik dan

Suripto, Penerbit Erlangga, Tahun 2007, halaman 109.

IX. Penilaian

A. Unjuk Kerja

Siswa berkelompok untuk mengerjakan LKPD.

B. Tes Tertulis

1. Teknik Penilaian : Tes tertulis

2. Bentuk Penilaian : Isian singkat dan uraian

C. Skor Penilaian

Keterangan :

B = Skor yang didapat

N = Skor maksimal

=======================================================

Kepala Sekolah Bekasi,………………… 2014

Guru Kelas

NURHASAN AFANDI NEMAN SULAEMAN, S.Pd.I

Page 86: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

72

Lampiran RPP 2

BAHAN AJAR

PENJUMLAHAN PECAHAN BIASA BERPENYEBUT SAMA

Kemampuan prasyarat yang harus dikuasai siswa dalam operasi penjumlahan

pecahan adalah penguasaan konsep nilai pecahan, pecahan senilai dan

penjumlahan bilangan bulat.

dua penyebut digabung menjadi satu.

Ada hal yang harus diperhatikan dalam penulisan proses penjumlahan

ini, terutama dalam penulisan penyebut, karena penyebut tidak

dijumlahkan.

Adapun penulisan dua penyebut menjadi satu penyebut harus

dilakukan, agar terbentuk dalam pemikiran siswa bahwa bilangan

penyebut harus sama dan tidak dijumlahkan.

Page 87: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

73

Lampiran RPP 3

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Nama Kelompok :

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : V (Lima)

Semester : 2 (Dua)

Alokasi Waktu : 15 menit

Pelaksanaan : …………………………… 2014

Petunjuk:

1. Bentuklah 4/5 kelompok!

2. Setelah kelompok terbentuk, kerjakan tugas di bawah ini sesuai dengan

langkah-langkah yang terdapat pada contoh soal!

+

Cara penyelesaian: Langkah 1: Arsirlah kertas lipat tersebut sesuai dengan nilai pecahan pada

soal!

+

Langkah 2: Potonglah bagian yang diarsir pada kertas lipat pertama, kemudian

tempelkan pada kertas lipat kedua!

dipotong dan ditempelkan pada kertas yang satunya

Page 88: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

74

Langkah 3: Tempelkan kertas lipat kedua dan tulislah hasil jawabanmu pada

lembar jawab yang telah disediakan oleh guru!

Kerjakan soal-soal berikut sesuai dengan langkah-langkah yang terdapat dalam

contoh di atas!

+

+

+

Page 89: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

75

+

Nama Anggota Kelompok :

1. ……………………………..

2. ……………………………..

3. ……………………………..

4. ……………………………..

5. ……………………………..

Page 90: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

76

Lampiran RPP 4

SOAL EVALUASI

Nama :

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : V (Lima)

Semester : 2 (Dua)

Alokasi Waktu : 15 menit

Pelaksanaan : ………………………………… 2014

Petunjuk : Kerjakan soal di bawah ini dengan teliti!

1. Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar!

a. 1/4 + 2/4 = …

b. 3/6 + 2/6 = …

c. 4/6 + …. = 5/8

d. 2/10 + …. = 7/10

e. …. + 7/12 = 9/12

2. Gambarlah 2 buah persegi panjang yang sesuai untuk menunjukkan

besarnya

bilangan pecahan berikut ini!

a. 3/4

b. 2/5

3. Bu Tiwi memiliki ¼ buah Mangga. Kemudian tetangganya memberikan

2/4 buah Mangga kepada Bu Tiwi. Berapakah banyaknya buah Mangga

yang dimiliki Bu Tiwi sekarang?

Kunci Jawaban Soal Evaluasi:

1. a. 3/4

b. 5/6

c. 1/8

d. 5/10

Page 91: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

77

e. 2/12

2. a.

b.

3. Diketahui: a. Bu Tiwi memiliki ¼ buah Mangga.

b. Tetangganya memberikan 2/4 buah Mangga

Ditanyakan: Jumlah Mangga yang dimiliki Bu Tiwi.

Jadi, banyaknya Mangga yang dimiliki Bu Tiwi sekarang yaitu ¾ bagian.

Page 92: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

78

Lampiran RPP 5

MEDIA PEMBELAJARAN

Coklat Batang

Kertas Lipat

Page 93: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

79

Lampiran RPP 8

SILABUS MATA PELAJARAN MATEMATIKA

SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER 2

Standar

Kompetesi

Kompetensi

Dasar

Materi

Pokok

Kegiatan

Belajar

Indikator

Pencapaian

Kompetensi Penilaian

Alokasi

Waktu Sumber

5.Menggunaka

n pecahan

dalam

pemecahan

masalah

5.2.

Menjumlahkan

Dan

mengurangkan

Berbagai bentuk

pecahan.

Operasi

Hitung

Pecahan

Siswa

berdiskusi

secara

kelompok

untuk

mencari

pemecahan

masalah

untuk

masalah

yang

disajikan

oleh guru.

1. Menemukan cara

memecahkan

masalah

penjumlahan

pecahan

berpenyebut

sama

dalam soal cerita.

2. Menentukan

penyelesaian

masalah

penjumlahan

pecahan

berpenyebut

sama

dalam soal cerita.

1. Tertulis:

pilihan

ganda, isian

singkat dan

uraian

2. Pengamatan

3. Pengisian

lembar

angket

2 JP (2 X

35

menit)

1. Buku Gemar Matematika 5

untuk Kelas V SD/MI,

penulis Sumanto, Heny

Kusumawati dan Nur

Aksin, Penerbit Pusat

Perbukuan Departemen

Pendidikan Nasional,

Tahun 2008, halaman 102.

2. Buku Terampil Berhitung

Matematika untuk SD

Kelas V, penulis

Sudwiyanto, Joko Sugiarto,

Mangatur Sinaga, Hasnun

M. Sidik dan Suripto,

Penerbit Erlangga, Tahun

2007, halaman 109.

Page 94: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

80

Lampiran 9

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS I PERTEMUAN 2

Satuan Pendidikan : MI. Bidayatussabiyl

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : V (Lima)

Semester : 2 (Dua)

Alokasi Waktu : 2 JP (2 X 35 menit)

Pelaksanaan : ……………………………… 2014

I. Standar Kompetensi

5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.

II. Kompetensi Dasar

5.2. Menjumlahkan dan mengurangkan berbagai bentuk pecahan.

III. Indikator Pembelajaran

1. Menemukan cara memecahkan masalah pengurangan pecahan

berpenyebut sama dalam soal cerita.

2. Menentukan penyelesaian masalah pengurangan pecahan berpenyebut

sama dalam soal cerita.

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah siswa melaksanakan kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat

menemukan cara memecahkan masalah pengurangan pecahan berpenyebut

sama dalam soal cerita.

2. Setelah siswa mengerjakan LKPD, siswa dapat menentukan

penyelesaian

masalah pengurangan pecahan berpenyebut sama dalam soal cerita.

Karakter yang diharapkan:

1. Disiplin (Discipline) 5. Toleransi (Tolerance)

2. Tekun (Diligence) 6. Percaya diri (Confidence)

3. Tanggung jawab (Responsibility) 7. Kerja sama (Cooperation)

4. Ketelitian (Carefulness) 8. Keberanian (Bravery)

Page 95: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

81

V. Materi Pokok

Operasi Hitung Pecahan

VI. Media Pembelajaran

A. Metode Pembelajaran

1. Informasi

2. Diskusi

3. Demonstrasi

4. Pemberian tugas

5. Tanya-jawab

B. Model Pembelajaran

Problem Based Learning

VII. Langkah-langkah Pembelajaran

A. Kegiatan Awal (5 menit)

1. Guru memandu siswa untuk berbaris sebelum memasuki ruang kelas.

2. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa.

3. Guru melakukan presensi.

4. Guru mempersiapkan materi ajar dan media pembelajaran.

5. Sebagai pengantar, siswa diingatkan kembali tentang penjumlahan

pecahan yang berpenyebut sama.

6. Guru menyajikan masalah nyata kepada siswa, dengan menunjukkan

2/4 donat. Kemudian guru bertanya kepada siswa, berapakah sisa donat

jika ¼ donat diberikan kepada salah satu siswa?

7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

B. Kegiatan Inti (35 menit)

1. Eksplorasi

a. Guru kembali menunjukkan 2/4 donat. Kemudian guru bersama siswa

mencari sisa dari 2/4 donat dikurangi 1/4 donat

b. Seluruh siswa diminta untuk menyiapkan selembar kertas lipat Dalam

hal ini, guru mengumpamakan kertas lipat tersebut sebagai donat.

c. Seluruh siswa diminta untuk melipat kertas lipat menjadi empat bagian yang

sama, dan dua bagian diarsir untuk menunjukkan pecahan 2/4.

Page 96: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

82

d. Siswa memperhatikan kertas hasil lipatan yang telah diarsir.

2/4

e. Melalui peragaan tersebut, guru bersama siswa akan menunjukkan

S

memperhatikan kertas hasil lipatan yang telah diarsir.

f. Guru bersama siswa menyimpulkan bahwa 2/4 donat dikurangi 1/4

donat, hasilnya adalah 1/4 donat.

2. Elaborasi

a. Siswa berkelompok mengerjakan LKPD.

b. Setiap kelompok menyusun laporan hasil diskusi kelompok.

c. Setelah diskusi selesai, setiap perwakilan kelompok maju untuk

mempresentasikan hasil diskusi kelompok.

3. Konfirmasi

a. Guru bersama siswa mengoreksi jawaban dari LKPD yang telah

dikerjakan secara berkelompok.

b. Guru menjelaskan mengenai konsep pengurangan pecahan biasa

berpenyebut sama.

c. Guru bertanya-jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.

Page 97: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

83

d. Guru bersama siswa meluruskan kesalahpahaman dan memberikan

penguatan.

C. Kegiatan Akhir (30 menit)

1. Guru mengajukan pertanyaan sekitar materi yang diajarkan.

2. Guru dan siswa menyimpulkan materi yang diajarkan.

3. Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa.

4. Guru menganalisis hasil evaluasi siswa.

5. Guru memberikan tindak lanjut kepada siswa.

6. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam.

VIII. Alat dan Sumber Belajar

A. Alat Belajar:

1. Sebuah donat

2. Kertas lipat

B. Sumber Belajar:

1. Buku Gemar Matematika 5 untuk Kelas V SD/MI, penulis Sumanto,

Heny Kusumawati dan Nur Aksin, Penerbit Pusat Perbukuan Departemen

Pendidikan Nasional, Tahun 2008, halaman 104.

2. Buku Terampil Berhitung Matematika untuk SD Kelas V, penulis

Sudwiyanto, Joko Sugiarto, Mangatur Sinaga, Hasnun M. Sidik dan

Suripto, Penerbit Erlangga, Tahun 2007, halaman 114.

IX. Penilaian

A. Unjuk Kerja

Siswa berkelompok untuk mengerjakan LKPD.

Page 98: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

84

B. Tes Tertulis

1. Teknik Penilaian : Tes tertulis

2. Bentuk Penilaian : Isian singkat dan uraian

C. Skor Penilaian

Keterangan:

B = skor yang didapat

N = skor maksimal

Kepala Madrasah Guru Kelas

NURHASAN AFANDI NEMAN SULAEMAN, S.Pd.I

Page 99: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

85

Lampiran RPP 10

BAHAN AJAR

PENGURANGAN PECAHAN BIASA BERPENYEBUT SAMA

Dalam operasi pengurangan pecahan, kemampuan prasyarat yang harus

dikuasai oleh siswa adalah konsep nilai pecahan, pecahan senilai dan pengurangan

bilangan bulat.

Dua penyebut digabung menjadi satu.

Ada hal yang harus diperhatikan dalam penulisan proses

pengurangan

ini, terutama dalam penulisan penyebut, karena penyebut

tidak

dikurangkan. Adapun penulisan dua penyebut menjadi

satu penyebut

harus dilakukan, agar terbentuk dalam pemikiran siswa

bahwa bilangan

penyebut harus sama dan tidak dikurangkan.

Page 100: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

86

Lampiran RPP 11

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Nama Kelompok : ……………………………….

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : V (Lima)

Semester : 2 (Dua)

Alokasi Waktu : 20 menit

Pelaksanaan : …………………………………..

Petunjuk:

1. Bentuklah 4 kelompok!

2. Setelah kelompok terbentuk, kerjakan tugas di bawah ini sesuai dengan

langkah-langkah yang terdapat pada contoh soal!

Cara Penyelesaian:

Langkah 1: Arsirlah kertas lipat sesuai dengan nilai pecahan pada soal!

2/3

Langkah 2: Hapuslah bagian yang diarsir sesuai dengan nilai pecahan pada soal !

1/3 bagian yang diarsir dihapus

Page 101: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

87

Langkah 3: Tempelkan kertas lipat tersebut dan tulislah hasil jawabanmu pada

lembar jawab yang telah disediakan oleh guru!

Kerjakan soal-soal berikut sesuai langkah-langkah yang terdapat dalam contoh di

atas!

Nama Anggota Kelompok : 1. ……………………………

2. ……………………………

3. ……………………………

4. ……………………………

5. ……………………………

Page 102: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

88

Lampiran RPP 12

KISI-KISI SOAL EVALUASI

Satuan Pendidikan : MI.Bidayatussabiyl Cikarang Utara

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : V / 2

Materi Pokok : Operasi Hitung Pecahan

Standar Kompetensi : 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah

Alokasi Waktu : 15 menit

Kompetensi

Dasar Indikator Soal

Jenis

Soal Jenis

Ranah No. Soal

5.2.

Menjumlahkan

dan

mengurangkan

berbagai bentuk

pecahan.

Menghitung pengurangan

bilangan pecahan

berpenyebut sama.

Isian

Singkat C2

1a, 1b, 1c, 1d,

1e

Menggambar persegi

panjang yang sesuai untuk

Menunjukkan besarnya

bilangan pecahan 2/4 dan

3/5 .

Uraian P 2a, 2b

Menentukan penyelesaian

Masalah penjumlahan

bilangan pecahan

berpenyebut sama dalam

soal cerita.

Uraian A2 3

Page 103: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

89

Lampiran RPP 13

SOAL EVALUASI

Nama : ………………………….

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : V (Lima)

Semester : 2 (Dua)

Alokasi Waktu : 15 menit

Pelaksanaan : …………………………..2014

Petunjuk : Kerjakan soal di bawah ini dengan teliti!

1. Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar!

2. Gambarlah 2 buah persegi panjang yang sesuai untuk menunjukkan besarnya

bilangan pecahan berikut ini!

a. 2/4

b. 3/5

3. Pak Ikhsan memiliki 5/ 6 kg Rambutan. Kemudian Pak Ikhsan memberikan

2/6 kg Rambutan kepada anaknya. Berapakah sisa buah Rambutan yang

dimiliki Pak Ikhsan sekarang?

Kunci Jawaban Soal Evaluasi:

Page 104: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

90

1. a. 1/4

b. 3/6

c. 2/8

d. 1/10

e. 11/12

2. a.

b.

3. Diketahui: a. Pak Ikhsan memiliki 5/6 kg buah Rambutan.

b. Pak Ikhsan memberikan 2/6 kg buah Rambutan kepada anaknya.

Ditanyakan: Sisa buah Rambutan yang dimiliki pak Ikhsan.

Jadi, banyaknya buah Rambutan yang dimiliki Pak Ikhsan sekarang yaitu ½ kg.

Page 105: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

91

Lampiran RPP 14

MEDIA PEMBELAJARAN

Donat

Kertas Lipat

Page 106: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

92

Lampiran RPP 17

SILABUS MATA PELAJARAN MATEMATIKA

SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER 2

Standar

Kompetensi Kompetensi

Dasar Materi

Pokok Kegiatan

Belajar

Indikator

Pencapaian

Kompetensi Penilaian

Alokasi

Waktu Sumber

5.Menggunakan

pecahan

dalam

pemecahan

masalah.

5.2.Menjumlahkan

Dan

mengurangkan

Berbagai bentuk

pecahan.

Operasi

Hitung

Pecahan

Siswa

berdiskusi

secara

kelompok

untuk

mencari

pemecahan

masalah

untuk

masalah yang

disajikan oleh

guru.

1. Menemukan cara

memecahkan

masalah

pengurangan

pecahan

berpenyebut sama

dalam soal cerita.

2. Menentukan

penyelesaian

masalah

pengurangan

pecahan

berpenyebut sama

dalam soal cerita.

1. Tertulis:

pilihan

ganda,

isian

singkat

dan uraian

2.Pengamatan

3. Pengisian

lembar

angket

2 JP (2 X

35

menit)

1. Buku Gemar Matematika 5

untuk Kelas V SD/MI,

penulis Sumanto, Heny

Kusumawati dan Nur Aksin,

Penerbit Pusat

Perbukuan Departemen

Pendidikan Nasional,

Tahun2008, halaman 104

.

2. Buku Terampil Berhitung

Matematika untuk SD Kelas

V, penulis Sudwiyanto, Joko

Sugiarto, Mangatur Sinaga,

Hasnun M. Sidik dan

Suripto,Penerbit Erlangga,

Tahun

2007, halaman 114.

Page 107: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

93

Lampiran 18

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS II PERTEMUAN I

Satuan Pendidikan : MI. Bidayatussabiyl Cikarang Utara

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : V (Lima)

Semester : 2 (Dua)

Alokasi Waktu : 2 JP (2 X 35 menit)

Pelaksanaan : ……………………………… 2014

==========================================================

I. Standar Komptensi

5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.

II. Kompetensi Dasar

5.2. Menjumlahkan dan mengurangkan berbagai bentuk pecahan.

III. Indikator Pembelajaran

1. Menemukan cara memecahkan masalah penjumlahan pecahan

berpenyebut beda dalam soal cerita.

2. Menentukan penyelesaian masalah penjumlahan pecahan berpenyebut

beda dalam soal cerita.

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah siswa melaksanakan kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat

menemukan cara memecahkan masalah penjumlahan pecahan berpenyebut

beda dalam soal cerita.

2. Setelah siswa mengerjakan LKPD, siswa dapat menentukan penyelesaian

masalah penjumlahan pecahan berpenyebut beda dalam soal cerita.

Karakter yang diharapkan:

1. Disiplin (Discipline) 5. Toleransi (Tolerance)

2. Tekun (Diligence) 6. Percaya diri (Confidence)

3. Tanggung jawab (Responsibility) 7. Kerja sama (Cooperation)

4. Ketelitian (Carefulness) 8. Keberanian (Bravery)

Page 108: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

94

V. Materi Pokok

Operasi Hitung Pecahan

VI. Metode Pembelajaran

A. Metode Pembelajaran

1. Informasi

2. Diskusi

3. Demonstrasi

4. Pemberian tugas

5. Tanya-jawab

B. Model Pembelajaran

Problem Based Learning

VII. Langkah-langkah Pembelajaran

A. Kegiatan Awal (5 menit)

1. Guru memandu siswa untuk berbaris sebelum memasuki ruang kelas.

2. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa.

3. Guru melakukan presensi.

4. Guru mempersiapkan materi ajar dan media pembelajaran.

5. Sebagai pengantar, siswa diingatkan kembali tentang penjumlahan

pecahan yang berpenyebut sama.

6. Guru menyajikan masalah nyata kepada siswa, dengan menunjukkan ½

buah Pear dan ¼ buah Pear. Kemudian guru bertanya kepada siswa,

berapakah jumlah kedua buah Pear tersebut?

7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

B. Kegiatan Inti (35 menit)

1. Eksplorasi

a. Guru kembali menunjukkan dua buah Pear yang masing-masing besarnya ½

dan ¼ Kemudian guru bersama siswa mencari hasil dari penjumlahan dua

buah Pear tersebut.

Page 109: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

95

b. Seluruh siswa diminta untuk menyiapkan dua lembar kertas lipat. Dalam hal

ini, guru mengumpamakan kertas lipat tersebut sebagai buah Pear.

c. Seluruh siswa diminta untuk melipat lembar kertas pertama menjadi dua

bagian yang sama, dan salah satu bagian diarsir untuk menunjukkan

pecahan ½ Kemudian, kertas kedua dilipat menjadi empat bagian yang

sama, dan salah satu bagian juga diarsir untuk menunjukkan pecahan 1/4.

d. Siswa memperhatikan dua kertas hasil lipatan yang telah diarsir.

Kertas Pertama Kertas kedua

1/2 1/4

e. Melalui peragaan tersebut, guru bersama siswa akan menunjukkan hasil

penjumlahan 1/2 + 1/4 = ……

satu bagian dipotong lalu digabungkan.

1/2 1/4 3/4

f. Guru bersama siswa menyimpulkan bahwa ½ buah Pear ditambah ¼ buah

Pear, hasilnya yaitu 3/4 buah Pear.

2. Elaborasi

a. Siswa berkelompok mengerjakan LKPD.

b. Setiap kelompok menyusun laporan hasil diskusi kelompok.

c. Setelah diskusi selesai, setiap perwakilan kelompok maju untuk

d. mempresentasikan hasil diskusi kelompok.

Page 110: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

96

3. Konfirmasi

a. Guru bersama siswa mengoreksi jawaban dari LKPD yang telah

b. dikerjakan secara berkelompok.

c. Guru menjelaskan mengenai konsep penjumlahan pecahan berpenyebut

beda.

d. Guru bertanya-jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.

e. Guru bersama siswa meluruskan kesalahpahaman dan memberikan

penguatan.

C. Kegiatan Akhir (30 menit)

1. Guru mengajukan pertanyaan sekitar materi yang diajarkan.

2. Guru dan siswa menyimpulkan materi yang diajarkan.

3. Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa.

4. Guru menganalisis hasil evaluasi siswa.

5. Guru memberikan tindak lanjut kepada siswa.

6. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam.

VIII. Alat dan Sumber Belajar

A. Alat Belajar:

1. Buah Pear

2. Kertas lipat

B. Sumber Belajar:

1. Buku Gemar Matematika 5 untuk Kelas V SD/MI, penulis Sumanto,

Heny Kusumawati dan Nur Aksin, Penerbit Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional, Tahun 2008, halaman 102-103.

2. Buku Terampil Berhitung Matematika untuk SD Kelas V, penulis

Sudwiyanto, Joko Sugiarto, Mangatur Sinaga, Hasnun M. Sidik dan

Suripto, Penerbit Erlangga, Tahun 2007, halaman 109-110.

IX. Penilaian

A. Unjuk Kerja

Siswa berkelompok untuk mengerjakan LKPD.

B. Tes Tertulis

1. Teknik Penilaian : Tes tertulis

Page 111: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

97

2. Bentuk Penilaian : Isian singkat dan uraian

C. Skor Penilaian

Keterangan:

B = skor yang didapat

N = skor maksimal

Kepala Madrasah Guru Kelas

NURHASAN AFANDI NEMAN SULAEMAN, S.Pd.I

Page 112: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

98

Lampiran RPP 19

BAHAN AJAR

PENGURANGAN PECAHAN BIASA BERPENYEBUT SAMA

Dalam operasi pengurangan pecahan, kemampuan prasyarat yang harus

dikuasai oleh siswa adalah konsep nilai pecahan, pecahan senilai dan pengurangan

bilangan bulat.

Dua penyebut digabung menjadi satu

Ada hal yang harus diperhatikan dalam penulisan proses pengurangan

ini, terutama dalam penulisan penyebut, karena penyebut tidak

dikurangkan. Adapun penulisan dua penyebut menjadi satu penyebut

harus dilakukan, agar terbentuk dalam pemikiran siswa bahwa bilangan

penyebut harus sama dan tidak dikurangkan.

Page 113: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

99

Lampiran RPP 20

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Nama Kelompok :

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : V (Lima)

Semester : 2 (Dua)

Alokasi Waktu : 20 menit

Pelaksanaan : …………………………… 2014

Petunjuk:

1. Bentuklah 4 kelompok!

2. Setelah kelompok terbentuk, kerjakan tugas di bawah ini sesuai dengan

langkah-langkah yang terdapat pada contoh soal!

Cara Penyelesaian:

Langkah 1: Arsirlah kertas lipat sesuai dengan nilai pecahan pada soal!

2/3

Langkah 2: Hapuslah bagian yang diarsir sesuai dengan nilai pecahan pada soal

1/3 bagian yang diarsir dihapus

Page 114: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

100

Langkah 3: Tempelkan kertas lipat tersebut dan tulislah hasil jawabanmu pada

lembar jawab yang telah disediakan oleh guru!

Kerjakan soal-soal berikut sesuai langkah-langkah yang terdapat dalam contoh di

atas!

Nama Anggota Kelompok : 1. ………………………………………

2. ………………………………………

3. ………………………………………

4. ………………………………………

5.………………………………………

Page 115: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

101

Lampiran RPP 21

KISI-KISI SOAL EVALUASI

Satuan Pendidikan : MI. Bidayatussabiyl

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : V / 2

Materi Pokok : Operasi Hitung Pecahan

Standar Kompetensi : 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah

Alokasi Waktu : 15 menit

Kompetensi

Dasar Indikator Soal

Jenis

Soal Jenis

Ranah No. Soal

5.2.

Menjumlahkan

dan

mengurangkan

berbagai bentuk

pecahan

Menghitung

pengurangan

bilangan pecahan

berpenyebut sama

Isian

Singkat C2 1a, 1b, 1c, 1d,

1e

Menggambar persegi

panjang yang sesuai

untuk

Menunjukkan besarnya

bilangan pecahan 2/4 dan

3/5

Uraian P 2a, 2b

Menentukan

penyelesaian

Masalah penjumlahan

bilangan pecahan

berpenyebut sama dalam

soal cerita.

Uraian A2 3

Page 116: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

102

Lampiran RPP 22

SOAL EVALUASI

Nama :

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : V (Lima)

Semester : 2 (Dua)

Alokasi Waktu : 15 menit

Pelaksanaan : ……………………………… 2014

Petunjuk : Kerjakan soal di bawah ini dengan teliti!

1. Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar!

2. Gambarlah 2 buah persegi panjang yang sesuai untuk menunjukkan

besarnya bilangan pecahan berikut ini!

a. 2/4

b. 3/5

3. Pak Ikhsan memiliki 5/6 kg Rambutan. Kemudian Pak Ikhsan memberikan

26 kg Rambutan kepada anaknya. Berapakah sisa buah Rambutan yang

dimiliki Pak Ikhsan sekarang?

4. Kunci Jawaban Soal Evaluasi:

1. a. 1/4

b. 3/6

Page 117: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

103

a. 2/8

b. 1/10

c. 11/12

2. a.

b.

3. Diketahui: a. Pak Ikhsan memiliki 5/6 kg buah Rambutan.

b. Pak Ikhsan memberikan 2/6 kg buah Rambutan kepada

anaknya.

Ditanyakan: Sisa buah Rambutan yang dimiliki pak Ikhsan.

Jadi, banyaknya buah Rambutan yang dimiliki Pak Ikhsan sekarang yaitu ½ kg.

Page 118: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

104

LAMPIRAN RPP 23

MEDIA PEMBELAJARAN

Donat

Kertas Lipat

Page 119: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

105

Lampiran RPP 26

SILABUS MATA PELAJARAN MATEMATIKA

SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER 2

Standar

Kompetensi Kompetensi

Dasar Materi

Pokok Kegiatan

Belajar

Indikator

Pencapaian

Kompetensi Penilaian

Alokasi

Waku Sumber

5. Menggunakan

Pecahan dalam

pemecahan

masalah.

5.2.

Menjumlahkan

Dan

mengurangkan

Berbagai bentuk

Pecahan

Operasi

Hitung

Pecahan

Siswa

berdiskusi

secara

kelompok

untuk

mencari

pemecahan

masalah

untuk

masalah yang

disajikan oleh

guru.

1. Menemukan cara

memecahkan

masalah

pengurangan

pecahan

berpenyebut sama

dalam soal cerita.

2. Menentukan

penyelesaian

masalah

pengurangan

pecahan

berpenyebut sama

dalam soal cerita.

1. Tertulis:

Pilihan ganda,

Isian singkat

dan uraian

2. Pengamatan

3. Pengisian

Lembar angket

2 JP (2 X

35

menit)

1. Buku Gemar Matematika 5

untuk Kelas V SD/MI,

penulis Sumanto, Heny

Kusumawati dan Nur Aksin

Penerbit Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan

Nasional, Tahun

2008, halaman 104.

2. Buku Terampil Berhitung

Matematika untuk SD

Kelas, penulis Sudwiyanto

V, Joko Sugiarto,

Mangatur Sinaga Hasnun

M. Sidik dan Suripto,

Penerbit Erlangga, Tahun

2007, halaman 114.

Page 120: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

106

Lampiran RPP 27

SILABUS MATA PELAJARAN MATEMATIKA

SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER 2

Standar

Kompetensi Kompetensi

Dasar Materi

Pokok Kegiatan

Belajar

Indikator

Pencapaian

Kompetensi Penilaian

Alokasi

Waku Sumber

5. Menggunakan

pecahan

dalam

pemecahan

masalah.

5.2.

Menjumlahkan

Dan

mengurangkan

Berbagai bentuk

Pecahan

Operasi

Hitung

Pecahan

Siswa

berdiskusi

secara

kelompok

untuk

mencari

pemecahan

masalah

untuk

masalah yang

disajikan oleh

guru.

1. Menemukan cara

memecahkan

masalah

pengurangan

pecahan

berpenyebut sama

dalam soal cerita.

2. Menentukan

penyelesaian

masalah

pengurangan

pecahan

berpenyebut sama

dalam soal cerita.

1. Tertulis:

Pilihan ganda,

Isian singkat

dan uraian

2. Pengamatan

3. Pengisian

Lembar angket

2 JP (2 X

35

menit)

1. Buku Gemar Matematika 5

untuk Kelas V SD/MI,

penulis Sumanto, Heny

Kusumawati dan Nur Aksin

Penerbit Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan

Nasional, Tahun

2008, halaman 102-103.

2. Buku Terampil Berhitung

Matematika untuk SD

Kelas, penulis Sudwiyanto

V, Joko Sugiarto,

Mangatur Sinaga Hasnun

M. Sidik dan Suripto,

Penerbit Erlangga, Tahun

2007, halaman 109-110.

`

Page 121: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

107

Lampiran 28

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS II PERTEMUAN 2

Satuan Pendidikan : MI. Bidayatussabiyl Cikarag Utara Bekasi

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : V (Lima)

Semester : 2 (Dua)

Alokasi Waktu : 2 JP (2 X 35 menit)

Pelaksanaan : …………………………………… 2014

I. Standar Kompetesi

5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.

II. Kompetesi Dasar

5.2. Menjumlahkan dan mengurangkan berbagai bentuk pecahan.

III. Indikator Pembelajaran

1. Menemukan cara memecahkan masalah pengurangan pecahan

berpenyebut beda dalam soal cerita.

2. Menentukan penyelesaian masalah pengurangan pecahan berpenyebut

beda dalam soal cerita.

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah siswa melaksanakan kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat

menemukan cara memecahkan masalah pengurangan pecahan berpenyebut

beda dalam soal cerita.

2. Setelah siswa mengerjakan LKPD, siswa dapat menentukan penyelesaian

masalah pengurangan pecahan berpenyebut beda dalam soal cerita.

Karakter yang diharapkan:

1. Disiplin (Discipline) 5. Toleransi (Tolerance)

2. Tekun (Diligence) 6. Percaya diri (Confidence)

3. Tanggung jawab (Responsibility) 7. Kerja sama (Cooperation)

4. Ketelitian (Carefulness) 8. Keberanian (Bravery)

Page 122: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

108

V. Materi Pokok

Operasi Hitung Pecahan

VI. Metode Pembelajaran

A. Metode Pembelajaran

1. Informasi

2. Diskusi

3. Demonstrasi

4. Pemberian tugas

5. Tanya-jawab

B. Model Pembelajaran

Problem Based Learning

VII. Langkah-langkah Pembelajaran

A. Kegiatan Awal (5 menit)

1. Guru memandu siswa untuk berbaris sebelum memasuki ruang kelas.

2. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa.

3. Guru melakukan presensi.

4. Guru mempersiapkan materi ajar dan media pembelajaran.

5. Sebagai pengantar, siswa diingatkan kembali tentang penjumlahan

pecahan yang berpenyebut beda.

6. Guru menyajikan masalah nyata kepada siswa, dengan mengajukan soal

cerita, jika Ibu mempunyai 1/2 kue, berapakah sisa kue tersebut jika

1/4 kue diberikan pada salah satu siswa?

7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

B. Kegiatan Inti (35 menit)

1. Eksplorasi

a. Seluruh siswa diminta untuk menyiapkan selembar kertas lipat. Dalam hal ini,

guru mengumpamakan kertas lipat tersebut sebagai kue.

b. Seluruh siswa diminta untuk melipat kertas lipat menjadi dua bagian yang

sama, dan salah satu bagian diarsir untuk menunjukkan pecahan 1/2.

c. Siswa memperhatikan kertas hasil lipatan yang telah diarsir.

Page 123: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

109

1/2 dilipat menjadi 1/4.

Sisa 1/4 diambil 1/4

d. Guru bersama siswa menyimpulkan bahwa 1/2 kue dikurangi 1/4 kue, hasilnya

yaitu 1/4 kue.

2. Elaborasi

a. Siswa berkelompok mengerjakan LKPD.

b. Setiap kelompok menyusun laporan hasil diskusi kelompok.

c. Setelah diskusi selesai, setiap perwakilan kelompok maju untuk

mempresentasikan hasil diskusi kelompok.

3. Konfirmasi

a. Guru bersama siswa mengoreksi jawaban dari LKPD yang telah

dikerjakan secara berkelompok.

b. Guru menjelaskan mengenai konsep pengurangan pecahan berpenyebut

tidak sama.

c. Guru bertanya-jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.

d. Guru bersama siswa meluruskan kesalahpahaman dan memberikan

penguatan.

C. Kegiatan Akhir (30 menit)

1. Guru mengajukan pertanyaan sekitar materi yang diajarkan.

2. Guru dan siswa menyimpulkan materi yang diajarkan.

3. Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa.

4. Guru menganalisis hasil evaluasi siswa.

5. Guru memberikan tindak lanjut kepada siswa.

6. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam.

Page 124: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

110

VIII. Alat dan Sumber Belajar

A. Alat Belajar: Kertas lipat

B. Sumber Belajar:

1. Buku Gemar Matematika 5 untuk Kelas V SD/MI, penulis Sumanto,

Heny Kusumawati dan Nur Aksin, Penerbit Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional, Tahun 2008, halaman 104.

2. Buku Terampil Berhitung Matematika untuk SD Kelas V, penulis

Sudwiyanto, Joko Sugiarto, Mangatur Sinaga, Hasnun M. Sidik dan

Suripto, Penerbit Erlangga, Tahun 2007, halaman 114.

IX. Penilaian

A. Unjuk Kerja

Siswa berkelompok untuk mengerjakan LKPD.

B. Tes Tertulis

1. Teknik Penilaian : Tes tertulis

2. Bentuk Penilaian : Isian singkat dan uraian

C. Skor Penilaian

Keterangan:

B = skor yang didapat

N = skor maksimal

Kepala Madrasah Guru Kelas

NURHASAN AFANDI NEMAN SULAEMAN, S.Pd.I

Page 125: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

111

Lampiran RPP 29

BAHAN AJAR

PENGURANGAN PECAHAN BERPENYEBUT TIDAK SAMA

Pada pengurangan dua pecahan berpenyebut tidak sama, kedua penyebut pecahan

harus disamakan terlebih dahulu dengan cara mencari KPK dari penyebut-

penyebut tersebut.

Contoh :

KPK dari 3 dan 5

Samakan penyebutnya dengan menggunakan KPK dari kedua penyebut. Kelipatan

3 yaitu: 3, 6, 9, 12, 15. Kelipatan 5 yaitu: 5, 10, 15, 20. KPK dari 3 dan 5 adalah

15.

Page 126: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

112

Lampiran RPP 30

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Nama Kelompok :

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : V (Lima)

Semester : 2 (Dua)

Alokasi Waktu : 15 menit

Pelaksanaan : ………………………………… 2014

Petunjuk:

1. Bentuklah 8 kelompok!

2. Setelah kelompok terbentuk, kerjakan tugas di bawah ini sesuai dengan

langkahlangkah yang terdapat pada contoh soal!

Cara Penyelesaian:

Langkah 1: Arsirlah kertas lipat tersebut sesuai dengan nilai pecahan pada

soal!

1/3 1/5

Langkah 2: Sejajarkan kedua kertas lipat tersebut! Berilah garis dengan warna lain

(merah), sejajar dengan garis sebelumnya (hitam). Setelah selesai, carilah bagian

terkecil dari kertas lipat.

Page 127: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

113

1/3

Bagian terkecil

1/5

Langkah 3: Garislah kertas lipat sesuai dengan besarnya bagian terkecil tadi,

sehingga semua bagian sama besar!

5/15

5/15

3/5

Langkah 4: Hapuslah arsiran 3/15 bagian dari kertas lipat pertama!

Langkah 5: Tempelkan kertas lipat tersebut dan tulislah hasil jawabanmu pada

lembar jawab yang telah disediakan oleh guru!

Page 128: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

114

Kerjakan soal-soal berikut sesuai langkah-langkah yang terdapat dalam contoh di

atas!

1. 3/5 – 2/10 = … / …

-

2. 2/4 – 1/8 = … / …

-

Nama Anggota Kelompok : 1.

2.

3.

4.

5.

Page 129: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

115

Lampiran RPP 31

KISI-KISI SOAL EVALUASI

Satuan Pendidikan : MI. Bidayatussabiyl Cikarang Utara Bekasi

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : V / 2

Materi Pokok : Operasi Hitung Pecahan

Standar Kompetensi : 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.

Kompetensi

Dasar Indikator Soal

Jenis

Soal Jenis

Ranah No. Soal

5.2.

Menjumlahka

n

dan

mengurangkan

berbagai bentuk

pecahan

Menghitung penjumlahan

bilangan pecahan

berpenyebut beda.

Isian

Singkat

C2 1a, 1b, 1c

Menggambar persegi

panjang yang sesuai

untuk menunjukkan

besarnya bilangan

pecahan 3/8 dan

2/6 .

Uraian P 2a, 2b

Menentukan

penyelesaian masalah

penjumlahan bilangan

pecahan berpenyebut

beda dalam soal cerita.

Uraian C3 3

Page 130: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

116

Lampiran RPP 32

SOAL EVALUASI

Nama :

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : V (Lima)

Semester : 2 (Dua)

Alokasi Waktu : 15 menit

Pelaksanaan : ………………………………. 2014

=======================================================

Petunjuk : Kerjakan soal di bawah ini dengan teliti!

1. Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar!

2. Gambarlah 2 buah persegi panjang yang sesuai untuk menunjukkan

besarnya bilangan pecahan berikut ini!

3. Dalam keranjang terdapat 1/3 kuintal jeruk. Jika kamu mengambil 1/8

kuintal, maka berapakah jeruk yang tersisa dalam keranjang itu?

Kunci Jawaban :

Page 131: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

117

2. a.

b.

3. Diketahui: a. Dalam keranjang terdapat 1/3 kuintal jeruk.

b. Diambil 1/8 kuintal.

Ditanyakan: Sisa jeruk dalam keranjang

Jadi, sisa jeruk dalam keranjang yaitu 5/24 kuintal.

Page 132: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

118

Lampiran RPP 33

MEDIA PEMELAJARAN

Kertas Lipat

Kue Donat

Buah Pear

Page 133: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

119

Lampiran RPP 36

SILABUS MATA PELAJARAN MATEMATIKA

SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER 2

Standar

Kompetensi Kompetensi

Dasar Materi

Pokok Kegiatan

Belajar

Indikator

Pencapaian

Kompetensi Penilaian

Alokasi

Waku Sumber

5. Menggunakan

pecahan

dalam

pemecahan

masalah.

5.2.Menjumlahkan

Dan mengurangkan

Berbagai bentuk

Pecahan

Operasi

Hitung

Pecahan

Siswa

berdiskusi

secara

kelompok

untuk

mencari

pemecahan

masalah

untuk

masalah yang

disajikan oleh

guru.

1. Menemukan cara

memecahkan

masalah

pengurangan

pecahan

berpenyebut

beda dalam soal

cerita.

2. Menentukan

penyelesaian

masalah

pengurangan

pecahan

berpenyebut

beda dalam soal

cerita.

1. Tertulis:

Pilihan ganda,

Isian singkat

dan uraian

2. Pengamatan

2 JP (2 X

35

menit)

1. Buku Gemar Matematika 5

untuk Kelas V SD/MI,

penulis Sumanto, Heny

Kusumawati dan Nur

Aksin, Penerbit Pusat

Perbukuan Departemen

Pendidikan Nasional,

Tahun 2008, halaman 104.

2. Buku Terampil Berhitung

Matematika untuk SD

Kelas V, penulis

Sudwiyanto, Joko Sugiarto,

Mangatur Sinaga,

Hasnun M. Sidik dan

Suripto, Penerbit Erlangga,

Tahun 2007, halaman 114.

Page 134: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

120

Page 135: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

121

Lampiran 14

KISI-KISI SOAL TES FORMATIF I

Satuan Pendidikan : MI. Bidayatussaiyl Cikarang Utara Bekasi

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : V / 2

Materi Pokok : Operasi Hitung Pecahan

Standar Kompetensi : 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan

masalah

Alokasi Waktu : 30 menit

Kompetensi Dasar Indikator Soal Jenis

Soal Jenis

Ranah No.

Soal 5.2. Menjumlahkan

Dan

mengurangkan

Berbagai bentuk

pecahan.

Menghitung jumlah kedua bagian persegi

panjang yang diarsir

Pilihan

Ganda C3 A1

Menghitung jumlah dari bilangan Pecahan

2/10 dan 5/10

Pilihan

Ganda C3 A2

Melengkapi titik-titik dengan bilangan

yang sesuai dalam sebuah penjumlahan

pecahan berpenyebut sama.

Pilihan

Ganda C3 A3

Mengoreksi bilangan yang salah dalam

sebuah penjumlahan pecahan berpenyebut

sama.

Pilihan

Ganda C6 A4

Menyusun bilangan pecahan dari nilai

tertinggi hingga nilai terendah.

Pilihan

Ganda C3 A5

Menghitung pengurangan dari bilangan

pecahan 7/10 dan 5//10

Pilihan

Ganda C3 A6

Melengkapi titik-titik dengan bilangan

yang sesuai dalam sebuah pengurangan

pecahan berpenyebut sama.

Pilihan

Ganda C3 A7

Mengoreksi hasil pengurangan

bilangan pecahan berpenyebut

sama.

Pilihan

Ganda C6 A8

Menukar huruf a, b dan c dengan 3

bilangan yang sesuai dengan pengurangan

pecahan berpenyebut sama.

Pilihan

Ganda C3 A9

Memiliki keyakinan dalam menentukan

model penguranganpecahan yang

berpenyebut tidak sama

Pilihan

Ganda C3 A10

Memberi nama untuk angka 3 dalam

lambang bilangan 1/3 Isian

Singkat

C1 B1

Menjelaskan langkah-langkah dalam

menjumlahkan dua bilangan pecahan

berpenyebut sama.

Isian

Singkat

C2 B2

Melengkapi titik-titik dengan Isian C3 B3

Page 136: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

122

bilangan yang sesuai dalam sebuah

penjumlahan pecahan berpenyebut sama Singkat

Menghitung pengurangan dari bilangan

pecahan 5/8 dan 2/8 Isian

Singkat

C3 B4

Melengkapi titik-titik dengan bilangan

yang sesuai dalam sebuah pengurangan

pecahan berpenyebut sama

Isian

Singkat

C3 B5

Menggambar persegi panjang yang sesuai

dengan hasil penjumlahan dari 1/6 dengan

1/6

Uraian P C1

Menggunakan konsep penjumlahan

pecahan berpenyebut sama dalam soal

cerita.

Uraian C3 C2

Menggabungkan dua buah persegi

panjang yang diarsir. Uraian P C3

Menentukan besarnya bagian yang diarsir

dari 2 persegi panjang dan menghitung

selisihnya.

Uraian C3 C4

Menggunakan konsep pengurangan

pecahan berpenyebut sama dalam soal

cerita.

Uraian C3 C5

Page 137: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

123

Lampiran 15

SOAL TES FORMATIF I

Nama :

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : V (Lima)

Semester : 2 (Dua)

Alokasi Waktu : 30 menit

Pelaksanaan : ………………………………… 2014

A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban

yang tepat!

1. Perhatikan kedua persegi panjang di bawah ini!

Jumlah dari kedua bagian persegi panjang yang diarsir yaitu ....

a. 4 c. 4/10

b. 6 d. 4/5

2. 2/10 + 5/10 = …….

a. 3/20 c. 7/20

b. 3/10 d. 7/1

3. Bilangan yang tepat untuk melengkapi titik-titik di atas yaitu ....

a. 6 c. 8

b. 7 d. 9

4.

Pada penjumlahan bilangan pecahan di atas, terdapat kesalahan pada angka

Page 138: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

124

a. 4 c. 2

b. 3 d. 1

5. Susunan bilangan yang benar mulai dari yang tertinggi hingga terendah yaitu ....

a. 1/8, 2/8, 3/8, 4/8 c. 6/8, 4/8, 1/8, 2/8

b. 2/8, 5/8, 3/8, 6/8 d. 68, 4/8, 2/8, 1/8

6.

a. 2/10 c. 4/10

b. 3/10 d. 5/10

7.

Bilangan yang tepat untuk melengkapi titik-titik di atas yaitu ....

a. 6 c. 8

b. 7 d. 9

8. Di bawah ini hasil pengurangan dua bilangan pecahan yang salah yaitu ....

Bilangan yang tepat untuk menggantikan huruf a, b dan c secara berturut-turut yaitu ....

a. 12, 5, 3 c. 12, 8, 3

b. 12, 5, 13 d. 12, 8, 13

10. Di bawah ini yang bukan merupakan pengurangan pecahan berpenyebut sama yaitu

....

B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat!

Page 139: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

125

1. Dalam lambang bilangan 1/3 , “1” disebut pembilang, sedangkan “3” disebut

…....

2. Dalam menjumlahkan dua bilangan pecahan yang berpenyebut sama, maka

yang harus dilakukan yaitu ..... pembilang.

Bilangan yang tepat untuk melengkapi titik-titik di atas yaitu ....

Bilangan yang tepat untuk melengkapi titik-titik di atas yaitu ....

C. Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan benar!

1. Gambarlah sebuah persegi panjang yang sesuai dengan hasil penjumlahan Dari 1/6

dengan 1/6 !

2. Ayah mempunyai 2 ekor bebek. Berat tiap-tiap bebek yaitu 5/12 kg dan 4/12 kg.

Berapa kg berat 2 ekor bebek tersebut?

3. Perhatikan kedua bangun persegi panjang di bawah ini!

Gabungkanlah kedua persegi panjang di atas dengan memperhatikan arsirannya!

4. Perhatikan kedua bangun persegi panjang di bawah ini!

a. Tulislah besarnya bagian yang diarsir pada masing-masing persegi

panjang di atas!

b. Hitunglah selisih dari besarnya bagian yang diarsir dari kedua bangun

persegi panjang di atas!

5. Erwin mempunyai 4/6 potong buah pepaya. Kemudian Ratna meminta 3/6 potong

buah pepaya. Hitunglah sisa buah pepaya yang dimiliki Erwin!

6. Kunci Jawaban Tes Formatif I

A. 1. D 6. A

Page 140: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

126

2. D 7. C

3. B 8. D

4. A 9. C

5. D 10. B

B. 1. penyebut

2. menjumlahkan

3. 4/8

4. 3/8

5. 7/13

C. 1.

2.

3.

4. a. 5/6 dan 3/6

Jadi, sisa buah pepaya yang dimiliki Erwin yaitu 1/6 potong.

Page 141: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

127

Lampiran 16

KISI-KISI SOAL TES FORMATIF II

Satuan Pendidikan : MI. Bidayatussabiyl Cikarang Utara Bekasi

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : V / 2

Materi Pokok : Operasi Hitung Pecahan

Standar Kompetensi : 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.

Kompetensi Dasar Indikator Soal Jenis

Soal Jenis

Ranah No.

Soal 5.2. Menjumlahkan

Dan

mengurangkan

Berbagai bentuk

pecahan.

Melengkapi titik-titik dari

susunan bilangan yang

merupakan kelipatan 4.

Pilihan

Ganda C3 A1

Memberi nilai terhadap empat

bangun persegi panjang yang

diarsir.

Pilihan

Ganda C6 A2

Menunjukkan pecahan yang

senilai dengan 4/7.

Pilihan

Ganda C3 A3

Menghitung KPK dari 2 dan 3. Pilihan

Ganda C3 A4

dari nilai terendah hingga nilai

tertinggi.

Pilihan

Ganda C3 A5

Menghitung penjumlahan dari

dua bilangan pecahan yang

berpenyebut beda.

Pilihan

Ganda C3 A6

A7

Menyusun bilangan pecahan dari

nilai tertinggi hingga nilai

terendah.

Pilihan

Ganda C3 A8

Menghitung pengurangan dari

dua bilangan pecahan yang

berpenyebut beda.

Pilihan

Ganda C3 A9

A10

Memberi nama untuk angka 1

pada bilangan pecahan 1/3 .

Isian

Singkat C1 B1

Menilai bagian yang diarsir pada

sebuah bangun persegi panjang.

Isian

Singkat C2 B2

Mengemukakan cara untuk

menyamakan penyebut pada

penjumlahan dan pengurangan

bilangan pecahan berpenyebut

beda.

Isian

Singkat

C2 B3

Menghitung penjumlahan dari

dua bilangan pecahan yang Isian

Singkat

C3 B4

B5

Page 142: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

128

berpenyebut beda.

Menggambar bangun persegi

panjang yang bernilai sama

dengan bangun persegi panjang

yang terdapat pada soal.

Uraian P C1

Memecahkan soal cerita dengan

menggunakan konsep

penjumlahan pecahan

berpenyebut beda.

Uraian C3 C2

C3

Menentukan besarnya bagian

yang diarsir dari sebuah persegi

panjang, kemudian menghitung

sisa persegi panjang yang diarsir

jika dikurangi 2/8 .

Uraian C3 C4

Memecahkan soal cerita dengan

menggunakan konsep

pengurangan pecahan

berpenyebut beda.

Uraian C3 C5

Page 143: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

129

Lampiran 17

SOAL TES FORMATIF II

Nama :

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : V (Lima)

Semester : 2 (Dua)

Alokasi Waktu : 30 menit

Pelaksanaan : ……………………………… 2014

A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban

yang tepat!

1. Kelipatan dari 4 yaitu: 8, 12, 16, ..., 24, 28. Bilangan yang tepat untuk melengkapi

titik-titik di atas adalah ....

a. 17 c. 19

b. 18 d. 20

2. Perhatikan gambar-gambar berikut ini!

(1) (2)

(2) (4)

Di antara empat persegi panjang di atas, persegi panjang yang memiliki nilai

tertinggi ditunjukkan pada nomor ....

a. 4 c. 2

b. 3 d. 1

3. Di bawah ini merupakan bilangan pecahan yang senilai dengan 4/7 yaitu ....

a. 7/4 c. 8/14

b. 8/7 d. 7/14

4. KPK dari 2 dan 3 yaitu ....

Page 144: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

130

a. 3 c. 5

b. 4 d. 6

5. Perhatikan bilangan pecahan berikut!

(1) 1/4 (3) 2/3

(2) 3/6 (4) 5/12

Susunan bilangan pecahan di atas mulai dari nilai terendah hingga nilai

tertinggi yaitu ....

a. (1), (4), (2), (3) c. (3), (4), (2), (1)

b. (3), (4), (1), (2) d. (4), (1), (3), (2)

a. 9/16 c. 6/16

b. 9/20 d. 6/20

a. 19/8 c. 4/9

b. 19/20 d. 4/20

8.. Perhatikan bilangan pecahan berikut!

(1) 1/4 c. 1/3

(2) 1/6 d. 6/12

Susunan bilangan pecahan di atas mulai dari nilai tertinggi hingga nilai

terendah yaitu ....

a. (1), (2), (4), (3) c. (4), (1), (3), (2)

b. (3), (4), (2), (1) d. (4), (3), (1), (2)

a.5/12 c. 5/6

b. 6/12 d. 6/6

Page 145: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

131

a. 1/10 c. 1/3

b. 3/10 d. 3/3

B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat!

1. Pada bilangan pecahan 1/3 , angka 1 disebut sebagai ....

2.

Bangun pesegi panjang yang diarsir besarnya ... bagian.

3. Pada penjumlahan dan pengurangan dua pecahan berpenyebut tidak sama, kedua

penyebut pecahan harus disamakan terlebih dahulu dengan cara mencari ....

4. 1/2 + 3/8 = ….

5. 2/5 + 1/3 = ……

C. Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan benar!

1. Gambarlah sebuah persegi panjang yang senilai dengan persegi panjang di bawah

ini!

2. Lala mempunyai rambut yang panjangnya 3/7 meter. 2 bulan kemudian, panjang

rambut Lala bertambah 1/2 meter. Berapa meter panjang rambut Lala sekarang?

3. Dwi mempuyai Jeruk seberat 2/8 kg. Kemudian ia diberi Jeruk oleh ibunya seberat 2/4

kg. Berapakah berat Jeruk yang dimiliki Dwi sekarang?

4.

a. Berapakah besarnya bagian yang diarsir pada persegi panjang di atas?

b. Jika bagian yang diarsir dikurangi 2/8 , maka berapakah sisanya?

5. Dalam keranjang terdapat 1/4 kuintal Rambutan. Jika kamu mengambil 1/7 kuintal,

maka berapa kuintal Rambutan yang tersisa dalam keranjang?

Kunci Jawaban Tes Formatif II

A. 1. D 6. A

2. A 7. B

3. C 8. D

4. D 9. A

5. A 10. B

Page 146: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

132

B. 1. Pembilang

2. 5/10

3. KPK

4. 7/8

5. 11/15

C. 1.

2. Diketahui : a. Lala mempunyai rambut yang panjangnya 3/7meter.

b. 2 bulan kemudian, panjang rambut Lala bertambah 1/2 meter.

Ditanyakan : Panjang rambut Lala sekarang.

Jadi, panjang rambut Lala sekarang yaitu 13/14.

3. Diketahui : a. Dwi mempuyai Jeruk seberat 2/8 kg.

b. Dwi diberi Jeruk oleh ibunya seberat 2/4 kg.

Ditanyakan : Berat Jeruk yang dimiliki Dwi sekarang.

Jadi, Jeruk yang dimiliki Dwi sekarang seberat 3/4 kg.

4. a. Besarnya bagian yang diarsir pada persegi panjang di atas yaitu 3/4

Jadi, sisa bagian yang diarsir pada persegi panjang di atas jika

Dikurangi 2/8 , yaitu 1/2 .

5. Diketahui : a. Dalam keranjang terdapat 1/4 kuintal Rambutan.

b. Kamu mengambil 1/7 kuintal Rambutan.

Ditanyakan : Sisa Rambutan yang tersisa dalam keranjang.

Jadi, sisa Rambutan yang tersisa dalam keranjang, yaitu 3/28 kuintal.

Page 147: Oleh : NURHASAN AFANDI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34413/1/Nurhasan... · Nurhasan Afandi, NIM ... pendidikan tersebut akan memberikan

133