copy of skripsibahasaindonesia9

Upload: ardeen-vtura-anyar

Post on 06-Apr-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/2/2019 Copy of Skripsibahasaindonesia9

    1/31

    PROPOSAL PENELITIAN

    PENGARUH PENGGUNAAN METODE TANYA JAWAB

    TERHADAP KEMAMPUAN MERESPON PERTANYAAN GURU

    SISWA KELAS VIII MTs. NW 2 KEMBANG KERANG

    TAHUN PEMBELAJARAN 2008/2009

    OLEH :

    M U R N I A T INPM: 04450942

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA

    INDONESIA DAN DAERAH

    JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

    SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    (STKIP) HAMZANWADI SELONG

    2008

  • 8/2/2019 Copy of Skripsibahasaindonesia9

    2/31

    ii

    HALAMAN PENGESAHAN

    Proposal skripsi yang berjudul :

    Pengaruh penggunaan metode tanya jawab terhadap kemampuan merespon

    pertanyaan guru siswa kelas VIII MTs. NW 2 Kembang Kerang tahun pelajaran

    2008/2009 telah diperiksa dan disetujui pada :

    Hari :

    Tanggal :

    Pembimbing I, Pembimbing II,

    PADLURRAHMAN, S.Pd. M.Pd Drs. AHMAD

    NIP. 330 311 185 NIP. 330 311 185

    Mengetahui

    Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra

    Indonesia dan Daerah

    PADLURRAHMAN, S.Pd. M.Pd

    NIP. 330 311 185

  • 8/2/2019 Copy of Skripsibahasaindonesia9

    3/31

    iii

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya

    jualah penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi yang berjudul pengaruh

    penggunaan metode tanya jawab terhadap kemampuan merespon pertanyaan guru

    siswa kelas VIII MTs. NW 2 Kembang Kerang tahun pelajaran 2008/2009.

    Proposal ini disusun dalam rangka memenuhi sebagian dari syarat untuk

    memperoleh gelar sarjana. Melalui kesempatan yang sangat berharga ini, penulis

    menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan

    bantuan, saran, dan kritik yang bersifat membangun dalam penyelesaian proposal ini.

    Semoga Allah SWT memberikan imbalan yang setimpal atas segala bantuan yang

    telah diberikan. Akhirnya semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi generasi

    seterusnya. Untuk kurang dan lebihnya penulis mohon maaf.

    Pancor, Mei 2008

    Penulis

  • 8/2/2019 Copy of Skripsibahasaindonesia9

    4/31

    iv

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i

    LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................... ii

    KATA PENGANTAR ................................................................................................ iii

    DAFTAR ISI ............................................................................................................... iv

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1Latar Belakang ....................................................................................... 11.2Rumusan Masalah ................................................................................. 31.3Tujuan Penelitian ................................................................................... 31.4Manfaat Penelitian ................................................................................. 4

    BAB II LANDASAN TEORI

    2.1Pengertian Metode Tanya Jawab ........................................................... 62.2Tujuan Metode Tanya Jawab ................................................................. 92.3Keterampilan Merespon Pertanyaan Guru .......................................... 112.4Pengaruh Penggunaan Metode Tanya Jawab terhadap

    Kemampuan Merespon Pertanyaan Guru ............................................ 14

    2.5Hipotesis Penelitian ............................................................................. 16BAB III METODOLOGI PENELITIAN

    3.1Metode yang Digunakan ...................................................................... 183.2

    Rancangan Penelitian .......................................................................... 19

    3.3Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................... 193.4Variabel dan Definisi Operasional ...................................................... 203.5Metode Pengumpulan Data ................................................................. 213.6Teknik Analisis Data ........................................................................... 23

    DAFTAR PUSTAKA

  • 8/2/2019 Copy of Skripsibahasaindonesia9

    5/31

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1Latar BelakangProses pembelajaran pada hakekatnya mengandung inti dari aktivitas

    belajar mengajar yang dilaksanakan oleh peserta didik dan guru yang kemudian

    akan bermuara pada pencapaian dari proses pembelajaran itu sendiri. Jadi jika

    kita ingin mendapatkan hasil pembelajaran yang efektif dan efisien, maka proses

    pembelajaran tersebut harus dilaksanakan secara sadar, sengaja, dan terorganisasi

    secara baik (Hamalik, 2001). Sehingga pada akhirnya dapat diperoleh interaksi

    edukatif dengan peran dan fungsi masing-masing antara guru selaku pengarah,

    dan siswa selaku subyek belajar yang seharusnya dibina dan diarahkan supaya

    mereka mau dan dapat belajar dengan baik.

    Siswa adalah subyek yang terlibat dalam kegiatan belajar mengajar di

    sekolah. Dalam kegiatan belajar mengajar tersebut siswa mengalami yang

    namanya tindak belajar, dan merespon dengan tindak belajar (Tohri, dkk, 2007:

    11). Mereka bisa belajar menyimak dan merespon langsung apa yang

    disampaikan oleh guru melalui tindak belajar tersebut. Akan tetapi, pada

    umumnya siswa jarang yang mau menyadari akan arti pentingnya belajar, mereka

    kebanyakan menghabiskan waktunya hanya untuk bermain-main daripada serius

    menanggapi apa yang disampaikan oleh gurunya. Namun dengan adanya

    informasi dan metode yang digunakan oleh guru ketika dalam proses belajar

  • 8/2/2019 Copy of Skripsibahasaindonesia9

    6/31

    2

    mengajar dalam kelas, tentang sasaran belajar, maka sedikit tidak siswa sedikit

    demi sedikit akan mulai menyadari apa arti bahan belajar baginya.

    Selain itu juga dalam proses belajar mengajar, siswa juga dituntut

    kemampuannya untuk belajar mengemukakan pendapat, ide, dan gagasannya

    secara lisan. Misalnya bertanya dalam kelas, atau berdiskusi memecahkan

    masalah yang berhubungan dengan disiplin ilmu yang sedang dipelajarinya.

    Guru dan cara mengajarnya merupakan faktor penting untuk

    menimbulkan motivasi belajar siswa terutama dalam belajar di sekolah.

    Sebagaimana sikap, dan kepribadian, tinggi rendahnya ilmu pengetahuan itu

    kepada anak didik turut menentukan hasil belajar yang dapat dicapai oleh siswa

    (Purwanto, 1990).

    Penerapan berbagai metode dalam proses belajar mengajar banyak

    menuntut kemampuan atau ketermapilan berbicara. Metode tanya jawab yang

    merupakan suatu cara penyampaian materi pelajaran melalui sarana pertukaran

    pikiran untuk memecahkan masalah merupakan salah satu contoh dalam proses

    belajar mengajar. Tanya jawab dapat dilaksanakan antara guru dengan seluruh

    siswa, antara guru dengan sekelompok siswa, atau antara siswa dengan siswa

    dalam satu kelas.

    Penggunaan metode tanya jawab ini dapat mendorong siswa untuk

    belajar lebih giat lagi, dan juga dapat mengarahkan siswa untuk mampu berpikir

    dan memecahkan masalah. Dengan demikian, siswa pun seolah-olah sudah

    terbiasa dan terlatih untuk memecahkan masalah sendiri, karena mereka sudah

    terbiasa berperan aktif dalam proses belajar mengajar tersebut. Selain itu juga

  • 8/2/2019 Copy of Skripsibahasaindonesia9

    7/31

    3

    guru pun akan memperoleh umpan balik dari siswa tentang sejauhmana tingkat

    keberhasilannya dalam mengajar, dan seberapa jauh siswa mampu menyerap

    materi yang disampaikan oleh guru tersebut.

    Berdasarkan gejala-gejala di atas, dapat disimpulkan bahwa pemakaian

    metode tanya jawab adalah suatu cara atau jalan untuk melatih keterampilan

    siswa dalam berkomunikasi dengan sesamanya, dimana komunikasi itu berfungsi

    untuk mengungkapkan ide, perasaan, dan buah pikirannya secara baik.

    1.2Rumusan MasalahRumusan masalah yang akan diajukan dalam penelitian ini sebagaimana

    yang tercermin dalam pengupasan latar belakang masalah dapat dirumuskan

    secara sederhana sebagai berikut:

    1. Bagaimanakah kemampuan siswa merespon pertanyaan guru, siswa kelasVIII MTs. NW 02 Kembang Kerang tahun pelajaran 2008/2009 setelah

    diberikan pembelajaran menggunakan metode tanya jawab?

    2. Apakah ada pengaruh penggunaan metode tanya jawab terhadap kemampuanmerespon pertanyaan guru, siswa kelas VIII MTs. NW 02 Kembang Kerang

    tahun pelajaran 2008/2009 setelah diberikan pembelajaran menggunakan

    metode tanya jawab?

  • 8/2/2019 Copy of Skripsibahasaindonesia9

    8/31

    4

    1.3Tujuan PenelitianAdapun tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan penelitian ini

    adalah:

    1. Untuk mengetahui kemampuan siswa merespon pertanyaan guru, siswa kelasVIII MTs. NW 02 Kembang Kerang tahun pelajaran 2008/2009 setelah

    diberikan pembelajaran menggunakan metode tanya jawab?

    2. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode tanya jawab terhadapkemampuan merespon pertanyaan guru, siswa kelas VIII MTs. NW 02

    Kembang Kerang tahun pelajaran 2008/2009 setelah diberikan pembelajaran

    menggunakan metode tanya jawab?

    1.4Manfaat PenelitianPenelitian ini memiliki manfaat teoritis dan praktis. Manfaat teoritis

    adalah dapat memberikan gambaran tentang pengaruh penggunaan metode tanya

    jawab terhadap kemampuan merespon pertanyaan guru. Selain itu juga penelitian

    ini dapat menambah pengtahuan bagi orang lain atau peneliti selanjutnya.

    Adapun manfaat praktis penelitian ini antara lain :

    1. Bagi GuruDengan digunakannya metode pembelajaran di kelas, sedikit demi

    sedikit guru akan dapat mengetahui permasalahan-permasalahan yang

    dihadapi dan dialami oleh siswanya. Di samping itu guru juga akan terbiasa

    mengadakan penelitian meskipun lewat proses belajar mengajar yang

    nantinya akan sangat bermanfaat bagi perbaikan pembelajaran serta karir

    guru itu sendiri.

  • 8/2/2019 Copy of Skripsibahasaindonesia9

    9/31

    5

    2. Bagi SiswaHasil penelitian ini akan sangat bermanfaat bagi siswa untuk

    mengetahui sejauhmana mereka mampu merespon materi-materi pelajaran

    yang disampaikan, maupun pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh

    gurunya di dalam kelas.

    3. Bagi SekolahPenelitian ini nantinya akan banyak memberikan pelajaran,

    pengetahuan, keterampilan, motivasi serta perbaikan dalam proses belajar

    mengajar, serta mampu mengaplikasikannya dari metode-metode mengajar

    yang sudah digunakan di sekolah. Penerapan dari metode pengajaran tersebut

    sesuai dengan kemampuan siswa sehingga tujuan dari proses belajar

    mengajar dapat dicapai dengan optimal.

  • 8/2/2019 Copy of Skripsibahasaindonesia9

    10/31

    6

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1Pengertian Metode Tanya JawabDalam proses belajar mengajar guru dan cara mengajarnya merupakan

    factor penting untuk menimbulkan motivasi belajar siswa terutama dalam belajar

    di sekolah, bagaimana sikap, dan kepribadian guru, tinggi rendahnya ilmu

    pengetahuan yang dimiliki oleh guru dan bagaimana sikap mengajarkan

    pengetahuan itu kepada siswanya, turut menentukan hasil belajar yang dapat

    dicapai oleh siswa (Purwanto, 1990) (dalam Tohri, 2007). Jadi ketika kita

    mengajar semua yang ada pada seorang guru itu turut menentukan lancarnya

    prosesnya belajar mengajar, bukan semata-mata dari pandai tidaknya guru

    menyampaikan materi pelajaran saja.

    Dalam setiap pelaksanaan proses belajar mengajar akan selalu

    melibatkan individu yang satu dengan yang lain, atau kelompok individu yang

    lain, sehingga di dalam Tanya jawab pada hakekatnya telah terjadi interaksi dan

    komunikasi yang bersifat intensif, untuk merumuskan tujuan bersama. Jika

    diperhatikan makna yang terkandung di dalam metode Tanya jawab merupakan

    jembatan untuk melatih keterampilan siswa dalam berkomunikasi dengan

    sesamanya, dimana komunikasi itu adalah alat untuk menyampaikan atau

    mengungkapkan ide, perasaan, dan buah pikirannya sebagai baik dan manusiawi.

    Dengan memahami komunikasi, maka tidak ada cara yang lebih efektif dan

    efisien selain melatih kemampuan siswa untuk berkomunikasi secara baik dan

  • 8/2/2019 Copy of Skripsibahasaindonesia9

    11/31

    7

    benar melalui berbagai metode yang ada, seperti dengan menggunakan metode

    Tanya jawab untuk memberikan peluang kepada siswa untuk melatih diri untuk

    berkomunikasi secara lisan.

    Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk

    pertanyaan yang harus dijawab, terutama guru kepada siswa tetapi dapat pula dari

    siswa kepada guru.

    Metode tanya memiliki beberapa kelebihan diantaranya adalah sebagai berikut:

    1. Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa sekalipun ketikaitu ssiswa sedang rebut, dan yang mengantuk akan kembali tegar dan hilagn

    rasa kantuknya.

    2. Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir, termasukdaya ingatannya.

    3.

    Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan

    mengemukakan pendapatnya.

    (S.B. Djamarah, dkk, 1996: 107).

    Jadi penggunaan metode tanya jawab ini dapat mendorong siswa untuk

    belajar lebih giat lagi, dan juga dapat mengarahkan siswa untuk mampu berpikir

    dan memecahkan suatu masalah, dengan demikian siswapun seolah-olah sudah

    terbiasa dan terlatih untuk memecahkan masalah sendiri, karena mereka sudah

    terbiasa aktif dalam proses belajar mengajar tersebut.

    Faktor penggunaan metode tanya jawab ini ditetapkan mana yang terbaik

    untuk mencapai suatu tujuan dengan cara yang efisien. Seorang guru yang sangat

    sedikit atau miskin pengetahuannya tentang metode pencapaian tujuan yang

  • 8/2/2019 Copy of Skripsibahasaindonesia9

    12/31

    8

    kurang menguasai berbagai mteode dalam mengajar atau mungkin tidak

    mengetahui adanya metode-metode itu, akan berusaha dengan cara yang tidak

    wajar. Dalam hal yang demikian akan berakibat rendahnya mutu pelajaran.

    Sebaliknya cara mengajar yang menggunakan berbagai metode dan

    teknik pengajaran yang didasarkan pengertian dari pihak guru akan dapat

    memperbesar minat siswa dalam belajar, sebagai akibatnya akan mempertinggi

    hasil belajar mereka. Dengan mengajak, merangsang, dan memberikan

    kesempatan kepada para siswa untuk ikut mengemukakan pendapat, belajar

    mengambil kesimpulan, bekerja dalam kelompok, berdiskusi, dan lain-lain akan

    membawa siswa kepada suasana belajar yang sesungguhnya, dan bukan pada

    suasana diajar belaka.

    Dalam metode-metode baru harus membawa suasana interaksi belajar

    mengajar pada dunia siswa, membtu dan mendorong siswa untuk belajar.

    Menurut (Anderson, 1969: 681) (dalam Rasyad, dkk, 1981) mengatakan bahwa

    siswa yang kurang terampil membaca akan senantiasa kehilangan butir-butir

    penalarannya dalam kegiatan bertanya jawab. Jadi sangat diperlukan suatu

    pemahaman yang secara sistematis tentang efektifitas metode tanya jawab untuk

    mengungkapkan kemampuan siswa dalam merespon secara lisan, materi-materi

    pelajaran yang disampaikan oleh gurunya.

    Jika diperhatikan makna yang terkandung dalam metode tanya jawab

    sebagaimana yang dijelaskan di atas, maka metode tanya jawab merupakan suatu

    wadah untuk melatih mengungkapkan perasaan dan menumbuhkembangkan

    tradisi intelektual bagi siswa. Di dalam kegiatan bertanya jawab siswa berlatih

  • 8/2/2019 Copy of Skripsibahasaindonesia9

    13/31

    9

    atau dilatih untuk berpikir dan berbicara sesuai dengan ide perasaan atau gagasan

    dari masing-masing individu (Masnur, M, dkk, 1987: 108).

    2.2Tujuan Metode Tanya JawabBerdasarkan situasi dan kondisi yang ada di dalam penerapan

    penggunaan metode tanya jawab ini, pemerolehan pengetahuan, keterampilan,

    perubahan-perubahan sikap dan perilaku dapat terjadi karena antara pengalaman

    baru dengan pengalaman yang pernah dialami sebelumnya. Keberhasilan

    pengajaran suatu metode tidak hanya dilihat dari hasil belajar yang dicapai siswa,

    tetapi juga dari segi prosesnya. Hasil belajar pada dasarnya merupakan akibat

    dari proses belajar mengajar. Ini berarti optimalnya hasil belajar siswa dan proses

    belajar guru.

    Keterampilan bertanya sangat penting bagi seorang siswa, karena dengan

    banyak bertanya, maka akan semakin luas waawsan kita untuk memperoleh

    informasi. Sebab orang yang hanya diam berpangku tangan saja, maka

    kemungkinan besar orang tersebut akan sedikit wawasannya dan sedikit pula

    informasi yang diperolehnya. Gejala ini juga dapat mengisyaratkan bahwa

    seseorang (siswa) memiliki tingkat keberanian dan kemampuan yang berada

    dalam hal bertanya dan menjawab. Untuk itu tidak semua orang yang mempunyai

    pertanyaan yang sama terhadap apa yang ia lihat dan didengar. Semakin banyak

    orang bertanya maka semakin besar peluagn orang tersebut berpikir dan

    memperoleh informasi.

    Pertanyaan yang diajukan oleh guru hendaknya diberikan secara merta

    kepada siswa yang aktif bertanya maupun yang nonaktif bertanya. Dalam

  • 8/2/2019 Copy of Skripsibahasaindonesia9

    14/31

    10

    kegiatan kelompok atau tanya jawab, tidak jarang terjadi monopoli pembicaraan

    atau kegiatan oleh seseorang atau beberapa orang siswa. Agar pembahasan atau

    kegiatan kelompok merupakan hasil semua siswa, maka setiap siswa harus

    terlibat dan mendapat kesempatan mengajukan pertanyaan atau menjawab

    pertanyaan. Guru hendaknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk

    berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Usaha yang dapat dilakukan oleh seorang

    guru untuk menyebarkan kesempatan berpartisipasi diantaranya yaitu:

    1. Memancing urutan siswa yang pendiam dengan mengajukan pertanyaan yanglangsung ditujukan kepada siswa tersebut secara bijaksana

    2. Mencegah terajdinya pembicaraan serentak.3. Mencegah secara bijaksana siswa yang suka memonopoli pembicaraan atau

    kegiatan, dan

    4.

    Mendorong siswa untuk saling mengomentari pendapat siswa yang lain.

    Ini berarti bahwa tidak semua siswa yang memiliki daya tangkap yang

    sama terhadap pertanyaan. Ada yang lebih cepat memahami dan menangkap

    maksud dari pertanyana, dan tidak jarang pula yang banyak mengalami kesulitan

    dalam menangkap pertanyaan. Dengan demikian guru hendaknya mampu

    memberikan tuntunan, misalnya, dengan cara mengulang kembali pertanyaan

    yang sudah dilontarkan, dengan maksud agar siswa tersebut lebih mengerti arah

    dan tujuan dari pertanyaan yang diberikan oleh guru.

    Menurut pendapat (Ny. Roestiyah NK, 1989: 44) mengatakan bahwa

    suatu tujuan pengajaran adalah deskripsi tentang (performance siswa). Jadi

    dengan mencermati usaha-usaha dari tujuan metode tanya jawab di atas, maka

  • 8/2/2019 Copy of Skripsibahasaindonesia9

    15/31

    11

    makna yag nterkandung di dalamnya cukup sistematis dan analisis. Dengan

    menghadirkan sarana-sarana seperti ini siswa akan mampu berpikir dan berbicara

    mengemukakan pendapatnya dengan benar pula.

    2.3Keterampilan Merespon Pertanyaan GuruAgaknya setiap orang pernah mengalami yang namanya mendengar

    tanpa mengerti dengan jelas apa yang dimaksud oleh si pembicara, atau si

    pendengar mempunyai penafsiran yang berbeda dengan si pembicara. Terjalinnya

    komunikasi antara si pembicara dengan si pendengar ini kemunkinan besar

    kesalahannya terletak pada si pembicara.

    Pendidikan pada hakekatnya berlangsung dalam suatu proses. Proses itu

    berupa transpormasi nilai-nilai, pengetahuan, teknologi, dan keterampilan. Yang

    menerima proses adalah siswa yang sedang tumbuh dan berkembang ke arah

    pendewasaan kepribadian dan penguasaan pengetahuan. Untuk menjaga agar

    proses ini berlangsung dengan baik, dituntut adanya hubungan yang baik antara

    guru dengan siswa (Maidar G. Arsjad, 1998: 12). Jadi dorongan ingin tahu yang

    memotivasi siswa untuk belajar, hendaknya dimanfaatkan ole hpengajar. Tugas

    pengajar dalam hal ini bukanlah sekedar memompakan ilmu pengetahuan, tetapi

    menyiapkan situasi yang dapat menggiring siswa untuk berkarya, menanggapi,

    mengamati, serta menemukan fakta atau konsep sendiri.

    Menurut teori Gestalt, yang terpenting dalam belajar adalah penyesuaian

    pertama, yaitu mendapatkan respons atau tanggapan yang tepat. Jadi dalam hal

    ini, siswa hendaknya selalu dirangsang untuk selalu bertanya, berpikir kritis, dan

    menemukan argument-argumen yang tepat dalam mempertahankan pendapatnya.

  • 8/2/2019 Copy of Skripsibahasaindonesia9

    16/31

    12

    Kreativitas siswa dapat dirangsang dengan pertanyaan-pertanyaan. Untuk

    mengembangkan pikiran kritis ini siswa memerlukan situasi dimana mereka

    menjadi lebih bertanggung jawab dalam mengemukakan pendapatnya dan

    responnya (Badarudin, 2006: 51).

    Menurut Skinner, belajar adalah suatu perilaku, pada saat orang belajar,

    maka responnya menjadi lebih baik, akan tetapi di saat tidak belajar maka

    responnya menurun.

    Dalam belajar ditemukan adanya hal sebagai berikut :

    1. Kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan respons pebelajar.2. Respon si pebelajar, dan3. Konsekuensi yang bersifat menguatkan respon tersebut.

    Jadi dalam hal belajar, perhatian mempunyai peran yang sangat penting

    untuk meningkatkan kemampuan menanggapi atau merespon materi yang

    disampaikan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar. Dari kajian teori belajar,

    pengolahan informasi terungkap bahwa, tanpa adanya perhatian tidak mungkin

    terjadi belajar (Gage dan Berliner, 1984: 335). Jadi keterampilan untuk

    merespons atau menanggapi materi yang disampaikan ole hguru sangat

    bergantung kepada konsentrasi atau perhatian dari siswa itu sendiri.

    Menurut Herbart, orang pandai adalah orang yang mempunyai banyak

    tanggapan yang tersimpan dalam otaknya. Jadi belajar adalah memasukkan

    tanggapan atau respon sebanyak-banyaknya, berulang-ulang dan sejelas-jelasnya.

    Respons itu mengacu kepada proses perubahan perilaku yang dihasilkan

    oleh terciptanya relasi antara rangsangan dan tanggapan. Misalnya seseorang

  • 8/2/2019 Copy of Skripsibahasaindonesia9

    17/31

    13

    yang mendengar suara music ia akan langsung mengetuk-ngetukkan kakinya

    mengikuti irama music tersebut. Respon adalah perilaku yang lahir sebagai hasil

    masuknya rangsangan ke dalam pikiran seseroang. Rangsangan itu bisa dating

    dari objek, misalnya peta, lingkungan, peristiwa, suasana, orang lain atau dari

    aktivitas subjek lain. Misalnya orang lain bertanya kepada kita dan kita akan

    memberikan jawaban atas pertanyaan itu.

    Untuk dapat melakukan proses belajar, respon yang baik sekurang-

    kurangnya diperlukan hal-hal sebagai berikut:

    1. Penampiran objek, peristiwa atau suasana yang memungkinkan munculnyareaksi individu terhadap hal-hal itu. Untuk itu, objek, peristiwa atau suasana

    harus memiliki daya rangsang yang baik. Misalnya gambar yang berwarna,

    jauh lebih menarik daripada gambar hitam putih.

    2.

    Individu yang memiliki kesiapan untuk memberikan reaksi terhadap pemberi

    rangsangan. Reaksi yang diberikan seseorang tergantung antara lain pada

    kesiapan, pengalaman, dan kemampuan.

    Proses pembelajaran yang baik ialah yang memungkinkan terjadinya

    relasi antara respon yang baik. Pertanyaan yang singkat dan jelas akan dapat

    mengundang respon yang lebih baik dari pertanyaan yang panjang dan berbelt-

    belit yang mungkin bisa menyesatkan. Oleh karena itu guru harus mampu

    memilih rangsangan yang baik dan mampu memberiakan rangsangan yang baik

    pula.

    Bila seseorang berinteraksi (seperti kita semua melakukanya),

    rangsangan yang diakibatkannya akan mendorong dan akan menghasilkan

  • 8/2/2019 Copy of Skripsibahasaindonesia9

    18/31

    14

    perilaku. Beberapa filosofis menamakan pandangan ini interaksi, artinya

    menyeimbangkan sesuatu dengan yang lain dalam saling hubungan sebab -

    akibat (Rahmat, 2004: 3).

    Umpan balik yang diberikan oleh siswa selama pelajaran berlangsung

    ternyata bermacam-macam, tergantung dari rangsangan yang diberikan oleh

    guru. Rangsangan yang diberikan oleh guru bermacam-macam dengan respon

    yang atau tanggapan yang bermacam-macam pula dari siswa. Rangsangan

    diberikan oleh guru dalam bentuk tanya, maka respon atau tanggapan siswa akan

    mengacu ke bentuk jawaban. Dengan demikian lahirlah interaksi melalui tanya

    jawab antara guru dengan siswa. Sebaliknya, rangsangan siswa dalam bentuk

    tanya, maka tanggapan atau respon guru dalam bentuk jawab.

    Pada tahap selanjutnya mengajar merupakan sebuah proses memberikan

    bimbingan atau bantuan kepada siswa (Sudjana, 1991: 29). Sebagai orang yang

    menginginkan keberhasilan dalam mengajar, guru selalu mempertahankan agar

    respons atau umpan balik selalu berlangsung dalam diri siswa. Umpan balik itu

    tidak hanya dalam bentuk fisik, tetapi juga dalam bentuk mental yang selalu

    berproses untuk menyerap bahan pelajaran yang diberikan oleh guru.

    2.4Pengaruh Penggunaan Metode Tanya Jawab terhadap KemampuanMerespon Pertanyaan Guru

    Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas bahwa tujuan penggunaan

    metode tanya jawab adalah untuk menumbuh-kembangkan tradisi intelektual,

    mengambil keputusan dan kesimpulan, menyamaka persepsi, apresiasi, dan visi,

    serta menghidupkan kepedulian dan kepekaan sisw. Tanya jawab adalah suatu

  • 8/2/2019 Copy of Skripsibahasaindonesia9

    19/31

    15

    metode yang sangat dianjurkan penggunaannya dalam dunia pendidikan.

    Pembelajaran dengan metode tanya jawab dapat menciptakan situasi

    pembelajaran yang dapat memungkinkan para siswa untuk terlibat secara dalam

    proses belajar mengajar tersebut. Konsep utama dalam bertanya jawab adalah

    pertukaran, artinya dalam tanya jawab sangat diutamakan adanya proses saling

    memberi dan menerima pikiran, pandangan, pendapat, serta pengetahuan dan

    pengalaman antara peserta tanya jawab. Oleh karena itu, selama kegiatan tanya

    jawab berlangsung, siswa harus bisa menjadi pembicara dan pendengar yang

    baik, dalam arti para siswa mampu menyampaikan pikiran, pendapat, dan

    pandangannya dengan jujur dan jelas.

    Sebagai salah satu komponen pengajaran, metode menempati peranan

    yang sangat penting dari komponen lainnya dalam kegiatan belajar mengajar.

    Tidak ada satupun kegaitan belajar mengajar yang tidak menggunakan metode

    pengajaran. Ini berarti seorang guru harus memahami benar kedudukan metode

    sebagai alat untuk ekstrinsik dalam kegiatan belajar mengajar.

    Motivasi ekstrinsik menurut (Sudirman, A.M, 1988: 90) adalah motiv-

    motiv yang aktif dan berfungsi, karena adanya perangsang dan respon dari luar.

    Oleh karena itu guru yang bertindak sebagai pembimbing, seyogyanya mampu

    untuk menumbuhkembangkan motivasi siswa agar ketika terjadi kegiatan

    bertanya jawab, siswa mampu untuk mengapresiasikan pendapatnya dengan

    berani.

    Akan tetapi tidak semua siswa yang mempunyai daya tangkap yang sama

    terhadap pertanyaan. Ada yang mudah memahami dan menangkap pertanyaan,

  • 8/2/2019 Copy of Skripsibahasaindonesia9

    20/31

    16

    tapi tidak jarang pula yang kesulitan dalam memahami dan mencerna suatu

    pertanyaan.

    Adapun terhadap siswa yang merasa sulit dalam menangkap makan

    pertanyaan, hendaknya seorang guru memberikan bantuan tuntunan, misalnya

    dengan cara mengulang kembali pertanyaan yang diberikan, merumuskan

    kembali pertanyaan dengan kata-kata yang lebih mudah untuk dimengerti atau

    dengan menyederhanakan kalimat-kalimat pertanyaan agar mudah direspon

    maknanya.

    Keunggulan dari penggunaan metode tanya jawab ini dapat kita rasakan

    ketika seorang guru mengajukan pertanyaan kepada siswanya dan pertanyaan

    tersebut dapat menarik perhatian siswa, meskipun pada saat itu siswa dalam

    keadaan rebut, begitu juga siswa yang sedang mengantuk akan tiba-tiba

    terbangun dari rasa kantuknya. Selain itu juga pertanyaan akan mampu

    merangsang daya respon siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir

    dan daya ingatnya, mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam

    menjawab dan mengemukakan pendapatnya.

    Pemakaian atau penggunaan metode tanya jawab atau Brain storming

    (metode sumbang saran) sudah diakui keampuhannya atau keunggulannya dalam

    meningkatkan kreativitas siswa dalam merespon guru dan sekelilingnya.

    2.5Hipotesis PenelitianHipotesis merupakan prediksi mengenai kemungkinan hasil dari suatu

    penelitian (Fraenkel dan Wallen, 1990: 40) atau hipotesis merupakan jawaban

    yang sifatnya sementara terhadap permasalahan yang diajukan dalam penelitian

  • 8/2/2019 Copy of Skripsibahasaindonesia9

    21/31

    17

    (Riyanto, 1996: 16). Menurut rumusannya dalam penelitian, hipotesis terdiri dari

    hipotesis nol (hipotesis statistic) dan hipotesis kerja (Ha), atau hipotesis

    penelitian/alternatif.

    Hipotesis kerja adalah rumusan hipotesis yang disusun peneliti dalam

    penelitiannya, sedangkan hipotesis nol adalah hipotesis bandingan dari hipotesis

    kerja yang diuji peneliti dengan menggunakan perhitungan statistic (Subana dan

    Sudrajat, 2001). Berdasarkan pernyataan tersebut di atas, hipotesis penelitian ini

    dirumuskan bahwa Terdapat pengaruh yang signifikan dari penggunaan metode

    tanya jawab terhadap kemampuan merespon pertanyaan guru siswa kelas VIII

    MTs. NW 2 Kembang Kerang tahun pembelajaran 2008/2009.

  • 8/2/2019 Copy of Skripsibahasaindonesia9

    22/31

    18

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    3.1Metode yang DigunakanPenggunaan metode dalam penelitian adalah deskriptif, yang dapat

    dipahami dalam suatu pendapat bahwa penyelidikan deskriptif tertuju pada

    pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang (Surahmad, 1982: 139).

    Sejalan dengan pendapat tersebut, penelitian deskriptif itu untuk memperoleh

    informasi tentang bagaimana gejala-gejala yang terjadi pada saat penelitian

    dilakukan (Furchan, 1982: 415). Jadi dalam penelitian ini sudah jelas

    menggunakan jenis penelitian eksperimen, karena hal ini ditujukan atau

    diarahkan untuk menggambarkan gejala-gejala atau pengaruh yang ditimbulkan

    oleh penggunaan metode tanya jawab terhadap kemampuan merespon pertanyaan

    guru dari siswa. Perlu digunakan pendekatan komparasi atau perbedaan, dimana

    pendekatan ini dapat dijelaskan sebagai komparasi (perbandingan) untuk

    menemukan persamaan dan perbedaan tentang benda-benda, orang, prosedur

    kerja, dan ide (Arikunto, 1998: 209). Dengan melalui gambaran tersebut dapat

    diartikan sebagai upaya untuk menemukan ada atau tidaknya perbedaan dan

    persamaan dalam keterampilan merespon pertanyaan guru berdasarkan

    penggunaan metode tanya jawab dari masing-masing siswa, berdasarkan aktif

    dan tidaknya mereka berbicara pada saat melakukan atau mengajukan

    pertanyaan, serta memberikan saran terhadap masalah-masalah yang menjadi

    bahan diskusi di kelas.

  • 8/2/2019 Copy of Skripsibahasaindonesia9

    23/31

    19

    3.2Rancangan PenelitianProsedur pelaksanaan penelitian ini dilakukan sebagai berikut: Memilih

    subjek penelitian dari siswa kelas VIII pada Madrasah Tsanawiyah NW 2

    Kembang Kerang Kecamatan Aikmel Lombok Timur sebanyak 36 orang. Karena

    penelitian ini bertujuan untuk mengtahui Pengaruh penggunaan metode tanya

    jawab terhadap kemampuan merespon pertanyaan guru, maka penggunaan

    metode tanya jawab dijadikan sebagai variabel bebas, sedangkan kemampuan

    merespon pertanyaan guru sebagai variabel terikat.

    Adapun pola rancangan penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

    Variabel Bebas Variabel Terikat

    Penggunaan metode tanya jawab (x) Kemampuan merespon pertanyaan

    guru (y)

    (Sudjana, 2001: 60)

    Analisis pengaruh dapat dilakukan dengan menghitung korelasi dari skor

    hasil penggunaan metode tanya jawab (variabel bebas) dengan skor hasil tes

    kemampuan merespon pertanyaan guru (variabel terikat) dengan menggunakan

    statistic korelasi product moment.

    3.3Populasi dan Sampel PenelitianTentan populasi, ada beberapa ahli yang memberikan pengertian antara

    lain Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah

    penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi (Arikunto, 1985:

    90). Pendapat lain mengatakan bahwa Seluruh individu yang menjadi subyek

  • 8/2/2019 Copy of Skripsibahasaindonesia9

    24/31

    20

    penelitian yang nantinaya kan dikenai generalisasi disebut populasi (population)

    (I.B. Netra, 1974: 10).

    Berdasarkan pendapat para ahli tersebut di atas, maka yang menjadi

    populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII pada MTs. NW 02

    Kembang Kerang yang berjumlah 36 orang. Sedangkan untuk menentukan

    besarnya sampel berpedoman pada pendapat seorang ahli yang mengatakan

    bahwa Bila populasi cukup homogen, terhadap populasi di bawah 100 dapat

    dipergunakan sampel sebesar 50%, di bawah 1000 dapat dipergunakan sampel

    20%-25%, dan di atas 1000 dipergunakan sampel 10%-15% (Winarno

    Suarkhmad, 1987: 64). Jadi dalam penelitian ini yang digunakan adalah

    penelitian populasi sekaligus sampel penelitian karena populasinya kurang dari

    100 orang.

    3.4Variabel dan Definisi OperasionalDalam penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu penggunaan

    metode tanya jawab dan kemampuan merespon pertanyaan guru pada siswa.

    Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk

    pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat

    pula dari siswa kepada guru (S.B. Sjamarah, dkk, 1996: 197). Sedang di sisi lain

    metode tanya jawab diartikan sebagai metode yang tertua dan banyak digunakan

    dalam proses pendidikan, baik di lingkungan keluarga, masyarakat, maupun di

    lingkungan sekolah.

    Jika diperhatikan makna yang terkandung dalam metode tanya jawab

    sebagaimana yang dijelaskan di atas, maka metode tanya jawab merupakan suatu

  • 8/2/2019 Copy of Skripsibahasaindonesia9

    25/31

    21

    wadah yang digunakan untuk melatih keterampilan siswa dalam mengembangkan

    keberanian dan keterampilan menjawab, mengemukakan pendapat serta

    merangsang siswa untuk mengembangkan daya pikirnya termasuk daya ingatnya.

    Sedangkan kemampuan merespon adalah kemampuan untuk menanggapi

    rangsangan yang datangnya dari sumber lain. perhatian mempunyai peran yang

    sangat penting untuk meningkatkan kemampuan menanggapi atau merespon

    materi yang disampaikan di dalam kegiatan belajar mengajar. Jadi kemampuan

    untuk merepson atau menanggapi itu sangat bergantung dari konsentrasi atau

    perhatian kita terhadap orang lain pada saat melakukan interaksi.

    3.5Instrumen dan Teknik PengukuranSuharsimi Arikunto (1986: 110) mengemukakan bahwa metode

    penelitian adalah cara yang dipakai dalam mengumpulkan data, sedangkan

    instrumen adalah alat bantu yang digunakan dalam mengumpulkan data itu.

    Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi,

    kuesioner, dan test. Observasi digunakan untuk mengukur penggunaan metode

    tanya jawab dan kemampuan merespon pertanyaan guru. Kuesioner digunakan

    untuk mengukur kemampuan siswa dalam merespon pertanyaan guru, dan test

    digunakan untuk mengukur penggunaan metode tanya jawab dan kemampuan

    merespon pertanyaan guru. Berikut ini akan dibaha satu persatu.

    3.5.1 ObservasiObservasi merupakan metode pengumpulan data yang

    menggunakan pengamatan terhadap objek penelitian (Riyanto, 1996: 96).

    Observasi dapat dilaksanakan secara langsung dan tidak langsung.

  • 8/2/2019 Copy of Skripsibahasaindonesia9

    26/31

    22

    Observasi langsung adalah mengadakan pengamatan secara

    langsung (tanpa alat) terhadap gejala-gejala subyek yang diselidiki, baik

    pengamatan itu dilakukan di dalam situasi sebenarnya maupun dilakukan

    di dalam situasi buatan yang khusus diadakan. Sedangkan observasi tak

    langsung adalah mengadakan pengamatan terhadap gejala-gejala subyek

    yang diselidiki dengan perantara sebuah alat.

    Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi

    langsung dimana peneliti langsung mengadakan pengamatan terhadap

    siswa di dalam kelas.

    3.5.2 Angket (Questioner)Angket (quesioner) adalah alat untuk mengumpulkan data yang

    berupa daftar pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk

    dijawab secara tertulis melalui daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan

    sebelumnya (Riyanto, 1996: 87).

    Pendapat lain juga mengatakan bahwa Angket (questioner)

    adalah suatu metode pengumpulan data dengan cara mengajukan suatu

    daftar pertanyaan tertulis kepada sejumlah individu, dan individu yang

    diberikan daftar pertanyaan tersebut diminta untuk memberikan jawaban

    secara tertulis pula (S. Nasution, 1993: 45).

    Cara pelaksanaan kuesioner di atas adalah siswa diminta untuk

    memberikan tanda (x) pada salah satu pilihan jawaban dari masing-

    masing butir soal yang sesuai dengan harapan atau cita-cita, atau yang

    sesuai dengan ciri pribadi masing-masing.

  • 8/2/2019 Copy of Skripsibahasaindonesia9

    27/31

    23

    Cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut: jawaban sangat

    setuju diberi skor 5, setuju skor 4, ragu-ragu skor 3, tidak setuju skor 2,

    dan sangat tidak setuju skor 1. Dengan demikian skor maksimal ideal

    yang dapat dicapai adalah 100, dan skor minimal idealnya adalah 20.

    3.5.3 TestTes adalah sejumlah pertanyaan yang disampaikan pada

    seseorang atau sejumlah orang untuk mengungkapkan keberadaan atau

    tingkat perkembangan salah satu atau beberapa aspek fsikologi di dalam

    dirinya. Menurut ahli lain bahwa tes adalah sejumlah daftar pertanyaan

    yang digunakan untuk memperoleh data atau informasi hasil belajar.

    Disamping itu, tes adalah sebuah alat ukur sebagaimana halnya

    dengan alat ukur panjang, berat, suhu dan lainnya. Akan tetapi tes itu

    untuk mengukur aspek perilaku manusia sehingga tes itu harus memiliki

    persyaratan agar dikatakan sebagai alat ukur yang baik. Bentuk tes yang

    digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk tes essay.

    Essay adalah suatu bentuk pertanyaan yang terdiri dari suatu

    suruhan yang menghendaki jawaban-jaawban yang berupa uraian.

    Bentuk-bentuk pertanyaan atau suruhan yang meminta kepada murid-

    murid untuk menjelaskan, membandingkan, menginterpretasikan dan

    mencari perbedaan. Semua jenis pertanyaan tersebut mengharapkan agar

    murid menunjukkan pengertian terhadap materi yag ndiajarkan.

    Keunggulan dan kelemahan tes essay menurut Kartawidjaya

    (1967: 49) adalah sebagai berikut :

  • 8/2/2019 Copy of Skripsibahasaindonesia9

    28/31

    24

    1. Jalan pikiran tester dapat dibaca dan diikuti dari kalimat yangdibicarakan.

    2. Lebih mudah disusun oleh tester dari daripada soal bentuk lain.3. Walaupun nilai yang diberikan tester itu bersifat subyektif, tester

    secara realitif akan mendapat nilai minimum yang lebih besar

    daripada nilai minimum bentuk objektif.

    4. Melatih tester berpikir kritis dan kreatif yang dituangkan dalamkalimat.

    Kelemahan-kelemahan tes essay :

    1. Hanya bisa dikoreksi oleh pembuat soal.2. Nilai yang diberikan tester bersifat subyektif, apalagi jika terpengaruh

    oleh kejelian tester dalam menjawab pertanyaan.

    3.6Jenis DataJenis data dalam pelaksanaan penelitian dapat dibagi menjadi dua pokok

    yakni: data kualitatif dan data kuantitatif. Jenis data kualitatif adalah jenis data

    yang berhubungan dengan nilai misalnya baik, buruk, indah, jelek dan

    sebagainya. Sedangkan jenis data kuantitatif adalah jenis data yang berhubungan

    dengan bilangan atau angka. Seperti yang dijelaskan seorang ahli bahwa Jenis

    data kuantitatif adalah nilai dari perubahan yang dinyatakan dalam angka-angka

    (Krisnamurti, 1995: 8). Jenis data kuantitatif ini dalam skala pengukurannya

    terbagi menjadi empat kategori, yaitu: nominal, ordinal, interval dan rasio.

  • 8/2/2019 Copy of Skripsibahasaindonesia9

    29/31

    25

    3.7Teknik Analisis DataData yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data mentah yang masih

    perlu diolah dan dianalisa. Sesuai dengan rancangan yang digunakan dalam

    penelitian ini yang dikaitkan dengan tujuan penelitiannya, maka analisis statistic

    yang digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh penggunaan metode

    tanya jawab terhadap kemampuan merespon pertanyaan guru adalah analisis

    statistik korelasi product moment (rxy).

    Deskripsi Data

    Data yang diperoleh dideskripsikan dengan menggunakan statistik

    deskriptif. Statistik deskriptif ini meliputi: penentuan skor maksimal ideal (SMi),

    harga rata-rata ideal (Mi), dan simpangan baku ideal atau standar deviasi (SDi).

    Harga M dan SD diperoleh dengan cara : Mean (M) = x (skor maksimal ideal +

    skor minimal ideal), standar deviasi (SD) = 1/6 x (skor maksimal ideal skor

    minimal ideal) (Dantes, 1983: 78).

    Hal ini dilakukan untuk memperoleh pendeskripsian data.

    Kedua variabel dalam penelitian ini dideskripsikan ke dalam tiga

    kategori, yaitu :

    Mi + 1 SDi Mi + 3 SDi = Tinggi

    Mi1 SDi

  • 8/2/2019 Copy of Skripsibahasaindonesia9

    30/31

    26

    Sesuai dengan rancangan penelitiannya, digunakan rumus sebagai berikut :

    yx

    xyrxy

    Keterangan :

    rxy = product moment

    x = variabel bimbingan

    y = variabel prestasi belajar

    = sigma (jumlah)

    (Riyanto, 1996: 107)

  • 8/2/2019 Copy of Skripsibahasaindonesia9

    31/31

    27

    DAFTAR PUSTAKA

    Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Pendekatan Suatu Praktik. Jakarta:

    Rineka Cipta.

    Arsjad, G. Maidar. 1988. Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia.

    Jakarta: Erlangga.

    Arsyad, Azhar. 2006.Media Pembelajaran. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

    Djamarah, S.B, dkk, 1996. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

    Djamarah, S.B. 1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: UsahaNasional.

    Djamarah, S.B. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

    Hamalik, Oemar, 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

    M. Mansur, dkk. 1987.Dasar-Dasar Interaksi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia.

    Bandung: Jemmars.

    Nasution, S. 2004.Didaktik Asas-Asas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

    Netra, I.B. 1974. Statistik Inferensial. Surabaya: Usaha Nasional.

    N.K. Roestiyah, 1994. Masalah Pengajaran Sebagai Suatu Sistem. Jakarta: Rineka

    Cipta.

    Panen, Paulina, MLS, dkk. 2003. Modul Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:

    Universitas Terbuka.

    Riyanto, Yatim. 1996.Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: SIC.

    Slameto, 1988. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Bumi

    Aksara.

    Sudjana, Nana. 1989. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja

    Rosdakarya.

    Syafiie, H. Imam, dkk. 1997. Pendekatan Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta:

    Universitas Terbuka.

    Tohri, Ahmad, dkk. 2007. Simponi Belajar dan Pembelajaran. Selong.