corporate social responsibility ( tanggung jawab sosial korporasi)

29
JENIS-JENIS PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Posted by you_sita at 3:23 AM JENIS-JENIS PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Kotler dan Lee (2005) menyebutkan enam kategori aktivitas CSR yaitu: 1. PROMOSI KEGIATAN SOSIAL (CAUSE PROMOTIONS) Pada aktivitas CSR ini perusahaan menyediakan dana atau sumber daya lainnya yang dimiliki perusahaan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap suatu kegiatan sosial atau untuk mendukung pengumpulan dana, partisipasi dari masyarakat atau perekrutan tenaga sukarela untuk suatu kegiatan tertentu Fokus utama dari kategori aktivitas CSR ini adalah komunikasi persuasif, dengan tujuan menciptakan kesadaran masyarakat terhadap suatu masalah sosial Menurut Kotler dan Lee (2005:51) beberapa tujuan komunikasi persuasif yang ingin dicapai oleh perusahaan melalui pelaksanaan cause promotion antara lain adalah: a. Menciptakan kesadaran dan perhatian dari masyarakat terhadap suatu masalah dengan menyajikan angka-angka statistik serta fakta-fakta yang menggugah.

Upload: arsyadnurulhakim

Post on 07-Feb-2016

30 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

corporate social responsibility (CSR) atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai tanggung jawab sosial perusahaan. pada paper ini dijelaskan berbagai jenis tanggung jawab yang dilakukan oleh perusahaan dalam rangka pertanggung jawabannya terhadap lingkungan sebagai bagian dari kegiatan bisnisnya dalam sebuah lingkungan tersebut.

TRANSCRIPT

Page 1: corporate social responsibility ( tanggung jawab sosial korporasi)

JENIS-JENIS PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

Posted by you_sita at 3:23 AM

JENIS-JENIS PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

Kotler dan Lee (2005) menyebutkan enam kategori aktivitas CSR yaitu:

1. PROMOSI KEGIATAN SOSIAL (CAUSE PROMOTIONS)

Pada aktivitas CSR ini perusahaan menyediakan dana atau sumber daya lainnya yang dimiliki

perusahaan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap suatu kegiatan sosial atau untuk

mendukung pengumpulan dana, partisipasi dari masyarakat atau perekrutan tenaga sukarela

untuk suatu kegiatan tertentu

Fokus utama dari kategori aktivitas CSR ini adalah komunikasi persuasif, dengan tujuan

menciptakan kesadaran masyarakat terhadap suatu masalah sosial

Menurut Kotler dan Lee (2005:51) beberapa tujuan komunikasi persuasif yang ingin dicapai oleh

perusahaan melalui pelaksanaan cause promotion antara lain adalah:

a. Menciptakan kesadaran dan perhatian dari masyarakat terhadap suatu masalah dengan

menyajikan angka-angka statistik serta fakta-fakta yang menggugah.

b. Membujuk masyarakat untuk memperoleh informasi lebih banyak mengenai suatu isu

sosial dengan mengunjungi website tertentu.

c. Membujuk orang untuk menyumbangkan waktunya untuk membantu mereka yang

membutuhkan.

d. Membujuk orang untuk menyumbangkan uangnya untuk kemanfaatan masyarakat

melalui pelaksanaan program sosial perusahaan.

e. Membujuk orang untuk menyumbangkan sesuatu yang mereka miliki selain uang.

Page 2: corporate social responsibility ( tanggung jawab sosial korporasi)

Benefit yang dapat diperoleh perusahaan dengan melaksanakan kegiatan cause promotions menurut

Kotler dan Lee (2005) adalah sebagai berikut:

a. Memperkuat positioning merk perusahaan.

b. Menciptakan jalan bagi ekspresi loyalitas konsumen terhadap suatu masalah, yang pada

akhirnya dapat meningkatkan loyalitas konsumen terhadap perusahaan penyelenggara

promosi.

c. Memberikan peluang kepada para karyawan perusahaan untuk terlibat dalam suatu

kegiatan sosial yang menjadi kepedulian mereka.

d. Menciptakan kerjasama antara perusahaan dengan pihak-pihak lain (misalnya media),

sehingga memperbesar dampak pelaksanaan promosi.

e. Meningkatkan citra perusahaan (corporate image), dimana citra perusahaan yang baik

akan dapat memberikan berbagai pengaruh positif lainnya, misalnya meningkatkan

kepuasan dan loyalitas karyawan yang dapat memberikan kontribusi positif bagi

peningkatan kinerja finansial perusahaan.

2. PEMASARAN TERKAIT KEGIATAN SOSIAL (CAUSE RELATED MARKETING)

Ketika sebuah perusahaan menyatakan bahwa sebagian dari keuntungan atau penjualan produknya

akan disumbangkan untuk kegiatan social tertentu, maka perusahaan tersebut sedang melakukan

apa yang disebut sebagai cause related marketing (CRM).

Pada aktivitas CSR ini perusahaan memiliki komitmen untuk menyumbangkan persentase tertentu

dari penghasilannnya untuk suatu kegiatan sosial berdasarkan besarnya penjualan produk.

Kegiatan ini biasanya didasarkan kepada penjualan produk tertentu, untuk jangka waktu tertentu

serta untuk aktivitas derma tertentu.

Page 3: corporate social responsibility ( tanggung jawab sosial korporasi)

Untuk konteks Indonesia, pelaksanaan cause related marketing terutama ditujukan untuk kegiatan

beasiswa, penyediaan air bersih, pemberian layanan kesehatan, pengembangan usaha kecil dan

menengah.

Dalam cause related marketing, perusahaan akan mengajak masyarakat untuk membeli atau

menggunakan produknya, baik itu barang atau jasa, dimana sebagian dari keuntungan yang

didapat perusahaan akan didonasikan untuk membantu mengatasi atau mencegah masalah

tertentu.

Beberapa aktivitas cause related marketing yang biasanya dilakukan oleh perusahaan-perusahaan

adalah sebagai berikut :

a. Menyumbangkan sejumlah uang tertentu untuk setiap produk yang terjual.

b. Menyumbangkan sejumlah uang tertentu untuk setiap aplikasi terhadap produk jasa

tertentu.

c. Menyumbangkan persentase tertentu dari setiap produk yang terjual atau transaksi

untuk kegiatan amal (charity).

d. Menyumbangkan persentase tertentu dari laba bersih perusahaan untuk kegiatan social

atau tujuan amal.

Benefit yang dapat diperoleh perusahaan dengan melaksanakan kegiatan cause related marketing

menurut Kotler dan Lee (2005) adalah sebagai berikut:

a. Menarik pelanggan baru.

b. Menjangkau relung pasar (market niche) / menjangkau konsumen dari segmen dengan

karakteristik demografi, geografi atau pasar sasaran tertentu.

c. Meningkatkan penjualan produk perusahaan.

Page 4: corporate social responsibility ( tanggung jawab sosial korporasi)

d. Membangun identitas merk yang positif di mata pelanggan. Identitas merk yang positif

dapat terjadi akibat merk perusahaan disandingkan dengan program CSR yang

disponsori oleh merk perusahaan.

Contoh penerapan CRM di Indonesia lumayan banyak diantaranya Sabun Lifebuoy pernah

meluncurkan kampanye ”Berbagi Sehat” yang mendonasikan sebagian hasil penjualan untuk

membangun fasilitas MCK di seluruh Indonesia. Aqua membuat program ”1 untuk 10”, yang

berjanji akan menyediakan air bersih untuk desa-desa yang mengalami masalah ketersediaan air

bersih di Nusa Tenggara. Setiap satu liter Aqua produk tertentu yang terjual, Aqua berjanji akan

menyediakan sepuluh liter air bersih untuk masyarakat target. Dalam waktu sekitar tiga bulan

saja, jumlah air bersih yang akan disediakan Aqua mencapai lebih dari satu milyar liter. Es krim

Viennetta dari Wall’s meluncurkan ”Berbagi 1000 Kebaikan” yang menyumbangkan Rp. 1000

setiap penjualan es krimnya untuk anak-anak korban gempa Sumatera dan dukungan pendidikan

untuk anak-anak berprestasi dari kalangan yang tidak mampu.

Agar CRM berhasil, Kotler dan Lee menyarankan agar perusahaan memilih isu social yang

memang menjadi perhatian perusahaan maupun konsumen yang menjadi target produknya;

memilih mitra yang memang telah memiliki jaringan luas dan terkenal berkinerja baik; memilih

produk yang asosiasinya dengan isu yang akan ditangani sudah atau berpotensi menjadi kuat;

melakukan riset dengan hati-hati terhadap konsumen yang menjadi target, untuk kemudian

menyusun strategi pemasaran yang sesuai; memastikan bahwa aktivitas ini ”terlihat” melalui

pencantuman yang jelas di produk, iklan yang memadai, dsb.; memastikan bahwa tawaran

CRMnya sederhana dan mudah dimengerti, untuk mencegah kecurigaan calon konsumen; dan

yang terakhir adalah bersedia untuk mengakui kesalahan bila memang terjadi dan melakukan

perbaikan atas kesalahan itu.

3. PEMASARAN KEMASYARAKATAN KORPORAT (CORPORATE SOCIETAL

MARKETING)

Pada aktivitas CSR ini perusahaan mengembangkan dan melaksanakan kampanye untuk mengubah

perilaku masyarakat dengan tujuan meningkatkan kesehatan dan keselamatan publik, menjaga

kelestarian lingkungan hidup serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Page 5: corporate social responsibility ( tanggung jawab sosial korporasi)

Corporate social marketing ini dilakukan perusahaan dengan tujuan untuk mengubah perilaku

masyarakat (behavioral changes) dalam suatu issue tertentu.

Fokus dari kategori aktivitas CSR ini adalah untuk mendorong perubahan perilaku yang berkaitan

dengan:

a. Isu-isu Kesehatan (health issues), Kampanye corporate societal marketing yang

dilakukan perusahaan bertujuan untuk mengubah perilaku masyarakat yang memiliki

dampak bagi kesehatan mereka. Misalnya : mengurangi kebiasaan merokok,

HIV/AIDS, kanker, eating disorders, dll.

b. Isu-isu Perlindungan Terhadap Kecelakaan/Kerugian (injury prevention issues),

Isu-isu tersebut mencakup keselamatan lalu lintas, pencegahan dari kejahatan,

pencegahan dari pembajakan. Misalnya : keselamatan berkendara, pengurangan

peredaran senjata api, dll.

c. Isu-isu Lingkungan (environmental issues), Kampanye corporate societal marketing

yang dilakukan perusahaan bertujuan untuk mengubah perilaku masyarakat agar

meninggalkan berbagai perilaku yang merusak lingkungan. Misalnya : konservasi air,

polusi, pengurangan penggunaan pestisida.

d. Isu-isu Keterlibatan Masyarakat (community involvement issues), Kampanye

corporate societal marketing yang dilakukan perusahaan bertujuan untuk mengubah

perilaku orang agar mereka lebih terlibat dalam kegiatan sosial masyarakat. Misalnya:

memberikan suara dalam pemilu, menyumbangkan darah, perlindungan hak-hak

binatang, dll.

Benefit yang dapat diperoleh perusahaan dengan melaksanakan kegiatan corporate societal

marketing adalah sebagai berikut:

a. Menunjang positioning merk perusahaan.

b. Menciptakan preferensi merk.

Page 6: corporate social responsibility ( tanggung jawab sosial korporasi)

c. Mendorong peningkatan penjualan.

d. Menarik mitra yang bisa diandalkan serta memiliki kepedulian besar untuk merubah

perilaku masyarakat.

e. Memberikan dampak yang nyata terhadap perubahan sosial.

4. KEGIATAN FILATROPI PERUSAHAAN (CORPORATE PHILANTHROPY)

Corporate philanthropy mungkin merupakan bentuk Corporate Social Responsibility yang paling

tua.

Pada aktivitas CSR ini perusahaan memberikan sumbangan langsung dalam bentuk derma untuk

kalangan masyarakat tertentu. Sumbangan tersebut biasanya berbentuk pemberian uang secara

tunai, bingkisan/paket bantuan atau pelayanan secara cuma-cuma.

Kegiatan filantropi biasanya berkaitan dengan berbagai kegiatan sosial yang menjadi prioritas

perhatian perusahaan.

Berbagai program corporate philanthropy yang dilaksanakan perusahaan antara lain:

a. Program corporate philanthropy dalam bentuk sumbangan uang tunai.

b. Program corporate philanthropy dalam bentuk bantuan hibah.

c. Program corporate philanthropy dalam bentuk penyediaan beasiswa.

d. Program corporate philanthropy dalam bentuk pemberian produk.

e. Program corporate philanthropy dalam bentuk pemberian layanan cuma-cuma.

f. Program corporate philanthropy dalam bentuk penyediaan keahlian teknis oleh

karyawan perusahaan secara cuma-cuma.

g. Program corporate philanthropy dengan mengijinkan penggunaan fasilitas dan saluran

distribusi yang dimiliki perusahaan untuk digunakan bagi kegiatan sosial.

Page 7: corporate social responsibility ( tanggung jawab sosial korporasi)

h. Program corporate philanthropy yang dilakukan perusahaan dengan cara menawarkan

penggunaan peralatan yang dimiliki oleh perusahaan.

Benefit yang dapat diperoleh perusahaan dengan melaksanakan kegiatan corporate philanthropy

adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan reputasi perusahaan.

b. Memperkuat bisnis perusahaan di masa depan.

c. Memberi dampak bagi penyelesaian masalah sosial dalam komunitas local.

5. PEKERJA SOSIAL KEMASYARAKATAN SECARA SUKARELA (COMMUNITY

VOLUNTEERING)

Pada aktivitas CSR ini perusahaan mendukung dan mendorong para karyawan, rekan pedagang

eceran atau para pemegang franchise agar menyisihkan waktu mereka secara sukarela guna

membantu organisasi-organisasi masyarakat lokal maupun masyarakat yang menjadi sasaran

program.

Bentuk dukungan perusahaan kepada karyawannya untuk melaksanakan program community

volunteering antara lain:

a. Memasyarakatkan etika perusahaan melalui komunikasi korporat yang akan

mendorong karyawan untuk menjadi sukarelawan bagi komunitas.

b. Menyarankan kegiatan social atau aktivitas amal tertentu yang bisa diikuti oleh para

karyawan.

c. Mengorganisir tim sukarelawan untuk suatu kegiatan sosial.

d. Membantu para karyawan menemukan kegiatan sosial yang akan dilaksanakan melalui

survey ke wilayah yang diperkirakan membutuhkan bantuan sukarelawan, mencari

informasi melalui website atau dalam beberapa kasus dengan menggunakan software

Page 8: corporate social responsibility ( tanggung jawab sosial korporasi)

khusus yang akan melacak aktivitas sosial yang cocok dengan minat karyawan yang

akan menjadi tenaga sukarelawan.

e. Menyediakan waktu cuti dengan tanggungan perusahaan bagi karyawan yang bersedia

menjadi tenaga relawan.

f. Memberikan penghargaan dalam bentuk uang untuk jumlah jam yang digunakan

karyawan tersebut sebagai sukarelawan.

g. Memberikan penghormatan kepada para karyawan yang terlibat dalam kegiatan

sukarela, seperti memberikan penghargaan berupa penyematan pin maupun

pemberian plakat.

h. Memperbaiki proses produksi, misalnya : melakukan penyaringan terhadap limbah

sebelum dibuang ke alam bebas, untuk menghilangkan zat-zat yang berbahaya bagi

lingkungan, menggunakan pembungkus yang dapat didaur ulang (ramah lingkungan).

i. Menghentikan produk-produk yang dianggap berbahaya tapi tidak illegal.

j. Hanya menggunakan distributor yang memenuhi persyaratan dalam menjaga

lingkungan hidup.

k. Membuat batasan umur dalam melakukan penjualan, misalnya barang-barang tertentu

tidak akan dijual kepada anak yang belum berumur 18 tahun.

Benefit yang dapat diperoleh perusahaan dengan melaksanakan kegiatan community volunteering

adalah sebagai berikut:

a. Membangun hubungan yang tulus antara perusahaan dengan komunitas.b. Kegiatan

community volunteering dapat memberikan kontribusi terhadap pencapaian tujuan

perusahaan.

c. Meningkatkan kepuasan dan motivasi karyawan.

Page 9: corporate social responsibility ( tanggung jawab sosial korporasi)

6. PRAKTIK BISNIS YANG MEMILIKI TANGGUNG JAWAB SOSIAL (SOCIALLY

RESPONSIBLE BUSINESS PRACTICE)

Pada aktivitas CSR ini perusahaan melaksanakan aktivitas bisnis melampaui aktivitas bisnis yang

diwajibkan oleh hukum serta melaksanakan investasi yang mendukung kegiatan sosial dengan

tujuan meningkatkan kesejahteraan komunitas dan memelihara lingkungan hidup.

Komunitas dalam hal ini mencakup karyawan perusahaan, pemasok, distributor, organisasi-

organisasi nirlaba yang menjadi mitra perusahaan serta masyarakat secara umum.

Kesejahteraan dalam hal ini mencakup di dalamnya aspek-aspek kesehatan, keselamatan,

kebutuhan pemenuhan kebutuhan psikologis dan emosional.

Beberapa aktivitas yang termasuk ke dalam socially responsible business practice antara lain:

a. Membuat fasilitas yang memenuhi bahkan melebihi tingkat keamanan lingkungan dan

keselamatan yang ditetapkan.

b. Mengembangkan perbaikan proses produksi barang dan jasa seperti berbagai kegiatan

untuk mengurangi penggunaan bahan-bahan yang berbahaya, megurangi penggunaan

bahan kimia dalam proses peningkatan pertumbuhan tanaman pangan.

c. Menghentikan penawaran produk yang ditenggarai membahayakan kesehatan manusia

meskipun produk itu legal.

d. Memilih pemasok berdasarkan kriteria kesediaan mereka menerapkan dan memelihara

aktivitas substainable development.

e. Memilih perusahaan manufaktur dan bahan kemasan yang paling ramah lingkungan

dengan berbagai kriteria seperti: perusahaan tersebut memiliki tujuan mengurangi

penggunaan sumber daya secara sia-sia, menggunakan sumber daya yang bisa di daur

ulang serta mengurangi terjadinya pembuangan racun ke lingkungan.

Page 10: corporate social responsibility ( tanggung jawab sosial korporasi)

f. Melakukan pelaporan secara terbuka mengenai material produk yang digunakan berikut

asal-usulnya, potensi bahaya yang ditimbulkan dari penggunaan produk serta

berbagai informasi lain yang berguna bagi konsumen.

g. Mengembangkan berbagai program untuk menunjang terciptanya kesejahteraan

masyarakat.

Benefit yang dapat diperoleh perusahaan dengan melaksanakan kegiatan socially responsible

business practice adalah sebagai berikut:

a. Menghemat uang perusahaan, memberikan kontribusi terhadap keberlanjutan

lingkungan hidup serta meningkatkan kesadaran energi di antara para karyawan

perusahaan.

b. Meningkatkan kesan baik komunitas terhadap perusahaan.

c. Menciptakan preferensi konsumen terhadap merk produk perusahaan.

d. Menimbulkan image yang positif. Pelaksanaan socially responsible business practice

misalnya dalam bentuk penyediaan sarana untuk kepentingan umum seperti sarana

MCK, pembangkit listrik mikro, penyediaan sarana air bersih dapat menimbulkan

image yang positif dari pemerintah selaku pembuat peraturan sehingga memberikan

situasi yang menguntungkan bagi perusahaan.

e. Meningkatkan kepuasan karyawan, dimana muncul rasa bangga menjadi bagian dari

perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial.

PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN / PKBL

(JENIS PROGRAM CSR BADAN USAHA MILIK NEGARA – BUMN INDONESIA)

PKBL adalah Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, dimana PKBL adalah istilah CSR

untuk BUMN di seluruh Indonesia.

Page 11: corporate social responsibility ( tanggung jawab sosial korporasi)

Dasar hukum PKBL adalah Peraturan Menteri BUMN Nomor 4 Tahun 2007, bahwa setiap

BUMN wajib membentuk unit kerja khusus yang menangani langsung masalah pembinaan

dan pemberdayaan masyarakat dimana besaran alokasi PKBL tersebut bernilai 2% dari laba

bersih.

Isu-isu PKBL meliputi:

a. Program Kemitraan yang mayoritas dengan UMKM.

b. Program Bina Lingkungan, terbagi:

Bantuan Bencana Alam

Kesehatan Masyarakat

Pendidikan dan Pelatihan Masyarakat

Keagamaan

Pengembangan Sarana Umum

Pelestarian Alam

KEUNTUNGAN MELAKUKAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY

Dalam buku, “Membedah Konsep dan Aplikasi CSR”, Yusuf Wibisono (2007) menguraikan 10

keuntungan yang dapat diperoleh oleh perusahaan jika melakukan program Corporate Social

Responsibility, yaitu:

1. Mempertahankan dan mendongkrak reputasi dan image perusahaan.

Perbuatan destruktif pasti akan menurunkan reputasi perusahaan, sebaliknya kontribusi

positif pasti akan mendongkrak image dan reputasi positif perusahaan. Image / citra yang

positif ini penting untuk menunjang keberhasilan perusahaan.

Page 12: corporate social responsibility ( tanggung jawab sosial korporasi)

2. Layak Mendapatkan sosial licence to operate

Masyarakat sekitar adalah komunitas utama perusahaan. Ketika mereka mendapatkan

keuntungan dari perusahaan, maka dengan sendirinya mereka akan merasa memiliki

perusahaan. Sehingga imbalan yang diberika kepada perusahaan adalah keleluasaan untuk

menjalankan roda bisnisnya di kawasan tersebut.

3. Mereduksi Resiko Bisnis Perusahaan

Mengelola resiko di tengah kompleksnya permasalahan perusahaan merupakan hal yang

esensial untuk suksesnya usaha. Disharmoni dengan stakeholders akan menganggu

kelancaran bisnis perusahaan. Bila sudah terjadi permasalahan, maka biaya untuk recovery

akan jauh lebih berlipat bila dibandingkan dengan anggaran untuk melakukan program

Corporate Social Responsibility.

Oleh karena itu, pelaksanaan Corporate Social Responsibility sebagai langkah preventif

untuk mencegah memburuknya hubungan dengan stakeholders perlu mendapat perhatian.

4. Melebarkan Akses Sumber Daya

Track records yang baik dalam pengelolaan Corporate Social Responsibility merupakan

keunggulan bersaing bagi perusahaan yang dapat membantu memuluskan jalan menuju

sumber daya yang diperlukan perusahaan.

5. Membentangkan Akses Menuju Market

Investasi yang ditanamkan untuk program Corporate Social Responsibility ini dapat menjadi

tiket bagi perusahaan menuju peluang yang lebih besar. Termasuk di dalamnya memupuk

loyalitas konsumen dan menembus pangsa pasar baru.

6. Mereduksi Biaya

Banyak contoh penghematan biaya yang dapat dilakukan dengan melakukan Corporate

Social Responsibility. Misalnya: dengan mendaur ulang limbah pabrik ke dalam proses

Page 13: corporate social responsibility ( tanggung jawab sosial korporasi)

produksi. Selain dapat menghemat biaya produksi, juga membantu agar limbah buangan ini

menjadi lebih aman bagi lingkungan.

7. Memperbaiki Hubungan dengan Stakehoder

Implementasi Corporate Social Responsibility akan membantu menambah frekuensi

komunikasi dengan stakeholder, dimana komunikasi ini akan semakin menambah trust

stakeholders kepada perusahaan.

8. Memperbaiki Hubungan dengan Regulator

Perusahaan yang melaksanakan Corporate Social Responsibility umumnya akan

meringankan beban pemerintah sebagai regulator yang sebenarnya bertanggung jawab

terhadap kesejahteraan lingkungan dan masyarakat.

9. Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan

Image perusahaan yang baik di mata stakeholders dan kontribusi positif yang diberikan

perusahaan kepada masyarakat serta lingkungan, akan menimbulkan kebanggan tersendiri

bagi karyawan yang bekerja dalam perusahaan mereka sehingga meningkatkan motivasi

kerja mereka.

10. Peluang Mendapatkan Penghargaan

Banyaknya penghargaan atau reward yang diberikan kepada pelaku Corporate Social

Responsibility sekarang, akan menambah kans bagi perusahaan untuk mendapatkan award.

http://yusita-annisa.blogspot.com/2010/07/jenis-jenis-program-corporate-social.html

Tujuan CSR

21:03 Cartica Beberapa tahun belakangan, di negara kita ini seperti sedang keranjingan CSR, yaitu singkatan dari Corporate Social Responsibility. CSR awalnya berangkat dari konsep usaha pengelolaan stakeholder oleh si perusahaan yang menjadi bagian pula dalam GCG (Good Corporate Governance) mereka. Awalnya pula bahwa CSR dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan lingkungan sekitar agar kembali berdampak positif terhadap sustainability

Page 14: corporate social responsibility ( tanggung jawab sosial korporasi)

perusahaan. Namun kesini-kesini bisa jadi yang namanya CSR dilatarbelakangi oleh berbagai tujuan yang berbeda. Apabila kita perhatikan berbagai kegiatan CSR perusahaan-perusahaan sekarang ini dibedakan menjadi 3 tujuan yang berbeda, seperti dijelaskan secara singkat berikut :

CSR untuk Murni Sosial

Ada perusahaan yang memprogramkan kegiatan CSR mereka dengan tujuan murni sosial, dalam hal ini “menyumbang” mereka yang kekurangan. Kegiatan CSR dengan tujuan ini biasanya cukup tersembunyi, karena pada dasarnya tujuannya saja sudah sosial buat apa digembar-gemborkan. Proyek atau kelompok yang dibantu pun cenderung tidak selalu ada hubungannya dengan perusahaan, seperti ke panti-panti atau daerah-daerah bencana. CSR dalam koridor tujuan ini murni sebagai kegiatan sosial perusahaan untuk membantu sesama.

CSR untuk Internal

Ada juga kegiatan CSR yang ditujukan untuk membangun rasa solidaritas di dalam internal perusahaan. Suatu organisasi memang membutuhkan media/kegiatan bersama agar rasa kebersamaan dan rasa saling memiliki tumbuh lebih dalam. Berbagai perusahaan ada yang menggunakan aktivitas sosial sebagai kegiatan bersama yang dilakukan oleh para anggota organisasi. Dalam hal ini seperti kunjungan bersama ke panti atau daerah bencana. CSR dalam koridor tujuan ini mementingkan dampak yang dirasakan oleh pelaku, dalam hal ini para karyawan yang ikut terjun langsung membantu sesama atas nama perusahaan. Melalui kegiatan ini para karyawanpun dapat melihat niat baik dan solidaritas perusahaan kepada sesama, dan tentu meningkatkan cinta akan perusahaan tempat mereka bekerja.

CSR untuk Building A Good Brand Image

Yang tidak kalah banyaknya adalah CSR dengan tujuan untuk meningkatkan citra positif merk di mata masyarakat. Contohnya saja apabila kita melihat berbagai liputan bencana alam, tiba-tiba di tendanya ada nama brand tertentu terpampang besar, karena tendanya sumbangan dari mereka. Bahkan gw pernah lihat yang lebih heboh, yaitu truk penggali tanahnya dipasangkan spanduk besar terpampang logo merk tertentu, karena truk tersebut sumbangan dari mereka. Hal ini memang sah-sah saja, dan tetap memberi dampak positif terhadap orang-orang yang dibantu. Pada koridor tujuan ini, perusahaan mengorientasikan pada publisitas yang mereka dapatkan pada saat melakukan kegiatan CSR. Dalam hal ini tidak selalu berupa bantuan bencana, yang sering kita lihat misalnya adalah bantuan dana pendidikan atau kesehatan untuk kelompok masyarakat tertentu. Pada umumnya CSR dengan tujuan pembangunan citra merk ini mengandalkan publisitas media yang besar, sehingga berita kegiatan ini diharapkan menyebar semakin luas di masyarakat.

CSR untuk Promosi

Nah kalo yang ini juga ga jarang terjadi lho! Bahkan akhir-akhir ini pun kian menjamur. Tentu sering Anda mengamati, apabila Anda membeli produk kami, itu berarti Anda telah menyumbang sekian rupiah untuk anak jalanan atau fakir miskin. Nah itu dia CSR untuk promosi. Pada dasarnya sih menurut gw ini udah agak diluar batas.. dalam hal ini seperti

Page 15: corporate social responsibility ( tanggung jawab sosial korporasi)

mengkomersilkan niat orang untuk membantu. Ya tapi sekali lagi ini sah-sah saja. Pada intinya kemurnian unsur sosial dari suatu kegiatan CSR didasari pada niatannya. Kalau memang niat awalnya untuk mendongkrak penjualan maka itu bukan CSR, bisa jadi CSeMR corporate social.. eh! Marketing Responsibility! Dan sosialnya dijadikan “alat” atau hanya sebagai atribut konsep promosi semata. Yah selama konsumen juga masih mau berperan serta dan kegiatan sosial yang dijanjikan disalurkan dengan benar, why not? Karena tetap bisa membantu orang yang membutuhkan.

CSR untuk Sustainability Perusahaan Jangka Panjang

Nah menurut gw, yang paling ideal adalah tujuan yang ini.. yaitu untuk sustainability perusahaan jangka panjang. Apa maksudnya? Konsep bisnis sekarang itu sudah berubah, jadi pastikan mindset Anda juga sudah berubah. Kalau dulu orientasi bisnis pada profit jangka pendek, selama dapet chuan gede sekarang, lakukan! Tapi besok-besok masyarakatnya jatuh miskin ga bisa beli produk kita lagi. Nah konsep bisnis sekarang yang sudah dijalankan para pebisnis global seperti Unilever dan HP bahwa perusahaan harus memandang bisnis dengan jangka panjang. Bahwa kewajiban perusahaan untuk memastikan masyarakat terutama konsumen mereka juga berkembang bersama. Mengapa? Karena apabila mereka musnah maka perusahaanpun akan musnah. Kegiatan CSR menjadi salah satu media untuk menjaga sustainability masyarakat itu sendiri. Seperti pada case study yang saya presentasikan dalam sebuah theatrical di Case Study Competition MM Unpar beberapa bulan lalu mengenai CSR Indosat dengan basis tujuan utama sustainability society tersebut. Dalam strategi CSR-nya Indosat memiliki berbagai rangkaian garapan isu, antara lain IndonesiaBelajar, IndonesiaSehat, IndonesiaHijau, IndosatPeduli dan Berbagi bersama Indosat. Berbagai kegiatan riil yang Indosat lakukan melalui berbagai program tersebut dengan tujuan untuk menjaga agar masyarakat Indonesia selalu bertumbuh, karena apabila masyarakat Indonesia terutama pada area garapan produk mereka sustain, memiliki kemampuan ekonomi yang signifikan maka sustainability produk dan company Indosatpun akan terjamin. Setiap tahunnya Indosat mengangkat tema sebagai tema tahunan kegiatan CSR mereka, seperti tema ‘Indosat Cinta Indonesia’ di tahun 2008 dan ‘Satukan Cinta Negeri’ di tahun 2010 ini. Ada baiknya strategi CSR yang Anda lakukan terintegrasi dengan Business Plan perusahaan secara jangka panjang. Hal ini memberi manfaat agar dana yang Anda keluarkan pun memiliki manfaat yang selaras dengan strategi bisnis secara keseluruhan.

Banyak praktisi maupun akademisi yang kian berargumen mengenai tujuan dan penerapan CSR yang kian dinilai melenceng. Tapi apapun bentuk kegiatannya, apapun caranya, CSR hanya bisa dinilai sebagai tujuan sosial dilihat dari niat awalnya. Apabila niat awalnya sosial, tetapi diliput berbagai media ya tidak masalah. Dan selama perusahaan memiliki kepedulian untuk berbagi, alangkah perlunya kita bersyukur, dan jangan lupa suatu peribahasa, bahwa semakin banyak kita memberi semakin banyak semoga sharingkita menerima! Jadi jangan pernah takut untuk memberi ini bermanfaat dan memberi Anda inspirasi dalam mengembangkan kegiatan CSR menjadi bagian dari strategi bisnis jangka panjang Anda!

http://kajian-csr.blogspot.com/2011/01/tujuan-csr.html

Page 16: corporate social responsibility ( tanggung jawab sosial korporasi)

International public company

Jl. Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, 12750, Indonesia

()62 021 799-2008, 62 021 799-5679 fax, http://www.bata.com

Sabtu, 22 Mei 2010

Profil Perusahaan PT. Sepatu Bata Tbk

Bata atau T.&A. Bata Shoe Company terdaftar di Zlin, Czechoslovakia oleh dua bersaudara Tomáš, Anna dan Antonín Bata (1894). Perusahaan sepatu raksasa keluarga ini mengoperasikan empat unit bisnis internasional: Bata Eropa, Bata Asia Pasifika-Afrikka, Bata Amerika Latin dan Bata Amerika Utara. Produk perusahaan ini hadir di lebih dari 50 negara dan memiliki fasilitas produksi di 26 negara. Sepanjang sejarahnya, perusahaan ini telah menjual sebanyak 14 milyar pasang sepatu.

Di Indonesia pengoperasian penjualan sepatu Bata dijalankan oleh PT. Sepatu Bata, Tbk. Pabrik perusahaan ini pertama kali berdiri pada tahun 1939, dan saat ini berada di dua tempat, yaitu di Kalibata itu dan di Medan. Keduanya menghasilkan 7 juta pasang alas kaki setahun, dan terdiri dari 400 model sepatu, sepatu sandal dan sandal, dari kulit, karet dan plastik. Sebelum tahun 1978, status Bata di Indonesia adalah PMA, sehingga dilarang menjual langsung ke pasar. Bata menjual melalui para penyalur khusus (depot) dengan sistem konsinyasi. Status para penyalur

Page 17: corporate social responsibility ( tanggung jawab sosial korporasi)

tersebut diubah dan pada 1 Januari 1978, yaitu saat izin dagang Bata "dipindahkan" kepada mereka dan PT. Sepatu Bata, Tbk menjadi perusahaan PMDM.

PT Sepatu Bata Tbk adalah produsen sepatu Indonesia berbasis. Perusahaan bergerak dalam pembuatan, impor, ekspor dan distribusi sepatu kulit, kanvas built-up, kasual dan sepatu olahraga, sandal injeksi-dicetak dan sandal, dan sepatu khusus untuk industri. Merek berlisensi Perusahaan, selain merek Bata utama, termasuk North Star, Power, Bubblegummers, Marie-Claire dan Weinbrenner. Perusahaan ini juga tetap sebagai anggota dari Organisasi Sepatu Bata internasional. Lokasi nya Taman Makam Pahlawan Kalibata St Jakarta Selatan, 12750 Yang didirikan di Indonesia pada tanggal 15 Oktober 1931 dengan akte notaris Adrian Hendrick Van Ophuisjen No. 64, dengan nama Nederlandsch-Indische Schoenhandel Maatschappij Bata, kemudian tanggal 29 Desembar 1931 berubah namanya menjadi PT Sepatu Bata. Perusahaan ini berkantor pusat dulunya di Jalan TMP Kalibata, tetapi sekarang berpindah di daerah jalan T.B Simatupang karena proyek kalibata city. Pada tahun 1995 pabrik baru di buka di Purwakarta Jawa Barat. Sampai saat ini perusahaan ini adalah pelopor perusahaan alas kaki di Indonesia. Agar tetap dapat bersaing di pasar global, maka semua upaya dilakukan seperti perbaikan teknologi dan efisiensi produksi agar tetap dapat bersaing. Salah satu yang tetap harus dipertahankan adalah kinerja keuangan perusahaan. Kondisi keuangan harus selalu berada dalam standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan PT Sepatu Bata adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri alas kaki dan juga mengacu kepada standar industri sejenis.

Corporate initiatives

Menjadikan Bata sebagai lembaga internasional yang memiliki gagasan dan kreativitas yang tinggi serta menciptakan kondisi yang merangsang untuk berfikir secara internasional.

Page 18: corporate social responsibility ( tanggung jawab sosial korporasi)

Bata Culture menciptakan kesempatan yang sama bagi semua karyawan untuk mendapatkan promosi atau pelatihan dan pendidikan. Dengan mendapatkan training tersebut, diharapkan karyawan memperoleh keahlian yang pada akhirnya bisa mendapatkan promosi untuk level internasional.

Culture

Perusahaan Bata Memiliki tradisi untuk menjadi perusahaan yang berkontribusi untuk kesejahteraan masyarakat disekitar kegiatan usaha perusahaan. Bata Bekerja keras untuk membangun hubungan jangka panjang dengan suplier dan distributornya. kegiatan Usaha Bata di seluruh dunia, dipastikan dilaksanakan secara etis.

Sejarah perkembangan perusahaan ini di Indonesia adalah sebagai berikut :

1931 memulai usahanya sebagai pengimpor sepatu

1940 mendirikan pabrik di kalibata jakarta selatan

1982 didaftarkan di Bursa Efek Jakarta

1994 mendirikan pabrik di purwakarta

2004 memperoleh lisensi sebagai distributor dan General Importing.

Bata tidak hanya menjual produksi sepatu bata di Toko Bata, ada juga produk yang lain.

Brand (merek) yang di jual di toko bata:

1. Adalah merek terkemuka di amerika latin dan telahBubblegummer berekspansi ke seluruh asia dan eropa. Merek ini ditujukan bagi anak sampai umur 10 tahun dengan karakter lucu dan warna yang menarik

2. merek ini ditujukan untuk olah raga antara lain bolaPower basket, sepakbola ataupun olah raga lainnya.

Page 19: corporate social responsibility ( tanggung jawab sosial korporasi)

3. merupakan merek dagang yang ditujukan bagi wanitaMarie Claire yang mementingkan fashion sebagai gaya hidupnya.

4. dikhususkan untuk produk sepatu canvas yang casualNorth Start untuk penggunaan diwaktu santai.

5. khusus produk sepatu kulit ataupun sendal gunung,Weinbrenner dan sepatu boot yang ditujukan untuk pria

6. dengan motto “ Get Comfertable today” produk iniComfit ditujukan untuk memberikan kenyamanan bagi penggunanya.

7. Ditujukan bagi anak-anak sekolah, yang menjadikanB First “collection of School Shoes” sebagai motto penjualannya.

Status: Listed

Legal Form: Other non-liability limited

Operational Status: Operational

ISIN CODE : ID1000074404

Financial Auditors: Hanadi Sarwoko & Sandjaja (Member Ernst & Young International),Purwantono,

Sarwoko & Sandjaja (2007)

Incorporation Date: October 15, 1931

Total Employees: 1,052

Tel: (62 21) 7505353

Sejarah Sepatu Bata

Sepatu Bata sudah ada di Indonesia sejak 1931, dan saya yakin teman-teman pasti tau merek sepatu yang satu ini. Bahkan kalau dulu mau beli sepatu, pasti minta antar ortu ke “Bata”. Bertahun-tahun ada di Indonesia, pasti kita semua berpikir bahwa Bata itu adalah produk dalam negeri, tapi ternyata saya dan anda salah. Pabrik pertama sepatu ini berlokasi di Kalibata, Jakarta Selatan. Jadi, banyak orang yang mengira nama Bata diambil dari nama kawasan itu.

Page 20: corporate social responsibility ( tanggung jawab sosial korporasi)

Menurut informasi yang didapat dari Tempo. Merk Bata sebenarnya diambil dari nama pendirinya, Tomas Bata, pengusaha asal Cekoslovakia. Nama Kalibata sendiri punya sejarah lain. Konon nama itu muncul karena sungai di kawasan itu kerap dilalui rakit pembawa batu bata dari Bogor menuju Jakarta.

Sepatu Bata masuk ke Tanah Air sejak 1931 lewat jalur impor, didatangkan dari Singapura (dulu Malaya). Pengimpornya adalah perusahaan penyalur sepatu NV Nederlandsch-Indische di kawasan pergudangan Tanjung Priok. 6 tahun kemudian, Tomas Bata, sang pemilik, membangun pabrik raksasa di tengah-tengah perkebunan karet di Kalibata. Banyak warga sekitar (Rawajati, Kalibata) yang turuntemurun bekerja di Bata.

Dari sinilah bisnis sepatu Bata menyebar ke seluruh pelosok Tanah Air. Waktu itu sepatu kulit dan karet jadi andalan. Hampir 90% bahan baku dipasok dari dalam negeri. Bata menikmati masa jaya hingga era 1980. Hampir semua orang yang besar di era itu pernah menjajal sepatu ini.

Pada 24 Maret 1984, perusahaan associate dari Bata Shoe Organization yang berpusat di Lusanne, Swiss, itu tercatat di Bursa Efek Jakarta sebagai PT. Sepatu Bata Tbk.

Di tengah serbuan merek sepatu yang membanjiri Tanah Air, Bata yang kini dipegang oleh generasi ketiga, Thomas G. Bata, berusaha bertahan dengan mengedepankan kualitas yang sudah digaungkan secara turun-temurun dan harga terjangkau. Dua strategi ini membuat perusahaan modal asing itu tak jatuh diguncang badai krisis ekonomi yang menghajar Indonesia pada 1997-1998.

Pada 2008 mereka memindahkan pabrik dan pusat distribusi dari Kalibata ke Purwakarta. Bata kini mengeluarkan merek alternatif seperti North Star, Power, Bubblegummers, dan Marie-Claire. Distribusi pemasaran terus digenjot, dari mal besar sampai toko-toko Bata di pinggir jalan.

Sumber: http://gugling.com/ternyata-sepatu-bata-bukan-asli-buatan-indonesia.html

Page 21: corporate social responsibility ( tanggung jawab sosial korporasi)

http://www.docstoc.com/docs/35912754/PT-Sepatu-Bata-Company-Profile---Aug-27-2011

Page 22: corporate social responsibility ( tanggung jawab sosial korporasi)

v