cover hanapi pekalongan 3

24
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i HALAMAN PERSETUJUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii PRAKATA. . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .... . . . . iii DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iv I. PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3 A. Latar Belakang . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3 B. Visi dan Misi Instansi Lokus . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4 C. Teknik Pengumpulan Data . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11 A. BENCHMARKING TO BEST PRACTICE . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12 B. Gambaran Umum Lokus . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12 C. Kegiatan yang Relevan dengan Rencana Proyek Perubahan . . . . 14 1

Upload: albi-husyairi

Post on 26-Dec-2015

36 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Cover Hanapi Pekalongan 3

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iHALAMAN PERSETUJUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iiPRAKATA. . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .... . . . . iiiDAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iv

I. PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3A. Latar Belakang . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

3B. Visi dan Misi Instansi Lokus . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

4C. Teknik Pengumpulan Data . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

11

A. BENCHMARKING TO BEST PRACTICE . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12B. Gambaran Umum Lokus . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12C. Kegiatan yang Relevan dengan Rencana Proyek Perubahan . . . . 14

II. MANFAAT BENCHMARKING KE LOKUS . .. . . . . . . . . . . . . . . . . 15

III. PENUTUP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 16A. Kesimpulan . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 16B. Saran . .. . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 16

DAFTAR BACAAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 16LAMPIRAN-LAMPIRANStruktur organisasi

1

Page 2: Cover Hanapi Pekalongan 3

PRAKATA

Dengan puji dan syukur kehadirat Allah swt, kami dapat menyelesaikan laporan Benchmarking to Best Practice ke Kota Pekalongan Provinsi Jawa Tengah dalam rangka Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2014

Program Benchmarking ini merupakan bagian integral dari kegiatan Diklat Kepemimpinan Tingkat IV yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dari proyek perubahan pada Best Practice yang akan diterapkan pada Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Musi Banyuasin

Lokasi Best Practice merupakan lokasi dimana peserta kami dapat mengadopsi system yang baik yang akan di adopsi untuk perkembang dan kemajuan yang diakan diharapkan.Dalam Hal ini saya ucapkan terima kasih kepada :1. Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Musi Banyuasin2. Pemerintah Perkalongan sebagai Lokus Benchmarking To Best Practice.3. Bapak Ir Ibrahim Hamid M.Eng Widyaiswara Sebagai Pembimbing

Benchmarking To Best Practice pada Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Angkatan III pada Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan di Kabupaten Musi Banyuasin.

4. Para Panitia pelaksana Kegiatan Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Angkatan III pada Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan di Kabupaten Musi Banyuasin.

5. Rekan rekan Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Angkatan III Provinsi Sumatera Selatan di Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014

6. Mentor dan staf di Bidang Sumber daya alam dan Teknologi Tepat Guna Badan Pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa kabupaten Musi Banyuasin yang selalu memberikan dukungan t dalam penyelesaian laporan ini.

Akhir kata semoga laporan Benchmarking To Best Practise yang berjudul Upaya Peningkatan Pengkajian Teknologi Tepat Guna Melalui Pemetaan Kebutuhan Teknologi Pedesaan Pada Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Terhadap Benchmarking To Best Practice di Kota Pekalongan ini dapat bermanfaat dan dijadikan sebagai bahan perbandingan dan akan diambil manfaatnya untuk diinflementasikan di SKPD tempat bekerja.

Pekalongan September 2014

2

Page 3: Cover Hanapi Pekalongan 3

Penulis

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tujuan Penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan Tingkat IV adalah

membentuk kompetensi kepemimpinan operasional pada pejabat struktural

eselon IV yang akan berperan dan melaksanakan tugas dan fungsi

kepemerintahan di instansinya masing-masing. Untuk mencapai tujuan

tersebut maka kompetensi yang dibangun pada Diklat Kepemimpinan Tingkat

IV adalah kompetensi kepemimpinan operasional yaitu kemampuan

membuat perencanaan kegiatan instansi dan memimpin keberhasilan

implementasi pelaksanaan kegiatan tersebut, yang diindikasikan dengan

kemampuan Membangun karakter dan sikap prilaku integritas sesuai dengan

peraturan perundang-undangan dan kemampuan untuk menjunjung tinggi

etika public, taat pada nilai-nilai, norma, moralitas, dan bertanggung jawab

dalam memimpin unit instansinya, Membuat perencanaan pelaksanaan

kegiatan instansinya, Melakukan kolaborasi secara internal dan eksternal

dalam mengelola tugas-tugas organisasi kearah efektifitas dan efisiensi

pelaksanaan kegiatan instansi, Melakukan inovasi sesuai bidang tugasnya

guna mewujudkan pelaksanaan kegiatan yang lebih efektif dan efisien,

Mengoptimalkan seluruh potensi sumberdaya internal dan eksternal

organisasi dalam implementasi kegiatan unit instansinya.

Pembinaan umum bagi aparatur Negara Khususnya Pegawai Negeri

Sipil di Pemerintah kabupaten Musi Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan

perlu dilakukan secara berkala, berencana dan berkesinambungan agar

segala unsur aparatur tersebut mampu mendorong gerak laju pembangunan

3

Page 4: Cover Hanapi Pekalongan 3

di Kabupaten Musi Banyuasin sehingga wujud daripada PERMATA MUBA

2017 dapat terwujud.

Unsur aparatur yang sedemikian inilah akan diwujudkan dalam suatu

pendidikan dan pelatihan yang diprogramkan dalam suatu proses diklat

penjejangan bagi para pemimpin operasional kegiatan melalui Diklat PIM IV.

Keberhasilan suatu pendidikan akan dicapai melalui beberapa program

kegiatan yang dapat mendukung dilakukan yaitu dengan pola pendidikan

Benchmarking to best practice yaitu pola dimana peserta didik mengunjungi

tempat yang dianggap bagus untuk diadopsi khusnya system fungsi-fungsi

manajemennya yang baik agar dapat menghasilkan produk unggulan bagi

perkembangan Kabupaten Musi Banyuasin.

Keberhasilan suatu pendidikan dan pelatihan akan sangat dipengaruhi

oleh beberapa faktor seperti kurikulum, program pengajaran, kualitas tenaga

pengajar, panitia penyelenggara yang profesional serta peserta didik itu

sendiri.

Pola pendidikan Benchmarking to best practice merupakan program

peninjauan daerah untuk memperluas wawasan pengetahuan dan

pengalaman dengan melihat langsung pelaksanaan tugas tugas umum

pemerintahan dan pembangunan serta pembinaan dan pelayaanan terhadap

masyarakat di daerah yang menjadi objek Benchmarking

Untuk Tahun 2014 peserta Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Kabupaten

Musi Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan melakukan Benchmarking to best

practice ke kota Pekalongan Provinsi Jawa Tengah ke dua instansi yang

berbeda yaitu Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Pekalongan Serta

Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu

B. Visi dan Misi Instansi Lokus

Globalisasi dan perkembangan ilmu pengetahuan khususnya

bidang teknologi komunikasi dan informasi telah mempengaruhi

4

Page 5: Cover Hanapi Pekalongan 3

dan membawa implikasi terhadap perubahan dan pembaharuan

kehidupan masyarakat, baik di bidang politik, ekonomi, sosial

budaya maupun Hankam. Sehingga peran informasi dan komunikasi

dalam aspek kehidupan sekarang ini sangatlah penting, bahkan

para futuristik sebagian besar mempunyai suatu kesepakatan

bahwa satu kekuatan terpenting sebagai sumber kekuasaan masa

depan adalah informasi.Selain globalisasi dan perkembangan

bidang teknologi komunikasi daninformasi, agenda reformasi di

bidang komunikasi dan informasi antara lain telah memberikan

dampak meningkatnya secara pesat peranan berbagai media

komunikasi dan informasi sebagai sarana komunikasi dan

penyebaraninformasi yang paling efektif. masyarakat telah

semakin memahami dan menyadari hakhaknya untuk memperoleh

informasi yang benar dan tepat waktuserta sudah merupakan

kewajiban pemerintah untuk menyampaikan informasi publik

kepada masyarakat sejalan dengan pengembangan demokratisasi

sehingga terwujudnya akuntabilitas publik, transparansi dan good

governnance. Sementara di Bidang Teknologi Komunikasi dan

Infomasi (ICT/telematika) selain permasalahan SDM bidang jaringan

belum interkoneksitas jaringan TI, baik yang berbentuk pelayanan

informasi maupun penerapan eGovernment sedangkan bidang

software memanfaatkan database yang terintegrasi dibeberapa

sistem eGoverment sehingga masih bersifat parsial dan hal ini akan

mengakibatkan inefesiensi anggaran dan tidak optimalnya

pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi tersebut.

Adapun Misi dan Visi kantor Dinas Komunikasi dan Informatika

kota Pekalongan adalah terwujudnya penyelengaraan komunikasi

dan informatika sebaga pendorong inovasi pelayanan publik

5

Page 6: Cover Hanapi Pekalongan 3

pemberdayaan masyarakat dan pembangunan daerah untuk

kesejahteraan masyarakat. Adapun Misi Dinas Komunikasi dan

Informatika Kota Pekalongan yaitu

1 Meningkatkan kualitas layanan, koordinasi dan daya dukung

teknis dan administratif birokrasi.

2. Meningkatkan daya dukung layanan infrastruktur, akses dan

sapras komunikasi dan infomatika.

3. Mengembangkan ketersediaan sistem informasi / aplikasi dan

konten digital pelayanan publik, pemberdayaan masyarakat dan

pembangunan daerah.

4. Mengembangkan kelembagaan, tata kelola, kebijakan dan

pengelolaan keamanan bidang komunikasi dan informatika.

5. Meningkatkan eliteracy masyarakat dan profesionalisme sumber

daya aparatur komunikasi dan informatika.

6. Meningkatkan kualitas pelayanan dan pengelolaan informasi

dan komunikasi publik.

7. Meningkatkan penguatan sistem inovasi daerah dalam

pembangunan daerah.

Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP2T)

adalah bagian dari perangkat daerah yang merupakan gabungan dari unsur–

unsur perangkat daerah yang mempunyai kewenangan di bidang pelayanan

penanaman modal dan perizinan.

Sedangkan misi dan Visi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan

Perizinan Terpadu mempunyai misi dan visi sebagai berikut :

“ Terwujudnya Peningkatan Realisasi Investasi Daerah Melalui

Pelayanan Prima ” denan misi nya sebagai berikut :

1. Meningkatkan promosi potensi dan peluang investasi Kota pekalongan;

6

Page 7: Cover Hanapi Pekalongan 3

2 Meningkatkan kualitas pelayanan dan iklim yang kondusif untuk

meningkatkan realisasi investasi dan pengembangan kerjasama;

3. Mengembangkan sistem pengendalian penanaman modal/investasi;

4. Mendorong peran serta masyarakat dalam mewujudkan pelayanan prima;

5. Mewujudkan efektifitas pelayanan berbasis Teknologi Informasi;

6. Mengembangkan kualitas dan profesionalisme SDM.

3.2. Tujuan dan Sasaran

Secara umum tujuan penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan daerah untuk jangka lima tahun kedepan adalah

meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan publik dan

daya saing daerah. Dalam rangka mencapai tujuan umum

dimaksud, ditetapkan tujuan masing masing misi adalah sebagai

berikut :

3.2.1. Dalam rangka meningkatkan kualitas layanan, koordinasi

dan daya dukung teknis dan adminsitrasi birokrasi, arah

yang ditempuh dengan melaksanakan kegiatan :

a. Pengembangan informasi, komunikasi dan media massa

pembinaan KIM (Kelompok Informasi Masyarakat)

Mendayagunakan Komunitas Masyarakat Informasi

untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam

pembangunan Daerah.

b. Pelatihan SDM dalam bidang komunikasi dan

informatika Dengan adanya fasilitas BLC (Broadband

Learning Center) hasil MOU dengan PT. Telkom, maka

Pemerintah Kota Pekalongan mengadakan pelatihan

gratis bagi aparatur dan seluruh masyarakat Kota

7

Page 8: Cover Hanapi Pekalongan 3

Pekalongan khususnya belajar TIK mencakup materi

aplikasi perkantoran, grafic, programmer sesuai

permintaan berdasarkan komunitas minimal 5 orang.

3.2.2. Meningkatkan daya dukung layanan infrastruktur, akses

dan sapras Dinas komunikasi dan infomatika adalah

a. Pembangunan Gedung Kantor

b. Pengadaan peralatan gedung Kantor

c. Pengembangan jaringan SIMDA

d. Pengadaan sarana pengelola jaringan

3.2.3. Mengembangkan ketersediaan sistem informasi / aplikasi

dan konten digital pelayanan publik, pemberdayaan

masyarakat dan pembangunan daerah.

a. Fasilitasi Lanjutan Migrasi Aplikasi/SIMKOTA Batik

Keuangan Daerah berbasis FOSS

b. Penyediaan informasi kedinasan

c. Fasilitasi penerapan legal software berbasis FOSS

d. Fungsionalisasi infrastruktur jaringan

e. Perencanaan, Pengembangan dan Pengelolaan Sarana

Prasarana Data Berbasis Spatial Pemetaan

3.2.4. Mengembangkan kelembagaan, tata kelola, kebijakan dan

pengelolaan keamanan bidang komunikasi dan

informatika. :

a. Pengkajian dan pengembangan sistem informasi

b. Pengembangan egovernment pemerintah daerah

c. Pengembangan database indikator TIK

3.2.5. Meningkatkan eliteracy masyarakat dan profesionalisme

sumber daya aparatur komunikasi dan informatika.

8

Page 9: Cover Hanapi Pekalongan 3

3.2.6. Meningkatkan kualitas pelayanan dan pengelolaan

informasi dan komunikasi publik.

a. Penyebarluasan informasi terhadap layanan publik

b. Fasilitasi Pengelolaan, Monitoring keamanan dan

hosting Website SKPD

3.2.7. Meningkatkan penguatan sistem inovasi daerah dalam

pembangunan daerah.

a. Fasilitasi Koordinasi Kompetisi Inovasi Daerah (FK2ID)

b. Pameran Inovasi dan Kreatifitas Pembangunan Kota

Pekalongan

c. Pengembangan Datacenter Inovasi Daerah (SIDa)

d. Fasilitasi pengembangan jaringan inovasi (SIDa)

3.3. Berkaitan dengan kegiatan, adapun yang sudah

menunjang misi Walikota pekalongan sebagai berikut :

3.3.1. Mengembangkan infrastruktur dan membangun

kerjasama antar daerah Tujuan yaitu : Meningkatkan

sistem informasi perdagangan berbasis TIK (teknologi,

informasi dan komunikasi) Adapun kegiatan Diskominfo

Kota Pekalongan yang merujuk dan menunjang misi

Walikota ini adalah :

1. Penyebarluasan informasi terhadap layanan publik

Penjelasan kegiatan merupakan layanan internet

keliling ke sekolah baik negeri ataupun swasta, pondok

pesantren dan keramaian yang bertujuan supaya

masyarakat supaya tahu informasi dunia maya.

2. Pengembangan egovernment pemerintah daerah

Penjelasan kegiatan FGD Raperda, Naskah Akademik

Raperda, Pengembangan e learning dan e Goverment

9

Page 10: Cover Hanapi Pekalongan 3

3. Pengadaan sarana pengelolaan jaringan Penjelasan :

Merupakan pemanfaatan jaringan batik.net supaya

optimal maka perlu diperhatikan adanya pemeliharaan

jairngan. Tahun 2011 banyak sudah radio yang terkena

petir dan antena roboh sehingga perlu penggantian,

begitu pula tahun 2012 ini jaringan infrastruktur

dibangun seiring dengan adanya pemeliharaannya

supaya berjalan lancar dan optimal.

4. Fasilitasi sistem inovasi daerah (SID) Penjelasan :

Penguatan kelembagaan dan tata kelola SIDA untuk

peningkatan daya saing daerah.

3.3.2.Mengutamakan pendidikan yang berbudi pekerti, bermutu,

relevan dan terjangkau. yaitu : Meningkatkan peran serta

masyarakat dalam bidang pendidikan Adapun kegiatan

Diskominfo Kota Pekalongan adalah

1. Pelatihan SDM dalam bidang komunikasi dan informasi

Penjelasan : Terbangunnya Aplikasi SIMKOTA Batik

Keuangan Daerah Berbasis FOSS dalam tahap RKPD,

KUA/PPAS, RKA/RAPBD.

2. Penyebarluasan informasi pembangunan daerah

Penjelasan : Pelayanan internet keliling di Perguruan

Tinggi / SMA/ SMK/ SMP/ SD Negeri dan Swasta; Pondok

Pesantren dan tempat keramaian umum Capaian :

Tahun 2011 sebanyak 180 kali Tahun 2012 sebanyak

3.239 orang (L=1718 , P=1521) 3.3.1. Misi 09 :

Reformasi birokrasi untuk mewujudkan pemerintahan

daerah yang amanah Sasaran yaitu : Meningkatnya

pemanfaatan teknologi dan informatika (TIK) dalam

10

Page 11: Cover Hanapi Pekalongan 3

penyelenggaraan pemerintahan dengan cara

memberikan

1. Fasilitasi Lanjutan Migrasi Aplikasi/SIMKOTA Batik

Keuangan Daerah berbasis FOSS Penjelasan :

Terbangunnya Aplikasi SIMKOTA Batik Keuangan

Daerah Berbasis FOSS dalam tahap RKPD, KUA/PPAS,

RKA/RAPBD.

2.Pengembangan jaringan SIMDA Penjelasan :

Terbangunnya Aplikasi/SIMKota Batik Keuangan

Daerah Berbasis FOSS dalam tahap kelanjutan,

APBD/DPA, Pendapatan, Belanja, Kas Daerah,

Perubahan, Akutansi.

3.Fasilitasi penerapan legal software berbasis FOSS

Sasaran : Meningkatnya pemanfaatan teknologi dan

informatika (TIK) dalam penyelenggaraan

pemerintahan Penjelasan : merupakan penunjang

misi dengan adanya kegeiatan keipedulian

4. Fungsionalisasi infrastruktur jaringan Sasaran :

Meningkatnya pemanfaatan teknologi dan

informatika (TIK) dalam penyelenggaraan

pemerintahan Penjelasan : Pengembanagn sistem

surat On Line untuk mengurangi Paperlist dalam

mewujudkan good Goverment.

5. Fasilitasi Pelaksanaan Program Akselerasi Kelurahan

dan Kecamatan Bidang TIK Sasaran Meningkatnya

pemanfaatan teknologi dan informatika (TIK) dalam

penyelenggaraan pemerintahan Penjelasan :

Monitoring program TIK Kelurahan / Telecenter

11

Page 12: Cover Hanapi Pekalongan 3

dalam bidang perkembangan TIK agar lebih berdaya

guna

C. Teknik Pengumpulan Data.

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam rangka pembuatan

laporan beschmarking to best practice ini penulis melakukan :

a. Wawancara

Kegiatan ini perlu dilakukan untuk melakukan observasi atau

pengamatan yang dilakukan, yakni melalui tanya jawab antara penulis

dengan kantor dinas /instansi yang dikunjungi.

b. Observasi atau pengamatan langsung (data dinamis), diskusi, data statis

berupa dokumen dari nara sumber instansi yang dikunjungi, yang

tujuannya untuk melihat secara langsung pada instansi lokus.

c. Literatur, penulis mencari informasi melalui media internet untuk

mendapatkan gambaran awal tentang pemerintahan Kota Pekalongan.

II. BENCHMARKING TO BEST PRACTICE

A. Gambaran Umum Lokus

1. Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk

12

Page 13: Cover Hanapi Pekalongan 3

Kota Pekalongan beraada di Wilayah Provinsi Jawa Tengah dengan Luas

Wilayah ± 45 Km2 dengan 4 Kecamatan, 47 Kelurahan dengan jumlah

penduduk untuk tahun 2013 sebanyak ± 322.911 jiwa. Dalam bidang tatanan

administrasi, Kota Pekalongan mempunyai SKPD terdiri dari 3 Badan, 4

Kantor, 10 Dinas, 9 lamtek, 2 Asisten yang didukung oleh 4348 PNS dan 393

Non PNS.

2. Best Practice di Pekalongan

Pada Tahap Benchmarking to Best Practise kami mengunjungi 2 SKPD yang

berbeda yaitu Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Pekalongan Serta

Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP2T)

dengan tugas nya untuk Melaksanakan kewenangan daerah bidang

penanaman modal daerah, penyelenggaraan administrasi pelayanan

perizinan terpadu dan pelayanan pengaduan sesuai kebijakan Walikota.

3. Strategi yang Digunakan.

Dalam melaksanakan pembangunan dan perkembangan kota, walikota

pekalongan mempunyai beberapa strategis unggulan yaitu Pembangunan

“The World City Of Batik” dimana Pekalongan merupakan kota penghasil

batik. Masyarakat di Pekalongan merupakan masyarakat wirausaha jasa

berbasis potensi batik tenun tekstil. Usaha batik merupakan strategi jangka

pendek pembangunan masyarakat berwirausaha. Selain itu Pekalongan

merupakan Green City dimana tempat tinggal akan dijadikan tempat usaha

yang nyaman, berdaya dukung berkelanjutan sebagai tempat usaha. Smart

City merupakan kota unggulan bagi pekalongan yang memiliku kemampuan

IPTEK dan Moral (IMTAQ) yang Tinggi sehingga terciptalah manusia yang

berakhlak agar dapat menciptakan jalan roda pembangunan bersih dari hal

13

Page 14: Cover Hanapi Pekalongan 3

hal yang dapat merusak tatanan roda ekonomi dan pembangunan daerah

tersebut.

Dalam rangka mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan oleh Walikota

Pekalongan, maka Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Pekalongan

menetapkan 5 (lima) Strategi Pokok, sebagai berikut:

a) Memperkuat kolaborasi / kemitraan dengan stakeholder komunikasi dan

informatika

b) Meningkatkan kompetensi SDM Aparatur Komunikasi dan Informatika.

c) Meningkatkan sinergi, koordinasi, dan integrasi penyelenggaraan

komunikasi dan informatika.

d) Menyediakan perangkat regulasi, dan mengembangkan kelembagaan

dan tata kelola yang efisien, efektif, partisipatif dan akuntabel dalam

penyelenggaraan komunikasi dan informatika.

e) Meningkatkan daya dukung infrastruktur dan layanan teknis administratif

komunikasi dan informatika.

f) Mengoptimalkan pemanfaatan teknologi dan informasi

g) Meningkatkan daya dukung dan memperkuat kreasi inovasi daerah

4. Pelaksanaan Pelayanan Publik

Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Pekalongan dalam melakukan

pelayanan telah melakukan pelayanan dengan basic internet Meningkatnya

pemanfaatan teknologi dan informatika (TIK) dalam penyelenggaraan

pemerintahan. Dengan system Elektronik yang dapat memberikan

keuntungan efektif dan Efisien.

Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP2T)

mempunyai pelayanan Publik yaitu dengan cara memberikan pelayanan

secara transfaran, tepat waktu berbasis internet sehingga ketepatan,

kecapatan dan keakuratan pelayanan terjamin yaitu .

14

Page 15: Cover Hanapi Pekalongan 3

1. Secara kelembagaan, menyatukan layanan perizinan yangtersebar

menjadi pelayanan perizinan terpadu satu pintu;

2. Secara rutin melaksanakan penyederhanaan prosedur danpersyaratan

perizinan terpadu;

3. Pelaksanaan pelayanan perizinan secara paralel;

4. Pengembangan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Pelayanan

Terpadu (SIMPADU) untuk mendukung prosespelayanan perizinan;

5. Pengembangan website oss.pekalongankota.go.id sebagaisarana

komunikasi dan informasi online kepada masyarakat;

6. Pengembangan Perizinan Online dan Tracking System;

7. Menyelenggarakan Gebyar Pelayanan Perizinan dalam rangka

memfasilitasi perizinan usaha mikro dan kecil agar lebih mudah dan

murah;

8. Penerapan standarasisasi ISO 9001 – 2008;

9. Fasilitasi promosi potensi investasi dan produk unggulan;

10. Fasilitasi kerjasama antar Pemerintah dan antara Pemerintah dengan

Swasta;

B. Kegiatan yang Relevan dengan Rencana Proyek Perubahan

Dalam rangka peningkatan sumber daya manusia berbasis iptek, Badan

Ketahanan Pangan kabupaten Musi Banyuasin dapat melakukan adoptasi

tentang kegiatan yang berbasis Elektronik secara tepat dan cepat sehingga

laporan keuangan mudah untuk diakses.

Adapun kegiatan yang akan diadopsi yaitu Bimbingan teknis laporan

keuangan berbasis intranet

Dalam pelaksanaan kegiatan yang akan diadopsi harus didukung oleh

sumber daya yang handal, prasarana yang memadai

III. MANFAAT BENCHMARKING KE LOKUS

15

Page 16: Cover Hanapi Pekalongan 3

Benchmarking merupakan program bertujuan untuk meningkatkan

pengetahuan dari proyek perubahan untuk Best Practice. Manfaat yang

didapat dari Benchmarking to Best Practice ke kota Pekalongan yaitu

1. Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Pekalongan

Adanya system elektronik dengan menggunakan intranet dalam

pengelola administrasi pemerintahan baik di bidang kepegawaian,

kependudukan dan keuangan sehingga system pelayanan yang

diterapkan mempunyai efektif dan efesien.

Adanya pemanfaatan sysem operasi yang legal sehingga tidak ada unsur

kriminalitas dalam mengelakukan pengolahan data.

System Operasional yang berbasis elektrik berupaya supaya pegawai

negeri sipil diharuskan dapat menggunakan teknologi yang tersedia.

2. Dari Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu

(BPMP2T)

Manfaat dari Pelayanan yang dilakukan yaitu Pelayanan publik dapat

dapat dilaksanakan Secara rutin dalam penyederhanaan prosedur dan

persyaratan perizinan terpadu. Adanya Pelayanan pengaduan guna

menjaga kwalitas pelayanan yang baik. Secara infrastruktur, menjadi

lebih strategis karena

didukung dengan penggunaan teknologi informasi yang memadai.

Hasil yang didapat dari program Benchmarking To Best Practice akan

diterapkan secara maksimal di Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Musi

Banyuasin.

IV. PENUTUP

16

Page 17: Cover Hanapi Pekalongan 3

A. Kesimpulan

Program Benchmarking ini merupakan bagian integral dari kegiatan

Diklat Kepemimpinan Tingkat IV yang bertujuan untuk meningkatkan

pengetahuan dari proyek perubahan pada Best Practice yang akan

diterapkan pada Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Musi Banyuasin.

Lokasi dari Benchmarking To Best Practice yaitu kota Pekalongan

Kabupaten Jawa Tengah pada Dinas Komunikasi dan Informasi serta Badan

Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP2T)

Penerapan system elektronik yang telah diterapkan pada Kota

Pekalongan akan bermanfaat untuk proyek perubahan di Badan Ketahanan

Pangan Kabupaten Musi Banyuasin

B. Saran

Benchmarking To Best Practice merupakan program unggulan dalam

Diklat Kepemimpinan Tingkat IV yang dapat diterapkan pada Badan

Ketahanan Pangan Kabupaten Musi Banyuasin untuk kegiatan kegiatan

study pembelajaran ke lokus lain yang dianggap bagus.

Sumber daya manusia yang handal akan menjadi modal utama dalam

menerapkan perubahan yang lebih baik.

17