copy of bio

39
laporan praktikum biologi dasar OLEH Nama : Munawir Nasir NIM/Kelas : 091 404 015 / A Jurusan : Biologi Kelompok : I (Satu) Laboratorium Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar 2009 LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Biologi Dasar dengan judul : Cara Menggunakan Mikroskop Percobaan Lazzaro Spallanzani Pengamatan Mikroskopis Anatomi Hewan Vertebrata Pengaruh pH Terhadap Aktivitas Enzim Respirasi Kebakaan Pengaruh Suhu Terhadap Aktivitas Organisme Telah diperiksa oleh koordinator asisten dan dinyatakan diterima. Makassar, Desember 2009 Koordinator Asisten, Suhaedir Bachtiar,S.pd. LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Biologi Dasar dengan judul “Anatomi Hewan Vertebrata” yang disusun oleh : Nama : Munawir Nasir NIM : 091404015 Kelas/Kelompok : I (satu) Telah diperiksa dan dikoreksioleh asisten/ koordinator asisten dan dinyatakan diterima.

Upload: muhamad-akbar-rahim-febrian

Post on 24-Jun-2015

691 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Copy of bio

laporan praktikum biologi dasar

OLEHNama : Munawir NasirNIM/Kelas : 091 404 015 / AJurusan : BiologiKelompok : I (Satu)

Laboratorium BiologiFakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamUniversitas Negeri Makassar2009LEMBAR PENGESAHANLaporan lengkap praktikum Biologi Dasar dengan judul : Cara Menggunakan Mikroskop Percobaan Lazzaro Spallanzani Pengamatan Mikroskopis Anatomi Hewan Vertebrata Pengaruh pH Terhadap Aktivitas Enzim Respirasi Kebakaan Pengaruh Suhu Terhadap Aktivitas OrganismeTelah diperiksa oleh koordinator asisten dan dinyatakan diterima.

Makassar, Desember 2009Koordinator Asisten,

Suhaedir Bachtiar,S.pd.

LEMBAR PENGESAHANLaporan lengkap praktikum Biologi Dasar dengan judul “Anatomi Hewan Vertebrata” yang disusun oleh :Nama : Munawir NasirNIM : 091404015Kelas/Kelompok : I (satu)Telah diperiksa dan dikoreksioleh asisten/ koordinator asisten dan dinyatakan diterima.

Makassar, Oktober 2009Koordinator Asisten, Asisten,Suhaedir Bachtiar,S.pd. M. Irwan NIM. 061404008

Page 2: Copy of bio

Mengetahui,Dosen Penanggung JawabDrs. H. Hamka L., M.S.NIP. 196212311987021005

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangSeiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kini telah banyak ditemukan alat bantu untuk menyelesaikan permasalahan. Salah satu penemuan itu adalah mikroskop.Mikroskop merupakan salah satu alat penting dalam kegiatan biologi. Dengan menggunakan mikroskop kita dapat mengamati dengan jelas benda-benda yang sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang (kurang dari 0.1 mm), misalnya bagian-bagian dari sebuah sel.Keterampilan menggunakan mikroskop dapat membantu kita mengamati dan membandingkan struktur sel hewan denga sel tumbuhan. Kemahiran dan ketelitian sipemakai dalam menggunakan mikroskop sangat diperlukan. Hal dapat di dapat dicapai dengan mengenali baik-baik bagian-bagiannya, fungsinya, serta cara penggunaan dan pemulihannya. Semakin ahli kita dalam menggunakan mikroskop maka akan semakin baik pula hasil pengamatan mikroskopis yang kita lakukan dengan menggunakan mikroskop. Mikroskop sederhana yang biasa kita gunakan umumnya menggunakan cahaya dari alam atau juga dapat menggunakan cahaya lampu sebagai sumber cahaya pengganti matahari. Cahaya masuk kemudian dipantulkan dengan suatu cermin datar ataupun cekung, cermin inilah yang akan mengarakan cahaya dari luar kedalam mikroskop. Namun setiap mikroskop pada dasarnya terdiri atas bagian-bagian optik dan bagian-bagian merkanik.Dua nilai penting sebuah mikroskop ialah daya pembesaran dan penguraiannya, atau resolusi. Pembesaran mencerminkanberapa kali lebih besar objeknya terlihat dibandingkan ukuran sebenarnya. Daya urai merupakan ukuran kejelasan citra, yaitu jarak minimum dua titik yang dapat dipisahkan dan masih dapat dibedakan sebagai dua buah titik.B. TujuanAdapun tujuan dari percobaan ini yaitu agar kita sebagai mahasiswa terampil menggunakan mikroskop biologi dengan cepat dan aman untuk melihat sediaan sederhana.C. ManfaatAdapun manfaat dari percobaan ini yaitu agar mahasiswa, masyarakat dan umum dapat lebih mengenal tentang mikroskop dan mengetahui teknik penggunaan mikroskop yang benar.

BAB IITINJAUAN PUSTAKASejarah ditemukannya mikroskop sejalan dengan penelitian terhadap mikrobiologi. Yang memasuki masa keemasan saat berhasil mengamati jasad renik. Pada tahun 1664 Robert Hooke, menggambarkan struktur reproduksi dari moulds, tetapi orang pertama yang dapat melihat mikroorganisme adalah seorang pembuat mikroskop amatir berkebangsaan Jerman yaitu Antoni Van Leeuwenhoek (1632-1723), menggunakan mikroskop dengan konstruksi yang sederhana. Dengan mikroskop tersebut dia dapat melihat organisme sekecil mikroorganisme (Kusnadi, 2003).Kata mikroskop bersal dari bahasa Yunani yaitu micron yang artinya kecil dan scropos yang artinya melihat atau tujuan. Jadi dapat dikatakan bahwa mikroskop adalah alat untuk melihat obyek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Alat utama dalam mikroskop yang digunakan untuk mengamati adalah lensa objektif dan lensa okuler. Dalam mikroskop baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, tebalik dan diperbesar terhadap posisi benda mula-

Page 3: Copy of bio

mula (Anonim, 2009).Dua nilai penting sebuah mikroskop adalah daya pembesaran dan penguraiannya, atau resolusi. Pembesaran mencerminkan berapa kali lebih besar objeknya terlihat dibandingkan dengan ukuran sebenarnya. Daya urai merupakan ukuran kejelasan citra; yaitu jarak minimum dua titik yang dapat dipisahkan dan masih dapat dibedakan sebagai dua titik berbeda dan terpisah (Campbell, 2000).Mikroskop yang menggunakan cahaya disebut mikroskop optik. Mikroskop optik dapat dibedakanmenjadi mikroskop biologi atau monokuler dan mikroskop stereo atau binokuler. Mikroskop biologi digunakan untuk pengamatan benda tipis dan trans paran. Penyinaran diberikan dari bawah dengan sinar alam atau lampu. Mikroskop binokuler atau stereo digunakan un tuk pengamatan yang tidak terlalu besar, transparan atau tidak. Penyinaran dapat diatur dari atas maupun dari bawah dengan sinar alam atau lampu (Tim Pengajar, 2009).Mikroskop yang biasa digunakan dalam laboratorium biologi adalah mikroskop monokuler (latin : mono = satu, oculus = mata). Kebanyakan objek yang akan diamati dengan menggunakan mikroskop monokuler ini harus memiliki ukuran yang kecil atau tipis sehingga dapat ditembus cahaya. Bentuk dan susunan objek tersebut dapat dibedakan karena beberapa bagian objek itu lebih banyak menyerap cahaya dari pada bagian-bagian yang lain. Mikroskop membuat benda-benda kecil kelihatan lebih besar dari pada wujud sebenarnya, hal ini disebut perbesaran. Mikroskop juga dapat membuat kita melihat pola-pola terperinci yang tidak tampak oleh mata telanjang, hal ini disebut penguraian (Goldsten, 2004).Semakin tipis bahan yang diperiksa semakin jelas nahan yang diperoleh. Cahaya yang dipantulkan dari suatu titik objek tidak dapat direkombinasi kagi untuk membuat titik lain yang sebenarnya, tetapi hanya sebuah piringan cahaya. Daya pembesaransebuah mikroskop, yaitu kemampuan untuk membeda-bedakan rincian halus, adalah sebanding dengan medium yang ditransmisi. Cahaya mempunyai panjang gelombang sekitar 0,5 mm dan daya pembesaran paling baik (meskipun menggunakan cahaya dengan gelombang paling pendek) adalah sekitar 0,45 mm obyek yang letaknya lebih dekat dari itu tidak akan diperbesar sebagai lebih dari satu objek (Abercombie, 1933).Dibalik semua keunggulan dan kegunaannya, mikroskop juga memiliki kelemahan yaitu daya pisah, bukan daya pembesaran. Daya pisah adalah kemampuan untuk membedakan dua titik yang berdekatan sebagai titik yang jelas seta terpisah. Peningkatan ukuran tanpa disertai gambar yang jelas tidak berarti banyak bagi seorang yang menggunakan mikroskop. Ini berarti tidak ada gunanya mendapat gambar yang besar tetapi kabur (W. lay. 1992).

BAB IIIMETODE PRAKTIKUMA. Waktu dan TempatAdapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum ini :a. Waktu praktikumHari/tanggal : jumat, 16 Oktober 2009Waktu : Pukul 01.30 sd.03.10 WITATempat : Laboratorium Biologi lantai III Timur FMIPA UNM.B. Alat dan Bahan1. AlatAdapun alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah yaitu :1. Alat yang disediakan oleh laboratoriuma. Mikroskop biologib. Kotak peralatan, berisi :1. Kaca benda2. Kaca penutup3. Cawan petri

Page 4: Copy of bio

4. Pinset5. Pipet tangan

2. Alat yang disediakan oleh mahasiswaa. Pisau silet barub. Kain planel baruc. Lap katund. Buku gambar dan pensile. Tusuk gigi2. BahanAdapun bahan dari percobaan ini yaitu :1. Bahan yang disediakan oleh laboratoriuma. Air sulingb. Kertas saring atau kertas hisapc. Kapas atau kapuk2. Bahan yang disediakan oleh mahasiswaa. Daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)b. Daun waru (Hibiscus liliaceus)c. Daun labu (Cucurbita moschata)d. Bawang merah (Allium cepa)C. Prosedur Kerja1. Menyiapkan Mikroskopa. Meletakkan mikroskop di atas meja kerja tepat dihapan.b. Membersihkan badan mikroskop dengan kain panel. Jangan sekali-kali menggosok lensa dengan kain.c. Membuka kotak peralatan, keluarkan cawan petri yang berisi kaca benda dan kaca penutup. Membersihkan kain benda dengan kain katun atau kertas saring.d. Di atas meja kerja hanya ada mikroskop, kotak peralatan dengan isinya, buku penuntun dan catatan, bahan-bahan untuk praktikum. Menyingkirkan yang lainnya pada tempat lain yang sudah disediakan.2. Mengatur Masuknya Cahaya ke Dalam Tubus2.1. Memperhatikan keadaan ruang praktikum, darimana arah datangnya cahaya yang lebih terang (dari depan, kiri, atau kanan) kemudian mengarahkan cermin mikroskop ke sumber cahaya tersebut dan membuka diafragma atau memutar lempeng pada posisi lubang sedang. Mengatur posisi mikroskop yang memiliki kondensor mendekati meja sediaan dan menggunakan cermin datar. Untuk mikroskop tanpa kondensor menggunakan cermin cekung.2.2. Mengatur posisi revolver sehingga objektif paling pendek menghadap ke meja sediaan sampai bunyi klik.2.3. Menurunkan tubus sampai jarak ujung objektif dengan meja sediaan 5-10 mm atau tubus turun maksimal.2.4. Meneropong lewat okuler dengan mata kiri tanpa memicingkan mata kanan (perlu latihan) akan nampak medan bundar putih (medan pandang). Jika terangnya tidak merata, maka kita menggerakkan sedikit cermin sampai terangnya rata. Kalau terlalu silau, kita mempersempit diafragma atau lubang pada lempeng. Jika medan pandang masih kabur berarti kurang cahaya yang masuk, maka kita membuka diafragma, pasang lubang lebih besar pada lempeng.2.5. Mikroskop siap dipakai mengamati sediaan.3. Cara Mengatur Jarak Lensa dengan Sediaan3.1. Memutar pengatur kasar atu makrometer ke arah empu jari, tubus turun, jarak objektif dengan meja sediaan mengecil, kemudian sebaliknya. Apa yang terjadi? Mikroskop model lain yang tubusnya miring atau tidak bisa naik turun, maka meja sediaan bergerak naik turun apabila memutar makrometer dan

Page 5: Copy of bio

mikrometer.3.2. Memasang kaca benda yang berisi sediaan awetan di atas meja sediaan sedemikian rupa sehingga bahan yang diamati berada di tengah lubang meja, menjepit kaca benda dengan sengkeling sehingga tidak goyang.3.3. Jarak objektif dengan kaca benda tidak lebih dari 10 mm. Jika jarak itu longgar, maka kita memutar makrometer untuk menurunkan tubus sambil melihat dari samping ujung objektif mendekati kaca benda sampai maksimum 5-10 mm.3.4. Meneropong lewat okuler sambil tangan memutar makrometer menaikkan tubus perlahan-lahan. Mengamati medan pandang sampai muncul bayangan, kalau tubus telah terangkat setengah putaran makrometer belum juga muncul bayangan, berarti terlewatkan, maka kita mengulangi langkah 3.3 kembali, kalau sudah ada bayangan tapi masih kabur, maka kita meneropong terus sambil memutar mikrometer naik atau turun sampai bayangan jelas garis atau batasan-batasannya.3.5. Memeriksa perbesaran lansa okuler dan objektif dan perbesaran bayangan tersebut.3.6. Mengeluarkan preparat yang telah diamati.4. Membuat Preparat Sederhana4.1. Mengambil kaca benda yang sudah dibersihkan kemudian dipegang serata mungkin.4.2. Menetesi air jernih atau air suling satu tetes di tengah-tengah.4.3. Mencabut satu serat kapas atau kapuk dengan pinset dan meletakkannya di tengah tetesan air. Untuk bahan daun waru, daun labu, dan daun kembang sepatu menggunakan silet untuk mengambil bagian epidermisnya, dan mengirisnya setipis mungkin. Sedangkan untuk bawang merah, kita mengirisnya setipis mungkin setelah itu meletakkannya di preparat.4.4. Tangan yang sebelah memegang kaca penutup antara antara empu jari dengan telunjuk dengan sisi atau pinggir yang berlawanan.4.5. Menyentuhkan sisi dengan kaca penutup pada kaca benda dekat tetesan air dengan kemiringan 45O kemudian dilepaskan sehingga tepat menutupi tetesan air. Menyerap kelebihan air yang merembes di tepi kaca dengan kertas saring.4.6. Memasang preparat buatan pada meja sediaan dan mengamati seperti langkah 3.2, 3.3, 3.4, dan 3.5.5. Mengganti Perbesaran5.1. Apabila pengamatan sudah berhasil, 3.4 dan 3.5, bayangan yang nampak akan dibesarkan lagi dan jangan menyentuh posisi preparat atau tubus.5.2. Memutar sedemikian rupa sampai lensa objektif yang lebih panjang (kuat) tegak lurus pada meja sediaan dan bunyi klik (periksa perbesaran)5.3. Meneropong sambil memutar mikrometer sampai muncul bayangan yang lebih besar dari bayangan yang diamati.5.4. Jika gagal menemukan bayangan yang lebih besar, kita menaikkan tubus dengan memutar makrometer berlawanan arah empu jari, memutar revolver kembali untuk menempatkan posisi lensa objektif lemah (pendek) pada posisi semula tanpa mengubah posisi preparat kemudian mengulang lagi langkah 3.3, 3.4, 3.5 lanjut ke 5.1, 5.2, 5.3, sampai berhasil.5.5. Menaikkan tubus apabila akan mengamati bahan lain dan mengeluarkan preparat yang sudah diamati kemudian membersihkan kaca benda dan kaca penutup.5.6. Membuat sediaan baru sesuai langkah baru 4.1 sampai 4.6.5.7. Pada akhir kegiatan yang menggunakan mikroskop, perhatikan hal-hal berikut :i. Preparat tidak boleh tersimpan di atas meja sediaan tetapi kita harus mengeluarkannya.ii. Membersihkan preparat basah dengan kertas saring atau lap katun (kaca benda + kaca penutup) kemudian menyimpannya dalam cawan petri dan memasukkannya ke dalam kotak perlengkapan.iii. Membersihkan badan mikroskop dengan kain panel, menurunkan tubus serendah mungkin.iv. Menyimpan mikroskop ke dalam kotak mikroskop.v. Membersihkan semua peralatan yang telah dipakai dengan lap katun dan disimpan dalam kotaknya.

Page 6: Copy of bio

vi. Menyimpan sendiri peralatan yang telah dibawa untuk kegiatan berikutnya.vii. Membuang sisa bahan yang tidak digunakan lagi di tempat sampah yang tersedia.

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASANA. Hasil Pengamatan- Mikroskop Biologi

Keterangan :1. Okuler2. Makrometer3. Mikrometer4. Lengan5. Penggerak mekanik6. Sumbu inklinasi7. Pengatur kondenser8. Kaki9. Cermin10. Diafragma11. Kondenser12. Meja sediaan13. Sengkeling14. Lensa objektif15. Revolver16. Tubus a. Bawang merah (Allium cepa)

b. Daun Waru (Hibiscus liliaceus)

c. Daun Labu (Cucurbita maschata)

d. Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)

B. PembahasanMikroskop adalah alat optik yang digunakan untuk mengamati benda-benda yang berukuran sangat kecil. Mikroskop membuat benda-benda kecil kelihatan lebih dari pada wujud sebenarnya dan mikroskop membuat kita melihat pola-pola terperinci yang tidak tampak oleh mata telanjang.Mikroskop memiliki komponen-komponen dari kaca yang mudah rusak, berupa lensa-lensa dan cermin. Makanya kita harus menghindarkan perlakuan yang dapat membuat benturan dengan komponen tersebut.Mikroskop mempunyai komponen-komponen pendukung seperti :1. Kaki mikroskop, sebagai alas tempat tumpuan berdiri.2. Tiang, tempat bersendi lengan mikroskop, atau pegangan dengan sumbu inklinasi.3. Lengan atau pegangan mikroskop, yang dipegang bilamana diangkat.

Page 7: Copy of bio

4. Cermin, alat penangkap dan pamantul cahaya.5. Pengatur kondensor, bila diputar akan menaikkan atau menurunkan kondensor.6. Kondensor, lensa yang menghimpun berkas cahaya dari cermin masuk ke lubang meja sediaan.7. Diafragma, alat yang dapat ditutup dan dibuka, pengatur banyaknya cahaya yang amasuk ke kondensor.8. Meja sediaan, tempat meletakkan kaca benda (objek glass).9. Sengkeling, penjepit atau pengatur letak sediaan (objek glass).10. Penggerak Mekanis, alat pengatur letak kaca benda pada meja.11. Lubang meja sediaan, lubang di tengah-tengah meja sediaan tempat lewatnya cahaya dari kondensor masuk ke objek glass terus ke lensa objektif.12. Makrometer, pengatur kasar, alat penggerak tubus ke atas atau ke bawah secara kasar.13. Mikrometer, pengatur halus, alat penggerak tubus ke atas atau ke bawah secara halus.14. Tubus atau tabung okuler, pada ujung atasnya terdapat lensa okuler.15. Revolver atau pemutar objektif, cakram tempat melekatnya lensa objektif berbagai ukuran.16. Lensa objektif, yang berfungsi adalah yang menghadap tegak lurus pada meja sediaan, menerima bayangan sediaan kemudian membesarkannya.17. Lensa okuler, yang diintip oleh mata pengamat, menerima bayangan dari objektif dan membesarkannya.Pada percobaan ini kami hanya mengambil satu sampel bahan percobaan yaitu bawang merah (Allium cepa), dan kami mengamati sampel tersebut dengan tiga macam perbesaran seperti yang terlihat pada gambar. Dari gambar tersebut kita dapat melihat bahwa pada pembesaran lemah terlihat hanya bagian kecil dari epidermis Allium cepa tersebut dan pola-pola epidermis Allium cepa masih kurang jelas pemisahannya. Sedangkan pada pembesaran yang lebih kuat, kita bisa mengamati pola pemisahan yang lebih jelas dan bagian-bagian dari epidermis Allium cepa tersebut terlihat lebih kompleks.

BAB VKESIMPULAN DAN SARANA. KesimpulanBerdasarkan percobaan yang telah kami lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :1. Mikroskop merupakan alat bantu untuk melihat sesuatu yang berukuran sangat kecil (benda renik).2. Mahasiswa mampu mengenali dan mengetahui bagian-bagian mikroskop biologi dan fungsinya masing-masing, serta mampu dan terampil menggunakan mikroskop biologi tersebut dengan cepat dan aman untuk melihat sediaan sederhanaA. SaranAdapun saran dari percobaan ini adalah :1. Laboratorium: Sebaiknya alat-alat yang disediakan laboratorium diperhatikan, sehingga praktikan tidak menggunakan alat yang kurang baik.2. Asisten: Sebaiknya asisten tidak meninggalkan praktikan saat percobaan berlangsung.3. Mahasiswa: Praktikum mikroskop ini harus diperhatikan dengan baik karena mikroskop sangat penting dalam kegiatan biologi.

DAFTAR PUSTAKAAbercombie, M. I993. Kamus Lengkap Biologi. Jakarta: Erlangga.

Anonim. 2009. Mikroskop. http://id.wikipedia.org/wiki/mikroskop. Diakses tanggal 17 Oktober 2009.

Campbell, N.A. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid I. Jakarata: Erlangga.

Page 8: Copy of bio

Goldsten, Philip. 2004. Ilmu Pengetahuan Populer Jilid 10 Edisi 11. PT Ikrar Mandiri Abadi. Jakarta.

Kusnada. Dkk. 2003. Mikrobiologi. Bandung: Jica.

Tim Pengajar. 2009. Penuntun Praktikulum Biologi Dasar. Jurusan Biologi FMIPA UNM. Makassar.

W. Lay. 1992. Mikro biologi. Bogor: CV. Raja Wali. PERTANYAAN1. Tulis nama bagian optik dari mikroskop !2. Tulis nama bagian mekanik dari mikroskop !3. Tulis fungsi bagian mekanik !4. Kalau bayangan dalam medan pandangan akan digeser ke kiri-depan, ke arah manakah kaca benda/sediaan harus digeser? Mengapa?5. Tulis pengaruh negatif terhadap mikroskop kalau lensa digosok dengan kain atau kertas biasa/kasar?Jawaban :1. Bagian optik dari mikroskop, yaitu :

b. Cerminc. Kondensord. Lensa objektife. Lensa okuler

2. Bagian optik dari mikroskop, yaitu :

a. Lenganb. Makrometerc. Mikrometerd. Penggerak mekanike. Sumbu inklinasif. Pengatur kondensorg. Diafragmah. Sengkelingi. Revolverj. Meja sediaank. Tubusl. Kaki mikroskop

3. Fungsi bagian mekanik :a. Pengatur kondensor berfungsi sebagai alat untuk menaikkan atau menurunkan kondensor.b. Meja sediaan berfungsi sebagai tempat meletakkan kaca benda.c. Makrometer berfungsi sebagai alat untuk menggerakkan tubus naik turun secara kasar.d. Mikrometer berfungsi sebagai alat untuk menggerakkan tubus naik turun secara halus.e. Sengkeling berfungsi sebagai penjepit atau pengatur letak sediaan.f. Penggerak mekanis berfungsi sebagai alat pengatur letak kaca benda pada meja.g. Tubus berfungsi sebagai tempat melekatnya lensa okuler pada ujungnya.h. Revolver berfungsi sebagai cakram tempat melekatnya lensa objektif berbagai ukuran.4. Apabila bayangan dalam medan pandangan akan digeser ke kiri-depan, maka kaca benda harus digeser ke arah yang berlawanan dengan bayangan, karena sifat lensa okuler yang menerima bayangan dari lensa objektif yaitu maya, terbalik dan diperbesar.

Page 9: Copy of bio

5. Pengaruh negatif terhadap mikroskop apabila lensa digosok dengan kain atau kertas biasa/kasar adalah lensa dapat menjadi buram dan bahkan akan tergores sehingga lensa mikroskop sudah tidak baik lagi untuk digunakan, karena bila lensanya sudah tergores bila digunakan akan membentuk bayangan lain yang menyebabkan bayangan dari sediaan tidak jelas lagi.

LEMBAR PENGESAHANLaporan lengkap praktikum Biologi Dasar dengan judul “Percobaan Lazzaro Spallanzani” yang disusun oleh :Nama : Munawir NasirNIM : 091404015Kelas/Kelompok : I (satu)Telah diperiksa dan dikoreksi oleh asisten/koordinator asisten dan dinyatakan diterima.

Makassar, Oktober 2009Koordinator Asisten, Asisten,Suhaedir Bachtiar,S.pd. Erni Majid NIM. 061404038

Mengetahui,Dosen Penanggung JawabDrs. H. Hamka L., M.S.NIP. 196212311987021005

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangPada dasarnya manusia memiliki daya berpikir dan rasa ingin tahu yang tinggi termasuk dari mana awal kehidupanya di muka bumi. Karena rasa ingin tahu yang tinggi maka mereka menggunakan kecerdasannya untuk mengungkap asal mula kehidupan. Hal ini yang mendorong para peneliti melakukan percobaan untuk mendapat jawaban pertanyaan tersebut.Asal-usul kehidupan menurut pandangan ilmu pengetahuan belum sepenuhnya terkuak. Ada hal-hal yang masih menjadi misteri. Pertanyaan ”apakah hidup?” dan “dari manakah asal kehidupan?’ merupakan masalah dari abad ke abad. Para pakar telah mengkaji dan mencoba menjawabnya dengan berbagai teori dan percobaan.Dalam mengkaji asal-usul kehidupan awalnya muncul pendapat bahwa manusia berasal dari benda mati. Hal ini mengundang reaksi dari berbagai pihak, ada yang sependapat dengan teori tersebut tapi tidak sedikit pula yang menentangnya. Salah satu yang menentang teori tersebut adalah Lazzaro Spallanzani. untuk membuktikan pendapatnya maka dia melakukan pecobaan dengan menggunakan air kaldu yang dipanaskan dan ditutup rapat. Pendapat ini pun masih belum bisa menjawab pertanyaan tewntang asal mula kehidupa. Untuk mengkaji kebenaran teori ini Lazzaro Spallanzani tentang asal usul kehidupan, maka kami melakukan percobaan seperti yang dia lakukan.B. TujuanPercobaan ini bertujuan memberi kesempatan kepada mahasiswa mengikuti jalan pikiran dan langkah-langkah yang pernah dilakukan para ilmuan/peneliti dalam memecahkan masalah biologi, khususnya menjawab pertanyaan di atas.C. Manfaat

Page 10: Copy of bio

Adapun manfaat dari praktikum ini yaitu agar mahasiswa mampu mengambil kesimpulan dan mengetahui seluk-beluk dan teori asal-usul kehidupan yang benar.

BAB IITINJAUAN PUSTAKAPertanyaan yang selalu tmbul bagi bagi para pemikir filosofis dan kaum naturalis adalah asal mula terjadinya kehidupn di bumi ini. Sampai sekarang hal tersebut masih merupakan teka-teki yang belum dapat dipecahkan, macam-macam pandangan telah dikemukakan mengenai asal mula terjadinya kehidupan di bumi ini. Namun pandangan tersebut masih merupakan hipotesis yang memiliki arti sejarah (Sasmita, 1991)Pertanyaan “dari manakah asal kehidupan?”, telah dicoba dijawab dengan berbagai teori dan percobaan Spallanzani yang meragukan kebenaran teori Abiogenesis/Generatio Spontanea dari Aristoteles (Tim Pengajar, 2009).Teori mengenai asal-usul kehidupan senantiasa berkembang. Kini telah banyak dikenal mengenai teori asal-usul kehidupan tersebut, seperti teori Abiogenesis (Generatio Spontanea), teori Biogenesis, teori Kosmos, teori Evolusi Kimia dan teori Evolusi Biologi. Diantara beberapa teori tersebut teori Abiogenesis dan teori Biogenesislah yang sangat diperdebatkan oleh para ilmuwan (Pratiwi, 2004).Selain Aristoteles, para ilmuan lainnya seperti Antonie van Leeweunhoek dan John Needham (1713-1781) juga mendukung teori Abiogenesis tersebut. John Needham, biologis asal Inggris ini mendapatkan bahwa pada air kaldu yang telah dipanaskan (bebas dari mikroorganisme) setelah beberapa lama kemudian akan muncul lagi mikroorganisme yang baru (Anonim, 2009).Makhluk-makhluk renik yang tiba-tiba muncul pada makanan yang membusuk sebagiannya timbul dengan sendirinya maka Lazarro Spallanzani mencoba membuktikan bahwa mikro organisme tidak muncul dengan sendirinya, maka ia mendidihkan air kaldu kemudian menutup rapat-rapat sehingga tidak dimasuki apapun dari luar. Jika itu tetap bening dan steril maka generasi spontanea tidak dapat terjadi (Kimbal, 1992)Beberapa ahli telah melakukan berbagai usaha untuk melakukan penelitian terhadap pandangan generatio spontanea, diantaranya Francesco Redi, Lazzaro Spallansani (keduanya berkebangsaan Italia) dan Louis Pasteur yang berkebangsaan Perancis (Tim Pengajar, 2003).Lazzaro Spallanzani, salah seorang ilmuwan yang membantah teori Abiogenesis. Dalam melakukan percobaannya, Lazzaro Spallanzani memanaskan dua buah tabung yang berisi air kaldu. Setelah dipanaskan kedua tabung tersebut diberi perlakuan yang berbeda. Tabung pertama dibiarkan terbuka, sedangkan tabung yang kedua ditutup. Ternyata setelah beberapa waktu pada tabung pertama terdapat organisme dan pada tabung kedua tidak terdapat organisme (Janice, 2003).Spallanzani menyimpulkan bahwa animakules dapat terbawa udara kedalam kaldu itu dan inilah penjelasan tentang adanya abiogenesis yangdisangka benar itu. Di dalam kaldu yang sudah dipanaskan dengan baik. Peneliti-peneliti terdahulu menutup labunya dengan sumbat gabus, tetapi Spallanzani tidak merasa puas bahwa sumbat buatan itu dilalui udara, dan terpaksa melakukan penyegelan yang rapat udara ia perhatikan bahwa. Sesudah kaldu itu dibiarkan untuk waktu yang lama terdapat retakan kecil pada gelas yang kemudian diikuti dengan perkembbangan animakuler (Stenier, 1982)Beberapa orang tetap tida percaya terhadap hasil eksperimen Redi dan Spallanzani. merka berpendapat bahwa untuk dapat timbul kehidupan secara spontandari benda tak hidup diperlukan gaya hidup dan gaya hidup pada percobaan Spallanzani tidak ada karena labu ditutup rapat (Winatasasmita, 1999)

BAB IIIMETODE PRAKTIKUMA. Waktu dan TempatAdapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum ini :a. Waktu praktikum

Page 11: Copy of bio

Hari/tanggal : Jumat, 23 Oktober 2009Waktu : Pukul 01.30 s.d. 03.10 WITAb. Tempat praktikumTempat : Laboratorium Biologi lantai III Timur FMIPA UNM.B. Alat dan Bahan

1. AlatAdapun alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah :

a. 4 buah tabung reaksib. 1 buah rak tabung reaksic. 2 buah sumbat gabus/karet yang sesuaid. 1 buah lampu spirituse. 1 buah klem kayuf. 1 potong lilin

2. Bahan

Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah :a. 30 ml kaldu cairb. Korek apiC. Prosedur Kerja1. Mengisi keempat tabung reaksi dengan kaldu masing-masing 10 mL.2. Tabung I, tidak memberikan perlakuan.3. Tabung I, menyumbat dengan tutup gabus/karet dan manetesi dengan lilin cair sela antara mulut tabung dengan tutup.4. Tabung III, mendidihkan kaldunya di atas api lampu spiritus selama 10 menit, biarkan terbuka (tanpa tutup).5. Tabung IV, mendidihkan kaldunya di atas api lampu spiritus selama 10 menit, segera tutup dengan gabus dan menetesi dengan lilin cair sela antara mulut tabung dengan tutupnya.6. Meletakkan semua tabung percobaan pada rak tabung reaksi dan menyimpannya di atas meja kerja, usahakan terhindar dari gangguan hewan, cahaya matahari langsung dan sumber panas lainnya.7. Melakukan pengamatan dan mencatat setiap hari, selama lima hari.

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASANA. Hasil PengamatanTabung Tabung I Tabung II Tabung III Tabung IVB W E Bu B W E Bu B W E Bu B W E Bu1 - - - - - - - - - - - - - - - -2 - - + - - - + - - - - - - - - -3 - + ++ - - - ++ - - - + - - - - -4 + ++ ++ - - - - - - + + - - - - -5 + +++ ++ - - + ++ - + ++ ++ + - - - -

Keterangan :+ = Ada Perubahan- = Tidak ada perubahanW = Warna

Page 12: Copy of bio

E = EndapanBu = BuihB = Bau

Keterangan :a. Sumbat karetb. Tabung reaksic. Lampu spiritusd. Buihe. EndapaB. PembahasanPada tabung I, dimana tabung ini tidak didihkan dan tidak ditutup, mulai muncul buih pada hari pertama pengamatan. Kemudian pada hari kedua, kaldu pada tabung tersebut mulai terdapat endapan pada dan mulai mengalami perubahan bau. Perubahan bau, terdapatnya endapan dan buih terus bertambah pada hari pengamatan yang ketiga. Pada hari keempat, warna kaldu pada tabung tersebut mulai berubah menjadi keruh. Perubahan warna, bau, terdapatnya endapan dan buih terus bertambah hingga hari kelima pengamatan.Dari hasil pengamatan selama lima hari, pada tabung II dimana perlakuan yang diberikan hanyalah menyumbat mulut tabung dengan sumbat karet yang pada hari ke-1 tidak mengalami perubahan, namun pada hari ke-2 telah terdapat endapan. Endapan ini terus bertambah banyaknya hingga hari kelima, dan pada hari kelima juga muncul buih pada kaldunya.Pada tabung III, dimana air kaldunya hanya didihkan di atas lampu spiritus selama 10 menit dan tabungnya dibiarkan terbuka. Pada tabung ini, mulai terdapat pengendapan pada hari kedua. Pada hari ketiga kaldunya juga mulai mengalami perubahan bau dan juga perubahan warna. Kemudian pada hari keempat mulai terdapat buih pada kaldunya. Perubahan warna, bau, terdapatnya endapan dan buih terus bertambah sampai hari kelima.Pada tabung IV yang air kaldunya didihkan dan mulut tabungnya disumbat dengan sumbat karet, tidak mengalami perubahan dari awal pengamatan sampai hari terakhir pengamatan. Pada kaldunya memang terdapat endapan, namun endapan tersebut hanyalah tetesan lilin yang merembes masuk pada saat menetesi sumbat karetnya dengan lilin.Pada tabung pertama dihari terakhir pengamatan terbentuk gelembung/buih , juga terdapat endapan pada dasar tabung. Hal tersebut menandakan bahwa di dalam kaldu telah terdapat kehidupan suatu mikroorganisme misalnya bakteri. Begitupun pada tabung ke II dan ke III, pada tabung tersebut diakhir pengamatan air kaldu menjadi keruh, berbau, berbuih, dan terdapat endapan. Hal tersebut merupakan tanda-tanda terdapatnya kehidupan pada tabung tersebut. Sedangkan pada tabung ke IV tidak mengalami perubahan apa-apa. Air kaldu masih tetap jernih, tidak berbau, dan tidak terdapat gelembung dan endapan. Hal tersebut menandakan bahwa dalam tabung tersebut tidak terdapat kehidupan.Pada tabung kedua terdapat mikroorganisme, hal tersebut disebabkan oleh perlakuan yang diberikan pada tabung tersebut. Dimana tabungnya ditutup namun kaldunya tidak dipanaskan. Akibat perlakuan tersebut mikroorganisme yang terdapat di dalam air kaldu tersebut dapat berkembang. Begitu pula pada tabung ke III. Walaupun kaldunya dididihkan sehingga mikroorganisme yang ada pada air kaldu mati. Namun karena tabung dibiarkan terbuka menyebabkan udara yang berasal dari luar tabung (lingkungan) yang mana di dalamnya terdapat mikroorganisme dapat masuk ke tabung reaksi. Sehingga pada tabung tersebut terdapat mikroorganisme. Apalagi pada tabung yang ke I yang tabungnya

Page 13: Copy of bio

dibiarkan terbuka dan kaldunya tidak dididihkan, maka pastilah mikroorganisme tumbuh pada tabung tersebut. Sedangkan pada tabung IV tidak terdapat mikroorganisme karena air kaldu tersebut dipanaskan hingga mendidih. Akibatnya mikroorganisme yang terdapat pada air kaldu mati. Selain itu tabung tersebut juga ditutup rapat sehingga udara yang berada di luar tabung tidak dapat masuk.

BAB VKESIMPULAN DAN SARANA. KesimpulanBerdasarkan percobaan ini kami lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :1. air kaldu pada tabung yang terbuka akan ditemukan organisme karena udara dari luar yang membawa mikroorganisme dapat lebih leluasa masuk sedangkan air kaldu yang perlakuannya dipanaskan dan ditutup rapat tidak ditemukan adanya mikroorganisme karena air kaldu tidak berhubungan langsung dengan udara dari luar.2. Dengan adanya pengamatan ini dapat dibuktikan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya. Dengan demikian teori abiogenesis yang didukung oleh Aristoteles dapat dipatahkan.B. SaranAdapun saran dari percobaan ini adalah1. Laboratorium sebaiknya dapat dijaga kebersihannya bersama sebelum melakukan praktikum.2. Sebaiiknya asisten tidak meninggalkan praktikan saat percobaan sedang berlangsung terutama yang berhubungan dengan api.3. Mahasiswa harus lebih teliti dalam mengamati bahan penelitiannya sehingga hasilnya pun baik.

DAFTAR PUSTAKAAnonim. 2009. Konsep Hidup dan Kehidupan. http://www.forumsains.com/. Diakses tanggal 9 November 2007.

Janice, D.L. 2003. Biologi Tesis. Jakarta: Erlangga

Pratiwi, Dra. D.A. 2007. Buku Penuntun Biologi. Jakarta: Bima Aksara.

Stonier, racer. Dkk 1982. Dunia Mikrobe I. jakarta: Bharatara Karya Aksara.

Tim Pengajar. 2003. Biologi Umum Materi Bagian Pertama. Jurusan Biologi FMIPA UNM. Makassar.

Tim Pengajar. 2009. Penuntun Praktikum Biologi Umum. Jurusan Biologi FMIPA UNM. Makassar.

W, Kimbal. 1992. Biologi Universitas jilid 3. Jakarta: Erlangga.

Winatasasmita, Djamhur. 1991. Biologi Umum. Jakarta: Universitas terbuka.

Konsep Hidup dan Kehidupan

I. Pendahuluan

Dikutip dari Wiki :KutipBiologi adalah ilmu mengenai kehidupan. Istilah ini diambil dari bahasa Belanda "biologie", yang juga

Page 14: Copy of bio

diturunkan dari gabungan kata bahasa Yunani, bios ("hidup") dan logos ("lambang", "ilmu"). Dahulu (sampai tahun 1970-an) digunakan istilah ilmu hayat (yang berarti "ilmu kehidupan"), yang diambil dari bahasa Arab.

Pun demikian, manusia belum dapat memberikan definisi dan batasan-batasan yang jelas tentang apa arti hidup sesungguhnya. Banyak ilmuwan mencoba mengajukan teori-teori untuk menjelaskan apakah hidup dan dari mana asalnya hidup. Berikut akan dijelaskan teori-teori tentang asal dan kejadian hidup.

II. Teori Abiogenesis (Teori Generatio Spontanea)

2.1 AristotelesTeori Abiogenesis pertama kali diajukan oleh Aristoteles (394-322 SM) yang menyatakan bahwa :

Makhluk hidup berasal dari benda mati yang secara spontan dapat muncul akibat adanya gaya hidup.

2.2 Antonie van LeeweunhoekAntonie van Leeweunhoek adalah seorang biologis Belanda yang mendukung teori ini. Dengan menggunakan mikroskop, ia menemukan adanya jentik-jentik pada air hujan dan rendaman air jerami. Berdasarkan hal tersebut van Leeweunhoek mengatakan jentik-jentik (makhluk hidup) berasal dari air (benda mati).

2.3 John Needham (1713-1781)Biologis asal Inggris ini mendapatkan bahwa pada air kaldu yang telah dipanaskan (bebas dari mikroorganisme) setelah beberapa lama kemudian akan muncul lagi mikroorganisme yang baru.

III. Teori Biogenesis

Teori ini menyangkal abiogenesis. Teori Biogenesis menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup (Omne vivum ex vivo, omne ovum ex vivo).

Pendapat yang mendukung adalah sebagai berikut :

3.1. Lazzaro Spallanzani (1729 - 1799)Spallanzani adalah seorang biologis Itali yang menentang eksperimen John Needham. Ia mengatakan bahwa kehidupan yang terlihat pada air kaldu disebabkan oleh pemanasan yang tidak cukup lama untuk dapat membunuh semua mikroorganisme.

3.2. Francesco Redi (1968)Kesimpulan dari eksperimen Redi adalah larva (kehidupan) bukan berasal dari daging yang membusuk tetapi dari lalat yang masuk ke dalam tabung dan bertelur pada daging.

3.3 Louis Pasteur (1822-1895)Pasteur melakukan eksperimen dengan menggunakan labu leher angsa. Penutup berbentuk leher angsa ini bertujuan untuk membuktikan bahwa mikroorganisme terdapat di udara. Hasil yang diperoleh Pasteur adalah :

a. Mikroorganisme yang tumbuh bukan berasal dari benda mati (cairan) tetapi dari mikroorganisme

Page 15: Copy of bio

yang terdapat di udara.b. mikroorganisme terdapat di udara bersama-sama dengan debu.

Hasil eksperimen ini akhirnya menggugurkan Teori Abiogenesis dan Pasteur menjadi sangat terkenal dengan perkataannya Omne vivum ex vivo, omne ovum ex vivo (artinya kehidupan berasal dari telur dan telur dihasilkan makhluk hidup atau dapat juga diartikan makhluk hidup berasal dari makhluk hidup juga).

3.4 Pohon Van HelmotPohon dapat tumbuh membesar bukan berasal dari tanah sebab tanah yang hilang tidak sesuai pertumbuhannya. Dapat disimpulkan bahwa kehidupan yang dimiliki tumbuh-tumbuhan (makhluk hidup) bukanlah berasal dari tanah (benda mati).

PERTANYAAN1. Apakah yang menjadi penyebab terjadinya perubahan kaldu pada percoban tersebut diatas?2. Dari manakah datangnya makhluk hidup yang menyebabkan terjadinya perubahan kaldu tersebut?3. 3. Perubahan kaldu pada percobaan tersebut diatas terjadi pada tabung yang diperlakukan bagaimana?, mengapa bisa terjadi demikian?4. Pada tabung yang diperlakukan bagaimana yang kaldunya tidak mengalami perubahan?, mengapa tidak terjadi perubahan warna dan bau?5. Mungkinkah dari bahan kaldu itu tiba-tiba akan muncul makhluk hidup baru?6. Hasil percobaan diatas dapatkah digunakan sebagai bukti yang kuat untuk menyangkal pendapat generatio Spontanea? Jelaskan.Jawaban1. Yang menjadi penyebab terjadinya perubahan kaldu pada percobaan tersebut adalah adanya mikroorganisme yang berasal dari udara luar karena tabung tidak ditutup dan organisme yang masih hidup di dalam karena tidak dididihkan yang melakukan aktivitas kehidupan.2. Makhluk hidup yang menyebabkan terjadinya perubahan kaldu berasal dari udara luar dan mikroorganisme yang masih hidup di dalam kaldu karena belum mati.3. Perubahan kaldu pada percobaan tersebut terjadi pada tabung yang air kaldunya tidak dididihkan dan tabungnya tidak ditutup dengan sumbat karet, tabung yang tidak dipanasi tapi ditutup, dan tabung yang dipanasi namun tidak ditutup. Terjadi perubahan karena mikroorganismedi dalam kaldu masih hidup dan terkontaminasi dengan udara luar.4. Tabung yang kaldunya tidak mengalami perubahan yaitu tabung yang kaldunya dipanasi/dididihkan kemudian tabungnya ditutup dengan sumbat karet. Tidak terjadi perubahan warna dan bau karena mikroorganisme yang terdapat di dalam kaldu sudah mati dan tidak terkontaminasi dengan udara luar.5. Dari bahan kaldu itu tidak mungkin muncul makhluk hidup baru secara tiba-tiba, karena makhluk hidup tidak dapat terbentuk dari benda mati secara tiba-tiba.6. Hasil percobaan Lazzaro Spallanzani ini digunakan sebagai bukti untuk menyangkal pendapat generatio spontanea karena telah terbukti bahwa makhluk hidup tidak terbentuk dari benda mati.

LEMBAR PENGESAHANLaporan lengkap praktikum Biologi Dasar dengan judul “Pengamatan Mikroskopis” yang disusun oleh :Nama : Munawir NasirNIM : 091404015 / AKelas/Kelompok : A/I (Satu)

Page 16: Copy of bio

Telah diperiksa dan dikoreksi oleh Asisten/Koordinator Asisten dan dinyatakan diterima.

Makassar, November 2009Koordinator Asisten, Asisten,Suhaedir Bachtiar S.Pd. M. IrwanNIM. 061404008

Mengetahui,Dosen Penanggung JawabDrs. H. Hamka L., M.S.NIP. 196212311987021005

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangSetiap hari kita sering melihat tumbuhan, dari yang berukuran kecil sampai yang melebihi besar tubuh kita semua terdapat disekitar kita. Apabila kita mengamati tubuh organisme yang cukup besar, kita akan melihat bagian-bagian utama penyusun tubuh tumbuhan seperti akar, batang, daun, dan bunganya. Tanpa alat bantu, hanya menggunakan mata kita dapat melihat bagian-bagian tersebut dengan mudah dan jelas. Jika diperhatikan lebih detail, pada bagian luar tampak adanya kulit, di sebelah dalamnya ada kayu yang keras dan mengandung serat-serat yang kuat. Namun bila kita ingin mengamati struktur tumbuhan yang lebih kompleks, kita akan mendapatkan bagian-bagan yang semakin kecil. Hingga suatu ketika akan diperoleh satuan terkecil dari makhluk hidup yang disebut sel.Seperti halnya tubuh tumbuhan, tubuh hewan pun terdiri atas sel yang tersusun berdasarkan struktur dan fungsinya masing-masing. Kumpulan dari sel yang berhubungan erat satu sama lain dan mempunyai struktur serta fungsi yang sama inilah yang disebut jaringan. Berbagai jaringan tersusun dan terorganisasi dalam bentuk organ.Jika membandingkan struktur tumbuhan dan hewan tentunya struktur tubuh hewan jauh lebih rumit dan kompleks dibandingkan tubuh tumbuhan. Didalam tubuh hewan terdapat jaringan yang berfungsi sangat penting bagi kehidupan hewan itu sendiri. Diantaranya ada jaringa yang berfungsi melapisi bagian luar hewan, jaringan yang membantu hewan terhubung dengan dunia luar, ada jaringan yang membuat tubuh hewan dapat bergerak, ada juga jaringan yang membentuk tubuh hewan tersebut, bahkan semua yang menyusun tubuh hewan dan memiliki fungsi masing-masing adalah jaringan hewan itu sendiri. Berdasarkan semua kegunaan jaringan ini maka manusia mempelajari lebih dalam mengenai struktur dan fungsi masding-masing jaringan.Untuk mengetahui struktur dan macam-macam jaringan yang menyusun organ-organ tubuh tumbuhan dan organ-organ tubuh hewan, maka kami melakukan pengamatan mikroskopis jaringan hewan dan tumbuhan.B. TujuanSetelah melakukan kegiatan ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan struktur dan macam-macam jaringan yang menyusun organ-organ tumbuhan dan juga yang menyusun organ-organ tubuh hewan.C. ManfaatAdapun manfaat dari percobaan ini yaitu kita akan mengetahui struktur penyusun tubuh tumbuhan dan tubuh hewan, dan mengetahui jenis-jenis jaringan yang menyusun organ-organ yang terdapat dalam tubuh tumbuhan dan tubuh hewan.

BAB II

Page 17: Copy of bio

TINJAUAN PUSTAKA4. Jaringan TumbuhanKata “sel” mungkin sudah lazim kita dengar, bahkan mungkin kita sudah mengetahui apakah sel itu sebenarnya. Sel-sel yang membentuk jaringan sel (suatu kumpulan sel yang bentuk dan fungsinya sama), beberapa macam jaringan sel membentuk sebuah organ pada tumbuhan, beberapa organ membentuk sebuah sistem organ tumbuhan dan beberapa sistem organ membentuk tumbuhan tersebut (Kartasapoetra, 1998).Dengan demikian yang dimaksud dengan dengan jaringan adalah kumpulan sel yang berhubungan erat satu sama lain dan mempunyai struktur serta fungsi yang sama. Ilmu yang mempelajari tentang struktur jaringan disebut histologi. Berbagai jaringan tersusun dan terorganisasi dalam bentuk organ (Tim Pengajar, 2009).Dengan batasan di atas, maka kita dapat mengetahui tumbuhan yang mempunyai jaringan dan yang tidak berjaringan. Pada tumbuhan uniseluller atau terdiri dari satu sel (bacteria) tentunya tidak mempunyai jaringan, demikian pula tumbuh-tumbuhan yang rendah tingkat perkembangannya belum mempunyai jaringan. Jaringan-jaringan umumnya terdapat pada tumbuh-tumbuhan yang tinggi tingkat perkembangannya, semakin tinggi tingkat perkembangannya, semakin jelas pula adanya diferensiasi yang membentuk alat-alat tumbuhan yang berlainan (Kartasapoetra, 1998).Menurut Kartasapoetra (1998), dengan adanya jaringan-jaringan dalam tumbuhan ini berarti bahwa tumbuhan tersebut ke dalam telah ada pembagian dalam kegiatan-kegiatan proses hidupnya, dalam hal ini tiap jaringan biasanya hanya melakukan satu macam proses hidupnya, contoh :a. Jaringan meristem yang mampu membelah terus dan membentuk sel-sel yang baru.b. Jaringan epidermis melindungi jaringan sel disebelah dalam.c. Jaringan sel gabus berfungsi sebagai pengganti epidermis ketika batang atau akar masih muda.d. Jaringan parenkim, membentuk daging buah, membentuk endospermae, menyimpan cadangan makanan (pada endosterm), tempat fotosintesis (pada mesofil), sebagai penyokong tubuh.e. Jaringan kolenkim, berfungsi sebagai penyokong tubuh.f. Jaringan sklerenkim, berfungsi mengangkut bahan-bahan dari daun ke be tubuh tumbuhan.g. Jaringan floem, berfungsi sebagai pengangkut bahan-bahan dari daun ke tubuh.h. Jaringan xilem, berfungsi mengangkut bahan mineral dan air dari akar sampai ke daun.i. Jaringan MeristemMeristem adalah jaringan embrional pada tubuh tumbuhan. Meristem senantiasa mempertahankan kemampuannya untuk membelah, sehingga sel yang baru senantiasa ditemukan. Pembelahan sel dapat pula terjadi pada jaringan selain meristem, misalnya pada korteks batang dan jaringan pembuluh muda yang sedang mengalami perkembangan. Namun, pada jaringan ini jumlah pembelahan sel terbatas. Meristem melanjutkan pembelahan diringan secara tidak terbatas dan akibatnya sel-sel baru terus bertambah pada tubuh tumbuhan (Muhammadiah, 2004).Menurut Muhammadiah (2004), meristem yang ditinjau dari asalnya dibedakan atas :1. Meristem primer, adalah meristem yang berkembang langsung dari sel embrionik dan sebab itu merupakan kesinambungan kegiatan embrio di tempat itu.2. Meristem skunder, adalah meristem yang berkembang dari jaringan yang telah mengalami diferensiasi.ii. Jaringan EpidermisEpidermis adalah jaringan jaringan yang bervariasi struktur dan fungsinya. Merupakan lapisan terluar dari akar, batang, daun, bynga, buah, dan biji, sebelum tumbuhan mengalami pertumbuhan sekunder (Muhammadiah, 2004).Struktur epidermis dapat dihubungkan dengan peranan jaringan teresebut sebagai lapisan sel yang berhubungan dengan lingkungan luar. Adanya bahan seperti lemak, kutin pada dinding luar dan permukaannya membatasi penguapan. Epidermis rambut-rambut akar memiliki dinding yang tipis, menunjukkan bahwa pada akar muda epidermis berfungsi dalam absorpsi (Muhammadiah, 2004).

Page 18: Copy of bio

iii. Jaringan Sel GabusDari uraian-uraian di atas kita telah mengetahui bahwa epidermis itu merupakan jaringan pelindung. Ternyata hasil penelitian telah menampakkan adanya sejenis jaringan tertentu yang sifatnya lebih kuat dari epidermis, yang dikenal sebagai jaringan gabus (Cork tissue). Biasanya jaringan ini berada di bagian tepi dari alat-alat tumbuhan, teristimewa pada tumbuhan yang berumur panjang yang dalam hal ini biasanya epidermis tumbuhan telah mati sebelumnya atau menjadi tidak aktif sebelum menjadi penggabusan itu. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa jaringan gabus ini menggunakan fungsi epidermis (Kartasapoetra, 1998).iv. Jaringan ParenkimSel-sel parengkim tersebut luas diseluruh tubuh, besar-besar dan berdinding tipis bisanya memiliki vakuola tengah. Acapkali terpisah-pisah sebagian dan ruang antara sel yang terjadi diisi gas. Dilengkapi secara meluas oleh plastid. Daerah yang tidak terkena cahaya, yang paling banyak ialah plastid tidak berwarna dan gudang makanan merupakan fungsi utama (Kimbal, 1992)Parenkim terdiri dari sel hidup dengan berbagai macam bentuk sesuai dengan fungsinya. Karena merupakan sel hidup, sel parenkim dapat membelah meskipun telah dewasa. Oleh sebab itu, sel parenkim berperan penting dalam penyembuhan luka serta regenerasi (Muhammadiah, 2004).v. Jaringan KolenkimSel-sel kolengkima berdinding tebal yang secara khusus dikembangkan disudut-sudut sel. Sel-sel member tunjangan mekanis bagi tumbuhan. Umum dijumpai didaerah-daerah tumbuhan yang tumbuh dengan cepat dan perlu diperkuat (Kimbal, 1992)vi. Jaringan SklerenkimSkelerenkim dalah jaringan yang memiliki dinding skunder yang tebal, dapat berlignin atau tidak. Sel skelerenkim memiliki sifat yang kenyal (elastis). Skelerenkim mempunyai fungsi utama yaitu sebagai jaringan penguat tumbuhan dan kadang-kadang juga sebagai pelindung (Muhammadiah, 2004).vii. Jaringan FloemFloem berfungsi mengankut bahan-bahan dari bagian atas ke bagian bawah, jelasnya dari daun ke bagian organ lainnya, seperti batang, akar atau umbi (Kartasapoetra, 1998).viii. Jaringan XilemXilem adalah jaringan yang berfungsi sebagai pengangkut air pada tumbuhan berpembuluh (Muhammadiah, 2004).Berbagai jaringan tumbuhan itu ditata dalam pola tertentu. Kelompok jaringan terorganisasi ini menjadikan organ-organ pada tumbuhan. Akar, batang dan daun merupakan organ utama tumbuhan tingkat tinggi. Fungsinya yang sesuai tergantung pada penataan dan koordinasi yang sesuai dari jaringan yang mendirikannya (Kimbal, 1992)5. Jaringan Hewana. Jaringan OtotJaringan otot bertanggung jawab untuk pergerakan tubuh, terdiri atas sel-sel otot yang terspesialisasi untuk melaksanakan kontraksi dan berkonduksi (menghantarkan impuls). Di dalam sitoplasma ditandai dengan adanya sejumlah besar elemen-elemen kontraktil yang disebut miofibril yang berjalan menurut panjang serabut otot (Pagarra, 2004).Jaringan otot terbagi atas tiga kategori yang berbeda yaitu otot licin yang dapat ditemukan di organ tubuh bagian dalam, otot lurik yang dapat ditemukan pada rangka tubuh, dan otot jantung yang dapat ditemukan di jantung (Anonim, 2009)Menurut Wulangi (1993), otot dikelompokkan menjadi :1. Otot polos, terdiri dari banyak serabut otot yang mempunyai bentuk seperti gelendong, panjang, langsing, mempunyai satu inti di tengah-tengahnya.2. Otot lurik, terdiri dari banyak serat serabut, yang masing-masing mempunyai banyak inti yang terletak di tepi.3. Otot jantung, terdiri dari beberapa serabut otot bercabang-cabang membentuk anyaman

Page 19: Copy of bio

(anastomosis), dan dengan serabut otot sebelahnya membentuk sinsitium.b. Jaringan SarafSistem saraf terdiri atas sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer. Sistem saraf pusat termasuk di dalamnya otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf perifer terdiri atas kumpula-kumpulan saraf dan ganglia yang tersebar di seluruh tubuh, termasuk saraf kranial dan saraf spinal (Adnan, 2004).Sistem saraf memiliki dua fungsi yaitu (i) untuk mendeteksi, menganalisa, menggunakan dan menghantarkan semua informasi yang ditimbulkan oleh rangsang sensoris, dan perubahan mekanis dan kimia yang terjadi di lingkungan internal maupun di lingkungan eksternal, dan (ii) untuk mengorganisir dan mengatur, baik secara langsung maupun tidak langsung sebagian terbesar fungsi tubuh, terutama kegiatan motoris, viseral, endokrin dan mental (Pagarra, 2004).

BAB IIIMETODE PRAKTIKUMA. Waktu dan TempatAdapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum ini :a) Waktu praktikumHari/tanggal : jumat, 30 Oktober dan 6 November 2009Waktu : Pukul 01.30 sd. 03.10 WITAb) Tempat praktikumTempat : Laboratorium Biologi lantai III Timur FMIPA UNM.B. Alat dan Bahan1. Jaringan Tumbuhana. Mikroskopb. Lap kasar dan lap halusc. Preparat awetan jaringan akar, batang dan daun yang mewakili golongan monokotil dan golongan dikotil2. Jaringan Hewana. Mikroskopb. Lap kasar dan lap halusc. Preparat awetan otot polos, otot lurik, dan otot jantung, preparat awetan tulang, preparat awetan darah dan preparat awetan tulan keras.C. Prosedur Kerjaa) Jaringan Tumbuhan1. Menyiapkan mikroskop berdasarkan urutan tata cara penggunaan.2. Mengambil preparat awetan jaringan akar, batang dan daun yang mewakili golongan monokotil dan dikotil.3. Mengamati ciri struktur dan letak masing-masing jaringan yang menyusun akar, batang, dan daun.4. Menggunakan pembesaran objektif 4x untuk melihat preparat secara keseluruhan, kemudian ganti dengan pembesaran objektif 10x untuk mengamati bagian jaringan yang lebih jelas.5. Menggambar jaringan ketiga organ tersebut secara keseluruhan dan menyebutkan bagian-bagiannya.b) Jaringan Hewan1. Jaringan epitel1.a. Mengamati preparat awetan epitel kubus selapis pada medulla renalis.1.b. Menggunakan pembesaran objektif 10x untuk melihat preparat secara keseluruhan kemudian ganti dengan pembesaran objektif 40x untuk mengamati bagian jaringan yang lebih jelas.1.c. Menggambar dan memberi keterangan.1.d. Mengulangi kegiatan dengan jaringan jaringan yang lainnya.

Page 20: Copy of bio

2. Jaringan penyokong2.a. Mengamati preparat gosok tulang padat pada tulang pipa.2.b. Menggambar dan member keterangan bagian-bagian yang terlihat.2.c. Memperhatikan struktur dari arah luar.2.d. Membandingkan hasil pengamatan dengan gambar pada buku panduan.3. Jaringan saraf3.a. Mengamati sel Purkinje pada preparat awetan otak kecil.3.b. Menggambar dan memberi keterangan bagian-bagian yang terlihat.3.c. Membandingkan hasil pengamatan dengan gambar yang telah disediakan.4. Jaringan Darah4.a. Mengamati preparat awetan apusan darah dengan pembesaran kuat.4.b. Memperhatikan dan menggambar macam-macam sel darah (Eritrosit, limfosit, monosit, leukosit, neutrofil dan basofil) yang terdapat dalam darah.4.c. Membandingkan hasil pengamatan dengan gambar pada buku panduan.5. Jaringan otot5.a. Mengamati preparat awetan jaringan otot polos, otot lurik, dan otot jantung dengan pembesaran kuat.5.b. Memperhatikan dan menggambar macam-macam sel otot, bentuk dan letak intinya serta arah serabutnya.5.c. Membandingkan hasil pengamatan dengan gambar yang telah disediakan.

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASANA. Hasil Pengamatan 1. Jaringan Tumbuhana. Akar Monokotil (Zea mays)Keterangan :1. Empulur2. Xilem3. Floem4. Korteks5. Epidermis6. Endodermisb. Batang Monokotil (Zea mays)Keterangan :1. Epidermis2. Xilem3. Floem4. Parenkin5. Korteks

c. Daun Monokotil (Zea Mays)Keterangan :1. Kutikula2. Epidermis3. Xilem

Page 21: Copy of bio

4. Floem5. Stomata6. Stomata

d. Akar Dikotil (Hibiscus Sp)Keterangan :1. Epidermis2. Floem3. Xilem4. Kambium5. Korteks

e. Batang Dikotil (Hibiscus Sp))Keterangan :1. Korteks2. Epidermis3. Floem4. Xilem5. Empulur

f. Daun Dikotil (Ficus elastica)Keterangan :1. Stomata2. Epidermis3. Plastida4. Xilem5. Floem

2. Jaringan Hewana. Otot PolosKeterangan :1. Nukleus2. Sioplasma3. Miofibril4. Endomesium

Page 22: Copy of bio

b. Otot LurikKeterangan :1. Inti2. Serabut otot3. Pita gelap4. Pita terang

c. Otot JantungKeterangan :1. Pita gelap2. Inti3. Discus intercalaris4. Pita terang

d. Jaringan sarafKeterangan :1. Simpatis2. Ujung Akson3. Selunung sel4. Selubung myelin5. Akson6. Dendrite7. Badan sel8. Inti sel e. Jaringan EpitelKeterangan :1. Inti Sel

f. Jaringan tulangKeterangan :

Page 23: Copy of bio

1. Saluran Havers2. Lamela3. Lakuna4. Kanalikuli5. Badan selAksonSelubung 3. Basofil

4. LimfositA2kson

B. Pembahasan1. Jaringan Tumbuhana. Akar Monokotil (Zea mays)i. Epidermis merupakan jaringan pelindung.ii. Korteks disebut juga kulit pertama karena merupakan kulit paa akar yang terdiri dari sel-sel yang berasal dari titik tumbuh primer.iii. Endodermis terdiri atas selapis sel yang melingkari stele atau merupakan bagian dalam korteks yang membatasi antara korteks dan stele.iv. Empulur terletak di bagian tengah dan dikelilingi oleh xilem dan floem.v. Xilem terletak di bagian tengah akar dan berfungsi untuk mengangkut garam-garam mineral.vi. Floem terletak diantara jari-jari yang dibentuk oleh xilem. Floem berfungsi untuk mengangkut sari-sari makanan ke seluruh tubuh.b. Batang Monokotil (Zea mays)i. Epidermis terletak pada bagian terluar batang yang berfungsi sebagai pelindung terhadap kehilangan air.ii. Floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh.iii. Xilem berfungsi untuk mengangkut garam mineral dari akar ke daun.c. Daun Monokotil (Zea Mays)i. Epidermis daun monokotil terdiri atas selapis sel dengan dinding tebal berlapiskan kutikula dan tidak berklorofil, terdapat di permukaan atas dan bawah daun, serta berfungsi sebagai proteksi.ii. Palisade terdiri atas sel-sel penunjang tersusun rapat dan banyak mengandung klorofi sehingga di dalamnya berlangsung prose fotosintesis.iii. Stomata biasanya tersusun biasanya tersusun sebagai deretan lumut dan daun. Deretan stomata terletak di antara urat daun dan berfungsi sebagai jalan udara masuk dan keluar daun.iv. Spons terdiri atas sel-sel yang tidak begitu kaya dengan klorofil, bentuk dan susunannya tidak teratur, banyak memiliki ruang antar sel yang di dalamnya terdapat berkas pengangkut yang berupa tulang-tulang daun.v. Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan garam mineral dari tanah melalui akar kemudian menuju daun.vi. Floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan.

Page 24: Copy of bio

d. Akar Dikotil (Hibiscus Sp)i. Epidermis merupakan jaringan pelindung yang mengalami penebalan berfungsi sebagai jalan masuk air dan garam mineral.ii. Korteks terletak di daerah epidermis dan berfungsi sebagai cadangan makanan.iii. Endodermis terletak dilapisan sebelah dalam korteks berfungsi mengatur masuknya air tanah ke dalam pembuluh angkut.iv. Prakambium terletak di lapisan sebelah dalam endodermis yang berfungsi untuk membentuk cadangan akar kambium gabus.v. Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan garam mineral dari akar ke daun.vi. Floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesise. Batang Dikotil (Hibiscus Sp))i. Epidermis terletak pada bagian terluar berfungsi sebagai zat kitin pada batang melindungi agar tidak kehilangan air terlalu banyak.ii. Kolengkim dengan dinding selulosa yang tebal. iii. Kambium terletak di antara berkas pembuluh xilem dan floem.iv. Xilem terletak pada bagian dalam berkas pengangkutf. Daun Dikotil (Ficus elastica)i. Epidermis pada daun dikotil terbagi atas dua, yaitu epidermis atas dan epidermis bawah. Terdiri atas satu lapis sel yang bentuknya persegi empat (batu bata) yang tersusun rapat, tidak mengandung klorofil dan transparan. Fungsinya untuk melindungi lapisan sel yang letaknya lebih dalam dari kekeringan serta menjaga bentuk daun agar tetap dalam keadaan semula.ii. Korteks terdiri dari banyak sel dan tersusun berlapis-lapis, dinding selnya tipis dan mempunyai ruang antar sel. iii. Xilem berfungsi untuk menyalurkan air dan garam mineral dari akar ke bagian atas daun.iv. Floem berfungsi menyalurkan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan. 2. Jaringan Hewana. Jaringan EpitelJaringan epitel dibuat darisel-sel yang memadat dan tersusun dari lapisan pipih. Jaringan ini melapisi berbagai rongga dan tabung dalam tibus, serta membentuk kulit yang membungkus tubuh.b. Jaringan PenyokongBeberapa macam jaringan penyokong dalam tubuh kita. Jaringan ini digunakang untuk member kekuatan, bantuan dan perlindungan kepada bagian-bagian lemah dalam tubuh.c. Jaringan Otot PolosDisebut otot polos karena serabut kontraktilnya tidak memantulkan cahaya berselang-seling, sehingga sarkoplasmanya (sitoplasma) tampak polos dan homogen. Sel otot polos berbentuk gelendong dengan sebuah inti pipih yang terletak di tengah sarkoplasma. Otot polos terdapat pada alat dalam sehingga disebut juga sebagai otot visera, misalnya lambung, usus, dan pembuluh darah. Otot polos mempunyai pensarafan autonom artinya bekerja tidak dibawah kesadaran. Otot polos kontraksinya lambat, cukup lama dan tidak cepat lelah.d. Jaringan Otot LurikJaringan otot ini serabut kontraktilnya memantulkan cahaya berselang-seling gelap (anisotrop) dan terang (isotrop) berjajar teratur membentuk pita vertikal terhadap poros otot. Sel atau serabutnya berbentuk silindris. Setiap sel berinti banyak yang terletak di tepi sarkoplasma. Otot lurik bekerja dibawah kesadaran sehingga disebut otot volunter. Kontraksinya cepat, kuat tetapi cepat lelah. Otot lurik biasanya melekat pada rangka, lidah, bibir, daun telinga, kelopak mata, dan diafragma.

e. Jaringan Otot JantungOtot jantung terdapat khusus pada jantung. Otot ini tersusun atas serabut lurik yang bercabang-cabang dan saling berhubungan satu dengan lainnya. Ukuran serabut ototnya lebih kecil dari otot lurik.

Page 25: Copy of bio

Memiliki 1-2 inti yang terletak di tengah sarkoplasma. Ciri khasnya yaitu memiliki discus interkalaris. Kontraksinya tidak dibawah kesadaran (otot involunter) bersifat kuat dan berirama.f. Jaringan SarafTersusun atas kumpulan sel-sel saraf (neuron) yang khusus menerima, menghantarkan, dan membebaskan rangsang dari luar atau dari dalam tubuh. Jaringan saraf terdapatdi otak, urat saraf tulang belakang dan saraf-saraf lainnya. Ada dua macam sel saraf, yaitu sel saraf motorik dan sel saraf sensotik. Sel-sel saraf mempunyai kemampuan untuk bereaksi. Intabilitas merupakan kemampuan jaringan saraf untuk merespon terhadap perubahan lingkungan. Konduktivitas adalah kemampuan jaringan saraf membawa impuls.Bagian-bagian saraf yaitu :1. Nukleus, merupakan inti yang terletak pada tengah-tengah badan sel.2. Badan sel, mengandung nukleus dan nukleolus.3. Dendrit, suatu bangunan yang berupa lanjutan plasma dan berfungsi meneruskan impuls saraf menuju ke badan sel.4. Akson, berfungsi untuk meneruskan impuls saraf dari badan sel ke sisi lain.5. Sel neuron, ada yang mempunyai selubung yaitu selubung mielin yang berfungsi sebagai pelindung atau isolator.6. Nodus renvier, terdapat pada akson yang tidak terselubung.7. Sel sechwann, selubung disusun oleh sel-sel pipih yang disebut schwann.g. Jaringan DarahDarah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan ileh tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolism, dan juga sebagai pertahanan tubuh.Di dalam terdapat bermacam-macam darah, diantaranya:1. Eritrosita. Merupakan bagian utama dari sel-sel darah.b. Mengandung hemoglobin yang mempunyai daya ikat oksigen maupun korbon dioksida.c. Dibentuk dalam sum-sum tulang belakang waktu embrio dibuat dilimfa dan hati.2. Leukosita. Neutrofil, merupakan 65% dari leukosit yang dapat membunuh bakteri dengan cara fogositositb. Eusinofil, merupakan jenis leukosit yang sitoplasmanya banyak mengandung granula (lisosom) dan berfungsi menghadang parsit.c. Basofil, merupakan bagian dari leukosit tapi hanya 1% yang berfungsi mengtasi infeksi, peradangan dan alergi.d. Limfosit, merupakan leukosit yang jumlahnya sekitar 25% dan terdiri dari sel T sebagai pertahanan tubuh, sel B dan sel pembunuh.e. Manosit, merupakan bagian 6% dari leukosit dan berfungsi sebagai pemakan bakteri serta memakan neutrofil yang menjadi nanh.

BAB VKESIMPULAN DAN SARANA. KesimpulanAdapun kesimpulan yang dapat diambil setelah praktikum ini adalah :1. Jaringan penyusun tubuh tumbuhan terbagi menjdi jaringan meristem atau jaringan muda dan jaringan dewasa yang terdiri dari epidermis, jaringan parengkim, jaingan pengangkut, dan jaringan gabus.2. Jaringan yang menyusun tubuh hewan lebih kompleks, diantaranya jaringan epitel, jaringan penyokong, jaringan saraf dan jaringan otot.

Page 26: Copy of bio

B. Saran1. Laboratorium sebaiknya memperhatikan alat-alat praktikum sehingga praktikan tidak menggunakan alat yang kurang baik.2. sebaiknya asisten mendampingi praktikan saat praktikum agar kecerobohan dan kesalahn praktikan akan dapat dikurangi.3. Dalam melaksanakan praktikum hendaknya para praktikan mematuhi segala peraturan dan tata tertib yang telah ditetapkan serta berhati-hati dalam menggunakan alat dan bahan sehingga bahan tidak rusak.

DAFTAR PUSTAKAAdnan. 2004. Penuntun Praktikum Struktur dan Perkembangan Hewan I. Jurusan Biologi FMIPA UNM. Makassar.

Anonim. 2009. Struktur Tumbuhan dan Hewan. http://free.vlsm.org/. Diakses tanggal 8 November 2009.

Kartasapoetra, A.G. 1998. Pengantar Anatomi Tumbuh-tumbuhan. Bima Aksara. Jakarta.

Kimbal, John W. 1992. biologi Edisi Kelima. Erlangga. Jakarta.

Muhammadiah, Asia. 2004. Anatomi Tumbuhan. Jurusan Biologi FMIPA UNM. Makassar.

Pagarra, Halifah. 2004. Struktur Hewan. Jurusan Biologi FMIPA UNM. Makassar.

Tim Pengajar. 2009. Penuntun Praktikulum Biologi Dasar. Jurusan Biologi FMIPA UNM. Makassar.

Wulangi, S. Kartolo. 1993. Prinsip-Prinsip Fisiologi Hewan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.

Jawaban Pertanyaan1. Sel otot polos berbentuk kumparan panjang, terdapat pada dinding saluran pencernaan, pernafasan, pembuluh darah dan limpa. Banyaknya inti dalam setiap sel adalah satu inti yang terletak di tengah-tengah sel.2. Kumpulan serabut sel otot lurik disebut fasikulus. Setiap serabut pada otot lurik terdiri atas banyak inti yang terdapat pada bagian tepi.3. Perbedaan antara sel otot polos dan sel otot lurik serta sel otot jantung, yaitu :a. Otot polos terdapat pada dinding saluran pencernaan, pernafasan, pembuluh darah, dan limpa. Otot lurik terdapat pada rangka atau melekat pada rangka. Otot jantung melekat pada dinding jantung.b. Fungsi otot polos yaitu memberikan gerakan diluar kehendak misalnya gerakan zat-zat sepanjang saluran pencernaan. Otot lurik berfungsi untuk berkontraksi secara cepat dan kuat. Otot jantung berfungsi membantu otot-otot jantung berkontraksi untuk memompa darah melalui dan keluar jantung.4. Yang dimaksud dengan :a. Lamela : Substansi mineral yang disimpan dalam lapisan tipis.b. Lakuna : Rongga kecil yang terdapat diantara lamela havers.c. Kanalikuli : Saluran havers dan matriks mirip tempat saluran sitoplasma osteosit.Fungsi saluran Havers yaitu memelihara kehidupan sel-sel tulang karena berisi pembuluh darah.

Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Sekumpulan jaringan akan membentuk organ. Cabang ilmu biologi yang mempelajari jaringan adalah histologi. Sedangkan cabang ilmu biologi yang mempelajari jaringan dalam hubungannya dengan

Page 27: Copy of bio

penyakit adalah histopatologi.[sunting] Jaringan pada hewanAda empat tipe jaringan dasar yang membentuk tubuh semua hewan, termasuk tubuh manusia dan organisme multiseluler tingkat rendah seperti serangga.• Jaringan epitel.Jaringan yang disusun oleh lapisan sel yang melapisi permukaan organ seperti permukaan kulit. Jaringan ini berfungsi untuk melindungi organ yang dilapisinya, sebagai organ sekresi dan penyerapan.• Jaringan pengikat.Sesuai namanya, jaringan pengikat berfungsi untuk mengikat jaringan dan alat tubuh. Contoh jaringan ini adalah jaringan darah.• Jaringan otot.Jaringan otot terbagi atas tiga kategori yang berbeda yaitu otot licin yang dapat ditemukan di organ tubuh bagian dalam, otot lurik yang dapat ditemukan pada rangka tubuh, dan otot jantung yang dapat ditemukan di jantung.• Jaringan saraf.adalah jaringan yang berfungsi untuk mengatur aktivitas otot dan organ serta menerima dan meneruskan rangsangan.

[sunting] Jaringan pada tumbuhanJaringan tumbuhan dikategorikan menjadi tiga jaringan.• Jaringan epidermisAdalah jaringan yang melapisi daun dan bagian tumbuhan yang masih muda.• Jaringan pengangkutKomponen utama jaringan pengangkut adalah xilem dan floem.• Jaringan penyokongJaringan penyokong meliputi tiga jaringan dasar, yaitu parenkim, kolenkim dan sklerenkim.http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan

LEMBAR PENGESAHANLaporan lengkap praktikum Biologi Dasar dengan judul “Anatomi Hewan Vertebrata” yang disusun oleh :Nama : Munawir NasirNIM : 091404015 / AKelas/Kelompok : A/I (Satu)Telah diperiksa dan dikoreksi oleh Asisten/Koordinator Asisten dan dinyatakan diterima.

Makassar, November 2009Koordinator Asisten, Asisten,Suhaedir Bachtiar S.pd. M. IrwanNIM. 061404008

Mengetahui,Dosen Penanggung JawabDrs. H. Ha