cover pt ciputra surya tbk -...
TRANSCRIPT
PT Ciputra Surya Tbk dan Entitas Anak
Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2013 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) dan Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 (Tidak diaudit)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
1
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Maret 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 (Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
31 Maret 2013
31 Desember 2012
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 2d,2g,4,38
1.141.507.873.632 849.187.440.538
Investasi jangka pendek 2g,5,38 - 21.000.000.000Piutang usaha - pihak ketiga,
setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar Rp1.975.053.680 per 31 Maret 2013, Rp2.267.394.805 per 31 Desember 2012 2g,6,38
131.986.484.077 110.876.192.506
Piutang lain-lain 2g,7,38
59.808.837.401 49.065.783.063
Persediaan 2e,2o,8
1.185.660.784.125 1.089.971.202.767
Pajak dibayar di muka 2t,18a
69.741.560.303 63.296.388.470
Aset lancar lain-lain 9 1.563.855.310 1.340.503.188
TOTAL ASET LANCAR 2.590.269.394.848 2.184.737.510.532
ASET TIDAK LANCAR Piutang pihak-pihak berelasi 2g,2h,33,38 162.338.574 110.468.887Investasi pada entitas asosiasi 2j,10 113.926.990.909 113.957.013.309
Aset pajak tangguhan 2t,18e
1.626.544.892 510.342.747
Uang muka jangka panjang 11
54.789.500.031 39.546.490.655
Tanah untuk pengembangan 2k,12
1.023.437.197.232 997.993.948.589Aset tetap - setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar Rp198.280.887.212 per 31 Maret 2013, Rp189.359.938.384 per 31 Desember 2012 2f,2l,2o,13
374.258.905.859 379.078.685.538
Properti investasi, neto 2f,2n,2o,14
567.381.329.822 574.286.891.947 Aset tidak lancar lain-lain 15 157.307.457.341 137.989.291.351
TOTAL ASET TIDAK LANCAR 2.292.890.264.660 2.243.473.133.023
TOTAL ASET 4.883.159.659.508 4.428.210.643.555
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
2
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Maret 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 (Diaudit)
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
31 Maret 2013
31 Desember 2012
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek 2f,2g,16,38 - 46.457.780
Utang usaha 2g,38
25.901.215.351 3.781.948.943
Utang lain-lain 2g,17,38
7.336.620.423 22.108.620.123
Utang pajak 2t,18b
23.607.963.188 19.253.529.536
Beban akrual 2g,19,38
8.720.879.162 12.380.734.460
Utang biaya pembangunan 2g,20,38
165.992.490.346 165.771.451.402
Uang muka pelanggan 2p,21
1.896.276.920.284 1.456.466.382.732
Pendapatan diterima di muka 2p,22
322.058.543 45.196.591.490Utang bank jangka panjang yang
jatuh tempo dalam waktu satu tahun 2g,23,38 - 7.692.925.000
TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK 2.128.158.147.297 1.732.698.641.466
LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang bank jangka panjang 2g,23,38 429.446.225.000 444.832.075.000
Utang jaminan penyewa
36.266.225.337 21.213.307.879Liabilitas imbalan kerja karyawan 2r,24 14.873.068.746 14.881.522.377
TOTAL LIABILITAS JANGKA PANJANG 480.585.519.083 480.926.905.256
TOTAL LIABILITAS 2.608.743.666.380 2.213.625.546.722
EKUITAS
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
Modal saham - nilai nominal Rp250 per saham Modal dasar - 7.912.000.000
saham Modal ditempatkan dan disetor
penuh - 1.978.864.834 saham 26 494.716.208.500 494.716.208.500
Tambahan modal disetor
18.000.000.000 18.000.000.000Saldo laba
Ditentukan penggunaannya 27 155.000.000 155.000.000Belum ditentukan
penggunaannya 1.497.068.722.931 1.395.726.293.114
Total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 2.009.939.931.431 1.908.597.501.614
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
3
Kepentingan nonpengendali 2c,25 264.476.061.698 305.987.595.219
TOTAL EKUITAS 2.274.415.993.129 2.214.585.096.833
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 4.883.159.659.508 4.428.210.643.555
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
4
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain)
31 Maret 2013 Catatan 31 Maret 2012
PENDAPATAN NETO
272.374.359.700 2p,2q,29 211.773.752.462
BEBAN POKOK PENJUALAN DAN BEBAN LANGSUNG 103.491.651.894 2i,2p,2q,30 (110.294.470.238)
LABA KOTOR 168.882.707.806 101.479.282.224
Beban umum dan administrasi
(41.485.177.420) 2i,2p,2q,31 (23.670.900.700)
Beban penjualan
(20.831.701.330) 2p,2q,31 (16.074.125.787)
Pendapatan denda dan pembatalan
4.326.178.525 4.059.943.595Pendapatan (beban) pengelolaan
lingkungan -neto
2.423.665.943 3.064.815.236
Laba selisih kurs – neto
163.598.504 2s 763.336.209
Pendapatan lain-lain
2.219.335.741 6.695.338.399
Beban lain-lain (809.297.683)
LABA USAHA 114.889.310.085 76.317.689.176
Pendapatan bunga
12.044.861.934 4.374.869.194
Beban bunga
(8.907.734.345) (16.448.058.305)Bagian laba entitas asosiasi 2j
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 118.026.437.674 64.244.500.065
BEBAN PAJAK PENGHASILAN (13.838.948.378) 2t,18 (12.602.545.393)
LABA TAHUN BERJALAN 104.187.489.296 51.641.954.672
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN - -
TOTAL PENDAPATAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 104.187.489.296 51.641.954.672
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
5
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012
(Disajikan dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain)
31 Maret 2013 Catatan 31 Maret 2012 Laba tahun berjalan yang dapat
diatribusikan kepada: Pemilik ekuitas induk 104.187.489.296 52.680.613.310 Kepentingan nonpengendali 2.845.059.479 2c,25 (1.038.658.638)
101.342.429.817 51.641.954.672
Total pendapatan komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada:
Pemilik ekuitas induk 104.187.489.296 52.680.613.310 Kepentingan nonpengendali 2.845.059.479 2c,25 (1.038.658.638)
Total 101.342.429.817 51.641.954.672
LABA PER SAHAM DASAR YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK 51 2u,32 27
Catatan atas laporan keuangan konsolidasianan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasianan secara keseluruhan.
6
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
Saldo laba
Modal ditempatkan dan disetor penuh
Tambahan modal disetor
Telah ditentukan penggunaannya
Belum ditentukan penggunaannya Total
Kepentingan nonpengendali Total ekuitas
Saldo tanggal 1 Januari 2012 494.716.208.500 18.000.000.000 150.000.000 1.170.882.693.145 1.683.748.901.645 265.194.260.074 1.948.943.161.719 Laba bersih 52.680.613.310 52.680.613.310 (1.038.658.638) 51.641.954.672 Perubahan lainnya pada kepentingan
nonpengendali (2.150.293.495) (2.150.293.495)
Saldo 31 Maret 2012 494.716.208.500 18.000.000.000 150.000.000 1.223.563.306.455 1.736.429.514.955 262.005.307.941 1.998.434.822.896
Saldo tanggal 1 Januari 2013 494.716.208.500 18.000.000.000 155.000.000 1.395.726.293.114 1.908.597.501.614 305.987.595.219 2.214.585.096.833 Laba bersih 101.342.429.817 101.342.429.817 2.845.059.479 104.187.489.296 Perubahan lainnya pada kepentingan
nonpengendali (44.356.593.000) (44.356.593.000)
Saldo 31 Maret 2013 494.716.208.500 18.000.000.000 155.000.000 1.497.068.722.931 2.009.939.931.431 264.476.061.698 2.274.415.993.129
.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
7
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Maret 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Maret 2013 Catatan 31 Maret 2012 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan 678.623.769.599 377.108.486.685Pembayaran kas kepada:
Kontraktor, pemasok dan lainnya (191.101.161.520) (121.999.992.367)Karyawan (34.924.909.125) (11.970.294.768)
Pembayaran kas untuk beban operasi lain (67.218.214.488) (73.790.970.329)(Penurunan) kenaikan hutang pihak-pihak
berelasi (51.869.687) 33 6.278.802.914Kenaikan dana yang dibatasi
penggunaannya (18.044.443.198) 15 (13.006.501.315)Penerimaan dari pendapatan bunga 12.923.460.293 4.374.799.289Pembayaran untuk:
Pajak (21.559.677.180) (572.526.498)Beban bunga (8.907.734.345) (16.448.058.305)
Kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi 349.739.220.349 149.973.745.306
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penambahan investasi pada Entitas Anak
yang di peroleh dari kepentingan nonpengendali (44.650.500.000) -
Perolehan aset tetap dan properti investasi (10.637.279.160) 13 (4.233.293.068)
Kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi (55.287.779.160) (4.233.293.068)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran utang bank jangka pendek
dan jangka panjang (23.078.775.000) 16,23 (23.147.677.549)
Kas neto (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas pendanaan (23.078.775.000) (23.147.677.549)
KENAIKAN NETO KAS DAN SETARA KAS 271.372.666.189 122.592.774.689DAMPAK NETO PERUBAHAN NILAI TUKAR ATAS KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 870.135.207.443 4 452.731.319.485
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 1.141.507.873.632 4 575.324.094.174
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada tanggal 31 Maret 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 (Diaudit) dan untuk
bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 (Tidak diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ______________________________________________________________________________________
8
1. UMUM
a. Pendirian perusahaan
PT Ciputra Surya Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Indonesia berdasarkan akta Notaris Hobropoerwanto, S.H., No. 1 tanggal 1 Maret 1989 dan perubahannya akta No. 14 tanggal 21 Nopember 1989 oleh notaris yang sama dengan nama PT Bumi Citrasurya. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai Surat Keputusan No. C2-546.HT.01.01.TH.90 tanggal 3 Pebruari 1990, dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 4424, Tambahan No. 86 tanggal 26 Oktober 1990. Berdasarkan akta Notaris Mudofir Hadi, S.H., No. 295 tanggal 28 Desember 1990, nama Perusahaan diubah menjadi PT Citraland Surya. Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-2925 HT.01.04.TH.91 tanggal 3 Agustus 1991, dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 3159, Tambahan Berita No. 76 tanggal 20 September 2001. Kemudian, berdasarkan akta Notaris Irawan Soerodjo, S.H., No. 55 tanggal 18 Pebruari 1997, nama Perusahaan diubah menjadi PT Ciputra Surya. Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai Surat Keputusan No. C2-3415 HT.01.04.Th.97 tanggal 2 Mei 1997, dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 239, Tambahan Berita No. 3 tanggal 8 Januari 1999. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris DR. Misahardi Wiramarta, S.H., MH, MK, MoL, No. 141 tanggal 24 Juni 2008 mengenai perubahan Anggaran Dasar untuk disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 dan peraturan di bidang Pasar Modal. Perubahan terakhir ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-90666.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 27 Nopember 2008. Sesuai dengan pasal 3 dari Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan mencakup antara lain, perencanaan, pelaksanaan pembangunan dan penjualan kawasan perumahan (real estat), perkantoran, pertokoan, pusat niaga beserta fasilitas-fasilitasnya.
Perusahaan berkedudukan di Surabaya dan proyeknya yaitu Citra Raya Kav. 1, Jl. Citraraya Utama, Lakarsantri, Surabaya. Perusahaan memulai kegiatan usaha komersilnya pada tanggal 1 Maret 1993.
b. Pendaftaran sebagai perusahaan terbuka tanpa penawaran umum
Perusahaan telah mengajukan pernyataan pendaftaran kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), dahulu Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam), dengan surat No.118/HH/njs/X/98-CS tanggal 23 Oktober 1998, sehubungan dengan rencana pendaftaran Perusahaan sebagai perusahaan publik tanpa penawaran umum atas seluruh saham biasa atas nama Perusahaan sejumlah 420.188.000 saham. Pernyataan pendaftaran ini telah menjadi efektif berdasarkan surat Bapepam No. S-2739/PM/1998 tanggal 29 Desember 1998 dan telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta.
c. Pemecahan nilai nominal saham
Pemecahan saham (stock split) mengakibatkan penurunan nilai nominal saham dari Rp500 menjadi Rp250 per saham. Pemecahan saham tersebut meningkatkan jumlah saham beredar dari saham awal sejumlah 420.188.000 lembar saham dan saham hasil konversi utang obligasi sejumlah 569.244.417 lembar saham menjadi 1.978.864.834 lembar saham. Pemecahan saham ini menjadi efektif dan harga nominal baru saham tersebut telah diperdagangkan di bursa efek pada tanggal 25 Juli 2005.
d. Struktur Perusahaan, Entitas Induk, Entitas Induk Terakhir dan Entitas Anak
PT Ciputra Development Tbk dan PT Sang Pelopor, masing-masing adalah entitas induk dan entitas induk terakhir Perusahaan dan Entitas Anak (secara bersama-sama disebut “Kelompok Usaha”).
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada tanggal 31 Maret 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 (Diaudit) dan untuk
bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 (Tidak diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ______________________________________________________________________________________
9
Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012, susunan Entitas Anak adalah sebagai berikut:
Kegiatan Awal Persentase Pemilikan Total Aset Sebelum Eliminasi Usaha/ Operasi Komersial/
Perusahaaan/ Domisili/ Principal Start of Commercial Company Domicile Activity Operation 2013 2012 2013 2012
PT Bumiindah Surabaya Real estat/ 1993 99,99 99,99 60.730.133 55.342.633 Permaiterang Real estate PT Aptacitra Surya Jakarta Real estat/ 1993 99,80 1) 99,80 28.864.530 21.364.530 Real estate PT Cahayahijau Surabaya Real estat/ 1993 99,99 99,99 66.781.201 77.337.931 Tamanindah Real estate PT Suburhijau Surabaya Real estat/ 1993 96,00 96,00 71.296.757 68.409.257 Jayamakmur Real estate PT Tamancitra Surabaya Real estat/ 1993 96,00 96,00 66.344.063 60.956.563 Suryahijau Real estate PT Saptamulia Jakarta Real estat/ 1993 73,00 2) 73,00 5.795.164.686 5.774.444.959 Hijaubangun Real estate PT Ciputra Surabaya Surabaya Lapangan golf 1995 99,23 3) 99,23 58.178.074.881 58.748.372.769 Padang Golf dan club house/ Golf course and club house PT Galaxy Alam SemestaSurabaya Real estat/ 1996 99,99 4) 99,99 294.706.562.805 288.871.918.998 dan Entitas Anak/ Real estate PT Galaxy Alam Semesta and Subsidiary PT Citra Bahagia Elok Surabaya Real estat/ 1996 100.00 5) 100.00 124.818.399.329 120.255.304.884 Real estate PT Ciputra Delta dan Surabaya Real estat/ 1997 88,75 6) 88,75 146.018.752.607 131.878.828.177 Entitas Anak/ Real estate PT Ciputra Delta and Subsidiaries PT Ciputra Graha PrimaSurabaya Real estat/ 2003 51,00 51,00 43.928.496.914 42.811.904.662 Real estate PT Adhiwira Persada Surabaya Real estat/ - 99,99 99,99 70.961.600 62.074.100 Real estate PT Asendabangun Lampung Real estat/ 2004 99,00 99,00 95.469.585.517 88.093.793.034 Persada Real estate PT Cahayafajar Surabaya Real estat/ 2006 60,00 60,00 68.611.917.782 67.774.874.181 Abaditama Real estate PT Win Win Realty Surabaya Real estat/ 2007 53,00 7) 53,00 1.361.742.414.993 1.428.502.654.174 Centre dan Anak Real estate Perusahaan/ PT Win Win Realty Centre and Subsidiary PT Ciputra Inti PratamaSemarang Real estat/ 2009 99,99 99,99 87.912.686.030 70.988.822.966 Real estate PT Ciputra Abdi Persada Kendari Real estat/ 2010 99,00 99,00 108.152.548.228 97.296.664.331 Real estate PT Ciputra Kirana DewataDenpasar Real estat/ 2010 99,00 99,00 172.297.270.300 157.427.209.078 Real estate PT Ciputra Praja Rahayu Jakarta Real estat/ 2010 99,99 99,99 59.874.457.126 40.575.747.327 Real estate PT Citra Tirta Surabaya Surabaya Real estat/ 2011 55,00 55,00 8.747.182.616 6.812.132.992 Real estate PT Ciputra Bentara Asri Jakarta Real estat/ 2011 87.00 8) 87.00 114.931.114.409 114.989.103.544 Real estate PT Ciputra Nusantara Jakarta Real estat/ 2011 99,992,6) 99,99 46.428.885.843 1.000.000.000 Real estate PT Ciputra Bangun SelarasJakarta Real estat/ 2011 99,99 4) 99,99 115.304.546.854 12.658.600.414 Real estate
1. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Aptacitra Surya (ACS) yang
diselenggarakan pada tanggal 14 Desember 2011, diputuskan untuk menurunkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp500 juta menjadi Rp250 juta.
2. Berdasarkan RUPSLB PT Saptamulia Hijaubangun (SMHB) yang diselenggarakan pada tanggal 14
Desember 2011, diputuskan untuk menurunkan modal dasar dari Rp5 miliar menjadi Rp2 miliar dan menurunkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp1,6 miliar menjadi Rp662.500.000.
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada tanggal 31 Maret 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 (Diaudit) dan untuk
bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 (Tidak diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ______________________________________________________________________________________
10
3. Berdasarkan RUPSLB PT Ciputra Surabaya Padang Golf (CSPG) yang diselenggarakan pada tanggal 3 Desember 2012 dan dinyatakan dalam Akta Notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, MH, Notaris di Jakarta, No. 143 tanggal 17 Desember 2012, diputuskan untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp46 miliar menjadi Rp52 miliar, sehingga kepemilikan Perusahaan pada CSPG menjadi 99,23%. Sampai dengan 18 Maret 2013, perubahan modal ini belum mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
Berdasarkan RUPSLB CSPG yang diselenggarakan pada tanggal 7 Nopember 2011 dan dinyatakan dalam Akta Notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, MH, Notaris di Jakarta, No. 156 tanggal 17 Nopember 2011, diputuskan untuk meningkatkan modal dasar dari Rp40 miliar menjadi Rp70 miliar dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp39.691.207.000 menjadi Rp46 miliar, sehingga kepemilikan Perusahaan pada CSPG menjadi 99,13%. Perubahan modal ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai Surat Keputusan No. AHU-63932.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 27 Desember 2011.
4. Berdasarkan RUPSLB PT Galaxy Alamsemesta (GAS) yang diselenggarakan pada tanggal 29 November
2012, diputuskan untuk menurunkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp85 miliar menjadi Rp45 miliar.
5. Berdasarkan RUPSLB PT Citra Bahagia Elok (CBE) yang diselenggarakan pada tanggal 29 November 2012, diputuskan untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp76,5 miliar menjadi Rp81,0 miliar.
Berdasarkan RUPSLB CBE yang diselenggarakan pada tanggal 14 Desember 2011, diputuskan untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp70,5 miliar menjadi Rp76,5 miliar.
6. Berdasarkan akta No. 73 tanggal 10 Februari 2012 dari Notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E.,
M.H., pemegang saham PT Ciputra Delta (CDELTA) menyetujui untuk melakukan penurunan modal ditempatkan dan disetor penuh CDELTA sebesar Rp10.000.000.000, yang seluruhnya dibayarkan kepada Perusahaan. Setelah transaksi tersebut di atas, kepemilikan saham Perusahaan pada CDELTA menjadi 88,75%.
Berdasarkan RUPSLB CDELTA yang diselenggarakan pada tanggal 14 Desember 2011, diputuskan untuk menurunkan modal dasar dari Rp50 miliar menjadi Rp10 miliar dan menurunkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp15 miliar menjadi Rp5 miliar, sehingga kepemilikan Perusahaan pada CDELTA menjadi 88,75%.
7. Berdasarkan RUPSLB PT Win Win Realty Centre (WWR) yang diselenggarakan pada tanggal 31 Oktober
2012 dan dinyatakan dalam Akta Notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, MH, Notaris di Jakarta, No. 183 tanggal 28 Nopember 2012, diputuskan untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp464 miliar menjadi Rp539 miliar. Sampai dengan 18 Maret 2013, perubahan modal ini belum mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Berdasarkan RUPSLB WWR yang diselenggarakan pada tanggal 11 Nopember 2011 dan dinyatakan dalam Akta Notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, MH, Notaris di Jakarta, No. 155 tanggal 17 Nopember 2011, diputuskan untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp265 miliar menjadi Rp464 miliar. Perubahan modal ini telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada tanggal 27 Pebruari 2012.
8. Berdasarkan akta No. 157 tanggal 23 Juli 2012 dari Notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H.,
pemegang saham PT Ciputra Bentara Asri (CBA) menyetujui (i) penjualan seluruh saham milik PT Ciputra Nusantara dengan nilai nominal Rp1.000 kepada Harun Hajadi dan; (ii) peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp750.000.000, yang disetor oleh Perusahaan dan Harun Hajadi masing-masing sebesar Rp620.001.000 dan 129.999.000. Setelah transaksi tersebut di atas, kepemilikan Perusahaan pada CBA menjadi 87%.
Tahun 2012, CBA telah beberapa kali mengubah anggaran dasarnya, terakhir berdasarkan akta Notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, MH, Notaris di Jakarta, No. 3 tanggal 3 Desember 2012, diputuskan untuk meningkatkan modal dasar dari Rp4 miliar menjadi Rp200 miliar dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp1 miliar menjadi Rp115 miliar, sehingga kepemilikan Perusahaan pada CBA menjadi 87%. Sampai dengan 18 Maret 2013, perubahan modal ini belum mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada tanggal 31 Maret 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 (Diaudit) dan untuk
bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 (Tidak diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ______________________________________________________________________________________
11
Berdasarkan akta pendirian CBA yang dinyatakan dalam Akta Notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, MH No. 233 tanggal 25 Nopember 2011, modal dasar CBA adalah sebesar Rp1 miliar dan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp250 juta dengan komposisi pemegang saham adalah Perusahaan dan PT Ciputra Nusantara masing-masing sebesar Rp249.999.000 dan Rp1.000. Kepemilikan Perusahaan pada CBA sebesar 99,99%. CBA berkedudukan di Jakarta Selatan dan bergerak di bidang pembangunan, perdagangan dan jasa. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-02142.AH.01.01. Tahun 2012 tanggal 13 Januari 2012.
9. Berdasarkan akta pendirian PT Ciputra Nusantara (CN) yang dinyatakan dalam Akta Notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, MH No. 133 tanggal 16 Mei 2011, modal dasar CN adalah sebesar Rp4 miliar dan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp1 miliar dengan komposisi pemegang saham adalah Perusahaan dan PT Ciputra Development Tbk masing-masing sebesar Rp999.999.000 dan Rp1.000. Kepemilikan Perusahaan pada CN sebesar 99,99%. CN berkedudukan di Jakarta Selatan dan bergerak di bidang pembangunan, pengembangan, perdagangan dan jasa. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-30730.AH.01.01. Tahun 2011 tanggal 20 Juni 2011.
10. Berdasarkan akta pendirian PT Ciputra Bangun Selaras (CBS) yang dinyatakan dalam Akta Notaris
Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, MH, No. 60 tanggal 9 Mei 2011, modal dasar CBS adalah sebesar Rp1 miliar dan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp250 juta dengan komposisi pemegang saham adalah Perusahaan dan PT Galaxy Alamsemesta masing-masing sebesar Rp249.999.000 dan Rp1.000. Kepemilikan Perusahaan pada CBS sebesar 99,99%. CBS berkedudukan di Jakarta Selatan dan bergerak di bidang pembangunan, perdagangan dan jasa. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-26806.AH.01.01. Tahun 2011 tanggal 27 Mei 2011.
e. Dewan Komisaris dan Direksi, dan karyawan
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris 2013 2012 Komisaris Utama : DR. Ir. Ciputra DR. Ir. Ciputra
Komisaris :
Sandra Hendharto Sandra Hendharto
Komisaris Independen :
Lanny Bambang DR. Cosmas Batubara
Komisaris Independen :
Lany Wihardjo Lany Wihardjo
Dewan Direksi
Direktur Utama : Harun Hajadi Harun Hajadi Direktur : Budiarsa Sastrawinata Budiarsa Sastrawinata
Direktur :
Rina Ciputra Sastrawinata Rina Ciputra Sastrawinata Direktur : Junita Ciputra Junita Ciputra Direktur : Candra Ciputra Candra Ciputra Direktur : Cakra Ciputra Cakra Ciputra
Direktur :
Ir. Sutoto Yakobus Nanik Joeliawati Santoso Direktur : Nanik Joeliawati Santoso Ir. Sutoto Yakobus
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada tanggal 31 Maret 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 (Diaudit) dan untuk
bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 (Tidak diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ______________________________________________________________________________________
12
Susunan Komite Audit pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
2013 2012 Ketua : Lany Wihardjo Lany Wihardjo Anggota : Henk Wangitan Henk Wangitan Anggota : Thomas Bambang Thomas Bambang
Gaji dan tunjangan lain yang diberikan untuk Dewan Komisaris dan Direksi adalah sekitar Rp 6 miliar dan Rp13 miliar, masing-masing pada tahun 2013 dan 2012. Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012, Kelompok Usaha memiliki 652 dan 513 karyawan tetap (tidak diaudit). Laporan keuangan konsolidasian telah diselesaikan dan disetujui untuk penerbitan oleh direksi Perusahaan pada tanggal 29 April 2013.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
a. Dasar penyusunan laporan keuangan dan pernyataan kepatuhan
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (”PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (”ISAK”) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, serta Peraturan dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK. Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan atas laporan keuangan konsolidasian di bawah ini, beberapa standar dan interpretasi akuntansi baru yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2012 secara prospektif. Laporan keuangan konsolidasian disusun disusun sesuai dengan PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2013, kecuali untuk penerapan beberapa PSAK dan ISAK baru dan yang telah direvisi sejak tanggal 1 Januari 2012 seperti yang telah diungkapkan pada catatan ini.
Kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual, dan dasar pengukuran dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk akun tertentu yang diukur dengan menggunakan dasar seperti yang disebutkan dalam catatan yang relevan.
Laporan arus kas konsolidasian yang disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah (“Rp”).
b. Ikhtisar perubahan kebijakan akuntansi dan pengungkapan
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha telah menerapkan Pencabutan PSAK (PPSAK) No. 7 “Pencabutan PSAK No. 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat”. PPSAK No. 7 yang dikeluarkan pada tanggal 11 Agustus 2011, untuk mencabut PSAK No. 44 dalam dua tahap sebagai berikut:
Paragraf 47-48 dan 56-61 berlaku untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1
Januari 2012
Paragraf 1-46, 49-55, dan 62-64 yang semula berlaku untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada tanggal 31 Maret 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 (Diaudit) dan untuk
bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 (Tidak diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ______________________________________________________________________________________
13
setelah tanggal 1 Januari 2013, telah ditunda sampai tanggal yang akan ditentukan kemudian.
Pencabutan ini memberikan pengaruh yang signifikan pada penyajian dalam laporan keuangan konsolidasian.
Sehubungan dengan penerapan PPSAK 7, khususnya paragraf 56-61 mengenai penyajian, laporan posisi keuangan konsolidasian Kelompok Usaha pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 disajikan dengan mengklasifikasikan aset menjadi lancar/jangka pendek dan tidak lancar/jangka panjang. Sebelum penerapan PPSAK 7 tersebut, laporan posisi keuangan konsolidasian Kelompok Usaha disajikan dengan metode tidak diklasifikasikan. Dengan adanya penerapan retrospektif dari PPSAK tersebut, laporan posisi keuangan konsolidasian Kelompok Usaha pada tanggal 1 Januari 2012/31 Desember 2011 telah disajikan kembali.
c. Prinsip-prinsip konsolidasian Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini telah diterapkan secara konsisten oleh Entitas Anak. Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak seperti yang disebutkan pada Catatan 1c yang dimiliki oleh Perusahaan dengan kepemilikan saham lebih dari 50%. Seluruh akun dan transaksi antar Perusahaan yang material, termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi, jika ada, dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil operasi Kelompok Usaha sebagai satu kesatuan usaha. Laporan keuangan Entitas Anak disusun atas periode pelaporan yang sama dengan Kelompok Usaha. Entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak, lebih dari setengah kekuasaan suara suatu entitas. Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat:
(a) kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; (b) kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar
atau perjanjian; (c) kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan
mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau (d) kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat direksi atau organ pengatur setara dan
mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut. Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada Kepentingan Nonpengendali (KNP) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit. Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Perusahaan: - menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; - menghentikan pengakuan total tercatat setiap KNP; - menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; - mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; - mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; - mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laba rugi; dan - mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan
komprehensif ke laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke defisit. KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada entitas induk, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas (dalam hal ini transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik).
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada tanggal 31 Maret 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 (Diaudit) dan untuk
bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 (Tidak diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ______________________________________________________________________________________
14
d. Setara kas
Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan, yang tidak dibatasi penggunaannya atau tidak digunakan sebagai jaminan atas utang, diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”. Rekening bank dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya atau dijaminkan diklasifikasikan sebagai “Aset Tidak Lancar Lain-lain”.
e. Persediaan
Persediaan terdiri dari aset pengembangan real estate dan persediaan lainnya. Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata. Biaya perolehan tanah sedang dikembangkan meliputi biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan, biaya pengembangan langsung dan tidak langsung yang dapat diatribusikan pada kegiatan pengembangan real estat serta biaya-biaya pinjaman. Tanah yang sedang dikembangkan dipindahkan ke tanah yang tersedia untuk dijual pada saat pengembangan tanah telah selesai. Semua biaya dialokasikan secara proporsional ke tanah yang dapat dijual berdasarkan luas area masing-masing. Biaya pengembangan tanah, termasuk tanah yang digunakan sebagai jalan dan prasarana atau area yang tidak dapat dijual lainnya, dialokasikan kepada luas area yang dapat dijual. Biaya perolehan bangunan dalam penyelesaian dipindahkan ke rumah, ruko dan apartemen (strata title) tersedia untuk dijual pada saat pembangunan telah selesai.
Untuk proyek properti residential, pada saat dimulainya pengembangan dan pembangunan infrastruktur, akun
ini dipindahkan ke persediaan. Untuk proyek properti komersial, pada saat selesainya pengembangan tanah dan pembangunan infrastruktur, akun ini akan tetap sebagai bagian dari persediaan, atau direklasifikasi ke aset tetap atau properti investasi, mana yang lebih sesuai.
Persediaan lainnya seperti makanan, minuman dan persediaan lain-lain dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode masuk pertama, keluar pertama (FIFO).
f. Kapitalisasi biaya pinjaman
Efektif 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK 26 (Revisi 2011) “Biaya Pinjaman”, sehubungan
dengan adopsi PPSAK No. 7 terutama pencabutan paragraf 47-48 pada PSAK No. 44 “Akuntansi untuk Aktivitas Pengembangan Real Estat” mengenai biaya pinjaman (Catatan 2b).
Berdasarkan PSAK No. 26 (Revisi 2011), “Biaya Pinjaman” yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2012, biaya pinjaman yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan, konstruksi atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada periode terjadinya. Biaya pinjaman dapat meliputi beban bunga, beban keuangan dalam sewa pembiayaan yang diakui sesuai dengan PSAK No. 30 (Revisi 2011) dan selisih kurs yang berasal dari pinjaman dalam mata uang asing sepanjang selisih kurs tersebut diperlakukan sebagai penyesuaian atas biaya bunga. Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai pada saat aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya dan pengeluaran untuk aset dan biaya pinjamannya telah terjadi. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat selesainya secara substansi seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya.
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada tanggal 31 Maret 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 (Diaudit) dan untuk
bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 (Tidak diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ______________________________________________________________________________________
15
g. Instrumen keuangan
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. PSAK No. 50 (Revisi 2010) berisi persyaratan penyajian dari intrumen keuangan dan mengidentifikasikan informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan pengungkapan berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus.
PSAK No. 55 (Revisi 2011) mengatur prinsip-prinsip pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan dan beberapa kontrak pembelian atau penjualan item non-keuangan. PSAK ini, antara lain, menyediakan definisi dan karakteristik derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai.
PSAK No. 60 mensyaratkan pengungkapan signifikan instrumen keuangan untuk posisi keuangan dan kinerja; beserta sifat dan tingkat yang timbul dari risiko keuangan Kelompok Usaha yang terekspos selama periode berjalan dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risikonya.
Revisi PSAK No. 55 tersebut tidak memberikan pengaruh bagi laporan keuangan konsolidasian pada saat penerapan awal, sedangkan penerapan PSAK No. 50 dan PSAK No. 60 yang direvisi tersebut memberikan pengaruh bagi pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.
(i) Aset keuangan
Pengakuan awal Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai. Kelompok Usaha menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan.
Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah, dalam hal investasi yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Pembelian atau penjualan aset keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian yang lazim/regular) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perusahaan atau Entitas Anak berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut. Aset keuangan Kelompok Usaha terdiri dari kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lain-lain, dan piutang pihak berelasi.
Pengukuran setelah pengakuan awal Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya. Aset keuangan Kelompok Usaha diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada tanggal 31 Maret 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 (Diaudit) dan untuk
bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 (Tidak diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ______________________________________________________________________________________
16
(ii) Liabilitas keuangan Pengakuan awal Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) dapat dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya yang diamortisasi, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Kelompok Usaha menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam hal liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Liabilitas keuangan Kelompok Usaha meliputi utang bank, utang usaha, utang lain-lain, utang pihak berelasi, beban akrual, utang biaya pembangunan, utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun, utang bank jangka panjang, dan utang jaminan penyewa.
Pengukuran setelah pengakuan awal Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut: Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat.
Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan, kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Pinjaman dan utang
Setelah pengakuan awal, utang dan pinjaman yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi.
Liabilitas keuangan Kelompok Usaha diklasifikasikan sebagai pinjaman dan utang.
(iii) Saling hapus dari instrumen keuangan
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.
(iv) Nilai wajar dari instrumen keuangan
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi, jika ada, ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga penawaran atau permintaan (bid or ask prices) di pasar pada penutupan pasar pada akhir tahun pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian.
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada tanggal 31 Maret 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 (Diaudit) dan untuk
bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 (Tidak diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ______________________________________________________________________________________
17
Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang berkeinginan dan memahami (recent arm’s-length market transactions); penggunaan nilai wajar terkini instrumen lain yang secara substansial sama; analisis arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lain.
(v) Biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan komisi yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
(vi) Penurunan nilai aset keuangan
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Kelompok Usaha mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Kelompok Usaha pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika Kelompok Usaha menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka mereka memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan atau piutang yang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini.
Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun cadangan penurunan nilai dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pendapatan bunga tetap diakui berdasarkan nilai tercatat yang telah dikurangi, berdasarkan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, beserta dengan penyisihan terkait, dihapuskan pada saat tidak terdapat kemungkinan pemulihan di masa depan yang realistik dan semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada Kelompok Usaha.
Jika, pada tahun berikutnya, jumlah taksiran kerugian penurunan nilai bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi dengan menyesuaikan akun cadangan penurunan nilai. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, maka pemulihan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
(vii) Penghentian pengakuan
Aset keuangan Suatu aset keuangan (atau mana yang berlaku, bagian dari suatu aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut telah berakhir; atau (2) Kelompok Usaha telah mentransfer hak mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset atau berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga dalam perjanjian “pass-through”;
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada tanggal 31 Maret 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 (Diaudit) dan untuk
bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 (Tidak diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ______________________________________________________________________________________
18
dan baik (a) Kelompok Usaha telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Kelompok Usaha secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut.
Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghapusan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas diakui sebagai laba atau rugi.
h. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
Kelompok Usaha memiliki transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana yang didefinisikan dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010) “Pengungkapan Pihak Pihak Berelasi”. Transaksi dengan pihak berelasi dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak. Beberapa persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan persyaratan yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
i. Biaya dibayar di muka
Biaya dibayar di muka diamortisasi berdasarkan masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
j. Investasi pada entitas asosiasi
Investasi Kelompok Usaha pada entitas asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas. Entitas asosiasi adalah suatu entitas di mana Kelompok Usaha mempunyai pengaruh signifikan. Sesuai dengan metode ekuitas, nilai perolehan investasi ditambah atau dikurang dengan bagian Kelompok Usaha atas laba atau rugi bersih, dan penerimaan dividen dari investee sejak tanggal perolehan.
Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian mencerminkan bagian atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Perusahaan mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika ada, dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Kelompok Usaha dengan entitas asosiasi dieliminasi pada total sesuai dengan kepentingan Kelompok Usaha dalam entitas asosiasi.
Kelompok Usaha menentukan apakah diperlukan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi Kelompok Usaha dalam entitas asosiasi. Kelompok Usaha menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Kelompok Usaha menghitung total penurunan nilai berdasarkan selisih antara total terpulihkan atas investasi dalam entitas asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Laporan keuangan entitas asosiasi disusun atas periode pelaporan yang sama dengan Kelompok Usaha.
Investasi pada entitas dimana Kelompok Usaha tidak memiliki pengaruh yang signifikan dicatat sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2011).
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada tanggal 31 Maret 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 (Diaudit) dan untuk
bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 (Tidak diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ______________________________________________________________________________________
19
k. Tanah untuk pengembangan
Tanah untuk pengembangan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto.
Biaya perolehan tanah untuk pengembangan, yang terdiri dari biaya pra-perolehan dan perolehan tanah, dipindahkan ke tanah yang sedang dikembangkan pada saat pengembangan tanah akan dimulai.
l. Aset tetap
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan secara prospektif PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap” dan ISAK No. 25, “Hak atas Tanah”. PSAK No. 16 (Revisi 2011) menetapkan bahwa ruang lingkupnya meliputi properti yang dibangun atau dikembangkan untuk digunakan sebagai properti investasi di masa depan tetapi belum memenuhi kriteria sebagaimana ditetapkan dalam PSAK No. 13 (Revisi 2011) “Properti Investasi”. ISAK No. 25 menetapkan bahwa biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Bangunan (HGB), Hak Guna Usaha (HGU) dan Hak Pakai (HP) ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun aset tetap dan tidak diamortisasi. Sementara itu, biaya yang terjadi sehubungan dengan perpanjangan atau pembaharuan hak-hak tersebut diatas diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomi tanah, mana yang lebih pendek. Penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2011) dan ISAK No. 25 tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dari Kelompok Usaha. Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan.
Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan untuk kelangsungan dari pengoperasian suatu aset tetap, setiap biaya dari inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dibebankan ke operasi berjalan.
Penyusutan dimulai saat aset tetap tersedia untuk digunakan dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama taksiran masa manfaat ekonomis aset sebagai berikut:
Tahun/Years
Bangunan dan prasarana 20 Lapangan golf 20 Kendaraan 5-8 Peralatan dan perabot 4-5 Peralatan golf 4
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan direviu, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif. Setelah pengakuan awal, aset tetap akan dievaluasi untuk penurunan nilai (Catatan 2o).
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada tanggal 31 Maret 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 (Diaudit) dan untuk
bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 (Tidak diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ______________________________________________________________________________________
20
m. Sewa
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa”, dan ISAK No. 24, “Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa”.
PSAK No. 30 (Revisi 2011) menetapkan bahwa klasifikasi dari setiap elemen sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi secara terpisah bagi suatu perjanjian sewa yang mengandung elemen tanah dan bangunan. ISAK No. 24 mensyaratkan entitas untuk menilai apakah entitas menahan seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan dari asset yang mendasari dan memiliki hak yang sama secara substansial atas penggunaan aset sebagaimana sebelum perjanjian; alasan utama dari perjanjian ini adalah untuk mendapatkan hasil pajak tertentu dan bukan untuk mengalihkan kepemilikan dari aset dan pelaksanaan opsi yang termasuk dalam persyaratan hampir pasti akan dieksekusi. Jika suatu transaksi yang melibatkan suatu bentuk legal sewa memenuhi kriteria di atas maka transaksi tersebut tidak diperlukan sesuai dengan ketentuan dalam PSAK No. 30 (Revisi 2011). Penerapan PSAK No. 30 (Revisi 2011) dan ISAK No. 24 tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dari Kelompok Usaha.
Kelompok Usaha sebagai lessee
Dalam sewa pembiayaan, Kelompok Usaha mengakui aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan biaya keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sewa. Biaya keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Sewa kontinjen dibebankan pada periode terjadinya.
Biaya keuangan dicatat dalam laporan laba rugi. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Kelompok Usaha akan mendapatkan hak kepemilikan aset pada akhir masa sewa.
Dalam sewa operasi, lessee mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus
(straight-line) selama masa sewa.
Kelompok Usaha sebagai lessor
Dalam sewa pembiayaan, Kelompok Usaha sebagai lessor mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan di laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar total yang sama dengan investasi sewa neto. Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai pembayaran pokok dan pendapatan pembiayaan. Pengakuan pendapatan pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih sebagai lessor dalam sewa pembiayaan.
Dalam sewa operasi, Kelompok Usaha mengakui aset untuk sewa operasi di laporan posisi keuangan konsolidasian sesuai sifat aset tersebut. Biaya langsung awal sehubungan proses negosiasi sewa operasi ditambahkan ke total tercatat dari aset sewaan dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa. Rental kontinjen, jika ada, diakui sebagai pendapatan pada tahun terjadinya. Pendapatan sewa operasi diakui sebagai pendapatan atas dasar garis lurus selama masa sewa.
n. Properti investasi
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan secara prospektif PSAK No. 13 (Revisi 2010), “Properti Investasi”. Penerapan PSAK No. 13 (Revisi 2010) tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dari Kelompok Usaha.
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada tanggal 31 Maret 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 (Diaudit) dan untuk
bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 (Tidak diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ______________________________________________________________________________________
21
Properti investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan termasuk biaya transaksi dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai, jika ada, kecuali tanah yang tidak disusutkan. Total tercatat termasuk bagian biaya penggantian dari properti investasi yang ada pada saat terjadinya biaya, jika kriteria pengakuan terpenuhi, dan tidak termasuk biaya harian penggunaan properti investasi.
Properti investasi Kelompok Usaha terdiri dari tanah, bangunan dan prasarana yang dikuasai Kelompok Usaha untuk menghasilkan sewa atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat ekonomis properti investasi sebagai berikut: Tahun
Tanah tidak disusutkan Bangunan dan prasarana 20
Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak
digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.
Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang
ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain atau selesainya pembangunan atau pengembangan. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual. Untuk transfer dari properti investasi ke properti yang digunakan sendiri, Kelompok Usaha menggunakan metode biaya pada tanggal perubahan penggunaan. Jika properti yang digunakan sendiri oleh Kelompok Usaha menjadi properti investasi, Kelompok Usaha mencatat properti tersebut sesuai dengan kebijakan aset tetap sampai dengan saat tanggal terakhir perubahan penggunaannya.
o. Penurunan nilai aset non-keuangan
Pada setiap akhir periode pelaporan, Kelompok Usaha menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, maka total terpulihkan diestimasi untuk aset individual. Jika tidak mungkin untuk mengestimasi total terpulihkan aset individual, maka Kelompok Usaha menentukan nilai terpulihkan dari unit penghasil kas yang mana aset tercakup.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain.
Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada jumlah terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai “rugi penurunan nilai”.
Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, model penilaian yang sesuai digunakan untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda (valuation multiples) atau indikator nilai wajar yang tersedia.
Kerugian penurunan nilai, jika ada, diakui pada laba rugi sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada tanggal 31 Maret 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 (Diaudit) dan untuk
bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 (Tidak diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ______________________________________________________________________________________
22
Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi total terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk suatu aset dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi yang telah diakui untuk aset tersebut pada periode sebelumnya.
Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi. Setelah pembalikan tersebut diakui sebagai laba rugi, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
p. Pengakuan pendapatan dan beban
Pendapatan dari penjualan real estat diakui sebagai berikut:
(i) Pendapatan dari penjualan bangunan rumah, ruko dan bangunan sejenis lainnya beserta kapling tanahnya diakui dengan metode akrual penuh apabila seluruh kriteria berikut terpenuhi:
1. Proses penjualan telah selesai. 2. Harga jual akan tertagih. 3. Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli
di masa yang akan datang. 4. Penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui
suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut.
(ii) Pendapatan dari penjualan kapling tanah tanpa bangunan yang tidak memerlukan keterlibatan penjual
dalam pendirian bangunan diakui dengan metode akrual penuh apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi:
1. Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati dan jumlah
tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli. 2. Harga jual akan tertagih. 3. Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli
di masa yang akan datang. 4. Proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berkewajiban lagi untuk
menyelesaikan kapling tanah yang dijual. 5. Hanya kapling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian
bangunan di atas kapling tersebut.
(iii) Pendapatan dari penjualan unit bangunan apartemen yang belum selesai pembangunannya diakui dengan metode persentase penyelesaian apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi:
1. Proses konstruksi telah melampaui tahap awal, yaitu fondasi bangunan telah selesai dan semua
persyaratan untuk memulai pembangunan telah terpenuhi.
2. Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati dan
jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli.
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada tanggal 31 Maret 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 (Diaudit) dan untuk
bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 (Tidak diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ______________________________________________________________________________________
23
3. Jumlah pendapatan penjualan dan biaya unit bangunan dapat diestimasi dengan andal.
Jika terdapat salah satu kriteria di atas tidak terpenuhi, maka pembayaran uang yang diterima dari pembeli
harus diakui sebagai uang muka yang diterima sampai seluruh kriteria tersebut terpenuhi. Metode yang digunakan untuk menentukan persentase penyelesaian adalah berdasarkan biaya aktual yang telah dikeluarkan dibandingkan dengan estimasi jumlah biaya yang harus dikeluarkan untuk pengembangan proyek real estat tersebut.
Beban pokok penjualan tanah ditentukan berdasarkan nilai perolehan tanah ditambah pengeluaran-pengeluaran lain untuk pengembangan tanah. Beban pokok penjualan rumah tinggal meliputi seluruh beban pembangunan.
Uang sewa pusat niaga diterima dimuka dicatat sebagai “Pendapatan Diterima Dimuka”. Pendapatan ditangguhkan tersebut diakui sebagai pendapatan selama jangka waktu sewa. Uang jaminan yang diterima dari pelanggan disajikan sebagai bagian dari “Uang jaminan penyewa” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Penghasilan sewa unit villa golf diakui sebagai pendapatan berdasarkan masa sewa masing-masing unit villa golf tersebut.
Uang pendaftaran keanggotaan golf dan club house diakui sebagai pendapatan pada saat diterima. Pendapatan sewa dan iuran keanggotaan klub olah raga diakui sebagai pendapatan sesuai masa sewa atau keanggotaannya. Sewa dan iuran klub keanggotaan diterima di muka disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan Diterima di Muka”. Pendapatan dari restoran diakui pada saat barang atau jasa diberikan.
Beban pokok penjualan tanah ditentukan berdasarkan nilai perolehan tanah ditambah pengeluaran-pengeluaran lain untuk pengembangan tanah. Beban pokok penjualan rumah tinggal meliputi seluruh beban pembangunan.
Unsur-unsur biaya yang dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat antara lain meliputi biaya pra-perolehan tanah, biaya perolehan tanah, dan biaya-biaya lain yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real estat. Biaya yang tidak jelas hubungannya dengan suatu proyek real estat, seperti biaya umum dan administrasi, diakui sebagai beban pada saat terjadinya.
Apabila suatu proyek tertentu diperkirakan akan rugi, penyisihan dibuat untuk jumlah kerugian tersebut. Pada tanggal 31 Maret 2013, tidak ada penyisihan yang dibuat oleh Perusahaan, karena manajemen berkeyakinan realisasi pendapatan pada masa mendatang lebih tinggi dari nilai tercatat proyek. Revisi terhadap estimasi biaya atau pendapatan yang, pada umumnya, dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real estat dialokasi kepada proyek yang sedang berjalan dan proyek masa mendatang. Penyesuaian yang berasal dari penyesuaian periode berjalan dan penyesuaian periode sebelumnya harus diakui pada laba rugi periode berjalan, sedangkan penyesuaian yang berkaitan dengan periode mendatang harus dialokasi selama sisa periode pengembangan.
Untuk semua instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pendapatan atau beban bunga dicatat dengan menggunakan metode suku bunga efektif (“SBE”), yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraaan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat, untuk nilai tercatat neto dari aset atau liabilitas keuangan.
q. Kerjasama Operasi
Sesuai dengan PSAK No. 12 (Revisi 2009), “Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama”, partisipasi venturer dalam Pengendalian Bersama Operasi dicatat dengan menyajikan dan membukukan dalam laporan keuangannya aset yang dikendalikannya sendiri, kewajiban dan beban yang terjadi atas aktivitasnya sendiri dan bagiannya atas pendapatan bersama dari pendapatan kerjasama operasi tersebut. Partisipasi venturer dalam Pengendalian Bersama Entitas dicatat menggunakan metode konsolidasian proporsional.
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada tanggal 31 Maret 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 (Diaudit) dan untuk
bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 (Tidak diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ______________________________________________________________________________________
24
r. Imbalan kerja Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha telah menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. PSAK yang direvisi ini memperbolehkan Kelompok Usaha untuk menerapkan metode yang sistematis atas pengakuan yang lebih cepat meliputi antara lain pengakuan langsung kerugian/keuntungan aktuarial. Kelompok Usaha tidak memilih metode ini namun tetap memilih batas koridor 10% untuk pengakuan keuntungan/kerugian aktuarial. Penerapan PSAK yang direvisi ini tidak memberikan pengaruh terhadap pengakuan dan prinsip-prinsip pengukuran yang diterapkan pada tahun sebelumnya.
Imbalan kerja jangka pendek Kelompok Usaha mengakui liabilitas imbalan kerja jangka pendek (jika ada) ketika jasa diberikan oleh karyawan dan imbalan atas jasa tersebut akan dibayarkan dalam waktu dua belas bulan setelah jasa tersebut diberikan. Imbalan pasca-kerja Kelompok Usaha menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetapnya dan telah mengakui liabilitas imbalan kerja yang tidak didanai berdasarkan Undang-undang No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (UUK) dan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. Imbalan atas UUK tersebut telah dihitung dengan membandingkan manfaat yang akan diterima oleh karyawan pada usia normal pensiun dari Dana Pensiun dengan manfaat yang diperoleh sesuai dengan UUK tersebut setelah dikurangi akumulasi imbalan kerja karyawan dan hasil investasi yang terkait. Jika manfaat program pensiun iuran pasti kurang dari persyaratan yang ditetapkan UUK, Kelompok Usaha harus menyediakan kekurangannya.
s. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Mata Uang Asing”. PSAK yang direvisi ini terutama mengatur penentuan mata uang fungsional, penjabaran akun dalam mata uang asing ke mata uang fungsional dan penggunaan mata uang penyajian yang berbeda dengan mata uang fungsional. Pada tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menentukan bahwa mata uang fungsionalnya adalah rupiah, sehingga penerapan awal PSAK No. 10 (Revisi 2010) tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pelaporan keuangan Kelompok Usaha karena rupiah merupakan mata uang fungsional Kelompok Usaha, serta mata uang penyajian.
Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal pelaporan, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut, dan laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan, kecuali untuk yang dikapitalisasikan ke dalam aset tertentu (jika ada). Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012, kurs yang digunakan adalah masing-masing sebesar Rp9.719 dan Rp9.670 untuk US$1.
t. Pajak penghasilan
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010), yang mensyaratkan Kelompok Usaha untuk memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan mendatang dari pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) masa depan yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, dan transaksi dan kejadian lain dari tahun berjalan yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada tanggal 31 Maret 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 (Diaudit) dan untuk
bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 (Tidak diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ______________________________________________________________________________________
25
Pajak penghasilan final Perbedaan nilai tercatat antara aset dan liabilitas yang terkait pajak penghasilan final dengan dasar
pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan. Beban pajak periode berjalan sehubungan dengan pajak penghasilan final dihitung secara proporsional terhadap jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui selama tahun berjalan. Perbedaan antara pajak penghasilan final yang dibayarkan dengan jumlah yang dibebankan sebagai beban pajak penghasilan final dalam laporan laba rugi konsolidasian diakui sebagai pajak dibayar di muka atau utang pajak.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 5 tanggal 23 Maret 2002, penghasilan dari sewa pusat niaga
dikenakan pajak final sebesar 10%, kecuali untuk kontrak sewa yang ditandatangani sebelum peraturan tersebut yang dikenakan pajak 6%.
Pada tanggal 4 November 2008, Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2008
mengenai Pajak Penghasilan dari Penghasilan Atas pengalihan Hak Atas Tanah dan/atau Bangunan. Peraturan ini menyatakan bahwa penghasilan atas kepemilikan tanah dan/atau bangunan dikenakan pajak bersifat final. Peraturan ini berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2009.
Pajak penghasilan non-final - kini
Aset atau liabilitas pajak penghasilan kini yang berasal dari periode berjalan dan periode lalu dicatat sebesar jumlah ekspektasi direstitusi dari atau dibayarkan kepada kantor pajak yang besarnya ditentukan berdasarkan tarif pajak dan peraturan perpajakan yang berlaku atau secara substantif telah berlaku.
Beban pajak kini dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang bersangkutan. Pengaruh pajak untuk suatu tahun dialokasikan pada usaha tahun berjalan, kecuali untuk pengaruh pajak dari transaksi yang langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang diambil Perusahaan sehubungan dengan situasi dimana interpretasi diperlukan untuk peraturan perpajakan yang terkait dan menetapkan provisi jika diperlukan.
Sebelum tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha mencatat bunga dan denda untuk kekurangan pembayaran pajak penghasilan, jika ada, sebagai bagian dari “Beban Operasi Lainnya - bersih” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010), yang mensyaratkan Kelompok Usaha mencatat bunga dan denda untuk kekurangan/kelebihan pembayaran pajak penghasilan, jika ada, sebagai bagian dari “Manfaat/Beban Pajak Penghasilan - Kini” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Pajak penghasilan non-final – tangguhan Pajak tangguhan diakui menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer antara dasar pengenaan
pajak aset dan liabilitas dan nilai tercatatnya dalam laporan keuangan pada akhir periode pelaporan. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk setiap perbedaan temporer kena pajak. Aset pajak tangguhan diakui
untuk semua perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal belum dikompensasi, sejauh terdapat kemungkinan besar bahwa laba kena pajak akan tersedia untuk dimanfaatkan dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal belum dikompensasi.
Nilai tercatat dari aset pajak tangguhan direviu pada setiap akhir periode pelaporan dan diturunkan ketika
tidak lagi terdapat kemungkinan bahwa akan terdapat laba kena pajak yang memungkinkan semua atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut untuk direalisasi. Penelaahan dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan atas aset pajak tangguhan yang tidak diakui sebelumnya dan aset pajak tangguhan tersebut diakui sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak mendatang akan tersedia sehingga aset pajak tangguhan tersebut dipulihkan.
Pajak tangguhan yang terkait dengan pos-pos yang diakui diluar laba rugi diakui diluar laba rugi. Pos pajak tangguhan diakui terkait dengan transaksi yang mendasarinya baik dalam pendapatan komprehensif lain atau langsung ke ekuitas.
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada tanggal 31 Maret 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 (Diaudit) dan untuk
bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 (Tidak diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ______________________________________________________________________________________
26
Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika terdapat hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan pajak tangguhan tersebut terkait dengan entitas kena pajak yang sama dan otoritas perpajakan yang sama.
u. Laba per saham dasar Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2011), “Laba per Saham”. PSAK revisi ini mengatur dampak dilutif pada opsi, waran dan ekuivalennya. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian. Laba per saham dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan. Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012.
v. Informasi segmen Segmen adalah komponen yang dapat dibedakan dari Kelompok Usaha yang terlibat baik dalam
menyediakan produk-produk tertentu (segmen usaha), atau dalam menyediakan produk dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
Pendapatan, beban, hasil usaha, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan secara langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang memadai untuk segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Kelompok Usaha dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.
w. Provisi
Provisi diakui jika Kelompok Usaha memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) jika, sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinan penyelesaian liabilitas tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan total liabilitas tersebut dapat diestimasi secara andal.
Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang
paling kini. Jika kemungkinan besar tidak terjadi arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan liabilitas tersebut, maka provisi dibatalkan.
3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha mensyaratkan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi total atas pendapatan, beban, aset dan liabilitas yang dilaporkan, serta pengungkapan liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Namun, ketidakpastian estimasi dan asumsi ini dapat menyebabkan penyesuaian material atas nilai tercatat aset dan liabilitas di yang berdampak pada masa mendatang.
a. Pertimbangan
Penentuan mata uang fungsional Mata uang fungsional dari masing-masing entitas dalam Kelompok Usaha adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari jasa yang diberikan.
Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan berdasarkan definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006). Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada tanggal 31 Maret 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 (Diaudit) dan untuk
bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 (Tidak diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ______________________________________________________________________________________
27
diungkapkan pada Catatan 2g.
Penyisihan penurunan nilai piutang
Kelompok Usaha mengevaluasi tagihan piutang tertentu ketika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya.
Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas total piutang pelanggan guna mengurangi total piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha.
Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi total penyisihan penurunan nilai piutang usaha. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 6. Sewa Kelompok Usaha memiliki berbagai perjanjian sewa, baik sebagai lessee ataupun lessor, atas bangunan tertentu. Kelompok Usaha mengevaluasi apakah risiko dan manfaat signifikan dari kepemilikan aset sewaan atau aset yang diperoleh melalui sewa akan dialihkan kepada atau diperoleh oleh Kelompok Usaha sesuai dengan PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa”, yang mengharuskan Kelompok Usaha untuk membuat pertimbangan dan estimasi atas pengalihan risiko dan manfaat dari kepemilikan aset sewaan atau aset yang diperoleh melalui sewa. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 2m.
b. Estimasi dan Asumsi
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan mengakibatkan penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Kelompok Usaha mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun.
Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi yang di luar kendali Kelompok Usaha. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
Nilai wajar dari instrumen keuangan
Ketika nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian tidak dapat diperoleh dari pasar yang aktif, maka nilai wajarnya ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian termasuk model discounted cash flow. Masukan untuk model tersebut dapat diambil dari pasar yang dapat diobservasi, tetapi apabila hal ini tidak dimungkinkan, sebuah tingkat pertimbangan disyaratkan dalam menetapkan nilai wajar.
Pertimbangan tersebut mencakup penggunaan masukan seperti risiko likuiditas, risiko kredit dan volatilitas. Perubahan dalam asumsi mengenai faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi nilai wajar dari instrumen keuangan yang dilaporkan. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 38.
Pensiun dan imbalan kerja
Penentuan kewajiban dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Kelompok Usaha bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung total-total tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha langsung diakui dalam laba atau rugi pada saat terjadinya. Sementara Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha dapat mempengaruhi secara material liabilitas imbalan kerja dan beban imbalan kerja bersih. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 24.
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada tanggal 31 Maret 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 (Diaudit) dan untuk
bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 (Tidak diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ______________________________________________________________________________________
28
Penyusutan aset tetap dan properti investasi Biaya perolehan aset tetap dan properti investasi disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap dan properti investasi antara 4 sampai 50 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Kelompok Usaha menjalankan bisnisnya.
Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 13 dan 14.
Realisasi dari aset pajak tangguhan
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan total aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan. Namun tidak terdapat kepastian bahwa Kelompok Usaha dapat menghasilkan penghasilan kena pajak yang cukup untuk memungkinkan penggunaan sebagian atau keseluruhan dari aset pajak tangguhan tersebut. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 2t dan 18.
Ketidakpastian liabilitas perpajakan
Dalam situasi tertentu, Kelompok Usaha tidak dapat menentukan secara pasti total liabilitas pajak mereka pada saat ini atau masa depan karena proses pemeriksaan oleh otoritas perpajakan. Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yang kompleks dan total dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan.
Dalam menentukan total yang harus diakui terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Kelompok Usaha menerapkan pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan dalam menentukan total cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK No. 57, “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. Kelompok Usaha membuat analisa untuk semua posisi pajak terkait dengan pajak penghasilan untuk menentukan jika liabilitas pajak untuk manfaat pajak yang belum diakui harus diakui.
4. KAS DAN SETARA KAS
31 Maret 2013 31 Desember 2012
Kas
3.745.908.373 5.438.019.923Bank Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk 147.628.673.194 29.194.195.071PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 43.779.537.671 18.938.807.827PT Bank Internasional Indonesia Tbk 13.812.459.063 11.764.382.188PT Bank Mega Tbk 757.073.306 575.265.153PT Bank Pan Indonesia Tbk 2.669.785.948 2.295.513.485PT Bank Danamon Indonesia Tbk 1.226.957.886 2.206.810.221PT Bank OCBC NISP Tbk 49.273.220 13.302.791PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 1.077.417.346 2.193.737.987PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 1.692.092.317 1.970.012.120PT Bank Commonwealth 301.408.337 286.067.940PT Bank Permata Tbk 3.717.049.612 4.200.120.327PT Bank CIMB Niaga Tbk 5.478.369.714 938.544.557PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk 527.257.564 508.966.024PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 190.695.000 199.964.249PT Bank Ekonomi Raharja Tbk 307.371.826 235.077.941PT Bank Sinarmas 18.204.726 554.853.252
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada tanggal 31 Maret 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 (Diaudit) dan untuk
bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 (Tidak diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ______________________________________________________________________________________
29
PT Bank ICBC Indonesia 88.764.085 88.300.524PT Bank Tabungan Negara Syariah 11.463.109 -
223.333.853.922 76.163.921.657
Dolar Amerika Serikat EFG Bank (US$100.031,25 pada 31 Maret 2013
US$100.029 pada tahun 2012) 972.203.719 967.278.013PT Bank Mega Tbk (US$9.483 pada tahun
2013) - 91.697.226PT Bank Sinar Mas (US$69.363.22 pada tahun
2013) 674.141.135 -Lain-lain (US$69.363 pada tahun 2012) - 188.720.203
1.646.344.854 1.247.695.442
Total bank 224.980.198.776 77.411.617.099
Deposito berjangka
PT Bank Internasional Indonesia Tbk 297.500.000.000 153.350.000.000PT Bank Bukopin Tbk 114.900.000.000 113.150.025.000PT Bank Danamon Indonesia Tbk 54.500.000.000 70.000.000.000PT Bank Tabungan Negara Syariah 40.236.737.183 63.936.737.183PT Bank Muamalat Indonesia 49.350.000.000 63.550.000.000PT Bank Panin Syariah, Tbk 39.800.000.000 45.000.000.000PT Bank UOB Indonesia 79.054.402.109 41.299.084.358PT Bank Syariah Mandiri 27.500.000.000 40.000.000.000PT Bank Permata Tbk 54.300.000.000 39.500.000.000PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 20.000.000.000 20.000.000.000PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 42.000.000.000 19.500.000.000PT Bank Pan Indonesia Tbk 9.000.000.000 17.800.000.000PT Bank ICBC Indonesia 5.000.000.000 6.000.000.000PT Bank ICB Bumiputera Tbk 1.000.000.000 5.000.000.000PT Bank Hana 5.318.288.680 5.000.000.000PT Bank Mayapada International Tbk 259.680.877 4.259.655.877PT Citibank Indonesia 2.000.000.000 2.000.000.000PT Bank CIMB Niaga Tbk 31.000.000.000 1.000.000.000PT Bank Mega Tbk - 4.000.000.000PT Bank Sinarmas Tbk - 2.000.000.000PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk - 2.000.000.000PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk - 8.000.000.000
872.719.108.849 726.345.502.418
Dolar Amerika Serikat
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (US$890.953,80 pada 31 Maret 2013, US$924.305 pada tahun 2012) 8.659.179.982 8.938.027.610
PT Bank Muamalat Indonesia (US$2.187.878,02 pada 31 Maret 2013, US$2.174.090 pada 21.263.986.476 21.023.448.172
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada tanggal 31 Maret 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 (Diaudit) dan untuk
bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 (Tidak diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ______________________________________________________________________________________
30
tahun 2012) PT Bank ICBC Indonesia (US$1.043.264,86
pada 31 Maret 2013, US$1.037.314 pada tahun 2012) 10.139.491.174 10.030.825.316
40.062.657.632 39.992.301.098
Total deposito berjangka 912.781.766.481 766.337.803.516
Total kas dan setara kas
1.141.507.873.632 849.187.440.538
Tingkat bunga tahunan deposito berjangka adalah sebagai berikut:
31 Maret 2013 31 Desember 2012
Rupiah 7 % - 7,75 % 5,25% - 9,00%Dolar Amerika Serikat 2,75 % - 3 % 2,65% - 3,25%
5. INVESTASI JANGKA PENDEK Investasi jangka pendek merupakan deposito dengan jatuh tempo lebih dari tiga bulan
31 Maret 2013 31 Desember 2012
PT Bank CIMB Niaga Tbk - 20.000.000.000PT Bank UOB Indonesia - 1.000.000.000
Total investasi jangka pendek - 21.000.000.000
Tingkat bunga tahunan investasi jangka pendek adalah sebesar 5,25% - 9,00%.
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada tanggal 31 Maret 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 (Diaudit) dan untuk
bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 (Tidak diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ______________________________________________________________________________________
31
6. PIUTANG USAHA
Rincian piutang usaha - pihak ketiga adalah sebagai berikut:
31 Maret 2013 31 Desember 2012
Penjualan kavling tanah, rumah hunian dan
ruko 132.679.187.476 111.477.690.704Keanggotaan golf, club house, restoran dan
sewa unit villa golf 1.282.350.281 1.665.896.607
133.961.537.757 113.143.587.311
Dikurangi: Penyisihan kerugian penurunan nilai
(1.975.053.680) (2.267.394.805)
Total 131.986.484.077 110.876.192.506
Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut:
31 Maret 2013 31 Desember 2012
Lancar dan tidak mengalami penurunan nilai 120.632.727.918 96.849.926.253Telah jatuh tempo namun tidak mengalami
penurunan nilai 1 – 30 hari 7.274.772.145 7.797.094.55831 – 60 hari 1.069.114.891 948.232.797> 60 hari 4.984.922.803 5.280.938.898Telah jatuh tempo dan/atau mengalami
penurunan nilai - 2.267.394.805
Total 133.961.537.757 113.143.587.311
Mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: 31 Maret 2013 31 Desember 2012
Saldo awal 2.267.394.805 3.377.593.493Penyisihan selama tahun berjalan - 345.157.651Pemulihan dan penghapusan selama tahun
berjalan (292.341.125) (1.455.356.339)
Saldo akhir 1.975.053.680 2.267.394.805
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada tanggal 31 Maret 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 (Diaudit) dan untuk
bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 (Tidak diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ______________________________________________________________________________________
32
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai tersebut cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari piutang tak tertagih.
7. PIUTANG LAIN-LAIN
Akun ini terdiri dari piutang yang berasal dari: 31 Maret 2013 31 Desember 2012
Piutang karyawan 207.036.366 230.225.216
Bunga - 866.515.689
Piutang penghuni rumah 25.640.000 25.640.000
Piutang retensi Kredit Pemilikan Rumah 42.885.027 42.885.027
Piutang operasi bersama 54.095.578.031 39.591.324.255
Lain-lain 5.437.697.977 8.309.192.876
Total 59.808.837.401 49.065.783.063
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan masing-masing piutang pada akhir tahun, manajemen Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa seluruh piutang lain-lain dapat tertagih.
Sejumlah piutang usaha dijadikan jaminan atas utang bank, sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 23.
8. PERSEDIAAN
Persediaan terdiri dari:
31 Maret 2013 31 Desember 2012
Aset pengembangan real estat
Kapling tanah
780.591.834.368 749.414.443.529Rumah hunian dan ruko dalam
pembangunan
248.404.070.356 255.733.245.551
Apartemen dalam pembangunan
155.281.162.878 83.549.441.336
Persediaan lainnya
Makanan, minuman dan lainnya
1.383.716.523 1.274.072.351
Total
1.185.660.784.125 1.089.971.202.767
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada tanggal 31 Maret 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 (Diaudit) dan untuk
bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 (Tidak diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ______________________________________________________________________________________
33
Mutasi persediaan kapling tanah adalah sebagai berikut:
31 Maret 2013 31 Desember 2012
Saldo awal 749.414.443.529 978.355.419.940Penambahan:
Pembelian tanah 13.830.058.095 19.165.648.900Pengembangan lahan 49.717.751.735 164.023.000.752
63.547.809.830 183.188.649.652
Pengurangan:
Reklasifikasi ke tanah untuk pengembangan 2.460.183.095 (289.608.700.883)
Pembebanan harga pokok penjualan (34.830.602.085) (122.520.925.180)
Saldo akhir 780.591.834.368 749.414.443.529
Mutasi persediaan rumah hunian dan ruko adalah sebagai berikut:
31 Maret 2013 31 Desember 2012
Saldo awal 255.733.245.551 153.219.488.364Biaya pembangunan 26.332.906.642 331.480.827.044Reklasifikasi dari aset tetap - 585.000.000Pembebanan harga pokok penjualan (33.662.081.837) (229.552.069.857)
Saldo akhir 248.404.070.356 255.733.245.551
Mutasi persediaan apartemen adalah sebagai berikut:
31 Maret 2013 31 Desember 2012
Saldo awal 83.549.441.336 76.379.518.751Biaya pembangunan 74.493.289.187 38.378.376.429Pembebanan harga pokok penjualan (2.761.567.645) (31.208.453.844)
Saldo akhir 155.281.162.878 83.549.441.336
Persediaan rumah hunian, ruko dan apartemen telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya
dengan nilai pertanggungan sebesar Rp1.787.014.401.150 dan Rp435.508.060.297 masing-masing pada tahun 2013 dan 2012. Manajemen Kelompok Usaha berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk menutup kerugian atas risiko tersebut.
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada tanggal 31 Maret 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 (Diaudit) dan untuk
bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 (Tidak diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ______________________________________________________________________________________
34
Manajemen Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa persediaan telah mencerminkan nilai realisasi bersihnya, sehingga tidak perlu dilakukan penyisihan atas persediaan tersebut.
9. ASET LANCAR LAIN-LAIN
Akun ini terdiri dari pembayaran di muka kepada pihak ketiga atas asuransi, iklan, sewa dan lainnya.
10. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI
Investasi pada entitas asosiasi terdiri dari:
31 Maret 2013 31 Desember 2012
PT Satria Widya Mitra 47.046.763.636 47.046.819.242 PT Putra Darma Usaha 36.743.318.182 36.767.576.664 PT Duta Budi Propertindo 30.136.909.091 30.142.617.403
Total 113.926.990.909 113.957.013.309
Pada tanggal 26 Juli 2012, PT Ciputra Bentara Asri (CBA), Entitas Anak dari Perusahaan, melakukan perjanjian kerjasama yang diikuti dengan penyertaan saham sebesar 50% pada PT Satria Widya Mitra (SWM) dengan setoran awal sebesar Rp47.046.874.847. Pada tanggal 17 September 2012, CBA melakukan perjanjian kerjasama yang diikuti dengan penyertaan saham sebesar 50% masing-masing pada entitas berikut: PT Duta Budi Propertindo (DBP) dengan setoran awal sebesar Rp30.148.325.715. PT Putra Darma Utama (PDU) dengan setoran awal sebesar Rp36.791.835.146.
Penyertaan saham di SWM, DBP dan PDU ditujukan sebagai perusahaan patungan (joint venture) dengan PT Sinar Terang Inti Persada (STIP), pihak ketiga, yang memiliki sisa 50% kepemilikan saham di SWM, DBP dan PDU. Entitas-entitas tersebut diproyeksikan bertindak sebagai entitas yang akan mengembangkan gedung perkantoran strata title di atas tanah yang berlokasi di Jakarta Selatan yang dimiliki oleh SWM, DBP dan PDU.
Berdasarkan perjanjian tertanggal 26 Juli 2012 dan 17 September 2012 yang dilakukan oleh CBA dengan STIP dan masing-masing dari SWM, DBP dan PDU, dinyatakan bahwa harga tanah yang dimiliki oleh SWM, DBP dan PDU akan dibayarkan secara bertahap oleh CBA dan STIP (minimal sebanyak 3 tahapan dan setoran modal oleh CBA pada tahun 2012 adalah merupakan tahap pertama) melalui peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh jika koefisien lantai bangunan (KLB) dan koefisien dasar bangunan (KDB) mencapai koefisien tertentu yang telah ditentukan dalam perjanjian.
Pada 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, CBA tidak mengkonsolidasikan laporan keuangan dari SWM, DBP dan PDU ke dalam laporan keuangannya karena CBA tidak mempunyai pengendalian yang tidak bersifat sementara atas entitas-entitas tersebut mengingat belum selesainya proses penyesuaian KLB dan KDB yang dapat mempengaruhi komposisi kepemilikan saham di SWM, DBP dan PDU.
11. UANG MUKA JANGKA PANJANG
Akun ini merupakan pembayaran di muka atas pembelian tanah yang berlokasi di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada tanggal 31 Maret 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 (Diaudit) dan untuk
bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 (Tidak diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ______________________________________________________________________________________
35
12. TANAH UNTUK PENGEMBANGAN
Akun ini merupakan biaya perolehan tanah untuk pengembangan yang dimiliki oleh Kelompok Usaha dengan rincian sebagai berikut:
31 Maret 2013 31 Desember 2012
Luas (m2)/ Area (sqm)
Total/ Amount
Luas (m2)/ Area (sqm)
Total/ Amount
Perusahaan 3.661.352 414.673.113.815 3.601.764 383.295.902.415Entitas Anak 3.699.694 608.764.083.417 3.888.355 614.698.046.174
Total 7.361.047 1.023.437.197.232 7.490.119 997.993.948.589
Tidak terdapat beban bunga dan selisih kurs yang dikapitalisasi kedalam akun tanah untuk pengembangan. Manajemen Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa tidak ada indikasi penurunan nilai tanah untuk pengembangan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012.
13. ASET TETAP
Mutasi 2013 Saldo
1 Jan. 2013 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo
31 Mar. 2013
Biaya Perolehan Tanah 28.852.291.320 - - - 28.852.291.320
Bangunan dan prasarana 352.170.989.590 951.432.550 - - 353.115.554.140Lapangan golf 53.633.274.971 110.626.594 - - 53.743.901.565
Kendaraan 2.068.580.965 464.445.455 175.000.000 - 2.358.026.420
Peralatan dan perabot 115.126.587.610 2.990.687.552 212.453.000 - 117.904.822.162
Peralatan golf 16.481.752.966
19.000.000 50.000.000 - 16.450.752.966
568.333.477.422 4.536.192.151 437.453.000 - 572.425.348.573
Aset dalam penyelesaian -
Bangunan dan prasarana 105.146.500 2.430.000 - - 107.576.500
Total 568.438.623.922 4.538.622.151 437.453.000 - 572.532.925.073
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada tanggal 31 Maret 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 (Diaudit) dan untuk
bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 (Tidak diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ______________________________________________________________________________________
36
Akumulasi Penyusutan Bangunan dan prasarana 100.090.759.864 4.391.614.108 - - 104.482.373.972Lapangan golf 37.059.124.355 671.267.367 - - 37.730.391.722Kendaraan 1.860.147.153 27.977.774 175.000.000 - 1.713.124.927Peralatan dan perabot 37.447.851.316 3.894.050.565 121.223.210 - 41.220.678.671Peralatan golf 12.902.055.696 282.262.225 50.000.000 - 13.134.317.921
Total 189.359.938.384 9.267.172.039 346.223.210 - 198.280.887.213
Nilai buku 379.078.685.538 374.258.905.859
Mutasi 2012 Saldo
1 Jan. 2012 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo
31 Des. 2012
Biaya Perolehan Tanah 28.526.462.411 - - 325.828.910 28.852.291.320Bangunan dan prasarana 341.364.394.143 9.915.090.010 255.080.000 1.146.585.436 352.170.989.590Lapangan golf 51.973.611.466 1.659.663.505 - - 53.633.274.971Kendaraan 2.671.008.510 18.900.000 621.327.545 - 2.068.580.965Peralatan dan perabot 107.673.403.215 17.279.224.550 8.541.725.158 (1.284.314.997) 115.126.587.610Peralatan golf 13.119.372.718 3.513.369.005 150.988.757 - 16.481.752.966
545.328.252.463 32.386.247.070 9.569.121.460 188.099.349 568.333.477.422
Aset dalam penyelesaian -
Bangunan dan prasarana 758.164.349 120.081.500 - (773.099.349) 105.146.500
Total 546.086.416.812 32.506.328.570 9.569.121.460 (585.000.000) 568.438.623.922
Akumulasi Penyusutan Bangunan dan prasarana 83.022.890.350 16.979.410.045 29.395.833 117.855.302 100.090.759.864Lapangan golf 34.407.616.578 2.651.507.777 - - 37.059.124.355Kendaraan 2.381.752.966 95.237.357 616.843.170 - 1.860.147.153Peralatan dan perabot 32.337.921.931 13.353.980.962 8.126.196.275 (117.855.302) 37.447.851.316Peralatan golf 12.245.020.220 808.024.233 150.988.757 - 12.902.055.696
Total 164.395.202.045 33.888.160.374 8.923.424.035 - 189.359.938.384
Nilai buku 381.691.214.767 379.078.685.538
Tanah seluas sekitar 1.114,3 hektar adalah berupa Hak Guna Bangunan (HGB) atas nama Kelompok Usaha yang akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2023 sampai dengan tahun 2042. HGB tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnya hak tersebut. Pada tahun 2012, aset tetap tertentu milik Entitas Anak WWR sebesar Rp585.000.000 dari Aset dalam penyelesaian - Bangunan dan prasarana telah direklasifikasi ke dalam akun persediaan (Catatan 8). Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012, tanah dan bangunan seluas 73.330 m2 dan Ciputra Waterpark Surabaya dijadikan jaminan atas pinjaman Perusahaan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 16).
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada tanggal 31 Maret 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 (Diaudit) dan untuk
bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 (Tidak diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ______________________________________________________________________________________
37
Penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 dibebankan sebagai berikut:
31 Maret 2013 31 Desember 2012
Beban langsung 3.484.728.927 20.671.998.653Beban umum dan administrasi (Catatan 31) 1.564.525.312 4.818.968.029Beban lain-lain 2.177.251.299 8.397.193.692
Total 7.226.505.538 33.888.160.374
Aset tetap, kecuali tanah dan lapangan golf, diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar 54.985.000.000 dan US$ 397.000 pada tahun 2013 dan Rp1.362.952.241.724 dan US$258.000 pada tahun 2012. Manajemen Kelompok Usaha berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut.
Pelepasan aset tetap merupakan penjualan aset dengan rincian sebagai berikut:
31 Maret 2013 31 Desember 2012
Harga perolehan 435.218.000 9.569.121.460Akumulasi penyusutan (346.223.211) (8.923.424.035)
Nilai buku 88.994.789 645.697.425Harga jual 279.637.496 777.667.013
Keuntungan (kerugian) penjualan 190.642.707 131.969.588
Berdasarkan penelaahan manajemen Kelompok Usaha, tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Maret 2013 dan Desember 2012.
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada tanggal 31 Maret 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 (Diaudit) dan untuk
bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 (Tidak diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ______________________________________________________________________________________
38
14. PROPERTI INVESTASI
Mutasi 2013 Saldo
1 Jan. 2013 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo
31 Mar. 2013
Biaya Perolehan Tanah 84.665.662.050 - - 84.665.662.050 Bangunan dan
prasarana 525.638.245.846 1.965.832.127 2.371.102.139 525.232.975.834
Total 610.303.907.896 1.965.832.127 2.371.102.139
609.898.637.884 Akumulasi
Penyusutan Bangunan dan
prasarana 36.017.015.949 6.500.292.113 - - 42.517.308.062
Nilai buku 574.286.891.947 567.381.329.822
Mutasi 2012 Saldo
1 Jan. 2012 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo
31 Des. 2012
Biaya Perolehan Tanah 84.665.662.050 - - - 84.665.662.050 Bangunan dan
prasarana 498.517.572.805 27.120.673.041 - - 525.638.245.846
Total 583.183.234.855 27.120.673.041 - - 610.303.907.896 Akumulasi
Penyusutan Bangunan dan
prasarana 10.380.371.711 25.636.644.238 - - 36.017.015.949
Nilai buku 572.802.863.144 574.286.891.947
Properti investasi terutama merupakan investasi pada tanah dan bangunan pusat niaga yang dimiliki oleh WWR, Entitas Anak, yang terletak di Surabaya. Properti investasi tersebut disewakan kepada pihak ketiga. Pendapatan sewa untuk tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar 40.444.492.676.dan Rp132.364.882.359 disajikan sebagai bagian dari pendapatan neto pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Bangunan dan prasarana digunakan sebagai jaminan atas pinjaman PT Win Win Realty Centre, Entitas Anak, dari PT Bank Central Asia Tbk pada tanggal 31 Maretr 2013 Biaya penyusutan untuk tahun 2013 dan 2012 masing-masing adalah sebesar Rp 8.436.813.312 dan Rp25.636.644.238 yang dicatat sebagai beban langsung pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Properti investasi, kecuali tanah, diasuransikan berdasarkan suatu paket polis gabungan dengan aset tetap (Catatan 13). Manajemen WWR, Entitas Anak berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut. Manajemen WWR, Entitas Anak berkeyakinan bahwa tidak ada penurunan nilai pada properti investasi per 31 Maret 2013.
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada tanggal 31 Maret 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 (Diaudit) dan untuk
bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 (Tidak diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ______________________________________________________________________________________
39
15. ASET TIDAK LANCAR LAIN-LAIN
31 Maret 2013 31 Desember 2012
Dana yang dibatasi penggunaannya
PT Bank Central Asia Tbk 99.460.715.046 93.290.672.679PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 38.331.232.751 32.441.457.845PT Bank Permata Tbk 6.860.717.794 4.903.282.065PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 2.435.107.302 2.915.655.174PT Bank Sinarmas Tbk 1.393.673.347 1.393.673.347PT Bank Pan Indonesia Tbk 2.613.867.052 947.445.802PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 4.102.383.000 607.205.000PT Bank OCBC NISP Tbk 572.936.326 439.990.326PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 375.874.334 381.922.440PT Bank Internasional Indonesia Tbk 260.800.240 260.800.240PT Bank CIMB Niaga Tbk 683.399.358 -PT Bank Mega Tbk 44.205.034 -Lain-lain 4.545.757 48.430.366
157.139.457.341 137.630.535.284 Lain-lain 168.000.000 358.756.067
Total
157.307.457.341 137.989.291.351
Dana yang dibatasi penggunaannya merupakan deposito berjangka yang ditempatkan pada bank-bank tertentu pemberi kredit pemilikan rumah (KPR) sehubungan dengan fasilitas kredit pemilikan rumah yang diperoleh oleh pelanggan Kelompok Usaha, dengan tingkat bunga tahunan deposito berjangka sebesar 5,25% - 9,00% (2011: 5,00% - 9,25%).
16. UTANG BANK JANGKA PENDEK
Merupakan utang bank kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri). Pada tanggal 29 April 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari Mandiri, dengan jumlah maksimum sebesar Rp100.000.000.000 yang digunakan untuk pembiayaan proyek CitraLand, UC Apartemen, Bukit Palma, Citra Harmoni dan proyek lainnya. Fasilitas ini telah jatuh tempo pada tanggal 28 April 2012 dan dikenakan bunga tahunan sebesar 10,5%. Fasilitas ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 28 April 2013 dan dikenakan bunga tahunan sebesar 9,75%. Fasilitas ini dijamin dengan tanah dan bangunan seluas 73.330 m2 dan Ciputra Waterpark Surabaya (Catatan 13).
Berdasarkan perjanjian kredit tersebut, Perusahaan, antara lain, diharuskan menyampaikan akta setiap terjadi
perubahan Anggaran Dasar dan memelihara rasio lancar minimum 100%, rasio utang terhadap ekuitas maksimum 100%, rasio debt service coverage minimum 120% dan EBITDA to interest minimum 150%. Pada tanggal 31 Maret 2013 dan Desember 2012, Perusahaan memenuhi ketentuan rasio keuangan yang disyaratkan di atas.
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada tanggal 31 Maret 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 (Diaudit) dan untuk
bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 (Tidak diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ______________________________________________________________________________________
40
17. UTANG LAIN-LAIN
Akun ini terdiri dari:
31 Maret 2013 31 Desember 2012
Jaminan kapling dan
pembangunan - 8.175.616.425Jaminan sewa - 57.671.750Utang operasi bersama - 5.473.954.189Lain-lain 7.336.620.423 8.401.377.759
Total
7.336.620.42322.108.620.123
18. PERPAJAKAN
a. Pajak dibayar di muka terdiri dari:
31 Maret 2013 31 Desember 2012
Pajak penghasilan final 68.498.796.513 63.296.388.470Pajak pertambahan nilai 1.242.763.790 -
Total 69.741.560.303 63.296.388.470
b. Utang pajak terdiri dari:
31 Maret 2013 31 Desember 2012
Pajak penghasilan
Pasal 21 662.328.949 2.231.471.584Pasal 23 1.402.339.093 366.550.333Pasal 25 - 9.140.849Pasal 29 1.964.343.067 443.249.630Pasal 4 (2) 433.261.167 1.226.545.409Final 380.478.431 9.310.677.875
Pajak Pertambahan Nilai 18.655.131.419 5.525.288.378Pajak Pembangunan 110.081.064 140.605.478
Total
23.607.963.188 19.253.529.536
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada tanggal 31 Maret 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 (Diaudit) dan untuk
bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 (Tidak diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ______________________________________________________________________________________
41
c. Rincian beban pajak penghasilan adalah
sebagai berikut:
31 Maret 2013 31 Maret 2012
Beban pajak
penghasilan Kini
Final (14.096.769.398) (10.978.312.829)Non final (858.381.125) (1.947.300.374)
Tangguhan (Catatan 18f) 1.116.202.144 323.067.810
Total beban pajak
penghasilan (13.838.948.378) (12.602.545.393)
Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan yang dikenakan tarif pajak penghasilan non-final untuk bulan yang berakhir pada 31 Maret 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
31 Maret 2013 31 Maret 2012
Laba sebelum manfaat (beban) pajak
penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian 118.026.437.674 64.244.500.065
Laba sebelum pajak penghasilan Unit yang menghitung sendiri pajaknya (653.042.233) 16.260.634
Laba Entitas Anak sebelum pajak penghasilan dan dampak eliminasi antar perusahaan yang dikonsolidasian (12.661.968.400) (6.810.114.297)
Laba Perusahaan sebelum pajak
penghasilan 104.711.427.041 57.450.646.403 Pendapatan yang telah dikenakan pajak
yang bersifat final: Pengalihan hak atas tanah dan/atau
bangunan (133.874.611.887) (58.489.175.173)Pendapatan sewa (548.287.391) (511.858.480)Pendapatan bunga (6.681.594.991) (1.869.686.043)
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada tanggal 31 Maret 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 (Diaudit) dan untuk
bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 (Tidak diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ______________________________________________________________________________________
42
Beban sehubungan dengan pendapatan
yang telah dikenakan pajak yang bersifat final: Beban pokok penjualan 31.914.669.374 19.237.473.941Beban umum dan administrasi 15.944.651.471 6.944.961.854Beban penjualan 6.380.609.851 3.556.917.906
Bagian atas laba bersih Entitas Anak (23.654.163.374) (19.865.268.338)Beban pajak 503.292 -Beban representasi 9.524.548 4.612.260Lain-lain 5.797.272.065 -
Taksiran penghasilan kena pajak yang dikenakan tarif pajak tidak final - Perusahaan - 6.458.624.329
Perhitungan beban pajak penghasilan Kelompok Usaha untuk bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
31 Maret 2013 31 Maret 2012
Beban pajak tahun berjalan
Perusahaan Final 6.819.972.610 3.139.116.377Non-final - 1.614.656.082
Entitas Anak Final 7.276.796.788 7.839.196.452Non-final 858.381.125 332.644.292Tangguhan (1.116.202.144) (323.067.810)
Total beban pajak tahun berjalan 13.838.948.378 12.602.545.393
d. Perhitungan pajak dibayar dimuka Kelompok Usaha untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut (lanjutan):
31 Maret 2013 31 Desember 2012
Pajak dibayar di muka
Perusahaan Final 30.441.575.122 25.480.100.926Non-final - -Pajak pertambahan nilai 1.500.000 -
Entitas Anak Final 38.057.221.391 32,854,813,348Non-final - -Pajak pertambahan nilai 1.241.263.790 -
Total pajak dibayar di muka 69.741.560.303 63.296.388.470
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada tanggal 31 Maret 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 (Diaudit) dan untuk
bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 (Tidak diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ______________________________________________________________________________________
43
e. Aset pajak tangguhan merupakan manfaat pajak yang terkait pada Entitas Anak, PT Ciputra Surabaya
Padang Golf (CSPG), terdiri dari:
31 Maret 2013 31 Desember 2012
Imbalan kerja karyawan 1.626.544.892 510.342.747Penyisihan kerugian penurunan nilai - -
Total 1.626.544.892 510.342.747
Manajemen Entitas Anak, CSPG, berpendapat bahwa aset pajak tangguhan tersebut di atas dapat dipulihkan kembali melalui penghasilan kena pajak di masa yang akan datang.
f. Manfaat pajak tangguhan terdiri dari:
31 Maret 2013 31 Desember 2012
Entitas Anak -PT Ciputra Surabaya Padang Golf 1.116.202.144 63.638.786
g. Lainnya
Pada tanggal 4 November 2008, Presiden dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia menandatangani
Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2008 yang mengatur bahwa penghasilan wajib pajak yang melakukan transaksi pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan akan dikenakan pajak yang bersifat final efektif tanggal 1 Januari 2009.
Taksiran laba fiskal tahun 2011 akan dilaporkan pada Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajak penghasilan tahun 2011 yang akan disampaikan kepada Kantor Pajak.
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada tanggal 31 Maret 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 (Diaudit) dan untuk
bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 (Tidak diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ______________________________________________________________________________________
44
19. BEBAN AKRUAL (biaya ymhd)
Akun ini terdiri dari:
31 Maret 2013 31 Desember 2012
Jasa manajemen - 1.091.451.730Listrik - 2.668.852.067Perbaikan dan pemeliharaan - 1.048.696.620Pengelolaan lingkungan - 463.328.853Gaji dan kesejahteraan karyawan - 301.486.119Lain-lain 8.720.879.162 6.806.919.071
Total 8.720.879.162 12.380.734.460
20. UTANG BIAYA PEMBANGUNAN
Akun ini merupakan taksiran liabilitas kepada kontraktor dan pemasok atas penyelesaian pembangunan rumah hunian dan ruko.
21. UANG MUKA PELANGGAN Akun ini terdiri dari:
31 Maret 2013 31 Desember 2012
Uang muka yang diterima dari penjualan:
Kapling tanah, rumah hunian dan ruko 1.466.180.799.007 1.314.229.580.822Apartemen 312.884.803.505 61.206.512.870
1.779.065.602.512 1.375.436.093.692
Titipan penghuni
97.409.799.415 61.545.326.737Lain-lain 19.801.518.357 19.484.962.303
Total
1.896.276.920.284 1.456.466.382.732
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada tanggal 31 Maret 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 (Diaudit) dan untuk
bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 (Tidak diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ______________________________________________________________________________________
45
22. PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA
Akun ini terdiri dari:
31 Maret 2013 31 Desember 2012
Keanggotaan golf dan club
house diterima di muka 322.058.543 4.724.896.778Sewa pusat niaga - 40.123.440.371Lain-lain - 348.254.341
Total 322.058.543 45.196.591.490
23. UTANG BANK JANGKA PANJANG
31 Maret 2013 31 Desember 2012
Entitas Anak PT Bank Central Asia Tbk
(Bank BCA)
429.446.225.000
452.525.000.000
Total 429.446.225.000 452.525.000.000Dikurangi bagian yang jatuh
tempo dalam satu tahun - 7.692.925.000
Total 429.446.225.000 444.832.075.000
Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012, rincian angsuran di masa mendatang atas utang bank adalah sebagai berikut:
Tahun jatuh tempo 31 Maret 2013 31 Desember 2012
2012 - -2013 - 7.692.925.000 2014 - 15.385.850.000 2015 19.006.050.000 19.006.050.000 2016 34.844.425.000 34.844.425.000 2017 50.456.537.500 50.456.537.500 2018 54.755.525.000 54.755.525.000 2019 68.783.800.000 68.783.800.000 2020 88.468.637.500 88.468.637.500 2021 80.323.187.500 80.323.187.500 2022 32.808.062.500 32.808.062.500
Total 429.446.225.000 452.525.000.000
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada tanggal 31 Maret 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 (Diaudit) dan untuk
bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 (Tidak diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ______________________________________________________________________________________
46
Entitas Anak Pada tanggal 9 Mei 2012, PT Win Win Realty Centre (WWR) memperoleh fasilitas kredit investasi sebesar Rp472.525.000.000 dari Bank BCA yang digunakan untuk melunasi utang dari fasilitas kredit yang diterima dari Bank Mega. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar suku bunga deposito 1 (satu) bulan tertinggi ditambah 4,5% per tahun, yang harus dibayar setiap tanggal penarikan pada bulan berjalan. Fasilitas ini jatuh tempo pada tanggal 9 Mei 2022. Fasilitas ini dijamin dengan tanah, bangunan di Jalan Mayjend Sungkono Kaveling 89 Surabaya dan tagihan usaha dan piutang WWR (Catatan 6 dan 13).
Berdasarkan perjanjian pinjaman tersebut, WWR, antara lain, diharuskan untuk memperoleh persetujuan tertulis dari pemberi pinjaman dalam hal memperoleh pinjaman kredit baru, memberi pinjaman, mengajukan pailit atau permohonan penundaan pembayaran, melakukan investasi, penyertaan atau membuka usaha baru, menjual atau melepaskan harta tidak bergerak, melakukan peleburan, penggabungan usaha, mengubah Anggaran Dasar, membayar dividen dan utang kepada pemegang saham.
Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012, Kelompok Usaha telah memenuhi persyaratan pinjaman tersebut di atas.
24. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN
Mulai tanggal 1 April 2007, Kelompok Usaha menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan yang memenuhi persyaratan. Program pensiun tersebut dikelola Dana Pensiun Lembaga Keuangan Manulife Indonesia yang merupakan badan hukum yang didirikan oleh PT Asuransi Manulife Indonesia yang telah memiliki Peraturan Dana Pensiun yang disahkan oleh Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-331/KM.6/2004 tertanggal 9 Agustus 2004. Iuran dana pensiun terdiri dari kontribusi Kelompok Usaha sebesar 2,5% - 5% dari penghasilan dasar pensiun karyawan dan kontribusi karyawan sebesar 3% - 5% dari penghasilan dasar pensiun. Total iuran pensiun yang dibayarkan Kelompok Usaha dicatat sebagai bagian dari “Beban Umum dan Administrasi - Gaji dan Kesejahteraan Karyawan” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Kelompok Usaha memberikan tambahan minimal imbalan kerja sesuai dengan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (UUK). Tambahan manfaat imbalan kerja sesuai UUK tidak dilakukan pendanaan.
Asumsi-asumsi dasar yang digunakan dalam menghitung liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut:
Usia pensiun 55 Tahun/Years Tingkat diskonto 5.3% (2011: 6%) Tingkat kenaikan gaji tahunan 7% (2011: 7%)
Tingkat kematian Tabel Mortalita Indonesia 2/ Indonesian Mortality Table 2
Tingkat kecacatan 10% dari tingkat kematian/
10% of mortality rate
Tingkat pengunduran diri
7% sampai dengan usia 40 tahun dan berkurang secara linear menjadi 0%
pada usia 55 tahun/ 7% up to age 40 and reducing linearly to
0% at age 55
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada tanggal 31 Maret 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 (Diaudit) dan untuk
bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 (Tidak diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ______________________________________________________________________________________
47
25. KEPENTINGAN NONPENGENDALI
Rincian kepentingan nonpengendali atas aset bersih Entitas Anak yang dikonsolidasikan adalah sebagai berikut:
31 Maret 2013 31 Desember 2012
PT Win Win Realty Centre dan Entitas
Anak 222.363.374.135 266.003.841.279PT Ciputra Graha Prima 20.389.492.991 19.590.495.025PT Ciputra Bentari Asri 14.940.942.513 14.948.566.574PT Cahayafajar Abaditama 4.922.232.956 3.807.211.172PT Saptamulia Hijaubangun 1.564.694.465 1.200.380.989PT Ciputra Surabaya Padang Golf 285.076.667 291.674.162PT Asendabangun Persada - 113.646.876PT Galaxy Alam Semesta dan Entitas
Anak 5.015.951 21.849.242PT Citrabahagia Elok 1.458 6.972.757PT Suburhijau Jayamakmur 2.831.870 2.683.832PT Tamancitra Suryahijau 2.621.263 2.384.610PT Aptacitra Surya 55.854 511.389PT Cahayahijau Tamanindah 2.694 9.255PT Adhiwira Persada 2.788 5.914PT Bumiindah Permaiterang 2.397 4.440PT Ciputra Nusantara (4.629) 1.000PT Ciputra Delta dan Entitas Anak (281.675) (2.425.229)PT Ciputra Inti Pratama - (177.032)PT Ciputra Abdi Persada - (19.722)PT Ciputra Kirana Dewata - (17.831)PT Ciputra Praja Rahayu - (3.483)
Total 264.476.061.698 305.987.595.219
Kepentingan nonpengendali atas laba bersih Entitas Anak yang dikonsolidasikan adalah sebesar Rp 2.845.059.479 dan (Rp406.664.855) pada tahun 2013 dan 2012.
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada tanggal 31 Maret 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 (Diaudit) dan untuk
bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 (Tidak diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ______________________________________________________________________________________
48
26. MODAL SAHAM
Komposisi pemegang saham dan persentase pemilikannya pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Pemegang saham
Total sahamditempatkan
dan disetor penuh/
Issued and fully paid
capital
Persentase Kepemilikan/Percentage
of ownershipTotal/
Amount
PT Ciputra Development Tbk 1.239.953.440 62,66% 309.988.360.000Masyarakat Indonesia dan
asing lainnya (masing-masing dengan pemilikan kurang dari 5%) 738.911.394 37,34% 184.727.848.500
Total 1.978.864.834 100,00% 494.716.208.500
27. SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA – CADANGAN UMUM
Sesuai dengan Pasal 70 Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007, Perusahaan wajib mengalokasikan penggunaan sejumlah dana tertentu dari laba bersih tahunannya hingga mencapai 20% dari modal ditempatkan. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 22 Mei 2012, para pemegang saham Perusahaan menyetujui penyisihan saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya untuk cadangan umum sebesar Rp5.000.000. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 24 Mei 2011, para pemegang saham Perusahaan menyetujui penyisihan saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya untuk cadangan umum sebesar Rp5.000.000. Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012, saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya untuk cadangan umum masih dibawah 20% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh. Tambahan jumlah laba yang telah ditentukan penggunaannya akan dilakukan setelah memperoleh persetujuan dari para pemegang saham dalam rapat tahunan berikutnya.
28. DIVIDEN KAS
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sebagaimana tercantum dalam akta notaris No. 269 tanggal 22 Mei 2012 dari notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, MH, pemegang saham menetapkan pembagian dividen kas final sebesar Rp49.471.620.850 atau Rp25 per lembar saham pada tahun 2012.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sebagaimana tercantum dalam akta notaris No. 187 tanggal 24 Mei 2011 dari notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, MH, pemegang saham menetapkan pembagian dividen kas final sebesar Rp25.725.242.842 atau Rp13 per lembar saham pada tahun 2011.
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada tanggal 31 Maret 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 (Diaudit) dan untuk
bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 (Tidak diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ______________________________________________________________________________________
49
29. PENDAPATAN NETO
Rincian pendapatan neto adalah sebagai berikut:
31 Maret 2013 31 Maret 2012
Penjualan: Kapling tanah 123.998.704.355 57.064.394.645Rumah hunian dan ruko:
Bangunan 53.356.748.513 55.406.302.869Tanah 36.102.915.635 40.755.904.354
Apartemen 5.507.639.999 22.465.112.098
.
218.966.008.502 175.691.713.966
Pendapatan bunga IFRS (223.387.544) (3.171.323.359) Pendapatan usaha: Sewa unit pusat niaga 40.444.492.676 28.020.278.056 Lapangan golf dan klub keluarga 6.339.749.642 5.768.058.570 Rekreasi keluarga 3.384.216.963 2.956.454.924 Restoran club house 2.033.936.008 1.859.229.202 Sewa unit villa golf 986.194.109 649.341.103 Housekeeping 443.149.344
53.631.738.742 39.253.361.855
Total 272.374.359.700 211.773752.462
Rekreasi keluarga merupakan pendapatan yang diperoleh dari wahana wisata Waterpark. Pada tahun 2013 dan 2012, tidak ada pendapatan yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan neto yang berasal dari satu pelanggan.
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada tanggal 31 Maret 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 (Diaudit) dan untuk
bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 (Tidak diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ______________________________________________________________________________________
50
30. BEBAN POKOK PENJUALAN DAN BEBAN LANGSUNG
Rincian beban pokok penjualan dan beban langsung adalah sebagai berikut:
31 Maret 2013 31 Maret 2012
Beban pokok penjualan Kavling tanah 23.040.897.430 14.273.394.855 Rumah hunian dan ruko:
Bangunan 33.478.501.220 35.331.591.817 Tanah 11.605.759.081 16.486.899.224
Apartemen: Bangunan 2.761.567.645 13.657.097.835 Tanah 183.945.574 1.063.414.751
71.070.670.950 80.812.398.482 Beban langsung Unit pusat niaga 22.292.450.285 20.448.195.954Beban purna jual 183.580.617 63.473.439Lapangan golf dan klub keluarga 3.092.485.465 4.170.499.570Rekreasi keluarga 4.700.801.388 3.051.352.587Restoran club house 1.704.656.196 1.399.236.101Unit villa golf 447.006.993 349.314.105
32.420.980.944 29.482.071.756
Total 103.491.651.894 110.294.470.238
Pada tahun 2013 dan 2012, tidak ada pembelian dari satu pemasok yang nilainya melebihi 10% dari jumlah pendapatan neto.
31. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI DAN BEBAN PENJUALAN
Rincian beban umum dan administrasi dan beban penjualan adalah sebagai berikut:
31 Maret 2013 31 Maret 2012
Beban umum dan administrasi
Gaji dan kesejahteraan karyawan
28.758.848.532 10.768.661.161Sumbangan dan jamuan 311.685.774 737.936.578Jasa manajemen (Catatan 33) Penyusutan (Catatan 13) 1.564.525.312 1.343.145.473Air dan listrik 562.142.759 357.030.198Kendaraan 807.016.102 666.839.356Jasa profesional 1.411.605.218 507.290.075Perjalanan dan transportasi 734.104.039 592.807.283Keamanan 5.326.083.282 4.867.815.393Komunikasi 461.363.443 447.394.484Pemeliharaan 322.724.455 396.506.919
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada tanggal 31 Maret 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 (Diaudit) dan untuk
bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 (Tidak diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ______________________________________________________________________________________
51
Perijinan 29.668.154 435.609.592Piutang tak tertagih (292.341.125) Perlengkapan kantor 1.072.050.875 994.703.973Rekruitmen dan pelatihan 174.065.014 111.594.606Asuransi 417.045.343 335.876.580Lain-lain (175.409.757) 1.107.689.029
41.485.177.420 23.670.900.700
Beban penjualan Iklan dan promosi 9.877.081.473 4.921.160.886Komisi penjualan 6.631.906.617 6.157.133.166Subsidi penjualan 4.322.713.240 4.995.831.735Lain-lain - -
20.831.701.330 16.074.125.787
Total 62.316.878.750 39.745.026.487
32. LABA PER SAHAM DASAR
Perhitungan laba per saham dasar pada 31 Maret 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
31 Maret 2013 31 Maret 2012
Laba tahun berjalan yang dapat
diattribusikan kepada pemilik ekuitas induk 101.342.429.817 52.680.613.310
Rata-rata jumlah saham beredar (Catatan 26) 1.978.864.834 1.978.864.834
Laba per saham dasar 51 27
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada tanggal 31 Maret 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 (Diaudit) dan untuk
bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 (Tidak diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ______________________________________________________________________________________
52
33. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
Kelompok Usaha, dalam kegiatan usahanya melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Saldo piutang/utang yang timbul dari transaksi tersebut adalah sebagai berikut:
Total/
Amount
Persentase terhadap total aset/liabilitas/
beban konsolidasian/ Percentage to total
consolidated assets/ liabilities/expenses
2013 2012 2013 2012
Piutang lain-lain PT Satria Widya Mitra 106.478.574 82.708.887 - 0.00%PT Putra Darma Usaha 27.530.000 16.500.000 - 0.00%PT Duta Budi Propertindo 28.330.000 11.260.000 - 0.00%
Total 162.338.574 110.468.887 - 0.00%
Utang lain-lain merupakan utang PT Win Win Realty Centre, Entitas Anak, kepada pemegang sahamnya yang sebagian telah disetujui untuk dikonversi sebagai modal di tahun 2011. Sifat hubungan dan transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Pihak berelasi Hubungan Transaksi
PT Karya Utama Bumi PT Satria Widya Mitra, PT Putra Darma Usaha, PT Duta Budi Propertindo
Afiliasi Kerja sama operasi
PT Samudra Mahkota Beach, The Wenas Panwell, Mulyadi Tandoko, Airija, Alijanto, PT Surya Griyo Mapan, Kodrat Suradji, PT Aneka Graha Wisesa, Hensen Susanto,
Pemegang saham Entitas Anak
Utang lain-lain
PT Ciputra Development Tbk Pemegang saham utama Jasa konsultasi
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada tanggal 31 Maret 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 (Diaudit) dan untuk
bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 (Tidak diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ______________________________________________________________________________________
53
34. ASET DALAM MATA UANG ASING
Pada tanggal 31 Maret 2013, Kelompok Usaha memiliki aset moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
Mata Uang Asing Setara Rupiah Aset Kas dan setara kas Bank US$ 169.394 1.646.344.854Deposito berjangka US$ 4.122.097 40.062.657.632
Total US$ 4.291.491 41.709.002.486
35. INFORMASI SEGMEN
Untuk tujuan pelaporan manajemen, Kelompok Usaha dikelola dan dikelompokkan dalam divisi usaha real estat, sewa dan lainnya. Divisi ini digunakan sebagai dasar pelaporan informasi segmen usaha.
Informasi menurut segmen usaha adalah sebagai berikut:
31 Maret 2013
Real Estat
Lapangan golf, unit vila dan rekreasi
keluarga Konsol
Pendapatan Netto
259.504.943.614
12.869.416.086
272.374.359.700
Beban pokok penjualan dan beban langsung
(94.023.027.968)
(9.468.623.926)
(103.491.651.894)
Laba Kotor
165.481.915.646
3.400.792.160
168.882.707.806
Beban umum dan administrasi
(41.485.177.420)
Beban penjualan
(20.831.701.330)
Pendapatan denda dan pembatalan
4.326.178.525
Pendapatan pengelolaan lingkungan - neto
2.423.665.943
Laba rugi selisih kurs - neto
163.598.504
Pendapatan lain-lain
2.219.335.741
Beban lain-lain
(809.297.683)
Laba Usaha
114.889.310.085
Pendapatan Bunga
12.044.861.934
Beban Bunga
(8.907.734.345)
Laba Sebelum Beban Pajak penghasilan
118.026.437.674
Beban Pajak Penghasilan
13.838.948.378
Laba Tahun Berjalan
104.187.489.296
Pendapatan Komprehensif - TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
104.187.489.296
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada tanggal 31 Maret 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 (Diaudit) dan untuk
bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 (Tidak diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ______________________________________________________________________________________
54
31 Desember 2012
Real Estat
Lapangan golf, unit vila dan rekreasi
keluarga Konsol
Pendapatan Netto
996.038.356.005
52.421.073.860 1.048.459.429.865
Beban pokok penjualan dan beban langsung
(483.114.154.290)
(40.012.955.022) (523.127.109.312)
Laba Kotor
512.924.201.715
12.408.118.838 525.332.320.553
Beban umum dan administrasi
(132.696.051.121)
Beban penjualan
(71.264.495.320)
Pendapatan denda dan pembatalan 9.098.029.674
Pendapatan pengelolaan lingkungan - neto
(3.368.541.597)
Laba rugi selisih kurs - neto 2.891.514.565
Pendapatan lain-lain
29.292.822.468
Beban lain-lain (16.712.190.048)
Laba Usaha 342.573.409.174
Pendapatan Bunga 33.937.368.422
Beban Bunga
(47.333.848.057)
Bagian laba entitas asosiasi 30.022.399
Laba Sebelum Beban Pajak penghasilan
329.206.951.938
Beban Pajak Penghasilan
(55.293.395.974)
Laba Tahun Berjalan 273.913.555.964
Pendapatan Komprehensif - TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 273.913.555.964
Informasi mengenai aset, liabilitas, pendapatan neto dan laba (rugi) neto berdasarkan lokasi adalah sebagai berikut
31 Maret 2013 31 Maret 2012
Aset
Jawa Timur
4.865.586.828.959
4.061.044.554.714
DKI Jakarta 114.931.114.409 -
Sulawesi
154.581.434.071
99.163.577.530
Jawa Tengah
147.787.143.156
30.661.653.470
Bali
172.297.270.300
119.668.288.407
Lampung
95.469.585.517
86.768.035.078
Medan
115.304.546.854
(5.950.000)
Total
5.665.957.923.266
4.397.300.159.198
Eliminasi
(782.798.263.758)
(660.497.667.019)
Neto
4.883.159.659.508
3.736.802.492.180
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada tanggal 31 Maret 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 (Diaudit) dan untuk
bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 (Tidak diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ______________________________________________________________________________________
55
Liabilitas
Jawa Timur
1.917.144.985.107
1.342.988.025.568
DKI Jakarta 787.396 -
Sulawesi
156.695.174.541
105.175.455.581
Jawa Tengah
159.017.475.232
35.594.454.544
Bali
179.183.862.194
125.205.038.311
Lampung
73.944.615.957
70.383.762.103
Medan
115.676.605.401
127.289.428
Total
2.601.663.505.827
1.679.474.025.535
Eliminasi
7.080.160.552
29.973.703.000
Neto
2.608.743.666.380
1.709.447.728.536
Pendapatan Usaha
Jawa Timur
246.986.278.880
217.619.704.855
DKI Jakarta - -
Sulawesi - -
Jawa Tengah - -
Bali - -
Lampung
25.388.080.820
29.377.383.972
Medan - -
Total
272.374.359.700
246.997.088.827
Eliminasi - -
Neto
272.374.359.700
246.997.088.827
Laba Bersih
Jawa Timur
116.239.217.443
95.908.175.726
DKI Jakarta (51.022.572)
Sulawesi (5.003.878.619)
(812.707.143)
Jawa Tengah
(429.906.374)
(1.239.557.718)
Bali
191.711.134
(2.147.186.020)
Lampung
10.456.967.014
10.143.312.597
Medan
201.401.109
(53.194.692)
Total
121.604.489.136
101.798.842.750
Eliminasi
(20.262.059.319)
(20.198.288.692)
Neto
101.342.429.817
81.600.554.058
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada tanggal 31 Maret 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 (Diaudit) dan untuk
bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 (Tidak diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ______________________________________________________________________________________
56
36. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING
a. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 1 tahun 1987 mengenai “Penyerahan Prasarana Lingkungan, Utilitas Umum dan Fasilitas Sosial Perumahan kepada Pemerintah Daerah”, perusahaan pembangunan perumahan diwajibkan untuk menyediakan prasarana lingkungan, utilitas umum dan fasilitas sosial dalam lingkungan pemukiman dan menyerahkannya kepada pemerintah daerah paling lama satu tahun terhitung sejak selesainya pembangunan prasarana tersebut.
b. Berdasarkan Surat Penawaran Jasa Konsultasi dari PT Ciputra Development Tbk (CD), pemegang saham,
disepakati CD akan memberikan jasa konsultasi untuk pengelolaan dan operasional di bidang sumber daya manusia, keuangan, akuntansi, sistem informasi manajemen, perpajakan, audit internal, hubungan masyarakat dan dokumentasi kegiatan usaha Kelompok Usaha. Atas jasa konsultasi tersebut, beban jasa konsultasi yang dibayar masing-masing sebesar Rp7.360.000.000 dan Rp6.140.000.000 pada tahun 2012 dan 2011 yang dicatat sebagai “Beban Umum dan Administrasi - Jasa Manajemen” (Catatan 31) pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, jumlah yang masih harus dibayar adalah masing-masing sebesar Rp13.926.510 dan Rp1.552.144.856 yang dicatat sebagai bagian dari “Beban akrual – Jasa Professional” (Catatan 19 dan 31) pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
c. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama pada tanggal 9 Pebruari 2007 antara PT Bumiindah Permaiterang (BIPT),
Entitas Anak, dengan Perum Perumnas (Perumnas), kedua belah pihak setuju untuk bekerja sama dalam pembangunan dan penjualan 65 unit rumah di atas lahan seluas sekitar 26.183m2 di Lakarsantri, Surabaya. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 9 Pebruari 2013. Pembagian hasil penjualan disetujui berdasarkan persentase tertentu atas harga jual kapling tanah dan bangunan. Jumlah yang dibayarkan kepada Perumnas untuk tahun 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp8.210.133.537 dan Rp3.320.085.119.
d. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Pengembangan Proyek Taman Dayu yang dinyatakan pada Akta Notaris
Aulia Taufani, SH, No.126 tanggal 25 Nopember 2004 Perusahaan melakukan kerja sama dengan PT Taman Dayu (Taman Dayu) untuk optimalisasi proyek atau kerjasama operasi. Perusahaan, antara lain, mengendalikan dan menjalankan manajemen, operasional, pemasaran dan keuangan proyek. Sedangkan Taman Dayu berkewajiban untuk menyediakan tanah yang akan dikembangkan. Pembagian hasil penjualan disetujui berdasarkan persentase tertentu atas harga jual kapling tanah dan bangunan.
e. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama yang dinyatakan pada Akta Notaris Wahyudi Suyanto, SH, No. 14 tanggal
4 September 2009, Perusahaan melakukan kerja sama dengan PT Bumi Sidoarjo Permai (BSP) untuk pengembangan tanah di Sidoarjo seluas kurang lebih 19.158 m2 milik BSP menjadi kawasan perumahan beserta fasilitasnya. Pembagian keuntungan dari hasil penjualan disetujui berdasarkan persentase tertentu. Perjanjian ini berlaku sampai dengan seluruh kapling tanah dan bangunan dalam proyek habis terjual.
f. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama yang dinyatakan pada Akta Notaris Buntario Tigris Dharmawa Ng, SH,
SE, MH No. 15 tanggal 3 September 2009, PT Ciputra Inti Pratama (CIP), Entitas Anak, melakukan kerja sama dengan PT Sunindo Property Jaya (SPJ) untuk pengembangan tanah di Semarang seluas kurang lebih 15 ha milik SPJ menjadi kawasan perumahan beserta fasilitasnya.
Pembagian keuntungan dari hasil penjualan disetujui berdasarkan persentase tertentu. Perjanjian ini berlaku sampai dengan seluruh kapling tanah dan bangunan dalam proyek habis terjual.
g. Berdasarkan Perjanjian Jasa Pengelolaan Apartemen tanggal 1 April 2010, Perusahaan menunjuk PT Procon
Indonesia untuk memberikan jasa konsultasi dan pengelolaan apartemen UC yang terdiri dari jasa setting up dari tanggal 1 September sampai dengan 30 Nopember 2010 dan jasa pengelolaan apartemen dari tanggal 1 Desember 2010 sampai dengan 30 Nopember 2013. Biaya jasa setting up adalah Rp150 juta dan biaya bulanan jasa pengelolaan apartemen adalah Rp45 juta, Rp50 juta dan Rp61 juta masing-masing pada tahun I, II dan III.
h. Berdasarkan Perjanjian Jasa Pengelolaan Apartemen tanggal 20 Desember 2010, PT Win Win Realty Centre
(WWR), Entitas Anak menunjuk PT Procon Indonesia untuk memberikan jasa konsultasi dan pengelolaan The Via & The Vue Apartments yang terdiri dari jasa setting up dari Januari sampai dengan Maret 2011 dan jasa pengelolaan apartemen dari tanggal 1 April 2011 sampai dengan 31 Maret 2014. Biaya jasa setting up adalah Rp150 juta dan biaya bulanan jasa pengelolaan apartemen adalah Rp50 juta, Rp55,5 juta dan Rp61,55 juta masing-masing pada tahun I, II dan III.
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada tanggal 31 Maret 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 (Diaudit) dan untuk
bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 (Tidak diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ______________________________________________________________________________________
57
i. Berdasarkan Perjanjian Pendukung Perangkat Lunak Property Asset Management System (PAMS) tanggal 20 Desember 2010, WWR menunjuk PT Procon Indonesia untuk memberikan jasa pengunaan perangkat lunak termasuk pendukungnya dalam rangka membantu operasional The Via & The Vue Apartments yang berlaku dari tanggal 1 April 2011 sampai dengan 30 Maret 2014. Biaya bulanan penggunaan perangkat lunak tersebut adalah Rp5 juta. Berdasarkan addendum tanggal 28 September 2011, periode perjanjian diubah menjadi 1 Desember 2011 sampai dengan 30 Nopember 2014.
j. WWR mengadakan Perjanjian Kontrak Konstruksi dengan beberapa kontraktor untuk pekerjaan konstruksi pusat
niaga dan apartemen Ciputra World dengan rincian sebagai berikut:
Nama kontraktor/ Name of Contractor
Pusat niaga/ Mall
Hotel/ Hotel
Apartemen/ Apartment
Total/Amount Total/Amount Total/Amount PT Arthareka Graha Sarana 1.000.000.004 - -
Benjamin Gideon & Associates 1.200.000.000
- -
PT Anggara Architeam 1.300.000.000
- -
PT Yang Prakasha Mulia -
1.530.612.245 -
PT Conbloc Indonesia Persada -
2.250.000.000 -
PT Jatim Bromo Steel -
1.125.000.000 -
PT Waringin Megah -
29.250.000.000 -
PT Adhimix Precast Indonesia 1.180.800.000
- -
PT Terapan Nilaiosilasi Indonesia 8.385.635.000
- -
PT JHS System 1.264.241.500
- -
PT Wijaya Karya Beton 1.725.750.000
- -
PT Teno Tract Indonesia 3.030.480.000
- -
Jonas Design -
- 1.188.042.000
PT Multi Arthamas Glass Industry -
1.275.946.050 -
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada tanggal 31 Maret 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 (Diaudit) dan untuk
bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 (Tidak diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ______________________________________________________________________________________
58
Nama kontraktor/ Name of Contractor
Pusat niaga/ Mall
Hotel/ Hotel
Apartemen/ Apartment
Total/Amount Total/Amount Total/Amount
PT Jaya Bersaudara -
5.000.000.000 -
PT Ispat Panca Putra -
4.452.327.600 -
PT Surya Indogreen Perkasa - - -
PT Focon Interlite -
1.350.000.000 -
k. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama yang dinyatakan pada Akta Notaris Buntario Tigris Dharmawa Ng, SH, SE, MH No. 237 tanggal 27 Oktober 2010, PT Ciputra Kirana Dewata (CKD), Entitas Anak, melakukan kerja sama dengan PT Karya Makmur (KM) untuk pengembangan tanah di Denpasar, Bali seluas kurang lebih 181.284 m2 milik KM menjadi kawasan perumahan, waterpark dan fasilitas lainnya. Pembagian keuntungan dari hasil penjualan disetujui berdasarkan persentase tertentu. Perjanjian ini berlaku selama 10 tahun sejak fasilitas lainnya mulai beroperasi.
l. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama yang dinyatakan pada Akta Notaris Buntario Tigris Dharmawa Ng, SH,
SE, MH No. 47 tanggal 7 Oktober 2010, PT Ciputra Abdi Persada (CAP), Entitas Anak, melakukan kerja sama dengan PT Graha Pelita Indah (GPI) untuk pengembangan tanah di Kendari seluas kurang lebih 15,1 ha milik GPI menjadi kawasan perumahan beserta fasilitasnya. Pembagian hasil penjualan disetujui berdasarkan persentase tertentu atas harga jual kapling tanah dan bangunan. Perjanjian ini berlaku sampai dengan seluruh kapling tanah dan bangunan dalam proyek habis terjual.
m. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama yang dinyatakan pada Akta Notaris Tan Bian Tjong, SH, No. 2 tanggal
13 April 2011, PT Ciputra Inti Pratama, Entitas Anak, melakukan kerja sama dengan PT Karya Utama Bumi (KUB) untuk pengembangan tanah di Semarang seluas kurang lebih 582.685m2 milik KUB menjadi kawasan perumahan beserta fasilitasnya. Pembagian keuntungan dari hasil penjualan disetujui berdasarkan persentase tertentu. Perjanjian ini berlaku sampai dengan seluruh kapling tanah dan bangunan dalam proyek habis terjual.
n. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama yang dinyatakan pada Akta Notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE,
MH, No. 237 tanggal 28 Nopember 2011, Perusahaan melakukan kerja sama dengan Chandra Tanubrata untuk pengembangan tanah dan fasilitas lainnya di Palu seluas kurang lebih 167.634m2 milik Chandra Tanubrata menjadi kawasan perumahan. Pembagian keuntungan dari hasil penjualan disetujui berdasarkan persentase tertentu. Perjanjian ini berlaku sampai dengan seluruh kapling tanah dan bangunan dalam proyek habis terjual.
37. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
Kewajiban keuangan utama Kelompok Usaha meliputi utang bank, utang usaha dan lain-lain, beban akrual dan
utang biaya pembangunan. Tujuan utama dari kewajiban keuangan ini adalah untuk membiayai operasi Kelompok Usaha. Kelompok Usaha juga mempunyai berbagai aset keuangan seperti piutang usaha, deposito berjangka, dan kas dan setara kas, yang dihasilkan langsung dari kegiatan usahanya.
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada tanggal 31 Maret 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 (Diaudit) dan untuk
bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 (Tidak diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ______________________________________________________________________________________
59
Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Kelompok Usaha adalah risiko suku bunga, risiko mata uang, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kepentingan untuk mengelola risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangkan perubahan dan volatilitas pasar keuangan baik di Indonesia maupun internasional. Direksi Perusahaan menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risiko-risiko yang dirangkum dibawah ini.
a. Risiko suku bunga
Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen
keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Kelompok usaha dihadapkan dengan risiko perubahan suku bunga pasar terutama terkait dengan utang bank yang dikenakan suku bunga mengambang.
Kelompok usaha mengelola risiko suku bunga dengan cara sangat berhati-hati dalam mengambil pinjaman
bank dan membatasinya pada tingkat yang wajar sesuai dengan arus kas perusahaan. Skedul berikut menunjukkan sensitivitas terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada suku bunga, dimana
semua variabel lainnya dianggap tetap, terhadap laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Kelompok Usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012:
Kenaikan/penurunan basis poin 0,25%
Dampak terhadap laba konsolidasian tahun berjalan (dibulatkan) 1.090.641.660
b. Risiko nilai tukar mata uang
Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen
keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Kelompok Usaha dihadapkan dengan fluktuasi nilai tukar terutama berasal dari kas dan setara kas dan utang pihak berelasi.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Kelompok Usaha memiliki aset moneter dan tidak mempunyai
kewajiban moneter dalam mata uang asing. Nilai ekuivalen rupiah dari aset berdenominasi dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 disajikan dalam Catatan 34.
Pada tanggal 18 Maret 2013, nilai tukar mata uang asing adalah Rp9.718 untuk US$1. Jika aset moneter neto Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2012 dijabarkan ke dalam rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia tanggal 18 Maret 2013, maka aset moneter neto akan naik sekitar Rp205 juta.
Perusahaan mengelola saldo kas dan setara kas serta investasi jangka pendek dalam mata uang asing
terutama digunakan untuk pengembangan proyek CiputraWorld di Surabaya.
Skedul berikut menunjukkan sensitivitas terhadap perubahan yang mungkin terjadi dalam nilai tukar mata
uang dolar A.S., dimana semua variabel lainnya dianggap tetap, terhadap laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Kelompok Usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012:
Perubahan dalam nilai tukar dollar A.S. 1%
Dampak terhadap laba konsolidasian tahun berjalan (dibulatkan) 412.399.965
c. Risiko kredit Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu pihak atas instrumen keuangan akan gagal memenuhi
kewajibannya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan. Risiko kredit yang dihadapi Kelompok Usaha berasal dari kegiatan operasi (terutama kredit yang diberikan kepada pelanggan) dan dari kegiatan pendanaan, termasuk investasi pada bank dan lembaga keuangan.
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada tanggal 31 Maret 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 (Diaudit) dan untuk
bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 (Tidak diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ______________________________________________________________________________________
60
Pelanggan yang membeli produk real estat dengan cara angsuran diikat dengan klausul legal didalam
kontrak pembelian dan diminta untuk mengagunkan produk yang dibeli atas kewajiban yang tersisa dari harga pembelian. Sebagai tambahan, jumlah piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang yang tidak tertagih. Nilai maksimal eksposur adalah sebesar nilai tercatat sebagaimana diungkapkan pada Catatan 6. Kelompok Usaha tidak memiliki risiko kredit yang terpusat secara signifikan karena piutang usaha berasal dari banyak pelanggan.
Risiko kredit berasal dari saldo pada bank dan lembaga keuangan dikelola dengan menempatkan kelebihan
dana hanya pada bank dan lembaga keuangan dengan peringkat kredit yang tinggi.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, eksposur maksimum Kelompok Usaha terhadap resiko kredit adalah sebesar nilai tercatat masing-masing kategori dari aset keuangan yang disajikan pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, aset keuangan Kelompok Usaha seluruhnya diklasifikasikan sebagai lancar dan tidak mengalami penurunan nilai, kecuali piutang usaha yang diungkapkan pada Catatan 6.
d. Risiko likuiditas
Risiko likuiditas didefinisikan sebagai risiko saat posisi arus kas Kelompok Usaha menunjukkan bahwa penerimaan jangka pendek tidak cukup menutupi pengeluaran jangka pendek.
Kebutuhan likuiditas Kelompok usaha secara historis timbul dari kebutuhan untuk membiayai investasi dan
pengeluaran barang modal terkait dengan program perluasan usaha. Kelompok usaha membutuhkan modal kerja yang substansial untuk membangun proyek-proyek baru dan untuk mendanai operasional.
Dalam mengelola risiko likuiditas, Kelompok usaha memantau dan menjaga tingkat kas dan setara kas yang
dianggap memadai untuk membiayai operasional Kelompok usaha dan untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas. Kelompok usaha juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang bank panjang mereka, dan terus menelaah kondisi pasar keuangan untuk memelihara fleksibilitas pendanaan dengan cara menjaga ketersediaan komitmen fasilitas kredit. Kegiatan ini meliputi pinjaman bank.
Tabel dibawah ini merupakan jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan Kelompok usaha pada tanggal 31
Desember 2012 berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan (tidak termasuk bunga). Dibawah Lebih dari Nilai wajar 1 tahun/ 5 tahun/ 31 Des 2012/ Below 1-2 tahun/ 3-5 tahun/ Over Total/ Fair value 1 year 1-2 years 3-5 years 5 years Total Dec. 31. 2012
Liabilitas jangka pendek Current liabilities Utang bank jangka pendek 46.457.780 - - - 46.457.780 46.457.780 Short-term bank loans Utang usaha kepada pihak ketiga 3.781.948.943 - - - 3.781.948.943 3.781.948.943 Trade payables to third parties Utang lain-lain 22.108.620.123 - - - 22.108.620.123 22.108.620.123 Other payables Beban akrual 12.380.734.460
- - - 12.380.734.460
12.380.734.460
Accrued expenses Utang biaya pembangunan 165.771.451.402 - - - 165.771.451.402 165.771.451.402 Construction cost payable Utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam Current maturities satu tahun 7.692.925.000 - - - 7.692.925.000 7.692.925.000 long-term bank loans
Liabilitas jangka panjang Non-current liabilities Utang jaminan penyewa - 1.520.820.528 17.504.871.626 2.187.615.725 21.213.307.879 21.213.307.879 Tenants’ deposits Utang bank jangka panjang setelah dikurangi bagian Long-term bank loans - yang jatuh tempo - 15.385.850.000 104.307.012.500 325.139.212.500 444.832.075.000 444.832.075.000 net of current maturities
211.782.137.708 16.906.670.528 121.811.884.126 327.326.828.225 677.827.520.587 677.827.520.587
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada tanggal 31 Maret 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 (Diaudit) dan untuk
bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 (Tidak diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ______________________________________________________________________________________
61
38. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN
Tabel berikut menyajikan klasifikasi dan nilai tercatat, yang nilainya sama dengan estimasi nilai wajar dari
instrumen keuangan Kelompok usaha pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012
2013 2012 Aset keuangan lancar Pinjaman yang diberikan dan piutang
Kas dan setara kas 1.142.445.260.796 849.187.440.538Investasi jangka pendek deposito berjangka - 21.000.000.000Piutang usaha 131.986.484.077 110.876.192.506Piutang lain-lain 59.808.837.401 49.065.783.063
Total aset keuangan lancar 1.334.240.582.274 1.030.129.416.107 Aset keuangan tidak lancar
Piutang pihak berelasi - 110.468.887
Total aset keuangan 1.334.240.582.274 1.030.239.884.994
Liabilitas keuangan jangka pendek Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya
diamortisasi, Utang bank - 46.457.780Utang usaha 25.901.215.351 3.781.948.943Utang lain-lain 7.336.620.423 22.108.620.123Utang pihak berelasi 21.853.181.000 -Beban akrual 8.720.879.162 12.380.734.460Utang biaya pembangunan 165.992.490.346 165.771.451.402Utang bank jangka panjang yang akan jatuh
tempo dalam satu tahun - 7.692.925.000
Total liabilitas keuangan lancar 229.804.386.282 211.782.137.708
Liabilitas keuangan jangka panjang Utang bank jangka panjang 429.446.225.000 444.832.075.000Uang jaminan penyewa 36.266.225.337 21.213.307.879
Total Liabilitas keuangan jangka panjang 465.712.450.337 466.045.382.879
Total Liabilitas keuangan 695.516.836.619 677.827.520.587
Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dicatat sebesar nilai wajar atau disajikan dalam jumlah tercatat baik karena jumlah tersebut adalah kurang lebih sebesar nilai wajarnya atau karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Penjelasan lebih lanjut diberikan pada paragraf-paragraf berikut.
Piutang usaha dan jaminan penyewa disajikan pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode
suku bunga efektif (SBE), dan tingkat diskonto yang digunakan mengacu kepada suku bunga kredit pemilikan rumah dan pinjaman pasar pada saat ini untuk jenis pinjaman yang serupa.
Instrumen keuangan dengan nilai tercatat yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya
Manajemen menetapkan bahwa nilai tercatat kas dan setara kas, deposito berjangka, piutang pihak berelasi, dana
yang dibatasi penggunaannya, utang usaha kepada pihak ketiga, utang lain-lain, beban akrual, serta utang biaya pembangunan kurang lebih sebesar nilai wajarnya karena instrumen keuangan tersebut berjangka pendek. Nilai wajar dari kas dan setara kas and utang bank mendekati nilai tercatat karena tingkat suku bunganya dinilai ulang secara berkala.
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada tanggal 31 Maret 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 (Diaudit) dan untuk
bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 (Tidak diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ______________________________________________________________________________________
62
39. AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS
Informasi pendukung laporan arus kas sehubungan dengan aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas adalah sebagai berikut:
2013 2012
Penambahan asset tetap melalui liabilitas - -
40. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN TAHUN SEBELUMNYA
Seperti yang diungkapkan pada Catatan 2b atas laporan keuangan konsolidasian, pada tanggal 31 Desember 2012, Kelompok Usaha menerapkan PPSAK No. 7 yang memberikan pengaruh yang signifikan pada penyajian aset dan liabilitas tanpa pengklasifikasian menjadi dengan pengklasifikasian aset dan liabilitas lancar atau tidak lancar pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Selain itu, Kelompok Usaha juga melakukan reklasifikasi tertentu untuk laporan keuangan konsolidasian tahun sebelumnya agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian tahun 2012.
41. PERKEMBANGAN TERKINI YANG MEMPENGARUHI STANDAR AKUNTANSI
Berikut PSAK revisi yang telah dikeluarkan oleh DSAK sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha, yang relevan dengan Kelompok Usaha yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2013:
PSAK No. 38 (Revisi 2012), “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”
PSAK revisi ini mengatur perlakuan akuntansi bagi transaksi kombinasi bisnis antar entitas sepengendali.
Kelompok Usaha sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari PSAK revisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasiannya.