copy of skripsibahasaindonesia9
TRANSCRIPT
-
8/2/2019 Copy of Skripsibahasaindonesia9
1/31
PROPOSAL PENELITIAN
PENGARUH PENGGUNAAN METODE TANYA JAWAB
TERHADAP KEMAMPUAN MERESPON PERTANYAAN GURU
SISWA KELAS VIII MTs. NW 2 KEMBANG KERANG
TAHUN PEMBELAJARAN 2008/2009
OLEH :
M U R N I A T INPM: 04450942
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA
INDONESIA DAN DAERAH
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) HAMZANWADI SELONG
2008
-
8/2/2019 Copy of Skripsibahasaindonesia9
2/31
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Proposal skripsi yang berjudul :
Pengaruh penggunaan metode tanya jawab terhadap kemampuan merespon
pertanyaan guru siswa kelas VIII MTs. NW 2 Kembang Kerang tahun pelajaran
2008/2009 telah diperiksa dan disetujui pada :
Hari :
Tanggal :
Pembimbing I, Pembimbing II,
PADLURRAHMAN, S.Pd. M.Pd Drs. AHMAD
NIP. 330 311 185 NIP. 330 311 185
Mengetahui
Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra
Indonesia dan Daerah
PADLURRAHMAN, S.Pd. M.Pd
NIP. 330 311 185
-
8/2/2019 Copy of Skripsibahasaindonesia9
3/31
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
jualah penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi yang berjudul pengaruh
penggunaan metode tanya jawab terhadap kemampuan merespon pertanyaan guru
siswa kelas VIII MTs. NW 2 Kembang Kerang tahun pelajaran 2008/2009.
Proposal ini disusun dalam rangka memenuhi sebagian dari syarat untuk
memperoleh gelar sarjana. Melalui kesempatan yang sangat berharga ini, penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuan, saran, dan kritik yang bersifat membangun dalam penyelesaian proposal ini.
Semoga Allah SWT memberikan imbalan yang setimpal atas segala bantuan yang
telah diberikan. Akhirnya semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi generasi
seterusnya. Untuk kurang dan lebihnya penulis mohon maaf.
Pancor, Mei 2008
Penulis
-
8/2/2019 Copy of Skripsibahasaindonesia9
4/31
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................................ iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang ....................................................................................... 11.2Rumusan Masalah ................................................................................. 31.3Tujuan Penelitian ................................................................................... 31.4Manfaat Penelitian ................................................................................. 4
BAB II LANDASAN TEORI
2.1Pengertian Metode Tanya Jawab ........................................................... 62.2Tujuan Metode Tanya Jawab ................................................................. 92.3Keterampilan Merespon Pertanyaan Guru .......................................... 112.4Pengaruh Penggunaan Metode Tanya Jawab terhadap
Kemampuan Merespon Pertanyaan Guru ............................................ 14
2.5Hipotesis Penelitian ............................................................................. 16BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1Metode yang Digunakan ...................................................................... 183.2
Rancangan Penelitian .......................................................................... 19
3.3Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................... 193.4Variabel dan Definisi Operasional ...................................................... 203.5Metode Pengumpulan Data ................................................................. 213.6Teknik Analisis Data ........................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA
-
8/2/2019 Copy of Skripsibahasaindonesia9
5/31
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar BelakangProses pembelajaran pada hakekatnya mengandung inti dari aktivitas
belajar mengajar yang dilaksanakan oleh peserta didik dan guru yang kemudian
akan bermuara pada pencapaian dari proses pembelajaran itu sendiri. Jadi jika
kita ingin mendapatkan hasil pembelajaran yang efektif dan efisien, maka proses
pembelajaran tersebut harus dilaksanakan secara sadar, sengaja, dan terorganisasi
secara baik (Hamalik, 2001). Sehingga pada akhirnya dapat diperoleh interaksi
edukatif dengan peran dan fungsi masing-masing antara guru selaku pengarah,
dan siswa selaku subyek belajar yang seharusnya dibina dan diarahkan supaya
mereka mau dan dapat belajar dengan baik.
Siswa adalah subyek yang terlibat dalam kegiatan belajar mengajar di
sekolah. Dalam kegiatan belajar mengajar tersebut siswa mengalami yang
namanya tindak belajar, dan merespon dengan tindak belajar (Tohri, dkk, 2007:
11). Mereka bisa belajar menyimak dan merespon langsung apa yang
disampaikan oleh guru melalui tindak belajar tersebut. Akan tetapi, pada
umumnya siswa jarang yang mau menyadari akan arti pentingnya belajar, mereka
kebanyakan menghabiskan waktunya hanya untuk bermain-main daripada serius
menanggapi apa yang disampaikan oleh gurunya. Namun dengan adanya
informasi dan metode yang digunakan oleh guru ketika dalam proses belajar
-
8/2/2019 Copy of Skripsibahasaindonesia9
6/31
2
mengajar dalam kelas, tentang sasaran belajar, maka sedikit tidak siswa sedikit
demi sedikit akan mulai menyadari apa arti bahan belajar baginya.
Selain itu juga dalam proses belajar mengajar, siswa juga dituntut
kemampuannya untuk belajar mengemukakan pendapat, ide, dan gagasannya
secara lisan. Misalnya bertanya dalam kelas, atau berdiskusi memecahkan
masalah yang berhubungan dengan disiplin ilmu yang sedang dipelajarinya.
Guru dan cara mengajarnya merupakan faktor penting untuk
menimbulkan motivasi belajar siswa terutama dalam belajar di sekolah.
Sebagaimana sikap, dan kepribadian, tinggi rendahnya ilmu pengetahuan itu
kepada anak didik turut menentukan hasil belajar yang dapat dicapai oleh siswa
(Purwanto, 1990).
Penerapan berbagai metode dalam proses belajar mengajar banyak
menuntut kemampuan atau ketermapilan berbicara. Metode tanya jawab yang
merupakan suatu cara penyampaian materi pelajaran melalui sarana pertukaran
pikiran untuk memecahkan masalah merupakan salah satu contoh dalam proses
belajar mengajar. Tanya jawab dapat dilaksanakan antara guru dengan seluruh
siswa, antara guru dengan sekelompok siswa, atau antara siswa dengan siswa
dalam satu kelas.
Penggunaan metode tanya jawab ini dapat mendorong siswa untuk
belajar lebih giat lagi, dan juga dapat mengarahkan siswa untuk mampu berpikir
dan memecahkan masalah. Dengan demikian, siswa pun seolah-olah sudah
terbiasa dan terlatih untuk memecahkan masalah sendiri, karena mereka sudah
terbiasa berperan aktif dalam proses belajar mengajar tersebut. Selain itu juga
-
8/2/2019 Copy of Skripsibahasaindonesia9
7/31
3
guru pun akan memperoleh umpan balik dari siswa tentang sejauhmana tingkat
keberhasilannya dalam mengajar, dan seberapa jauh siswa mampu menyerap
materi yang disampaikan oleh guru tersebut.
Berdasarkan gejala-gejala di atas, dapat disimpulkan bahwa pemakaian
metode tanya jawab adalah suatu cara atau jalan untuk melatih keterampilan
siswa dalam berkomunikasi dengan sesamanya, dimana komunikasi itu berfungsi
untuk mengungkapkan ide, perasaan, dan buah pikirannya secara baik.
1.2Rumusan MasalahRumusan masalah yang akan diajukan dalam penelitian ini sebagaimana
yang tercermin dalam pengupasan latar belakang masalah dapat dirumuskan
secara sederhana sebagai berikut:
1. Bagaimanakah kemampuan siswa merespon pertanyaan guru, siswa kelasVIII MTs. NW 02 Kembang Kerang tahun pelajaran 2008/2009 setelah
diberikan pembelajaran menggunakan metode tanya jawab?
2. Apakah ada pengaruh penggunaan metode tanya jawab terhadap kemampuanmerespon pertanyaan guru, siswa kelas VIII MTs. NW 02 Kembang Kerang
tahun pelajaran 2008/2009 setelah diberikan pembelajaran menggunakan
metode tanya jawab?
-
8/2/2019 Copy of Skripsibahasaindonesia9
8/31
4
1.3Tujuan PenelitianAdapun tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan penelitian ini
adalah:
1. Untuk mengetahui kemampuan siswa merespon pertanyaan guru, siswa kelasVIII MTs. NW 02 Kembang Kerang tahun pelajaran 2008/2009 setelah
diberikan pembelajaran menggunakan metode tanya jawab?
2. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode tanya jawab terhadapkemampuan merespon pertanyaan guru, siswa kelas VIII MTs. NW 02
Kembang Kerang tahun pelajaran 2008/2009 setelah diberikan pembelajaran
menggunakan metode tanya jawab?
1.4Manfaat PenelitianPenelitian ini memiliki manfaat teoritis dan praktis. Manfaat teoritis
adalah dapat memberikan gambaran tentang pengaruh penggunaan metode tanya
jawab terhadap kemampuan merespon pertanyaan guru. Selain itu juga penelitian
ini dapat menambah pengtahuan bagi orang lain atau peneliti selanjutnya.
Adapun manfaat praktis penelitian ini antara lain :
1. Bagi GuruDengan digunakannya metode pembelajaran di kelas, sedikit demi
sedikit guru akan dapat mengetahui permasalahan-permasalahan yang
dihadapi dan dialami oleh siswanya. Di samping itu guru juga akan terbiasa
mengadakan penelitian meskipun lewat proses belajar mengajar yang
nantinya akan sangat bermanfaat bagi perbaikan pembelajaran serta karir
guru itu sendiri.
-
8/2/2019 Copy of Skripsibahasaindonesia9
9/31
5
2. Bagi SiswaHasil penelitian ini akan sangat bermanfaat bagi siswa untuk
mengetahui sejauhmana mereka mampu merespon materi-materi pelajaran
yang disampaikan, maupun pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh
gurunya di dalam kelas.
3. Bagi SekolahPenelitian ini nantinya akan banyak memberikan pelajaran,
pengetahuan, keterampilan, motivasi serta perbaikan dalam proses belajar
mengajar, serta mampu mengaplikasikannya dari metode-metode mengajar
yang sudah digunakan di sekolah. Penerapan dari metode pengajaran tersebut
sesuai dengan kemampuan siswa sehingga tujuan dari proses belajar
mengajar dapat dicapai dengan optimal.
-
8/2/2019 Copy of Skripsibahasaindonesia9
10/31
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1Pengertian Metode Tanya JawabDalam proses belajar mengajar guru dan cara mengajarnya merupakan
factor penting untuk menimbulkan motivasi belajar siswa terutama dalam belajar
di sekolah, bagaimana sikap, dan kepribadian guru, tinggi rendahnya ilmu
pengetahuan yang dimiliki oleh guru dan bagaimana sikap mengajarkan
pengetahuan itu kepada siswanya, turut menentukan hasil belajar yang dapat
dicapai oleh siswa (Purwanto, 1990) (dalam Tohri, 2007). Jadi ketika kita
mengajar semua yang ada pada seorang guru itu turut menentukan lancarnya
prosesnya belajar mengajar, bukan semata-mata dari pandai tidaknya guru
menyampaikan materi pelajaran saja.
Dalam setiap pelaksanaan proses belajar mengajar akan selalu
melibatkan individu yang satu dengan yang lain, atau kelompok individu yang
lain, sehingga di dalam Tanya jawab pada hakekatnya telah terjadi interaksi dan
komunikasi yang bersifat intensif, untuk merumuskan tujuan bersama. Jika
diperhatikan makna yang terkandung di dalam metode Tanya jawab merupakan
jembatan untuk melatih keterampilan siswa dalam berkomunikasi dengan
sesamanya, dimana komunikasi itu adalah alat untuk menyampaikan atau
mengungkapkan ide, perasaan, dan buah pikirannya sebagai baik dan manusiawi.
Dengan memahami komunikasi, maka tidak ada cara yang lebih efektif dan
efisien selain melatih kemampuan siswa untuk berkomunikasi secara baik dan
-
8/2/2019 Copy of Skripsibahasaindonesia9
11/31
7
benar melalui berbagai metode yang ada, seperti dengan menggunakan metode
Tanya jawab untuk memberikan peluang kepada siswa untuk melatih diri untuk
berkomunikasi secara lisan.
Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk
pertanyaan yang harus dijawab, terutama guru kepada siswa tetapi dapat pula dari
siswa kepada guru.
Metode tanya memiliki beberapa kelebihan diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa sekalipun ketikaitu ssiswa sedang rebut, dan yang mengantuk akan kembali tegar dan hilagn
rasa kantuknya.
2. Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir, termasukdaya ingatannya.
3.
Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan
mengemukakan pendapatnya.
(S.B. Djamarah, dkk, 1996: 107).
Jadi penggunaan metode tanya jawab ini dapat mendorong siswa untuk
belajar lebih giat lagi, dan juga dapat mengarahkan siswa untuk mampu berpikir
dan memecahkan suatu masalah, dengan demikian siswapun seolah-olah sudah
terbiasa dan terlatih untuk memecahkan masalah sendiri, karena mereka sudah
terbiasa aktif dalam proses belajar mengajar tersebut.
Faktor penggunaan metode tanya jawab ini ditetapkan mana yang terbaik
untuk mencapai suatu tujuan dengan cara yang efisien. Seorang guru yang sangat
sedikit atau miskin pengetahuannya tentang metode pencapaian tujuan yang
-
8/2/2019 Copy of Skripsibahasaindonesia9
12/31
8
kurang menguasai berbagai mteode dalam mengajar atau mungkin tidak
mengetahui adanya metode-metode itu, akan berusaha dengan cara yang tidak
wajar. Dalam hal yang demikian akan berakibat rendahnya mutu pelajaran.
Sebaliknya cara mengajar yang menggunakan berbagai metode dan
teknik pengajaran yang didasarkan pengertian dari pihak guru akan dapat
memperbesar minat siswa dalam belajar, sebagai akibatnya akan mempertinggi
hasil belajar mereka. Dengan mengajak, merangsang, dan memberikan
kesempatan kepada para siswa untuk ikut mengemukakan pendapat, belajar
mengambil kesimpulan, bekerja dalam kelompok, berdiskusi, dan lain-lain akan
membawa siswa kepada suasana belajar yang sesungguhnya, dan bukan pada
suasana diajar belaka.
Dalam metode-metode baru harus membawa suasana interaksi belajar
mengajar pada dunia siswa, membtu dan mendorong siswa untuk belajar.
Menurut (Anderson, 1969: 681) (dalam Rasyad, dkk, 1981) mengatakan bahwa
siswa yang kurang terampil membaca akan senantiasa kehilangan butir-butir
penalarannya dalam kegiatan bertanya jawab. Jadi sangat diperlukan suatu
pemahaman yang secara sistematis tentang efektifitas metode tanya jawab untuk
mengungkapkan kemampuan siswa dalam merespon secara lisan, materi-materi
pelajaran yang disampaikan oleh gurunya.
Jika diperhatikan makna yang terkandung dalam metode tanya jawab
sebagaimana yang dijelaskan di atas, maka metode tanya jawab merupakan suatu
wadah untuk melatih mengungkapkan perasaan dan menumbuhkembangkan
tradisi intelektual bagi siswa. Di dalam kegiatan bertanya jawab siswa berlatih
-
8/2/2019 Copy of Skripsibahasaindonesia9
13/31
9
atau dilatih untuk berpikir dan berbicara sesuai dengan ide perasaan atau gagasan
dari masing-masing individu (Masnur, M, dkk, 1987: 108).
2.2Tujuan Metode Tanya JawabBerdasarkan situasi dan kondisi yang ada di dalam penerapan
penggunaan metode tanya jawab ini, pemerolehan pengetahuan, keterampilan,
perubahan-perubahan sikap dan perilaku dapat terjadi karena antara pengalaman
baru dengan pengalaman yang pernah dialami sebelumnya. Keberhasilan
pengajaran suatu metode tidak hanya dilihat dari hasil belajar yang dicapai siswa,
tetapi juga dari segi prosesnya. Hasil belajar pada dasarnya merupakan akibat
dari proses belajar mengajar. Ini berarti optimalnya hasil belajar siswa dan proses
belajar guru.
Keterampilan bertanya sangat penting bagi seorang siswa, karena dengan
banyak bertanya, maka akan semakin luas waawsan kita untuk memperoleh
informasi. Sebab orang yang hanya diam berpangku tangan saja, maka
kemungkinan besar orang tersebut akan sedikit wawasannya dan sedikit pula
informasi yang diperolehnya. Gejala ini juga dapat mengisyaratkan bahwa
seseorang (siswa) memiliki tingkat keberanian dan kemampuan yang berada
dalam hal bertanya dan menjawab. Untuk itu tidak semua orang yang mempunyai
pertanyaan yang sama terhadap apa yang ia lihat dan didengar. Semakin banyak
orang bertanya maka semakin besar peluagn orang tersebut berpikir dan
memperoleh informasi.
Pertanyaan yang diajukan oleh guru hendaknya diberikan secara merta
kepada siswa yang aktif bertanya maupun yang nonaktif bertanya. Dalam
-
8/2/2019 Copy of Skripsibahasaindonesia9
14/31
10
kegiatan kelompok atau tanya jawab, tidak jarang terjadi monopoli pembicaraan
atau kegiatan oleh seseorang atau beberapa orang siswa. Agar pembahasan atau
kegiatan kelompok merupakan hasil semua siswa, maka setiap siswa harus
terlibat dan mendapat kesempatan mengajukan pertanyaan atau menjawab
pertanyaan. Guru hendaknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk
berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Usaha yang dapat dilakukan oleh seorang
guru untuk menyebarkan kesempatan berpartisipasi diantaranya yaitu:
1. Memancing urutan siswa yang pendiam dengan mengajukan pertanyaan yanglangsung ditujukan kepada siswa tersebut secara bijaksana
2. Mencegah terajdinya pembicaraan serentak.3. Mencegah secara bijaksana siswa yang suka memonopoli pembicaraan atau
kegiatan, dan
4.
Mendorong siswa untuk saling mengomentari pendapat siswa yang lain.
Ini berarti bahwa tidak semua siswa yang memiliki daya tangkap yang
sama terhadap pertanyaan. Ada yang lebih cepat memahami dan menangkap
maksud dari pertanyana, dan tidak jarang pula yang banyak mengalami kesulitan
dalam menangkap pertanyaan. Dengan demikian guru hendaknya mampu
memberikan tuntunan, misalnya, dengan cara mengulang kembali pertanyaan
yang sudah dilontarkan, dengan maksud agar siswa tersebut lebih mengerti arah
dan tujuan dari pertanyaan yang diberikan oleh guru.
Menurut pendapat (Ny. Roestiyah NK, 1989: 44) mengatakan bahwa
suatu tujuan pengajaran adalah deskripsi tentang (performance siswa). Jadi
dengan mencermati usaha-usaha dari tujuan metode tanya jawab di atas, maka
-
8/2/2019 Copy of Skripsibahasaindonesia9
15/31
11
makna yag nterkandung di dalamnya cukup sistematis dan analisis. Dengan
menghadirkan sarana-sarana seperti ini siswa akan mampu berpikir dan berbicara
mengemukakan pendapatnya dengan benar pula.
2.3Keterampilan Merespon Pertanyaan GuruAgaknya setiap orang pernah mengalami yang namanya mendengar
tanpa mengerti dengan jelas apa yang dimaksud oleh si pembicara, atau si
pendengar mempunyai penafsiran yang berbeda dengan si pembicara. Terjalinnya
komunikasi antara si pembicara dengan si pendengar ini kemunkinan besar
kesalahannya terletak pada si pembicara.
Pendidikan pada hakekatnya berlangsung dalam suatu proses. Proses itu
berupa transpormasi nilai-nilai, pengetahuan, teknologi, dan keterampilan. Yang
menerima proses adalah siswa yang sedang tumbuh dan berkembang ke arah
pendewasaan kepribadian dan penguasaan pengetahuan. Untuk menjaga agar
proses ini berlangsung dengan baik, dituntut adanya hubungan yang baik antara
guru dengan siswa (Maidar G. Arsjad, 1998: 12). Jadi dorongan ingin tahu yang
memotivasi siswa untuk belajar, hendaknya dimanfaatkan ole hpengajar. Tugas
pengajar dalam hal ini bukanlah sekedar memompakan ilmu pengetahuan, tetapi
menyiapkan situasi yang dapat menggiring siswa untuk berkarya, menanggapi,
mengamati, serta menemukan fakta atau konsep sendiri.
Menurut teori Gestalt, yang terpenting dalam belajar adalah penyesuaian
pertama, yaitu mendapatkan respons atau tanggapan yang tepat. Jadi dalam hal
ini, siswa hendaknya selalu dirangsang untuk selalu bertanya, berpikir kritis, dan
menemukan argument-argumen yang tepat dalam mempertahankan pendapatnya.
-
8/2/2019 Copy of Skripsibahasaindonesia9
16/31
12
Kreativitas siswa dapat dirangsang dengan pertanyaan-pertanyaan. Untuk
mengembangkan pikiran kritis ini siswa memerlukan situasi dimana mereka
menjadi lebih bertanggung jawab dalam mengemukakan pendapatnya dan
responnya (Badarudin, 2006: 51).
Menurut Skinner, belajar adalah suatu perilaku, pada saat orang belajar,
maka responnya menjadi lebih baik, akan tetapi di saat tidak belajar maka
responnya menurun.
Dalam belajar ditemukan adanya hal sebagai berikut :
1. Kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan respons pebelajar.2. Respon si pebelajar, dan3. Konsekuensi yang bersifat menguatkan respon tersebut.
Jadi dalam hal belajar, perhatian mempunyai peran yang sangat penting
untuk meningkatkan kemampuan menanggapi atau merespon materi yang
disampaikan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar. Dari kajian teori belajar,
pengolahan informasi terungkap bahwa, tanpa adanya perhatian tidak mungkin
terjadi belajar (Gage dan Berliner, 1984: 335). Jadi keterampilan untuk
merespons atau menanggapi materi yang disampaikan ole hguru sangat
bergantung kepada konsentrasi atau perhatian dari siswa itu sendiri.
Menurut Herbart, orang pandai adalah orang yang mempunyai banyak
tanggapan yang tersimpan dalam otaknya. Jadi belajar adalah memasukkan
tanggapan atau respon sebanyak-banyaknya, berulang-ulang dan sejelas-jelasnya.
Respons itu mengacu kepada proses perubahan perilaku yang dihasilkan
oleh terciptanya relasi antara rangsangan dan tanggapan. Misalnya seseorang
-
8/2/2019 Copy of Skripsibahasaindonesia9
17/31
13
yang mendengar suara music ia akan langsung mengetuk-ngetukkan kakinya
mengikuti irama music tersebut. Respon adalah perilaku yang lahir sebagai hasil
masuknya rangsangan ke dalam pikiran seseroang. Rangsangan itu bisa dating
dari objek, misalnya peta, lingkungan, peristiwa, suasana, orang lain atau dari
aktivitas subjek lain. Misalnya orang lain bertanya kepada kita dan kita akan
memberikan jawaban atas pertanyaan itu.
Untuk dapat melakukan proses belajar, respon yang baik sekurang-
kurangnya diperlukan hal-hal sebagai berikut:
1. Penampiran objek, peristiwa atau suasana yang memungkinkan munculnyareaksi individu terhadap hal-hal itu. Untuk itu, objek, peristiwa atau suasana
harus memiliki daya rangsang yang baik. Misalnya gambar yang berwarna,
jauh lebih menarik daripada gambar hitam putih.
2.
Individu yang memiliki kesiapan untuk memberikan reaksi terhadap pemberi
rangsangan. Reaksi yang diberikan seseorang tergantung antara lain pada
kesiapan, pengalaman, dan kemampuan.
Proses pembelajaran yang baik ialah yang memungkinkan terjadinya
relasi antara respon yang baik. Pertanyaan yang singkat dan jelas akan dapat
mengundang respon yang lebih baik dari pertanyaan yang panjang dan berbelt-
belit yang mungkin bisa menyesatkan. Oleh karena itu guru harus mampu
memilih rangsangan yang baik dan mampu memberiakan rangsangan yang baik
pula.
Bila seseorang berinteraksi (seperti kita semua melakukanya),
rangsangan yang diakibatkannya akan mendorong dan akan menghasilkan
-
8/2/2019 Copy of Skripsibahasaindonesia9
18/31
14
perilaku. Beberapa filosofis menamakan pandangan ini interaksi, artinya
menyeimbangkan sesuatu dengan yang lain dalam saling hubungan sebab -
akibat (Rahmat, 2004: 3).
Umpan balik yang diberikan oleh siswa selama pelajaran berlangsung
ternyata bermacam-macam, tergantung dari rangsangan yang diberikan oleh
guru. Rangsangan yang diberikan oleh guru bermacam-macam dengan respon
yang atau tanggapan yang bermacam-macam pula dari siswa. Rangsangan
diberikan oleh guru dalam bentuk tanya, maka respon atau tanggapan siswa akan
mengacu ke bentuk jawaban. Dengan demikian lahirlah interaksi melalui tanya
jawab antara guru dengan siswa. Sebaliknya, rangsangan siswa dalam bentuk
tanya, maka tanggapan atau respon guru dalam bentuk jawab.
Pada tahap selanjutnya mengajar merupakan sebuah proses memberikan
bimbingan atau bantuan kepada siswa (Sudjana, 1991: 29). Sebagai orang yang
menginginkan keberhasilan dalam mengajar, guru selalu mempertahankan agar
respons atau umpan balik selalu berlangsung dalam diri siswa. Umpan balik itu
tidak hanya dalam bentuk fisik, tetapi juga dalam bentuk mental yang selalu
berproses untuk menyerap bahan pelajaran yang diberikan oleh guru.
2.4Pengaruh Penggunaan Metode Tanya Jawab terhadap KemampuanMerespon Pertanyaan Guru
Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas bahwa tujuan penggunaan
metode tanya jawab adalah untuk menumbuh-kembangkan tradisi intelektual,
mengambil keputusan dan kesimpulan, menyamaka persepsi, apresiasi, dan visi,
serta menghidupkan kepedulian dan kepekaan sisw. Tanya jawab adalah suatu
-
8/2/2019 Copy of Skripsibahasaindonesia9
19/31
15
metode yang sangat dianjurkan penggunaannya dalam dunia pendidikan.
Pembelajaran dengan metode tanya jawab dapat menciptakan situasi
pembelajaran yang dapat memungkinkan para siswa untuk terlibat secara dalam
proses belajar mengajar tersebut. Konsep utama dalam bertanya jawab adalah
pertukaran, artinya dalam tanya jawab sangat diutamakan adanya proses saling
memberi dan menerima pikiran, pandangan, pendapat, serta pengetahuan dan
pengalaman antara peserta tanya jawab. Oleh karena itu, selama kegiatan tanya
jawab berlangsung, siswa harus bisa menjadi pembicara dan pendengar yang
baik, dalam arti para siswa mampu menyampaikan pikiran, pendapat, dan
pandangannya dengan jujur dan jelas.
Sebagai salah satu komponen pengajaran, metode menempati peranan
yang sangat penting dari komponen lainnya dalam kegiatan belajar mengajar.
Tidak ada satupun kegaitan belajar mengajar yang tidak menggunakan metode
pengajaran. Ini berarti seorang guru harus memahami benar kedudukan metode
sebagai alat untuk ekstrinsik dalam kegiatan belajar mengajar.
Motivasi ekstrinsik menurut (Sudirman, A.M, 1988: 90) adalah motiv-
motiv yang aktif dan berfungsi, karena adanya perangsang dan respon dari luar.
Oleh karena itu guru yang bertindak sebagai pembimbing, seyogyanya mampu
untuk menumbuhkembangkan motivasi siswa agar ketika terjadi kegiatan
bertanya jawab, siswa mampu untuk mengapresiasikan pendapatnya dengan
berani.
Akan tetapi tidak semua siswa yang mempunyai daya tangkap yang sama
terhadap pertanyaan. Ada yang mudah memahami dan menangkap pertanyaan,
-
8/2/2019 Copy of Skripsibahasaindonesia9
20/31
16
tapi tidak jarang pula yang kesulitan dalam memahami dan mencerna suatu
pertanyaan.
Adapun terhadap siswa yang merasa sulit dalam menangkap makan
pertanyaan, hendaknya seorang guru memberikan bantuan tuntunan, misalnya
dengan cara mengulang kembali pertanyaan yang diberikan, merumuskan
kembali pertanyaan dengan kata-kata yang lebih mudah untuk dimengerti atau
dengan menyederhanakan kalimat-kalimat pertanyaan agar mudah direspon
maknanya.
Keunggulan dari penggunaan metode tanya jawab ini dapat kita rasakan
ketika seorang guru mengajukan pertanyaan kepada siswanya dan pertanyaan
tersebut dapat menarik perhatian siswa, meskipun pada saat itu siswa dalam
keadaan rebut, begitu juga siswa yang sedang mengantuk akan tiba-tiba
terbangun dari rasa kantuknya. Selain itu juga pertanyaan akan mampu
merangsang daya respon siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir
dan daya ingatnya, mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam
menjawab dan mengemukakan pendapatnya.
Pemakaian atau penggunaan metode tanya jawab atau Brain storming
(metode sumbang saran) sudah diakui keampuhannya atau keunggulannya dalam
meningkatkan kreativitas siswa dalam merespon guru dan sekelilingnya.
2.5Hipotesis PenelitianHipotesis merupakan prediksi mengenai kemungkinan hasil dari suatu
penelitian (Fraenkel dan Wallen, 1990: 40) atau hipotesis merupakan jawaban
yang sifatnya sementara terhadap permasalahan yang diajukan dalam penelitian
-
8/2/2019 Copy of Skripsibahasaindonesia9
21/31
17
(Riyanto, 1996: 16). Menurut rumusannya dalam penelitian, hipotesis terdiri dari
hipotesis nol (hipotesis statistic) dan hipotesis kerja (Ha), atau hipotesis
penelitian/alternatif.
Hipotesis kerja adalah rumusan hipotesis yang disusun peneliti dalam
penelitiannya, sedangkan hipotesis nol adalah hipotesis bandingan dari hipotesis
kerja yang diuji peneliti dengan menggunakan perhitungan statistic (Subana dan
Sudrajat, 2001). Berdasarkan pernyataan tersebut di atas, hipotesis penelitian ini
dirumuskan bahwa Terdapat pengaruh yang signifikan dari penggunaan metode
tanya jawab terhadap kemampuan merespon pertanyaan guru siswa kelas VIII
MTs. NW 2 Kembang Kerang tahun pembelajaran 2008/2009.
-
8/2/2019 Copy of Skripsibahasaindonesia9
22/31
18
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1Metode yang DigunakanPenggunaan metode dalam penelitian adalah deskriptif, yang dapat
dipahami dalam suatu pendapat bahwa penyelidikan deskriptif tertuju pada
pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang (Surahmad, 1982: 139).
Sejalan dengan pendapat tersebut, penelitian deskriptif itu untuk memperoleh
informasi tentang bagaimana gejala-gejala yang terjadi pada saat penelitian
dilakukan (Furchan, 1982: 415). Jadi dalam penelitian ini sudah jelas
menggunakan jenis penelitian eksperimen, karena hal ini ditujukan atau
diarahkan untuk menggambarkan gejala-gejala atau pengaruh yang ditimbulkan
oleh penggunaan metode tanya jawab terhadap kemampuan merespon pertanyaan
guru dari siswa. Perlu digunakan pendekatan komparasi atau perbedaan, dimana
pendekatan ini dapat dijelaskan sebagai komparasi (perbandingan) untuk
menemukan persamaan dan perbedaan tentang benda-benda, orang, prosedur
kerja, dan ide (Arikunto, 1998: 209). Dengan melalui gambaran tersebut dapat
diartikan sebagai upaya untuk menemukan ada atau tidaknya perbedaan dan
persamaan dalam keterampilan merespon pertanyaan guru berdasarkan
penggunaan metode tanya jawab dari masing-masing siswa, berdasarkan aktif
dan tidaknya mereka berbicara pada saat melakukan atau mengajukan
pertanyaan, serta memberikan saran terhadap masalah-masalah yang menjadi
bahan diskusi di kelas.
-
8/2/2019 Copy of Skripsibahasaindonesia9
23/31
19
3.2Rancangan PenelitianProsedur pelaksanaan penelitian ini dilakukan sebagai berikut: Memilih
subjek penelitian dari siswa kelas VIII pada Madrasah Tsanawiyah NW 2
Kembang Kerang Kecamatan Aikmel Lombok Timur sebanyak 36 orang. Karena
penelitian ini bertujuan untuk mengtahui Pengaruh penggunaan metode tanya
jawab terhadap kemampuan merespon pertanyaan guru, maka penggunaan
metode tanya jawab dijadikan sebagai variabel bebas, sedangkan kemampuan
merespon pertanyaan guru sebagai variabel terikat.
Adapun pola rancangan penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Variabel Bebas Variabel Terikat
Penggunaan metode tanya jawab (x) Kemampuan merespon pertanyaan
guru (y)
(Sudjana, 2001: 60)
Analisis pengaruh dapat dilakukan dengan menghitung korelasi dari skor
hasil penggunaan metode tanya jawab (variabel bebas) dengan skor hasil tes
kemampuan merespon pertanyaan guru (variabel terikat) dengan menggunakan
statistic korelasi product moment.
3.3Populasi dan Sampel PenelitianTentan populasi, ada beberapa ahli yang memberikan pengertian antara
lain Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah
penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi (Arikunto, 1985:
90). Pendapat lain mengatakan bahwa Seluruh individu yang menjadi subyek
-
8/2/2019 Copy of Skripsibahasaindonesia9
24/31
20
penelitian yang nantinaya kan dikenai generalisasi disebut populasi (population)
(I.B. Netra, 1974: 10).
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut di atas, maka yang menjadi
populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII pada MTs. NW 02
Kembang Kerang yang berjumlah 36 orang. Sedangkan untuk menentukan
besarnya sampel berpedoman pada pendapat seorang ahli yang mengatakan
bahwa Bila populasi cukup homogen, terhadap populasi di bawah 100 dapat
dipergunakan sampel sebesar 50%, di bawah 1000 dapat dipergunakan sampel
20%-25%, dan di atas 1000 dipergunakan sampel 10%-15% (Winarno
Suarkhmad, 1987: 64). Jadi dalam penelitian ini yang digunakan adalah
penelitian populasi sekaligus sampel penelitian karena populasinya kurang dari
100 orang.
3.4Variabel dan Definisi OperasionalDalam penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu penggunaan
metode tanya jawab dan kemampuan merespon pertanyaan guru pada siswa.
Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk
pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat
pula dari siswa kepada guru (S.B. Sjamarah, dkk, 1996: 197). Sedang di sisi lain
metode tanya jawab diartikan sebagai metode yang tertua dan banyak digunakan
dalam proses pendidikan, baik di lingkungan keluarga, masyarakat, maupun di
lingkungan sekolah.
Jika diperhatikan makna yang terkandung dalam metode tanya jawab
sebagaimana yang dijelaskan di atas, maka metode tanya jawab merupakan suatu
-
8/2/2019 Copy of Skripsibahasaindonesia9
25/31
21
wadah yang digunakan untuk melatih keterampilan siswa dalam mengembangkan
keberanian dan keterampilan menjawab, mengemukakan pendapat serta
merangsang siswa untuk mengembangkan daya pikirnya termasuk daya ingatnya.
Sedangkan kemampuan merespon adalah kemampuan untuk menanggapi
rangsangan yang datangnya dari sumber lain. perhatian mempunyai peran yang
sangat penting untuk meningkatkan kemampuan menanggapi atau merespon
materi yang disampaikan di dalam kegiatan belajar mengajar. Jadi kemampuan
untuk merepson atau menanggapi itu sangat bergantung dari konsentrasi atau
perhatian kita terhadap orang lain pada saat melakukan interaksi.
3.5Instrumen dan Teknik PengukuranSuharsimi Arikunto (1986: 110) mengemukakan bahwa metode
penelitian adalah cara yang dipakai dalam mengumpulkan data, sedangkan
instrumen adalah alat bantu yang digunakan dalam mengumpulkan data itu.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi,
kuesioner, dan test. Observasi digunakan untuk mengukur penggunaan metode
tanya jawab dan kemampuan merespon pertanyaan guru. Kuesioner digunakan
untuk mengukur kemampuan siswa dalam merespon pertanyaan guru, dan test
digunakan untuk mengukur penggunaan metode tanya jawab dan kemampuan
merespon pertanyaan guru. Berikut ini akan dibaha satu persatu.
3.5.1 ObservasiObservasi merupakan metode pengumpulan data yang
menggunakan pengamatan terhadap objek penelitian (Riyanto, 1996: 96).
Observasi dapat dilaksanakan secara langsung dan tidak langsung.
-
8/2/2019 Copy of Skripsibahasaindonesia9
26/31
22
Observasi langsung adalah mengadakan pengamatan secara
langsung (tanpa alat) terhadap gejala-gejala subyek yang diselidiki, baik
pengamatan itu dilakukan di dalam situasi sebenarnya maupun dilakukan
di dalam situasi buatan yang khusus diadakan. Sedangkan observasi tak
langsung adalah mengadakan pengamatan terhadap gejala-gejala subyek
yang diselidiki dengan perantara sebuah alat.
Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi
langsung dimana peneliti langsung mengadakan pengamatan terhadap
siswa di dalam kelas.
3.5.2 Angket (Questioner)Angket (quesioner) adalah alat untuk mengumpulkan data yang
berupa daftar pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk
dijawab secara tertulis melalui daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan
sebelumnya (Riyanto, 1996: 87).
Pendapat lain juga mengatakan bahwa Angket (questioner)
adalah suatu metode pengumpulan data dengan cara mengajukan suatu
daftar pertanyaan tertulis kepada sejumlah individu, dan individu yang
diberikan daftar pertanyaan tersebut diminta untuk memberikan jawaban
secara tertulis pula (S. Nasution, 1993: 45).
Cara pelaksanaan kuesioner di atas adalah siswa diminta untuk
memberikan tanda (x) pada salah satu pilihan jawaban dari masing-
masing butir soal yang sesuai dengan harapan atau cita-cita, atau yang
sesuai dengan ciri pribadi masing-masing.
-
8/2/2019 Copy of Skripsibahasaindonesia9
27/31
23
Cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut: jawaban sangat
setuju diberi skor 5, setuju skor 4, ragu-ragu skor 3, tidak setuju skor 2,
dan sangat tidak setuju skor 1. Dengan demikian skor maksimal ideal
yang dapat dicapai adalah 100, dan skor minimal idealnya adalah 20.
3.5.3 TestTes adalah sejumlah pertanyaan yang disampaikan pada
seseorang atau sejumlah orang untuk mengungkapkan keberadaan atau
tingkat perkembangan salah satu atau beberapa aspek fsikologi di dalam
dirinya. Menurut ahli lain bahwa tes adalah sejumlah daftar pertanyaan
yang digunakan untuk memperoleh data atau informasi hasil belajar.
Disamping itu, tes adalah sebuah alat ukur sebagaimana halnya
dengan alat ukur panjang, berat, suhu dan lainnya. Akan tetapi tes itu
untuk mengukur aspek perilaku manusia sehingga tes itu harus memiliki
persyaratan agar dikatakan sebagai alat ukur yang baik. Bentuk tes yang
digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk tes essay.
Essay adalah suatu bentuk pertanyaan yang terdiri dari suatu
suruhan yang menghendaki jawaban-jaawban yang berupa uraian.
Bentuk-bentuk pertanyaan atau suruhan yang meminta kepada murid-
murid untuk menjelaskan, membandingkan, menginterpretasikan dan
mencari perbedaan. Semua jenis pertanyaan tersebut mengharapkan agar
murid menunjukkan pengertian terhadap materi yag ndiajarkan.
Keunggulan dan kelemahan tes essay menurut Kartawidjaya
(1967: 49) adalah sebagai berikut :
-
8/2/2019 Copy of Skripsibahasaindonesia9
28/31
24
1. Jalan pikiran tester dapat dibaca dan diikuti dari kalimat yangdibicarakan.
2. Lebih mudah disusun oleh tester dari daripada soal bentuk lain.3. Walaupun nilai yang diberikan tester itu bersifat subyektif, tester
secara realitif akan mendapat nilai minimum yang lebih besar
daripada nilai minimum bentuk objektif.
4. Melatih tester berpikir kritis dan kreatif yang dituangkan dalamkalimat.
Kelemahan-kelemahan tes essay :
1. Hanya bisa dikoreksi oleh pembuat soal.2. Nilai yang diberikan tester bersifat subyektif, apalagi jika terpengaruh
oleh kejelian tester dalam menjawab pertanyaan.
3.6Jenis DataJenis data dalam pelaksanaan penelitian dapat dibagi menjadi dua pokok
yakni: data kualitatif dan data kuantitatif. Jenis data kualitatif adalah jenis data
yang berhubungan dengan nilai misalnya baik, buruk, indah, jelek dan
sebagainya. Sedangkan jenis data kuantitatif adalah jenis data yang berhubungan
dengan bilangan atau angka. Seperti yang dijelaskan seorang ahli bahwa Jenis
data kuantitatif adalah nilai dari perubahan yang dinyatakan dalam angka-angka
(Krisnamurti, 1995: 8). Jenis data kuantitatif ini dalam skala pengukurannya
terbagi menjadi empat kategori, yaitu: nominal, ordinal, interval dan rasio.
-
8/2/2019 Copy of Skripsibahasaindonesia9
29/31
25
3.7Teknik Analisis DataData yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data mentah yang masih
perlu diolah dan dianalisa. Sesuai dengan rancangan yang digunakan dalam
penelitian ini yang dikaitkan dengan tujuan penelitiannya, maka analisis statistic
yang digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh penggunaan metode
tanya jawab terhadap kemampuan merespon pertanyaan guru adalah analisis
statistik korelasi product moment (rxy).
Deskripsi Data
Data yang diperoleh dideskripsikan dengan menggunakan statistik
deskriptif. Statistik deskriptif ini meliputi: penentuan skor maksimal ideal (SMi),
harga rata-rata ideal (Mi), dan simpangan baku ideal atau standar deviasi (SDi).
Harga M dan SD diperoleh dengan cara : Mean (M) = x (skor maksimal ideal +
skor minimal ideal), standar deviasi (SD) = 1/6 x (skor maksimal ideal skor
minimal ideal) (Dantes, 1983: 78).
Hal ini dilakukan untuk memperoleh pendeskripsian data.
Kedua variabel dalam penelitian ini dideskripsikan ke dalam tiga
kategori, yaitu :
Mi + 1 SDi Mi + 3 SDi = Tinggi
Mi1 SDi
-
8/2/2019 Copy of Skripsibahasaindonesia9
30/31
26
Sesuai dengan rancangan penelitiannya, digunakan rumus sebagai berikut :
yx
xyrxy
Keterangan :
rxy = product moment
x = variabel bimbingan
y = variabel prestasi belajar
= sigma (jumlah)
(Riyanto, 1996: 107)
-
8/2/2019 Copy of Skripsibahasaindonesia9
31/31
27
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Pendekatan Suatu Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Arsjad, G. Maidar. 1988. Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia.
Jakarta: Erlangga.
Arsyad, Azhar. 2006.Media Pembelajaran. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Djamarah, S.B, dkk, 1996. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, S.B. 1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: UsahaNasional.
Djamarah, S.B. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar, 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
M. Mansur, dkk. 1987.Dasar-Dasar Interaksi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia.
Bandung: Jemmars.
Nasution, S. 2004.Didaktik Asas-Asas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Netra, I.B. 1974. Statistik Inferensial. Surabaya: Usaha Nasional.
N.K. Roestiyah, 1994. Masalah Pengajaran Sebagai Suatu Sistem. Jakarta: Rineka
Cipta.
Panen, Paulina, MLS, dkk. 2003. Modul Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Riyanto, Yatim. 1996.Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: SIC.
Slameto, 1988. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Bumi
Aksara.
Sudjana, Nana. 1989. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Syafiie, H. Imam, dkk. 1997. Pendekatan Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Tohri, Ahmad, dkk. 2007. Simponi Belajar dan Pembelajaran. Selong.