cover sop

Upload: bambang-apryanto

Post on 08-Jan-2016

16 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

COVER

TRANSCRIPT

SOP

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURKEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAHKABUPATEN NUNUKAN2015

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah. SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Pedoman Standar Operasional prosedur (SOP) Keperawatan dan shalawat serta salam kami haturkan pada junjungan kita, Nabi Besar Muhammad, SAW, keluarga, sahabat serta pengikut-Nya hingga akhir zaman.

Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan keperawatan di Rumah Sakit, maka kami telah berusaha untuk membuat buku panduan yang dapat digunakan sebagai dasar dalam memberikan setiap tindakan keperawatan kepada pasien/keluarganya sehingga segala tindakan keperawatan yang dilakukan memiliki standar yang baku yang telah diterapkan di setiap Rumah Sakit dan mengacu kepada standar pelayanan Rumah Sakit yang diberlakukan melalui SK Menkes No. 436/MENKES/SK/VI/1993. Standar Pelayanan dan standar asuhan keperawatan tersebut harus diterapkan secara bertahap.

Standar Asuhan Keperawatan untuk Rumah sakit Umum kabupaten Nunukan masih dalam tahap proses pembuatan yang menyesuaikan juga dengan standar Asuhan Keperawatan (SAK) yang berlaku di rumah Sakit di seluruh Indonesia.

Pada kesempatan ini kepada tim penyususn diucapkan terima kasih atas jerih payahnya sehingga buku pedoman ini diterbitkan dan juga kepada berbagai pihak yang telah turut memberikan saran dan pendapatnya sampai terbitnya buku panduan ini.

Sesuai kebutuhan dan perkembangan IPTEK Keperawatan maka buku pedoman Standar Operasional Prosedur (SOP) ini akan disempurnakan, untuk itu saran dan kritik saudara sangat kami harapkan sebagai bahan penyempurnaan selanjutnya.

Nunukan, . . . . . . . . . . . 201. .Ka. Bid Keperawatan

Hj. Djaleha, AHNip. 19570505 198111 2 002DAFTAR ISI

A. DEFENISI1. SOP (Standar Operasional Prosedur) adalah suatu prangkat instruksi/langkah-langkah yang dibakukan untuk menyelesaikan suatu proses kerja rutin tertentu.Uraian: SOP memberikan langkah-langkah yang benar dan terbaik untuk melaksanakan berbagai kegiatan dan fungsi. SOP merupakan consensus bersama untuk jalan yang terbaik memberikan pelayanan. SOP membantu mengurangi kesalahan dan pelayanan dibawah standar (substandard) dengan memberikan langkah-langkah yang sudah disetujui dalam melaksanakan berbagai kegiatan.2. KEBIJAKAN (Policy) adalah rangkaian konsep dan asas (ketentuan pokok) yang menjadi garis besar dan dasar bagi rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, serta konsisten dengan tujuan organisasi.Uraikan: Kebijakan yang efektif haruslah rasional, relevan, wajar, direvisi bila diperlukan, disosialisasikan dengan adekuat.a. Kebijakan Organisasi/RS: Berlakukan bagi seluruh jajaran organisasi sebagai suatu kesatuan.b. Kebijakan Bidang/Departemen: Berlaku spesifik bagi bidang/departemen. Termasuk juga kebijakan operasional, kebijakan ini meliputi cakupan pekerjaan pelayanan spesifik, batas-batas pelayanan, peran dan kewenangan petugas, standard dan monitoring.

B. TUJUAN1. UmumAgar berbagai proses kerja rutin terlaksana dengan efesien, efektif, konsisten dan aman, dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan melalui pemenuhan standar yang berlaku.2. Khusua. Untuk menjaga konsistensi tingkat penampilan kinerja atau kondisi tertentu dan keamanan petugas dan lingkungan, dalam melaksanakan sesuatu tugas/pekerjaan tertentu.b. Sebagai acuan (chek list) dalam pelaksanaan kegiatan tertentu bagi sesame pekerja, supervisor, surveyor dan sebagainya.c. Untuk menghindari kegagalan/kesalahan (dengan demikian menghindari/mengurangi konflik), keraguan, duplikasi serta pemborosan dalam proses pelaksanaan kegiatan.d. Merupakan parameter untuk menilai mutu pelayanan.e. Untuk lebih menjamin penggunaan tenaga dan sumber daya secara efesien dan efektif.f. Untuk menjelaskan alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas yang terkait.g. Sebagai dokumen yang akan menjelaskan dan menilai pelaksanaan proses kerja bila terjadi suatu kesalahan atau dugaan malpraktek dan kesalahan administrative lainnya, sehingga sifatnya melindungi rumah sakit dan petugas.h. Sebagai dokumen yang digunakan untuk pelatihan.

C. JENIS DAN RUANG LINGKUP SOP1. Jenis SOP (Standar Operasional Prosedur)a. SOP Profesi (Keilmuan/Teknis) merupakan SOP keilmuan/teknis untuk profesi Medis, Keperawatan dan Profesi lainnya. SOP memuat proses kerja untuk Diagnostik, Terapi, Tindakan Medis dan Asuhan Keperawatan.b. SOP Pelayanan (Managerial) merupakan SOP Pelayanan Medik, Keperawatan, Penunjang Medik, yang bersifat managerial/administrasi atau berhubungan dengan pasien.c. SOP Administrasi mengatur tata cara kegiatan dalam organisasi termasuk hubungan antar unit kerja dan kegiatan-kegiatan non medis.2. Ruang Lingkup SOP (Standar Operasional Prosedur)a. SOP Profesi mencakup.1) Pelayanan Medis meliputi:Komite Medik/SMF, Rawat Inap, Rawat Jalan, Pelayanan Gawat Darurat, ICU/ICCU/PICU/NICU dan Kamar Bedah.Contoh : SOP penanganan pasien untuk suatu penyakit (standar pelayanan medis : Pyelonephritis Akut, Konjungtivitis Purulenta, Perdarahan Antepartum, Tetanus Neonatorum, Apendiksitis Akut dan sebagainya). SOP untuk Diagnostik/Terapi Punksi Lumbal, Biopsi Ginjal, WSD (Water Sealed Drainage) Thorax/Paru. Prosedur berbagai pemeriksaan Endoskopi Pemberian obat kejang demam, penangan renjatan anafilaktik. Standar Prosedur Operasional Radiodiagnostik (Standar Profesi Radiologi). Prosedur Perinatologi Resiko Tinggi. Prosedur penangan kasus 5 besar (True Emergency) di IGD, gawat darurat Bedah/gawat darurat Medik.2) Pelayanan Keperawatan.Contoh :SCP/Standar Asuhan Keperawatan, Standar Peralatan Keperawatan, SOP persiapan pasien operasi dan sebagainya.3) Playanan Profesi lain meliputi.Laboratorium, Radiologi, Rehabilitasi Medis, Farmasi dan sebagainya.Contoh :SOP pemeriksaan (teknis) laboratorium, Standar Pelayanan Radiologi dan sebagainya.b. SOP Pelayanan (Managerial) mencakup pelayanan-pelayanan medis radiologi dan sebagainya.Contoh :Prosedur Dokter Jaga Ruangan, Prosedur Konsultasi Medis, Prosedur Masuk/Keluar ICU, Pertemuan Klinik, Seleksi Staf Medik, Pemilihan Ketua SMF, Prosedur Penjadwalan Dokter/Perawat/Petugas lain jaga di IGD. Prosedur Informed Consent, Prosedur Triage, Prosedur Pengadaan Obat/Alkes di IGD. Prosedur Rotasi-Mutasi-Cuti Perawat, Penerimaan pasien di Ruang Rawat Anak, Prosedur Pelayanan perbekalan Farmasi, Prosedur Pengolahan Pembekalan Farmasi yang kadaluarsa, Prosedur pengambilan hasil Radiologi, Prosedur Penyimpanan document Paparan Radiasi (Radiologi). Pedoman pengambilan Infeksi Nosokomial RS, Prosedur Sterilisasi, Prosedur Pengelolaan Linen di Kamar Operasi dan sebagainya.c. SOP Administrasi umumnya mencakup kegiatan di unit-unit nonmedis.Contoh :Prosedur Pendaftaran Pasien, Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Rekam Medis, Perencanaan Program/Proyek/Kegiatan : Keuangan : Billing System, Akuntasi, Penyusunan Anggaran/Penyusunana Master Budget : Perlengkapan : Pengadaan, Perlengkapan, Pemeliharaan, Penghapusan : Kepegawaian : Penerimaan Pegawai, Mutasi, Penilaian, Kepegawaian, Penghargaan Pelatihan : Pelaporan : Prosedur-prosedur K-3 dan Kesehatan Lingkungan, Prosedur Administrasi Instalasi Radiologi, Prosedur Penyimpanan Arsip Hasil Pemeriksaan Laboratorium. Pedoman Keamanan Kerja Laboratorium, Prosedur Pemeliharaan dan Perbaikan Alat (Lab/Radiologi/Kamar Operasi), Prosedur Asuransi dan sebagainya.

D. LANGKAH-LANGKAH DAN PRINSIP PENULISAN SOP1. Tetapkan telaah kebijakan yang mendasari suatu prosedur/proses kerja.2. Pertimbangan prosedur merupakan prosedur yang lebih kecil (terutama bila prosedur tersebut cukup panjang, dipecah-pecah, misalnya : tahap persiapan, tahap kegiatan awal, tahap akhir, tahap evaluasi dan sebagainya).3. Kapan SOP dibuat, sedapatnya sebelum sesuatu proses kerja baru dilaksanankan.4. Cari literature dan informasi lain yang terkait yang mendukung prosedur tersebut.5. Cari masukkan dari staf/petugas terkait.6. Tetapkan prosedur tersebut adalah wajib atau sebagai pedoman (guideline).7. Bila wajib harus jelas bahwa SOP tersebut harus dilaksanankan dengan tidak ada langkah-langkah lain. Kalau sebagai pedoman, maka ada peluang untuk langkah alternative sebagian atau seluruh langkah.8. Tetapkan hasil (outcome) yang diharapkan.9. Tuliskan peralatan/fasilitas yang diperlukan.10. Tetapkan siapa yang berwenang melaksanankan prosedur dan sebagainya (dalam pengertian kualifikasi, jabatan misalnya supervisor).11. Tulis indikasi dan kontra indikasi, garis bawah (beri kotak) risiko-risiko, peringatan-peringatan, hal-hal yang perluh diwaspadai.12. Langkah-langkah disusun berdasarkan logika, untuk menyelesaikan proses kerja secara efisien dan aman.13. Dapat ditambahkan Bagan Arus (flow chard) untuk mempermudah/mempercepat pemahaman uraian langkah-langkah.14. Agar dibuat system penomoran SOP yang terorganisasi dan independen.15. Gunakan bahasa sehari-hari istilah harus konsisten, susun kata-kata sependek dan sesederhana mungkin dan memudahkan pemakaian (unser friendly), mempunyai urutan, tidak bermakna ganda, gunakan bahasa yang positif.16. Jelaskan bahan bacaan acuan yang perlu dibaca (cross reference) termasuk SOP lain.17. SOP agar diuji coba : apakah mudah dipahami, mudah pemakaiannya (unsur friendly) oleh petugas terkait.18. Sesudah uji coba mungkin diperlukan penyempurnaan.19. Sosialisasikan SOP.20. Revisi SOP dilakukan sesuai kebutuhan perkembangan : ilmu, informasi lain, perubahan unit/struktur. Bila SOP terkait dengan unit/SOP lain, maka perubahan tersebut harus dikoordinasikan.21. Sebaiknya SOP disusun oleh suatu tin terdiri dari : petugas yang akan melaksanakan proses kerja, petugas yang akan melaksanakan pemeliharaan alat yang digunakan dalam proses kerja tersebut, penulis yang sudah biasa menulis SOP, petugas kesehatan lingkungan/K3/infeksi nosocomial.

E. PRIORITAS SOPUntuk memulai menyusun SOP dan melakukan pilihan-pilihan proses kerja, perlu dikaji isu-isu sebagai berikut :1. Bagaiman dampak yang timbul positif atau negative terhadap pelayanan pasien.2. Bagaimana dampak terciptanya masalah pada staf/petugas.3. Apakan proses kerja tersebut menciptakan limbah, masalah waktu, keperluan peralatan baru pengulangan pekerjaan.4. Dampak-dampak spesifik lainnya untuk RS.Dari hal-hal tersebut dapat dipilih SOP yang ditentukan dengan skala prioritas.

F. FORMAT SOP DAN PETUNJUK PENGISIAN SOP1. Format SOPFormat SOP yang digunakan adalah sesuai dengan surat Edaran dari Direktur Pelayanan Medik Spesialistik No. YM. 00.02.2.2.837 tertanggal 1 Juni 2001, Perihal Bentuk Standar Operating Prosedur (SOP), lihat lampiran. Format ini diberlakukan pada tahun 2002.2. Format ini dapat diberi tambahan sesuai dengan ketentuan RS yang bersangkutan atau Standar Profesi yang bersangkutan.3. Petunjuk pengisian SOPa. Kotak Heading : terdiri dari kotak-kotak Rumah Sakit, Judul SOP, No. Dokumen, No. Revisi, Halaman, Prosedur Tetap, Tanggal terbit, Ditetapkan Direktur.1) Heading dicetak pada setiap halaman.2) Kotak RS diberi namaRS, dapat diberi logo.3) Judul SOP : diberi judul sesuai proses kerjanya, missal : konsultasi Medis, Dr. Jaga Ruangan, Biopsi Ginjal, Persiapan pasien operasi dan sebagainya.4) No. Dokumen : sesuai dengan ketentuan RS yang bersangkutan, agar dibuat sistematis termasuk seragam.5) No. Revisi : merupakan status revisi, dianjurkan menggunakan huruf, dokumen baru diberi huruf A, dokumen revisi pertama diberi huruf B dan seterusnya. Dapat juga dengan angka. Untuk dokumen baru pemberian dapat diberi nomor 0, dokumen revisi pertama di beri nomor 1 dan seterusnya.6) Halaman : diisi nomor halaman ybs/total halaman contoh : halaman pertama : 1/5, halaman kedua : 2/5, halaman terakhir : 5/5.7) Prosedur tetap diberi penamaan sesuai ketentuan RS misalnya :Prosedur, Prosedur Tetap, Petunjuk Pelaksanaan, Prosedur Kerja dan sebagainya.8) Tanggal terbit : diberi tanggal sesuai terbitnya.9) Ditetapkan Direktur : diberi tanda tangan direktur dan namanya. Tanda tangan Direktur dapat dituangkan dengan alternative pada halam pertama saja atau pada halaman terakhir saja.10) Kotak heading pada halaman-halaman berikut dapat hanya memuat : kotak nama RS, Judul SOP, no. Dokumen, no revisi dan halaman.b. Isi SOP1) Pengertian : berisi penjelasan tentang istilah yang mungkin sulit dipahami dan atau definisi dari tindakan yang dilakukan.2) Tujuan : berisi tujuan yang spesifik dari pelaksanaan SOP.3) Kebijakan : berisi kebijakan (RS dan atau Bidang /Depertemen) menjadi garis besar bagi SOP tersebut yang dipayunginya.4) Prosedur : bagian ini merupakan bagain utama yang menguraikan langkah-langkah kegiatan untuk menyelesaikan proses kerja tertentu dan staf/petugas yang berwenang. Dapat dicantumkan alat/formulir/fasilitas yang digunakan, waktu, frekuensi dalam proses kerja tersebut. Bila memungkinkan diuraikan secara lengkap unsur-unsur SIAPA, APA, DIMANA, KAPAN dan BAGAIMANA (who, what, where, when, how).5) Unit terkait : berisi unit-unit yang terkait dan atau proses terkait dalam proses kerja tersebut.